Daftar Harga dan Katalog Paket Penerangan Lampu PJU Tenaga Surya 2013
Sistem Pengaturan Pada Lampu Penerangan Jalan Dengan Sistem Kontrol on (1)
-
Upload
yogiastawan -
Category
Documents
-
view
40 -
download
20
description
Transcript of Sistem Pengaturan Pada Lampu Penerangan Jalan Dengan Sistem Kontrol on (1)
SISTEM PENGATURAN PADA LAMPU PENERANGAN JALAN
DENGAN SISTEM KONTROL ON/OFF SENSOR LDR
1. Proses Kerja Lampu Penerangan Jalan
2. Skema Sistem Kontrol Lampu Penerangan Jalan
A. Input
Input yang digunakan dalam sistem kendali lampu penerangan jalan
adalah sensor LDR ( Light Dependent Resistor) yang terbuat dari bahan
semikonduktor cadmium selenoide atau cadmium sulfide. Kedua bahan ini
mempunyai respon yang lamban terhadap perubahan intensitas cahaya. Dengan
bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang
dilepas atau arus listrik meningkat, sehingga resistansi bahan telah mengalami
penurunan. Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas
cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap
resistansi LDR sekitar 10 MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1 KΩ atau
kurang.
Sebuah LDR yang dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan
cahaya tertentu ke dalam kondisi yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada kondisi gelap
tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan
setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuran
praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis
dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik
(selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut
akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat
terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi
yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.
B. Kontrol
Kontroller yang digunakan dalam sistem kendali lampu penerangan
jalan adalah mikrokontroller AtMega8. AVR merupakan seri Mikrokontroller
CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR
mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable
Watchdog Timer, dam mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai
ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash
on-chip yang mengijinkan memori program untuk deprogram ulang dalam
system menggunakan hubungan serial SPI. ATmega8 memiliki kapasitas
EEPROM 512 bytes dan kapasitas FLASH 8K bytes dan memiliki 28 pin yang
masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi
yang lain.
C. Aktuator
Aktuator pada sistem ini adalah rangkaian driver disini yaitu rangkaian
driver dengan menggunakan transistor. Keluaran PWM dari mikrokontroler dari
port OC akan masuk terlebih dahulu pada rangkaian driver ini. Transistor disini
digunakan sebagai switching untuk mengontrol terang redupnya lampu LED.
Untuk dapat mendriver lampu LED yang berjumlah 175 buah ini diperlukan
beberapa penguatan transistor.
Penggunaan switch atau saklar diperlukan sebagai masukan dari sistem
close loop, dimana sistem terdapat set point. Penggunaan limit switch dipakai
untuk menghasilkan suatu hitungan yang dijadikan sebagai set point. Keluaran set
point ini akan masuk dalam PORT External Interrupt 1 pada mikrokontroler.
Adapun rangkaian limit switch seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
D. Plant
Plant yang digunakan pada sistem kendali penerangan lampu jalan
adalah LED (Light Emitting Diode). Sebuah LED adalah
sejenis diode semikonduktor istimewa. Seperti sebuah diode normal, LED terdiri
dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh atau di-dop dengan
ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n junction.
Pembawa muatan elektron dan lubang mengalir ke junction dari elektrode
dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh
ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
Berikut ini struktur dari LED :
E. Output
Output yang digunakan pada sistem ini adalah luminansi cahaya dari
lampu LED (Light Emitting Diode). Lumiansi merupakan tingkat kecerahan dari
suatu benda dengan menggunakan satuan lux. Luminansi suatu sumber cahaya
adalah intensitas cahayanya dibagi dengan luas semu permukaan.
F. Gangguan
Gangguan yang terjadi pada sistem kendali lampu penerangan jalan
adalah gangguan yang terjadi secara eksternal yang berasal dari alam. Gangguan
yang terjadi dapat berupa cuaca ekstrim berserta hujan dan badai yang dapat
merusak output dari sistem kedali lampu penerangan jalan.
G. Variabel Kontrol
Variabel control merupakan intensitas cahaya yang dikendalikan
sehingga pada saat siang hari lampu akan mati dan pada saat malam hari lampu
akan hidup sesuai dengan intensitas cahaya SNI yaitu 50 lux.
3. Rangkaian Terbuka atau Rangkaian Tertutup
Lampu penerangan jalan merupakan rangkaian terbuka yaitu rangkaian
sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh pada aksi pengontrolan. Jadi,
keluarannya tidak diukur atau diumpan balikan untuk dibandingkan dengan
masukan. Hal ini dikarenakan output yang diinginkan dari sistem kontrol ini
adalah membuat lampu menyala, dimana baik menyala maupun tidak menyala
maka tidak akan mempengaruhi dari lampu penerangan jalan itu. Jadi, output dari
sistem ini tidak memberikan feedback ke inputan dari sistem kontrol.
4. Block Diagram Sistem Kontrol Lampu Penerangan Jalan
4.1 Input
Input yang digunakan dalam sistem kendali lampu penerangan jalan adalah
sensor LDR ( Light Dependent Resistor) yang terbuat dari bahan semikonduktor
cadmium selenoide atau cadmium sulfide. Kedua bahan ini mempunyai respon
yang lamban terhadap perubahan intensitas cahaya. Dengan bahan ini energi dari
cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus
listrik meningkat, sehingga resistansi bahan telah mengalami penurunan.
Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR
sekitar 10 MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1 KΩ atau kurang.
Sebuah LDR yang dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan
cahaya tertentu ke dalam kondisi yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada kondisi gelap
tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan
setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuran
praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis
dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik (selama
20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih
tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang
memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai
dengan level cahaya 400 lux.
4.2 Kontroller
Kontroller yang digunakan dalam sistem kendali lampu penerangan jalan
adalah mikrokontroller AtMega8. AVR merupakan seri Mikrokontroller CMOS
8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR
mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable
Watchdog Timer, dam mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai
ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash
on-chip yang mengijinkan memori program untuk deprogram ulang dalam
system menggunakan hubungan serial SPI. ATmega8 memiliki kapasitas
EEPROM 512 bytes dan kapasitas FLASH 8K bytes dan memiliki 28 pin yang
masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi
yang lain.