Single Acting Cylinder

13
I. Tujuan 1. Mengetahui cara kerja dan fungsi dari Silinder Kerja Tunggal, katup 3/2 dan Katup Quick Exhaust. 2. Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara langsung (Direct) dan tidak langsung (Indirect). II. Dasar Teori Silinder Kerja Tunggal Silinder Kerja Tunggal adalah jenis aktuator penghasil gerak lurus dengan disuplai udara dari salah satu sisinya. Untuk mengembalikan kepada posisi awalnya, biasanya Silinder Kerja Tunggal dilengkapi dengan pegas didalamnya. Jika mendapatkan tekanan, Silinder Kerja Tunggal akan bekerja (bergerak Go+). Sedangkan jika tekanannya dibuang, Silinder Kerja Tunggal akan mati (bergerak Go-). Yang dimaksud dengan Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara langsung (Direct) adalah jika elemen kerja (Silinder Kerja Tunggal) mendapatakan suplai tekanan langsung dari elemen masukan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara tidak langsung adalah jika diantara elemen kerja (Silinder Kerja Tunggal) dan elemen masukan terdapat elemen pengolah. III. Alat & Bahan 1. Kompresor 2. Single Acting Cylinder (Silinder Kerja Tunggal) 3. Katup 3/2 Push Button (PB) 4. Katup 3/2 Pilot Control Monostable 5. Katup Quick Exhaust 6. Air Service Unit (Conditioning Unit) 7. Selang udara IV. Langkah Percobaan 1. Membuat rangkaian yang terdiri dari : a. Single Acting Cylinder dan Katup 3/2 PB b. Single Acting Cylinder, Katup 3/2 PB, dan Katup Quick Exhaust

description

Laporan

Transcript of Single Acting Cylinder

Page 1: Single Acting Cylinder

I. Tujuan1. Mengetahui cara kerja dan fungsi dari Silinder Kerja Tunggal, katup 3/2 dan

Katup Quick Exhaust.2. Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara langsung (Direct) dan tidak

langsung (Indirect).

II. Dasar TeoriSilinder Kerja TunggalSilinder Kerja Tunggal adalah jenis aktuator penghasil gerak lurus dengan disuplai udara dari salah satu sisinya. Untuk mengembalikan kepada posisi awalnya, biasanya Silinder Kerja Tunggal dilengkapi dengan pegas didalamnya. Jika mendapatkan tekanan, Silinder Kerja Tunggal akan bekerja (bergerak Go+). Sedangkan jika tekanannya dibuang, Silinder Kerja Tunggal akan mati (bergerak Go-).Yang dimaksud dengan Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara langsung (Direct) adalah jika elemen kerja (Silinder Kerja Tunggal) mendapatakan suplai tekanan langsung dari elemen masukan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara tidak langsung adalah jika diantara elemen kerja (Silinder Kerja Tunggal) dan elemen masukan terdapat elemen pengolah.

III. Alat & Bahan1. Kompresor2. Single Acting Cylinder (Silinder Kerja Tunggal)3. Katup 3/2 Push Button (PB)4. Katup 3/2 Pilot Control Monostable5. Katup Quick Exhaust6. Air Service Unit (Conditioning Unit)7. Selang udara

IV. Langkah Percobaan1. Membuat rangkaian yang terdiri dari :

a. Single Acting Cylinder dan Katup 3/2 PB b. Single Acting Cylinder, Katup 3/2 PB, dan Katup Quick Exhaustc. Single Acting Cylinder, Katup 3/2 PB, dan Katup 3/2 Pilot Control

Monostabled. Single Acting Cylinder, Katup 3/2 PB, Katup 3/2 Pilot Control

Monostable, dan Katup Quick Exhaust2. Membuka aliran udara dan Mengamati cara kerja sistem.

Page 2: Single Acting Cylinder

V. Data PraktekRangkaian IRangkaian ini terdiri dari Single Acting Cylinder dan Katup 3/2 Push Button (Rangkaian Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara langsung).Gambar Rangkaian :

Gambar 1.1 Rangkaian Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara langsung (Direct)

Cara Kerja:Silinder Kerja Tunggal dalam rangkaian ini akan bekerja Go+ jika Katup 3/2 Push Button ditekan dan ditahan seperti pada gambar 1.2 .

Gambar 1.2 Silinder Kerja Tunggal bekerja Go+

Sedangkan jika Katup 3/2 Push Button dilepas, Silinder Kerja Tunggal dalam rangkaian akan bekerja Go- seperti pada gambar 1.3 .

Gambar 1.3 Silinder Kerja Tunggal bekerja Go-

Page 3: Single Acting Cylinder

Rangkaian IIRangkaian ini terdiri dari Single Acting Cylinder, Katup 3/2 Push Button, dan Katup Quick Exhaust (Rangkaian Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara langsung ditambah dengan katup Exhaust)Gambar Rangkaian :

Gambar 2.1 Rangkaian Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara langsung (Direct) ditambah katup Exhaust

Cara Kerja :Silinder Kerja Tunggal dalam rangkaian ini akan bekerja Go+ jika Katup 3/2 Push Button ditekan dan ditahan seperti pada gambar 2.2 .

Gambar 2.2 Silinder Kerja Tunggal bekerja Go+Sedangkan jika Katup 3/2 Push Button dilepas, Silinder Kerja Tunggal dalam rangkaian akan bekerja Go- dengan cepat karena adanya Katup Quick Exhaust seperti pada gambar 2.3 .

Page 4: Single Acting Cylinder

Rangkain IIIRangkaian ini terdiri dari Single Acting Cylinder, Katup 3/2 PB, dan Katup 3/2 Pilot Control Monostable (Rangkaian Pengendali Silinder kerja Tunggal secara tidak langsung)Gambar Rangkain :

Gambar 3.1 Rangkaian Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara tidak langsung (Indirect)

Cara Kerja :Jika Katup 3/2 PB ditekan dan ditahan maka tekanan akan mengalir ke katup 3/2 Pilot Control Monostable dan mengaktifkannya, sehingga tekanan dari Catu Daya akan tersalur ke Silinder Kerja Tunggal dan akan menghasilkan gerak Go+ seperti pada gambar 3.2 .

Gambar 3.2 Silinder Kerja Tunggal bekerja Go+ secara tidak langsung (Indirect)

Page 5: Single Acting Cylinder

Sedangkan jika katup 3/2 PB dilepas, katup 3/2 Pilot Control Monostable tidak akan bekerja sehingga tidak ada tekanan yang masuk ke Silinder Kerja Tunggal dan akan menghasilkan gerak Go- seperti pada gambar 3.3 .

Gambar 3.3 Silinder Kerja Tunggal bekerja Go- secara tidak langsung (Indirect)

Rangkaian IVRangkaian ini terdiri dari Single Acting Cylinder, Katup 3/2 PB, Katup 3/2 Pilot Control Monostable, dan Katup Quick Exhaust (Rangkaian Pengendali Silinder kerja Tunggal secara tidak langsung ditambah Exhaust).Gambar Rangkaian :

Gambar 4.1 Rangkaian Pengendali Silinder Kerja Tunggal secara tidak langsung (Indirect) ditambah katup Exhaust

Page 6: Single Acting Cylinder

Cara Kerja :Jika Katup 3/2 PB ditekan dan ditahan maka tekanan akan mengalir ke katup 3/2 Pilot Control Monostable dan mengaktifkannya, sehingga tekanan dari Catu Daya akan tersalur ke Silinder Kerja Tunggal dan akan menghasilkan gerak Go+ seperti pada gambar 4.2

.Gambar 4.2 Silinder Kerja Tunggal bekerja Go+ secara tidak langsung

Sedangkan jika katup 3/2 PB dilepas, katup 3/2 Pilot Control Monostable tidak akan bekerja sehingga tidak ada tekanan yang masuk ke Silinder Kerja Tunggal. Katup Quick Exhaust akan membuang semua tekanan dengan cepat dan akan menghasilkan gerak Go- pada Silinder Kerja Tunggal seperti pada gambar 4.3 .

Gambar 4.3 Silinder Kerja Tunggal bekerja Go- secara tidak langsung

Page 7: Single Acting Cylinder

Percobaan dengan mengganti katup 3/2 Pilot Control Monostable dengan katup 5/2 Pilot Control MonostableKatup 5/2 pilot control monostable memiliki cara kerja yang sama dengan katup 3/2 pilot control monostable sehingga jika tidak ada katup 3/2 pilot control monostable maka bisa diganti memakai katup 5/2 pilot control monostable. Perbedaan utamanya hanyalah pada katup 5/2 jalur aliran udara yang disediakan lebih banyak daripada katup 3/2. Pada katup 5/2 ada 2 jalur sedangkan pada katup 3/2 hanya ada 1 jalur. Perbandingan Rangkaiannya dapat dilihat di Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 .

Gambar 5.1 Perbandingan Rangkaian dengan katup 5/2 dan katup 3/2 saat Silinder Kerja Tunggal bekerja Go+

Gambar 5.2 Perbandingan Rangkaian dengan katup 5/2 dan katup 3/2 saat Silinder Kerja Tunggal bekerja Go-

Page 8: Single Acting Cylinder

Percobaan dengan mengganti katup 3/2 Pilot Control Monostable dengan katup 5/2 Pilot Control BistableKatup 5/2 pilot control bistable memiliki cara kerja yang berbeda dengan katup 3/2 pilot control monostable. Perbedaan utamanya terletak pada saat 5/2 pilot control bistable mendapat suplai udara lalu suplai udara dihentikan. Pada katup 3/2 pilot monostable posisi katup akan kembali secara otomatis saat pilot tidak mendapat suplai udara karena di dalamnya ada pegas, tapi pada katup 5/2 pilot control bistable katup akan tetap pada posisinya walaupun suplai udara dihentikan. Untuk mengembalikan posisi katup 5/2 ke posisi semula, pilot katup yang posisinya berseberangan harus mendapat input udara. Perbandingan Rangkaiannya dapat dilihat pada gambar 6.1 ; gambar 6.2 ; dan gambar 6.3 .

Gambar 6.1 Perbandingan rangkaian saat katup 3/2 Push Button ditekan untuk mendapatkan gerak Go+ pada kedua Silinder Kerja Tunggal

Gambar 6.2 Perbandingan rangkaian saat katup 3/2 Push Button dilepas

Page 9: Single Acting Cylinder

Gambar 6.3 Perbandingan cara kerja rangkaian untuk mendapatkan kerja Go- pada Silinder Kerja Tunggalnya

VI. Kesimpulan Katup Quick Exhaust berfungsi untuk membuang tekanan yang sudah

tidak digunakan keluar dari rangkaian untuk mendapatkan fungsi rangkaian yang diinginkan, contohnya untuk mendapatkan kerja Go- pada Silinder Kerja Tunggal. Selain itu, Katup Quick Exhaust juga dapat menambah kecepatan kerja Silinder karena memiliki lubang Direct Exhaust.

Katup 3/2 Pilot Control Monostable dan Katup 5/2 Pilot Control Monostable memiliki fungsi yang sama. Katup 3/2 Pilot Control Monostable bisa digantikan dengan Katup 5/2 Pilot Monostable tanpa mengubah rangkaian sebelumnya.

Cara kerja Katup 3/2 Pilot Control Monostable dan Katup 5/2 Pilot Control Bistable berbeda. Pada Katup 5/2 Pilot Control Bistable jika diberi tekanan lalu dihentikan, Katup akan tetap bekerja. Katup 5/2 Pilot Control Bistable hanya bisa dimatikan jika pilot katup yang lain dialiri tekanan.

Page 10: Single Acting Cylinder

Laporan Praktikum Mekatronika

Rangkaian Operasi Dasar Dari Silinder Kerja

Tunggal

Disusun Oleh :

Arvian Reninditya Wibowo 13502241027

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 11: Single Acting Cylinder