Sistem Pemerintahan
Click here to load reader
-
Upload
hedista-r-pranata -
Category
Documents
-
view
1.846 -
download
4
description
Transcript of Sistem Pemerintahan
1
PKn Bab 2 Kelas XII
Sistem Pemerintahan A. Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur dan saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Ciri-ciri sistem: Ada kerja sama Terdiri dari bagian-bagian Saling ketergantungan dan saling mempengaruhi
Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara, mulai dari pemerintah pusat sampai dengan daerah, yang terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pemerintahan dalam arti sempit: segala aktivitas atau kegiatan yang diselenggarakan eksekutif. Sistem pemerintahan adalah mekanisme dan cara kerja dalam pembagian kekuasaan serta hubungan antar lembaga negara yang menjalankan kekuasaan negara untuk kepentingan rakyat. Macam-macam Sistem Pemerintahan a. Presidensial
Dikepalai presiden dan menteri-menteri bertanggung jawab pada presiden. Berdasarkan Trias Politica (Montesquieu) tentang pemisahan kekuasaan (separation of power). Ciri-ciri presidensial: 1. Kedudukan presiden sebagai kepala negara
dan kepala eksekutif. 2. Presiden dan parlemen dipilih langsung oleh
rakyat melalui pemilu. 3. Presiden dan parlemen tidak dapat saling
menjatuhkan. 4. Presiden tidak dapat diberhentikan oleh
parlemen sebelum berakhir masa jabatannya (impeachment).
5. Menteri-menteri yang diangkat oleh presiden tunduk dan bertanggung jawab kepada presiden.
6. Masa jabatan presiden ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
Kelebihan: - Selama masa jabatan, presiden tidak dapat
dijatuhkan DPR, sehingga pemerintahan dapat stabil.
- Pemerintah punya waktu cukup untuk melaksanakan program tanpa terganggu krisis kabinet (jatuhnya pemerintahan).
- Penyusunan program kerja mudah disesuaikan dengan lama masa jabatan yang dipegang eksekutif.
Kelemahan: - Karena presiden tidak dapat diberhentikan
oleh DPR, maka pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
- Pengaruh rakyat terhadap politik negara kurang mendapat tempat yang luas.
- Keputusan yang diambil hasil tawar-menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga keputusan tidak tegas.
Negara yang menerapkan: Indonesia, Amerika, Filipina, Prancis, Argentina.
b. Parlementer Dipimpin PM, menteri-menteri bertanggung jawab pada parlemen. Eksekutif dan legislatif punya hubungan erat, timbal balik dan saling memengaruhi. Legislatif (parlemen) lebih tinggi dari eksekutif (kabinet). Kabinet dipimpin PM dan dibantu para menteri. Parlemen dapat membubarkan kabinet jika dianggap kurang/tidak mencerminkan kehendak rakyat dengan mosi tidak percaya. Kepala negara dapat membubarkan parlemen. Ciri-ciri: 1. Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu
gugat. 2. Kabinet yang dipimpin PM bertanggung jawab
kepada parlemen. 3. Susunan anggota dan program kabinet
berdasarkan suara terbanyak di parlemen. 4. Terdapat hubungan yang erat antara eksekutif
dan legislatif, bahkan keduanya saling memengaruhi satu sama lain.
5. Kedudukan kepala negara dan kepala pemerintahan terpisah, sehingga kedudukan kepala negara tidak dapat dimintai pertanggungjawaban konstitusional.
6. Kabinet dapat dibubarkan oleh parlemen. Kabinet dapat membubarkan parlemen melalui kekuasaan kepala negara.
Kelebihan: - Mudah tercapai kesesuaian pendapat antara
eksekutif dengan legislatif selama pemerintahan bukan kabinet koalisi.
2
- Menteri yang diangkat merupakan suara terbanyak di parlemen sehingga sesuai dengan kehendak rakyat.
- Menteri akan berhati-hati dalam menjalankan tugasnya karna setiap saat dapat dijatuhkan oleh parlemen.
Kelemahan: - Kedudukan eksekutif tidak stabil karena
kabinet dapat diberhentikan setiap saat oleh parlemen.
- Sering terjadi pergantian kabinet (bila kabinet koalisi), kebijakan politik menjadi labil.
- Karena pergantian kabinet dapat mendadak, eksekutif tidak dapat mengerjakan program kerjanya dengan baik.
Negara-negara yang menganut: Jepang, Malaysia, Belanda, Singapura, India.
Tipe Kabinet a. Ditinjau dari siapa yang bertanggung jawab
1. Kabinet Ministerial Pertanggungjawaban tugas-tugasnya berada di tangan menteri. Berlaku asas: the king can do no wrong.
2. Kabinet Presidensial Tugas-tugas pemerintahannya dipertanggungjawabkan oleh presiden. Misalnya pada Orde Lama dan Orde baru.
b. Ditinjau dari ada tidaknya campur tangan parlemen 1. Kabinet Parlementer
Pembentukannya dicampuri oleh parlemen, terutama fraksi-fraksi yang mempunyai suara dalam parlemen.
2. Kabinet Ekstraparlementer Di luar campur tangan parlemen atau DPR. Menteri dipilih oleh presiden, zaken kabinet.
c. Ditinjau dari ukuran susunan kabinet 1. Kabinet Partai
Menteri-menterinya berasal dari satu partai yang menguasai suara terbanyak di parlemen. Contoh: Kabinet Pembangunan II – VI (Orde Baru)
2. Kabinet Koalisi Menteri-menterinya berasal dari beberapa partai yang secara bersama-sama menguasai kursi terbanyak di parlemen. Contoh: Kabinet Kaki Empat
3. Kabinet Nasional Menteri-menterinya berasal dari seluruh partai yang mempunyai perwakilan di parlemen (DPR). Contoh: Kabinet Persatuan Nasional (GusDur), Kabinet Gotong Royong (Mega), Kabinet Indonesia Bersatu (SBY).
B. Pengaruh Sistem Pemerintahan Suatu Negara
1. Bidang sistem hukum suatu negara Masalah ekstradisi.
2. Bidang kewarganegaraan Contoh: masalah kewarganegaraan Indonesia dan China, tapi sekarang sudah selesai.
3. Bidang politik dan hubungan internasional Contoh: masalah Indonesia-Australia, ekstradisi Indonesia-Singapur dibatalkan.
4. Bidang ekonomi Krisis ekonomi yang berdampak global khusunya untuk negara berkembang.
5. Bidang pertahanan dan keamanan Contoh: embargo militer atau dihentikannya bantuan militer.
C. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia
1. Awal Kemerdekaan: a. 18 Agustus – 14 November 1945
Jenis Konstitusi : UUD 1945 Sistem Pemerintahan : Kabinet Presidensial Bentuk negara : Kesatuan Bentuk Pemerintahan : Republik (kepala negaranya dipilih pemilu)
b. 14 November 1945 – 27 November 1949 Jenis konstitusi : UUD 1945 Sistem Pemerintahan : Kabinet Parlementer Bentuk negara : Kesatuan Bentuk pemerintahan : Republik
Kelebihan Kelemahan Menumbuhkan kehidupan yang demokratis (multipartai)
Pelaksanaan sistem pemerintahan tidak dapat dilaksanakan seperti tututan konstitusi, karena keadaan revolusi yang genting.
Meletakkan dan membangun dasar-dasar kehidupan konstitusional (kenegaraan)
Belum terbentuknya alat-alat kelengkapan negara, menambah kesulitan dalam pelaksanaan pemerintahan.
2. Periode Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949
– 17 Agustus 1950) Jenis Konstitusi : Konstitusi RIS 1949 Sistem Pemerintahan : Kabinet Parlementer
(Quasi Parlementer) Bentuk Negara : Serikat (Federal) Bentuk Pemerintahan : Uni Republik Berdasarkan Pasal 2 Konstitusi RIS 1949, negara bagian terdiri dari: 1. Negara Republik Indonesia
3
2. Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri 3. Daerah-daerah Indonesia selebihnya yang
bukan daerah bagian Perlengkapan Republik Indonesia dalam Bab III konstitusi RIS 1949 adalah: 1. Presiden 2. Menteri-menteri 3. Senat 4. Dewan Perwakilan Rakyat 5. Mahkamah Agung Indonesia 6. Dewan Pengawas Keuangan
3. Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli
1959) Jenis Konstitusi : UUDS 1950 Sistem Pemerintahan : Kabinet Presidensial Bentuk Negara : Kesatuan Bentuk Pemerintahan : Republik Ciri negara kesatuan adalah tidak ada negara dalam negara dan pemerintahan pusat maupun kedaulatan ke luar dan ke dalam dengan desentralisasi.
Kelebihan Kekurangan Tumbuh demokrasi dengan sistem multipartai, sehingga aspirasi rakyat mungkin tersalurkan
Sistem multipartai berdampak pada mendominasinya kepentingan partai politik (golongan), sehingga timbul berbagai pemberontakan
Mampu menyelenggarakan pemilu yang demokratis
Tidak ada partai yang menang mayoritas, sehingga memengaruhi stabilitas politik dan kabinet sering jatuh
Mampu menggalang dukungan internasional memperjuangkan bangsa Asia-Afrika yang terjajah (melalui KAA di Bandung)
Kebijakan pembangunan nasional tidak berjalan, pembangunan ekonomi praktis belum dirasakan
Konstitusi RIS 1949 UUDS 1950
Tidak terdapat mosi tidak percaya oleh parlemen
Terdapat mosi tidak percaya yang dilakukan oleh parlemen (DPR)
Mempunyai alat kelengkapan negara: presiden, menteri-menteri, senat, DPR, MAI, dan DPK
Mempunyai alat kelengkapan negara: presiden, wakil presiden, menteri-menteri, DPR, MA
Kabinet tidak Kabinet mempunyai
mempunyai hubungan erat dengan parlemen
hubungan erat dengan parlemen (DPR)
4. Periode berlakunya kembali UUD 1945
Jenis Konstitusi : UUD 1945 Sistem Pemerintahan : Kabinet Presidensial Bentuk Negara : Kesatuan Bentuk Pemerintahan : Republik a. Orde Lama (5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Sebab lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959: - Makin berkuasanya modal asing terhadap
perekonomian nasional - Silih bergantinya pergantian kabinet - Pandangan dan sikap politik masyarakat
dan pemerintah yang liberal (kabinet sering jatuh)
- Pemilu 1955 tidak mencerminkan perimbangan kekuatan politik yang ada
- Konstituante gagal membuat UUD Isi Dekrit Presiden: 1. Menetapkan pembubaran konstituante. 2. Kembali ke UUD 1945. 3. Pembentukan MPRS dan DPAS (anggota:
DPR, utusan daerah dan golongan). Demokrasi terpimpin adalah: 1. Bukan ditaktor. 2. Demokrasi yang cocok dengan
kepribadian bangsa Indonesia. 3. Demokrasi di segala bidang kenegaraan
dan kemasyarakatan. 4. Permusyawaratan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan. 5. Oposisi (melahirkan pendapat yang
sehat). 6. Merupakan alat, bukan tujuan. 7. Untuk mencapai suatu masyarakat yang
adil dan makmur, sesuai cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
8. Kebebasan berpikir dan berbicara dalam batas tertentu.
Penyimpangan demokrasi terpimpin: 1. Penyimpangan ideologis Pancasila
menjadi Nasakom. 2. Terjadi pemusatan kekuasaan pada
presiden. 3. Pembubaran DPR hasil pemilu 1955. 4. Hak budget DPR tidak berjalan. 5. Presiden Soekarno menjadi presiden
seumur hidup. 6. MPRS mengadakan sidang umum I, II, III di
Bandung. 7. Pembentukan lembaga negara tidak
berdasarkan undang-undang.
4
8. Politik luar negeri bebas aktif Jakarta-Pyongyang-Beijing yang cenderung komunis.
Kelebihan Kelemahan Mampu membangun integritas nasional yang kuat
Penataan kehidupan konstitusional yang tidak berjalan sesuai dengan UUD 1945
Kembalinya Irian Barat ke RI
Pertentangan ideologi sangat tajam
Pelopor Gerakan Non Blok dan pemimpin Asia Afrika
Kekuasan Presiden Soekarno sangan dominan.
b. Orde Baru (11 Maret 1966 – 21 Mei 1998)
Mahasiswa mencetuskan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat): 1. Pembubaran PKI 2. Pembersihan kabinet dari unsur PKI 3. Penurunan harga Kemudian dikeluarkan “SUPERSEMAR”, Soeharto sebagai pemegang kekuasaan. Jatuhnya pemerintah Orde Baru: a. Penculikan para aktivis b. Harga BBM naik sehingga banyak demo
besar c. Krismon, beberapa bank dilikuidasi d. Peristiwa Trisakti e. KKN di berbagai bidang Kemudian Soeharto mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada Habibie.
Kelebihan Kekurangan Penataan kehidupan konstitusional sebagai akibat penyimpangan Orde Lama
Kekuasaan presiden dominan
Pembangunan nasional dapat dirasakan dan terencana dengan baik
Pembangunan nasional tidak rata
Terciptanya stabilitas nasional
Hak-hak politik rakyat terbelenggu dengan kebebasan pers yang dikontrol
Tingkat pertumbuhan ekonomi nasional 7% per tahun
Di akhir terjadi krismon berkepanjangan KKN
5. Periode Amandemen UUD 1945/Reformasi (21
Mei 1998-sekarang)
Jenis Konstitusi : Amandemen UUD 1945 Sistem Pemerintahan : Kabinet Presidensial Bentuk Negara : Kesatuan Bentuk Pemerintahan : Republik Struktur Ketatanegaraan
Berdasarkan struktur ketatanegaraan RI, alat-alat kelengkapan negara berdasarkan amandemen UUD 1945 adalah: 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat
Terdiri dari DPD dan DPR. (678 orang) Tugasnya: - Mengubah dan menetapkan UUD - Melantik presiden dan wakil presiden - Memutuskan usul DPR berdasarkan
putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan presiden dan wakil presiden
- Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti, diberhentikan
- Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam 60 hari
- Memilih presiden dan wakil presiden bila keduanya berhenti secara bersamaan dalam waktu 30 hari
- Menetapkan PeraturanTata Tertib dan kode etik MPR
2. Dewan Perwakilan Rakyat Pemegang kekuasaan legislatif. Jumlah: 550 anggota. Tugas dan kewenangan: - Memegang kekuasaan membentuk UU,
mengajukan RUU - Membahas dan memberikan persetujuan
peraturan pemerintah pengganti undang-undang
- Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD
- Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU APBN dan RUU tentang pajak, pendidikan, agama
- Menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
UUD 1945
BPK Presiden dan Wakil Presiden
MPR
(DPR/DPD)
Kekuasaan Kehakiman
(MA/MK/KY)
5
- Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, APBN, dan kebijakan pemerintah
- Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan DPD
- Memilih anggota BPK - Membahas dan menindaklanjuti hasil
pemeriksaan BPK - Memberikan persetujuan kepada
presiden dalam pengangkatan KY - Memberikan persetujuan Hakim Agung
yang diajukan KY - Memilih tiga hakim konstitusi dan
mengajukannya kepada presiden - Memberikan pertimbangan dalam
pengangkatan seorang duta dan penempatan seorang duta, serta dalam pemberian amnesti dan abolisi
- Memberikan persetujuan dalam menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain, menyerap, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
- Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan undang-undang
Hak DPR: - Hak interpelasi (meminta keterangan
kepada pemerintah) - Hak angket (mengadakan penyelidikan
suatu kehijakan) - Hak menyatakan pendapat
Hak anggota DPR: a. Mengajukan RUU b. Mengajukan pertanyaan c. Menyampaikan usul dan pendapat d. Memilih dan dipilih e. Membela diri f. Imunitas g. Protokoler h. Keuangan dan administratif
3. Dewan Perwakilan Daerah
Jumlah anggota 128 orang, mewakili tiap provinsi di Indonesia (@ 4 orang), masa jabatan selama 5 tahun. Fungsi, tugas, dan wewenang: - Mengajukan kepada DPR, RUU yang
berkaitan dengan otonomi daerah - Membahas RUU yang berkaitan dengan
otonomi daerah - Pertimbangan kepada DPR atas RUU
APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama
- Pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK
- Pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah
- Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK
Hak anggota DPD: - Menyampaikan usul dan pendapat - Memilih dan dipilih - Membela diri - Imunitas - Protokoler - Keuangan dan administratif
Kewajiban anggota DPD: - Mengamalkan Pancasila - Melaksanakan UUD 1945 dan menaati
segala peraturan perundangan - Melaksanakan kehidupan demokrasi - Mempertahankan dan memelihara
kerukunan nasional dan ketuhanan NKRI - Memperhatikan upaya peningkatan
kesejahteraan rakyat - Menyerap, menghimpun, dan
melanjutkan aspirasi masyarakat dan daerah
- Mendahulukan kepentingan negara - Memberikan pertanggungjawaban secara
moral dan politis kepada pemilih dan daerah pemilihannya
- Menaati Kode Etik dan Tata Tertib DPD - Menjaga etika dan norma adat daerah
yang diwakilinya Larangan bagi anggota DPD: - Merangkap jabatan tertentu - Menjadi pejabat struktural di lembaga
tertentu - Melakukan KKN
4. Presiden dan Wakil Presiden
Tugas Presiden RI: - Memegang kekuasaan tertinggi atas AD,
AL, AU - Berhak menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain
- Berhak menyatakan bahaya - Mengangkat duta dan konsul - Memberi grasi, amnesti, abolisi,
rehabilitasi - Memberi gelar tanda jasa dan lainnya
tanda kehormatan Wewenang Presiden RI: - Mengangkat dan memberhentikan
menteri - Menetapkan Perpu - Mengajukan RUU kepada DPR
6
- Melaksanakan dan menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari
- Menetapkan peraturan pemerintah - Mengajukan RAPBN (Rancangan
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara)
Pelanggaran-pelanggaran yang dapat dijadikan alasan untuk memberhentikan presiden: - Melakukan pengkhianatan terhadap
negara - Melakukan korupsi, penyuapan, dan
tindak pidana berat lainnya - Melakukan perbuatan tercela - Tidak lagi memenuhi syarat sebagai
presiden dan wakil presiden
5. Badan Pemeriksa Keuangan Sebagai pemegang kekuasaan eksaminatif (auditor negara). Tugas dan wewenang: - Memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara - Melaporkan hasil pemeriksaan tersebut
dan ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan atau DPR
Pemeriksaan yang dilakukan: a. Pemeriksaan keuangan b. Pemeriksaan kinerja (aspek ekonomi dan
efisiensi, aspek efektivitas) c. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
6. Mahkamah Agung (MA), Mahkamah
Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY) Memegang kekuasaan yudikatif (kehakiman). Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila demi terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia. Kekuasaan dan Kewenangan MA: - Memeriksa dan memutus permohonan
kasasi, sengketa tentang kewenangan mengadili, dan permohonan peninjauan kembali (PK) putusan pengadilan
- Memberi pertimbangan dalam bidang hukum
- Memberi nasihat hukum kepada presiden untuk pemberian dan penolakan grasi
- Menguji secara material hanya terhadap peraturan perundangan di bawah UU
- Melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan undang-undang
Kekuasan kehakiman oleh MA dan badan peradilan di bawahnya dalam lingkungan: 1. Peradilan Umum 2. Peradilan Agama 3. Peradilan Militer 4. Peradilan Tata Usaha Negara 5. Mahkamah Konstitusi Tugas dan wewenang KY: - Mengusulkan pengangkatan hakim agung - Menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim Tugas dan wewenang MK: - Menguji undang-undang terhadap UUD
RI 1945 - Memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
- Memutus pembubarak partai politik - Memutus perselisihan tentang hasil
pemilu D. Perbandingan antara Pelaksanaan Sistem
Pemerintahan Indonesia dengan Negara Lain Negara Legislatif Eksekutif Yudikatif
AS Kongres (DPR dan Senat)
Presiden dan para menteri
Supreme Court (MA)
Inggris Raja/ratu dan parlemen (Majelis Rendah/House of Commons dan Majelis Tinggi/House of Lords)
Kabinet (Perdana menteri dan para menteri)
Supreme of Court of Judicature (MA)
Australia Parlemen (Senat dan Majelis Rendah)
Perdana menteri dan para menteri
Supreme Court (MA)
RRC (tidak menganut teori pemisahan kekuasaan)
Kongres Rakyat Nasional
Dewan Negara (perdana menteri dan para menteri)
Mahkamah Rakyat Agung
Indonesia MPR, DPR, DPD, dan Presiden
Presiden dan para menteri
MA, MK, dan KY
Tambahan: Dalam UUD Australia, pembagian kekuasaan dilakukan antara negara bagian dan Commonwealth (persemakmuran) yang dipimpin Gubernur Jendral yang mewakili Ratu Inggris. Di Indonesia ada Kekuasaan Eksaminatif, yaitu BPK.