SINDROMA KARSINOID

7
SINDROMA KARSINOID DEFINISI Tumor Karsinoid adalah suatu jenis kanker neuroendokrin yang tumbuh dengan lambat dan dapat terjadi pada berbagai tempat pada tubuh. Tumor karsinoid biasanya terjadi pada saluran pencernaan (lambung, usus halus, usus buntu, kolon, rektum) atau pada paru- paru. Tumor karsinoid biasanya tidak memiliki tanda atau gejala sampai penyakit telah mencapai tahap lanjut. Tumor karsinoid bisa menghasilkan sejumlah besar neuropeptida dan amin (kedua zat ini memiliki efek yang menyerupai hormon), seperti bradikinin, serotonin, histamin dan prostaglandin. Dalam keadaan normal, zat- zat tersebut mengendalikan fungsi tubuh internal. Namun jika jumlahnya berlebihan, maka bisa menyebabkan gejala-gejala sindroma karsinoid, seperti diare dan kemerahan pada kulit. PENYEBAB Penyebab tumor karsinoid masih belum jelas. Secara umum, kanker terjadi karena adanya mutasi genetik pada sel sehingga terjadi pembelahan dan pertumbuhan sel-sel yang abnormal. Tumor karsinoid biasanya berasal dari sel-sel pembentuk hormon yang melapisi usus halus (sel-sel neuroendokrin) atau sel-sel lainnya pada saluran pencernaan, pankreas, buah zakar, indung telur atau paru-paru. Sindroma karsinoid dapat terjadi ketika tumor karsinoid memproduksi hormon-hormon dan substansi lain secara berlebihan. Salah satu substansi penting yang diproduksi berlebihan adalah serotonin. Jika serotonin yang berlebihan mencapai jaringan- jaringan pada sistem pencernaan, paru-paru, atau kulit, maka akan menyebabkan terjadinya sindroma karsinoid. Tumor karsinoid biasanya tidak bergejala sampai tumor ini mengalami metastasis ke hati. Hati memiliki enzim-enzim yang dapat memecah dan menetralkan serotonin dah substansi lain yang diproduksi berlebihan oleh tumor karsinoid sehingga mencegah zat-

description

sindroma karsinoid

Transcript of SINDROMA KARSINOID

Page 1: SINDROMA KARSINOID

SINDROMA KARSINOID

DEFINISITumor Karsinoid adalah suatu jenis kanker neuroendokrin yang tumbuh dengan lambat

dan dapat terjadi pada berbagai tempat pada tubuh. Tumor karsinoid biasanya terjadi pada saluran pencernaan (lambung, usus halus, usus buntu, kolon, rektum) atau pada paru-paru.Tumor karsinoid biasanya tidak memiliki tanda atau gejala sampai penyakit telah mencapai tahap lanjut. Tumor karsinoid bisa menghasilkan sejumlah besar neuropeptida dan amin (kedua zat ini memiliki efek yang menyerupai hormon), seperti bradikinin, serotonin, histamin dan prostaglandin. Dalam keadaan normal, zat-zat tersebut mengendalikan fungsi tubuh internal. Namun jika jumlahnya berlebihan, maka bisa menyebabkan gejala-gejala sindroma karsinoid, seperti diare dan kemerahan pada kulit. PENYEBAB

Penyebab tumor karsinoid masih belum jelas. Secara umum, kanker terjadi karena adanya mutasi genetik pada sel sehingga terjadi pembelahan dan pertumbuhan sel-sel yang abnormal.Tumor karsinoid biasanya berasal dari sel-sel pembentuk hormon yang melapisi usus halus (sel-sel neuroendokrin) atau sel-sel lainnya pada saluran pencernaan, pankreas, buah zakar, indung telur atau paru-paru. 

Sindroma karsinoid dapat terjadi ketika tumor karsinoid memproduksi hormon-hormon dan substansi lain secara berlebihan. Salah satu substansi penting yang diproduksi berlebihan adalah serotonin. Jika serotonin yang berlebihan mencapai jaringan-jaringan pada sistem pencernaan, paru-paru, atau kulit, maka akan menyebabkan terjadinya sindroma karsinoid.

Tumor karsinoid biasanya tidak bergejala sampai tumor ini mengalami metastasis ke hati. Hati memiliki enzim-enzim yang dapat memecah dan menetralkan serotonin dah substansi lain yang diproduksi berlebihan oleh tumor karsinoid sehingga mencegah zat-zat tersebut mencapai jaringan dan menimbulkan gejala. Ketika tumor karsinoid telah mengalamai metastasis ke hati, substansi berlebihan yang dihasilkan tumor karsinoid dapat dengan mudah masuk ke aliran darah tanpa diproses terlebih dahulu di hati dan masuk ke jaringan-jaringan tubuh dan menimbulkan gejala. 

Kanker lainnya, misalnya karsinoma sel gandum / small cell carcinoma pada paru-paru dan karsinoma meduler pada kelenjar tiroid, juga menghasilkan zat-zat yang menyebabkan sindroma karsinoid. Tumor karsinoid pada paru-paru dan indung telur menimbulkan gejala-gejala karena zat yang mereka hasilkan tidak melalui hati dan tersebar luas melalui aliran darah.

GEJALAPada beberapa kasus, tumor karsinoid tidak menyebabkan tanda atau gejala apa pun.

Biasanya hanya sekitar 10% penderita tumor karsinoid yang akan mengalami gejala. Gejala yang timbul berkaitan dengan lokasi tumor karsinoid. 

Tumor karsinoid pada paru-paru, biasanya memberi tanda dan gejala : nyeri dada, sesak nafas, nafas menjadi pendek, diare, kulit menjadi kemerahan dan hangat terutama pada wajah

Page 2: SINDROMA KARSINOID

dan leher, berat badan bertambah, tanda pada kulit seperti stretch marks berwarna pink atau ungu.

Tumor karsinoid pada saluran cerna biasanya memberi tanda dan gejala yang menyerupai kanker usus, terutama nyeri perut dan perubahan dalam kebiasaan buang air besar sebagai akibat dari adanya penyumbatan. Tanda dan gejala yang bisa ditemukan meliputi : nyeri perut, diare, mual, muntah, tidak mampu buang air besar karena sumbatan pada usus, nyeri dan perdarahan pada rektum, serta kemerahan dan rasa hangat pada kulit terutama wajah dan leher.

Gejala awal yang paling banyak ditemukan pada sindroma karsinoid adalah kemerahan pada kulit (flushing) yang menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama di wajah dan leher, tetapi dapat juga terjadi pada punggung atau kaki. Gejala ini dialami oleh sekitar 90% penderita sindroma karsinoid.

Kemerahan ini diduga disebabkan oleh histamin dan bradikinin yang berlebihan, yang menyebabkan melebarnya pembuluh darah. Timbulnya kemerahan pada kulit sering dipicu oleh emosi, makan atu minum alkohol maupun cairan panas. Kemerahan ini dapat terjadi selama beberapa menit atau jam, tetapi dapat juga menetap. Flushing pada punggung Warna kulit juga bisa berubah secara dramatis, dari pucat menjadi merah lalu menjadi kebiruan (sianosis). Selain itu kemerahan yang lama juga dapat menyebabkan terjadinya teleangiektasis, yaitu pelebaran pembuluh darah yang nampak pada kulit, biasanya pada wajah, dada, atau tangan.

Sekitar 78% penderita sindroma karsinoid mengalami diare. Serotonin yang berlebihan memicu kontraksi otot-otot di sekitar usus, sehingga terjadi diare, kram dan kelainan penyerapan makanan. Kelainan penyerapan makanan (malabsorbsi) menyebakan malnutrisi (gangguan gizi) dan menyebabkan tinja berlemak yang berbau busuk.

Sindroma karsinoid bisa menyebabkan kerkusakan jantung dan paru-paru. Terbentuk serat-serat abnormal di dalam jantung (fibrosis endokardial), yang menyebakan kerusakan katup jantung dan gangguan kemampuan memompa jantung. Serotonin di dalam aliran darah dihancurkan ketika melewati paru-paru (sebelum mencapai bagian kiri jantung), karena itu hampir semua kelainan jantung terjadi di sisi kanan. Pembengkakan (edema) pada kaki, tungkai, lengan, tangan, dan wajah dapat terjadi pada penderita sindroma karsinoid. Gejala ini dapat merupakan tanda adanya gangguan pada jantung. Beberapa penderita mengalami wheezing asmatik (bunyi nafas mengi); penderita lainnya mengalami kehilangan gairah seksual dan menjadi impoten.

DIAGNOSABeberapa pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa tumor karsinoid, meliputi:

Pemeriksaan darah. Penderita tumor karsinoid akan memiliki kadar hormon-hormon yang tinggi di dalam darah, yaitu hormon-hormon yang dihasilkan oleh tumor karsinoid. Pemeriksaan chromogranin A (CgA) pada darah merupakan penanda yang baik untuk mendeteksi dan memonitor aktivitas tumor karsinoid secara umum. Peningkatan kadar CgA ditemukan pada 80-100% penderita tumor karsinoid. CgA merupakan protein yang ditemukan pada sel-sel tumor karsinoid, yang dilepaskan ke dalam darah. Pemeriksaan CgA

Page 3: SINDROMA KARSINOID

merupakan cara yang mudah, cepat, dan akurat. Namun, peningkatan kadar CgA juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti pada gagal ginjal, gastritis kronis atrofik, atau pemakaian obat-obat lambung tertentu.

Pemeriksaan air kemih. Jika diduga suatu tumor karsinoid, maka dilakukan pemeriksaan air kemih untuk mengetahui kadar asam 5-hidroksi indole asetat (5-HIAA), yang merupakan salah satu metabolit serotonin.

Pemeriksaan 5-HIAA merupakan pemeriksaan air kemih 24 jam yang spesifik untuk tumor karsinoid. Kadar 5-HIAA tidak meningkat pada tumor jenis lain. Serotonin merupakan salah satu zat kimia yang dilepaskan oleh tumor karsinoid yang berhubungan dengan terjadinya sindroma karsinoid. Hasil pemecahan serotonin, yaitu 5-HIAA, akan terdeteksi dalam pemeriksaan air kemih. Tetapi kadar 5-HIAA hanya akan meningkat jika tumor karsinoid telah mengalami metastasis ke hati.

3 hari sebelum pemeriksaan, penderita tidak boleh makan makanan yang kaya akan serotonin (misalnya nanas, tomat, plum, alpukat, pisang, terung dan kenari) dan tidak mengkonsumsi obat-obat tertentu (guaifenesin, metokarbamol dan fenotiazin) agar tidak terjadi hasil yang positif palsu.

Pemeriksaan radiologis, seperti CT scan, MRI, PET scan, dan x-ray, dapat membantu untuk melihat lokasi tumor karsinoid. Selain itu, pemeriksaan CT scan atau MRI juga dilakukan untuk mengetahui penyebaran tumor ke hati. Pemeriksaan dengan radionuklida merupakan teknik terbaru untuk menemukan tumor karsinoid dan penyebarannya.

Penemuan terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar karsinoid memiliki reseptor untuk hormon somatostatin. Karena itu somatostatin radioaktif bisa disuntikkan ke dalam darah dan dengan menggunakan skening nuklir bisa diketahui adanya karsinoid dan penyebarannya. Sekitar 90% kasus dapat dideteksi dengan menggunakan teknik ini.

Endoscopy. Pemeriksaan dengan alat yang dilengkapi kamera dapat dilakukan untuk melihat langsung saluran pencernaan, saluran pernapasan (bronchoscopy). atau rektum dan usus besar (colonoscopy). Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk membantu menemukan tumor karsinoid.

Pemeriksaan sampel jaringan (biopsi), dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Sampel jaringan dapat diambil saat pembedahan dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan jenis sel tumor.

 PENGOBATANPenanganan utama tumor karsinoid biasanya adalah mengangkat tumor atau mengurangi ukuran tumor dengan pembedahan. Jika penderita telah mengalami sindroma karsinoid berat, berarti tumor karsinoid telah mengalami metastasis ke hati. Pada kondisi ini, biasanya akan dilakukan tindakan yang disebut embolisasi arteri hepatika, dengan atau tanpa kemoterapi. Tindakan

Page 4: SINDROMA KARSINOID

embolisasi ini akan mengurangi suplai aliran darah ke hati sehingga diharapkan akan mematikan sel-sel tumor.

Pengobatan tergantung dari ukuran tumor, apakah tumor telah menyebar atau masih terlokalisir. Jika tumornya masih terbatas di daerah tertentu (misalnya paru-paru, usus buntu, usus halus atau rektum), maka penanganan dapat dilakukan dengan pengangkatan tumor. Tetapi jika tumor telah menyebar ke hati, maka pengangkatan tumor tidak dapat menyembuhkan penyakit, hanya bersifat meringankan gejala. 

Terapi penyinaran maupun kemoterapi tidak efektif dalam mengobati tumor karsinoid. Tetapi gabungan dari obat kemoterapi tertentu (Streptozosin dengan 5-Fluorouracil dan kadang Doxorubicin) bisa meringankan gejala. Okreotid juga bisa meringankan gejala; sedangkan Tamoxifen, Interferon Alfa dan Eflornitin bisa menekan pertumbuhan tumor.

Untuk mengendalikan kemerahan, diberikan Fenotiazin, Cimetidine dan Fentolamin. Untuk tumor karsinoid di paru-paru yang disertai kemerahan (flushing) episodik kadang diberikan Prednison. 

Diare bisa diatasi dengan Codeine, Opium tinktur, Diphenoxylate, Cyproheptadine atau Metisergid. Untuk mengobati tekanan darah tinggi bisa diberikan berbagai obat anti-hipertensi (misalnya Methyldopa dan Phenoxybenzamine).

REFERENSI- Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER). Carcinoid Tumors. 2012.http://www.mayoclinic.com/health/carcinoid-tumors/DS00834/DSECTION=treatments-and-drugs- Carcinoid Syndrome. http://www.carcinoid.com/patient/treating-carcinoid-tumors.jsp- Carcinoid Tumor. http://www.cancer.net/cancer-types/carcinoid-tumor/overview