SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA …skripsi.narotama.ac.id/files/12106018 -...

6
SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA PIHAK DALAM PERKARA PERDATA KARYA ILMIAH OLEH : NURTIANINGSIH. NIM : 12106018 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2 0 0 8

Transcript of SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA …skripsi.narotama.ac.id/files/12106018 -...

Page 1: SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA …skripsi.narotama.ac.id/files/12106018 - NURTIANINGSIH.pdf130 KIR /154 R.Bg maka MARI mengeluarkan PERMA No 2 th 2003 tentang mediasi

SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA PIHAK DALAM PERKARA

PERDATA

KARYA ILMIAH

OLEH :

NURTIANINGSIH. NIM : 12106018

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2 0 0 8

Page 2: SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA …skripsi.narotama.ac.id/files/12106018 - NURTIANINGSIH.pdf130 KIR /154 R.Bg maka MARI mengeluarkan PERMA No 2 th 2003 tentang mediasi

DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................... i

KATAPENGANTAR................................................................................ ii

RINGKASAN ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 2

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 3

F. Metode Penelitian .............................................................................. 3

a. Pendekatan Masalah ................................................................ 3

b. Sumber Bahan Hukum ............................................................. 4

c. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum ............... 4

d. Analisis Bahan Hukum ............................................................... 4

G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 5

BAB II PENGATURAN MEDIASI DALAM PENYELESAIAN PERKARA

A. Landasan Hukum Mediasi ..............................................................6

B. Tahapan Mediasi ............................................................................7

Page 3: SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA …skripsi.narotama.ac.id/files/12106018 - NURTIANINGSIH.pdf130 KIR /154 R.Bg maka MARI mengeluarkan PERMA No 2 th 2003 tentang mediasi

BAB III AKIBAT HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI

MEDIASI

A. Ketidak Sepakatan Dalam Proses Mediasi……………………. 15

B. Kesepakatan Dalam Proses Mediasi…………………………….15

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan .................................................................................... 22

2. Saran ................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA …skripsi.narotama.ac.id/files/12106018 - NURTIANINGSIH.pdf130 KIR /154 R.Bg maka MARI mengeluarkan PERMA No 2 th 2003 tentang mediasi

RINGKASAN

Pelaksanaan mediasi merupakan ketertiban hukum dapat diraih dengan mandi rinya

kekuasan peradilan. Dan kemandirian bisa berjalari asalkan posisi hakim bebas. Tulisan

ini mengatakan bahwa peradilan dapat berjalan baik asalkan dapat mengatasi beberapat

faktor penghambat yang nyatanya cukup kompleks. Tidak diturutnya prinsip Trias Politik

dan dikukuhkannya kembali konsep Integralistik telah membuat dunia peradilan kurang

berperan secara maksimal. Padahal semua nya tahu, kekuasan peradilan adalah pilar bagi

tegaknya negara -hukum. Melalui tulisan ini diajak untuk membaca kembali, beberapa

peraturan yang punya kaitan erat dengan Lembaga Peradilan di Indoesia. Bahwasanya

perdamaian bagi seseo rang yang berperkara di pengadiian negeri adalah suatu jalan yang

terbaik karena berperkara dengan jalan damai tidak ada pihak yang dirugikan ataupun

yang diuntungkan. Namun kenyataan menunjukkan bahwa perkara yang masuk ke penga

dilan negeri jarang yang di akhiri dengan perdamaian hanya 10% saja perkara yang

menjalan kan pola tersebut. Hal ini disebabkan karena pasal 130 HIR/154 R.Bg yang

mengatur tentang perdamaian tidak mengatur adanya keharusan bagi hakim untuk mengu

sahakan perdamaian di antara pihak-pihak yang berperkara. Untuk memberdayakan pasal

130 KIR /154 R.Bg maka MARI mengeluarkan PERMA No 2 th 2003 tentang mediasi

yang kemudian diperbaharui dengan PERMA N. 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi

di Pengadilan dengan harapan perkara-perkara yang Harus ke Pengadiilan Negeri bisa di

akhiri dengan jalan damai. Tegasnya, badan-badan peradilan harus dilepaskan dari

Departemen Peme rintahan dan meski institusi tidak mengharuskan pemisahan tapi itu

perlu bagi kebebasan keku asan kehakiman. Mudahnya kekuasan diluar peradilan

melakukan intervensi sebe narnya satu faktor penyebab tidak mandirinya kekuasan

peradilan. Ada akibat yang dica tat kalau budaya peradilan Indonesia seperti ini dibiarkan

akan terjadi pergeseran posisi peradilan dari kedudukan sentra berubah ke posisi

marginal

Tulisan ini beranggapan tetaplah Penataan kedepan Peradilan kita berupaya untuk

melepaskan diri dari cengeraman kekuasan eksekutif dalam membina dunia peradilan..

Demikian kajian yang dibahas dalam penulisan tesis ini. Terima kasih.

Page 5: SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA …skripsi.narotama.ac.id/files/12106018 - NURTIANINGSIH.pdf130 KIR /154 R.Bg maka MARI mengeluarkan PERMA No 2 th 2003 tentang mediasi
Page 6: SISTEM MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PARA …skripsi.narotama.ac.id/files/12106018 - NURTIANINGSIH.pdf130 KIR /154 R.Bg maka MARI mengeluarkan PERMA No 2 th 2003 tentang mediasi

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian / Yayasan Penerbitan Fakultas PsikologiUGM, Yogyakarta 1983 Suhekti.R. Tjipto Sudibyo; Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Yusniar Kamil. Eksekusi dan eksekutorial. Yogyakarta : Hanindita 2001

Peraturan Perundang-undangana. Undang-undang No. 4 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang

No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman.b. Undang-undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang

No. 14 Tahun 1985 tentang Pokok-pokok Mahkamah Agung. c. Undang-undang No. 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang

No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.d. Undang-undang Hukum Acara Perdata (HIR dan Rbg).e. Surat Edaran Mahkamah Agung Rl No. 06 Tahun 1992 tentang Penanganan

dan Penyelesaian Perkara selesai dalam Tempo 6 bulan.f. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1 tahun 2008 tentang

prosedur mediasi di Pengadilan