Sistem Distribusi Tegangan rendah

224
SISTEM SISTEM DISTRIBUSI DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH TEGANGAN RENDAH

description

Sistem Distribusi Tegangan rendah

Transcript of Sistem Distribusi Tegangan rendah

Page 1: Sistem Distribusi Tegangan rendah

SISTEM SISTEM DISTRIBUSIDISTRIBUSI

TEGANGAN RENDAHTEGANGAN RENDAH

Page 2: Sistem Distribusi Tegangan rendah

KETENTUAN KETENTUAN UMUMUMUM

Page 3: Sistem Distribusi Tegangan rendah

1. SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH1. SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH1.11.1 Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan

distribusi distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan para pelanggan tegangan rendah.tegangan rendah.

1.2.1.2. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh :dibatasi oleh :

a.a. Susut Tegangan yang disyaratkan.Susut Tegangan yang disyaratkan.b.b. Luas penghantar jaringan.Luas penghantar jaringan.c.c. Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan

distribusi.distribusi.d.d. Sifat daerah pelayanan (desa, kota)Sifat daerah pelayanan (desa, kota)e.e. Kelas pelanggan ( pada beban rendah, pada beban Kelas pelanggan ( pada beban rendah, pada beban

tinggi)tinggi)

1.3.1.3. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter.Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter.Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% -

10% dari 10% dari tegangan operasi.tegangan operasi.

Page 4: Sistem Distribusi Tegangan rendah

2. STRUKTUR JARINGAN2. STRUKTUR JARINGAN

2.1.2.1. Struktur jaringan adalah radial murni atau Struktur jaringan adalah radial murni atau radial radial open loop ( bentuk tertutup namun open loop ( bentuk tertutup namun operasi radial).operasi radial).

2.2.2.2. Jarang sekali pelanggan dipasok dengan Jarang sekali pelanggan dipasok dengan tingkat tingkat keandalan keandalan tinggi tinggi secara secara tertutup (loop) baik dari tertutup (loop) baik dari satu satu sumber ataupun dari sumber berlainan.sumber ataupun dari sumber berlainan.

Page 5: Sistem Distribusi Tegangan rendah

3. KOMPONEN PERLENGKAPAN UTAMA3. KOMPONEN PERLENGKAPAN UTAMA

3.1.3.1. Bahan Penghantar memakai 2 jenis :Bahan Penghantar memakai 2 jenis :

a.a. Bare Conductor atau tak berisolasi (BCC, A2C, Bare Conductor atau tak berisolasi (BCC, A2C, A3C).A3C).

b.b. Kabel baik kabel tunggal, jamak atau berpilin Kabel baik kabel tunggal, jamak atau berpilin (twisted).(twisted).

3.2.3.2. Tiang penyangga memakai :Tiang penyangga memakai :

a.a. Tiang besi panjang 7 meter, 9 meter atau Tiang besi panjang 7 meter, 9 meter atau dibawah dibawah saluran udara.saluran udara.

b.b. Tiang beton, dengan panjang yang sama.Tiang beton, dengan panjang yang sama.

c. c. Tiang kayu (sudah jarang dipakai).Tiang kayu (sudah jarang dipakai).

d.d. Pada daerah padat bangunan penghantar Pada daerah padat bangunan penghantar dengan dengan konstruksi khusus.konstruksi khusus.

Page 6: Sistem Distribusi Tegangan rendah

4. GARDU DISTRIBUSI4. GARDU DISTRIBUSI

4.1.4.1. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber sumber yang disebut Gardu Distribusi mulaidari yang disebut Gardu Distribusi mulaidari panel hubung panel hubung bagi TR (Rak TR) keluar bagi TR (Rak TR) keluar didistribusikan.didistribusikan.

4.2.4.2. Untuk setiap sirkit keluar melalui pengaman Untuk setiap sirkit keluar melalui pengaman arus disebutarus disebut

““penyulang/ feeder”penyulang/ feeder”

Page 7: Sistem Distribusi Tegangan rendah

5. SISTEM TEGANGAN5. SISTEM TEGANGAN

5.1.5.1. Sistem tegangan yang dianut ada 3 macam :Sistem tegangan yang dianut ada 3 macam :a.a. Sistem 3 fasa (fasa tiga)Sistem 3 fasa (fasa tiga) : 380 Volt / 220 Volt: 380 Volt / 220 Voltb.b. Sistem 2 fasa (fasa dua)Sistem 2 fasa (fasa dua) :: 440 / 220, 220/ …..440 / 220, 220/ …..c.c. Sistem 1 fasa ( fasa satu)Sistem 1 fasa ( fasa satu) :: 110 Volt, 220 Volt, 250 110 Volt, 220 Volt, 250

VoltVolt

5.2.5.2. Sistem tegangan dipilih mengikuti konsep teknis Sistem tegangan dipilih mengikuti konsep teknis (Distribution System (Distribution System Engineering) yang dianut Engineering) yang dianut satu sama lain dapat berbeda, misalnya :satu sama lain dapat berbeda, misalnya :

a.a. Sistem KontinentalSistem Kontinental : : 3 fasa – 3 kawat3 fasa – 3 kawat(Distribution Substation Concept)(Distribution Substation Concept) 3 fasa – 4 3 fasa – 4

kawatkawatb.b. Sistem AmerikaSistem Amerika :: 2 fasa – 3 netral2 fasa – 3 netral

(Multi Grounded)(Multi Grounded)c.c. Sistem KanadaSistem Kanada :: 1 kawat1 kawat

(Swer)(Swer)

Page 8: Sistem Distribusi Tegangan rendah

6. GAYA-GAYA MEKANIS PADA TIANG 6. GAYA-GAYA MEKANIS PADA TIANG PENYANGGA/ PENYANGGAPENYANGGA/ PENYANGGA

6.1.6.1. Tiang penyangga mengalami gaya-gaya mekanis Tiang penyangga mengalami gaya-gaya mekanis terutama adalah terutama adalah gaya-gaya :gaya-gaya :

a.a. Beban penghantar yang dipikul.Beban penghantar yang dipikul.b.b. Beban akibat tiupan angin pada penghantar dan pada Beban akibat tiupan angin pada penghantar dan pada

tiang itu tiang itu sendiri.sendiri.c.c. Regangan (tensile stress) penghantar logam akibat Regangan (tensile stress) penghantar logam akibat

perubahan perubahan suhu lingkungan atau akibat adanya suhu lingkungan atau akibat adanya sambungan pelanggan).sambungan pelanggan).

d.d. Beban akibat air hujan atau suhu didaerah dingin.Beban akibat air hujan atau suhu didaerah dingin.

6.2.6.2. Beban-beban tersebut mempengaruhi keuatan tiang Beban-beban tersebut mempengaruhi keuatan tiang penyangga.penyangga.

Kekuaan tiang penyangga didimensikan dalam satuan Kekuaan tiang penyangga didimensikan dalam satuan Newton atau Newton atau daN (0,98 kg).daN (0,98 kg).

6.3.6.3. Kekuatan tiang dihitung pada kondisi-kondisi yang Kekuatan tiang dihitung pada kondisi-kondisi yang minimum, minimum, sehingga didapatkan harga yang realistis.sehingga didapatkan harga yang realistis.

Page 9: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 6.3.Lanjutan 6.3.

Contoh :Contoh :

a. Kondisi tekanan angin maksimum.a. Kondisi tekanan angin maksimum.

b.b. Temperatur kerja maksimum penghantar Temperatur kerja maksimum penghantar (60º C)(60º C)

c.c. Angka keamanan mekanis 0,5 (50%).Angka keamanan mekanis 0,5 (50%).

Sehingga tiang dengan fungsi sebagai penyangga Sehingga tiang dengan fungsi sebagai penyangga diujung (akhir jaringan), di tengah, tiang sudut, akan diujung (akhir jaringan), di tengah, tiang sudut, akan mengalami total gaya mekanis yang berbeda.mengalami total gaya mekanis yang berbeda.

Page 10: Sistem Distribusi Tegangan rendah

7.7. TINGGI TIANG DI ATAS PERMUKAAN TINGGI TIANG DI ATAS PERMUKAAN TANAHTANAH

7.1.7.1. Sebagai pegangan pelaksanaan lapangan Sebagai pegangan pelaksanaan lapangan bagian bagian yang tertanam pada tiang adalah yang tertanam pada tiang adalah sepanjang 1/6 x sepanjang 1/6 x panjang total.panjang total.

7.2.7.2. Gaya – gaya mekanis terbesar pada 10 cm Gaya – gaya mekanis terbesar pada 10 cm dibawah dibawah ujung tiang pada 1/6 tiang dan didalam ujung tiang pada 1/6 tiang dan didalam tanah.tanah.

Sehingga pada bagian–bagian tersebut perlu Sehingga pada bagian–bagian tersebut perlu diperhatikan kemampuan menahan diperhatikan kemampuan menahan

bebannya.bebannya.

Page 11: Sistem Distribusi Tegangan rendah

8. PENGARUH KONDISI TANAH8. PENGARUH KONDISI TANAH

8.1.8.1. Kondisi tanah yang rawan/ lunak dapat Kondisi tanah yang rawan/ lunak dapat menyebabkan menyebabkan robohnya tiang penyangga.robohnya tiang penyangga.

8.2.8.2. Pada dasarnya perlu diperhitungkan Pada dasarnya perlu diperhitungkan kekuatan tanah kekuatan tanah sehingga dapat diketahui jenis sehingga dapat diketahui jenis tanah lunak atau tidaktanah lunak atau tidak

8.3.8.3. Berdasarkan hitungan tersebut dapat Berdasarkan hitungan tersebut dapat ditentukan perlu ditentukan perlu tidaknya memakai pondasi.tidaknya memakai pondasi.

Namun untuk tiang-tiang awal/ akhir, tetap Namun untuk tiang-tiang awal/ akhir, tetap diperlukan diperlukan pondasipondasi

Page 12: Sistem Distribusi Tegangan rendah

9. PENGGUNAAN KAWAT PEREGANG ATAU 9. PENGGUNAAN KAWAT PEREGANG ATAU TIANG PENEGANG (STAKE POLE)TIANG PENEGANG (STAKE POLE)

Kawat penegang dapat mengurangi beban Kawat penegang dapat mengurangi beban mekanis tiang , demikian juga pemakaian mekanis tiang , demikian juga pemakaian tiang penopang.tiang penopang.

Sehingga tiang dengan kekuatan mekanis Sehingga tiang dengan kekuatan mekanis yang kecil dapat dipergunakan untuk yang kecil dapat dipergunakan untuk menahan beban mekanis yang lebih besar.menahan beban mekanis yang lebih besar.

Konstruksi ini umum dipakai pada tiang-tiang Konstruksi ini umum dipakai pada tiang-tiang akhir penghantar kecil dan tiang-tiang sudutakhir penghantar kecil dan tiang-tiang sudut

Page 13: Sistem Distribusi Tegangan rendah

10. BATASAN NON TEKNIS MEMILIH 10. BATASAN NON TEKNIS MEMILIH KEKUATAN TIANGKEKUATAN TIANG

10.1.10.1. Masalah kekuatan mekanis penghantar besarnya Masalah kekuatan mekanis penghantar besarnya beban pada titik beban pada titik tumpu dapat menyebabkan tumpu dapat menyebabkan penghantar retak/ putus pada penghantar retak/ putus pada titik tersebut.titik tersebut.

10.2.10.2. Masalah lingkungan, terlalu panjangnya bentangan Masalah lingkungan, terlalu panjangnya bentangan penghantar penghantar menyulitkan penarikan penghantar baik dari menyulitkan penarikan penghantar baik dari sudut konstruksi sudut konstruksi ataupun operasional atau dari segi ataupun operasional atau dari segi kemanan lingkungan dan kemanan lingkungan dan estika.estika.

10.3.10.3. Pengaruh rute geografis jalur/ lintasan, tidak semua Pengaruh rute geografis jalur/ lintasan, tidak semua jalur jaringan jalur jaringan pada lintasan yang lurus.pada lintasan yang lurus.

Sehingga jarak gawang/ span hantar tiang penyangga di Sehingga jarak gawang/ span hantar tiang penyangga di standarisir standarisir 40 meter dengan titik terendah jaringan pada lalu lintas berat 40 meter dengan titik terendah jaringan pada lalu lintas berat dengan permukaan dengan permukaan jalan jalan minimum 6 meter pada minimum 6 meter pada temperatur menghantar temperatur menghantar 60º C60º C

Page 14: Sistem Distribusi Tegangan rendah

11. KEKUATAN TIANG UJUNG11. KEKUATAN TIANG UJUNG

11.1.11.1. Kekuatan tarik pada tiang bertumpu pada jarak 10 cm Kekuatan tarik pada tiang bertumpu pada jarak 10 cm dari ujung dari ujung atas tiang , beban kerjanya di standarisir 200 daN, atas tiang , beban kerjanya di standarisir 200 daN, 350 daN, 500 350 daN, 500 daN, 800 daN, 1200 daNdaN, 800 daN, 1200 daN

11.2.11.2. Berdasarkan hitungan-hitungan mekanis gaya-gaya Berdasarkan hitungan-hitungan mekanis gaya-gaya yang terjadi yang terjadi pada tiang , maka batas maksimum rentangan/ pada tiang , maka batas maksimum rentangan/ gantang/ span gantang/ span dengan berbagai ukuran penghantar adalah dengan berbagai ukuran penghantar adalah ::

Page 15: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 11.2.Lanjutan 11.2.

Ukuran Ukuran

Penghantar (mmPenghantar (mm22)) 200200 350350 500500 800800

3 x 253 x 25

3 x 353 x 35

3 x 503 x 50

3 x 35 + 2 x 163 x 35 + 2 x 16

3 x 50 + 2 x 163 x 50 + 2 x 16

3 x 70 + 2 x 163 x 70 + 2 x 16

32 m32 m

31 m31 m

31 m31 m

30 m30 m

29 m29 m

26 m26 m

43 m43 m

41 m41 m

41 m41 m

40 m40 m

38 m38 m

35 m35 m

54 m54 m

51 m51 m

50 m50 m

49 m49 m

47 m47 m

42 m42 m

77 m77 m

71 m71 m

69 m69 m

67 m67 m

64 m64 m

56 m56 m

Kekuatan tiang (daN)

Catatan : - Jarak gawang rata-rata diambil maksimum 45 meter.

- Jarak minumum 6 meter dari atas permukaan jalan.

Page 16: Sistem Distribusi Tegangan rendah

12. KEKUATAN TIANG SUDUT12. KEKUATAN TIANG SUDUT

12.1.12.1. Lintasan jaringan tidak selalu lurus , namun pada Lintasan jaringan tidak selalu lurus , namun pada sejumlah titik sejumlah titik terjadi pembelokan yang besar sudutnya terjadi pembelokan yang besar sudutnya berbeda-beda.berbeda-beda.

12.2.12.2. Menghitung kekuatan tiang sudut dilaksanakan Menghitung kekuatan tiang sudut dilaksanakan dengan rumus dengan rumus ilmu ilmu ukur sudut, dengan ukur sudut, dengan memmperhatikan susdut antara dua memmperhatikan susdut antara dua tarikan pada tarikan pada tiang tiang sudut tersebut.sudut tersebut.

12.3.12.3. Dalam kasus ini atau dicontohkan menghitung Dalam kasus ini atau dicontohkan menghitung kekuatan tiang kekuatan tiang sudut dengan sudut dengan metoda polygonmetoda polygon dimana dimana jumlah semua gaya sama jumlah semua gaya sama dengan nol. Gaya Resultante dengan nol. Gaya Resultante adalah besarnya gaya rujukan untuk adalah besarnya gaya rujukan untuk memilih kekuatan memilih kekuatan tiang sudut.tiang sudut.

Contoh :Contoh :

R = gaya resultansi

Page 17: Sistem Distribusi Tegangan rendah

13. PEMBUMIAN PADA JARINGAN 13. PEMBUMIAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI JARINGAN TEGANGAN RENDAHDISTRIBUSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH

13.1.13.1. Ketentuan-ketentuan tentang Pembumian :Ketentuan-ketentuan tentang Pembumian :

a.a. Menurut PUIL, semua bagian konduktif terbuka Menurut PUIL, semua bagian konduktif terbuka pada suatu pada suatu instalasi harus dibumikan.instalasi harus dibumikan.

b.b. Menurut PUIL, apabila jalur yang sama dipasang Menurut PUIL, apabila jalur yang sama dipasang SUTM dan SUTM dan SUTR, maka pada setiap 3 tiang harus dipasang SUTR, maka pada setiap 3 tiang harus dipasang penghantar penghantar pembumian yang dihubungkan dengan pembumian yang dihubungkan dengan penghantar netral.penghantar netral.

c.c. Menurut PUIL, nilai resistansi pembumian setiap Menurut PUIL, nilai resistansi pembumian setiap 200 meter 200 meter lintasan ( 5 gawang) tidak boleh melebihi dari 10 lintasan ( 5 gawang) tidak boleh melebihi dari 10 Ohm.Ohm.

d.d. Petunjuk praktis semua nila resistansi pembumian Petunjuk praktis semua nila resistansi pembumian maksimum maksimum sebesar 5 Ohm.sebesar 5 Ohm.

Page 18: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 13.1.Lanjutan 13.1.

e. e. Berdasarkan kekuatan mekanis luas penampang minimum Berdasarkan kekuatan mekanis luas penampang minimum penghantarpenghantar

pembumian adalah sebesar 50 mmpembumian adalah sebesar 50 mm22 dan terbuat dari dan terbuat dari tembaga.tembaga.

f.f. Sambungan penghantar bumi dengan elektroda bumi harus Sambungan penghantar bumi dengan elektroda bumi harus kuat kuat secara mekanis/ elektris dan mudah dibuka untuk dilakukan secara mekanis/ elektris dan mudah dibuka untuk dilakukan pengujian pengujian resistansipembumian. Klem pada elektroda pipa resistansipembumian. Klem pada elektroda pipa harus memakai harus memakai ukuran minimal 10 Ohm dan dilindungi dari ukuran minimal 10 Ohm dan dilindungi dari kemungkinan korosi.kemungkinan korosi.

g.g. Penghantar bumi harus dilindungi secara mekanis kimiawi. Penghantar bumi harus dilindungi secara mekanis kimiawi.

Catatan :Catatan : -- Biasanya dimasukkan dalam pipa ½ inchi, Biasanya dimasukkan dalam pipa ½ inchi, setinggi setinggi

2,5 mm2,5 mm2.2.

-- Terminal klem ditanam 20 cm dibawah Terminal klem ditanam 20 cm dibawah permukaan tanah.permukaan tanah.

Page 19: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 13.1.Lanjutan 13.1.

h. h. Elektroda batang dimasukkan tegak lurus ke dalam tanah. Elektroda batang dimasukkan tegak lurus ke dalam tanah. Panjangnya Panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan dengan disesuaikan dengan kebutuhan dengan

memperhatikan resistansi tanah :memperhatikan resistansi tanah :

Untuk resistansi tanah PUntuk resistansi tanah P11 = 100 = 100 ΩΩ meter : meter :

Panjang Panjang :: 1 m 2 m 3 m 5 m1 m 2 m 3 m 5 m

Nilai Nilai ΩΩ :: 70. 40. 3 0. 20.70. 40. 3 0. 20.

Untuk resistansi tanah P tidak sama dengan P, nilai Untuk resistansi tanah P tidak sama dengan P, nilai pentanahan pentanahan dikalikan P .dikalikan P .

PP11

Page 20: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 13.1.Lanjutan 13.1.

Catatan :Catatan :

-- Resistansi pembumian total dari suatu Resistansi pembumian total dari suatu instalasi instalasi pembumian belum dapat ditentukan dari pembumian belum dapat ditentukan dari hasil hasil pengukuran tiap elektroda pengukuran tiap elektroda secara secara matematis.matematis.

-- Untuk beberapa elektroda yang di paralel Untuk beberapa elektroda yang di paralel harus harus dihubung fisik/ paralel sebelum di test.dihubung fisik/ paralel sebelum di test.

Page 21: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 13.1.Lanjutan 13.1.

13.2.13.2. Pembumian pada PHB - TR (Rak TR)Pembumian pada PHB - TR (Rak TR)

Prosedur instalasi pembumia PHB –TR / Rak TR di gardu Prosedur instalasi pembumia PHB –TR / Rak TR di gardu distribusi harus memperhatikan jenis sistem distribusi harus memperhatikan jenis sistem

pembumian pembumian yang dianut (TT, TN, yang dianut (TT, TN, IT).IT).

a.a. Bila rel netral dipakai sebagai rel proteksi (sistem Bila rel netral dipakai sebagai rel proteksi (sistem TNC) rel TNC) rel proteksi harus dibumikan.proteksi harus dibumikan.

b.b. Bila rel netral terpisah dari rel proteksi, maka hanya Bila rel netral terpisah dari rel proteksi, maka hanya rel rel proteksi yang harus dibumikan.proteksi yang harus dibumikan.

c.c. Bila saklar masuk dilengkapi dengan saklar arus Bila saklar masuk dilengkapi dengan saklar arus sisa, maka rel sisa, maka rel netral tidak boleh dibumikan.netral tidak boleh dibumikan.

Page 22: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 13.2.Lanjutan 13.2.

14.3.14.3. Penghantar Pembumian dan Elektroda bumiPenghantar Pembumian dan Elektroda bumi

a.a. Elektroda Bumi adalah penghantar yang ditanam dalam Elektroda Bumi adalah penghantar yang ditanam dalam bumi dan bumi dan membuat kontak langsung dengan bumi.membuat kontak langsung dengan bumi.

b.b. Penghantar Bumi yang tidak berisolasi ditanam dalam Penghantar Bumi yang tidak berisolasi ditanam dalam bumi bumi dianggap sebagai bagian elektroda bumi.dianggap sebagai bagian elektroda bumi.

c.c. Umumnya elektroda bumi yang dipakai pada jaringan Umumnya elektroda bumi yang dipakai pada jaringan saluran saluran udara tegangan rendah / menengah memakai elektroda udara tegangan rendah / menengah memakai elektroda barang. barang.

d.d. Sebelum dipasang harus diteliti dulu berapa resitance Sebelum dipasang harus diteliti dulu berapa resitance jenis tanah.jenis tanah.

Page 23: Sistem Distribusi Tegangan rendah

14. PERSYARATAN UMUM INSTALASI14. PERSYARATAN UMUM INSTALASI

14.1.14.1. TIDAK MEMBAHAYAKAN LINGKUNGAN , BAIK TIDAK MEMBAHAYAKAN LINGKUNGAN , BAIK LANGSUNG ATAUPUN TIDAK LANGSUNG.LANGSUNG ATAUPUN TIDAK LANGSUNG.

14.2.14.2. TIDAK MENGANGGU PENGHANTAR LISTRIK LAIN TIDAK MENGANGGU PENGHANTAR LISTRIK LAIN DALAM KEADAAN OPERASIONAL.DALAM KEADAAN OPERASIONAL.

Page 24: Sistem Distribusi Tegangan rendah

15. JENIS PENGHANTAR UDARA15. JENIS PENGHANTAR UDARA

15.1.15.1. PENGHANTAR TAK BERISOLASIPENGHANTAR TAK BERISOLASI

A3C, BCC, A2C , ACSR A3C, BCC, A2C , ACSR

15.2.15.2. PENGHANTAR BERISOLASI (JENIS TWISTED PENGHANTAR BERISOLASI (JENIS TWISTED CABLE YANG UMUM DIPAKAI)CABLE YANG UMUM DIPAKAI)

NYM-T, NYMZ, NFYM, NFY, NF2X, NFA2X, NYM-T, NYMZ, NFYM, NFY, NF2X, NFA2X, NFA2X, NFA2X, NFA2XSEY-T (TWISTED CABLE)NFA2XSEY-T (TWISTED CABLE)

Page 25: Sistem Distribusi Tegangan rendah

16. PERSILANGAN DENGAN KABEL 16. PERSILANGAN DENGAN KABEL TELEKOMUNIKASITELEKOMUNIKASI

KABEL TELEKOMUNIKASI HARUS DIBAWAH KABEL TELEKOMUNIKASI HARUS DIBAWAH PENGHANTAR UDARA TEGANGAN RENDAHPENGHANTAR UDARA TEGANGAN RENDAH

A. TWISTED CABLE A. TWISTED CABLE :: BERJAJAR 1 METERBERJAJAR 1 METER

BERSILANGAN 0,3 BERSILANGAN 0,3 METERMETER

B. TAK BERISOLASIB. TAK BERISOLASI :: BERJAJAR/ BERISOLASI. BERJAJAR/ BERISOLASI. 1 METER1 METER

Page 26: Sistem Distribusi Tegangan rendah

17. JARAK ANTAR PENGHANTAR TELANJANG17. JARAK ANTAR PENGHANTAR TELANJANG

JARAK ANTARA INI BERGANTUNG ATAS JARAK JARAK ANTARA INI BERGANTUNG ATAS JARAK TITIK TUMPU JARINGAN (JARAK GAWANG) :TITIK TUMPU JARINGAN (JARAK GAWANG) :

JARAK GAWANGJARAK GAWANG JARAK ANTARAJARAK ANTARA

6 S/D 10 METER6 S/D 10 METER 20 CM20 CM

10 S/D 40 METER10 S/D 40 METER 25 CM25 CM

Page 27: Sistem Distribusi Tegangan rendah

18. APABILA PADA TIANG YANG SAMA 18. APABILA PADA TIANG YANG SAMA JALUR SALURAN UDARA TEGANGAN JALUR SALURAN UDARA TEGANGAN

MENENGAHMENENGAH

PADA TIAP 3 TIANG HARUS DIPASANG PADA TIAP 3 TIANG HARUS DIPASANG PENGHANTAR PEMBUMIAN YANG PENGHANTAR PEMBUMIAN YANG TERHUBUNG DENGAN PENGHANTAR NETRALTERHUBUNG DENGAN PENGHANTAR NETRAL

Page 28: Sistem Distribusi Tegangan rendah

19. LENDUTAN ( SAG)19. LENDUTAN ( SAG)

JARAK LENDUTAN (SAG) DENGAN JARAK LENDUTAN (SAG) DENGAN PERMUKAAN TANAH DIUKUR DARI TITIK PERMUKAAN TANAH DIUKUR DARI TITIK TERENDAH SEKURANG-KURANGNYA :TERENDAH SEKURANG-KURANGNYA :

PENGHANTAR PENGHANTAR PENGHANTARPENGHANTAR

TAK BERISOLASITAK BERISOLASI BERISOLASI BERISOLASI

JALAN UMUMJALAN UMUM 5 METER5 METER 4 METER4 METER

HALAMAN RUMAHHALAMAN RUMAH 5 METER5 METER 3 METER3 METER

Page 29: Sistem Distribusi Tegangan rendah

20. JARAK BETAS20. JARAK BETASJARAK BEBAS (RUANG BEBAS) PENGHANTAR TAK BERISOLASI JARAK BEBAS (RUANG BEBAS) PENGHANTAR TAK BERISOLASI DEGAN BENDA LAIN (POHON, BANGUNAN)DEGAN BENDA LAIN (POHON, BANGUNAN)a.a. Pada dasarnya tidak boleh bersinggunganPada dasarnya tidak boleh bersinggunganb.b. Jarak yang dipersyaratkan 0,5 meter.Jarak yang dipersyaratkan 0,5 meter.

CATATAN :CATATAN :Pada konstruksi saluran udara baik tak berisolasi ataupun Pada konstruksi saluran udara baik tak berisolasi ataupun

berisolasi (twisted cable). Umumnya mengikuti ketentuan berisolasi (twisted cable). Umumnya mengikuti ketentuan Pemerintah Daerah setempat atau ketentuan departemen Pemerintah Daerah setempat atau ketentuan departemen yang memerlukan.yang memerlukan.

CONTOH :CONTOH :a. a. Sudut lintasan jalan raya maksimum 15ºSudut lintasan jalan raya maksimum 15ºb.b. SAGSAG :: Jalan UmumJalan Umum 6 meter6 meter

Jalan KecilJalan Kecil 5 meter5 meterPekaranganPekarangan 3 meter3 meterSungaiSungai 6 meter6 meter

Lihat standard konstruksi SUTR PT. PLN (Persero)Lihat standard konstruksi SUTR PT. PLN (Persero)

Page 30: Sistem Distribusi Tegangan rendah

21. PENGHANTAR UDARA TAK BERISOLASI 21. PENGHANTAR UDARA TAK BERISOLASI TEGANGAN RENDAH DIATAS ATAP TEGANGAN RENDAH DIATAS ATAP

BANGUNANBANGUNAN

22.1.22.1. Instalasi penghantar adalah sedemikian sehingga tidak Instalasi penghantar adalah sedemikian sehingga tidak menganggu perbaikan atap bangunan.menganggu perbaikan atap bangunan.

22.2.22.2. Jarak dengan bagian bangunanJarak dengan bagian bangunan

a.a. Minimal ( 1,5 meter dari bagian bangunan termasuk Minimal ( 1,5 meter dari bagian bangunan termasuk antena, antena, cerobong ).cerobong ).

b.b. Minimal 2,5 meter (dilura jangkauan tangan) dari Minimal 2,5 meter (dilura jangkauan tangan) dari balkon bordes, balkon bordes, lorong, panggung yang dalam lorong, panggung yang dalam keadaan biasa dikunjungi umum.keadaan biasa dikunjungi umum.

22.3.22.3. Ketentuan tersebut diatas tidak berlakuKetentuan tersebut diatas tidak berlaku

a.a. Boleh berjarak 1,25 meter dengan sudut atap 45º, Boleh berjarak 1,25 meter dengan sudut atap 45º, diatas atap diatas atap yang tidak umum dikunjungi orang.yang tidak umum dikunjungi orang.

b.b. Konstruksi sambungan rumah dengan atap 15º.Konstruksi sambungan rumah dengan atap 15º.

Page 31: Sistem Distribusi Tegangan rendah

22. SAG/ LENDUTAN PADA PENGHANTAR 22. SAG/ LENDUTAN PADA PENGHANTAR TAK BERISOLASI DAN JARAK GAWANGTAK BERISOLASI DAN JARAK GAWANG

UNTUK MENCEGAH BERSINGGUNGANNYA UNTUK MENCEGAH BERSINGGUNGANNYA ANTAR PENGHANTAR JARAK SPAN/ GAWANG, ANTAR PENGHANTAR JARAK SPAN/ GAWANG, KEKUATAN TIANG AKHIR; SAG HARUS KEKUATAN TIANG AKHIR; SAG HARUS DISESUAIKAN DENGAN JARAK GAWANG/ SPAN.DISESUAIKAN DENGAN JARAK GAWANG/ SPAN.

Page 32: Sistem Distribusi Tegangan rendah

23. INSTALASI JARINGAN TEGANGAN 23. INSTALASI JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA TEMBOK DAN LAIN-LAIN RENDAH PADA TEMBOK DAN LAIN-LAIN

(TWISTED CABLE)(TWISTED CABLE)

A. A. BERJARAK TETAP MINIMUM 50 CM TERHADAP BERJARAK TETAP MINIMUM 50 CM TERHADAP DINDING.DINDING.

B.B. JARAK ANTAR TITIK TUMPU MAKSIMUM 10 METERJARAK ANTAR TITIK TUMPU MAKSIMUM 10 METER

Page 33: Sistem Distribusi Tegangan rendah

24. JARAK TIANG INSTALASI TERHADAP 24. JARAK TIANG INSTALASI TERHADAP KABEL TELEKOMUNIKASI ATAU KABEL KABEL TELEKOMUNIKASI ATAU KABEL

TANAHTANAH

JARAK TIANG INSTALASI TERHADAP KABEL JARAK TIANG INSTALASI TERHADAP KABEL TELEKOMUNIKASI ATAU KABEL TANAH TELEKOMUNIKASI ATAU KABEL TANAH MINIMUM 30 CM DAN DILINDUNGI DENGAN MINIMUM 30 CM DAN DILINDUNGI DENGAN PIPA BAJA ATAU BAHAN LAIN YANG SETARA, PIPA BAJA ATAU BAHAN LAIN YANG SETARA, KECUALI KABEL DAYA PADA TIANG AWAL KECUALI KABEL DAYA PADA TIANG AWAL

Page 34: Sistem Distribusi Tegangan rendah

25. PENGHANTAR UDARA YANG BELUM 25. PENGHANTAR UDARA YANG BELUM DIOPERASIKANDIOPERASIKAN

PENGHANTAR UDARA YANG BELUM PENGHANTAR UDARA YANG BELUM DIOPERASIKAN MINIMUM SEPANJANG 200 DIOPERASIKAN MINIMUM SEPANJANG 200 METER HARUS DIBUMIKANMETER HARUS DIBUMIKAN

Page 35: Sistem Distribusi Tegangan rendah

26. KETENTUAN SALURAN KABEL 26. KETENTUAN SALURAN KABEL TEGANGAN RENDAHTEGANGAN RENDAH

27.1.27.1. Penanaman Kabel TanahPenanaman Kabel Tanaha.a. Memperhatikan jenis dan macam isolasi dan isolasi Memperhatikan jenis dan macam isolasi dan isolasi

pelindung pelindung kabel.kabel.Contoh :Contoh :-- Kabel tanpa pelindung pipa baja harus dilindungi Kabel tanpa pelindung pipa baja harus dilindungi

secara mekanis.secara mekanis.-- Kabel dengan pelindung netral jacket dapat Kabel dengan pelindung netral jacket dapat

ditanam ditanam langsung.langsung.b.b. Memperhatikan kondisi kimiawi dan pengaruh Memperhatikan kondisi kimiawi dan pengaruh

gangguan gangguan mekanis, namun untuk perlindungan mekanis mekanis, namun untuk perlindungan mekanis dianggap cukup :dianggap cukup :

- - Ditanam 0,8 meter dibawah jalan raya utama.Ditanam 0,8 meter dibawah jalan raya utama.- - Ditanam 0,6 meter dibawah jalan yang tidak dilalui Ditanam 0,6 meter dibawah jalan yang tidak dilalui

kendaraan.kendaraan.

Catatan :Catatan : Pemerintah Daerah kadang-kadang Pemerintah Daerah kadang-kadang mengeluarkan mengeluarkan peraturan sendiri misalnya peraturan sendiri misalnya di Jakartadi Jakarta

Page 36: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.1.Lanjutan 26.1.

26.2. 26.2. Konstruksi susunan penanaman kabel tanah :Konstruksi susunan penanaman kabel tanah :

a. a. Ditanam diselimuti pasir dengan ketebalan Ditanam diselimuti pasir dengan ketebalan 20 cm .20 cm .

b.b. Dpasang pelindung mekanis :Dpasang pelindung mekanis :

-- Beton, bata, atau batu pelindung.Beton, bata, atau batu pelindung.

c.c. Kabel tanah TR dipasang diatas kabel Kabel tanah TR dipasang diatas kabel rumah TM rumah TM dan dibawah kabel telekomunikasi/ lihat dan dibawah kabel telekomunikasi/ lihat gambar.gambar.

Page 37: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.2.Lanjutan 26.2.

26.3. 26.3. Persilangan antar kabel tanah :Persilangan antar kabel tanah :

a. a. Harus dilakukan tindakan perlindungan, Harus dilakukan tindakan perlindungan, kecuali kecuali salah satu kabel telah dilindungi secara salah satu kabel telah dilindungi secara mekanis mekanis oleh sekat beto atau bahan semacam oleh sekat beto atau bahan semacam dengan dengan tebal dinding minimum 6 cm.tebal dinding minimum 6 cm.

b.b. Tindakan ProteksiTindakan Proteksi-- Kabel bagian bawah dipasang pelindung Kabel bagian bawah dipasang pelindung

mekanis misalnya bata, pipa belah mekanis misalnya bata, pipa belah dari beton, dari beton, minimum 1 meter minimum 1 meter panjangnya. panjangnya.

- Lebar tutup pelindung minimum 5 cm - Lebar tutup pelindung minimum 5 cm lebih lebih lebar dari kabel yang dilindungi.lebar dari kabel yang dilindungi.

-- Hal yang sama untuk kabel tanah Hal yang sama untuk kabel tanah dibagian atas dibagian atas (lihat gambar).(lihat gambar).

Page 38: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.3.Lanjutan 26.3.

26.4.26.4. PERSILANGAN DENGAN KABEL TELEKOMUNIKASIPERSILANGAN DENGAN KABEL TELEKOMUNIKASIa.a. Bagian Bagian atas atas kabel kabel tanah tanah

harus dilindungi dengan harus dilindungi dengan pipa beton belah pipa beton belah atau plat beton dari bahan yang atau plat beton dari bahan yang tidak mudah tidak mudah terbakar.terbakar.

b.b. Untuk jarak kabel TR dengan kabel telkomUntuk jarak kabel TR dengan kabel telkom-- d ≤ 0,3 meter diatas kabel tanah perlu d ≤ 0,3 meter diatas kabel tanah perlu

ditambah ditambah plat beton minimum ukuran 1 x 1 plat beton minimum ukuran 1 x 1 meter dengan meter dengan tebal 2 cm.tebal 2 cm.

c.c. Jika kabel tanah TR sejajar dengan Jika kabel tanah TR sejajar dengan kabel kabel telekomunikasi, harus diselubungi dengan pipa telekomunikasi, harus diselubungi dengan pipa plat plat atau pipa beton belah sekurang - kurangnya atau pipa beton belah sekurang - kurangnya

mempunyai panjang , minimum 1 meter.mempunyai panjang , minimum 1 meter.

Page 39: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.4.Lanjutan 26.4.

26.5. 26.5. Persilangan dengan utilitas lainPersilangan dengan utilitas laina.a. Rel Kereta Api dan fasiltasnya.Rel Kereta Api dan fasiltasnya.

- - Tidak diperbolehkan mendekati rel kereta api pada Tidak diperbolehkan mendekati rel kereta api pada jarak 2 jarak 2 meter kecuali persilangan.meter kecuali persilangan.

b.b. Contoh konstruksi persilangan pada standard Contoh konstruksi persilangan pada standard konstruksi PLN konstruksi PLN Distribusi Jakarta :Distribusi Jakarta :

Ditanam dengan pipa gas 2 meter dibawah rel Ditanam dengan pipa gas 2 meter dibawah rel kereta kereta dengan kedua ujung pipa menjorok 2 meter dari dengan kedua ujung pipa menjorok 2 meter dari sisi rel sisi rel terluar.terluar.

c.c. Jika menyilang atau berdekatan dengan jarak lebih Jika menyilang atau berdekatan dengan jarak lebih kecil dari kecil dari 0,3 meter dengan kabel instalasi listrik.0,3 meter dengan kabel instalasi listrik.

Perusahaan Kereta Api harus dilindungi dengan pipa Perusahaan Kereta Api harus dilindungi dengan pipa yang tidak yang tidak dapat terbakar atau PVC . Ujung pipa dipanjangkan dapat terbakar atau PVC . Ujung pipa dipanjangkan 0,5 dari sisi 0,5 dari sisi silang terujung.silang terujung.

Page 40: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.5.Lanjutan 26.5.

26.6.26.6. Persilangan dengan jalan rayaPersilangan dengan jalan rayaa. a. Kabel harus dilindungi dengan pipa atau Kabel harus dilindungi dengan pipa atau

selubung selubung baja dan tahan getaran mekanis/ api baja dan tahan getaran mekanis/ api serta dari serta dari bahan tahan api dan ditambah 0,5 bahan tahan api dan ditambah 0,5 meter pada kiri meter pada kiri kanan batas bahu jalan.kanan batas bahu jalan.

b.b. Garis tengah pipa dipilih hingga kabel Garis tengah pipa dipilih hingga kabel dapat dapat dikeluarkan tanpa membongkar jalan dikeluarkan tanpa membongkar jalan (biasanya (biasanya pipa 4 meter atau diameter 10 cm)pipa 4 meter atau diameter 10 cm)

Contoh (lihat gambar), konstruksi Contoh (lihat gambar), konstruksi perlintasan kabel perlintasan kabel pada standard PLN Distribusi pada standard PLN Distribusi Jakarta.Jakarta.

Page 41: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.6.Lanjutan 26.6.

26.7.26.7. Didaerah bangunan atau pekaranganDidaerah bangunan atau pekarangan

a. a. Kabel harus dilindungi dengan pipa atau Kabel harus dilindungi dengan pipa atau pelindungpelindung mekanis.mekanis.

b.b. Pipa diberi tambahan 0.5 meter dari sisi Pipa diberi tambahan 0.5 meter dari sisi terluar terluar bangunan.bangunan.

Contoh : Contoh : Lihat gambar crossing Lihat gambar crossing bangunan bangunan standard konstruksi standard konstruksi SKTM PLN Distribusi SKTM PLN Distribusi Jakarta.Jakarta.

Instalasi kabel pada dinding bangunan Instalasi kabel pada dinding bangunan harus harus dilindungi dengan pelindung mekanis, dilindungi dengan pelindung mekanis, jika jika pelindung terbuat dari logam harus pelindung terbuat dari logam harus dibumikan.dibumikan.

Page 42: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.7.Lanjutan 26.7.

26.8.26.8. Persilangan dan pendekatan dengan saluran air dan Persilangan dan pendekatan dengan saluran air dan bangunan bangunan pengairan.pengairan.a.a. Kabel tanah harus ditanam paling sedikit 1 Kabel tanah harus ditanam paling sedikit 1

meter meter dibawah saluran air dan ditanam dalam lapisan dibawah saluran air dan ditanam dalam lapisan pasir.pasir.

b.b. Pada lintasan dengan air laut kabel ditanam Pada lintasan dengan air laut kabel ditanam sedapat mungkin 2 meter dibawah dasar laut.sedapat mungkin 2 meter dibawah dasar laut.

c.c. Pada lintasan dekat kabel listrik milik pengairan :Pada lintasan dekat kabel listrik milik pengairan :-- Berjarak 0,3 meter diatas atau dibawah kabel Berjarak 0,3 meter diatas atau dibawah kabel

listrik.listrik.-- Diberi perlindugan mekanis dengan tambahan Diberi perlindugan mekanis dengan tambahan

0,5 meter dari sisi kabel yang silang.0,5 meter dari sisi kabel yang silang.-- Jika jarak lebih kecil dari 0,3 m harus Jika jarak lebih kecil dari 0,3 m harus

dimasukkan dimasukkan dalam pipa/ bahan anti terbakardalam pipa/ bahan anti terbakar

Page 43: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.8.Lanjutan 26.8.

d. d. PadaPada bangunan bangunan pengairan dibawah tanah, jarak pengairan dibawah tanah, jarak minimumminimum adalah 0,3 meter dan harus dilindungi adalah 0,3 meter dan harus dilindungi dengan dengan pipa pipa

belah, plat atau pipa belah, plat atau pipa dan dan ditambahkan ditambahkan 0,5 meter dari 0,5 meter dari kedua tempat kedua tempat pendekatan.pendekatan.

Catatan :Catatan :-- Kabel tanah yang dipakai adalah dari jenis kabel Kabel tanah yang dipakai adalah dari jenis kabel

tanah dengan perisai dan dilindungi dengan pipa tanah dengan perisai dan dilindungi dengan pipa belah.belah.

- - Kabel tanah tanpa perisai mekanis harus dimasukkan Kabel tanah tanpa perisai mekanis harus dimasukkan dalam pipa atau jalur kabel khusus.dalam pipa atau jalur kabel khusus.

e.e. Pada kedua ujung kabel masuk dan keluar jaur ait harus Pada kedua ujung kabel masuk dan keluar jaur ait harus diberi patok / tanda, agar dapat dilihat pengemudi diberi patok / tanda, agar dapat dilihat pengemudi kendaraan airkendaraan air

Page 44: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26.8.Lanjutan 26.8.

26.9.26.9. Pendekatan kabel tanah dengan instalasi listrik diatas Pendekatan kabel tanah dengan instalasi listrik diatas tanahtanah

a.a. Kabel rumah tidak bole ditanam lebih dekat 0,3 Kabel rumah tidak bole ditanam lebih dekat 0,3 meter meter dari instalasi listrik diatas tanah.dari instalasi listrik diatas tanah.

Kurang dari o,8 meter kabel tersebut harus Kurang dari o,8 meter kabel tersebut harus dilindungi dilindungi dengan pipa baja atau bahan kuta, tahan lama dengan pipa baja atau bahan kuta, tahan lama dan dan tahan api ditambah minimum 0,5 meter dari kedua tahan api ditambah minimum 0,5 meter dari kedua

ujung tempat jaraknya kurang dari 0,8 meter.ujung tempat jaraknya kurang dari 0,8 meter.

b.b. Kabel tanah yang keluar dari tanah harus dilindungi Kabel tanah yang keluar dari tanah harus dilindungi dengan pipa baja. Galvanis atau bahan lain yang dengan pipa baja. Galvanis atau bahan lain yang cukup kuat sampai dengan diluar jangkauan tangan.cukup kuat sampai dengan diluar jangkauan tangan.

Catatan :Catatan :

Lihat gambar instalasi kabel naik (opstijk kabel)Lihat gambar instalasi kabel naik (opstijk kabel)

Page 45: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 26. 9.Lanjutan 26. 9.

26.10.26.10. PENDEKATAN KABEL TANAH DENGAN PIPA PENDEKATAN KABEL TANAH DENGAN PIPA GAS GAS DAN MINYAKDAN MINYAK

-- Lintasan / jalur kabel tanah harus dihindari Lintasan / jalur kabel tanah harus dihindari / / dijauhkan dari lintasan pipa gas kota. dijauhkan dari lintasan pipa gas kota. Namun Namun apabila tidak terhindarkan harus berjarak apabila tidak terhindarkan harus berjarak minimum minimum 0,5 meter dan dilindungi dengan pipa 0,5 meter dan dilindungi dengan pipa yang yang dilebihkan 0,5 meter pada tiap ujung dilebihkan 0,5 meter pada tiap ujung lintasan.lintasan.

-- Pada lintasan dengan pipa gas alam kabel Pada lintasan dengan pipa gas alam kabel tanah tanah harus dikonstruksi khusus/ dibuatkan harus dikonstruksi khusus/ dibuatkan jembatan jembatan lintasan atau melalui saluran udara.lintasan atau melalui saluran udara.

(lihat konstruksi SKTR , standard konstruksi (lihat konstruksi SKTR , standard konstruksi PLN)PLN)

Page 46: Sistem Distribusi Tegangan rendah

27. PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI JARING 27. PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI JARING DISTRIBUSI KABEL TEGANGAN RENDAH PHB DISTRIBUSI KABEL TEGANGAN RENDAH PHB

TRTR

28.1.28.1. Pada jaringan distribusi kabel tegangan rendah, PHB-TRPada jaringan distribusi kabel tegangan rendah, PHB-TRberfungsi sebagai titik pencabangan jaringan dan sambungan berfungsi sebagai titik pencabangan jaringan dan sambungan pelayanan.pelayanan.

28.2.28.2. Instalasi PHB – TR pasangan luar dan pasangan dalam harus Instalasi PHB – TR pasangan luar dan pasangan dalam harus memnuhi persyaratan keamanan dan keselematan lingkungan dan memnuhi persyaratan keamanan dan keselematan lingkungan dan persyaratan teknis baik elektris maupun mekanis.persyaratan teknis baik elektris maupun mekanis.28.3.28.3. Instalasi PHB – TR tersebut juga harus dilindungi dari Instalasi PHB – TR tersebut juga harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan mekanis.kemungkinan kerusakan mekanis.28.4.28.4. Pada setiap kotak PHB-TR harus mempunyai setidak-tidaknyaPada setiap kotak PHB-TR harus mempunyai setidak-tidaknya

-- Satu sakelar masuk sirkit masukSatu sakelar masuk sirkit masuk-- Satu proteksi arus pada sirkit keluar atau kombinasi proteksi Satu proteksi arus pada sirkit keluar atau kombinasi proteksi dan sakelar (misalnya MCB/ MCCB).dan sakelar (misalnya MCB/ MCCB).

28.5.28.5. Arus minimum sakelar masuk minimal sama besar dengan arus Arus minimum sakelar masuk minimal sama besar dengan arus nominal penghantar masuk atau arus maksimum beban penuh.nominal penghantar masuk atau arus maksimum beban penuh.

28.6.28.6. Jumlah maksimum pencabangan dari suatu PHB – TR adalah sirkit Jumlah maksimum pencabangan dari suatu PHB – TR adalah sirkit keluar.keluar.

Page 47: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 27.6.Lanjutan 27.6.

27.7.27.7. Besar arus yang mengalir pada rel harus diperhitungkan Besar arus yang mengalir pada rel harus diperhitungkan ssuai ssuai kemampuan rel menurut temperatur ruang dan temperatur kemampuan rel menurut temperatur ruang dan temperatur kerja kerja tidak tidak boleh melebihi 65º C.boleh melebihi 65º C.27.8.27.8. Pemasangan rel telanjang adalah sedemikian rupa sehingga Pemasangan rel telanjang adalah sedemikian rupa sehingga

memenuhi persyaratan jarak 5 cm + 2/3 kilo volt sistem memenuhi persyaratan jarak 5 cm + 2/3 kilo volt sistem tegangan tegangan nominal.nominal.

27.9.27.9. Sakelar, pemisah, pengaman lebur dan pemutus.Sakelar, pemisah, pengaman lebur dan pemutus.a.a. Semua kutub saklar, pemisah, pemutus harus dapat Semua kutub saklar, pemisah, pemutus harus dapat

dibuka dibuka secara serentak.secara serentak.b.b. Untuk jaringan tegangan rendah dengan Pembumian Untuk jaringan tegangan rendah dengan Pembumian

Netral Netral Pengaman (TNC) harus menggunakan 3 kutub, membuka Pengaman (TNC) harus menggunakan 3 kutub, membuka kutub fasanya saja, kutub netral tidak boleh dibuka.kutub fasanya saja, kutub netral tidak boleh dibuka.

c.c. Untuk jaringan tegangan rendah dengan sistem Untuk jaringan tegangan rendah dengan sistem penghantar penghantar pengaman harus menggunakan kutub jadi netral pengaman harus menggunakan kutub jadi netral juga juga diputus.diputus.

d.d. Untuk jaringan tegangan rendah dengan sistem Untuk jaringan tegangan rendah dengan sistem penghantar penghantar pengaman (IT) juga harus menggunakan 4 pengaman (IT) juga harus menggunakan 4 kutub, termasuk kutub, termasuk overswitch ke generator cadangan.overswitch ke generator cadangan.

Page 48: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 27.9.Lanjutan 27.9.

e.e. Bagian bertegangan dari PHB tidak boleh sisi yang Bagian bertegangan dari PHB tidak boleh sisi yang bergerak bergerak dan dan tidak dapat bergerak walau oleh sebab gaya tidak dapat bergerak walau oleh sebab gaya mekanis/ gaya mekanis/ gaya berat.berat.f.f. Pemisah tidak boleh dibuka dalam keadaan berbeban.Pemisah tidak boleh dibuka dalam keadaan berbeban.g.g. Persyaratan konstruksi PHBPersyaratan konstruksi PHB-- PHB harus dipasang ditempat yang cukup tinggi, bebas PHB harus dipasang ditempat yang cukup tinggi, bebas banjir dan kokoh, terlindung secara fisik/ mekanis.banjir dan kokoh, terlindung secara fisik/ mekanis.-- Badan PHB haus dibumikan secara sempurna melalui Badan PHB haus dibumikan secara sempurna melalui penghantar fleksibel.penghantar fleksibel.- - Mempunyai ruang ventilasi yang cukup.Mempunyai ruang ventilasi yang cukup.-- Pintu PHB harus terkunci.Pintu PHB harus terkunci.

Contoh instalasi jaringan distribusi kabel tegangan rendah Contoh instalasi jaringan distribusi kabel tegangan rendah pada pada standard konstruksi PT. PLN (Persero)standard konstruksi PT. PLN (Persero)

Page 49: Sistem Distribusi Tegangan rendah

28. INSTRUMEN UKUR INDIKATOR DAN 28. INSTRUMEN UKUR INDIKATOR DAN TERMINASITERMINASI

29.1.29.1. Perlengkapan Hubung Bagi jaringan kabel tegangan Perlengkapan Hubung Bagi jaringan kabel tegangan rendah, rendah, harus dipasang paling sedikit instrumen indikator berupa harus dipasang paling sedikit instrumen indikator berupa lampu lampu indikator dengan warna yang sesuai.indikator dengan warna yang sesuai.29.2.29.2. Untuk panel PHB – TR utama pada Gardu Distribusi harus Untuk panel PHB – TR utama pada Gardu Distribusi harus

dipasangan instrumen ukur (Voltmeter, Amperemeter).dipasangan instrumen ukur (Voltmeter, Amperemeter).29.3.29.3. Instrumen indikator harus disambung pada sirkit masuk Instrumen indikator harus disambung pada sirkit masuk sebelum sebelum saklar masuk.saklar masuk.29.4.29.4. Sambungan sirkit pada PHB harus memakai sepatu kabel Sambungan sirkit pada PHB harus memakai sepatu kabel yang yang sesuai dengan jenis metalnya dan ukuran penghantar sesuai dengan jenis metalnya dan ukuran penghantar serta harus serta harus dijepit/ dipress pada penghantar.dijepit/ dipress pada penghantar.

KHA terminal sepatu kabel harus minimum sama dengan KHA terminal sepatu kabel harus minimum sama dengan kemampuan sakelar dari sirkit yang bersangkutan kemampuan sakelar dari sirkit yang bersangkutan

rangkaian.rangkaian.29.5.29.5. Pemegang kabel harus dapat memikul gaya berat, gaya Pemegang kabel harus dapat memikul gaya berat, gaya tekan dan tekan dan gaya tarik, sehingga gaya tersebut tidak akan gaya tarik, sehingga gaya tersebut tidak akan langsung dipikul langsung dipikul oleh gawai listrik lainoleh gawai listrik lain

Page 50: Sistem Distribusi Tegangan rendah

29. PEMAKAIAN JENIS KABEL TANAH 29. PEMAKAIAN JENIS KABEL TANAH TEGANGAN RENDAHTEGANGAN RENDAH

29.1.29.1. Tanda Pengenal Kabel Tegangan RendahTanda Pengenal Kabel Tegangan Rendah

230/400 (300) V, 300/500(400)V, 400/690 (600)V, 400/750 230/400 (300) V, 300/500(400)V, 400/690 (600)V, 400/750 (690)V,(690)V,

450/750 (690)V, 0,6/1 KV (1,2 KV)450/750 (690)V, 0,6/1 KV (1,2 KV)

Nilai didalam kurung adalah nilai tegangan kerja tertinggi untuk Nilai didalam kurung adalah nilai tegangan kerja tertinggi untuk perlengkapan yang diperbolehkan untuk kabel.perlengkapan yang diperbolehkan untuk kabel.

29.2.29.2. Penggunaan kabel tanah harus disesuaikan dengan jenis Penggunaan kabel tanah harus disesuaikan dengan jenis penggunaan penggunaan utamanya.utamanya.

Untuk kabel tanah jaringan distribusi tegangan rendah dipakaiUntuk kabel tanah jaringan distribusi tegangan rendah dipakai

kabel dengan pelindung perisai baja.kabel dengan pelindung perisai baja.

Contoh : NYFGBYContoh : NYFGBY

Pemakaian kabel tanah tanpa perisai baja diperbolehkan namun Pemakaian kabel tanah tanpa perisai baja diperbolehkan namun harus harus dilindungi secara mekanis.dilindungi secara mekanis.

Contoh : NYY didalan pelindung pipa metal.Contoh : NYY didalan pelindung pipa metal.

Page 51: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 29.2.Lanjutan 29.2.

29.3.29.3. Pemasangan/ perletakan kabel tanah harus Pemasangan/ perletakan kabel tanah harus mengikuti ketentuan yang berlaku (syarat mengikuti ketentuan yang berlaku (syarat konstruksi konstruksi yang berlaku).yang berlaku).

Konstruksi tersebut mengatur jarak kabel satu Konstruksi tersebut mengatur jarak kabel satu sama lain dan faktor koreksi kita KHA yang terjadi.sama lain dan faktor koreksi kita KHA yang terjadi.

(Lihat tabel PUIL -2000)(Lihat tabel PUIL -2000)

Radius lengkungan kabel tanah dapat mengikuti Radius lengkungan kabel tanah dapat mengikuti ketentuan pabrikan (sesuai dengan jenis isolasi ketentuan pabrikan (sesuai dengan jenis isolasi yang yang dipakai). Jika terdapat kesulitan diambil radius dipakai). Jika terdapat kesulitan diambil radius lengkung lengkung adalah 15 kai diameter.adalah 15 kai diameter.

Page 52: Sistem Distribusi Tegangan rendah

30. PROSEDUR PENGGELARAN DAN PERLETAKAN 30. PROSEDUR PENGGELARAN DAN PERLETAKAN INSTALASI KABEL DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAHINSTALASI KABEL DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH

30.1.30.1. Sebelum kabel digelar jalur kabel perlu dibersihkan atau Sebelum kabel digelar jalur kabel perlu dibersihkan atau diamankan diamankan dari benda asing.dari benda asing.30.2.30.2. Proses penggelaran harus memperhatikan keamanan dan Proses penggelaran harus memperhatikan keamanan dan

keselamatan lingkungan.keselamatan lingkungan.30.3.30.3. Jalur kabel dicermati dan dilakukan penyuntikan padan Jalur kabel dicermati dan dilakukan penyuntikan padan setiap 5 setiap 5 meter untuk mengetahui kemungkinan adanya meter untuk mengetahui kemungkinan adanya utilitas lain.utilitas lain.30.4.30.4. Kabel harus pada haspelnya yang bebas hambatan untuk Kabel harus pada haspelnya yang bebas hambatan untuk berputar.berputar.30.5.30.5. Penarikan kabel harus pada rel tarik kabel yang dipasang Penarikan kabel harus pada rel tarik kabel yang dipasang pada tiap pada tiap jarak 2 meter.jarak 2 meter.30.6.30.6. Kabel tidak boleh tergilas kendaraan dan harus dilindungi Kabel tidak boleh tergilas kendaraan dan harus dilindungi terhadap terhadap kemungkinan tersebut.kemungkinan tersebut.30.7.30.7. Petugas/ tukang penarik harus pada maksimum 5 meter Petugas/ tukang penarik harus pada maksimum 5 meter datu orang, datu orang, penarikan harus dilakukan satu komando.penarikan harus dilakukan satu komando.30.8.30.8. Rambu-rambu tanda peringatan harus dipasang dan Rambu-rambu tanda peringatan harus dipasang dan dilihat dengan dilihat dengan mudah oleh masyarakat pengguna jalan.mudah oleh masyarakat pengguna jalan.

Page 53: Sistem Distribusi Tegangan rendah

31. MATERIAL DAN PERLENGKAPAN KONSTRUKSI 31. MATERIAL DAN PERLENGKAPAN KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAHJARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH

Catatan :Catatan :Contoh diambil dari buku standard konstruksi jaringan tegangan Contoh diambil dari buku standard konstruksi jaringan tegangan rendah di Distribusi Jakarta Tangerang.rendah di Distribusi Jakarta Tangerang.

31.1.31.1. Komponen dan perlengkapan konstruksi jaringan kabel udara Komponen dan perlengkapan konstruksi jaringan kabel udara (TWISTED (TWISTED CABLE)CABLE)-- Pole BracketPole Bracket-- Strain ClampStrain Clamp-- Steelstrip BandSteelstrip Band-- LinkLink-- Turn BuckleTurn Buckle-- Suspension ClampSuspension Clamp-- Kabel twistedKabel twisted-- Cable Joint/ Joint SleeveCable Joint/ Joint Sleeve-- Brach ConnectorBrach Connector- - Isolating TipIsolating Tip-- Plastic StrapPlastic Strap-- Mechanical ProtectionMechanical Protection

Page 54: Sistem Distribusi Tegangan rendah

Lanjutan 31.1.Lanjutan 31.1.

-- Elektroda pentanahanElektroda pentanahan

-- Penghantar pentanahanPenghantar pentanahan

-- Pipa Galvanis ½ inchies, 3 inchies, 4 inchiesPipa Galvanis ½ inchies, 3 inchies, 4 inchies

Page 55: Sistem Distribusi Tegangan rendah

32. PEMAKAIAN DAN KONSTRUKSI JARINGAN KABEL 32. PEMAKAIAN DAN KONSTRUKSI JARINGAN KABEL TWISTEDTWISTED

32.1.32.1. Pada tiap tiang memakai pole bracket yang diikat dengan Pada tiap tiang memakai pole bracket yang diikat dengan stainless stainless steel steel band sebagai penggantung strain clamp dan suspension band sebagai penggantung strain clamp dan suspension clamp.clamp.a.a. Untuk tiang sudut lebih besar dari 25º memakai dua strainclamp, Untuk tiang sudut lebih besar dari 25º memakai dua strainclamp, dibawah sudut 25º memakai satu strainclamp.dibawah sudut 25º memakai satu strainclamp.b.b. Ujung kabel twisted ditutup dan dilindungi dengan insulating tip Ujung kabel twisted ditutup dan dilindungi dengan insulating tip dan dilindungi dengan pelindung mekanis dari tabung PVC 2 inci.dan dilindungi dengan pelindung mekanis dari tabung PVC 2 inci.c.c. Sambungan kabel harus dilakukan pada tiang dengan dua Sambungan kabel harus dilakukan pada tiang dengan dua strainclamp dan pada tiang awal.strainclamp dan pada tiang awal.d.d. Sambungan pencabangan harus dengan konektor yang diberi Sambungan pencabangan harus dengan konektor yang diberi grass / pelindung air.grass / pelindung air.e.e. Plastic strap untuk mengikat kabel agar tidak terurai.Plastic strap untuk mengikat kabel agar tidak terurai.f.f. Semua komponen berwarna hitam kecuali tabung pelindung Semua komponen berwarna hitam kecuali tabung pelindung mekanis.mekanis.

Lihat buku standard konstruksi TR PT. PLN (Persero)Lihat buku standard konstruksi TR PT. PLN (Persero)

Page 56: Sistem Distribusi Tegangan rendah

33. PERALATAN KONSTRUKSI JARINGAN KABEL 33. PERALATAN KONSTRUKSI JARINGAN KABEL TWISTEDTWISTED

33.1.33.1. Peralatan Kerja utama yang dipakai pekerjaan konstruksi Peralatan Kerja utama yang dipakai pekerjaan konstruksi untuk satu untuk satu tim tim adalah :adalah :

a.a. Trailer Rol HaspelTrailer Rol Haspelb.b. Ground HoistGround Hoistc.c. Kawat baja penarik kabelKawat baja penarik kabeld. d. Stringing blok, satu buah untuk satu tiang Stringing blok, satu buah untuk satu tiang

maksimum 10 tiangmaksimum 10 tiange.e. Hydraulic PressHydraulic Pressf.f. DinamometerDinamometerg.g. Grid penarik ujung kawat penggantung (messenger)Grid penarik ujung kawat penggantung (messenger)h.h. Comcalong automaticComcalong automatici.i. Tackle blockTackle blockj.j. Grip penarik automaticGrip penarik automatick.k. TaliTalil.l. Aneka materialAneka material

Page 57: Sistem Distribusi Tegangan rendah

34. KOMPONEN DAN PERLENGKAPAN SALURAN 34. KOMPONEN DAN PERLENGKAPAN SALURAN UDARA TANPA ISOLASIUDARA TANPA ISOLASI

34.1.34.1. Komponen utama dan perlengkapan konstruksi saluran Komponen utama dan perlengkapan konstruksi saluran udara tanpa udara tanpa isolasiisolasi

a.a. Cross Arm/ Travers Type – L, Type UCross Arm/ Travers Type – L, Type Ub.b. Isolator Pin dan schakleIsolator Pin dan schaklec.c. Bracket PoleBracket Poled.d. Bending Wire/ PreformerBending Wire/ Preformere.e. Unimog clampUnimog clampf.f. Penghantar pentanahan.Penghantar pentanahan.g.g. Elektroda pentanahanElektroda pentanahanh.h. SteelwireSteelwirei.i. U Steel ClampU Steel Clampj.j. Pipa galvanis 3 inchi, ½ inchiPipa galvanis 3 inchi, ½ inchik.k. Aneka teknikAneka teknik

Page 58: Sistem Distribusi Tegangan rendah

35. KONSTRUKSI JARINGAN35. KONSTRUKSI JARINGAN

35.1.35.1. Pada standard kosntruksi guna memudahkan Pada standard kosntruksi guna memudahkan perencanaan perencanaan konstruksi, menghitung kebutuhan material, konstruksi, menghitung kebutuhan material, alat komisioning, dan alat komisioning, dan lain-lain dibuat bentuk-bentuk lain-lain dibuat bentuk-bentuk konstruksi untuk kondisi-kondisi konstruksi untuk kondisi-kondisi tertentu.tertentu.

a. a. Konstruksi tiang awal dengan satu strain clamp/ dead Konstruksi tiang awal dengan satu strain clamp/ dead end clamp.end clamp.

b.b. Konstruksi tiang akhir, dengan satu strain clamp/ dead Konstruksi tiang akhir, dengan satu strain clamp/ dead end end clampclamp

`c.`c.Konstruksi tiang sudut 0 - 25ºKonstruksi tiang sudut 0 - 25ºd.d. Konstruksi tiang tengah.Konstruksi tiang tengah.e.e. Konstruksi sudut 25º - 90ºKonstruksi sudut 25º - 90ºf.f. Konstruksi pembumian Konstruksi pembumian g. g. Konstruksi tiang T dan +Konstruksi tiang T dan +h.h. Konstruksi tiang dengan kawat tarik – Guy WireKonstruksi tiang dengan kawat tarik – Guy WireLihat contoh :Lihat contoh :Standard konstruksi jaringan tegangan rendah kabel Standard konstruksi jaringan tegangan rendah kabel

udara buku IIIudara buku IIIPT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)

Page 59: Sistem Distribusi Tegangan rendah

36. NOMOGRAM / SKEMA JARINGAN TEGANAN 36. NOMOGRAM / SKEMA JARINGAN TEGANAN RENDAHRENDAH

Gambar berikut adalah gambar nomogram aplikasi suatu Gambar berikut adalah gambar nomogram aplikasi suatu konstruksi jaringan tegangan rendah kabel udarakonstruksi jaringan tegangan rendah kabel udara

GARDU

Dead End Clamp

Dead End Clamp

& Turnbuckle

Suspension Clamp

Sistem dengan pentanahan

Tiang pondasi

0 < < 22º : memakai suspension clamp22º< < 90º : memakai suspension clamp

: sistem kawat tarik / guy wire

Page 60: Sistem Distribusi Tegangan rendah

STANDARD STANDARD KONSTRUKSI SISTEM KONSTRUKSI SISTEM

DISTRIBUSI DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAHTEGANGAN RENDAH

PLN DISTRIBUSI PLN DISTRIBUSI JAKARTA & TANGERANGJAKARTA & TANGERANG

Page 61: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 62: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 63: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 64: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 65: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 66: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 67: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 68: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 69: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 70: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 71: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 72: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 73: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 74: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 75: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 76: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 77: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 78: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 79: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 80: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 81: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 82: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 83: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 84: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 85: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 86: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 87: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 88: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 89: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 90: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 91: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 92: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 93: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 94: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 95: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 96: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 97: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 98: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 99: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 100: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 101: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 102: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 103: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 104: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 105: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 106: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 107: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 108: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 109: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 110: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 111: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 112: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 113: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 114: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 115: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 116: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 117: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 118: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 119: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 120: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 121: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 122: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 123: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 124: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 125: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 126: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 127: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 128: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 129: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 130: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 131: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 132: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 133: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 134: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 135: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 136: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 137: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 138: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 139: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 140: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 141: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 142: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 143: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 144: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 145: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 146: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 147: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 148: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 149: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 150: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 151: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 152: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 153: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 154: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 155: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 156: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 157: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 158: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 159: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 160: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 161: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 162: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 163: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 164: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 165: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 166: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 167: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 168: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 169: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 170: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 171: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 172: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 173: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 174: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 175: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 176: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 177: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 178: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 179: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 180: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 181: Sistem Distribusi Tegangan rendah

STANDARD STANDARD KONSTRUKSI SISTEM KONSTRUKSI SISTEM

DISTRIBUSI DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAHTEGANGAN RENDAH

PLN JAWA TENGAHPLN JAWA TENGAH

Page 182: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 183: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 184: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 185: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 186: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 187: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 188: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 189: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 190: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 191: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 192: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 193: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 194: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 195: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 196: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 197: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 198: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 199: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 200: Sistem Distribusi Tegangan rendah

STANDARD STANDARD KONSTRUKSI SISTEM KONSTRUKSI SISTEM

DISTRIBUSI DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAHTEGANGAN RENDAH

PLN DISTRIBUSI JAWA PLN DISTRIBUSI JAWA TIMURTIMUR

Page 201: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 202: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 203: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 204: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 205: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 206: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 207: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 208: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 209: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 210: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 211: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 212: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 213: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 214: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 215: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 216: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 217: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 218: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 219: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 220: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 221: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 222: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 223: Sistem Distribusi Tegangan rendah
Page 224: Sistem Distribusi Tegangan rendah