Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN...

51
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN WINNER TEXTILE DENPASAR) Oleh: Retno Gusni Widiawati G06499019 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

Transcript of Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN...

Page 1: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

(STUDI KASUS DI PERUSAHAAN WINNER TEXTILE DENPASAR)

Oleh:

Retno Gusni Widiawati G06499019

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

Page 2: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN WINNER TEXTILE DENPASAR)

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

Retno Gusni Widiawati G06499019

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

Page 3: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bangkalan pada tanggal 18 September 1980. Orang tua penulis adalah

Ayah Dewangga Hartanto dan Ibu Ernawati (Almh). Penulis merupakan putri pertama dari empat bersaudara. Tahun 1999 penulis lulus dari SMU Negeri 2 Denpasar dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengajar privat dan pernah mengikuti Praktek Kerja di Center For International Forestry Research (CIFOR) di bagian System Information Group.

Page 4: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

Judul : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN WINNER TEXTILE DENPASAR)

Nama : Retno Gusni Widiawati NIM : G06499019

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc Hari Agung, S.Kom NIP. 131 414 854 NIP. 132 311 918

Mengetahui, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS NIP. 131 473 999

Tanggal Lulus :

Page 5: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

ABSTRAK

RETNO GUSNI W. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus di Perusahaan Winner

Textile Denpasar). Inventory Information System (Case Study In Winner Textile Company Denpasar). Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH dan HARI AGUNG.

Peranan Teknologi Informasi (TI) dalam berbagai aspek kehidupan semakin dirasakan manfaatnya. Salah satunya adalah dalam bidang ekonomi bisnis yang salah satunya meliputi akuntansi. Dalam bidang akuntansi terutama akuntansi persediaan sangat dibutuhkan suatu pencatatan untuk transaksi berhubungan dengan barang persediaan. Karena pencatatan transaksi barang yang tidak rapi dan tidak terkontrol akan mengakibatkan kerugian bagi pihak perusahaan. Pencatatan transaksi barang ini juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk informasi dan pengendalian persediaannya. Oleh karena itu maka perlu dikembangkan suatu sistem untuk membantu masalah perusahaan dalam hal pencatatan persediaan.

Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah sistem informasi akuntansi persediaan dengan metode Siklus Hidup Sistem (System Life Cycle/SLC) untuk pencatatan transaksi persediaan. Data yang digunakan berasal dari Perusahaan Winner Textile Denpasar. Sistem akan digunakan untuk menyimpan data barang, supplier, customer dan semua surat-surat transaksi barang dari perusahaan Winner Textile (Wintex) Denpasar. Sistem ini dikembangkan juga atas user requirement perusahaan Wintex. Sistem ini terdiri dari Form master barang, master supplier, master customer, purchase order, penerimaan barang, retur pembelian, faktur penjualan, retur penjualan, saldo awal, laporan pembelian berdasarkan supplier, laporan pembelian per periode, laporan penjualan berdasarkan customer, laporan penjualan per periode, laporan kartu stock, laporan persediaan akhir dan laporan limit stock. Semua form yang ada dapat dicetak sebagai informasi bagi perusahaan dan juga sebagai catatan pengendalian persediaan, sehingga membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan umum yaitu mendapatkan untung (laba).

Terhadap sistem ini telah dilakukan pengujian menggunakan metode Black Box, dengan hasil bahwa sistem telah berjalan baik sehingga sistem ini dapat digunakan untuk keperluan perusahaan Wintex khususnya dalam pencatatan transaksi persediaannya. Sistem ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan kebutuhan perusahaan nantinya.

Page 6: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

PRAKATA

Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas segala karunia-Nya sehingga

karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih ini ialah sistem informasi, dengan judul Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus di Perusahaan Winner Textile Denpasar).

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada :

1. Para dosen pembimbing; Ibu Meuthia Rachmaniah dan Bapak Hari Agung atas segala bimbingan, arahan, bantuan, saran serta nasehat yang telah diberikan selama ini.

2. Papi, Mami (Alm) dan adik-adikku tersayang di rumah (Denpasar) atas doa, semangat, kasih sayang dan dukungannya

3. Andy, sahabat specialku atas doa, dukungan dan kasih sayang yang diberikan selama ini 4. Ci Celli, Ko Oke, Ci Vin2, Diana, Yudhi dan Samuel sahabatku semua, atas doa, semangat,

bantuan, kasih sayang dan kebersamaan selama ini 5. Keluarga besarku di Jakarta Kota dan Om Harsono (Denpasar) atas dukungan doa dan

semangatnya 6. Om Sie Yung sekeluarga dan Januar, atas dukungan dan segala bantuannya 7. Yantep, Uus Kecil, Rakhmat, Fajar’38, teman seperjuangan atas bantuan dan semangatnya 8. Teman-teman Ilkomerz 36 dan Ilkomerz 37 atas bantuan dan dukungannya 9. Teman-teman FA atas dukungan doa dan semangatnya 10. Seluruh Staf Pengajar dan Staf karyawan di Departemen Ilmu Komputer atas bantuannya

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, September 2005

Retno Gusni W

Page 7: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

DAFTAR ISI

Halaman PENDAHULUAN

Latar belakang ................................................................................................................................... 1 Tujuan penelitian............................................................................................................................... 1 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................................................. 1 Manfaat Penelitian............................................................................................................................. 1

TINJAUAN PUSTAKA

Siklus Hidup Sistem .......................................................................................................................... 2 Sistem Manajemen Basis Data .......................................................................................................... 2 Normalisasi Data ............................................................................................................................... 2 Query................................................................................................................................................. 2 Sistem Informasi Berbasis Komputer................................................................................................ 3 Persediaan (Inventory)....................................................................................................................... 3 Manajemen Persediaan...................................................................................................................... 3 Sistem Pencatatan Persediaan............................................................................................................ 3 Pengendalian Persediaan ................................................................................................................... 3 Sistem Informasi Akuntansi .............................................................................................................. 4 Sistem Akuntansi Persediaan ............................................................................................................ 4

METODE PENELITIAN

Bahan Percobaan ............................................................................................................................... 4 Kerangka Pemikiran Operasional...................................................................................................... 4 Metode Siklus Hidup Sistem............................................................................................................. 4

1. Fase Perencanaan..................................................................................................................... 4 2. Fase Analisis ............................................................................................................................ 5 3. Fase Perancangan..................................................................................................................... 5 4. Fase Implementasi ................................................................................................................... 5 5. Fase Penggunaan...................................................................................................................... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Fase Perencanaan .......................................................................................................................... 5 2. Fase Analisis................................................................................................................................. 6 3. Fase Perancangan ......................................................................................................................... 7 4. Fase Implementasi ...................................................................................................................... 11 5. Fase Penggunaan ........................................................................................................................ 11

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan...................................................................................................................................... 12 Saran................................................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12 LAMPIRAN......................................................................................................................................... 14

Page 8: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kebutuhan Fungsional .............................................................................................................. 7 Tabel 2 Karakteristik pengguna SIAP.................................................................................................... 7 Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship dengan nama relasi dan nama tabel ..................... 8 Tabel 4 Perancangan Form SIAP ........................................................................................................... 9

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Business Process Diagram............................................................................................... 14 Lampiran 2. Bagan Alir (Flowchart) Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ................................... 17 Lampiran 3. DFD Level 0 (Diagram Konteks) .................................................................................... 18 Lampiran 4. DFD Level 1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan..................................................... 20 Lampiran 5. DFD Level 2 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan..................................................... 21 Lampiran 6. Entity Relationship Diagram (ER-D)............................................................................... 22 Lampiran 7. Model Relasional ............................................................................................................. 23 Lampiran 8. Hubungan antar tabel Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ....................................... 24 Lampiran 9. Daftar Tabel-tabel dalam Basis Data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ............... 25 Lampiran 10. Tampilan Menu Utama Password.................................................................................. 31 Lampiran 11. Tampilan Menu Pilihan ................................................................................................. 32 Lampiran 12. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Master Barang........................................................ 34 Lampiran 13. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Master Supplier...................................................... 34 Lampiran 14. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Master Customer.................................................... 35 Lampiran 15. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Purchase Order ...................................... 36 Lampiran 16. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Penerimaan Barang ............................... 37 Lampiran 17. Tampilan Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Retur Pembelian.................... 38 Lampiran 18. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Faktur Penjualan.................................... 38 Lampiran 19. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Retur Penjualan ..................................... 39 Lampiran 20. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Saldo Awal ............................................................ 39 Lampiran 21. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Pembelian berdasarkan Supplier.............. 40 Lampiran 22. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Pembelian Per Periode............................. 40 Lampiran 23. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Penjualan berdasarkan Customer............. 41 Lampiran 24. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Penjualan Per Periode.............................. 41 Lampiran 25. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Kartu Stock.............................................. 42 Lampiran 26. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Persediaan Akhir .................................... 42 Lampiran 27. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Limit Stock .............................................. 43 Lampiran 28. Daftar Hasil Pengujian pada Sistem .............................................................................. 43

Page 9: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

1

PENDAHULUAN

Latar belakang Winner Textile merupakan salah satu pemasok textil bagi perusahaan garmen yang ada di Denpasar Bali, yang melayani secara wholesale dan retail. Sebagai salah satu pemasok yang cukup penting dalam melayani permintaan garmen-garmen yang ada di Denpasar, maka Wintex harus tetap mempertahankan eksistensi usahanya antara lain menjaga kelangsungan produksi, standarisasi mutu dan minimisasi biaya. Wintex sebagai pemasok di sini adalah sebagai perusahaan trading yang tidak memproduksi barang, tetapi menyediakan stock barang bekerja sama dengan supplier lain. Salah satu aspek dalam manajemen produksi yang mempunyai arti penting adalah fungsi pengadaan. Fungsi pengadaan ini berhubungan langsung dengan persediaan. Persediaan sangat penting bagi perusahaan karena persediaan yang berlebihan mengakibatkan biaya penyimpanan terlalu tinggi dan mempengaruhi laba. Persediaan yang terlalu sedikit dapat menyebabkan pemesanan ulang terlalu sering sehingga biaya pengadaan persediaan kembali dan biaya produksi terlalu tinggi. Hal ini mengakibatkan resiko kehilangan penjualan yang berpengaruh terhadap laba perusahaan. Manajemen Wintex yang berhubungan dengan stock belum tersusun dengan rapi, surat-surat untuk mencatat tranksaksi yang berhubungan dengan stock masih kurang, seperti Wintex tidak mempunyai surat retur pembelian, surat retur penjualan atau faktur penjualan. Wintex dalam mengatur surat-surat ini masih kurang baik. Oleh karena itu Wintex membutuhkan adanya aplikasi sistem komputer yang membantu manajemen produksinya untuk persediaan barang (stock) kainnya, yang nantinya berguna untuk meningkatkan efektivitas kerjanya dan meningkatkan efisiensi kerjanya yaitu Wintex tidak perlu menghabiskan banyak waktu dalam mengolah data stocknya. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ini hanya akan digunakan dalam satu komputer yang dipakai secara bersama, oleh karena transaksi yang terjadi di Wintex tidak banyak dalam satu harinya dan jarak tempat setiap bagian ke tempat komputer sistem yang disediakan tidak jauh. Bagian perusahaan Wintex yang terlibat dalam aliran sistem ini adalah direktur operasional, kasir, bagian pembelian dan bagian gudang, semuanya saling bekerja sama.

Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem informasi akuntansi persediaan, membantu manajemen Wintex berhubungan dengan dokumentasi stocknya. Sehingga Wintex memiliki form khusus untuk setiap surat-surat berhubungan dengan transaksi yang mempengaruhi stocknya, seperti surat purchase order, surat penerimaan barang, dan surat retur pembelian. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan terbatas pada lingkungan perusahaan Wintex dalam hal data inventorynya yaitu data stock bermacam-macam jenis kain sebagai aset yang utama. Data yang dianalisis adalah data yang berhubungan dengan stock perusahaan Wintex yaitu bulan Juli 2002 sampai Juli 2004. Data stock Wintex terdiri dari data jenis-jenis kain, data supplier, data harga setiap jenis kain, data customer, dan laporan persediaan Wintex. Dalam penelitian ini, sistem yang akan dikembangkan hanya menangani aliran transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dalam perusahaan Wintex yaitu pembelian dan penjualan. Transaksi yang berhubungan dengan aliran keuangan tidak termasuk dalam sistem. Perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Microsoft Visual Foxpro. Penggunaan perangkat lunak ini juga sebagai user requirement, permintaan pengguna karena sistem ini nantinya akan diintegrasikan dengan sistem keuangan Wintex yang telah menggunakan Visual FoxPro. Seperti telah disebutkan dalam latar belakang bahwa Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ini akan digunakan bersama oleh beberapa pihak perusahaan dalam satu komputer saja, stand alone. Alasannya adalah karena transaksi yang terjadi dalam perusahaan Wintex dalam satu harinya tidak banyak. Manfaat Penelitian Diharapkan dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan ini, perusahaan Wintex manajemen stocknya lebih tersusun rapi, terutama dalam hal dokumentasi surat-surat yang berhubungan dengan aliran persediaan Wintex. Sehingga perusahaan Wintex memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena persediaannya lebih terkontrol rapi.

Page 10: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

2

TINJAUAN PUSTAKA

Siklus Hidup Sistem Siklus hidup sistem juga dapat diartikan

sebagai aplikasi dari pendekatan sistem dalam pengembangan dan pengunaan sistem berbasis komputer (Mcleod, 2001). Dalam membangun sistem, metode studi yang digunakan adalah Siklus Hidup Sistem (The System Life Cycle/SLC) yaitu suatu metodologi yang polanya dipengaruhi oleh kebutuhan pengembangan sistem yang cepat (Rapid Application Development/RAD) dengan sedikit usaha manusia (McLeod, 2001). Siklus hidup sistem ini terdiri dari lima fase yakni fase perencanaan, fase analisis, fase desain, fase implementasi dan fase penggunaan yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Fase Perencanaan. Fase perencanaan

dimulai dengan definisi masalah dan dilanjutkan dengan identifikasi tujuan dan kendala sistem.

2. Fase Analisis. Setelah perencanaan diselesaikan serta mekanisme kontrol diterapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap sistem yang sudah ada. Analisis sistem adalah studi terhadap sistem yang sudah ada dengan tujuan untuk digunakan dalam mendesain sistem baru atau pengembangan sistem.

3. Fase Desain. Desain sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem yang baru. Pada sistem berbasis komputer, desain dilengkapi dengan spesifikasi tipe-tipe peralatan yang akan digunakan.

4. Fase Implementasi. Pada tahapan ini, desain baru berbentuk grafik atau deskripsi naratif, yaitu berbentuk hardcopy atau tersimpan dalam komputer.

5. Fase Penggunaan. User menggunakan sistem untuk mencapai tujuan seperti yang telah ditetapkan pada fase perencanaan.

Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data adalah sebuah aplikasi yang paling kompleks, menyimpan dan mengambil informasi secara fisik dari basis data dan mengelola semua informasi di dalam basis data (Mcleod, 2001). Manajemen data ini menyangkut unsur definisi struktur informasi penyimpanan data dan ketersediaan mekanisme untuk memanipulasi informasi. Sistem manajemen basis data juga mampu membatasi spesifikasi pemakai dan membatasi sumber daya database yang diakses oleh pemakai.

Normalisasi Data Normalisasi data adalah suatu proses untuk

optimasi desain tabel pada basis data relasional (McFadden & Hoffer, 1994). Normalisasi diperlukan untuk :

1. Minimisasi redundansi data 2. Minimisasi anomali pada operasi data 3. Mempererat keterikatan antar atribut

atau kelompok atribut dalam tabel-tabel basis data relasional

Proses normalisasi adalah konversi basis data menjadi bentuk normal yang telah ditetapkan, antara lain :

1. First Normal Form(1-NF). Relasi yang dihasilkan grup yang tidak berulang.

2. Second Normal Form (2-NF). Jika dan hanya jika memenuhi 1-NF dan semua atribut bukan primary key harus tergantung secara fungsional pada semua atribut primary key.

3. Third Normal Form (3-NF). Jika dan hanya jika memenuhi 2-NF dan tidak ada ketergantungan fungsional antara dua atau lebih atribut bukan kunci.

4. Fourth Normal Form (4-NF). Apabila setiap determinan adalah candidate key dan tidak mengandung multivalued dependencies.

5. Fifth Normal Form (5-NF). Apabila sudah memenuhi bentuk 4-NF dan tidak memiliki join dependencies.

Query Query merupakan pernyataan untuk mengambil informasi (McFadden & Hoffer, 1994). Salah satu bahasa query yang paling sering digunakan adalah SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. Tujuan SQL adalah untuk membangun bahasa yang bukan didasari dari bahasa pemrograman manapun, tetapi dapat digunakan di dalam setiap bahasa pemrograman sebagai cara untuk memperbaharui informasi dalam suatu basis data. Struktur dasar dari ekspresi SQL terdiri dari tiga buah operator, yaitu :

1. Operator Select mewakili operasi proyeksi yang digunakan untuk memilih atribut hasil yang diinginkan dalam query.

2. Operator From mewakili operasi pengaksesan relasi yang akan diperlukan dalam query.

3. Operator Where mewakili operasi seleksi kondisi yang harus dipenuhi dalam query.

Page 11: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

3

Sistem Informasi Berbasis Komputer Sistem adalah suatu integrasi elemen-elemen yang semuanya bekerja menuju satu tujuan. Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi, output. Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti (McLeod, 2001). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1993). Agar informasi dapat berguna dalam sebuah pengambilan keputusan maka informasi harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut : 1. Informasi harus akurat, berarti informasi

harus lengkap dan mengandung kebenaran, serta keamanannya terjamin.

2. Tepat waktu, berarti informasi yang telah diterima oleh user tidak boleh terlambat, karena informasi menjadi tidak berguna bila telah usang. Informasi juga merupakan dasar dalam pengambilan keputusan apabila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berdampak fatal bagi perusahaan.

3. Relevan, berarti informasi harus memiliki hubungan dengan persoalan yang dihadapi. Bila informasi tersebut tidak memiliki hubungan dengan persoalan yang dihadapi maka informasi tersebut tidak berguna.

Sistem informasi adalah kumpulan dari

komponen-komponen yang berhubungan dengan fungsinya untuk mengumpulkan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan pada suatu organisasi (Laudon, 1994). Sistem informasi manajemen adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan komputer-komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan pengambilan keputusan (Davis, 1993).

Persediaan (Inventory) Inventory adalah persediaan (stock) dari item yang memberikan kontribusi terhadap output organisasi. Inventory dapat berupa barang atau jasa. Setiap persediaan berada di antara dua kegiatan atau proses, yaitu proses penawaran dan proses permintaan (Zipkin, 1995). Proses penawaran berhubungan dengan produksi, transportasi dan kegiatan lain yang menambah jumlah persediaan, sedangkan proses permintaan menggambarkan berbagai kegiatan yang memanfaatkan dan mengurangi jumlah persediaan.

Manajemen Persediaan Manajemen persediaan berusaha mencapai

keseimbangan antara kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian. Manajemen persediaan melibatkan sejumlah kegiatan koordinasi antara persediaan dan produksi serta kegiatan konsumsi pada sejumlah tahapan proses dan lokasi yang berhubungan (Viale, 2000).

Tujuan dari manajemen persediaan adalah menyelesaikan sasaran yang berpotensi untuk :

1. memaksimalkan pelayanan pada pelanggan

2. memaksimalkan efisiensi pembelian dan produksi

3. meminimalkan investasi stock 4. memaksimalkan profit

Sistem Pencatatan Persediaan Pada umumnya, setiap perusahaan akan selalu memperhatikan sistem pencatatan mengenai persediaannya karena pencatatan terhadap persediaan mempunyai peranan yang cukup penting dalam menyokong pelaksanaan operasi perusahaan seperti yang diinginkan. Ada dua sistem pencatatan persediaan yang umum dikenal dalam menentukan jumlah persediaan pada akhir suatu periode yaitu dengan: 1. Periodik sistem, yaitu setiap akhir periode

dilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir.

2. Perspektual sistem yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan. Setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat kartu administrasi persediaannya. Bila metode ini yang dipakai, maka perhitungan secara fisik hanya dilakukan paling tidak setahun sekali yang biasa dilakukan untuk keperluan counter checking antara jumlah persediaan menurut fisik dengan menurut catatan dalam kartu administrasi persediaan.

Dengan diterapkannya sistem pencatatan terhadap persediaan, diharapkan akan diperoleh data dan informasi yang dapat dipercaya, berguna bagi pimpinan dalam mengadakan analisa-analisa terhadap jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan.

Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan adalah semua metode dan tindakan yang dilaksanakan untuk mengamankan persediaan sejak mendatangkannya, menerima, menyimpan dan pengeluarannya baik fisik maupun

Page 12: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

4

kualitas dan pencatatannya termasuk penentuan dan pengaturan jumlah persediaan (La Midjan, 1995). Pengendalian untuk melindungi persediaan melibatkan pembentukan dan penggunaan tenaga keamanan untuk mencegah kerusakan persediaan atau pencurian oleh karyawan (Niswonger, 1999). Perhitungan fisik persediaan sangat penting juga sebagai salah satu pengendalian persediaan yang cukup penting dalam setiap perusahaan. Karena kondisi barang yang kemungkinan mengalami kerusakan dalam penyimpanan atau juga karena kemungkinan terjadinya pencurian terhadap barang yang disimpan di gudang, maka secara periodik catatan persediaan harus dicocokkan dengan persediaan yang secara fisik ada di gudang.

Sistem Informasi Akuntansi Sistem akuntansi pada dasarnya adalah suatu tata cara kerja dengan menggunakan berbagai fomulir dan catatan serta laporan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan oleh pihak perusahaan itu sendiri maupun pihak luar yang mempunyai hubungan transaksi dengan perusahaan itu. Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis (Mulyadi, 2001). Sistem akuntansi yang andal harus mampu menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan tugas-tugas manajerialnya, yaitu : tepat pada waktunya, relevan dengan kebutuhan, teliti dan benar, menjamin terselenggaranya suatu mekanisme pengendalian intern, serta dengan biaya yang murah atau sepadan dengan manfaat informasi yang dihasilkan. Sistem Akuntansi Persediaan Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, dan sistem retur pembelian (Mulyadi, 2001).

METODE PENELITIAN

Bahan Percobaan Data penelitian yang dipakai dalam membuat sistem informasi inventory ini adalah data stock barang perusahaan Wintex dari Juli 2002 sampai Juli 2004, yang meliputi data

jenis-jenis kain, data supplier, data harga setiap jenis kain, data customer, laporan pembelian barang, laporan per bulan retur penjualan dan laporan per bulan retur pembelian. Kerangka Pemikiran Operasional

Setiap kebijakan yang diambil oleh perusahaan selalu mengacu pada tujuan yang ingin diperolehnya. Tujuan utama perusahaan antara lain untuk memaksimalkan keuntungan dan menjaga kelangsungan hidup usahanya. Perusahaan akan berusaha mencapai tujuannya dengan menerapkan serangkaian kebijakan tertentu yang terintegrasi satu dengan lainnya sehingga dapat mempertahankan keberadaannya dalam pasar.

Strategi dalam aspek produksi yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan keberadaannya dalam pasar antara lain dengan menjaga kontinuitas produksinya serta melakukan inovasi berkelanjutan. Persediaan merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan penting bagi perusahaan karena persediaan sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan dalam mempertahankan kontinuitas produksinya.

Agar pengolahan persediaan dapat lebih efektif, dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang merupakan suatu alat administratif yang memberikan pedoman mengenai tata kerja dan prosedur atau sebagai pedoman pokok pelaksanaan kegiatan perusahaan dan menyajikan bentuk-bentuk formulir-formulir yang diperlukan di dalam melaksanakan segala kegiatan dan transaksi-transaksi perusahaan serta memberikan bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya bagi pimpinan. Peranan sistem akuntansi dalam suatu perusahaan dapat membantu terlaksananya fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengendalian, sehingga tujuan umum perusahaan yaitu mendapat laba tercapai. Begitu pula dengan sistem akuntansi persediaan akan membantu manajemen dalam mengelola persediaan sehingga proses produksi dapat dilaksanakan dengan lancar.

Metode Siklus Hidup Sistem

SLC terbagi atas lima fase, empat fase pertama ialah fase pengembangan (System Development Life Cycle/SDLC) dan fase terakhir adalah fase penggunaan.

1. Fase Perencanaan

Fase perencanaan dimulai dengan identifikasi permasalahan, alternatif solusi yang ada, menentukan tujuan sistem, dan mengidentifikasikan kendala-kendala sistem.

Page 13: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

5

Permasalahan yang terjadi adalah data persediaan yang sangat banyak, sehingga pencatatan dan analisis pengadaan persediaan secara manual banyak menghabiskan waktu. Diharapkan dengan sistem yang akan dikembangkan ini, dapat menghasilkan output yang cepat dan efisien, berupa informasi semua transaksi yang berhubungan dengan persediaan. 2. Fase Analisis

Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Karena sistem yang dibuat merupakan sistem yang baru dibangun, maka penelitian atas sistem yang telah ada tidak dilakukan. Sedangkan fase analisis itu sendiri meliputi : a. Deskripsi kebutuhan informasi bagi

pengguna (output). b. Deskripsi kebutuhan data bagi sistem

(input), pemodelan kebutuhan fungsional yang meliputi bagan alir (flow chart), Data Flow Diagram (DFD) Level 0 (diagram konteks), DFD level 1 dan DFD level 2.

3. Fase Perancangan

Perancangan sistem merupakan tahapan kebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap analisis kebutuhan lalu diterjemahkan ke model presentasi sistem. Fase perancangan menspesifikasikan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna. Fase ini meliputi perancangan basis data, perancangan input dan perancangan antarmuka pemakai.

Spesifikasi ini digunakan sebagai dasar pengembangan perangkat lunak, akuisisi perangkat keras, pengujian sistem dan aktivitas lainnya pada fase implementasi. 4. Fase Implementasi

Fase implementasi merupakan fase pembuatan perangkat lunak, tahap transformasi perancangan menjadi instruksi-instruksi yang dapat dimengerti oleh mesin. Selain itu, fase ini juga mencakup akuisisi perangkat lunak dan perangkat keras yang akan digunakan.

Sistem yang akan dibangun diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual FoxPro 8.0 yang berorientasi pada basis data. 5. Fase Penggunaan

Fase penggunaan merupakan tahap untuk memastikan sistem berjalan sebagaimana mestinya yang kemudian akan diterapkan kepada pengguna serta dilakukan pemeliharaan agar sistem dapat digunakan dengan baik.

Metode pengujian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode black box.

Metode pengujian black box ini berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada interface perangkat lunak. Meskipun didesain untuk mengungkap kesalahan, pengujian black Box digunakan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi perangkat lunak adalah operasional; bahwa input diterima dengan baik dan output dihasilkan dengan tepat, dan integritas informasi eksternal (seperti file data) dipelihara (Pressman, 2001).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu Siklus Hidup Sistem, maka hasil dan pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Fase Perencanaan 1.1 Permasalahan dan alternatif solusi

Permasalahan yang selama ini terjadi di Wintex adalah pembuatan surat-surat atau dokumentasi yang berhubungan dengan transaksi aliran barang Wintex masih belum tersusun rapi, masih dibuat dengan Microsoft Word dan Microsoft Excel saja. Jadi tidak memiliki form khusus ataupun sistem khusus untuk mencatat atau membuat surat-suratnya. Pembuatan laporan penjualan, pembelian ataupun yang lain hanya dengan menggunakan Microsoft Excel, hal ini sangat tidak efisien karena menghabiskan banyak waktu.

1.2 Tujuan dan Kendala Sistem

Sistem Informasi Persediaan adalah sistem informasi yang baru dikembangkan. Sistem ini ditujukan untuk digunakan dalam mengatasi masalah Wintex dalam pencatatan persediaan barangnya.

Sistem ini digunakan untuk melakukan pengolahan data persediaan barang yang jumlahnya banyak secara cepat dan rapi.

Data persediaan barang yang digunakan berasal dari Wintex Denpasar. Data ini merupakan hasil pencatatan setiap transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang meliputi penjualan, purchase order (PO), penerimaan barang, retur penjualan dan retur pembelian. 1.3 Deskripsi Umum Sistem

Gambaran singkat tentang sistem yang dibuat adalah sebagai berikut pengguna akan memasukkan data-data yang berhubungan

Page 14: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

6

dengan stock ke dalam sistem, data akan diolah dan hasilnya akan ditampilkan melalui layar dan dapat dicetak. Selain itu, data yang dimasukkan oleh user akan disimpan ke dalam basis data.

Gambaran tentang sistem dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1 Deskripsi Umum Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem kerja:

1. Direktur Operasional selaku Supervisor

2. Chief Accounting/Kasir 3. Bagian Gudang 4. Bagian Pembelian

Bussines Process sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Transaksi pembelian barang ke supplier

Kasir melihat daftar stock barang pada laporan persediaan akhir, apabila barang masih ada maka tidak melakukan pembelian. Tetapi bila stock barang kosong maka kasir meminta bagian gudang memeriksa ulang berdasarkan kartu stock. Jika barang benar kosong, maka bagian gudang mengirimkan informasi dan meminta bagian pembelian membuat surat pesanan pembelian yang diketahui oleh kasir. Surat pesanan pembelian kepada supplier, yang dibuat oleh bagian pembelian ini mendapatkan persetujuan dari kasir, dan direktur operasional. Kemudian barang yang datang dari supplier, diterima oleh kasir dan diperiksa oleh bagian gudang berdasarkan PO. Pada proses penerimaan dan pemeriksaan barang, jika ada barang yang tidak sesuai, maka bagian gudang bekerja sama dengan bagian pembelian untuk membuat retur pembelian yang disetujui kasir. Jika barang yang diterima tidak ada masalah, maka bagian pembelian akan membuat surat penerimaan barang pembelian berdasarkan purchase order dan faktur dari supplier, yang disetujui kasir. Surat purchase order dan surat penerimaan barang pembelian ini kemudian disimpan, sampai pembuatan laporan pembelian dan

laporan stock oleh bagian pembelian dan bagian gudang disetujui kasir yang nantinya akan diserahkan kepada direktur operasional.

2. Transaksi penjualan langsung Customer membeli barang dengan

menelepon atau datang langsung melalui kasir. Setelah menerima order dari customer, kasir akan melihat persediaan barang berdasarkan laporan persediaan akhir. Jika stock ada maka kasir langsung meminta bagian gudang menyiapkan barang dan kasir membuatkan faktur penjualan untuk customer. Jika stock kosong maka kasir akan menginformasikan kepada customer bahwa barang kosong.

3. Transaksi penjualan dengan pemesanan Kasir menerima PO dari customer

melalui fax atau melalui telepon. Kalau PO customer melalui fax maka PO inilah yang disimpan sebagai memo pemesanan. Tetapi jika melalui telepon maka kasir akan mencatat barang pesanan dalam sebuah memo saja. Ketika PO customer telah diterima maka kasir akan meminta bagian gudang untuk memeriksa stock barang. Jika stock barang ada maka barang akan dikirim sesuai waktu yang diminta oleh customer, kasir membuatkan faktur penjualan. Tetapi jika barang kosong maka kasir akan melakukan koordinasi dengan customer dan supplier. Jika koordinasi dengan supplier dan customer berhasil, maka kasir akan memberitahukan kepada bagian pembelian untuk melakukan pesanan pembelian, membuat PO kepada supplier dengan barang sesuai permintaan customer. Jika terdapat masalah terhadap barang yang dikirim ke customer dengan faktur penjualan, dan customer melakukan pengembalian barang, maka kasir akan membuatkan retur penjualan. Faktur penjualan dan retur penjualan ini akan disimpan sampai dibuatnya laporan penjualan yang dilaporkan kepada direktur operasional.

Gambaran tentang busines process ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Fase Analisis 2.1 Identifikasi Kebutuhan Informasi Output

(Pengguna) Pada tahap analisis pengguna, disimpulkan

bahwa sistem yang dirancang terutama ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam pemasukan data, pemeliharaan data, kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan hasil

Page 15: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

7

pengolahan data, serta kemudahan dalam pembuatan laporan. 2.2 Indentifikasi Kebutuhan Data Input

(Sistem) a. Deskripsi Kebutuhan Fungsional

Deskripsi kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan proses pengolahan atau transformasi data. Tabel kebutuhan fungsional (KF) dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1 Kebutuhan Fungsional

Kode Deskripsi

KF-1 Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data master barang.

KF-2 Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data master supplier

KF-3 Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data master customer.

KF-4 Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data transaksi purchase order.

KF-5 Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data transaksi penerimaan barang.

KF-6 Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data transaksi retur pembelian.

KF-7 Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data transaksi faktur penjualan.

KF-8 Melihat, memasukkan, mengedit, menghapus, dan mencetak data transaksi retur penjualan.

KF-9 Melihat dan memasukkan stock awal pada stock awal

KF-10 Mencetak laporan pembelian berdasarkan supplier

KF-11 Mencetak laporan pembelian per periode

KF-12 Mencetak laporan penjualan berdasarkan customer

KF-13 Mencetak laporan penjualan per periode

KF-14 Mencetak laporan kartu stock KF-15 Mencetak laporan persediaan akhir KF-16 Mencetak laporan limit stock

b. Karakteristik Pengguna Karakteristik pengguna adalah pengguna-pengguna yang bertugas dalam pengelolaan sistem. Pengguna SIAP (Sistem Informasi Akuntansi Persediaan) meliputi supervisor, kasir, bagian pembelian dan bagian gudang. Karakteristik pengguna SIAP dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Karakteristik pengguna SIAP

Katagori Pengguna

Hak Akses ke Aplikasi

Supervisor (Direktur Operasional) Kasir Bagian Pembelian Bagian Gudang

¬ KF-1, KF-2, KF-3 ¬ KF-4, KF-5, KF-6 ¬ KF-7, KF-8, KF-9 ¬ KF-10, KF-11 ¬ KF-12,KF-13 ¬ KF-14, KF-15 ¬ KF-16 ¬ KF-3, KF-7, KF-8 ¬ KF-12, KF-13 ¬ KF-2, KF-4, KF-5 ¬ KF-6, KF-10, KF-11 ¬ KF-1, KF-9 ¬ KF-14, KF-15, KF-16

c. Pemodelan fungsional

Berdasarkan kebutuhan fungsional dari sistem, maka dapat diketahui dan dibuat flowchart,dan Data Flow Diagram(DFD). DFD yang dihasilkan adalah DFD level 0 diagram konteks, DFD level 1, DFD level 2. Flowchart dapat dilihat pada Lampiran 2. DFD level 0 diagram konteks dapat dilihat pada Lampiran 3, DFD level 1 pada Lampiran 4, dan DFD level 2 dapat dilihat pada Lampiran 5.

3. Fase Perancangan

3.1 Perancangan Basis Data Tahapan mendesain basis data ada 3 yaitu: 1. Desain Konseptual. Perancangan

model konseptual merupakan perancangan ditingkat konsep, misalnya : kebutuhan aplikasi, sasaran pengguna dan tujuan pemanfaatan. Hasil dari desain konseptual basis data ini adalah berupa entity relationship diagram (ERD). Entity yang dihasilkan adalah entity barang, customer, supplier, faktur penjualan, retur penjualan, purchase order, penerimaan

Page 16: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

8

barang, retur pembelian dan kartu stock. Hubungan antar entity dapat dilihat pada Lampiran 6.

2. Desain Logikal. Memiliki penekanan pada spesifikasi dan elemen-elemen pada database. Desain pada level ini merancang struktur database dan relasi antar tabel. Model database yang digunakan dalam sistem ini adalah model basis data relasional. Database sistem ini disimpan dengan nama Mdata.dbc. Tabel yang ada dalam sistem ini antara lain : 1. Tabel master merupakan tabel

yang penting dan terus ada di dalam sistem informasi. Tabel master ini terdiri dari tabel barang, tabel piutang (tabel customer), tabel hutang (tabel supplier) dan tabel kartu. Tabel barang memiliki fields antara lain kode barang, nama barang, warna, limit, dan satuan. Tabel hutang memiliki fields antara lain kode supplier, nama supplier, alamat1, alamat2, kota, telp, fax, dan attn. Tabel piutang memiliki fields kode customer, nama customer, alamat1, alamat2, kota, telp, fax, attn, kode pos dan email. Tabel kartu memiliki fields antara lain kode barang, nama barang, tgl, no, awal, masuk, keluar, akhir, no po, no faktur, harga dan jumlah.

2. Tabel transaksi untuk mencatat semua data hasil transaksi yang terjadi. Tabel ini terdiri dari tabel po, tabel pom (tabel detail po), tabel bpb (tabel penerimaan barang), tabel bpbm (tabel detail penerimaan barang), tabel rb (tabel retur pembelian), tabel rbm (tabel detail retur pembelian), tabel inv (tabel faktur penjualan), tabel invm (tabel detail faktur penjualan), tabel rj (tabel retur penjualan), dan tabel rrm (tabel detail retur penjualan). Tabel po memilki fields antara lain no po, tgl po, kode barang, qty barang, up po, jum po, disc po, dan disc1 po. Tabel pom memiliki fields no po, tgl po, kode supplier, nama supplier, ppn, ppn1, cash dan cash1. Tabel bpb memiliki fields antara lain adalah no bpb, tgl bpb, kode barang, nama barang, no faktur, qty bpb, up bpb dan jum

bpb. Tabel bpbm memiliki fields antara lain no bpb, tgl bpb, no po, no faktur, kode supplier, nama supplier, ppn, ppn1, cash dan cash1. Tabel rb memiliki fields no rb, tgl rb, kode barang, qty rb, up rb dan no faktur. Tabel rbm memiliki fields antara lain no rb, tgl rb, no faktur, kode suplier, nama supplier, ppn, ppn1, disc dan disc1. Tabel inv memiliki fields antara lain no inv, tgl inv, kode barang, qty inv, up inv, disc inv dan disc1 inv. Tabel invm memiliki fields no inv, tgl inv, kode supplier, ppn, ppn1,cash dan cash1. Tabel rj memilki fields antara lain no rj, tgl rj, no inv, kode barang, nama barang, qty rb, up rj dan jum rj. Tabel rrm memiliki fields antara lain no rj, tgl rj, kode customer, nama customer, no inv, ppn, ppn1, cash dan cash1.

Model relasional dapat dilihat pada Lampiran 7. Sedangkan hubungan antar tabel dapat dilihat pada Lampiran 8.

Hasil dari hubungan antara nama entitas/ relationship dengan nama relasi dan nama tabel dalam perancangan logikal ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship dengan nama relasi dan nama tabel

Nama entitas/ Relationship

Nama Relasi Nama Tabel

Barang Barang Barang Customer Customer Piutang Supplier Supplier Hutang Purchase order Purchase order

dan detail purchase order

Po dan pom

Penerimaan barang

Penerimaan barang dan detail penerimaan barang

Bpb dan bpbm

Retur pembelian

Retur pembelian dan detail retur pembelian

Rb dan rbm

Faktur penjualan

Faktur penjualan dan detail retur penjualan

Inv dan invm

Retur penjualan

Retur penjualan dan detail retur penjualan

Rj dan rrm

Kartu stock Kartu Kartu

Page 17: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

9

3. Desain Fisikal. Merupakan level desain

perangkat yang akan digunakan baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Daftar tabel-tabel basis data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan dapat dilihat pada Lampiran 9. Perangkat keras yang digunakan untuk

mendukung sistem database ini minimum spesifikasinya adalah :

¬ Prosessor 750 MHz ¬ Memori 128 MB ¬ Harddisk 20 GB ¬ Monitor 14” ¬ Keyboard dan Mouse

Perangkat lunak yang digunakan untuk sistem database ini adalah :

¬ Microsoft Windows XP Profesional sebagai sistem operasi

¬ Microsoft Visual FoxPro 8.0 sebagai sistem manajemen basis data dan bahasa pemrograman

3.2 Perancangan Input Input yang dilakukan pada sistem ini adalah menggunakan keyboard dan mouse. Tabel perancangan form untuk Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Perancangan Form SIAP

Kode KF Perancangan Form KF-1 Form master barang KF-2 Form master supplier KF-3 Form master customer KF-4 Form purchase order KF-5 Form penerimaan barang KF-6 Form retur pembelian KF-7 Form faktur penjualan KF-8 Form retur penjualan KF-9 Form stock awal KF-10 Form laporan pembelian

berdasarkan supplier KF-11 Form laporan pembelian per

periode KF-12 Form laporan penjualan

berdasarkan customer KF-13 Form laporan penjualan per

periode KF-14 Form laporan kartu stock KF-15 Form laporan persediaan akhir KF-16 Form laporan limit stock

Adapun form desain input untuk sistem adalah sebagai berikut :

1. Form Menu Utama Tampilan awal form utama adalah form Password, yaitu untuk validasi user untuk penggunaan sistem. Di dalam form menu utama ini terdapat pilihan sub input yang terdiri dari master, transaksi, saldo awal, laporan dan selesai. Sub input master terdiri dari master barang, master supplier dan master customer. Sub input transaksi terdiri purchase order, penerimaan barang, retur pembelian, faktur penjualan, dan retur penjualan, sub input saldo awal adalah stock awal. Sub input laporan terdiri dari pembelian berdasarkan supplier, dan pembelian per periode, penjualan berdasarkan customer, penjualan per periode kartu stock, persediaan akhir dan limit stock.

2. Form master barang Form master barang ini adalah form yang digunakan untuk memasukkan data jenis barang milik Wintex, yang mempunyai hak akses hanya bagian gudang dan direktur operasional. Jika bagian gudang Wintex ingin menambah, melihat, mengubah atau menghapus data barang maka dapat dilakukan melalui form master barang ini. Dalam form master barang ini terdapat kode barang, nama barang, warna, limit dan satuan barang.

3. Form master supplier Form master supplier ini adalah form yang digunakan untuk memasukkan data supplier Wintex, oleh bagian pembelian. Jika bagian pembelian Wintex ingin menambah, melihat, mengubah, atau menghapus data supplier maka dapat dilakukan melalui form input master supplier ini. Dalam form master supplier ini terdapat kode supplier, nama supplier, alamat supplier, kode pos, kota, telepon, fax, attention dan email supplier. Form ini dapat juga diakses oleh direktur operasional sebagai informasi.

4. Form master customer Form master customer ini adalah form yang digunakan untuk memasukkan data customer Wintex, oleh bagian kasir. Jika Wintex ingin menambah, melihat, mengubah atau menghapus data customer maka dapat dilakukan melalui form master customer ini. Dalam form master customer ini terdapat kode customer, nama customer, alamat customer, kota customer, telepon, fax dan attention.

5. Form purchase order Form purchase order ini adalah form yang digunakan untuk memasukkan data pesanan

Page 18: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

10

pembelian barang ke supplier, oleh bagian pembelian. PO ini digunakan pada saat persediaan barang kosong atau pada saat persediaan sudah mencapai limitnya. Dalam form ini terdapat nomor po, tanggal po, kode supplier, nama supplier, kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan, harga beli per satuan, jumlah harga beli barang dan total harga keseluruhan po. Pada form ini terdapat fasilitas tambah, lihat, hapus, koreksi, cetak dan kembali ke menu utama.

6. Form penerimaan barang Form penerimaan barang ini adalah form untuk memasukkan data tentang barang pesanan pembelian/PO yang telah diterima, oleh bagian pembelian. Form penerimaan barang ini pertama digunakan ketika barang pesanan telah diterima dari supplier. Dalam form ini terdapat nomor penerimaan barang, tanggal penerimaan barang, nomor PO, nomor faktur, kode supplier, nama supplier, alamat supplier, kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan, harga beli per satuan, jumlah harga beli dan total harga keseluruhan. Pada form ini terdapat fasilitas tambah, lihat, hapus, koreksi, cetak dan kembali ke menu utama.

7. Form retur pembelian Form retur pembelian barang ini adalah form untuk memasukkan data transaksi retur pembelian, oleh bagian pembelian. Form retur pembelian ini digunakan pada saat barang dari supplier ketika diterima dan telah diperiksa, tidak sesuai dengan PO atau ada kerusakan. Dalam form ini terdapat nomor retur pembelian, nomor faktur pembelian, tanggal retur pembelian dilakukan, nama supplier, alamat supplier, kode barang, nama barang, jumlah barang yang diretur, satuan barang, harga beli per satuan sesuai faktur, total harga barang retur keseluruhan. Pada form ini terdapat fasilitas tambah, lihat, koreksi, hapus, cetak dan kembali ke menu utama.

8. Form faktur penjualan Form faktur penjualan ini adalah form untuk memasukkan data transaksi faktur penjualan, oleh bagian kasir. Form ini digunakan ketika barang-barang yang ada, dijual kepada customer. Dalam form ini terdiri dari nomor faktur penjualan, tanggal faktur penjualan, kode customer, nama customer, alamat customer, kode barang, nama barang, warna, jumlah barang, satuan, harga jual per satuan, jumlah harga barang dan total harga keseluruhan dari faktur penjualan. Fasilitas dalam form ini

adalah tambah, lihat, koreksi, hapus, cetak dan kembali ke menu utama. Form ini dapat diakses oleh bagian kasir dan direktur operasional.

9. Form retur penjualan Form retur penjualan ini adalah form untuk memasukkan data transaksi retur penjualan, oleh bagian kasir. Form ini digunakan pada saat customer mengembalikan barang yang telah dibelinya, karena barang tidak sesuai dengan permintaan customer atau ada kerusakan. Dalam form ini terdiri dari nomor retur penjualan, tanggal retur penjualan, nomor faktur penjualan, kode customer, nama customer, alamat customer, kode barang, nama barang, quantity barang yang diretur, satuan, harga jual per satuan sesuai faktur penjualan, total harga barang keseluruhan retur penjualan. Fasilitas yang ada dalam form ini adalah tambah, lihat, koreksi, hapus, cetak dan kembali ke menu utama. Form ini dapat diakses oleh bagian kasir dan direktur operasional.

10. Form stock awal Form stock awal ini adalah untuk menginput quantity awal barang-barang Wintex pada saat sebelum transaksi yang lain mulai berjalan. Input nilai barang dilakukan oleh bagian gudang. Dalam form ini terdapat kode barang, nama barang, warna, satuan, quantity, tanggal input, dan keterangan. Keterangan disini untuk menjelaskan keadaan barang stock yang siap dipasarkan. Quantity adalah jumlah persediaan awal yang siap untuk dipasarkan. Tanggal input adalah tanggal berapa nilai stock terhadap barang dilakukan. Pada form ini terdapat fasilitas tambah, lihat dan kembali ke menu utama.

11. Laporan pembelian berdasarkan supplier Form laporan pembelian berdasarkan supplier ini untuk melihat dan mencetak informasi pembelian berdasarkan supplier, oleh bagian pembelian. Laporan ini sebagai informasi untuk melihat kepada supplier mana Wintex paling sering melakukan transaksi pembelian dan barang-barang apa yang sering dibeli dari supplier. Fasilitas dalam form ini adalah menginput tanggal transaksi pembelian yang akan dilihat dan nama supplier, fasilitas layar&printer serta selesai.

12. Form laporan pembelian per periode Form laporan pembelian per periode memberikan informasi kepada perusahaan, mengenai transaksi pembelian kepada supplier yang telah dilakukan perusahaan dalam waktu tertentu misalnya per tahun,

Page 19: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

11

dilakukan oleh bagian pembelian . Fasilitas dalam form ini adalah memasukkan selang waktu informasi yang dibutuhkan, yaitu dari tanggal, bulan, tahun berapa sampai dengan tanggal, bulan, tahun berapa.

13. Form laporan penjualan berdasarkan customer Form laporan penjualan per customer ini untuk melihat dan mencetak informasi penjualan berdasarkan customer, oleh bagian kasir. Laporan ini sebagai informasi untuk melihat customer yang paling sering melakukan transaksi pembelian kepada Wintex dan barang-barang apa yang sering dibeli oleh customer. Fasilitas dalam form ini adalah menginput tanggal transaksi penjualan yang akan dilihat dan nama customer, fasilitas layar&printer serta selesai.

14. Form laporan penjualan per periode Form laporan penjualan per periode memberikan informasi kepada perusahaan, mengenai transaksi penjualan kepada customer yang telah dilakukan perusahaan dalam waktu tertentu misalnya per tahun, dapat diakses oleh bagian kasir. Fasilitas dalam form ini adalah memasukkan selang waktu informasi yang dibutuhkan, yaitu dari tanggal, bulan, tahun berapa sampai dengan tanggal, bulan, tahun berapa. Fasilitas lainnya adalah layar&printer dan selesai.

15. Form laporan kartu stock Form ini digunakan untuk melihat dan mencetak laporan persediaan setiap barang (stock) pada waktu tertentu. Dalam form laporan kartu stock ini kita memasukkan kode barang, nama barang dan tanggal persediaan barang yang akan dilihat atau dicetak. Fasilitas form laporan kartu stock adalah layar&printer dan selesai. Form laporan ini dapat diakses oleh bagian gudang dan direktur operasional.

16. Form laporan persediaan akhir Form ini digunakan untuk melihat dan mencetak laporan persediaan akhir barang keseluruhan dalam waktu tertetu. Fasilitas dalam form ini adalah layar&printer dan keluar. Form ini dapat diakses oleh bagian gudang dan direktur operasional.

17. Form laporan limit stock Form limit stock ini digunakan pada saat stock opname atau pada saat tertentu untuk melihat atau memeriksa limit semua barang persediaan, sehingga sisa persediaan barang yang ada di gudang tidak kurang dari limit persediaan. Laporan limit stock ini dapat

dicetak. Form ini dapat diakses oleh bagian gudang dan direktur operasional.

3.3 Perancangan output

Format output yang dihasilkan sistem ini dapat ditampilkan di layar komputer dan dapat dicetak. Tipe keluarannya berupa laporan. Laporan ini terdiri dari laporan master barang, laporan master supplier, laporan master customer, laporan purchase order, laporan penerimaan barang, laporan retur pembelian, laporan faktur penjualan, laporan retur penjualan, laporan kartu stock, laporan persedian akhir, laporan limit stock, laporan penjualan berdasarkan customer, laporan penjualan per periode, laporan pembelian per periode, dan laporan pembelian berdasarkan supplier. 4. Fase Implementasi 4.1 Perangkat Keras Implementasi

Untuk mendukung kinerja dari suatu sistem SIP, diperlukan beberapa perangkat keras yaitu Personal Computer (PC) dengan spesifikasi minimum sebagai berikut :

¬ Memori 128 MB ¬ Hard Disk 20 GB ¬ Monitor 14 “ ¬ Keyboard ¬ Mouse

Sedangkan perangkat keras yang digunakan dalam fase implementasi mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

¬ Processor Pentium IV 1,7 Ghz ¬ Memory 256 MB ¬ Hard Disk 40 GB ¬ Monitor 15 “ ¬ Keyboard dan Mouse

4.2 Perangkat Lunak Implementasi

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam fase implementasi adalah gabungan antara :

¬ Microsoft Windows XP Profesional sebagai sistem operasi.

¬ Microsoft Visual FoxPro 8.0 sebagai bahasa pemrograman. Penggunaan Microsoft Visual FoxPro ini adalah user requirement. Hasil Implementasi dapat dilihat pada Lampiran 10 sampai dengan Lampiran 27.

5. Fase Penggunaan

Pada fase ini, sistem digunakan oleh supervisor (Direktur Operasional), kasir, bagian pembelian dan bagian gudang perusahaan

Page 20: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

12

Wintex. Bagian supervisor, bagian kasir, bagian pembelian dan bagian gudang melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah pengembangan sistem telah mencapai tujuan. Selanjutnya dilakukan tahapan pemeliharaan terhadap sistem dengan tujuan untuk mengoreksi kesalahan yang mungkin timbul dan tidak diketahui pada saat implementasi. Daftar hasil pengujian yang telah dilakukan pada sistem dapat dilihat pada Lampiran 28.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ini digunakan sebagai salah satu alat pengendalian persediaan perusahaan Wintex karena pimpinan perusahaan dapat mengetahui posisi persediaan setiap saat sehingga bila terjadi kecurangan dapat segera diambil langkah-langkah perbaikan agar kinerja perusahaan tetap berjalan dengan baik dan semakin meningkat. Adapun manfaat dari pencatatan persediaan menggunakan sistem ini adalah : 1. Memberikan kemudahan dalam

pengelolaan persediaan, sebab jika dilakukan perhitungan fisik akhir tahun (stock opname), perbedaan antara jumlah fisik dan jumlah yang tertera dalam laporan akan dengan mudah dapat dilokalisir dan diselidiki tanpa perlu meneliti ulang seluruh persediaan yang tentunya akan memerlukan banyak biaya serta membantu pimpinan perusahaan untuk melakukan kebijakan keamanan kinerja perusahaan khususnya keamanan persediaan.

2. Memberikan informasi penting untuk melaksanakan pembelian yang tepat dan pengendalian persediaan serta kebijakan penjualan, sehingga kinerja manajemen perusahaan menjadi teratur dan berjalan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pada penelitian ini telah menghasilkan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (SIAP), studi kasus perusahaan Winner Textile Denpasar Bali. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berbasis komputer dirancang dan dibangun berdasarkan permintaan user untuk meningkatkan efisiensi kerja perusahaan. Sistem ini menangani subsistem transaksi pembelian dan penjualan barang, pencetakan laporan dan pemeliharaan data master. Sistem juga digunakan sebagai salah satu alat untuk membantu perusahaan Wintex dalam pengendalian persediaannya.

Saran Walaupun program aplikasi ini diperuntukkan bagi beberapa user, tetapi program ini hanya dirancang untuk komputer Stand alone. Jika perusahaan semakin berkembang, diharapkan sistem ini dapat dikembangkan untuk komputer yang terhubung oleh jaringan. Sistem masih dapat dikembangkan lebih lanjut, agar sistem dapat memiliki warning untuk masalah sisa barang yang telah mencapai limit dan dapat menampilkan informasi mengenai alasan barang diretur.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, B G. 1993. Kerangka Dasar Sistem Informasi Management. Bagian 1. Terjemahan Adiwardana, A.S. Lembaga Pendidikan Dan Pembinaan Managemen (LPPM), Jakarta.

La Midjan, Susanto A. 1995. Sistem Informasi

Akuntansi I : Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Ed. Ke-9. Lembaga Informatika Akuntansi (LIA), Bandung.

Laudon, K C. 1994. Management Information

System Organization And Technology. Ed. Ke-3. Mac Millan Publishing Company, New York.

McFadden, F R. & J.A. Hoffer. 1994. Modern

Database Manajement. Ed. Ke-4. The Benjamin/Cummings Publishing Company Inc.,California.

McLeod, R. Jr. 2001. Sistem Informasi

Manajemen, Studi Sistem Informasi Berbasis Komputer. Terjemahan Hendra Teguh SE, Ak. PT Prenhallindo, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Ed. Ke-5.

STIE YKPN, Yogyakarta. Niswonger, fess, Warren. 1999. Prinsip-prinsip

Akuntansi . Ed. Ke-19. Terjemahan Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan. Erlangga. Jakarta.

Petersen JV, Ron T, Eric R. 1998. The Essential

Guide To Visual FoxPro 6.0. A Division Of Microsoft Corporation. Washington

Page 21: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

13

Pressman, RS. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak. Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Andi. Yogyakarta.

Viale, JD. 2000. Dasar-dasar Manajemen

Sediaan (Terjemahan). Ed.ke-3. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Zipkin, PH. 1995. Foundations of Inventory

Management. Ed. Ke-4. Cassel Education Ltd.

Page 22: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

14

LAMPIRAN

Lampiran 1. Business Process Diagram

Sistem Flow transaksi pembelian barang ke supplier

Page 23: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

15

Lampiran 1. Business Process Diagram (Lanjutan)

Sistem Flow transaksi penjualan langsung

Page 24: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

16

Lampiran 1. Business Process Diagram (Lanjutan)

Sistem flow transaksi penjualan dengan pemesanan

Page 25: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

17

Lampiran 2. Bagan Alir (Flowchart) Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Keterangan Penjelasan Bagan Alir Sistem Pertama mulai user diminta untuk memasukkan user name dan passwordnya. Jika user name salah maka tidak akan tampil form menu pilihan tetapi jika user name dan password benar, maka akan tampil form menu pilihan yaitu menu master, menu transaksi, menu saldo awal, menu laporan dan selesai. Dalam menu master terdapat sub menu master barang, master customer, dan master supplier. Menu transaksi terdiri sub menu purchase order, penerimaan barang, retur pembelian, faktur penjualan dan retur penjualan. Sub menu laporan terdiri dari pembelian per periode, pembelian berdasarkan supplier, penjualan per periode, penjualan berdasarkan customer, kartu stock, persediaan akhir dan limit stock. Semua data yang dimasukkan dalam form sub menu master, dan sub menu transaksi dapat disimpan ke dalam database. Sedangkan untuk laporan, data yang digunakan diambil dari database.

Page 26: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

18

Lampiran 3. DFD Level 0 (Diagram Konteks)

Page 27: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

19

Lampiran 3. Kamus Data Flow Diagram level 0 (Lanjutan)

Istilah Keterangan/ Deskripsi Master Barang Melihat, memasukkan, mengoreksi, menghapus dan mencetak master barang

yaitu kode barang, nama barang, warna, limit dan satuan. Master Supplier Melihat, memasukkan, mengoreksi, menghapus dan mencetak master

supplier yaitu kode supplier, nama supplier, alamat supplier, telepon, kota, fax, dan attn.

Master Customer Melihat, memasukkan, mengoreksi, menghapus dan mencetak master customer yaitu kode customer, nama customer, alamat customer, kota, telepon, fax, email dan attn

Purchase Order Melihat, memasukkan, mengoreksi, menghapus dan mencetak purchase order yaitu no po, tgl po, kode supplier, nama supplier, alamat, kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan, harga, diskon (%), diskon (Rp) dan jumlah.

Penerimaan Barang Melihat, memasukkan, mengoreksi, menghapus dan mencetak penerimaan barang yaitu no penerimaan barang, tgl, no po, no faktur beli, kode supplier, nama supplier, alamat, kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan, harga, diskon (%), diskon (Rp) dan jumlah.

Retur Pembelian Melihat, memasukkan, mengoreksi, menghapus dan mencetak retur pembelian yaitu no retur pembelian, tgl retur, no faktur, nama penarik barang ( nama orang yang merima retur ) , kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan, harga, diskon (%), diskon (Rp) dan jumlah.

Faktur Penjualan Melihat, memasukkan, mengoreksi, menghapus dan mencetak faktur penjualan yaitu no faktur penjualan, tgl, kode customer, nama customer, alamat, kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan, harga, diskon (%), diskon (Rp) dan jumlah.

Retur Penjualan Melihat, memasukkan, mengoreksi, menghapus dan mencetak retur penjualan yaitu no retur penjualan, tgl, no faktur penjualan, kode customer, nama customer, alamat, kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan, harga, diskon (%), diskon (Rp) dan jumlah.

Saldo Awal (Stock Awal) Memasukkan, dan melihat stock awal yaitu kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan, tgl input, dan keterangan.

Laporan pembelian berdasarkan supplier

Melihat dan mencetak laporan pembelian berdasarkan nama supplier.

Laporan pembelian per periode

Melihat dan mencetak laporan berdasarkan tanggal waktu tertentu, per periode.

Laporan Penjualan berdasarkan customer

Melihat dan mencetak laporan berdasarkan nama customer.

Laporan Penjualan per periode

Melihat dan mencetak laporan berdasarkan tanggal waktu tertentu, per periode.

Laporan Kartu Stock Melihat dan mencetak laporan kartu persediaan barang (Stock) setiap satuan barang.

Laporan Persediaan akhir Melihat dan mencetak laporan persediaan akhir seluruh barang. Laporan Limit Stock Melihat dan mencetak limit stock dari seluruh barang.

Page 28: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

20

Lampiran 4. DFD Level 1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Page 29: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

21

Lampiran 5. DFD Level 2 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Page 30: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

22

Lampiran 6. Entity Relationship Diagram (ER-D)

Keterangan :

1. Satu entity customer dapat mempunyai beberapa faktur penjualan karena satu customer dapat melakukan beberapa kali permintaan penjualan. Satu customer dapat melakukan beberapa kali pengembalian barang sehingga memiliki nomor retur penjualan. Setiap nomor retur penjualan pasti memiliki satu nomor faktur penjualan. Setiap faktur penjualan dapat memiliki beberapa barang.

2. Beberapa entity purchase order dapat diisi dengan satu supplier saja. Setiap Purchase order dapat terdiri dari beberapa barang.

3. Setiap penerimaan barang mempunyai satu purchase order. Setiap penerimaan barang dapat dilakukan untuk beberapa kali retur pembelian. Beberapa retur pembelian dapat dilakukan kepada satu supplier.

4. Satu entity kartu stock berisi banyak barang.

Page 31: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

23

Lampiran 7. Model Relasional

Page 32: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

24

Lampiran 8. Hubungan antar tabel Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Page 33: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

25

Lampiran 9. Daftar Tabel-tabel dalam Basis Data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Tabel Barang Nama Kolom Tipe Length Allow

Nulls Deskripsi

Kode_brg Char 15 NO Kode barang, Primary key Nama_brg Char 50 YES Nama barang

Warna Char 15 YES Warna dari barang Satuan Char 5 YES Unit Satuan dari barang Limit Num 6 YES Limit batas persediaan barang Awal Num 9 YES Awal persediaan barang, sebelum

transaksi dilakukan Akhir Num 15 YES Akhir persediaan barang Masuk Num 11 YES Jumlah barang yang masuk Keluar Num 11 YES Jumlah barang yang keluar

Sisa Num 15 YES Jumlah barang yang masih sisa Tabel Piutang (Customer)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

Kode _Cust (PK) Char 10 NO No Kode pembeli, Primary key Nama_Cust Char 30 YES Nama pembeli

Alamat Char 50 YES Alamat pembeli Telepon Char 30 YES Nomor telepon pembeli

Fax Char 30 YES Nomor faximile pembeli Attn Char 20 YES Attention, Nama pembeli yang dapat di

hubungi Kode_Pos Char 6 YES Kode pos dari alamat pembeli

Kota Char 15 YES Kota dari pembeli E-mail Char 20 YES E-mail dari pembeli

Tabel Hutang (Supplier)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

Kode_Supp (PK) Char 10 NO No Kode Pemasok barang, Primary Key Nama_ Supp Char 30 YES Nama perusahaan pemasok barang

Alamat Char 50 YES Alamat perusahaan pemasok barang Kota Char 15 YES Kota tempat perusahaan pemasok

Telepon Char 30 YES Nomor telepon perusahaan pemasok Fax Char 30 YES Nomor Faximile perusahaan pemasok

barang Attn Char 20 YES Attention, Nama orang yang dapat

dihubungi di perusahaan pemasok

Page 34: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

26

Lampiran 9. Daftar Tabel-tabel dalam Basis Data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Lanjutan) Tabel PO (Purchase Order)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_po (PK) Char 14 NO Nomor pesanan pembelian, Primary Key Tgl_po Date 8 NO Tanggal pesanan pembelian Kode_brg Char 15 NO Kode barang yang dipesan kepada supplier Nama_brg Char 20 YES Nama barang yang dipesan kepada supplier Qty_po Num 11 YES Quantity banyaknya barang per unit yang

dipesan Warna Char 10 YES Warna Barang Satuan_po Char 5 YES Satuan unit barang yang dipesan Up_po Num 11 YES Harga beli barang pesanan Jum_po Num 14 YES Jumlah harga barang keseluruhan yang

dipesan Disc_po Num 5 YES Persentase diskon dari po Disc1_po Num 9 YES Diskon Rupiah dari po Satuan_po Char 5 YES Satuan dari barang po Tabel pom (Tabel Detail PO)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_po Char 14 NO Nomor dari purchase order Tgl_po Date 8 NO Tanggal retur pembelian Kode_supp Char 10 YES Kode supplier Nama_supp Char 30 YES Nama supplier Alamat_supp Char 50 YES Alamat dari supplier ppn Num 5 YES Pajak persentase dari barang po ppn_1 Num 9 YES Pajak dalam rupiah dari barang po Cash Num 5 YES Total harga sebelum ppn Cash1 Num 9 YES Total harga sesudah ppn Tabel bpb (Penerimaan Barang)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_bpb (PK) Char 14 NO Nomor penerimaan barang yang telah dibeli dari supplier, Primary Key

Tgl_bpb Date 8 NO Tanggal penerimaan barang No_po Char 14 NO Nomor dari purchase order, pesanan

pembelian barang Kode_brg Char 15 NO Kode barang yang telah diterima Nama_brg Char 50 YES Nama barang yang telah diterima Jum_bpb Num 14 YES Jumlah harga barang yang telah diterima Qty_bpb Num 11 YES Quantity banyaknya tiap unit barang yang

diterima Kode_supp Char 10 YES Kode supplier yang mengirim barang Nama_supp Char 30 YES Nama supplier yang mengirim barang Satuan_bpb Char 5 YES Satuan setiap barang yang diterima. No_faktur Char 10 YES Nomor faktur pembelian dari supplier Disc_bpb Num 5 YES Persentase diskon dari penerimaan barang Disc1_bpb Num 9 YES Diskon rupiah dari penerimaan barang Lampiran 9. Daftar Tabel-tabel dalam Basis Data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Lanjutan)

Page 35: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

27

Tabel bpbm (Detail Penerimaan Barang)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_bpb Char 14 NO Nomor dari purchase order Tgl_bpb Date 8 NO Tanggal penerimaan barang Kode_supp Char 10 YES Kode supplier Nama_supp Char 30 YES Nama supplier Almt_supp Char 50 YES Alamat supplier No_po Char 14 YES Nomor pesanan pembelian No_faktur Char 14 YES Nomor faktur pembelian ppn Num 5 YES Pajak persentase setiap barang po ppn1 Num 9 YES Pajak dalam rupiah jumlah harga barang Cash Num 5 YES Total harga sebelum ppn Cash1 Num 9 YES Total harga setelah ppn Tabel Rb (Retur Pembelian)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_rb (PK) Char 14 NO Nomor dari retur pembelian, Primary Key Tgl_rb Date 8 NO Tanggal retur pembelian No_bpb Char 10 YES Nomor penerimaan barang No_faktur Char 14 NO Nomor faktur pembelian dari supplier Kode_brg Char 15 YES Kode dari barang yang diretur kepada

supplier Nama_brg Char 30 YES Nama barang yang diretur Qty_rb Num 15 YES Quantity barang yang diretur kepada

supplier Kode_supp Char 10 YES Kode dari supplier yang diretur barangnya Nama_supp Char 50 YES Nama dari supplier yang diretur barangnya Juml_rb Num 14 YES Jumlah harga banyaknya barang yang

diretur Up_rb Num 11 YES Harga dari retur pembelian Disc1_rb Num 11 YES Diskon rupiah retur pembelian Tabel rbm (Detail Retur Pembelian)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_rb Char 14 NO Nomor dari retur pembelian Tgl_rb Date 8 NO Tanggal retur pembelian Kode_supp Char 10 YES Kode supplier Nama_supp Char 30 YES Nama supplier Almt_supp Char 50 YES Alamat supplier No_faktur Char 10 NO Nomor faktur pembelian ppn Num 5 YES Pajak dalam persentase setiap barang yang

dibeli ppn1 Num 9 YES Pajak dalam rupiah jumlah harga barang

yang dibeli Nama_p Char 30 YES Nama penarik/ penerima barang retur beli Cash Num 5 YES Total harga sebelum ppn Cash1 Num 9 YES Total harga sesudah ppn

Page 36: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

28

Lampiran 9. Daftar Tabel-tabel dalam Basis Data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Lanjutan) Tabel inv (Faktur Penjualan)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_inv (PK) Char 14 NO Nomor invoice( nomor faktur dari transaksi penjualan) Primary Key

Tgl_inv Date 8 NO Tanggal invoice, tanggal transaksi penjualan

Kode_brg Char 15 NO Kode barang yang di jual, Foreign Key Nama_brg Char 50 YES Nama barang yang dijual Warna Char 10 YES Warna barang yang dijual Qty_inv Num 11 YES Quantity/banyaknya barang per unit yang

dijual Satuan_inv Char 5 YES Satuan unit barang yang dijual Kode_cust Char 10 YES Kode customer/pembeli Nama_cust Char 30 YES Nama customer Up_inv Num 11 YES Harga jual per satuan barang Juml_inv Num 14 YES Jumlah harga per unit barang yang dijual Disc_inv Num 5 YES Persentase diskon dari faktur penjualan Disc1_inv Num 9 YES Diskon rupiah dari faktur penjualan Tabel invm (Detail Faktur Penjualan)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_inv Char 14 NO Nomor dari faktur penjualan Tgl_inv Date 8 NO Tanggal faktur penjualan Kode_cust Char 10 YES Kode customer Nama_cust Char 30 YES Nama customer Alamat_cust Char 50 YES Alamat dari customer ppn Num 5 YES Pajak dalam persentase setiap barang yang

dijual ppn1 Num 9 YES Pajak dalam rupiah jumlah harga barang Cash Num 5 YES Total harga sebelum ppn Cash1 Num 9 YES Total harga sesudah ppn

Page 37: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

29

Lampiran 9. Daftar Tabel-tabel dalam Basis Data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Lanjutan) Tabel Rj (Retur Penjualan)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_rj (PK) Char 14 NO Nomor dari retur penjualan, Primary Key

Tgl_rj Date 8 NO Tanggal retur penjualan No_inv Char 14 NO Nomor invoice Kode_brg Char 15 YES Kode barang yang diretur oleh customer

Nama_brg Char 30 YES Nama barang yang diretur oleh customer

Qty_rj Num 11 YES Quantity dari barang yang diretur oleh customer

Kode_Cust Char 10 NO Kode customer yang melakukan retur barang

Nama_Cust Char 50 YES Nama customer yang melakukan retur barang

Juml_rj Num 14 YES Jumlah harga barang yang diretur oleh customer

Up_rj Num 11 YES Harga setiap unit barang dari retur penjualan

Disc1_rj Num 9 YES Diskon rupiah dari retur penjulan

Tabel rrm (Detail Retur Jual)

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

No_rj Char 14 NO Nomor dari retur penjualan Tgl_rj Date 8 NO Tanggal retur penjualan Kode_cust Char 10 YES Kode customer Almt_cust Char 50 YES Alamat customer Nama_cust Char 30 YES Nama customer ppn Num 5 YES Pajak dalam persentase setiap barang yang

dijual ppn1 Num 9 YES Pajak dalam rupiah jumlah harga barang Cash Num 5 YES Total harga sebelum ppn Cash1 Num 9 YES Total harga sesudah ppn No_faktur Char 14 YES Nomor dari faktur penjualan

Page 38: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

30

Lampiran 9. Daftar Tabel-tabel dalam Basis Data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Lanjutan) Tabel kartu

Nama Kolom Tipe Length Allow Nulls

Deskripsi

Kode_brg Char 15 NO Kode barang Nama_brg Char 50 NO Nama barang Satuan Char 15 YES Satuan unit barang Tanggal Date 8 YES Tanggal kartu No_bpb Char 14 YES Nomor penerimaan barang No_faktur Char 14 YES Nomor faktur pembelian No_inv Char 14 YES Nomor Invoice Masuk Num 11 YES Jumlah barang masuk Keluar Num 11 YES Jumlah barang yang keluar Awal Num 9 YES Jumlah barang persediaan awal Warna Char 15 YES Warna barang Jumlah Num 15 YES Jumlah dari semua transaksi

Page 39: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

31

Lampiran 10. Tampilan Menu Utama Password

Page 40: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

32

Lampiran 11. Tampilan Menu Pilihan

Page 41: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

33

Lampiran 11. Tampilan Menu Pilihan (Lanjutan)

Page 42: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

34

Lampiran 12. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Master Barang

Lampiran 13. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Master Supplier

Page 43: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

35

Lampiran 14. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Master Customer

Page 44: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

36

Lampiran 15. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Purchase Order

Page 45: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

37

Lampiran 16. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Penerimaan Barang

Page 46: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

38

Lampiran 17. Tampilan Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Retur Pembelian

Lampiran 18. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Faktur Penjualan

Page 47: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

39

Lampiran 19. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Transaksi Retur Penjualan

Lampiran 20. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Saldo Awal

Page 48: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

40

Lampiran 21. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Pembelian berdasarkan Supplier

Lampiran 22. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Pembelian Per Periode

Page 49: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

41

Lampiran 23. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Penjualan berdasarkan Customer

Lampiran 24. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Penjualan Per Periode

Page 50: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

42

Lampiran 25. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Kartu Stock

Lampiran 26. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Persediaan Akhir

Page 51: Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di ... · SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ... karya ilmiah ini berhasil ... Tabel 3 Hubungan antara nama entitas/ relationship

43

Lampiran 27. Tampilan Menu Pilihan Sub Menu Laporan Limit Stock

Lampiran 28. Daftar Hasil Pengujian pada Sistem

No Pengujian yang dilakukan Hasil yang diharapkan Hasil 1 Memasukkan Nama User dan User ID ke

dalam Menu Password Jika Nama User dan User ID salah tidak dapat akses sistem, tapi jika benar maka akses sistem lebih lanjut dapat dilakukan.

OK

2 Memilih Semua Menu Pilihan sesuai dengan Hak Akses User

Menu yang dipilih sesuai dengan Hak Akses User dapat tampil

OK

3 Menambah Data di Menu Master Barang, Master Supplier, Master Customer, Transaksi Purchase Order, Transaksi Penerimaan Barang, Transaksi Retur Pembelian, Transaksi Faktur Penjualan dan Transaksi Retur Penjualan. Tombol Tambah dipilih.

Teks kotak input data Master Barang, Master Supplier, Master Customer, Transaksi Purchase Order, Transaksi Penerimaan Barang, Transaksi Retur Pembelian, Transaksi Faktur Penjualan dan Transaksi Retur Penjualan tampil, tombol simpan dan selesai aktif

OK

4 Memilih Menu Saldo awal dan memasukkan data persediaan awal barang

Teks input data Saldo Awal muncul, tombol simpan, lihat dan ke Menu Utama aktif

OK

5 Memilih Tombol Lihat di Menu Master dan Menu Transaksi

Data semua Master dan Transaksi tampil untuk dilihat

OK

6 Memilih Tombol Koreksi di Menu Master dan Menu Transaksi

Teks kotak input data yang akan dikoreksi tampil, tombol Confirm dan Selesai aktif

OK

7 Memilih tombol Hapus di Menu Master dan Menu Transaksi.

Teks kotak input yang akan dihapus tampil, tombol Confirm dan Selesai aktif

OK

8 Memilih tombol Print di Menu Master dan Menu Transaksi

Lembar preview sebelum print tampil. Tombol Confirm dan Selesai Aktif

OK

9 Memasukkan data di semua Menu Master dan Menu Transaksi yang sudah ada.

Kotak pesan bahwa data sudah ditampilkan.

OK

10 Melihat Menu Laporan dan Memilih Laporan yang diperlukan

Lembar Laporan pilihan yang diperlukan tampil dan dapat dicetak

OK

11 Memilih Menu Selesai Keluar dari Sistem OK