SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04...

58
SISTEM PEMBAYARAN INTEGRASI HINGGA EFISIENSI GNTT PICU PERKEMBANGAN E-COMMERCE SOROT ETALASE Edisi 61 Tahun VII 2017 www.bi.go.id

Transcript of SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04...

Page 1: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

SiStem Pembayaran

integraSi Hingga

efiSienSigntt Picu Perkembangan e-commerce

Sorot

EtalaSE

Edisi

61 Tahun VII

2017

www.bi.go.id

Page 2: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Redaksi menerima kiriman naskah dan mengedit naskah

sebelum dipublikasikan. Naskah dikirim ke [email protected]

Penanggung Jawab: Tirta Segara

Pemimpin Redaksi: Arbonas Hutabarat

Redaksi Pelaksana: Edhie HaryantoWahyu Indra SukmaErnawati JatiningrumSurya NanggalaAny RamadhaningsihYadi YuhardinataT. Rafael Lardhana

Kontributor:Mualam NoorAngiola HarryRahmat Dwi CahyonoYusi Rahimah

Alamat Redaksi: Departemen Komunikasi Bank IndonesiaJl. M.H. Thamrin No.2JakartaTelp. Contact Center BICARA: (021) 131

e-mail: [email protected]

website: www.bi.go.id

@bank_indonesia

flip.it/7A9uk

bankindonesia

BankIndonesiaChannel

Daftar IsI

43 AktifitAs

ElEktronIfIkasI DI BErBagaI DaErah

Sejak tahun lalu, BI telah menginisiasi program elektronifikasi. Program ini telah digelar di berbagai daerah.

Integrasi Hingga Efisiensi

07 sorot

02 PedomAn

04 editoriAl

11 sorot

23 lensA

27 dinAmikA

31 eksPose

35 AktiVitAs

38 etAlAse

Sofwan KurniaKepala Divisi Perizinan dan

Perlindungan Konsumen Sistem Pembayaran

Hal. 52

Rahmi ArtatiKepala Divisi Pengelolaan ProgramElektronifikasidan

Keuangan Inklusif

Hal. 50

BI terus mengupayakan sistem pembayaran yang lebih baik dan andal dari waktu ke waktu. Tujuannya, memberikan manfaat pada perekonomian nasional dan memberikan perlindungan bagi konsumen.

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 1

Page 3: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Pedoman

ank Indonesia (BI) sebagai regulator sistem pembayaran mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran yakni, keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen. Untuk mendukung itu semua, BI melakukan elektronifikasi

dengan mendorong metode pembayaran dari manual menjadi elektronik, mengubah sebagian besar mekanisme pembayaran dari fisik menjadi digital dan meningkatkan akses keuangan yang terbatas menjadi luas (inklusif).Inisiatif BI dalam elektronifikasi dilakukan melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diluncurkan pada tanggal 14 Agustus 2014. Inisiatif ini diturunkan melalui berbagai program, baik dari sisi Government to Person maupun Person to Government.

Salah satu tujuan dari elektronifikasi adalah meningkatkan akses keuangan, atau sering dikenal dengan keuangan inklusif (KI). Inisiatif ini telah dilakukan oleh BI sejak 2011 yang ditandai dengan adanya Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), yang saat ini telah disempurnakan dan telah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 1 September 2016.

Keuangan inklusif dilakukan BI dengan menggunakan berbagai cara, diantaranya edukasi keuangan, penyusunan model bisnis, perluasan

Berkomitmenterus mengemBangkan elektronifikasi dan keuangan inklusif

B

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 2

Page 4: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Pedoman

saluran distibusi layanan keuangan serta mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) untuk menggunakan layanan keuangan digital.

Program non-tunai yang berhubungan dengan keuangan inklusif dan yang menjadi prioritas BI adalah penyaluran bansos secara non tunai, hal ini

dilakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui

perbaikan daya beli sektor rumah tangga yang sesuai dengan arahan

Presiden Joko Widodo. BI sangat mendukung penyaluran bansos dilakukan

secara non tunai sehingga mampu mendukung pencapaian 6 T yakni Tepat Waktu, Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Kualitas, Tepat Harga, Tepat Administrasi. Sebagai lembaga yang diberikan kewenangan oleh Undang-Undang untuk bertindak sebagai otoritas sistem pembayaran, tentunya BI mengupayakan agar penyaluran bansos non tunai harus terkoordinasi dan sejalan dengan kebijakan sistem pembayaran yang dikembangkan BI.

Sedangkan jika bercermin dari angka index keuangan inklusif Indonesia menunjukan hasil yang signifikan, di mana pada tahun 2011 jumlah banked people hanya 20%, dan mengalami peningkatan menjadi 36% pada tahun 2014. Target banked people pada tahun 2019 adalah 75%. Tentunya pencapaian target ini diupayakan BI sesuai dengan tujuan sistem pembayaran yang aman, lancar, efisien, dan andal dengan memperhatikan perluasan akses dan kepentingan nasional.

Salam,

Agus D. W. MartowardojoGubernur Bank Indonesia

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 3

Page 5: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

BI terus melakukan inovasi dan inisiatif sebagai upaya memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Salah satunya terkait dengan sistem pembayaran.

ari waktu ke waktu, Bank Indonesia (BI) terus mengupayakan sistem pembayaran yang lebih baik dan andal. Pengembangan sistem pembayaran dilakukan BI

disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan yang ada serta perkembangan ekonomi. BI akan terus berperan sebagai regulator, fasilitator, dan overseer untuk tercapainya sistem pembayaran yang aman, lancar, efisien, memerhatikan perluasan akses dan mengedepankan kepentingan nasional.

Berbagai pengembangan dan inisiatif telah dan tengah ditempuh BI dalam sistem pembayaran. Di antaranya, National Payment Gateway (NPG), penggunaan cip dan pin pada alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran, pengembangan financial technology (fintech), dan penyaluran program bantuan pemerintah.

Berinisiatif Untuk Kemajuan

D

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 4

editorial

Tirta SegaraKepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia

Page 6: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Terkait dengan penyaluran bantuan, untuk mendukung efisiensi, ketepatan tujuan penggunaan rekening, dan sustainabilitas bagi bank penyalur, ke depan integrasi bantuan sosial akan dilakukan dalam satu rekening serta data disimpan secara nasional. Model bisnis ini akan diperluas dengan melibatkan institusi atau lembaga lain sehingga dapat mendorong keuangan inklusif di Indonesia.

Bermacam kegiatan sudah dilakukan BI untuk meningkatkan penetrasi program elektronifikasi ini. Mulai dari mendorong pelaku UMKM untuk menggunakan layanan keuangan, program pemberian bantuan sosial secara nontunai, meningkatkan pembayaran dengan menggunakan uang elektronik, hingga aneka kegiatan lainnya.

Melalui berbagai pengembangan dan inisiatif BI, diharapkan tercipta sistem pembayaran yang makin andal, efektif, dan efisien. Ujungnya, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan meningkatkan perekonomian nasional. l

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 5

editorial

Page 7: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Q: Saya mau bertanya, bagaimana caranya untuk mendapatakan uang kertas yang masih dalam ukurañ besar atau belum dipotong? Terima kasih.

Jamil raya oie Pang

a: Yth. Jamil Raya Oie Pang, untuk mendapat uang khusus (Uncut Banknotes) bapak dapat mengunjungi Lobby Gedung C, Kantor Pusat BI pada hari Senin dan Kamis, pukul 08.00-11.30. Untuk saat ini Uncut Banknotes yang tersedia adalah pecahan Rp.100.000,00 tersambung 2 (dua) dan 4 (empat).

Q: Kami memiliki beberapa kartu kredit dan KTA yang dipergunakan untuk bisnis kecil-kecilan. Hingga akhir 2015, tagihan costumer kami pun mandek, ada toko yang tutup dan kami tidak tahu keberadaannya. Sehingga perputaran keuangan kami pun sulit, dan puncaknya pun pertengahan tahun ini di mana ada beberapa tagihan yang tidak tertagih. Dikarenakan hal tersebut maka pembayaran kami pun kepada bank menjadi tertunda hingga saat ini. Kami pun sudah menjelaskannya kepada penagih kartu kredit mengenai masalah kami, dan kami minta dijadikan cicilan tapi bank tersebut menjawab tidak ada program tersebut, dan kalaupun ada bunganya cukup tinggi. Penghasilan kami sedang tidak bagus. Kami mohon kiranya BI bisa memberikan kami jalan keluar atau mungkin bisa memfasilitasi kami Balance Transfer sehingga kami hanya membayar pada 1 pihak saja dengan penghapusan bunga.

[email protected]

a: Yth. Ester Yohana, Kami turut bersimpati atas permasalahan yang Anda alami. Sehubungan dengan email Anda terkait angsuran pembiayaan, dapat kami sampaikan bahwa Bank Indonesia tidak mengatur hal tersebut. Angsuran pembiayaan merupakan kebijakan dan kewenangan penuh dari masing-masing bank. Anda bisa lakukan konfirmasi dengan bank bersangkutan. Mengenai kinerja buruk penagihan kartu kredit bank, dapat kami sampaikan bahwa penagihan terhadap kewajiban konsumen yang belum diselesaikan dalam hal ini dapat dilakukan sendiri oleh bank (pegawai bank tersebut) atau dilakukan oleh pihak lain yang ditunjuk bank.

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 6

Page 8: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

istem pembayaran nasional terus berevolusi sejalan dengan perkembangan zaman. Sejak teknologi ATM dan kartu kredit pertama kali diperkenalkan di era-1980-an, eksosis-tem sistem pembayaran ritel non tunai Indonesia mampu tumbuh eksponensial.

Namun demikian, capaian yang serba positif tersebut tidak lalu menempatkan Bank Indonesia (BI) pada zona nyaman. Berbagai tantangan datang silih berganti dan menuntut respon, setidaknya ada tiga tantangan yang perlu kita perhitungkan.

Pertama, ekosistem sistem pembayaran ritel nasional belum efisien dan sangat tergantung pada peran asing. Interkoneksi dan interoperabilitas praktis belum terbentuk karena struktur industri yang terfragmentasi. Akibatnya, economic dan social cost dari perolehan akses non tunai menjadi relatif mahal, baik dalam bentuk tingginya biaya transaksi dan biaya investasi, maupun potensi kebocoran ekonomi dari hilangnya pendapatan pajak maupun income transfer ke luar negeri.

Kedua, pesatnya laju evolusi alat pembayaran seiring dengan arus inovasi teknologi industri keuangan. Inovasi teknologi telah membuka peluang lebar bagi hadirnya

Integrasi Hingga Efisiensi

Sistem pembayaran pada prinsipnya merupakan sistem yang dinamis. Di tengah dinamika tersebut, BI terusmendorong perkembangan sistem pembayaran ke arah yang lebih sehat, efisien, aman, dan andal dari waktu ke waktu.

S

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 7

Page 9: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

instrumen baru serta masuknya pemain-pemain baru di industri sistem pembayaran yang kita kenal dengan FinTech. Di satu sisi, keberadaan FinTech men-disrupt eksistensi dan peran institusi konvensional, khususnya bank. Di sisi lain, model bisnis FinTech menawarkan manfaat efisiensi bagi masyarakat penggunanya. Untuk itu, dibutuhkan terobosan kebijakan yang mampu menjamin keberlangsungan inovasi teknologi sistem pembayaran secara sehat dan dalam koridor kehati-hatian.

Ketiga, masih rendahnya akseptasi masyarakat terhadap transaksi non tunai. Kondisi ini terutama ditemukan pada segmen masyarakat unbanked dan kelompok masyarakat yang berdomisili di wilayah yang belum terjangkau infrastruktur dasar secara memadai. Hal ini memperumit implementasi misi Pemerintah untuk menyalurkan subsidi dan transfer secara non-tunai guna meningkatkan akurasi penyaluran.

Menanggapi tiga tantangan tersebut, BI tentunya tidak tinggal diam. BI berperan sebagai regulator, fasilitator, dan overseer untuk tercapainya sistem pembayaran yang aman, lancar, efisien, dan andal dengan memperhatikan perluasan akses dan mengedepankan kepentingan nasional. BI telah melansir lima inisiatif pada awal September 2016.

Pertama, inisiatif National Payment Gateway (NPG). Pada hakekatnya, NPG dikembangkan untuk sistem pembayaran yang efisien, aman, dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. NPG merupakan sebuah institutional arrangement yang mengintegrasikan berbagai saluran (channel) pembayaran non tunai ritel nasional. NPG juga merupakan brand nasional yang menjadi cikal-bakal lahirnya platform domestik yang akan berdiri sejajar dengan Visa, Master, Dinners Club, JCB, Union Pay, dan Americal Express. BI telah merampungkan conceptual design NPG sebagai basis implementasi NPG sebagai brand nasional.

Kedua, implementasi standar nasional kartu ATM/Debit. Penggunaan standar nasional pada transaksi kartu ATM/Debit diharapkan mampu mewujudkan interkoneksi dan

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 8

Page 10: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

interoperabitas, serta kemandirian nasional pada ekosistem instrumen dimaksud. Kebijakan ini merupakan langkah awal yang strategis dalam mendorong efisiensi mengingat transaksi kartu ATM/Debit menguasai sekitar 90% pangsa transaksi ritel nasional. Pada tahun 2015, BI telah merilis ketentuan yang mengatur implementasi secara bertahap sejak 1 JuIi 2017 sampai dengan 31 Desember 2021 setelah menimbang kesiapan industri dan upaya mitigasi risiko lonjakan biaya migrasi. Saat ini, Industri telah mengusulkan National Standard of Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) ke BI sebagai standar nasional yang disepakati.

Langkah selanjutnya adalah mendorong pendirian fungsi pengelolaan standar sebagai bagian integral dari inisiatif NPG. Bersamaan dengan inisiatif tersebut, BI juga mewajibkan penggunaan teknologi chip dan PIN pada kartu ATM/Debit guna mengurangi risiko pemalsuan dan pencurian data pada kartu (skimming). Kewajiban penggunaan PIN online 6 digit akan berlaku mulai 1 Juli 2017.

Ketiga, ialah penerbitan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang mengatur penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran. Ketentuan ini bertujuan untuk mengakomodasi dan mengantisipasi inovasi di bidang sistem pembayaran, terutama dengan tumbuh dan berkembangnya e-commerce dan FinTech. Ketentuan ini memayungi proses dan prosedur perizinan, pengawasan, dan pemenuhan manajemen risiko, bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) termasuk yang menawarkan layanan e-wallet dan payment gateway. PBI ini juga mengatur pengenaan kewajiban atas pemrosesan domestik, penempatan dana di bank domestik, penyimpanan data di domestik, dan kewajiban penggunaan rupiah untuk seluruh transaksi domestik yang menggunakan instrumen dan layanan yang diterbitkan oleh PJSP dalam negeri.

Keempat, pendirian FinTech Office (FO) dan Regulatory Sandbox (RS). FO merupakan unit/gugus tugas yang

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 9

Page 11: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

akan mengevaluasi dan memitigasi risiko, serta menisiasi riset terkait kegiatan FinTech. FO juga merupakan ajang kolaborasi antar pelaku industri dengan regulator dan antar regulator. Sementara itu, RS merupakan laboratorium bagi pelaku bisnis dan regulator dalam menguji produk atau model bisnis FinTech. RS juga merupakan sarana bagi BI untuk memfasilitasi inovasi dan media uji kebijakan. Kedua fungsi tersebut merupakan wujud nyata dari komiten BI dalam mendukung inovasi teknologi yang sehat, khususnya mendukung perkembangan FinTech dalam koridor kehati-hatian.

Kelima, perumusan dan fasilitasi model bisnis penyaluran bantuan sosial pemerintah (government to person) secara non tunai (bansos non tunai). BI telah memprakasai model bisnis penyaluran bansos non-tunai yang mengedepankan interkoneksi dan interoperabilitas, serta mengutamakan kepentingan nasional. Salah satu bentuk implementasi model bisnis bansos non-tunai adalah melalui kerja sama dengan Himpunan Bank Negara (HIMBARA) dan agen e-Warong Kelompok Usaha Bersama Program KeluargaHarapan (KUBE PKH) yang diinisiasi Kementerian Sosial. Guna mendukung efisiensi, ketepatan tujuan penggunaan rekening, dan sustainabilitas bagi bank penyalur, maka integrasi bansos akan dilakukan dalam 1 rekening, serta data disimpan secara nasional. Model bisnis ini akan diperluas dengan melibatkan institusi atau lembaga Iainnya, sehingga dapat mendorong keuangan inklusif di Indonesia. l

Sorot

Oleh:Enny V. PanggabeanKepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 10

Page 12: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

euangan yang inklusif memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi. Selain itu, sistem keuangan yang efisien dan inklusif akan memberdayakan masyarakat, memfasilitasi pertukaran barang dan jasa,

mengintegrasikan masyarakat dengan perekonomian, serta memberi perlindungan terhadap guncangan ekonomi.

Mengingat, pentingnya keuangan inklusif, pemerintah telah melaksanakan berbagai inisiatif sejak beberapa tahun lalu. Malah, saat ini, tepatnya pada 1 September 2016, telah dilansir Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Segenap pemangku kebijakan dan stakeholders yang terkait pun sejak beberapa tahun terakhir ini terus mendorong keuangan inklusif di negeri ini, termasuk Bank Indonesia (BI).

Terkait hal tersebut, BI akan terus berperan aktif mendorong keuangan inklusif dengan fokus pada pengembangan inovasi berbasis teknologi digital untuk meminimalkan hambatan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan layanan keuangan, sekaligus memberikan perlindungan pada masyarakat. BI meyakini bahwa dengan inovasi tersebut, layanan akses keuangan akan mampu menyentuh masyarakat lapisan bawah.

Sorot

Mengentaskan Kemiskinan Melalui Keuangan InklusifUpaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi terus dilakukan. Keuangan inklusif menjadi salah satu cara yang terus digencarkan.

K

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 11

Page 13: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

Hal tersebut ditunjukkan dengan penyusunan program prioritas keuangan inklusif BI yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Program prioritas keuangan inklusif dimaksud tidak hanya ditujukan untuk memperluas akses keuangan, namun juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan bagi pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat.

Pertama, elektronifikasi penyaluran bantuan sosial yaitu mengubah metode pembayaran bantuan sosial dari tunai menjadi nontunai (elektronik) melalui sistem keagenan bank yaitu Layanan Keuangan Digital (LKD) sehingga akses keuangan menjadi luas. Hal ini telah memperoleh dukungan dari Presiden RI (Ratas 26 April 2016) untuk dapat memenuhi prinsip 6 T (Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Kualitas dan Tepat Administrasi). Ke depan BI mengupayakan agar berbagai program penyaluran bansos non tunai dapat dilakukan melalui instrument kartu Combo yang dapat digunakan secara interoperability dan interkoneksi dalam sistem perbankan nasional.

Kedua, pengembangan ekosistem GNNT melalui perluasan LKD dengan menggunakan instrumen uang elektronik registered yang memiliki karakteristik praktis,

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 12

Page 14: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

aman dan efisien. Hal ini dapat menjadi tahap awal pengenalan masyarakat unbanked kepada layanan keuangan serta sebagai jembatan bagi calon nasabah untuk terhubung dengan bank. Dengan menggunakan sarana teknologi dan jasa pihak ke 3 (agen), maka perluasan akses keuangan dapat dicapai dengan lebih cepat. Namun demikian perluasan LKD sebagai agen bank harus tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen melalui pemenuhan kapabilitas, reputasi, integritas dan pengalaman dari agen.

Ketiga, perluasan elektronifikasi transaksi penerimaan dan pembayaran pemerintah baik pusat maupun daerah. Perluasan elektronifikasi ini akan memberikan akses layanan pembayaran yang dapat menjangkau seluruh wilayah dan lapisan masyarakat sehingga transaksi seperti pembayaran retribusi dan tiket layanan publik dapat dilakukan dengan lebih efisien dan dengan akuntabilitas yang terjaga. Program yang telah dikembangkan seperti smart card untuk mendukung smart city yang dapat memfasilitasi pembayaran antara lain sarana transportasi publik, sewa rumah susun dan penerimaan bantuan sosial.

Inisiasi program prioritas keuangan inklusif tersebut diikuti dengan program edukasi dan perlindungan konsumen. Selain itu, BI juga mendukung sinergi antar kementerian/lembaga terkait dalam rangka peningkatan keuangan inklusif melalui peningkatan hak properti masyarakat, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta pengembangan UMKM.

Indonesia menargetkan indeks keuangan inklusif mencapai 75 persen pada 2019. Target ini masih jauh dari posisi Indeks Keuangan Inklusif Indonesia pada 2014 yang baru 36 persen. Posisi Indeks Keuangan Inklusif Indonesia tertinggal dibanding Thailand (78 persen) dan Malaysia (81 persen). Kendati demikian, secara persentasi, akses keuangan di Indonesia lebih tinggi ketimbang Filipina (31 persen) dan Vietnam (31 persen).

Sorot

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 13

Page 15: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Namun demikian, target atau peningkatan keuangan inklusif menjadi pekerjaan bersama dari segenap pemangku kebijakan dan stakeholders terkait. Keterlibatan dalam keuangan inklusif tidak hanya terkait dengan tugas BI, namun juga regulator, kementerian, dan lembaga lainnya dalam upaya pelayanan keuangan kepada masyarakat luas. Melalui SNKI diharapkan kolaborasi antar lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan tercipta secara baik dan terstruktur.

strategi nasional keuangan InklusifTerbitnya Perpres terkait SNKI menjadi pedoman dan

acuan bagi pengembangan keuangan inklusif di Tanah Air. Dengan adanya Perpres ini maka kementerian atau lembaga terkait bisa menyusun langkah-langkah strategis terkait pengembangan keuangan inklusif. SNKI merupakan strategi nasional yang dituangkan dalam dokumen yang memuat visi, misi, sasaran dan kebijakan keuangan inklusif dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, percepatan penanggulangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan antar individu dan antar daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Terkait SNKI juga dibentuk Dewan Nasional Keuangan Inklusif. Dewan ini bertugas melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan SNKI. Serta, mengarahkan langkah-langkah dan kebijakan untuk penyelesaian permasalahan dan hambatan pelaksanaan SNKI dan melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SNKI. l

Sorot

Oleh:Pungky P. WibowoKepala Group Pengembangan Sistem Pembayaran Retail dan Keuangan Inklusif

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 14

Page 16: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

aat ini pemerintah tengah mendorong program bantuan sosial (bansos) diberikan secara non tunai. Program penyaluran bantuan secara non tunai ini menjadi salah satu prioritas Bank Indonesia (BI). BI sangat mendukung penyaluran bansos dilakukan

secara non tunai sehingga mampu mendukung pencapaian 6 T yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, tepat administrasi.

BI mengembangkan model bisnis penyaluran bansos secara non tunai untuk kepentingan penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH), Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), Program Indonesia Pintar (PIP), Beras Sejahtera (Rastra), subsidi pupuk, dan bantuan dana desa. Langkah yang dilakukan BI tersebut sejalan dengan arahan Presiden dalam rapat terbatas tanggal 26 April 2016 yang memerintahkan agar seluruh penyaluran bansos dilakukan secara non tunai.

Selain itu, sesuai dengan kewenangan sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, tentunya BI mengupayakan agar penyaluran bansos non tunai harus terkoordinasi dan sejalan dengan kebijakan sistem pembayaran yang

Cara Cepat Salurkan Bansos

Bantuan sosial pemerintah secara bertahap telah beralih ke nontunai. Penerapan ini dilakukan agar bantuan tepat sasaran dan dapat meningkatkan transaksi nontunai serta mendorong keuangan inklusif.

S

Sorot

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 15

Page 17: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

dikembangkan. Penyaluran bansos secara non tunai ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait koordinasi pelaksanaan elektronifikasi penyaluran bantuan sosial oleh BI dan lima kementerian pada 26 Mei 2016.

Salah satu langkah yang telah dilakukan pemerintah melalui Kementerian Sosial RI yang bekerja sama dengan BI adalah dengan menghadirkan Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (e-Warong KUBE PKH) salah satunya

e-Warong

288.614

3.500.000TargeT 2016

TargeT 2017

CCT PKH

KeteranganCCT PKH: Conditional Cash Transfer

304

3.500

TargeT 2016

TargeT2017

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 16

Page 18: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

bertempat di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Peresmian e-Warong KUBE PKH tersebut dilakukan oleh Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad.

Program ini merupakan upaya mengentaskan kemiskinan. Ada empat hal yang menjadi tujuan pembentukan e-Warong KUBE PKH, yaitu menyediakan tempat pemasaran produk-produk KUBE dan hasil usaha peserta PKH, menyediakan kebutuhan usaha dan kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga murah bagi anggota KUBE dan Peserta PKH, menyediakan transaksi keuangan secara non-tunai/elektronik, baik untuk pencairan bansos maupun pembayaran lainnya, serta menyediakan instrumen/sistem penyaluran bantuan sosial tanpa penyelewengan didukung dengan layanan pembayaran secara non-tunai.

Untuk penyediaan bahan pokok, e-Warong KUBE PKH bekerja sama dengan Perum Bulog. Sedangkan, sistem penyaluran bantuan sosial bekerja sama dengan Himpunan Bank Negara (HIMBARA), yang terdiri dari BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara.

Melalui sistem pembayaran yang diterapkan, masyarakat akan langsung mendapatkan manfaat kemudahan dan kenyamanan. Masyarakat dapat bertransaksi menggunakan uang elektronik dan kartu ATM/debet (Kartu Combo Himbara) di e-Warong KUBE PKH sehingga secara otomatis perluasan akses keuangan akan didapatkan oleh masyarakat.

Sementara itu, pemberdayaan agen, baik Layanan Keuangan Digital (LKD) maupun Laku Pandai melalui e-Warong KUBE PKH ditetapkan dengan  prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen. Dalam hal ini BI telah mengatur setidaknya empat hal yang perlu diperhatikan untuk dapat menjadi Agen LKD, yaitu

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 17

Page 19: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

memiliki kemampuan, reputasi, dan integritas; merupakan penduduk/unit usaha setempat; memiliki usaha yang telah berjalan minimum 2 tahun; lulus due diligence oleh bank; dan menempatkan sejumlah deposit di bank.

Hingga akhir 2016 ditargetkan peluncuran e-Warong bisa dilakukan di 27 kota/kabupaten. Sejauh ini penyaluran bantuan non-tunai melalui e-Warong KUBE PKH telah dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota, antara lain Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kota Makassar, Kota Padang, Kota Surabaya, Kota Jakarta Pusat, Bali, Solo, dan Blitar. Sedangkan untuk jumlah e-Warong hingga akhir 2016 ditargetkan sebanyak 304 agen.

Untuk tahun 2017, implementasi bansos non tunai ditargetkan dapat diimplementasikan di 44 kota dengan menggunakan bank yang ditunjuk, serta dilakukan perluasan outlet oleh Kemensos dan Bulog melalui e-Warong dengan target sebanyak 1.409 e-Warong dan 58.190 Rumah Pangan Kita dalam rangka mempermudah penarikan bansos bantuan pangan (rastra) dan bantuan sosial (PKH, KKS).

Langkah pemberian bansos secara non-tunai ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong keuangan inklusif. Serta, meningkatkan penggunaan non-tunai dalan setiap transaksi di masyarakat, maupun dalam menerima bansos yang menggunakan fasilitas bank secara elektronik. Selain itu, melalui pemberian secara non-tunai juga bertujuan agar realisasi pembayaran berlangsung secara transparan. l

Oleh:ricky satriaKepala Divisi Riset dan Pengembangan Sistem Pembayaran Ritel dan Keuangan Inklusif

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 18

Page 20: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

Uang Elektronik Terus Berkembang

Berkembangnya teknologi akan mendorong efektivitas dan efisiensi dalam bertransaksi.Salah satunya melalui pengembangan uang elektronik.

erkembangan zaman dan kemajuan teknologi mengubah perilaku masyarakat, termasuk dalam bertransaksi. Sistem pembayaran yang menggunakan teknologi telekomunikasi atau berbasis elektronik

(electronic payment/e-payment) menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan tersebut.

Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas sistem pembayaran, BI mendukung dan berperan aktif untuk terwujudnya sistem pembayaran yang aman, lancar, andal dan efisien. Langkah-langkah yang dilakukan di antaranya mendorong elektronifikasi sistem pembayaran (non tunai) adalah melalui penyediaan infrastruktur, instrumen, mekanisme, dan regulasi, serta program-program yang dapat mendukung perubahan perilaku masyarakat untuk menggunakan non tunai.

Berbagai kerja sama dan sinergi dengan instansi atau pemerintah daerah dalam pengembangan pembayaran non tunai telah dilakukan BI. Misalnya saja, kerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu bentuk kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta ialah diperkenalkannya Kartu Jakarta One, yang merupakan smart card, pada awal Juni lalu. Kartu pintar ini juga berfungsi sebagai uang elektronik yang dapat digunakan

P

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 19

Page 21: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

untuk berbagai keperluan transaksi, seperti pembayaran transportasi, parkir, pajak dan retribusi, serta belanja di toko-toko modern. Implementasi smart card ini merupakan salah satu upaya untuk pengembangan smart city.

Uang elektronik merupakan andalan dalam mengembangkan transaksi non tunai di Tanah Air. Pasalnya, berbeda dengan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) yang terdiri atas kartu Automatic Teller Machine (ATM)/debit dan kartu kredit yang penggunanya harus terlebih dahulu memiliki rekening bank, uang elektronik dapat digunakan oleh masyarakat, meski belum terhubung dengan layanan perbankan. Hal ini menjadi solusi mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia juga belum memiliki akses perbankan (unbanked), sehingga pemanfaatan uang elektronik punya peluang bisnis lebih besar.

Penggunaan uang elektronik di negeri ini terus berkembang. Dari data yang ada, sepanjang 2009 hingga 2015 volume transaksi uang elektronik meningkat hampir 3.000%, dari 17,44 juta transaksi menjadi 535,58 juta transaksi pada 2015. Sepanjang Januari hingga Agustus 2016 volume dan nilai transaksi uang elektronik tercatat sebesar 418,27 juta transaksi atau tumbuh 912,74% (YTD) dengan nilai transaksi sebesar Rp4,35 triliun atau tumbuh 1023,56% (YTD). Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, volume dan nilai uang elektornik pada periode Januari hingga Agustus 2016 tercatat tumbuh sebesar 22,32% (YOY) dan 25,48% (YOY). l

Sorot

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 20

Page 22: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

UNSUR UANG ELEKTRONIK

1. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit.

2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media, seperti server atau chip.

3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut.

4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

SALDO MAKSIMAL

rp10 juta (registered)

rp1 juta (Unregistered)

(update sampai September)

43,09juta

JUMLAH UANG ELEKTRONIK BEREDAR*

JUMLAH PENERBIT UANG ELEKTRONIK*

20 PErUsahaan

Bank nonBank

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 21

Page 23: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sorot

transaksIonlInE

transPortasI

KUOTA

PEmBElIanPUlsa

Black Fridayb i g s a l e s

50%50%

BElanJa

PEmBElIantIkEt

PENGGUNAAN

Ket: (*) sampai dengan Agustus 2016.Sumber: Bank Indonesia (BI), diolah kembali oleh Biro Riset Infobank (birI).

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 22

Page 24: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

elakangan, kata financial inclusion sering didengungkan, terutama oleh para praktisi ekonomi dan keuangan. Tak hanya di Indonesia, banyak negara di dunia pun mendengungkan hal itu. Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) melalui program-

programnya, seperti Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), Islamic Financial Services Board (IFSB), dan program tahunan bersama Islamic Development Bank, juga kerap menyuarakan financial inclusion.

Secara penjabaran, makna financial inclusion cukup luas. Namun, secara komprehensif tentang financial inclusion ada baiknya menilik sekilas apa yang terjadi di balik krisis ekonomi 1998. Sebelum 1997-1998, suntikan modal dari perbankan bisa dibilang kurang bersahabat bagi para pelaku usaha skala kecil dan menengah (UKM). Dengan kata lain, perbankan hanya menggelontorkan akses finansial secara besar. Akses keuangan tersebut hanya terjangkau pelaku usaha besar di atas kelas menengah.

Namun, apa yang terjadi? Ternyata, pada 1998 terjadi krisis moneter atau kerap disebut krismon. Terjadi kejatuhan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Saat itu para pelaku usaha besar satu per satu pailit lantaran bahan baku impor meningkat secara drastis. Biaya cicilan utang mereka meningkat akibat nilai tukar rupiah melemah tajam terhadap dolar AS.

Kondisi itu berdampak pada gagal bayarnya para pelaku usaha kelas kakap tadi. Alhasil, pinjaman kelas

Financial Inclusion dan Potensi Perempuan

lenSa

B

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 23

Page 25: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

berat dari perbankan tersendat pengembaliannya. Banyak bank yang bangkrut karena kredit macet. Bank yang masih bisa menyelamatkan diri memilih merger atau bergabung. Kondisi pun berubah menjadi krisis ekonomi sehingga Indonesia mengalami bencana perekonomian hebat saat itu.

Meski begitu, selalu saja ada pelangi di balik mendung, ada hikmah di balik badai bencana. Indonesia ternyata memiliki penopang ekonomi yang cukup kokoh di tengah badai perekonomian, yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Beberapa alasan mengapa UMKM dapat bertahan di tengah krisis moneter 1998 ialah tidak memiliki utang luar negeri, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap unbankable, menggunakan input lokal, dan berorientasi ekspor. Sehingga, secara umum, UMKM berputar lebih cepat dan terkendali karena skalanya yang tidak terlampau besar dan kompleks.

Kembali ke financial inclusion, berkaca dari kondisi ter-se but, selanjutnya perbankan mulai memperbaiki sistem penyaluran permodalan mereka dengan mengubah gaya penyaluran kredit yang kurang menyentuh usaha mikro dan kecil. Perbankan mulai mengenalkan akses keuangan

lenSa

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 24

Page 26: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

ke masyarakat hingga tingkat terbawah. Masyarakat kecil pun mulai mendapat kemudahan untuk memperoleh bantuan permodalan usaha skala mikro.

Mereka juga mendapat pendampingan, mulai dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan peluang usaha, hingga penyusunan laporan pertanggungjawaban pinjaman. Alhasil, terciptalah masyarakat-masyarakat kecil produktif. Banyak tercipta produk dengan standar lebih dari sekadar layak pakai atau produk berkualitas hasil karya anak bangsa.

InVEstasI tEPatDari sekian banyak karya anak bangsa yang mampu

menopang ekonomi, BI pun mencoba melihatnya dari sisi lain. Dari tangan-tangan terampil dan berbakat, sebenarnya ada satu faktor yang melahirkan potensi tersebut, yakni kaum perempuan. BI meyakini, para pelaku usaha terampil itu lahir dari pendidikan yang baik, yang disediakan oleh orang tuanya, khususnya kaum ibu.

Atas hal itu, BI meluncurkan program Perempuan bagi Bangsa yang menekankan investasi bagi kaum perempuan. Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, dalam peluncuran program Perempuan bagi Bangsa di Museum Bank Indonesia, Senin, 10 Oktober 2016, mengungkapkan bahwa investasi yang tepat pada hakikatnya ialah memberi akses keuangan kepada kaum perempuan. Karena, uang tersebut dipastikan untuk keperluan pembangunan mental keluarga, kesehatan, dan pendidikan dasar generasi.

Program tersebut mengambil lokasi pilot project di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Karena, jumlah penduduk menganggur di Jakarta dan Banten tergolong di atas rata-rata angka pengangguran nasional. Berdasar kan data yang dihimpun BI, pada 2015 tingkat pengangguran terbuka di DKI Jakarta dan Banten masing-masing sebesar 7,23% dan 9,55%. Keduanya di atas rata-rata pengangguran nasional yang sebesar 6,18%.

lenSa

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 25

Page 27: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sedikitnya 5.000 kaum perempuan di Jakarta dan Banten yang berkontribusi positif tersebut mendapat dukungan dari Program Sosial BI. Melalui program tersebut, mereka dilatih secara proaktif dalam hal bagaimana menangkap peluang usaha. Salah satunya, aktivitas kaum perempuan di rumah susun yang memanfaatkan setiap jengkal lahan mereka untuk berkebun (urban farming) sehingga menghasilkan tanaman konsumsi. Alhasil, apa yang mereka raih bisa membantu kebutuhan hidup mereka sendiri.

Strategi selanjutnya adalah optimalisasi di sisi pemasaran. Pemasaran sangat penting agar produk hasil pemberdayaan masyarakat dapat diterima secara luas di kandang sendiri. Harus diakui bahwa Indonesia saat ini cukup jauh tertinggal dalam hal pemasaran produk hasil karya sendiri. Saat ini yang mungkin sangat dibutuhkan para pelaku usaha pribumi adalah personal branding.

Bisa dibilang, baru batik saja yang percaya diri melakukan branding internasional. Padahal, seperti diketahui, Indonesia memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) yang lebih dari sekadar memadai bagi para konsumennya. Hendaklah Indonesia menggencarkan personal branding karena pada hakikatnya Indonesia telah mampu menciptakan produk-produk yang berkualitas tinggi dari tangan-tangan terampil dan berbakat.

Dengan begitu, roda perekonomian yang berputar agak kesat bisa mendapatkan pelumas dan berputar lebih cepat. Financial inclusion pun berdampak lebih menyeluruh dan mampu membangkitkan semangat berwirausaha hingga ke seluruh tingkatan masyarakat. Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Mohammad Hatta, mengungkapkan bahwa idealnya 2% dari total penduduk suatu negara adalah pengusaha. Tentunya, pengusaha menengah ke atas. Namun, untuk bisa mencapai angka ideal itu, harus dimulai dari hal kecil. Pintunya adalah branding UMKM. l

lenSa

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 26

Page 28: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

ank Indone-sia (BI) menggelar “BI Goes To Campus” di Semarang,

Jawa Tengah, pada 1 Desem ber 2016. Kali ini tema yang diusung adalah “Smart Money Wave“. Melalui tema tersebut, BI mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan sistem pembayaran dengan cara nontunai. Kegiatan ini merupakan kali keempat mengusung tema yang sama, sebelum-nya digelar di kota Banjarmasin, Makasar, dan Medan.

Pesan kunci dari acara ini adalah mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) kepada generasi muda atau yang lebih dikenal dengan Gen-Y. Gen-Y dinilai memiliki poten si sebagai agen perubahan untuk meng akse le rasi laju transaksi non-tunai melalui edukasi tentang fungsi dan manfaat dari transaksi non tunai tersebut. Mahasiswa yang dikenal memiliki sifat terbuka terhadap peman-faatan media sosial diharap-kan juga dapat memberikan dampak viral terhadap komunikasi kebijakan dan nilai strategis Bank Indonesia.

BI GoeS To CAMPuS SeMARANG:

gerakan non-tunai menyasar

generasi muda

B

Oleh:t. rafael lardhanaDepartemen Komunikasi Bank Indonesia

dinamika

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 27

Page 29: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Kegiatan BI Goes to Campus yang diadakan di gedung serba guna Akademi Kepolisian ini merupakan bentuk sosialisasi BI kepada generasi muda, terutama untuk para civitas academica di wilayah tersebut. Ratusan mahasiswa hadir dalam kegiatan tersebut.

Opening remark acara ini disampaikan oleh Arbonas Hutabarat, Direktur Departemen Komunikasi BI. Arbonas mengatakan, acara BI Goes to Campus

ini menjadi salah satu komitmen BI dalam mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, dan mendorong pembayaran nontunai.

Selanjutnya, untuk pembukaan dilakukan oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Regional Jawa Tengah Iskandar Simorangkir. Iskandar mengatakan, pendidikan yang bagus dan penguasaan teknologi bisa meningkatkan perekonomian bangsa secara signifikan. Produktivitas masyarakat

dinamika

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 28

Page 30: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

bisa meningkat. Hal ini telah dicontohkan Jepang.

Terkait peningkatan teknologi dalam mendorong ekonomi, BI mendorong program pembayaran non-tunai. Penggunaan nontunai akan mendorong dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam ekonomi. Selain itu, juga akan mendorong keuangan inklusif, mengingat saat ini masih banyak masyarakat yang belum tersentuh layanan jasa keuangan. Peningkatan transaksi nontunai sebesar 10 persen akan meningkatkan transaksi ekonomi sebesar 0,5 persen.

BI akan terus meningkatkan inovasi dalam mendorong pembayaran nontunai. Misalnya saja, saat ini BI

mendorong layanan keuangan digital di tengah pesatnya penggunaan telepon seluler atau smartphone.

Selain dari BI, acara ini juga dihadiri Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Taufik Kurniawan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama, dan Dosen Utama Akademi Kepolisian Semarang Eka Tjahyanto.

Dalam sambutannya Taufik menyatakan, bahwa program ini sangat penting dan bermanfaat untuk memberikan pemahaman dan pengertian pada segenap stakeholders, khususnya mahasiswa. Melalui edukasi dan sosialisasi diharapkan

dinamika

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 29

Page 31: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

berbagai kebijakan dan program BI bisa dipahami dan mudah dijalankan.

Pada acara talkshow diisi oleh para pembicara yang sudah mumpuni di bidangnya. Sebagai moderator Farida Peranginangin, Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI; dan pembicara di antaranya Head of Marketplace Zalora Priyanto Lim, Group Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo Randy Pangalila, Head of Mobile Financial Services XL Axiata Alfie Tjahyo Prasetyo, dan Vice President Mobile Financial Services Telkomsel Rudy Hamdani.

Usai talkshow dilanjutkan dengan pelatihan untuk membuat blog. Hadir sebagai narasumber adalah

Iskandar Zulkarnaen, penulis aktif di Kompasiana. Pada sesi ini, peserta yang hadir diberikan teknik-teknik yang harus dilakukan dalam membuat blog yang atraktif. Selain pembuatan blog, juga ada pelatihan pembuatan video citizen journalist.

Di sela-sela acara juga diumumkan juga kompetisi blog yang diadakan oleh BI. Kompetisi yang mengusung tema “Smart Money Wave“. Kompetisi ini dilakukan dalam rangka mendukung GNNT tersebut.

Pada sesi penutup, sesi hiburan, diisi oleh Pandji Pragiwaksono. Hiburan tambah meriah dengan hadirnya penyanyi muda Rizki Febian yang menjadi pamungkas dalam kegiatan ini. l

Oleh:t. rafael lardhanaDepartemen Komunikasi Bank Indonesia

dinamika

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 30

Page 32: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Upaya BI Dorong Uang Elektronik dan LKD

Berbagai langkah ditempuh BI untuk meningkatkan penggunaan uang elektronik dan LKD. Misalnya saja, melalui perubahan dan penerbitan SE-BI baru.

ank Indonesia (BI) melansir perubahan aturan uang elektronik (electronic money) dan Layanan Keuangan Digital (LKD). Perubahan aturan mengenai uang elektronik termaktub dalam Surat Edaran BI (SE BI)

Nomor 18/21/DKSP perihal Perubahan atas SE-BI No.16/11/DKSP perihal Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money) yang diterbitkan 27 September 2016. Sedangkan untuk LKD aturannya tertuang dalam SE-BI Nomor 18/22/DKSP tanggal 27 September 2016 perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital.

Terbitnya dua surat edaran tersebut sebagai upaya BI yang terus melakukan penyempurnaan. Serta, dalam rangka mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), dan keuangan inklusif.

sE-BI Uang ElektronikSE BI Uang Elektronik dilansir sebagai upaya

meningkatkan penggunaan uang elektronik oleh masyarakat, termasuk untuk mendukung keuangan inklusif melalui penyelenggaraan LKD. Di antaranya, melalui peningkatan batas paling banyak nilai Uang Elektronik registered dari semula sebesar Rp5 juta menjadi sebesar Rp10 juta.

B

ekSPoSe

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 31

Page 33: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Peningkatan ini juga dapat diterapkan

bagi uang elektronik registered yang telah

diterbitkan. Namun demikian,

ketentuan mengenai batas nilai transaksi uang

elektronik dalam satu bulan tidak mengalami perubahan, yaitu

sebesar Rp20 juta, baik unregistered maupun registered.

Boks (Grafis)Secara garis besar, pokok-pokok materi perubahan

yang dimuat dalam SEBI Uang Elektronik mencakup:Peningkatan batas paling banyak nilai Uang Elektronik

registered dari yang semula sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) menjadi sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluhjuta rupiah).

Penyesuaian pengaturan pelaksanaan ujicoba penyelenggaraan Uang Elektronik dalam tahap pemrosesan izin dan ujicoba penyelenggaraan LKD.

Penyesuaian pengaturan terkait penyelenggaraan LKD baik melalui Agen LKD individu maupun Agen LKD Badan Hukum. Penyesuaian dilakukan dengan mencabut/menghapus ketentuan yang terkait dengan penyelenggaraan LKD melalui Agen LKD dan diatur kembali dalam SEBI No.18/22/DKSP tanggal 27 September 2016 perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital.

Perubahan pengaturan terkait pengembangan produk baru dan kerja sama penyelenggaraan Uang Elektronik yang sebelumnya dilakukan dengan penyampaian laporan menjadi wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan Bank Indonesia.

ekSPoSe

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 32

Page 34: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Penambahan pengaturan pemberian kemudahan oleh Bank Indonesia kepada Penyelenggara Uang Elektronik yang telah memperoleh izin atas proses persetujuan kerja sama dalam rangka penggunaan atau perluasan penggunaan Uang Elektronik untuk mendukung kebijakan nasional.

Penambahan ketentuan terkait fasilitas Uang Elektronik dalam pengembangan sistem yang saling dikoneksikan dengan Penyelenggara Uang Elektronik lain dalam memproses transaksi.

Penyesuaian alamat korespondensi Bank Indonesia terkait penyampaian rencana penerbitan Uang Elektronik dengan jenis, nama yang berbeda, pengembangan dan/atau penambahan fasilitas baru, rencana kerja sama dan laporan penyelenggaraan Uang Elektronik.

sE-BI lkDSE BI mengenai LKD diterbitkan untuk

menyempurnakan pengaturan LKD yang sebelumnya diatur dalam SE-BI Nomor 16/12/DPAU tanggal 22 Juli 2014 perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital dalam rangka Keuangan Inklusif Melalui Agen Layangan Keuangan Digital Individu dan memperluas perluasan ekosistem Layanan Keuangan Digital. Serta, melihat kebutuhan penyaluran bantuan sosial secara non tunai untuk mendukung keuangan inklusif. Di antaranya, penyesuaian kriteria dan persyaratan Bank yang dapat menjadi penyelenggara LKD melalui Agen LKD Individu, penambahan pengaturan mengenai tata cara registrasi Uang Elektronik dalam rangka LKD, penerapan prosedur Customer Due Diligence (CDD) yang lebih sederhana, dan penyesuaian pengaturan pelaksanaan uji coba penyelenggaraan LKD.

Adapun ruang lingkup dari SE-BI LKD ini mencakup pengaturan penyelenggaraan LKD, baik yang dilakukan melalui Agen LKD Individu maupun melalui Agen LKD Badan Hukum. Pihak yang dapat menjadi penyelenggara

ekSPoSe

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 33

Page 35: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

LKD melalui Agen LKD individu adalah bank umum dengan kategori bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 3 dan 4, serta Bank Pembangunan Daerah (BPD) kategori BUKU 1 dan 2, yang memiliki sistem teknologi informasi yang memadai, serta profil mandat penyaluran program bantuan sosial. l

ekSPoSe

Secara garis besar, pokok-pokok pengaturan yang terdapat dalam SE-BI LKD mencakup hal berikut:• Kriteriadanpersyaratanpengajuanpermohonansebagai

penyelenggara LKD;• Pemrosesanpermohonanpersetujuansebagai

penyelenggara LKD oleh Bank Indonesia;• RealisasipenyelenggaraankegiatanLKD;• PenyelenggaraanLKD,yangmencakupprodukdan

layanan, penggunaan nomor telepon genggam sebagai nomor uang elektronik, registrasi LKD, tata cara registrasi LKD oleh calon pemegang, tata cara registrasi secara massal (bulk registration), kerahasiaan data, batas nilai uang elektronik dalam rangka LKD, biaya layanan, penerapanmanajemenrisiko,penggunaansistemteknologi informasi, transparansi, edukasi, penanganan pengaduan,danpelaksanaanujicoba;

• KerjasamapenyelenggaraLKDdenganagenLKD,yangmencakuppersyaratanpihakyangdapatmenjadiagenLKD, layananagenLKD,penunjukanagenLKD,operasionalisasiagenLKD,penghentiankerjasama,danpemindahan lokasi;

• PengawasanolehpenyelenggaraLKDterhadapagenLKD;• PengawasanolehBank Indonesia terhadap

penyelenggaraan LKD;• LaporanpenyelenggaraanLKD;dan• Tatacarapengenaansanksiadministratif.

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 34

Page 36: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

aktivitaS

euangan inklusif saat ini telah menjadi agenda prioritas global yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. Keuangan inklusif juga menjadi salah satu pilar utama dari agenda pembangunan

global dengan fokus utama memperluas jangkauan layanan keuangan untuk masyarakat, sehingga mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Di regional ASEAN, keuangan inklusif telah menjadi prioritas kebijakan mengingat masih terdapat sekitar 44% penduduk dewasa di regional ASEAN yang belum memiliki akses kepada layanan keuangan. Hal ini telah diputuskan dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) pada Maret 2015.

Kemudian, sebagai tindak lanjut didirikanlah Komite Kerja ASEAN untuk Keuangan Inklusif atau ASEAN Working Committee on Financial Inclusion (WC-FINC),

K

Bi tuan rumah Pertama Pertemuan keuangan inklusif asean

Oleh:Erma kusumawati

Asisten Direktur Divisi Pengelolaan Program Elektronifikasi dan Keuangan

Inklusif Departemen Komunikasi

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 35

Page 37: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

aktivitaS

untuk membuat pilihan kebijakan, mendorong keterlibatan pemangku kebijakan dan mengkoordinasikan inisiatif dalam pengembangan keuangan inklusif di regional ASEAN.  WC-FINC saat ini menjadi platform untuk berbagi pengalaman, keahlian, dan informasi. Serta, memfasilitasi negara-negara ASEAN dalam mengembangkan strategi nasional dan inisiatif keuangan inklusif, dengan tidak melibatkan inisiatif yang bersifat cross border. Dalam hal ini Indonesia (Bank Indonesia) dan Malaysia (Bank Negara Malaysia) menjadi co-chair WC-FINC untuk jangka waktu dua tahun pertama (2016-2018)

Pertemuan pertama komite WC-FINC pertama dilakukan pada akhir Mei 2016 lalu. Sebagai tuan rumah pertemuan ini adalah Bank Indonesia (BI). Dalam sambutan di pertemuan ini, Deputi Gubernur BI Ronald Waas, mengatakan, “Keuangan inklusif adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Sebagai pendukung, keuangan inklusif memberi kontribusi antara lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan upaya pengentasan kemiskinan”. Keuangan inklusif saat ini telah menjadi agenda prioritas global yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. Keuangan inklusif juga menjadi salah satu pilar utama dari agenda pembangunan global dengan fokus utama memperluas jangkauan layanan keuangan untuk masyarakat, sehingga mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dalam dua hari pertemuan tersebut, Komite Kerja menggodok rencana kerja detil dari Rencana Aksi Strategis yang meliputi strategi nasional keuangan inklusif, peningkatan kapasitas, keuangan inklusif digital, serta edukasi keuangan dan perlindungan konsumen. Rencana Aksi tersebut akan menjadi panduan bagi WC-FINC untuk mencapai target yang ditetapkan, yakni pengurangan tingkat keuangan inklusif untuk regional ASEAN dari 44% menjadi 30% pada 2025. l

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 36

Page 38: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

aktivitaS

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, menghadiri pertemuan gubernur-gubernur bank sentral se-ASEAN (ASEAN Central Bank Governors Meeting – ACGM) ke-12 di Vientiane, Republik Demokrasi Laos, pada tanggal 4 April 2016. Pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka mendiskusikan upaya mempererat kerjasama ekonomi, moneter, dan keuangan di wilayah ASEAN, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global, serta Komunitas Ekonomi ASEAN 2015.

Pada pertemuan kali ini secara khusus dilakukan pemba-hasan, antara lain mencakup pengembangan pasar keuangan, penguatan surveillance regional, pembiayaan infrastruktur, serta inklusi keuangan (financial inclusion). Seluruh kegiatan dan upaya dilakukan untuk meningkatkan manfaat integrasi keuangan bagi seluruh masyarakat ASEAN, dan meminimalisasi risiko akibat dari integrasi keuangan itu sendiri.

Dalam pertemuan tersebut, para Gubernur bank sentral ASEAN juga menyepakati rencana aksi untuk tahun 2025, guna memperkuat integrasi keuangan, inklusi keuangan, dan stabilitas keuangan regional. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari penguatan stabilitas ekonomi regional setelah implementasi Komunitas Ekonomi Keuangan (KEA) 2015. ACGM kali ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN, yang berlangsung pada tanggal 1- 4 April 2016.

Gubernur BI Hadir di ACGM ke-12Gubernur bank sentral se-ASEAN aktif mendorong kerja sama keuangan dan ekonomi di regional.Upaya ini dilakukan sebagai upaya membangun kemajuan ekonomi dan inklusi keuangan di wilayah ASEAN.

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 37

Page 39: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

GNNT Picu Perkembangan

E-Commerce

Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta penerapan elektronifikasi merupakan aspek

penting dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Hal itu pula yang turut memancing

berbagai pihak untuk mengembangkan industri berbasis teknologi dan layanan internet.

ndustri perdagangan elektronik atau e-commerce yang terus tumbuh dan berkembang di seluruh dunia, juga turut berdampak di Tanah Air. Saat ini, perkembangan e-commerce di dalam negeri

memang sedang naik daun. Beberapa situs belanja online semakin banyak yang bermunculan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Bila merujuk pada populasi penduduk Indonesia, potensi perkembangan e-commerce di Tanah Air memang sangat besar. Belum lagi didukung dengan wilayahnya yang berpulau-pulau, semakin menguatkan bahwa negeri ini akan memiliki industri e-commerce yang patut dibanggakan.

Melihat peluang yang besar tadi, tidak heran jika Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi pelaku ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan proyeksi transaksi mencapai USD130 miliar per tahun. Ke

etalaSe

Oleh:susiati Dewi

Asisten Direktur Divisi Riset dan Pengembangan Sistem Pembayaran

Ritel dan Keuangan Inklusif

I

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 38

Page 40: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

depannya, ASEAN memang menjadi target pasar yang sangat menarik bagi industri ini. Dari sini, Indonesia optimistis untuk bisa menjadi salah satu pemain yang memiliki penetrasi terbesar.

Penetrasi pengguna internet yang terus tumbuh secara signifikan adalah salah satu faktor percepatan perkembangan e-commerce di Tanah Air. Harga sambungan internet yang semakin terjangkau dengan jangkauan yang semakin luas semakin mendorong minat masyarakat untuk terus menggunakan internet dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Bermacam produk dan jasa layanan online, mulai dari yang paling mudah sampai yang paling canggih, telah hadir menemani kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kebiasaan yang mulai berubah ini, menjadi kesempatan para pelaku usaha untuk mengembangkan layanan produk dan jasa mereka di layanan digital. Perkembangan teknologi yang memudahkan ini juga diyakini mampu berkontribusi dalam membangun perekonomian di Tanah Air, tidak hanya di daerah perkotaan melainkan sampai ke daerah-daerah terpencil.

E-commerce sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yang berbeda, yaitu, classified, market place, shopping mall, toko online, dan media social shop. Masing-masing memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda.

Classified adalah bentuk paling sederhana, di mana sang penyedia jasa tidak terlibat secara langsung dalam proses jual beli; Market place, yang membedakan dengan bentuk pertama adalah media promosi dan metode pembayaran yang dilakukan; Shopping mall, hampir sama seperti market place, namun para pihak yang menjadi penjual hanyalah merk-merk yang telah dikenal di pasar lokal; Toko online, penjual yang fokus terhadap barang buatan sendiri; Media social shop, bentuk ini yang sedang marak dilakukan saat ini, memanfaatkan penjualan dari perkembangan sosial media.

Tidak hanya sebagai wadah bisnis, di dalam negeri,

etalaSe

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 39

Page 41: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

e-commerce juga dapat menjadi wadah komunikasi bagi para pelaku industrinya. Pesatnya pertumbuhan industri ini turut menciptakan persaingan yang positif dan lingkungan yang ramah, baik bagi para pelaku industrinya sendiri, para mitra, termasuk juga pemerintah.

Pentingnya peran setiap pelaku industri membuat semakin banyak pemain yang tumbuh untuk meramaikan pasar ini. Meski demikian, setiap pelaku industri ini terus menjalin hubungan baik yang berkesinambungan untuk menciptakan lingkungan

etalaSe

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 40

Page 42: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

industri yang lebih sehat. Targetnya, dengan penetrasi yang tinggi seperti sekarang ini, Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tuan rumah bagi negara-negara tetangga. Optimisme ini juga didukung oleh ekosistem industri dengan segala macam unsur pendukungnya seperti payment gateway, logistik, technology partners, dan marketing partners.

Di sini, Bank Indonesia mengambil peranan penting untuk mengatur setiap sistem pembayaran yang dilakukan oleh pelaku industri e-commerce. Setidaknya akan ada dua Peraturan BI yang akan dikeluarkan, yaitu PBI Pemrosesan Transaksi Pembayaran (PTP) dan PBI mengenai e-wallet. Tidak hanya itu, peranan BI dalam mengembangkan e-commerce juga terwujud dari beberapa kegiatan lainnya. Hal ini dibuktikan dengan membantu Kementerian Perdagangan dalam menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah, di mana BI menjadi nara sumber.

Bukanlah industri berkembang jika dalam perjalannya tidak mengalami hambatan atau tantangan. Pengolahan pengarsipan yang masih belum baik adalah salah satu kendala bagi setiap pelaku industri. Riwayat penulusuran setiap transaksi menjadi kendala utama pada masalah pengelolaan data ini. Selain itu, permasalahan modal dan distribusi adalah kendala berikutnya yang ada di industri ini, terutama jika perusahaan tersebut sedang dalam masa-masa awal pengembangan. Untuk itu, beberapa pelaku industri mencoba melakukan terobosan untuk menyiasati masalah permodalan ini.

Salah satu contoh pelaku industri yang sudah melakukannya adalah Bukalapak. Sebagai sebuah marketplace, Bukalapak melibatkan secara langsung antara penjual dengan pembeli. Tidak hanya itu, sistem pembayarannya juga ikut disediakan.

Salah satu kunci sukses di industri e-commerce adalah adanya virtous cycle, yakni semakin banyak penjual yang tergabung, maka harga akan semakin kompetitif dan terus berputar seperti siklus. Seperti yang dilakukan

etalaSe

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 41

Page 43: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Bukalapak, dalam mengembangkan bisnis diperlukan pendekatan kepada komunitas-komunitas tertentu.

Contoh lainnya adalah Gojek, e-commerce yang awalnya fokus pada sektor transportasi, kini mulai merambah dan memasuki segala macam lini industri. Ini terjadi akibat beragamnya kebutuhan masyarakat yang perlu untuk difasilitasi, sehingga kesempatan itu memberikan peluang bagi siapa saja untuk masuk sehingga bisa saling menguntungkan bagi pihak-pihak terkait.

Sebagai industri yang multi sektor, ekosistem pendukungnya wajib hadir untuk terus meningkatkan pertumbuhan e-commerce. Melalui Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), lembaga pemerintah non kementerian, regulasi terus digalakkan. Platform pembayaran multi sektor yang aman juga terus diciptakan. Program-program yang dicanangkan Bekraf adalah pemanfaatan big data untuk pemetaan pelaku industri kreatif, pembangunan SDM, KUR kreatif, dan revitalisasi infrastrutktur. Bekraf juga menjadi wadah komunikasi bagi industri terkait untuk menciptakan iklim usaha yang sehat. l

etalaSe

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 42

Page 44: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Sejak tahun lalu, BI telah menginisiasi program elektronifikasi. Program ini telah digelar di berbagai daerah

ank Indonesia (BI) terus mengembangkan program elektronifikasi di berbagai daerah melalui kerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda), yakni pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota. Hal ini telah diinisiasi BI sejak 2015 lalu. Kerja sama dengan

Pemda lainnya pun terus dilakukan. Setelah menggelar kerja sama dengan sejumlah

Pemda melalui Kantor Perwakilan BI, dilakukan pemetaan transaksi keuangan Pemda yang dapat dikembangkan melalui elektronifikasi. Selain itu, BI juga telah menyusun road map elektronifikasi, di mana peningkatan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah (termasuk pemda) menjadi salah satu key success.

Sebut saja, kerja sama yang masih ‘hangat’ pada 2016 ini dilakukan BI ialah dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pengembangan elektronifikasi informasi dan transaksi sistem pembayaran. Kerja sama yang telah diwujudkan berupa kegiatan aplikasi Info Pangan Jakarta (IPJ) dan Kartu Jakarta One.

Berikut ini beberapa program elektronifikasi yang telah dilansir BI melalui kantor perwakilan (KPw) di beberapa daerah yang dilakukan sejak tahun lalu.

elektronifikasi di BerBagai daerah

B

aktivitaS

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 43

Page 45: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

smart CarD DI BanDUngPada 2015, Kota Bandung terpilih sebagai finalis di

ajang World Smart City Awards untuk inovasi terkait smart city yang diselenggarakan di Barcelona. Bersama lima negara lainnya, yaitu Buenos Aires, Dubai, Moscow, Peterborough, dan Curitiba, Kota Bandung diapresiasi karena banyak memberikan ruang warga untuk berinteraksi aktif dalam mengawasi pembangunan kota dengan inovasi “coneted citizens: encouraging participatory governance”.

Saat ini Pemerintah Kota Bandung telah menyusun roadmap smart city di antaranya mencakup Command Center, akses internet di tempat publik, pajak online, lampu Caan Baranang, serta kartu pintar yang disebut Bandung Smart Card. Kartu pintar ini bisa digunakan untuk untuk berbagai macam kebutuhan di antaranya, kartu identitas, kartu akses, kartu pembayaran, dan tiket elektronik.

Dalam hal ini, BI menjalin sinergi terkait fungsi di bidang sistem pembayaran. Fungsi Bandung Smart Card di sisi model transaksi pembayaran, telah disinergikan melalui Kesepakatan Bersama antara Walikota Bandung dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat pada pertengahan tahun 2015. Walikota Bandung Ridwan Kamil mengkehendaki penerapan Bandung Smart Card dilakukan bertahap. Dimulai dari PNS di lingkungan Balaikota dan pelajar.

Tahap awal implementasi Bandung Smart Card, dengan penerbitan kartu uang elektronik tematik yang berfungsi sebagai kartu pembayaran. Kartu tematik ini bekerja sama dengan perbankan dan perusahaan telekomunikasi yang telah mengatungi izin sebagai penerbit kartu uang elektronik. Tahap selanjutnya, Bandung Smart Card ini akan diinjeksikan data identitas, akses, serta implementasi di sektor transportasi seperti parkir di pinggir jalan dan pembayaran tiket Trans Metro Bandung.

aktivitaS

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 44

Page 46: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Setelah melakukan soft launching pada tahun 2015 lalu, Kota Bandung terus meningkatkan kinerja oleh berbagai pihak untuk mencapai Smart City Environment. Hal ini ditunjukkan dengan pengembangan penggunaan kartu Bandung Smart Card kepada beberapa kegiatan seperti pembayaran tiket Trans Metro Bandung (TMB), pembayaran Ont The Street Parking, dan pembayaran ritel lainnya yang dapat dilakukan dengan menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Perkembangan penggunaan APMK yang telah dilakukan antara lain integrasi dengan event besar PON XIX, partisipasi kartu BSC pada event Bandung Great Sale, elektronifikasi pembayaran e-samsat, dll.

Pengembangan penggunaan kartu BSC turut diintegrasikan dengan program-program unggulan di Jawa Barat. Salah satu program unggulan yang saat ini tengah digarap adalah program Budaya Elektronifikasi Bank Sampah, dengan menggunakan kartu BSC sebagai salah satu alat pembayaran. Uang yang sebelumya diberikan kepada nasabah secara tunai, saat ini dapat dibayarkan melalui kartu BSC masing-masing nasabah. Uang yang sudah terkumpul didalam kartu BSC dapat

aktivitaS

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 45

Page 47: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

digunakan dalam transaksi pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti belanja ritel, beli pulsa, listrik, tagihan, dll.

Dalam rangka Kota Bandung menuju Smart City Environment, seluruh transaksi penerimaan dan pembayaran Pemerintah Kota Bandung sudah mulai dialihkan menjadi pembayaran secara non tunai, dan dapat di pantau melalui data yang tersaji di Bandung Command Center.

Elektronifikasi transaksi tidak hanya dikhususkan pada masyarakat yang berada di perkotaan saja. untuk menjangkau masyarakat yang lebih jauh lagi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat terus mendukung dan menggalakkan program Layanan Keuangan Digital (LKD). Selain di lingkungan masyarakat umum, LKD turut diimplementasikan di kawasan pondok pesantren seperti di Pondok Pesantren Daarut Tauhid yang bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi serta Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang bekerjasama dengan perbankan. Perluasan implementasi LKD di kawasan pondok saat ini yaitu pada Pondok Pesantren Al-Ma’soem dengan jaringan yayasan yang sangat luas di Jawa Barat. Kerjasama perluasan LKD dilakukan antara pondok pesantren dengan perusahaan telekomunikasi dan saat ini tengah menjalani proses penyusunan draft kesepakatan bersama antara kedua pihak.

ElEktronIfIkasI DI sIBolgaKota Sibolga menjadi percontohan elektronifikasi. Kota

ini menjadi pilot project penggunaan uang elektronik 4 rumah ibadah berbeda secara serentak. Keempat rumah ibadah yang dijadikan pilot project adalah Vihara Buddha Sibolga, Masjid Agung Kota Sibolga, Gereja Katolik Paroki Katedral St Theresia Lisieux, dan GPIB Siloam Aek Parombun. Gagasan pelaksanaan program elektronifikasi di rumah ibadah, selain menjadi akselerasi penggunaan alat pembayaran non-tunai, juga menjadi perekat ker-ukunan umat beragama di Sibolga.

aktivitaS

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 46

Page 48: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Penerapan elektronifikasi di rumah ibadah kota Sibol-ga diharapkan membantu masyarakat dalam memberi-kan sumbangan dana dengan menggunakan uang elek-tronik. Penggunaan uang elektronik mempermudah pengurus rumah ibadah dalam mempertanggungjawab-kan penerimaan sumbangan dari masyarakat. Sejumlah bank pelaksana seperti BNI, Bank Mandiri, BRI, dan Bank Sumut, telah memfasilitasi keberadaan mesin transaksi non-tunai untuk memperlancar transaksi pembayaran di masing-masing rumah ibadah tersebut.

Setelah melalui tahapan-tahapan persiapan sejak pertengahan tahun 2015, akhirnya program elektronifikasi di rumah ibadah Sibolga diresmikan. Program ini diresmikan pejabat tinggi pemerintah daerah dan perwakilan Bank Indonesia pada bulan Agustus 2015.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk, mengungkapkan bahwa dewasa ini penggu-naan uang elektronik di masyarakat terus berkembang pesat. Seiring berjalannya waktu, budaya less cash socie-ty atau era sistim pembayaran nontunai cenderung men-galami tren peningkatan.

Sementara itu, Direktur Kantor Perwakilan Bank Indo-nesia Provinsi Sumatera Utara, Subintoro, mengatakan bahwa era globalisasi dan informasi yang didukung pe-satnya teknologi berpengaruh signifikan terhadap sistem pembayaran nontunai. Hal tersebut membuat mas-yarakat bisa bergerak cepat menyelesaikan berbagai uru-san bisnis dan memperoleh kemudahan dalam pemba-yaran.

Mewakili tokoh agama, Hardi Virgo, pemuka agama Buddha di Sibolga, mengapresiasi kinerja Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk. Sebab, Kota Sibolga ditetapkan sebagai pilot project launching program elektronifikasi di rumah ibadah. Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi penggunaan transaksi non-tunai di seluruh Indonesia. Penggunaan uang elektronik di rumah ibadah hingga saat ini masih terus berjalan dan semakin dimina-ti masyarakat.

aktivitaS

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 47

Page 49: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

KPw BI Sibolga yang memiliki wilayah kerja 16 Kabu-paten, diantaranya terdapat 2 daerah wisata yakni Toba Samosir dan Nias juga sedang diupa yakan penggunaan uang elektronik, sehingga kedepannya sistem pemba-yaran masyarakat di daerah tersebut semakin mudah dan lancar. Diharapkan cakupan penggunaan uang elek-tronik bukan saja di rumah ibadah, tapi di pasar perbel-anjaan maupun di rumah penginapan lainnya. Besar hara-pan kiranya kepala daerahnya dapat menerima dan mengapresiasi seperti kepala daerah sibolga sehingga upaya memasyarakatkan uang elektronik dapat berjalan sesai dengan harapan.

ElEktronIfIkasI DI BanJarmasInUpaya elektronifikasi pembayaran khususnya

pembayaran ritel terlihat nyata di Banjarmasin. Salah satu buktinya terlihat dari pesatnya jumlah agen Layanan Keuangan Digital di kota tersebut. Salah seorang agen bernama Mohammad Misbahul Munir atau Munir memulai usahanya sebagai agen LKD dengan membuka usaha konter pulsa telepon seluler.

Prestasi Munir sudah terlihat sejak ia berhasil menjadi konter pulsa telepon seluler dengan jumlah dan nominal transaksi tertinggi di Banjarmasin pada tahun 2010 hingga 2013.Namun karena perkembangan teknologi yang semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan pengisian pulsa telepon dan beralihnya era telepon dan sms menuju era internet, bisnis pulsa telepon pun menurun.

Namun perkembangan teknologi tersebut belum dapat mengubah perilaku masyarakat pelabuhan sekitar domisili Munir yang mayoritas unbanked menjadi banked. Kebutuhan layanan perbankan pun menjadi tinggi, namun tidak dibarengi dengan ketersediaan akses layanan keuangan. Melihat potensi tersebut, Munir mendaftarkan diri menjadi agen Layanan Keuangan Digital di salah satu perbankan penyelenggara.

Terbukti, layanan perbankan dan keuangan yang

aktivitaS

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 48

Page 50: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

disediakan oleh fitur Layanan Keuangan Digital (LKD) berhasil menjadi entry point bagi para masyarakat pelabuhan untuk mengenal dan mencoba layanan keuangan perbankan secara langsung. Fitur yang disediakan berhasil memenuhi kebutuhan keuangan dasar seperti keeping, setor tunai, tarik tunai hingga layanan transfer antar akun uang elektronik registered.

Manfaat tidak hanya diterima oleh masyara kat sekitar yang dimudahkan dalam mengakses layanan keuangan, namun manfaat finansial juga dirasakan oleh agen LKD seperti Munir. Buah dari kerja kerasnya, pada 2015, Munir mendapatkan penghargaan sebagai salah satu dari sepuluh best Agent BRILink di regional Kalimantan. Pecapaian ini dikarenakan nilai transaksi Munir telah mencapai hampir Rp1 miliar setiap bulannya. l

aktivitaS

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 49

Page 51: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Elektronifikasi Dukung Smart City

erekonomian wilayah atau regional di Indonesia akan menentukan perekonomian nasional secara keseluruhan. Terkait hal itu, Bank Indone sia (BI) selalu berupaya men dorong dan membangun perekonomian di setiap regional yang ada,

termasuk perekonomian perkotaan. Saat ini perekonomian perkotaan di berbagai wilayah

terus didorong kemajuannya melalui pengembangan konsep smart city. Kebijakan ataupun langkah yang ditempuh BI dalam pengem bangan kota pintar ini adalah dengan mendorong elektronifikasi sistem pembayaran dan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Pembangunan ekonomi regional yang dilakukan BI juga diiringi dengan pengembangan keuangan inklusif.

Pengembangan smart city sejalan dengan program pemerintah yang telah menetapkan peta jalan pembangun-an perkotaan dalam Rencana Pem bangun an Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Yakni, adanya pengembangan 7 kawasan metropolitan yang sudah ada saat ini, 5 kawasan metropolitan baru, 10 kota baru publik, 20 kota otonom, dan 39 pusat pertumbuhan baru.

PerSPektif

rahmi artatiKepala Divisi Pengelolaan Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif

Pengembangan smart city menjadi solusi dalam kehidupan masyarakat perkotaan ke depan. Salah satu langkah yang harus diupayakan ialah pengembangan sistem pembayaran dan transaksi keuangan yang efektif dan efisien.

P

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 50

Page 52: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

kErJa sama DEngan PEmDaPengembangan smart city tidaklah mudah. Harus ada

kerja sama dan sinergi antar-instansi, serta segenap stakeholders yang ada di pemerintahan. Hal inilah yang dilakukan BI melalui kerja sama dengan Pemda.

Adapun kerja sama terbaru ialah dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melakukan pengem-bangan elektronifikasi informasi dan transaksi sistem pembayaran. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan aplikasi Info Pangan Jakarta (IPJ) dan Kartu Jakarta One. Kegiatan launching ini dilakukan dalam Festival Smart City, Smart Money yang digelar di Jakarta pada awal Juni 2016.

Aplikasi IPJ merupakan aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengakses perkembangan harga pangan utama yang difokuskan pada 34 komoditas utama di 12 pasar yang tersebar di Jakarta. Sedangkan kartu Jakarta one adalah smart card yang memiliki multifungsi dan digunakan oleh masyarakat sebagai identitas penduduk dan sarana penerapan kebijakan/program pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Serta, dapat digunakan sebagai akses layanan publik di Jakarta dalam rangka mewujudkan smart city.

Dalam rangka mempercepat elektronifikasi transaksi keuangan, BI dan Pemprov DKI Jakarta menggelar lima kegiatan. Pertama, penyusunan masterplan elektronifikasi. Kedua, koordinasi dengan kementerian atau lembaga dan instansi terkait. Ketiga, fasilitasi elektronifikasi transaksi pemerintah. Keempat, insentif penggunaan transaksi non tunai. Kelima, kajian elektronifikasi pemerintah daerah.

Selain itu, BI juga telah meluncurkan kartu Layanan Keuangan Terintegrasi (Lantera) yang dikhususkan untuk nelayan, dan diluncurkan di Batam pada Agustus 2016.

Saat ini program elektronifikasi dan keuangan inklusif tengah diimplementasikan oleh 33 KPw BI Provinsi dengan mengacu pada roadmap program yang telah disusun dan disepakati antara BI dan Pemerintah Daerah. l

PerSPektif

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 51

Page 53: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

Peran BI di Tengah Maraknya Cyber Crime

im Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya menangkap warga negara asing asal Ukraina, OS (28) di sebuah vila Puri Jimbaran, Kuta Selatan, Bali. Ia ditangkap karena diduga sebagai pelaku penipuan yang memanfaatkan celah keamanan di

internet banking, yaitu dengan cara membuat malware, perangkat lunak yang diciptakan untuk merusak sistem komputer. Malware itu disebarkan melalui situs terlarang seperti website porno, judi dan lainnya melalui software bajakan dan virus.Malware itu berisi script internet banking yang bisa membelokkan transaksi asli nasabah ke rekening tujuan pelaku yang sudah disiapkan sebelumnya. Tapi, nasabah tidak melihat kejanggalan transaksi pada personal computer (PC) atau device nasabah.

Polresta Palembang menangkap RAS (26) terkait penggandaan sim card. Diduga lewat penggandaan tersebut, RAS membobol rekening korban. Pihak provider sim card melaporkan bahwa sim card nomor korban yang berdomisili di Semarang telah digandakan seseorang di Palembang. Atas penggandaan nomor sim

PerSPektif

Kemajuan teknologi menimbulkan efek negatif berupa kejahatan dunia maya. Keamanan dan kenyamanan menjadi unsur penting bagi konsumen dalam bertransaksi.

T

sofwan kurniaKepala Divisi Perizinan dan

Perlindungan Konsumen Sistem Pembayaran

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 52

Page 54: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

PerSPektif

card tersebut, rekening tabungan korban diduga dikuras melalui SMS banking dengan tiga kali tahapan transfer dan pembelian pulsa.

Menurut data Statista, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 104,2 juta pengguna, bertumbuh pesat dari 96,5 juta pengguna di tahun 2015. Hal tersebut menobatkan Indonesia sebagai salah satu pasar online besar di dunia. Pengguna internet diperkirakan akan meningkat seiring dengan upaya Pemerintah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi 14 untuk mengembangkan bisnis e-commerce.

Tingginya angka pengguna internet di Indonesia menjadi potensi pasar yang sangat menarik bagi bisnis layanan finansial secara elektronik, antara lain mobile banking, internet banking, layanan keuangan digital dan financial technology (fintech). Hal tersebut selaras dengan upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia dan mendorong penggunaan instrumen nontunai dalam transaksi masyarakat dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Dengan perkembangan fitur layanan finansial yang semakin canggih melalui teknologi digital, masyarakat dan penyedia layanan finansial sama-sama mendapatkan manfaat. Masyarakat mendapatkan manfaat dalam kecepatan dan kemudahan transaksi, sedangkan penyedia layanan finansial dapat meningkatkan eksposur atau portofolio produk dan jasa layanan yang dimilikinya. Pesatnya perkembangan jasa dan instrumen secara digital berhasil mewujudkan layanan finansial tanpa batas-batas negara dan tanpa batas waktu. Transaksi keuangan dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

Kemajuan teknologi pada Sistem Pembayaran satu sisi semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, namun pada sisi lain memiliki risiko berupa ancaman kejahatan dunia maya yang dikenal dengan cyber crime. Keamanan dan kenyamanan bagaikan dua sisi uang yang selalu berdampingan. Menurut Interpol, cyber crime

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 53

Page 55: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

PerSPektif

merupakan perkembangan kejahatan konvensional yang menyerang perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta menyalahgunakan kecanggihan teknologi informasi. Interpol memperkirakan cyber crime menimbulkan dampak bagi kerugian ekonomi global mencapai miliaran dollar Amerika.

Di Indonesia, menurut kajian Polri, 60% kejahatan dunia maya dilakukan oleh pihak internal bank itu sendiri. Beberapa faktor yang menjadi pemicu timbulnya fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pegawai bank, yakni pressure (dorongan atau niat), opportunity (peluang), dan rationalization (rasionalisasi). Seketat apapun tingkat keamanan dalam sebuah sistem elektronik, para fraudster akan selalu mencoba meretas sistem keamanan dari satu layanan elektronik apabila terdapat niat, peluang dan rasionalisasi. Hal ini tentunya menjadi tantangan ke depan bagi otoritas dan penyelenggara layanan transaksi pembayaran untuk terus mengembangkan sistem keamanan agar kerugian akibat cyber crime dapat dimitigasi.

Industri perbankan sendiri selalu menjadi target utama bagi cyber crime karena maraknya penggunaan produk-produk berbasis teknologi informasi di dalam industri finansial yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. Pengelolaan data dan informasi yang tidak tepat menjadi celah bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 54

Page 56: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

PerSPektif

mengakses segala informasi perusahaan atau pribadi seseorang. Industri perbankan khususnya pada sistem pembayaran menjadi rentan diretas sehingga merugikan industri perbankanmaupun nasabahnya.

Selain di industri perbankan, belakangan ini pada sistem pembayaran non-bank juga menjadi incaran para pelaku cyber crime. Di sisi lain, lembaga pemerintahan di negara-negara luar juga marak menjadi incaran para pelaku cyber crime. Hal tersebut tentu dapat menjadi pembelajaran bagi Indonesia untuk menangkal serangan tersebut. Pasalnya, kejahatan dunia maya sangat berdampak besar terhadap industri perbankan itu sendiri. Berdasarkan data Polri, tercatat ada sebanyak 497 tersangka kasus cyber crime, di mana 389 di antaranya adalah warga negara asing. Tidak tanggung-tanggung, nilai kerugian yang ditimbulkan setiap kasus cyber crime dapat mencapai puluhan miliar.

Kejahatan yang terus berkembang seperti ini harus terus ditanggulangi. Institusi perbankan dianggap menjadi bagian penting dalam penanganan cyber crime dan diperlukan juga sinergi dengan pemangku kepentingan. Ditambah lagi kasus cyber crime kini sudah tidak berdiri sendiri, artinya strukturnya sudah berubah. Cyber crime sudah sama dengan kejahatan yang lain seperti pencucian uang, dan lain-lain.

Melihat kondisi ini, masyarakat juga harus mengerti bagaimana cara menghindari kejahatan duniamaya tersebut. Upaya pencegahan cyber crime diawali dari kesadaran individu melalui peningkatan kualitas pengetahuan kepada seluruh masyarakat merupakan langkah paling strategis dan fundamental karena hanya dengan peningkatan kualitas pendidikan dapat menurunkan tingkat kejahatan cyber crime.

Menurut Bank Indonesia (BI), kasus kejahatan di bidang sistem pembayaran saat ini tercatat masih relatif rendah dibandingkan negara lain, namun memiliki modus operandi yang semakin bervariasi. Dengan demikian, sangat diperlukan kewaspadaan dan upaya peningkatan

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 55

Page 57: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

PerSPektif

keamanan dalam rangka memitigasi risiko. Kewaspadaan dan peningkatan keamanan tidak dapat dilakukan hanya oleh penyelenggara dan otoritas, namun masyarakat juga diminta lebih berhati-hati sebelum melakukan transaksi melalui berbagai jalur transaksi seperti internet banking, mobile banking, sms banking, transaksi melalui automatic teller machine (ATM) dan electronic data capture (EDC). Nasabah juga diharapkan senantiasa untuk menjaga perangkat yang digunakan dengan tidak membuka situs-situs yang tidak aman, serta senantiasa dalam melakukan pengkinian anti virus.

Sebagai regulator, BI memandang potensi cyber crime sangat riskan sehingga seluruh stakeholder baik bank maupun lembaga keuangan lainnya agar memenuhi penerapan manajemen risiko. Dalam penerapan manajemen risiko ini setiap entitas bisnis diarahkan untuk melakukan pengendalian risiko melalui upaya pencegahan (preventif), melakukan deteksi dini (early warning), serta investigasi dalam memperbaikisistem (remedy). Bank Indonesia terus melakukan upaya untuk memitigasi risiko akibat berbagai kasus kejahatan dalam penggunaan internet banking di bidang sistem pembayaran. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dan koordinasi yang semakin intensif dengan otoritas terkait, seperti Polri dan pelaku industri sistem pembayaran. Kerja sama dengan Polri terkait penindakan cyber crime ini diharapkan dapat dilaksanakan juga di daerah-daerah melalui sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia dengan Kepala Polisi Daerah.

Bank Indonesia juga mengembangkan kebijakan untuk meminimalisir risiko terjadinya tindak kejahatan perbankan (fraud) antara lain melalui koordinasi, edukasi, dan sosialisasi serta selalu mengikuti perkembangan terkini di industri Sistem Pembayaran. Salah satu wadah yang digunakan adalah Working Group Internet Banking yang mengikutsertakan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia dan penyelenggara jasa sistem pembayaran. Selain itu, Bank Indonesia juga menyediakan forum

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 56

Page 58: SiStem Pembayaran integraSi Hingga - bi.go.id · Integrasi Hingga Efisiensi 07 sorot 02 PedomAn 04 editoriAl 11 sorot 23 lens A 27 dinAmikA 31 eksPose 35 ktiVit s 38 etAlAse Sofwan

PerSPektif

penyelesaian sengketa sebagai alternative dispute resolution bagi nasabah yang menjadi korban kejahatan cyber crime.

Bagi nasabah, terdapat beberapa tips aman dalam bertransaksi agar nasabah bank dapat terhindar dari masalah cyber crime. Pertama, nasabah harus memahami betul produk bank secara detil, hal ini dilakukan guna mengurangi adanya potensi kejahatan yang dilakukan pihak lain dengan modus memberikan iming-iming palsu lewat internet dan modus lainnya. Kedua, hindari penempatan password, PIN serta data pribadi pada inbox email. Antisipasi ini dilakukan untuk menghindari adanya kebocoran data yang dilakukan cracker. Ketiga, tidak menggunakan password yang sama dengan akun media sosial ataupun yang mudah ditebak seperti tanggal lahir untuk menghindari brute force oleh pelaku cyber crime. Terakhir, hal yang harus diantisipasi nasabah adalah hindari membuka atau mengunggah situs-situs yang berpotensi menimbulkan virus di komputer pribadi. Virus ini dikhawatirkan dapat memanipulasi tampilan laman internet banking yang seolah-olah laman tersebut benar-benar berasal dari bank dan meminta password atau PIN nasabah. Jika nasabah benar-benar kurang yakin akan tampilan laman tersebut, ada baiknya langsung menelpon call center atau customer service bank yang bersangkutan. l

Catatan referensi

Moch. Harun Syah, “Belokkan Tansfer di Internet Banking, WNA Bobol Dana Nasabah”, Liputan6, http://news.liputan6.com/read/2316666/belokkan-transfer-di-internet-banking-wna-bobol-dana-nasabah, diakses pada tanggal 24 November 2016.

Chaidir Anwar Tanjung, “Gandakan Sim Card, Warga Palembang Diduga Kuras Rekening Orang Lain”, Detik Online, http://news.detik.com/berita/3230711/gandakan-sim-card-warga-palembang-diduga-kuras-rekening-orang-lain, diakses pada tanggal 24 November 2016.

Edisi 61 l tahun 7 l 2017Gerai info l bank indonesia 57