Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

12
25 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di Sulawesi Tengah Menggunakan Metode SMART *1 Mus Aidah, 2 Hajra Rasmita 1,2, Jurusan Sistem Informasi, STMIK Adhi Guna, Palu E-mail: * 1 [email protected], 2 [email protected] Abstrak Para wisatawan memerlukan sebuah sistem yang terkomputerisasi yang memuat sebagian atau seluruh informasi daerah wisata yang akan wisatawan kunjungi. Sistem tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan pendukung keputusan pemilihan objek wisata secara efektif, akurat dan menjadi rekomendasi pemilihan objek wisata yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu wisatawan yang akan mengunjungi tempat wisata yang ada di Sulawesi Tengah yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh para wisatawan. Dalam penelitian ini menggunakan kriteria yang biasanya menjadi penilaian wisatawan dalam memilih destinasi wisata. Kriterianya adalah keindahan alam, keamanan, biaya, fasilitas, dan jarak. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian terapan (applied research). Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah prototipe. Peneliti menggunakan model prototipe karena merupakan model yang terus berkembang serta cepat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna melalui feedback dari pengguna. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebuah sistem penunjang keputusan menggunakan metode SMART yang dapat digunakan untuk membantu wisatawan dalam menentukan destinasi yang paling tepat sesuai dengan kriteria yang diiginkan. Kata KunciDestinasi Wisata, Prototipe, Sistem Penunjang Keputusan, SMART Abstract The tourists need a computerized system that contains some or all of the tourist information that tourists will visit. The system is expected to be used to obtain information and decision support the selection of tourist attractions effectively, accurately and become a recommendation of choosing a tourist attraction in accordance with the desired criteria. This study aims to help tourists who will visit the existing tourist attractions in Central Sulawesi in accordance with the criteria determined by the tourists. In this study using the criteria that usually become the assessment of tourists in choosing tourist destinations. The criteria are natural beauty, security, cost, facilities, and distance. The type of research to be conducted is applied research (applied research). The method used in system development is prototype. Researchers use the prototype model because it is a model that continues to grow and quickly adjust to the needs of users through feedback from users. The results obtained in this study is a decision support system using the SMART method that can be used to assist tourists in determining the most appropriate destination in accordance with the desired criteria. Keywords— Travel Destination, Prototype, Decision Support System, SMART

Transcript of Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

Page 1: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

25

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi WisataDi Sulawesi Tengah Menggunakan Metode SMART

*1 Mus Aidah,2Hajra Rasmita1,2,Jurusan Sistem Informasi, STMIK Adhi Guna, Palu

E-mail: *1 [email protected], 2 [email protected]

AbstrakPara wisatawan memerlukan sebuah sistem yang terkomputerisasi yang memuat sebagian

atau seluruh informasi daerah wisata yang akan wisatawan kunjungi. Sistem tersebut diharapkandapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan pendukung keputusan pemilihan objek wisatasecara efektif, akurat dan menjadi rekomendasi pemilihan objek wisata yang sesuai dengan kriteriayang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu wisatawan yang akan mengunjungi tempatwisata yang ada di Sulawesi Tengah yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh parawisatawan. Dalam penelitian ini menggunakan kriteria yang biasanya menjadi penilaian wisatawandalam memilih destinasi wisata. Kriterianya adalah keindahan alam, keamanan, biaya, fasilitas, danjarak. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian terapan (applied research). Metodeyang digunakan dalam pengembangan sistem adalah prototipe. Peneliti menggunakan modelprototipe karena merupakan model yang terus berkembang serta cepat menyesuaikan dengankebutuhan pengguna melalui feedback dari pengguna. Hasil yang didapatkan dalam penelitian iniadalah sebuah sistem penunjang keputusan menggunakan metode SMART yang dapat digunakanuntuk membantu wisatawan dalam menentukan destinasi yang paling tepat sesuai dengan kriteriayang diiginkan.Kata Kunci— Destinasi Wisata, Prototipe, Sistem Penunjang Keputusan, SMART

AbstractThe tourists need a computerized system that contains some or all of the tourist information

that tourists will visit. The system is expected to be used to obtain information and decision supportthe selection of tourist attractions effectively, accurately and become a recommendation of choosinga tourist attraction in accordance with the desired criteria. This study aims to help tourists who willvisit the existing tourist attractions in Central Sulawesi in accordance with the criteria determinedby the tourists. In this study using the criteria that usually become the assessment of tourists inchoosing tourist destinations. The criteria are natural beauty, security, cost, facilities, and distance.The type of research to be conducted is applied research (applied research). The method used insystem development is prototype. Researchers use the prototype model because it is a model thatcontinues to grow and quickly adjust to the needs of users through feedback from users. The resultsobtained in this study is a decision support system using the SMART method that can be used to assisttourists in determining the most appropriate destination in accordance with the desired criteria.Keywords— Travel Destination, Prototype, Decision Support System, SMART

Page 2: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

ISSN: 1978-152026

1. ENDAHULUAN

Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat membuat dampak yang cukup besarterhadap seluruh aspek kehidupan dan membawa manusia saat ini masuk ke dalam era moderen,dimana pada era ini manusia sangat memerlukan informasi yang terkini dengan quick, efficient,practical, accurate dan reliable. Begitupun dengan sektor pariwisata yang semakin meningkat,tempat wisata yang makin banyak seiring dengan jumlah wisatawan yang makin banyak pula. Hal inidipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya motivasi dan kebutuhan masyarakat atau penduduk duniaakan berwisata makin tinggi. Keadaan seperti ini menimbulkan masalah akan semakin bingungnyawisatawan menentukan pilihan destinasi wisata sesuai dengan kriteria yang wisatawan inginkan..

Menurut [1] untuk mempermudah calon wisatawan dalam mengetahui lebih banyak tempatwisata dengan informasi yang akurat dan rekomendasi pemilihan objek wisata yang sesuai dengankriteria – kriteria yang dipilih, maka dibutuhkan sebuah sistem komputerisasi yang memuat seluruhinformasi daerah wisata secara online yang diharapkan dapat digunakan untuk mendapatkaninformasi dan pendukung keputusan pemilihan object wisata secara efektif. Salah satu solusi yangtepat adalah membuat aplikasi sistem penunjang keputusan untuk membantu wisatawan dalammenentukan tempat wisata tang sesuai. Menurut [2] Industri pariwisata saat ini merupakan salah satusektor pendapatan yang sangat besar dampaknya bagi suatu daerah maupun Negara. Begitupun halnyadengan Sulawesi Tengah yang memiliki potensi wisata yang besar. Keindahan alam, kekayaanbudaya, lokasi dan bangunan bersejarah, letak geografis yang baik berada di antara Sulawesi Utaradan Sulawesi Selatan.

Beberapa penelitian terkait seperti Pembuatan Website Sistem Pendukung KeputusanPariwisata Kota Malang dan Batu dengan Metode Smart oleh [3]. Pada penelitian ini dibangun sebuahwebsite pendukung keputusan pencarian lokasi tempat wisata di kota Malang dan Batu denganmenggunakan metode SMART. Inti dari website tersebut adalah pencarian lokasi wisata yang sesuaidengan kriteria user, di antaranya kriteria fasilitas, objek, biaya yang murah, kenyamanan tempat,akses yang mudah, sarana pendidikan, dan aktivitas rekreasi. User yang menentukan bobotkepentingan dari kriteria-kriteria yang ada. Lalu sistem menghasilkan lima besar alternatif pilihantempat wisata yang dapat dijadikan pilihan bagi user. Setelah semua proses diimplementasikan,dilakukan proses verifikasi dan validasi yang memberikan hasil bahwa website ini membantu useruntuk mengambil keputusan pencarian lokasi tempat wisata di kota Malang dan Batu dan membantuuser untuk mengetahui informasi tentang tempat wisata di kota Malang dan Batu.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh [4] membuat penelitian terkait sistem informasigeografis berbasis web untuk pemetaan pariwisata Kabupaten Gianyar. Namun dalam pembuatansistem informasi geografis ini hanya sebatas menampilkan informasi mengenai daerah wisata yangdisertai visualisasi peta dengan fasilatas Google Maps. Penelitian yang dilakukan oleh [5] menelititentang sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi objek wisata di Aceh Tengah menggunakanmetode topsis. Menurut Ridiani Untuk merancang sistem pendukung keputusan pemilihan lokasiobjek wisata menggunakan metode topsis adalah dengan mempertimbangkan jarak terhadap solusiideal positif dan jarak solusi ideal negatif.

Selanjutnya [6] melakukan penelitian mengenai rancang bangun aplikasi travel recommenderberbasis wap menggunakan Metode fuzzy model tahani. Penelitian ini dapat menampilkan ruteperjalanan dan rekomendasi informasi tempat wisata berdasarkan masukan dari user, denganparameter harga tiket (ribuan), lama perjalanan (menit), rata-rata pengunjung (orang), waktuberkunjung (jam). Begitupun dengan penelitian [7] melakukan penelitian mengenai aplikasipendukung keputusan dalam penentuan objek wisata alam menggunakan metode ahp berbasisandroid. Aplikasi ini mampu menampilkan rekomendasi objek wisata yang akan dituju sesuai denganinputan dari user dengan parameter harga, kebersihan, fasilitas dan keamanan. Tetapi Irman Harimantidak menyertakan visualisasi peta penyebaran objek wisata.

Page 3: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

27

Penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah aplikasi web yang memberikan informasi rekomendasikepada user atau pengguna dalam hal ini merupakan calon wisatawan. Rekomendasi yang diberikansistem didasarkan pada masukkan yang diberikan user kemudian diproses dengan metode SMARTsehingga menghasilkan rekomendasi daftar destinasi berwisata.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis PenelitianJenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian terapan (applied research).

Merancang, mendesain, dan membangun sebuah aplikasi untuk mendukung keputusan dalammemilih destinasi wisata yang diinginkan dengan menggunakan metode SMART (Simple MultiAttribute Rating Technique).2.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan bahan dan data merupakan sebuah kegiatan mencari, mengumpulkandata penunjang untuk aplikasi ini. Data yang dibutuhkan adalah data mengenai destinasi-destinasiwisata yang ada di Sulawesi Tengah yang diperoleh dari berbagai sumber buku dan melihat daftardestinasi wisata yang ada di situs milik dinas pariwisata Sulawesi Tengah. Dari keseluruhan data yangdikumpulkan, diputuskan untuk mengambil 13 jenis kategori destinasi wisata yaitu dengan kategoriedukasi, kebudayaan, kesenian, tempat bersejarah, rekreasi, pantai, bahari, alam, pusat perbelanjaan,community market, pasar grosiran, kuliner dan pulau. Dari ketiga belas kategori tersebut, telah disortirdan didapatkan sebanyak 106 data keseluruhan destinasi wisata.2.3 Analisa Data

Data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data akan dianalisa dengan menggunakanmetode pengembangan perangkat lunak. Data yang diperolah akan dianalisa dengan mengacu padasalah satu tahap metode pengembangan perangkat lunak yaitu analisa data. Tahap analisa datadilakukan untuk memperoleh kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional. Kebutuhan fungsional dibutuhkan untuk mengetahui layanan yang disediakan olehperangkat lunak untuk menyelesaikan masalah yang ada. Fungsi atau layanan yang terdapat padaperangkat lunak didasarkan pada masalah kebutuhan dari pengguna. Sedangkan kebutuhan nonfungsional dibutuhkan untuk mendukung dalam pembuatan perangkat lunak.2.4 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pada rekayasa perangkat lunak, banyak metode yang telah dikembangkan untuk membantuproses pengembangan perangkat lunak [8]. Metode-metode ini pada umumnya mengacu pada metodepengembangan sistem yang disebut System Development Life Cycle (SDLC) seperti terlihat padaGambar 1.

Gambar 1. Metode Software Development Life Cycle

Page 4: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

ISSN: 1978-152028

Metode pengembangan perangkat lunak yang peneliti gunakan adalah metode prototipe.Peneliti menggunakan model Prototyping karena merupakan model yang terus berkembang,dapat cepat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna melalui feedback dari pengguna [9].Prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antar muka eksternalyang ditampilkan [10]. Tahapan utama dalam prototipe seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Metode PrototipeTahapan-tahapan dalam metode prototipe berdasarkan gambar 2.3 adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi antara developer dan customer mengenai tujuan pembuatan dari software,mengidentifikasi apakah kebutuhan diketahui Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan. Tahapini merupakan tahap awal karena dalam membangun sebuah sistem harus mengetahui kebutuhansistem tersebut dan kemudian melakukan analisis terhadap kebutuhan yang diperoleh.

2. Segera membuat model, dan quick design fokus pada gambaran dari segi software apakah visiblemenurut customer. Setelah melakukan analisis terhadap kebutuhan, maka pengembangmelakukan perancangan terhadap sistem yang dibuat.

3. Membangun sebuah prototipe. Perancangan yang telah dibuat langsung diimplementasikan dalambentuk prototipe.

4. Evaluasi dilakukan oleh pelanggan atas prototipe. Prototipe yang telah dibuat langsungdiperlihatkan kepada pelanggan untuk dievaluasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhanpelanggan.

5. Perubahan rancangan dan prototipe. Apabila prototipe yang dibuat belum sesuai kebutuhanpelanggan maka pengembang melakukan perubahan terhadap prototipe dan rancangan yang ada.

6. Apabila pelanggan kecewa dengan prototipe yang telah dibangun, ulangi langkah sebelumnya.7. Apabila pelanggan puas terhadap prototipe yang telah dibangun, pengembangan produk berskala

besar dapat dimulai yang mana prototype yang dikirimkan kemudian dievaluasi oleh customer,feedback digunakan untuk menyaring kebutuhan untuk software.

2.5 Metode Pengujian Perangkat LunakMetode pengujian yang digunakan terhadap sistem adalah metode blackbox. Menurut Rizky

dalam [11], “blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidakdiketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknyasebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagianluar. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box tetapi merupakanpendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kesalahandaripada metode white-box.

Page 5: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

29

Gambar 3. BlackBoxPengujian blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat yaitu:

1. Setiap modul atau form aplikasi akan diuji coba dengan data input atau output.2. Dibuat hasil uji coba apakah berfungsi dengan baik.3. Dibuat test case setiap modul dalam bentuk dokumentasi.4. Akan disimpulkan bhwa modul sudah valid jika hasil uji coba berfungsi dengan baik.

2.6 PerancanganDesain sistem merupakan rancangan desain dari sistem yang akan dibuat, tahapan ini dapat

dibagi menjadi 2 bagian yaitu: perancangan data flow diagram (DFD). Berikutnya perancangan tabelbasis data, karena sistem yang dibuat berhubungan dengan data yang berukuran cukup besar makadiperlukan basis data untuk menyimpan data-data tersebut..2.6.1 Konteks Diagram

Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input kesistem dan output dari sistem yang akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Gambar4 merupakan gambar kontesk diagram pada penelitian ini.

Gambar 4. DFD Level 02.6.2 Basis Data

Basis data adalah suatu kumpulan yang mana kumpulan tersebut merupakan sebuahkumpulan data yang saling terhubung dengan satu sama lain. Dan untuk mengetahui hubungan dariantar data tersebut anda bisa melihatnya yang mana berupa sebuah kolom kunci yang ada pada disetiap tabel yang ada pada basis data tersebut.

SPKDestinasiWisataMetodeSMART

AdminUserInformasiDestinasiWisata

KriteriaAlternatifAlternatifKriteria

Page 6: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

ISSN: 1978-152030

Gambar 5. Basis Data2.7 Proses Pemodelan Metode SMART

Proses yang dilakukan untuk perhitungan metode SMARTadalah sebagai berikut :1. Menentukan banyaknya kriteria digunakan.2. Menentukan bobot kriteria pada masing-masing kriteria dengan menggunakan interval 1-100

untuk masing-masing kriteria dengan prioritas terpenting.3. Hitung normalisasi dari setiap kriteria dengan membandingkan nilai bobot kriteria dengan

jumlah bobot kriteria. Menggunakan rumus :Normalisasi = = ∑ ……………(1)

Dimana adalah nilai bobot dari suatu kriteria.Sedangkan, adalah total jumlah bobot darisemua kriteria

4. Memberikan nilai parameter kriteria pada setiap kriteria untuk setiap alternatif.5. Menentukan nilai utiliti dengan mengonversikan nilai kriteria pada masing-masing kriteria

menjadi nilai kriteria data baku. Nilai utiliti diperoleh dengan menggunakan persamaan :( ) …...................(2)

Dimana ( ) nilai utiliti kriteria ke-1 untuk kriteria ke – I, adalah nilai kriteriamaksimal, adalah nilai kriteria minimal dan lah nilai kriteria ke- i.

6. Menentukan nilai akhir dari masing-masing kriteria dengan mengalihkan nilai yang didapatdari normalisasi nilai kriteria data baku dengan nilai normalisasi bobot kriteria. Kemudianjumlahkan nilai dari perkalian tersebut.( ) = ∑ (ui(ai).Wj)…………..(3)

Dimana ( ) adalah nilai total alternatif, dalah hasil dari normalisasi bobot kriteria dana ( ) dalah hasil penentuan nilai utiliti.

2.8 Analisis Perhitungan Metode SMARTDalam penerapan metode SMART untuk pemilihan cafe ada beberapa hal yang perludilakukan sebelum melakukan perhitungan nilai, salah satunya yaitu :

1. Identifikasi kriteriaTabel 1. Kriteria

Kode KriteriaK1 Keindahan AlamK2 KeamananK3 BiayaK4 Fasilitas

Page 7: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

31

K5 Jarak2. Alternatif

Tabel 2. AlternatifKode AlternatifA1 Tanjung Karang DonggalaA2 Danau PosoA3 Pantai Lalos Toli-ToliA4 Togean AmpanaA5 Tugu Perdamaian PaluA6 Bukit Cinta LuwukA7 Pulau Sombori Morowali

3. Pemberian bobot terhadap KriteriaTabel 3. Bobot Pada Setiap Alternatif

Kode Kriteria Bobotw1 Keindahan Alam 90w2 Keamanan 70w3 Biaya 85w4 Fasilitas 80w5 Jarak 75

4. Menghitung normalisasi dari setiap kriteria dengan membandingkan nilai bobot kriteriadengan jumlah bobot kriteria. Menggunakan rumus :

Normalisasi = = ∑Tabel 3. Normalisasi Bobot

NO Kriteria Wj ∑1 Keindahan Alam 90

340

0,26472 Keamanan 70 0,205883 Biaya 85 0,254 Fasilitas 80 0,2355 Jarak 75 0,220588

5. Menentukan nilai akhir dari masing-masing kriteria dengan mengalihkan nilai yang didapatdari normalisasi nilai kriteria data baku dengan nilai normalisasi bobot kriteria. Kemudianjumlahkan nilai dari perkalian tersebut.( ) = (ui(ai).Wj)a. Nilai Tanjung Karang Donggala

Tabel 4. Nilai Destinasi Wisata Tanjung Karang DonggalaKriteria Nilai Wj Hasil Perkalian Nilai Akhir

Keindahan Alam 80 0,225 18

84,5625Keamanan 90 0,175 15,75Biaya 80 0,2125 17Fasilitas 80 0,2 16Jarak 95 0,1875 17,8125

Page 8: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

ISSN: 1978-152032

b. Nilai Danau PosoTabel 5. Nilai Destinasi Wisata Danau Poso

Kriteria Nilai Wj Hasil Perkalian Nilai AkhirKeindahan Alam 90 0,225 20,25

89,6875Keamanan 95 0,175 16,625Biaya 80 0,2125 17Fasilitas 90 0,2 18Jarak 95 0,1875 17,8125

c. Nilai Pantai Lalos Toli-ToliTabel 6. Nilai Destinasi Wisata Pantai Lalos Toli-Toli

Kriteria Nilai Wj Hasil Perkalian Nilai AkhirKeindahan Alam 70 0,225 15,75

74,6875Keamanan 80 0,175 14Biaya 70 0,2125 14,875Fasilitas 80 0,2 16Jarak 75 0,1875 14,0625

d. Nilai Togean AmpanaTabel 7. Nilai Destinasi Wisata Togean Ampana

Kriteria Nilai Wj Hasil Perkalian Nilai AkhirKeindahan Alam 90 0,225 20,25

83,25Keamanan 75 0,175 13,125Biaya 80 0,2125 17Fasilitas 80 0,2 16Jarak 90 0,1875 16,875

e. Nilai Tugu Perdamaian PaluTabel 8. Nilai Destinasi Wisata Tugu Perdamaian Palu

Kriteria Nilai Wj Hasil Perkalian Nilai AkhirKeindahan Alam 80 0,225 18

73,4375Keamanan 60 0,175 10,575Biaya 70 0,2125 14,875Fasilitas 80 0,2 16Jarak 75 0,1875 14,0625

f. Nilai Bukit Cinta LuwukTabel 9. Nilai Destinasi Wisata Bukit Cinta Luwuk

Kriteria Nilai Wj Hasil Perkalian Nilai AkhirKeindahan Alam 80 0,225 18

75,3125Keamanan 70 0,175 12,25Biaya 75 0,2125 15,9375Fasilitas 80 0,2 16Jarak 70 0,1875 13,125

g. Nilai Pulau Sambori MorowaliTabel 10. Nilai Destinasi Wisata Pulau Sambori Morowali

Page 9: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

33

Kriteria Nilai Wj Hasil Perkalian Nilai AkhirKeindahan Alam 95 0,225 21,375

80,4375Keamanan 80 0,175 14Biaya 75 0,2125 15,9375Fasilitas 80 0,2 16Jarak 70 0,1875 13,125

6. Hasil akhir dari proses ini adalah ranking dari kandidat yang diajukan untuk penentuanpengembangan lokasi wisata

Tabel 11. PerangkinganKode Alternatif Nilai Akhir RankingA1 Tanjung Karang Donggala 84,5625 2A2 Danau Poso 89,6875 1A3 Pantai Lalos Toli-Toli 74,6875 6A4 Togean Ampana 83,25 3A5 Tugu Perdamaian Palu 73,4375 7A6 Bukit Cinta Luwuk 75,3125 5A7 Pulau Sombori Morowali 80,4375 4

3.HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Implemetasi Program

a. Halaman UtamaHalaman Utama menampilkan informasi singkat tentang destinasi wisata yang ada di

Sulawesi Tengah, dimana ada beberapa tab yang bisa di pilih oleh user untuk mencari rekomendasidestinasi wisata sesuai dengan kriteria yang wisatawan inginkan. Lebih jelasnya dapat dilihat padagambar 6.

Gambar 6. Halaman Utama

b. Halaman Kriteria dan BobotHalaman ini merupan halaman pemberian bobot pada setiap kriteria yang di digunakan untuk

memilih destinasi wisata tujuan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7.

Page 10: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

ISSN: 1978-152034

Gambar 7. Halaman Kriteria dan Bobotc. Halaman Hasil Perhitungan menggunakan Metode SMART

Pada halaman ini ditampilkan hasil perhitungan Metode SMART yang mana hasiltertingginya adalah destinasi wisata Danau Poso dengan nilai 89,687%. Lebih jelasnya dapat di lihatpada gambar 8.

Gambar 8. Hasil Perhitungan SMART3.2 Pengujian Program

Tahap ini merupakan tahap evaluasi terhadap perancangan yang telah disesuaikan dengankebutuhan pengguna. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perancangan yangdihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna, pengujian program yang dilakukan pada penelitian inimenggunakan blackbox testing.1. Uji input data alternatif, dilakukan untuk menguji data alternatif dari destinasi wisata yang ada

di Sulawesi Tengah yang pada aplikasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.Tabel 12. Uji Input Alternatif

Nama fungsi Penginputan Data Alternatif

Tujuan Untuk menguji apakah halaman data alternatif dapat berfungsi denganbaik atau tidak

Aktor PenggunaKondisi Awal Tampilan program halaman data alternatif

Page 11: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

35

Kondisi akhir Tampilan program halaman web berjalan dengan baik.Skenario 1. Pengguna menginputkan detail data alternatif

2. Sistem akan melakukan penyimpanan data yang telah diinputkan.Hasil yang didapatkan Aktor melihat tabel list data alternatifKesimpulan Fungsi berjalan dengan baik.

2. Uji input data kriteria, pengujian ini dimkasudkan untuk menguji penginputan data kriteria yangdijadikan bahan pertimabangan masyarakat untuk memilih destinasi wisata yang paling tepatdikunjungi di Sulwesi Tengah, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Uji Input KriteriaNama fungsi Penginputan Data Kriteria

Tujuan Untuk menguji apakah halaman data kriteria dapat berfungsi denganbaik atau tidak

Aktor PenggunaKondisi Awal Tampilan program halaman data kriteriaKondisi akhir Tampilan program halaman web berjalan dengan baik.Skenario 1. Pengguna menginputkan detail data kriteria

2. Sistem akan melakukan penyimpanan data yang telah diinputkan.Hasil yang didapatkan Aktor melihat tabel list data kriteriaKesimpulan Fungsi berjalan dengan baik.

3. Uji Input Data Perhitungan Alternatif Kriteria, pengujian ini merupakan inti dari sistem karenaakan di hitung menggunakan metode SMART antara alternatif kriteria dengan pembobotan sertanilai kepentingan yang diberikan oleh pengguna pada setiap alternatif, lebih detail dapat dilihatpada tabel 14.

Tabel 14. Uji Input Data Perhitungan Alternatif KriteriaNama fungsi Penginputan Data Perhitungan Alternatif Kriteria

Tujuan Untuk menguji apakah halaman data perhitungan alternatif kriteria dapatberfungsi dengan baik atau tidak

Aktor PenggunaKondisi Awal Tampilan program halaman data perhitungan alternatif kriteriaKondisi akhir Tampilan program halaman web berjalan dengan baik.Skenario 1. Pengguna menginputkan bobot, nilai tiap kriteria pada alternatif,

2. Sistem akan melakukan perhitungan sesuai dengan metode SMARTHasil yang didapatkan Aktor melihat hasil perhitunganKesimpulan Fungsi berjalan dengan baik.

4.KESIMPULANPenggunaan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) dapat mempercepat penentuan hasil untuk

memperoleh alternatif destinasi wisata. Berdasarkan hasil implementasi sistem, maka dapat diambilkesimpulan bahwa Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Destinasi Wisata SulawesiTengah dapat membantu pengguna dalam menentukan destinasi wisata yang sesuai dengan kriteriayang diinginkan oleh wisatawan.

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, didapatkan hasil yang konsisten untukpembobotan yang dihasilkan. Proses perhitungan manual dan hasil dari aplikasi sama yang artinyametode SMART berhasil diterapkan pada aplikasi yang dibuat. Sistem ini mampu

Page 12: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Di ...

ISSN: 1978-152036

merekomendasikan destinasi wisata yang sesuai dengan kriteria berdasarkan ranking. Sistemini mampu menyelesaikan masalah-masalah yang memiliki banyak kriteria maupun banyakalternatif.

5.SARANSaran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah mengembangkan

versi adroid agar lebih mudah di gunakan oleh wisatawan, menambahkan maps pada aplikasi,menambahkan kriteria yang lebih banyak lagi untuk lebih afektifnya keputusan yang di ambiloleh wisatawan dan mengkombinasikan metode lain dengan metode SMART.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada STMIK Adhi Guna Palu yang telah memberidukungan financial terhadap penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Akhmad Busthomy, Sultoni, Rudi Hariyanto.2016. Sistem Pendukung Keputusan untukPemilihan Objek Wisata di Kabupaten Pasuruan dengan Menggunakan Metode Fuzzy. JIMP -Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2, No.1 Agustus 2016 ISSN : 2503-1945

[2] Oktovianus. P, dkk, Sistem pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Wisata di Timor LesteDengan Metode Lectre, e-journal.uajy.ac.id, 2014

[3] Setiawan, Yohanes (2014), Pembuatan Website Sistem Pendukung Keputusan Pariwisata KotaMalang dan Batu dengan Metode Smart. Universitas Surabaya

[4] Swastikayana.I Wayan Eka. Aditia, ”Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk PemetaanPariwisata Kabupaten Gianyar (Studi kasus pada Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar) ”,S.Kom., Program Studi Teknik Informatika,Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”,Yogyakarta, 2011.

[5] Ridaini (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Objek Wisata Di Aceh TengahMenggunakan Metode Topsis. Majalah Ilmiah INTI (Informasi & Teknologi Ilmiah) Vol. IVNo.3, Oktober 2014 [Hal : 33 s.d 40].

[6] Sulistyo Widodo dan Victor G Utomo. (2014). “Rancang Bangun Aplikasi Travel RecommenderBerbasis Wap Menggunakan Metode Fuzzy Model Tahani (Studi Kasus di Kota Semarang)”.Semarang : STMIK Provisi

[7] Irman Hariman dan Komar Rusmana. (2014). “Aplikasi Pendukung Keputusan DalamPenentuan Objek Wisata Alam Menggunakan Metode AHP Berbasis Android” .Bandung :STMIK LPKIA

[8] Mulyanto, Aunur, Rofiq; dkk. 2008. Rekayasa Perangkat Lunak. Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,Departemen Pendidikan Nasional.

[9] Jacquline M.S. Waworundeng, Ifan Kusumah, Rival Gimon, 2016. “Prototipe SistemPengontrolan dan Monitoring Pintu Berbasis Mikrokontroler” Citec Journal, Vol. 3, No. 2,Februari 2016 – April 2016 ISSN: 2354-5771

[10] Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset. Yogyakarta.[11] Rahayu, Nina “ Perancangan Executive Informasi System (EIS) Dalam Bidang Penjualan pada

Karinda Cafe dan Resto”.