SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PT ISS DI PT ALCON...
Transcript of SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PT ISS DI PT ALCON...
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PT ISS DI PT ALCON CIBA VISION BATAM MENGGUNAKAN
VISUAL BASIC NET
TUGAS AKHIR
Oleh:
Dedy S Tamba
21000558
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM
2017
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PT ISS DI PT ALCON CIBA VISION BATAM MENGGUNAKAN
VISUAL BASIC NET
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
Dedy S Tamba
21000558
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM
2017
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Persediaan Barang PT ISS Di PT Alcon
Ciba Vision Batam Menggunakan Visual Basic Net.
Nama Mahasiswa : Dedy S Tamba
NIM : 21000558
Program Studi : Manajemen Informatika
Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
GICI
Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Di Uji Di Depan Dewan Penguji Pada Sidang
Tugas Akhir
Batam, 22 Juli 2017
Pembimbing I Ka. Prodi. Manajemen Informatika
Sandy Suwandana, M.Kom Dedi Rahman Habibie, M.Kom
NIDN : 1006099201 NIDN : 1018028903
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Persediaan Barang PT ISS Di PT Alcon
Ciba Vision Batam Menggunakan Visual Basic Net.
Nama Mahasiswa : Dedy S Tamba
NIM : 21000558
Program Studi : Manajemen Informatika
Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
GICI
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Sidang
Pada Tanggal 22 Juli 2017
Dinyatakan Lulus dan Memenuhi Syarat
Batam, 22 Juli 2017
Penguji I Penguji II
Zainul Munir,ST.,MeTC Rona Tanjung,S.Kom.,M.Si
NIDN : 1014088002 NIDN : 1007098602
Diketahui Oleh :
Ketua Program Studi Manajemen Informatika
STMIK GICI
Dedi Rahman Habibie, M.Kom
NIDN : 1018028903
HALAMAN PERNYATAAN
Nama Mahasiswa : Dedy S Tamba
NIM : 21000558
Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Persediaan Barang PT ISS Di PT Alcon
Ciba Vision Batam Menggunakan Visual Basic Net.
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (ahli madya, sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Gici Batam maupun Perguruan
Tinggi lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam
naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
2. Tugas Akhir ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku.
Batam, 22 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Dedy S Tamba
NIM : 21000558
Materai
Rp 6000
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “SISTEM
INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PT ISS DI PT ALCON CIBA VISION
BATAM’’ sesuai dengan yang direncanakan.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis
akan banyak menemui kesulitan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Untuk itu
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kiatwansyah, selaku Ketua Pembina Yayasan Permata Harapan Bangsa
Batam.
2. Bali Dalo, SH. selaku Ketua Yayasan Permata Harapan Bangsa.
3. Bapak Zainul Munir, ST.,MeTC selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer GICI.
4. Bapak Sandy Suwandana, M.Kom selaku Pembimbing I yang telah mengarahkan
dan membimbing Penulis selama mengerjakan Tugas Akhir.
5. Staff Dosen dan Karyawan STMIK GICI Batam, yang telah banyak memberikan
ilmu dan kemudahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca, Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan
Tugas Akhir ini.
Batam, 22 Juli 2017
Penulis,
Dedy S Tamba
ABSTRAK
Perkembangan teknologi khususnya komputer pada saat ini mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan di masyarakat. Teknologi yang
berkembang sesuai tuntunan zaman diharapkan menjadi sarana penunjang untuk
menangani permasalahan yang timbul dalam mengelola dan menyelesaikan
permasalahan yang ada di perusahaan, organisasi atau instansi. Begitu juga dengan
permasalahan yang pada PT.ISS Di PT Alcon Ciba Vision Batam, diharapkan dapat
menyediakan informasi yang tepat dan akurat dalam membuat data informasi
mengenai persediaan barang. Sistem yang sedang berjalan pada PT ISS Di PT Alcon
Ciba Vision Batam saat ini belum sepenuhnya menggunakan sistem komputerisasi.
Sistem Informasi Persediaan ini dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah
dalam pembuatan laporan persediaan barang yang lebih cepat dan akurat serta
menarik. Sistem Informasi Persediaan Barang ini bersifat dinamis, yaitu berarti
bahwa informasi yang diberikan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan
keadaan yang sedang terjadi.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Sistem Persediaan Barang.
ABSTRACT
The development of technology, especially computers at this time have a very
important role in life in society. Technology that develops according to the guidance
of the era is expected to be a supporting tool to handle the problems that arise in
managing and solving existing problems in companies, organizations or agencies. So
also with the PT.ISS at PT Alcon Ciba Vision Batam, is expected to provide accurate
and accurate information in making data about information inventory. The current
system at the PT ISS at PT Alcon Ciba Vision Batam is currently not fully utilized in
the computerized system. System Information Inventory is designed in such a way to
facilitate the making of inventory reports more quickly and accurately and
interesting. This Inventory Information System is dynamic, meaning that the
information provided is subject to change at any time based on the current situation.
Keywords: Information System, Inventory System.
DAFTAR ISI
Judul Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah...................................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 5
BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ........................................................... 5
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 7
2.1 Sistem Informasi ..................................................................................................... 7
2.1.1 Definisi Sistem ............................................................................................ 7
2.1.2 Sejarah Sistem Informasi ............................................................................. 8
2.1.3 Defenisi Sistem Informasi ......................................................................... 10
2.1.4 Perancangan ............................................................................................... 12
2.2 Persediaan ............................................................................................................. 13
2.3 Sistem Basis Data .................................................................................................. 14
2.4 Peralatan Pendukung ............................................................................................. 14
2.4.1 Bagan Alir Sistem (Sistem Flowchart) ...................................................... 15
2.4.2 Diagram Basis Data (DAD) ....................................................................... 15
2.4.3 Diagram Hubungan Entitas (ERD) ............................................................ 17
2.4.4 Kardinalisasi ............................................................................................... 18
2.4.5 Kamus Data ................................................................................................ 19
2.4.6 Bagan Tersruktur ........................................................................................ 20
2.4.7 Spesifikasi Proses (Process Specification)................................................. 20
2.4.8 Normalisasi ................................................................................................ 22
2.5 Visual Basic .......................................................................................................... 23
2.5.1 Sekilas Tentang Visual Basic Net .............................................................. 23
2.6 Struktur Aplikasi Visual Basic Net ....................................................................... 25
2.7 Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 29
3.1 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................................... 29
3.1.1 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan .......................................................... 33
3.1.2 Tata Laksana Persediaan Barang ............................................................... 33
3.1.3 Tata Laksana Pemberian Informasi Persediaan Barang ............................. 34
3.2 Gambaran Umum PT ISS ..................................................................................... 34
3.2.1 Prinsip Dasar Dan Keunggulan Pelayanan ................................................ 35
3.2.2 Visi Dan Misi PT ISS ................................................................................. 36
3.2.3 Struktur Organisasi .................................................................................... 36
BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ......................................................... 38
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ............................................................................. 38
4.2 Analisis Sistem yang Diusulkan ........................................................................... 40
4.3 Perancangan Sistem .............................................................................................. 42
4.2.1.1 Data Flow Diagram ................................................................................... 42
4.2.1.2 Context Diagram ....................................................................................... 42
4.2.1.3 DFD Level 0 .............................................................................................. 43
4.4 Perancangan Database ........................................................................................... 45
4.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram) .......................................................... 45
4.5 Normalisasi ........................................................................................................ 46
4.5.1 Bentuk Tidak Normal ................................................................................. 47
4.5.2 Normalisasi Ke-1 (1 NF) ........................................................................... 48
4.5.3 Normalisasi Ke-2 (2 NF) ........................................................................... 49
4.6 Struktur Tabel Database ....................................................................................... 49
4.6.1 Tabel Supplier ............................................................................................ 50
4.6.2 Tabel Pemasok ........................................................................................... 50
4.6.3 Tabel Barang .............................................................................................. 50
4.6.4 Tabel Diterima ........................................................................................... 51
4.6.5 Tabel Admin-ISS ....................................................................................... 51
4.6.6 Tabel Departemen Alcon ........................................................................... 51
4.6.7 Tabel Mendistribusikan .............................................................................. 51
4.7 Relasi Antar Tabel ................................................................................................ 52
4.8 Implementasi ........................................................................................................ 53
4.8.1 Tampilan Menu Utama .............................................................................. 53
4.8.2 Tampilan Input Data Barang ...................................................................... 53
4.8.3 Tampilan Form Pendistribusian Barang..................................................... 54
4.9 Rencana Sistem Yang Diusulkan .......................................................................... 55
4.9.1 Perkiraaan Biaya Implementasi.................................................................. 56
4.9.2 Perbandingan Sistem .................................................................................. 57
4.9.3 Analisa Produktifitas .................................................................................. 58
4.9.4 Segi Efisiensi .............................................................................................. 58
4.9.5 Segi Efektifitas ........................................................................................... 59
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 60
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 60
5.2 Saran ........................................................................................................ 60
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem informasi di era globalisasi merupakan salah satu bagian penting
dalam sebuah perusahaan dalam meningkatkan produktifitas seperti memperoleh
informasi, mengolah data, dan menggunakan informasi tersebut untuk
kepentingan dalam sebuah perusahaan.
Peran sistem informasi dalam mendukung strategi dalam perusahaan
sangatlah penting sehingga sistem yang baik dalam perusahaan menjadi syarat
yang sangat penting demi peningkatan produktifitas dan kepuasaan dalam sebuah
perusahaan. Kecepatan, keamanan, dan kemudahan menjadi pertimbangan untuk
pengembangan sebuah sistem. Diharapkan dengan adanya sistem informasi yang
optimal mampu mengoptimalkan kegiatan operasional dalam sebuah perusahaan,
baik dalam proses bekerja dan mencapai tujuan perusahaan.
Perkembangan teknologi membawa manusia ke arah teknologi informasi
yang berbasis komputerisasi. Dengan adanya komputer, pengolahan data dapat
dilakukan dengan cepat termasuk juga dalam memperoleh informasi dalam
sebuah perusahaan.
PT. ISS yang bekerjasama dengan PT. Alcon Ciba Vision, merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang servis yang terletak di Jl. Bungur No. 295,
Muka Kuning Batam, Kepulauan Riau. Kegiatan utama PT. ISS di PT. Alcon
Ciba Vision Batam adalah mendukung segala kegiatan yang berhubungan dalam
segala bidang servis di luar produktifitas produksi.
2
Kondisi dalam penyediaan barang pada saat penyediaan dan penyerahan
barang setiap minggunya selalu meningkat tajam dikarenakan penyerahan barang
hanya dilakukan sekali dalam satu minggu. Di sinilah persediaan barang sangat
dibutuhkan penanganan yang tepat agar permintaan konsumen dapat terpenuhi
bila ada peningkatan dalam permintaan yang tidak dapat diduga.
Disaat permintaan banyak, maka pengendalian persediaan pun harus
berjalan dengan cepat dengan kesalahan yang minim. Salah satu kegiatan yang
dilakukan PT. ISS adalah mengelola persediaan barang dibagian penyimpanan
untuk menghadapi tingginya permintaan karyawan di PT. Alcon Ciba Vision.
Pengelolaan data dan penyediaan barang PT. ISS di perusahaan ini masih belum
mempunyai sistem informasi yang baik, karena proses pengelolaan keluar dan
masuknya data barang masih menggunakan sistem pencatatan, dimana kegiatan
operasional belum memanfaatkan komputer yang ada. Media penyimpanan masih
menggunakan buku besar sehingga menyebabkan penumpukan dokumen.
Pengelolaan barang masuk dan keluar menjadi tidak jelas sehingga sering terjadi
ketidaksesuaian antara informasi yang ada dengan persediaan barang yang
sebenarnya sehingga sering kehabisan stok barang, kesalahan mengenai informasi
barang dan keterlambatan dalam pembuatan laporan membutuhkan waktu yang
cukup lama.
Dengan adanya penelitian ini dapat dirancang suatu sistem informasi yang
sudah terkomputerisasi untuk PT. ISS di PT. Alcon Ciba Vision Batam agar dapat
melakukan proses pengontrolan dan pengolahan data yang lebih baik dalam
mengolah data masuk dan keluar khususnya dibidang pengolahan data persediaan
barang.
3
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut, diajukan penelitian
dengan judul ’’Sistem Informasi Persediaan Barang PT. ISS di PT. ALCON
CIBA VISION BATAM’’.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dirumuskan
beberapa permasahannya yaitu :
1. Bagaimana prosedur mendata keluar masuknya barang di PT. ISS ?
2. Bagaimana cara merancang aplikasi persediaan barang PT. ISS?
3. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan barang pada PT. ISS
sesuai yang dirancang dengan menggunakan Visual Basic. Net 2010 ?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari permasalahan di atas, maka dalam
memperjelas permasalahan dan dalam pencarian solusi dari masalah yang diteliti,
maka dibatasi masalah yang ada agar tidak meluas dan keluar dari pembahasan.
Adapun batasan dari masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Membahas proses pengolahan data persediaaan barang PT. ISS di PT. Alcon
Ciba Vision Batam.
2. Tidak membahas mengenai return pengembalian barang rusak.
3. Sistem yang dibangun hanya dapat dipergunakan dan dijalankan di bagian
gudang saja.
4. Sistem yang dibangun menggunakan Visual Basic 2010 menggunakan
database MySQL.
4
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan sebelumnya, maka
tujuan dari mengadakan kegiatan penelitian ini adalah untuk merancang suatu
sistem informasi persediaan barang, yang mana dengan adanya rancangan sistem
yang dibangun nantinya akan mempermudah pengolahan data dalam waktu yang
relatif lebih singkat dibandingkan dengan sistem yang ada sebelumnya.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melalui penelitian ini tentunya dapat menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman sekaligus dapat menerapkan teori yang didapat dari bangku
perkuliahan ke dalam perusahaan ataupun di dalam dunia pekerjaan.
2. Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan setiap masalah yang terkait
dengan sistem informasi persediaan barang sebelumnya.
3. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu peneliti lain yang
ingin mengetahui proses persediaan barang dalam sebuah perusahaan. Selain
itu juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk setiap perbaikan
maupun pengembangan bagi peneliti lain yang akan meneliti hal yang sama.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
5
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang mengenai permasalahan yang akan dibahas,
perumusan masalah yang akan diselesaikan, tujuan yang ingin dicapai, manfaat
yang ingin diperoleh dari penelitian, batasan masalah dan asumsi yang digunakan,
serta sistematika penulisan yang menjabarkan kerangka penulisan dari penelitian
ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang diambil dari berbagai kutipan buku, yang berupa
pengertian dan defenisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep
dasar sistem informasi, dan defenisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang
dibahas.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menyajikan gambaran tentang PT. ISS di PT. Alcon Ciba Vision Batam
yang mana terdiri dari struktur organisasi PT. ISS di PT. Alcon Ciba Vision. Bab
ini juga merupakan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses pelaksanaan
penelitian yang digambarkan dalam bentuk flowchart dan tiap tahapnya diberi
penjelasan.
BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI
Bab ini menguraikan tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta
bagaimana algoritma aplikasi tersebut saat dijalankan serta untuk mencapai tujuan
penelitian.
6
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi penarikan kesimpulan dari pengolahan data dan analisis yang telah
di lakukan dan pengusulan saran kepada perusahaan serta untuk kemajuan
penelitian selanjutnya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem dan Informasi
2.1.1 Sistem
Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:7 ) Sistem didefinisikan sebagai
sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk
melakukan suatu tugas bersama - sama. Secara garis besar, sistem informasi
terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software,
hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini berkaitan satu sama lain.
Software mencakup semua perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa
pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudian menjadi sistem operasi, aplikasi,
dan driver. Sistem operasi, aplikasi, driver, saling bekerja sama agar komputer
dapat berjalan dengan baik. Hardware mencakup semua perangkat keras
(motherboard, processor, VGA, dan lainnya) yang disatukan menjadi sebuah
komputer. Dalam konteks yang luas, bukan hanya sebuah komputer, namun
sebuah jaringan komputer. Brainware mencakup kemampuan otak manusia, yang
mencakup ide, pemikiran, analisis di dalam menciptakan dan menggabungkan
hardware dan software. Penggabungan software dan hardware dengan bantuan
brainware inilah (melalui sejumlah prosedur) yang dapat menciptakan sebuah
sistem yang bermanfaat bagi pengguna.
Menurut Yakub (2012:1) sistem adalah sekelompok elemen – elemen yang
terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Terdiri dari
sejumlah sumber daya manusia, material, uang dan informasi. Sumber daya
8
tersebut bekerjasama menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan
oleh pemilik atau manjemen.
Pengertian sistem menurut Marliana B. Winanti,S.Si.,M.Si dalam bukunya
sistem informasi manajemen (2014: 4 ) Sistem adalah seperangkat komponen
yang saling berhubungan dan saling berkerjasama untuk mencapai beberapa
tujuan.
Sedangkan pengertian sistem menurut Tata Sutabri dalam bukunya konsep
sistem informasi (2011: 4 ) adalah Sekelompok unsur yang erat hubungannya satu
dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu .
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan sistem
adalah kumpulan elemen-elemen yang saling bekerja sama dan berinteraksi untuk
memproses masukan kemudian saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
Sistem juga merupakan suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya bekerja bersama sama sesuai dengan aturan
yang diterapkan sehingga membentuk suatu tujuan yang sama. Dimana dalam
sebuah sistem bila terjadi satu bagian saja yang tidak bekerja atau rusak maka
suatu tujuan bisa terjadi kesalahan hasilnya atau outputnya.
2.1.2 Informasi
Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:7), informasi merupakan hasil
pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga
memberikan nilai, arti, dan manfaat. Proses pengolahan ini memerlukan teknologi.
9
Pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, juga dilakukan
proses verifikasi secara akurat, spesifik, dan tepat waktu. Hal ini penting agar
informasi dapat memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna. Pengguna
dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada
bagaimana cara pengguna tersebut menikmati sajian informasi dan melalui media
apa informasi tersebut disajikan.
Menurut Tata Sutabri (2012:29) informasi adalah sebuah istilah yang tepat
dalam pemakaian umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun,
kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Sumber informasi
adalah data. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian
serta merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk
menghasilkan informasi.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya atau data yang diproses sedemikian rupa sehingga
Meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan. Sistem apapun tanpa
ada informasi tidak akan berguna, karena sistem tersebut akan mengalami
kemacetan dan akhirnya berhenti. Informasi dapat berupa data mentah, data
tersusun, kapasitas sebuah saluran informasi dan sebagainya. (Yakub,2012:8).
Pengertian informasi menurut Marliana B. Winanti,S.Si.,M.Si dalam
bukunya sistem informasi manajemen (2014:14) Informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
10
Pengertian informasi menurut Tata Sutabri dalam bukunya konsep sistem
informasi(2011:21) Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai tambah. Informasi di kelompokan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Informasi Strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan
jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan
perluasan perusahaan, dan sebagainya.
2. Informasi Taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan
jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat di manfaatkan
untuk menyusun rencana penjualan.
3. Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional
sehari-hari seperti informasi persediaan setok, retur penjualan, dan laporan
kas harian.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan informasi
adalah data yang telah diproses kemudian diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna, digunakan untuk mengambil keputusan.
2.1.3 Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut Marliana B. Winanti,S.Si.,M.Si dalam
bukunya sistem informasi manajemen (2014:24) Sistem informasi adalah
kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan
orang yang bertangguangjawab untuk memperoleh, menggerakan, manajemen,
distribusi data dan informasi.
Sedangkan pengertian sistem informasi menurut Tata Sutabri dalam
bukunya konsep sistem informasi (2011:38) Sistem informasi adalah suatu sistem
11
di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan
yang di perlukan oleh pihak luar tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu alat yang
membantu dalam menyediakan informasi bagi penerimanya dan untuk membantu
dalam pengambilan keputusan bagi manajemen didalam operasi perusahaan
sehari-hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.
Rancangan sistem merupakan langkah awal sebelum dilaksanakan
penyelesaian terhadap suatu masalah yang ada. Untuk dapat mencapai tujuan atau
hasil yang memadai sesuai kebutuhan dari permasalahan yang ada, maka
diperlukan suatu rancangan sistem yang dapat menggambarkan secara garis besar
seluruh masalah yang akan dikomputerisasi.
Perkembangan Sistem Informasi meliputi Sistem Informasi Tradisional
yaitu suatu sistem informasi yang dioperasikan dan dikelola secara semi-manual.
SI beroperasi secara lambat sehingga pengambilan keputusan sering berdasarkan
data asumsi/perkiraan. lalu Sistem Informasi Berbasis Komputer yaitu
penggunaan teknologi komputer untuk mendukung penciptaan SI sehingga waktu
menghasilkan informasi lebih singkat dengan tingkat keakuratan yang tinggi, dan
mengurangi birokrasi. Dan Sistem Informasi Berbasis Jaringan yaitu sistem
informasi dengan jaringan komputer untuk membuka sejumlah tempat transaksi,
dan laporan dapat diperoleh secara on-line.
Sistem Informasi Lintas Platform yaitu sistem informasi dengan teknologi
internet yang dapat menghubungkan komputer di seluruh dunia untuk kegiatan
12
bisnis, dikenal dengan istilah e-Business. Suatu sistem informasi pada dasarnya
terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu:
Mengumpulkan data, mengelompokkan data, menghitung, menganalisa dan
menyajikan laporan.
2.1.4 Perancangan
Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai
definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya memiliki maksud dan tujuan yang sama,
sejumlah definisi tentunya sangat berguna dalam memandang definisi
perancangan secara luas. Perancangan adalah suatu jaringan kerja yang saling
berhubungan untuk menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan apa yang
mesti diselesaikan.
Langkah awal dalam membuat sebuah sistem adalah perancangan dari
sistem tersebut. Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul
Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses
pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), perancangan sistem adalah
sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan
berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang
sesuai dengan kebutuhan user.
Menurut Mahdiana [2011:37], Perancangan Sistem adalah merancang
sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga
menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.
13
Menurut Sugianto dalam Zohrahayati [2013:28], Perancangan Sistem adalah
suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses
analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan
perancangan suatu sistem informasi berbasis komputer.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan perancangan adalah
suatu kegiatan yang berhubungan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada
kegiatan analisis.
2.2 Persediaan
Menurut A.A.K Oka Sudana (2007) inventory adalah bahan baku, produk
setengah jadi, produk jadi yang berada di dalam sistem produksi pada suatu waktu
yang bersifat sebagai penyangga yang belum digunakan dan yang belum
mempunyai nilai ekonomis di masa mendatang pada saat aktif.
Adapun fungsi dari manajemen inventory adalah sebagai berikut ini :
1. Perencanaan inventory : menentukan kebutuhan material untuk memenuhi
kebutuhan sesuai rencana operasi dan produksi yang telah tersusun, yaitu
berapa banyak yang harus dipesan.
2. Pengendalian inventory, menentukan tingkat inventory yang sesuai dimana
pemesanan harus dilakukan kembali, persediaan pengaman, dan kondisi
persediaan tersebut yang terkait.
Dari pengertian persediaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
persediaan merupakan barang-barang atau bahan baku yang diperlukan dalam
proses memenuhi setiap kebutuhan - kebutuhan baik di dalam maupun di luar
kegiatan produksi.
14
Untuk persediaan barang itu sendiri di PT.ALCON CIBA VISION
mempunyai cukup persedian barang, karena PT.ALCON CIBA VISION tidak
mau terganggu dengan kurangnya material maupun sparepart yang diperlukan,
yang dapat menganggu proses produksi, makanya stok barang harus dikelola
dengan sebaik-baiknya.
2.3 Sistem Basis Data
Menurut Indrajani (2011:2), basis data adalah kumpulan data yang berelasi
secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi
informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-
record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi perusahaan sehingga
mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk
proses mengambil keputusan.
Suatu sistem manajemen basis data berisi suatu koleksi data yang saling
berelasi dan satu set program untuk mengakses dan memanipulasi data tersebut.
Jadi sistem manajemen basis data terdiri dari basis data dan set program pengelola
untuk menambah data, menghapus data, mengambil data dan membaca data.
2.4 Peralatan Pendukung
Adapun beberapa peralatan pendukung yang akan digunakan dalam
penulisan skripsi ini ialah sebagai berikut:
15
2.4.1 Bagan Alir Sistem (Sistem Flowchart )
Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-
prosedur yang ada didalam sistem, serta menunjukkan apa yang dikerjakan
disistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan Bagan Alir
Sistem antara lain sebagai berikut:
Table 2.1. Simbol Bagan Alir Sistem
No Simbol Keterangan
1.
Dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk
proses manual, mekanik dan komputer.
2.
Kegiatan Manual
Menunjukkan pekerjaan manual
3.
Simpanan offline
File nonkomputer yang diarsip urut.
4.
Operasi Luar
Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses
operasi komputer / nonkomputer.
5.
Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.
6.
Penghubung Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih
sama atau ke halaman lain.
Sumber : Mulyadi. 2010 Sistem Akuntansi. Edisi 3. h. 60-63
2.4.2 Diagram Arus Data (DAD)
Diagram arus data adalah suatu bentuk model yang menggambarkan
sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain
baik secara manual maupun komputer.
Adapun tingkat atau level DAD terdiri dari:
1. Diagram Konteks
16
Merupakan diagram yang ditingkatnya paling tinggi, yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem.
2. Diagram Nol
Merupakan diagram antara konteks dan diagram rinci yang menggambarkan
proses utama dari DAD yang sedang dikembangkan.
3. Diagram Rinci
Merupakan diagram paling bawah, yang merupakan penguraian dari proses
yang ada pada diagram nol.
Adapun komponen-komponen DAD terdiri dari:
Table 2.2. Simbol Diagram Alir Data
No Simbol Keterangan
1.
Terminal
Merupakan eksternal entity atau kesatuan
luar yang merupakan sumber tujuan data.
Terminator dapat digambarkan dengan
suatu notasi kotak.
2.
Arus Data Dipakai untuk menunjukan arus data
yang dapat berupa masukan atau hasil
dari proses sistem mengalir antara
proses, simpanan data dan kesatuan luar.
Arah panah menggambarkan arah dari
data.
3.
Proses Menggambarkan bagian dari sistem yang
mentranformasikan input data menjadi
output data atau dapat diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh orang
mesin atau komputer.
4.
Data Store
Merupakan sarana yang digunakan untuk
menyimpan data. Data store dapat
digambarkan sepasang garis horizontal
yang paralel.
Sumber: Hanif Al Fatta (2007:119)
17
2.4.3 Diagram Hubungan Entitas (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan (network)
yang menggunakan susunan data yang disimpan dari sistem secara baik atau
merupakan konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara data store (dalam
DAD).
Komponen-komponen yang digunakan dalam merancang ERD adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.3. Simbol Entity Relationship Diagram
Sumber : Edhy Sutanta (2011:91)
No Simbol Keterangan
1.
Entitas
Adalah suatu objek yang ada pada
dunia nyata dan dapat dibedakan
dari objek lainnya yang di
definisikan secara unik. Entitas
dapat berupa lingkungan elemen,
resource, atau suatu transaksi yang
sangat penting. Entity disimbolkan
dengan persegipanjang.
2.
Relationship Adalah Hubungan yang terjadi
antara satu entitas atau lebih dan
digambarkan dengan suatu prisma
yang diberi label berbentuk kata
kerja.
3.
Elips Adalah menyatakan atribut.
4.
Connection ( hubungan antar)
Yaitu garis penghubung antara
himpunan relasi dengan himpunan
entitas dengan atribut.
18
2.4.4 Kardinalisasi
Kardinalisasi adalah menjelaskan batasan pada jumlah entity yang
berhubungan melalui sebuah relasi yang ada. Pemetaan kardinal dapat
dikategorikan menjadi 3 macam yaitu:
a. One to One (1 : 1)
Yaitu antara entity pertama dapat berhubungan dengan satu entity kedua dan
entity kedua dapat berhubungan dengan entity pertama paling banyak satu entity.
Contoh:
b. One to Many ( 1 : M )
Yaitu antara entity pertama dapat berhubungan dengan sejumlah entity
kedua, tetapi satu entity kedua hanya dapat berhubungan dengan satu entity kedua.
Contoh:
c. Many to Many ( M : M)
Yaitu antara satu entitas pertama dapat berhubungan dengan banyak pada
entity kedua, demikian pula sebaiknya. Contoh:
Gambar 2.1. Bagan Relasi Satu ke Satu
1
Uniform Memberi PT ISS
1
Gambar 2.2. Bagan Relasi Satu ke Banyak
Uniform Memberi PT ISS
M 1
19
Gambar 2.3. Bagan Relasi Banyak ke Banyak Sumber : (Fathansyah, 2012).
2.4.5 Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data maka
seorang analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem
dengan lengkap. Kamus data dapat dibuat pada tahap analisa sistem maupun tahap
perancangan sistem. Pada tahap analisa, kamus data dapat digunakan untuk
merancang input, merancang laporan-laporan dan basis data. Pendefinisian
struktur data pada kamus data menggunakan notasi-notasi berikut ini:
Tabel 2.4. Notasi Kamus Data
No Notasi Keterangan
1. = Terbentuk dari, terdiri dari, atau sama
dengan, artinya.
2. + Menggabungkan elemen data yang lain.
3. [] Memiliki salah satu dari sejumlah
alternatif, seleksi.
4. / Pemisahan sejumlah alternatif pilihan
antara simbol []
5. { } Iterasi ( pengulangan elemen data dalam
kurung brace ).
6. ( ) Optional, data tambahan (data boleh ada
atau tidak ada).
7. * Keterangan setelah tanda ini adalah
komentar
8. @ Identitas atribut kunci untuk penyimpanan
data.
Sumber : Kristanto (2008:72)
M
Barang Memasok Suplier
M
20
2.4.6 Bagan Terstruktur
Bagan terstruktur digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan
organisasi dari sistem secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul.
Bagan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dari sistem
dipandang dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modul.
Simbol-simbol yang digunakan dalam bagan terstruktur sebagai berikut:
Tabel 2.5. Simbol Bagan Terstruktur
No. Simbol Keterangan
1.
Module
Menunjukkan suatu modul.
2.
Connection
Untuk menghubungkan suatu modul dengan modul yang
lainnya.
3.
Loop
Menunjukkan suatu perulangan di dalam modul.
4.
Decision
Menunjukkan suatu penyeleksian kondisi di dalam
modul.
5.
Couple
Menunjukkan suatu data atau elemen control yang
dikirim dari suatu modul ke modul lainnya. Panah dengan
lingkaran kosong menunjukkan data dikirim dan panah
dengan lingkaran di blok menunjukkan elemen control
yang dikirim.
Sumber : Sutarbi (2003:180)
2.4.7 Spesifikasi Proses (Process Specification)
Spesifikasi proses adalah suatu pendeskripsian proses yang terjadi pada
level paling dasar dalam DFD. Selain itu dalam spesifikasi proses ada bagian yang
harus dilakukan ketika masukan diubah menjadi keluaran. Berbagai bentuk
spesifikasi proses dapat digunakan dengan syarat:
1. Dapat diverifikasi oleh pemakai dan penganalisa sistem.
21
2. Mampu berkomunikasi efektif dengan pemakai yang bervariasi.
Bentuk dari spesifikasi proses dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
1. Bentuk naratif, merupakan bentuk yang paling sederhana dalam spesifikasi
proses karena menggunakan kalimat-kalimat singkat tapi harus jelas
penggunaannya.
2. Algoritma singkat merupakan pola pikiran yang terstruktur yang berisi
tahapan-tahapan penyelesaian masalah. Algoritma ini lebih mudah
diimplementasikan dibanding bentuk naratif.
3. Berorientasi pada user interface, spesifikasi proses bentuk ini sangat mudah
dan sering digunakan oleh pemakai karena tampilannya yang mudah
dimengerti dan jelas. Spesifikasi proses berorientasi pada user interface ini
memiliki 3 jenis yaitu:
a. Data entry, merupakan spesifikasi proses yang mendeskripsikan tentang
bentuk tampilan layar, tempat penyimpanan, perintah dan validasi setiap
item data.
b. Report, merupakan spesifikasi proses yang menjelaskan tentang bentuk
keluaran atau bentuk laporan yang dicetak, bentuk tampilan layar,
perintah, sumber data dan proses awal yang mendeskripsikan proses apa
yang harus dilakukan sebelum laporan dicetak.
c. Data processing, biasanya jenis spesifikasi proses ini hanya menjelaskan
proses apa yang harus dilakukan.
4. Block Chart, berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun
transaksi dengan menggunakan simbol tertentu. Pembuatan block chart ini
harus memudahkan pemakai memahami alur dari sistem atau transaksi.
22
2.4.8 Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-
tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Pada proses normalisasi ini selalu
diuji pada beberapa kondisi.
Adapun bentuk-bentuk dari Normalisasi adalah sebagai berikut:
1. Normalisasi Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu. Data dapat saja tidak lengkap atau
terduplikasi.
2. Normalisasi kesatu (1 NF)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) jika memenuhi
syarat yaitu relasi tersebut hanya mempunyai nilai-nilai atomik (tidak ada
atribut yang berulang-ulang atau bernilai ganda).
3. Normalisasi kedua (2 NF)
Normal kedua mensyaratkan jika setiap atribut yang bukan kunci bergantung
secara fungsional pada atribut kunci primer (primary key). Untuk itu, harus
ditentukan primary key yang unik.
4. Normalisasi ketiga (3 NF)
Bentuk Normal ketiga, jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap
atribut bukan kunci tergantung secara transitif terhadap primary key. Artinya
semua atribut bukan kunci tidak tergantung pada atribut lain kecuali primary
key.
23
5. Normalisasi keempat (4 NF/Four Normal Form)
Yaitu suatu relasi dikatakan dalam bentuk 4 NF jika dan hanya jika berada
dalam BCNF dan tidak mengandung 2 atribut atau lebih yang bernilai
banyak.
6. Normalisasi kelima (5 NF/Five Normal Form)
Yaitu suatu relasi dikatakan dalam bentuk 5 NF jika dan hanya jika berada
dalam BCNF dan tidak mengandung atribut yang berkaitan.
2.5 Visual Basic
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa
pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang
dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari
pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose
Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic
merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai
macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi
Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer
yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).
2.5.1 Sekilas tentang Visual Basic net
Visual Basic net adalah bahasa pemograman komputer. Visual Basic
selain disebut sebagai bahasa pemograman, juga sering disebut sarana (tools)
24
untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows. Beberapa
kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya seperti:
1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows
2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti control active, file,
Help, Aplikasi internet dan sebagainya
3. Menguji program dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang
bersifat Executable, atau dapat langsung dijalankan.
Bagi pemula yang baru ingin belajar program, lingkungan Visual Basic
dapat membantu membuat program berbasis Windows yang mudah. Sedangkan
bagi programmer tingkat lanjut, dengan kemampuannya yang besar dapat di
gunakan untuk membuat program kompleks, misalnya dalam lingkungan
networking atau client server. Bahasa pemograman Visual Basic cukup sederhana
dan mengunakan kata-kata bahasa inggris yang umum digunakan dan tidak perlu
lagi menghafal sintaks-sintaks maupun format-format bahasa yang bermacam-
macam. Di dalam Visual Basic semuanya sudah disediakan dalam pilihan-pilihan
yang tinggal diambil sesuai kebutuhan. Selain itu, sarana pengembangannya yang
bersifat Visual lebih memudahkan untuk mengembangkan program aplikasi
berbasis Windows ini, bersifat Mouse adriven ( digerakan dengan mouse ) dan
berdaya guna tinggi. Kesimpulannya, Visual Basic adalah sebuah sarana pembuat
program aplikasi yang lengkap dan mudah di pahami.
Visual Basic 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang berbasis OOP
atau dengan kara lain suatu gaya pemrograman yang berorientasi pada objek (A.M hirin,
2011:114). Ketika kita berbicara mengenai bahasa pemrograman berbasis objek, dimana
hal yang paling penting dan mendasar dari istilah tersebut adalah kata “objek”. Dalam
konteks pemrograman Visual Basic 2010 arti objek secara teoritis adalah sebuah struktur
25
dalam bahasa pemrograman yang membungkus bahasa dan fungsinya sebagai satu
kesatuan yang hanya dapat diakses secara public melalui antarmuka struktur
pemrograman (property, metode, even). Bentuk tampilan utama dari Visual Basic 2010
ditunjukkan pada gambar 2.7 dibawah ini.
Gambar 2.4 Tampilan Dasar Visual Basic Sumber : A.M hirin (2011)
2.6. Struktur Aplikasi Visual Basic Net
Lingkungan pemograman Visual Basic mengandung semua sarana yang di
butuhkan untuk membangun program-program yang hebat untuk windows dengan
cepat dan efisien, Visual Basic terdiri dari:
1. Form, yaitu windows atau jendela tempat membuat user interface atau
tampilan yang merupakan antarmuka program yang akan dibuat.
2. Control, yaitu tampilan berbasis grafis yang dimasukan pada form untuk
membuat interaksi dengan pemakai (textbox, label, frame, dan lain-lain).
3. Properties, yaitu nilai atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek
Visual Basic. Contoh: Name, Caption, Size, dan lain-lain.
26
4. Metode, yaitu serangkaian perintah yang sudah tersedia suatu yang dapat
diminta untuk mengerjakan tugas khusus.
5. Procedure kejadian/ event procedure, yaitu kode yang berhubungan dengan
suatu objek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus. Kode ini
akan mengeksekusi ketika ada respon dari pemakai kode ketika ada event
tertentu.
6. Procedure umum, yaitu kode yang tidak berhubungan dengan suatu objek.
Kode ini harus diminta oleh aplikasi.
7. Modul/module, yaitu kumpulan dari procedure umum, deklarasi variable dan
defenisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi.
Untuk membuat aplikasi Visual Basic, mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Membuat user interface atau tampilan
2. Mengatur property
3. Menulis kode program
4. Menjalankan program
Menurut A.M Hirin (2011) menyatakan bahwa Visual Basic juga memiliki
beberapa kelebihan antara lain:
1. Visual Basic 2010 mengalami semua masalah yang sulit disekitar
pengembangan aplikasi berbasis windows.
2. Visual Basic 2010 mempunyai fasilitas penanganan bug yang hebat dan real
time background compiler.
3. Windows form designer memungkinkan developer memperoleh aplikasi
desktop dalam waktu singkat.
27
4. Visual Basic 2010 menyediakan bagi developer pemprograman data akses
ActiceX Data Object(ADO).
5. Visual Basic 2010 untuk WEB menggunakan form web yang baru, dapat
dengan mudah membangun thin-client aplikasi berbasiskan web yang secara
cerdas dapat berjalan di browser dan platform manapun.
2.7 Penelitian Terdahulu
Cahyana dkk (semnasIF, 2012), Pengembangan Sistem Informasi
Persediaan Barang Berbasis Web Di PT. Putera Agung Setia, dari penelitian ini
ditemukan kesulitan dalam mengolah data barang dan produksi serta dalam
menghasilkan laporan oleh staff manajemen. Dalam penelitian ini dirancanglah
suatu sistem informasi berbasis web yang dalam implementasinya telah dihasilkan
suatu Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web yang memudahkan user
PT. Putera Agung Setia dalam mengolah data barang dan produksi, serta
menghasilkan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web yang khusus
digunakan oleh staff manajemen yaitu : Admin, Gudang, Finansial, dan Manajer.
Mhd Bustanur Rahmad, Tedy Setiady (Jurnal Sarjana Teknik Informatika,
2014), Perancangan Sistem Informasi Inventory Spare Part Elektronik Berbasis
Web Php (Studi CV. Human Global Service Yogyakarta). Permasalahan pada
penelitian adalah bagimana dapat menghasilkan suatu sistem yang terintegrasi
dalam mengolah data barang serta stok gudang serta mencatat penggunaan biaya
inventory dengan menggunakan web sebagai basisnya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk merancang suatu sistem berbasis web menggunakan bahasa
pemrograman php. Telah dihasilkan suatu aplikasi berupa sistem informasi
28
inventory spare part elektronik yang dapat dijadikan sebagai alat bantu informasi
dalam peningkatan melakukan pengolahan data barang serta stok gudang dan
mencatat penggunaan biaya inventory. Sehingga melalui sistem informasi
inventory ini, pihak manajemen dapat mengambil keputusan berdasarkan
rekapitulasi transaksi, sisa stok dan informasi lain.
Nono Sudarsono, Sukardi (Eksplora Informatika, 2015) Sistem Informasi
Inventory Berbasis Web di PT Autotech Indonesia. Permasalahan yang ditemui
dalam penelitian ini adalah ditemuinya kesulitan pada semua departemen yang
ada dalam pengelolaan data barang secara bersamaan. Tujuan diadakannya
penelitian ini adalah merancang suatu aplikasi berbasis web yang terintegrasi
dalam satu server data dalam pengelolaannya. Hasil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Dengan dibangunnya Sistem Informasi Inventory berbasis WEB ini dapat
memberikan kemudahan semua Departemen untuk melakukan pengecekan
stok barang yang ada.
2. Memberikan kemudahan kepada pengguna (user) dalam melaksanakan
pengelolaan data dalam waktu yang bersamaan karena dibuatkan sistem
Database server.
3. Sistem Informasi Inventory berbasis WEB, mempercepat pembuatan laporan
stok barang tanpa merekap ulang data.
4 Setiap pengguna mempunyai hak akses untuk mengelola sistem informasi
inventory, dengan tujuan agar dapat diketahui dengan mudah pengguna yang
salah dalam pengelolaan data inventory.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Kerja
Uraian kerangka kerja dalam penelitian ini adalah uraian secara rinci
terhadap masing-masing kerangka kerja yang telah disusun agar penelitian yang
dilakukan dapat terlaksana secara terstruktur dan jelas. Kerangka kerja dalam
penelitian ini dijelaskan pada gambar 3.1 sebagai berikut.
Gambar 3.1 : Kerangka Kerja
Mendeskripsikan Masalah
Menganalisa Masalah
Mempelajari Literatur
Mengumpulkan Data
Menganalisis Sistem
Membuat Rancangan
Membangun Sistem
Kesimpulan
30
1. Mendeskripsikan Masalah
Mendeskripsikan masalah adalah melakukan perumusan terhadap masalah-
masalah yang telah diidentifikasi dari suatu sistem. Merumuskan adalah
mengkonsep, menformulakan, mempolakan dan memperjelas suatu hal yang
telah diidentifikasi sebelumnya. Merumuskan masalah sangat diperlukan
dalam suatu penelitian agar penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan
yang terkonsep, terformula, terpola dan jelas. Dalam penelitian ini rumusan
masalah yang dilakukan adalah bagaimana analisa dan perancangan Sistem
Informasi Persediaan Barang PT. ISS di PT. Alcon Ciba Vision Batam.
2. Menganalisis Masalah
Menganalisis masalah merupakan langkah analisis masalah untuk dapat
memahami masalah yang telah ditentukan ruang lingkup atau batasannya.
Dengan menganalisa masalah yang telah ditentukan tersebut, maka
diharapkan masalah dapat dipahami dengan baik. Masalah yang terjadi saat
Persediaan Barang PT. ISS di PT. Alcon Ciba Vision Batam adalah sistem
Persediaan Barang yang masih bersifat manual sehingga sering terjadi human
error.
3. Mempelajari Literatur
Mempelajari literatur atau studi literatur adalah tindakan yang dilakukan
untuk mempelajari secara ilmiah dan teoritis terhadap masalah-masalah yang
telah dibatasi sebelumnya yang bersumber dari buku, jurnal, karya tulis
ilmiah, artikel, tesis dan berbagai sumber dari internet dan para ahli yang
dapat dipertanggungjawabkan. Studi literatur sangat diperlukan agar
penelitian yang dilakukan berpijak pada landasan teori yang jelas dan benar
31
yang telah dikemukakan oleh para ahli sebelumnya. Dengan melakukan studi
literatur maka penelitian yang dilakukan tidak mengarang dan mengada-ada
sehingga dapat diterima di dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat umum.
Kegiatan studi literatur yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
a. Mempelajari literatur, literatur yang dipelajari dalam penelitian ini adalah
literatur tertulis seperti buku, jurnal, karya tulis ilmiah, artikel, tesis dan
berbagai sumber dari internet dan para ahli yang dapat
dipertanggungjawabkan. Literatur yang dipelajari difokuskan kepada teori
tentang pengenalan sistem informasi, Persediaan Barang, komunikasi data,
konsep Sistem Informasi Persediaan Barang PT. ISS di PT. Alcon Ciba
Vision Batam, bahasa pemograman Visual Basic Net dan basis data Mysql.
b. Mengamati kondisi di lapangan, mengamati kondisi dilakukan secara
langsung dengan melihat secara langsung proses Persediaan Barang PT
ISS yang dilakukan di PT Alcon Ciba Vision Batam. Tujuan dilakukannya
pengamatan langsung di lapangan adalah agar peneliti dapat mengetahui
secara langsung bagaimana kegiatan dan sistem Persediaan Barang PT ISS
yang sedang berjalan di PT Alcon Ciba Vision Batam dengan keadaaan
yang sebenarnya, sehingga mengetahui kebutuhan sistem yang akan
diterapkan dan diharapkan mampu menunjang kinerja dari Persediaan
Barang PT. ISS di PT. Alcon Ciba Vision Batam.
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data dilakukan untuk mengumpulkan semua data-data yang
diperlukan dalam penelitian. Teknik yang dilakukan dalam mengumpulkan
data dalam penelitian ini adalah dengan teknik observasi. Teknik observasi
32
adalah teknik pengamatan langsung ke lapangan dengan dengan mencatat
data-data yang diperlukan. Selain teknik observasi, penulis juga melalukan
pengumpulan data dan informasi dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung, diskusi dan konsultasi kepada pihak–pihak yang berkaitan dengan
penelitian. Peneliti melakukan komunikasi langsung dengan karyawan dan
tim Persediaan Barang PT. ISS di PT. Alcon Ciba Vision Batam.
5. Menganalisis Sistem
Sebelum merancang sebuah sistem maka dilakukan tahapan menganalisis
sistem sehingga menghasilkan sistem yang baru, yang dipahami dari sistem
yang berjalan tentang Persediaan Barang PT. ISS di PT. Alcon Ciba Vision
Batam. Analisis sistem ini dapat diterapkan dengan membuat flowchart dari
sistem yang berjalan saat ini, dan sistem yang diusulkan.
6. Membuat Rancangan
Pada tahap ini, penulis merancang sistem yang dapat memberikan manfaat
terhadap PT ISS yang area kerja di PT Alcon Ciba Vision Batam. Rancangan
tersebut dapat dilakukan dengan cara menggambarkan Diagram Konteks
(Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), dan ERD (Entity
Relationship Diagram).
7. Membangun Sistem
Pada tahap membangun program/sistem ini, merupakan penerpan hasil
analisa dan perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang PT. ISS di PT.
Alcon Ciba Vision Batam. Menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic
Net dan DBMS Mysql.
33
8. Kesimpulan
Setelah sistem dirancang dan dibangun sesuai dengan perumusan masalah
dan batasan masalah, maka dapat ditarik kesimpulan dari apa yang telah
dirancang, hal ini disebutkan sebagai jawaban dari perumusan masalah yang
telah diutarakan sebelumnya.
3.1.1. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan persediaan barang PT. ISS di PT. Alcon Ciba
Vision adalah dengan menggunakan sistem pencatatan, dimana pencatatan
Persediaan Barang, pemberian informasi Persediaan Barang, masih menggunakan
pengisian formulir secara pencatatan oleh karyawan masing-masing departemen
dan untuk melakukan rekap data Persediaan Barang PT ISS dengan mencatat pada
buku persediaan barang. Untuk pemberian informasi Persediaan Barang masih
dengan cara mengecek langsung ke gudang PT ISS. PT ISS ini juga masih
menyimpan semua data-data karyawan PT Alcon Ciba Vision dalam bentuk
dokumen yang dilakukan dengan melakukan pencatatan.
3.1.2. Tata Laksana Persediaan Barang
Bagian gudang PT ISS akan mengecek keberadaaan barang ke gudang PT
ISS untuk mengetahui data barang, kemudian jika ada karyawan baru atau
karyawan yang sudah lama ingin meminta uniform yang baru atau mengganti
uniform yang lama, maka karyawan tersebut harus mengisi form request uniform,
begitu juga dengan pemesanan Alat Tulis Kantor yang dibutuhkan PT Alcon Ciba
34
Vision maka harus memberikan form request alat tulis kantor ke bagian gudang
PT ISS.
3.1.3 Tata Laksana Pemberian Informasi Persediaan Barang
Bagian Marketing PT Alcon Ciba Vision membagikan brosur atau
menginformasikan PT Alcon Ciba Vision melalui telepon dan berkunjung ke
event-event penjualan, di mall-mall yang ada di Kepulauan Riau, setelah itu
bagian marketing akan aktif menghubungi calon pelanggan baru tersebut.
3.2 Gambaran Umum PT ISS
Di ISS Indonesia, kami memberikan solusi layanan komprehensif yang
disesuaikan dengan kinerja dan kebutuhan bisnis Anda. Kami merancang solusi
layanan terintegrasi yang terbaik bagi bisnis Anda, dengan sebelumnya
memahami bagaimana bisnis Anda berjalan dan apa saja yang dibutuhkan untuk
mendukung efisiensi kegiatan utama bisnis Anda. Kami menyusun model
operasional yang fleksibel agar dapat Anda pilih dan sesuaikan dengan
pengembangan bisnis Anda.
Kami juga memberdayakan karyawan kami untuk mampu secara efisien
bekerja melebihi ekspektasi, dan memberikan mereka kesempatan untuk
mengeksplorasi layanan secara berkala dan memastikan hasil akhir yang konsisten
dan berkualitas tinggi, serta untuk memastikan semua layanan yang kami berikan
telah memenuhi seluruh norma dan aturan yang diterapkan. Kami berupaya
memberikan fasilitas layanan terbaik yang didukung oleh upaya pengembangan
kemampuan dan manajemen pelayanan yang berkesinambungan. Kami menyebut
layanan ini sebagai ISS Full House, yang meliputi layanan sebagai berikut:
35
Tabel 3.1 PT ISS Full House Service
Cleaning
Services
Support
Services
Property
Services
Catering
Services
Security Services Parking
Services
Internal
cleaning,
External
cleaning,
Technical
cleaning.
Front of
Houses,
Back of
Houses,
Welfare
Facilities,
Office
Support
Building
Maintenance,
Grounds
Maintenance,
Environment
Maintenance,
Energy
Management,
Parking
Management.
Contract
Catering,
Vending
Services,
Event
Catering.
Physical
Security/Guarding,
Security Systems,
Access Control,
Security
Consulting
Parking
management,
parking
system, valet
services.
3.2.1 Prinsip Dasar dan Keunggulan Pelayanan
Prinsip Dasar
Adapun prinsip – prinsip dasar yang ada dalam perusahaan PT ISS adalah sebagai
berikut ini;
1. The power of the human touch
2. Pengalaman global untuk membantu meningkatkan kemampuan operasional
lokal
3. Pelayanan kelas dunia yang profesional dan mandiri
Keunggulan Pelayanan
Adapun keunggulan – keunggulan yang dapat diberikan PT ISS adalah sebagai
berikut ini ;
1. Mampu memberikan pelayanan mandiri menggunakan sumber daya yang
kami kembangkan sendiri
36
2. Menjamin efisiensi biaya sehubungan dengan pengelolaan fasilitas layanan
terintegrasi dengan menggunakan hanya satu penyedia jasa untuk semua jenis
layanan
3. Sistem pelaporan yang fleksibel menggunakan program Facility Management
System
3.2.2 Visi dan Misi PT ISS
PT ISS juga memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
1. Visi
“Menjadi perusahan facility service terhebat di Indonesia”
2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang akan dilakukan secara
umum dapat dilihat sebagai berikut:
“Memberikan dan mengembangkan pelayanan kualitas terbaik untuk
kepentingan semua pihak yang terkait”
3.2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT ISS dibentuk untuk menentukan tugas, wewenang,
kewajiban, tanggung jawab, dan hubungan antara pimpinan didalam organisasi.
Struktur organisasi PT ISS dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini.
37
FM
IFS Helpdesk ADM Deputy FM
Deputy FMHSE
Access Control SPV HouseKeeping SPVTechnical SPV
Team LeaderTeam Leader
ReceptionistTeam Leader
9 FTE
Handyman Handyman
Handyman
Team Leader
Team Leader Team Leader
Team Leader
LaundryPest
ControlLandscape Cleaner
Gambar 3.2 Strukur Organisasi PT ISS
38
BAB IV
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Sistem yang berjalan pada PT ISS yang berada di PT Alcon Ciba Vision
masih bersifat pencatatan dan menggunakan buku untuk mencatat transaksi,
sehingga keakurasian dalam melakukan transaksi tidaklah terlalu di percaya. Di
samping itu dalam pendistribusian uniform atau ATK oleh PT ISS juga masih
dilakukan pencataan manual, sehingga prosesnya memakan waktu yang lama dan
informasi yang di dapatkan juga tidak akan selalu akurat dan up to date.
Sistem yang berjalan pada gudang PT ISS yang berada di PT Alcon Ciba
Vision adalah sebagai berikut :
1. Bagian gudang melakukan pemesanan barang uniform dan ATK ke suplier.
2. Bagian gudang menerima barang uniform dan ATK yang dipasok suplier ke
gudang PT ISS di PT Alcon Ciba Vision.
3. Karyawan memberikan form request uniform atau ATK, ataupun langsung
bertanya dengan bagian gudang PT ISS yang ada dilokasi, tentang keberadaan
uniform atau ATK yang dibutuhkan
4. Bagian gudang PT ISS mengecek stok uniform atau ATK yang di request.
5. Jika uniform atau ATK yang diinginkan tersedia maka diberikan ke
Karyawan
6. Setelah selesai admin membuatkan bukti penyerahan uniform atau ATK.
7. Admin mencatat data karyawan dan uniform atau data ATK yang telah
diberikan kepada karyawan.
39
Agar lebih jelas sistem berjalan pada PT ISS yang berada di PT Alcon Ciba
Vision dapat dijelaskan dalam gambar 4.1
SUPLIER
DEPARTEMEN
PT ALCON CIBA VISIONAdmin Gudang PT ISSManager PT ISS di PT
Alcon Ciba Vision
Data Suplier Data Suplier
Pemesanan
Barang
Barang yang
dipesan
Data
Pengadaan
Barang
Input Data
Barang Masuk
Form Request
Uniform / ATK
Pendistribusian
Barang
Uniform / ATK
yang diberikan
Pembuatan
Laporan
Laporan Stok
Barang
Barang yang
dipesan
Data
Pengadaan
Barang
Data
Persediaan
Barang
Uniform / ATK
yang diberikan
Laporan Uniform /
ATK yang
didistribusikan
Form Request
Uniform / ATK
Laporan Stok
Barang
Laporan Uniform /
ATK yang
didistribusikan
Laporan Stok
Barang
Laporan Stok
Barang
Laporan Uniform /
ATK yang
didistribusikan
Laporan Uniform /
ATK yang
didistribusikan
A
A
Gambar 4.1 Sistem Yang berjalan pada Gudang PT PT ISS di PT Alcon
Ciba Vision Batam
40
Beberapa permasalahan yang sering timbul pada gudang PT ISS di PT
Alcon Ciba Vision adalah sebagai berikut :
1. Dengan sistem yang pencatatan selalu menyebabkan keterlambatan dalam
melakukan pendistribusian uniform dan ATK.
2. Dengan sistem yang masih pencatatan sering menyebabkan kesalahan
perhitungan stok uniform dan ATK.
3. Dengan sistem yang masih pencatatan mengakibatkan lambatnya dalam
pembuatan laporan stok barang, laporan pendistribusian uniform/ATK.
4.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan
Dari hasil penelitian dan analisa yang telah di lakukan pada tahap
sebelumnya, usulan prosedur yang akan di terapkan pada gudang PT ISS di PT
Alcon Ciba Vision yaitu sebagai berikut :
1. Mengimplementasikan Sistem Informasi Persediaan barang agar
mempermudah dan memperlancar pencatatan pengadaan barang dari suplier,
pelayanan permintaan uniform atau ATK oleh karyawan PT Alcon Ciba
Vision.
2. Mengimplementasikan Sistem Informasi Persediaan Barang untuk
meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam melakukan penghitungan stok
uniform dan ATK, pendistribusian uniform dan ATK ke karyawan PT Alcon
Ciba Vision.
3. Mengimplementasikan Sistem Informasi Persediaan Barang agar dapat
menghindari kesalahan dalam membuat laporan persediaan barang,
pendistribusian barang ke karyawan PT Alcon Ciba Vision.
41
Untuk lebih jelas usulan prosedur yang baru, dapat dijelaskan pada gambar
4.2 dibawah ini
SUPLIER
DEPARTEMEN
PT ALCON CIBA
VISION
Admin Gudang PT ISS Manager PT ISS di PT
Alcon Ciba Vision
Data Suplier Data Suplier
Barang yang
dipesan
Data
Pengadan
Barang
Form Request
Uniform / ATK
Uniform / ATK
yang diberikan
Laporan Stok
Barang
Barang yang
dipesan
Data
Pengadan
Barang
Uniform / ATK
yang diberikan
Laporan Uniform /
ATK yang
didistribusikan
Form Request
Uniform / ATK
Laporan Stok
Barang
Pemesanan
Pencatatan
Barang Masuk
Pendistribusian
Barang
Pembuatan
Laporan
DB Inventory
Laporan Uniform /
ATK yang
didistribusikan
Laporan Stok
Barang
Laporan Stok
Barang
Laporan Uniform /
ATK yang
didistribusikan
Laporan Uniform /
ATK yang
didistribusikan
Gambar 4.2 Sistem Yang diusulkan pada Gudang PT ISS di PT Alcon Ciba
Vision
42
4.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan pemasukan ide atau gagasan guna
memenuhi tujuan pengembangan sistem informasi sebagai persiapan untuk
merancang suatu implementasi. Perancangan sistem dibuat untuk menentukan dan
menggambarkan bagaimana suatu sistem dapat menyelesaikan suatu
permasalahan.
4.3.1 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem
menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data
mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan. Dalam sistem ini peneliti
mencoba menggambarkan DFD level konteks dan level 0 sehingga dapat
dipahami bagaimana sistem tersebut berjalan.
4.3.2 Context Diagram
Diagram Konteks (Context Diagram) merupakan level yang tertinggi dari
DFD yang menggambarkan seluruh input dan output dari sistem, yang
memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Adapun DFD level konteks
dari sistem yang diusulkan dapat di lihat pada gambar 4.3.
43
Form Request Uniform / ATK
Departemen
PT Alcon Ciba Vision
Sistem Informasi
Persediaan Barang Pada
PT ISS di PT Alcon Ciba
Vision
Manager PT ISS Di
Alcon Ciba Vision
Admin PT ISSSuplier
Bukti Penyerahan
Uniform / ATK
- Data Suplier
- Data Pengadaan Barang
- Barang yang dipesan
- Laporan Stok
- Laporan Pendistribusian Uniform / ATK
- Form Request Uniform / ATK
- Data Suplier
- Data Pengadaan Barang
- Barang yang dipesan
- Bukti Penyerahan Uniform / ATK
Gambar 4.3 Context Diagram
4.3.3 DFD Level 0
Pada bagian ini merupakan penurunan dari diagram contex yang dijabarkan
menjadi proses DFD Level 0. Data flow Diagram merupakan alat yang
terstruktur, dan dapat menggambarkan aliran data didalam sistem dengan jelas.
Adapun DFD Level 0 yang dirancang adalah sebagai berikut.
44
Suplier
1
Pengadaan
Barang
Admin PT ISS
3
Pembuatan
Laporan
2
Request
Uniform / ATK
Data Suplier
Data Pengadaan
Barang
Request Uniform / ATK
Manger
PT ISS Di PT
Alcon Ciba Vision
Departemen
PT Alcon Ciba Vision
Uniform / ATK yang
didistribusikan
Form Request
Uniform / ATK
- Laporan Stok
- Laporan Pendistribusian Uniform / ATK
Form Request Uniform / ATK
Uniform / ATK yang didistribusikan
- Data Suplier
- Data Pengadaan BarangBarang yang dipesan
Data Pengadaan Barang
Data Suplier
- Data Suplier
- Data Pengadaan Barang
Barang yang dipesan
Data Request
Uniform / ATK
Stok Barang
Request Uniform / ATK
Uniform / ATK yang didistribusikan
Stok Barang
Request Uniform / ATK
Gambar 4.4 DFD Level 0
Dari DFD level 0 ini asih dapat dikembangkan lagi menjadi proses yang
lebih rinci lagi yaitu pada proses 1 (proses pengadaan barang), dapat dilihat pda
gambar 4.5 dibawah ini
45
Suplier
Pemesanan
Barang
1.2
Penginputan
Pengadaan
Barang
1.2
Admin PT ISS
Barang Yang Dipesan
Data Pengadaan Barang
Input Data
Suplier
1.1
Data Suplier
Barang Yang Dipesan
Data SuplierData Suplier
Data Suplier
Data Suplier
Stok Barang
Data Pengadaan Barang
Data Pengadaan
Barang
Data Pengadaan Barang
Stok Barang
Gambar 4.5 DFD Level 0 Pengembangan Proses 1
4.4 Perancangan Database
Database berguna untuk menyimpan data-data yang akan di-input-kan dari
program aplikasinya. Dalam perancangan database dibentuk satu file yang
berguna untuk menyimpan tabel-tabel yang diperlukan sebagai basis penyimpanan
suatu data. Adapun tahapan perancangan database yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
4.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity relationship diagram adalah diagram yang menunjukkan hubungan
antara entity yang ada dalam sistem. Dalam diagram ini kita dapat mengetahui
hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity yang lain. Diagram ini
46
berguna nantinya sebagai dasar dalam perancangan programnya. Hubungan
entitas dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.
Departemen
PT Alcon Ciba Vision
iddept nmdept kepaladept
Barang
idbrg nmbrg stok
memasok
idsup
idpasok
idbrg
tglpasok
jumpasok
diterima
idbrg
tglterima
idadm
jumbrg
noterima
PT ISS
idadm nmadm
mendistribusikan
norequest
iddept
jumrequest
idbrg
tglrequest
idadm
Suplier
idsup
nmsup
almsup
notelp
emailsup
GAMBAR 4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
4.5 Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau
relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud
satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Normalisasi sering
dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk
menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan
standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan
proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa
mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut). Pada tahap proses
normalisasi ini untuk menghasilkan bentuk yang normal diperlukan beberapa
47
langkah berikut, yakni:
4.5.1 Bentuk Tidak Normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
Berdasarkan daftar-daftar yang diperoleh maka dapat ditentukan field data
yang dibutuhkan sistem, yakni ditunjukkan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Kumpulan Field Data Yang Dibutuhkan Sistem
Nama Field Data Keterangan Formulir
Idsup Kode supplier Data suplier
Nmsup Nama supplier Data suplier
Almtsup Alamat supplier Data suplier
Notelp Nomor telepon supplier Data suplier
Emailsup Email supplier Data suplier
Idbrg Kode barang Data Barang
Nmbrg Nama barang Data Barang
Ukuran Ukuran masing-masing barang Data Barang
Stok Stok barang Data Barang
Idpasok Kode memasok barang Formulir memasok
Idsup Kode supplier pemasok barang Formulir memasok
Tglpasok Tanggal memasok barang Formulir memasok
Idbrg Kode barang Formulir memasok
Jumpasok Jumlah dipasok Formulir memasok
Noterima Nomor terima Formulir terima barang
Tglterima Tanggal terima Formulir terima barang
Idadm Kode admin Formulir terima barang
Idbrg Kode barang Formulir terima barang
Jumbrg Jumlah barang Formulir terima barang
Idadm Kode admin Data Admin
Nmadm Nama admin Data Admin
Iddept Kode departemen Data departemen
Nmdept Nama departemen Data departemen
Kepaladept Kepala departemen Data departemen
Norequest Nomor request Formulir Pendistribusian
48
Tglrequest Tanggal request Formulir Pendistribusian
Idkar ID karyawan Formulir Pendistribusian
Nmkar Nama Karyawan Formulir Pendistribusian
Idbrg Kode barang Formulir Pendistribusian
jumrequest Jumlah request Formulir Pendistribusian
Idadm Kode admin Formulir Pendistribusian
Iddept Kode departemen Formulir Pendistribusian
Kumpulan field pada Tabel 4.1, akan disajikan dalam bentuk notasi dalam relasi
pendaftaran sebagai berikut :
Pendistribusian
(norequest,tglrequest,idkar,nmkar,idbrg,jumrequest,remarks,iddept,
idadm,{idbrg,nmbrg,ukuran,stok},{iddept,nmdept,kepaladept},{idadm,nmadm},{
idsup,nmsup,almtsup,notelp,emailsup},{idpasok,idsup,tglpasok,idbrg,jumpasok},
{noterima,tglterima,idadm,idbrg,jumbrg})
4.5.2 Normalisasi Ke-1 (1 NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris
pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang tidak
memiliki sifat induknya. Untuk menyederhanakan relasi tersebut dibentuk relasi-
relasi dengan memisahkan kelompok berulang dengan kelompok tak berulang.
Untuk masing-masing kelompok berulang disertakan kunci utama dalam relasi
yang terbentuk. Relasi-relasi yang terbentuk yakni :
Kelompok tak berulang
Suplier (idsup,nmsup,almtsup,notelp,emailsup).
Barang (idbrg,nmbrg,ukuran,stok).
Dep-alcon (iddept,nmdept,kepaladept).
49
Admin-iss (idadm,nmadm).
Kelompok berulang
Memasok (idpasok,idsup,tglpasok,idbrg,jumpasok).
Diterima (noterima,tglterima,idadm,idbrg,jumbrg).
Mendistribusikan(norequest,tglrequest,idkar,nmkar,idbrg,jumrequest,remarks,id
dept, idadm).
4.5.3 Normalisasi Ke-2 (2NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep ketergantungan fungsional
sepenuhnya.
Dari hasil normalisasi diatas menghasilkan Tabel, yaitu:
1. Suplier (idsup,nmsup,almtsup,notelp,emailsup).
2. Barang (idbrg,nmbrg,ukuran,stok).
3. Dep-alcon (iddept,nmdept,kepaladept).
4. Admin-iss (idadm,nmadm).
5. Memasok (idpasok,idsup,tglpasok,idbrg,jumpasok).
6. Diterima (noterima,tglterima,idadm,idbrg,jumbrg).
7. Mendistribusikan
(norequest,tglrequest,idkar,nmkar,idbrg,jumrequest,remarks,iddept, idadm).
4.6 Struktur Tabel DataBase
Melalui proses diatas maka dapat dirancang database dari sistem. Database
yang dirancang berisi tabel-tabel dari masing-masing relasi yang diperoleh dari
proses normalisasi di atas. Struktur tabel-tabel database tersebut yakni:
50
4.6.1 Tabel Suplier
Tabel suplier merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang berkaitan
dengan suplier ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Tabel suplier
Nama Field Type Data Size Keterangan
Idsup Int 9 Primary Key
Nmsup Varchar 30 Atribut Penyerta
Almtsup Varchar 40 Atribut Penyerta
Notelp Varchar 12 Atribut Penyerta
Emailsup Varchar 50 Atribut Penyerta
4.6.2 Tabel Memasok
Tabel memasok merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang
berkaitan dengan memasok ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Tabel memasok
Nama Field Type Data Size Keterangan
Idpasok Varchar 9 Primary Key
Idsup Varchar 30 Foreign key
Tglpasok Char 1 Atribut Penyerta
Idbrg Varchar 20 Foreign key
Jumpasok Int 6 Atribut Penyerta
4.6.3 Tabel Barang
Tabel Barang merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang berkaitan
dengan Barang ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Tabel Barang
Nama Field Type Data Size Keterangan
Idbrg Varchar 9 Primary Key
Nmbrg Varchar 30 Atribut Penyerta
Ukuran Varchar 6 Atribut Penyerta
Stok Int 6 Atribut Penyerta
51
4.6.4 Tabel Diterima
Tabel diterima merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang
berkaitan dengan data Barang yang diterima PT ISS ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Tabel diterima
Nama Field Type Data Size Keterangan
Noterima Varchar 9 Primary Key
Tglterima Date
Atribut Penyerta
Idadm Varchar 9 Foreign Key
Idbrg Varchar 9 Foreign Key
Jumbrg Int 6 Atribut Penyerta
4.6.5 Tabel Admin-iss
Tabel admin-iss merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang
berkaitan dengan data admin-iss ditunjukkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Tabel Admin-iss
Nama Field Type Data Size Keterangan
Idadm Varchar 9 Primary Key
Nmadm Date 30 Atribut Penyerta
4.6.6 Tabel dep-alcon
Tabel dep-alcon merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang
berkaitan dengan data dep-alcon ditunjukkan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Tabel dep-alcon
Nama Field Type Data Size Keterangan
Iddept Varchar 9 Primary Key
Nmdept Varchar 30 Atribut Penyerta
Kepadept Varchar 30 Atribut Penyerta
4.6.7 Tabel Mendistribusikan
Tabel mendistribusikan merupakan tabel yang menyimpan data-data barang
yang didistribusikan ke karyawan ditunjukkan pada Tabel 4.8.
52
Tabel 4.8 Tabel Mendistribusikan
Nama Field Type Data Size Keterangan
Norequest Varchar 9 Primary Key
Tglrequest Date
Atribut Penyerta
Idkar Varchar 10 Atribut Penyerta
Nmkar Varchar 30 Atribut Penyerta
Idbrg Varchar 9 Foreign Key
Jumrequest Int 2 Atribut Penyerta
Remarks Varchar 100 Atribut Penyerta
Iddept Varchar 9 Foreign Key
Iddept Varchar 9 Foreign Key
4.7 Relasi Antar Tabel
Relasi antar tabel menggambarkan hubungan antara tabel yang satu dengan
tabel yang lainnya yang saling berinteraksi. Relasi antar tabel ini merupakan
hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi
untuk mengatur operasi pada suatu database. Dalam suatu tabel terdapat satu
primary key (kunci utama) dan jika tabel tersebut berelasi maka diantara tabel
tersebut harus memiliki foreign key (kunci tamu). Primary key (kunci utama)
diberi tanda * sedangkan foreign key (kunci tamu) diberi tanda **. Adapun relasi
antar tabel daeri database yang dirancang dapat dilihat pada gambar 4.5.
1
N
1
N
1
N
1
N
1
N
1
1
Gambar 4.5 Relasi Antar Tabel
53
4.8 Implementasi
4.8.1 Tampilan Menu Utama
Halaman utama merupakan form halaman utama antar muka dengan
pengguna. Halaman ini merupakan halaman yang tampil pertama kali saat
pengguna mengakses Sistem Informasi Persediaan Barang PT PT ISS yang
berada di PT Alcon Ciba Vision. Pada halaman utama ini akan menampilkan
beberapa menu yang dapat diakses oleh pengguna dalam pengoperasiaannya
diantaranya melihat koleksi produk yang dijual, melakukan login, melakukan
order barang dan lain-lain. Adapun tampilan dari halaman utama dapat dilihat
pada gambar 4.6 berikut.
Gambar 4.6 Tampilan Menu Utama
4.8.2 Tampilan Input Data Barang
Tampilan Input data Barang ini dilakukan oleh admin sistem. Tampilan ini
memperlihatkan data Barang yang ada pada PT PT ISS yang berada di PT Alcon
Ciba Vision. Tampilan input data Barang dapat dilihat pada gambar 4.7.
54
Gambar 4.7 Tampilan Input Data Barang
4.8.3 Tampilan Form Pendistribusian Barang
Tampilan Pendistribusian Barang ini dilakukan oleh admin sistem.
Tampilan ini memperlihatkan form Pendistribusian Barang yang mengisi formulir
Pendistribusian Barang. Tampilan Pendistribusian Barang dapat dilihat pada
gambar 4.8.
55
Gambar 4.8 Tampilan Form Pendistribusian Barang
4.9 Rencana Sistem yang diusulkan
Rencana sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru
dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai
dengan yang diharapkan. Tujuan dari tahap implementasi adalah menyiapkan
semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
Pada pembuatan sistem informasi ini memerlukan beberapa perangkat
yaitu perangkat keras atau hardware dan perangkat lunak atau software.
1. Kebutuhan Perangkat Keras
Kebutuhan perangkat keras untuk pembuatan sistem informasi adalah
sebuah personal computer atau pc dengan spesifikasi sebagi berikut :
a. Intel Core 2 Duo
b. DDR 1Gb
56
2. Kebutuhan Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak untuk pembuatan dan uji coba Sistem
Informasi Persediaan Barang PT PT ISS yang berada di PT Alcon Ciba
Vision ini adalah sebuah PC dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Operating Sistem Windows 7
b. Microsoft Visual Studio 2010
c. DBMS Mysql
Dengan adanya sistem informasi yang baru ini tidak diperlukan waktu
yang lama untuk input, edit, hapus dan penyimpanan data serta penyajiannya,
karena semua sudah terdapat dalam suatu sistem. Hanya dengan login atau masuk
ke sistem dan memasukkan data dan inforamsi maka sistem tersebut sudah dapat
dipergunakan.
4.9.1 Perkiraan Biaya Implementasi
Perubahan sistem lama ke sistem yang baru berfokus pada manajemen
database dengan menggunakan visual studio 2010. Adapun Rancangan Biaya
Implementasi dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini
Tabel 4.9 Tabel Biaya Implementasi
No Keterangan Biaya
1 Biaya Pembelian Sistem Perangkat Lunak
(SIGudangISS V.1)
Rp 7.000.000,00
2 Biaya Instalasi Perangkat Lunak Rp 500.000,00
3 Biaya Perawatan Sistem Rp 1.500.000,00
TOTAL Rp 8.000.000,00
57
4.9.2 Perbandingan Sistem
Setelah penulis melakukan pengamatan dan penelitian mengenai
Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT ISS yang berada di PT
Alcon Ciba Vision, penulis menemukan beberapa perbedaan yang nantinya
menjadi perbandingan sistem. Perbandingan sistem yang lama dengan sistem yang
baru dapat dilihat dari tabel di bawah :
Tabel 5.0 Perbandingan Sistem Lama Dan Sistem Baru
Sistem Lama Sistem Baru
1. Sering terjadi kehilangan data
karena penyimpanan beberapa file
terpisah.
2. Sering terjadi kesalahan entry data
dan pengolahan data karena terjadi
pengulangan input.
3. Sering terjadi kesalahan dalam
penyimpanan dan pengolahan data
disebabkan transaksi terdiri dari
banyak file dan sulit untuk mencari
data yang lama.
4. Pembuatan laporan memakan waktu
lama.
1. Penyimpanan data berupa database,
sehingga mengurangi resiko
kehilangan data.
2. Pengulangan dan kesalahan input
data bisa dihindari karena telah
menggunakan sistem pengkodean.
3. Dapat mengatasi kesalahan dalam
penyimpanan dan pengolahan data,
mudah mengetahui semua data yang
lalu secara cepat dan tepat.
4. Laporan bisa disajikan cepat, tepat
dan akurat.
58
4.9.3 Analisa Produktifitas
Analisa produktifitas merupakan tahapan lanjut dari analisa sistem, dimana
bertujuan memeriksa sejauh mana sistem yang berjalan ini dapat mengakomodir
kebutuhan adminimtrasi, sekaligus kemampuannya dalam mengatasi masalah
yang timbul sebelum pemakaian sistem, serta mengetahui permasalahan apa saja
yang timbul selama sistem ini dijalankan. Dengan menggunakan sistem aplikasi
yang baru maka produktifitas kegiatan Pendistribusian Barang PT PT ISS yang
berada di PT Alcon Ciba Vision semakin meningkat, hal ini karena sistem
pengolahan data dan penyajian data menggunakan aplikasi dengan pemrograman
Visual studio 2010 yang menarik serta user friendly (mudah digunakan).
4.9.4 Segi Efisiensi
Tahapan – tahapan yang dapat dilihat dari segi efisiensi adalah sebagai
beikut ini;
1. Dari segi efisiensi sistem tidak ditemukan lagi adanya berkas-berkas laporan
yang tidak diarsipkan bertumpuk dan kesibukan pencarian data dalam
penyajian data yang dibutuhkan semua pihak setiap saat. Dengan demikian
secara nyata akan menghasilkan keuntungan dalam penghematan waktu dan
biaya.
2. Solusi dari segi efisiennya dengan menggunakan sistem yang baru ini, maka
dapat dilihat bahwa bagian adminimtrasi hanya menggunakan satu aplikasi
dengan pemrograman Visual studio 2010 dengan menggunakan database
DBMS Mysql sehingga bagian adminimtrasi tidak perlu repot mencari
lembaran atau file-file data satu persatu.
59
4.9.5 Segi Efektifitas
Adapun tahapn yang dapat dilihat dari segi efektifitas adalah sebagai
berikut ini;
1. Melihat keefektifan sistem dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
2. Solusi dari segi efektifitasnya dengan digunakannya sistem yang baru ini, dapat
dilihat bahwa bagian adminimtrasi hanya menggunakan satu aplikasi dengan
pemrograman Visual studio 2010 dengan menggunakan database Mysql yang
didalam pengolahan data maupun laporan-laporan data memasok yang
dibutuhkan terstruktur dengan baik dan up to date untuk kebutuhan info data
terbaru.
Berdasarkan pemantauan maka disimpulkan bahwa sistem yang
diimplementasikan terbukti efektif dalam hal kecepatan proses kerja, keakuratan
pencarian data Barang, data Pendistribusian dan memasok, serta keamanan data
dari perubahan fisik yang terjadi yang dapat membahayakan kelangsungan dari
arsip data itu sendiri.
60
BAB V
PENUTUP
Setelah mengadakan penelitian, menganalisa permasalahan dan merancang
sistem informasi, yang telah dituangkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dalam
bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat
membantu dalam kemajuan sistem informasi Persediaan Barang PT ISS di PT
Alcon Ciba Vision Batam
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan sistem informasi Persediaan
Barang PT ISS di PT Alcon Ciba Vision Batam, maka penulis memberikan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Program sistem informasi Persediaan Barang PT ISS yang telah penulis buat
dapat memberikan kemudahan dalam pengolahan data keluar masuknya
barang melalui proses persediaan barang dan pengolahan data pendistribusian
uniform/ATK kepada karyawan PT Alcon Ciba Vision.
2. Media penyimpanan data yang tadinya masih berupa arsip kini menjadi
terkomputerisasi dan tersimpan dalam basis data, sehingga mempermudah
pencarian data, dan dalam pembuatan laporan.
3. Sistem yang diimplemtasikan mampu mengolah data persediaan barang
dengan baik sehingga mampu menghasilkan laporan persediaan barang dan
laporan stok barang yang ada di gudang PT ISS yang berada di PT Alcon
Ciba Vision.
61
5.2. Saran
1. Dalam proses perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang PT ISS di PT
Alcon Ciba Vision Batam masih banyak terdapat kekurangan yang nantinya
diharapkan adanya perkembangan lebih lanjut pada penelitian selanjutnya
sehingga diperoleh suatu informasi Persediaan Barang PT ISS di PT Alcon
Ciba Vision Batam yang lebih baik dengan cepat, tepat dan akurat.
2. Agar peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dengan membuat sistem
persediaan barang yang lebih interaktif lagi, contohnya menggunakan sistem
berbasis mobile, ataupun berbasis android.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta. Andi.
Adi Nugroho. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. CV Andi
Offset, Yogyakarta.
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta.
Graha Ilmu.
Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Penerbit
Gava Media, Klaten.
Connoly, T., Begg, C. 2010. Database System: A Practical Approach To Design,
Implementation, And Management. 5th
Edition. America : Pearson Education.
D. M. Kroenke dan D. J. Auer, Database Processing: Fundamentals, Design, and
Implementation, Upper Saddle River. New Jersey: Pearson Education, Inc., 2012.
Fathansyah, 2012, Basis Data, Bandung: Informatika.
Hasnul Arifin, (2009), Transaksi di Internet Tanpa Kartu Kredit dengan
Menggunakan Paypal, MediaKom, Yogyakarta.
Hoffer, J. A., Pescott, M.B. and Topi, H. 2009. “Modern Database Management. (9th
edition)”. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Ilham Perdana, (2008), Petunjuk Penulisan Ilmiah, Perumusan Masalah,
Pengumpulan Data Penelitian, Petunjuk Tata Tulis Ilmiah, Handout Metodologi
Penelitian.