Sistem informasi manajemen keperawatan

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi. (http://www.fik.ui.ac.id/) Keperawatan juga berkewajiban untuk menyediakan pelayanan/asuhan keperawatan yang didasarkan pada kaedah-kaedah suatu profesi termasuk adanya bukti pertanggung jawaban melalui sistem informasi yang tepat yang ditunjukkan oleh sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik. Namun pada realitanya dilapangan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersifar manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat teknolgi 1

description

tugas manajemen keperawatan

Transcript of Sistem informasi manajemen keperawatan

Page 1: Sistem informasi manajemen keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan

meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses

informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada

kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat

sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan

kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang

perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu

dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi. (http://www.fik.ui.ac.id/)

Keperawatan juga berkewajiban untuk menyediakan pelayanan/asuhan

keperawatan yang didasarkan pada kaedah-kaedah suatu profesi termasuk

adanya bukti pertanggung jawaban melalui sistem informasi yang tepat yang

ditunjukkan oleh sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik.

Namun pada realitanya dilapangan pendokumentasian asuhan keperawatan

yang dilakukan masih bersifar manual dan konvensional, belum disertai

dengan sistem /perangkat teknolgi yang memadai, sehingga perawat

mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam

praktek. Selain itu dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan, perawat

sering mengeluh terhadap dokumentasi yang memakan waktudan terlalu

banyak perawat belum sepenuhnya faham menuliskannya.

(http://www.fik.ui.ac.id/)

Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan,

maka perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat

berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan. (http://www.fik.ui.ac.id/)

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka

sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian

asuhan keperawatan yang lebih baik. Metode pendokumentasian asuhan

1

Page 2: Sistem informasi manajemen keperawatan

keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang

sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode

pendokumentasian tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi

Manajemen.

Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi

pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di

keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System

(Eko,I. 2001). Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi

manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung

pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget

keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada

keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim

kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi

sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset

kesehatan pada umumnya (Udin,and Martin, 1997). Oleh karena itu system

sistem informasi manajemen berbasis komputer ini sangat penting dan sangat

dibutuhkan oleh manajemen rumah sakit, dimana aktifitas perawatan dapat

termonitor dalam sebuah data base rumah sakit. (http://www.fik.ui.ac.id/)

Manfaat lain yang dapat diperoleh dari sistem informasi yang berbasis

komputer ini ialah system ini sangat praktis karena mampu menyimpan data

yang sangat banyak penuh dalam sebuah kotak kecil/hard disk yang berukuran

hanya 15x10x 5 cm. Sistem informasi berbasis komputer juga dirancang untuk

mengikuti era globalisasi sehingga perawat di Indonesia tidak tertinggal

dengan perawat yang diluar negeri. (http://www.fik.ui.ac.id/)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa rumusan

masalah, yaitu :

1. Apa definisi sistem informasi manajemen ?

2. Bagaimana sistem informasi manajemen dalam keperawatan?

2

Page 3: Sistem informasi manajemen keperawatan

3. Apa saja kelebihan sistem informasi manajemen ?

4. Apa saja kekurangan sistem informasi manajemen ?

5. Apa saja program-program yang dirancang dalam sistem informasi

keperawatan?

C. Tujuan Penulisan

Dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa jurusan keperawatan dapat :

1. Mengerti dan memahami tentang difinisi sistem informasi manajemen

2. Mengetahui sistem informasi manajemen dalam keperawatan

3. kelebihan dari sistem informasi manajemen

4. Mengetahui kekurangan dari sistem informasi manajemen Mengetahui

5. Mengetahui program-program yang dirancang dalam sistem informasi

keperawatan

D. Sistematika Penulisan

Makalah ini kami susun dengan sistematika dasar yaitu sebagai berikut :

BAB I: Pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II: Pembahasan yang berisikan, definisi teori, penjelasan teori,

serta  penerapan dalam keperawatan.

BAB III: Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Sistem informasi manajemen keperawatan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna

untuk menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Sumber daya tersebut

meliputi hardware, software, network, data, produk informasi, dan sumber daya

manusia. Dari Sistem Informasi ini akan memberikan informasi bagi pengambil

keputusan untuk mengendalikan organisasi. Agar diperoleh informasi yang

dibutuhkan oleh manajemen maka harus diketahui terlebih dahulu kebutuhan

informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk

masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.

Kualitas suatu informasi juga perlu diperhatikan agar keputusan yang dihasilkan

dapat efektif. Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau

ditentukan tiga hal, yaitu :

1. Relevan (relevancy), artinya informasi harus memberikan manfaat bagi

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang

lainnya berbeda-beda.

2. Akurat (accuracy), artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan

dan tidak bias atau menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami

gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli

tersebut.

3. Tepat waktu (timeliness), artinya informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan

tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang

baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi

demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan

untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan memerlukan teknologi-

teknologi terbaru.

4

Page 5: Sistem informasi manajemen keperawatan

Sistem Informasi ini sangat penting bagi perusahaan karena bagian yang

mampu menentukan keberhasilan perusahaan, membantu dalam mengembangkan

dan bersaing dengan perusahaan lain, serta memungkinkan bagi perusahaan untuk

mencapai efektivitas dan efesiensi proses bisnis serta dalam keputusan manajerial.

Sistem informasi sebaiknya mendukung strategi bisnis perusahaan, proses bisnis,

struktur dan budaya perusahaan dalam meningkatkan nilai bisnis serta seharusnya

dikelola dengan baik agar mendapatkan hasil yang maksimal. Banyak perusahaan

yang menanamkan investasi yang besar dalam sektor sistem informasi mengingat

peranannya yang semakin dibutuhkan. Secara garis besar, fungsi Sistem Informasi

tersebut bagi perusahaan/organisasi dapat mencakup:

1. Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi,

manajemen operasi, pemasaran, dan manajemen sumberdaya manusia

2. Kontributor utama dalam mendukung efesiensi kegiatan operasional,

produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada konsumen

dan kepuasan konsumen

3. Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses

pengambilan keputusan yang efektif

4. Bagian yang penting dalam upaya pengembangan produk dan jasa yang

kompetitif sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi

perusahaan dalam bersaing secara global

5. Bagian utama dari sumber daya perusahaan dan biayanya dalam

menjalankan bisnis sehingga memerlukan pengelolaan yang prima

6. Kesempatan pengembangan karir yang dinamis.

Bagi sebagian besar organisasi/perusahaan, Sistem informasi berhasil

dikelola dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi pihak perusahaan

bersangkutan. Secara umum, kesuksesan tersebut dapat disebabkan oleh

keterlibatan dari end user, dukungan manajemen eksekutif, kejelasan pernyataan

kebutuhan, perencanaan yang matang dan tepat, serta harapan yang realistik.

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan

piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,

penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber

5

Page 6: Sistem informasi manajemen keperawatan

informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri

dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan

pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri

dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan danperumusan

kebijakan oleh tingkat manajemen.

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal

orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted ) untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan

perangkat keras ( hardware ) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur

pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

B. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu

informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen

dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk

mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip

oleh Hariyati, RT., 1999)

Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati,

RT., 1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk

memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar

dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,

mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan

kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan

pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu

sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen

yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang

berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem

Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih

6

Page 7: Sistem informasi manajemen keperawatan

lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen

Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan

C. Kelebihan Sistem Informasi Manajemen

1. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan

produktifitas.

2. Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data

dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.

3. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi

sumber dari penelitian

4. Dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien

5. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari

pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993).

6. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman

7. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih

cepat dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di

ruang penyimpanan

8. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003:

beberapa institusi kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap

perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu

yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan

dalam dokumentasi keperawatan

9. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya

mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar

pendokumentasian internasional seperti: ANA, NANDA,NIC (Nursing

Interventions Classification, 2000).

10. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung

pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di

keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System.

(Eko,I. 2001)

7

Page 8: Sistem informasi manajemen keperawatan

11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang

berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat

tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan

dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka

data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang

lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber

dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan

pada umumnya. (Udin,and Martin, 1997)

12. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang

berukuran 10 cm x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal dengan

Sistem informasi manjemen.

D. Kekurangan Sistem Informasi Manajemen

1. Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan

tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Selain itu

dengan adanya SIM tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap

SIM tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.

2. Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih

sangat minim di rumah sakit Indonesia.

3. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan

dalam keperawatan masih banyak kelemahannya.

4. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut

hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum atas

dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undang-

undang ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa

lembaran kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi, lembaran yang

sangat penting dapat dialihkan dalam Compact Disk Read Only Memory

(CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat

yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari

hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga seperti pencurian

komputer, dan kebakaran.

8

Page 9: Sistem informasi manajemen keperawatan

5. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis

komputer ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu

mudah. Hal ini karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa

aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di Indonesia, kemampuan

sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur informasi

serta penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.

E. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan

Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM

Keperawatan antara lain :

1. Standar Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional

dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh

North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome

keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan

standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention

Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project.

Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar

pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa

Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar

evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam

Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring.

2. Standart Operating Procedure (SOP)

Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar

tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan.

SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.

3. Discharge Planning

Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat

perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem,

9

Page 10: Sistem informasi manajemen keperawatan

discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal

print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien

pulang.

4. Jadwal dinas perawat

Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program

komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.

5. Penghitungan angka kredit perawat.

Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan

angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan

Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan

perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga

penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid.

Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan

rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan

dapat diakses harian, mingguan atau bulanan..

6. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.

Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar

input perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan

bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.

7. Daftar NIC terbanyak

Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada

masing-masing diagnosa keperawatan yang ada.

8. Laporan Implementasi

Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan

pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan

pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang

kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga

dapat dijadikan alat bantu operan shift.

10

Page 11: Sistem informasi manajemen keperawatan

9. Laporan statistik

Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi

manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan

BTO di ruang tersebut.

10. Resume Perawatan

Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume

keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume

perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien

saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit.

Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari

perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk

pembuatan resume perawatan.

11. Daftar SAK (Standar Asuhan Keperawatan)

Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan

evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari

penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena

dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari

literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen

keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.

12. Presentasi Kasus On Line

Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat

diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di

ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawat

13. Mengetahui Jasa Perawat

Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat

mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.

14. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat

11

Page 12: Sistem informasi manajemen keperawatan

Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-

masing perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa

15. Laporan Shift

Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah

dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item

mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien.

16. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat

Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan

ketika PN atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan

diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa,

perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum.

12

Page 13: Sistem informasi manajemen keperawatan

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna

untuk menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality

of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat,

dan tepat waktu. Kelebihan sistem informasi manajemen salah satunya adalah

membuat dokumentasi keperawatan menjadi lebih efisien dan produktif,

sedangkan kelemahannya adalah dapat memberikan dampak terhadap lingkungan

sosial.

Adapun program-program dalam sistem informasi manajemen

keperawatan ini adalah standar asuhan keperawatan, standar operasional prosedur,

discharge planning, jadwal dinas perawat, perhitungan angka kredit perawat,

daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar NIC terbanyak, laporan

implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar SAK, presentasi kasus

online, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan perawat dan aktifitas

perawat, laporan shift, monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang

rapat.

B. Saran

Bagi mahasiswa jurusan keperawatan, hal ini sangat bermanfaat untuk kita

ketahui agar nantinya saat kita melihat ke lapangan kita bisa mengetahui

bagaimana sistem informasi manajemen yang ada di lingkup rumah sakit

khususnya dalam bidang keperawatan.

13

Page 14: Sistem informasi manajemen keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Bastiamsah, Tommi. 2012. Makalah Sistem Informasi Manajemen. Available at

(https://www.academia.edu/5751263/Makalah-Sistem-Informasi-

Manajemen). Diakses tanggal 30 Maret 2015.

Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem

Informasi Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI.

Eko, I.R. 2001. Manajemen Sistem Informasi dan Tehnologi Informasi. Jakarta:

Kelompok Gramedia.

FIK UI. 2008. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan. Available at

(http://pkko.fik.ui.ac.id/files/TUGAS%20MAKALAH%20SIM%20HB.rtf).

Diakses tanggal 30 Maret 2015.

FIK UI. 2008. Perawat dan Teknologi Informasi. Available at

(http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON

%20LINE.doc). Diakses tanggal 30 Maret 2015.

14