Sistem Penilaian WCS

17
Selama ini banyak peserta lomba cosplay yang sering mempertanyakan . bagaimana penjurian sebuah lomba itu dilakukan Kadang ada yang , - mempermasalahkan hasil penjurian poin poin penilaian pada , . penjurian dan lain sebagainya Mungkin akan lebih baik jika terdapat suatu sistem penjurian tertentu yang dapat dijadikan acuan bagi panitia maupun juri saat menentukan cara penjurian yang . , akan mereka lakukan dalam suatu kompetisi Selain itu alangkah baiknya bila panitia bersedia memaparkan secara lengkap bagaimana , sistem penjurian yang digunakan supaya peserta dapat , mempersiapkan diri mereka dengan matang dan juri juga dapat . menilai dengan lebih tepat Di bawah ini saya coba mengambil contoh salah satu sistem penilaian yang digunakan di babak penyisihan awal World Cosplay Summit (yang

description

wcs judging criteria

Transcript of Sistem Penilaian WCS

Page 1: Sistem Penilaian WCS

Selama ini banyak peserta lomba cosplay yang sering mempertanyakan bagaimana

penjurian sebuah lomba itu dilakukan. Kadang ada yang mempermasalahkan hasil

penjurian, poin-poin penilaian pada penjurian, dan lain sebagainya. Mungkin akan lebih

baik jika terdapat suatu sistem penjurian tertentu yang dapat dijadikan acuan bagi panitia

maupun juri saat menentukan cara penjurian yang akan mereka lakukan dalam suatu

kompetisi. Selain itu, alangkah baiknya bila panitia bersedia memaparkan secara lengkap

bagaimana sistem penjurian yang digunakan, supaya peserta dapat mempersiapkan diri

mereka dengan matang, dan juri juga dapat menilai dengan lebih tepat.

Di bawah ini saya coba mengambil contoh salah satu sistem penilaian yang digunakan di

babak penyisihan awal World Cosplay Summit (yang notabene merupakan kompetisi

puncak bagi para cosplayer di seluruh dunia) di negara Australia. Sistem penilaian ini

mungkin dapat dijadikan acuan untuk menentukan aturan penilaian di kompetisi cosplay

yang diadakan di daerah. Tentunya poin-poin yang akan dipaparkan di bawah ini bukan

merupakan nilai mutlak, karena tentu saja sistem penjurian perlu disesuaikan dengan

situasi, kondisi serta kemampuan dari masing-masing tempat penyelenggaraan kompetisi.

Satu hal lagi yang perlu diingat, WCS merupakan kompetisi yang pesertanya berupa

kelompok yang terdiri atas dua orang cosplayer dan mengharuskan cosplayer untuk

membuat kostum mereka sendiri, sehingga penilaian performance atau kostum yang

dipaparkan di bawah ini dibuat berdasarkan prinsip tersebut. Untuk jenis kompetisi

dengan peserta tunggal (kompetisi single) atau tim besar (lebih dari 2 cosplayer), maka

mungkin perlu dilakukan penyesuaian pada bagian penilaian performance. Selain itu,

pada kompetisi yang mengijinkan pesertanya mengenakan kostum yang dibeli dari atau

dibuatkan oleh orang lain, maka mungkin perlu dilakukan beberapa penyesuaian terutama

di bagian penilaian untuk kostum.

Poin utama penilaian adalah:

Kostum (100 poin): Proses pembuatan kostum, dan seberapa mirip kostum yang

dibuat dengan karakter aslinya.

Performance/penampilan (100 poin): Bagaimana penampilan cosplayer di

panggung, elemen kreativitas yang ditampilkan serta apakah penampilan tersebut

Page 2: Sistem Penilaian WCS

dianggap menghibur.

Kesesuaian dengan cerita (50 poin): Bagaimana kesesuaian penampilan di atas

panggung dengan cerita aslinya, penghayatan karakter, dll.

Poin tambahan : Sebanyak 50 poin yang dapat ditambahkan atau dikurangi dari

nilai akhir berdasarkan sejumlah pertimbangan tertentu (akan dijelaskan di

bawah).

1. Penjelasan untuk poin "Kostum" (nilai maksimal 100 poin)

Penjurian kostum mungkin adalah bentuk penjurian yang paling sering dilakukan, namun

kadang sangat sulit untuk menentukan poin apa saja yang perlu dinilai. Pada pedoman

dari WCS, kostum dinilai berdasarkan proses pembuatan kostum (kualitas dan tingkat

kesulitan) dan seberapa miripnya kostum yang dibuat dengan karakter aslinya (akurasi).

Secara umum poin penilaian akan dibagi menjadi :

40 poin untuk kualitas

30 poin untuk tingkat kesulitan

30 poin untuk akurasi

Penjelasan masing-masing poin

Kualitas: Apakah kostum dijahit dengan baik, dibuat dengan baik, terpasang

dengan baik, dan apakah ukurannya pas? Apakah bahan yang dipilih dianggap

cukup baik? Apakah kostum dianggap cukup rapi? Apakah ada bagian kostum

yang terlepas atau apakah ada benang yang belum dipotong?

Tingkat kesulitan: Apakah kostum termasuk jenis yang sederhana atau sulit

untuk dibuat? Apakah kostum dibuat dari beberapa bagian terpisah yang sulit

untuk disatukan? Apakah kostum dibuat menggunakan berbagai jenis teknik

pembuatan? Apakah peserta juga menggunakan jenis teknik yang rumit/sulit

dilakukan? Bila peserta mencoba melakukan teknik yang sulit namun mereka

gagal, maka tidak akan diberikan nilai tambah.

Akurasi: Apakah kostum sudah memiliki semua komponen yang tampak pada

gambar referensi karakter secara lengkap? Apakah kostum terlihat persis seperti

Page 3: Sistem Penilaian WCS

gambar referensi? Apakah skema warna yang digunakan nampak sama? Skor

akan dikurangi tiap juri menemukan adanya bagian kostum yang dianggap tidak

akurat.

2. Penjelasan untuk poin "Performance/Penampilan" (nilai maksimal 100 poin)

Sangat sulit bagi kita untuk membuat pedoman penilaian bagi penampilan cosplayer di

atas panggung. Hal ini sering kali dipengaruhi oleh selera dan pendapat pribadi dari

masing-masing juri. Oleh karena itu, penjelasan di bawah ini tidak akan memaparkan

pedoman penjurian, tapi hanya memberikan sejumlah tips untuk melakukan penjurian.

Terdapat empat kategori utama yang dapat dipertimbangkan sebelum melakukan

penjurian pada performance/penampilan cosplayer di panggung:

30 poin untuk konsep/kreativitas dari penampilan di atas panggung

20 poin untuk persiapan

20 poin untuk kemampuan peserta dalam menampilan pertunjukan di atas

panggung

30 poin untuk unsur hiburan yang diberikan

Penjelasan untuk masing-masing poin:

Konsep/kreativitas dari penampilan di atas panggung: Bagaimana peserta

membuat konsep pertunjukan. Apakah pertunjukan tersusun dan mengalir dengan

baik atau justru tidak memiliki kontinuitas yang baik? Apakah ini merupakan ide

baru atau mereka menirunya dari tempat lain? Apakah kostum juga

dipertimbangkan dalam membuat pertunjukan, atau kostum justru membuat

pertunjukan jadi sulit dilakukan?

Persiapan: Apakah peserta nampak sudah melakukan gladi bersih atau mereka

nampak baru pertama kali melakukan pertunjukan tersebut? Apakah peserta sudah

mempersiapkan rekaman suara dengan baik?

Kemampuan peserta dalam menampilkan pertunjukan di atas panggung: Dapat

berupa kemampuan akting, menari, bernyanyi, komedi, kemampuan bertarung,

atau mereka justru hanya berdiam diri saja di atas panggung. Apakah akting

Page 4: Sistem Penilaian WCS

nampak meyakinkan atau mereka justru nampak seperti menghafal naskah dengan

kaku atau apakah dialog yang mereka ucapkan di panggung sesuai dengan suara

rekaman? Apakah tarian yang dilakukan nampak terkoordinasi dengan baik, atau

apakah peserta tidak nampak kompak? Apakah suara peserta cukup baik saat

bernyanyi? Apakah komedi yang ditampilkan cukup menghibur? Apakah adegan

pertarungan nampak mengesankan? dll.

Unsur hiburan: Apakah juri merasa menikmati apa yang mereka tonton, atau

justru merasa bosan? Apakah cosplayer melakukan pertunjukan tanpa ada jeda

atau mereka banyak berdiam diri untuk waktu yang cukup lama? Apakah isi

pertunjukan dianggap layak tonton, atau juri merasa bahwa isi pertunjukan

nampak kurang layak untuk ditampilkan? Apakah penonton lain memberikan

reaksi positif pada pertunjukan, atau mereka hanya berdiam diri saja dan tidak

merespon?

3. Penjelasan untuk poin "Kesesuaian dengan Cerita" (nilai maksimal 50 poin)

Untuk kategori ini diberikan pembagian poin sebagai berikut:

30 poin untuk kesesuaian dari penampilan di panggung dengan cerita aslinya

20 poin untuk penghayatan karakter

Penjelasan untuk masing-masing poin:

Penampilan di panggung: Bila pertunjukan yang ditampilkan tidak berhubungan

dengan cerita asli, misalnya, saat cosplayer menari dengan iringan musik yang

tidak berhubungan dengan cerita, maka tidak diberikan poin. Bila musik yang

mereka gunakan sebagai iringan tari memiliki lirik dan musik yang sesuai dengan

cerita atau dianggap cukup menggambarkan karakter, maka dapat diberikan nilai

10 poin. Bila pertunjukan merupakan tarian dengan iringan musik dari

anime/game, atau merupakan pertunjukan komedi berdasarkan cerita asli dari

anime/game, maka dapat diberikan nilai 20 atau 30 poin berdasarkan pada

kesesuaiannya dengan cerita asli. Bila pertunjukan diambil dari salah satu adegan

anime/manga/game, atau adegan buatan yang dianggap sesuai dengan cerita asli

dari anime/manga/game tersebut, maka dapat diberikan nilai penuh 30 poin.

Page 5: Sistem Penilaian WCS

Namun, terlalu mengikuti cerita asli juga kadang membuat pertunjukan menjadi

kurang menghibur (terutama karena tidak ada elemen kejutan, dan lebih sulit

menghibur penonton yang tidak mengenal judul anime/manga/game tersebut),

sehingga sangat penting bagi peserta untuk berpikir kreatif sembari berusaha

mengikuti jalur cerita aslinya.

Penghayatan karakter: Bila cosplayer dianggap "in character", maka dapat

diberikan skor yang tinggi. Selain itu, mannerism cosplayer di atas panggung

dianggap sangat penting, apakah tindak tanduk cosplayer nampak menyerupai

karakter yang diperankannya? Ini berarti bahwa selama melakukan pertunjukan,

cosplayer perlu berperan seperti karakter asli untuk dapat memperoleh nilai, dan

setelah selesai melakukan pertunjukan, setidaknya cosplayer dapat berpose seperti

karakter (pose khas karakter) atau setidaknya dapat mengatakan sesuatu yang

menunjukkan bahwa mereka sedang in character. Saat cosplayer naik ke

panggung, dan berbicara normal (tidak menyerupai karakter yang diperankan)

serta tidak menunjukkan gerak gerik atau perilaku seperti karakter asli, maka

tidak akan diberikan poin.

POIN TAMBAHAN

Terdapat 50 poin tambahan yang bisa diperoleh, serta 50 poin untuk dikurangi.

Pembagian poin tersebut adalah

1. Poin positif  (masing-masing 10 poin):

Faktor WOW: Cosplayer dan pertunjukan yang ditampilkan memiliki

sesuatu yang spesial dan tidak dimiliki peserta lain, dan adanya chemistry

yang baik antar kedua peserta dan karakter yang diperankan

Efek pemilihan kostum di panggung: Kostum harus terlihat luar biasa baik

di atas panggung maupun di bawah panggung, kalau perlu justru nampak

lebih bagus dengan bantuan tata panggung. Terdapat kontras warna yang

baik antar ke dua karakter. Bila warna kostum nampak memudar karena

pengaruh lampu, dan detailnya jadi tidak terlihat, maka cosplayer tidak

akan diberikan poin tambahan.

Page 6: Sistem Penilaian WCS

Properti panggung: Properti harus digunakan secara efisien, dapat

membawa penonton ke dunia yang mereka perankan serta memberikan

kesempatan bagi kedua karakter untuk berinteraksi. Tidak ada properti

yang nampak jelek atau tidak bermanfaat.

Efek untuk penonton umum: Pertunjukan harus menghibur bagi semua

penonton umum, bukan hanya untuk penikmat anime/manga/game saja.

Portfolio: Peserta memiliki portfolio yang berkualitas. Peserta akan

diminta untuk menunjukkan foto dari kostum-kostum lama yang pernah

dibuat. Susunan dari portfolio harus teratur dan menarik untuk dilihat.

2. Poin negatif (masing-masing 10 poin):

Terjadi disfungsi kostum di atas panggung: Apakah ada bagian kostum

yang terlepas? Apakah cosplayer mengalami kesulitan untuk bergerak di

atas panggung? Apakah kostum membatasi gerakan atau justru membuat

cosplayer menjadi sama sekali tidak dapat bergerak?

Pemanfaatan panggung yang buruk: Apakah cosplayer tidak banyak

bergerak? Apakah mereka dapat berhubungan dengan penonton

menggunakan panggung sebagai media? Apakah mereka berjalan maju,

atau hanya berdiam di bagian belakang atau suatu sudut di panggung saja?

Kualitas rekaman audio: Apakah rekaman suara terdengar jelas? Apakah

dialog sulit dipahami?

Penggambaran emosi: Apakah wajah karakter selalu tertutup (misal karena

mengenakan helm)? Penonton sebaiknya dapat melihat wajah dari

sekurangnya salah satu cosplayer selama penampilan di panggung.

Apakah cosplayer sering membelakangi penonton?

Tingkah laku: Apakah cosplayer berkompetisi dengan serius atau hanya

main-main saja? Apakah mereka datang tepat waktu? Apakah mereka

menghormati cosplayer lain di kompetisi, menghormati juri, dan

menghormati panitia acara?