SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA ...
Transcript of SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA ...
1
SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK
PIDANA TERORISME SEBAGAI EXTRA ORDINARY CRIME
DI INDONESIA
DISERTASI
Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum
Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc (CTM)., Sp.A. (K)
Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat
Universitas Sumatera Utara
Oleh:
MHD. RAHMANI DAYAN
128101008 / S3 - HK
PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Universitas Sumatera Utara
i
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
iii
Universitas Sumatera Utara
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia –Nya jualah, maka penulis dapat menyelesaikan Disertasi ini dengan
judul : “Sistem Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme Sebagai Extra
Ordinary Crime Di Indonesia “.
Disertasi ini disusun adalah untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh
gelar Doktor Ilmu Hukum pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utrara. Dalam menyusun Disertasi ini penulis telah berupaya
dan mengerahkan semua kemampuan yang maksimal, akan tetapi tetap disadari
bahwa apa yang telah diperbuat, tidaklah sesempurna apa yang diharapkan. Sebagai
insan biasa, penulis tidak mungkin bebas dari berbagai kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, atas segala kekurangan dan kesalahan itu penulis mohon dimaafkan.
Disertasi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta petunjuk dan
arahan dari berbagai pihak, maka kepada semuanya penulis ucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya. Sehubungan dengan itu pula, penulis juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya Kepada
Yang Terhormat dan Yang Amat Terpelajar Bapak Prof Dr. Ediwaman, S.H.,
M.Hum., sebagai Promotor dalam penyusunan Disertasi ini yang telah sangat sabar
dan selalu memotivasi penulis setiap saat, sehingga penulisan Disertasi ini dapat
diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan dan Yang Terhormat dan Yang
Amat Terpelajar Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., dan Yang Terhormat dan Yang
Amat Terpelajar Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo S.H., M.Hum., sebagai
Kopromotor dalam penyusunan Disertasi ini yang telah sangat sabar dan selalu
memotivasi penulis, sehingga penulisan Disertasi ini dapat diselesaikan. Selain itu,
penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sangat
tuluh Kepada Yang Terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H.,M.Sc. (CTM), SP.A (K)
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan
Universitas Sumatera Utara
ii
kemudahan kepada Penulis selama mengikuti pendidikan pada Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Penguji Luar Komisi yang telah
banyak memberikan kemudahan di bidang administrasi kepada penulis selama
mengikuti pendidikan pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, S.H., M.S., selaku Penguji Program Studi
Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
meluangkan waktu untuk mengikuti dari tahapan ujian yang telah dilaksanakan
pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. Suwarto, S.H., M.H., selaku Penguji Program Studi Doktor
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
meluangkan waktu untuk mengikuti dari tahapan ujian yang telah dilaksanakan
pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
5. Bapak Prof. Dr. Hasbalah Thaib, M.A., selaku Penguji Luar Komisi yang telah
meluangkan waktu untuk mengikuti dari tahapan ujian yang telah dilaksanakan
pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
6. Bapak Ibu para Dosen Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah mengajar, mendidik dan membimbing
penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Seluruh Staf Tata Usaha Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan berbagai kemudahan di
bidang administrasi selama penulis mengikuti perkuliahan.
8. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan yang
setinggi – tingginya kepada Ayahanda dan Ibunda yang tercinta yang telah
Universitas Sumatera Utara
iii
membesarkan dan mendidik penulis serta atas kekuatan doa dan cintanyalah
penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Doktor Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
9. Selain itu, pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada istri dan anakku yang
tercinta, dimana dengan kekuatan doa, dorongan serta motivasi, sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Doktor Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ini.
10. Terakhir penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang
senasib dan seperjuangan pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan
memberikan motivasi serta informasi yang berkaitan dengan penulisan
Disertasi ini.
Atas segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan, semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada Kita. Akhirnmya penulis berharap
semoga Disertasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Maret 2015
Penulis
MHD RAHMANI DAYAN
Universitas Sumatera Utara
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................................
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................
ABSTRAK .........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................
B. Perumusan Masalah ....................................................................
C Asumsi ........................................................................................
D. Tujuan Penelitian ........................................................................
E. Kegunaan Penelitian ...................................................................
1. Kegunaan Teoretis .................................................................
2. Kegunaan Praktis ..................................................................
F. Keaslian Penelitian .....................................................................
G. Kerangka Teori dan Konsep .......................................................
1. Kerangka Teori ......................................................................
2. Kerangka Konsep ...................................................................
H. Metode Penelitian .......................................................................
1. Spesifikasi Penelitian .............................................................
2. Metode Pendekatan ................................................................
3. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel ................................
4. Alat Pengumpul Data .............................................................
5. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data .....................
6. Analisis Data ..........................................................................
i
iv
vii
viii
ix
xi
1
30
30
32
32
32
33
34
35
35
54
59
59
60
61
64
64
65
iv
Universitas Sumatera Utara
v
BAB II : PENGATURAN TINDAK PIDANA TERORISME SEBAGAI
EXTRA ORDINARY CRIME DI NEGARA YANG
MENGANUT SISTEM COMMON LAW DAN CIVIL LAW
A. Pengaturan Tindak Pidana Terrorisme di Dalam Sistem
Perundang –Undangan ................................................................
1. Negara Yang Menganut Sistem Common Law......................
2. Negara yang menganut sistem Civil Law ..............................
3. Hukum Islam .........................................................................
B. Perlindungan Hukum Terhadap Korban Sebagai Pelaku
Kejahatan di Dalam Sistem Perundang –
Undangan ....................................................................................
C. Konvensi – konvensi Internasional yang mengatur tindak
pidana terorrisme sebagai Extra Ordinary Crime........................
BAB III : PERBANDINGAN SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP
PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME DALAM
SISTEM HUKUM COMMON LAW DAN CIVIL LAW
A. Konsep Sistem Pemidanaan di Negara Yang
Menganut Sistem Common Law dan
Civil Law serta Hukum Islam ...................................................
1. Konsep Sistem Pemidanaan terhadap Pelaku Terorisme
dilihat dari Perbuatan yang dikategorikan sebagai extra
ordinary crime .......................................................................
2. Konsep Sistem Pemidanaan terhadap Pelaku Teroris
secara Terorganisir di lihat dari Pendanaan
Terorisme................................................................................
3. Konsep Sistem Pemidanaan Menurut Hukum Islam ............
B. Karakteristik Pelaku Tindak Pidana Terorisme Yang
Berimplikasi Terhadap Sistem Pemidanaan................................
C. Pertanggunjawaban Terhadap Pelaku Tindak Pidana
Terorisme di Negara Yang Menganut Sistem Common Law
dan Civil Law .............................................................................
67
67
79
114
121
130
138
140
177
203
216
225
v
Universitas Sumatera Utara
vi
BAB IV : KONSEP HUKUM SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP
TINDAK PIDANA TERORISME
A. Pembaharuan Hukum Nasional Terhadap Koban Sebagai
Pelaku Kejahatan Tindak Pidana Terorisme dan Pelaku
Sebagai Orang Yang Menyuruh Melakukan Kejahatan
Tindak Pidana Terrorisme ..........................................................
B. Formulasi Kebijakan Hukum Yang Memberikan
Perlindungan Terhadap Korban ................................................
1. Formulasi Kebijakan Hukum Pidana Terhadap
Perlindungan Korban Dalam Kerangka Non Penal ..............
2. Formulasi Kebijakan Hukum Pidana Terhadap
Perlindungan Korban di dalam Proses Penegakan Hukum
oleh Sistem Peradilan Pidana (Penal) ....................................
C. Konsep Viktimologi Yang Digunakan Dalam
Rehabilitas Dan Treatment Pelaku ............................................
1. Korban (Victim) dan Perlindungan Hukum Terhadap
Korban ..................................................................................
2. Rehabilitasi dan Treatment Pelaku Tindak Pidana
Terorisme ...............................................................................
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
259
277
278
282
317
319
325
332
337
340
vi
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram I : Kerangka Pemikiran Untuk Menganalisis
disertasi dengan pendekatan kajian
teoritikal................................................................. 35
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data Penegakan Hukum Yang Dilakukan Oleh Den 88/Anti
Teror Mabes Polri Terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme
Tahun 2013.......................................................................... 127
Tabel 2 : Tabel Sistem Pengaturan Tindak Pidana Terorisme Sebagai
Extra Ordinary Crime Di Negara Yang Menganut Sistem
Hukum Common Law Dan Civil Law Serta Hukum Islam ......... 138
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR SINGKATAN
ASEAN - Association of South East Asia Nations
ASG - Abu Sayaf Group
BIN - Badan Intelijen Negara
BNPT - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
CIMB Niaga - Commerce International Merchant Bankers Niaga
CNN - Cable News Network
CTR - Cash Transaction Report
DPR - Dewan Perwakilan Rakyat
ECST - European Convention on the Suppression of Terrorism
FATF - the Financial Action Task Force one money loundering
FIU - Financial Inteligence Unit
GAM - Gerakan Aceh Merdeka
HAM - Hak Asasi Manusia
ICC - International Criminal Court
KUHP - Kitab Undang – undang Hukum Pidana
KUHAP - Kitab Undang – undang Hukum Acara Pidana
LP - Lembaga Permasyarakatan
LTKM - Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKT - Laporan Transaksi Keuangan Tunai
MLCA - Money Loundering Control Art
MUI - Majelis Ulama Indonesia
Universitas Sumatera Utara
x
MOU - Memo Of Understanding
MPR - Majelis Permusyawaratan Rakyat
NCCT - Non Cooperatif Countries and Teriktorries to combat money
loundering
PBB - Perserikatan Bangsa Bangsa
PERPU - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang
POLRI - Polisi Negara Republik Indonesia
PPATK - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
PJK - Penyedia Jasa Keuangan
SARA - Suku Agama Ras dan Aliran
SAW - Salllallahu Alaihi Wassalam
SMA - Sekolah Menengah Atas
SOMTC - Senior Official Meeting on Transnational Crime
STR - Suspicious Transaction Report
TKP - Tempat Kejadian Perkara
UU - Undang – Undang
UUPPTPPU - Undang – Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang
WTC - World Trade Center
Universitas Sumatera Utara
xi
ABSTRAK
Negara yang menganut sistem hukum baik common law maupun civil law
memandang tindak pidana terorisme sebagai kejahatan yang dikategorikan sebagai
extra ordinary crime maupun kejahatan terhadap kemanusiaan dengan pertimbangan
bahwa terorisme telah menghilangkan nyawa tanpa memandang korban dan
menimbulkan ketakutan masyarakat secara luas, atau hilangnya kemerdekaan, serta
kerugian harta benda, oleh karena itu perlu dilaksanakan langkah-langkah
pemberantasan dengan menerapkan sistem pemidanaan secara tegas terhadap pelaku
tanpa melihat keterkaitan dan keterlibatan pelaku yang melakukan tindak pidana
terorisme, apakah pelaku melancarkan aksinya berdasarkan kehendak pelaku atau
dibawah pengaruh orang lain yang menggerakkannya dengan menanamkan
pemahaman idiologi jihad yang salah. Oleh karena belum berorientasinya sistem
pemidanaan dengan melihat keterkaitan dan keterlibatan pelaku yang melakukan akis
teror tentunya berpengaruh pada sistem pengaturan dan penegakan hukum tindak
pidana terorisme dengan pemahaman korban adalah orang yang menderita kerugian
akibat dari aksi yang dilakukan oleh teroris. Adapun rumusan permasalahan pada
penelitian disertasi ini dikemukakan sebagai berikut: Pertama, bagaimana sistem
pengaturan tindak pidana terorisme sebagai extra ordinary crime di Negara yang
menganut sistem hukum common law dan civil law. Kedua, bagaimana perbandingan
sistem pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana terorisme dalam sistem hukum
Universitas Sumatera Utara
xii
common law dan civil law. Ketiga, bagaimana konsep hukum kedepan dalam sistem
pemidanaan pelaku tindak pidana terorisme di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian disertasi ini terdiri dari
spesifikasi penelitian, metode pendekatan, lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat
pengumpul data, prosedur pengambilan dan pengumpulan data, analisis data. Adapun
spesifikasi penelitian pada disertasi ini adalah penelitian hukum doktrinal, yaitu
penelitian hukum yang mempergunakan sumber data skunder yang penekanannya
pada teoritis dan analisis kualitatif. Metode pendekatan yang digunakan yakni metode
pendekatan empiris (yuridis sosiologis) yang dimaksudkan untuk melihat efektifitas
peraturan perundang-undangan menyangkut tindak pidana terorisme dalam
penerapannya, termasuk sistem peradilan pidana dalam kerangka meminta
pertanggungjawaban pelaku tindak pidana terorisme. Lokasi penelitian, populasi dan
sampel pada disertasi ini untuk melihat efektifitasnya peraturan perundang-udangan
dalam menerapkan sistem pemidanaan pelaku tindak pidana terorisme. Untuk
pengumpulan data diperlukan alat dan prosedur berupa data primer dan data skunder
serta menggunakan pedoman wawancara (interview), daftar pertanyaan (kuesioner
angket) dan pengamatan (observasi). Selanjutnya analisis data dilakukan secara
kualitatif.
Crimes against conscience merupakan kerangka dasar sistem pemidanaan
diberbagai Negara baik Negara yang menganut sistem hukum common law maupun
civil law. Kerangka pemindanaan terhadap pelaku tindak pidana terorisme di berbagai
Universitas Sumatera Utara
xiii
Negara baik yang menganut sistem hukum common law maupun civil law
mensyaratkan bahwa pemidanaan terhadap pelaku perlu adanya syarat untuk
penjatuhan pidana yakni orang yang melakukan perbuatan itu mempunyai kesalahan
atau bersalah (subjective guilt). Dengan perkataan lain orang tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan atas perbuatannya baru dapat dipertanggungjawabkan kepada
orang tersebut. Pertanggungjawaban pidana pada dasarnya dapat persyaratan yakni,
ada suatu tindakan (commission atau ommission) oleh si pelaku, yang memenuhi
rumusan-rumusan delik dalam undang-undang dan tindakan itu bersifat “melawan
hukum” atau unlawful serta pelakunya harus dapat dipertanggungjawabkan. Negara
yang menganut sistem hukum baik common law maupun civil law menganut konsep
sistem pemidanaannya lebih berorientasi pada pemberantasan tanpa melihat kerangka
motif maupun faktor pelaku melakukan tindak pidana terorisme. Untuk itu,
diharapkan pada kerangka konsep hukum kedepan menyangkut sistem pemidaan
dapat melakukan pendekatan kebijakan kriminal bagi pelaku yang dikategorikan
sebagai manus domina diterapkan sanksi pidana penal dengan ancaman maksimum
dan hukum mati, sedangkan terhadap pelaku yang dikategorikan sebagai manus
ministra dapat diterapkan kebijakan non penal berupa pembinaan idiologi dan mental
dari pelaku kejahatan.
Kata kunci : sistem pemidanaan, pelaku tindak pidana terorisme, extra ordinary
crime.
Universitas Sumatera Utara
xiv
ABSTRACT
A country applying either common law or civil law thinks that terrorism act is
categorized both as an extra ordinary crime and a crime toward humanity – with the
consideration that terrorism is the act of killing anyone, widely creating fear to a
society, or losing one‟s freedomas well as properties, therefore, it is necessary to take
strict steps to accomplish such crime by implementing the strict criminal court system
toward the criminal without any consideration of the criminal involvement, whether
the criminal does the crime by his own will or under some one‟s command or the
influenceof the wrong ideology. There has not been any orientation of the court
system based on the criminal involvement doing the crime yet, therefore, it
influences the criminal court system and the law toward the terrorism act in which the
victim suffers because of the terrorism act. The problems formulated are firstly, how
is the law system toward terrorism act as extra ordinary crime in a country
implementing common law andcivil lawregulated, secondly, what is the comparison
of court system toward the terrorism criminal in common law and civil law, what is
the future law concept in the courtsystem applied toward the terrorism criminal in
Indonesia.
The method in this research consists of the research specification, the
approach, the population location, the sample and the instrument for data collection,
as well as the procedure of collecting data and data analysis. The specification of this
research is a doctrinal law research – the law research uses a secondary data source
emphasizing on theoretical and qualitative analyses. The approach method applied is
the empirical approach (sociology jurisdiction) that is meant to see the effectiveness
of the law regulation implementation relating to terrorism crime, including the court
system for the responsibility of the criminal toward the terrorism act. The place,
population and sample are included to find out the effectiveness of the law regulation
in applying the court system for the terrorism criminal. The instrument and procedure
Universitas Sumatera Utara
xv
used to collect the data are in the form of primary and secondary data as well as
interview, questionnaire, and observation, then the data are analyzed qualitatively.
Crimesagainst conscienceis a basic concept of the court system in various
countries implementing either common law orcivil law. The court frame toward the
terrorism act in various countries implementing either common law or civil
lawdetermine that there are some requirementsto be formulated in giving a sentence
toward the one who does the crime (subjective guilt). In other words,the person must
be responsible for his act. The responsibility of crime act basically requires, the act
of commission orommission by the criminal that fulfills the formula in the law. The
act is considered ”againstthe law” or unlawfull and the doer must be responsible for
the crime act.The countries implementing either common law or civil law have the
concept of court system that is more oriented to vanish without looking at the motive
frame or the factors why the doer acts the crime. For that reason, it is necessary for
future conceptual law frame to conduct a criminal approach toward the doer
categorized as manus domina, the doer is sentenced to a maximum final court or a
death sentence, and to those categorized as manus ministrawill be sentenced to non
final court, that is, ideology and mental rehabilitation for the criminal.
Key words :court system, terrorism criminal, extra ordinary crime.
Universitas Sumatera Utara
xv
Universitas Sumatera Utara