SINKRONISASI KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR...
Transcript of SINKRONISASI KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR...
�
�
SINKRONISASI KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR
PENYIDIKAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH
KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
OLEH:
HIZKIA D.Y. RASU
NIM : 312007039
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012�
�
�
SINKRONISASI KAIDAH HUKUM YANG
MENGATUR PENYIDIKAN PERKARA TINDAK
PIDANA KORUPSI OLEH KEPOLISIAN,
KEJAKSAAN DAN KOMISI PEMBERANTASAN
KORUPSI (KPK)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
HIZKIA D.Y. RASU
NIM : 312007039
Disetujui Oleh
Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH. MSi
PEMBIMBING
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
�
�
KOMISI PENGUJI
PENGUJI I PENGUJI II
M.Haryanto,S.H.,M.Hum Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH.MSi
PENGUJI III
DR. C. Maya Indah.SH. M.Hum.
DIUJI PADA TANGGAL 1 FEBRUARI 2012
Mengetahui
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Krishna Djaja Darumurti, S.H., M.H.
�
�
MOTTO:
“Takut akan Tuhan adalah Permulaan Pengetahuan,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. “
Amsal 1:7
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,
yang menaruh harapannya kepada Tuhan.”
Yeremia 17:7
�
�
LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI
Salatiga, 1 Februari 2012
Penguji,-
M.Haryanto,S.H.,M.Hum.
NAMA : HIZKIA D.Y. RASU NIM : 312007039
JUDUL : SINKRONISASI KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR
PENANGANAN TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH
KEPOLISIAN, KEJAKSAAN, DAN KOMISI PEMBERANTASAN
CATATAN:
1. Kata Penanganan dalam judul diperjelas.
2. Tata tulis / sistimatika Penulisan Bab, Sub Bab, dsb.
3. Konsistensi penggunaan kata-kata (tindak Pidana Korupsi /Tindak kejahatan
korupsi), sesuaikan dengan Undang-undang.
4. Kesalahan menafsirkan bunyi Undang-undang (Pasal 41 Undang-undang No. 30
Tahun 2002).
5. Untuk Bab II isinya agar disesuaikan dengan judul dan rumusan masalah, tidak
semuanya masuk.
6. Tentang sejarah pengaturan korupsi penting untuk mengetahui eksistensi Polisi
dan Jaksa dalam penyidikan tindak pidana korupsi oleh karena itu jangan diputus-
putus.
7. Menurut saya, halaman 65 s.d. 71 tidak relevan, lebih baik diganti dengan
ketentuan-ketentuan mana yang tidak sinkron dan perlu dilakukan sinkronisasi.
8. Kesimpulan harus mengacu rumusan masalah.
9. Dalam hal terjadi tidak sinkron berarti terjadi konflik norma, untuk itu
penyelesaiannya harus menggunakan asas preferensi.
�
�
LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI
Salatiga, 1 Februari 2012
Penguji,-
Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH.MSi
NAMA : HIZKIA D.Y. RASU NIM : 312007039
JUDUL : SINKRONISASI KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR
PENANGANAN TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH
KEPOLISIAN, KEJAKSAAN, DAN KOMISI PEMBERANTASAN
CATATAN:
1. Konsistensi penulisan, mohon diperhatikan, judul lebih spesifik, Penanganan diganti penyidikan.
2. Sistimatika menurut hukum pidana yang ada. 3. Analisis dipertegas dan kesimpulan merupakan jawaban dari perumusan dan
tujuan penulisan. 4. Daftar pustaka, diperhatikan penulisan dan spasinya.
�
�
LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI
Salatiga, 1 Februari 2012
Penguji,-
DR. C. Maya Indah.SH. M.Hum.
NAMA : HIZKIA D.Y. RASU NIM : 312007039
JUDUL : SINKRONISASI KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR
PENANGANAN TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH
KEPOLISIAN, KEJAKSAAN, DAN KOMISI PEMBERANTASAN
CATATAN:
1. Penanganan diganti dengan penyidikan (judul dst. Sampai dengan isi) 2. Tata penulisan footnote diperhatikan 3. Apa yang perlu disinkronisasi, mengapa, bagaimana cara mensinkronisasi. Perlu
lebih disitematikan dan ditegaskan ( analisis dan hasil penelitian perlu dipertajam). 4. Kalau yang dikaji adalah kelemahan Polisi da Jaksa, lalu kenapa pengambilalihan
perkara oleh KPK dianggap harus dieliminir dalam kerangka sinkronisasi? 5. Sinkronisasi kaidah hukum adalah pada tahap formulasi/ law making. 6. Unit analisis diperbaiki. Apa maksud perbandingan hukum? Apa yang
diperbandingkan? 7. Kajian analisis bagaimana upaya mensinkronisasikan yakni mengeliminir
pengambialihan oleh KPK dan dikaitkan asas peradilan cepat, ini merupakan ketidakkonsistenan.
�
�
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala Kasih, berkat,
pertolongan, dan kemurahanNya selama ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, dengan judul: “Sinkronisasi Kaidah Hukum yang
Mengatur Penanganan Tindak Pidana Korupsi oleh Kepolisian, Kejaksaan dan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)” sebagai salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga. Kajian ini dimaksudkan untuk membahas bentuk sinkronisasi yang
baik terhadap masalah penanganan tindak pidana korupsi yang ditangani oleh
Kepolisian, Kejaksaan dan KPK dengan tujuan agar terciptanya peradilan cepat,
sederhana dan biaya ringan.
Demikian pula, dengan rasa hormat dan bahagia penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dan semua pihak yang telah menjadi bagian
penting selama penulis menjalankan perkuliahan di Fakultas Hukum
Universitas Satya Wacana Salatiga, yaitu kepada :
1. Bapak Krishna Djaja Darumurti, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan sarana
dan nasehat selama studi di Fakultas Hukum Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH. MSi selaku konsultan dan
pembimbing yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah
membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan;
3. Bapak Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H., selaku wali studi penulis yang
telah mendukung, memberi nasehat, dan masukan selama proses studi di
Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
�
�
4. Seluruh dosen pengajar dan staf TU FH UKSW yang telah
memberikan bekal ilmu dan bantuan yang diperlukan selama studi di
Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga;
5. Spesial penulis dedikasikan untuk kedua orang tua Mantje B Rasu dan
Jenny A. Siwu. Terima kasih untuk doa, kasih sayang dukungan, kerja
keras, dan pengorbanan yang luar biasa yang penulis rasakan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
6. Buat kakak Alfa Rasu dan Isteri Waty Singal, Franklin Rasu dan adik
Yeremia Rasu, Mikhael Rasu serta keponakan tercinta Sava Rasu. Terima
kasih atas dukungan doa dan motivasi yang sudah kalian berikan.
7. Buat teman-teman, Lidia, Devi, Stefan, dan seluruh teman-teman
angkatan 2007 FH UKSW serta teman-teman Kost Raden Patah
Delapan Salatiga yang telah mendorong dan memberikan dukungan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya
penulis mengharapkan semua pihak khususnya para mahasiswa Fakultas
Hukum untuk memanfaatkan skripsi ini yang mungkin dapat berguna
sebagai bahan pembelajaran, sarana informasi, maupun sumber dalam
penulisan skripsi selanjutnya.
Salatiga, 3 Januari 2012
Penulis.
�
�
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
I.1 Alasan Pemilihan Judul……………………………………………..... 1
I.2 Latar Belakang Masalah……………………………………………… 6
I.3 Rumusan Masalah……………………………………………………. 20
I.4 Tujuan dan Manfaat………………………………………………….. 20
I.5 Metode Penelitian……………………………………………………. 21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………... 23
II.1 Tindak Pidana Korupsi………………………………………………. 23
II. 1.1 Pengertian Tindak pidana Korupsi……………………………. 23
II.1.2 Kekhususan Tindak Pidana Korupsi…………………………… 31
II.1.3 Kekhususan Tindak Pidana Korupsi dibandingkan KUHAP….. 35
II.2 Langkah-Langkah dari Usaha Anti Korupsi oleh Pemerintah dari Tahun
1998-2004……………………………………………………………… 39
II.3 Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi oleh Kepolisian, Kejaksaan
dan KPK……………………………………………………………….. 42
II.3.1 Peenyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi oleh Kepolisian….. 42
II.3.2 Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi oleh Kejaksaan…... 45
II.3.3 Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi oleh KPK………… 47
II.3.4 Tabel Pengaturan Tugas dan Wewenang oleh Undang-undang
Kepada Kepolisian, Kejaksaan, KPK………………………......... 56
�
�
II.4 Sinkronisasi Kaidah Hukum……………………………………………59
II.4.1 Pengertian Sinkronisasi……………………………………………61
II.4.2 Maksud dan Tujuan Sinkronisasi…............................................... 61
II.4.3 Ruang Lingkup Sinkronisasi…………………………………….. 61
II.5 Prinsip Difensial Fungsional dan Integrated Criminal Justice System
(Sistem Peradilan Pidana Terpadu)……………………………………. 64
II.5.1 Prinsip Diferensial Fungsional………………………………….. 64
II.5.2 Integrated Criminal Justice System (Sistem Peradilan Pidana
Terpadu………………………………………………………….. 66
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS………………………… 69
III.1 Eksistensi Kepolisian, Kejaksaan dan KPK dalam menangani Tindak Pidana Korupsi…………………………………………… 69
III.1.1 Eksistensi Kepolisian dalam penanganan seluruh Bentuk Tindak
Pidana…………………………………………………………... 71
III.1.2 Eksistensi Kejaksaan dalam Melaksanakan Tugas dan
Wewenangnya………………………………………………….. 73
III.1.3 Peranan KPK dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi di
Indonesia…………...................................................................... 76
III.2 Kelemahan Kepolisian dan Kejaksaan dalam menangani Tindak
Pidana Korupsi di Indonesia…………………………………………. 78
III.2.1 Kelemahan Pihak Kepolisian dalam penanganan Tindak Pidana
Korupsi di Indonesia…………………………………………… 78
III.2.2 Kelemahan Pihak Kejaksaan dalam penanganan Tindak Pidana
Korupsi di Indonesia…………………………………………… 83
III.3 Pasal-Pasal yang mengakibatkan adanya dampak disinkronisasi
�
�
karena adanya kewenangan yang sama yaitu penyidikan
oleh masing Lembaga Negara yang berwenang menyidik tindak
pidana korupsi……………………………………………………….. 87
III.4 Sinkronisasi Kaidah Hukum yang Mengatur Penanganan
Tindak Korupsi oleh Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK…………….. 89
III.4.1 Asas Peradilan Cepat, Sederhana dan Biaya Ringan………….. 91
III.4.2 Ukuran Sinkronisasi……………………………………………. 94
III.5 Analisis………………………………………………………………. 96
III.5.1 Bentuk Kajian Sinkronisasi…………………………………….. 99
BAB IV PENUTUP………………………………………………………. 103
IV.1 Kesimpulan………………………………………………………. 103
IV. 2 Saran……………………………………………………………... 105
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 106