Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

48
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT (SAPP)s Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) a. Dasar Hukum Penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Pasal 8 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Menteri Keuangan mempunyai tugas antara lain menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN Pasal 9 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Pasal 30 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang meliputi Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya.” Pasal 7 ayat (20) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara menyatakan bahwa Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Negara.

Transcript of Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Page 1: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT (SAPP)s

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)

a. Dasar Hukum Penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

Pasal 8 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Menteri

Keuangan mempunyai tugas antara lain menyusun laporan keuangan yang merupakan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN

Pasal 9 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan

bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang Kementerian

Negara/Lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan

laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Pasal 30 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

menyatakan bahwa Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang meliputi

Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang

dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya.”

Pasal 7 ayat (20) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

menyatakan bahwa Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang menetapkan

sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Negara.

Pasal 51 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

menyatakan bahwa Menteri Keuangan/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara

Umum Negara/Daerah menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan

ekuitas dana, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungannya.”

Pasal 51 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

menyatakan bahwa Menteri/pimpinan lembaga/kepala satuan kerja perangkat daerah selaku

Pengguna Anggaran menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas

dana, termasuk transaksi pendapatan dan belanja yang berada dalam tanggung jawabnya.

Pasal 55 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

menyatakan bahwa Menteri Keuangan selaku pengelola fiskalmenyusun Laporan Keuangan

Page 2: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Pemerintah Pusat untuk disampaikan kepada Presiden dalam rangka memenuhi

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.

Pasal 55 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

menyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun

dan menyampaikan laporankeuangan yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan

Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri laporan keuangan Badan Layanan Umum pada

kementerian negara/Lembaga masing-masing.

Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, menyatakan bahwa “agar informasi yang disampaikan dalam laporan

keuangan pemerintah dapat memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas, perlu diselenggarakan

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) yang

dilaksanakanoleh Kementerian Keuangan dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang

dilaksanakanoleh kementerian negara/lembaga.”

b. Ruang Lingkup Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP)

Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur, baik manual

maupun terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan

pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAAP) berlaku untuk seluruh unit organisasi

Pemerintah Pusat dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Pemerintah Daerah dalam

rangka pelaksanaan Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan yang dananya bersumber dari

APBN serta pelaksanaan Anggaran Belanja Umum Negara (BUN)

Tidak termasuk dalam ruang lingkup Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) adalah :

a. Pemerintah Daerah (sumber dananya berasal dari APBD)

b. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari :

Perusahaan Perseroan, dan

Perusahaan Umum

Page 3: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

c. Tujuan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)

Tujuan dari Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) adalah :

1. Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi–instansinya melalui pencatatan, pemprosesan,

dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek

akuntansi yan diterima secara umum;

2. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan

keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai

dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan tujuan

akuntabilitas;

3. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan

Pemerintah Pusat secara keseluruhan;

4. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan, dan

pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

d. Ciri-ciri pokok sistem akuntansi pemerintah pusat antara lain :

1. Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis akrual.

Penerapan basis kas tetap digunakan dalam penyusunan Laporan Realisasi Anggaran

sepanjang APBN disusun menggunakan pendekatan basis kas

2. Sistem Pembukuan Berpasangan.

Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas persamaan dasar akuntasi yaitu: Aset =

Kewajiban + Ekuitas. Setiap transaksi dibukukan dengan mendebet perkiraan dan

mengkredit perkiraan yang terkait. Namun demikian untuk akuntansi atas anggaran

dilaksanakan secara single entry (pembukuan tunggal)

Page 4: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

3. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas dilaksanakan secara berjenjang oleh

unit-unit akuntansi baik di kantor pusat instansi maupun di daerah.

4. Bagan Akun Standar

Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) menggunakan bagan akun standar yang

ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun

akuntansi.

5. Standar Akuntansi Pemerintah

Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP) dalam melakukan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan terhadap

transaksi keuangan entitas pemerintah pusat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 Tentang Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, SAPP terdiri dari:

a. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara (SABUN)

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara (SABUN) dilaksanakan

oleh Kementrian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) dan Pengguna Bagian

Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN).

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara (SABUN) terdiri dari

beberapa subsistem, yaitu:

1) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat (SiAP) terdiri dari :

a. Sistem Akuntansi Kas Umum (SAKUN)

Sistem Akuntansi Kas Umum (SAKUN) adalah subsistem SiAP yang menghasilkan

laporan arus kas dan neraca Kas Umum Negara (KUN).

Page 5: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

b. Sistem Akuntansi Umum (SAU)

Sistem Akuntansi Umum (SAU) adalah subsistem SiAP yang menghasilkan laporan

realisasi anggaran pemerintah pusat.

2) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah (SAUP)

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah (SAUP) adalah

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan

data, pengakuan, pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan posisi operasi utang

pemerintah.

Unit Akuntansi

SiAP dilaksanakan oleh DJPBN. Dalam pelaksanaannya melibatkan unit pemroses data

sebagai berikut:

a. KPPN sebagai UAKBUN- Daerah

b. Dit PKN-DJPBN sebagai UAKBUN- Pusat

c. Kanwil Ditjen Perbendaharaan sebagai UAKKBUN-KANWIL dan

d. DJPBN cq. Dit PKN sebagai UAPBUN AP

Dokumen sumber

Dokumen sumber yang diproses oleh unit akuntansi pada SiAP antara lain sebagai

berikut:

a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dan dokumen lain yang dipersamakan

termasuk revisinya

b. Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), Surat

Perintah Pencairan Dana (SP2D), Surat Perintah Pengesahaan Pembukuan (SP3),

Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB), Nota Debet, Kiriman Utang(KU)-

Keluar, Wesel Pemerintah, Daftar Penguji dan Bukti Pendukung Lainnya.

Page 6: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

c. Bukti Penerimaan Negara (SPN) antara lain: Formulir Surat Setoran Pajak (SSP),

Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP), Surat Setoran Bea dan Cukai (SSBC), Nota

Kredit, KU- Masuk, dan doumen pendukung lainnya.

d. Memo Penyesuaian dan Dokumen lainnya yang sah.

Proses Akuntansi

Prosedur pemrosesan data akuntansi dilakukan secara berjenjang menggunakan aplikasi

SPAN, dimulai dari:

a. KPPN selaku UAKBUN- Daerah memproses dokumen Sumber atas transaksi

penerimaan dan pengeluaran melalui KPPN untuk menghasilkan Laporan

Keuangan berupa Laporan Arus Kas, Neraca Kas Umum Negara (KUN), Catatan

atas Laporan Keuangan. KPPN selaku UAKBUN-Daerah melakukan rekonsiliasi

data transaksi keuangan dengan seluruh satuan kerja di wilayah kerjanya. KPPN

menyusun Laporan Keuangan tingkat UAKBUN-Daerah dan menyampaikannya

kepada KANWIL Ditjen PBN selaku UAKBUN- Kanwil

b.

3) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah (SIKUBAH)

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah (SIKUBAH) adalah serangkaian

prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,

pengakuan, pencatatan, pengikhtisaran, serta penerimaan hibah.

4) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah (SAIP)

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah (SAIP) adalah

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan

data, pengakuan, pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan posisi investasi pemerintah.

5) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Penerusan Pinjaman (SAPPP)

Page 7: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penerusan Pinjaman (SA-PP) adalah

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan

data, pengakuan, pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan posisi penerusan pinjaman.

6) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Tranfer ke Daerah (SATD)

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transfer ke Daerah (SA-TD) adalah

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan

data, pengakuan, pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan posisi transfer ke daerah.

7) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Subsidi (SABS)

8) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lainnya (SABL)

9) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus (SATK)

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus (SA-TK) adalah

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan

data, pengakuan, pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan transaksi khusus.

10) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya

(SAPBL)

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya

(SAPBL) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai

dari pengumpulan data, pengakuan, pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan posisi

keuangan badan lainnya.

Dalam pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara

(SABUN), Kementrian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) membentuk Unit

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara sebagai berikut:

1. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara (UABUN)

2. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Bendahara Umum Negara (UAPBUN)

Page 8: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

3. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara Tingkat Pusat

(UAKBUN- Pusat)

4. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Kuasa Bendahara Umum Negara

Tingkat Kantor Wilayah (UAKKBUN- Wilayah)

5. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara Tingkat

Daerah/KPPN (UAKBUN- Daerah/KPPN)

6. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I

Bendahara Umum Negara (UAPPA-E I BUN) dan

7. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum

Negara (UAKPA BUN)

b. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi (SAI)

Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah serangkaian prosedur manual terkomputerisasi mulai

dari pengumpulan data, pencatatan, pengiktisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan

dan operasi keuangan pada kementerian negara/lembaga

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi (SAI) dilaksanakan oleh kementrian

negara/ lembaga. Kementrian negara/ lembaga melakukan pemrosesan data untuk

menghasilkan Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan

Atas laporan Keuangan

Dalam pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi (SAI), Kementrian

negara/ lembaga membentuk Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (Sistem Akuntansi

Keuangan) dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Barang Milik Negara (BMN) (Sistem

Akuntansi Barang Milik Negara)

Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Instansi (SAI) terdiri dari:

1. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengguna Anggaran (UAPA)

2. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I

Page 9: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

(UAPPA-E I)

3. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah

(UAPPA-W)

4. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)

Unit Akuntansi dan Pelaporan BMN pada Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi

(SAI) terdiri dari:

1. Unit Akuntansi dan Pelaporan Pengguna Barang (UAPB)

2. Unit Akuntansi dan Pelaporan Pembantu Pengguna Barang-Eselon I (UAPPB-EI)

3. Unit Akuntansi dan Pelaporan Pembantu Pengguna Barang-Wilayah (UAPPB-W)

4. Unit Akuntansi dan Pelaporan Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)

Masing - masing sistem tersebut dalam pelaksanaannya akan melakukan proses akuntansi

yang akan dimulai dari dokumen sumber sampai menghasilkan suatu laporan keuangan. Dalam

pelaksanaan proses akuntansi tersebut perlu dilakukan penjurnalan terhadap masing masing

transaksi keuangan yang dilakukan. Bagian ini akan membahas secara detail mengenai Jurnal

Standar yang dipergunakan dalam memproses transaksi-transaksi keuangan dimaksud. Jurnal

Standar dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu :

1. Jurnal standar APBN.

2. Jurnal standar DIPA.

3. Jurnal standar Saldo Awal.

4. Jurnal standar Realisasi.

5. Jurnal standar Penutup.

Masing masing Jurnal Standar akan dikelompokkan lagi kedalam Jurnal Standar untuk Sistem

Akuntansi Instansi (SAI), Sistem Akuntansi Umum (SAU) dan Sistem Akuntansi Kas Umum

Negara (SAKUN).

Page 10: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

1. Jurnal Standar APBN

Jurnal Standar APBN terdiri dari Estimasi Pendapatan, Appropriasi belanja, Estimasi

Penerimaan Pembiayaan dan Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan.

A. Estimasi Penerimaan

Jurnal Standar untuk Estimasi Pendapatan dilakukan dengan mendebet perkiraan Estimasi

Pendapatan masing-masing jenis pendapatan, dan mengkredit Surplus/defisit dengan jumlah

yang sama dengan besarnya estimasi pendapatan dalam APBN. Jurnal Standar untuk estimasi

pendapatan hanya dilakukan oleh SAKUN, sedangkan pada SAI dan SAU transaksi ini tidak

dijurnal. Jurnal standar dimaksud adalah:

a. Estimasi Penerimaan Perpajakan.

DR. Estimasi Pendapatan Pajak + uraian MAP XXX

CR. Surplus/Defisit XXX

b. Estimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak.

DR. Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian MAP XXX

CR. Surplus/Defisit XXX

c. Estimasi Penerimaan Hibah.

DR. Estimasi Pendapatan Hibah+ uraian MAP XXX

CR. Surplus/Defisit XXX

B. Appropriasi Belanja

Jurnal Standar untuk Appropriasi Belanja dilakukan dengan mendebet perkiraan Surplus/defisit,

dan mengkredit Appropriasi belanja dari masing-masing jenis belanja dengan jumlah yang sama

dengan besarnya apropriasi belanja dalam APBN. Jurnal Standar aprropriasi belanja hanya

dilakukan oleh SAKUN, sedangkan pada SAI dan SAU transaksi ini tidak dijurnal. Jurnal

standar dimaksud adalah:

Page 11: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

a. Appropriasi Belanja Pegawai.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Pegawai + uraian MAK XXX

b. Appropriasi Belanja Barang.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Barang + uraian MAK XXX

c. Appropriasi Belanja Modal.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Modal + uraian MAK XXX

d. Appropriasi Belanja Pembayaran Bunga Utang.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Pemabayaran Bungan Utang + uraian MAK XXX

e. Appropriasi Belanja Subsidi.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Subsidi + uraian MAK XXX

f. Appropriasi Belanja Hibah.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Hibah + uraian MAK XXX

g. Appropriasi Belanja Bantuan Sosial.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Bantuan Sosial + uraian MAK XXX

Page 12: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

h. Appropriasi Belanja Lain-lain.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Lain-lain + uraian MAK XXX

i. Appropriasi Belanja Dana Perimbangan.

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Dana Perimbangan + uraian MAK XXX

j. Appropriasi Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian

DR. Surplus/Defisit XXX

CR. Appropriasi Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian + uraian MAK XXX

C. Estimasi Penerimaan Pembiayaan.

Jurnal Standar untuk Estimasi Penerimaan Pembiayaan dilakukan dengan mendebet perkiraan

Estimasi Penerimaan Pembiayaan masing-masing jenis penerimaan pembiayaan, dan

mengkredit Pembiayaan Netto dengan jumlah yang sama dengan besarnya estimasi penerimaan

pembiayaan dalam APBN. Jurnal Standar ini hanya dilakukan oleh SAKUN, sedangkan pada

SAI dan SAU transaksi ini tidak dijurnal. Jurnal standar dimaksud adalah:

DR. Estimasi Penerimaan Pembiayaan + uraian MAP XXX

CR. Pembiayaan Netto XXX

D. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan.

Jurnal Standar untuk Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan dilakukan dengan mendebet

perkiraan Pembiayaan Netto, dan mengkredit Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan dengan

jumlah yang sama. Jurnal Standar ini hanya dilakukan oleh SAKUN, sedangkan pada SAI dan

SAU transaksi ini tidak dijurnal. Jurnal standar dimaksud adalah:

Page 13: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

DR. Pembiayaan Netto XXX

CR. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan + uraian MAK XXX

2. Jurnal Standar DIPA

Jurnal Standar DIPA terdiri dari Estimasi Pendapatan yang dialokasikan, Allotment belanja,

Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan dan Allotment Pengeluaran Pembiayaan.

A. Estimasi Penerimaan yang dialokasikan.

Jurnal Standar untuk Estimasi Pendapatan yang dialokasikan dilakukan pada dua sistem yaitu

SAI dan SAU, sedangkan pada SAKUN transaksi ini tidak dijurnal. Pada SAI, transaksi ini

dijurnal dengan mendebet Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan, dan mengkredit Utang

Kepada KUN dengan jumlah yang sama dengan jenis pendapatan yang ada dalam DIPA.

Sedangkan untuk SAU, transaksi ini dijurnal dengan mendebet Estimasi Pendapatan yang

Dialokasikan, dan mengkredit Utang Kepada KUN dengan jumlah yang sama dengan jenis

pendapatan yang ada dalam DIPA. Jurnal standar dimaksud pada SAI dan SAU:

a. Estimasi Penerimaan Perpajakan yang dialokasikan.

DR. Estimasi Pendapatan Pajak yang dialokasikan + uraian MAP XXX

CR. Utang kepada KUN XXX

b. Estimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan.

DR. Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan + uraian MAP XXX

CR. Utang kepada KUN XXX

c. Estimasi Penerimaan Hibah yang dialokasikan.

DR. Estimasi Pendapatan Hibah yang dialokasikan + uraian MAP XXX

CR. Surplus/Defisit XXX

B. Allotment Belanja.

Page 14: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Jurnal Standar untuk Allotment Belanja dilakukan pada dua sistem yaitu SAI dan SAU,

sedangkan pada SAKUN transaksi ini tidak dijurnal. Pada SAI, transaksi ini dijurnal dengan

mendebet Piutang dari BUN, dan mengkredit Allotment Belanja ditambah uraian MAK dari

masing-masing allotment belanja dalam DIPA. Untuk SAU, jurnal yang dibuat sama dengan

SAI yaitu transaksi ini dijurnal dengan mendebet Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan, dan

mengkredit Utang Kepada KUN dengan jumlah yang sama dengan jenis belanja dalam DIPA.

Jurnal standar dimaksud pada SAI dan SAU:

a. Allotment Belanja Pegawai.

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Pegawai + uraian MAK XXX

b. Allotment Belanja Barang.

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Barang + uraian MAK XXX

c. Allotment Belanja Modal.

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Modal + uraian MAK XXX

d. Allotment Belanja Pembayaran Bunga Utang.

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Pemabayaran Bungan Utang + uraian MAK XXX

e. Allotment Belanja Subsidi.

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Subsidi + uraian MAK XXX

f. Allotment Belanja Hibah.

Page 15: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Hibah + uraian MAK XXX

g. Allotment Belanja Bantuan Sosial.

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Bantuan Sosial + uraian MAK XXX

h. Allotment Belanja Lain-lain.

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Lain-lain + uraian MAK XXX

i. Allotment Belanja Dana Perimbangan.

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Dana Perimbangan + uraian MAK XXX

j. Allotment Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Allotment Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian + uraian MAK XXX

C. Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan.

Jurnal Standar untuk Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang Dialokasikan dilakukan pada dua

sistem yaitu SAI dan SAU, sedangkan pada SAKUN transaksi ini tidak dijurnal. Pada SAI dan

SAU transaksi ini dijurnal dengan mendebet Estimasi Penerimaan pembiayaan yang

Dialokasikan, dan mengkredit Utang Kepada KUN dengan jumlah yang sama dengan jenis

penerimaan pembiayaan dalam DIPA. Jurnal standar dimaksud pada SAI dan SAU:

DR. Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan+ uraian MAP XXX

CR. Utang kepada KUN XXX

Page 16: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

D. Allotment Pengeluaran Pembiayaan.

Jurnal Standar untuk Allotment Pengeluaran Pembiayaan dilakukan pada dua sistem yaitu SAI

dan SAU, sedangkan pada SAKUN transaksi ini tidak dijurnal. Pada SAI, transaksi ini dijurnal

dengan mendebet Piutang dari KUN, dan mengkredit Allotment Pengeluaran Pembiayaan dari

masing-masing jenis pembiayaan dalam DIPA. Untuk SAU, jurnal yang dibuat sama dengan

SAI yaitu transaksi ini dijurnal dengan mendebet Piutang dari KUN, dan mengkredit Allotment

Pengeluaran Pembiayaan dari masing-masing jenis pembiayaan dalam DIPA. Jurnal standar

dimaksud pada SAI dan SAU:

DR. Piutang dari KUN XXX

CR. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan + uraian MAK XXX

3. Jurnal Standar Saldo Awal

Jurnal Standar Saldo awal terdiri dari beberapa jurnal untuk saldo awal neraca, antara lain saldo

awal Kas, Piutang, Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya, Investasi Jangka Pendek, Investasi

jangka Panjang , Utang PFK, Bagian Lancar Hutang, dan Hutang jangka Panjang

a. Jurnal Standar untuk Saldo Awal Kas terdiri dari:

Kas di Bendahara Pembayar:

Jurnal SAI dan SAU adalah :

DR Kas di Bendahara Pembayar XXX

CR Uang Muka dari KUN (KPPN/BUN/Reksus) XXX

Jurnal SAKUN:

DR Kas di Bendahara Pembayar XXX

CR SAL XXX

Kas di Bendahara Penerima:

Jurnal SAI dan SAU adalah :

Page 17: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

DR Kas di Bendahara Penerima XXX

CR Pendapatan yang ditangguhkan XXX

Jurnal SAKUN:

Tidak ada jurnal

Kas di BI, KPPN.

Jurnal SAI dan SAU :

Tidak ada Jurnal

Jurnal SAKUN adalah

DR Kas di Bank Indonesia XXX

CR SAL XXX

DR Kas di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara XXX

CR SAL XXX

b. Jurnal Standar untuk Saldo awal Piutang

Jurnal Standar untuk Saldo awal Piutang, hanya dilakukan di SAI dan SAU, sedangkan

SAKUN tidak ada jurnal. Jurnal untuk SAI dan SAU dilakukan dengan mendebet akun

Piutang dan mengkredit akun Cadangan Piutang dengan jumlah yang sama. Jurnal standar

saldo awal piutang adalah:

DR Piutang XXX

CR Cadangan Piutang XXX

c. Jurnal Standar untuk Saldo awal Persediaan

Jurnal Standar untuk Saldo awal Persediaan hanya dilakukan pada SAI dan SAU, jurnal

untuk saldo awal piutang dilakukan dengan mendebet akun Persediaan, dan mengkredit

akun Cadangan Persediaan. Jurnal standar saldo awal persediaan adalah:

Page 18: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

DR Persediaan XXX

CR Cadangan Persediaan XXX

d. Jurnal Standar untuk Saldo awal Aset Tetap

Jurnal Standar untuk Saldo awal Aset Tetap hanya dilakukan di SAI dan SAU, sedangkan

pada SAKUN saldo awal tidak ada jurnal. Jurnal untuk SAI dan SAU dilakukan dengan

mendebet masing-masing akun Asset Tetap serta mengkredit akunt Diinvestasikan dalam

Aset tetap dengan jumlah yang sama.

Jurnal Standar untuk saldo awal ini adalah:

DR Tanah XXX

DR Peralatan dan Mesin XXX

DR Gedung dan Bangunan XXX

DR Jalan, Irigasi dan Jaringan XXX

DR Aset tetap Lainnya XXX

DR Kontruksi dalm Pengerjaan XXX

CR Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXX

e. Jurnal Standar Saldo Awal Aset Lainnya

Jurnal Standar untuk Saldo Awal Aset Lainnya seperti TGR, Tagihan Penjualan Angsuran

dan lain sebagainya hanya dilakukan di SAI dan SAU. Jurnal Standar untuk hal ini

dilakukan dengan mendebet akun Aset Lainnya, dan mengkredit akun Diinvestasikan dalam

asset tetap lainnya. Jurnal standar saldo awal asset tetap lainnya adalah:

DR Aset Lainnya XXX

CR Diinvestasikan dalam Aset Lainnya XXX

f. Jurnal Standar untuk Saldo Awal Investasi

Page 19: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Jurnal Standar untuk Saldo Awal Investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang

hanya dilakukan di SAI dan SAU. Jurnal Standar dilakukan dengan mendebet akun saldo

awal masing-masing investasi dan mengkredit akun Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka

Panjang atau Investasi jangka pendek dengan jumlah yang sama. Jurnal saldo awal Investasi

adalah:

DR Investasi Jangka Pendek XXX

CR Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Pendek XXX

DR Investasi Jangka Panjang XXX

CR Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang XXX

g. Jurnal Standar untuk Saldo Awal Hutang Jangka Pendek

Jurnal Standar untuk Saldo Awal Utang Jangka Pendek dilakukan di SAI, SAU maupun

SAKUN. Jurnal yang dilakukan di SAKUN hanya menyangkut untuk Utang PFK. Jurnal

dilakukan dengan mendebet Dana yang disediakan untuk pembayaran Hutang Jangka

Pendek dan mengkredit masing-masing akun hutang jangka pendek dengan jumlah yang

sama. Jurnal standarnya adalah:

Jurnal untuk SAI, SAU dan SAKUN:

DR Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek XXX

CR Kewajiban Jangka Pendek XXX

h. Jurnal Standar untuk Saldo Awal Hutang Jangka Panjang

Jurnal Standar untuk Saldo Awal Hutang Jangka Panjang dilakukan di SAI dan SAU,

dengan mendebet akun Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Hutang Jangka

Panjang dan mengkredit akun masing-masing saldo utang jangka panjang.

DR Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Panjang XXX

CR Kewajiban Jangka Panjang XXX

Page 20: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

4. Jurnal Standar Realisasi Anggaran

Jurnal Standar untuk realisasi anggaran dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis antara

lain: Jurnal Standar UYHD, Realisasi Pendapatan, Belanja, Penerimaan Pembiayaan,

Pengeluaran Pembiayaan serta Jurnal Standar Non Anggaran. Jurnal Standar untuk UYHD

antara lain terdiri dari:

a. Jurnal Standar Penyediaan Uang Persediaan .

Jurnal Standar ini dilakukan baik pada SAI, SAU dan SAKUN. Jurnal Standa runtuk SAI

dan SAU dilakukan dengan mendebet akun Kas di Bendaharawan Pembayar dan

mengkredit Uang Muka Dari KPPN/BUN/Reksus. Sedangkan untuk SAKUN dilakukan

dengan mendebet perkiraan Pengeluaran Transito dan mengkredit Kas di

KPPN/BUN/Reksus.

Jurnal Standar SAI dan SAU adalah:

DR Kas di Bendaharawan Pembayar XXX

CR Uang Muka dari KUN (KPPN/BUN/Reksus) XXX

Jurnal Standar SAKUN

DR Pengeluaran Transito XXX

CR Kas di KPPN/BUN/Reksus XXX

b. Jurnal Standar Pengembalian/Setoran Uang Persediaan.

Jurnal Standar ini dilakukan baik pada SAI, SAU maupun SAKUN. Jurnal Standar untuk

SAI dan SAU dilakukan dengan mendebet Uang Muka dari KPPN/BUN/Reksus dan

mengkredit Kas di Bendaharawan Pembayar sejumlah dana UYHD yang

dikembalikan/disetor. Sedangkan untuk SAKUN dilakukan dengan mendebet Kas di

KPPN/BUN/Reksus dan mengkredit Penerimaan Transito.

Jurnal Standar SAI dan SAU:

DR Uang Muka dari KUN (KPPN/BUN/Reksus) XXX

Page 21: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

CR Kas di Bendaharawan Pembayar XXX

Jurnal Standar SAKUN:

DR Kas di KUN (KPPN/BUN/Reksus) XXX

CR Penerimaan Transito XXX

c. Jurnal Standar Realisasi Pendapatan.

Jurnal untuk transaksi ini dilakukan baik pada SAI, SAU maupun SAKUN. Jurnal Standar

SAI dan SAU untuk realisasi pendapatan dilakukan dengan mendebet akun Hutang Kepada

KUN dan mengkredit masing-masing jenis akun realisasi pendapatan. Jurnal untuk SAI dan

SAU adalah:

DR Hutang Kepada KUN XXX

CR Pendapatan Pajak + uraian MAP XXX

CR Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian MAP XXX

Untuk SAKUN penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Kas di KUN dan

mengkredit akun masing-masing jenis akun realisasi Pendapatan. Jurnal untuk SAKUN

adalah:

DR Kas di KUN (KPPN/BUN/Reksus) XXX

CR Pendapatan Pajak + uraian MAP XXX

CR Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian MAP XXX

d. Jurnal Standar Pengembalian Pendapatan.

Jurnal dilakukan pada SAI dan SAU dengan cara mendebet akun Pengembalian Pendapatan

ditambah uraian MAP serta mengkredit akun Hutang Kepada KUN. Jurnal untuk SAI dan

SAU adalah:

DR Pengembalian Pendapatan Pajak + uraian MAP XXX

Page 22: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

DR Pengembalian Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian MAP XXX

CR Hutang Kepada KUN XXX

Untuk SAKUN, penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Pengembalian

Pendapatan + uraian MAP dan mengkredit akun Kas di KPPN. Jurnal SAKUN adalah:

DR Pengembalian Pendapatan Pajak + uraian MAP XXX

DR Pengembalian Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian MAP XXX

CR Kas di KUN (KPPN/BUN/Reksus) XXX

e. Jurnal Standar Realisasi Belanja. Jurnal pada SAI dan SAU dilakukan dengan mendebet

masing-masing akun Belanja, dan mengkredit Piutang dari KUN. Jurnal SAI dan SAU

adalah:

DR Belanja + Uraian MAK XXX

CR Piutang dari KUN XXX

Untuk SAKUN penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet masing-masing akun

Belanja, dan mengkredit akun Kas di KPKN/BUN. Jurnal SAKUN adalah:

DR Belanja + Uraian MAK XXX

CR Kas di KPPN/BUN XXX

Khusus realisasi Belanja Modal, terdapat perlakuan khusus dalam pencatatan transaksi ini

karena pada saat belanja modal direalisasikan tidak hanya transaksi keuangan yang terkait

namun juga transaksi asset. Pencatatan ini seringkali disebut dengan jurnal ikutan atau jurnal

korolari yang mengikuti setiap ada belanja modal. Jurnal korolari ini hanya dicatat dalam

SAI dan SAU dengan cara mendebet akun Aset Tetap Sebelum disesuaikan, dan mengkredit

akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap. Jurnal untuk SAI dan SAU adalah:

DR Belanja Modal + Uraian MAK XXX

CR Kas di KPPN/BUN XXX

Page 23: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Jurnal kololari SAI dan SAU adalah:

DR Aset Tetap Sebelum Disesuaikan XXX

CR Diinvestasikan Dalam Aset Tetap XXX

Pada saat asset tetap diakui Jurnal Standar di SAI akan dilakukan penyesuaian dengan

mendebet perkiraan Aset tetap yang sudah definitif, dan mengkredit akun Diinvestasikan

dalam Aset Tetap. Selain itu apabila asset tetap telah diakui maka harus ada proses

pembatalan jurnal korolari yang pernah dibuat saat terjadi belanja modal yaitu dengan

mendebet akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap dan mengkredit akun Aset Tetap Sebelum

Desesuaikan. Jurnal untuk kedua hal tersebut adalah:

DR Aset Tetap XXX

CR Diinvestasikan Dalam Aset Tetap XXX

Penghapusan Korolari;

DR Diinvestasikan Dalam Aset Tetap XXX

CR Aset Tetap Sebelum Disesuaikan XXX

f. Jurnal Standar Realisasi Perngembalian Belanja. Jurnal pada SAI dan SAU dilakukan

dengan mendebet akun Pitang dari KUN, dan mengkredit Pengembalian Belanja. Jurnal

pada SAI dan SAU adalah:

DR Piutang dari KUN XXX

CR Pengembalian Belanja + uraian MAK XXX

Untuk SAKUN penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Kas di

KPPN/BUN, dan mengkredit akun Pengembalian Belanja. Jurnal pada SAKUN adalah:

DR Kas di KPPN/BUN XXX

CR Pengembalian Belanja + uraian MAK XXX

Page 24: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

g. Jurnal Standar Realisasi Penerimaan Pembiayaan. Jurnal dilakukan baik pada SAI, SAU

maupun SAKUN. Jurnal Standar SAI dan SAU untuk realisasi penerimaan Pembiayaan

dilakukan dengan mendebet akun Hutang Kepada KUN dan mengkredit masing-masing

jenis akun Penerimaan Pembiayaan. Jurnal pada SAI dan SAU adalah:

DR Hutang Kepada KUN XXX

CR Penerimaan Pembiayaan + uraian MAP XXX

Untuk SAKUN penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Kas di BI dan

mengkredit akun masing-masing jenis akun penerimaan Pembiayaan. Jurnal pada SAKUN

adalah:

DR Kas di Bank Indonesia XXX

CR Penerimaan Pembiayaan + uraian MAP XXX

h. Jurnal Standar Pengembalian Penerimaan Pembiayaan. Jurnal pada SAI dan SAU dilakukan

dengan cara mendebet akun Pengembalian Penerimaan Pembiayaan serta mengkredit akun

Hutang Kepada KUN. Jurnal SAI dan SAU adalah:

DR Pengembalian Penerimaan Pembiayaan + uraian MAP XXX

CR Hutang Kepada KUN XXX

Untuk SAKUN, penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Pengembalian

Penerimaan Pembiayaan mengkredit akun Kas di BI. Jurnal pada SAKUN adalah:

DR Pengembalian Penerimaan Pembiayaan + uraian MAP XXX

CR Kas di Bank Indonesia XXX

i. Jurnal Standar Realisasi Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal SAI dan SAU dilakukan dengan

mendebet masing-masing akun Pengeluaran Pembiayaan, dan mengkredit Piutang dari

KUN. Jurnal SAI dan SAU adalah:

DR Pengeluaran Pembiayaan + uraian MAK XXX

Page 25: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

CR Piutang dari KUN XXX

Untuk SAKUN penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet masing-masing akun

Pengeluaran Pembiayaan, dan mengkredit akun Kas di BI. Jurnal SAKUN adalah:

DR Pengeluaran Pembiayaan + uraian MAK XXX

CR Kas di Bank Indonesia XXX

Khusus realisasi Pengeluaran Pembiayaan, terdapat perlakuan khusus dalam pencatatan

transaksi ini karena pada saat terjadi belanja yang bersumber dari Pinjaman direalisasikan

tidak hanya transaksi keuangan yang terkait namun juga transaksi Kewajiban. Pencatatan ini

seringkali disebut dengan jurnal ikutan atau jurnal korolari yang mengikuti setiap ada

Belanja yang bersumber dari pinjaman. Jurnal korolari ini hanya dicatat dalam SAI dan

SAU dengan cara mendebet akun Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang

jangka pendek/panjang, dan mengkredit akun Utang jangka pendek/panjang.

Jurnal untuk SAI dan SAU adalah:

DR Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang

(Jangka Pendek/Jangka Panjang) XXX

CR Utang Jangka Pendek/Panjang XXX

j. Jurnal Standar Realisasi Perngembalian Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal SAI dan SAU

dilakukan dengan mendebet akun Piutang dari KUN, dan mengkredit Pengembalian

Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal SAI dan SAU adalah:

DR Piutang dari KUN XXX

CR Pengembalian Pengeluaran Pembiayaan + uraian MAK XXX

Untuk SAKUN penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Kas di BI, dan

mengkredit akun Pengembalian Belanja. Jurnal SAKUN adalah:

DR Kas di Bank Indonesia XXX

Page 26: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

CR Pengembalian Pengeluaran Pembiayaan + uraian MAK XXX

k. Jurnal Standar Transaksi non Anggaran. Jurnal untuk transaksi non Anggaran hanya

terdapat di SAKUN saja, sedangkan pada SAI dan SAU tidak dijurnal. Jurnal untuk

transaksi non Anggaran antara lain jurnal Perhitungan Pihak Ketiga dan Kiriman Uang.

Jurnal tersebut terdiri dari jurnal penerimaan dan pengeluaran adapun standar jurnal

dimaksud adalah:

Jurnal Standar Penerimaan Non Anggaran:

DR. Kas Di KPKN XXX

CR Penerimaan FPK XXX

CR Penerimaan Kiriman Uang XXX

CR Penerimaan Wesel Pemerintah XXX

Jurnal Standar Pengeluaran Non Anggaran :

DR. Pengeluaran PFK XXX

DR. Pengeluaran Kiriman Uang XXX

DR. Penerimaan Wesel Pemerintah XXX

CR. Kas di KPKN XXX

5. Jurnal Standar Penutup

Jurnal penutup mencakup SAI, SAU dan SAKUN dimana bertujuan untuk menutup seluruh

perkiraan – perkiraan sementara yang bertujuan untuk penyusunan laporan keuangan. Jurnal

penutup dimaksud akan terdiri dari jurnal penutup Anggaran dengan Realisasinya. Untuk

perkiraan – perkiraan yang akan masuk kedalam unsur Neraca tidak dilakukan penutupan.

A. Jurnal Penutup SAKUN.

Page 27: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Jurnal yang ditutup dalam SAKUN adalah seluruh jurnal APBN, Pembiayaan Neto dan SILPA.

Jurnal penutup SAKUN dilakukan dengan mendebet seluruh akun yang berada di sisi kredit dan

mengkredit seluruh akun yang berada di sisi debet. Jurnal standar dimaksud adalah:

a. Jurnal Penutup Estimasi Pendapatan

Jurnal ini ditutup dengan cara mendebet masing-masing akun Pendapatan dan mengkredit

Estimasi Pendapatan yang bersangkutan, serta memasukkan selisihnya pada akun

Surplus/Defisit. Jurnal dimaksud adalah:

DR. Pendapatan Pajak XXX

DR. Pendapatan Negara Bukan Pajak XXX

DR. Pendapatan Hibah XXX

DR. Surplus/ Defisit XXX

CR Estimasi Pendapatan Pajak XXX

CR Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak XXX

CR Estimasi Hibah XXX

b. Jurnal Penutup Appropriasi Belanja

Jurnal ini dilakukan dengan cara mendebet masing-masing akun Appropriasi Belanja dan

mengkredit masing-masing akun belanja, serta mememasukkan selisihnya pada akun

Surplus Defisit. Jurnal dimaksud adalah:

DR. Appropriasi Belanja Pegawai XXX

DR. Appropriasi Belanja Barang XXX

DR. Appropriasi Belanja Modal XXX

DR. Appropriasi Belanja Pembayaran Bunga Utang XXX

DR. Appropriasi Belanja Subsidi XXX

Page 28: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

DR. Appropriasi Belanja Hibah XXX

CR Surplus/Defisit XXX

CR Belanja Pegawai XXX

CR. Belanja Barang XXX

CR. Belanja Modal XXX

CR. Belanja Pembayaran Bunga Utang XXX

CR. Belanja Subsidi XXX

CR. Belanja Hibah XXX

c. Jurnal Penutup Penerimaan Pembiayaan

Jurnal standar ini dilakukan dengan cara mendebet masing-masing akun Penerimaan

Pembiayaan dan mengkredit masing-masing akun Estimasi Penerimaan Pembiayaan, serta

memasukkan selisihnya pada akun Pembiayaan Netto. Jurnal dimaksud adalah:

DR. Penerimaan Pembiayaan Dlm Negri Perbankan XXX

DR. Penerimaan Pembiayaan Dlm Negri Non Perbanka XXX

DR. Penerimaan Pembiayaan Pinjaman Luar Negri XXX

DR Pembiayaan Neto XXX

CR Est. Pener Pembiayaan DN Perbankan XXX

CR. Est. Pener Pembiayaan DN Non Perbanka XXX

CR. Est. Penerimaan Pembiayaan PLN XXX

d. Jurnal Penutup Pengeluaran Pembiayaan

Page 29: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Jurnal Standar ini dilakukan dengan cara mendebet akun Appropriasi Pengeluaran

Pembiayaan dan mengkredit akun Pengeluaran Pembiayaan serta memasukkan selisihnya

pada akun Pembiayaan Neto. Jurnal tersebut adalah:

DR. Appropriasi Pengeluaran Pembayaran Cicilan Pokok HLN XXX

DR. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan Dlm Negri Perbankan XXX

DR. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan DN Non Perbankan XXX

CR. Pembiayaan Neto XXX

CR. Pengeluaran Pembayaran Cicilan Pokok HLN XXX

CR. Pengeluaran Pembiayaan DN Perbankan XXX

CR. Pengeluaran Pembiayaan DN Non Perbankan XXX

e. Jurnal Penutup Pembiayaan Neto dan Surplus Defisit serta SILPA

Jurnal Standar dilakukan dengan membalik masing-masing akun surplus/defisit dan

pembiayaan neto kemudian memasukkannya pada akun SILPA. Jurnal dimaksud adalah:

DR. Pembiayaan Neto XXX

DR. Surplus/Defisit XXX

CR SILPA XXX

Jurnal standar untuk menutup SILPA adalah:

DR. SILPA XXX

CR SAL XXX

f. Jurnal Penutup transaksi Non Anggaran

Jurnal Standar ini terdiri dari jurnal penutup untuk penerimaan dan pengeluaran transito,

Kiriman Uang serta PFK. Jurnal tersebut adalah:

Page 30: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Jurnal penutup penerimaan dan pengeluaran transito:

DR. Penerimaan Transito XXX

DR. Kas Di Bendaharawan Pembayar XXX

CR. Pengeluaran Transito XXX

Jurnal penutup Kiriman Uang:

DR. Penerimaan Kiriman Uang XXX

DR. Kas dalam Transito XXX

CR. Pengeluaran Kiriman Uang XXX

Jurnal Penutup PFK:

DR. Penerimaan PFK XXX

CR. Hutang PFK XXX

CR. Pengeluaran PFK XXX

B. Jurnal Penutup SAI dan SAU.

Jurnal yang ditutup dalam SAI dan SAU adalah seluruh estimasi pendapatan yang dialokasikan,

seluruh Allotment Belanja, estimasi penerimaan pembiayaan, serta allotment pengeluaran

pembiayaan. Jurnal tersebut adalah:

a. Jurnal penutup Estimasi Pendapatan Yang Dialokasikan

Jurnal ini ditutup dengan cara mendebet masing-masing akun Pendapatan dan mengkredit

Estimasi Pendapatan yang dialokasikan, serta memasukkan selisihnya pada akun Hutang

Kepada KUN. Jurnal dimaksud adalah:

DR. Pendapatan Pajak XXX

DR. Pendapatan PNBP XXX

Page 31: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

DR. Hutang Kepada KUN XXX

CR Estimasi Pendapatan Pajak yg dialokasikan XXX

CR Estimasi Pendapatan PNBP yg dialokasikan XXX

b. Jurnal penutup Allotment Belanja

Jurnal ini ditutup dengan cara mendebet seluruh allotment belanja dan mengkredit masing-

masing akun belanja serta memasukkan selisihnya pada Piutang dari KUN.Jurnal dimaksud

adalah:

DR. Allotment Belanja Pegawai XXX

DR. Allotment Belanja Barang XXX

DR. Allotment Belanja Modal XXX

CR Belanja Pegawai XXX

CR. Belanja Barang XXX

CR. Belanja Modal XXX

CR. Piutang Dari KUN XXX

c. Jurnal penutup Penerimaan Pembiayaan yang Dialokasikan

Jurnal standar ini dilakukan dengan cara mendebet masing-masing akun Penerimaan

Pembiayaan dan mengkredit masing-masing akun Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang

dialokasikan, serta memasukkan selisihnya pada akun Hutang Kepada KUN. Jurnal

dimaksud adalah:

DR. Pener Pembiayaan XXX

DR Hutang Kepada KUN XXX

CR Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan XXX

d. Jurnal Penutup Pengeluaran Pembiayaan

Page 32: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

Jurnal Standar ini dilakukan dengan cara mendebet akun Allotment Pengeluaran

Pembiayaan dan mengkredit akun Pengeluaran Pembiayaan serta memasukkan selisihnya

pada akun Piutang dari KUN. Jurnal tersebut adalah:

DR. Allotment Pengeluaran Pemb Cicilan Pokok HLN XXX

DR. Allotment Pengeluaran Pembiayaan Perbankan XXX

DR Allotment Pembiayaan DN Non Perbankan XXX

CR. Piutang Dari KUN XXX

CR. Pengeluaran Pembayaran Cicilan Pokok HLN XXX

CR. Pengeluaran Pembiayaan DN Perbankan XXX

CR. Pengeluaran Pembiayaan DN Non Perbankan XXX

e. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) disampaikan kepada DPR sebagai

pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN. Sebelum disampaikan kepada DPR, laporan

keuangan pemerintah pusat tersebut terlebih dahulu direviu oleh polehihak Aparat Pengawasan

Intern dan diaudit BPK.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 Tentang Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Jenis-jenis Laporan Keuangan Pemerintah

Pusat terdiri dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran dari seluruh Kementerian Negara/Lembaga yang telah

direkonsiliasi. Laporan ini menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer,

surplus/defisit dan pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-

masing diperbandingkan dengan anggaran dalam satu periode .

b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Page 33: Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Final

c. Neraca Pemerintah

Neraca Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Neraca SAI dan Neraca SAKUN (Sistem

Akuntansi Kas Umum Negara). Laporan ini menyajikan informasi posisi keuangan

pemerintah pusat berkaitan dengan aset, utang dan ekuitas dana padatanggal/ tahun

anggaran tertentu.

d. Laporan Operasional

e. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Laporan Arus Kas dariseluruh

Kanwil Ditjen PBN. Laporan ini menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas selama

periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non

keuangan, pembiayaan dan non anggaran

f. Laporan Perubahan Ekuitas

g. Catatan Atas Laporan Keuangan

Merupakan penjelasan atau perincian atau analisis atas nilai suatu pos yang tersaji di dalam

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca Pemerintah dan Laporan Arus Kas dalam rangka

pengungkapan yang memadai.