Sistem pembayaran ekonomi
-
Upload
maulidyasabila -
Category
Economy & Finance
-
view
483 -
download
4
description
Transcript of Sistem pembayaran ekonomi
Nama Anggota :
Bila Deyen F (X PMS 5) Girly Risma F (X PMS 5) Pradita Eka Putri C (X PMS 5) Yudho Mahdi S (X PMS 5) Intan Nur Rif’ati (X PMS 6) Maulidya Putri Sabila (X PMS 6) Prasanti Fitri Priapsari (X PMS 6)
BAB 6SISTEM
PEMBAYARAN
A. SISTEM PEMBAYARAN
B. ALAT PEMBAYARAN
TUNAI
C. ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI
A. SISTEM PEMBAYARAN
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
4 Prinsip Kebijakan
Sistem Pembayaran
Ekonomi :
Aman
Efisiensi
Kesetaraan Akses
Kewajiban
Evolusi Alat Pembayaran
Uang adalah satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran. Lalu berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran non tunai (non cash) yang berbasis kertas misalnya cek & bilyet giro. Selain itu sikenal juga alat pembayarn paperless seperti tranfer dana elektrolit atau memakai kartu.
Jenis-Jenis Sistem Pembayaran
Tunai => uang kartal Non Tunai => cek, bilyet giro, nota,
dll.
Komponen Sitem Pembayaran
Regulator Penyelenggara Infrastuktur Instrumen Pengguna
B. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran yang digunakan:Kartal = digunakan dalam transaksi pembayaran dalam jumlah kecil => uang logam & uang kertas.Giral = digunakan dalam transaksi pembayaran dalam jumlah besar => cek, giro, wesel, dll
Sejarah Uang
Uang telah ada sejak 4-5 ribu tahun SM, pertama kali ditemukan di daratan Cina dan beberapa negara disekitar laut tengah
Uang
Uang adalah segala sesuatu yang diterima umum sebagai alat tukar dan alat pembayaran
Syarat uang : syarat psikologis, yakni harus dapat memuaskan
keinginan orang yang memilikinya syarat teknis :
Tahan lama atau tidak mudah rusak Nilainya stabil Mudah dibawa-bawa Dapat dibagi-bagi Jumlahnya mencukupi
7 Tahap Perkembangan Uang
• Masyarakat belum mengenal pertukaran
Pra Barter
• Memiliki nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsiknya
Uang Tanda
Fungsi UangFungsi KhususFungsi Turunan (Sekunder)
Fungsi Asli (Primer)
Fungsi Pokok
Uang untuk mengatasi kesulitan barter dan menjadi roda utama sirkulasi dan
alat perdagangan
Uang sebagai sarana untuk mempermudah pertukaran barang atau jasa meningkat waktu atau
kegiatan perdagangan dan ekonomi lainnya
1. Sebagai Alat Tukar (Medium of Change)
2. Sebagai Satuan Nilai (Unit of Value)
1. Alat pembayaran2. Alat menabung atau
penimbun kekayaan3. Alat pembentuk
modal atau kekayaan4. Alat pemindah
kekayaan
Pengelolaan Uang Oleh BI
Menurut UU No. 7 tahun 2011 tentang mata uang “Rupiah adalah alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia dan wajib dipergunakan dalam setiap transaksi pembayaran tunai diseluruh wilayah Indonesia.”Pengelolaan Rupiah : Suatu kegiatan yang mencakup perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan penarikan serta pemusnahan uang rupiah yang dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabelBI sebagai lembaga yang berkewajiban melakukan pengelolaan rupiah 27 Juni 2012 => ditandatangani nota kesepahamanPengelolaan rupiah antara Menteri Keuangan dengan BI dalam angka koordinasi pengelolaan rupiah sebagai bagian dari upaya peningkatan akutabilitas dan transparansi pengelolaan rupiah.
Tahap Pengelolaan Rupiah
Dilaksanakan oleh Pemerintah dan BI Dalam perencanaan & penentuan jumlah
uang yang akan dicetak memperhatikan :
1. Tingkat inflasi2. Pertumbuhan Ekonomi3. Macam dan pecahan uang rupiah4. Perkiraan jumlah uang rupiah dalam
periode tertentu. Dalam penetapan pecahan rupiah,
memerhatikan :1. Kondisi moneter2. Kepraktisan sebagai alat pembayaran3. Kebutuhan masyarakat
Perencanaan Rupiah
Tahap Pengelolaan Rupiah
Pencetakan : seluruh rangkaian pencetakan uang rupiah. BI mengundang Pemerintah,
dalam hal ini menteri keuangan menentukan jumlah uang rupiah yang akan dicetak.
BI kemudian menunjuk BUMNsebagai pelaksanapencetakan uang rupiah apabila telah disepakati jumlah & pecahan uang yang akan dicetak.
Pencetakan Rupiah
Tahap Pengelolaan Rupiah
Pengeluaran Rupiah : rangkaian kegiatan penerbitan uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah diwilayah BI menetapkan tanggal, bulan dan tahun mulai berlakunya Rupiah yang dikeluarkan.
Pengeluaran Rupiah
Tahap Pengelolaan Rupiah
Pengedaran Rupiah : rangkaian mengedarkan / mendistributorkan uang. Yang berwenag dalam hal ini adalah BI dengan menentukan nomor seri uang.
Pengedaran Rupiah
Tahap Pengelolaan Rupiah
Pencabutan & Penarikan Rupiah: kegiatan yang menetapkan uang rupiah tidak berlakulagi sebagai alat pembayaran yang sah.
BI memberi pengganti atas uang rupih dengan sebesar nominal yang sama, sebagai berikut :
5 tahun sejak tanggal pencabutan, penukaran dilakukan di BI.
5 tahun sejak berakhirnya jangka waktu penukaran.
Pencabutan &
Penarikan Rupiah
Pemusnahan Uang Rupiah Pemusnahan : kegiatan meracik,
melebur, atau cara lain memusnahkan uang rupiah sehingga tidak menyerupai uang.
Pemusnahan dilakukan pada rupiah yang tidak layak edar, rupiah yang masih layak edar namun tidak lagi mempunyai mamfaat ekonomis / kurang diminati masyarakat, serta rupiah yang sudah tidak berlaku.
Tahap Pengelolaan Rupiah
Pengamanan Nilai Rupiah Oleh BI
BI sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki tugas pokok mengedarkan uang rupiah, berkewajiban melakukan pengamanan terhadap rupiah.
Ada tiga jenis pengamanan rupiah, yaitu:Pengamanan terbukaPengamanan semi tertutupPengamanan tertutup
a. Unsur Pengamanan pada Uang Kertas RupiahDalam melakukan pemilihan unsur pengaman uang kertas, pada umumnya mempertimbangkan 2 hal utama, yaitu:1) Semakin besar nominal pecahan
diperlukan unsur pengaman yang lebih baik, kompleks, dan canggih.
2) Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan mempertimbangkan perkembangan teknologi
b. Karakteristik Uang Logam RupiahBeberapa karakteristik yang perlu diperhatikan:
1) Setiap pecahan uang logam mudah dikenali. Baik secara kasat mata dan kasat raba.
2) Uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat yang membahayakan.
3) Uang logam dikeluarkan dalam ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil.
4) Uang logam rupiah berbentuk bulat, dengan bagian bergerigi atau tidak bergerigi.
C. Alat Pembayaran Nontunai
Tampak Depan Tampak Belakang
1. Chip pada kartu kredit yang selalu diletakan di bagian depan sisi kartu
2. Nomor kartu yang terdiri atas 16 digit.
3. Nama pemegang kartu
4. Nama penerbit kartu kredit
5. Masa berlaku kartu kredit
6. Logo jaringan kartu kredit
1. Magnetic stripe, lapisan magnet yang dapat digunakan untuk bertransaksi termasuk di luar negeri.
2. Signature panel, tempat pembubukan tanda t dimiliki
3. Nomor verifikasi yang terdiri atas tiga digit.
4. Alamat bank penerbit kartu kredit
5. Nama/logo penerbit kartu kredit.
Kartu Kredit
Cek digunakan untuk pembayaran dalam jumlah besar sehingga lebih praktis. Cek harus memenuhi syarat formal :
1. Nama cek harus termuat dalam teks.2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang tertentu.3. Nama pihak yang harus membayar (tertarik)4. Penunjukan tempat dimana pembayaran harus
dilakukan.5. Pernyataan tanggal beserta tempat cek ditarik.6. Tanda tangan orang yang mengeluarkan cek
(penarik)
Cek
Setiap Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai berikut :
1. Nama bilyet giro dan nomor bilyet giro.2. Nama tertarik.3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk
memindahbukukan dana atas beban rekening penarik.
4. Nama dan nomor rekening pemegang.5. Nama bank penerima.6. Jumlah dana yang dipindahkan baik dalam angka
maupun dalam huruf selengkap-lengkapnya.7. Tempat dan tanggal penarikan.8. Tanda tangan, nama jelas dan atau dilengkapi
dengan cap/stempel dengan persyaratan.
Bilyet
Giro
Nota debit adalah warkat debit yang digunakan untuk menaih dana pada peserta lain untuk untung nasabah peserta atau peserta yang menyampaikan nota debit tersebut.
Nota Debi
t
Jenis-Jenis Penyelesaian Transaksi Nontunai
Transaksi Nilai Kecil Transaksi Nilai Besar
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), diselenggarakan oleh BI
Instrumen pembayaran elektronis, diselenggarakan oleh industri (bank & non bank)
Kegiatan usaha pengiriman uang, diselenggarakan oleh industri (bank & non bank)
Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
a) SIPS adalah sistem yang memproses transaksi pembayaran bernilai besar dan bersifat mendesak.
b) SWIP adalah sistem yang digunakan oleh masyarakat luas
Bank Indonesia Scripless Securities Settlement (BI-SSS)
Mekanisme Sistem Pembayaran Non Tunai
Net Settlement Gross Settlement
net settlement yaitu proses penyelsaian akhir transaksi-transaksi pembayaran yang dilakukan pada akhir priode dengan melakukan offsetting antara kewajiban-kewajiban pembayaran dengan hak-hak penerimaan sehingga hanya ada 1 net hak atau kewajiban yang akan disettle untuk masing-masing rekening bank.
gross settlement yaitu setiap transaksi diperhitungkan secara individual.
TERIMAKASIH