Sistem Penghantaran Obat

7
SISTEM PENGHANTARAN OBAT Oral Drug Delivery Solid Dosage Forms Tablets with Incorporate Controlled Release/ Targeting Technologies “ Multilayer Tablets for Oral Controlled Drud Delivery System of Budesonide Tablet” 1. Sistem Penghantaran Obat Bentuk sediaan obat (BSO) diperlukan agar penggunaan senyawa obat/zat berkhasiat dalam farmakoterapi dapat digunakan secara aman, efisien dan atau memberikan efek yang optimal. Selain bentuk obat juga perlu sistem penghantaran obat yang menunjang efikasi terapetik. “Sistem Penghantaran Obat” (SPO) atau Drug Delivery System pada dasarnya adalah istilah yang menggambarkan bagaimana suatu obat dapat sampai ke tempat target aksinya. Istilah ini juga sering dipertukarkan dengan drug product (produk obat) dan dosage form”. Sistem pelepasan terkontrol merupakan konsep yang ideal menggambarkan pelepasan obat orde nol, dimana pelepasan obat dalam jumlah konstan dalam jangka waktu tertentu tanpa tergantung konsentrasi awal obat. Sistem ini secara luas digunakan dalam sistem penghantaran obat dengan indeks terapi yang rendah dan waktu paruh yang singkat untuk mengurangi dumping dose dan fluktuasi. Sediaan pelepasan obat termodifikasi menunjukkan pelepasan obat yang cepat dalam usus. Hal ini terjadi karena jenis obat baru dari penghantaran obat oral ini memperlihatkan obat dalam konsentrasi tinggi pada sistem terdegradasi yang memiliki banyak kelebihan karena adanya polisakarida dalam formulasi tablet pelepasan dengan zat aktif yang sama. Sediaan obat termodifikasi didesain dengan beragam seperti pelet salut film, tablet, kapsul, atau sistem penghantaran obat yang canggih dan kompleks. 2. Tablet Matriks Multilayer Obat dengan sistem multilayer menjadi banyak dikenal sebagai sistem penghantaran obat lepas terkendali. Obat jenis

description

sistem penghantaran obat

Transcript of Sistem Penghantaran Obat

Page 1: Sistem Penghantaran Obat

SISTEM PENGHANTARAN OBAT

Oral Drug Delivery Solid Dosage Forms Tablets with Incorporate Controlled Release/ Targeting Technologies

“ Multilayer Tablets for Oral Controlled Drud Delivery System of Budesonide Tablet”

1. Sistem Penghantaran ObatBentuk sediaan obat (BSO) diperlukan agar penggunaan senyawa obat/zat

berkhasiat dalam farmakoterapi dapat digunakan secara aman, efisien dan atau memberikan efek yang optimal. Selain bentuk obat juga perlu sistem penghantaran obat yang menunjang efikasi terapetik. “Sistem Penghantaran Obat” (SPO) atau Drug Delivery System pada dasarnya adalah istilah yang menggambarkan bagaimana suatu obat dapat sampai ke tempat target aksinya. Istilah ini juga sering dipertukarkan dengan drug product (produk obat) dan dosage form”.

Sistem pelepasan terkontrol merupakan konsep yang ideal menggambarkan pelepasan obat orde nol, dimana pelepasan obat dalam jumlah konstan dalam jangka waktu tertentu tanpa tergantung konsentrasi awal obat. Sistem ini secara luas digunakan dalam sistem penghantaran obat dengan indeks terapi yang rendah dan waktu paruh yang singkat untuk mengurangi dumping dose dan fluktuasi.

Sediaan pelepasan obat termodifikasi menunjukkan pelepasan obat yang cepat dalam usus. Hal ini terjadi karena jenis obat baru dari penghantaran obat oral ini memperlihatkan obat dalam konsentrasi tinggi pada sistem terdegradasi yang memiliki banyak kelebihan karena adanya polisakarida dalam formulasi tablet pelepasan dengan zat aktif yang sama. Sediaan obat termodifikasi didesain dengan beragam seperti pelet salut film, tablet, kapsul, atau sistem penghantaran obat yang canggih dan kompleks.

2. Tablet Matriks Multilayer Obat dengan sistem multilayer menjadi banyak dikenal sebagai sistem penghantaran

obat lepas terkendali. Obat jenis ini memiliki banyak keuntungan diantaranya mencegah inkompatibilitas antara obat dengan eksipien dan menyediakan multiple release kineticdalam sistem penghantaran tunggal dari obat yang sama maupun yang berbeda. Pelepasan obat segeramenggunakan disintegran matriks monolitik yang dapat mengantarkan zat aktif obat untuk mencapai puncak konsentrasi dalam plasma. Pelepasan obat tertunda menggunakan matriks monolitik erodik yang dapat mengantarkan zat aktif obat ke bagian akhir saluran cerna. Sedangkan pelepasan obat terkendali akan mengembangkan matriks monolitik yang mengeluarkan sekaligus mengembangkan sehingga obat dapat terlepas secara konstan dan pengaturan pelepasan yang terkontrol. Pelepasan obat terkendali ini dapat memperlambat pelepasan ledakan awal sehingga mencapai kenetika orde nol.

Tablet matriks multilayer terdiri dari matriks inti yang mengandung satu atau lebih zat aktif atau sejumlah penghalang (lapisan-lapisan yang teratur) yang digabung selama proses pembuatan tablet. Fungsi lapisan-lapisan tersebut adalah untuk menunda interaksi

Page 2: Sistem Penghantaran Obat

antara zat aktif dengan medium disolusi dengan membatasi pelepasan zat pada permukaan dan pada saat yang sama mengontrol tingkat penetrasi pelarut yang melalui matriks.

Dalam design ini, lapisan penyalut mencegah air berpenetrasi dan melindungi zat aktif didalamnya. Sehingga mengurangi kecepatan hydrasi dan mengontrol daerah pelepasan zat aktif. Dan dapat juga meminimalirisir efek burst dan pelepasan bisa di pertahankan pada tingkat relatif konstan dengan adanya lapisan melalui proses swell dan erosi. Setelah tahap sweeling dan erosi kemudian terjadi pelepasan obat secara bertahap.

Triple-layer tablet sering digunakan dalam formulasi untuk mengontrol pelepasan obat. Pada tablet terdapa lapisan polimer. Pada umumnya pengaturan pelepasan obat dari sistem matrix lapis 3 dapat dicapai melalui modifikasi geometrik, yaitu:

1. Pembentukan gradient konsentrasi obat dan differential erosion dari lapisan matriks.

2. Pembatasan permukaan pelepasan matrik dengan lapisan penghalang.3. Proses pengembangan dan diferensial erosi dari lapisan terluar berfungsi untuk

menjaga area permukaan dan pelepasan tetap konstan.4. Perbedaan kelarutan lapisan bertujua untuk menetukan keceapatan pelepasan

yang diinginkan.

3. Mekanisme Pelepasan Obat TerkontrolSistem pelepasan polimer terkontrol diklasfikasikan berdasarkan mekanisme yang mengontrol pelepasan zat aktif, yaitu :1. Dissolution Controlled Release System2. Matrix Dissolution Control3. Diffusi Controlled Release System4. Reservoir Diffusion Control5. Ion Exchange Resins6. Osmotic Controlled Release

4. Contoh Tablet Multilayer

Contoh tablet multilayer : Budesonide Nama dagang : entocort

Page 3: Sistem Penghantaran Obat

Budesonide adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan kondisi usus tertentu (seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa). Sementara budesonida tidak menyembuhkan kondisi ini, tetapi hanya dapat menurunkan gejala-gejala seperti nyeri dan diare. Budesonide adalah obat anti-inflamasi (hormon kortikosteroid) yang bekerja dengan mengurangi respon imun tubuh.Indikasi : Obat untuk mengendalikan gejala penyakit radang usus,

seperti Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa ringan sampai sedang

Dosis : 9 mg oral 1x sehari pada pagi hari Waktu terapi : 8 minggu peringatan :

tablet merek Uceris harus ditelan utuh dan tidak dikunyah, hancur atau rusak.

mengkonsumsi tablet budesonide extended-release pada pagi hari, kecuali dokter Anda memberitahu Anda sebaliknya.

konsumsi tablet budesonide extended-release melalui mulut dengan atau tanpa makanan. Jika terjadi sakit perut,konsumsi dengan makanan untuk mengurangi iritasi lambung.

telan tablet budesonide extended-release dengan air. Jangan dihancurkan, atau dikunyah sebelum menelan.

Gunakan tablet budesonide extended-release dengan teratur untuk mendapatkan efek yang diinginkan.

Jangan makan jeruk /jeruk bali atau minum jus jeruk saat mengkonsumsi tablet budesonide extended-release.

Jika lupa mengkonsumsi tablet budesonide extended-release sesuai dengan jadwalnya,konsumsi sesegera mungkin sewaktu anda ingat. Jika terjadi hampir pada waktu untuk jadwal (dosis) berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan kembali ke jadwal rutin Anda . Jangan mengkonsumsi 2 dosis sekaligus.

Kontraindikasi :Kekuatan sediaan :Deskripsi pelepasan :

Sistem penghantaran obat secara lokal menuju kolon melalui pemberian obat secara

peroral menarik dan penting karena terdapat berbagai penyakit usus besar seperti

ulcerative colitis, crohn’s disease, amebiosis, dan kanker kolon, serta sistem penghantaran

Page 4: Sistem Penghantaran Obat

protein dan obat peptide yang dapat diabsorpsi di kolon tetapi terdegradasi di saluran

pencernaan bagian atas. Sistem ini harus dapat melindungi obat sampai ke kolon misalnya

pelepasan dan absorpsi obat seharusnya tidak terjadi di lambung maupun usus halus.

Berbagai macam strategi yang digunakan dalam pembuatan obat oral yang ditujukan

untuk pelepasan dan absorpsi di kolon antara lain ikatan kovalen antara obat dengan

carrier, melapisi dengan polimer yang sensitive terhadap pH, formulasi sistem release,

penggunaan carrier yang terdegradasi khususnya oleh bakteri yang ada di kolon, sistem

bioadhesive dan sistem penghantaran obat yang dikontrol oleh daya osmotik. Tablet ini

terdiri dari 3 lapisan yaitu

1. Salut enteric : bagian terluar yang mencegah penetrasi cairan gastric ke dalam tablet,

sehingga mencegah obat dilepaskan di lambung.

2. Lapisan polimer yang dapat tererosi : ketika obat masuk ke usus, salut enterik akan

larut dan polimer ini mulai tererosi. Polimer ini akan mencegah obat untuk dilepaskan

pada usus halus. Polimer ini dapat bertahan 4-6 jam hingga obat mampu mencapai

kolon.

3. Inti : inti merupakan tablet konvensional yang yang berisi zat aktif yang akan

dilepaskan di dalam kolon. Di kolon bakteri akan mendegradasi polysakarida menjadi

asam rganic. PH yang rendah di sistem akan menyebabkan larutnya salut larut asam

dan kemudian zat aktif akan dilepaskan.

Page 5: Sistem Penghantaran Obat

Gambar 1. Sistem Pelepasan Obat di Kolon

Contoh obat yang dibuat sediaan colonic tablet:

A. Obat yang telah beredar di pasaran

Zat aktif indikasi Nama dagang dosis

Budesonide Inflamasi usus

besar

Entocort 9 mg/hari

Penyimpanan : budesonide harus disimpan pada suhu kamar 20-25oC .Interaksi obat :

Atazanavir, boceprevir, klaritromisin, cobicistat, darunavir, eritromisin, fosamprenavir, indinavir, itraconazole, ketoconazole, lopinavir, nefazodone, nelfinavir, ritonavir, saquinavir, telaprevir, telitromisin, tipranavir, atau vorikonazol

Page 6: Sistem Penghantaran Obat

karena mereka dapat meningkatkan risiko efek samping tablet budesonide extended-release

Barbiturat (misalnya, fenobarbital), carbamazepine, hydantoins (misalnya fenitoin), mifepristone, atau rifamycins (misalnya rifampin) karena mereka dapat menurunkan efektivitas tablet budesonide extended-release

Ritodrin atau antibiotik kuinolon (misalnya ciprofloxacin) karena risiko efek samping mereka dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi tablet budesonide extended-release

Hydantoins (misalnya fenitoin) atau interleukin (misalnya aldesleukin) karena efektivitas mereka akan menurun oleh tablet budesonide extended-release

http://www.drugs.com/drug-interactions/budesonide.htmlhttps://en.wikipedia.org/wiki/Budesonide