Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

47
Sistem Peradilan dan Metode Pembuktian di Indonesia Taufik Suryadi,dr,SpF

Transcript of Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Page 1: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Sistem Peradilan dan Metode Pembuktian di Indonesia

Taufik SuryadidrSpF

SISTEMATIKA

Sistem Medikolegal Sistem Peradilan Metode Pembuktian Saksi Diam (Silent witness) Visum et Repertum

Sistem Medikolegal

KontinentalMedical examinerCrown (Koroner)

JENIS PERADILAN

UU NO 4 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG

4 PILAR LINGKUNGAN HUKUM PERADILAN UMUM PERADILAN MILITER PERADILAN AGAMA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

MAHKAMAH KONSTITUSI

MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA

NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45

PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU

MAHKAMAH AGUNG

MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN

PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI

KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU

PENGAWASAN PENGADILAN2

PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip

PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK

PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN

ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL

JENJANG PN - PT - MA

(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)

PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL

PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 2: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

SISTEMATIKA

Sistem Medikolegal Sistem Peradilan Metode Pembuktian Saksi Diam (Silent witness) Visum et Repertum

Sistem Medikolegal

KontinentalMedical examinerCrown (Koroner)

JENIS PERADILAN

UU NO 4 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG

4 PILAR LINGKUNGAN HUKUM PERADILAN UMUM PERADILAN MILITER PERADILAN AGAMA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

MAHKAMAH KONSTITUSI

MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA

NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45

PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU

MAHKAMAH AGUNG

MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN

PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI

KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU

PENGAWASAN PENGADILAN2

PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip

PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK

PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN

ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL

JENJANG PN - PT - MA

(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)

PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL

PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 3: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Sistem Medikolegal

KontinentalMedical examinerCrown (Koroner)

JENIS PERADILAN

UU NO 4 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG

4 PILAR LINGKUNGAN HUKUM PERADILAN UMUM PERADILAN MILITER PERADILAN AGAMA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

MAHKAMAH KONSTITUSI

MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA

NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45

PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU

MAHKAMAH AGUNG

MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN

PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI

KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU

PENGAWASAN PENGADILAN2

PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip

PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK

PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN

ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL

JENJANG PN - PT - MA

(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)

PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL

PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 4: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

JENIS PERADILAN

UU NO 4 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG

4 PILAR LINGKUNGAN HUKUM PERADILAN UMUM PERADILAN MILITER PERADILAN AGAMA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

MAHKAMAH KONSTITUSI

MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA

NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45

PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU

MAHKAMAH AGUNG

MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN

PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI

KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU

PENGAWASAN PENGADILAN2

PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip

PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK

PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN

ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL

JENJANG PN - PT - MA

(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)

PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL

PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 5: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

MAHKAMAH KONSTITUSI

MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA

NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45

PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU

MAHKAMAH AGUNG

MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN

PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI

KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU

PENGAWASAN PENGADILAN2

PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip

PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK

PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN

ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL

JENJANG PN - PT - MA

(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)

PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL

PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 6: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

MAHKAMAH AGUNG

MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN

PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI

KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU

PENGAWASAN PENGADILAN2

PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip

PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK

PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN

ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL

JENJANG PN - PT - MA

(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)

PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL

PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 7: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK

PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN

ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL

JENJANG PN - PT - MA

(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)

PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL

PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 8: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH

PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL

PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK

PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 9: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG

BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR

TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL

HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH

BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 10: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

PERSIDANGAN

TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS

KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH

TERDAKWA TIDAK DISUMPAH

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 11: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik

Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem

Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond

reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara

Sita Denda

Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU

PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance

of evidences Sanksi Ganti rugi

rehabilitasi

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 12: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

BEBAN PEMBUKTIAN

BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah

TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN

TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI

BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 13: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

JENIS KEBENARAN

PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU

BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK

TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH

PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA

PERISTIWA TERJADI

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 14: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

TINGKAT KEPASTIAN

PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP

PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 15: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 16: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

PENGERTIAN

PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT

PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 17: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

BUKTI = EVIDENCE

JENIS DIRECT secara langsung membuktikan

adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun

beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 18: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA

PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 19: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)

PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 20: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)

ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT

DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 21: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)

ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU

PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)

DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 22: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU

DIKUATKAN SUMPAH MISAL

BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR

YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI

(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 23: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM

BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK

ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH

PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT

BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 24: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)

YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG

TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI

DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN

HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 25: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

ALAT BUKTI (HK PERDATA)

Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS

BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN

BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN

BERDASARKAN UU DAN TIDAK

PENGAKUAN SUMPAH

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 26: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Silent Witness (Saksi Diam)

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 27: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae

Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei

Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 28: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

The Mother Of Silent Witness

Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia

Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)

Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 29: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

The Mother Of Silent Witness

The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 30: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Forensic Sciences

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 31: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

KEDOKTERAN FORENSIK

Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)

Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban

The mother of silent witness

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 32: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK

Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung

SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 33: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka

- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut

Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan

Mayat- busuk - tinggal tulang

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 34: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard

ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas

ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 35: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 36: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Visum et Repertum

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 37: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

DEFENISI

Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 38: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Jenis VeR

Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 39: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan

Visum sementara

visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 40: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Visum lanjutan

visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 41: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Visum korban meninggal

Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134

Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 42: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Bentuk dan Susunan VeR

Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih

dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 43: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia

- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai

2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 44: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

3 Pemberitaan

Hasil pemeriksaan medis secara objektif

4 Kesimpulan

- Bersifat subjektif

- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa

- Penyebab kematian

- Jenis Kekerasan

- Cara kematian

- Kualifikasi luka

5 Penutup

ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 45: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan

1 Diminta oleh penyidik

2 Permintaan Tertulis

3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa

4 Diantar langsung oleh penyidik

5 Mayat dibuat label

6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu

The End

Page 46: Sistem Peradilan Dan Metode Pembuktian Di Indonesia

The End