Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

27
HUKUM EKONOMI DAN HUKUM INTERNASIONAL

Transcript of Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

Page 1: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 1/27

HUKUM EKONOMI

DAN

HUKUM INTERNASIONAL

Page 2: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 2/27

1.  ANALISA EKONOMI ATAS HUKUMPERBANKAN

Menganalisa hukum dapat dilakukan denganberbagai pendekatan (approaches).Dalam buku yang dikarang oleh Lloyd

dan Freeman yang berjudul LloydsIntroduction to Jurisprudencedipaparkan 8 pendekatan yang dikenaldalam ilmu hukum; mulai dari

pendekatan hukum alam (natural law)sampai dengan pendekatan marxis(marxist theories of law and state)

Page 3: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 3/27

Dari delapan pendekatan yang

disebutkan, salah satunya adalahpendekatan trend modern ilmuhukum yang didasarkan pada

kajian analisa dan normatif (modern trend in analytical andnormative jurisprudence) yang

salah satunya adalah mengkajihukum atas dasar analisa ekonomi(economic analysis of law)

Page 4: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 4/27

 ANALISA EKONOMI ATAS HUKUM SEBAGAISEBUAH PENDEKATAN

Posner berpendapat bahwa penggunaanprinsip-prinsip dalam ilmu ekonomi dapat dijadikan sebagai pendekatan untuk

mengkaji masalah hukum economic ispowerful tool for analyzing a vast range of legal question selanjutbya dikatakanoleh polinsky bahwa pendekatan analisa

ekonomi terhadap hukum dilakukan olehahli hukum in order to focus on how tothink like an economist about legal rules

Page 5: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 5/27

Menurut Posner berperannya hukum harus

dilihat dari segi nilai (value), kegunaan(utility) dan efesiensi (efficiency). Harusdiakui bahwa para ekonom dalammenerapkan ketiga prinsip tersebut sering

menggunakan berbagai teori danperhitungan yang rumit. Masalah efesiensisaja misalnya paling tidak ada empat 

katagori yaitu productive efficiency,allocative efficiency, pareto optimality andsuperiority dan kaldor-hicks efficiency.

Page 6: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 6/27

Pendekatan yang digunakan oleh

Posner tentunya dapat digunakandalam mengkaji hukum yang berlakudi Indonesia. Salah satu persoalan

hukum tersebut adalah hukum yangmengatur kegiatan industriperbankan. Selanjutnya dengan

mendasarkan kepada pendekatan iniakan di bahas tentang hukumperbankan yang berlaku di Indonesia.

Page 7: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 7/27

SIFAT DARI INDUSTRI PERBANKAN

Industri perbankan memiliki sifat yang khusus. Pertama, sebagaisalah satu sub-sistem industri jasakeuangan, industri perbankansering dianggap sebagai

 jantungnya dan motor penggerakperekonomian suatu negara.

Page 8: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 8/27

Sifat kedua adalah industri

perbankan merupakan suatuindustri yang sangat bertumpupada kepercayaan (fiduciary)

masyarakat yang memiliki uanguntuk disimpan. Kepercayaanmasyarakat bagi industri perbankan

adalah segalanya.

Page 9: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 9/27

TUJUAN PENGATURAN INDUSTRI

PERBANKANLash berpendapat bahwa ada lima tujuan

pengaturan industri perbankan, yaitu

menjaga keamanan (safety) bank,memungkinkan terciptanya ilmu kompetisi,pemberian kredit untuk tujuan-tujuankhusus, perlindungan terhadap nasabahdan menciptakan suasana yang kondusif bagi pengambilan kebijakan moneter.

Page 10: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 10/27

HUKUM PERBANKAN INDONESIA

Produk hukum pertama yang mengaturhukum perbankan di Indonesia adalahPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No.2/1946 yang

menegaskan kelahiran BNI. Kemudianpada tahun 1953 dikeluarkan Undang-undang (UU) No.11/1953 tentangpenetapan UU Pokok Bank Indonesia. UU

No.11/1953 selanjutnya mengalamiperubahan dengan dikeluarkannya UU No.13/1968 tentang Bank Sentral.

Page 11: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 11/27

Di samping itu, peraturan perundang-

undangan yang sangat penting dalammengature kegiatan perbankan adalah UUNo.14/1967 tentang Pokok-pokokPerbankan. Pada tahun 1992, UU

No.14/1967 di cabut dan digantikandengan UU No.7/1992 tentang Perbankan.Selanjutnya produk hukum berupa UU

yang mengatur sektor industri perbankandiikuti dengan berbagai peraturanpelaksanaan (implementing regulations)

Page 12: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 12/27

Peraturan pelaksanaan ini di wujudkan dalambentuk Peraturan Pemerintah (PP),Keputusan Presiden (Kepres), keputusanMenteri Keuangan (Kepmenkeu), Surat Keputusan Direksi BI (SK Direksi BI), dan

Surat Edaran BI (SE BI). Sebagai contohketentuan tentang tentang pencabutan izinusaha bank sebagaiman diatur dalam pasal37 ayat (3) UU No.7/1991 di

implementasikan kedalam PP No.68/1996tentang ketentuan dan tata cara pencabutanizin usaha, pembubaran dan likuidasi bank.

Page 13: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 13/27

Sebagaimana diubah dengan PP

No.40/1997 PP ini kemudianmendapat pengaturan yang spesifikdalam KepmenkeuNo.448/KMK.017/1997 TentangPelaksanaan Ketentuan Dan TataCara Pencabutan Izin Usaha.Pembubaran dan Likuidasi Bank,serta SK Direksi BI No.30/63/KEP/DIRTentang Tata Cara PelaksanaanLikuidasi Bank

Page 14: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 14/27

 ANALISA EKONOMI TERHADAP HUKUMPERBANKAN

1.KEAMANAN BANK 

Dalam keadaan terkena rush, bank hanyadapat bergantung pada BI sebagai lenderof the last resort. Hal ini karena dana yangdiambil untuk para deposan berasal daridana yang dimiliki oleh bank yang terkena

rush yang disimpan di BI atau dana dalambentuk Kredit Likuiditas Bank Indonesia(KLBI).

Page 15: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 15/27

2. MENCIPTAKAN IKLIM KOMPETENSIHukum perbankan yang ada sekarang belum

optimal dalam menciptakan iklim kopetensi.Salah satu penyebabnya adalah adanyaBank Umum yang didirikan dan dimiliki olehpemerintah. Bank umum milik pemerintah initentunya tidak dapat disamakan

kedudukannya dengan bank umum swastanasional. Kelebihan dari bank umum yangdimiliki oleh pemerintah adalah tidakdimungkinkan bank tersebut pailit ataupun

dicabut izin usahanya. Sehingga pada waktuterjadi likuidasi atas 16 bank, banyak deposanyang mengalihkan dananya dari Bank UmumSwasta Nasional ke Bank umum milikpemerintah.

Page 16: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 16/27

Namun demikian dengan dikeluarkannya

Keppres NO.26/1998 tentang jaminanterhadap kewajiban pembayaran bankumum, bank umum yang dimiliki olehswasta maupun oleh pemerintahmempunyai kedudukan yang samadimata deposan atau nasabah. Kepprestersebut secara tegas menjamin uang

nasabah apabila bank umum yangdimiliki oleh swasta dicabut izinusahanya.

Page 17: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 17/27

3. PEMBERIAN KREDIT UNTUK TUJUAN KHUSUS

Hukum perbankan yang ada sudah membuka

kemungkinan dalam memberikan kredit untuktujuan khusus. Dalam pasal 26-28, PPNo.70/1992 tentang bank umum disebutkansecara tegas pemberian kredit untuk tujuan

khusus. Pasal 26, misalnya menyebutkan bahwa  bank umum wajib menyalurkan sebagiankreditnya untuk pengembangan kegiatankoperasi dan pengusaha golongan ekonomilemah/pengusaha kecil. Sedangkan pasal 28menyebutkan bahwa Bank Umum yangmemberikan kredit dalam valuta asing wajibmenyalurkan sebagian kredit valuta asingnyauntuk membiayai kegiatan ekspor non-migas.

Page 18: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 18/27

4. PERLINDUNGAN TERHADAP NASABAH

Dengan dikeluarkannya Keppres No. 26/1998kedudukan nasabah semakin membaik.Pemerintah melalui BPPN, akan menalangiterlebih dahulu dana mesyarakat yang

disimpan di Bank Umum apabila banktersebut tidak dapat membayar kewajibankepada deposan. Namun perlu diketahuibahwa jaminan yang diberikan pemerintah

kepada deposan hanya merupakan jembatan sebelum diberlakukannyaketentuan tentang asuransi deposito.

Page 19: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 19/27

5.MENCIPTAKAN SUASANA YANG

KONDUSIF BAGI PENGAMBILAN

KEBIJAKAN MONETERPada tanggal 21 Januari 1998,

pemerintah melalui Keppres

No.23/1998, memberi kewenangan

kepada BI di bidang pengendalianmoneter. Pengendalian ini dilakukan

berdasarkan UU Bank Sentral

kewenangan di bidang pengendalian

moneter seharusnya berada ditangan

Page 20: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 20/27

URGENSI PENGATURAN ARBITRASE DALAM UU

PASAR MODALSengketa tidak dapat dilepaskan dari

kehidupan manusia. Sepanjangkehidupannya, hubungan antar manusia

selalu di warnai oleh sengketa. Dalammasyarakat yang tradisional sengketa kerapdiselesaikan antara mereka denganmenggunakan kekerasan. Sementaramasyarakat modren menyelesaikan sengketatanpa kekerasan dengan memanfaatkanpihak ketiga yang dianggap netral.

Page 21: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 21/27

 ARBITASE SEBAGAI FORUM PENYELESAIANSENGKETA

Secara sederhana arbitase dapat didefinisikan sebagai private adjudicationbased on an agreement between the

parties. Terdapat tiga unsur yang pentingdalam arbitrase : 1) arbitrase merupakanproses proses adjudikasi, 2) adanya

ketertutupan (privacy) dan 3)penyelesaian melalui arbitrase didasarkankepada kesepakatan.

Page 22: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 22/27

Untuk memperkuat penyelesaian sengketa

melalui arbitrase, negara melaluiperaturan perundang-undangan mengatursecara khusus penyelesaian melaluiarbitrase. Di Amerika Serikat dapat 

dijumpai Federal Arbitration Act.Sementara di Indonesia pada tahun 1999telah diundangkan undang-undang No.30tahun 1999 tentang arbitrase (selanjutnya

di singkat UU No.30/1999). UUNo.30/1999 merupakan pengganti dariperaturan perundang-undangan arbitrasewarisan pemerintah Kolonial Belanda.

Page 23: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 23/27

SENGKETA DALAM KEGIATAN PASAR MODAL

Dalam kegiatan di pasar modal, tidak mungkindihindari terjadinya sengketa. Sengketa dalamkegiatan pasar modal dapat terjadi antaraemiten dan penjamin pelaksanaan emisi ataspelaksanaan perjanjian penjaminan emisi.Sengketa dapat terjadi juga, antara penjaminpelaksana emisi dengan agen penjualan atau

antara emiten dan badan administrasi efek.Bahkan sengketa dapat terjadi antaraperusahaan sekuritas sebagai pialang dengannasabahnya (investor/customer)

Page 24: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 24/27

 ARBITRASE SEBAGAI FORUMPENYELESAIAN SENGKETA DALAM

KEGIATAN PASAR MODALSengketa-sengketa yang mungkin terjadi

dalam kegiatan pasar modal mempunyai

sifat yang sangat khas yang menuntut pengetahuan dan keahlian dibidang pasarmodal. Konsep-konsep yang digunakanseringkali berbeda dengan konsep-konsep

yang umum oleh masyarakat. Demikianpula terminologi-terminologi yangdigunakan terasa asing ditelinga awam.

Page 25: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 25/27

 ARBITRASE KHUSUS

Berbagai badan arbitrase di dirikan secarakhusus untuk menyelesaikan sengketa-sengketa bisnis tertentu. Badan arbitrasekategori ini sering disebut sebagai

Speciakized arbitration. Sebagai contoh,ada badan arbitrase yang mengkhususkandiri pada masalah-masalah pengangkutan

laut, asuransi, dan perdagangan komoditiyang ada di London, New York danHamburg.

Page 26: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 26/27

PENGATURAN ARBITRASE DALAM UUPASAR MODAL

Penyelesaian sengketa melalui arbitrasetentunya tidak dapat dipaksakanmengingat sifat dari arbitrase harus

didasarkan pada kesepakatan. Olehkarenanya tidak mungkin dan tidakseharusnya pembuat undang-undangmencantumkan pasal tertentu dalam UU

Pasar Modal agar para pihak wajibmenyelesaikan sengketa mereka melaluiarbitrase.

Page 27: Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

8/7/2019 Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ekonomi-dan-hukum-internasional 27/27