Sistem Energi Tubuh

7
Sistem energi Setiap bentuk aktifitas manusia memerlukan energi disebut sebagai kerja. Aktifitas kerja membutuhkan energi agar otot dapat berkontraksi. Pada dasarnya ada dua macam sistem metabolisme energi yang diperlukan dalam setiap aktifitas gerak manusia yaitu, metabolisme (1). Sistem energi anaerob, dan (2). Sistem energi aerobik. Adapun letak perbedaan pada kedua sistem tersebuut adalah ada tidaknya bantuan oksigen (O 2 ) selama proses pemenuhuan kebutuhan energi berlangsung. Seistem aerobik selama proses pemenuhan energinya tidak memerlukan bantuan oksigen (O 2 ), namun menggunakan sistem energi yang tersimpan dalam otot, yaitu ATP dan PC, sebaliknya sistem energi aerobik dalam proses pemenuhan kebutuhan energinya untuk bergerak memerlukan bantuan oksigen (O 2 ) yang diperoleh dengan cara menghirup udara melalui sistem pernafasan. 1. Sistem metabolisme aerobik Adalah serentetan proses kimiawi yang tidak memerlukan adanya oksigen. Pada setiap awal kerja otot, kebutuhan energi dipenuhi oleh persedian ATP yang terdapat dalam

description

mendeskripsikan tentang energi yang tercipta dalam tubuh saat beraktifitas

Transcript of Sistem Energi Tubuh

Page 1: Sistem Energi Tubuh

Sistem energi

Setiap bentuk aktifitas manusia memerlukan energi disebut sebagai kerja. Aktifitas kerja

membutuhkan energi agar otot dapat berkontraksi. Pada dasarnya ada dua macam sistem

metabolisme energi yang diperlukan dalam setiap aktifitas gerak manusia yaitu, metabolisme

(1). Sistem energi anaerob, dan (2). Sistem energi aerobik. Adapun letak perbedaan pada

kedua sistem tersebuut adalah ada tidaknya bantuan oksigen (O2) selama proses pemenuhuan

kebutuhan energi berlangsung.

Seistem aerobik selama proses pemenuhan energinya tidak memerlukan bantuan oksigen

(O2), namun menggunakan sistem energi yang tersimpan dalam otot, yaitu ATP dan PC,

sebaliknya sistem energi aerobik dalam proses pemenuhan kebutuhan energinya untuk

bergerak memerlukan bantuan oksigen (O2) yang diperoleh dengan cara menghirup udara

melalui sistem pernafasan.

1. Sistem metabolisme aerobik

Adalah serentetan proses kimiawi yang tidak memerlukan adanya oksigen. Pada

setiap awal kerja otot, kebutuhan energi dipenuhi oleh persedian ATP yang terdapat

dalam sel otot (Bowers dan Fox, dkk. 1992), ATP merupakan senyawa kaya energi

sehingga merupakan bentuk energi kimia yang siap pakai untuk aktivitas otot yang

pertama kali, namun hanya mampu menopang kerja selama 5 detik bila ttidak ada

sistem energi lain. Agar kerja otot dapat berlangsung lebih lama maka diperlukan

Phospo Creatin (PC) yang mampu memperpanjang kerja selama kira-kira 10 detik

(Nossek, 1992). Phospo Creatin juga merupakan senyawa kaya energi yang berkaitan

erat dengan ATP. Di dalam otot menyimpan sejumlah ATP dan PC dalam jumlah

sedikit secara kolektif yang di sebut phospagen.

Page 2: Sistem Energi Tubuh

Menurut Bowers dan Fox (1992) jumlah ATP-PC didalam otot wanita sebesar 0,3 mol

dan untuk laki-laki sebesar 0,6 mol. Dengan demikian jumlah energi yang tersedia

bila menggunakan sistem ATP-PC sangat terbatas. Untuk itu apabila kerja otot masih

berlangsung lama lagi, maka kebutuhan energi yang diperlukan dipenuhi oleh sistem

glikolisis atau asam laktat (glikolisis anaerob). Sistem ini akan mampu memerpanjang

kerja sampai denggan 120 detik (McArdle, dkk 1956).

Glokolisis adalah proses pemecahan karbohidrat (gula), sedangkan aerobik berarti

tanpa bantuan oksigen. Dalam proses glikolosis aerobik gula dipecah mencadi ATP

untuk mensuplai energi yang diperlukan oleh otot. Apabila karbohidrat mencadi

parsial (bagian), maka salah satu hasil akhirnya adalah asam laktat, sehingga

dinamakan sistem asam laktat. Selama berlangsungnya pemenuhan energi anaerob,

didalam jaringan otot dan darah akan terjadi timbunan asam laktat. Apabila timbunan

asam laktat semakin banyak dan tidak tidak mampu disitesiskan lagi menjadi sumber

energi, dalam proses sistem asam laktat, maka akan menyebabkan terjadinya

kelelahan otot, salah satu tanda kelelahan otot adalah terjadinya kejang otot (kramp)

yang disebabkan oleh tidal lancarnya proses resintesis asam laktat menjadi ATP

kembali ke dalam otot. Adapun ciri sistem energi yang anaerobik, meliputi anaerobik

alaktik dan laktik adalah sebagai berikut.

Ciri sistem energi anaerobik alaktik :

- Intensitas kerja maksimal

- Lama kerja kira-kira 10 detik

- Irama kerja eksplosif

- Aktifitas menghasilkan Adenosin diphospat (ADP) + energi

Page 3: Sistem Energi Tubuh

Ciri sistem energi anaerobik laktik :

- Intensitas kerja maksimal

- Lama kerja antara 10 sampai 120 detik

- Irama kerja eksplosif

- Aktifitas menghasilkan asam laktat dan energi

2. Sistem metabolisme aerobik

Aerobik berarti ada bantuan oksigen, sehingga metabolisme aerobik adalah serentetan

reaksi kimia yang memerlukan adanya oksigen. Setelah proses pemecahan energi

berlangsung selama kurang lebih 120 detik, maka asam laktat sudah tidak dapat di

resistensis lagi menjadi sistem energi, untuk itu perlu diperlukan oksigen (O2) untuk

membantu proses resistensi asam laktat menjadi sumber energi kembali. Oksigen

yang masuk digunakan untuk membantu pemecahan senyawa glikoligen dan

karbohidrat (Bowers dan Fox, dkk, 1992). Dengan adanya oksigen maka pemecahan

glikogen secara penuh menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) yang akan

menjadi ATP.

Seluruh rangkaian proses tersebuut dinamakan glikolisis aerobik. Glikolisis aerobik

adalah pemecahan glikogen dengan bantuan oksigen. Ada perbedaan antara glikolisis

aerobik dan glikolisis anaerobik, yaitu dengan adanya bantuan oksigen asam laktat

yang tersimpan dalam otot, dengan kata lain bantuan oksigen dapat membantu

menghambat terjadinya asam laktat di dalam otot, tetapi oksigen tersebut tidak

merisentesis ATP. Fungsi oksigen dalam proses ini adalah mengalihkan asam laktat

dengan asam pyrufat ke dalam sistem aerobik setelah diresitesis ATP. Jadi selama

proses glikolisis aerobik, glikogen dipecah menjadi asam pyrufat menghasilkan energi

untuk merisentetis ATP (Bowers dan Fox, 1992). Untuk lebih jelasnya proses terjadi

reaksi secara beruntun tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 4: Sistem Energi Tubuh

a. (C6H12)6)n 2C3 H4 O3 + Energi

(Glykogen) (Asam pyruvat)

b. Energi + 3 ADP + Pi ATP

Adapun ciri dari sistem energi aerobik di tinjau dari intensitas, durasi, irama

adalah sebagai berikut,

Ciri-ciri sistem aerobik

- Intensitas kerja sedang

- Lama kerja lebih dari 3 menit

- Irama gerak (kerja) lancar dan terus menerus (kontinyu)

- Selama aktifitas menghasilkan karbondioksida + air (CO2H20)

Dalam kinerja (penampilan) aktifitas olahraga kedua sistem enerrgi tersebut

memiliki karateristik berbeda. Perbedaan ini merupakan dasar pada saat

menetukan setiap metode yang disesuaikan dengan tujuan. Banyak faktor yang

ikut menentukan pemilihan dan bentuk latihan selain kedua sumber energi

tersebut, diantaranya adalah faktor teknik, taktik, macam gerak, dan kebutuhan

energi dominan.

Selanjutnya aktivitas yang suber energinya dari sistem aerobik cenderung

mengunakan power yang rendah dan berhubungan erat dengan ketahanan

kardiorespirasi. Sedangkan aktifitas yang suber energinya berasal dari anaerobik

cenderung mengunakan power yang tinggi dan berkaitan erat dengan power otit

serta ketahanan otot.