Silajbus_ketrampilan_bercerita

7
SILABUS MATA KULIAH Nama Dosen : Drs.Hasto Daryanto, M.Pd Program Studi : Pendidikan Anak Usia Dini Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Keterampilan Bercerita Jumlah SKS : Tiga Semester : Satu, tiga, dan lima Mata Kuliah Pra Syarat : Strategi Belajar Mengajar Deskripsi Mata Kuliah : Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini secara prinsip menggunakan tiga pendekatan pokok, yaitu bermain, bernyanyi, dan bercerita. Bagi anak aktivitas bercerita bisa memiliki nilai yang banyak bagi proses belajar dan perkembangannya. Di samping itu dapat pula menciptakan suasana menyenangkan, mengundang dan merangsang proses kognisi khususnya aktivitas berimajinasi. Bercerita dapat juga mengembangkan kesiapan dasar bagi pengembangan bahasa dan membangun hubungan akrab. Bagi guru bercerita merupakan teknik yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak mulia pada anak, serta mengembangkan aspek-aspek bahasa, kognitif, fisik motorik, dan seni. Guru PAUD diharapkan memiliki keterampilan bercerita guna mengoptimalkan proses pembelajaran yang menarik, memikat, dan mengesankan. Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai, dan mampu memperagakan metode bercerita dalam proses pembelajaran anak usia dini.

description

nvj

Transcript of Silajbus_ketrampilan_bercerita

Page 1: Silajbus_ketrampilan_bercerita

SILABUS MATA KULIAH

Nama Dosen : Drs.Hasto Daryanto, M.PdProgram Studi : Pendidikan Anak Usia DiniKode Mata Kuliah :Nama Mata Kuliah : Keterampilan BerceritaJumlah SKS : TigaSemester : Satu, tiga, dan limaMata Kuliah Pra Syarat : Strategi Belajar Mengajar

Deskripsi Mata Kuliah :Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini secara prinsip menggunakan tiga pendekatan pokok, yaitu bermain, bernyanyi, dan bercerita. Bagi anak aktivitas bercerita bisa memiliki nilai yang banyak bagi proses belajar dan perkembangannya. Di samping itu dapat pula menciptakan suasana menyenangkan, mengundang dan merangsang proses kognisi khususnya aktivitas berimajinasi. Bercerita dapat juga mengembangkan kesiapan dasar bagi pengembangan bahasa dan membangun hubungan akrab. Bagi guru bercerita merupakan teknik yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak mulia pada anak, serta mengembangkan aspek-aspek bahasa, kognitif, fisik motorik, dan seni. Guru PAUD diharapkan memiliki keterampilan bercerita guna mengoptimalkan proses pembelajaran yang menarik, memikat, dan mengesankan.

Standar Kompetensi :Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai, dan mampu memperagakan metode bercerita dalam proses pembelajaran anak usia dini.

Kompetensi Dasar IndikatorPengalaman

PembelajaranMateri Ajar Waktu

Alat/Bahan/Sumber Belajar

Penilaian

Mengidentifikasi pendekatan pokok pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat1. Menjelaskan tiga

pendekatan

Ceramah dan diskusi

1. Tiga pendekatan pokok pada PAUD

2. Konsep bermain, bernyanyi, dan bercerita

150’ Sholehuddin, Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, 2000

Portofolio, tes tertulis

Page 2: Silajbus_ketrampilan_bercerita

Kompetensi Dasar IndikatorPengalaman

PembelajaranMateri Ajar Waktu

Alat/Bahan/Sumber Belajar

Penilaian

pokok pada PAUD

2. Menjelaskan konsep bermain, bernyanyi, dan bercerita

Memahami metode bercerita pada PAUD

Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat1. Menjelaskan

pengertian bercerita

2. Menjelaskan fungsi bercerita

3. Menjelaskan tujuan bercerita

Ceramah dan diskusi

1. Pengertian bercerita 2. Fungsi bercerita3. Tujuan bercerita

150’ Moeslichaton, Metode Pengajaran TK, 1999

Tes tertulis

Memahami standar prosedur operasional bercerita

Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat:Menjelaskan standar prosedur operasional bercerita

Ceramah dan diskusi

Standar prosedur operasional bercerita

150’ Divisi Litbank SPA, Teknik Bercerita, 2005

Tes tertulis

Page 3: Silajbus_ketrampilan_bercerita

Kompetensi Dasar IndikatorPengalaman

PembelajaranMateri Ajar Waktu

Alat/Bahan/Sumber Belajar

Penilaian

Memahami bentuk-bentuk cerita

Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapatmenjelaskan bentuk-bentuk cerita

Ceramah, diskusi dan presentasi

Bentuk-bentuk cerita 150’ Depdikbud, Pedoman Guru Bidang Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1988

Tes tertulis

Memahami karakteristik buku cerita

Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapatmenjelaskan karakteristik buku cerita

Ceramah dan diskusi

Karakteristik buku cerita

150’ Depdiknas, Pedoman Penulisan Buku Cerita Anak, 2007

Tes tertulis

Mengimplementasikan metode bercerita dalam pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat1. Menyusun

naskah cerita

Penugasan dan diskusi

Naskah cerita 150’ Depdiknas, Pedoman Penulisan Buku Cerita Anak, 2007

Tes tertulis, portofolio

2. Membuat alat peraga cerita

Penugasan dan diskusi

Alat peraga cerita 150’ Depdiknas, Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Alat Peraga, 2007

Portofolio, hasil karya

3. Memperagakan metode bercerita tanpa alat peraga

Penugasan, diskusi, pemberian contoh

Bercerita tanpa alat peraga

150’ Depdikbud, Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1996

Portofolio, unjuk kerja

Page 4: Silajbus_ketrampilan_bercerita

Kompetensi Dasar IndikatorPengalaman

PembelajaranMateri Ajar Waktu

Alat/Bahan/Sumber Belajar

Penilaian

4. Memperagakan metode bercerita dengan gambar seri

Penugasan, diskusi, pemberian contoh

Bercerita dengan gambar seri

150’ Depdikbud, Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1996

Portofolio, unjuk kerja

5. Memperagakan metode bercerita dengan gambar lepas

Penugasan, diskusi, pemberian contoh

Bercerita dengan gambar lepas

150’ Depdikbud, Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1996

Portofolio, unjuk kerja

6. Memperagakan metode bercerita dengan kartu gambar

Penugasan, diskusi, pemberian contoh

Bercerita dengan kartu gambar

150’ Depdikbud, Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1996

Portofolio, unjuk kerja

7. Memperagakan metode bercerita dengan wayang kardus

Penugasan, diskusi, pemberian contoh

Bercerita dengan wayang kardus

150’ Depdikbud, Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1996

Portofolio, unjuk kerja

8. Memperagakan metode bercerita dengan celemek cerita

Penugasan, diskusi, pemberian contoh

Bercerita dengan celemek cerita

150’ Depdikbud, Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1996

Portofolio, unjuk kerja

Page 5: Silajbus_ketrampilan_bercerita

Kompetensi Dasar IndikatorPengalaman

PembelajaranMateri Ajar Waktu

Alat/Bahan/Sumber Belajar

Penilaian

9. Memperagakan metode bercerita dengan papan flanel

Penugasan, diskusi, pemberian contoh

Bercerita dengan papan flanel

150’ Depdikbud, Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1996

Portofolio, unjuk kerja

10.Memperagakan metode bercerita dengan boneka tangan

Penugasan, diskusi, pemberian contoh

Bercerita dengan boneka tangan

150’ Depdikbud, Metodik Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa, 1996

Portofolio, unjuk kerja