Sinkronisasi RTR

12
Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah 1.1. LATAR BELAKANG RTRW Provinsi Bali Tahun 2009-2029 telah ditetapkan dalam bentuk Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 tahun 2009. Pelaksanaan Perda RTRW Bali tersebut dalam dua tahun terakhir setelah penetapannya terus mengalami pro dan kontra. Salah satu masalah yang menjadi perdebatan adalah penerapan Bhisama Kesucian Pura. Pada Perda RTRWP Bali dalam rangka menjaga ketahanan budaya Bali, kelestarian alam dan pengintegrasian kearifan lokal telah memasukan komponen Bhisama Kesucian Pura dalam pengaturan yang normatif, namun telah dimodifikasi agar lebih operasional. Bhisama Parisadha Hindu Dharma Indonesia mengenai Kesucian Pura No. 11/Kep/I/PHDI/1994 tertanggal 25 Januari 1994, menyatakan bahwa tempat-tempat suci tersebut memiliki radius kesucian yang disebut daerah Kekeran, dengan ukuran Apeneleng, Apenimpug, dan Apenyengker. Selanjutnya dirinci untuk Pura Sad Kahyangan dipakai ukuran Apeneleng Agung (minimal 5 km dari Pura), untuk Pura Dang Kahyangan dipakai ukuran Apeneleng Alit (minimal 2 km dari Pura) dan untuk Pura Kahyangan Tiga dan lain- lain dipakai ukuran Apenimpug atau Apenyengker (tanpa menyebut jarak minimal dari Pura). Arahan Bhisama tersebut selanjutnya dimodifikasi dalam RTRWP Bali dengan memberikan modifikasi berdasarkan konsep tri wana dengan pola 3 (tiga) zona, mencakup zona inti (zona utama karang kekeran), zona penyangga (zona madya karang kekeran) dan zona pemanfaatan (zona nista karang kekeran). Pada setiap zona juga telah diuraikan arahan peraturan L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-1

description

sinkronisasi RTR goa lawah

Transcript of Sinkronisasi RTR

Page 1: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

1.1. LATAR BELAKANG

RTRW Provinsi Bali Tahun 2009-2029 telah ditetapkan dalam bentuk Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 tahun 2009. Pelaksanaan Perda RTRW Bali tersebut dalam dua tahun terakhir setelah penetapannya terus mengalami pro dan kontra. Salah satu masalah yang menjadi perdebatan adalah penerapan Bhisama Kesucian Pura.

Pada Perda RTRWP Bali dalam rangka menjaga ketahanan budaya Bali, kelestarian alam dan pengintegrasian kearifan lokal telah memasukan komponen Bhisama Kesucian Pura dalam pengaturan yang normatif, namun telah dimodifikasi agar lebih operasional.

Bhisama Parisadha Hindu Dharma Indonesia mengenai Kesucian Pura No. 11/Kep/I/PHDI/1994 tertanggal 25 Januari 1994, menyatakan bahwa tempat-tempat suci tersebut memiliki radius kesucian yang disebut daerah Kekeran, dengan ukuran Apeneleng, Apenimpug, dan Apenyengker. Selanjutnya dirinci untuk Pura Sad Kahyangan dipakai ukuran Apeneleng Agung (minimal 5 km dari Pura), untuk Pura Dang Kahyangan dipakai ukuran Apeneleng Alit (minimal 2 km dari Pura) dan untuk Pura Kahyangan Tiga dan lain-lain dipakai ukuran Apenimpug atau Apenyengker (tanpa menyebut jarak minimal dari Pura). Arahan Bhisama tersebut selanjutnya dimodifikasi dalam RTRWP Bali dengan memberikan modifikasi berdasarkan konsep tri wana dengan pola 3 (tiga) zona, mencakup zona inti (zona utama karang kekeran), zona penyangga (zona madya karang kekeran) dan zona pemanfaatan (zona nista karang kekeran). Pada setiap zona juga telah diuraikan arahan peraturan zonasinya terkait apa yang boleh dibangun, tidak boleh dibangun atau dibangun dengan syarat tertentu.

Pada kenyataannya di lapangan apabila radius kesucian pura Sad Kahyangan dan Pura Dang Kahyangan dituangkan dalam peta, akan mengambil porsi luasan cukup besar di wilayah Bali dan di beberapa Kabupaten bahkan hampir melebihi sepertiga luas wilayahnya. Hal ini telah menimbulkan penolakan penerapan pengaturan Bhisama Kesucian Pura dalam penerapan RTRWP Bali yang harus dimasukan dalam RTRWK Kabupaten/Kota. Selanjutnya berkembang persepsi di masyarakat bahwa

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-1

Page 2: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

kawasan yang berada dalam radius kesucian pura tidak boleh dibangun dan harus bedol desa, dan hal ini akan menghambat pembangunan di Bali itu sendiri.

Di sisi lain bila disimak arahan pengaturan zonasi Kawasan Tempat Suci pada dasarnya tidak mengandung pengertian demikian, karena yang tidak boleh dibangun adalah hanya kegiatan yang dianggap dapat mennganggu nilai-nilai kesucian.

Permasalahannya adalah bangunan atau kegiatan apakah yang mengganggu nilai kesucian, dan apabila kegiatan atau bangunan tersebut telah berada atau dibutuhkan keberadaannya dalam radius kesucian bagaimana bentuk pengendaliannya?. Hal ini memerlukan pemecahan permasalahan sehingga kepentingan penyelematan alam dan budaya Bali dapat tetap terjaga dan sisi lain peluang kesejahteraan dapat di sandingkan secara harmonis.

Diperlukan pedoman pemanfaatan ruang Kawasan Tempat Suci dengan mengintegrasikan arahan Bhisama, konsep tiga Zona, Catur Dresta, dan penyesuaian dengan kondisi setempat yang disertai penyekepatan pengendaliannya. Hal ini akan dapat dilakukan apabila dikembangkan penyusunan zonasi khusus di Kawasan Tempat Suci tertentu.

Dalam Perda RTRWP Bali Kawasan Tempat Suci yang berstatus Pura Sad Kahyangan telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi Bali dari sudut kepentingan sosial budaya.

Pada Pasal 83 ayat (1) Perda No. 16 Tahun 2008 diuraikan bahwa penetapan kawasan Strategis Tempat Suci Pura Sad Kahyangan ditetapkan berdasarkan konsepsi Rwa Bhineda, Tri Guna, Catur Lokapala, Sad Winayaka/Padma Bhuana, mencakup: Pura Lempuyang Luhur, Pura Andakasa, Pura Batukaru, Pura Batur, Pura Goa Lawah, Pura Luhur Uluwatu, Pura Pucak Mangu, Pura Agung Besakih, Pura Pusering Jagat, Pura Kentel Gumi

Pura Goa Lawah adalah salah satu Pura Sad Kahyangan di Bali yang terletak di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung.

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-2

Page 3: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

Radius kesucian Pura Goa Lawah apabila dibentangkan garis radius lima kilometer akan mencakup wilayah-wilayah berikut : Seluruh wilayah Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung Sebagian Desa Gunaksa, Kecamatan Kulungkung Kabupaten Klungkung Sebagian wilayah Desa Antiga dan Desa Padang Bai Kecamatan Manggis

Kabupaten Karangasem

Pura Sad Kahyangan ditetapkan memiliki Radius Kesucian Pura sesuai ketentuan Bhisama yang dimodifikasi menjadi tiga zona dalam RTRWP Bali. Lingkungan kawasan sekitar Pura Goa Lawah sendiri dapat dikatakan termasuk pada kategori berada pada kawasan semi terbangun, dengan situasi pemanfaatan ruang yang ada saat ini adalah sebagai tempat suci, daya tarik wisata, lahan kering, perkebunan, permukiman perdesaan, pelabuhan, kawasan sekitar jalur jalan arteri Denpasar – Padangbai. Konflik pemanfaatan ruang telah mulai muncul karena beberapa kawasan dalam radius lima kilometer mempunyai pemandangan yang menarik sehingga banyak diminati dunia usaha untuk pengembangan fasilitas kepariwisataan.

Kawasan Suci Pura Goa Lawah telah memiliki dokumen Rencana Tata Ruang yang telah disusun Pemerintah Provinsi Bali pada tahun 2011, dengan deliniasi kawasan yang telah disesuaikan dengan lampiran Perda 16 /2009, namun belum dituangkan dalam bentuk peraturan yang mengikat sesuai ketentuan yaitu Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi.

Sinkronisasi dan harmonisasi dilakukan untuk melihat kesesuaian Dokumen Materi Teknis dengan Raperda RTR DAS Kawasan Suci Pura Goa Lawah, kesesuaian dengan kepentingan nasional, kesesuaian dengan kepentingan provinsi sesuai Perda 16/2009 tentang RTRWP Bali, kesesuaian dengan kepentingan RTRW Kabupaten Klungkung dan RTRW Kabupaten Karangasem, serta kesesuaian dan penyepakatan dengan stakeholder lokal setempat

Dengan demikian dibutuhkan kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi terhadap Dokumen Materi Teknis dan Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah agar tercapai kesepahaman dan penyepakatan terkini yang tertuang

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-3

Page 4: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

pada penyempurnaan Materi Teknis dan Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah untuk diajukan dalam proses persetujuan Substansi ke Kementerian PU dan selanjutnya siap untuk diajukan dalam proses legislasi di DPRD Provinsi Bali untuk di Perda-kan

Terkait dengan permasalahan tersebut di atas, maka Pemerintah Provinsi Bali melalui SKPD Dinas Pekerjaan Umum akan melakukan Kegiatan Sinkronisasi dan Harmonisasi RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN1.2.1. Maksud

Maksud kegiatan adalah untuk memantapkan dokumen Materi Teknis RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah yang selanjutnya menjadi penyempurnaan terhadap Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah1.2.2. Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Dokumen Sinkronisasi dan Harmonisasi RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah adalah : Mensinkronkan dan mengharmonisasikan muatan Substansi RTR

Kawasan Suci Pura Goa Lawah yang telah ada dengan Dokumen RTR di Kabupaten atau Konsep Penataan Kawasan di masyarakat

Mendayagunakan dan menjabarkan RTRWP Bali, RTRWK Klungkung dan RTRWK Karangasem di Kawasan Radius Kesucian Pura Goa Lawah

Mengintegrasikan dan mengharmonisasikan Detail Struktur Ruang dan Detail Pola Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah dengan kawasan yang lebih luas

Mengembangkan Peraturan zonasi pada zona inti, zona penyangga dan zona pemanfaatan kawasan tempat suci

Memberikan arahan investasi pembangunan bagi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang harmonis di kawasan tempat suci

Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan;

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-4

Page 5: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

Sebagai alat pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih tegas dan operasional untuk menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan mencakup arahan pembangunan kawasan untuk perijinan pemanfaatan ruang dan pelaksanaan program pembangunan

1.3. SASARAN SINKRONISASI DAN HARMONISASI RTR1.3.1. Sasaran Umum

Sasaran umum Penyusunan Dokumen Sinkronisasi dan Harmonisasi RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah adalah: Teroperasionalkannya Perda RTRWP Bali dan RTRWK Klungkung Tercapainya kesepahaman Substansi Pengaturan dalam RTR Kawasan

Suci Pura Goa Lawah antar Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, dan Stakeholder terkait lainnya

Terciptanya harmonisasi wujud ruang antara kepentingan pelestarian lingkungan, kesucian kawasan dan kegiatan sosial ekonomi secara terbatas

Tersedianya pedoman pengembangan program pembangunan kawasan ‘

Tersedianya pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan Terakomodasinya berbagai kepentingan stakeholder secara harmonis

1.3.2. Sasaran Khusus

Sasaran Khusus Penyusunan Dokumen Sinkronisasi dan Harmonisasi RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah adalah terwujudnya Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah dengan Dokumen Pendukungnya berupa Materi Teknis dan Album Peta Rencana Tata Ruang

1.4. RUANG LINGKUP1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah Lingkup Makro :

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-5

Page 6: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

Lingkup wilayah perencanaan meliputi Kecamatan Dawan dan sebagian Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung dan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem.

Lingkup Mikro :- Seluruh wilayah Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung- Desa Gunaksa, Kecamatan Kulungkung Kabupaten Klungkung - Lingkungan Desa Antiga, Desa Padang Bai Kecamatan Manggis

Kabupaten Karangasem.

1.4.2. Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan dalam Penyusunan Dokumen Sinkronisasi dan Harmonisasi RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah adalah:

1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan

Pada tahap persiapan ini beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan konsultan adalah :

a. Penyiapan peralatan dan mobilisasi personil

b. Koordinasi internal

c. Koordinasi ekternal.

d. Pengembangan rencana kerja

e. Review dan telaah rujukan peraturan perundangan, pedoman penyusunan rencana tata ruang diatasnya yang telah ditetapkan, rencana sektoral lainnya yang berpengaruh, sebagai dasar penyesuaian dan sinkronisasi

f. Penyusunan Laporan Pendahuluan

2. Tahap Sinkronisasi dan Harmonisasi Tahap I

Tahap Sinkronisasi dan Harmonisasi Tahap I adalah

a. Sinkronisasi Materi Teknis RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah dengan Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah yang telah ada

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-6

Page 7: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

b. Sinkronisasi Materi Teknis RTR dan Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah dengan arahan-arahan dan ketentuan-ketentuan yang harus di integrasikan dalam RTR seperti :

Review dan penyesuaian arahan kepentingan nasional yang ada di Kawasan

Review dan penyesuaian arahan kepentingan Provinsi Bali dan lintas wilayah yang ada di kawasan

Review dan penyesuaian arahan kepentingan Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem di kawasan

Menyesuaikan tata urut pembahasan Substansi Materi Teknis disesuaikan dengan Pedoman Penyusunan RTR Kawasan

Up-date data dan perbaikan data sesuai informasi terkini yang diperoleh

Penyesuaian peta sesuai ketentuan yang berlaku untuk penyusunan RTR Kawasan Strategis

Penyempurnaan Tahap I Materi Teknis RTR dan Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah

Pengembangan Dokumen Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah yang siap disosialisasikan

3. Tahap Fokus Grup Diskusi

Tahap Fokus Grup Diskusi adalah tahap penyepakatan permasalahan dan penyepakatan penyesuaian berdasarkan analisa tematik dari Kegiatan Sinkronisasi dan Harmonisasi Tahap I

FGD dilakukan dengan SKPD Terkait di Provinsi Bali, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem, tokoh masyarakat, Akademisi, LSM, DPRD, MUDP/MMDP, PHDI Prov/Kab, Perwakilan Subak. Dan lainnya

4. Tahap Konsultasi Teknis

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-7

Page 8: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

Tahap Konsultasi teknis adalah tahap Konsultasi ke Kementerian Pekerjaan Umum sesuai Permendagri 26 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penetapan Perda tentang Rencana Tata Ruang di Daerah

5. Tahap Konsultasi Publik

Kegiatan Konsultasi Publik Materi Teknis dan Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah dilaksanakan di Denpasar meliputi unsur SKPD Terkait di Provinsi Bali, SKPD terkait Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, Anggota DPRD, Perguruan Tinggi, Para Praktisi, PHDI Kabupaten, Budayawan, Assosiasi Profesi, Majelis Madya Desa Pekraman, Camat, LSM, dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan di Provinsi Bali, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem.

Mengakomodasi masukan-masukan yang dimungkinkan untuk penyempurnaan Materi Teknis dan Raperda tentang RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah.

6. Tahap Sinkronisasi dan Harmonisasi Tahap II

Sinkronisasi dan Harmonisasi Materi Teknis dan Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah Tahap II adalah, tahap penyempurnaan dari hasil Fokus Grup Diskusi dan Konsultasi Teknis ke Kementerian Pekerjaan Umum serta hasil dari Konsultasi publik.

Hasil dari Sinkronisasi dan Harmonisasi adalah Penyempurnaan terhadap Materi Teknis dan Raperda RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah, menyangkut pemantapan substansi sebagai berikut :

a. Substansi Materi Teknis

Tujuan Penataan Ruang Kawasan

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kawasan

Rencana Detail Struktur Ruang Kawasan

Rencana Detail Pola Ruang Kawasan

Rencana Penanganan Sub Kawasan yang Diprioritaskan

Rencana Pemanfaatan Ruang

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-8

Page 9: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

Peraturan Zonasi Kawasan

b. Substansi Raperda :

Adalah Penuangan Materi Teknis dan ketentuan pengaturan lainnya sesuai tata urut penyusunan Perda Rencana Tata Ruang sesuai Peraturan Perundangan

7. Tahap Proses Persetujuan Substansi

Tahap Persetujuan substansi adalah tahap Konsultasi, Pembahasan dan Persetujuan dari Kementerian yang membidangi Urusan Tata Ruang. Pelaksanan Persetujuan Substansi dapat dilaksanakan apabila telah dilakukan Konsultasi Publik.

1.5. KELUARAN

Keluaran Umum dari pekerjaan Penyusunan Dokumen Sinkronisasi dan Harmonisasi RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah meliputi :

1. Materi Teknis Dokumen Sinkronisasi dan Harmonisasi RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah dengan kelengkapan substansi sesuai ketentuan pedoman penyusunannya.

2. Rancangan Peraturan Daerah, yang memuat tuangan Materi Teknis kedalam rancangan peraturan dan Hasil Komparasi Sinkronisasi dan Harmonisasi

1.6. SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika pembahasan laporan pendahuluan dalam Penyusunan Dokumen Sinkronisasi dan Harmonisasi RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah ini adalah :BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang dari kegiatan ini, maksud, tujuan, manfaat kegiatan, ruang lingkup wilayah dan kegiatan, dan keluaran.

BAB 2 TINJAUAN KEBIJAKAN

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-9

Page 10: Sinkronisasi RTR

Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Suci Pura Goa Lawah

Pada bab ini diuraikan tentang tinjauan wilayah perencanaan berdasarkan RTRW Provinsi Bali, RTRW Klungkung dan RTRW Karangasem yang telah ditetapkan dalam Perda

BAB 3 PROFIL RTR KAWASAN SUCI PURA GOA LAWAHPada bab ini diuraikan tentang potensi dan permasalahan wilayah perencanaan dan hasil resume kegiatan penyusunan RTR Kawasan Suci Pura Goa Lawah.

BAB 4 METODOLOGIPada bab ini dijelaskan tentang metode pendekatan yang digunakan dalam pekerjaan hingga metode pelaksanaan dan analisis.

BAB 5 MEKANISME KERJAPada bab ini diuraikan tentang rencana kerja pelaksanaan kegiatan, organisasi kegiatan, hingga jadwal kegiatan dan jadwal komposisi tenaga ahli untuk kegiatan ini.s

L A P O R A N P E N D A H U L U A N I-10