SISTEM INFORMASI BISNIS

5
SISTEM INFORMASI BISNIS SISTEM INFORMASI BISNIS, FUNDAMENTAL SISTEM INFORMASI BISNIS, dan NILAI TAMBAH SISTEM INFORMASI BISNIS Oleh AGUNG UTOMO F34070012 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Transcript of SISTEM INFORMASI BISNIS

Page 1: SISTEM INFORMASI BISNIS

SISTEM INFORMASI BISNIS

SISTEM INFORMASI BISNIS, FUNDAMENTAL SISTEM

INFORMASI BISNIS, dan NILAI TAMBAH SISTEM INFORMASI

BISNIS

Oleh

AGUNG UTOMO

F34070012

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: SISTEM INFORMASI BISNIS

SISTEM INFORMASI BISNIS

Sistem informasi bisnis adalah penggunaan dan pengembangan sistem

informasi yang efektif dalam organisasi bisnis untuk mencapaia tujuan bisnis. Di

dalam organisasi bisnis terdapat enterprise information systems (revenue

generation system), personal information systems (sales analysis systems),

workgroup information systems (customer call system).

Individu dalam sistem informasi bisnis terdiri atas manager dan non manager,

professional dan non professional, akuntan, engineers, konsultan, juru ketik,

lawyer, arsitek, dll. Setiap individu memiliki model aktivitas seperti planning,

organizing, dan controlling.

Informasi di sistem informasi bisnis meliputi pengetahuan yang diturunkan

dari data, dimana data ditempatkan dalam sebuah konteks dan sejumlah ketidak

pastian yang dikurangi dari sebuah pesan. Di dalam sistem informasi bisnis

terdapat sebuah perbedaan yang membuat perbedaan yaitu dipengaruhi lima hal

sebagai berikut : pertinence ( kegunaan dan kejituan ), timeliness( waktu yang

tepat ), accuracy( ketelitian dan keseksamaan ), reduce uncertainty ( mengurangi

ketidakpastian ), element of surprise ( unsure kejutan ).

Ada lima komponen pada sistem informasi bisnis yaitu :

1. sistem, suatu elemen yang berhubungan, meliputi purposive system,

open system, information system, dan computer information system.

2. komponen sistem informasi meliputi entitas penting, interface,

perintah khusus computer, dan perintah khusus orang.

3. komponen sistem informasi personal yaitu penggunaan computer

untuk melakukan fungsi bisnis yang memiliki tiga peran yaitu user,

operator , dan developer.

4. komponen sistem informasi workgroup meliputi LAN (local area

network), komponen ini memiliki tiga peran yaitu sebagai user,

melakukan fungsi tugas, dan sebagai operator.

5. komponen sistem informasi perusahaan yaitu sentralisasi computer ,

pada setiap departemen memiliki terminal.

Page 3: SISTEM INFORMASI BISNIS

FUNDAMENTAL SISTEM INFORMASI BISNIS

Pada sitem informasi bisnis terdapat lima hal yang fundamental yaitu :

Transaction processing systems (TPS) yang meliputi ticket reservations systems,

order-entry systems, check-processing systems, account payable systems, account

receivable systems, dan payroll systems.

Management information systems(MIS). Sistem manajemen informasi

memfasilitasi managemen dalam melakukan pengawasan, pengorganisasian, dan

perencanaan. MIS satu level diatas TPS yang dibangun dari TPS dan sumber

informasi internal lainnya.

Decision support system (DSS). DSS berbasis komputer interaktif yang

membantu pengambilan keputusan terkait dengan lingkungan bisnis dan

memecahkan masalah khusus berdasarkan prose ad-hoc. Titik kritis pada DSS

terletak pada fleksibilitas dan adaptabilitas. DSS bersifat irregular needs.

Office automation system (OAS).berfunsi untuk membuat, menyimpan,

memodifikasi, menampilkan dan mengkomunikasikan administrasi bisnis dalam

bentuk tulisan, verbal atau video. Aplikasi pada OAS meliputi stand alone word

processing, electronic mail, electronic bulletin boards, facsimile machines, voice

mail, image processing, collaborative document processing, video conferencing,

dan integrated OAS. OAS juga memiliki keterbatasan pada penerapannya yaitu

tidak ada generic arsitekturnya, banyak vendor yang mengembankan secara

mandiri dengan standar yang berbeda, dan volume penyimpanannya (optical disk

storage).

Executive support system (ESS). ESS menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh senior eksekutif dan menyediakan data ringkas pada level

agregasi tinggi.

Page 4: SISTEM INFORMASI BISNIS

NILAI TAMBAH SISTEM INFORMASI BISNIS

Pada sistem informasi bisnis, nilai tambah dapat dipengaruhi oleh proses,

produk, kualitas, managemen, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Penjelasan nilai tambah pada sistem informasi bisnis yaitu sebagai berikut :

1. Nilai tambah pada proses dapat dicapai misalnya dengan mengurangi biaya

intensiv pekerja, hal tersebut dapat lebih efisien, lebih menyenangkan dan

lebih cepat. Nilai tambah pada proses juga dapat dicapai dengan

memperhatikan model proses bisnis dan proses bisnis serta tipe system

informasi bisnisnya.

2. Nilai tambah pada produk dapat dicapai dengan meningkatkan kenyamanan,

kecepatan, keamanan dan mengurangi pengaruh iklim. Nilai tambah pada

proses juga dapat dicapai dengan meningkatkan karakteristik produk dan

fasilitas antar produk. Peningkatan karakteristik produk dapat dilihat dari

komponen fisik, panduan dan sparepart, sedangkan fasilitas antar yaitu

misalnya dengan adanya automatic teller machine.

3. Nilai tambah pada kualitas dapat dicapai dengan inovasi dan perbaikan secara

terus menerus. Nilai tambah pada kualitas juga dapat dicapai dengan

peningkatan kualitas proses dan kualitas produk. Pada peningkatan kualitas

produk hal yang harus diperhatikan adalah adanya umpan balik, mengatur

proses automatis, memperkirakan hasil dari perubahan input atau proses, dan

memfasilitasi perubahan media komunikasi yang lebih sesuai.

4. Nilai tambah pada manajemen dapat dicapai dengan menyempurnakan tugas

manager, memperbaiki sifat managemen, memperhatikan waktu kerja

manager, meningkatkan karakteristik managemen, memperhatikan orang

dalam kehidupan manager, dan memperkokoh sepuluh peran manager.

Karakteristik managemen meliputi aktivitas sosial, menggunakan setiap

peluang untuk mendapatkan informasi, tidak terlalu menganggap penting

traditional report, sering menyelingi pertemuan singkat diantara rapat, dan

menempatkan diri sebagai figur, pengamat dan eksekutif.

Page 5: SISTEM INFORMASI BISNIS

5. Nilai tambah pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dapat

dilakukan dengan cara memperluas batasan, menerapkan problem solving dan

decision marking. Dalam usaha mencapai nilai tambah pada pemecahan

masalah dan pengambilan keputusan, harus diperhatikan model dan kelompok

pembuat keputusan. Kelompok pembuat keputusan memiliki komitmen lebih

tinggi pada keputusan dan implementasinya, lebih memahami problem dan

lebih rasional keputusannya, memperbaiki komunikasi dengan pelaksana

keputusan, mengurangi keputusan silang pendapat, lebih komprehensif dalam

mempertimbangkan masalah. Nilai tambah pada daya saing dapat merubah

persaingan dan bisnis lebih dinamis.