Sistem Bikameral Di Indonesia

17
SISTEM BIKAMERAL DI SISTEM BIKAMERAL DI INDONESIA INDONESIA Kelompok 2: 1.Ahmad Fahmi 2.Danu Suryo P 3.Shoim Miftah 4.Sinta Maharani

Transcript of Sistem Bikameral Di Indonesia

Page 1: Sistem Bikameral Di Indonesia

SISTEM BIKAMERAL DI SISTEM BIKAMERAL DI INDONESIAINDONESIA

Kelompok 2:1.Ahmad Fahmi 2.Danu Suryo P3.Shoim Miftah4.Sinta Maharani

Page 2: Sistem Bikameral Di Indonesia

Sistem bikameral adalah wujud institusional dari lembaga perwakilan atau parlemen sebuah Negara yang terdiri atas dua kamar ( majelis). Majelis yang anggotanya dipilih

dan mewakili rakyat yang berdasarkan jumlah penduduk secara umum disebut majelis pertama atau majelis rendah dan dikenal juga House of Representative.

DEFINISIDEFINISI

Page 3: Sistem Bikameral Di Indonesia

Majelis yang anggotanya dipilih

atau diangkat dengan dasar lain,

disebut sebagai majelis kedua atau

majelis tinggi dan di sebagian besar Negara disebut

Senate.

Kecuali di negeri

Belanda, majelis

pertama adalah majelis

tinggi, sedangkan

majelis kedua adalah majelis

rendah.

Page 4: Sistem Bikameral Di Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian IDEA mengenai sistem perwakilan di 54 negara yang dianggap sebagai negara demokrasi, diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebanyak 32 negara memilih bikameral, sedangkan 22 negara memilih unikameral. Berarti di sebagian besar negara yang menganut paham demokrasi, sistem bikameral dianggap lebih tepat.

2. Semua negara federal memiliki dua majelis; sedangkan di negara-negara kesatuan terbagi seimbang, sebagian memilih sistem unikameral dan sebagian lainnya bikameral.

3. Semua negara demokrasi dengan jumlah penduduk besar (kecuali Bangladesh) memiliki dua majelis. Semua negara yang memiliki wilayah luas (kecuali Mozambique) memiliki dua majelis.

Page 5: Sistem Bikameral Di Indonesia

SEJARAHSEJARAH

Sistem bikameral dimulai di Inggris pada abad ke 14, sejak itu diterapkan di negara-negara daratan Eropa serta di Amerika. Sistem bikameral di negara-negara yang disebut “ dunia pertama” itu berlatar belakang sejarah dan tradisi yang panjang.

Sedangkan di wilayah lain

tumbuh bersama dengan konstitusi yang

lahir dengan kemerdekaan

atau yang lahir bersama reformasi setelah

perubahan sistem

pemerintahan menjadi

demokrasi.

Page 6: Sistem Bikameral Di Indonesia

PENERAPAN SISTEM BIKAMERAL DI PENERAPAN SISTEM BIKAMERAL DI INDONESIAINDONESIA

Sebuah aspek penting dalam proses transisi Indonesia menuju demokrasi adalah reformasi di bidang ketatanegaraan yang dijalankan melalui perubahan konstitusi Indonesia, yaitu Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).

Salah satu perubahan penting adalah dibentuknya sebuah lembaga negara baru yang

bernama Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sejak perubahan itu, maka sistem perwakilan dan parlemen di Indonesia berubah dari sistem

unikameral ke sitem bikameral.

Page 7: Sistem Bikameral Di Indonesia

Sistem bikameral yang beraneka ragam itu tercermin juga dalam cara pemilihan dan

status keanggotaannya

Representation, perlunya perwakilan yang lebih luas dari pada hanya atas dasar

jumlah penduduk. Dalam hal ini yang paling utama adalah pertimbangan keterwakilan

wilayah.

Redundancy, perlu adanya sistem yang menjamin bahwa keputusan-keputusan politik yang penting, dibahas secara berlapis (redundancy) sehingga berbagai kepentingan dipertimbangkan secara masak dan mendalam.

Page 8: Sistem Bikameral Di Indonesia

Checks and balances , Menurut pendapat para ahli, sistem

bikameral mencerminkan prinsip checks and balances bukan hanya antar cabang-cabang kekuasaan

negara (legislatif, eksekutif, yudikatif) tapi juga di dalam cabang legislatif itu sendiri.

(Patterson dan Mughan 1999).

Fungsi, Tugas dan Wewenang DPDMeskipun sejak awal fungsi legislasi dan pengawasan telah diupayakan oleh DPD, namun pelaksanaan tugas itu menjadi lebih mantap dengan makin mantapnya organisasi dan tata kerja DPD.

Page 9: Sistem Bikameral Di Indonesia

FUNGSI DPD (PASAL 223 UU no 27

tahun 2009)Pengajuan usul kepada DPR mengenai rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah ( Fungsi Legislasi)

Ikut dalam pembahasan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,

hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,

pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan

pusat dan daerah ( Fungsi Legislasi)

Page 10: Sistem Bikameral Di Indonesia

Pemberian pertimbangan

kepada DPR atas rancangan

undang-undang tentang

anggaran pendapatan dan belanja negara dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak,

pendidikan, dan agama (Fungsi Pertimbangan)

pengawasan atas pelaksanaan

undang-undang mengenai

otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan

daerah, hubungan pusat dan daerah,

pengelolaan sumber daya

alam dan sumber daya ekonomi

lainnya, pelaksanaan APBN, pajak,

pendidikan, dan agama. (Fungsi Pengawasan)

Page 11: Sistem Bikameral Di Indonesia

TTUGASUGAS dan WEWENANGdan WEWENANG ( (PASALPASAL 224 UU no 27 224 UU no 27

tahun 2009)tahun 2009)DPD mempunyai

tugas dan wewenang:

Dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang undang yang berkaitan dengan

otonomi

Ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang (legislasi)

Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang tentang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama (legislasi)

Page 12: Sistem Bikameral Di Indonesia

Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama; (Pengawasan)

Menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan,

pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya

ekonomi lainnya, pelaksanaan undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti; (Pengawasan)

Page 13: Sistem Bikameral Di Indonesia

Menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan membuat

pertimbangan kepada DPR tentang rancangan undang-undang yang berkaitan dengan APBN;

(Pengawasan)

memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK (Pertimbangan)

Ikut serta dalam penyusunan program legislasi nasional yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat

dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. (Pertimbangan)

Page 14: Sistem Bikameral Di Indonesia

HAK DPD (PASAL 231 UU no 27

tahun 2009)Mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah;Ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah;

Page 15: Sistem Bikameral Di Indonesia

Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pembahasan rancangan undang-undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara dan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;

Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

Page 16: Sistem Bikameral Di Indonesia

SECARA TEKNIS DIDAPATI MEKANISME

1. DPD menyusun rancangan undang-undang

2. Rancangan undang-undang diajukan kepada DPR

3. DPR akan memutuskan apakah rancangan undang-undang tersebut diterima atau tidak diterima, atau

diterima dengan perubahan4. Rancangan undang-undang yang

diterima DPR dengan atau tanpa perubahan diajukan kepada pemerintah untuk dibahas

5. Pembahasan dilakukan DPR bersama pemerintah

Page 17: Sistem Bikameral Di Indonesia

TT HH AA NN KK

YY UU