Sinamar Edisi 83

16
Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011 C M Y K

description

Tabloid Sinamar Agustus 2012 I No.83 I Tahun XI I 2012

Transcript of Sinamar Edisi 83

Page 1: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

CMYK

Page 2: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

REDAKSI2 1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

Bukik Posuak TAJUK

BUKIK Posuak terletak di Jorong Sopantanah, NagariMaek, Kecamatan Bukik Barisan— suatu nagari yangdijuluki sebagai Nagari Seribu Menhir. Dari KotaPayakumbuh, untuk mencapai Bukik Posuak menempuhperjalanan darat sepanjang sekitar 40 km. Sebagian jalanke sana memang belum dalam kondisi yang baik. BukikPosuak (artinya: bukit tembus) mempunyai cerita legenda.Konon, tersebutlah seorang sakti bernama Baginda Ali,tubuhnya besar, makannya banyak dan sifatnya pemurah.Dia digambarkan sebagai seorang raksasa yang menguasaiNagari Mahat sampai ke Gunung Malintang di KecamatanPangkalan Koto Baru. Segala perbuatan anak nagari harusterlebih dahulu mendapat izin dari Baginda Ali ini.(e2)

REDAKSI

Minal Aidhin Wal-faidhin, Mohon Maaf Lahir-BatinPERJALANAN waktu –bila Allah SWT mengizinkan—tampaknya akan kembali mempertemukan kita dengan haribaik dan bulan baik, yaitu Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah,menyusul setelah sebelumnya selama sebulan penuh umatIslam di seluruh penjuru dunia menjalani ibadah puasa dibulan Ramadhan. Kita tidak akan mempersoalkan pada haridan tanggal berapa Hari Raya Idul Fitri tahun ini jatuhnya,karena substansi dari perayaan Hari Raya Idul Fitri padahakikatnya lebih dari itu. Antara lain, bagaimana upaya dancara kita dalam memaknai hari yang suci itu, terutama dalamkonteks hubungan antarsesama manusia (hablulminannas) dan hubungan manusia dengan sang Pencipta(hablul minnallah). Salah satu cara dalam memaknai HariRaya Idul Fitri adalah saling memaafkan di antara sesamaumat manusia. Sebagai makhluk yang dhoif dan banyakkekurangan, diyakini setiap umat manusia memilikikesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidakdisengaja. Baik kesalahan antarsesama manusia, maupunkesalahan terhadap Allah SWT. Idul Fitri merupakan momenyang sangat tepat untuk menghapuskan semua kesalahanitu. Kami jajaran pengelola Tabloid Sinamar dari semuadevisi dan bagian bukan tidak mungkin akan akan pernahberbuat salah, baik kesalahan di antara sesama pengelolaatau antara personil pengelola dengan masyarakat pembaca.Muhammad S. S.Pd., pemimpin redaksi sekaliguspenanggung jawab tabloid ini, mewakili semua personil,memintakan maaf yang sebesar-besarnya terhadap semuakalangan dan jajaran. “Minal aidhin wal-faidhin, mohon maaflahir dan batin,” katanya. Muhammad berharap, menyusulsetelah semua kesalahan para personil dimaafkan, iabersama jajarannya bisa dengan hati yang suci dan bersihdalam menyambut dan memeriahkan Hari Raya Idul Fitri1433 Hijriyah. Sementara di bagian lain, menurutMuhammad, pihaknya telah memberi maaf semua pihakdan kalangan yang merasa pernah berhubungan denganjajaran pengelola Tabloid Sinamar. Muhammad jugaberharap, momen Idul Fitri tahun ini makin memberi motivasilebih terhadap semua personil di jajaran Tabloid Sinamaragar mampu memberikan yang terbaik guna menunjangtujuan peningkatan kualitas isi dan perwajahan media ini.Sebab, menurut Muhammad, tanpa dilandasi denganmotivasi yang kuat, sulit mewujudkan Tabloid Sinamarsebagai sebuah media yang dibutuhkan dan ditunggu-tunggukehadirannya oleh masyarakat.(e2)

Jangan Terjebak Euforia KemewahanBERSEBAB berbagai kemajuan, terutamateknologi informasi dan komunikasi, tidak jarang diantara kita terseret oleh sikap dan perilaku yangtidak membumi, yan terkadang datang dari belahanbumi lain. Kita juga sering terjebak oleh euforiayang berlebihan, yang terkadang tidak padatempatnya. Agama Islam, melalui sejumlahrisalahnya, tegas-tegas menuntun umatnyamenerapkan pola hidup sederhana dan saling pedulidengan nasib sesama. Islam sangat melarangumatnya terjebak pola hidup yang berfoya-foya,yang menghambur-hamburkan harta, yangterkadang hanya dimaksudkan untuk menunjukkansiapa kita pada orang lain. Padahal di bagian lainmasih tidak sedikit umat manusia yang dalamkondisi serba kekurangan. Salah satu momen yangsering dimanfaatkan oleh sebagian umat Islamuntuk menunjukkan “siapa dirinya” adalah HariRaya Idul Fitri. Tidak sedikit di antara umat Islammengerahkan segala kemampuan yang ada padad i r i n y ah a n y as e m a t adimaksudkanagar iadipandangber leb ihdibandingkand e n g a norang laindi saathari baikdan bulanbaik itu.Bahkan,dengan menerapkan filosofi: “tak ada kayu, jenjangpun dikeping.” Dengan kata lain, kalau tidak adauang kontan, kapan perlu dengan jalan berutangatau menjual dan menggadai barang-barangberharga agar nafsu hedonis dalam menyambut danmenjalani Hari Raya Idul Fitri terpenuhi.

Apa-apa yang sepantasnya tak mampu dibeli,tapi dipaksakan juga dibeli, hanya dengan harapanorang-orang yang akan melihat dia berdecakkagum dan dianggap sukses. Hari Raya Idul Fitrimemang harus disambut dan dijalani dengansuka-cita, sebagai pertanda kesuksesan kitamenjalankan perintah Allah SWT berupaberpuasa selama sebulan penuh. Tapi menyambutdan menjalani kesukacitaan itu dengan salahkaprah bukan tidak mungkin akan menyeret kitake suatu kondisi yang tidak diinginkan, antara lainmemaksakan sesuatu yang pada dasarnya tidakmampu untuk kita lakukan. Seyogianya Idul Fitridisambut dan dijalani sesuai dengan kemampuanyang kita miiki agar kita tidak terjebak tindakanmubazir yang dimurka Allah. Pada dasarnya adasubstansi lain yang seyogianya bisa dipetik setiapIdul Fitri, yaitu menumbuhkan rasa peduliterhadap sesama. Sebab, di tengah keterbatasanyang menyungkup kita, di berbagai tempatsejatinya masih sangat banyak manusia yangkadar kekurangannya jauh dari yang kita alami.Mereka melata di mana-mana, di berbagaitempat dan lokasi. Jangankan berpikirmembelikan aneka pakaian baru untuk anak-anakmereka, bahkan yang untuk dimakan hari ini sajamereka masih mikir. Jangankan berpikir membelianeka kue dan makanan yang lezat-lezat untukmenyambut Idul Fitri, bahkan meredakanrengekan bayi mereka yang ketiadaan susu sajamereka sudah tidak mampu. Makanya, di saatkita mempersiapkan diri dan keluarga dalammenyambut datangnya Idul Fitri dengan berbagaikemegahan dan kemewahan yang terlintas diangan, ada baiknya kita memberi sedikit ruangdi pikiran kita masing-masing untukmemperhatikan nasib mereka-mereka yang tidakberuntung. Mereka adalah saudara kita juga,yang membutuhkan perhatian dan uluran tangandari kita, agar mereka juga ikut bergembira danbersuka cita di Hari Raya.***

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota | Wakil Bupati Lima Puluh KotaPENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota | Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota

PENANGGUNG JAWAB : Kabag. Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh KotaPEMIMPIN REDAKSI : Muhamad. S

DEWAN REDAKSI : Muhamad. S (Ketua), Joni Indra, Wiradinanta.F, Mike ZaimyREDAKTUR PELAKSANA: Joni Indra

REDAKTUR: Wiradinanta.FSTAF REDAKSI: Herpatarmidi, Eliza, Mike Zaimy, Yossarika Syofyan

REPORTER: Heri Ronaldo, Tesy FebrinaFOTOGRAFER: Herpatarmidi

SEKRETARIS : Iis SugiartiDISTRIBUTOR: Zulfadli

KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh KotaTATA LETAK/ARTISTIK: Joni Indra, MIke Zaimy

ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10

Sarilamak 26271 Web : www.limapuluhkotakab.go.id | Email : [email protected] : PT. Padang Graindo Mediatama (Isi diluar tanggungjawab percetakan)

Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan danopini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan

tujuan. Dikirim via email : [email protected]

TABLOID LUAK LIMO PULUH

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Sinamar

ETALASE

Page 3: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

LAPORAN UTAMA

1-15 Agustus 2012 | No. 83XI/2012 3SinamarMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

Alis Marajo Dt. Sori Marajo, Bupati:Menyambut Idul Fitri dengan Semangat Kebersamaan“Hakikat Idul Fitri itu adalah rangka meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT (hablul minallah) dan hubungan dengan sesamamanusia (hablul minannas).”

BUPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengharapkan masyarakatKabupaten Limapuluh Kota mengedepankan sikap kebersamaan dalam menyambutIdul Fitri 1433 Hijriyah. Mengutip adagium Minang, barek samo dipikua, ringan

samo dijinjiang, menurut Bupati Alis Marajo, dengan kebersamaan tidak ada yang tidakmungkin bisa dilakukan.Berlandaskan kebersamaan pula, menurut Bupati Alis Marajo, masyarakat berpunya akanmanenggang dengan cara tidak pamer atau malah ikut mengulurkan bantuan bagi merekayang kondisi perekonomiannya kurang beruntung. “Betapa indahnya hidup dalamkebersamaan, karena ibarat sebuah simponi kehidupan yang merdu,” kata Alis Marajoyang juga Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) KabupatenLimapuluh Kota itu.

Bupati Alis Marajo mengajak umat Islam untuk kembali memahami secara mendalam hikmahdari Idul Fitri yang sebenarnya. Yaitu, kembali kepada fitrah manusia yang suci setelahsebulan penuh ditempa melalui ibadah puasa di bulan Ramadhan. “Hakikat Idul Fitri ituadalah dalam rangka meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT (hablulminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablul minannas),” katanya.

Darman Sahladi, Ketua DPRD:Idul Fitri Saat untuk Berbagi

DARMAN Sahladi, Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, yakin bahwa sebagiananggota masyarakat di daerah ini telah memiliki bekal dan persiapan yang cukupmemadai dalam menyambut Lebaran tahun ini. “Sebagian di antara masyarakat kita

telah punya tradisi yang cukup baik dalam menghadapi sesuatu momen,” katanya.Kendati demikian, Darman juga yakin tidak sedikit di antara anggota masyarakat yang tidak

memiliki persiapan apa-apa dalam menghadapi Lebaran,terutama masyarakat yang kurang mampu. Dalam kontekspersoalan seperti ini, Darman berharap agar anggotamasyarakat yang bersangkutan tidak menghadapiLebaran dengan cara dan jalan yang cenderungmemaksakan diri. “Itu tidak baik,” katanya.Darman malah mengajak anggota masyarakat yangbersangkutan untuk memahami secara utuh makna IdulFitri yang sebenarnya, yaitu untuk kembali ke fitrahsebagai manusia yang suci. Dijelaskan, Idul Fitri adalahmasa di mana manusia terbebas dari dosa-dosa setelahsebelumnya menjalani ibadah puasa selama sebulanpenuh. “Makna seperti itu yang seyogianya kita pahamisecara mendalam,” katanya.Darman juga mengatakan, Nabi Muhammad SAW tidakpernah mengajarkan umatnya merayakan Idul Fitri

Asyirwan Yunus, Wakil Bupati:

“Mari Kita Tingkatkan Kepekaan”

WAKIL Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. mengharapkan kepadaumat muslim di daerah ini untuk menghadapi Lebaran tahun ini dengan semangatdan tekad untuk lebih meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada

Allah SWT, selain juga untuk meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan sesama manusia(hablul minannas). “Setelah selama sebulan kita ditempa melalui ibadah puasa, kiranya padaHari Raya Idul Fitri kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT semakin meningkat,”sambungnya. Sejalan dengan itu, menurut Wabup, ritual ibadah puasa antara lain berupa tidakmakan dan minum di siang hari selama bulan Ramadhan diharapkan akan semakin meningkatkankepekaan masing-masing umat. “Terutama kepekaan kita terhadap kalangan yang tidakberpunya,” tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Dijelaskan Wabup,realitasnya di Kabupaten Limapuluh Kota –termasuk juga hampir seluruh daerah di Indonesia—masih terdapat sejumlah anggota masyarakat yang secara ekonomi dan finansial dalam kondisiketidakberuntungan, baik karena keterbatasan kemampuan diri, faktor lingkungan, dan olehsebab-sebab lain. “Sejatinya mereka adalah saudara kita, bagian dari masyarakat kita,” sambungAsyirwan. Bahkan dalam konteks tuntunan ajaran Islam, sambung Wabup, mereka yang seimandengan kita merupakan saudara kita. “Itu artinya, mereka adalah bagian dari tanggung jawabkita. Semisal mereka dalam kondisi kesusahan, termasuk dalam menghadapi Lebaran, seyogianyakita mengulurkan bantuan untuk mereka,” sambungnya. Wabup juga meminta umat Islammemanfaatkan Idul Fitri tahun ini sebagai momen untuk saling memaafkan di antara sesama.Dikatakan Wabup, sebagai manusia yang lemah, dhoif, dan tidak berdaya, kesalahan dan ke

Dalam konteks hubungan dengan Allah SWT, menurutBupati, ibadah puasa yang dilanjutkan dengan Idul Fitridiharapkan makin meningkatkan kualitas iman dan takwamasing-masing individu kaum muslimin kapada Allah SWT.Sementara dalam konteks hubungan dengan sesamamanusia, menurut Bupati, momentum Ramadhan dan IdulFitri diharapkan makin mempererat tali silaturahmi.

Dalam kesempatan itu, Bupati Alis Marajo atas nama pribadidan keluarga serta Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kotamenyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnyakalau selama ini dinilai berbuat salah dan keliru, baik yangdisengaja ataupun tidak disengaja. “Minal aidhin wal-faidhin,” katanya. “Mohon maaf lahir dan batin,” AlisMarajo menambahkan.***

dengan cara-cara yang berlebihan, melainkan dengan penuh kesederhanaan. Karena,ditambahkan Darman, hakikat Idul Fitri pada dasarnya bukan momen atau saat bagi umatIslam untuk memamerkan harta kekayaan yang ia miliki. “Justru sebaliknya, Idul Fitri adalahsaat untuk berbagi,” sambungnya.

Dengan kata lain, dijelaskan Darman, momen Idul Fitri adalah saat di mana kelompok masyarakatyang berkelebihan secara bendawi mengulurkan bantuan untuk anggota masyarakat yangtidak mampu. “Di situlah akan tampak harmonisasi kehdupan,” katanya. “Bukankah padadasarnya hidup yang berharga dan berguna itu bila kita mampu berbuat yang terbaik untukkepentingan orang lain,” ia menambahkan.Darman juga mengatakan bahwa Idul Fitri tahun ini seyogianya dijadikan sebagai ikhtibaratau pembelajaran yang berharga untuk masa-masa yang akan datang. Dikatakan, di saat kitadiberi kelebihan nikmat oleh Allah SWT berupa nilai jual komoditas yang dihasilkan harganyacukup baik di pasaran, maka tidak ada salahnya memenej keuangan dengan sebaik mungkin,di mana sebagian di antaranya disimpan dalam bentuk ditabung.Dengan cara itu, sambung Darman, diyakini anggota masyarakat yang bersangkutan tidakakan kelimpungan bila dihadapkan dengan situasi-situasi tertentu. “Jangan malah begitudapat nikmat berlebih kita lupa diri dengan cara membelanjakan uang untuk barang-barangyang sebenarnya tidak perlu,” kata Darman. Tapi begitu datang kondisi-kondisi tertentuseperti Lebaran, sambungnya, baru kalang-kabut.***

keliruan merupakan sebuah keniscayaan, baikyang disengaja ataupun yang tidak disengaja.“Marilah kita manfaatkan Idul Fitri sebagaikesempatan untuk saling memaafkan,”tambahnya.

Kepada para perantau Limapuluh Kota yangmudik ke kampung pada Lebaran tahun ini,Wabup juga memesankan untuk menjalinsilaturahmi yang baik dengan warga kampungasalnya. Kepada mereka juga dipesankan untukmelihat realitas yang ada di tengah masyarakat,untuk kemudian merumuskan langkah-langkahyang mungkin bisa diambil dalam upaya memberikontribusi bagi pembangunan di kampunghalaman. “Partipasi kalangan perantau memangsangat kita harapkan untuk membangunKabupaten Limapuluh Kota,” tandasnya.***

Alis Marajo

Darman Sahladi

Asyirwan Yunus

Page 4: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

LAPORAN UTAMA1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/20124

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

Jangan Berlebihan Menyambut Idul Fitri“Jangan hancurkan pahala selama bulan puasa Ramadhan dengan maksiat seperti perempuan yang mengurai kembali benang yang sudahdipintalnya dalam seperti tertera dalam Al-Qur’an.”

DALAM rangka menyambut kedatangan Idul Fitri 1433 Hijriyah, maka kepada masyarakatdi daerah ini diminta tidak berlaku israf (QS. Al A’raf : 31) dan janganlah berlebih-lebihandan tidak pula mubazir. (QS. Al Nahl : 26-27) dan janganlah menghambur-hamburkanhartamu secara boros, sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudarasyaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhan.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) KabupatenLimapuluh Kota Safrijon Azwar, S.Ag. MA. Syafrijon atas nama lembaga yang dipimpinnya,MUI Kabupaten Limapuluh Kota, juga mengimbau masyarakat di daerah ini untuk tidakmerayakan Idul Fitri dengan kegiatan yang berbau maksiat, yang jelas-jelas dimurka olehAllah SWT.

Menurut Syafrijon, sejauh ini masih banyak ditemukan kegiatan maksiat yang dilakukanmasyarakat di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota untuk menyambut datangnya Lebaran.Ia menunjuk contoh pertunjukan orgen tunggal dengan loma joget, permainan yang berbentukjudi dan pesta pora yang melanggar aturan Allah SWT sebagaimana yang terjadi padaLebaran tahun sebelumnya.

“Jangan hancurkan pahala selama bulan puasaRamadhan dengan maksiat seperti perempuan yangmengurai kembali benang yang sudah dipintalnyadalam seperti tertera dalam Al-Qur’an,” kataSyafrijon.

Syafrijon juga mengimbau masyarakat agar dalammerayakan Idul Fitri dilaksanakan dengan sederhana,karena mempertunjukkan kemewahan untukmerayakan sesuatu merupakan kebiasaan kaumJahiliyah. “Hakikat Idul Fitri adalah bersih dari dosayang telah diperbuat selama ini dengan jalan beramaldan beribadah kepada Allah SWT,” kata Syafrijon,sebagaimana dikutip oleh Antara.

Pada bagian lain Syafrijon juga mengharapkan agarpara muzakky membayar kewajibannya berupazakat melalui amil zakat, dimana amil adalah petugasyang ditunjuk oleh pemerintah atau lembaga yang mendapat rekomendasi dari pemerintah,agar ibadah zakat sesuai dengan kaidah dan kaifiatnya.

Sementara amil zakat agar jangan menggunakan zakat maal (harta) atau zakat fitrah untukselain manusia seperti membangun masjid/mushala/surau atau fasilitas lainnya, karena zakatberfungsi sebagai santunan buat ashnaf yang delapan atau sebagaimana yang dikatakanAllah dalam surat (At Taubah : 60) dan utamakan fakir dan miskin.

“Khusus amil zakat fitrah, tidak boleh mengambil jasa dari zakat fitrah, akan tetapi dicarikanbiaya dari sumber lainnya dan kepada Amil Zakat fithrah agar berupaya membahagiakanfakir miskin di hari Lebaran dengan menghantarkan zakat kepada yang bersangkutan,serta jangan mengumumkan melalui pengeras suara masjid atau mushala, karena akanmenyedihkan perasaan orang miskin,” katanya.

Jangan Memaksakan Diri

Berbeda dengan Lebaran tahun-tahun sebelumnya, Lebaran sejak beberapa tahun terakhirterpaksa dihadapi oleh sebagian masyarakat dalam kondisi yang amat sulit, terutamadisebabkan oleh merosotnya nilai jual sejumlah komoditas pertanian yang selama ini menjadiandalan perekonomian masyarakat seperti gambir dan karet.

H. Abdul Malik, anggota DPRD Kabupaten Limapuluh dari Fraksi Partai Amanat Nasional(PAN), mengaku ikut merasakan kondisi yang sejak beberapa tahun belakangan dialamioleh masyarakat daerah ini. Apalagi Abdul Malik berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil)Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX, dua daerah yang menjadi sentra utamapenghasil gambir di Kabupaten Limapuluh Kota.

“Sejatinya, saya merasakan dan tahu persis dengan kondisi yang mesti dihadapi masyarakat,”katanya. Selain nilai jual komoditas gambir tidak pernah membaik sejak dua tahun terakhir–malah cenderung makin merosot—keadaan perekonomian masyarakat makin diperberatoleh nilai jual karet alam yang ikut-ikutan pula turun sejak beberapa waktu belakangan.“Banyak yang kalang-kabut oleh kondisi itu,” kata Abdul Malik.

Makanya, dalam menghadapi Lebaran tahun ini, yang mesti dilalui setelahbeberapa waktu sebelumnya harus memasukkan anak ke jenjang pendidikanyang lebih tinggi; Abdul Malik mengharapkan masyarakat untuk menjalaniIdul Fitri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. “Jangan sampai ada yangmemaksakan diri karena cara-cara seperti itu terkadang akibatnya tidakbaik,” kata Abdul Malik. Dikatakan Abdul Malik, Islam sendiri tidak pernahmengajarkan umatnya untuk berfoya-foya dan serba mewah dalammenyambut dan menjalani Idul Fitri. “Agama Islam justru menuntun kitauntuk melaluinya dengan sederhana, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” katanya. Hanya karena sejumlah pengaruh yang tidak baik, menurutAbdul Malik, ada sementara kalangan yang menafsirkan bahwa dalamberlebaran harus dihadapi dengan serba mewah. Abdul Malik juga memintakepara para dai, buya, ustadz dan penyuluh agama lainnya yang ada di daerahini untuk lebih mensyiarkan prinsip berlebaran secara sederhana ke tengahkomunitas masyarakat muslim di Limapuluh Kota. “Suara mereka lebih seringdidengar umat,” katanya. Makanya, menurut Abdul Malik, melalui imbauanberlebaran yang disampaikan para tokoh agama itu, diharapkan masyarakat

tergugah.

Justru yang sangat diharapkan, tambah AbdulMalik, bagaimana setiap anggota masyarakatdapat memetik hikmah atau substansi yanglebih berarti dari Idul Fitri, yaitu mensucikandiri setelah sebulan penuh menjalani ibadahpuasa di bulan Ramadhan. “Kalau kita merasaberdosa kepada Allah SWT, caranya denganminta ampun,” katanya. “Tapi kalau merasabersalah dengan sesama, ya, dengan jalansaling memaafkan,” tambah Abdul Malik.

Senada dengan Abdul Malik, Syakban, WaliNagari Galugua, Kecamatan Kapur IX,mengatakan bahwa Lebaran tahun ini mestidihadapi dan dijalani oleh anggotamasyarakatnya dengan suasana yang sangat

prihatin. “Apa boleh buat, menyusul jatuhnya harga gambir, yang kemudiandiikuti oleh turunnya harga jual karet, membuat perekonomian masyarakatkami benar-benar terpukul,” katanya. Dalam bahasa lain, Syakbanmenjelaskan, karena telah sejak sekian lama gambir menjadi andalanperekonomian masyarakat setempat, maka begitu harga gambir jatuh, geliatperekonomian warga akan bergerak stagnan. “Anda boleh lihat sendiri,suasana dalam menghadapi Lebaran tahun ini jauh berbeda dibandingkandengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu ketika harga gambir masih stabil,” iamenambahkan.Sebagai yang dituakan di nagari itu, Syakban memesankankepada masyarakatnya untuk menghadapi dan menjalani Lebaran sesuaidengan kemampuan yang ada. “Janganlah memaksakan membeli sesuatuyang dinilai tidak mampu dibeli,” katanya. Apalagi sampai terjadi menjualatau menggadaikan barang-barang berharga hanya karena tergiring olehkeinginan menyambut Lebaran dalam suasana berlebihan,” katanya. Secarafilosofi Syakban menjelaskan, yang namanya hidup punya irama naik danturun. “Ajaran agama juga mengingatkan akan hal itu,” katanya. DijelaskanSyakban, ada kalanya kita merasakan kondisi perekonomian yang lapangsehingga bisa membeli apa-apa yang diinginkan. Tapi ada pula waktunyadihadapkan dengan kondisi ekonomi yang sulit. “Semua itu merupakan ujiandari Allah SWT,” katanya.Cuma saja, Syakban menaruh harapan kepadaanggota masyarakat yang memiliki kelebihan harta untuk membantu saudara-saudaranya yang kurang mampu. Dikatakan Syakban, di dalam harta kaumberpunya, sebagian di antaranya merupakan hak kalangan yang tidak mampu.Dharapkan pada hari baik bulan baik ini, katanya, kalangan mampu memberiperhatian lebih kepada yang tidak berpunya.

“Hidup yang bermakna itu adalah bisa saling mengisi,” katanya. Di saatkalangan tak berpunya memerlukan bantuan, maka pada waktu itu kelompokberpenghasilan lebih secara ikhlas mengulurkan bantuan. Sementara padasaat lain ada kalanya pula kalangan tak berpunya memberikan bantuan dalambentuk lain kepada kelompok masyarakat yang dikaruniai kelebihan harta.***

Page 5: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

P O L I T I K1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012 SinamarMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

5

Safari Ramadhan Bupati ke Tungkar:

“Tidak Mencari Kekayaan, tapi Menyudahkan yang Terbengkalai”

“Saya sama sekali tidak mencari kekayaan. Saya benar-benar berniat menyudahkan bengkalai pembangunandi daerah ini,”

DOKTER Alis Marajo Dt. Sori Marajo kembali menegaskan motivasinya dalammenjabat Bupati Limapuluh Kota periode 2010-2015, yaitu untuk menyudahkan yangterbengkalai saat dirinya pada periode 2001-2005 juga dipercaya sebagai BupatiLimapuluh Kota. Pada periode 2001-2005 itu, Alis didampingi oleh wakilnya, AmriDarwis. Ditegaskan Alis Marajo, ia maju di arena Pemilukada Kabupaten LimapuluhKota tahun 2010 untuk membidik kursi Bupati Limapuluh Kota periode 2010-2015dengan didampingi Drs. H. Asyirwan Yunus di posisi wakil bupati, sama sekali bukandimaksudkan untuk mencari kekayaan. “Saya sama sekali tidak mencari kekayaan,”tandasnya. “Saya benar-benar berniat menyudahkan bengkalai pembangunan di daerahini,” tambah Alis Marajo. Bupati Alis Marajo mengatakan hal itu saat memimpin safariRamadhan Pemkab Limapuluh Kota yang mengunjungi Masjid Baitul Ihsan JorongSungai Langsek, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Selasa (24/7).Tim disambut antusias oleh masyarakat setempat dengan menjamu Bupati danrombongan dalam acara berbuka bersama di rumah salah seorang warga. Setelahberbuka puasa usai, rombongan langsung menuju Mesjid Baitul Ihsan tempatdilaksanakannya shalat Isa dan tarawih. Ikut dalam rombongan antara lain KepalaBappeda Nofyan Burano, Kakan Kemenag Gusman Piliang, Kabag Kesra Zaipul April,Kabag Humas dan Protokol Muhamad Siebert dan Sekretaris Satpol PP Alfian, DinasPU Kabid Bina Marga Azrial Pada kesempatan tersebut, Kakan Kemenag di daulatuntuk menyampaikan ceramah agama. Makanya, tambah Bupati Alis Marajo, dalamtiga tahun sisa pemerintahannya bersama Wakil Bupati Asyirwan Yunus, pihaknyabertekad akan manyudahkan nan tabangkalai, saat ia dipercaya menjadi bupati daerahitu pada periode 2001-2005 lalu. Tekad tersebut juga menjadi tagline kampanyepasangan Alis Marajo-Asyirwan Yunus dalam Pemilukada Kabupaten Limapuluh Kotatahun 2010 lalu.

“Untuk itu, kita mendesak jajaran SKPD yang ada untuk dapat memacu kinerja. Janganmain-main lagi,” ujar Alis Marajo. Rang sumando Situjuah itu pun bercerita, waktudirinya menjadi Bupati Limapuluh Kota periode 2001-2005, dibangun 233 kilometerjalan dengan menggunakan sistem full finansiring sebagaimana diatur dalam KepresNomor 68. “Namun Kepres itu hanya berlaku sampai tahun 2004, karena muncul KepresNomor 80,” kata Alis. Sejak itu, sambung Alis Marajo, sepanjang 233 kilometer jalanterbengkalai pembangunannya. Makanya, sejak terpilih kembali sebagai sebagai BupatiLimapuluh Kota untuk 2010-2015, ia bersama Nofyan Burano (dulu Kadis PU, kiniKepala Bappeda), berupaya manyudahan nan tabangkalai itu. “Kini, sebanyak 50 persendi antaranya sudah kita selesaikan. Termasuk jalan di Jorong Sungailansek ini,” kataAlis. Alis Marajo  juga  terang-terangan menyatakan bahwa  dirinya  tidak  akan majulagi dalam ajang Pemilukada Kabupaten Limapuluh Kota 2015, yang dimaksudkanuntuk memilih bupati dan wakil bupati periode 2015-2020. Alasannya, “Saya sudahtua,” dalih Alis Marajo. “Saya sudah berencana menjadi bupati satu periode ini saja.Untuk pemilukada mendatang, saya tak maju lagi. Kita serahkan kepada yang muda-muda sebagai bentuk regenerasi dan kaderisasi,” kata Alis.

Pernyataan Alis Marajo itu seakan menjadi jawaban dari sentilan Ketua KPU (KomisiPemilihan Umum) Pusat, Husni Kamil Malik. Saat menghadiri Sosialisasi Pemilu 2012di Kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamak, Kamis (12/7), Husni yang merupakanjunior Alis Marajo di HMI, menyatakan dengan nada berguyon: “Sudahlah, Bang Alis,cukup sampai di sini saja. Berikanlah kesempatan kepada kami yang muda-muda ini,”kata Husni yang membuat Alis menjadi tersenyum-senyum. Mungkin karena belummendapat kesempatan menjawab statemen Husni secara langsung, Alis punmenggunakan momentum safari Ramadhan untuk memberi penegasan kepada banyakpihak bahwa dia tidak akan maju lagi dalam Pemiluka Limapuluh Kota tahun 2015mendatang. Selain menyatakan tidak maju, momentum tersebut juga dimanfaatkanAlis Marajo untuk menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat KabupatenLimapuluh Kota. “Saya mohon maaf kepada masyarakat, apabila masih banyakbengkalai pembangunan yang belum bisa kami selesaikan,” katanya. Walaupundemikian, Alis Marajo mengaku merasa bersyukur karena selama 617 hari sayamenjabat sebagai Bupati Limapuluh Kota terhitung sejak dilantik pada 11 November2012, dia bisa mengunjungi 302 dari 376 jorong yang ada di Kabupaten LimapuluhKota. Dalam kunjungan safari Ramadhan di Jorong Sungailansek itu, ikut mendampingidua anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, yakni H. Darussalim Datuak PadukoSindo (PAN) dan Sarimudanas Datuak Bagindo Bosa Nan Basunguik Omeh (Golkar).

Rombongan disambut hangat masyarakat setempat. Ini tentu tidak terlepas daripertautan sejarah dan pertautan emosional antara Alis Marajo dengan wargaSungailansek. Sekadar diketahui, dalam Pemilukada Limapuluh Kota tahun 2010,satu-satunya jorong di Nagari Tungkar yang dimenangkan oleh pasangan AlisMarajo dan Asyirwan Yunus adalah Sungailansek.

Apa reaksi masyarakat atas pernyataan Bupati Alis Marajo itu? “Kini,alhamdulillah, Pak Alis olah manyudahan bengkalai jalan ka joghong kami,lah sonang ati kami (sudah menyelesaikan bengkalai jalan di jorong kami, sudahsenang hati kami),” kata Yani Tolen dan Datuak Indo, tokoh masyarakatSungailansek, saat mendampingi Alis. Dengan bahasa lain, Yai Tolen menegaskan,apa yang menjadi tekad Alis Marajo selama ini ternyata tidak hanya bermain-main di tataran retorika saja.

Kedatangan Bupati Alis Marajo ke Jorong Sungailansek sekaligus dimanfaatkanuntuk memperkenalkan menantunyayang bernama Efrinaldi, yangdisambut WaliNagari Tungkar Arwin Datuak Lelo Batuah, Ketua KAN Tungkar AM Dt.Bandaro Kuniang, mantan Wali Nagari Tungkar Syahrul Isman dan Syaiful.Selain itu, ikut menyambut Camat Situjuah Fidria Fala, Kapolsek Situjuah AKPRudi Munanda, Kepala Jorong Sungailansek Hen, tokoh pemuda Tungka YonSwandi, M Amin dan Man Tuak Etong.

Menjawab 5 PermasalahanDalam kesempatan lain, saat ditanya agenda ke depan, Bupati Alis Marajomenjelaskan bahwa pembangunan yang ia lakukan dimaksudkan untuk menjawablima permasalahan. Yaitu, pertama, bagaimana pelayanan masyarakat lebih baik.Artinya, pelayanan kepada masyarakat harus lebih ditekankan melalui birokrasiyang customer service atau mempunyai sikap dan berbudaya pelayanan, bukanbirokrat yang meminta untuk dilayani oleh masyarakat.Kedua, pemerataan pembangunan di seluruh nagari sehingga masyarakat akanterlepas dari belenggu keterisolasian melalui upaya-upaya membuka danmemelihara jalan-jalan utama yang menghubungkan antarkecamatan dan nagari,membuka jalan-jalan usaha tani untuk memperlancar pengangkutan produksipertanian dan industri kecil serta memperluas jaringan telepon dan internet, listrik,guna memudahkan berkomunikasi dan mengakses informasi.Ketiga, tambah Bupati Alis Marajo, meningkatkan pembangunan kemasyarakatandi kenagarian melalui kegiatan Babaliak Banagari dengan memfungsikanpimpinan informal di masyarakat seperti niniak mamak pemangku adat, alimulama, cerdik pandai, pemuda dan bundo kanduang, dan lainnya.Keempat, peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia). Termasukpeningkatan kualitas pendidikan umum yang berorientasi akademik skill danlife skill, dan mengupayakan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat dengancara penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, melaksanakan dengankonsekwen program wajib belajar 9 tahun (gratis), penyediaan bea siswa bagiyang berprestasi sampai ke perguruan tinggi bermutu dan juga ke luar negeri.Kelima, memotivasi dan memfasilitasi usaha-usaha ekonomi produk anak nagari.“Caranya dengan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui penerapanteknologi dan industrialisasi yang berorientasi pasar dengan penerapan standarmutu dan sertifikasi produk,” kata Bupati Alis Marajo.***

Safari Ramadhan Situjuah Tungkar Kecamatan Situjuah Limo Nagari

Page 6: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

AGROPOLITAN1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/20126 MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

Penghargaan P2BN di Tengah Ancaman Krisis Pangan Global“Penghargaan itu kita persembahkan buat seluruh petani, kelompok tani, penyuluh, dan jajaran Dinas Pertanianyang sudah berjuang menjadikan Limapuluh Kota surplus beras.”

DI saat sebagian penduduk dunia dicemaskan dengankrisis bahan pangan menyusul makin meningkatnyapopulasi penduduk bumi, Kabupaten Limapuluh

Kota di bawah duet kepemimpinan Bupati dr. Alis MarajoDt. Sori Marajo dan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan YunusM.Si. malah meraih pemghargaan di bidang ketahananpangan. Penghargaan yang baru pertama kali diterima sejakAlis Marajo terpilih lagi sebagai BupatiLimapuluh Kota pada 2010 lalu itu bernamaPenghargaan  Peningkatan Produksi  Be-rasNasional (P2BN).

Penghargaan dari Presiden Susilo BambangYudhoyono tersebut langsung diterimaBupati Alis Marajo, yang diserahkan olehWakil Presiden Boediono dalam sebuahacara di Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (18/7) lalu.

Untuk tingkat Sumatera Barat tahun ini,penghargaan serupa juga diberikan kepadasejumlah kabupaten/kota lainnya, termasukuntuk provinsi yang diterima langsung olehGubernur Sumbar Irwan Prayitno.Kabupaten/kota lainnya di Sumbar yangmenerima penghargaan serupa adalah WaliKota Payakum-buh  Josrizal Zain,  Bu-p-atiPasaman Barat Baha-rud-din R, Bupati Tanah-datar ShadiqPasa-digoe, Bupati  Solok Syamsu  Rahim, Bu-pati  SolokSelatan Muzni Za-karia, Bupati  Sijun-jung Yuswir Arifin,Bu-pati  Dharmasraya  Adi  Gunawan,  Wali  KotaPadangpanjang Suir Syam, dan Wali Kota SawahluntoAm-ran Nur.

Bupati Alis Marajo terang saja senang dan gembiramenyikapi penghargaan yang diterimanya. “PertengahanJuli lalu saya diundang ke Jakarta bersama Pak Gubernur,sejumlah  bu-pa-ti  dan  wali  kota,  untuk  menerimapeng-har-gaan  surplus  beras.  Penghargaan  itu  kitaper-sembahkan  buat  seluruh  petani,  kelompok  ta-ni,penyuluh, dan jajaran Dinas Pertanian yang sudah berjuangmenjadikan Limapuluh Kota surplus beras,” katanya.

Karena itu, menurutnya, Pemkab Limapuluh Kota telahmenerapkan pola panca usaha tani, yang meliputipenggunaan varietas unggul, pengolahan tanah secara baik,penyediaan air untuk pertanian yang cukup, penggunaanpupuk berimbang, serta pemberantasan hama dan penyakittanaman. Sementara, menanggapi surat dari SekretarisDaerah Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 120/838/PUM-

2011 tanggal 16 November 2011 tentang Nota KesepakatanGubernur dengan Bupati/Walikota se-Sumatera Barat, makaDinas Tanaman Pangan Hortikultura dan PerkebunanKabupaten Lima Puluh Kota telah merumuskan langkahpendukung Nota Kesepakatan Gubernur Sumatera Baratdengan Bupati Lima Puluh Kota tentang PencapaianSurplus Beras 10 Juta Ton di Indonesia tahun 2014 itu.Langkah-langkah pendukung yang telah dirumuskan,menurut Yunus, meliputi peningkatan Indeks Pertanaman(IP) mencapai 2,06. Untuk meningkatkan IP sebagai upayapeningkatan produksi padi perlu dilakukan pembangunandan perbaikan/rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak. “Padatahun 2011 telah dilakukan rehabilitasi Jaringan IrigasiTingkat Usaha Tani (JITUT) sebanyak 25 kelompok taniseluas 910 hektar dan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) sebanyak28 kelompok tani seluas 779,02 hektar,” sebutnya. Upayalain yang dilakukan adalah dengan penggunaan benihbermutu varietas unggul melalui Bantuan Langsung BenihUnggul (BLBU) baik lokasi Sekolah Lapang Padi TanamSebatang (SL-PTS) mau pun non SL-PTS. “Untuk tahun2011 ini di Kabupaten Limapuluh Kota telah memberikanbantuan benih padi non hibrida untuk lokasi SL-PTSsebanyak 360 kelompok tani dengan jumlah benih 225.000kg dan lahan seluas 9.000 hektar. Sedangkan lokasi non SL-PTS sebanyak 91 kelompok tani dengan jumlah benih 25.000kg dan lahan seluas 1.000 hektar,” terangnya. Upaya lainadalah dengan menekan kehilangan hasil panen padi, yangdilakukan dengan penyediaan peralatan panen dan pascapanen untuk mengurangi losis dan rendemen. Sementaradalam rangka penganekaragaman bahan pangan, menurutYunus, dinas yang dipimpinnya telah mengembangkanpenggunaan ubi kayu dengan bermacam-macam produkturunannya, serta mengembangkan produksi jagung dan ubijalar. “Kita berharap dengan cara ini ketergantungan bahanpangan penduduk dari beras akan bisa ditekan semaksimalmungkin,” sambungnya.***

Sektor Prioritas

Tanaman pangan merupakan salah satu sektor prioritasKabupaten Limapuluh Kota di bawah duet Alis Marajo-Asyirwan Yunus, dimaksudkan untuk meningkatkanketahanan pangan daerah. Sebagai akibat dari berbagai upayauntuk membangun sektor itu di Limapuluh Kota, “Sampai

kondisi terakhir, posisi kita di Limapuluh Kota masih surplusberas,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura danPerkebunan Kabupaten Limapuluh Kota, Ir. M. Yunus M.T.Disebutkan, daerah ini masih mampu mencatat surplus berassebesar 88.541,39 ton. Lebih jauh Yunus menjelaskan,produksi padi di Kabupaten Limapuluh Kota tercatatsebanyak 208.472,34 ton yang setara dengan 131.754,52 tonberas. “Dengan jumlah penduduk 350.699 jiwa dan tingkatkonsumsi beras per kapita per tahun sebesar 123,22 kg, makadiperlukan ketersediaan beras sebesar 43.213,13 ton beras,”katanya. Itu berarti, “Di Kabupaten Limapuluh Kota terjadisurplus beras sebesar 88.541,39 ton.” “Intensifikasi pertanianmerupakan salah satu faktor yang menentukan peningkatanproduksi padi,” tambah Yunus lagi.

44 Juta Orang Miskin Makin Melarat Bersamaan dengan itupermintaan kedelai terusbertambah, sehinggapersediaan di gudang-gudang menipis dan iniotomatis mempengaruhiharga. Peringatanmahalnya harga panganjuga datang dari BankDunia. Bahkan, The Bankmengungkapkan hargapangan di mancanegara

kini berada dalam “level berbahaya.” Laporan Bank Dunia yang dimuat dalam jurnal edisiterbaru, Food Price Watch, selama Oktober 2010 hingga Januari 2011 menyatakan hargapangan di tingkat global naik 15 persen. Tingginya harga pangan ini membuat sekitar 44juta orang miskin di penjuru dunia kian melarat sejak Juni 2010. Kekhawatiran krisispangan juga melanda Indonesia. Pengamat khawatir dengan ancaman krisis pangan akibatketergantungan Indonesia pada impor komoditas pangan utama. “KetergantunganIndonesia yang besar terhadap impor sejumlah komoditas pangan utama menyebabkanIndonesia terancam menghadapi krisis pangan,” kata Direktur Riset Institute forDevelopment of Economics of Finance (Indef), Evi Noor Afifah. Tahun ini, Indonesiaberencana akan kembali mengimpor beras sebesar 1,75 juta ton. Jika ini terealisasi, makaIndonesia merupakan importir beras terbesar kedua di dunia. Bukan hanya beras,ketergantungan pemenuhan kebutuhan pangan nasional utama lainnya terhadap imporjuga cukup besar seperti kedelai (70 persen), garam (50 persen), daging sapi (23 persen),dan jagung (11,23 persen).***

SEJUMLAH ekonom memperingatkan, setelah dihantam resesi keuangan, duniakini harus waspada terhadap ancaman baru. Itu adalah kenaikan harga bahanpangan yang telah memantik krisis politik di sejumlah negara. Ekonom Amerika

Serikat, Nouriel Roubini, mengatakan meroketnya harga komoditas pangan bisamenjadi sumber ketidakstabilan, tidak hanya di sektor ekonomi dan keuangan, namunjuga politik. Contohnya sudah jelas. “Apa yang telah terjadi di Tunisia dan Mesir,serta yang tengah terjadi di Maroko, Aljazair, dan Pakistan, tidak saja terkait dengantingkat pengangguran yang tinggi dan ketimpangan pendapatan dan distribusikemakmuran, namun juga akibat kenaikan tajam harga pangan,” Roubini mewanti-wanti. Badan PBB untuk Urusan Pangan dan Pertanian (FAO) merilis indeks hargapangan dunia per Januari lalu naik 3,4 persen menjadi 231 poin. Itu merupakan angkatertinggi sejak 1990, saat FAO mulai memantau harga pangan dunia. Naiknya indeksitu terjadi akibat melonjaknya harga sejumlah komoditas pangan, seperti sereal ataupadi-padian, gula, dan minyak sayur. Indeks FAO mengukur perubahan harga sejumlahkomoditas pangan internasional setiap bulan. Survei itu menjadi barometer bagi paraanalis dan investor sebagai patokan global tren harga pangan dunia. Kenaikan hargapangan ini salah satunya disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu. Kondisi inimengganggu siklus panen di banyak negara. Hujan lebat di sebagian Australia dalambeberapa pekan terakhir, contohnya, telah menghancurkan ladang gandum. Hasilpanen gandum pun menjadi tidak maksimal. FAO mengeluarkan data faktor-faktorpenyebab naiknya harga pangan dalam tujuh bulan berturut-turut. Empat faktor ituadalah cuaca, tingginya permintaan, berkurangnya hasil panen, dan beralihfungsinyalahan tanaman pangan dari tadinya untuk sumber makanan manusia menjadi bahanbioenergi. Menurut ekonom FAO, Abdolreza Abbassian, seperti dilansirVIVAnews.com, kondisi itu telah melonjakkan tingkat permintaan dan harga gandum.Di AS, kualitas panen kedelai pada musim gugur tergolong rendah.

Page 7: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARISinamar LINGKUNGAN HIDUP 7

1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012LAnjloknya Harga Gambir dan Karet

Petani Rame-rame M enjadi Pekerja Penarik Kayu ke H utanKalau medan yang akan dilewati berupa jalan datar dan landai, mungkin tidak masalah. Ada kalanya untuk membawa kayu ke hutandengan melewati tebing atau jurang dengan tingkat kemiringan yang amat tajam.

MENYUSUL turunnya harga jual komoditas gambir, yang belakangandiikuti dengan anjloknya nilai jual karet di tingkat pedagang pengumpul,membuat sejumlah petani yang selama ini menggantungkan sumber

nafkahnya ke kedua komoditas tersebut menjadi kelimpungan. Kondisi makindiperparah dengan momentum memasuki Lebaran tahun ini. Saking sudahnya kondisiperekonomian saat ini, sejumlah warga malah mengaku tidak lagi terlalumempedulikan Lebaran. “Kita jalani apa adanya saja,” ungkap Riyal, 37. Dengankata lain, bila dihadapkan dengan kondisi yang amat sulit yang terpaksa dijalanibelakangan ini, sudah mampu saja memenuhi kebutuhan dasar terasa lebih daricukup. “Untuk apa pula berlebaran dengan berfoya-foya,” sambungnya.Sebagai kompensasi untuk bisa tetap bertahan hidup, sebagian besar petani gambirdan karet lari ke hutan dengan menjadi pekerja penambangan kayu alam. Sebagianlainnya dengan menjadi penambang batu alam yang sebagian besar di antaranyadilakukan secara ilegal. Banyak di antara mereka yang tidak lagi memikirkan akibatdari perbuatannya itu karena terbelit kepentingan untuk mempertahankankelangsungan hidup. Pemandangan di sebuah nagari di wilayah bagian timurKabupaten Limapuluh Kota terlihat, tiap pagi sejumlah anggota masyarakat tampakbersiap-siap pergi ke hutan dengan membawa alat perlengkapan sebagai buruhkegiatan penebangan kayu. Sebagian di antaranya tampak membawa chin saw,kampak, parang, dan sejenisnya. “Pai ka rimbo manabang kayu,” kata Edi, 47,salah seorang di antara pekerja itu, saat ditanya kegiatannya pada hari itu.

Diakui Edi, yang sebelumnya menjalani hari-hari sebagai pekerja di ladang gambir,menyusul anjloknya nilai jual gambir, ia tidak punya pilihan lain untuk mencari sumbernafkah bagi keluarga dengan tanggungan satu isteri dan tiga anak itu. Kegiatanyang kemudian ia pilih adalah dengan menjadi pekerja pada usaha penebangankayu yang sejak beberapa waktu belakangan marak di nagarinya. Edi mengakutidak tahu persis, apakah kegiatan penebangan kayu yang diikutinya dilakukan secaralegal atau tidak. “Manolah ambo tahu soal itu,” akunya. Yang terpenting bagi Ediadalah dapat pekerjaan, yang akan menjamin sumber nafkah bagi keluarganya.Pada kegiatan itu, Edi bertugas sebagai kuli pengangkut kayu hasil tebangan, yangdibawa dari hutan ke sisi jalan negara untuk kemudian dipasarkan. Upah yangditerima Edi tergantung dengan jumlah batangan kayu yang bisa ia angkut tiap harike tempat penumpukan di sisi jalan raya. “Berkisar antara Rp100.000 sampaiRp150.000/hari,” jelasnya. Lumayan besar untuk upah seorang buruh di kampung,memang. “Tapi pekerjaannya amat berat,” aku Edi. Sebatang kayu yang beratnyaterkadang melebihi 100 kg mesti ditarik dengan menghadang medan yang amatberat. Kalau medan yang akan dilewati berupa jalan datar dan landai, mungkintidak masalah. Ada kalanya untuk membawa kayu ke hutan dengan melewati tebingatau jurang dengan tingkat kemiringan yang amat tajam. “Kita harus pandai-pandaimenariknya dengan menggunakan tali yang sudah disiapkan,” ia menambahkan.Sebab, kalau tidak berhati-hati, bukan tidak mungkin kayu yang ditarik jatuh kedasar jurang. Sebagian induk semang pemilik usaha penebangan kayu, seperti diakuiEdi, tidak tahu-menahu dengan urusan medan yang berat dan berbahaya. “Merekahanya tahu kayu yang diangkut sampai di tempat yang telah ditentukan,”sambungnya. Kalau terbukti kayu yang diangkut pekerja tidak smpai ke alamat,semisal jatuh ke jurang sehingga tidak bisa diambil lagi, sepenuhnya menjadi tanggungjawa pekerja.

Resiko berupa patah tulang, terkilir, luka-luka, dan sejenisnya, merupakan sebuahkeniscayaan yang mesti dihadapi oleh pekerja penebangan kayu itu. Belum lagi resikobertemu atau dimangsa binatang buas seperti harimau dan ular. Termasuk juga resikoberurusan dengan aparat penegak hukum kalau kelak usaha yang dilakukan olehinduk semang terbukti ilegal. “Tapi kita tak lagi terlalu peduli dengan itu,” tandasnya.“Daripada anak-bini tidak makan…” Edi yang dua anaknya sudah duduk di bangkusekolah menengah menjelaskan, jenis pekerjaan yang sangat sarat dengan bahayaitu terpaksa ia lakoni menyusul setelah gambir yang selama ini menjadi andalahperekonomiannya, harganya tidak pernah membaik. “Malah cenderung makinmenurun,” sebutnya. “Berpedoman dengan kondisi yang ada, sepertinya kita takbisa berharap lagi dari gambir,” sambungnya. Dijelaskan Edi, ketika dulu harga gambirmasih bergerak di atas Rp20.000/kg, dari kegiatannya sebagai kapten (bahasalokalnya: nodo) di tim pengolahan gambir, tiap pekan ia bisa meraup penghasilanantara Rp500.000-Rp750.000. “Itu sudah upah bersih,” sebutnya. Karena biayakebutuhan hidup sehari-hari setiap pekerja di ladang gambir seperti beras dan lauk-pauk sudah ditanggung oleh si pemilik ladang gambir.

Tapi belakangan, menyusul harga gambir yang terus turun, bahkan terakhir hanyaberkisar antara Rp12.000 sampai Rp13.000/kg di tingkat pedagang pengumpul,membuat nilai nominal rupiah yang diterima setiap pekerja di ladang gambir ikut pulaturun, dan hanya bergerak antara angka Rp250.000 sampai Rp300.000/pekan.Dihadapkan dengan lonjakan harga barang-barang di pasaran, “Bisa apa denganuang sebanyak itu untuk membiayai hidup sekeluarga dalam sepekan,” ulas Edi.Sebab, selain untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga, tidak jarang uang itu jugadiperlukan untuk membiayai pendidikan anak-anak. “Beruntungnya karena kamibarusan panen padi sawah,” ulas Edi. Itu artinya, untuk kebutuhan sejenis berastidak perlu lagi dipikirkan, minimal sampai persediaan beras yang ada masih ada.“Tapi kalau sempat membeli beras, wallahu’alam bissawab,” imbuh Edi. SikapEdi pada satu sisi bisa diterima, yaitu sebagai jalan untuk mempertahankankelangsungan hidup diri dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. Tapi kegiatanyang dilakukan Edi bersama kawan-kawannya sesama pekerja di kegiatanpenebangan kayu alam, bukan tidak ada pihak yang mencemaskan dampaknya,terutama untuk upaya melestarikan hutan dan ekosistem yang berada di dalamnya.Seorang pemuka masyarakat di nagari itu berharap pemerintah dan aparat terkaittidak hanya melihat secara hitam di atas putih terhadap realitas yang tengah terjadidi tengah masyarakat. “Kita harus bijak menyikapinya,” kata sang pemukamasyarakat. Dijelaskan, kalau memang pemerintah bertekad menjaga kelestarianhutan dengan jalan mengurangi aktifitas penebangan kayu, mesti dicarikan solusiekonomi bagi anggota masyarakat di sana.“Melarang tanpa memberi solusi bukan sebuah sikap yang bijaksana,” katanya.Makanya sangat diperlukan upaya dan program pemerintah yang membuatmasyarakat memiliki sumber ekonomi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.“Ingat, mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki beban untuk harustetap menafkahi diri dan keluarganya dengan sejumlah nyawa yang menjadi tanggungjawabnya.”***

Penambang Batu

Page 8: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

LIPUTAN KHUSUSMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar 1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/20128

ANGIN segar bahwa kawasan Kecamatan Pangkalan Koto Baru akandijadikan sebagai daerah pertumbuhan ekonomi dan bisnis baru diKabupaten Limapuluh Kota kembali ditegaskan Wakil Bupati Limapuluh

Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. ketika melakukan safari Ramadhan di MasjidRaya Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Minggu (5/8).

Menurut Wabup Asyirwan, menyusul dengan ditetapkannya kawasan KecamatanPangkalan Koto Baru sebagai daerah pertumbuhan ekonomi dan bisnis baru di bagiantimur Kabupaten Limapuluh Kota, bersebab daerah ini yang berbatasan langsungdengan Provinsi Riau; maka ke depan banyak kegiatan pembangunan yang akandilakukan di daerah itu, dimaksudkan untuk mendukung rencana besar tersebut.

Tapi, diingatkan Wabup, untuk mensukseskan program menjadikan Pangkalan sebagaipusat ekonomi dan bisnis baru di Limapuluh Kota, tidak cukup hanya berupa keinginanpemkab, yang disertai dengan pelaksanaan sejumlah program kegiatan. “Yang palingmenentukan adalah dukungan dari masyarakat, baik dukungan moral dan dukunganlain berupa menjaga kondusifitas kawasan,” katanya.

Justru faktor terakhir itulah yang menjadi penekanan Wabup, yaitu bagaimana semuaelemen masyarakat di daerah tersebut ikut berpartisipasi menjaga kondusifitas daerah.“Terus terang, melihat perkembangan terakhir, saya mencemaskan hal tersebut,” ujarWabup yang putera asli Nagari Pangkalan itu. Ia lalu merujuk sejumlah kasus tawuranmassal antarnagari yang terjadi di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Antara lain,cakak banyak antara warga Pangkalan dengan Manggilang, antara warga Manggilangdengan Koto Alam, atau antara warga Nagari Tanjung Pauh dengan Tanjung Balit.“Saya tak habis pikir, dua nagari yang hanya dibatasi oleh satu ruas jalan, antarwarganyamalah sering terlibat perkelahian,” katanya. “Bagaimana kalau warga daerah laintahu akan hal itu, kan kita yang malu jadinya,” ia menambahkan.

Dalam kunjungan safari Ramadhan yang didampingi oleh sejumlah Kepala SKPD(satuan kerja perangkat daerah) di lingkup Pemkab Limapuluh Kota itu, Wabupmengharapkan antaremua nagari di Kecamatan Pangkalan Koto Baru untuk saatnyamenjaga sinerjitas dan kekompakan kalau menghendaki daerah itu maju danberkembang dibandingkan dengan kondisi yang ada saat ini. “Kita harus satu hatiuntuk kompak dan saling bersinerji,” tandasnya.

Karena, menurut Wabup, dengan ditetapkannya Pangkalan Koto Baru sebagai pusatekonomi dan bisnis baru di Limapuluh Kota, akan disusul dengan pelaksanaansejumlah program berupa pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.“Kalau di antara sesama warga sekecamatan saja tidak kompak, saya malahmencemaskan pelaksanaan sejumlah program itu tidak akan bisa dilakukan denganbaik,” tambahnya. Padahal, imbuh Wabup, pembangunan sejumlah sarana danprasarana itu sasaran akhir yang hendak dituju adalah untuk kepentingan masyarakatguna meningkatkan akses ekonomi dan sosialnya. Begitu pun penetapan Pangkalansebagai pusat ekonomi dan bisnis baru, masyarakat setempatlah yang terlebih dahuluyang akan merasakan secara langsung manfaatnya. “Saatnya kita membuka matahati dan pikiran masing-masing,” ia mengingatkan.

Wabup mengingatkan, sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan ProvinsiRiau yang tengah tumbuh dan berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomibaru di wilayah barat Indonesia, warga yang bermukim di bagian timur Kabupaten

Kompak, Modal Utama MendukungPangkalan Daerah Pertumbuhan Baru

Kita memang tetap berharap dan berupaya agar harga gambir dan karet kembali membaik, tapi warga juga dituntut berikhtiaruntuk mencari sumber-sumber ekonomi baru yang prospektif.”

Limapuluh Kota itu memiliki sejumah peluang dan potensi untuk tumbuh danberkembang dibandingkan warga-warga yang bermukim di kawasan lainKabupaten Limapuluh Kota. “Tambahan tidak lama lagi Jalan Layang KelokSembilan akan dioperasikan, memungkinkan kawasan ini untuk tumbuh danberkembang dengan cepat,” katanya. Menurut Wabup, kondisi itu seyogianyadisikapi secara arif dan bijaksana oleh warga dengan mencari dan membukapeluang-peluang ekonomi baru dibandingkan dengan sibuk berkelahiantarwarga satu nagari dengan warga nagari lainnya.

Apalagi sejak dua tahun terakhir harga komoditas andalan gambir tidakkunjung membaik, diikuti dengan penurunan yang tajam harga jual karet;menuntut semua warga berpikir keras untuk keluar dari kondisi yang ada.“Kita memang tetap berharap dan berupaya agar harga gambir dan karetkembali membaik, tapi warga juga dituntut berikhtiar untuk mencari sumber-sumber ekonomi baru yang prospektif,” sarannya.

Tinta PemiluDalam sesi dialog antara warga dengan Wabup Asyirwan Yunus danrombongan, salah satu persoalan yang dipertanyakan adalah bagaimana upayaagar harga jual gambir dan karet kembali membaik, karena kedua komoditastani tersebut menjadi andalan perekonomian warga setempat secara turun-temurun.

“Perekonomian masyarakat kami saat ini sedang berada di titik nadir yangpaling mencemaskan,” kata Wali Nagari Koto Alam, A.H. Dt. Paduko Rajo.Terhitung sejak anjloknya harga gambir sejak dua tahun belakangan, yangkemudian diikuti jatuhnya harga jual karet, membuat sendi-sendi perekonomianwarga Koto Alam menjadi goyah, yang bila dibiarkan berlama-mama bukantidak mungkin akan roboh.

Wakil Bupati Asyirwan Yunus menyerahkan bantuan saat melakukanSafari Ramadhan di Koto Alam

Page 9: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/20111-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012 9SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

CMYK

“Saya kasihan dengan warga melihat kondisi yang ada saat ini,” ia menambahkan. Disaat harga gambir dan karet belum juga kunjung membaik, pada waktu bersamaanwarga mesti dihadapkan dengan pemenuhan kebutuhan lain yang tidak bisa dielakanseperti biaya untuk menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.“Belum lagi ini di bulan Ramadhan, dan tidak lama lagi akan memasuki Hari RayaIdul Fitri,” katanya.

Wali Nagari juga menyampaikan keinginan sebagian besar warga agar di JoromgKoto Ronah untuk dibangunkan sebuah pustu (puskesmas pembantu), karena satupustu yang selama ini ada di Jorong Simpang Tigo, dinilai tidak mampu lagi memenuhikebutuhan warga akan pelayanan kesehatan yang baik. “Justru sebagian besar wargakami bermukim di Jorong Koto Ronah dan Koto Tangah,” tambahnya.

Menanggapi soal harga gambir yang belum juga kunjung membaik, menurut Wabup,pihaknya sejauh ini belum mampu berbuat banyak karena tinggi atau rendahnya nilaijual gambir sangat tergantung dengan mekanisme pasar. Mengutip hukum dagangyang menyebutkan bahwa di saat permintaan banyak, harga akan tinggi, begitu jugasebaliknya; “Semua kita praktis tidak bisa berbuat banyak bila dihadapkan denganhukum pasar,” tandasnya.

Kendati demikian, menurut Wabup, ia bersama jajarannya di Pemkab LimapuluhKota bukannya tidak berupaya sama sekali agar bagaimana harga gambir kembalimembaik. “Sebagai komoditas andalan dari daerah kita, kami tidak pernah berhentimelakukan berbagai upaya agar bagaimana harga gambir kembali membaik, karenahal itu sangat menentukan maju atau mundurnya kondisi perekonomian masyarakat,”sebutnya.

Upaya terakhir yang dilakukan jajaran Pemkab Limapuluh Kota agar harga gambirkembali terkatrol naik, menurut Wabup, yaitu menjadikan gambir sebagai bahanbaku tinta pemilu.

“Secara keilmuan, getah gambir layak dijadikan sebagai tinta pemilu,” sebutWabup, sambil menambahkan bahwa dirinya baru saja mengadakan pertemuandengan jajaran KPU Pusat untuk merundingkan kemungkinan tersebut.

Dalam pandangan Wabup, bila nanti gambir ditetapkan sebagai bahan tintapemilu, diyakini harga gambir akan bisa bergerak pada nilai jual yang layak.“Karena kita sudah menemukan pasar alternatif yang menjanjikan,” ujarnya.Berbeda dengan selama ini, ketika harga gambir sangat tergantung dengan satupasar tertentu, maka nasib petani sangat ditentukan oleh pasar yang dimaksud.

Usulan lain yang mengemuka dalam pertemuan itu, antara lain pembangunanlapangan bola kaki. Sebagai catatan, sejauh ini di Koto Alam sudah ada lapanganbola kaki, tapi sejak beberapa waktu belakangan tidak lagi difungsikan.Menanggapi usulan itu, Wabup Asyirwan mengatakan bahwa kalau tanah untuklokasi lapangan bola kaki sudah ada, ia berjanji akan mengajak Bupati dr. AlisMarajo Dt. Sori Marajo ke Koto Alam untuk bergotong royong bersamamasyarakat membangun lapangan bola kaki yang refresentatif.

Sementara usulan warga mengganti perladangan gambir dengan tanaman sawityang dari sisi ekonomi dinilai lebih menjanjikan dan menguntungkan, menurutWabup, pengembangan areal perkebunan kelapa sawit di Koto Alamdihadapkan dengan sejumlah kendala. Antara lain, topografi wilayah yang tidakbanyak yang landai, dan sebagian besar hutan di Koto Alam termasuk dalamkawasan hutan lindung.

Khusus mengenai hutan lindung, menurut Wabup, bukan hanya menjadi persoalandi Koto Alam saja. “Sebagian kawasan kita di Limapuluh Kota termasuk dalamkawasan hutan lindung,” sebutnya. Kondisi ini jelas menyulitkan untuk melakukanpembukaan dan pengembangan sentra-sentra ekonomi baru. “Mungkin takbanyak yang tahu, kantor bupati di Sarimalak juga termasuk ke dalam kawasanhutan lindung,” sebutnya.***

Drs. Asyirwan Yunus, M.Si, mengetuai Tim Safari Ramadhan yang dilakukan di nagari Koto Alam Kec.Pangkalan

LIPUTAN KHUSUS

Page 10: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

PROFIL NAGARI1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/201210 SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Warga Maek DambakanSMA atau SMK Negeri

“Kami warga Nagari Maek sudah ingin memiliki sekolah di tingkat SMA ataupun SMK di sini.Agar nantinya anak-anak tidak lagi keluar dari Nagari Maek untuk menuntut ilmu.”

KENDATI terbilang sebagai nagari tertua di Provinsi Sumatera Barat, yangkonon melebihi usia Nagari Pariangan di Kabupaten Tanahdatar; tapi NagariMaek di Kecamatan Bukik Barisan masih dihadapkan dengan sejumlah

keterbatasan, terutama keterbatasan infrastruktur jalan dan jembatan, serta keterbatasansarana dan prasarana pendidikan.Iwan, Wali Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek,menjelaskan soal keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan yang menyebabkanbanyak di antara anak Nagari Maek yang tidak sempat mengecap jenjang pendidikanformal yang memadai. “Pendidikan masyarakat di sini rata-rata hanya tamatan SMP.Bagi   keluarga yang mampu, mereka  bisa  melan-jutkan pendidikan  anaknya ke  luarNagari Maek. Karena di Nagari Maek sendiri,” katanya. Apa pasal? “Karena di NagariMaek sendiri sejauh ini tidak ada satupun sekolah lanjutan seperti SMA dan SMK didaerah tersebut,” tambah Iwan. “Padahal kami warga Nagari Maek sudah ingin memilikisekolah di tingkat SMA ataupun SMK di sini. Agar nantinya anak-anak tidak lagi keluardari Nagari Maek untuk menuntut ilmu, karena cara seperti itu jelas menuntut biayayang lumayan tinggi,” tambah Iwan.Selain keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan,Nagari Maek juga dihadapkan keterbatasan infrastruktur dasar –terutama dari jenisjalan dan jembatan—dan relatif masih rendahnya kualitas pelayanan aparat kepadamasyarakat setempat. Satu misal, akses jalan yang rusak dan tak kunjung diaspal,jembatan banyak yang telah lapuk, akses telekomunikasi yang tidak terjangkau ke NagariMaek, puskesmas yang tidak bisa melayani masyarakat dengan maksimal danpem-buatan data  berupa  akte  kelahiran menurut mereka  sangat  berbelit. Tiap  tahun,tambah Iwan, warga di sana selalu menyampaikan aneka keluhan yang sama kepadaaparat pemerintahan di tingkat yang lebih tinggi. “Bukan hanya itu saja, ketikamusrembang   di  tingkat  jorong dan nagari, masyarakat  selalu menyampaikan   keluhanagar nagari Maek bisa sedikit lebih maju,” katanya. “Mungkin telah puluhan kali kamiselalu menyam-paikan. Mungkin juga pemerintah telah bosan mendengar aspi-rasi kamisupaya   jalan me-nuju Nagari Maek diaspal,  tetapi sampai sekarang keinginan tersebutbelum juga terwujud. Kami berharap agar jalan utama menuju Nagari Maek segera diaspal supaya pere-konomian masyarakat Nagari Maek bisa me-ning-kat,” ungkap Sawir,salah seorang warga Nagari Maek. Begitu parahnya kondisi jalan menuju Nagari Maek,seseorang yang bernama Fatris Mohammad Faiz menuliskan bahwa kendati Maek hanyaterletak sekitar 40 km dari Payakumbuh, tapi jarak tempuh yang 40 km itu menjadisesuatu yang tidak mudah mudah untuk sampai ke negeri yang dililit gunung itu. “Setelahsampai di Pasar Limbanang, berbeloklah ke kiri: tanjakan-tanjakan terjal menanti,penurunan rumit, tikungan patah siku yang dibarengi aspal pecah sepanjang puluhankilometer,” tulisnya. “Kalau belum pernah ke Maek, sedapat mungkin berhati-hati. Supirluar kota pun belum berarti di sini,” seorang mengingatkan ketika mobil yang ia tumpangiberhenti karena jalan kecil dan tidak bisa dijalani dua mobil sekaligus. Anda akan melaluitikungan demi tikungan tajam. Jatung terasa ciut. Betapa tidak, jurang dalam yang terjalmenghimbau, sedang jalan tak henti dihinggapi lubang yang banyak-lubang dari badanjalan yang koyak.

Nagari Terluas

Dalam jajaran nagari di Kecamatan Bukik Barisan, Nagari Maek tercatat sebagai nagariterluas dengan luas 122,06 km2 atau 41,5% dari luas keseluruhan Kecamatan BukikBarisan. Nagari itu terdiri dari 12 jorong, yaitu Jorong Koto Gadang, Sopan Tanah,

Bungo Tanjuang, Aur Duri, Ampang Gadang I, Ampang Gadang II, KotoTinggi I, Koto Tinggi II, Koto Tinggi III, Ronah, Sopan Gadang, danNenan.Irdapel Masrizal A.Md., Wali Nagari Maek priode 2010-2016 yangdilantik berdasarkan Surat Keputusan Bupati Limapuluh Kota Nomor.626/BLK/2010 untuk menggantikan Pjs. Wali Nagari Nurjasri Putra.ST pada Kamis(13/1), membenarkan kondisi infrastruktur memprihatinkan di kawasan yangia pimpin. Irdapel mengakui kondisi jalan di Nagari Maek sangat parah. “Siapasaja yang datang ke Maek, pasti merasakan kondisi itu,” katanya. Bahkan,Irdapel berani mengklaim bahwa sejak Indonesia merdeka, pengaspalan jalan keMaek tidak pernah dilakukan secara tuntas. Kondisi yang sama juga terjadi padajenis infrastruktur dasar lainnya seperti jembatan. Dijelaskan Irdapel, nagari yangdipimpinnya memiliki 17 unit jembatan. “Umumnya berbentuk jembatan kayudan jembatan gantung.

Tapi sebagian besar kondisi fisik jembatan itu telah rusak,” iamenambahkan.Menurut Irdapel, salah satu jembatan yang mendesak dan strategisdibangun di Nagari Maek adalah jembatan yang menghubungkan antara JorongNenan di Nagari Maek dengan Kecamatan Kapur IX, di mana jembatan ini beradadi ruas jalan kabupaten. “Pemerintah juga perlu membangun jembatan yangmenghubungkan Nagari Maek dengan pusat Kecamatan Bukik Barisan,” katanya.“Sudah berkali-kali jembata itu diusulkan melalui musrenbang,” tambahnya.Mayori tas warga nagari yang berpenduduk sekitar 13.000 jiwa itumenggantungkan sumber perekonomiannya dari sektor pertanian. Luas lahanpertanian sana di nagari itu mencapai 1.099 hektar, yang terdiri dari sawah produktifdan tadah hujan. Untuk mendukung kegiatan di sub-sektor tanaman pangan ini,menurut Irdapel, kendala utama yang sering dihadapi petani adalah kasuskelangkaan pupuk. “Pupuk bersubsidi sangat sulit di sini,” bebernya. Persoalanpembangunan di sub-sektor tanaman pangan dilengkapi dengan persoalanketerbatasan jaringan irigasi teknis.

Irdapel bahkan berani mengatakan bahwa Nagari Maek memiliki jaringan irigasipaling banyak di Kabupaten Limapuluh Kota, mencapai 200 jaringan. Tapi, sepertidijelaskan Irdapel, hanya sekitar 30 persen saja dari jaringan irigasi yang ada itudalam kondisi baik, sementara selebihnya dalam keadaan rusak.Potensi lain yangdimiliki oleh Nagari Maek adalah di sub-sektor perkebunan dengan menjadikangambir sebagai komoditas andalan. Luas areal perkebunan gambir di daerah itumencapai 3.000 hektar dengan tingkat produksi yang mencapai sekitar 60 ton/pekan. Tapi, menyusul jatuhnya harga gambir sejak sekitar dua tahun belakangan,ikut membuat perekonomian para petani gambir di nagari itu menjadi kelimpungan.Nagari Maek juga memiliki potensi perkebunan pinang, di mana saat ini jumlahnyaditaksir sebanyak 200.000 batang. “Tanaman pinang menjadi salah satu tumpuanekonomi warga Nagari Maek,” kata Irdapel kepada Padang Ekspres. Buktinya,tambah Irdapel, hampir tiap keluarga di nagari itu memiliki batang pinang. Berbedadengan gambir, komoditas pinang jarang menjadi objek permainan harga paratoke.Andalan lain perekonomian masyarakat Nagari Maek adalah sub-sektorpeternakan, di mana yang paling dominan yang diusahakan masyarakat di sanaadalah peternakan sapi. Saking berkembangnya peternakan sapi di nagari itu,Irdapel menggambarkan dengan kalimat: “Hampir setiap keluarga di sini beternaksapi dengan jumlah 1 sampai 5 ekor sehingga tidak heran bila saat ini Maekmemiliki sapi sebanyak 3.000 ekor,” sebutnya.

Dengan beternak sapi, menurut Irdapel, warga Nagari Maek bisa menyekolahkananaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi. Irdapel sendiri bertekad menjadikanMaek sebagai nagari sentra peternakan sapi. Tapi, diingatkan Irdapel, untukmencapai tujuan itu, populasi sapi Maek yang kini sekitar 3.000 ekor, hendaknyaditambah. “Makanya kita berharap pemerintah ikut turun tangan. Kalau soal lahan,tersedia cukup luas,” tambahnya. Kecuali pada sektor pertanian dengan berbagaisub-sektornya seperti perkebunan dan peternakan, perekonomian masyarakatNagari Maek juga ditopang oleh usaha jahit-menjahit. Menurut Irdapel, sekitar 30persen perempuan di nagari yang terkenal dengan menhirnya itu punya usahasampingan berupa jahit-menjahit, di mana sebagian besarusaha itu diwarisi secaraturun-temurun. Andalan lain Nagari Maek adalah sektor pariwisata. Di NagariMaek terdapat beratus-ratus menhir, yang menandakan Maek sebagai nagari tertuadi Minangkabau. Selain menhir, Nagari Maek juga memiliki Bukik Posuak ataubukit yang berlubang. Potensi lain di bidang kepariwisataan yang dimiliki NagariMaek adalah air terjun yang tidak kalah indahnya, yaitu air terjun Sarosah Barasokdi Jorong Ampanggodang.***

Nagari Maek

Page 11: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

KESEHATAN1- 15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012 11SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

RSUD Suliki Berubah Nama jadiRSUD Prof. DR. Darwis St. Bosa

“Diharapkan pemberian nama RSUD Suliki dapat disingkat dengan RSUD Dr. Ahmad Darwis saja untuk memudahkanmasyarakat untuk mengingat, mengenal serta menyebutnya.”

KALAU selama ini kita mengenal nama RSUD (rumah sakit umum daerah) Sulikidi Kecamatan Suliki dengan sebutan sebagai RSUD Suliki saja, maka untukmasa-masa mendatang kita harus membiasakan diri dengan sebutan baru untuk

rumah sakit tersebut, yaitu RSUD Prof. DR. Darwis St. Bosa.

Itu setelah DPRD Kabupaten Limapuluh Kota melalui sidang paripurna di gedung DPRDsetempat di Sarilamak, Senin (30/7), menerima ranperda (rancangan peraturan daerah)dari Pemkab Limapuluh Kota tentang peubahan nama rumah sakit itu dari RSUD Sulikimenjadi RSUD Prof. DR. Darwis St. Bosa. Pada kesempatan yang sama juga dibahastentng Ranperda Perhitungan Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran2012.

Meskipun Fraksi Demokrat dan fraksi PAN (Partai Amanat Nasonal) menyatakan menolakRanperda tentang Perhitungan Pelaksanaan Pertanggungjawaban Tahun Anggaran 2011,namun tercatat sebanyak empat fraksi lain, yaitu Fraksi Golkar, Fraksi PKS, Fraksi BPNB,dan Fraksi PPP, dapat menyetujui dan menerima ranperda yang disampaikan oleh PemkabLimapuluh Kota beberapa waktu yang lalu itu. Lain halnya dengan Ranperda PerubahanNama RSUD Suliki, keseluruhan fraksi memiliki pendapat yang sama yakni menyetujuiranperda tersebut, meskipun terdapat beberapa catatan yang disampaikan oleh masing-masing fraksi. Di antaranya catatan dari Fraksi Bintang Perjuangan Nurani Bangsa yangberharap pemberian nama dapat disingkat dengan RSU Dr. Ahmad Darwis saja untukmemudahkan masyarakat untuk mengingat, mengenal serta menyebutnya.

Fraksi PAN memberikan pendapat, jika dikemudian hari ada tokoh yang punya nilai lebihberkontribusi terhadap daerah, khususnya Kabupaten Limapuluh Kota (ia mencontohkandr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo yang kini menjabat sebagai Bupati Limapuluh Kota),maka nama rumah sakit itu dapat ditinjau ulang dan diganti namanya menjadi RSU dr.Alis Marajo. Pendapat Fraksi PAN ini diaminkan oleh sejumlah fraksi lainnya.Menyangkut Ranperda Perhitungan Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBD TahunAnggaran 2011, “Meskipun melalui pembahasan yang alot dan banyak masukan demikemajuan di masa mendatang, di antaranya harapan untuk pendataan PAD (pendapatanasli daerah) yang lebih akurat sehingga tidak ada pendapatan asli daerah yang tidakterdeteksi dan menguap begitu saja,” ujar Herman, wakil dari Fraksi PKS.

Peningkatan Kualitas Pelayanan

RSUD Suliki sejauh ini tercatat sebagai satu-satunya rumah sakit milik Pemkab LimapuluhKota, maka tak heran banyak harapan tertumpang kepada rumah sakit tersebut. Informasiyang diterima menyebutkan, jajaran manajemen di rumah sakit itu terus berupayameningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, selain juga tengah berupayameningkatkan status RSUD tersebut.

Tapi, RSUD itu bukannya tanpa persoalan. Yang menonjol, sebagaimana informasi yangditerima, antara lain sejauh ini RSUD tersebut belum dialiri air PDAM. Sekadar diketahui,sejak berdiri RSUD tersebut berada di kelas tipe D. Kini manajemen RSUD tengahmengupayakan akreditasi untuk mendapatkan pengakuan lima pelayanan medik sehinggastatus RS itu bisa meningkat menjadi tipe C.

“Jika kita beranjak dari persyaratan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, syaratuntuk naik kelas ke tipe C sudah terpenuhi. Yakni fasilitas pelayanan medik spesialdasar, dari empat persyaratan, sudah ada tiga (kebidanan, bedah dan penyakit dalam).Dalam waktu dekat, sejumlah dokter spesialis dasar yang disekolahkan dan sudah adayang tamat,” ujar Direktur Utama RSUD Suliki, dr. Adel Noviarman.

Adel menambahkan bahwa dari sisi fasilitas, RSUD Suliki juga sudah memiliki penunjangspesialis, yakni mata. Kini akan kembali bergabung dua dokter spesialis labor dananestasia. “Jika dihitung dari sisi tempat tidur (TT), kita memang masih memiliki 68, dari100 tempat tidur yang dipersyaratkan,” tukuk Adel. Harus diakui, jumlah kunjungan keRSUD tersebut tergolong tinggi. Sejak beberapa bulan belakangan, satu misal, kunjunganke RSUD itu malah membludak. Pihak pegelola RSUD mengaku kekurangan tempat tidur.

“Sejak ditambahnya sistem pelayanan kunjungan pasien, khususnya pasien anak,mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dibanding sebelumnya,” kata Adel, akhirMei lalu.Berhubung karena minimnya tempat tidur untuk pasien inap, menurut Adel,selama ini pihak RSUD Suliki hanya mampu menampung 68 pasien rawat inap. Andaidipaksakan menambahnya hingga hitungan seratus unit, tidak akan muat dan bakaltampak acak-acakan.

“Insya Allah, Desember mendatang tambahan bangunan RSUD akan selesai. Dengan demikianRSUD Suliki yang saat ini berstatus D akan ditingkat menjadi C. Syarat utamanya adalahmemiliki 100 unit tempat tidur pasien. Sementara saat ini, kita baru memiliki 32 unit. Secaraadministratif, RSUD Suliki sudah layak menyandang status tipe C,” kata Adel.

Tapi, di tengah kemajuan signifikan yang dialami RSUD Suliki, sebuah persoalan yang sejauhini belum bisa dicarikan solusinya adalah sumber air bersih. Sebab, RSUD Suliki hingga kinimasih dihadapkan minimnya sarana air bersih karena belum dialiri oleh air PDAM. Untuk airbersih, rumah sakit ini mengandalkan aliran sungai Batang Sinamar yang disuling.

“Karena keterbatasan jaringan PDAM, hingga saat ini untuk layanan air bersih, kitamengandalkan air Batang Sinamar. Tidak kurang 300 meter kita alirkan pipa untuk disalurkanke bak penyuling yang kita buat sendiri,” kata Ade. Diakui Ade, pihaknya sudah berusahaberkoordinasi dengan PDAM Limapuluh Kota. “Namun karena PDAM masih melakukanupaya penyambungan baru, hingga kini belum ada realisasinya,” ucapnya.

Apakah memang kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat sudah membaik? Adamalah pihak yang meragukan hal itu. Zulfahmi, anggota Komisi C DPRD Kabupaten LimapuluhKota, misalnya, malah menengarai bahwa daerah ini tiap tahun mengalami kerugian akibatkehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) belasan miliar rupiah dari kegagalan memberikanpelayanan kesehatan pada masyarakat.Pasalnya, menurut Zulfahmi, hampir 80 persen wargaber-KTP Kabupaten Limapuluh Kota tidak mencari pelayanan kesehatan di Rumah SakitDaerah Suliki, melainkan lari ke beberapa rumah sakit di Kota Payakumbuh. Dari pantauanpartainya, menurut Zulfahmi,    pasien dua  rumah sakit  besar di  Paya-kumbuh sebagian  besarberasal dari Kabupaten Limapuluh Kota.

“Kepala  daerah  kita  kurang memperhatikan  bidang kese-hatan  umum.  Suatu  contoh,  tigatahun anggaran diberikan ke RSUD Suliki untuk men-jadi Rumah Sakit Tipe C, namun tetapdipangkas atau tidak dilaksanakan. Akibatnya kualitas pelayanan di RSUD Suliki tidak kunjungmembaik, dan warga kita lari ke RS Adnan WD Paya-kum-buh un-tuk berobat,” papar Zulfahmi.

Dijelaskan Zulfahmi, Kota Payakumbuh mendapat PAD dari RS Adnan WD Payakumbuhsebesar Rp16 miliar, di mana sekitar Rp12 miliar di antaranya berasal dari kontribusi wargaLimapuluh Kota. Kemudian ditambah lagi PAD dari RS Ibnu Sina Paya-kumbuh sekitar Rp5miliar, diperkirakan juga berasal dari kantong warga ber-KTP Kabupaten Limapuluh Kota.

“Perkiraan saya, kedua rumah sakit tersebut punya pendapatan lebih kurang Rp20 miliar. Iniberbanding terbalik dengan PAD Limapuluh Kota dari RSUD Suliki yang masih berstatus tipeD  hanya men-capai Rp3,3 miliar  per  tahun,”  katanya. “Apakah  ini akan  kita  diamkan  saja,padahal  bupati  kita  seka-rang  seorang dokter,”  tambah Zulfahmi,  miris. Zulfahmi  jugamenyayang-kan bahwa Pemerintah Kabupaten Lima-puluh Kota  hingga  saat  ini  belum  jugasungguh-sungguh memikirkan persoalan kese-hatan masyarakatnya. Ia menunjuk contoh, dibeberapa  nagari  atau  jorong masih  ada  yang  belum  terakses  oleh  pelayanan  keseha-tan.Zulfahmi mencontohkan di Jorong Sikabu-kabu Nagari Tanjung Aro hingga saat ini belummempunyai tempat pelayanan kesehatan. “Sikabu-kabu Kenagarian Tanjung Aro yang memilikijumlah penduduk lebih kurang 2.500 jiwa, masyarakatnya mengeluh tidak adanya pelayankesehatan di tempat mereka,” katanya. (ike/ely)

Rumah Sakit Umum Daerah Suliki

Page 12: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

IKLANSinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

12 1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012

Page 13: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

INFRASTRUKTUR1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012 SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

13

Jalan Kelok Sembilan Buka-tutup

50 KOTA – Syaratnya, kecepatan kendaraan yang menempuh jembatan, tidakboleh melebihi 40 kilometer/jam. Dinas Prasjal Tarkim dan Dinas PerhubunganSumatra Barat, serta Polres Limapuluh Kota, memberlakukan buka-tutup. Tahapawal, jelang Idul Fitri, jembatan dibuka untuk pengendara yang meluncur dariarah Riau menuju Sumbar. Selepas Lebaran, fasilitas jalan disuguhkan untukkendaraan dari Sumbar menuju Riau selama tujuh hari. Ujicoba pemakaianjembatan layang, dijadwalkan Selasa (14/8).Hanya saja, demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu-lintas dan ancamankeselamatan pemudik, Kapolres AKBP Partomo Iriananto dan WakapolresKompol Heru Ekwanto, meminta kepada pihak kontraktor, pemerintah provinsidan pemerintah daerah, lebih dulu membersihkan lapak-lapak di pinggir jalansebelah kiri, arah Sumbar. Lapak sejenis warung kopi, berjumlah lebih kurangenam unit dan terletak di bibir jalan, pintu masuk jembatan layang. “Jika warungtidak dipindahkan, kami belum berani memberikan izin ujicoba pemakaianjembatan. Sebab akan mengancam keselamatan banyak jiwa,” tegas Kapolres,menjawab permintaan Kadis Prasjal Tarkim Sumbar, Suprapto.Kapolres meminta, sebelum dioperasikan, seluruh material proyek harus sterildari jembatan layang. Tidak terkecuali, pihak pekerja diminta membersihkan sisacat pembatas jalan. “Pokoknya harus steril dulu, baru kita buka,” pungkas PartomoIriananto. Sikap tegas Kapolres, diangguki Bupati Alis Marajo dan disetujuiSuprapto. Tidak hanya sekadar menyetujui, hari ini dijadwalkan, pembukaanujicoba jembatan layang dipimpin Gubernur Irwan Prayitno. “Kalau bisa, PakGubernur saja yang memimpin ujicoba pemakaian fly over,” pinta Alis Marajodidampingi Kabag Humas, M Siebert.

Kendati sempat tertunda selama tiga kali, akhirnya uji coba pemakaian jembatan layang (fly over) Kelok Sembilan yangmenghubungkan Provinsi Sumatra Barat dengan Riau, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota, akhirnya terwujud Rabu(15/8) sore.

Fly Over Kelok 9

Ini apresiasi untuk perantau,” sambung mereka. Suprapto membantah, proyekjembatan layang kelok sembilan plus peledakan bukit yang dilakukan di sekitarproyek, telah merusak hutan cagar Alam Aia Putiah, Kecamatan Harau, sepertiyang ditemukan sejumlah aktivis LSM dan pecinta lingkungan. Menurut dia,peluasan pengerjaan proyek hingga peledakan perbukitan, sudahdikoordinasikan dengan Dinas Kehutanan. “Aman, tidak ada kerusakan,”pungkas dia.

Pelayanan prima

Beberapa sopir pengangkut beras dan telur asal Limapuluh Kota menuju Riauketika diinformasikan kabar pembukaan jembatan layang, girang hatinya.Mereka berharap pembukaan jembatan layang dapat meminimalisir terjadinyakemacetan arus mudik lebaran. Aparat Kepolisian Resor Limapuluh Kotamencatat, volume kendaraan yang melewati Sumbar-Riau masih normal.Kemungkinan besar, menurut Kapolres Partomo Iriananto dan Kasat LantasAKP Agustober, puncak kepadatan aktifitas jalan negara Sumbar-Riau akanberlangsung H-3 sampai H-2 lebaran.Kendati demikian, jajaran Polres jauh hari sudah menerjunkan ratusan personildari beragam satuan dan Polsek terdekat, untuk mengamankan arus mudikdan memberikan pelayanan ops ketupat. “Kita punya dua pos, 24 jam dibuka,”kata Kasat Lantas. Selain menempatkan anggota di pos pelayanan danpengamanan, Polres juga menyebarkan intelijen dan anggota Sat Reskrim disejumlah titik lokasi yang dianggap rawan kriminalitas. ***

Dikawal 24 jam

Suprapto menjelaskan, selama ujicoba, jembatan layang kelok sembilan yangdibangun melalui APBN bernilai ratusan miliar tersebut akan dikawal ketat petugaskepolisian, Dinas Perhubungan dan Pol PP selama 24 jam. Sepekan setelah lebaran,aktivitas lalu-lintas di jembatan layang resmi ditutup, hingga pengerjaan proyektahap II tuntas dilakukan. Suprapto mengemukakan, pembatasan kecepatankendaraan dilakukan karena beberapa faktor. “Kita bisa lihat, pinggir pembatasjembatan, kondisinya rendah.Setelah itu, lampu penerang jalan juga belum lengkap. Makanya, pengendara tidakboleh ngebut,” ujar Suprapto. Mudrika menyebutkan, buka-tutup jembatan layang,merupakan bentuk penghargaan pemerintah provinsi kepada perantau yang pulangkampung. “Makanya, tahap awal jembatan layang ini kita buka dari arah Riau.Setelah lebaran nanti, baru dibuka untuk pengendara dari Sumbar ke Riau.

Alis Marajo AKBP Partomo Iriananto

Page 14: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

HUMANIORA & PERISTIWA14 1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Bazda Berikan THR unt uk Must ahiq“Saraso Mandapek Durian Runtuah”

Selain membagikan THR kepada para mustahiq, Bazda Kabupaten Limapuluh Kota juga menyampaikan laporan keuangan yang meliputibantuan produktif, bantuan konsumtif, bantuan kebakaran, beasiswa pendidikan, pengobatankepada yang membutuhkan.

KETIKA Lebaran tahun ini dihadapkan dengan kondisi perekonomian yang sangat sulit, apalagi bagi kalangan berekonomilemah, apa yang dirasakan saat ada pihak lain yang bersedia membantu dengan mengulurkan sejumlah dana? “Sarasomandapek durian runtuah,” aku seorang warga kurang mampu, yang enggan ditulis namanya. Si warga dimaksudmengatakan hal tersebut saat Bazda (Badan Amil Zakat Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota menyerahkan bantuan THR(tunjangan hari raya) bagi 350 mustahiq di daerah ini dalam sebuah acara di aula Kantor Bupati Limapuluh Kota diSarilamak, belum lama ini. Masing-masing mustahiq menerima bantuan dalam menghadapi Lebaran tahun ini berupa uangtunai sejumlah Rp500.000. Tampak hadir dalam acara penyerahan bantuan untuk para mustahiq itu Wakil Bupati LimapuluhKota Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si, dan didampingi oleh Kapolres Lima Puluh Kota yang diwakili oleh Bastinofel danKepala Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota Drs. H. Zakaria. Sejumlah undangan lain dariberbagai kalangan juga tampak dalam acara tersebut. Pembagian THR itu sangat dinanti-nantikan oleh mustahiq yangtelah memenuhi aula kantor Bupati sejak pagi. Tidak kurang 500 ribu rupiah didapatkan oleh para mustahiq dengan totaldana yang dikeluarkan oleh Bazda sebesar Rp180 juta. Suasana semakin mengharu biru saat seorang mustahiq yangbernama Nofri Rahmadika, warga Lubuak Simato, Sungai Antuan, Mungka, berbagi pengalaman tentang kisah hidupnyayang telah sukses menjadi dokter dan melanglang buana ke luar negeri atas bantuan biaya pendidikan dari Bazda.

Selain membagikan THR kepada para mustahiq, Bazda Kabupaten Limapuluh Kota juga menyampaikan laporan keuanganyang meliputi bantuan produktif, bantuan konsumtif, bantuan kebakaran, beasiswa pendidikan, pengobatan kepada yangmembutuhkan. Dengan demikian, selama Januari sampai Agustus 2012, Bazda Limapuluh Kota sudah menyalurkan danazakat sebesar Rp755 juta.HJ. Dt. M.S.Junjungan S.Pd. M.Pd., Ketua Bazda Kabupaten Limapuluh Kota, lebih jauhmenjelaskan bahwa tahap pertama 13 Januari 2012 jumlah distribusi Rp20 juta, tahap II 29 Januari 2012 Rp 20 juta, tahapIII 7 Maret 2012 Rp 5 juta, tahap IV 29 Maret 2012 Rp 5 juta, tahap V 3 April Rp 160 juta, tahap VI 28 Mai 2012 Rp10 juta,tahap VII 22 Juni 2012 Rp 335 juta, tahap VIII Juli-Agustus 2012 20 juta dan 7 Agustus 2012 Rp 180 Juta untuk 350 orang.

HJ. Dt. M.S.Junjungan juga menilai, apabila potensi zakat PNS ini dioptimalkan pemungutannya yang bisa mencapaiRp486 juta per bulan, maka diyakini dapat membantu program pemerintah dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan.Selain juga zakat yang terkumpul itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti memberibantuan produktif, dapat melakukan usaha dengan modal yang diberikan BAZ, sesuai apa yang bisa dan sanggup daripenerima bantuan untuk membuat usaha sehingga penerima bantuan dapat berusaha sendiri dan juga BAZ dapatdipergunakan untuk bea siswa pendidikan bagi anak sekolah dari keluarga kurang mampu, dan kegiatan sosial lainnya.

Dengan BAZ ini, menurut HJ. Dt. M.S.Junjungan, ke depan diharapkan tidak ada lagi dari keluarga kurang mampu yangtidak punya pekerjaan tetap guna untuk membiayai anggota keluarga dan juga tidak ada lagi anak-anak yang putussekolah hanya karena alasan keterbatasan biaya pendidikan. “Semua anak di Kabupaten Limapuluh Kota harus bersekolah,yang dananya bisa diambilkan dari hasil zakat PNS ini,” tegasnya.Disamping itu, tambah Jayusman, ke depan BAZKabupaten Limapuluh Kota juga akan melakukan sebuah program baru, yaitu berupa jaminan kesehatan bagi keluargakurang mampu. “Insya Allah pada tahun 2012 mendatang BAZ Limapuluh Kota akan mendata keluarga kurang mampuyang berhak mendapatkan bantuan jaminan kesehatan melalui bantuan BAZ,” tambah Jayusman. Wabup AsyirwanYunus menyampaikan rasa bangganya kepada Bazda yang berhasil menyalurkan zakat kepada mustahiq. Asyirwan Yunus

Mimpi it u akan Menjadi Kenyat aan…HARAPAN warga Jorong Ateh, Kanagarian Sungai Rimbang, Kecamatan Suliki, untuk pembukaan jalan dan pembangunan jembatan ke kawasan mereka tampaknya hanya tinggal

menunggu waktu untuk menjadi kenyataan. Pihak kabupaten telah memberi sinyal bahwa pekerjaan itu sudah dianggarkan di APBD Limapuluh Kota tahun anggaran 2013. Ir. EmnofriMP, Sekretaris Dinas PU Limapuluh Kota yang mendampingi safari Ramadhan Wabup Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. ke jorong itu, Rabu (1/8), menjelaskan pemkab sangat memperhatikanmasalah itu. Buktinya, sebelum Ramadhan lalu jalan ini sudah ditinjau Bupati dengan Dinas PU. Hasilnya, untuk mempercepat realisasi jembatan tersebut, direncanakan akan membangunjembatan kayu dari batang kelapa yang kekuatannya diperkirakan bisa dilalui oleh kendaraan dengan beban maksimal 10 ton. Rencana jembatan ini mengadopsi konsep jembatan di wilayahtambang Galugua di Kecamatan Kapur IX yang mampu dilalui kendaraan dengan beban 40 ton. Untuk pembangunannya diharapkan melalui program Gerbang Gor yang melibatkanpemerintah daerah dan masyarakat sehingga pembangunannya cepat terealisasi. “Sementara untuk pembukaan jalan sudah diusulkan anggarannya tahun 2013 dan sedang dibahasdengan DPRD. Mudah- mudahan anggarannya disetujui DPRD,” katanya. Emnofri menyatakan hal itu untuk menanggapi usulan masyarakat setempat tentang pembukaan jalan danpembangunan jembatan di sana. “Jembatan dan pembukaan jalan itu sangat menjadi buah mimpi kami, Pak,” kata salah seorang warga masyarakat Jorong Ateh Koto. Dikatakan, proposal

dan surat-menyurat lainnya tentang pembangunan jembatan dan jalan tersebut sudah diusulkan sejak 1985,namun belum ada respon yang nyata sampai saat ini. “Sehingga sejak merdeka Jorong Ateh Koto belumpernah ditempuh kendaraan roda empat. Mungkin satu-satunya jorong di Kecamatan Suliki yang belum pernahditempuh oleh kendaraan roda empat,” tambahnya. Dalam perjalanan tim safari Ramadhan Pemkab LimapuluhKota menuju Jorong Ateh Koto, mobil dinas wakil bupati dan rombongan memang tidak sampai masuk kelokasi, dan hanya sampai Jorong Lombah, yang terletak di perbatasan dengan Jorong Ateh Koto. Untukmenuju Jorong Ateh Koto, dihalangi oleh sebuah sungai, yang sampai saat ini belum dilengkapi denganjembatan penghubung. Memang ada penghubung di antara kedua jorong itu, yaitu sebuah jembatan gantung,tapi kondisi fisik jembatan gantung itu sudah sangat sangat memprihatikan. Dari situ Wakil Bupati dan SKPDlainnya dijemput oleh masyarakat dengan motor untuk menuju mesjid yang akan dikunjungi. Jalan menujuAteh Koto sepanjang 1 km yang hanya muat dilalui motor tersebut kondisinya menanjak terjal.

Sebelumnya, Selasa (31/7), tim safari Ramadhan Pemkab Limapuluh Kota di bawah pimpinan Wabup AsyirwanYunus mengadakan safari Ramadhan ke Jorong Koto Baru, Kecamatan Mungka. Dalam kesempatan itu, Wabupdidampingi Staf Ahli Taufik Hidayat, Kasat Pol PP Nasriyanto, Kepala Dinas Perikanan dan Kesehatan HewanPriyadi Budiman, Kabag Humas dan Protokoler, M. Siebert beserta staf dan Bagian Kesejahteraan RakyatSekretariat Daerah. Dalam kesempatan itu, Wabup Asyirwan meminta masyarakat setempat untuk menyampaikanaspirasi maupun pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan dapat menjawab semua kebutuhan dan uneg-unegyang ada di masyarakat. Hal tersebut disambut baik oleh masyarakat setempat yang terkenal dengan nagaripenghasil telur dan ternak ayam terbesar di Lima Puluh Kota ini. Pada kesempatan itu, Wabup mberikanbantuan kepada Masjid Muslimin yang diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuanmasjid. (wira)

juga mengucapkan selamatkepada salah Nofri Rahmadika,yang telah berhasil membuktikan bahwa kekuranganekonomi bukan alasan mematikan keinginan melanjutkanpendidikan ke yang lebih tinggi. Diharapkan prestasi Dikadapat memacu motivasi masyarakat lainnya untuk tetapberusaha dan tidak mudah putus asa dalam menjalanihidup.(ike/her)

Penyerahan THR BAZDA oleh Wakil Bupati Asyirwan Yunus

Wakil Bupati Asyirwan Yunus menyerahkan bantuan saat Safari Ramadhan diKenagarian Sungai rimbang

Page 15: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/20111-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012 15SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

SEKILAS INFOKOTO ALAM – Dalam kunjungan safari Ramadhan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan YunusM.Si. ke Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Minggu (5/8), berkesempatan menyerahkan bantuandana sebesar Rp2,2 juta untuk pembangunan WC di Masjid Raya yang ada di kanagarian itu. Menurut WabupAsyirwan yang didampingi oleh sejumlah kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkup Pemkab LimapuluhKota, nilai bantuan sebenarnya dari Pemkab Limapuluh Kota untuk masjid tersebut sebesar Rp1,5 juta, samadengan nilai bantuan untuk masjid-masjid lain di daerah itu. “Tapi sebelum sampai di sini, kami sempat badoncek,dan terkumpullah dana sebanyak Rp2,2 juta,” jelas Wabup. Zulkfli Lubis, pengurus Masjid Raya, menerangkanpembangunan WC bagi kepentingan masjid itu sudah sangat mendesak dilakukan, karena sejauh ini masjid yangtergolong megah untuk ukuran Nagari Koto Alam tersebut belum dilengkapi dengan WC. “Lokasinya sudah ada,tapi dana belum mencukupi,” kata Lubis, sambil menunjuk lahan di sisi kanan masjid. “Diharapkan dengan bantuanWabup itu, rencana pembangunan WC bisa segera dimulai,” tambahnya.(e2)

Desak Penyuluh Bergerak CepatSARILAMAK - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Limapuluh Kota Resman Kamar meminta 167 penyuluh pertanian,peternakan, dan kehutanan agar bergerak cepat dalam meningkatkan sumber daya petani. “Pemerintah sudah berupaya mewujudkanketahanan pangan dan meningkatan kesejahteraan petani. Tapi, dari rapat kor-dinasi yang dipimpin Presiden SBY, enam hambatanmasih ditemui di bidang pertanian,” katanya. Enam hambatan itu, menurut Resman saat menyerahkan sebanyak 25 unit sepedamotor buat para penyuluh di Kabupaten Limapuluh Kota dalam sebuah acara di Sarilamak, Selasa (7/8). adalah masalah lahan,bibit, infrastruktur, sumber daya manusia, dan pembiayaan petani. “Khusus untuk persoalan sumber daya manusia, kita berharapteman-teman penyuluh ikut menyelesaikannya,” kata Sekdakab Resman. Resman meyakini, para penyuluh me-rupakan ujung tombakpem-ba-ngunan di pelosok nagari, terutama di sektor pertanian dengan sejumlah sub-sektornya; selain adanya aparatur pemerintahannagari. Oleh  sebab  itu-lah, menurut Resman,  dengan difasilitasinya kendaraan operasional  untuk penyuluh,  ke depan diperlukanpeningkatan kinerja yang dapat menggenjot kehidupan masyarakat petani dan peternak.(ike)

Bantu Bangun WC Masjid

ResmanPetani Kakao Keluhkan HargaSITJUAH – Sejumlah petani di beberapa nagari sentra kakao di Kecamatan Situjuah Limo Nagari mengeluhkanharga jual kakao (cokelat) yang tidak bergerak pada angka sebagaimana yang diharapkan. “Kalau begini terusharganya, gairah kita berkebun kakao pun menjadi berkurang,” aku Saiful, 37, seorang petani kakao di sana. Dijelaskan,sejak beberapa bulan belakangan harga jual kakao di tingkat pedagang pengumpul hampir tidak pernah lagi menyentuhangka di atas Rp20.000, hanya bergerak antara angka Rp17.000 sampai Rp18.000/kg. Padahal sebelumnya hargajual kakao selalu di atas angka Rp20.000/kg, bahkan pernah menyentuh angka Rp25.000/kg. Sejumlah petani mengakutidak tahu penyebabnya. Menurunnya minat petani mengelola budidaya tanaman kakao, ternyata bukan hanyadisebabkan harga jual yang belum juga kunjung membaik. Sejumlah petani yang ditanya menunjuk penyebab lain,yaitu jenis penyakit tertentu yang gampang menyerang tanaman kakao. Penyakit itu berupa buah kakao yang berubahmenjadi hitam sehingga tak bisa diolah untuk kemudian dilempar ke pasaran.***

6 Program untuk Lima Puluh KotaSIKABU-KABU — Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H. Asyirwan Yunus M.Si. mengatakan bahwa sejumlah programpem-bangunan nasional mengarah ke Kabupaten Li-mapuluh Kota, yang mengisyaratkan Limapuluh Kota sebagai  daerahstrategis di Sumbar. “B-u-tuh komitmen bersama antara masyarakat dan pe-merintah untuk saling mendorong mewujudkanhasil pembangunan guna peningkatan kesejah-teraan masyarakat,” katanya. Keenam program nasional dimaksud, ujar WabupAsyirwan saat berada di Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, Sabtu (4/8), antara lain monumen nasionalPemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, pembangunan Fly Over Kelok Sambilan, dan pembangunanTransmigrasi Nasional di Jorong Koto Tongah, Nagari Galuguadi Kecamatan Kapur IX. Tidak itu saja, tambah mantan anggotaDPRD Provinsi Sumatera Utara itu, program nasional lain--nya yang cukup membanggakan Kabupaten Limapuluh Ko-taadalah keberhasilan program nasional e-KTP yang mampu diselesaikan lebih cepat perekaman-n-ya. “Sehingga menjadikanLimapuluh Kota men-jadi sepuluh besar terbaik di tingkat nasional saat ini,” katanya. Pada berbuka bersama tersebut sekaligusdi berikan bantuan untuk anak yatim.***

Asyirwan YunusPerlu BUMD Kelola PertambanganSARILAMAK – Salah satu sektor andalan Kabupaten Limapuluh Kota adalah pertambangan dengan berbagai jenisnya itu.“Tapi, untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan kegiatan-kegiatan pertambangan di daerah ini, sangat diperlukan keberadaanBUMD (badan usaha milik daerah) yang khusus menangani soal itu,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota,Harmen. Dikatakan Harmen, daerah tidak akan mampu mengoptimalkan pen-dapa-tan-nya dari hasil tambang jika tidak memilikibadan usaha. Sehingga masyarakat akan men-jadi penonton saja dan tidak bisa ikut menikmati hasil tam-bang yang ada di-dae-rah-nya. Selain itu, tambah Harmen, perlu adanya peraturan dae-rah tentang mineral dan pertam-bangan se-hing-gake-de-pannya dengan akan bisa diakomodir atu-ran me-nge-nai Tambang Rak-yat (TR) agar masyarakat. “Kita akan berupayamela-hir-kan peraturan daerah yang nantinya akan mengatur hasil tambang dan mineral. Se-hingga daerah dengan po-tensitambang  yang di-miliki-nya  bisa di-se-jah-tera-kan. Misal-nya di-ben-tuk  badan usa-ha  daerah  ya-ng me-nge-lolaper-tam-bangan,” ucap-nya. Potensi tambang yang di-mi-liki Limapuluh Kota saat ini, seperti adanya batu bara di KecamatanKapur IX.***

Harmen

Page 16: Sinamar Edisi 83

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

PROFIL16 1-15 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

CMYK

Nofrika RahmadikaManisnya “Buah” tak Mudah Berputus Asa“Coba dulu kalau sempat patah arang menghadapi realitasyang ada, mungkin kondisi saya tidak seperti yang saya rasakansekarang.”

NOFRIKA Rahmadika merupakan contoh nyata manisnya “buah” dari sikapdan prinsip hidup yang tidak gampang berputus asa dalam mencapai sesuatu yangdiinginkan. “Kalau sesuatu itu dilakukan dengan niat baik, disertai dengan doayang tiada putus-putusnya, insya Allah akan selalu ada jalan,” kata Ika, begitu iaakrab disapa. Ika punya bukti kongkret “keampuhan” prinsip hidup yang tetap iapegang dengan teguh itu. Kendati berasal dari kalangan keluarga yang tidak mampu,tapi sebagian besar dari cita-cita dan keinginan yang ia rangkai sejak kecil telahberhasil ia capai. “Coba dulu kalau sempat patah arang menghadapi realitas yangada, mungkin kondisi saya tidak seperti yang saya rasakan sekarang,” tambahIka, bangga. Kendati masih duduk di bangku kuliah, penduduk asli Sungai Antuan,Kecamatan Mungka, ini antara lain sudah merasakan secara langsung untukberlanglangbuana ke sejumlah negara di dunia. Pertama kali Ika menjejakkan kakidi negeri orang tercatat pada 2008, di mana saat itu ia dipercaya untuk mewakilikampusnya pada ajang Intenational Medical Islamic Association Confeence(pertemuan mahasiswa kedoktean Islam se-dunia) di Malaysia dan Singapore.Berbagai program beasiswa memang gigih dicari Ika, baik melalui informasi kampusmaupun searching via internet. Buahnya kegigihan itu memang ada. Pada 2010,Ika mendapatkan beasiswa dari kedutaan besar Amerika (USA) di Jakata untukbelajar di Universitas Arizona selama tiga bulan dengan mengantongi izin terlebihdahulu dari kampusnya Unand (Universits Andalas) Padang dalam rangka mengikutiprogam Indonesian English Language Pogam (IELSP).Tidak hanya sampai di situ. Pada 2011 Ika tepilih untuk menjadi duta UnescoYouth Forum Program. Untuk diketahui, program ini merupakan penugasan dariPBB di New Zealand dalam bidang kebencanaan (trauma healing intenational),di mana project tersebut akan diaplikasikan di Cistchut, New Zealand, tahun 2012ini khusus dalam bidang rehabilitasi psikologis pasca-bencana. Direncanakan dalamwaktu dekat ini gadis kelahiran Nagai Sungai Antuan, 1 November 1988 itu jugaakan bertolak ke luar negeri, tepatnya ke Universitas Bucharest, Romania, Eropa,untuk mengikuti International Research Program. Menurut Ika, keberangkatannyake Romania direncanakan setelah pelaksanaan wisuda kedokterannya yang akandilangsungkan pada 1 September 2012 ini di Padang. Kecerdasan Ika memangtidak diragukan. Sejak kecil Ika memang selalu menjadi juara kelas. Bukti lainnyapada tahun 2004 yang lalu, di mana Ika berhasil mendapatkan predikat sebagaiJuara I pada Olimpiade Fisika Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota dan berhakmewakili Limapuluh Kota ke lomba yang sama untuk tingkat Tingkat PovinsiSumatera Barat. Tidak hanya bidang keilmuan yang dikuasainya, agama pun tidakketinggalan menyusul dengan diperolehnya gelar peringkat pertama pada MTQtingkat Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2005 untuk cabang perlombaan MFQ(musabaqah fahmil Qur’an).

Seakan Tak MungkinPadahal, bila merujuk ke belakang, seakan apa yang dirasakan Ika saat ini sebagaisesuatu yang tidak mungkin. Sama dengan anak-anak sebayanya, jenjangpendidikan dasar SD dilalui dan ditamatkan Ika di SD negeri 02 Lubuak Simato.Yang membedakan, kalau kawa-kawannya bersekolah dalam kondisiberkecukupan, Ika malah menjalaninya dengan serba terbatas. Untung saja biayapendidikan di SD tidak terlalu tinggi. Bayangkan, untuk ikut meringankan bebanhidup keluarga, tidak segan-segan Ika turut membantu, antara lain dengan jalan

menjajakan ikan ke sekeliling kampung dengan memanfaatkan jasa sepedaontelnya. “Kasihan orangtua, yang seakan tidak mampu lagi memikul beratnyabeban kehidupan,” kata Ika. Untuk jenjang pendidikan menengah pertama, Ikamemilih bersekolah di MTsN Padang Japang. Alasannya, “Biaya pendidikan disekolah itu tidak seberat dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain yangsederajat,” katanya. Tambahan lagi, sambung Ika, lokasi sekolah itu tidak terlalujauh dari kampung halamannya. Karena kegigihan dan kecerdasan otaknya,saat di MTsN Padang Japang Ika mendapat beasiswa. Makanya, usai di MTsN,Ika kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu MAN,yang lokasinya masih di Padang Japang. “Sepertinya menggantung kalaupendidikan kita hanya sampai di MTsN, makanya saya bertekad untukmelanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” tambahnya. Lulus dari MAN PadangJapang, lagi-lagi berkat kegigihan dan kecemerlangan otaknya, Ika mendapatkanPMDK (penelusuran minat dan kemampuan) ke Fakultas Kedokteran UnivesitasAndalas Padang. “Benar-benar tak disangka,” katanya, mengenang. Tapi, kendatidapat tiket untuk kuliah di sebuah fakultas bergengsi di Unand Padang, lagi-lagiIka dan keluarganya dihadapkan dengan persoalan klasik: di mana akandidapatkan biaya untuk kuliah?. Relatif lama juga Ika dan keluarnya puyenguntuk mencari solusi dari persoalan yang berat yang dihadapi. Di satu sisi, takdiambil tiket kuliah di Fakultas Kedokteran Unand, merupakan suatu tindakanyang sangat merugikan. Sementara di sisi lain, kalau diambil, dari mana biayaakan didapatkan? Apalagi di benak Ika sering terngiang sebuah filosofi, yangmengatakan: “Orang hebat itu tidak lahir dari kesenangan dan kemewahan,melainkan dari perjuangan dan seleksi alam.” Pada akhirnya, jalan bagi Ika untukkeluar dari sebuah kebuntuan akhirnya terbuka juga menyusul setelah Ikamendapatkan bantuan dana pendidikan dari kampus barunya dan dari Bazda(Badan Amil Zakat Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota. “Saya dan keluargadengan hati yang tulus benar-benar mengucapkan terimakasih kepada BazdaLimapuluh Kota yang telah membukakan jalan untuk saya,” katanya.Tapi, baik bantuan dari Bazda Limapuluh Kota maupun topangan dana darikampus tempat ia kuliah, masih belum cukup untuk menunjang biaya pendidikanIka di Unand Padang. Karena merasa tidak ada tempat mengadu dari persoalanyang ia hadapi, Ika berusaha sendiri mendapatkan dana tambahan dengan menjadiguru privat bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya atau mengikuti berbagaiprogram beasiswa. mikezaimy

Nofrika Rahmadika