Sistem Manajemen Mutu-pq

download Sistem Manajemen Mutu-pq

of 18

Transcript of Sistem Manajemen Mutu-pq

SISTEM MANAJEMEN MUTU PROGRAM TAQIA PONDOK QURAN DUSTURUNAProgram TAQIA memiliki visi, misi, definisi program, struktur, dan deskripsi kerja Program TAQIA memiliki Tata Kerja Program TAQIA Program TAQIA memiliki Tata Nilai dan Profil Pribadi Pengajar Program TAQIA memiliki Sistem Registrasi Program TAQIA memiliki Sistem Tata Tertib Program TAQIA memiliki Sistem Kegiatan Belajar dan Mengajar Program TAQIA memiliki Sistem Evaluasi Pembelajaran

Manajemen Mutu Program TAQIA 1

VISI DAN MISI PROGRAM TAQIA PONDOK QURAN DUSTURUNA VISIMembentuk kepribadian Qurani sejak usia dini dalam rangka menciptakan biah (lingkungan) yang senantiasa berinteraksi dengan AlQuran

MISIMenjalankan sistem pelayanan yang baik kepada peserta Program TAQIA dan juga pihak-pihak yang terkait dalam kesuksesan Program TAQIA. Membentuk lingkungan kegiatan Program TAQIA yang kondusif dan nyaman bagi peserta Program TAQIA. Meningkatkan kualitas pengajar yang telah lulus seleksi pengajar Program TAQIA. Menambah dan memelihara sarana dan prasarana Program TAQIA untuk pelayanan pengajaran kepada peserta Program TAQIA dan untuk kelancaran program-program lainnya.

Menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak-pihak yang terkait dengan kesuksesan Program TAQIA. Melakukan pengembangan dan sosialisai Program TAQIA kepada masyarakat luas taraf sebagai peran serta TAQIA dalam mewujudkan lingkungan masyarakat qurani.

Manajemen Mutu Program TAQIA 3

DEFINISI PROGRAMTAQIA merupakan kependekan dari Tahfizh AlQuran Lil Aulad, yaitu sebuah metode untuk menghafal AlQuran yang dikembangkan oleh PONDOK QURAN untuk anak anak. Pada dasarnya menghafal AlQuran terdiri dari 3 aspek utama yaitu : Tilawah (membaca) Hifzh (Menghafal) Murajaah (mengulang) Aspek tersebut kami kembangkan lebih lanjut melalui metode khusus yang divariasikan sesuai dengan gaya belajar anak (audio, visual dan kinestetik). Adapun ketiga gaya belajar tersebut digambarkan sebagai berikut: Audio : Merupakan anak yang dominasi penghafalannya dengan diperdengarkan. Hal ini dilakukan tidak sebatas untuk mereka yang belum bisa tilawah namun bisa juga terjadi pada anak yang sudah bisa tilawah. Visual : Merupakan anak yang dominasi penghafalannya dengan cara melihat. Hal ini terjadi pada anak yang sudah bisa tilawah. Mereka lebih senang menghafal sendiri dan kemudian menyetorkannya kepada guru. Kinestetik : Merupakan anak yang dominasi penghafalannya melalui metode yang lebih subjektif terhadap dirinya. Maknanya seorang guru memberikan tambahan pengajaran seperti membacakan arti ayat yang dihafal, alat peraga atau sebuah cerita yang berhubungan dengan ayat yang sedang dihafal

Manajemen Mutu Program TAQIA 5

DIREKTUR

STRUKTUR LEMBAGAStruktur Lembaga Program TAQIA harus memiliki unsur-unsur yang jelas tentang hal-hal berikut: Spesialisasi kerja, merujuk pada sejauh mana struktur dapat mengakomodasi fungsi kerja yang spesifik bagi setiap pengurus. Departementalisasi, menjelaskan cakupan kerja organisasi. Rantai komando, menggambarkan alur pertanggungjawaban dalam struktur. Rentang kendali, sejauh mana koordinator memiliki wilayah kerja. Sentralisasi dan desentralisasi, berkaitan dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab Formalisasi, merujuk pada sejauh mana amanah di dalam organisasi dibakukan dan sejauh mana tingkah laku pengurus Program TAQIA dibimbing oleh peraturan dan prosedur.

Berikut ini adalah Struktur Kepengurusan Program TAQIA

BIDANG PESANTREN

BIDANG USAHA

BIDANG KEAKHWATAN ANG PELAYANAN UMMAT MAAHID (KURIKULUM PENDIDIKAN)

Manajemen Mutu Program TAQIA 7

DESKRIPSI KERJASTRUKTUR Direktur Bidang Pesantren Maahid (Kurikulum dan Pendidikan) Bidang Keakhwatan Bidang Usaha PERAN DAN FUNGSI

TATA NILAI DAN PROFIL PRIBADI PENGAJAR TAQIA

Setiap pengajar Program TAQIA adalah pribadi-pribadi yang memiliki keunggulan khas dengan mottonya SHOLEH, AMANAH, PROFESIONAL. SHOLEH dalam ketaatan kepada Allah SWT melalui amalan ibadah harian rutin yang terjaga dan istiqamah. AMANAH dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan program TAQIA sebagai wujud totalitas pengabdian diri kepada-Nya serta murni sepenuhnya melayani hanya untuk umat. PROFESIONAL dalam tindakan dan sesuai prosedural demi tercapainya tujuan program. Bingkai keunggulan khas tersebut adalah tata nilai sebagai bentuk penggambaran pribadi yang harus tertanamkan pada tiap diri individu pengajar Program TAQIA. Secara lebih terinci profil pengajar TAQIA adalah pribadi yang :

Memiliki hafalan minimal 3 juz Memiliki kecintaan pada dunia anak Memahami dunia psikologi dan pendidikan anak Seorang mudaris yang murobbi (pengajar yang pendidik)

Manajemen Mutu Program TAQIA 9

SISTEM REGISTRASIPeserta Program TAQIA berasal dari anak-anak dengan kategori usia 5-12 tahun.Peserta melengkapi persyaratan pendaftaran untuk diikutsertakan dalam program TAQIA melalui isian formulir dan interview. Peserta melengkapi dan mematuhi administrasi berdasarkan prosedur kepesertaan yang telah ditetapkan Alur registrasi Pendaftaran Pengisian Formulir Orientasi Pengidentifikasian siswa berdasarkan gaya belajar untuk penentuan metode pembelajaran Penentuan jadwal kelas pembelajaran

SISTEM TATA TERTIBSaluran Perizinan Mekanisme penyampaian izin

Manajemen Mutu Program TAQIA 11

SISTEM KBM (KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)PENGANTAR Kegiatan menghafal AlQuran terdiri dari 2 proses yakni : Hifzh, yaitu santri menghafal AlQuran dan Talaqi, yaitu santri menyetorkan hafalan kepada guru. Kegiatan ini kami klasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu : Belajar Mandiri Konsep belajar ini menekankan kepada santri untuk belajar dengan baik sebagai sikap kemandirian yang dapat ditumbuhkan kepada santri, sehingga mereka dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya saat berada dalam halaqoh / kelompoknya. Konsep belajar ini menekankan kepada santri untuk tilawah berulang-ulang secara terus menerus ayat yang akan dihafalnya sebagai sarana latihan untuk memfokuskan komponen anatomisnya (otak, mata, mulut dan perasaan/afeksinya) pada bacaan sehingga terjadi keseimbangan (konsentrasi) dan sampai pada santri dapat menghafalnya. Konsep belajar ini dapat dilakukan secara efektif, bila santri sudah mampu membaca al-Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid.

Keuntungan Konsep Belajar Mandiri : Terjadinya efisiensi waktu. Menghindari keributan pada saat belajar. Santri-santri lebih aktif dan bersemangat dalam belajar. Santri akan terlatih menghafal dengan tajwid yang benar. Belajar Rukbataih Konsep belajar ini menekankan pada aspek psikis dengan membangun kehangatan belajar dan menumbuhkan rasa kasih sayang (afeksi) seorang guru kepada santri. Hal ini akan menjadi modal dasar bagi guru untuk mengembangkan mental siswa, sehingga siswa akan merasa senang dan bahagia saat belajar serta terbangun motivasi belajar yang tinggi pada mereka. Konsep belajar ini cocok untuk anak yang masih kecil dan belum mampu untuk belajar mandiri. Keuntungan Konsep Belajar Rukbataih : Pembelajaran yang fokus kepada santri, sehingga lebih terperhatikan Penanaman afeksi guru terhadap santri lebih optimal

Manajemen Mutu Program TAQIA 13

Progresifitas dan kualitas hafalan santri lebih terperhatikan Prosedur Kegiatan Belajar Mengajar Guru membentuk posisi melingkar bersama siswa. Berdoa Perkenalan antara guru dan siswa Menumbuhkan suasana belajar akrab/menyenangkan. Tumbuhkan kedisiplinan / aturan secara perlahan-lahan dan bertahap. Guru mulai mentalaqqi dan murojaah Guru mulai mengatur / menempatkan siswa pada posisi yang tepat. Konsep belajar mandiri Konsep rukbataih (saling berhadapan guru dan siswa dengan lutut bersentuhan) Konsep menghafal mandiri

Guru memerintahkan siswa melingkar kembali untuk mengakhiri belajar. Melakukan evaluasi memberikan penghargaan bagi siswa yang tertib dan memberi sanksi Doa dan pulang dengan tertib

Manajemen Mutu Program TAQIA 15

SISTEM EVALUASI PEMBELAJARANEvaluasi merupakan aktifitas untuk mengapreasi dan mengukur progresifitas santri dalam menghafal AlQuran sesuai dengan standar progres hafalan. Ada 3 indikator yang kami terapkan dalam evaluasi, yaitu : Indikator Kuantitatif : Kognitif / Skill / dalam lingkup tahfizh adalah jumlah hafalan Pada prinsipnya aspek kuantitatif bersifat dinamis tergantung dengan kemampuan santri atau ratarata santri semakin tinggi jumlah hafalannya, maka targetan nya semakin ditingkatkan. Hal ini mempengaruhi terhadap parameter Indikator Kualitatif : Afektif / Knowledge / dalam lingkup tahfizh tahsin dan kelancaran : Indikator Naratif :

Psikomotorik / Attitude / tipe karakter menghafal siswa.

Manajemen Mutu Program TAQIA 17