Sinamar edisi 82

16
Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011 C M Y K

description

Tabloid Sinamar Juli 2012 I No.82 I Tahun XI I 2012

Transcript of Sinamar edisi 82

Page 1: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

CMYK

Page 2: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

REDAKSI2 Juli 2012 | No. 82/XI/2012

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

REDAKSIMari Saling Memaafkan

TIDAK ada yang bisa menghambat perjalanan waktu,memang. Waktu, kata orang bijak, merupakan pisaubermata dua: berkah bagi yang bisa memanfaatkan, danpetaka bagi yang lalai dalam memaknai setiap detikperjalanan waktu. Tentu sangat tergantung dari sudutpandang masing-masing. Yang ingin dikatakan di sini adalah,di saat semua bayangan Ramadhan tahun lalu masihberkelabat dengan jelas di ingatan kita, eh, tidak terasaRamadhan 1433 H sudah pula kita jalani beberapa hari.Seperti puasa-puasa sebelumnya, hari pertama jatuhnya

Ramadhan 1433 Hijriyah juga dilaksanakan berbeda. Ada yang memulai puasa hariJumat (20/7), selain juga ada yang memulai pada Sabtu (21/7). Terlepas dari perbedaanitu, hanya satu yang ingin disampaikan dalam konteks itu: selamat menjalani ibadahpuasa Ramadhan. Bulan di mana segala dosa dijanjikan akan diampuni oleh Tuhan,maka pada saat bersamaan kita sudah barang tentu berkeinginan pula meningkatkankualitas beribadah masing-masing individu muslim.

Selain juga terus berbuat yang terbaik untuk kepentingan sesama umat manusia dalamrangka apa yang disebut dengan hablul minannas. Makanya, bersempena denganbulan suci Ramadhan 1433 H yang bertepatan dengan bulan Juli 2012 Masehi ini,kami dari jajaran pengelola Tabloid Sinamar dari seluruh bagian yang ada di media inimengaturkan salam maaf yang sebesar-besarya kepada semua pihak, siapapun ia,dan di manapun ia berada.Kita semua memang dituntut mensucikan hati dan pikiran masing-masing sebelumdan setelah menjalani beberapa hari di bulan suci umat Islam itu. Kita memang harusmenyambut dan menjalani bulan suci ini dengan hati yang juga suci. Satu hal lagi yangpenting adalah memelihara sikap saling menghargai. Bagi yang tidak berpuasa, satumisal, diharapkan menghargai mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa.Bagaimana pun, sebagai manusia biasa, kami –para pengelola Tabloid Sinamar—juga dilekati berbagai kekurangan. Kami –termasuk juga Anda, para Pembaca—merupakan manusia yang dhoif, di mana kesalahan dan kekeliruan merupakan halyang sangat sulit dielakkan, baik dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja.Hanya satu cara untuk menghapus semua itu: mari kita saling maaf-memaafkan.(e2)

Rumah Tua Tan MalakaSALAH satu objek wisata sejarah yang tergolong menarik di KabupatenLimapuluh Kota adalah rumah tua Tan Malaka, yang merupakan rumah kelahiranTan Malaka. Rumah tua tersebut berupa bangunan Rumah Gadang dengan atapseng bergonjong lima dan dinding kayu, yang dibangun pada tahun 1936. Sepertidiketahui, Tan Malaka atau Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka yang lahir di NagariPandam Gadang, Suliki, adalah Bapak Republik Indonesia, seorang aktivis pejuangkemerdekaan Indonesia, seorang pemimpin sosialis, dan politisi yang mendirikanPartai Murba. Pejuang yang militan, radikal, dan revolusioner ini banyak melahirkanpemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangankemerdekaan Indonesia.(e2)

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota | Wakil Bupati Lima Puluh KotaPENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota | Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota

PENANGGUNG JAWAB : Kabag. Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh KotaPEMIMPIN REDAKSI : Muhamad. S

DEWAN REDAKSI : Muhamad. S (Ketua), Joni Indra, Wiradinanta.F, Mike ZaimyREDAKTUR PELAKSANA: Joni Indra

REDAKTUR: Wiradinanta.FSTAF REDAKSI: Herpatarmidi, Eliza, Mike Zaimy, Yossarika Syofyan

REPORTER: Heri Ronaldo, Tesy FebrinaFOTOGRAFER: Herpatarmidi

SEKRETARIS : Iis SugiartiDISTRIBUTOR: Zulfadli

KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh KotaTATA LETAK/ARTISTIK: Joni Indra, MIke Zaimy

ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10

Sarilamak 26271 Web : www.limapuluhkotakab.go.id | Email : [email protected] : PT. Padang Graindo Mediatama (Isi diluar tanggungjawab percetakan)

Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubahredaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : [email protected]

TABLOID LUAK LIMO PULUH

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Sinamar TAJUKKeterisolasianAPA yang bisa dilakukan oleh warga yang bermukim di kawasan yang terisolasisecara fisik? Tidak banyak, memang. Hari-hari mereka seakan terkungkung dalamketerbatasan yang berkepanjangan, yang seakan tidak berkeseduhan. Takberujung, dan tak berpangkal. Mereka seakan terjauh dari hingar-bingar dinamikakemajuan yang terjadi di luar. Cerita hidup mereka seakan hanya didominasi olehkenestapaan, kesusahan, kesulitan, dan keterbatasan. Nikmat hidup di alamkemerdekaan belum sepenuhnya mereka rasakan. Keterkungkungan telahmembuat mereka seolah berjarak dengan dunia baru, berikut dengan segaladinamika yang menyertainya. Belum lagi persoalan himpitan beban ekonomi yangtidak kunjung lepas dari badan. Betapa tidak, di saat mereka harus menebusdengan mahal barang-barang yang didatangkan dari luar karena diperhitungkandengan upah angkut yang tinggi, pada saat bersamaan mereka malah harus menjualdengan harga murah aneka komoditas pertanian yang dengan susah-payah merekahasilkan – lagi-lagi karena persoalan harus diperhitungkan dengan upah angkut(cost) yang tidak murah.

Belum lagi interaksi sosial mereka yang terbatas dengan dunia luar, ditambahpersoalan potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerahnya yang seakan tidak bisatergarap dengan optimal karena susahnya jalur transportasi. Akibatnya, potensiekonomi yang ada seakan hanya menjadi “macan tidur”, yang entah kapanbangunnya, dan mungkin tidak akan pernah bangun selagi jalur transportasi belumtersedia dalam kondisi yang memadai.Syukur, Pemkab Limapuluh Kota di bawah duet Bupati dr. Alis Marajo Dt. SoriMarajo dan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. memiliki program untukmembebaskan sejumlah kawasan dari keterisolasian secara fisik. Menurut AlisMarajo, pada periode kepemimpinannya akan memprioritaskan pembangunankawasan-kawasan tertinggal. “Kecamatan Kapur IX, Bukit Barisan, GunungOmeh, Lareh Sago Halaban dan Pangkalan Kotobaru secara fisik akan mendapatporsi ekstra dalam strategi pembangunan kita,” katanya. Sebagai bagian dariwilayah administratif Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota, di manapunlokasinya dan seberat apapun kondisi geografis dan topografi wilayahnya, semuakawasan di daerah ini berhak mendapatkan kue pembangunan, termasukkawasan-kawasan yang masih terkungkung dalam isolasi fisik. Bahkan,seyogianya perhatian untuk kawasan-kawasan seperti itu diberikan dengan porsilebih.

Tidak semata dalam rangka menerapkan prinsip pemerataan “kue” pembangunan,dalam realitasnya sejumlah kawasan yang terisolasi secara fisik di KabupatenLimapuluh Kota ada di antaranya yang memiliki potensi ekonomi yang berlimpah.Bersebab keterbatasan sejumlah infrastruktur dasar selama ini, membuat potensi-potensi ekonomi yang ada tidak bisa tergarap secara optimal. Kiranya langkahPemkab Limapuluh Kota membebaskan sejumlah kawasan dari keterkungkunganisolasi fisik mendapat dukungan semua kalangan. Bukan saja dimaksudkan agarmereka yang bermukim di kawasan itu marasakan nikmat pembangunan secaraadil, juga dalam upaya menggali potensi-potensi ekonomi yang ada guna diabdikanbagi upaya memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat.***

Rumah Tua Tan Malaka

ETALASE

Page 3: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

LAPORAN UTAMA

Juli 2012 | No. 82/XI/2012 3SinamarMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

Memutus Mata Rantai Isolasi“Di saat suatu kawasan masih saja terisolasi secara

fisik, maka pada saat itu pula masyarakat yangbermukim di kawasan itu akan sulit mengembangkandirinya, termasuk mengembangkan potensi ekonomi

yang dimiliki oleh daerahnya.”

BERBATASAN langsung dengan provinsi tetangga, Riau, yang terusmengukuhkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dikawasan bagian Barat Indonesia; Kabupaten Limapuluh Kota seakanmenyandang “beban mental” yang berat untuk bisa mengejar

ketertinggalan dari daerah tetangga. Terutama ketertinggalan dalam pembangunaninfrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian. Selain secarakualitatif dan kuantitatif kondisi jalan di daerah ini pada umumnya belum sampaipada tahap seperti yang menjadi harapan bersama, realitas lain yang tidak bisadipungkiri adalah masih terdapatnya sejumlah kawasan di Kabupaten LimapuluhKota yang terkungkung dalam isolasi fisik. “Kondisi sejumlah kawasan yang terisolasisecara fisik secara perlahan memang harus kita atasi,” ujar Bupati Limapuluh Kotadr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo. Dijelaskan, keterisolasian secara fisik akan membuatanggota masyarakat yang bermukim di kawasan itu kesulitan untuk membangundan mengembangkan kegiatan perekonomiannya, selain juga kesulitan mengadakaninteraksi sosial dengan dunia luar. Bupati Alis Marajo memberi ilustrasi tentangbetapa beratnya beban yang harus disandang oleh anggota masyarakat yangkawasannya terisolasi secara fisik. Dijelaskan, di saat harus membeli dengan hargayang relatif mahal barang-barang yang didatangkan dari luar karena mestidiperhitungkan dengan upah angkut yang tinggi, pada saat bersamaan masyarakatdi sana malah terpaksa menjual dengan harga murah aneka komoditas tani yangdihasilkan. Bupati Alis Marajo hendak menjelaskan bahwa di saat suatu kawasanmasih saja terisolasi secara fisik, maka pada saat itu pula masyarakat yang bermukimdi kawasan itu akan sulit mengembangkan dirinya, termasuk mengembangkanpotensi ekonomi yang dimiliki oleh daerahnya. “Mereka yang bermukim di kawasanterisolir senantiasa akan dihadapkan dengan berbagai keterbatasan,” ungkapnya.Makanya, menurut Bupati Alis Marajo, ia bersama wakilnya yang terpilih melaluipemilukada langsung tahun 2010, Drs. Asyirwan Yunus M.Si.; pada periodekepemimpinan mereka untuk rentang waktu 2010-2015 akan memprioritaskanpembangunan terhadap kawasan-kawasan tertinggal. “Kecamatan Kapur IX, BukitBarisan, dan Pangkalan Kotobaru secara fisik akan mendapat porsi ekstra dalamstrategi pembangunan kita,” katanya.

Dijelaskan Bupati Alis Marajo, program membebaskan sejumlah kawasan dariketerisolasian secara fisik dimaksudkan dalam rangka mendukung programpembangunan yang telah ditetapkan dalam kerangka Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD), dan kemudian dijabarkan dalam Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Limapuluh Kota.“Dimaksudkan untuk menjaga keseimbanganpembangunan antarwilayah, maka dirasa perlusekali perhatian besar terhadap wilayahkecamatan yang berjauhan dengan IKKSarilamak, yaitu Kecamatan Kapur IX,Kecamatan Bukik Barisan, Lareh Sago Halabandan Kecamatan Gunuang Omeh,” katanya.“Ketiga Kecamatan tersebut juga memilikipotensi dan spesialis masing-masing,” tambahAlis Marajo. Kemudian, untuk memacupembangunan dan hubungan lintas kabupaten,maka beberapa ruas jalan pada lokasi-lokasiyang berbatasan dengan kabupaten diSumatera Barat dan Provinsi Riau juga perludikembangan dan dibangun. “Sehingga, isolasiyang menyelimuti daerah tersebut segera terbuka dan perekonomian pada wilayahtertinggal tersebut dapat berkembang dengan baik,” terang Alis Marajo. Bupati AlisMarajo menyadari bahwa masih banyak didaerah ini yang harus dibenahi, utamanyapembangunan mendasar seperti reformasi birokrasi, ketahanan pangan,penanggulangan kemiskinan, pengembangan kawasan strategis, pendidikan dankesehatan. “Di satu sisi kita boleh bangga dengan perkembangan strukturperekonomian daerah yang bercirikan agraris. Namun, struktur perekonomian agrarismurni pada saat ini tidak bisa lagi terlalu diandalkan. Salah satu penyebabnya adalahdaya saing produk pertanian akan semakin melemah, disebabkan nilai tambah yang

dihasilkan tidak mampu memberikan keuntungan lebih besar dalam membawa masyarakatmenuju kemakmuran dan kesejahteraan,” ucap Alis.Bahkan, tambah Bupati Alis Marajo, untuk menunjang agenda yang sangat strategis inisecara kongkrit, pihaknya telah menuangkan dalam bentuk Misi Daerah tahun 2011-2015, yang terdiri dari sembilan butir. Yaitu mewujudkan lingkungan sosial yang smart(smart society), mewujudkan masyarakat yang cinta pendidikan, dan mewujudkanmasyarakat dengan lingkungan yang sehat. Butir selanjutnya mewujudkan dinamisasigerak pembangunan sektor agraris; mewujudkan pembangunan infrastruktur, penataanruang dan lingkungan hidup; mewujudkan nagari yang berbasiskan adat dan syarak;mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis sektor riil; mewujudkanmasyarakat yang demokratis, menghargai HAM, penegakan hukum yang berkeadilandengan pengamalan Pancasila sebagai ideologi negara; dan mewujudkan pemerintahanyang bersih dan berwibawa. “Kami kira, kalau kita semua komit untuk menjalankan misidaerah ini, apa yang kita harapkan itu akan terealisasikan dengan sendirinya,” kata BupatiAlis Marajo. Makanya, menurut Alis Marajo, pihaknya membutuhkan dukungan darisemua pihak. “Mari kita tinggalkan sikap saling curiga dan saling menjatuhkan yangsempat terbentuk dalam proses pemilukada yang lalu,” katanya. Ditanya soal peranpembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota ke depan, Bupati Alis Marajo mengakumenyadari sepenuhnya peran penting yang dimainkan kabupaten yang dipimpinnya,terutama dalam konteks membangun perekonomian Provinsi Sumatera Barat ke depan.“Kami sangat menyadari strategisnya peran pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota,”kata Bupati Alis Marajo dalam sebuah kesempatan, belum lama ini.Menurut Bupati Alis Marajo, membangun Kabupaten Limapuluh Kota tidak hanyaberfaedah bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini saja, tapi jugamemberi dampak luas bagi pembangunan perekonomian di Sumbar. Apalagi, posisigeografis Limapuluh Kota sebagai pintu gerbang masuk ke Provinsi Riau makindiuntungkan oleh pembangunan Jalan Layang Kelok 9, yang direncanakan pada Novembermendatang mulai dioperasikan. Selama ini arus barang dan jasa dari Sumbar ke Riau,atau sebaliknya, sering tersendat karena kemacetan di Kelok 9. Bila kelak jalan layang itudifungsikan, persoalan kemacaten akan teratasi dengan sendirinya.Agar pembangunan infrastruktur –termasuk ke kawasan yang selama ini terisolasi secarafisik— menghasilkan multiplier effect dan spil over effect,  maka  pembangunaninfrastruktur dilakukan seiring dengan konsep pengembangan pusat pertumbuhan daerah.“Dari konsep tata ruang wilayah yang sedang kita garap, maka yang menjadi pusatpertumbuhan ekonomi utama di Kabupaten Limapuluh Kota adalah Sarilamak. Hal ini

sangat dimungkinkan, mengingatSarilamak sebagai ibukota kabupaten yangsekaligus menjadi pusat pemerintahan,perekonomian, sosial dan pariwisata,” ulasAlis Marajo. Diuraikan Alis Marajo,pengembangan Sarilamak tentunya mulaidari penyelesaian infrastrukturperkantoran yang telah dimulai sejak tahun2006. Di samping menyiapkan Sarilamaksebagai pusat pemerintahan, ekonomi danbudaya, maka beberapa wilayahkecamatan perlu dikembangan sebagaipusat pertumbuhan baru. “Justru itulah,ketiga wilayah itu sudah diperlukan adanyapembangunan jalan yang menghubungkanketiga wilayah kecamatan ini, sehinggaaliran perekonomian antara ketiga wilayahsemakin besar dan lancar,” ulas Alis

Marajo. Untuk menjaga keseimbangan pembangunan antar wilayah, maka perlu sekaliperhatian besar terhadap wilayah kecamatan yang berjauhan dengan IKK Sarilamak,yaitu Kecamatan Kapur IX, Bukik Barisan, Lareh Sago Halaban dan Gunuang Omeh.Alis Marajo menegaskan, kebijakan pemkab yang dipimpinnya, selain terfokus memacuaspek pembangunan bagi daerah tertinggal, dan salah satu persoalan besar dan pentingdalam kerangka reformasi dan perbaikan penyelenggaraan pemerintahan, maka pembenahanbirokrasi perlu pula dilakukan.(mamad)

Bupati ,meninjau daerah di Galugua

Pembangunan Jalan

Page 4: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

LAPORAN UTAMAJuli 2012 | No. 82/XI/20124

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

JARAK TEMPUH PANGKALAN DAN KAPUR IXDIPERSINGKAT

SEBUAH tulisan di surat elektronik mengeluhkan tentang kondisi jalan di NagariGelugur, Kecamatan Kapur IX. Dipertanyakan di sana: kapan Gelugur akannyaman dilalui kendaraan roda empat. Jawaban pertanyaan itu sepertinya sudahlama ada yang jawabannya hingga kini masih dinanti masyarakat terujung di

Kabupaten Limapuluh Kota itu.

Ditambahkan, Kalaupun sudah ada jalan, namun akses perhubungan itu hanya leluasadilewati ketika musim kemarau. Bila musim hujan, bisa dipastikan nagari itu nyaristerisolasi dan hanya bisa ditempuh mobil double gardan seperti jenis Hartop atauTaff. Sebab, permukaan jalan ke nagari sentra produksi gambir di Kecamatan KapurIX itu baru berupa pengerasan kerekel yang nyaris tinggal tanah.Tak heran, tambahsurat elektronik yang sama, setiap kali Nenan dikunjungi pejabat, warga setempat takpernah lupa berkeluh kesah dan berharap jalan ke nagarinya ditingkatkan. Melihatfaktanya, persoalan memang kebutuhan yang amat sangat vital dan mendesak baginagari yang terdiri dari empat jorong yang didiami sekitar 4.000 jiwa penduduk. Kamibetul-betul merasa kurang beruntung. Buat mencapai ibu Kecamatan Muaro Paitiyang hanya berjarak sekitar 36 km saja, kami harus membayar Rp80.000/orang pulangpergi.

Tapi keluhan seperti itu agaknya akan segera menemukan jalan keluarnya. Masalahnya,Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota berencana membuka jalan baru untukmempersingkat jarak transportasi darat antara sejumlah kampung di KecamatanPangkalan Koto Baru dengan KecamatanKapur IX. Jalan baru itu diharapkan bisamenjadi solusi atas kepadatan arus lalu-lintasdi jalan utama atau Jalan Sumbar-Riau.Sejauhini Pemkab Limapuluh Kota setiap tahunterus  beru­paya  me­ningkatkaninfras­truktur,  dengan  me­wujudkanter­sedianya sarana dan prasarana jalan danjembatan yang me­madai. me­ngem­bangkaneko­nomi masyarakat,  yang  di­maksudkanuntuk menunjang pe­la­yanan publik  gunamembuka  kawasan  yang  ber­potensi .Untuk tahun anggaran 2012 ini saja, satumisal, Pemkab Limapuluh Kota melalui DinasPU setempat, utamanya Bidang Binamarga,menga­loka­sikan dana untuk pembangunaninfrastruktur jalan dan jembatan, termasukpe­meliharaan periodik jalan, akan dikerjakanmelalui dana alokasi umum (DAU) dan danaalokasi khusus (DAK) se­besar Rp22 miliar.

Kasi Jalan dan Jembatan Dinas PU setempat, Nasrul, menuturkan bahwa tahun initer­sedia  dana untuk pembangunan  jembatan  sebanyak 7  paket  senilai  Rp8 miliar.Jembatan tersebut, selain melanjutkan pembangunan tiga jembatan terbengkalai, sepertijembatan Bumbung, Taeh dan Koto Lamo, juga penggantian jembatan lama Titian KudaII Koto Baru Sima­langgang. Pagu dananya sebesar Rp1,2 miliar.  Kemudian, jembatanPiobang, Kecamatan Payakumbuh, dengan dana Rp 880 juta, jembatan Tanjung Haro,Sikabu Kabu Padang Panjang-Rogeh, Keca-matan Luak sebesar Rp1,1 miliar. JembatanBaruah Gunung yang menghubungkan Nagari Koto Tangah, Kecamatan Bukik Barisan,juga bakal diperbaiki dengan pagu dana Rp1,54 miliar. Kesemuanya itu dalam prosestender,  ulasnya.Menurut dia,  pembangunan  infrastruktur  jalan yang meman­faatkanDAU dikerjakan tahun ini sebanyak 6 paket, dengan alokasi dana Rp3,96 miliar. Yaitu,ruas Rogeh-Subaladuang, Kecamatan Luak Rp660 juta. Ruas Pekan Sinayan-PekanRabaa Gadut, Kecamatan Lareh Sago Halaban, sebesar Rp440 juta.

Selanjutnya, ruas Talago Gurun-Tigo Balai Kecamatan Harau, pagu dana Rp 440 juta.Ruas Suliki-Simpang Sungai Dadok (segmen Baruah Gunung-Aie Angek) lanjutan sebesarRp880 juta. Selain itu dikerjakan juga ruas jalan Baliak Bukik-Sungai Pimping KecamatanPangkalan Koto Baru dengan dana Rp660 juta dan Sialang-Galugua (sekmen Galugua)se­panjang 1 km dengan pagu dana sebesar Rp880 juta.Dikatakannya, tahun ini jugaada dana untuk pembukaan jalan baru ruas Lubuak Tabuan-Lubuak Jantan PangkalanKoto Baru, sepanjang 6 km yang akan dikerjakan melalui TMMD (Ten­tara ManunggalMembangun Desa). Alokasi dananya sebesar Rp1,65 miliar. Pembukaan jalan tersebutsudah lama di­dam­bakan oleh masyarakat setempat. Selain untuk membuka kawasanterisolir, juga untuk mengem­bang­kan ekonomi mereka,” ujarnya.

Sementara itu, pembangunan infrastruktur jalan yang meng­guna­kan DAK, diantaranyapem­bangunan  jalan  laston  Simpang Kapuak­Taeh  Bukik,  ruas Hulu Aie­Landai,Kecamatan Harau, Andaleh-Mungo Kecamatan Luak, Padang Ambacang-Labuah SilangSitujuah. Pagu dananya sebesar Rp4,8 miliar.

“Kita juga memperoleh dana pemeliharaan jalan periodik dengan dana sebesar Rp2,4miliar, yang akan digunakan untuk memelihara empat ruas jalan. Seperti, Taram-Gantiang, Cagar Alam-Sarasah Murai, keduanya berada di Kecamatan Harau. Disusulruas Koto Baru-Bukik Apik serta Situjuh Ga-da-ng-batas kota. Lainnya peme-liharaanrutin jalan sepanjang 146,5 km dengan dana Rp2,9 miliar, ditambah pengadaan 1 unittruk pengangkut alat berat senilai Rp1,1 miliar,” terang Nasrul. Selain itu, PemkabLimapuluh Kota melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat tahun anggaran 2012 inibakal melanjutkan pembangunan 3 unit jembatan yang terbengkalai pengerjaannya.Selain itu juga me­rehabilitasi 4 unit jembatan yang rusak. “Sekarang ini ke tujuh unitjembatan tersebut dalam proses pelelangan melalui LPSE atau tender elektronik,” ujarKepala Dinas PU Lim­apuluh Kota, Yusdianto Yus­war melalui Kasi Jalan dan Jembatan,Inasrul.   Tujuh unit  jembatan itu adalah  jembatan Taeh, Keca­matan Payakumbuh,sudah dua tahun terbengkalai diker­jakan dengan dana sebesar Rp600 juta. Kemudianjem­batan Bumbung Situjuh, memperoleh alokasi dana sebesar Rp1,3 miliar peker­jaanlanjutan. Sementara jembatan Lubuak Kilangan, Kecamatan Kapur IX yang jugater­beng­kalai  sebelumnya,  akan diker­jakan  lanjutannya dengan dana  sebesar  1,5miliar.Sedangkan 4 unit  jem­batan yang direhab  tahun ini yakni,  jembatan BaruahGu­nuang, Kecamatan Bukik Barisan dengan dana  sebesar Rp1,54 miliar. Kondisijem­batan tersebut, lantainya sudah banyak yang lapuk. Dikhawatirkan roboh ketikadilewati bus dan menimbulkan korban. Lainnya jembatan Tanjung Haro hubungan keRogeh Kecamatan Luak. Kondisinya terputus disapu galodo yang terjadi tahun 2009lampau. Jembatan tersebut diper­kirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 1 miliar.

Selanjutnya jembatan Piobang danjembatan Titian Kudo. Lantai dankedudukan jembatan tersebut sudahmengkhawatirkan, keduanyaberlokasi di KecamatanPaya­kumbuh, dengan dana sebesarRp1,55 Miliar.Dengan selesainyapem­bangunan  jembatan  ter­sebutnanti, sebagaimana dilansir HarianHaluan, diharapkan hubungan antarkecamatan, nagari dan desa semakinlancar, sehingga memudahkanmasyarakat tani, pedagangmembawa hasil pertanian mereka keberbagai pasar di Sumbar maupunPropinsi Riau.

Tidak hanya di dalam kawasanKabupaten Limapuluh Kota, upaya

membuka simpul-simpul jalan baru juga dilakukan di luar daerah. Lihat pada akhirtahun lalu di Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, dilakukanpenandatangan MoU (memorandum of understanding) antara Pemkab Kampar denganPemkab Limapuluh Kota tentang rencana pembangunan ruas jalan di batas Kampar-Sumbar yang terletak di Desa Balung.Penandatanganan MoU itu langsung dilakukanoleh Bupati Kampar Drs. H. Burhanuddin Husin MM dengan Bupati Limapuluh Kotadr. Alis Marajo Datuk Sori Dirajo. Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya parapimpinan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dari kedua daerah, mantan SekdakabKampar Drs. H. Zulher MS, anggota DPRD Kampar H.Ujang Ilyas, Camat PangkalanKota Baru, Camat XIII Koto Kampar, dan undangan lainnya. Bupati Burhanuddinmenegaskan agar MoU itu ditindaklanjuti antara dinas teknis terkait antara PemkabKampar dengan Pemkab Lima Puluh Kota, baik berkenaan dengan masalah anggarandan teknis dari rencana pembangunan ruas jalan tersebut. Ia juga mengajak PemkabLimapuluh Kota bersama-sama memperjuangkan di provinsi masing-masing agar jalanini dapat menjadi jalan negara karena menghubungkan langsung dua provinsibertetangga.Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Datuk Sori Marajodalam sambutannya menyampaikan dukungannya atas program Pemkab Kampar untukpercepatan pembangunan Desa Balung sebagai awal pembangunan ke arah yang lebihbaik, terutama terkait rencana pembangunan ruas jalan baru yang dimaksudkan untukmembuka keterisoliran yang selama ini mengungkung Desa Balung. Muhammad S,Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Limapuh Kota, kepada Sinamar menjelaskanbahwa tujuan akhir yang ingin dicapai dari MoU itu adalah terbukanya jalur alternatifyang menghubungkan Kampar dengan Sumbar. “Selama ini antara Kampar denganSumbar hanya dihubungkan oleh satu ruas jalan,” sebutnya. Repotnya kalau terjadilongsoran, praktis hubungan darat antara Kampar dengan Sumbar terputus.Tapidiingatkan Muhammad, jalan alternatif merupakan program jangka panjang daripenandatanganan MoU tersebut. “Tentu saja untuk itu diharapkan dukungan dana dariprovinsi dan pusat,” katanya. Sementara program jangka pendek adalah membukaketerisolasian Balung dengan membuka jalan sepanjang 8 km dari Balung ke TanjungPauh, di mana masing-masing 4 km menjadi tanggung jawab Pemkab Kampar danPemkab Limapuluh Kota.(evi endri)

Jalan Galugua Kecamatan Kapur IX

Page 5: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

PENDIDIKANJuli 2012 | No. 82/XI/2012 SinamarMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

5

Fenomena “Menyerbu” Sekolah di KotaMenunggu Lahirnya Sekolah Unggul

“Jika memang ada upaya un­tuk mendirikansekolah unggul, Komisi C DPRD LimapuluhKota sa­­ngat mendukungnnya.”

DEWI Puspita, seorang siswi tamatan sebuah SMPdi Kecamatan Pangkalan Koto Baru, bersikukuhmelanjutkan pendidikannya ke sebuah SMA yang

tergolong favorit di Kota Payakumbuh, bukan ke SMA Negeri Pangkalan. “Takutnanti susah masuk ke perguruan tinggi,” dalih Dewi, ketika ditanya keengganannyamasuk ke SMA Negeri Pangkalan. Padahal, prestasi SMA Negeri Pangkalan tidaklahjelek-jelek amat. Yang lebih penting lagi, kalau Dewi memilih SMAN Pangkalan,orangtua yang membiayai pendidikannya tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.Dewi bisa tetap bertempat tinggal di rumahnya, dan naik sepeda motor untuk pulang-pergi ke sekolah. Beda kalau bersekolah di Payakumbuh, Dewi harus menyewa rumah,ditambah dengan keharusan membeli sejumlah perlengkapan lainnya. Saat pembahasanLPP APBD Kabupaten Limapuluh Kota tahun anggaran 2012 di ruang Komisi C DPRDLimapuluh Kota di Sarilamak, Senin (9/7), persoalan serupa juga mengemuka. Suarayang terpantau dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa banyaknya siswa yangberasal  dari  Limapuluh  Ko­ta  bersekolah  di  Kota  Paya­kum­buh  harus  jadi  perhatiandinas  Pendidikan  Kabu­paten  Li­mapuluh  Kota.  Salah  satunya,  me­lalui  upayapemerataan  pend­i­di­kan  hingga  ke  kabupaten  dengan  men­dirikan  sekolahunggul. Ketua Komisi  C DPRD Lima­puluh Kota,  Syukron, mengakui bahwa  saat  inisiswa-siswa pintar dari Limapuluh Kota mengejar bersekolah di Payakumbuh. Kondisiitu disebabkan tidak tersedianya sekol­ah unggul di kabupaten. “Hal itu memang menjadisalah  satu  per­so­alan  yang  dikemukakan  oleh  Ke­pala Dinas  Pendidikan  kabu­patenLi­ma­puluh  Kota  kepada  Komisi  C  dalam  pembahasan  LPP APBD  2011,”  ungkapSyukron.  Ke  depan,  kata  politisi  PKS  (Partai Keadilan  Sejahtera)  Li­ma­puluh Kotaitu,  perlu  di­carikan  so­lusi  untuk  bisa  menyediakan  se­ko­lah  yang  lebih  baik  diLima­puluh Kota. “Jika memang ada upaya un­tuk mendirikan sekolah unggul, Ko­misiC DPRD Limapuluh Kota sangat mendukungnnya,” ujar Syukron. Diakui, tidaktersedianya  sekolah  unggul,  merupakan  se­buah  ke­­kurangan  dalam  halpem­ba­ngu­nan  bidang  pendidikan  di  Lima  Puluh  Kota. Menyikapi  hal  itu, KepalaDinas Pendidikan Ka­bu­­paten Limapauluh Kota, Desri, ber­­harap dalam waktu dekatpihaknya  akan  bisa mendirikan  sekolah  unggul  de­ngan  konsep  boarding  school  atause­kolah  terpadu  dengan  asra­ma  dan  materi  pembelajaran  yang  ekstra  untukmenciptakan  peserta  di­dik  berprestasi.   “Program  pembenahan  pendi­di­kan  diLimapuluh Kota kita ke­mu­kakan saat pembahasan LPP di ko­misi C DPRD LimapuluhKota. Se­lain itu  kami  juga kemukakan  sejumlah kendala yang dihadapi, salah  satunyaadalah  ti­dak  ter­sediannya  sekolah  ung­gulan di  Li­mapuluh Kota”  beber Desri.  Soalbanyaknya  siswa  kabu­pa­ten  yang  memilih  sekolah  di  Payakumbuh,  kata  Desri,pihaknya  ti­dak  bisa membatasinya.  Namun  bisa  dilakukan  upaya  untuk  menciptakansekolah  yang  akan men­jadi  favorit  bagi masyarakat  di  kabupaten.“DPRD  sejauh  inimendukung  pro­gram pendidikan  dengan kon­sep  boarding  school. Sehingga mam­pumenampung siswa pintar dari kabupaten, seperti halnya yang ada di Padangpanjang.

M u ­ d a h ­mu­dahan  padatahun 2013 halitu bisa terwujud.S e ­ m e n t a r auntuk penetapanlokasinya adasejumlah lahanyang sudahdisurvey, diantaranya didekat SMPN 2T a r a n t a n g ,K e c a m a t a nHarau di atasla­han  seluaa  2hektare dan di

de­kat  GOR Singaharau,”  terang Desri.

Memprihatinkan

Masalah lain bidang pendidikan di Kabupaten Limapuluh Kota adalah soal hasil UN(ujian nasional) tingkat SMP/MTS/MTI/Ponpes tahun ajaran 2011-2012 yang tergolongsangat memprihatinkan. Dari 91 sekolah yang ada pada kedua daerah –termasuk KotaPayakumbuh, hanya 10 sekolah yang berhasil mengantarkan siswanya 100 persenlulus ujian nasional. Kesepuluh sekolah itupun berada di Kota Paya­kum­buh, sedangkandi Limapuluh Kota tidak  sa­tu­pun SMP/MTS/MTI/Pon­pes yang siswa­siswinya  lulusujian  na­sional  100  persen.  Bahkan  ada  se­kolah  di  Limapuluh  Kota  yang  sis­wa­siswinya  tidak  seorang  pun  lulus UN.  Kepala  Dinas  Pen­didikan Desri melalui KabidSMP/SMA Hidwan Reta dan Kasi Kurikulum Nasrul Arpi, mengakui tidak satupunSMP/MTS/Ponpes yang lulus 100 persen dalam ujian nasional. “Namun dibandingkande­ngan  tahun  lalu,

prestasi Limapuluh Kota di tingkat Sumbar, sebenarnya naik dua digit. Tahun lalu,Limapuluh  Kota  berada pa­da  peringkat  14,  tahun  ini  su­dah peringkat  12. Mudah­m­u­dahan,  tahun  depan  lebih baik,”  ujar Nasrul Arpi. Pemerhati pendidikan di KotaPayakumbuh dan Kabupa­ten Limapuluh Kota, Syaiful Rah­man, meminta kepada Di­nasPendidikan  kedua daerah  agar menjadikan hasil Ujian Na­sional SMP/MTS/Ponpes  padata­hun ini,  sebagai  cemeti  untuk meningkatkan  prestasi  tahun men­datang. “Kita  yakin,jajaran Dinas  Pen­didikan  kedua  daerah,  beser­ta  kepala  sekolah,  guru, komite  su­dahberupaya maksimal, “ ujarnya. Kondisi yang agak menggembirakan terjadi di jenjangpendidikan dasar,  SD/MI. Seba­nyak  6.630 murid  SD di  Kabupaten Limapuluh  Kotadinyatakan  tamat pendidikan   tahun aja­ran 2011/2012, dan hanya 29 murid  lainnya  yangdinyatakan  gagal me­na­matkan  pendidikan  dasar  tersebut. Kegagalan  ke­29 murid  itubukan hanya dise­bab­kan  me­reka tidak  lulus ujian  nasional,  tetapi  juga  terjadi  karenapara murid itu meninggalkan bangku sekolah dan tidak mengikuti ujian nasional.

Data yang diperoleh menyebutkan, awalnya jumlah murid SD dan MI yang tercatat sebagaipeserta  ujian  nasional  di  Kabupaten Lima­puluh Kota  tercatat  sebanyak 6.659  orang,terdiri dari 6.595 murid SD dan 64 murid MI. Mereka tersebar pada 369 sekolah yang adadi 13 kecamatan di Limapuluh Kota.  Meliputi, 23 SD/MI di Kecama­tan Gunuang Omeh,31 SD di Bukit­barisan, 22 SD/MI di Suliki, 39 SD di Guguak, 20 SD di Mungka, 27 SD/Midi Akabiluru, 29 SD di Paya­kumbuh, 22 SD di Luak, 34 SD di Lareh Sago Halaban, 23 SD/MI di Situjuah Limo Nagari, 39 SD di Harau, 29 SD/MI di Pangkalan dan 31 SD di KecamatanKapur  IX. Ketika  ujian  nasional SD/MI ber­langsung,  sebanyak 26 murid SD/MI diKecamatan Gunuang Omeh, Suliki, Guguak, Mungka, Akabiluru, Paya­kum­buh, Luak,Lareh Sago Hala­ban, Situjuah Limo Nagari, Harau, Pang­kalan dan Kapur IX tidak hadir.Se­hingga  peserta  ujian  nasional  di Ka­bupaten  Limapuluh Kota  tinggal  6.634  orang.“Dari jumlah tersebut, hanya 4 orang dinyatakan tidak lulus ujian nasional. Sedangkan6.630 murid dinyatakan lulus lulus SD/MI dan berhak melanjutkan pen­didikan ke bangkuSMP/MTS,” kata Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Desri, didampingi KabidPen­didikan SD, Masril. Empat murid yang dinyatakan belum lulus SD/MI itu terdiri dari1 murid SDN 03 Kurai, Kecamatan Suliki. Kemudian, 1 murid SDN 06 Situjuah Gadang,Kecamatan Situjuah Limo Nagari,  dan  2 murid  dari MIS Keca­matan Gunuang Omeh.Berdasarkan hasil ujian nasional SD/MI di Kabupaten Limapuluh Kota, SDN 06 Batuampa,Kecamatan Aka­biluru memperoleh  nilai  tertinggi,  dengan nilai  rata­rata 28,04.  Disusul,SDN 07 Baruahgunuang di Kecamatan Bukitbarisan dengan jumlah nilai rata-rata 27,85dan SDN 02 Batubalang di Kecamatan Harau dengan nilai rata-rata 27,78. Sedangkan nilaiujian nasional pada SD/MI lainnya bervariatif. Jika berdasarkan kecamatan, maka SDN 01Kototinggi memperoleh nilai ujian nasional tertinggi di Kecamatan Gu­nuang Omeh, SDN07 Baruahgunuang memperoleh nilai  tertinggi  di Keca­matan  Bukitbarisan, dan SDN 01Tanjuangbungo memperoleh nilai tertinggi di Kecamatan Suliki. Kemudian, SDN 02Simpang Sugiran memperoleh nilai tertinggi di Kecamatan Guguak, SDN 09 Mungkatertinggi di Mungka, SDN 06 Batu­hampa tertinggi  di Aka­biluru, SDN 02 Koto TangahSima­langgang  tertinggi  di Kecamatan  Payakumbuh,  dan SDN 02 Mungo meraih  nilaiujian tertinggi di Kecamatan Luak.(evi endri)

Nilai Tertinggi Hasil UN SD/MI

No.: Sekolah : Kecamatan : Nilai Rata-rata

01 : SDN 06 Batuampa : Akabiluru : 28,04

02 : SDN 07 Baruahgunuang : Bukitbarisan : 27,85

Pendaftaran siswa baru

Proses belajar di sekolah

Page 6: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

AGROPOLITANJuli 2012 | No. 82/XI/20126 MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

Gubernur di HUT SPI ke-14:Petani harus MemilikiTekad dan Kesungguhan“Sangat diharapkan melalui program yang telah ada para petani akan lebih dapat bersemangat dan memiliki tekad serta kesungguhandalam berbuat dan berkarya untuk kesejahteraan hidup ke depan.”

GUBERNUR Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, para petani diSumbar diharapkan tidak lagi perlu memperjuangkan hak dan keinginannyauntuk kesejahteraan, karena Pemprov Sumbar telah menyalurkan berbagai

program dan kegiatan untuk mensejahterakan 60 persen petani yang ada.

“ Masalahnya sekarang tinggal bagaimana petani sendiri mau untuk bersungguh-sungguh dalam mensejahterakan kehidupannya, walau tidak menutup mata bahwatingkat kesejahteraan para petani masih belum memadai dan masih banyak yangterbilang masyarakat miskin,” kata Gubernur Irwan dalam acara peringatan HUT

( hari ulang tahun) ke-14 Serikat Petani Indonesia ( SPI) di Jorong Sibaladuang,Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Minggu ( 15/7) siang.Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain utusan Presiden RI di bidangkemasyarakatan dan pengentasan  kemiskinan HS. Dilon, Ketua SPI Pusat, utusanpetani dari beberapa negara tetangga, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt.Sori Marajo, Ketua SPI Sumbar, Ketua La Via Campesina’ s Delegations, KepalaDinas Pertanian Sumbar Ir. Djoni, serta SKPD di lingkungan Pemkab LimapuluhKota. Semuanya ikut memberikan sambutan dan dukungan atas perjuangan parapetani tersebut. “ Sangat diharapkan melalui program yang telah ada para petani

akan lebih dapatbersemangat danmemiliki tekad sertakesungguhan dalamberbuat danberkarya untukkesejahteraan hidupke depan,” ujar IrwanPrayitno. Dikatakan,saat ini pemprovSumbar tengahm e n c a n a n g k a np r o g r a mpemanfaatkan lahan-lahan kosong danterlantar.

Menurut Gubernur Irwan Prayitno, tercatat sekitar 21.000 hektar yang akandiberdayakan, untuk tanaman bibit akan disediakan secara gratis untukpengembangan usaha perkebunan Sumbar, terutama bagi lahan yang kurang akansumber air. 

“ Sedangkan bagi lahan yang memiliki kebutuhan air yang cukup kita telah membuatprogram pembangunan irigasi dan program cetak sawah baru untuk 2.000 hektarlahan,” katanya. Untuk anggaran APBD program pertanian yang mana sebelumnyahanya diambil 2 persen, sejak tahun 2011 telah mengalami peningkatan sebesar 6persen dari APBD yang ada, dan ini merupakan jumlah yang terbesar dari PemprovSumbar.  “ Dengan begitu, Pemprov Sumbar siap bersama-sama dengan para petaniyang ada untuk berusaha memajukan usaha bidang pertanian dan menujumasyarakat tani yang sejahtera, mandiri serta merdeka,” kata Irwan. “ PemprovSumbar pun optimistis bidang pertanian Sumbar mampu mewujudkan TrisaktiPertanian, yaitu terpenuhinya lahan yang cukup, hasil yang berlimpah serta membawakesejahteraan bagi para petani. Gubernur Irwan Prayitno juga menyampaikan,persoalan HGU ( hak guna usaha) dalam Pergub Sumbar. Dalam pergub ituditegaskan, bagi HGU yang telah berakhir masanya, maka semuanya akandikembalikan kepada masyarakat. “ Jadi tidak ada istilah untuk diperpanjang,” tandasmantan anggota DPR-RI dari PKS ( Partai Keadilan Sejahtera) ini.

Utusan Presiden Bidang Ke­masya­rakatan dan Pengen­tasan Kemiskinan HS Dilondalam kesem­patan tersebut menya­takan men­dukung pro­gram pem­baharuanagra­ria, agar para petani  dapat berusaha dan bekerja dengan tenang. “ Pemerintahmendukung dan membantu hak-hak petani me­lalui pelaksanaan pemba­haruanagraria. Dan saat ini kita amat mendukung pro­gram penanaman denganpe­manfaatan pupuk organik untuk mensejahterakan pe­tani,” katanya. Dilon optimis,Sumbar mam­pu mewujudkan Trisaksi per­tanian, yakni terpenuhinya lahan yangcukup, hasil yang berlimpah dan membawa ke­sejah­teraan petani.Jangan Eksploitasi PetaniTidak hanya menghadiri HUT ke-14 SPI, Utusan Presiden Bidang Ke­masya­rakatandan Pengentasan Kemiskinan HS Dilon juga hadir dalam pe­nutupan KonferensiPetani Se­dunia di Jorong Subaladuang, Na­g­ari Sungaikamuyang, pada hari yangsama. Saat itu Dilon mene­kankan pen­tingnya dibuat aturan khusus me­ngaturtata cara hubungan ke­mitraan petani dan investor. 

Menurut Dilon, tidak ma­sanya lagi investor/pengusaha men­jadikanpetani sebagai bahan eks­ploitasi. Namun, tambah Dilon, kedua elemenini harus bermitra, tanpa ada dirugikan satu sama lain. “ Langkah inimen­desak dilakukan sebagai lang­kah strategis meningkatkankesejahteraan petani,” tandasnya.Sebenarnya dari dulu hingga kinipetani tetap terjajah. Pada ma­sa feodalisme, petani me­nerima upahmelalui penetapan sepihak pemilik modal atau tuan tanah. Kemudianpada zaman kolonial, petani dikuasai VOC dan dipaksa menanamtanaman eks­por sesuai kepentingan VOC,” ucap Dilon. Begitu jugazaman sekarang, pe­ngusaha dan pemilik modal se­cara leluasamenanamkan modalnya untuk sektor pertanian. Kondisi ini tetapmenempatkan pe­tani di bawah penindasan dan penghisapan. Pasalnya,hu­bu­ngan antara pengusaha dan petani bukan hubungan kemitraan.Tanah tidak boleh mengisap petani. Namun, tanah digunakan untukkemakmuran sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Masyarakatpe­tani harus mewujudkan trisakti; berdaulat dalam bidang politik,berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya,” kata Dilon.Pertemuan digelar serikat pe­tani Indonesia ( SPI) dalam bentukseminar dan lokakarya itu, diharapkan Dilon, bisa melahirkanrekomendasi secara tepat untuk langkah maju pertanian. “ Ki­ta tungguapa langkah-langkah yang mungkin dila­kukan me­lalui lokakarya yangdilakukan SPI terhadap persoalan tersebut,” pungkasnya. Pada bagianlain, parap petani memang terus berharap bisa berdaulat dan memilikikekuatan secara mandiri untuk tetap bertahan dan meningkatkankesejahteraan. Harapan itulah yang mendorong petani untuk tetapberjuang melawan para penghisap petani. “ Perampasan lahan petanisudah menjadi fenomena umum, bukan saja di Indonesia, namun disejumlah belahan dunia lainnya, sehingga menyebabkan kelaparan bagipetani,” ungkap Henry Saragih. Menurut Henry, banyak dalih dan upayayang dila­kukan untuk melakukan penghisapan terhadap petani, bahkandengan atas nama alam tanah yang menjadi tempat petanimenggantungkan hidupnya di perjual belikan de­ngan merugikan banyakpetani. “ Tidak sejengkal tanah pun akan diserahkan kepada yang bukanpetani,” ungkapnya seraya menegaskan perlu­nya perjuangan untukkesejahteraan petani.Henry menyindir,  program internasional yang gagaluntuk membebaskan 50 persen penduduk dunia dari kelaparan. Sebab,menurutnya, saat ini ada peningkatan 1 miliar orang yang kelaparan.Sehingga petani berdaulatlah yang akan bisa merubah nasibnya untukjadi lebih baik dan mem­perjua­ngkan ke­pentingannya dan anakcucunya. Hal serupa juga diserukan pimpinan La Via Campesina,Reinaldo Chingore. Warga negara Mozambiq itu, men­jelaskan bahwapetani harus berjuang bersama untuk mem­pertahan kedaulatan pangandan melawan musuh-musuh petani yang mengambil tanah petani. “ Kitaharus bersatu dan memperbaharui strategi serta memperbaiki kesalahanyang telah dibuat guna meng­hen­tikan perampasan tanah pe­tani didunia,” ucapnya. Lebih jauh lagi disampaikannya, bahwa di dalam solusipalsu krisis iklim aliran mo­dal di abad 21 telah menghasilkan ‘ ekonomihijau’ dan ‘ ekonomi biru’ yang artinya komodifikasi hutan, udara, laut

dan bahkans i k l u skehidupanitu sendiri.N a m u nf a k t ate r se bu t ,k a t aR e i na l d ob e r u j u n gp a d a

‘ perampasanhijau’ atau

‘ perampasanbiru’ .

“ Investasiitu, tidak lain adalah perampasan terhadap wilayah masyarakat adat,petani, nelayan, penggembala dan komunitas lokal lainnya. Negara danelit-elit memainkan peran pada proses peram­pasan ini atas namakeuntungan pribadi dan mereka juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan transnasional,” terangnya.( mamad )

Penyambutan tamu acara HUT SPI

Pembukaan acara HUT SPI

Page 7: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARISinamar S O R O T 7

Juli 2012 | No. 82/XI/2012

Soal Batas Sumbar-Riau di Nagari Ampalu Harus Sesuai Permendagri

L

“Penyelesaiannya harus sesuai dengan Permendagri Nomor 1 Tahun 2006, yaitu penetapan tapal batas harus diselesaikan dengan penetapan yangmelibatkan kedua provinsi dan de­ngan penetapan oleh pe­me­rintah pusat.”

PERBATASAN antardua wilayah administrasi pemerintahan yangberbeda kembali terjadi, kali ini antara Sumbar dengan Riau. Perbatasankedua daerah di Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban,Kabupaten Limapuluh Kota, dengan Lipekkain, Kabupaten Kampar,

Provinsi Riau, diduga telah mencaplok ulayat Nagari Ampalu sejauh sekitar 20kilometer. Dikhawatirkan lahan milik masyarakat akan di­miliki Provinsi Riau.

Camat  La­reh  Sago Halaban, Yatmiko, menginformasikan  dengan mengutipinformasi masyarakat di Nagari Ampalu, yang menyatakan batas wilayah yangsudah dibuat saat ini sudah terlalu maju, sebab dulunya tanah ulayat Nagari Ampaluberada sekitar 20 kilometer ke­ dalam hutan  sebelum daerah Lipekkain.

Permasalahan ini, kata Yat­miko, bu­­kan lagi per­masalahan Pemkab Lima puluhKota dengan daerah tetangganya, Kabupaten Kampar; namun masalah ProvinsiRiau dengan Provinsi Sumbar. “Sehingga pe­nye­lesaiannya harus  sesuai de­nganPer­mendagri  Nomor  1  Tahun  2006,  yaitu  pe­netapan  tapal  batas  ha­rusdi­­­se­lesaikan dengan pene­tapan yang me­­libatkan kedua provinsi dan de­nganpenetapan oleh pe­me­rintah pusat,”  tambahnya.

“Sesuai  dengan  cerita mas­yarakat  sejak  lama,  tapal  batas  an­tara Riau  denganAmpalu tidak seperti tapal batas saat ini yang hanya 3-4 kilometer dari NagariAmpalu. Namun batas tersebut 20 kilometer kedalam,” ucapnya. Perbatasanwilayah administratif memang tidak berkai­tan dengan batas ulayat. Namun, kataYatmiko,  ke­mungkinan  pembangunan  akan di­la­kukan  Provinsi Riau  tentunyaakan sangat terbuka. Sehingga di­khawatirkan masyarakat akan ke­hilangan tanahulayatnya dan la­han yang telah diolahnya sejak lama.

“Jika Provinsi Riau  telah mene­tapkan  tapal  batas wilayah  tanpa ke­sepakatandaerah tentunya sudah bertentangan dengan aturan. Sebab, sesuai PermendagriNomor 1 Tahun 2006 penetapan batas wi­layah provinsi merupakan kewe­na­nganpemerintah pusat dan melibatkan kedua daerah,” terang Jatmiko.

Pemeritah Provinsi Sumbar me­nurut Yatmiko, harus me­ngi­rim­kan surat kepadaKe­men­trian  Da­lam  Negeri  apakah  itu  da­lam  ben­tuk  gugatan  atausema­camnya  un­tuk menetapkan  tapal  batas  ter­sebut. Sehingga  batas  keduapro­vinsi  tidak  lagi menjadi per­masa­lahan.  Ketika ditanya  adanya  eks­ploi­tasihutan di kawasan  terse­but  oleh mas­yarakat Riau, Yatmiko mem­bantah. Sebab,menurutnya, masya­rakat  telah melarang untuk mel­a­kukan eksploitasi sehing­gasaat ini tidak ada lagi. “Jika akan di­adakan ekspedisi tapal batas wi­layah LimapuluhKota, kita sa­ngat mendukung sekali untuk melihat bat­as wilayah kita,” pungkasnya.

Anggota Komisi B DPRD Li­ma­puluh Kota, Yakubis, sebagaimana dikutip PadangEkspres, meny­e­butkan  tapal  batas wilayah  ter­sebut  sangat  pen­ting  untukdije­laskan. Sehingga ti­dak terjadi permasalahan kemudian hari. “Kita mendorongpemerintah Provinsi untuk menyelesaikan persoalan kejelasan tapal batas tersebut,”ungkapnya.

Begitu juga Aktifis Forum Peduli Luak Limopuluah, Yudilfan Habib, sangat berharapketegasan dari pemerintah untuk memperjelas batah wilayah administratif dimasing-masing daerah, terutama yang berbatasan dengan provinsi tetangga.Kejelasan  tersebut  sangat  pen­ting  sehingga masyarakat  di wi­l­ayah perbatasanjuga  menda­pat­k­an  kejelasan  batas  wilayah  me­reka.  “Ja­ngan  sampaimasyarakat di­ru­gi­kan dengan tapal batas yang belum jelas, seperti yang dialamiwarga Nagari Ampalu yang tentunya sejak lama memiliki ulayat mereka sendiri,”tukasnya.

Dari kantor DPRD Kabupaten Limapuluh Kota di Sarilamak diperoleh informasibahwa adanya persoalan batas wilayah antara Sumbar dengan Riau di Nagari Ampaluakan dikroscek DPRD Limapuluh Kota ke provinsi sehingga kebenaran adanyawilayah Sumbar yang dicaplok Provinsi Riau akan ada kejelasannya.

“Jika memang begitu  kon­disinya,  tentunya  sebuah ma­sukan  bagi  kita  di  DPRDLima­puluh Kota dalam melakukan  pembahasan  soal  perda  Ren­cana Tata RuangWilayah  (RT­RW).  Informasi  dari masyarakat  tersebut  akan dikros­cek ke provinsisehingga  persoalan  tapal  batas menjadi  jelas,”  ungkap Ketua DPRD Lima­pu­luhKota, Darman Syahladi.

Wali Nagari Ampalu Mo­cha­mad Hilmi, menyebutkan, pembuatan tapal batas tersebutbahkan menggunakan tenaga kerja dari Ampalu sen­diri. Namun tidak diberita­hukanuntuk apa pancang beton tersebut didirikan. Kondisi itu juga dibe­nar­kan oleh CamatLareh  Sago Ha­laban,  Jatmiko. Menurut­nya,  perbatasan  tersebut  harus  dijelaskanduduk  persoalan­nya.  “Ini  adalah kewenangan  provinsi  untuk mem­berita­hu­kanpusat atau kementrian dalam negeri,” ujarnya.

Butuh Pemahaman

Sementara, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berpendapat lain. Menurut GubernurIrwan, persoalan tapal  ba­tas antara Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Baratyang  be­rada  tepat  di Nagari Ampalu bu­tuh upaya pemahaman  lebih du­lu olehniniak mamak se­hing­­g­a kejelasannya nanti bisa di­­sampaikan kepada peme­rin­tahdaerah kabupaten dan pro­vinsi.

Sebab, menurut Gubernur Irwan Prayitno, tidak ada tanah ulayat masyarakat Am­paluyang di caplok Riau. Tegasnya, menurut Irwan, per­soalan tapal antara Ampalu denganLipekkain tersebut sebenarnya tidak ada. “Semua batasnya sudah jelas, dan tidakada  tanah ulayat mas­ya­rakat Ampalu yang dicaplok  Pro­vinsi  Riau,”  tandasnya.“Sudah  ada kesepakan  kita  ti­dak  ada  tanah  ulayat ma­s­ya­rakat  yang dicaplokRiau,” ung­kap Irwan Prayitno. Bupati Li­mapuluh Kota  Alis Marajo Dt. Sori Marajomem­berikan arahan agar dilaku­kan pemahaman dan penelitian ber­sama oleh niniakmamak, jika memang benar kondisinya de­mikian, dari situ akan di ja­dikan pijakanuntuk mencari  so­lusinya.  “Yang  lebih  tahu persis  dengan ulayatnya  tentu niniakma­mak,  sehingga  perlu  dila­kukan pemahaman  dan penelitiannya. Da­ri  situlahnantinya bisa dica­ri­k­an  solusi  terhadap per­soalan ter­sebut,”  ucap Alis Marajo.

Ketika ditanya soal apakah pe­r­lu dilakukan tindakan admi­nis­tratif secara  formalmelalui pro­vinsi untuk disampaikan ke­pada Kementerian Dalam Ne­geri soal  tapalbatas  antarprovinsi  ter­sebut, Alis  berpendapat,  jika  bisa  diselesaikan  secara  damaiun­tuk apa dikirim surat.”Kita lihat dululah perma­sa­la­hannya, jika bisa dise­lesai­kanse­cara  damai  tentunya kita  be­lum harus mengirim  surat  ke Men­dagri,”  ucapnya.

Dibenarkan   Bupati Alis Marajo bahwa  per­soalan  tapal  batas  nantinya  juga  akanberpengaruh  terhadap Pe­­­r­aturan Daerah  tentang Ren­ca­na Tata Ruang Wilayah(RTRW) ka­bupaten  Limapuluh Kota.   

Ketua DPRD  Kabupaten  Limapuluh  Kota,  Dar­man  Syahladi,  sebelumnyame­nyam­paikan bahwa meski perda RT­RW tidak bisa diubah dalam jang­­ka waktulima tahun, na­mun persoalan tapal batas nan­ti­nya bisa ditolerir dalam perda RTRWuntuk dilaku­kan­perubahan jika terjadi perubahan.(evi endri)

Fly Over kelok 9 menjembatani antara Kabupaten Lima Puluh Kotra dan Provinsi Riau (f/her)

IRWAN PRAYITNO ALIS MARAJO DARMAN SAHLADI

Page 8: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

LIPUTAN KHUSUSMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar Juli 2012 | No. 82/XI/20128

Menristek Dukung Potang Balimau Masuk dalam Kalender Nasional“Kalau bisa usul, tolong bukukan dulu potang balimau. Biar nanti kita perjuangkan bersama-sama.”

GUSTI Muhammad Hatta, Menristek (Menteri Riset dan Teknologi) di KIB(Kabinet Indonesia Bersatu) Jilid II, menyatakan dukungannya kalau kegiatantahunan berupa potang balimau di Pangkalan yang digelar sehari sebelumpuasa Ramadhan, masuk ke dalam agenda tahunan nasional. Usulan

masyarakat menjadikan potang balimau masuk agenda nasional, dirasa Menteri Gustisebagai sebuah usulan yang tidak berlebihan. “Apalagi lokasinya jelas. Tiap tahun digelar.Tinggal peningkatan statusnya saja,” katanya. “Atas nama pribadi dan kedinasan, sayamendukung,” ucap Gusti yang hadir bersama istri dalam acara potang balimau yang diikutiribuan warga setempat, Kamis (19/7).

Sebelumnya, panitia pelaksana dan Pemkab Limapuluh Kota menjadwalkan, potangbalimau di Pangkalan akan dihadiri empat menteri KIB II. Tapi, karena ada kesibukanlain, hanya Menteri Gusti yang datang. Selain Menteri Riset, juga hadir Direktur PromosiPariwisata dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, M Farid Moertolodan perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup.

Tiga menteri lainnya yang berhalangan hadir yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi KreatifDr. Mari Elka Pangestu, Menteri Lingkungan Hidup Prof. DR. Balthasar KambuayaMBA dan Menteri Pemuda dan Olah raga, DR Andi Malaranggeng, M.Si. Permintaanmenjadikan potang balimau di Pangkalan masuk agenda nasional disampaikan oleh tokohmasyarakat Pangkalan, Mukhlis Hasan dan Wakil Bupati Asyirwan Yunus. “Pada 2013nanti, mestinya potang balimau masuk kalender nasional,” sebut Wabup. Dia menambahkan,dari tahun ke tahun, masyarakat Pangkalan Koto Baru khususnya dan warga LimapuluhKota umumnya, punya harapan besar kepada pemerintah pusat memperjuangkan tradisipotang balimau menjadi agenda dan kalender tahunan. “Kalau hanya digelar dalam kontekslokal, bisa-bisa potang balimau luluh digerus zaman,” sambung Wabup dan MukhlisHasan.

Sebelum diusulkan masuk ke dalam kalender tahunan nasional, Pemkab Limapuluh Kotaterlebih dahulu diminta Menteri Riset untuk membukukan tradisi potang balimau. “Kalaubisa usul, tolong bukukan dulu potang balimau. Biar nanti kita perjuangkan bersama-sama,”sambung Gusti, menyapa rekannya Azwir Dainy Tara, wakil rakyat asal Sumatra Barat diDPR. Permintaan Menteri Riset kepada pemkab segera membukukan tradisi potangbalimau, dimaksud agar tidak terjadi salah penafsiran. “Bisa jadi masih banyak masyarakatPangkalan paham, kenapa potang balimau dilengkapi arak-arakan perahu dan sampan.Ke depan, kita tidak tahu, apakah generasi muda mengerti atau tidak. Makanya lebih baikdibukukan dulu,” kata Gusti. Dalam momentum potang balimau, anggota DPR AzwirDainy Tara berperanan banyak menyukseskan acara. Selain Azwir, hadir pula istri dananak-anaknya.

Lautan manusia

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ritual potang balimau di Pangkalan dibanjiri oleh lautanmanusia, yang tumpah ruah ke Sungai Batang Maek yang melintasi Nagari Pangkalan.Tidak hanya masyarakat Pangkalan dan Limapuluh Kota, juga warga dari daerah lain diSumatra Barat, bahkan dari Riau serta Kepulauan Riau. Hebatnya, potang balimau diPangkalan juga diramaikan perantau daerah setempat. Perantau mengaku, pulang kampungsaat potang balimau, nyaris wajib ketimbang pulang kampung di hari Lebaran. Pada prosesipotang balimau itu, Menteri Riset dan Teknologi berkesempatan menyiramkan air yangdicampur bunga tujuh rupa kepada dua bocah. Siraman air itu merupakan wujud balimaujelang memasuki bulan suci Ramadhan. Rombongan menteri dan pejabat daerah, dimintapanitia menaiki bimbau (sampan potang balimau-red) jelang dihanyutkan. Bimbaumerupakan simbol sampan yang digunakan saudagar Pangkalan pada 1900-an. Saat itu,beberapa rombongan saudagar Pangkalan baru pulang dari Kalimantan. Selama berniagake sana, perantau mendapatkan banyak rezeki. Ketika pulang kampung, mereka membawaoleh-oleh dua mimbar masjid.

Tokoh masyarakat Pangkalan Koto Baru, Mukhlis Hasan, mengakui satu daridua mimbar disumbangkan saudagar untuk Masjid Raya Pangkalan Koto Baru.Sementara mimbar yang satu lagi disumbangkan untuk Masjid Raya diPekanbaru. Sampai sekarang, lebih saparoh masyarakat Pangkalan, merantauke Pekanbaru. “Tradisi potang balimau dan bimbau tidak luput dari cerita leluhurtentang saudagar Pangkalan dahulu,” kata Mukhlis.

Turun-temurun

Ritual potang balimau di Pangkalan merupakan merupakan tradisi turuntemurun untuk mensucikan diri bagi anak nagari yang bermukim di sepanjangaliran Batang Maek, yang melitasi Nagari Pangkalan, Kecamatan PangkalanKoto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota—sebuah wilayah yang berbatasanlangsung dengan Provinsi Riau. Tradisi yang dimaksudkan untuk menyambutbulan suci Ramadhan ini dilaksanakan sesudah shalat Zhuhur. Selain untukmensucikan diri, sekaligus sebagai tempat bersilaturrahmi antar anak nagari dikampung halaman maupun dari perantauan. Setelah selesai, pada sore harinyapara pengunjung pulang ke rumah masing-masing untuk mandi balimau denganramuan khusus yang dipersiapkan putri-putri Pangkalan.

Tradisi ini, walau dilingkari sejumput kontraversi (terutama soal adanya fatwasebagian ulama yang menyebut haram), tapi tetap saja diyakini masyarakatmemiliki banyak makna. Salah satu maknanya adalah sebagai ajang silaturahmidan menjelang ibadah puasa dilakukan. Selain itu, juga ada yang meyakinitradisi potang balimau dengan dilengkapi bimbau alias sampan hias, sebagaiupaya mengenang kembali sejarah kejayaan para saudagar dari PangkalanKoto Baru.

Konon kabarnya, sekitar tahun 1800-an, manusia-manusia yang tinggal di sekitarPangkalan Koto Baru sudah termasyhur sebagai saudagar sukses. Bahkanada yang berniaga sampai ke Sambas, Kalimantan Barat.

Tatkala berniaga ke Sambas, saudagar-saudagar dari Pangkalan Koto baru,sebagaimana diceritakan Arfel Muchtar, seorang alim-ulama dan cerdik pandaidari Pangkalan, membeli dua buah mimbar masjid. Satu mimbar dibawa kekampung halaman guna membangun masjid di kawasan bernama Muaro.Sedangkan satu lainnya, diarak ke Masjid Raya Pasar Bawah Pekanbaru,tempat di mana saudagar asal Pangkalan banyak bermukim.

“Waktu para saudagar membawa mimbar dari Sambas menuju Pangkalan,dengan melewati Nagari Taratakbuluah. Masyarakat Pangkalan yang sibukmembangun masjid sedang bersiap-siap menyambut ibadah puasa. Makanya,begitu mendangar ada dua buah mimbar dibawa, mereka langsung berduyun-duyun menantinya di pinggir Batang Maek,” papar Arfel Muchtar.

Untuk mengenang sejarah panjang itulah, menurut Arfel Muchtar, wargaPangkalan Koto baru selalu menggelar potang balimau, dengan membuatsampan hias berbentuk mimbar ataupun kubah masjid. Apakah cerita yanghanya beredar dari mulut ke mulut tersebut dianggap benar atau tidak? Inibukanlah persoalan penting bagi warga Pangkalan Koto Baru. Bagi mereka,apapun penafsiran orang soal potang balimau, yang jelas tradisi potangbalimau menjelang Ramadhan adalah hari membahagiakan bagimereka.(mamad/mhike)

Tradisi Potang Balimau yang merupakan kebanggaan anak nagari Pangkalan Kab. Lima Puluh Kota, dihadiri menristek Gusti Muhammad Hatta, Anggota DPR RI Azwir Dainy Tara (f/her)

Page 9: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011Juli 2012 | No. 82/XI/2012 9SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa .....

Buka puasa bersama di rumah dinas Bupati di LabuhBasilang(f/her)

Penyerahan piala pemenang MTQ Tk. Remaja di Koto Loweh olehDatok Malaysia (f/her)

Wakil Bupati, Drs. Asyirwan Yunus, M.Si safari ramadhan di BukikTapuang Taeh Bukik (f/joi)

Drs. Asyirwan Yunus, M.Si menyerahkan bantuan safari ramadhandi Jorong Koto Tinggi Maek (f/her)

Bupati Alis Marajo mengadakan safari ramadhan di Jorong SeiLansek Nagari Situjuah Tungka (f/joi)

Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus, M.Si safari ramadhan di Jr. MonganNagari Galugua Kec. Kapur IX (f/her)

Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus, M.Si safari ramadhan di KotoAlam Pangkalan (f/joi)

Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus, M.Si safari ramadhan di SungaiAntuan Kec. Mungka (f/her)

Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus, M.Si safari ramadhan di MasjidMuslimin Koto Baru Kec. Mungka (f/her)

Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus, M.Si safari ramadhan di SungaiRimbang Kec. Suliki (f/her)

Tim safari ramadhan Prop. Sumbar memberikan bantuan diTanjuang Kaliang Kec. Luak (f/joi)

Bupati Alis Marajo mengadakan safari ramadhan di Sialang Kec.Kapur IX (f/joi)

CMYK

GALERI RAMADHAN

Page 10: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

HUMANIORAJuli 2012 | No. 82/XI/201210 SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Nasib Nestapa Pekerja di Saw-mill

Untuk memenuhi kebutuhan pokok saja sudah kewalahan, apalagi menjangkau jenis kebutuhan lain diluar itu. Misalnya tentang kelanjutan pendidikan anak-anak. “Tidak lagi terpikir sejauh itu.”

SEJAK beberapa waktu belakangan ini pemerintah tengah giat melakukan upayapemberantasan illegal logging (pembalakan liar). Sebuah langkah dan upaya yangpositif, memang, terutama dimaksudkan untuk mengerem laju kerusakan hutan

dan lingkungan hidup. Tapi ada juga pihak yang merasa “dikorbankan” oleh kebijakanitu.Bagi sebagian anggota masyarakat kalangan bawah, misalnya, belum banyak yangmengetahui tentang batasan illegal logging itu. Boleh jadi karena kurangnya sosialisasidari pihak terkait yang mereka terima, membuat mereka sering bertanya-tanya tentangitu. Persoalannya, karena ada di antara mereka yang langkahnya terhambat untuk mencarinafkah (baca: mencari nafkah, bukan untuk kaya) karena kebijakan itu.Makanya tidak berlebilan bila ada yang mempertanyakan, apakah mengolah kayu hasilhutan masyarakat tempatan juga dapat digolongkan illegal logging? Atau, apakahmengolah kayu akasia dan mahang termasuk kegiatan illegal logging? Terlepas dariperdebatan soal itu, ada baiknya secara langsung dilihat bagaimana kondisi kehidupanpara pekerja saw-mill, yaitu mereka yang menggantungkan nafkahnya dengan menjadiburuh di saw-mill yang ada. Lihatlah, keringat mengucur deras di tubuh yang hitamlegam seorang pria yang tengah asyik bekerja di sebuah saw-mill yang berlokasi di sebuahnagari dalam Kabupaten Limapuluh Kota. Sorot mata lelaki itu seakan tidak lepas darigergaji mesin yang membelah kayu-kayu bulat menjadi beberapa lembar kayu, sementarakedua tangannya tampak cekatan untuk memilah-milah kayu.Debu-debu serbuk kayu dibiarkan beterbangan menerpa muka pekerja itu di meja operator.Ia terkesan tidak peduli dengan itu. Dengan tidak mengenal lelah, pria tersebut berdiriberjam-jam bersama empat pekerja lainnya hanya untuk upah yang hanya kadang cukupuntuk makan saja. Kayu bulat panjang dua meter dari jenis akasia atau mahang tersebutdiolah menjadi palet sebagai bahan pembuat meubel.Khaidir, 45, salah seorang pekerja operator saw-mill, mengatakan bahwa upah per kubikyang didapatnya dari bekerja kadangkala tidaklah cukup untuk makan, karena sulitnyakayu diperoleh saw-mill, walaupun itu dari jenis kayu akasia atau mahang. Bapak empatanak ini mengaku, kadang hampir satu minggu kayu olahan tidak ada, karena musimhujan sehingga kayu sulit dikeluarkan dari hutan atau ladang masyarakat. Parahnya lagi,menurut Khaidir, terkadang aparat mengadakan razia ke saw-mill saw-mill yang ada.Yang tidak dimengerti oleh Khaidir, kenapa saw-mill saw-mill kecil yang hanya membuatkayu palet sebagai bahan dasar pembuatan meubel ikut juga dirazia? Padahal kayu yangdiolah kebanyakan dari jenis akasia atau mahang. Yang memicu kekhawatiran Khaidiradalah, kalau aparat menggelar razia, itu artinya pekerjaan rutin Khaidir cs akan terancam.“Kalau saya tidak bekerja, harus makan dengan apa?” ujarnya, mempertanyakan.Sedangkan rutin saja ia bekerja saban hari, hasilnya belum tentu mampu memenuhikebutuhan dasar keluarganya. Bagaimana pula kalau pekerjaan sempat terputus, misalnyakarena saw-mill tempat bekerja dirazia aparat? Solusi yang sering ditempuh Khaidiradalah dengan cara bekerja serabutan. Itupun tidak gampang untuk mendapatkannya.Khaidir yang tidak tamat SD itu mengaku, bekerja di bidang perkayuan sebagai operatorsaw-mill merupakan satu-satunya keterampilan yang ia miliki untuk menyambung hidup.Sudah puluhan tahun pekerjaan itu dilakoni Khaidir. Makanya, ketika saw-mill tempatKhaidir kekurangan stok kayu karena dirazia petugas atau oleh sebab-sebab lain, iadisergap kebingungan yang amat sangat, tidak tahu apa yang bisa dilakukan untukmenghasilkan uang. Khaidir menampik omongan orang di luaran yang menyebut bahwabekerja di bidang perkayuan mendatangkan banyak uang. “Saya membantahnya, terutamabila dialamatkan kepada kami sebagai pekerja,” tambahnya. Kalau tidak percaya, menurut

Khaidir, ia mengajak melihat kondisi mereka di tempat kerja atau keadaan rumah tempattinggal mereka.

Jangankan Putus Sekolah, Putus Makan Saja Sering

“Bisa dikatakan gubuk,” kata Khaidir, menggambarkan kondisi rumah yang iatempati bersama isteri dan anak-anaknya. Mungkin bagi sebagian orangterdengar “mentereng” bekerja di saw-mill, dihubungkan dengan uang yangbisa banyak didapat. Tapi lagi-lagi Khaidir membantah anggapan itu. Takpercaya? Coba dengar lagi pengakuan Khaidir. Menurut Khaidir, kadangkalasetelah pulang ke rumah dari tempat bekerja, ia menemukan sang isteri tidakmemasak apa-apa. “Bukan isteri saya malas, tapi yang akan dimasak itu benaryang tidak ada.” Kali ini suara Khaidir terdengar tersekat.Apa akal? Jalan yang sering ditempuh Khaidir bila dihadapkan dengan kondisiseperti itu adalah dengan mendatangi bosnya, yaitu pemilik saw-mill tempat iabekerja guna mendapatkan utang buat membeli sejumlah bahan kebutuhan pokok.Yang parahnya, si bos juga sedang tidak punya uang untuk dipinjamkan. Langkahpamungkas yang sering ditempuh Khaidir adalah dengan jalan berutang diwarung-warung terdekat. Untuk memenuhi kebutuhan pokok saja sudahkewalahan, apalagi untuk menjangkau jenis kebutuhan lain di luar itu. Misalnyatentang kelanjutan pendidikan anak-anaknya. “Tidak lagi terpikir sejauh itu,”ujar Khaidir. Makanya, anak sulung Khaidir terpaksa direnggutkan dari bangkupendidikan di tingkat SD lantaran Khaidir tidak memiliki kemampuan ekonomiuntuk meneruskannya ke jenjang yang lebih tinggi.“Saya tahu pendidikan itu penting, terutama dimaksudkan untuk memperbaikinasib anak-anak agar kelak kondisinya tidak seperti saya,” beber Khaidir. Sejenakmatanya menerawang, entah sedang memikirkan apa. Tapi karena desakankeadaan, menurut Khaidir, ia tidak lagi bisa melakukan langkah terbaik untukmasa depan anak-anaknya. Ia membahasakan dengan kalimat: “Jangan ‘kanputus sekolah, putus makan saja sering kami alami.”Badri, 18, seorang remaja putus sekolah dari jenjang SLTP, mengaku bahwa iaterpaksa bekerja di saw-mill dekat rumahnya karena orangtuanya tidak mampuuntuk membiayai kelanjutan pendidikannya. Ia terpaksa bekerja di saw-millsebagai tenaga pemilah kayu dengan upah yang sangat kecil. Keinginannyauntuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hanya tinggal di angan-angan saja karena mahalnya biaya bersekolah saat ini.Dikatakan Badri, sebelum bekerja sebagai tenaga pemilah kayu, dia bekerjasebagai pengangkut serbut gergaji selama satu tahun. Selama empat tahunbekerja di saw-mill, hasil yang diperolehnya hanya sekadar pengisi perut saja.Sama dengan Khaidir, Badri mengaku kondisi sulit bekerja di saw-mill terutamasangat dirasakan ketika kayu yang akan diolah sedang tidak ada. Dihadapkankondisi seperti itu, Badri juga terpaksa bekerja serabutan.Badri menjelaskan, dalam setiap pengoperasian saw-mill, banyak pihak yangmenggantungkan nafkahnya dari sana, mulai yang bekerja untuk penebangankayu, pelansiran kayu ke atas mobil, supir pembawa kayu, para pekerja saw-mill yang mengolah kayu, dan terakhir sampai kepada para tukang yangmengolah kayu tersebut jadi perabot atau bahan-bahan keperluan lainnya yangberbahan baku kayu.“Banyak nafkah manusia yang tergantun dari kayu,” sebut Badri. Sementarapada sisi lain mereka dihadapkan kenyataan seperti tempat bekerjanya seringdirazia petugas. “Saya juga tidak tahu batasan illegal logging itu?” ujarnyamempertanyakan. “Kami yang hanya mengolah akasia dan mahang panjangdua meter saja sering dirazia, sementara perusahaan besar dengan modal kuatdan mengantongi izin terkesan dibiarkan saja meluluhlantakkan hutan,”katanya.(evi endri)

Saw-Mill

Saw-Mill

Page 11: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

KESEHATAN Juli 2012 | No. 82/XI/2012 11SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Kiat Sehat di Bulan Ramadhan

Oleh: dr. H. Prima Nofeki Syahrir MM

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabakatuh,

SEGALA puji bagi Allah Tuhan sekalian alam, Salawat dan Salam teruntukhanya kepada Rasulullah Muhammad Salallahu alaihi wasallam, uswatunhasanah bagi umat manusia. Semua orang yang beriman diwajibkanberpuasa sesuai perintah Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 183, yang

artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasasebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamubertakwa,”, dilanjutkan dengan ayat 184, yang artinya: “ (yaitu) dalam beberapahari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit ataudalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa)sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajibbagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yangdengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], maka itulah yang lebihbaik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Sesuaidengan Al Quran Surat Al Baqarah 183, maka kalau kita merasa berimanlaksanakan saja puasa. Kemudian kita punya keyakinan bahwa puasa itu lebihbaik daripada tidak berpuasa. Nah, bagaimana hal tersebut bisa dijelaskan? Marikita lihat kalimat penutup dari Surat Al Baqarah ayat 184 tersebut berbunyi ; Danberpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Kalimat ini sungguhmenggelitik untuk dicermati. Allah telah memberi kalimat yang merangsang kitauntuk mencari, apa betul yang menyebabkan puasa itu lebih baik dibanding tidakberpuasa. Kita mesti tahu caranya dan paham ilmunya. Tidak sekadar ikut-ikutanberpuasa. Tujuan utama kita berpuasa adalah agar diri kita lebih terkendali, lebih“controlable”, atau dalam istilah agamanya lebih bertakwa. Sarana yang dipakaiadalah dengan menciptakan kondisi “lapar dan haus”, plus beberapa pantanganyang harus ditaati dengan pemahaman dan keikhlasan. Kenapa untuk melatihkontrol diri itu kita mesti melalui proses lapar dan haus? Untuk menjawab ini kitaperlu meninjau dari beberapa aspek sebagai berikut :

1. Lapar dan haus adalah sebuah proses yang membawa kesehatan kitamencapai kondisi yang seimbang kembali, setelah selama 11 bulan dibebanimetabolisme yang cendrung berlebihan (dimensi fisik).

2. Lapar dan haus adalah kondisi kritis manusia dalam memenuhi kebutuhandasar hidupnya yang bisa digunakan untuk melatih pengendalian diri. Artinyakita melatih keteguhan jiwa dalam suasana kritis (dimensi psikis).

3. Lapar dan haus juga dugunakan untuk mengingatkan kita tentang kondisiorang-orang yang terpinggirkan dan kurang beruntung (dimensi sosial).

4. Lapar dan haus menyebabkan kita teringat terus bahwa kita sedang dalamkondisi “melatih” meningkatkan kualitas ketakwaan kita yang berujung padapenyerahan diri secara total kepada Allah, Sang Pencipta Yang Maha Agung(dimensi spiritual).

Salah satu hikmah puasa di bulan Ramadhan adalah bulan pensucian.Pensucian disini bukan hanya pensucian rohani, tetapi juga pensucian jasmani.Pensucian rohani sudah jelas bagi kita karena selama melaksanakan puasa, semuayang berkaitan dengan nafsu akan ditahan, dan menahan nafsu akan menyehatkanrohani.

Pensucian jasmani berarti:1. Mengeluarkan racun-racun dan bahan kimia buatan yang selama ini

terlanjur masuk ke dalam tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada 10hari pertama. Dalam proses ini bau badan dan bau mulut kita agakberlebihan karena hawa yang keluar adalah racun-racun yang sedangdibongkar. Proses pengeluaran racun-racun dari tubuh kita disebut prosesdetoksifikasi. Berbagai penelitian oleh para ahli telah membuktikan bahwapuasa adalah cara yang paling efektif mengluarkan racun-racunpenyebab penyakit. Dengan berpuasa seseorang akan membatasimasuknya makanan dan minuman ke dalam tubuhnya dan dengansendirinya juga akan membatasi masuknya racun-racun, sementarapengeluaran zat sisa berlangsung melebihi normal melalui buang air besar,keringat, pernafasan, dan air seni.

2. Dilanjutkan dengan proses pemulihan kondisi menuju keseimbangan barupada 10 hari kedua. Dalam fase ini bau badan dan bau mulut mulaisedikit berkurang.

3. Kemudian dimantapkan dalam kondisi keseimbangan pada 10 hari ketiga.Pada kondisi ini tubuh manusia sudah sama dengan air keruh yang baruselesai disaring. Sudah jernih.

Bagi yang memahami hal ini pasti akan menyambut bulan Ramadhandengan antusias, karena sudah terbayang olehnya bahwa setelahmelaksanakan puasa di bulan Ramadhan nanti dia Insya Allah akansehat lahir batin. Namun tentu saja tidak sesederhana itu mencapai tubuhyang lebih sehat di akhir puasa Ramadhan. Kunci sehatnya ternyataada di ilmu berbuka dan ilmu makan sahur yang dicontohkan olehRasulullah SAW sebagai berikut :

1. Rasulullah Muhammad SAW berbuka puasa dengan sebutir kormaatau segelas air putih. Bagi kita, kalau tidak ada korma bisa digantidengan buah-buahan segar, karena penelitian membuktikan bahwa buah-buahan bersifat mengembalikan energi yang mulai berkurang selamamenahan di siang hari, sedangkan air putih bersifat membersihkan danmensucikan.

2. Menjelang Shalat Magrib makanlah bermacam buah-buahan terutamayang banyak mengandung air seperti; jeruk, semangka, saus, pepaya,dan lain-lain.

3. Kalau masih lapar makanlah nasi dengan sayur setelah Shalat Magrib,jangan lupa kunyah sampai lumat sebelum ditelan, dan berhentilah sebelumkenyang. Kalau terlalu kenyang kita akan mengantuk sehingga tidak bisakonsentrasi mendengarkan Hikmah Ramadhan dari para Ustadz kita.

4. Setelah Shalat tarawih makanlah lauk pauk seperti ikan, daging, telur,atau ayam bersama sayuran hijau.

5. Bangun tidur untuk sahur makanlah lauk-pauk dengan sayur atau kuahsayur.

6. Kira-kira setengah jam sebelum imsyak, makanlah nasi dengan sayur,dengan porsi sayur lebih banyak daripada nasi. Penting untuk diingatbahwa makan sahur tidak perlu sekenyang-kenyangnya, tetapi yangpaling penting adalah bahwa makanan itu betul-betul dikunyahsampai lumat sebelum ditelan. Kalau makanan sudah lumat baruditelan, rasa kenyang akan bertahan lama dan Insya Allah tidakakan merasa lapar selama menahan di siang hari.

7. Usahakan minum yang banyak setelah makan, terutama setelahmakan sahur.Apakah boleh makan kolak, konji, cindua, atau pabukoan lain waktu

berbuka puasa seperti yang biasa dilakukan selama ini? Tidak ada yang melarangselagi yang dimakan itu adalah makanan yang halal. Tetapi untuk mendapatkankesehatan yang optimal makanan tersebut tidak dianjurkan, karena tergolongmakanan berat. Lambung yang kosong akan terkejut kalau langsung diisi denganmakanan yang berat sehingga bisa menimbulkan bermacam-macam penyakitseperti sakit maag, kembung, mencret, dan lain-lain.

Kebiasaan lain yang mungkin perlu kita tinggalkan adalah makansekenyang-kenyangnya waktu berbuka puasa. Kebiasaan itu bukan kebiasaanyang sehat, karena kalau lambung penuh oleh makanan, asam lambung tidakbisa sepenuhnya melumuri makanan tersebut, akibatnya proses pencernaan bisaterganggu dan mengakibatkan timbulnya penyakit. Rasulullahpun menyuruh kitaberhenti sebelum kenyang.

Kenapa Rasulullah menyuruh kita berhenti sebelum kenyang?Disamping alasan di atas, suruhan Rasulullah ini juga mempunyai hikmah bagikesehatan rohani kita, karena kita mesti menahan nafsu ketika sedang enak-enaknya makan. Nafsu yang tidak terkendali dalam bentuk apapun selaluberakibat buruk bagi kita. Sedangkan nafsu yang terkendali selalu mendatangkanmanfaat bagi semua sisi kehidupan kita. Seseorang yang mempunyai kemampuanmengendalikan nafsunya tentunya akan meningkat ketakwaannya dan selamatdunia dan akhirat.

Bila Umat Muslim mampu melaksanakan ritual puasa dengan benar,maka secara fisik Insya Allah dapat menyembuhkan penyakit asma, pileks, flu,bronkhitis; asam urat tinggi, rematik; kanker stadium dini; susah tidur, depresi,stress; tekanan darah tinggi, kholesterol tinggi; penyakit jantung koroner, sumbatanpembuluh darah; obesitas, diabetes melitus; sariawan, maag, nyeri lambung;migren, sakit kepala, demam; penyakit-penyakit kulit; ketergantungan obat,alkohol, narkoba.

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga dengan sedikit pengetahuanini ibadah puasa kita lebih bermanfaat bagi kesehatan kita lahir batin dibandingpuasa-puasa sebelumnya. AminWabil lahi taufiqwalhidayah, Assalamu’alaikum WarahmatullahiWabarakatuh.

Page 12: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

A D A TSinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

12 Juli 2012 | No. 82/XI/2012

Peranan Ninik Mamak

dr. Alis Marajo Dt. Sori MarajoKetua LKAAM Kab. Lima Puluh Kota

Peranan Ninik Mamak Dalam Kaitan Fungsi Mamak

Adagium adat pada awalnya berbunyi “kamanakan saparentah jo mamak,mamak saparentah jo penghulu, penghulu saparentah jo mufakat, mufakatsaparentah jo kato nan bana”, arti saparentah adalah satu pemahaman

dan satu kesimpulan sehingga hubungan pemikiran antara kemanakan, mamak, penghuludan mufakat adalah bersifat horizontal egaliter. Berarti memang kesepakatanmusyawarahlah yang menjadi pegangan dalam setiap pengambilan keputusan dalampelaksanaan adat minangkabau, ninik mamak adalah sebutan lain untuk panggilanpenghulu. Berdasarkan makna adagium tadi maka fungsi ninik mamak adalah pemegangkesepakatan antar mamak-mamak tungganai, dalam artian sekarang maka nink mamakyang didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting oleh mamak-mamak tungganaikaum akan dapat berfungsi menyalurkan pendapat untuk pembangunan nagari sehinggafungsi pelayanan public akan berjalan dengan baik. Dalam kaitan fungsi yang demikianmaka ninik mamak dapat berfungsi layaknya sebagai seorang lembang perwakilan,fungsi mamak diminangkabau disebutkan dalam adagium adat “ Kok siang ka nancaliak-caliakan, kok malam kamandanga-dangakan”. Dalam artian sekarang tentufungsi mamak terhadap kemenakan adalah untuk melakukan pendidikan terhadapkemenakan sehingga kemenakan sebagai suatu objek didik dapat mewarisi nilai-nilaiyang baik, sebagaimana kita pahami dewasa ini bahwa pendidikan adalah suatu kegiatanyang bersifat induksi atau imbas dari seseorang kepada orang lain sehingga orang laindapat mencontoh, berarti tugas ninik mamak dan mamak terhadap kemenakan adalahmemberikan motivasi dan inovasi. Berarti ninik mamak berfungsi sebagai motivatoratau penggerak dalam pelaksanaan pembangunan / pemerintahan nagari dalam sektorpembangunan non fisik sebagai moderator.

Peranan Ninik Mamak dalam Meningkatkan Kesejahteraan KaumnyaKaum dalam system kekerabatan minangkabau diartikan sebagai “paruik” didalam

paruik biasanya hubungan itu satu keluarga dengfan keluarga lainnya mempunyaihubungan general secara matrilineal, peranan “urang simando” sangat menentukan dalamsebuah keluarga. Peranan ninik mamak atau mamak dalam manjadi urang sumandomemang suatu hal yang menarik bagi ninik mamak/mamak, urang sumando diartikansebagai sesuatu yang diharapkan dapat meningkatkan martabat kaumnya antara laindisebutkan kalau hendak memperoleh urang sumando yang mempunyai martabatdisebutkan “tak ado kayu, janjangpun dikapiang” kalau tak ado ameh bungkahpundiasah, artinya bagaimanapun harus diusahakan kemenakan yang perempuan mendapatjodoh yang baik sehingga keturunannya nanti akan memiliki martabat yang tinggidipandang oleh masyarakat dalam suatu nagari. Kalau hal ini dapat dijalankan dengansukses, maka ninik mamak akan mempersiapkan segala sesuatu menurutkemampuannnya disumbangkan atau dihibahkan untuk kepentingan hidup keluargakemenakannya, jadi kesimpulannya ninik mamak juga berperan untuk memotivasitumbuhnya keluarga yang bahagia yang dikaitkan falsafah adat minangkabau adatbasandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Peranan Ninik Mamak Dalam Pemberdayaan Potensi PusakoPusako merupakan harta benda yang masih bersigfat komunial, artinya belum dimili

secara pribadi adakalanya disebut dengan urutan pusako tinggi, ganggak ba untuaktanah/sawah/kolam yang bersifat pusako tinggi hasil pengelolaannya pada kekuasaannyadilaksanakan oleh adik/kemenakan yang perempuan dan urang sumando sebagaipimpinan pengelolaannya.

Hasil pengelolaannya biasanya dicadangkan oleh kaum perempuan yang tertuadalam pasukuan, payuang dan paruik. Pendayagunaannnya diperuntukan antaralain sebagai bantuan sosial (lumbung sitangka lapa) atau cadangan untukkepentingan anak kemenakan (lembaga sitinjau lauik) atau untuk pelaksanaanadat istiadat (lumbung sibayau-bayau) kalau hal dimaksud adalah sawah/ladangpadi.

Setiap suku biasanya memiliki nan data, nan baraia, guguak dan lereng sertatanjuang (yang berair untuk sawah dan kolam, nan lereng untuk kebun, tanjunguntuk peninjauan, guguak untuk berkebun), fungsi ini adalah fungsi tata ruangdalam nagari oleh karena itu dalam zaman kemajuan sekarang ninik mamak dapatberperan dalam menyusun tata ruang pelaksanaan-pelaksanaan pembangunandinagari.

Sebagai contoh dinagari-nagari yang masih memiliki tanah ulayat ninik mamakdinagari tersebut akan dapat dimanfaaatkan untuk meningkatkan kesejahteraananak kemenakan, disetiap nagari memiliki sumber air (kapalo aia)dan biasanyakapalo aia(hulu air) itu menjadi ulayat ninik mamak, maka peranan ninik mamakjuga dapat difungsikan sebagai lembaga pengatur penggunaan sumber daya airuntuk kepentingan kehidupan masyarakat di nagari tersebut.

Sehingga dengan demikian ninik mamak dapat juga berfungsi untukmeningkatkan ketahanan pangan masyarakat suatu nagari.

Ninik Mamak ditinjau dari Kepemimpinan KolegialAdagium adat yang menyatakan “penghulu nan babudi, manti nan baraka,

dubalang nan tahu alue jo patuik, mualim nan ba ulemu”.Konsep “budi” adalah nilai moral yang luhur yang selalu tercermin dari sikap

seseorang kalau sudah diangkat menjadi seorang penghulu sehingga tercermindalam sikap pengambilan keputusan yang bersifat moderat dan akomodatif . Halini sebagaimana tertuang dalam adagium adat; “manabang tak rabah, mancancangtak runtuh, makan tak abih”, selalu berpedoman kepada yang elok, elokpemahamannya bagi orang minangkabau adalah “lamak dek awak katuju dekurang, awak mandapek urang indak kahilangan” artinya setiap keputusan yangdiambil tidak merugikan pihak-pihak lain.

Pertimbangan untuk mengambil keputusan selalu mengamalkan akal(kecerdasan emosional), ulemu (rasio) dan sesuai dengan alur dan patut (sistemdan status kedudukan) adagium adat ; “bao batali jo aka budi, ditimbagkanmungkin jo patuik, pareso dibao naiak, raso dibao turun”, maka peranan manti(urang yang cerdas berpendidikan ) mualim (urang yang berilmu pengetahuan)dan dubalang (urang yang tahu tentang sistem keorganisasian) tidak dapat lepassatu sama lain, inilah yang disebut dengan kepemimpinan kolegial.

Sambungan........

Page 13: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

HUKUM & KRIMINALITAS Juli 2012 | No. 82/XI/2012 SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

13

Bupati Minta Usut Tuntas Tewasnya Penjaga Sekolah“Untuk jelas dan terungkapnya kasus tersebut, maka Pak Bupati berharap kepada pihak penyidik untuk dapatmengusutnya sampai tuntas.”

BUPATI LimapuluhKota dr. Alis Marajo Dt. SoriMarajo menaruh perhatian

besar terhadap kasustewasnya Yuslinar, 56, danberharap kepada pihakpenyidik di jajaran MapolresKabupaten Limapuluh Kotauntuk mengusut tuntas kasustewasnya warga Nagari BaruhGunung, Kecamatan BukikBarisan, itu.

Hal itu ditegaskan Bupatimelalui juru bicaranyaMuhamad S, S.Pd, setelahmenerima laporan tertulis dariWali Nagari Baruh Gunung,Adriminora, yang diketahui Camat Bukik Barisan, Kamis(12/7). Berdasarkan laporanwali nagari, dikatakanMuhamad, mayat Yuslinar

ditemukan dalam kondisi mengeluarkan darah di telinga dan hidung, pada hari Sabtu(7/7) sekitar jam 14.00 WIB.

Melihat kondisi yang demikian, tambah Muhamad, maka diperkirakan wanita yangsehari-hari juga berprofesi sebagai penjaga Sekolah Dasar (SD) Negeri 04Baruahgunuang tersebut merupakan korban penganiayaan. “Untuk jelas danterungkapnya kasus tersebut, maka Pak Bupati berharap kepada pihak penyidik untukdapat mengusutnya sampai tuntas,” tegas Muhamad.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya,  kasus pem­bu­nu­han ini terjadi di JorongBukik­kam­buik, Nagari Baruah­gu­nuang, Kecamatan Bukit­ba­ri­san, KabupatenLimapuluh Kota. Seorang ibu rumah tang­ga bernama Yuslinar, 56, dite­mukan tewasbersimbah darah di halaman rumahnya,  Sabtu (7/7) siang. Perempuan ber­anak satuitu ditemukan tewas pertamakali oleh suaminya Syafril, 56, yang baru pulang darisawah.

“Saat ditemukan, Yuslinar dalam kondisi bersimbah da­rah. Ada luka robek sepertiter­kena hantaman benda tumpul pada bagian kepala, tepatnya di belakang kelopaktelinga sebelah kiri,” kata Kapolres Lim­a­puluh Kota AKBP Par­tomo Irianantomelalui Ka­pol­­sek Suliki Iptu Ricky Pranata Vivaldi kepada wartawan, Mi­ng­gu(8/7).

Begitu melihat istrinya bersimbah, Syafril langsung berteriak meminta tolong. TeriakanSyafril, seakan men­cabik keheningan warga di Jo­rong Bukikkambuik, NagariBaruahgunuang. Warga yang berada jauh dari Kota Pa­ya­kumubuh, apalagi dariibukota Ka­bupaten Limapuluh Kota di Sarilamak, Harau itu pun, berbondong menujurumah pasangan suami-istri Syafril dan Yuslinar.

Tidak lama berselang, po­lisi yang dihubungi perangkat Na­gari Baruahgunuang datangke tempat kejadian. Polisi sempat meminta keterangan awal kepada Syafril. MenurutSyafril, sebelum mendapati Yuslinar dalam kondisi tewas, dia sedang berada di sawah.Sedangkan Yuslinar tinggal sendirian di rumah. Ketika Syafril pulang dari sawah untukmakan siang, dia kaget bukan kepalang, saat melihat Yuslinar tertelungkup di atastanah.

Di kepala Yus­linar, darah segar mengalir dengan deras. Sekujur tubuh Syafril menjadingilu. Dia tidak menyangka akan ke­hilangan sang istri begitu cepat. “Entah siapa yangtega berbuat seperti ini kepada isteri saya,” ujarnya.

Tidak hanya Syafril, se­jum­lah warga di Bukik­kam­buik juga tidakpercaya, Yus­linar ya­ng baik hati, akan me­ninggal de­ngan kondisi tragis.Apalagi, se­belum kejadian, Yuslinar ma­sih sempat pergi ke sawah. Ketika,pekerjaan­nya digantikan oleh sang sua­mi, baru Yuslinar pulang ke rumahmereka.  “Indak ma­nyangko kami doh,” ujar warga.

Diduga Dibunuh

Sejauh ini, polisi menduga Yuslinar yang sehari-hari berjualan di SDN 04Nagari Baruah­gu­nuang, Bukitbarisan, Kabu­pa­ten Limapuluh Kota, itumeru­pa­kan korban pem­bunuhan. Sia­pa pembunuh Yuslinar? Polisi,se­bagaimana disam­paikan Ka­pol­res Limapuluh Kota AKBP Par­tomoIriananto melalui Ka­polsek Suliki Iptu Ricky Pra­nata, masih menyelidiki.

“Sampai sekarang, siapa yang membunuh ibu saya be­lum diketahui. Yangjelas, kami pi­hak keluarga, sudah dipe­riksa polisi secara ber­gantian. Ta­di,ayah saya kembali dipe­rik­sa di Polsek Suliki,” ucap Wan­di Nofrizal,anak Yuslinar. Wandi sendiri masih nam­pak terpukul dengan kepergianYus­linar. Mesti sudah punya is­tri dan anak, tapi kasih­sa­yang sang ibutetap tidak ter­gan­tikan. Apalagi, Wandi me­ru­pakan anak tunggal darih­a­sil pernikahan Yuslinar de­ngan Syaf­ril, 56.

Wandi menceritakan, sebagaimana dikutip Padang Ekspres, be­be­rapajam sebelum ibunya me­ning­gal duniai, dia bersama ayah­nya, Syafril, pergimemetik ceng­keh ke kebun mereka. “Sebe­lum ibu me­ninggal, kamise­dang me­me­tik cengkeh,” ujar Wandi yang berperawakan te­nang.Selama memetik cengkeh, baik Wandi maupun Syafril, ti­dak memiliki firasatburuk. Ma­l­ahan, ayah dan anak itu, te­tap bersemangat memetik buahcengkeh yang harganya se­ring turun­naik. Ketika wak­tu shalat Zuhur akanmasuk, ba­ru Syafrial memilih duluan pu­lang, karena menunaikan pe­rintahwajib ummat Islam tersebut sambil istirahat siang.

“Sampai di rumah, ayah saya melihat pintu sudah ter­bu­ka dan seluruh isirumah be­rantakan. Tapi ayah tidak cu­riga sedikitpun. Beliau se­gara am­bilwudhu, ke­mudian sha­lat. Sehabis sha­lat, ayah baru ingat sama ibu. Beliaume­mang­gil­manggil nama ibu,” cerita Wandi.

Lantaran istri yang dipang­gil tidak menyahut, Syafrial ke­mudian mencarike luar ru­mah. Alangkah terkejutnya Syafrial melihat istri tercinta su­dahtak bernyawa. “Ayah me­lihat ibu tergeletak ber­sim­bah daerah di dalamban­dar, de­kat rumah kami. Saya tak sang­g­up mem­ba­yangkannya,”imbuh Wandi berlinang air mata.

“Begitu me­lihat ibu sudah tidak ber­nyawa, Ayah berusaha mengangkatje­nazah ibu, tapi dia tidak kuat. Ayah kemudian memanggil Mak Izam(tetangga dan ke­luar­­ga mereka). Bersama Mak Izam, ayah akhirnyadapat mengangkat jasad ibu,” ujar Wandi.

Wandi sendiri baru tahu ibu­nya meninggal saat se­orang warga berteriak­teriak memanggil namanya di kebun. “Saat itu saya sedang berada di ataspohon cengkeh. Tiba-tiba tetangga memanggil saya. Dan mengatakan kalauibu sudah tiada. Saya langsung turun dan berlari menuju rumah. Hati sayasakit menyaksikkan kon­disi ibu,” tuturnya.

Sampai kini, Wandi ber­sama keluarga, masih be­lum tahu siapa pelakupem­bunu­han ibunya. “Saya juga tidak ta­hu, kenapa ibu dibunuh? Se­tahusaya, ibu tidak punya mu­suh. Sekarang, kami hanya bisa menunggu hasilpeme­rik­sa­an polisi,” ujar Wan­di sambil me­nerima warga yang takziahke rumahnya.(dadang esmana)

Alis Marajo

Page 14: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

INFRASTRUKTUR14 Juli 2012 | No. 82/XI/2012SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Jalan Layang Kelok 9

Sayang, Belum Bisa untuk Mudik Lebaran Tahun Ini

Menteri Djoko Kirmanto berharap, pembangunanfly over Kelok 9 hendaknya dijadikan sebagaisarana penunjang bagi pemerintah daerah untuk

menggaet investor, baik lokal maupun asing.

PERNAH santer beredar kabar bahwa Jalan Layang (fly over) Kelok 9 yang berokasidi Ulu Air, Kanagarian Air Putih, Kecamatan Harau, bakal bisa dianfaatkan dalam Lebarantahun ini. Sejumlah perantau asal Sumbar di Provinsi mengaku banyak yang menunggukesempatan itu, dan membayangkan betapa asyiknya melewati jalan layang yangmelingkar-lingkar bak ular itu.

Tapi, keinginan seperti itu tampaknya harus dipendam dulu untuk sementara waktukarena penyelesaian pembangunan fisik jembatan itu akhirnya dipending sampai tahun2013. Kepastian penundaan peresmian megaproyek tersebut disampaikan Menteri PU(Pekerjaan Umum) Djoko Kirmanto saat melakukan melakukan kunjungan kerja keKelok 9, Kamis (21/6). Menurut Menteri Djoko, peresmian baru dapat dilaksanakansetelah seluruh tahapan pekerjaan –termasuk finishing—selesai dilakukan.

“Berkemungkinan besar (peresmian Jembatan Layang Kelok 9 dipending hingga tahun2013,” kata Djoko seperti dikutip Singgalang. Djoko tidak menutup kemungkinanjembatan layan itu akan langsung diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.“Yang jelas, kita tunggu dulu penuntasan pengerjaannya, termasuk menanti masasanggahan,” kata Djoko, yang didampingi Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dan WaliKota Payakumbuh Josrizal Zain.

Menteri Djoko berharap, pembangunan fly over Kelok 9 hendaknya dijadikan sebagaisarana penunjang bagi pemerintah daerah untuk menggaet investor, baik lokal maupunasing. “Jembatan layang ini akan menjadi cikal-bakal bagi investor untuk menanamkanmodalnya,” kata Menteri Djoko.

Molornya peresmian Jembatan Layang Kelok 9 selama beberapa bulan juga dise­bab­kanbelum sem­purnanya pe­nger­jaaan tahap 2A berupa pem­bangunan 2 unit jembatandan jalan, serta  banyaknya tender yang diwarnai dengan sang­gahan. “Seharusnya,Desember 2012 ini proyek fly over Kelok Se­m­bilan sudah selesai. Na­mun karenaada tender-tender dan sanggahan yang sekarang ba-nyak sanggah-menyanggah, ya-kita harapkan awal 2013 lah paling lambat, proyek ini su­dah selesai,” kata Djoko.

Menurut Djoko, di luar persoalan sanggahan tender, tidak ada kendala ber­arti da­lampenyelesaian proyek fly over Kelok sembilan. “Kontrak siap, uang ada. Kita tinggalme­lakukan penyelesaian saja. Se­karang, menunggu waktu san­g­gahan,” kata alumniTek­nil Sipil UGM ini. Sementara menunggu sang­­­gahan, Djoko meminta Ke­palaBalai Besar Pelak­sa­naan Jalan Nasional II Padang, Ke­pa­la Satker Satker Pelak­sa­naanJa­lan Nasional Wilayah I Su­matera Barat, dan Pejabat Pem­buat Komitmen, agarte­tap mengejar penyelesaian pem­­­ba­ngunan tahap 2 A. “Mes­­k­i wak­tu kita hilang,sa­m­bil me­nung­gu sanggahan, pe­nyelesaian ha­rus tetap dikejar,” tegas Djoko.

Sebelum meninggalkan K­e­lok Sembilan, sebagaimana dilansir Harian Padang Ekspres,Menteri Djoko  sempat me­­ninggalkan pesan di  buku  ta­­mu. Menteri  kelahiranPeng­ging, Jawa Tengah, 5 Juli 1943 yang menamatkan pasca­sar­jana di Land andWater Development, IHE-Delft, Belanda itu menulis, “Proyek ini men-jadi kebanggaankita kita ber­sama, kerjakan dengan baik, te­pat waktu, tepat biaya dan te­pat kualitas”.

Ihwal Jalan Layang Kelok 9 belum bisa dimanfaatkan untuk mudik Lebaran tahun inijuga dibenarkan Ketua Komisi III DPRD Sumbar, HM Nurnas, dikarenakan ada pekerjaantahap II jembatan yang masih sedang berlangsung dan diperkirakan baru bisa selesaipada akhir 2012. “Ya belum mungkin untuk dilewati jalan layang Kelok Sembilan itu,arus mudik nanti masih menggunakan ruas yang lama,” sebut Nurnas.

Menurut data, jalan layang Kelok Sembilan didesain dan dirancang awal pada saatSumbar dipimpin oleh Zainal Bakar, lalu Gamawan Fauzi, terus Marlis Rahman dansekarang Gubernur Irwan Prayitno. “Baru satu jembatan yang selesai, tinggal pengerjaanjembatan tahap II,” sebut Nurnas.

Kepala Dinas Prasarana dan Sarana Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman Sumbar,Suprapto, memperkirakan pengerjaan tahap II jembatan layang Kelok Sembilan ituselesai akhir 2012.

“Pembangunan jembatan penghubung Kelok Sembilan dua tahap, tahap pertamasepanjang 720 meter sudah selesai dikerjakan, saat ini sedang dikerjakan jembatantahap II sepanjang 250 meter dengan dana Rp538 miliar. Diperkirakan selesai akhirtahun ini,” sebut Suprapto.

Jembatan dengan pondasi jalan layang itu, jika selesai menjadi jembatan terpanjangdi Sumatera. Pondasinya berkekuatan gempa di atas sembilan skala richter. “Untukmudik lebaran tahun ini belum bisa dilewati, masih memakai badan jalan lama,”sebut Suprapto. Selain jembatan tahap satu, pihak kontraktor juga telah menyelesaikanempat kilometer jalan penghubung. Untuk tahap dua, juga dibangun jalan penghubungsepanjang satu kilometer.

HM. Nurnas menginginkan, peresmian ruas jalan layang Kelok Sembilan ini dapatdiresmikan langsung oleh Presiden SBY. “Ini bukan harapan saya pribadi, tapi harapanseluruh rakyat Sumbar dan Riau,” ujar Nurnas.

Sementara wakil rakyat Sumbar lainnya, Bachtul menyebutkan, finalisasi ruas jalanlayang Kelok Sembilan jika telah bisa dilewati akan menghemat waktu tempuh danhemat BBM. “Ruas jalan layang Kelok Sembilan baru memungkinkan waktu tempuhPadang-Pekanbaru lebih cepat dari ruas sebelumnya,” sebut Bachtul.

Butuh Kerja SamaSementara itu, Yuhelmi, pria kelahiran Padang, 45 tahun yang lalu ini bekerja samadengan Fakhruziance, ST, 33, dan dipercaya sebagai quantity dan pengawas proyekpembangunan Kelok 9 dan telah bekerja penuh di Ulu Aia sejak April lalu. Merekamemperkirakan pada 30 November mendatang pembangunan Jalan Layang Kelok9 ini akan tuntas, dan telah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.Namun ada beberapa himbauan tim pengawas proyek itu kepada masyarakat Uluaia dan sekitarnya. Di antaranya, diharapkan kerja sama masyarakat untuk tidakmengambil bahan galian ataupun sisa proyek yang tersisa saat dilakukan pengerjaanoleh pihak rekanan. Namun dianjurkan untuk mengambil bahan-bahan sisa tersebutpada disporsal area (Area pembuangan akhir pengerjaan proyek) yang telahdisediakan pihak rekanan.“Namun, apabila sudah diambil oleh masyarakat, dilarang keras kepada masyarakatuntuk meletakkannya di pinggir-pinggir jalan karena akan menghambat jalur kendaraanyang akan melintasi daerah tersebut,” kata Yance, yang diamani oleh Helmi.Yance dan Helmi pada saat berkunjung ke Kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamakjuga meminta bantuan Kabag Humas dan Protokoler Muhamad S. S.Pd agarmembantu kelancaran pembangunan Kelok 9 dengan menyebarluaskan beberapahimbauan kepada masyarakat untuk tidak terlalu mendekati kawasan pembangunandengan tidak membangun rumah-rumah ataupun warung-warung dadakan di daerahtersebut karena sangat berbahaya bagi masyarakat atau mengganggu pekerjaanyang sedang dilaksanakan pihak rekanan.Perihal adanya bangunan liar yang ada tersebut, petugas dari Dinas Pekerjaan UmumPropinsi Sumatera Barat ini juga mengharapkan kerja sama dari Dinas Kehutanandan ESDM dan Satpol PP untuk segera mengantisipasinya agar tidak akan menjadibumerang di kemudian hari, pintanya.Menutup pertemuan siang itu, pihak proyek pembangunan Layang Layang Kelok 9ini menekankan bahwa himbauan ini semata-mata untuk mengurangi hal-hal yangtidak diinginkan serta kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, baik bagi pekerjaproyek maupun bagi masyarakat sekitar. (mhike zaimy)

Fly Over Kelok Sembilan

Page 15: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011Juli 2012 | No. 82/XI/2012 15SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

SEKILAS INFORaih 2 Penghargaan KoperasiSARILAMAK - Peringatan Hari Koperasi 2012 Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota dilaksanakandalam sebuah upacara bendera yang dipusatkan di Pasar Sarilamak, Senin (16/7), yang dipimpinBupati yang diwakili Sekdakab Resman Kamars. Acara itu dihadiri ratusan anggota gerakan koperasise-Kabupaten Limapuluh Kota. Sekdakab Resman Kamars dalam kesempatan itu mengatakan,

dalam peringatan Hari Koperasi tahun iniLimapuluh Kota kembali mengukir prestasinasional. Bahkan dua penghargaan dariMenteri Koperasi dan UKM berhasil diraihsehingga Limapuluh Kota menerimapenghar­gaan Bhakti  Koperasi  dan  UKM.Kedua penghargaan tersebut, yaitu KSP TalagoII Tanjuang Jati sebagai koperasi terbaiknasional  dan Abdul  Gani  sebagai  tokohKoperasi Limapuluh Kota.Menurut Resman, Limapuluh Kota berupayaterus menjaga  komitmen  dan  per­hatiansungguh-sungguh dalam mem-bina danmenumbuhkem­a­ng­kan  perkoperasian.

Perhatian ya­ng sama juga diberikan kepada UMKM agar berkembang dan ko­koh dalam menghadapipersaingan ke­tat di era global dan desen­tralisasi. ”Koperasi dan UKM merupakan salah satupilar ekonomi dan me­miliki posisi sama dengan badan usaha lainnya,” katanya.(herpa)

SARILAMAK – Sekdakab LimapuluhKota Drs. Resman M.Pd. MH menutupsecara resmi PL (praktek lapangan) IIMadya Prajabatan tahun akademik 2011-2012 Institut Pemerintahan Dalam Negeri(IPDN) Kampus Sumatera Barat, denganbertindak sebagai inspektur upacara dihalaman Kantor Bupati Sarilamak, Senin(16/7).Resman mengharapkan para praja dapatmemahami kelembagaan, tugas pokok danfungsi hubungan antar kelembagaanorganisasi pemerintahan, administrasipemerintahan dan pelayanan umum dikecamatan dan memperoleh pengalaman

ikut terlibat dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan. “Para praja diharapkan dapatmemahami struktur organisasi dan proses penatausahaan keuangan yang penting dapat dipergunakandalam proses penatausahaan keuangan kecamatan,” tambahnya.Pelaksanaan PL II II berlangsung selama 21 hari, mulai dari 25 Juni 2012 sampai 16 Juli 2012. LokasiPL II dilaksanakan pada sembilan kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota, meliputi Guguak, Mungka,Suliki, Payakumbuh, Luak, Lareh Sago Halaban, Situjuah Limo Nagari, Harau dan Gunuang Omeh. Paramadya praja juga diperbantukan pada 49 nagari di tiap-tiap kecamatan lokasi praktek. (herpa)

Resmi Ditutup, PL II MadyaPrajabatan Tahun Akademik

Pencanangan Pemilu 2014SARILAMAK - Komisi  Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Rabu 9 April 2014 sebagai haripemungutan suara. Penetapan hari dan tanggal pemungutan suara Pemilu Legislatif (Pemilu anggotaDPR, DPD, DPRD) tahun 2014 telah tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 111/Kpts/KPU/Tahun 2012.Saah satu rangkaian kegiatan penting dari tahapan Pemilu adalah sosialisasipenyelenggaraan pemilu dan peningkatan partisipasi masyarakat. Menyadari akan hal itu, KPULimapuluh Kota telah memulai penyelenggaraan pemilu dengan menggelar sosialiasi kepada pemilihpemula, siswa SMA sederajat. Gelaran itu dihelat selama dua hari, akhir pekan lalu di aula KantorBupati Sarilamak. Bahkan dalam kesempatan itu dihadirkan secara langsung Ketua KPU Pusat HusniKamil Malik.

Kegiatan sosialisasi tersebut mengundang KPU kabupaten/kota se-Sumbar, LSM, partai politik yanglolos parliament threeshold (PT) dan pelajar. Sekretaris KPU Kabupaten Limapuluh Kota, H Irfanmengatakan KPU memiliki kepentingan agar tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu tetap tinggidengan cara menyelenggarakan berbagai program peningkatan peran serta masyarakat dalampemilu.(mus)

79 Wali Nagari Studi BandingSARILAMAK - Se­­­b­anyak 79 orang wali nagari dari 13 kecamatan di Ka­bupa­ten Limapuluh Kotamengi­kuti stu­­di banding untuk mem­pe­la­jari mekanisme pemu­ngutan Pa­­­jak Bumi dan Bangunan(PBB) yang akan diserahkan pu­­sat untuk menjadi kewe­na­ngan daerah pada tahun 2014 men­datang.

“Studi  banding ini kita laku­kan untuk melihat meka­nisme pe­mungutan PBB yang nan­ti­nya akanmenjadi kewenagan dae­rah, Yogyakarta merupakan dae­rah yang telah menerapkan sis­tem tersebut,”ucap Sekre­taris Daerah Kabupaten Lima­pu­luh Kota, Resman Kamar, Ka­mis (12/7). Meski tidakterjadi peru­bahan yang signifikan dalam hal pemungutan, namun yang pas­ti PBB akan masuk kedalam kas dae­rah tidak lagi pusat, ketika ke­we­nagan tersebut berpindah.(ike)

Museum PDRI akan DiperbaikiPADANG JOPANG  –  “Pe­me­rin­tah  telah menye­diakan dana sebesar Rp200 miliar untukmembangun mo­numen dan mem­perbaiki museum PDRI di Kabupaten Limapuluh Kota,” kata

Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajosaat memperingati 63 tahunPerundingan Padang Jopang,Jumat (6/7).

Pada kesempatan itu, salahseorang pejuang PDRI yangmasih hidup, Is­mael Hassan,mencoba me­ngingat kembaliperjuangan yang dilakukan saatmela­wan penjajahan Belanda.Dengan umur terbilang cukuptua, 86 tahun, Ismael Hassanmasih  lancar men­ceritakanpengalaman saat peristiwa

PDRI dan Perun­dingan Padang Jopang  yang terjadi  63 tahun yang lalu. Dikatakan, Perang PDRImerupakan suatu rang­kaian sejarah  nasional Re­publik Indonesia yang terjadi di Sumatera Barat,untuk merebut dan mem­per­tahan­kan kemerdekaan  dari ta­ngan para penjajah.

Tahun ini, 63 tahun Perun­dingan Padang Jo­pang. Serang­kaian perundingan yang  ter­jadi di rumahIbu Jawahir, Jorong Padang Jopang, Nagari Koto Talago, Kabupaten Li­ma­­puluh Kota, pada 6­8Juli 1949 silam. Dilakukan oleh tokoh pah­lawan PDRI, sepeti Mr. Sja­frud­din Prawiranegarasebagai Ketua PDRI se­kaligus Ketua Delegasi Pe­run­dingan Padang Jopang beserta MohammadNatsir. Beranggotakan Dr. Johan­nes leimena, Dr. Abdul Halim, Agus Yaman, Ismael Hassan, AnwarZ.A, RM Danutbroto.(wira)

UP FMA Batu Payuang OptimistisBATUPAYUNG - Unit Pengelolaan FarmerManaged Agriculture (UP-FMA) NagariBatupayuang, Kecamatan Lareh SagoHalaban, optimistis menjadi wakil Sumbaruntuk UP FMA berprestasi t ingkatnasional. Pasal­nya, dari aspek ekonomi,teknis dan sosial dinilai sudah terpenuhidengan baik.

Sekretaris UP FMA Ba­tupayuang, Dewi,mengatakan bahwa dari sisi ekonomipembe­la­jaran yang saat ini digiatkan padapengolahan ubi jalar sudah mampumenaikan  harga dengan  pe­ngolahan.“Seacara teknis pengemasan yangdipe­lajari untuk meningkatkan produksidan pe­ngolahan, kita juga dikagumi timpenilai. Se­lain itu dari as­pek sosial jugasudah mampu kita tonjolkan, se­bab banyak orang yang bisa kita ajak untuk be­lajar mengolah hasilperta­nian untuk mening­katkan nilai jual,” terang­nya.

Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus menyampaikan dukunganya untuk UP FMABatupayuang ke tingkat nasional. Meski masih ada pesaing lainnya dari Ka­bu­paten Pesisir Selatandan Padang Paria­man, UP FMA Batu Payuang harus mampu menjadi yang terbaik. “Kita mendorongUP FMA untuk bisa meraih prestasi nasional dan terus me­la­kukan upaya­upaya untuk melangkahmaju di bidang ekonomi pertanian,” harapnya.(her)

PANGKALAN – Di saat harga gambir dan karet belum juga kunjung membaik, nasib para petani dibeberapa nagari dalam Kecamatan Pangkalan Koto Baru makin dipersulit oleh buah durian yang tidakterlalu lebat tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini sepertinya kita takbia berharap dari buah durian,” kata Bakar, petani di Nagari Manggilang.Padahal, buah durian merupakan salah satu alternatif mata pencarian yang cukup menjanjikan bagianggota masyarakat setempat. Baik dengan cara mencari buah durian ke hutan-hutan yang ada maupundengan menjadi pedagang buah durian di sisi jalan negara yang melintasi kecamatan itu, masyarakatbisa menjadikan kegiatan itu sebagai sumber ekonomi untuk mengasapi dapur mereka. “MinimalRp100.000/hari bisa dikantongi,” sebut Bakar.Pantauan Sinamar di sepanjang ruas jalan negara yang melintasi Kecamatan Pangkalan Koto Baru,belum lama ini, jumlah lapak atau pedagang buah durian yang menjajakan dagangannya jauh menyusutdibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Akibat buah durian yang tidak lebat itu, membuatharga buah durian juga relatif mahal, rata-rata Rp10.000/buah. Bedadi musim panen raya, harga duriansampai jatuh Rp3.000/buah.(e2)

Buah Durian Tak Terlalu Lebat

Page 16: Sinamar edisi 82

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

P R O F I L16 1-15 Juli 2012 | No. 82/XI/2012SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

H. EditiawarmanPeduli Sesama, Selalu Sisihkan Harta Buat Warga yang ButuhHampir bisa dipastikan, penyerahan bantuan itu terlepas dari muatan politis, dan semata hanyamembantu anggota masyarakat yang membutuhkannya.

TIDAK satu jalan ke Roma, memang. Dan tak satu pula cara untukberbagi dengan sesama, terutama bagi yang membutuhkannya. H.Editiawarman yang akrab dipanggil dengan Haji Edi, seorang perantauNagari Sialang, Kecamatan Kapur IX, yang tergolong sukses di

negeri orang, punya cara tersendiri untuk membagi kelebihan rezekinya. Memasukibulan Ramadhan tahun ini, yang menurut istilah orang kampung merupakan haribaik dan bulan baik, Haji Edi yang didampingi isterinya Hj Rosmawati dan anak-anaknya mudik ke kampung halamannya di Sialang. Pada Senin (9/7) lalu, pemilikRumah Sakit Awal Bros di Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau,itu membagi-bagikan 2.200 paket bantuan kepada masyarakat dan tokohmasyarakat setempat. Hampir bisa dipastikan, penyerahan bantuan itu terlepasdari muatan politis, dan semata hanya membantu anggota masyarakat yangmembutuhkannya. Masalahnya, bukan kali ini saja keluarga H. Edi berbagi bantuankepada warga sekampungnya. Tambahan lagi, H. Edi juga sedang tidak terlibatdalam politik praktis. Tidak ikut pemilukada di suatu daerah tertentu, misalnya.Juga tidak akan terjun sebagai caleg (calon anggota legislatif) di Pemilu Legislatif2014 mendatang. Menurut informasi yang diterima, hampir tiap bulan keluargaH. Edi membuktikan kepeduliannya kepada orang sekampung dengannya.“Alhamdulillah, hari ini kita dapat kembali berkumpul bersama-sama, danbertemu dengan orang kampung,” kata H. Edi Berkumpul bersama dan bertemudengan warga sekampung, menurut H, Edi, punya nilai kepuasan tersendiri yangtidak bisa diukur dengan materi. Di hadapan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H. Asyirwan Yunus M.Si. yang hadir dalam acara tersebut bersama sejumlahanggota rombongan yang menyertainya, H. Edi yang juga punya show roomsepeda motor di Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu, dan di luar negeriseperti di Malaysia ini, menjelaskan bahwa kegiatan seperti itu sematadimaksudkan dalam rangka silaturrahmi dengan masyarakat Sialang. “Hanyasekadar kegiatan amaliah,” demikian H. Edi membahasakan. “Ini merupakanperbuatan lillahi ta’ala yang ikhlas bagi diri dan keluarga saya sebagai buktikepedulian terhadap masyarakat Sialang, Kami menilai, harta hanya untukdi dunia, tidak akan dapat dibawa mati. Makanya, kekayaan itu bagi kami,bukan hanya buat diri dan keluarga. Tetapi, dengan kekayaanlah kami dapatberbagi dengan sesama.Dengan kekayaanlah kami bisa membantu yang membutuhkan,terutama yangberada di kampung halaman. Bantuan ini bukan bantuan sosial, bukan pula bantuanbernuansa politis, hanya karena Allah taala, sekedar perbuatan ibadah atau amaliah“ ungkapnya. Maklum, Haji Edi banyak menghabiskan waktunya di perantauan.

Malahan keluarga besarnya tinggal di Ujungbatu, Rokan Hulu. Seorang anakH. Edi saat ini tercatat sebagai anggota DPRD di sana.Didampingi isteri tercintaHj Rosmawati dan anak-anaknya —H. Eko Hendra, Ronaldo, H. Tri Boyke,Intan Ramadhani dan Rendy Novran— H. dalam kesempatan itumengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang sudah datang dalam acarasilaturrahmi tersebut. “Saya ucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepadasemua pihak sehingga acara ini bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan,”katanya. Bagi-bagi paket bantuan berjenis kain sarung dan nasi bungkus iniberjalan dengan tertib dan berjalan lancar. Terlihat masyarakat setempat datangberduyun-duyun ke lokasi kegiatan. Mereka dengan sabar dan tertib mengiantrisebelum datang giliran untuk menerima bantuan. “Gadang bana artinya bantuansarupo iko bagi kami,” ujar seorang warga, yang mengaku bahwa bantuanseperti itu sangat besar artinya bagi dia di tengah kondisi perekonomian yangsangat berat belakangan ini. Karena akan memasuki bulan suci Ramadhan1433 H, H. Edi mewakili seluruh keluarga besarnya meminta maaf lahir batinkepada masyarakat Nagari Sialang. “Tolong kami diberi maaf,” katanya,Sebagai manusia biasa, menurut H. Edi, ia juga tidak luput dari kekhilafandan kesalahan. Sementara kesalahan dan kekhilafan warga Nagari Sialang,menurut H. Edi, telah terlebih dahulu ia maafkan.Sementara Wakil BupatiLimapuluh Kota Asyirwan Yunus atas nama Pemkab Limapuluh Kotamengucapkan terimakasih kepada keluarga besar H. Edi.Wabup juga mengaku dukungan perantau sangatmembantu pertumbuhan kampung halaman. “Kami dijajaran Pemkab Limapuluh Kota memiliki banyakketerbatasan untuk memajukan Limapuluh Kotadan mensejahterakanmasyarakatnya,” kata Asyirwan. M e n u r u tAsyirwan, selain H. E d i ,t e r c a t a tmasih

masih banyak

perantaua s a l

L im a p u lu hKota yangsukses di rantauorang. Hanya

saja, tambahWabup, belum

diperdayakan dan belumdiikutsertakan dalam

pembangunan. “Ke depan peran serta perantau harus dilibatkan. Banyakperantau kita yang sudah sukses. Dengan kebersamaan kita mewujudkankemakmuran dan kesejahteraan.” kata Asyirwan. (mamad)

H.Editiawarman

Wakil Bupati Asyirwan Yunus bersama H.Edi saat acara penyerahan bantuan

CMYK