Sinta

9
TUGAS IPS KELAS VIII.2 Disusun Oleh : Kelompok 3 1. Sinta Rosiani 2. Lisa Susianti 3. Tika Apriani 4.Meldawati 5. Riko Febriansyah 6. Krisna Pradana Guru Pembimbing : Daud Sunaryo, S.Pd SMP NEGERI 2 SUNGAI LILIN TAHUN AJARAN 2014/2015 BAB I

description

-

Transcript of Sinta

TUGAS IPSKELAS VIII.2

Disusun Oleh :Kelompok 31. Sinta Rosiani2. Lisa Susianti3. Tika Apriani4. Meldawati5. Riko Febriansyah6. Krisna Pradana

Guru Pembimbing : Daud Sunaryo, S.Pd

SMP NEGERI 2 SUNGAI LILINTAHUN AJARAN 2014/2015

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKondisi di negara berkembang pada umumnya memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran sektor informal masih cukup besar sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak terdidik. Sektor informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi pengangguran. Rekrutmen dari perusahaan akan sangat mengurangi jumlah pengangguran.

B. Rumusan Masalah1. Apakah arti kesempatan kerja ?

C. Tujuan Masalah1. Untuk menjelaskan apakah arti kesempatan kerja

BAB IIPEMBAHASAN

A. Kesempatan KerjaTersedianya lapangan/kesempatan kerja baru untuk mengatasi peningkatan penawaran tenaga kerja merupakan salah satu target yang harus dicapai dalam pembangunan ekonomi daerah. Upaya tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi khususnya investasi langsung (direct investment) pada sektor-sektor yang bersifat padat karya, seperti konstruksi, infrastruktur maupun industri pengolahan. Sementara pada sektor jasa, misalnya melalui perdagangan maupun pariwisata. Tenaga kerja adalah orang yang siap masuk dalam pasar kerja sesuai dengan upah yang ditawarkan oleh penyedia pekerjaan. Jumlah tenaga kerja dihitung dari penduduk usia produktif (umur 15 tahun65 tahun) yang masuk kategori angkatan kerja (labourforce).Kondisi di negara berkembang pada umumnya memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran sektor informal masih cukup besar sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak terdidik. Sektor informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi pengangguran. Angka resmi tingkat pengangguran umumnya menggunakan indikator pengangguran terbuka, yaitu jumlah angkatan kerja yang secara sungguh-sungguh tidak bekerja sama sekali dan sedang mencari kerja pada saat survei dilakukan. Sementara yang setengah pengangguran dan penganggur terselubung tidak dihitung dalam angka pengangguran terbuka, karena mereka masih menggunakan waktu produktifnya selama seminggu untuk bekerja meskipun tidak sampai 35 jam penuh.Sumber data ketenagakerjaan seperti instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan yang berada di daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota tidak pernah lagi mau mengirim data dan informasi ke pusat. Kondisi ini telah mempengaruhi keberadaan data dan informasi ketenagakerjaan, yang pada akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang dipergunakan saat ini masih bertumpu pada data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat makro. Data dan informasi ketenagakerjaan makro tersebut, sampai saat ini belum mampu untuk menjawab berbagai tantangan dan masalah ketenaga-kerjaan yang dihadapi.

B. Definisi Kesempatan KerjaTenaga kerjaadalah penduduk yang telah memasuki usia kerja. Mengenai tenaga kerja, setiap negara memberikan batasan yang berbeda. Misalnya, India menentukan batasan umur 14 tahun sampai 60 tahun. Amerika serikat yang pada mulanya menetapkan batas tenaga kerja antara 14 tahun tanpa batasan umur maksimum. Namun, sejak tahun 1967, Amerika Serikat menentukan batas umur minimum bagi tenaga kerja adalah 16 tahun, tanpa batas umur maksimum. Di Amerika Serikat tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 16 tahun ke atas. Usia dibawah 16 tahun bukan tenaga kerja.Di Indonesia memilih batas umur minimal 10 tahun. Batas umur minimal didasarkan pada kenyataan bahwa pada usia 10 tahun sudah banyak penduduk yang berusia muda ikut bekerja, terutama di desa-desa dan mereka merupakan kelompok miskin. Jika batas umur minimal dikaitkan dengan kewajiban belajar, maka batas umur minimal akan menjadi 14 tahun atau 15 tahun. Tenaga kerja atau manpower terdiri dari angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Yang tergolong angkatan kerja terdiri dari :1. Golongan yang bekerja2. Golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan.Kelompok bukan angkatan tenaga kerja terdiri dari :1. Golongan yang sedang duduk di bangku sekolah2. Golongan yang mengurus rumah tanggah3. Golongan lain-lain.Ketiga golongan bukan angkatan kerja disebut juga sebagai angkatan kerja potensial, karena golongan ini sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja.Kesempatan kerja merupakanhubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.Dalam ilmu ekonomi,kesempatan kerjaberarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing.Kesempatan Kerja(demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja. Sementara itu,angkatan kerja(labour force) menurutSoemitro Djojohadikusumodidefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut sumber daya manusia.Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, jumlah penduduk yang banyak tidak selalu memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan.Usia kerjaadalah suatu tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan menghasilkan pendapatannya sendiri. Usia kerja ini berkisar antara 14 sampai 55 tahun. Selain penduduk dalam usia kerja, ada juga penduduk di luar usia kerja, yaitu di bawah usia kerja dan di atas usia kerja. Penduduk yang dimaksud yaitu anak-anak usia sekolah dasar dan yang sudah pensiun atau berusia lanjut.Bagian lain dari penduduk dalam usia kerja adalah bukan angkatan kerja. Yang termasuk di dalamnya adalah para remaja yang sudah masuk usia kerja tetapi belum bekerja atau belum mencari perkerjaan karena masih sekolah. Ibu rumah tangga pun termasuk ke dalam kelompok bukan angkatan kerja.Penduduk dalam usia kerja yang termasuk angkatan kerja, dikelompokkan menjadi tenaga kerja (bekerja) dan bukan tenaga kerja (mencari kerja atau menganggur). Tenaga kerja (man power) adalah bagian dari angkatan kerja yang berfungsi dan ikut serta dalam proses produksi serta menghasilkan barang atau jasa.

C. Konsep Angkatan KerjaKonsep dan definisi angkatan kerja yang digunakan mengacu kepada The Labor Force Concept yang disarankan oleh International Labor Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk usia kerja (digunakan 15 tahun ke atas) dan penduduk bukan usia kerja (kurang dari 15 tahun). Selanjutnya penduduk usia kerja dibagi menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Khusus untuk angkatan kerja meliputi antara lain:1. Bekerja2. Punya pekerjaan tapi sementara tidak bekerja3. Mencari pekerjaan (pengangguran terbuka).

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanKesempatan kerja merupakanhubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.

B. SaranSebelum melakukan perekrutan terlebih dahulu pihak manajemen atau perekrut menyusun rencana atau strategi yang matang agar mendapatkan pedoman dan mempermudah pengambilan keputusan, setelah itu menyebarkan informasi kepada para calon tenaga kerja dan menyeleksi dan merekrutnya dengan berdasar kepada kualitas intelegensi individu bukan karena kualitas hubungan individu dengn perekrut. Semakin bagus manajemen, maka semakin tinggi pula produktivitas kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlanggahttp://ridhotha.wordpress.com/2009/12/28/rekrutmen-sdm/http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/rekrutmen-recruitment-karyawan-definisi.htmlhttp://www.e-psikologi.com/epsi/industri_detail.asp?id=317http://ubanzholic.blogspot.com/2009/02/proses-rekrutmen-dalam-manajemen-sdm.htmlhttp://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/955/bab1-2.pdf?sequence=1http://hargaidirimuhargainegerimu.blogspot.com/2013/11/makalah-kesempatan-kerja-dan-rekruitmen.html