Sistem Ekonomi

24
MAKALAH Sistem Ekonomi Politik Diajukan guna melengkapi tugas Kuliah Pengantar Sosiologi dan Ekonomi Politik Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (S1) Disusun oleh kelompok 2 Kelas D 1. Achmad Firdausi Halmi (140810101061) 2. Iswanto (140810101064) 3. Wanda Arum Malinda (140810101065) 4. Marine Marza Zafira (140810101075) 5. Elsa Permata Ari S (140810101079) 6. Zulfa Aniqa (140810101085)

description

EKONOMI POLITIK

Transcript of Sistem Ekonomi

Page 1: Sistem Ekonomi

MAKALAHSistem Ekonomi Politik

Diajukan guna melengkapi tugas Kuliah Pengantar Sosiologi dan Ekonomi PolitikProgram Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (S1)

Disusun oleh kelompok 2Kelas D

1. Achmad Firdausi Halmi (140810101061)

2. Iswanto (140810101064)

3. Wanda Arum Malinda (140810101065)

4. Marine Marza Zafira (140810101075)

5. Elsa Permata Ari S (140810101079)

6. Zulfa Aniqa (140810101085)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS JEMBER

2016KATA PENGANTAR

Page 2: Sistem Ekonomi

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan

puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-

Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang SISTEM EKONOMI

POLITIK. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari

sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar

kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk

masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

   

                                                                                  Jember, April 2016

   

                                                                                       

Penyusun

BAB 1. PENDAHULUAN

Page 3: Sistem Ekonomi

1.1 Latar Belakang

Ekonomi Politik Lama dan Ekonomi Politik Baru

Istilah ekonomi politik pertama kali diperkenalkan oleh penulis Perancis, Antoyne de

Montchetien (1575-1621), dalam bukunya yang berjudul Triatise on Political Economy.

Sedangkan dalam bahasa Inggris, penggunaan istilah ekonomi politik terjadi pada 1767 lewat

publikasi Sir James Steuart (1712-1789) berjudul Inequiry into the Principles of Political

Economy.Ekonomi Politik lebih berkembang pada abad ke-14, saat terjadinya transisi dari

kekuasaan raja kepada kaum saudagar, yang lebih dikenal dengan era merkantilisme. Praktik

yang dilakukan kaum saudagar (merchant) yang sangat merugikan petani tidak disukai oleh

Francis Quesnay, yang pandangannya dikenal dengan sebutan fisiokratisme.

Tokoh-tokoh pemula dalam Ekonomi Politik yaitu :

David Ricardo (1772-1823).

Thomas Maltus (1766-1834).

J.S.Mill (1806-1873)

Ekonomi Poitik Lama

Ekonomi politik lama yang dipelopori oleh ekonom klasik seperti Adam Smith dan David

Ricardo. Adam Smith dan David Ricardo bisa dikatakan sebagai tokoh teori ekonomi klasik yang

menjadi dasar pendekatan teori ekonomi politik lama. Teori ekonomi politik lama menyatakan

bahwa pasar memiliki kemampuan untuk mengelola dirinya sendiri dalam artian kuat , dimana

pandangan seperti ini seringkali dijadikan dasar dalam menjalankan kebijakan pasar bebas.

Bahkan para ekonom klasik ini adalah yang pertama kalinya memandang perekonomian sebagai

sebuah sistem yang secara prinsip terpisah dari politik dan rumah tangga. Segala bentuk investasi

menurut mereka harus ada hasil yang nyata (return of investment). Siapapun bahkan negara

dalam melakukan investasi harus berpikir dulu berapa yang akan dihasilkan dari investasi yang

akan ditanamkan. Return of investment ini telah menjadi pijakan/dasar bertindak dalam

berinvestasi. Ekonom klasik tetap menganggap politik sebagai sesuatu yang penting, namun

tindakan-tindakan yang terkait dengan politik jangan terus-menerus mengintervensi pasar,

Page 4: Sistem Ekonomi

biarkan pasar berjalan apa adanya sehingga keuntungan akan diperoleh dari pasar yang bekerja

secara alami ini. Apabila mekanisme pasar bekerja secara alami atau dengan kata lain

perekonomian diserahkan kepada pasar tanpa intervensi politik maka akan berdampak pada

tumbuh dan berkembangnya perekonomian secara makro.

Teori klasik berpendapat bahwa peran pemerintah sebenarnya terbatas pada masalah

penegakan hukum, menjaga keamanan dan pembangunan infrastruktur.

Beberapa ekonom, penganut aliran klasik, memberi argumen tentang konsep pasar yang

mengatur dirinya sendiri, karena mereka beranggapan bahwa sistem pasar adalah sebuah realita

yang akan tercipta dengan sendirinya tanpa campur tangan pemerintah, dimana pasar memiliki

hubungan dengan negara tapi pasar bukan institusi bawahan dari Negara. Campur tangan negara

baru diperlukan manakala tidak ditemukan adanya keseimbangan atau kesempurnaan pasar.

Pasar yang sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran itu sendiri. Penganut aliran

klasik juga menyatakan bahwa pasar memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dalam arti yang

kuat. Inilah yang sering kali disebut dengan ekonomi liberal dengan pasar bebasnya. Pandangan

teori klasik ini telah membuat istilah ekonomi politik sendiri menjadi kurang jelas pengertiannya.

Teori ini mengajukan pokok pikiran bahwa ekonomi tidak bersifat politik.

Ekonomi Politik Baru

Perkembangan ilmu ekonomi politik menunjukkan semangat dan gairah baru setelah lahir

dan tumbuh perspektif teori Ekonomi Politik Baru (EPB) atau ”The New Political Economy”

atau lebih dikenal dengan ”Rational Choice (RC)” dan ”Public Choice (PC)”. Teori ini berusaha

untuk menjembatani ilmu ekonomi dengan menelaah fenomena ekonomi dalam perspektif

mekanisme pasar, dan dengan fenomena dan kelembagaan non-pasar pada bidang di luar

ekonomi. Pendekatan EPB juga berusaha untuk memahami realitas politik dan bentuk-bentuk

sikap sosial lainnya dalam kerangka analisis, yang dianalogikan pada faktor individual, yang

rasional.

Dengan demikian, pendekatan EPB lebih bersifat liberal-individual tetapi tidak

berkembang tanpa memperhatikan realitas sosial sebagai basisnya. Dalam perspektif EPB, ilmu

ekonomi politik terbuka untuk memahami masalah, fenomena dan kelembagaan nonpasar,

Page 5: Sistem Ekonomi

termasuk melihat peran negara di dalam kegiatan dan transaksi ekonomi. Dengan demikian,

pendekatan EPB merupakan transformasi pendalaman teoritis untuk menjelaskan berbagai dari

aspek manusia dangan institusinya. Pendekatan EPB dalam tiga dekade terkahir terlihat jelas

dengan ditandai oleh tiga karya penting, yaitu :

a. Petani Rasional

Dikemukakan oleh Samuel Popkin.

Analisis EPB ini sangat aplikatif untuk melihat fenomena-fenomena ekonomi

Dikemukakan oleh Samuel Popkin. Analisis EPB ini sangat aplikatif untuk melihat

fenomena-fenomena ekonomi dan politik yang terjadi di negara berkembang. Dalam teori

ini Popkin melakukan analisis ekonomi politik yang didasarkan pada fakta dan eksistensi

alasan rasional, yang sesungguhnya ada pada sikap dan tindakan petani.

b. Pasar dan Negara

Dikemukakan oleh Robert Bates.

Merupakan proses perkembangan pendekatan EPB dalam menganalisis hubungan

rasional antara petani dengan politik, negara atau pemerintah. Dalam perspektif EPB ini,

interaksi kolektif melibatkan masyarakat luas dengan pemerintah sebagai pihak yang

mengeluarkan kebijakan melalui pasar. Pasar dimanfaatkan oleh petani sebagai instrumen

politik dan pasar dimanfaatkan politisi sebagai instrumen kontrol atas masyarakat.

c. Kebijakan Publik : Kelangkaan dan Pilihan

Dikemukakan oleh Donald Rotchild dan Robert Curry.

Menjelaskan hubungan kepentingan individu dengan kepentingan publik. Cara pandang

ini memperlakukan individu (yang terikat dalam kelembagaan) sebagai pengambil sikap

yang rasional. Kajian ini dipakai untuk mengklarifikasi pilihan-pilihan terbuka untuk

pengambilan keputusan, membantu menganalisis biaya dan manfaat suatu kebijakan

tertentu. Dengan dasar rasional tersebut, maka pengambi keputusan sampai pada pilihan

kebijakan yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Alokasi dan Kepemilikan Sumber-sumberdaya?

2. Bagaimana Ekonomi Pasar dan Efisiensi?

Page 6: Sistem Ekonomi

1.2.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana Alokasi dan Kepemilikan Sumber-sumberdaya.

2. Untuk mengetahui bagaiman Ekonomi Pasar dan Efisiensi.

BAB 2. PEMBAHASAN

Page 7: Sistem Ekonomi

2.1Alokasi dan Kepemilikan Sumber-sumber daya

Pelaksanaan suatu proyek pada umumnya terdiri dari beberapa aktifitas yang membentuk

jaringan kerja,dimana semua aktifitas tersebut memerlukan waktu, biaya dan sumber-sumber

daya. Penggunaan sumber-sumber daya tersebut apabila tidak diatur alokasinya akan

mengakibatkan penggunaan sumber daya yang tidak efisien atau bisa juga mempengaruhi

lintasan kritis dari yang sudah dibuat.

Alokasi Sumberdaya ada 2 yaitu :

1. Sumber daya tidak terbatas (Unlimited Resources Allocation).

Bila tingkat kebutuhan sumber daya ≤ (kurang dari ) jumlah sumber daya yang ada.

2. Sumber daya terbatas (Limited Resources Allocation).

Bila tingkat kebutuhan sumber daya > (lebih dari) jumlah sumber daya yang ada.

2.1.1 Pengalokasian Sumber Daya Ekonomi

a. Sumber daya alam

Ada dua jenis sumber daya alam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber

daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam dapat diperbarui tidak akan habis

selama masih bisa dikembangbiakkan. Contohnya tumbuhan dan hewan. Sementara itu, sumber

daya alam yang tidak dapat diperbarui terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun

sehingga tidak dapat diperbarui oleh manusia. Contohnya bahan tambang dan minyak bumi.

Semua kekayaan alam yang tersedia tersebut harus dimanfaatkan dan dikelola dengan baik

sehingga memberi manfaat besar bagi kemakmuran rakyat. Misalnya tanah dapat dimanfaatkan

untuk mendirikan bangunan, lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perumahan.

Cadangan mineral seperti emas dan besi digunakan sebagai bahan baku industri. Batu bara dan

minyak bumi dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar.

Oleh karena itu sebagian sumber daya alam sifatnya tidak dapat diperbarui, harus

dimanfaatkan secara hemat dan efisien. Jika tidak, tidak mungkin akan terkuras dan akhirnya

habis. Kelak, generasi selanjutnya tidak lagi bisa menikmati kekayaan alam tersebut. 

b. Sumber daya modal

Page 8: Sistem Ekonomi

Sumber daya modal atau kapital memberi kontribusi bagi kegiatan produksi maupun

pendukung sarana sosial dan ekonomi. Uang, mesin, peralatan industri, gedung, kendaraan, jalan

raya, dan jembatan merupakan contoh modal. Modal ini digunakan untuk meningkatkan

produksi dan pembangunan ekonomi.

Pengalokasian dan pemanfaatan sumber daya modal tersebut harus dilakukan secara merata

dan efisien. Selain itu, sumber daya modal juga harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Salah satu

caranya dengan merawat agar tahan lama.

c. Sumber daya manusia

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses produksi dan pembangunan.

Hal tersebut karena manusia itu sendiri adalah pelaksana utama dalam seluruh proses

pembangunan maupun produksi. Dalam proses produksi ada dua unsur dari sumber daya

manusia, yaitu tenaga kerja dan kewirausahaan.

Sumber daya manusia memanfaatkan kekuatan fisik, keahlian, dan kepribadian manusia.

Kekuatan fisik manusia tercermin dari kesehatan dan kemampuan fisiknya. Manusia yang sehat

dan kuat tentu dapat bekerja dan belajar dengan baik. Selain fisik yang sehat dan kuat, keahlian

yang dimiliki seseorang juga menentukan kualitas sumber daya manusia. Sementara itu,

kepribadian ditentukan oleh sikap jujur dan keadilan seseorang.

1. Jika suatu alokasi sumber daya dapat memaksimalkan Surplus Total, maka alokasi itu

dikatakan memiliki efisiensi (efficiency). Apabila suatu alokasi tidak memiliki efisiensi,

maka sebagian keuntungan dari perdagangan antara penjual dan pembeli tidak terwujud,

dan hilang begitu saja.

2. Suatu barang/jasa tidak dibeli oleh konsumen yang memberikan penilaian tertinggi

terhadap barang/jusa tersebut. Pada kasus ini, kegiatan konsumsi tersebut juga sedapat

mungkin dialihkan dari pembeli yang memberi penilaian rendah ke pembeli lain yang

memberikan penilaian lebih tinggi terhadap barang/jasa tadi, demi meningkatkan surplus

total .

Contoh:

Alokasi yang ada di suatu pasar disebut tidak efisien jika:

Ada suatu jenis barang yang tidak diproduksi dengan biaya terendah. Dalam kasus ini, kegiatan

produksi barang tersebut sebaiknya dialihkan dari produsen lama ke produsen yang bisa

menurunkan biayanya agar Surplus Total di pasar yang bersangkutan dapat meningkat.

Page 9: Sistem Ekonomi

2.1.2 Keputusan Pengalokasian Sumber Daya

Dalam pengaokasian dan menggunakan sumber daya, persoalan yang muncul adalah

fakta terbatasnya sumber daya (alat pemuas kebutuhan manusia) dibandingkan dengan

kebutuhan manusia yang tak terbatas. Sekiranya sumber daya tidak terbatas, tentu tidak akan

pernah ada persoalan di dalam pembagian alokasi sumber daya. Udara misalnya, tidak akan

pernah menjadi persoalan karena jumlahnya tidak terbatas. Setiap orang bisa menghirup udara

sepuasnya tanpa menyebabkan kekurangan konsumsi udara orang lain. Ketika tanah masih amat

luas dan tidak banyak peghuninya, tidak pernah menjadi masalah pengaokasian. Akan tetapi,

ketika penduduk sudah berkembang, muncu pertanyaan tentang berapa luas dan di mana

seseorang bisa memiliki atau menggunakan tanah. Demikian juga dengan berbagai barang yang

jumlahnya terbatas. Berkaitan dengan keterbatasan itu, secara umum pengambila keputusan

dalam mengalokasikan sumber daya dan sumber dana terbtas bisa dibagi dalam beberapa bentuk,

yaitu altruisme, anarki, pasar dan pemerintah.

1. Altruisme

Altruisme merupakan pola alokasi sumber daya ekonomi atas dasar hubungan dan

sistem pemberian (gift relationship). Jika ada keluarga dekat yang sakit dan

memerluka donasi darah, bisa didapatkan berdasarkan altruisme yang melibatkan

hubungan moral atau emosional karena rasa kemanusiaan, persahabatan dan

sebagainya.

2. Anarki

Cara anarki adalah bentuk pengalokasian sumber daya tanpa hukum dan aturan

(lawessness atau an absence of ruling). Hasil dari pengalokasian sumber daya

semacam ini biasanya akan menimbulkan kekacauan, bahkan pada akhirnya

cenderung melenyapkan manfaat dari komoditas publik tersebut.

3. Pasar

Dalam kaitan ini alokasi sumber daya diserahkan sepenuhnya pada “pasar” yaitu

kekuatan dari calon penjual dan calon pembeli. Secara lebih khusus yang menentukan

adalah sistem harga. Sebagai contoh, munculnya penjual bakso dan penjual mie

semata – mata karena adanya permintaan dari masyarakat. Kalau permintaan itu tidak

ada, atau ada pergeseran dari permintaan bakso ke permintaan akan gado – gado,

Page 10: Sistem Ekonomi

tentu orang akan mengikuti pasar, yaitu akan berjualan gado – gado. Apakah sumber

daya akan digunakan untuk menanam sayuran dan berternak sapi, pada akhirnya

tergantung pada pasar atau kekuatan suppy dan demand.

4. Pemerintah

keputusan aloksi sumber daya atau barang publik juga ditentukan oleh pemerintah

karena dalam kasus tertentu, swasta atau pasar sering tidak mampu

mengalokasikannya. Misal, alokasi pembuatan jembatan umum. Hampir tidak ada

pihak perseorangan atau perusahaan yang mau membuat jembatan untuk kepentingan

umum. Hal ini karena apabila jembatan itu jadi, semua orang akan memakai jembatan

tanpa memandang siapa yang mengupayakannya. Oleh karena itu, pemerintah

mempunyai peran dalam menghasilkan barang atau mengalokasikan sumber daya

publik.

2.2 Ekonomi Pasar dan Efisiensi

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai

dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem

ini sesuai dengan ajaran Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Cause of

the Wealth of Nations.” Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam

melakukan kegiatan ekonomi. Artinya setiap individu diakui keberadaannya dan mereka bebas

bersaing. Sistem ekonomi pasar mendorong setiap pelaku ekonomi untuk melakukan yang

terbaik agar memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Setiap hasil produksi harus mampu

bersaing dengan produk-produk lain. Karena hanya produk berkualitas saja yang akan laku

dipasaran. Di lain pihak, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi.

Pemerintah hanya bertugas melindungi, menjaga, dan memberi fasilitas agar setiap individu

dapat menjalankan hak dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya.

Ciri sistem ekonomi pasar adalah :

1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal

2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya

3. Aktivitas ekonomi ditunjukan untuk memperoleh laba

4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta)

Page 11: Sistem Ekonomi

5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar

6. Persaingan dilakukan secara bebas

7. Peranan modal sangat vital

Kelebihan sistem ekonomi pasar :

1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi

2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi

3. Munculnya persaingan untuk maju

4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi

5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif

mencari laba

Kekurangan system ekonomi pasar:

1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.

2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.

3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.

4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian.

2.2. 1 Efisiensi Pasar

Secara umum efisiensi pasar (Market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai

hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi.

2.2.1.1 Efisiensi Pasar berdasarkan pada nilai intrinsik sekuritas

Untuk konteks sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intinsiknya atau

fundamentalnya, maka efisiensi pasar diukur dari seberapa jauh harga-harga sekuritas

menyimpang dari nilai intrinsiknya. Dengan demikian suatu pasar yang efisien menurut konsep

ini dapat didefinisikan sebgai pasar yang nilai-nilai yang sekuritasnya tidak menyimpang dari

nilai-nilai intrinsiknya.

2.2.1.2 Efisiensi Pasar berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga

Page 12: Sistem Ekonomi

Fama (1970) mendefinisikan paar yang efisien sebagai berikut: Suatu pasar sekuritas

dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh “Informasi yang

tersedia”. Definisi ini menimbulkan banyak perdebatan, dan sehingga Fama juga menyadari

bahwa definisinya sulit dibuktikan secara empiris, karena dibutuhkan suatu benchmark yang

menunjukkan akurasi dari ekspektasi harga semua investor. Fama mencoba menginformasikan

definisinya dengan mendefinikan suatu fungsi dari harga-harga di masa datang yang tergantung

dari sel informasi yang tersedia di periode sekarang. Fungsi dari harga-harga di masa mendatang

akibat informasi  yang tersedia menjadi bench mark yang kemudian dibandingkan dengan fungsi

harga-harga di masa datang yang terjadi karena informasi yang benar-benar digunakan oleh

pasar. Perbedaan harga dari kedua fungsi tersebut dianggap sebagai pasar yang tidak efisien.

2.2.1.3 Efisiensi Pasar efisiensi pasar berdasarkan Distribusi Informasi

Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi , jika harga-harga sekuritas

bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi tersebut”.“The Market is

eficient with respect to some specified information system, if and ony if security prices add as if

everyone observes the information system).”Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa jika

seorang mengamati suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi, maka setiap orang

dianggap mendapatkan informasi yang sama.Pendapat / Definisi tersebut diungkakan oleh

Beaver (1970).

2.2.1.4 Efisiensi Pasar didasarkan pada proses dinamik

Definisi Efisiensi Pasar didasarkan  pada proses dinamik memperimbangkan distribusi

informasi yang tidak simetris dan menjelaskan bagaimana  pada harga-harga akan menyesuaikan

karena informasi tidak simetris tersebut.Definisi yang mendasarkan pada proses yang dinamik ini

menekankan pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak simetris, pasar dikatakan efisien

jika penybaran informasi ini dilakukan secra cepat sehingga informasi menjasi simetris, yaitu

setiap orang memiliki informasi ini.

Konsep dari efisiensi dalam alokasi sumber daya mempunyai pengertian yang rinci dan baku.

Berikut ini adalah tiga syarat yang harus dipenuhi agar suatu sistem alokasi benar-benar efisien :

Page 13: Sistem Ekonomi

Efisiensi dalam konsumsi

Pada sisi permintaan dari suatu perekonomian, para konsumen saling mengadakan

pertukaran demi memaksimalkan kebutuhan masing-masing pihak. Suatu sistem baru dikatakan

efisien apabila peluang pertukaran sudah tertutup, dimana seorang konsumen tidak dapat

meningkatkan kepuasannya tanpa menurunkan kepuasan dari konsumen lainnya (pareto

optimum).

Efisiensi dalam Produksi

Pada sisi penawaran, para produsen menyediakan atau menjual berbagai barang dan jasa.

Sistem alokasi dikatakan efisien jika suatu perekonomian tidak dapat memproduksi tanpa

mengurangi produksi barang yang lain, dimana hal ini dapat dicerminkan dengan batas kurva

kemungkinan produksi.

Efisiensi dalam paduan produk (product mix efficiency)

Nilai-nilai yang dinikmati konsumen dari suatu barang persis sama dengan harga atau

pengorbanan yang diserahkannya, atau sama dengan biaya marjinalnya.Berdasarkan serangkaian

harga kompetitif atas berbagai produk dan dan faktor produksi, mekanisme pasar akan mencapai

situasi dimana efisiensi dalam konsumsi, produksi serta efisiensi total atau efisiensi dalam

perekonomian secara keseluruhan hadir secara serentak.

Namun kemampuan mekanisme pasar untuk memenuhi segenap syarat efisiensi tersebut

hanya berlaku pada sebagian jenis barang tertentu, serta tidak berlaku untuk jenis barang-barang

lainnya. Mekanisme pasar hanya cocok untuk barang-barang konsumsi bersifat privat (bersifat

rivalry dan excludable), termasuk barang-barang yang memiliki sifat externalities dan

kepemilikannya selalu diperebutkan serta tidak bisa dinikmati banyak pihak dalam waktu

bersamaan. Perekonomian yang mengandalkan mekanisme pasar juga tidak bisa mengatasi

masalah yang berkaitan dengan masalah yang berdimensikan sosial seperti masalah pemerataan

pendapatan dan keadilan sosial pada umumnya.

Page 14: Sistem Ekonomi

Masalah paling mendasar dalam suatu perekonmian pasar terletak pada fungsi

internalnya. Bahkan sebaliknya, jika kondisi-kondisi atau syarat-syarat bagi berlangsungnya

alokasi pasar telah dipenuhi maka efisisensinya pasti tercapai. Masalah pokok berkenaan dengan

alokasi pasar tersebut terletak pada kecilnya peluang bagi penerapan fungsi ekonomi pasar secara

sempurna, dimana apa yang disebut dengan adanya kegagalan pasar (market failure) serta

masalah distribusi pendapatan dan merit goods.

Sejauh mana kegagalan pasar yang akan terjadi tidak hanya tergantung pada mekanisme

dari beroperasinya mekanisme pasar, namun juga ditentukan oleh kemampuan pemerintah dan

birokrasinya dalam mengatasi kegagalan pasar tersebut (government failure).

Alokasi sumberdaya dan redistribusi pendapatan melalui anggaran pemerintah memang

dapat mengatasi kegagalan pasar, namun keterlibatannya tersebut perlu dibatasi. Disamping itu,

dalam ekonomi pasar selalu melakukan deregulasi terhadap aturan-aturan yang disinyalir dapat

menghambat mekanisme pasar.

Page 15: Sistem Ekonomi

BAB 3. PENUTUP

3.1.1 Kesimpulan

Ekonomi politik lama yang dipelopori oleh ekonom klasik seperti Adam Smith dan David

Ricardo. Adam Smith dan David Ricardo bisa dikatakan sebagai tokoh teori ekonomi klasik yang

menjadi dasar pendekatan teori ekonomi politik lama. Teori ekonomi politik lama menyatakan

bahwa pasar memiliki kemampuan untuk mengelola dirinya sendiri dalam artian kuat , dimana

pandangan seperti ini seringkali dijadikan dasar dalam menjalankan kebijakan pasar bebas.

Bahkan para ekonom klasik ini adalah yang pertama kalinya memandang perekonomian sebagai

sebuah sistem yang secara prinsip terpisah dari politik dan rumah tangga. Segala bentuk investasi

menurut mereka harus ada hasil yang nyata (return of investment). Sedangkan Perkembangan

ilmu ekonomi politik menunjukkan semangat dan gairah baru setelah lahir dan tumbuh perspektif

teori Ekonomi Politik Baru (EPB) atau ”The New Political Economy” atau lebih dikenal dengan

”Rational Choice (RC)” dan ”Public Choice (PC)”. Teori ini berusaha untuk menjembatani ilmu

ekonomi dengan menelaah fenomena ekonomi dalam perspektif mekanisme pasar, dan dengan

fenomena dan kelembagaan non-pasar pada bidang di luar ekonomi. Pendekatan EPB juga

berusaha untuk memahami realitas politik dan bentuk-bentuk sikap sosial lainnya dalam

kerangka analisis, yang dianalogikan pada faktor individual, yang rasional. Didalam sistem

ekonomi poltik baru terdapat pembahasan alokasi sumber daya dan efisiensi pasar. Dimana

pengalokasian sumber daya ada 2 yaitu :

1. Sumber daya tidak terbatas (Unlimited Resources Allocation).

Bila tingkat kebutuhan sumber daya ≤ (kurang dari ) jumlah sumber daya yang ada.

2. Sumber daya terbatas (Limited Resources Allocation).

Bila tingkat kebutuhan sumber daya > (lebih dari) jumlah sumber daya yang ada.

Sistem ekonomi pasar suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari

produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sedangkan

efisiensi pasar membahas tentang hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi.

Page 16: Sistem Ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

Hudiyanto. 2008. Ekonomi Politik, Jakarta. Bumi Aksara

Gie, Kwik Kian. 1997. Kapitalisme di Inodnesia. Kompas, 21 April 1997.

Mubyarto. 1997. Kapitalisme, UUD 45, dan Kwik Kian Gie. Kompas, 7 Mei 1997.

Schumacher, E.F. 1987. Kecil Itu Indah: Ilmu Ekonomi yang Mementingkan Rakyat Kecil.

LP3ES, Jakarta

Sindhunata. 1997. Tony Blair, Kwik Kian Gie, dan Mubyarto. Kompas, 24 Mei 1997.

Usman, Sunyoto. 2003. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta. Pustaka

Pelajar.

http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/Resource-Allocation.pdf

elisa1.ugm.ac.id/.../Lecture%20note_Kepemilikan%20.pdf

https://titaviolet.wordpress.com/2009/11/07/efisiensi-pasar/

http://mikirserius.blogspot.co.id/

Page 17: Sistem Ekonomi