PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

58
INSTITUT TEKNOLOGI PLN PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN UNIT GARDU BERGERAK METODE TANPA PADAM DI PT.PLN (Persero) BINTARO DISUSUN OLEH : RAFLI SYAHFIKRI NIM : 2017-71-140 PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN INSTITUT TEKNOLOGI PLN JAKARTA, 2020

Transcript of PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

Page 1: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

PROYEK AKHIR

SINKRONISASI TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN UNIT GARDU BERGERAK METODE TANPA PADAM DI PT.PLN

(Persero) BINTARO

DISUSUN OLEH :

RAFLI SYAHFIKRI

NIM : 2017-71-140

PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

JAKARTA, 2020

Page 2: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

i

LEMBAR PENGESAHAN

Proyek Akhir dengan Judul

Sinkronisasi Transformator Menggunakan Unit Gardu Bergerak Metode Tanpa Padam Di PT.PLN (Persero) UP3 Bintaro

Disusun Oleh

Rafli Syahfikri

NIM : 2017-71-140

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Program Studi Diploma III

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Jakarta,

Mengetahui, Disetujui Kepala Program Studi DIII Teknologi

Listrik Pembimbing Pertama Proyek

Akhir

(Retno Aita Diantari, ST., MT.) (Nurmiati Pasra, ST., MT.)

Pembimbing Kedua Proyek Akhir

(Ibnu Hajar, Ir., M.Sc.)

Digital ly signed by Retno Aita Diantari, S_T_, M_TDate: 2020-09-08 15:18:20

Digitally signed by Ibnu HajarDN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Ibnu Hajar, [email protected]: I am approving this documentLocation: JakartaDate: 2020-09-09 13:01:03Foxit Reader Version: 9.7.1

Digitally signed by Nurmiati PasraDN: C=ID, OU=Wakil Rektor Bidang SDM dan Kemahasiswaan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Nurmiati Pasra, [email protected]: I am the author of this documentLocation: 123456Date: 2020-09-09 14:36:09Foxit Reader Version: 9.7.0

Nurmiati Pasra

Page 3: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Rafli Syahfikri

NIM : 2017-71-140

Program Studi : DIII Teknologi Listrik

Judul Proyek Akhir : Sinkronisasi Transformator Menggunakan Unit Gardu Bergerak Metode Tanpa Padam Di PT.PLN (Persero) UP3 Bintaro

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program

Diploma III. Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Institut Teknologi

PLN pada Tanggal 26 Agustus 2020.

Nama Penguji Jabatan Tanda tangan

Retno Aita Diantari, ST ., MT Ketua Penguji

Albert Gifson Hutadjulu, ST ., MT Sekretaris Penguji Albert Digitally signed by Albert Gifson DN: C=ID, OU=Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Albert Gifson, [email protected]

Gifson Reason: I am approving this document

Location: Jakarta Date: 2020-09-02 06:06:52 Foxit Reader Version: 9.7.2

Muchammad Nur Qosim, ST ., MT Anggota Penguji

Mengetahui,

Kepala Program Studi DIII Teknologi Listrik

(Retno Aita Diantari, ST., MT.)

Digitally signed by Muchamad Nur QosimDN: OU=Fak. K.E.T, O=Jur Elektro, CN=Muchamad Nur Qosim, [email protected]: I am the author of this documentDate: 2020-09-03 09:26:52

Muchamad Nur Qosim

Digital ly signed by Retno Aita DDate: 2020-09-08 15:18:45

Digital ly signed by Retno Aita Diantari, S_T_, M_TDate: 2020-09-08 15:19:01

Page 4: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR

Nama : Rafli Syahfikri

NIM : 2017-71-140

Program Studi : DIII Teknologi Listrik

Judul Proyek Akhir : Sinkronisasi Transformator Menggunakan Unit Gardu

Bergerak Metode Tanpa Padam Di PT.PLN (Persero)

UP3 Bintaro

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya baik di lingkungan IT-

PLN maupun disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lian, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa

tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika ternyata pernyataan

ini tidak benar.

Jakarta, 4 Juli 2020

(Rafli Syahfikri)

iii

Page 5: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang

sebesar - besarnya kepada yang terhormat :

Nurmiati Pasra, ST., MT. Sebagai Pembimbing I

Ibnu Hajar, M.T., M.Sc Sebagai Pembimbing II

Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan petunjuk, saran – saran dan

bimbingannya sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :

1. Pak Wahyu Prabowo, selaku Manager bagian Jaringan di PT. PLN

(Persero) UP3 Bintaro

2. Pak Ryan, selaku SPV Jaringan PT.PLN (Persero) UP3 Bintaro

sekaligus mentor magang.

3. Karyawan Bagian Jaringan PT. PLN (Persero) UP3 Bintaro

Yang telah membantu dalam proses kegiatan dan penulisan laporan magang

ini.

.

Jakarta, 20 Juli 2020

Rafli Syahfikri

NIM : 2017-71-140

Page 6: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

v

Rafli Syahfikri

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PROYEK AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda tangan di

bawah ini :

Nama : Rafli Syahfikri

NIM : 2017-71-140

Program Studi : DIII

Jurusan : Teknologi Listrik

Jenis Karya : Proyek Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memeberikan kepada

Institut Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Nonexclusive Royalty

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Sinkronisasi Transformator Menggunakan Unit Gardu Bergerak Metode

Tanpa Padam Di PT.PLN (Persero) UP3 Bintaro

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non

eksklusif ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,

dan mempublikasikan Proyek Akhir saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan seabgai pemilik Hak Cipta.

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal 18 Juli 2020

Yang menyatakan,

Page 7: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

vi

SINKRONISASI TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN UNIT GARDU BERGERAK METODE TANPA PADAM

DI PT PLN (Persero) BINTARO

RAFLI SYAHFIKRI 2017-71-140

Dibawah Bimbingan Nurmiati Pasra,ST., MT dan

Ibnu Hajar, M.T., M.Sc

ABSTRAK

Sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan energy listrik , trafo adalah salah satu peralatan yang penting dalam mendistribusikan energi listrik. Trafo harus terus diinspeksi kondisi dan keandalannya harus terus dalam keadaan baik . Pemanfaatan UGB ( Unit Gardu Bergerak ) juga merupakan bagian dalam meningkatkan mobilitas dalam pengadaan energi listrik secara bebas. Pelaksanaan sinkronisasi trafo adalah salah satu cara meningkatkan keandalan dan penaikan mutu dalam mejaga lifetime dari penggunaan trafo .Demi menunjang keandalan pendistribusian listrik, dalam teknis pekerjaan dilakukan secara PDKB (Pekerjaan Dalam Kondisi Bertegangan) metode pelaksanaan tanpa padam .Memperhatikan vektor group trafo adalah hal yang penting untuk memastikan jenis trafo sama, seperti trafo Dyn5 yang dapat disinkron dengan trafo sejenis. Hal lain juga dilakukan perhitungan nilai toleransi dua penyulang yang dilaukan pada saat pelaksanaan sinkron agar pelaksanaan bejalan baik Besar nilai toleransi dihitung selama proses pekerjaan pada pukul 11:00, 12:00, dan 13:00 yakni sebesar 8,57%, 4,52%, 1,5% penyulang pertama dan 1,006%, 7,55%, dan 6,54% penyulang kedua, nilai ini berada di bawah batas toleransi tegangan. Sedangkan untuk persentase perhitungan frekuensi yakni sebesar 1,001%, 2,004%, 0,4% penyulang pertama dan 1,8%, 1,4%, 1,2% pada penyulang kedua, nilai ini berada di bawah batas toleransi frekuensi ±0,2Hz. Setelahnya memastikan besar tegangan pada rak Tr sesuai dengan batasan tolernasi PLN sebesar +10% dan -5%. Terakhir memastikan jenis kabel yang digunakan memiliki resitansi kecil seperti niali perbandingan antara antar kabel NYY1x240mm2 dengan AAAC 240mm2 dimana nilai resistansi kabel NYY 1x240mm2 memiliki nilai hambatan yang lebih kecil yakni sebesar 0,00000314 ohm/mm2 pada hubungan dari trafo existing ke rak Tr sedangkan AAAC 240mm2 sebesar R=0,00000520833 ohm/mm2. Sehingga konduktifitas NYY lebih baik daripada AAAC yang memiliki hambatan kabel lebih besar.

Kata kunci : Trafo , toleransi , Ugb , Resistansi , Vektor Group

Page 8: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

vii

SYNCHRONIZATION OF TRANSFORMERS USING THE

UNLIMITED GARDU MOVEMENT UNIT IN PT. PLN (Persero)

BINTARO

RAFLI SYAHFIKRI 2017-71-140

Guidance by Nurmiati Pasra,ST., MT and

Ibnu Hajar, M.T., M.Sc

ABSTRACT In line with the increasing need for electrical energy, the transformer is one

of the important equipment in distributing electrical energy. The transformer must continue to be inspected, and its reliability must continue to be in good condition. Utilization of UGB (Mobile Substation Unit) is also a part in increasing mobility in the provision of electricity freely. The implementation of transformer synchronization is one way to improve the reliability and quality improvement in maintaining the lifetime of the transformer use. To support the reliability of electricity distribution, in technical work is carried out in a PDKB (Work in Stressful Conditions) implementation method without outages. Paying attention to the transformer group vector is important to ensure the same type of transformer, such as Dyn5 transformer that can be synchronized with similar transformers. Another calculation is also done to the tolerance value of two feeders that are carried out during synchronization so that the implementation runs well. Large tolerance value is calculated during the work process at 11:00, 12: 00, and 13: 00 that is 4.18%, 4.57%, 4.85% the first feeder and 4.9%, 4.28% and 4.37% the second feeder, this value is below the voltage tolerance limit ± 5%. As for the percentage of frequency calculation that is equal to 0.3%, 0.2%, 0.36% of the first feeder and 0.22%, 0.26%, 0.28% in the second feeder, this value is below the frequency tolerance limit ± 0.2Hz. Afterwards, make sure that the voltage on the Tr rack is in accordance with the PLN tolerance limit of + 10% and -5%. Finally, ensure the type of cable used has a small resistance, such as the ratio between NYY1x240mm2 cable with AAAC 240mm2 where the value of NYY 1x240mm2 cable resistance has a smaller resistance value of 0.00000314 ohms / mm2 on the connection from the existing transformer to Tr rack while AAAC 240mm2 of R = 0.00000520833 ohms / mm2. So that NYY conductivity is better than AAAC which has greater cable resistance.

Keywords: Transformer, tolerance, Ugb, Resistance, Group Vector

Page 9: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

viii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ...........................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR ...................................................... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PROYEK AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Permasalahan Penelitian ......................................................................... 2

1.2.1. Identifikasi Masalah .......................................................................... 2

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah ................................................................... 2

1.2.3. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 3

1.3.1 Tujuan .............................................................................................. 3

1.3.2 Manfaat .............................................................................................. 3

1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 5

Page 10: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

ix

2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 5

2.2. Teori Pendukung .................................................................................... 6

2.2.1. PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) .............................. 6

2.2.2. Persyaratan kerja PDKB .................................................................. 6

2.2.3 Sistem Jaringan Distribusi ................................................................ 6

2.2.4 Pembagian Jaringan Distribusi ......................................................... 8

2.2.5 Konfigurasi Jaringan Distribusi .......................................................... 9

2.2.6 Gardu Distribusi ............................................................................... 12

2.2.7 Komponen Gardu Distribusi ............................................................. 12

2.2.8 Unit Gardu Bergerak (UGB) ............................................................. 15

2.2.9 Pemeliharan Tanpa Padam .............................................................. 16

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 18

3.1. Perancangan Penelitian ........................................................................ 18

3.2. Teknik Analisis ...................................................................................... 20

3.2.1. Metode Sinkonisasi Trafo ................................................................ 20

3.2.2. Resistansi Kabel .............................................................................21

3.2.3. Perhitungan V toleransi dan f toleransi ......................................... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 23

4.1 Umum .................................................................................................................. 23

4.1.1. Data Penyulang Pada Saat Pelaksanaan Sinkronisasi .................... 23

4.1.2. Pelaksanaan Sinkronisasi Trafo ...................................................... 24

4.1.3. Perhitungan V toleransi dan f toleransi sinkron ................................ 26

4.1.4. Menghitung nilai resistansi kabel .................................................... 28

4.2. Pembahasan ......................................................................................... 31

4.3. Implikasi Penelitian ............................................................................... 33

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 34

Page 11: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

x

5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 34

5.2 Saran .................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 36

Page 12: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Penyulang Kurikulum Saat Pelaksanaan Sinkron .................... 23

Tabel 4.2 Data Penyulang Bubur Saat Pelaksanaan Sinkron ........................... 23

Tabel 4.3 SLD Penyulang kurikulum ................................................................ 24

Tabel 4.4 Spesifikasi Trafo Existing ................................................................. 25

Tabel 4.5 Spesifikasi Trafo UGB ...................................................................... 25

Tabel 4.6 Pengukuran pada Rak Tr (Sekunder Trafo) Sebelum Sinkron .......... 25

Tabel 4.7 Pengukuran pada Rak Tr (Sekunder Trafo) Sesudah Sinkron .......... 26

Tabel 4.8 Batas Nilai Toleransi Pada Rak TR ............................................... 26

Tabel 4.9 Panjang Kabel Pelaksanaan Sinkron ............................................... 28

Tabel 4.10 Spesifikasi NYY 1x240mm2 ........................................................... 29

Tabel 4.11 SPLN Impedansi Kabel Tanah AAAC ............................................ 30

Tabel 4.12 Hasil Persentase Toleransi V dan f Penyulang Kurikulum .............. 30

Tabel 4.13 Hasil Persentase Toleransi V dan f Penyulang Bubut ..................... 30

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Nilai Resistansi Kabel NYY dan AAAC .............. 30

Page 13: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Tenaga Listrik .................................................................... 8

Gambar 2.2 konfigurasi sistem radial ............................................................... 10

Gambar 2.3 konfigurasi sistem loop ................................................................. 10

Gambar 2.4 konfigruasi jaringan spindel .......................................................... 11

Gambar 2.5 Konduktor Tembaga (Cu) dan Aluminium (Al) .............................. 13

Gambar 2.6 LBS (Load Breaker Switch) .......................................................... 13

Gambar 2.7 Trafo Distribusi 630 kVA .............................................................. 14

Gambar 2.11 unit gardu bergerak .................................................................... 15

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................. 18

Gambar 4.1 SLD penyulang kurikulum ............................................................ 23

Gambar 4.2 Rangkain Pelaksanaan Sinkron ................................................... 25

Page 14: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Berita Acara Pelaksanaan Kerja ................................................... A

Lampiran B Spesifikasi Kabel Penghubung Sinkron ........................................ B

Lampiran C Data Penyulang Real Time .......................................................... C

Lampiran D Lembar Bimibingan Proyek Akhir Pembimbing 1 ......................... D

Lampiran E Lembar Bimbingan Proyek Akhir Pembimbing 2 .......................... E

Page 15: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Energi listrik merupakan kebutuhan paling utama yang di pakai pada era

sekarang, hal ini dapat dilihat dengan semakin bertumbuh kembangnya

penyaluran energi listrik ke konsumen konsumen Oleh karena itu penyaluran

pasokan energi listrik harus dapat terpenuhi ke setiap lini dan dapat di handalkan

dari adanya potensi padam listrik. PT PLN (Persero) UP3 (Unit Pelaksana

Pelayanan Pelanggan) Bintaro merupakan salah satu bagian yang memiliki tugas

untuk menjaga keberlangsungan penditribusian energi listrik ke konsumen.

Penggunaan listrik yang begitu besar mengakibatkan semakin besar juga

permasalahan yang timbul .

PLN Distribusi Jakarta Raya melakukan penyaluran dengan sistem Spindle.

Sistem ini merupakan salah satu sistem jaringan dengan potensi minimalisir

padam karena pada sistem spindle penyaluran tegangan yang disalurkan dari

Gardu Induk berhubungan secara langsung kesatu sistem penyambungan, yakni

pada Gardu Hubung (GH) yang menjadi pusat pertemuan penyulang dari tiap

Gardu Induk (GI). Hal lain yang dilakukan yakni dengan pelaksanaan revisi Gardu

Distribusi untuk menjamin keandalan dalam penyaluran energi listrik.

Untuk itu maka lahirlah inovasi inovasi baru untuk mendukung kegiatan

revisi Gardu secara efektif dan efisien. Tanpa padam adalah metode baru yang

dilaksanakan untuk proses pemeliharaan Gardu distribusi tanpa harus memutus

salah satu feeder di dalam Gardu.Metode ini menggunakan bantuan dari Unit

Gardu Bergerak (UGB). Pemeliharaan ini dilaksanakan juga menggunakan

metode PDKB (Pekerjaan Dalam Kedaan Bertegangan). Oleh karena itu, supply

yang dilakukan terhadap pelanggan tetap bisa terjaga

Page 16: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

2

1.2 Permasalahan Penelitian

1.2.1. Identifikasi Masalah

Untuk memenuhi keandalan dari penyaluran listrik ke konsumen maka di

butuhkan upaya dalam penurunan waktu pemeliharan dan pelaksanaan revisi

gardu akibat pemadaman. Pada pemeliharaan teknis dan non teknis dalam

pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dalam kondisi

penyulang 20kv yang bertegangan ini energi listrik yang seharusnya tersalurkan

ke pelanggan tidak terjual dan mengakibatkan kerugian pada PT.PLN (Persero).

Oleh karena itu dibutuhkan penanganan dalam meminimalisir kerugian akibat

energi listrik yang tidak terjual. PLN UP3 Bintaro PLN tidak pernah berhenti

melakukan perbaikan untuk menjaga tersalurnya energi listrik kepada pelanggan

salah satu upaya menjaga kontinuitas yaitu dengan melakukan metode

sinkronisasi trafo. Dimana umunya pemeliharaan dilaksanakan dengan

melakukan pemadaman namun pada metode ini menggunakan bantuan dari Unit

Gardu Bergerak (UGB), dilaksanakan sinkronisasi Trafo existing 630 KVA

dengan Trafo UGB berdaya sama bertujuan untuk menggantikan supply

tegangan secara temporer dan dalam kondisi penyulang aktif pelaksanaan

Pekerjaan Dalam Kondisi Bertegangan(PDKB). Namun dalam pelaksanaannya

banyak hal yang harus di persiapkan seperti memastikan vector group, nilai

fuktuasi perbandingan arus tegangan penyulang dan resistansi kabel yang

digunakan seperti guna memastikan proses sinkron terlaksana dengan baik.

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah

Untuk membatasi pembahasan Proyek Akhir agar lebih terarah dan

mencapai tujuan yang diinginkan penulis, maka di buatlah ruang lingkup

masalah. Adapun ruang lingkup pembahasan pada penulisan proyek akhir

sebagai berikut :

1. Membahas syarat syarat sinkronisasi trafo existing dengan trafo ugb

2. Membahas peralatan pelaksaan kerja PDKB metode tanpa padam 20 KV

3. Membahas nilai resistansi kabel yang di gunakan sebagai komponen

sinkron

Page 17: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

3

1.2.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat

ditentukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengetahui vector group trafo dan nilai toleransi

tegangan yg akan di sinkronisasi ?

2. Bagaimana memastikan hasil keluaran tegangan pada rak-tr gardu

sesuai standar ?

3. Berapa nilai resistansi kabel yg digunakan saat sinkron untuk menjamin

hantaran tegangan ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan

Dari rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan penulisan proyek

akhir sebagai berikut :

1. Untuk memastikan trafo dan peralatan sinkron lain dalam keadaan ideal

2. Untuk dapat memahami prosedur kerja pada saat pemeliharaan di

Gardu distribusi dengan menggunakan metode PDKB

3. Untuk mengetahui keandalan dari metode tanpa padam dalam

pelaksanaan revisi Gardu distribusi dan dapat menekan terjadinya

kesalahan kerja

1.3.2. Manfaat

Manfaat yang akan dituju dari penulisan proyek akhir ini ialah :

1. Dengan mengetahui bagaimana prosedur yang sesuai maka akan

terhindar dari kesalahan kerja saat pelaksaan metode tanpa padam

2. Dengan mengetahui SOP pelaksanaan PDKB terhindar dari

kecelakaan kerja

3. Dapat memastikan nilai keandalan dari sistem penyaluran listrik pada

PT.PLN UP3 Bintaro dapat berjalan dengan baik

Page 18: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

4

1.4. Sistematika Penulisan

Penulisan proyek akhir ini berdasarkan sistematika penulisan yang terdiri

atas beberapa BAB yang saling berkaitan, dimana BAB I (Pendahuluan)

membahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, ruang lingkup

masalah, rumusan masalah, tujuan proyek ahkir, manfaat proyek ahkir dan

sistematika penulisan, BAB II (Landasan Teori) membahas mengenai teori teori

yang jadi dasar dari proyek akhir ini, pembahasan mengenai PDKB, sistem

jaringan distribusi, pemanfaatan UGB, manfaat pemeliharaan dengan metode

tanpa padam, persiapan PDKB. BAB III membahas prosedur pelaksaan metode

PDKB dengan melakukan sinkronisasi trafo distribusi dengan trafo gardu

distribusi dan membahas mengenai keandalannya. BAB IV (Hasil dan

Pembahasan) pelaksanaan metode tanpa padam meliputi pararelisasi dengan

menggunakan UGB serta vektor group dan nilai resistansi kabel saat proses

sinkron dan BAB V merupakan bagian penutup yang berisikan simpulan akhir

yang berhubungan dengan isi penulisan proyek akhir ini.

Page 19: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penulisan proyek akhir ini dicantumkan tinjauan pustaka yang di gunakan

sebagaian acuan dalam penyusunan dasar teori mengenai metode tanpa padam

dengan pelaksanaan sinkronisai trafo distribusi dengan UGB.

1. M.Sabli, 2009. Pada skripsi Universitas Tanjung Pura, jurusan Teknik

Elektro dengan judul “ Evaluasi Sistem Kerja Sinkron 20 kV GarduInduk

Siantan”. Penyaluran energi Listrik disebabkan oleh gangguan internal

maupun gangguan eksternal. Gangguan internal dikarenakan oleh

gangguan- gangguan yang berasal dari sistem itu sendiri.Sedangkan

gangguan eksternal yang terjadi gangguan-gangguan yang bersal dari

lingkungan di sekitar sistem. Sehingga diperlukan fasilitas sinkron dalam

penormalanya.

2. Catur Bayu, dkk, 2016. Pada skripsi Unversitas Negreri Surabaya

jurusan Teknik Elektro dengan judul “Analisis kWh Terselamatka Pada

Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Di PT. PLN(Persero)

Distribusi Jawa Timur Area Surabaya Selatan”. Tolak ukur keandalan dari

sistem distribusi adalah seberapa sering sistem tersebut mengalami

pemadaman. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik pemeliharaan atau

pengoperasian tanpa adanya pemadaman listrik yaitu dengan

menggunakan teknik Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).

3. Budi Yanto Husodo, 2016, Pada skripsi Unversitas Mercu Buana Jurusan

Teknik Elektro “Analisis Vector Group Pada Hubungan Pararel

Transformator Unit Gardu Bergerak “. Operasi paralel transformator

distribusi dilakukan untuk meningkatkan kapasitas daya penyaluran

tenaga listrik atau meminimalisir pemadaman pada sistem penyaluran

tenaga listrik. Namun pada prakteknya, tidak semua transformator dapat

dihubungkan parallel.

Page 20: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

6

2.2. Teori Pendukung

2.2.1. PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan)

Pekerjaan dalam keadaan bertegangan-tegangan menengah 20 kV

(PDKB TM) merupakan pelaksanaan kerja yang bersifat memelihara dan

memperbaiki. Dalam pekerjaanya petugas pertugas terpilih ini melakukan teknis

kerja pemeliharaan penyaluran listrik secaran aktif / online (tanpa padam).

Petugas teknis ini dilakukan dengan dasar pemahaman yang terlatih. Dalam

PDKB ini dilakukan diseluruh wilayah kerja, karena demi menunjang kualitas

penyularan, namum tetap berada pada Standar Operasi (SOP).

2.2.2. Persyaratan kerja PDKB

PDKB adalah pelaksanaan yang memiliki resiko kerja tinggi. Oleh

karenanya beberapa hal-hal yang harus diamati sebelum pekerjaan danmenjadi

syarat tersebut ialah :

1. Dilaksanakan oleh lineman

2. Dilaksanakan oleh Groundman

3. Dilaksanakan oleh pengawas K3, dan pengawas pekerjaan

4. Menandatangai Surat Perintah melaksanakan PekerjaanBertegangan

(SP3B) untuk lineman dan groundman.

5. Menandatangani Surat Perintah Pengawas Pekerjaan Bertegangan

(SP3B)

6. APD (Alat Pelindung Diri) kondisi dalam keadaan baik yang dan

diperikasi mendetail oleh pengawa K3 sebelum pelaksanaannya.

7. Peralatan dilapisi oleh silicon guna mencegah aliran air pada saat

perkerjaan kondisi hujan.

2.2.3 Sistem Jaringan Distribusi

Tenaga listrik merupakan bagian dari energi yang menjadi jantung

produksi penting untuk terselenggaranya produksi bagi suatu negara karena

dapat menunjang dan memajukan kehidupuan bernegara. Pemanfaatan

kekayaan alam menjadi sumber utama asset negara yang kemudian

dikembangkan sebagai pemanfaatn dari kekayaan alam untuk kemaslatan umat.

Sekumpulan dari penyaluran listrik yang teridiri dari banyak gardu induk sebagai

pusat beban yang terkoneksi antar satu dengan yang lain disebut dengan sistem

Page 21: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

7

ketenagalistrikan. Sistem tenaga listrik terbagi atas beberapa fokus sistem

bidangnya, yaitu sistem pusat pembangkitan listrik, sistem transmisi, dan sistem

pendistribusian lstrik.

Pembangkitan tenaga listrik adalah bagian dari sistem yang menghasilkan

energi listrik, untuk pembagiaanya pada mesin yang menjadi pembangkit tenaga

listrik terdiri dari mesin generator, yang disempurnakan dengan gardu induk

berfungsi untuk menaikan tegangan, dari tegangan rendah yang dikeluarkan oleh

generator kemudian akan dinaikan menjadi tegangan tertentu dengan nilai yang

sesuai transformator step up sebagai penaik tegangan. Sumber daya alam (SDA)

yang menjadi Ep (Energi potensial) sebagai penggerak turbin dengan cara kerja

dimana kemudian turbin berputar menjadi energi mekanik yang berfungsi untuk

memutar generator listrik. Hasil putaran ini yang akan dikonveksikan menjadi dari

energy mekani menjadi energi listrik .

Sistem distribusi merupakan penyaluran energi listrik dari gardu induk ke

konsumen. Terdapat 2 (dua) sistem distribusi yaitu distribusi primer dan distribusi

sekunder. Distribusi primer, penyalurannya dimulai dari gardu induk (sisi

sekunder trafo daya) ke gardu distribusi (sisi primer trafo distribusi) atau dari

gardu induk langsung ke konsumen tegangan menengah 20 kV. Penyulang

distribusi terletak di gardu distribusi. Fungsi dari gardu distribusi untuk

menurunkan tegangan distribus darii primer menjadi tegangan rendah atau

tegangan distribusi sekunder sebesar 220/380 V. Penggunaan sambungan

Jaringan Tegangan Rendah atau yang biasa disebut JTR disalurkan kepada

konsumen melalui kabel SR (Saluran Rumah) dimana energi listrik nanti aku

tersalurkan melalu Alat Pembatas dan Pengukur (APP) sebelum energy listrik

tersalurkan ke instalasi pemakain di rumah. APP memiliki fungsi untuk

membatasi daya yang di pakai dan mengukur pemakaian energi listrik oleh

konsumen.

Page 22: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

8

Gambar 2.1 Sistem Tenaga Listrik

2.2.4 Pembagian Jaringan Distribusi

Berdasarkan besarnya tegangan pada jaringan distribusi tenaga listrik

diidentifikasikan menjadi 2 (dua) sistem, yakni : sistem jaringan distribusi primer

dan sistem jaringan distribusi sekunder.

1. Sistem Jaringan Distribusi Primer

Sistem penyaluran distribusi primer atau sering disebut jaringan

distribusi tegangan menengah (JDTM) memiliki posisi penyaluran

diantara gardu induk dengan gardu pembagi (Gardu Distribusi), pada

penyaluran distribusi secara primer ini tegangan yang terpakai memiliki

nilai lebih tinggi dari penyaluran konsumen pada umumnya .Nilai

besaran tegangan yang dipakai pada sistem ini adalah 6 kV, 10 kV, dan

20 kV berdasarkan standar PLN. Untuk besar tegangan pada jaringan

distribusi primer di Amerika senilai 2,4 kV, 4,16 kV, dan 13,8kV.

2. Sistem Jaringan Distribusi Sekunder

Sistem jaringan distribusi sekunder atau sering disebut jaringan

distribusi tegangan rendah (JDTR), adalah sistem jaringan yang

memiliki fungsi untuk menyalurkan energy listrik dari gardu distribusi

(gardu pembagi). Nilai standar untuk tegangan jaringan distribusi

sekunder ini sebesar 127/220 V pada sistem lama, dan 220/380 V pada

sistem baru untuk perumahan, serta 440/550 V untuk kebutuhan

Page 23: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

9

industri.

Berdasarkan tegangan pengenalnya, saluran distribusi tenaga listrik dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)

atau Saluran Udara Tegangan Menegah (SUTM). Sistem Distribusi menyalurkan

trafo daya dari gardu indu menuju ke gardu distribusi berdasarkan nilai tegangan

yang disalurkan sebesar 6 kV, 12 kV atau 20 kV. Sedangkan pada Jaringan

Tegangan Rendah (JTR) Merupakan saluran kabel tegangan rendah jenis

saluran yang dipakai adalah SKTM/SUTM, dimana saluran ini menghubungkan

gardu distribusi / trafo distribusi ke konsumen. Besar tegangan kerja pada sistem

yang dipergunakan sebesar 220 volt atau 380 volt.

2.2.5 Konfigurasi Jaringan Distribusi

Konfigurasi jaringan primer ialah bagian dari jaringan pendistribusian yang

memiliki standar nilai tegangan menengah (20 kV). Sistem penyaluran distribui

terdiri dari beberapa kabel feeder.Jaringan distribusi primer dimulai dari sisi

sekunder trafo daya pada gardu induk yang nantinya terhubung ke sisi primer

trafo distribusi yang disalurkan ke tiang tiang saluran konsumen. Pola konfigurasi

jaringan pada distribusi primer terdiri dari 3 tipe yaitu sistem radial, sistem lup,

dan sistem spindel,

1. Jaringan Radial

Pada sistem jaringan radial ini adalah salah satu jenis konfigurasi

jaringan yang lemah, karena penyaluran tenaga listrik hanya dilakukan

dengan menggunakan satu saluran saja. Jaringan model ini sewaktu

mendapat gangguan akan menghentikan penyaluran tenaga listrik cukup

lama sebelum gangguan tersebut diperbaiki kembali. Oleh sebab itu

kontinuitas pelayanan pada sistem radial terbuka ini kurang bisa

diandalkan. Selain itu makin panjang jarak saluran dari gardu induk ke

Page 24: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

10

konsumen, kondisi tegangan makin tidak bisa diandalkan, justru

bertambah buruk karena rugi-rugi tegangan akan lebih besar.

Gambar 2.2 Konfigurasi Sistem Radial

2. Jaringan Loop

Sistem jaringan loop merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk

jaringan ring. Susunan rangkaian saluran membentuk ring yang

memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah saluran, sehingga

kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih

baik. Struktur jaringan loop merupakan gabungan dari dua buah struktur

jaringan radial, dimana pada ujung dari dua buah jaringan dipasang

sebuah pemutus (PMT) atau pemisah (PMS). Pada saat terjadi

gangguan, atau setelah gangguan dapat diisolir, maka pemutus atau

pemisah ditutup sehingga aliran daya listrik ke bagian yang tidak terkena

gangguan tidak terhenti.

Page 25: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

11

Gambar 2.3 Konfigurasi Sistem Loop

3. Jaringan spindle

Jaringan distribusi spindle adalah sistem jaringan yang di pakai di

distribusi Jakarta ,jaringan ini merupakan saluran kabel bawah tanah

tegangan menengah (SKTM) yang penerapannya cocok di kota-kota

besar. Sistem jaringan spindel biasanya terdiri atas maksimum 6

penyulang dalam keadaan dibebani, dan satu penyulang dalam keadaan

kerja tanpa beban. Saluran penyulang yang beroperasi dalam keadaan

berbeban dinamakan "working feeder" atau saluran kerja, sedangkan

saluran yang dioperasikan tanpa beban dinamakan "express feeder".

Fungsi "express feeder" dalam hal ini selain sebagai cadangan pada saat

terjadi gangguan pada salah satu "working feeder", juga berfungsi untuk

memperkecil terjadinya drop tegangan pada sistem distribusi.

Page 26: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

12

Gambar 2.4 Konfigurasi Jaringan Spindel

2.2.6 Gardu Distribusi

Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal

adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan

Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan

Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok

kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah

(TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).

Tiap gardu terhubung dengan penyulangnya masing masing dan tiap penyulang

juga saling terhubung, penyulang ini terhubung pada gardu hubung.Dimana

gardu hubung berisikan LBS yang saling terhubung satu sama lain. Hal ini

bertujuan untuk memudahkan kegiatan maneuver apabila dalam pelaksanaan

perbaikan

2.2.7 Komponen Gardu Distribusi

Peralatan atau komponen yang terpasang pada jaringan distribusi sudah

cukup memadai baik pada penyalurannya maupun sistem proteksinya.Hal ini

dilakukan semata mata untuk menjamin keandalan penyaluran listrik.Untuk

masing masing saluran baik pada SUTM maupun SKTM komponen proteksinya

di pasang berdekatan dan berkaitan dengan sistem. Peralatan utama sistem

distri yaitu :

Page 27: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

13

1. Tiang

Penyangga (Tiang listrik) pada jaringan distribusi digunakan untuk

saluran udara (overhead line) sebagai penyangga kawat penghantar

agar penyaluran tenaga listrik ke konsumen atau pusat pusat beban

dapat disalurkan dengan baik. Jenis jenis tiang yang di pakai beragam

baik tiang kayu, tiang baja, dan tiang beton. Umumnya pada

pemanfataan sistem distribusi menggunkan tiang beton karena lebih

murah daripada tiang baja dan juga lebih kokoh dari pada tiang kayu.

2. Kawat penghantar (Konduktor)

Penggunaannya dalam jaringan distribusi tenaga listrik berfungsi untuk

menghantarkan arus listrik dari suatu bagian ke instalasi listrik lainnya

atau bagian yang lain. Kawat penghantar untuk jaringan distribusi tenaga

listrik biasanya dipilih dari logam yang mempunyai konduktivitas yang

besar, keras dan mempunyai kekuatan tarik (tensile strenght) yang

besar, serta memiliki berat jenis yang rendah, logam yang tahan akan

pengaruh proses kimia dan perubahan suhu serta mempunyai titik cair

yang lebih tinggi.

Bahan yang biasa digunakan seperti tembaga (Cu) atau alumunium

baik yang menggunakan inti baja maupun alumunium murni (Al).

(a) (b)

Gambar 2.5 (a) Konduktor Tembaga (Cu) dan (b) Alumunium (Al)

3. Fuse

Alat ini memiliki fungsi sebagai pemutus saluran apabila terjadi

gangguan beban lebih maupun hubung singkat, Pada rak TR di

pasang NH fuse dan pada PB Trafo di pasang fuse TM. Fuse memutus

saluran sesuai dengan besar kapasitasnya.

Page 28: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

14

4. LBS (Load Break Switch)

Berfungsi sebagai pemutus atau penghubung instalasi listrik 20 kV.

Pemutus beban dapat dioperasikan dalam keadaan berbeban dan

terpasang pada kabel masuk atau keluar gardu distribusi.Kubikel LBS

dilengkapi dengan sakelar pembumian yang bekerja secara interlock

dengan LBS.

Gambar 2.6 LBS (Load Breaker Switch)

5. Transformator

Transformator merupakan alat yang digunakan untuk menaikan dan

menurunkan tegangan dengan memindahkan daya listrik arus bolak

balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi

magnetic. Pada sistem distribusi kapasitas daya trafo yang di pakai

beragam, umunya digunakan trafo 630 kvA, dimana trafo ini akan

menurunkan tegangan 20 kv menjadi 220/380 V keluran 3 phase dan

1 netral.

Gambar 2.7 Trafo distribusi 630kvA

Page 29: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

15

6. Isolator

Isolator adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk mengisolasi

konduktor atau penghantar. Menurut fungsinya isolator dapat menahan

berat dari konduktor/kawat penghantar, mengatur jarak dan sudut antar

konduktor serta menahan adanya perubahan pada kawat penghantar

akibat temperatur dan angin.Isolator jaringan distribusi tenaga listrik

merupakan alat tempat menompang kawat penghantar jaringan pada

tiang listrik yang digunakan untuk memisahkan secara elektris dua buah

kawat atau lebih agar tidak terjadi kebocoran arus (leakage current)

atau loncatan bunga api (flash over) sehingga mengakibatkan

terjadinya kerusakan pada sistem jaringan tenaga listrik.

7. PHB-TR

PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih perlengkapan

hubung bagi tegangan rendah dengan peralatan kontrol, peralatan

ukur, pengaman dan kendali yang saling berhubungan.

Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem pengawatan dan

mekanis pada bagian-bagian penyangganya. Secara umum PHB TR

sesuai SPLN 118-3-1–1996, untuk pasangan dalam adalah jenis

terbuka. Rak TR pasangan dalam untuk gardu distribusi beton. PHB jenis

terbuka adalah suatu rakitan PHB yang terdiri dari susunan penyangga

peralatan proteksi dan peralatan disesuaikan dengan besar daya

transformator dan Kemampuan Hantar Arus ( KHA ) Penghantar JTR

yang digunakan. Pada PHB-TR harus dicantumkan diagram satu garis,

arus pengenal gawai proteksi dan kendali serta nama jurusan JTR.

2.2.8 Unit Gardu Bergerak (UGB)

Yaitu gardu distribusi yang bangunan pelindungnya berupa sebuah mobil

(diletakkan diatas mobil), sehingga bisa dipindah-pindah sesuai dengan tempat

yang membutuhkan. Oleh karenanya gardu mobil ini padaSistem Distribusi

Tenaga Listrikumumnya untuk pemakaian sementara (darurat), yaitu untuk

mengatasi kebutuhan daya yang sifatnya temporer.

Page 30: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

16

Secara umum ada dua jenis gardu mobil, yaitu pertama gardu mobil jenis

pasangan dalam ( mobil box ) dimana semua peralatan gardu berada di dalam

bangunan besi yang mirip dengan gardu besi. Kedua, gardu mobil jenis

pasangan luar, yaitu gardu yang berada diatas mobil trailer, sehingga bentuk

pisiknya lebih panjang dan semua peralatan penghubung/pemutus, pemisah dan

trafo distribusi tampak dari luar.

Gambar 2.8 Unit Gardu Bergerak

2.2.9 Pemeliharan Tanpa Padam

Pelaksanaan pemeliharaan gardu dengan metode tanpa padam ini

menggunakan bantuan dari UGB.Kegiatan ini dilaksanakan pada saat proses

revisi atau pemasangan peralatan baru pada gardu existing, sehingga beban

yang sebelumnya di pikul oleh gardu existing di alihkan ke dalam UGB .Dengan

pelaksaan kerja seperti ini konsumen tidak mengalami pemadan sama

sekali.Untuk menjaga kontinuitas penyaluran listrik ke konsumen. Penyedia jasa

PT.PLN (Persero) juga tetap dapat memberikan penyediaan listrik dengan handal

sehingga tidak mengakibatkan kerugian. Adapun komponen dan peralatan yang

di perlukan untuk pelaksanaan yaitu

1. Single Core TM ,berfungsi untuk menghubungkan UGB ke jaringan listrik

SKTM (Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah).

2. LBS yang memiliki fungsi langsung sebgai penghubung dan pemutus

tegangan menengan ( TM ) atau arus yang akan masuk ke trafo

3. Single Core TR ,memiliki fungsi untuk menghubungkan sisi TR UGB

existing /gardu yang akan melaksanakan pemeliharaan.

4. Penggunanan kabel NYY 1x240mm2 dan AAAC 240mm2 sebagai

Page 31: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

17

konduktor penghubung peralatan sinkron.

5. Instrumen panel UGB, terdiri dari Handle TR sebagai penghubung

tegangan , NH Fuse sebagai pengaman yang dilengkapi dengan sekring

untuk mengamankan trafo.

6. Alat ukur tegangan, tegangan fasa fasa, fasa netral, dan ketiga tegangan

fasa

7. Komponen Pendukung seperti helmet, tool kit, tespen 20kV, sepatu dan

sarung tangan 20kV, senter, tangga, BOX PMS, dan konektor.

Page 32: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Perancangan Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Penelitian

Pelaksanaan metode tanpa padam sinkronisasi trafo existing

dengan trafo UGB

Menetukan jenis vektor group trafo dan resistansi kabel

sinkronisasi

Selesai

Pelaksanaan PDKB :

1.Mengcouple feeder dengan LBS UGB 2. Pemberian daya tegangan pada trafo UGB

3.Mensupply tegangan dari UGB ke pelanggan melalui BOX PMS dengan konektor pada Rak TR

Memastikan nilai

toleransi frekuensi dan tegangan penyulang ?

1.Nilai tegangan dan frekuensi penyulang berada pada batas nilai toleransi aman sinkron 2.Nilai hasil ukur pada Rak Tr setelah sinkron

berada pada batas nilai toleransi SPLN

Ya

Tidak

Mulai

Page 33: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

19

Sesuai dengan kerangka kerja / Flowchart yang memiliki fungsi sebagai landasan

penelitian, pada penelitian ini menunggunakan metode secara kualitatif, proses dari

pelaksananaannya di awali dengan pencarian landasan landasan teori yang di ambil

dari berbagai buku, jurnal dan referensi lainnya. sehingga konsepan hasil dari

pembahasan dapat sesuai dan terkonsep baik. Selanjutnya landasan dan keilmuan

yang baik dan sesuai. Selanjutnya dilakukan proses pengumpulan data dengan metode

wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa terhadap objek

penelitian sehinggan mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan

peneliti.Kemudian tahap pengolahan data dari data-data yang dibutuhkan dalam

penelitiandan akan diolah.

Untuk menentukan ideal atau tidak idealnya proses sinkronisasi trafo,

maka hal yang pertama dilakukan adalah memastikan jenis trafo yang akan

di sinkronkan sesuai dengan syarat sinkron. Memastikan jenis hantaran kabel

sinkron dengan memastikan nilai resistansinya agar proses sinkron dapat

berjalan sesuai protokol yang di ingin tanpa adanya error system atau

kerusakan peralatan sinkron, maka dapat di nyatakan dengan tahapan

tahapan penelitian sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pencarian landasan-landasan teori yang

diperoleh dari berbagai buku, jurnal dan lain-lain untuk melengkapi

perbendaharaan konsep dan teori, sehingga memiliki landasan dan

keilmuan yang baik dan sesuai.

2. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan metode

wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa

terhadap objek penelitian sehinggan mendapatkan data dan informasi

yang dibutuhkan peneliti.

3. Pengolahan Data

Pada tahap ini peneliti telah memperoleh data-data yang dibutuhkan

dalam penelitian yang mana kemudian data-data ini akan diolah

Page 34: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

20

3.2. Teknik Analisis

Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic

deskriptif. Dimana dalam penelitian ini akan dilakukan analisa tentang

Sinkronisasi Trafo Dengan PDKB UGB di PT. PLN (Persero) UP3 Bintaro. Data

yang nantinya akan dijadikan acuan pelaksanaan sinkron adalah besar tegangan

yang masuk pada waktu pelaksanaan sinkron dengan batas toleransi tegangan

5% berdasarkan tegangan nominalnya, dan memastikan nilai resistansi kabel

NYY dalam keadaan biak data yang diperoleh. Setelah mendapatkan data-data

yang dibutuhkan, kemudian data-data tersebut diolah dengan menghitung data-

data yang telah dikumpulkann dari observasi lapangan.

3.2.1. Metode Sinkonisasi Trafo

Sinkronisasi Trafo adalah proses pelaksanaan menghubungkan dua

sumber tegangan yang akan digabungkan atau diparalel dengan tujuan untuk

meningkatkan keandalan dan kapasitas sistem tenaga listrik. Penggunaan UGB

merupakan salah satu syarat penting dalam melaksanakan sinkron,

diakarenakan pembebanan trafo yang d sinkron akan di alih fungsikan terhadap

trafo UGB secara temporer ( Sementara ) sampai pelaksanaan pemeliharaan

terhadap trafo existing telah selesai dilaksanakan.

Memastikan kondisi trafo yang akan di jadikan sebagai sinkronsaisi dengan

menentukan vector group kedua trafo yang dapat dilihat dari name plate yang

tertera pada trafo. Data name plate yang terterta pada trafo dijadikan sebagai

acuan aman tidaknya trafo untuk dilakukan sinkron. Syarat syarat pelaksanaan

sinkron :

1. Memastikan urutan fasa yang terhubung antar kedua trafo sama , di ukur

menggunakan phase sequance.

2. Memanstiakn jenis vector group trafo yang di gunakan sama , untuk

memastikan polaritas kedua trafo sama dan beban kapasitas trafo yang

juga harus sama.

3. Memastikan penyulang yang terhubung ke trafo dalam keadaan aman

sinkron.

4. Memastikan hasil akhir keluaran pada Rak Tr Trafo dalam keadaam ideal

standar keluaran 3 phase.

Page 35: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

21

3.2.2. Resistansi Kabel

Nilai resistance atau Resistansi Listrik adalah kemampuan dari suatu

bahan benda yang menghambat aliran dari arus listrik. Dimana arus listrik

memiliki muatan listrik yang nantinya akan mengalir dalam suatu rangkaian

instalasi listrik dalam per satuan waktunya disebabkan oleh pergerakan electron

electron pada penghantar (konduktor).

Nila hambatan suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh tuga buah

parameter, yaitu :

1. Panjang kawat penghantar

2. Luas penampang kawat penghantar (A).

3. Resistivity atau hambatan jenis dari material. � = �2 .................................................................. (3.1) � =

� �� ....................................................................... (3.2)

Dimana : π = konstanta dengan nilai 3.14

A = Luas Penampang Kawat, biasanya dalam mm2

r = diameter Kawat, biasanya dalam mm

= nilai hambatan jenis kabel

L = panjang kabel penghantar

R = nilai resistansi yang di cari

3.2.3 Perhitungan V toleransi dan f toleransi

Parameter kedua yang harus dipenuhi adalah tegangan. Pada proses

sinkronisasi, tegangan pada penyulang dan jaringan PLN harus sama. Antara

tegangan penyulang utama (yang akan dipararel) dengan tegangan sistem

penyulang express harus sama besarnya (nilainya). Untuk menyamakan,

maka tegangan harus di pantau setiap jamnya, yaitu dengan Variasi tegangan

yang diijinkan antara kedua sistem adalah sebesar ± 5% dari tegangan

nominalnya 20 kV sehingga 19kV (Batas bawah) atau 21kV (Batas Atas)

Tegangan (V) toleransi :

KR minimal = |� � � � � � −� � �| x 100% ........................... (3.3) � � � � �

Page 36: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

22

KR maksimal = |� � � � −� � � � � | x 100% ........................ (3.4) � � � �

Nilai toleransi pada frekuensi tegangan yang bisa dimungkinkan untuk

pelaksanaan sinkronisasi 0,2 Hz dari 50 Hz, sehingga 49,8Hz (Batas Bawah)

atau 50,2Hz (Batas Atas ) Pada penyulang yang biasanya terhubung dengan

Gardu Induk dan pembaking biasanya di pasang alat pembatas frekuensi pada

minimal 48,5 Hz sampai nilai maksimal 51.5 Hz .

Frekuensi (f) toleransi :

KR minimal = | � � � � � − � �| x 100% ........................... (3.5)

� � � �

KR maksimal = | � � � − � � � � | x 100% ........................ (3.6)

� � �

Page 37: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

4.1.1. Data Penyulang Pada Saat Pelaksanaan Sinkronisasi

Pelaksanaan sinkronisasi dilaksanakan pada gadru CD 365 tanggal 4

maret 2020, yang terhubung dengan penyulang Kurikulum dan Bubut

Tabel 4.1 Data Penyulang Kurikulum Saat Pelaksanaan Sinkron

No Feeder Waktu Gi Area Frekuensi

(Hz)

Tegangan

(KV)

Beban

(A)

1.

Kurikulum

11:00

Ciledug

Bintaro

49,95

19,83

20

2.

Kurikulum

12:00

Ciledug

Bintaro

49,9

19,91

20

3.

Kurikulum

13:00

Ciledug

Bintaro

49,98

19,97

20

Tabel 4.2 Data Penyulang Bubut Saat Pelaksanaan Sinkron

No Feeder Waktu Gi Area Frekuensi

(Hz)

Tegangan

(KV)

Beban

(A)

1.

Bubut

11:00

Petukangan

Bintaro

49,91

19,98

20

2.

Bubut

12:00

Petukangan

Bintaro

49,93

19,85

20

3.

Bubut

13:00

Petukangan

Bintaro

49,94

19,87

20

Page 38: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

24

Tabel 4.3 SLD Penyulang kurikulum

4.1.2. Pelaksanaan Sinkronisasi Trafo

Berdasarkan sayarat pelaksanaan sinkronisai, hal hal yang harus di

perhatikan dalam prosesnya sinkron yaitu memperhatikikan name plate dan

vektor group dari kedua trafo yang akan di sinkronkan. Name plate dijadikan

acuan utama dalam mengidentifikasi ideal atau tidaknya trafo yang digunakan

dalam pelaksanaan sinkron.

Page 39: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

25

Tabel 4.4 Spesifikasi Trafo Existing

Merek

Tipe / Jenis

Material

Dimension

Long Weight Hight

Starlite T630N54

/HERMETIC

1600111017 / 630

Kva

159 98 (2585

Kg)

189

Tabel 4.5 Spesifikasi Trafo UGB

Merek Tipe / Jenis Material Dimension

Long Weight Hight

Starlite HERMETIC 1600111017

/ 630 Kva

159 98 (2585

Kg)

189

Tujuan utama dari pengenalan spesifikasi trafo adalah untuk memastikan

kondisi trafo secara umum dapat benar benar digunakan untuk proses

pelaksanaan sinkronisasi trafo. Hal selanjutnya yang harus di ukur untuk

memastikan vector group dari kedua trafo adalah dengan menguukur tegangan

keluar ( sekunder ) dari trafo existing dan trafo ugb.

Tabel 4.6 Hasil pengukuran pada Rak Tr (Sekunder Trafo) Sebelum Sinkron

No Terminal Ukur Tegangan

1. R – S 401 V

2. R – T 399 V

3. S – T 398 V

4. R – N 229 V

5. S – N 228 V

6. T – N 229 V

Page 40: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

26

Tabel 4.7 Hasil pengukuran pada Rak Tr (Sekunder Trafo) Sesudah Sinkron

No Terminal ukur Tegangan

1. R – S 400 V

2. R – T 401 V

3. S – T 399 V

4. R – N 250 V

5. S – N 220 V

6. T – N 229 V

Dari hasil pengukuran yang di ukur pada saat pelaksanaan sinkronisasi

trafo ini kita dapat melhat dan memastikan bahwasannya tidak ada kenaikan atau

penurunan tegangan yang signifikan, dengan nilai standar atau toleransi Pln

untuk kenaikan dan penurunan tegangan, nilai toleransi tegangan berdasaran

SPLN 1:1995 pasal 4 Variasi tegangan pelayanan yaitu sebesar +10% dan -5%

dari tegangan nominalnya. Nilai nominal atau standar yang di keluarkan dari sisi

trafo sebesar 220 untuk netral dan 380 pada phasenya .

Tabel 4.8 Batas Nilai Toleransi Pada Rak TR

Tegangan Phase / Netral Batasan Toleransi

220 /380 +10%

220 /380 -5%

4.1.3. Perhitungan V toleransi dan f toleransi sinkron

Nilai toleransi adalah nilai acuan untuk memastikan pelaksanaan sinkron

dalam keadaan aman, hal itu di karenakan pengaruh tegangan yang berlebih

(over voltage) atau tegangan yang terlalu rendah (drop voltage) dapat

mengakibatkan kerusakan pada peralatan sinkron, sehingga damapaknya

pelaksanaan sinkron tidak dapat berjalan dengan baik .

1. Nilai toleransi terhadap tegangan pada penyulang

Besar nilai yang di kategorikan untuk keamaan sinkron yaitu sebesar

±5% dari tegangan nomnilanya , tegangan nominal pada penyulang

sebesar 20 kV maka nilai ±5% dari 20 adalah ±1 kV. Batas atas atau

Page 41: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

27

batas bawah dari kenaikan dan penurunan tegangan yaitu 19 kV – 21

kV. Berdasarakan pengukuran pada tabel 4.1 dan 4.2, maka dengan

persamaan 3.3 dan persamaan 3.4 dapat dihitung :

a. Penyulang Kurikulum

1) Pada pukul 11:00 , V realtime : 19,83, maka : , − |

19,83 | � 100 % = 8,57 %

2) Pada pukul 12:00 , V realtime : 19,91, maka : , − |

19,91 | � 100 % = 4,52 %

3) Pada pukul 13:00 , V realtime : 19,97 , maka : , − |

19,97 | � 100 % = 1,5 %

b. Penyulang Kurikulum

1) Pada pukul 11:00 , V realtime : 19,98, maka : , − |

19,98 | � 100 % = 1,0006 %

2) Pada pukul 12:00 , V realtime : 19,85, maka : , − |

19,85 | � 100 % = 7,55 %

3) Pada pukul 13:00 , V realtime : 19,87 , maka : , − |

19,87 | � 100 % = 6,54 %

2. Nilai toleransi terhadap frekuensi pada penyulang

Selanjutnya untuk menghitung nilai toleransi frekuensi yaitu dengan

standar toleransi ±0,2 Hz dari f nominal frekuensi di Indonesia sebesar

50 Hz, sehingga 49,8Hz (Batas Bawah) atau 50,2Hz (Batas Atas )

.Berdasarakan pengukuran pada tabel 4.1 dan 4.2, maka dengan

persamaan 3.5 dan persamaan 3.6 dapat dihitung :

a. Penyulang Kurikulum

1) Pada pukul 11:00 , f realtime : 49,95, maka : , − |

49.95 | � 100 % = 1,001 %

2) Pada pukul 12:00 , f realtime : 49,9, maka : , − |

49,9 | � 100 % = 2,004 %

Page 42: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

28

3) Pada pukul 13:00 , f realtime : 49,98 , maka : , − |

49,98 | � 100 % = 0,4 %

b. Penyulang Kurikulum

1) Pada pukul 11:00 , f realtime : 49,91, maka : , − |

49.91 | � 100 % = 1,8 %

2) Pada pukul 12:00 , f realtime : 49,93, maka : , − |

49,93 | � 100 % = 1,4 %

3) Pada pukul 13:00 , f realtime : 49,94 , maka : , − |

49,94 | � 100 % = 1,2 %

4.1.2. Menghitung nilai resistansi kabel

Dalam pelaksanaan sinkronisai yang dilakukan, mengetahui nilai resistansi

kabel yang di gunakan sebagai konduktor dari penyulang dan juga sebagai

penghubung antar tiap komponen peralatan sinkron, oleh karenanya sebelum

perakitan peralatan kerja, kita juga harus memastikan bahwa kabel yang

digunkan memiliki nilai tahanan yang paling kecil dengan mengukur dua jenis

kabel yang yang digunakan .Jenis kabel yang digunakan terdiri dari kabel NYY

1x240 mm2 dan juga kabel AAAC 240 mm2 dengan luas penampang yang sama,

dimana :

Tabel 4.9 Panjang Kabel Pelaksanaan Sinkron Posisi Kabel Panjang Kabel

Trafo Existing – Rak Tr 10 meter

Trafo Ugb – Saklar Pmt 12 meter

Saklar Pmt – Rak Tr 8 meter

Tabel 4.10 Spesifikasi NYY 1x240mm2

Specification

Luas Penampang (A) : 1x240mm2 NYY (YVV-R)

Tegangan (V) : 0,6/1kV (1,2kV)

Diameter : 25,7 Berat : 2,483 (kg/km)

Page 43: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

29

(Ohm/km)

0,0754

1. Pemasangan kabel dengan menggunakan NYY 1X240mm2 dimana

bernilai 0,0754, dan nilai A (Luas Penampang) sebesar 240mm2 sesuai

tabel 4.9 dan nilai L (Panjang Kabel) sesuai tabel 4.10 dengan

perhitungan menggunakan persamaan 3.2, maka :

a. Pemasangan Kabel NYY 1x240 mm2 , pada Trafo Existing dan Rak Tr = . ℎ / � = = . � =

Rumus : � = � � ��

� = , �ℎ��� � , ����

= , ℎ� �� = � = , ℎ /

b. Pemasangan Kabel NYY 1x240 mm2 , pada Trafo UGB dan Saklar

PMT = . ℎ / � = = . � =

Rumus : � = � � ��

� = , �ℎ��� � , ����

= , ℎ� �� = � = , ℎ /

c. Pemasangan Kabel NYY 1x240 mm2 , pada Saklar PMT dan Rak Tr = . ℎ / � = = . � =

Rumus : � = � � ��

Page 44: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

30

� = , �ℎ��� � , ����

= , ℎ� �� = � = , ℎ /

Tabel 4.11 SPLN Impedansi Kabel Tanah AAAC

Luas

Penampang

(mm2)

(ohm/km)

Impedansi Urutan

Positif (ohm/km)

Impedansi Urutan

Nol (ohm/km)

150 0,206 0,206 + j 0,104 0,356 + j 0,312

240 0,125 0,125 + j 0,097 0,275 + j 0,290

300 0,100 0,100 + j 0,094 0,250 + j 0,282

2. Pemasangan kabel dengan menggunakan AAAC 240 mm2 dimana

bernilai 0,125 dan nilai A (luas penampang) sebesar 240mm2 sesuai

tabel 4.11 dan nilai L (panjang kabel) sesuai tabel 4.10 dengan

perhitungan menggunakan persamaan 3.2, maka :

a. Pemasangan Kabel AAC 240 mm2 , pada Trafo Existing dan Rak Tr = . ℎ / (SPLN 41 : 1985) � = = . � =

Rumus : � = � � ��

� = , �ℎ��� � , ����

= , ℎ� �� = � = , ℎ /

b. Pemasangan Kabel AAAC 240 mm2 , pada Trafo UGB dan Saklar

PMT = . ℎ / (SPLN 41 : 1985) � = = . � =

Page 45: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

31

Rumus : � = � � ��

� = , �ℎ��� � , ����

= , ℎ� �� = � = , ℎ /

c. Pemasangan Kabel AAAC 240 mm2 , pada Saklar PMT dan Rak Tr = . ℎ / (SPLN 43 : 1985) � = = . � =

Rumus : � = � � ��

� = , �ℎ��� � , ����

= , ℎ� �� = � = , ℎ /

4.2. Pembahasan

Dari hasil pelaksanaan kerja sinkronisasi yang dilaksanakan dengan

mensinkron trafo distribusi jenis DYN5 dengan Trafo UGB (Unita Gardu

Bergerak) berjenis DYN5 memiliki nilai venktor group yang sama. Hal itu dapat

dilihat dari name plate pada trafo yang meyantakan kriteria jenis pada trafo Dan

melihat posisi Tap changer yang di atur pada tap 4 dengan pengaturan lilitan

yang sama pada sisi sekndernya, maka pelaksanaan sinkron dapat

dilaksanakan. Memastikan besar nilai tegangan dan frekuensi pada 2 penyulang

yang saling terhubung ini untuk memastikan syarat kerja pelaksanaan kerja

sinkron sesuai kriteria aman. Besar nilai toleransi yang diizinkan pada tegangan

penyulang sebesar ±5% untuk nilai batas atas dan batas bawahnya terhadap nilai

tegangan nominalnya sebesar 20 kV.

Page 46: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

32

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Persentase Toleransi Tegangan dan Frekuensi Penyulang bubut

Waktu Tegangan

(Kv)

V Toleransi

(%)

Frekuensi

(Hz)

f Toleransi

(%)

11:00 19,83 8,57 49,95 1,001

12:00 19,91 4,52 49,9 2,004

13:00 19,97 1,5 49,98 0,4

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Persentase Toleransi Tegangan dan

Frekuensi Penyulang Bubut

Waktu Tegangan

(Kv)

V Toleransi

(%)

Frekuensi

(Hz)

f Toleransi

(%)

11:00 19,98 1,006 49,91 1,8

12:00 19,85 7,55 49,93 1,4

13:00 19,87 6,54 49,94 1,2

Dengan hasil perhitungan pengujian nilai toleransi dari kedua penyulang

yang digunakan saat pelaksanaan sinkron transformator dapat dilihat nilai

persentase perbandingan antar Tabel 4.12 dengan Tabel 4.13 bahwa kondisi

keadaan dari kedua penyulang dalam keadaan optimal, tidak ada kenaikan atau

penuruanan tegangan atau frekuensi yang timbul selama proses pelaksanaan..

Hal itu dapat dilihat dari perhitungan nilai KR kedua penyulang yang berada di

bawah 5% dari batas nilai toleransinya yaitu dengan rata rata nilai persentase

4%. Sama halnya dengan perhitungan nilai frekuensi, dimana nilai toleransi

frekunsi ± 0,2Hz didapat hasil dari perhitungan nilai toleransi frekuensi yang

berada di bawah batas toleransinya dengan nilai 0,4%. Sehingga pelaksanaan di

kategorikan sebagai pelaksanaan aman sinkron dan tidak memiliki potensi gagal

sinkron ditinjau dari kondisi tegangan dan frekuensi kedua penyulang.

Page 47: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

33

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Nilai Resistansi Kabel NYY dan AAAC

Posisi Kabel Resistansi NYY

(ohm/mm2)

Resistansi AAAC

(ohm/mm2)

Trafo Existing – Raf Tr 0,00000314 0,00000520833

Trafo Ugb – Saklar Pmt 0,00000377 0,00000625

Saklar Pmt – Rak Tr 0,000002513 0,0000041667

Sedangkan dari Hasil penghitungan kedua jenis kabel penghantar yang

digunakan pada rangkaian dapat dilihat pada tabel 4.14 nilai resistansi

pelaksanaan sinkron maka dapat di ambil salah satu sample dari perhitungan

nilai resistansinya bahwa kabel NYY 1x240mm2 lebih baik dari pada AAAC

1x240mm2 dengan nilai perbandingan resistansi kabel dari hasil pengurangan

nilai resistansi kabel NYY1x240mm2 dikurang nilai resistansi AAAC 240mm2

pada pemasangan Trafo existing dengan Rak Tr. Nilai resistansi yang cenderung

kecil pada NYY akan menghasilkan nilai konduktifitas yang lebih baik. Untuk

menjamin keamanan penyaluran tegangan, kabel yang digunakan pada

pelaksanaan sinkron adalah jenis kabel Cu (Tembaga) dengan jenis NYY

1x240mm2 dengan nilai resistansi terendah. Nilai tegangan yang timbul

setelahpelaksanaan dan sebelum pelaksanaan sinkron yang terbaca pad arak

TR juga dalam kondisi aman dan stabil tanpada adanya kenaikan nilai tegangan

yang signifikan dari dampak pelaksanaan sinkron 4.3. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil pembahasan dan perhitungan yang telah di uraikan

mengenai pelaksanaan sinkron transformator dengan UGB Metode tanpa padam

pada saluran Distribusi 20kV maka dapat disimpulkan :

1. Pelaksanaan sinkron dapat dilaksanan dengan memastikan terlebih

dahulu vector group dari kedua trafo yang akan disinkron dengan

memastikan spesifikasi jenis trafo, untuk memastikan tegangan ,

impedansi dan frekuensi yang dihasilkan dari trafo sama.

2. Untuk jenis trafo DYN5 dapat disinkronkan dengan trafo sejenis karena

dari jenis belitan dan daya keluaran trafo pada keduanya sama.

3. Nilai toleransi di perhatikan dalam pelaksanaan sinkron yakni pada

kedua feeder yang menjadi sumber tegangan pada pelaksanaan sinkron

Page 48: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

34

dan juga dengan nilai frekuensi.

4. Dari hasil perhitungan nilai toleransi tegangan dan frekuensi penyulang,

didapatkan nilai toleransi di bawah 5% dengan batasan nilai toleransinya

pada tegangan penyulang, pada frekuensi nilai toleransi juga dibawah

0,2Hz.

5. Resistansi kabel NYY 1x240mm2 yang dijadikan sebagai alat

penghubung komponen sinkron memiliki nilai hambatan yang lebih kecil

yakni sebesar 0,00000314 ℎ / 2 pada hubungan dari trafo existing

ke rak Tr sedangkan AAAC 240mm2 sebesar R = , Ω/mm .

Page 49: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

35

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pelaksaaan sinkron dapat dilakukan dikarenakan jenis vektor group dari

jenis kedua trafo sama hal itu dapat dilihat dari nameplate kedua trafo

berjenis Dyn5. Berdasarkan persentase perhitungan tegangan kedua

penyulang pada pukul 11:00, 12:00, dan 13:00 yakni sebesar 8,57%,

4,52%, 1,5% pada penyulang kurikulum dan 1,006%, 7,55%, dan 6,54%

pada penyulang bubut, nilai ini berada di bawah batas toleransi tegangan.

Sedangkan untuk persentase perhitungan frekuensi yakni sebesar

1,001%, 2,004%, 0,4% pada penyulang kurikulum dan 1,8%, 1,4%, 1,2%

pada penyulang bubut, nilai ini berada di bawah batas toleransi frekuensi

± 0,2Hz. Sehingga untuk nilai persentase toleransinya kedua penyulang

dalam keadaan aman sinkron.

2. Untuk memastikan besar tegangan rak Tr gardu dalam keadaan aman

dilakukan pengukuran besar tegangan setelah sinkron pada fasa R-S

sebesar 400V, R-T sebesar 401V, S-T sebesar 399V, R-N sebesar 250V,

S-N sebesar 220V, T-N sebesar 229V, nilai tegangan sesudah

pelaksanaan sinkron berada pada batas nilai toleransi +10% dan -5%

terhadap tegangan nominalnya 220/390 V.

3. Berdasarkan perhitungan nilai resistansi kabel yang digunakan antar kabel

NYY1x240mm2 dengan AAAC 240mm2 dimana nilai resistansi kabel NYY

1x240mm2 memiliki nilai hambatan yang lebih kecil yakni sebesar

0,00000314 ohm/mm2 pada hubungan dari trafo existing ke rak Tr

sedangkan AAAC 240mm2 sebesar R=0,00000520833 ohm/mm2.

Sehingga konduktifitas NYY lebih dari pada konduktifitas AAAC.

Page 50: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

36

5.2. Saran

Setelah dilakukan analisa dapat disimpulkan beberapa saran untuk

mengatasi dan mempermudah penyelesaian masalah yakni dengan pelaksaan

sinkron harus di persiapkan secara matang karena banyak aspek yg

mempengaruhi kegagalan sinkron apabila lalai dalam pekerjaanya berakibat fatal

bagi penyaluran listrik ke konsumen.

Page 51: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

36

DAFTAR PUSTAKA

M.Sabli, 2009. Pada Skripsi Universitas Tanjung Pura, jurusan Teknik Elektro

dengan judul “ Evalusai Sistem Kerja Sinkron 20 kV Gardu Induk

Siantan”. Darma Surya. 2015. Analisa Kontribusi Peran Pekerjaan Dalam Keadaan

Berbebab (PDKB) Terhadap Peningkatan Kwh Jual Pada

Penyulang Virgo. Jurnal Teknik Elektro Institut Teknologi Padang.

Palembang (Universitas Palembang)

Budi Yanto Husodo, Skripsi Teknik Elektro Unversitas Mercu Buana 2016

“Analisis Vector Group Pada Hubungan Pararel Transformator

Unit Gardu Bergerak

Delorenzo,Electrical Power Enginering (Alternator andparallel operation DL

GTU101.1).

Dwi Restu ,2008 . Studi Perbaikan Kualitas Tegangan Dan Rugi-Rugi Daya

Pada Penyulang Pupur Dan Bedak Menggunakan Bank Kapasitor,

Trafo Pengubah Tap Dan Penggantian Kabel Penyulang.

Dasman, dkk. 2015. Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi 20 KV

Menggunakan Metode SAIDI Dan SAIFI DI PT. PLN (Persero)

Rayon Lubuk Alung. Padang. Institut Teknologi Padang

Herayanti, dkk. 2014. Dasar Pengukuran Ketidak Pastian ,Makassar

Pendidikan Fisika .Universitasi Negeri Makassar

Josua Evan. 2016. Gardu Distribusi,Komponen Utama Distribusi, dan

Spesifikasi Material. Medan (Universitas Negeri Medan)

Page 52: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

37

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal

NIM : 2017-71-140

Nama : Rafli Syahfikri

Tempat / Tanggal Lahir : Rantau Prapat , 06

Juni 1999 JenisKelamin : Laki-Laki

Status Perkawinan : Belum Menikah

Program Studi : DIII Teknologi Listrik

Alamat Rumah : Jl. Pendidikan II, No.241A, Sei Rotan, Percut Sei

Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Telp / Hp 087809199086

Email : [email protected]

Pendidikan

Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus

SD SDN 105288 Sei Rotan - 2011

SMP SMPN 29 Medan - 2014

SMA SMAN 8 Medan IPA 2017

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 20 Juli 2020

Rafli Syahfikri

Page 53: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

A1

LAMPIRAN LAMPIRAN

Lampira A Berita Acara Pelaksanaan Kerja

Page 54: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

B1

Lampiran B Spesifikasi Kabel Hubung Sinkronisasi

Page 55: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

C1

Lampiran C Data Penyulang Realtime

Page 56: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

D1

d

Lampiran D Lembar Bimbingan Proyek Akhir Pebimbing 1

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR

Nama Mahasiswa : Rafli Syahfikri

NIM : 201771140

Program Studi : Teknologi Listrik

Jenjang : Diploma

Pembimbing Kedua : Nurmiati Pasra, ST., MT

Judul Tugas Akhir :Sinkronisai Transformator Menggunakan Unit

Gardu Bergerak Metode Tanpa Padam di

PT.PLN (Persero) UP3 Bintaro

dan

Tanggal Materi Bimbingan Paraf

Pembimbing

20 Februari 2020 Konsultasi tentang rumusan masalah urmiati Pasra

Digitally signed by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU= Wa kil Rektor Bidang SDM dan Kemahasiswaan, O=In stitut Teknologi PLN, CN=Nurmiati Pasra, [email protected] Rea son: I am the author of this document Location: 123456 Date: 2020-07-28 12:10:04 Foxit Reader Version: 9.7.0

28 Maret 2020 Konsultasi bab 1 proposal proyek akhir Nurmiati Pasra

Digitally signed by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU=Wakil Rektor Bidang SDM dan Kemahasiswaan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Nurmiati Pasra, [email protected] Reason: I am the author of this document Location: 123456 Date: 2020-07-2812:10:19 Foxit Reader Version: 9.7.0

29 Maret 2020 Konsultasi flowchart Bab 3 proposal proyek

akhir NurmiaD Di g i t a l l y si g ne d b y Nu rm i at i P a sra

N: C=ID, OU= Wa kil Re kto r Bidang SDM dan Kem aha si swaa n, O=In stitut Tekn ologi PLN, CN=Nurmiati Pa sra,

ti PasraE=nu rm i ati @ stt p l n. ac.i d document Rea son: I am the autho r of thi s

Location: 123456 Date: 2 020-07-28 12:10:31 Foxit Reade r Ve rsion: 9.7.0

03 April 2020 Konsultasi PPT Sidang Proposal Nurmiati Pasra

Digitally signed by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU=Wakil Rektor Bidang SDM dan Kemahasiswaan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Nurmiati Pasra, [email protected] Reason: I am the author of this document Location: 123456 Date: 2020-07-2812:10:44 Foxit Reader Version: 9.7.0

05 April 2020 Diskusi sidang proposal Nurmiati Pasra

Digitally s igned by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU=Wakil Rektor Bidang SDM dan Kemahasiswaan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Nurmiati Pasra, [email protected] Reason: I am the author of this document Location: 123456 Date: 2020-07-28 12:10:55 Foxit Reader Version:9.7.0

17 April 2020 Konsultasi hasil sidang proposal Nurmiati Digitally signed by Nurmiati Pasra M DN: C=ID, OU= Wa kil Rektor Bidang SD Pasra Rea son: I am the author of thi sdocumen dan Kemahasiswaan, O=In stitut Teknologi PLN, CN= Nurmiati Pasra,

DEat=en: u2r0m2i0a-t0i @7-s2tt8pl1n2.a: 1c.1i:d06

Location: 123456

Foxit Reader Version: 9.7.0

02 Mei 2020 Bimbangan untuk laporan magang Nurmiati Digitally signed by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU=Wakil Rektor Bidang SDM Kemahasiswaan, O=Institut Teknologi PLN CN=Nurmiati Pasra, [email protected]

Pasra Reason: I am the author of this document Location: 123456 Date: 2020-07-28 12:11:18 Foxit Reader Version: 9.7.0

Page 57: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

D2

M gi

nt

nt

n

an

Tanggal Materi Bimbingan Paraf

Pembimbing

09 Mei 2020 Konsultasi pembahasan proyek akhir Nurmiati Digitally signed by Nurmiati Pasra

DN: C=ID, OU= Wa kil Re ktor Bidang SD Pasra Da Rea son: I am the author of thisdocume dan Kemahasiswaan, O=In stitut Teknol PLN, CN=Nurmiati Pasra, tEe=: n2u0r2m0i-a0t7i @-2s8ttp1l2n:.1a1c:.3i d5

Location: 123456

Foxit Reader Version: 9.7.0

10 Juni 2020 Konsultasi laporan magang Bab 1-3 NurmiatiDi g i tall y si gn e d by Nu rm i ati P asra

DN: C=ID, OU= Wa kil Rektor Bidang

Pasra SDM dan Kemahasiswaan, O=In stitut

Teknologi PLN, CN= Nurmiati Pasra, DEa=t en: u2r0m2i 0a-ti0@7-s2tt8pl1n2. a: 1c.1i:d4 7

Rea son: I am the author of thisdocument Location: 123456

Foxit Reader Version: 9.7.0

18 Juni 2020 Konsultasi laporan magang Bab 4-5 Nurmiati Digitally signed by Nurmiati Pasra

DN: C=ID, OU=Wakil Rektor Bidang SDM Pasra DateE:=2n0u2rm0 -i0a7ti-@2 8st1t p2l:n1.2a:c0.i2d dan K e ma ha si sw aan, O=I n st it u t Te knol ogi PLN, CN=Nurmiati Pasra,

Reason: I am the author of this document Location: 123456

Foxit Reader Version: 9.7.0

21 Juni 2020 Perbaikan flowchart laporan magang Nurmiati Digitally signed by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU= Wa kil Rektor Bidang SDM dan Kemahasiswaan, O=In stitut Teknologi PLN, CN= Nurmiati Pasra, [email protected]

Pasra Reason: I am the author of this docume Location: 123456 Date: 2020-07-28 12:12:15 Foxit Reader Version: 9.7.0

24 Juni 2020 Perbaikan penulisan laporan magang Nurmiati Kemahasis waan, O= Institut T eknol ogi PLN ,

Digitally s igned by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU=Wakil Rektor Bidang SDM dan

CN=Nurmiati Pasra, [email protected]

Pasra R eason: I am the author of thi s document Locati on: 123456 Date: 2020-07-28 12:12:31

Foxit Reader Version: 9.7.0

12 Juli 2020 Konsultasi Proyek akhir Nurmiati Digitally signed by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU=Wakil RektorBidang SDM da Kemahasi swaan, O =Insti tutTeknol ogi PLN C N= Nu rmi at i P a sra, E =nu r mi a ti @ st t pl n. ac.i d

Pasra Reason: I am the author of this document

Location: 123456 Dat e: 202 0 -07- 28 12: 12: 44 Fo xi t Re a der V ersi on: 9 . 7. 0

24 Juni 202 Revisi Perbaikan pembahasan Proyek Akhir Nurmiati Kemahasiswaan, O=Institut Teknologi PLN, Digitally signed by Nurmiati Pasra DN: C=ID, OU=Wakil Rektor Bidang SDM d

C N= Nu rmi at i P asr a , E = nur mi a ti @st t pl n . ac. i d Pasra Date: 2020-07-28 12:12:55 Reason: I am the author of this document Location: 123456

Foxit Reader Version: 9.7.0

Page 58: PROYEK AKHIR SINKRONISASI TRANSFORMATOR …

E1

Lampiran E Lembar Bimbingan Proyek Akhir Pebimbing 2

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR

Nama Mahasiswa : Rafli Syahfikri

NIM 201771140

Program Studi : Teknologi Listrik

Jenjang : Diploma

Pembimbing Kedua : Ibnu Hajar, Ir., MT

Judul Tugas Akhir :Sinkronisai Transformator Menggunakan Unit

Gardu Bergerak Metode Tanpa Padam di

PT.PLN (Persero) UP3 Bintaro

Tanggal Materi Bimbingan Paraf

Pembimbing

23 Juli 2020 Konsultasi penulisan proyek akhir Digitally signed by Ibnu Hajar DN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Ibnu Hajar, [email protected] Reason: I am the author of this document Location: Jakarta Date: 2020-07-28 11:48:09 Foxit Reader Version: 9.7.1

25 Juli 202 Revisi Perbaikan Penulisan Proyek Akhir Digitally signed by Ibnu Hajar DN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Ibnu Hajar, [email protected] Reason: I have reviewed this document Location: Jakarta Date: 2020-07-28 11:48:30 Foxit Reader Version: 9.7.1