Sistem Peradilan Pidana ( Agus Utomo ).docx

download Sistem Peradilan Pidana  ( Agus Utomo ).docx

of 6

Transcript of Sistem Peradilan Pidana ( Agus Utomo ).docx

  • 7/25/2019 Sistem Peradilan Pidana ( Agus Utomo ).docx

    1/6

    TUGAS

    SISTEM PERADILAN PIDANA

    KEADILAN RESTORATIF SEBAGAI TUJUAN PELAKSANAAN

    DIVERSI PADA SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

    NAMA . A G U S U T O M O

    NIM . A1012131052

    KELAS. B

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    FAKULTAS HUKUM

    PONTIANAK

    2015

  • 7/25/2019 Sistem Peradilan Pidana ( Agus Utomo ).docx

    2/6

    KEADILAN RESTORATIF SEBAGAI TUJUAN PELAKSANAAN

    DIVERSI PADA SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

    Sistem Hukum Pidana Indonesia memasuki babak baru dalam perkembangannya.

    Salah satu bentuk pembaharuan yang ada dalam Hukum Pidana Indonesia adalah pengaturan

    tentang hukum pidana dalam perspektif dan pencapaian keadilan kepada perbaikan maupun

    pemulihan keadaan setelah peristiwa dan proses peradilan pidana yang dikenal dengan

    keadilan restoratif (restoratif justice) yang berbeda dengan keadilan retributif (menekankan

    keadilan pada pembalasan) dan keadilan restitutif (menekankan keadilan pada ganti rugi).

    Apabila ditinjau dari perkembangan ilmu hukum pidana dan sifat pemidaan modern telah

    memperkenalkan dan mengembangkan apa yang disebut pendekatan hubungan Pelaku!

    "orban atau #$oer!%ictims& 'elationship. Suatu pendekatan baru yang telah menggantikan

    pendekatan perbuatan atau pelaku atau #daad!dader straftecht&. Ahli hukum telah

    memperkenalkan formula keadilan khususnya dalam penegakkan HA bahwa ada aspek

    pendekatan untuk membangun suatu sistem hukum dalam rangka modernisasi dan

    pembaharuan hukum yaitu segi struktur (structure) substansi (substance) dan budaya (legal

    culture) yang kesemuanya layak berjalan secara integral simultan dan paralel.

    Anak adalah bagian warga *egara yang harus di lindungi karena mereka merupakan

    generasi bangsa yang dimasa yang akan datang akan melanjutkan kepemimpinan bangsa

    Indonesia. Setiap anak disamping wajib mendapatkan pendidikan formal seperti sekolah juga

    wajib mendapatkan pendidikan moral sehingga meraka dapat tumbuh menjadi sosok yangberguna bagi bangsa dan negara. Sesuai dengan ketentuan "on+ensi Hak Anak (,on+ention

    on the 'ights of the ,hild) yang diratifikasi oleh pemerintah Indonesia melalui "eputusan

    Presiden *omor - ahun /001 kemudian juga dituangkan dalam 2ndang 3 2ndang *omor

    4 ahun /050 tentang "esejahteraan Anak dan 2ndang 3 2ndang *omor 6 ahun 6116

    tentang Perlindungan Anak dan 2ndang!2ndang *omor // ahun 61/6 tentang Sistem

    Peradilan Pidana Anak yang kesemuanya mengemukakan prinsip!prinsip umum perlindungan

    anak yaitu non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak kelangsungan hidup dan tumbuh

    kembang dan menghargai partisipasi anak.

    Perlindungan hukum bagi anak dapat dilakukan sebagai upaya perlindungan hukumterhadap berbagai kebebasan dan hak asasi anak. Perlindungan terhadap anak ini juga

    mencakup kepentingan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak. Perlindungan anak!

    anak yang berhadapan dengan hukum (A7H) merupakan tanggung jawab bersama aparat

    penegak hukum. idak hanya anak sebagai pelaku namun mencakup juga anak yang sebagai

    korban dan saksi. Aparat penegak hukum yang terlibat dalam penanganan A7H agar tidak

    hanya mengacu pada 2ndang! 2ndang *omor // ahun 61/6 tentang Sistem Sistem

    Peradilan Pidana Anak atau peraturan perundang!undangan lainnya yang berkaitan dengan

    penanganan A7H namun lebih mengutamakan perdamaian daripada proses hukum formal

    yang mulai diberlakukan 6 tahun setelah 22 SPPA diundangkan atau / Agustus 61/4 (Pasal/18 22 *o. // ahun 61/6).

  • 7/25/2019 Sistem Peradilan Pidana ( Agus Utomo ).docx

    3/6

    ahkamah Agung merespon 2ndang!2ndang Sistem Peradilan Pidana Anak dengan sangat

    progresif. "etua ahkamah Agung 'I uhammad Hatta Ali menandatangani Peraturan

    ahkamah Agung (P9'A) *omor 4 ahun 61/4 tentang Pedoman Pelaksanaan $i+ersi

    dalam Sistem Peradilan Pidana Anak bahkan sebelum Peraturan Pemerintah yang merupakan

    turunan dari 22 SPPA dikeluarkan. Poin penting P9'A tersebut bahwa Hakim wajibmenyelesaikan persoalan A7H dengan acara $i+ersi yang merupakan prosedur hukum yang

    masih sangat anyar dalam sistem dan pembaharuan hukum pidana di Indonesia. $isamping

    itu juga P9'A ini memuat tata cara pelaksanaan di+ersi yang menjadi pegangan Hakim

    dalam penyelesaian pidana anak mengingat belum ada regulasi yang memuat hukum acara

    khusus di+ersi Sistem Peradilan Pidana Anak.

    Dive!i "#$ Re!%%i' J(!%i)e

    Sistem Peradilan Pidana Anak merupakan segala unsur sistem peradilan pidana yang

    terkait di dalam penanganan kasus!kasus A7H. Polisi "ejaksaan dan Pengadilan sertaPembimbing "emasyarakatan atau 7alai Pemasyarakatan Ad+okat atau pemberi bantuan

    :embaga Pembinaan "husus Anak (:P"A) :embaga Penempatan Anak Sementara (:PAS)

    dan :embaga Penyelenggaraan "esejahteraan Sosial (:P"S)sebagai institusi atau lembaga

    yang menagani A7H mulai dari anak bersentuhan dengan sistem peradilan menentukan

    apakah anak akan dibebaskan atau diproses ke pengadilan anak hingga tahapan ketika anak

    akan ditempatkan dalam pilihan!pilihan mulai dari dibebaskan sampai dimasukkan dalam

    institusi penghukuman dalam koridor keadilan restoratif. Hal itu selaras dengan ;

    $eklarasi P77 tahun 6111 tentang Prinsip!prinsip pokok tentang Penggunaan

    Program!Program "eadilan 'estoratif dalam permasalahan!permasalahan Pidana

    (2nited *ations $eclaration on he 7asic Principles on the 2se of 'estoratif

  • 7/25/2019 Sistem Peradilan Pidana ( Agus Utomo ).docx

    4/6

    Selanjutnya diatur dalam 22 // tahun 61/6 dan P9'A 4 tahun 61/4

    enurut 22 SPPA $i+ersi adalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari proses

    peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana yang bertujuan untuk;

    encapai perdamaian antara korban dan Anak

    enyelesaikan perkara Anak di luar proses peradilan

    menghindarkan Anak dari perampasan kemerdekaan

    mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dan

    menanamkan rasa tanggung jawab kepada Anak.

    enurut P9'A 4 tahun 61/4 usyawarah $i+ersi adalah musyawarah antara pihak

    yang melibatkan Anak dan orang tuaBwali korban danBatau orang tuaBwalinya Pembimbing

    "emasyarakatan Pekerja Sosial Profesional perawakilan dan pihak!pihak yang terlibat

    lainnya untuk mencapai kesepakatan di+ersi melalui pendekatan keadilan restoratif.

    Sedangkan >asilitator adalah hakim yang ditunjuk oleh "etua Pengadilan untuk menangani

    perkara anak yang bersangkutan. $i+ersi adalah pengalihan proses pada sistem penyelesaian

    perkara anak yang panjang dan sangat kaku. ediasi atau dialog atau musyawarah sebagai

    bagian yang tidak terpisahkan dalam di+ersi untuk mencapai keadilan restoratif.

    Penghukuman bagi pelaku indak Pidana Anak tidak kemudian mencapai keadilan

    bagi korban mengingat dari sisi lain masih meninggalkan permasalahan tersendiri yang tidak

    terselesaikan meskipun pelaku telah dihukum. elihat prinsip prinsip tentang perlindungan

    anak terutama prinsip mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak maka diperlukan proses

    penyelesaian perkara anak diluar mekanisme pidana atau biasa disebut di+ersi. Institusi

    penghukuman bukanlah jalan untuk menyelesaikan permasalahan anak karena justru di

    dalamnya rawan terjadi pelanggaran!pelanggaran terhadap hak anak.

    Cleh karena itu dibutuhkan suatu acara dan prosedur di dalam sistem yang dapat

    mengakomodasi penyelesaian perkara yang salah satunya adalah dengan menggunakan

    pendekatan keadilan restoratif melalui suatu pembaharuan hukum yang tidak sekedar

    mengubah undang!undang semata tetapi juga memodfikasi sistem peradilan pidana yang ada

    sehingga semua tujuan yang di kehendaki oleh hukumpun tercapai. Salah satu bentuk

    mekanisme restoratif justice tersebut adalah dialog yang dikalangan masyarakat Indonesia

    lebih dikenal dengan sebutan #musyawarah untuk mufakat&. Sehingga di+ersi khususnya

    melalui konsep restoratif justice menjadi suatu pertimbangan yang sangat penting dalam

    menyelesaikan perkara pidana yang dilakukan oleh anak.

  • 7/25/2019 Sistem Peradilan Pidana ( Agus Utomo ).docx

    5/6

    $alam P9'A 4 tahun 61/4 dijelaskan bahwa $i+ersi diberlakukan terhadap anak yang

    telah berumur /6 (dua belas) tahun tetapi belum berumur /8 (delapan belas) tahun atau telah

    berumur /6 (dua belas) tahun meskipun pernah kawin tetapi belum berumur /8 (delapan

    belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana (pasal 6). P9'A ini juga mengatur

    tahapan musyawarah di+ersi dimana fasilitor yang ditunjuk "etua Pengadilan wajibmemberikan kesempatan kepada ;

    Anak untuk didengar keterangan perihal dakwaan

    Crang tuaB=ali untuk menyampaikan hal!hal yang berkaitan dengan perbuatan anak

    dan bentuk penyelesaian yang diharapkan

    "orbanBAnak "orbanBCrang tuaB=ali untuk memberikan tanggapan dan bentuk

    penyelesaian yang diharapkan.

    7ila dipandang perlu fasilitator di+ersi dapat memanggil perwakilan masyarakat maupun

    pihak lain untuk memberikan informasi untuk mendukung penyelesaian danBatau dapat

    melakukan pertemuan terpisah ("aukus). "aukus adalah pertemuan terpisah antara >asilitator

    $i+ersi dengan salah satu pihak yang diketahui oleh pihak lainnya.

    Ke!i*+(#$

    Anak merupakan amanah dari uhan Dang aha 9sa yang dalam melekat harkat dan

    martabat sebagai manusia seutuhnya. Hak hak setiap anak mempunyai wajib dijunjung tinggitanpa anak tersebut meminta.

    "asus kasus A7H yang dibawa dalam proses peradilan adalah kasus kasus yang serius saja

    itu juga harus selalu mengutamakan prinsip kepentingan terbaik bagi anak serta proses

    penghukuman adalah jalan terakhir (2ltimum 'emedium) dengan tetap tidak mengabaikan

    hak hak anak. $iluar itu kasus kasus anak dapat diselesaikan melalui mekanisme non formal

    yang didasarkan pada pedoman yang baku. 7entuk penanganan non formal dapat dilakukan

    dengan di+ersi sebagaimana proses mediasi yang difasilitasi oleh penegak hukum pada setiap

    tingkat untuk mencapai keadilan restoratif yang dapat diselesaikan dengan mewajibkan anak

    yang berhadapan dengan hukum untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan pada lembaga

    tertentu seperti berupa tindakan lainnya yang dilakukan dengan pemulihan bagi anak serta

    korban ataupun jika terpaksa terjadi penghukuman hak hak anak tidak boleh diabaikan.

    Sehingga pada akhirnya penanganan nonformal dapat terlaksana dengan baik jika diimbangi

    dengan upaya menciptakan sistem peradilan yang kondusif.

    Sesungguhnya di+ersi dapat juga digambarkan sebagai suatu sistem dimana fasilitator

    mengatur proses penyelesaian pihak!pihak yang bertikai untuk mencapai penyelesaian yang

    memuaskan sebagai keadilan restoratif. radisi dan mekanisme musyawarah mufakat

    merupakan wujud nyata dalam memperkuat hukum yang hidup dalam masyarakat sejak dulu.

    $engan demikian inti dari keadilan restoratif adalah penyembuhan pembelajaran moral

  • 7/25/2019 Sistem Peradilan Pidana ( Agus Utomo ).docx

    6/6

    partisipasi dan perhatian masyarakat dialog rasa memaafkan tanggungjawab dan membuat

    perubahan yang semuanya itu merupakan pedoman bagi proses restorasi dalam perspektif

    keadilan restoratif.

    anggal 6 asilitator

    Hakim Peradilan Anak dan Pengadilan sebagai benteng terakhir dalam proses penyelesaian

    anak berhadapan hukum di Pengadilan.

    INVENTARIS -

    1. "eadilan 'estoratif ; adalah sebuah konseap pemikiran yang merespon pengembangan

    sistem peradilan pidana dengan menitikberatkan pada kebutuhan pelibatan masyarakat

    dan korban yang dirasa tersisihkan dengan mekanisme yang bekerja pada

    sistemperadilan pidana yang ada pada saat ini. $ipihak lain keadilan restoratif

    merupakan suatu kerangka berfikir yang baru yang dapat digunakan dalam merespon

    suatu tindak pidana bagi penegak dan pekerja hukum.

    2. "eadilan 'estitutif ; adalah keadilan yang berlaku dalam proses litigasi di pengadilan

    dimana fokusnya adalah pada pelaku. 7agaimana menghukum atau membebaskan

    pelaku.

    3. "eadilan 'etributif ; adalah teori keadilan yang menganggap hukuman itu jika

    proporsional merupakan respon yang diterima secara moral sebagai kejahatan dengan

    penglihatan untuk manfaat kepuasan dan psikologis yang dapat dilimpahkan ke pihak

    yang dirugikan teman!teman dan masyarakat.

    . Ad+okat ; adalah orang yang berprofesi member jasa hukum baik di dalam maupun

    diluar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang!undang.

    5. $i+ersi ; adalah penyelesaian perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar

    peradilan pidana.

    /. >ormal ; adalah sesuai dengan peraturan yang sah menurut adat kebiasaan yang berlaku.

    . "on+ensi ; pemufakatan atau kesepakatan (terutama mengenai adat tradisi dan

    sebagainya) perjanjian antarnegara para penguasa pemerintahan dan sebagainya

    kon+erensi tokoh masyarakat atau partai politik dengan tujuan khusus (memilih calon

    untuk pemilihan anggota $P' dan sebagainya).

    . $iskriminasi ; pembedaan perlakuan terhadap sesama warga *egara (berdasarkan warna

    kulit golongan suku ekonomi agama dan sebagainya)