Sistem hukum dan perdilan internasional

29
Profile DISUSUN OLEH : FADHLURROHMAN KELAS : XI IPA 3 SMAN 1 PEMALI

description

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional oleh Fadlur rahman Kelas XI IPA 3

Transcript of Sistem hukum dan perdilan internasional

Page 1: Sistem hukum dan perdilan internasional

ProfileDISUSUN OLEH : FADHLURROHMANKELAS : XI IPA 3

SMAN 1 PEMALI

Page 2: Sistem hukum dan perdilan internasional

Standar Kompetensi : Menganalisis Sistem Hukum dan peradilan InternasionalKompetensi Dasar :

1.Mendeskripsikan system hukum dan peradilan Internasional2.Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh mahkamah internasional3.Menghargai putusan Mahkamah Internasional

Page 3: Sistem hukum dan perdilan internasional

Makna Hukum Internasional

Makna Hukum Internasional

Asas – asas hukum Internasional

Asas – asas hukum Internasional

Sumber-Sumber Internasional

Sumber-Sumber Internasional

Lembaga Peradilan Internasional

Lembaga Peradilan Internasional

Sebab-sebab terjadinya Sengketa

Internasional

Sebab-sebab terjadinya Sengketa

Internasional

Cara penyelesaian Sengketa

internasional

Cara penyelesaian Sengketa

internasional

Penyelesaian melalui Mahkamah

internasional

Penyelesaian melalui Mahkamah

internasional

Contoh Keputusan/kasus

Mahkamah Internasioanal

Contoh Keputusan/kasus

Mahkamah Internasioanal

Page 4: Sistem hukum dan perdilan internasional

Menurut Mochtar Kusumaatmaja, Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas Negara, antara Negara dengan Negara, dan Negara dengan subyek hukum internasional bukan Negara, atau antar subyek hukum internasional bukan Negara satu sama lain. Hukum Internasional digolongkan menjadi hukum Internasional Publik dengan hukum perdata internasional. Hukum Internasional Publik atau hukum antar negara, adalah asas dan kaidah hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang bersifat pidana, sedangkan hukuk perdata internasional atau hukum antar bangsa, yang mengatur masalah perdata lintas Negara (perkawinan antar warga Negara suatu Negara dengan warga Negara lain). Wiryono Prodjodikoro, Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai Negara.

J.G.Starke menyatakan, Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum (body of low) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dank arena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar Negara.

Makna Hukum Internasional

Page 5: Sistem hukum dan perdilan internasional

Asas – asas hukum Internasional

Menurut Resolusi majelis Umum PBB No. 2625 tahun 1970, ada tujuh asas, yaitu :1.Setiap Negara tidak melakukan ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan kemerdekaan Negara lain. Dalam asas ini ditekankan bahwa setiap Negara tidak memberikan ancaman dengan kekuatan militer dan tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan piagam PBB2.setiap Negara harus menyelesaikan masalah internasional dengan cara damai, Dalam asas ini setiap Negara harus mencari solusi damai, menghendalikan diri dari tindakan yang dapat membahayakan perdamaian internasional.3.Tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri Negara lain, Dalam asas ini menekankan setip Negara memiliki hak untuk memilih sendiri keputusan politiknya, ekonomi, social dan system budaya tanpa intervensi pihak lain.4.Negara wajib menjalin kerjasama dengan Negara lain berdasar pada piagam PBB, kerjasama itu dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian dan keamanan internasional di bidang Hak asasi manusia, politik, ekonomi, social budaya, tekhnik, perdagangan.

Page 6: Sistem hukum dan perdilan internasional

Asas – asas hukum Internasional

5. Asas persaman hak dan penentuan nasib sendiri, kemerdekaan dan perwujudan kedaulatan suatu Negara ditentukan oleh rakyat.

6. Asas persamaan kedaulatan dari Negara, Setiap Negara memiliki persamaan kedaulatan secara umum sebagai berikut :

a) Memilki persamaan Yudisial (perlakuan Hukum). b) Memilikimhak penuh terhadap kedaulatan c) Setiap Negara menghormati kepribadian Negara lain. d) Teritorial dan kemerdekanan politi suatu Negara adalah tidak

dapat diganggu gugat e) Setap Negara bebas untuk membangun system politik, soaial,

ekonomi dan sejarahbangsanya.

f) Seiap Negara wajib untuk hidup damai dengan Negara lain.

Page 7: Sistem hukum dan perdilan internasional

Asas – asas hukum Internasional

7. Setiap Negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajibannya, pemenuhan kewajiban itu harus sesuai dengan ketentuan hukum internasional. B. Subyek Hukum InternasionalAdalah pihak-pihak yang membawa hak dan kewajiban hukum dalam pergaulan internasional. Menurut Starke, subyek internasional termasuk Negara, tahta suci, Palang merah Internasional, Organisasi internasional, Orang perseorangan (individu), Pemberontak dan pihak-pihak yang bersengketa.

Page 8: Sistem hukum dan perdilan internasional

Sumber-Sumber Internasional

Adalah sumber-sumber yang digunakan oleh Mahkamah Internasional dalam memutuskan masalah-masalah hubungan internasional. Sumber hukum internasional dibedakan menjadi sumber hukumdalam arti materil dan formal. Dalam arti materil, adalah sumber hukum internasional yang membahas dasar berlakunya hukum suatu Negara. Sedangkan sumber hukum formal, adalah sumber dari mana untuk mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional.Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam arti formal merupakan sumber yang paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dipakai Mahkamah internasional dalam memutuskan suatu sengketa internasional. Sumber hukum internasional formal terdapat dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional Permanen 1920

Page 9: Sistem hukum dan perdilan internasional

Sumber-Sumber Internasional

Berdasarkan Piagam Mahkamah Internasional Permanen 1920

Perjanjian Internasional

(traktat)

Asas-asas hukum umum yang diakui

Kebiasaan Internasional

Keputusan-keputusan hakim

Page 10: Sistem hukum dan perdilan internasional

Perjanjian Internasional (traktat)

adalah perjanjian yang diadakan antaranggota masyarakat bangsa-bangsa dan mengakibatkan hukum baru.

Page 11: Sistem hukum dan perdilan internasional

Kebiasaan Internasional yang diterima sebagai hukum

tidak semua kebiasaan internasional menjadi sumber hukum. Syaratnya adalah kebiasann itu harus bersifat umum dan diterima sebagi hukum.

Page 12: Sistem hukum dan perdilan internasional

Asas-asas hukum umum yang diakui oleh bangsa beradab

adalah asas hukum yang mendasari system hukum modern. Sistem hukum modern, adalah system hukum positif yang didasarkan pada lembagaa hukum barat yang berdasarkan sebagaian besar pada asas hukum Romawi

Page 13: Sistem hukum dan perdilan internasional

Keputusan-keputusan hakim dan ajaran para ahli hukum Internasional

adalah sumber hukum tambahan (subsider), artinya dapat dipakai untuk membuktikan adanya kaidah hukum internasional mengenai suatu persoalan yang didasarkan pada sumber hukum primer atau utama yaitu Perjanjian internasional, kebiasaan internasional, dan asas hukum umum.

Page 14: Sistem hukum dan perdilan internasional

Lembaga Peradilan Internasional

Mahkamah Internasional

Mahkamah Pidana Internasional

Panel Khusus dan Spesial Pidana internasional

Page 15: Sistem hukum dan perdilan internasional

Mahkamah Internasional

Mahkamah internasional adalah lembaga kehakiman PBB berkedudukan di Den Haag, Belanda. Didirikan pada tahun 1945 berdasarkan piagam PBB, berfungsi sejak tahun 1946 sebagai pengganti dari Mahkamah Internasional Permanen.

Page 16: Sistem hukum dan perdilan internasional

Fungsi Mahkamah Internasional

Adalah menyelesaikan kasus-kasus persengketaan internasional yang subyeknya adalah Negara. Ada 3 kategori Negara, yaitu :• Negara anggota PBB, otomatis dapat mengajukan kasusnya ke Mahkamah Internasional.• Negara bukan anggota PBB yang menjadi wilayah kerja Mahkamah intyernasional. Dan yang bukan wilayah kerja Mahkamah Internasional boleh mengajukan kasusnya ke Mahkamah internasional dengan syarat yang ditentukan dewan keamanan PBB.• Negara bukan wilayah kerja (statute) Mahkamah internasional, harus membuat deklarasi untuk tunduk pada ketentuan Mahjkamah internasional dan Piagam PBB. Yuridikasi Mahkamah Internasional :Adalah kewenangan yang dimilki oleh Mahkamah Internasional yang bersumber pada hukum internasional untuk meentukan dan menegakkan sebuah aturan hukum.

Page 17: Sistem hukum dan perdilan internasional

Kewenangan atau Yuridiksi

Memutuskan perkara-perkara pertikaian (Contentious Case).• Memberikan opini-opini yang bersifat nasehat (Advisory Opinion).Yuridikasi menjadi dasar Mahkamah internasional dalam menyelesaikan sengketa Internasional. Beberapa kemungkinan Cara penerimaan Yuridikasi sbb :• Perjanjian khusus, dalam hal ini para pihak yang bersengketa perjanjian khusus yang berisi subyek sengketa dan pihak yang bersengketa. Contoh kasus Indonesia degan Malaysia mengenai Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan.• Penundukan diri dalam perjanjian internasional, Para pihak yang sengketa menundukkan diri pada perjanjian internasional diantara mereka, bila terjadi sengketa diantara para peserta perjanjian.• Pernyataan penundukan diri Negara peserta statute Mahkamah internasional, mereka tunduk pada Mahkamah internasional, tanpa perlu membuat perjanjiankhusus.

Page 18: Sistem hukum dan perdilan internasional

Kewenangan atau Yuridiksi

Keputusan Mahkamah internasional Mengenai yuriduksinya, bila terjadi sengketa mengenai yuridikasi Mahkamah Internasional maka sengketa tersebut diselesaikan dengan keputusan Mahkamah Internasional sendiri.• Penafsiran Putusan, dilakukan jika dimainta oleh salah satu atau pihak yang bersengketa. Penapsiran dilakukan dalambentuk perjanjian pihak bersengketa.• Perbaikan putusan, adanya permintaan dari pihak yang bersengketa karena adanya fakta baru (novum) yang belum duiketahui oleh Mahkamah Internasional.

Page 19: Sistem hukum dan perdilan internasional

Mahkamah Pidana Internasional

Bertujuan untuk mewujudkan supremasi hukum internasional dan memastikan pelaku kejahatan internasional

Page 20: Sistem hukum dan perdilan internasional

Panel Khusus dan Spesial Pidana internasional

Adalah lembaga peradilan internasional yang berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat internasional yang bersifat tidak permanen atau sementara (ad hoc) dalam arti setelah selesai mengadili maka peradilan ini dibubarkan.

Page 21: Sistem hukum dan perdilan internasional

Sengketa Internasional

Sengketa internasional (International despute), adalah perselisihan yang terjadi antara Negara dengan Negara, Negara dengan individu-individu, atau Negara dengan lembaga internasional yang menjadi subyek hukum internasional.

Page 22: Sistem hukum dan perdilan internasional

Sebab-sebab terjadinya Sengketa Internasional

1. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya dalam mperjanjiann internasional

2. Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional

3. Perebutan sumber-sumber ekonomi4. Perebutan pengaruh ekonomi, politik, atau

keamanan regional dan internasional

Page 23: Sistem hukum dan perdilan internasional

Cara penyelesaian Sengketa internasional

Penyelesaian secara damai

Penyelesaian secara paksa, kekerasan atau perang

Page 24: Sistem hukum dan perdilan internasional

Penyelesaian secara damai

Arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan cara menyerahkannya kepada orang tertentu atau Arbitrator, yang dipilih secara bebas oleh mereka yang bersengketa, namun keputusannya harus sesuai dengan kepatutan dan keadilan ( ex aequo et bono). Prosedur penyelesaiannya, adalah :

1. Masing-masing Negara yang bersengketa menunjuk dua arbitrator, satu bolehberasal dari warga negaranya sendiri.

2. Para arbitrator tersebut memilih seorang wasit sebagai ketua dari pengadilanArbitrase tersebut

3. Putusan melalui suara terbanyak.

Page 25: Sistem hukum dan perdilan internasional

Penyelesaian secara paksa, kekerasan atau perang

Perang dan tindakan bersenjata non perang, bertujuan untuk menaklukkan Negara lawan dan membebankan syarat penyelesaian kepada Negara lawan.Retorsi, adalah pembalasan dendam oleh suatu Negara terhadap tindakan – tindakan tidak pantas yang dilakukan Negara lain. Contoh menurunkan status hubungan diplomatic, atau penarika diri dari kesepakatan-kresepakatan fiscal dan bea masuk.Intervensi (campur tangan),adalah campur tanagn terhadap kemerdekaan politik tertentu secara sah dan tidak melanggar hukum internasionalContohnya:1.Intervensi kolektif sesuai dengan piagam PBB2.Intervesi untuk melindungi hak-hak dan kepentingan warga negaranya3.Pertahanan diri

Page 26: Sistem hukum dan perdilan internasional

Penyelesaian melalui Mahkamah internasional

Ada dua mekanisme penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah internasional, yaitu mekanisme normal dan khusus.• Mekanisme Normal :1. Penyerahan perjanjian khusus yng berisi tdentitas para pihak dan pokok persoalan sengketa.2. Pembelaan tertulis, berisi fakta, hukum yang relevan, tambahan fakta baru, penilakan atas fakta yang disebutkan dan berisi dokumen pendukung.3. Presentasi pembelaan bersifat terbuka dan umum atautertutup tergantung pihak sengketa.4. Keputusan bersifat menyetujui dan penolakan.

Page 27: Sistem hukum dan perdilan internasional

Contoh Keputusan/kasus Mahkamah Internasioanal

Amerika serikat di Filipina : tahun 1906 tentara AS melakukan pembunuhan warga Filipina, membunuh dan membakar 600 rakyat desa itu. Para pelakunya telah di sidang di pengadilan militer amun banyak yang dibebaskan.• Amerika serikat di Cina : pada tahun 1968 terjadi pristiwa My lai Massacre. Kompi Amerika menyapu warga desa denga senjata otomatis dan menewaskan 500 orang. Pra pelakunya telah disidang dan dihukum.• Amerika serikat di Jepang : pada tahun 1945 lebih dari 40.000 rakyat Jepang meninggal akibat Bom Atom.• Pembersihan etnis yahudi oleh Nazi Di jerman atas pimpinan Adolf Hitler, Mahkamah Internasional telah mengadili dan menhukum pelaku.

Page 28: Sistem hukum dan perdilan internasional

Contoh Keputusan/kasus Mahkamah Internasioanal

Jepang banyak membunuh rakyat Indonesia dengan Kerja paksa dan 10.000 rakyat Indonesia hilang. Pengadilan internasional telah dijalankan dan menghukum para penjahatnya.• Serbia di Bosnia dan Kroasia: anatar 1992-1995 pembersihan etnis kroasia dan Bosnia oleh Kroasia danmembunuh sekitar 700.000 warga Bosnia dan Kroasia. Para penjahat perangnya sampai sekarang masih menjalani proses persidangan di Den Haag,Belanda.• Pemerintah Rwanda terhadap etniks Hutu : Selama tiga bulan di tahu 1994 antara 500 samapai 1 juta orang etnis Hutu dan Tutsi telah dibunuh ioleh pemerintah Rwanda. PBB menggelar pengadilan kejahatan perang di Arusha Tanzania dan hanya menyeret 29 penjahat perangnya.

Page 29: Sistem hukum dan perdilan internasional

Contoh Keputusan/kasus Mahkamah Internasioanal

Indonesia dengan Malaysia terhadap kasus Pulau sipadan dan Ligitan, dan Mahkamah internasional memenangkan pihak Malaysia pada ahun 2003. Malaysia adalah pemilik ke dua pulau tersebut. Indonesia menghormatikeputusan tersebut.• Kasaus Timor TImur diselesaikan secara Intrnasional dengan referendum. Dan sejak tahun 1999 Timor-Timur berdiri sebagai sebuah Negara bernama Republik Tomor Lorosae /Timor Leste.