Silabus Dan Bahan Ajar Pesma El Fata 2013

download Silabus Dan Bahan Ajar Pesma El Fata 2013

of 130

Transcript of Silabus Dan Bahan Ajar Pesma El Fata 2013

BAHAN AJARMATA KULIAH

1. AQIDAH2. AL QURAN3. FIQIH4. SIRAH 5. TAHSIN DAN BAHASA ARAB

PESANTREN MAHASISWA(PESMA) EL FATAKUPANG NTT

BAHAN AJARMATA KULIAH

1. AQIDAH

PESANTREN MAHASISWA(PESMA) EL FATAKUPANG NTT

Mata KuliahAQIDAHKodePokok BahasanTarget PembelajaranPertemuan::::01/Pesma/001Ilmu Tauhid

2 kali

PASAL I

ILMU TAUHID

Tarif, ruang lingkup, kedudukannya di antara ilmu lainnya, kewajiban mempelajarinya, Al Quran adalah kitab tauhid terbesar, perhatian kaum muslimin terhadap ilmu tauhid.

Keterangan Skema:Ilmu Tauhid:1. Makna ilmu tauhid : ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan.2. Bidang Pembahasan ilmu tauhid : 6 rukun iman3. Kedudukannya: ilmu yang paling mulia, karena:a. Temanya paling mulia : Allah swt Pencipta alam semestab. Manfaatnya paling mulia: kebahagiaan dunia dan akhirat4. Hukum mempelajarinya:a. Agar memiliki keyakinan tentang kebenaran Islam : fardhu ainb. Lebih dari itu : fardhu kifayah5. Al-Quran adalah kitab tauhid terbesar6. Sikap ummat Islam terhadap tauhid:a. Penuh perhatian : kemuliaan dan kepemimpinanb. Mengabaikan : kehinaan dan kekalahan

1. Ilmu Tauhid

Tanya: Apakah ilmu tauhid itu?Jawab: Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan, ilmu yang menyingkap kebatilan orang-orang kafir, kerancuan dan kedustaan mereka. Dengan ilmu tauhid ini, jiwa kita akan kokoh, dan hatipun akan tenang dengan iman. Dinamakan ilmu tauhid karena pembahasan terpenting di dalamnya adalah tentang tauhidullah (mengesakan Allah). Allah swt berfirman: Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar, sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran (13:19).

2. Bidang Pembahasan Ilmu Tauhid

Tanya: Apa saja yang dibahas dalam ilmu tauhid?Jawab: Ilmu tauhid membahas beberapa hal yaitu: Iman kepada Allah, tauhid kepada-Nya, dan ikhlash beribadah hanya untuk-Nya tanpa sekutu apapun bentuknya. Iman kepada rasul-rasul Allah para pembawa petunjuk ilahi, mengetahui sifat-sifat yang wajib dan pasti ada pada mereka seperti jujur dan amanah, mengetahui sifat-sifat yang mustahil ada pada mereka seperti dusta dan khianat, mengetahui mujizat dan bukti-bukti kerasulan mereka, khususnya mujizat dan bukti-bukti kerasulan nabi kita Muhammad saw. Iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi/rasul sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya sepanjang sejarah manusia yang panjang. Iman kepada malaikat, tugas-tugas yang mereka laksanakan, dan hubungan mereka dengan kita di dunia dan akhirat. Iman kepada hari akhir, apa saja yang dipersiapkan Allah sebagai balasan bagi orang-orang mukmin (surga) maupun orang-orang kafir (neraka). Iman kepada takdir Allah yang Maha Bijaksana yang mengatur dengan takdir-Nya semua yang ada di alam semesta ini.

Allah swt berfirman:"

Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (2:285).Rasulullah saw ditanya tentang iman, beliau menjawab: .

Iman adalah engkau membenarkan dan meyakini Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan taqdir baik maupun buruk. (HR. Muslim).

3. Kedudukan Ilmu Tauhid Diantara Semua Ilmu

Tanya: Bagaimana kedudukan ilmu tauhid diantara ilmu-ilmu yang lain?Jawab: Kemuliaan setiap ilmu tergantung kemulian tema yang dibahasnya. Ilmu kedokteran lebih mulia dari teknik perkayuan, karena teknik perkayuan membahas seluk beluk kayu, sedangkan kedokteran membahas tubuh manusia. Begitu pula dengan ilmu tauhid, ia paling mulia karena pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia. Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta ini?! Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul?! Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb dan Penciptanya, mengenal tujuan keberadaannya di dunia, untuk apa ia diciptakan, dan bagaimana nasibnya setelah ia mati??! Dan ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu keislaman sekaligus yang terpenting dan paling utama.

4. Kewajiban Mempelajarinya

Tanya: Apakah hukum mempelajari ilmu tauhid itu fardhu ain ataukah fardhu kifayah?Jawab: Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia betul-betul memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta akal bahwa ia berada di atas agama yang benar. Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain tidak berdosa. Allah swt berfirman: Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah. (47:19).

5. Al-Quran adalah Kitab Tauhid Terbesar

Tanya: Sejauh mana perhatian Al-Quran terhadap ilmu tauhid?Jawab: Sesungguhnya pembahasan utama dalam Al-Quran adalah tauhid. Anda tidak akan menemukan satu halamanpun yang tidak mengandung ajakan untuk beriman kepada Allah, rasul-Nya, atau hari akhir, malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, atau taqdir yang diberlakukan bagi alam semesta ini. Bahkan dapat dikatakan bahwa hampir seluruh ayat Al-Quran yang dirunkan sebelum hijrah (ayat-ayat makkiyyah) berisi tauhid dan yang terkait dengan tauhid.

6. Perhatian Kaum Muslimin Terhadap Tauhid

Tanya: Sejauh mana pula perhatian kaum muslimin terhadap tauhid?Jawab: Perhatian kaum muslimin terhadap tauhid didasari oleh perhatian Al-Quran terhadapnya sehingga dapat kita katakan bahwa perhatian utama ummat Islam sejak dahulu adalah dawah kepada agama Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik atau dengan kata lain dawah kepada bukti-bukti kebenaran aqidah Islam agar manusia beriman kepada aqidah tersebut. Perhatian kaum muslimin ini berlangsung terus menerus dalam waktu yang amat panjang.

7. Penderitaan Kaum Muslimin ketika Mengabaikan Tauhid

Tanya: Apa yang telah menimpa kaum muslimin saat mereka mengabaikan tauhid?Jawab: Tatkala ummat Islam mengabaikan aqidah yang benar melalui ilmu tauhid yang didasari oleh bukti-bukti dan dalil yang kuat, mulailah kelemahan masuk ke dalam keyakinan sebagian besar kaum muslimin lalu berakibat mempengaruhi amal dan produktifitas mereka, kemudian meluaslah kerusakan sehingga mudah bagi musuh-musuh Islam untuk mengalahkan mereka dan menjajah negeri mereka, serta menghinakan mereka di negeri mereka sendiri.

8. Kesimpulan Ilmu tauhid mengedepankan dalil-dalil naqli dan aqli terhadap kebenaran aqidah islamiyyah. Pembahasan ilmu tauhid adalah rukun iman: iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para nabi dan rasul, hari akhir, dan takdir baik maupun buruk. Ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia, karena ia terkait dengan Allah swt pencipta alam semesta, dimana urgensi ilmu tauhid berasal dari keagungan Allah swt. Mempelajari kadar minimal dari ilmu tauhid adalah fardhu ain, yaitu sampai seorang muslim meyakini berdasarkan ilmu tentang kebenaran aqidah islam yang dianutnya sehingga imannya kepada enam rukun iman di atas menjadi kokoh dan kuat. Perhatian Al-Quran terhadap pembahasan ilmu tauhid amat besar sehingga ayat-ayat makkiyyah hampir semuanya berisi tentang tauhid dan masalah-masalah yang terkait dengannya. Ummat islam generasi awal sangat memperhatikan tauhid sehingga mereka mulia dan memimpin dunia, namun tatkala ummat Islam mengabaikannnya aqidah mereka menjadi lemah lalu menyebabkan kelemahan perilaku dan amal mereka sehingga orang-orang kafir dapat menjajah negeri dan tanah air mereka.

PASAL II

URGENSI ILMU TAUHID DALAM BERAGAMA

Keterangan Skema :Diantara syarat diterimanya amal adalah Iman dan Islam, sedangkan pintu masuk Islam itu adalah syahadatain, dan syahadatain adalah tauhid itu sendiri sehingga dapat kita katakan bahwa tauhid itu amat sangat penting bagi semua manusia karena amal seseorang - sebaik apapun - tidak akan diterima tanpa tauhid.Iman adalah Asas Amal ( )Tanya: Mengapa Allah swt tidak menerima amal kecuali dari mukmin (yang beriman kepada Allah dengan iman yang sesuai syariat Islam)?Jawab: Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, tak mengharapkan pahala dari-Nya, tidak takut dengan hukuman-Nya, beramal tanpa pernah menginginkan keridhaan-Nya, dan tak peduli apakah yang mereka lakukan halal atau haram, maka mereka jelas tidak berhak memperoleh ganjaran pahala atas amal mereka meskipun amalnya baik. Karena mereka adalah orang-orang kafir (mengingkari kenabian Muhammad saw) yang tidak berusaha mencari agama Allah yang benar, tidak mau mendengar penjelasan ilahi yang dibawa oleh para rasul alaihimussalam, disamping itu, jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepada mereka, mereka mengolok-olokkannya, sehingga wajar kalau amal mereka tertolak dan mereka mendapat sangsi atas kekafiran mereka. Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan,[footnoteRef:2] lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (25:23). [2: Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia, amal-amal itu tak dibalas oleh Allah karena mereka tidak beriman.]

Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (14:18). Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. (24:39).Sebagai permisalan:John (misalnya) masuk ke sebuah kebun besar yang bukan miliknya, ia menemukan beragam buah-buahan di dalamnya, lalu ia makan dan minum serta melakukan berbagai perbuatan: mencabut beberapa pohon dan menanam pohon yang lain tanpa seizin pemilik kebun. Sementara Muhsin (misalnya) masuk ke dalam kebun yang sama namun ia berkata pada dirinya sendiri: Saya tidak akan melakukan apa-apa sebelum saya bertemu dengan pemilik kebun atau orang yang ditugaskan oleh pemilik kebun mewakilinya. Lalu ia mulai mencarinya. Pada saat bertemu, pemilik kebun marah dan menolak apa yang dilakukan oleh John tapi John tidak peduli dan tetap melakukan apa yang ia kehendaki tanpa izin pemilik kebun. Sedangkan Muhsin mendengarkan dan mentaati semua arahan pemilik kebun. Siapakah yang berhak mendapat penghargaan dari pemilik kebun, John ataukah Muhsin? Apakah John berhak mendapatkan ucapan terima kasih apalagi bayaran atas apa yang telah ia lakukan meskipun baik?Orang yang berakal pasti berkata bahwa Muhsinlah yang berhak mendapat penghargaan karena ia menuruti arahan dan aturan pemilik kebun, sedangkan John tidak memperolehnya karena perintah dan larangan dari pemilik kebun telah ia ketahui namun ia tak mau peduli, sehingga meskipun ada sebagian perbuatannya dianggap baik tetap saja ia tidak berhak memperoleh penghargaan.Demikianlah, bumi ini dan semua isinya adalah milik Allah secara mutlak, para rasul-Nya adalah wakil Allah di bumi, orang yang beriman seperti si Muhsin yang beramal sesuai petunjuk Allah Penciptanya, dan orang kafir seperti si John yang berperilaku tanpa mau mengikuti petunjuk dan syariat Allah dan berpaling dari apa yang telah disampaikan rasul-Nya.

Pintu Islam : Dua Kalimat Syahadat ( : )Tanya : Mengapa Islam menjadikan dua kalimat syahadat sebagai rukunnya yang pertama?Jawab: Kalimat syahadatain kita adalah: Pengakuan dan pernyataan dengan syahadat pertama berarti: Anda meyakini dan membenarkan bahwa alam semesta ini ada Pencipta yang telah mengadakannya dari ketiadaan, mengatur dan menyempurnakannya, bahwa Dialah satu-satunya yang berhak disembah tak ada sekutu bagi-Nya bahwa Anda adalah salah satu ciptaan-Nya. Sedangkan syahadat kedua berarti Anda beriman, membenarkan dan meyakini bahwa Muhammad adalah utusan Allah swt, Dia mengutusnya dengan membawa petunjuk dan penjelasan tentang hal-hal yang halal yang diridhai-Nya dan penjelasan tentang yang haram yang menyebabkan murka-Nya, bahwa dengan ketaatan Anda mengikuti Muhammad saw berarti Anda telah merealisasikan ketaatan kepada Allah. Dan sudah sama-sama kita ketahui bahwa jika Anda tidak beriman dengan tauhid maka syahadat Anda dapat dikatakan batal atau tidak diterima.JADI, kita harus mempelajari ilmu tauhid agar syahadat kita diakui, keislaman kita benar, dan agar amal kita diterima di sisi Allah swt. Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah. (47:19) Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (3:18).Oleh karena itu, ilmu tauhid adalah dasar semua ilmu agama dan sekaligus ilmu yang paling baik.

Kesimpulan () Allah swt tidak akan menerima amal orang-orang kafir, Dia hanya menerima amal mereka yang muslim (beriman kepada Allah sesuai syariat yang dibawa rasul-Nya). Alasannya: karena orang kafir bisa jadi melakukan amal yang baik namun tidak menginginkan keridhaan Pencipta dan Pemilik dirinya bahkan ia tidak peduli apakah Allah ridha atau murka, maka ia berhak dihukum dan tak berhak mendapat pahala. Pintu masuk Islam adalah dua kalimat syahadat. Sedangkan syahadat tidak akan sempurna jika seseorang tidak mengetahui ilmu tauhid. Oleh karenanya ilmu tauhid adalah ilmu paling penting menurut agama Islam.

PASAL III

Pengaruh Ilmu Tauhid dalam Kehidupan di Dunia

Keterangan skema :Pengaruh Tauhid dalam Kehidupan adalah :1. Mengenal tujuan keberadaan (kehidupan) di dunia, sehingga orang yang bertauhid akan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus.2. Penyatuan dan Eratnya hati, sehingga orang-orang yang bertauhid itu berukhuwwah (bersaudara).3. Amal shalih, sehingga mendatangkan keberkahan hidup dari langit dan bumi dan mendapat ridha Allah swt. Bahaya Jahil terhadap Ilmu TauhidTanya: Apa akibat negatif dari kejahilan terhadap ilmu tauhid dalam hidup manusia?Jawab: Pertama, orang yang tidak mengenal Penciptanya seperti orang buta di dunia ini, ia tidak tahu mengapa ia diciptakan, atau apa hikmah (tujuan) keberadannya di atas bumi ini? Hidupnya berakhir dalam keadaan ia tidak tahu mengapa ia memulai hidup? Ia keluar dari dunia tanpa tahu mengapa ia dulu masuk ke dalamnya?? Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka. (47:12).Kedua, siapa yang tidak beriman kepada hari akhir, maka ia ditipu oleh dunia, ia jadikan semua cita-cita dan ambisinya adalah bagaimana mewujudkan kepentingannya di dunia sebelum mati, mengambil yang halal dan haram, tidak peduli apakah itu membahayakan orang lain atau tidak karena yang penting adalah kepentingannya. Dengan sikap egois ini masyarakat menjadi cerai berai, interaksi dan hubungan sesama anggota masyarakat menjadi rusak, mereka saling membenci dan memerangi, tidak seperti masyarakat yang beriman dan berpegang teguh dengan agamanya.Ketiga, bila kejahilan terhadap ilmu tauhid ini merata di masyarakat, maka aqidah atau keyakinan masyarakat akan rusak, lalu amal pun akan rusak, mashiat dan dosa tersebar luas, kemudian mengakibatkan turunnya hukuman Allah swt atas ummat Islam yang mengabaikan atau meninggalkan prinsip agama mereka. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (30:41).

Pengaruh Ilmu Tauhid dalam Kehidupan

Tanya: Apakah pengaruh ilmu tauhid dalam kehidupan?Jawab: Pertama : orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya pasti tahu mengapa Allah swt menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan yang lurus, ia mengetahui dari mana awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh dari kebutaan dan kesesatan. Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (67:22).Kedua, tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab, satu risalah, dan satu qiblat, dan iman juga menjadikan manusia saling mencintai dan bersaudara seperti firman Allah swt: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (49:10).Rasulullah saw bersabda: ( ). Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling bersikap lemah lembut adalah seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit maka semua anggota tubuh yang lain akan sulit tidur dan demam. (HR. Muslim dari An-Numan bin Basyir ra).Masyarakat beriman adalah masyarakat yang malakukan taawun (saling bekerja sama) dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota masyarakatnya saling melarang dari perbuatan dosa dan permusuhan, semua berusaha untuk sukses menggapai ridha Allah, individunya merasa takut untuk berbuat zhalim, mencuri, menipu, membunuh, berzina, menyuap atau menerima suap, berdusta, dengki, ghibah atau perbuatan jahat lain karena ia takut kepada Allah dan takut kepada hari di mana ia harus berhadapan dengan Allah swt untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya.Dan ketika kaum muslimin berpegang teguh dengan tauhid mereka menjadi orang-orang yang terbaik seperti firman-Nya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (3:110).Ketiga, bila iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah akan membuahkan amal shalih yang diridhai Allah swt sehingga membuka berbagai pintu kebaikan dan mendatangkan pertolongan Allah dalam menghadapi musuh-musuh mereka. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (47:7).Begitulah dulu kaum muslimin, sebelumnya mereka adalah orang-orang yang lemah dan miskin, namun mereka beriman dan beramal shalih hingga Allah membuka pintu-pintu keagungan di dunia untuk mereka, Allah cukupkan mereka dengan karunia-Nya, dan Allah tolong mereka dari musuh-musuh mereka dengan pertolongan yang gilang-gemilang.

Kesimpulan () Siapa saja yang tidak mengenal tauhid maka ia buta seperti hewan yang mati berkalang tanah dalam keadaan tidak tahu mengapa ia dulu memulai kehidupan, ia meninggalkan dunia tanpa tahu mengapa dulu ia memasukinya. Mereka yang tidak beriman kepada hari akhir tidak ada yang ia pikirkan kecuali pemenuhan kesenangan dunia tanpa peduli halal atau haram. Dengan begitu kehidupan menjadi rusak dan masyarakat pun terpecah belah. Jika ia iman melemah, maka dosa akan bertambah sehingga mungkin saja Allah swt menurunkan azabnya bagi para pendosa. Orang yang beriman mengenal Rabb dan Penciptanya, ia mengetahui mengapa Allah menciptakannya di dunia ini sehingga ia hidup dengan petunjuk dari Allah swt, berjalan di atas jalan yang lurus. Orang yang beriman dengan iman yang benar tidak akan berbuat zalim, mencuri, berzina, atau perbuatan haram lainnya, dengan demikian hidup masyarakat akan baik, anggota masyarakat bersaudara dan solid. Iman itu berbuah amal shalih, membuat ridha Al-Khaliq, sehingga berbagai keberkahan pun Ia bukakan, bantuan-Nya kepada kaum muminin pun Ia kucurkan untuk menolong hamba-Nya mengahadapi musuh mereka sebagaimana terjadi dengan salaf shalih.

PASAL IV

BAGAIMANA KITA MENGENAL ALLAH?

Mengetahui Wujud AllahTanya: Bagaimana kita dapat mengetahui wujud Allah swt?Jawab: Bila Anda melihat mobil bergerak di depan Anda dari jauh, atau menyaksikan pesawat terbang melintas di udara, maka dengan yakin Anda mengatakan bahwa pasti ada sopir yang menyetir mobil dan ada pilot yang mengendalikan pesawat meskipun Anda tidak melihat mereka berdua. Karena jika yang mengendalikan mobil atau pesawat itu tidak ada, mustahil mobil atau pesawat itu dapat melalui rutenya dengan selamat.Tanya: Bagaimana kaitannya dengan wujud Allah?Jawab: Kita melihat matahari, bulan, bintang dan planet bergerak teratur, malam dan siang berganti dengan keteraturan yang amat detil. Mungkinkah mereka ada dan bergerak sendiri? Tidak diragukan lagi bahwa semuanya telah diciptakan dan diatur oleh Allah swt. Jika Allah tidak ada kita memohon ampun kepada-Nya mustahil matahari, bulan, bintang-bintang, planet, siang, dan malam menjadi ada dan bertahan dengan pergerakannya yang amat teratur. Dengan demikian pula, tidak akan ada makhluk apapun, karena semua yang hidup sangat tergantung kepada mereka semua. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (52:35-36).

Mengenal sifat-sifat Allah swtTanya: Bagaimana kita mengenal sifat Allah?Jawab: Kita dapat mengenal sifat Allah swt melalui: Tafakkur (memikirkan) ciptaan Allah. Belajar dari ajaran yang dibawa para rasul as. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (45:3-4).Tanya: Apa maksudnya kita dapat mengenal sifat Allah melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya?Jawab: Bila Anda memperhatikan sebuah mobil, Anda dapat memastikan bahwa: Logam yang ada pada mobil itu menunjukkan kepada Anda bahwa pembuat mobil tersebut memiliki logam dan kemampuan membentuk logam menjadi bentuk yang sesuai untuk mobil. Kaca yang Anda lihat menunjukkan bahwa pembuat mobil itu memiliki kaca serta kemampuan untuk membentuk kaca sesuai kebutuhan mobil (jendela, kaca depan, dll..). Begitu pula dengan kabel tembaga ... Yang tidak kalah penting bahwa mobil tersebut menunjukkan bahwa pembuatnya mempunyai kehendak, dan ilmu untuk membuat mobil.Tanya: Apa hubungan antara contoh tadi dengan mengenal sifat Allah swt?Jawab: Beberapa sifat pembuat mobil dapat kita ketahui melalui produk mobilnya, begitu pula dengan Allah swt (bagi-Nya permisalan yang maha agung, Dia tidak seperti makhluk-Nya) kita dapat mengetahui sebagian sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya. Bahwa hikmah (maksud & manfaat) dari setiap makhluk yang diciptakan menunjukkan bahwa Penciptanya memilki sifat Al-Hakim (Maha Bijaksana). Bahwa khibrah (ketelitian dan kedalaman) dari penciptaan semua makhluk menunjukkan bahwa Penciptanya memiliki sifat Al-Khabir (Maha dalam dan detil pengetahuan-Nya)...Tanya: Mungkinkah kita mengetahui seluruh sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya?Jawab: Tidak mungkin.Tanya: Mengapa?Jawab: Bila kita berpikir tentang sebuah mobil, kita mengetahui bahwa pembuatnya memiliki kemampuan, ilmu, ketelitian dan kehendak, dan bahwa ia memiliki materi untuk membuat mobil berupa logam, kaca, dll.. Tapi kita tidak tahu apakah ia dermawan atau bakhil? Tinggi atau pendek? Menyukai kita atau membenci kita, adil atau zhalim?Demikian juga kita tidak mungkin mengenal semua sifat Allah swt hanya dengan tafakkur, misalnya mengapa Allah menciptakan kita? Dan Mengapa Dia mematikan kita? Kita juga tidak mungkin tahu bahwa Allah adalah Al-mabud (yang wajib diibadahi), Al-quddus (Maha Suci), (Maha Tinggi), (Maha Menghitung), (Maha Pengampun).Tanya: Lalu bagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum kita ketahui?Jawab: Melalui para rasul alaihimus salam yang telah mengajarkan kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita ketahui. dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. (2:255).Kesimpulan () Mobil dan pesawat terbang yang bergerak terarah sesuai rutenya menunjukkan adanya supir atau pilot Matahari, bulan, bintang, planet, malam dan siang yang bergerak teratur pasti menunjukkan adanya Zat yang Maha Mengatur, Allah swt. Seandainya Allah swt tidak ada, maka alam semesta ini pasti tidak ada. Bahwa mobil yang terdiri dari bahan pembentuknya menunjukkan bahwa pembuatnya memiliki semua bahan-bahan itu, bahwa ia memilki kehendak, ilmu dan kemampuan untuk membuat mobil dengan baik. Alam semesta yang sempurna menunjukkan bahwa Allah memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan, manfaat dan hikmah yang dimiliki setiap makhluk menunjukkan bahwa Dia adalah AL-Hakim (Maha Bijaksana), kekuatan yang dimiliki oleh makhluk sebagai bukti bahwa Dia Maha Kuat, .... Allah swt mengutus kepada kita rasul-Nya untuk mengajarkan hal-hal yang tidak dapat kita ketahui hanya melalui tafakkur, seperti perintah & larangan-Nya, apa saja yang Dia ridhai atau murkai, ....

PASAL V

Hendaklah Manusia Memperhatikan Makanannya

Tanya: Mengapa Allah swt memerintahkan kita untuk memperhatikan makanan kita dalam firman-Nya: Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (80:24). Mengapa?Jawab: Allah swt telah memerintahkan kita untuk memikirkan semua makhluk-Nya, dan pada ayat di atas kita diminta memperhatikan apa yang kita makan, karena makanan termasuk ciptaan-Nya dan telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada semua makhluk terdapat tanda dan bukti tentang sebagian sifat-sifat Allah swt.Tanya: Sifat Allah apakah yang dapat kita kenal melalui perhatian kita terhadap makanan?Jawab: Banyak sekali, diantaranya bahwa Allah swt Dialah: Ar-Raziq (Maha Memberi rizki), Al-alim (Maha Mengetahui), Al-Khabir (Maha Dalam Pengetahuan-Nya), Al-Hakim (Maha Bijaksana), Ar-Rahim (Maha Penyayang), Al-Karim (Maha Mulia dengan pemberian-Nya), Al-Hadi (Maha memberi petunjuk), Al-Muhyi (Maha Menghidupkan), dan Al Mushawwir (Maha Membentuk).Tanya: Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah adalah (Ar-Razzaq Maha Pemberi rizki)?Jawab : Allah swt Dialah yang memberi makan kepada janin dalam rahim ibunya. Ibu, ayah, pemerintah, masyarakat, atau siapapun tidak mampu memberi rizki kepadanya. Allah telah membuat untuknya tali pusat dari perut janin sampai ke dinding rahim ibunya, dan melalui tali pusat inilah Allah swt memberikan makanan untuknya selama sembilan bulan. Tatkala bayi lahir, dan tali pusat digunting, Allah swt menutup saluran itu dan membuka jalan lain bagi masuknya makanan (mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan semua alat pencernaan makanan lainnya).Apakah ibu kita yang menghentikan fungsi tali pusat tersebut? Lalu memfungsikan mulut dan sebelumnya menciptakan alat pencernaan yang lain? Apakah ayah kita ikut andil melakukannya? Apakah pemerintah negara kita atau masyarakat terlibat dalam pembuatan setetes darah atau satu pembuluh darah? Ataukah semua itu dilakukan oleh gunung, pohon, bintang, planet, atau benda lain di alam semesta ini? Mereka kah yang mengatur semua rizki bayi itu???!Setelah kita keluar dari rahim ibu, kita belum dapat memakan buah-buahan dan biji-bijian, roti atau daging. Sedangkan makanan kita yang sebelumnya datang melalui tali pusat kini telah terputus, lalu apakah Allah swt meninggalkan kita tanpa rizki??Ternyata tidak. Dia telah membuka untuk kita sumber rizki yang baru berupa air susu ibu yang sebelum melahirkan kita ibu tak memilikinya. Lalu Allah swt mengilhamkan kita untuk mengisap puting susu ibu agar mengeluarkan susu, padahal saat itu kita belum tahu apa-apa.Apakah alam yang tak berilmu sedikitpun itu tahu bahwa ada sekian banyak bayi telah keluar dari rahim ibunya, dan makanan mereka dari tali pusat telah terputus, lalu ia menciptakan air susu ibu? Bagaimana mungkin bisa sedangkan alam semesta ini buta, tuli, dan tidak memiliki pengetahuan sedikitpun.Adakah makhluk lain yang turut berkontribusi menyediakan air susu ibu bagi kita. Ibu kita yang susunya kita minum tidak pernah melakukannya, ia hanya tunduk dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Rabb-nya, Allah swt.Namun, sampai kapan kita bergantung kepada ASI? Padahal adik-adik kita juga membutuhkannya. Akan tiba saatnya kita harus berpisah dari rizki ASI tersebut kepada rizki yang lain..Jadi, yang telah memberi rizki kepada kita di dalam rahimYang telah menyiapkan rizki kita kemanapun kita pergi.. Yang telah menyediakan tanah untuk tumbuh-tumbuhan yang kita makan..Yang telah menciptakan air bagi kebutuhan kita dan kebutuhan tanaman yang kita makan..Yang telah menyediakan oksigen untuk tanaman agar dapat memproduksi makananYang telah menciptakan matahari yang sinarnya amat dibutuhkan bagi fotosintesis..Yang telah menciptakan jumlah tak terhingga tanaman untuk konsumsi manusiaAdalah Allah swtDialah yang mengeluarkan untuk kita buah-buahan..Jika buahnya kecil, Dia jadikan buah itu berada dalam bulir seperti padi dan gandum, atau berkumpul pada tangkai seperti anggur. Bila buahnya besar atau sedang, Ia jadikan satu-satu seperti apel, jeruk, durian, Allah juga menjadikan untuk kita barisan gigi, ada gigi seri untuk memotong, taring untuk mencabik, geraham untuk mengunyah. Lalu ia jadikan lidah dan liur serta enzim-enzim untuk memudahkan kita memakan buah-buahan.Demikianlah dengan memikirkan makhluk-makhluk Allah, kita dapat mengenal Allah swt sebagai Ar-Raziq - Maha Pemberi rizqi.Tanya : Lalu bagaimana kita mengetahui sifat-sifat Allah lain yang tadi disebutkan?Jawab : Kita mengenal bahwa Allah adalah Al-Alim (Maha Mengetahui), karena Zat yang telah menyediakan dan menyampaikan makanan kepada Anda ketika Anda di rahim ibu telah mengetahui bahwa Anda amat membutuhkan makanan tersebut, maka Diapun menyediakannya, dan menciptakan tali pusat sebagai sarananya. Tatkala Anda keluar dari rahim ibu Anda, Dia Maha tahu akan hal itu maka Dia sediakan untuk Anda air susu ibu. Allah Maha mengetahui air di tanah yang dibutuhkan oleh tanaman yang Anda butuhkan, maka Dia ciptakan akar untuk dapat menyerap air. Allah mengetahui bahwa daun-daun pepohonan membutuhkan sinar matahari, maka Dia ciptakan dedaunan menantang matahari, Dia tahu bahwa segalanya yang dibutuhkan tanaman. Jadi, tidak dapat disangsikan lagi bahwa Allah, Dialah Pemberi Rizki Yang Maha Mengetahui.Tanya : Dan bagaimana kita mengetahui bahwa Allah swt adalah (Al-Hakim - Maha Bijaksana)?Jawab : Jika Anda menyaksikan ketelitian dan kesempurnaan antara bentuk dan struktur tali pusat dengan tubuh janin yang keduanya berkembang seirama dan seimbang di mana tali pusat berkembang sesuai perkembangan tubuh janin dan rahim ibu, dan jika Anda melihat kesempurnaan dalam pembentukan air susu ibu yang komposisinya selalu menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan bayi, dan jika Anda menyaksikan ketelitian dan kesempurnaan dalam pembentukan bagian-bagian tumbuhan atau tanaman, dalam terbentuknya buah dan pemeliharaannya sebelum dipetik, semua itu menjadi saksi bagi kita bahwa Pencipta mereka adalah Pemberi rizki yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.Tanya : Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah swt adalah (Al-Khabir - Maha Dalam Pengetahuan-Nya)?Jawab : Sesungguhnya pemindahan dan transportasi makanan ibu yang telah ditelan kepada tubuh janin melalui darah dan lewat tali pusat tidak mungkin terjadi kecuali dengan pengetahuan yang maha dalam dan luas.Tidakkah Anda memperhatikan bahwa menyuntikkan jarum ke pembuluh darah untuk mengirimkan obat ke tubuh pasien memerlukan kecermatan? Lalu bagaimana dengan proses pemindahan makanan terus-menerus dalam waktu sembilan bulan dari tubuh ibu ke janin?Demikian pula proses produksi dan mengeluarkan susu dari makanan yang dikonsumsi ibu tidak dapat dilakukan kecuali dengan pengetahuan yang maha luas dan dalam.Sebagaimana pembentukan benih, biji, hingga buah yang beragam bentuk, warna dan rasanya padahal tanah yang mewadahi tumbuhnya tanaman tersebut mungkin satu dan juga disiram dengan air yang sama dan menghirup udara yang sama disinari sinar matahari yang sama.Ingatlah, bahwa semua itu menjadi saksi bahwa mereka diciptakan oleh Yang Maha Luas dan Dalam Pengetahuan-Nya, Maha Pemberi rizki, Maha Mengetahui, dan Maha Bijaksana.Tanya : Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah itu (Ar-Rahman - Maha Pengasih)?Jawab : Bila kita menyadari betapa lemahnya janin dalam perut ibunya dimana ia tak kan mampu mengatur dan memperoleh rizkinya, jika kita merenungkan dan menyadari betapa lemahnya seorang bayi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, betapa amat sangat tak berdayanya manusia untuk dapat membuat biji padi atau buah-buahan sebagai makanannya, menciptakan hujan, dan membuat udara Jika Anda menyadari dan merenungkan semua itu, dan bagaimana Allah menyediakan semua kebutuhan yang tak mampu kita lakukan, maka hal ini menjadi bukti bahwa semua itu diciptakan oleh Yang Maha Luas dan Dalam Pengetahuan-Nya, Maha Pemberi rizki, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dan Maha Pengasih.Tanya : Bagaimana kita memahami bahwa Allah swt adalah Al-Karim - Maha Mulia dengan pemberian-Nya)?Jawab : Sesungguhnya, kalau ada orang yang menjamin nafkah dan kebutuhan 10 orang saja tanpa imbalan apapun, maka orang lain pasti akan menjulukinya dermawan. Lalu bagaimana dengan Yang telah menjamin rizki semua manusia bahkan seluruh makhluk hidup? Tentunya hal ini menunjukkan bahwa yang berbuat demikian itu adalah Maha Mulia dengan pemberian-Nya : Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (11:6).Tanya: Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah swt adalah (al-Hadi - Maha Pemberi petunjuk)?Jawab: Jika Anda melihat payudara ibu sesudah melahirkan penuh dengan air susu, lalu siapa yang menunjuki payudara tersebut untuk melakukannya?? Dan siapa yang telah menunjuki bayi yang baru lahir untuk mengisap puting susu ibunya yang telah penuh dengan ASI itu?Tidak dapat diragukan lagi bahwa semua itu adalah perbuatan Sang Maha Pemberi petunjuk.Anda melihat benih yang tumbuh merekah di tanah kemudian batangnya mengarah ke atas sampai yang paling tinggi dan akarnya pun tetap mengarah ke bawah meskipun posisi benih atau biji itu mungkin terbalik sebelum tumbuh, hal ini jelas adalah pengaturan Zat Yang Maha Pemberi petunjuk. Begitu pula daun-daun yang amat banyak namun tersusun demikian rapi di mana semuanya mendapatkan sinar matahari yang mereka butuhkan dan tidak saling menutupi, lalu siapa yang memberi petunjuk kepada masing-masing daun untuk menempati tempat yang sesuai? Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tingi,Yang Menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. (87:1-3).Tanya: Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah adalah (Al-Muhyi - Maha Menghidupkan)?Jawab: Tanah, air, udara dan cahaya semuanya adalah materi yang mati, tidak bernafas atau bernyawa. Dari materi mati dan tak bernafas ini Allah swt menciptakan tumbuhan yang hidup, berkembang biak, menghasilkan buah atau biji. Ini adalah salah satu bukti bahwa Allah Zat yang Maha Menghidupkan.

Tanya: Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah swt adalah (Al-Mushawwir - Maha Pembentuk rupa)?Jawab: Bila Anda menyaksikan sebuah biji di tanah berubah menjadi sebuah pohon berbuah, tentulah Anda dapat memastikan bahwa bentuk pohon yang sempurna itu adalah hasil ciptaan Zat yang Maha Pembentuk. Kita menyaksikan setiap pohon memiliki detil bentuk, warna dan buah yang amat beragam, demikian juga dengan daun, ranting, bunga, dan struktur bagian dalamnya. Siapa yang telah mengubah tanah, air, udara, sinar matahari menjadi kebun yang indah dengan sebaik-baik bentuk? Semua itu menjadi saksi sifat Allah yang Maha Pembentuk rupa.JADI, dengan tafakkur terhadap penciptaan Allah, dan dengan merenungkan makanan yang kita makan, kita dapat mengetahui sebagian sifat-sifat Allah swt: Perencanaan matang terhadap rizki kita menunjukkan sifat Ar-Razzaq Kesempurnaan, manfaat, dan tujuan penciptaan dari semua makhluk menjadi bukti sifat Al-Hakim. Kedalaman dan mendetilnya bentuk ciptaan Allah menunjukkan sifat Al-Khabir Ilmu dan pengetahuan tak terbatas dalam penciptaan makhluk menunjukkan sifat Al-alim. Kasih sayang yang terlihat pada penciptaan makhluk menunjukkan sifat Allah Ar-Rahim...Tanya: Apa manfaat kita mengenal sebagian sifat-sifat Allah?Jawab: Dengan mengenal sifat berarti kita mengenal pemilik sifat (maushuf). Kita telah mengetahui bahwa yang telah menciptakan makanan adalah Pemberi rizki, Maha Bijaksana, dalam dan detil pengetahuan-Nya, Maha Pengasih, ... berarti pencipta makanan bukanlah alam semesta, karena alam yang oleh orang atheis dan darwinis dianggap pencipta makhluk hidup tidak mungkin memiliki sifat-sifat sempurna. Hanya Allah saja yang mempunyai semua sifat-sifat kesempurnaan tersebut.Alam tak punya kemampuan mengatur hingga kita tidak mungkin mengatakan bahwa alam lah yang mengatur rizki.Alam tak punya hikmah (kebijaksanaan atau mengetahui tujuan perbuatannya).Alam tak punya khibrah (kedalaman ilmu dan pengalaman).Alam tak punya pengetahuan sama sekali.Alam tak punya sifat rahmat (kasih sayang).Alam tak punya karam (kedermawanan).Alam tak punya hidayah (kemampuan memberi petunjuk).Alam tidak hidup sendiri sehingga ia mampu memberikan kehidupan kepada yang lain.Alam tak punya kemampuan tashwir (membentuk) sehingga kita berkhayal dialah yang membuat bentuk-bentuk indah yang kita lihat di sekeliling kita. Dan seperti alam, begitu juga dengan berhala atau patung yang diagungkan oleh manusia dulu maupun sekarang. Kita dapat memastikan dengan keyakinan seratus persen bahwa yang memiliki semua sifat-sifat tersebut hanyalah Allah swt yang telah berfirman: Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (80:24-32).

Kesimpulan Allah swt memerintahkan kita melakukan tafakkur tentang makanan kita karena Dia menjadikan dalam setiap ciptaan-Nya tanda-tanda yang dapat mengenalkan kita sebagian sifat-sifat-Nya. Jika kita renungkan bagaimana Allah swt mengucurkan rizki kepada manusia ketika berada dalam rahim ibu, bagaimana Dia memberi rizki untuknya berupa ASI, lalu rizki berupa tumbuh-tumbuhan, maka kita dapat mengetahui bahwa Allah swt adalah Ar-Razzaq. Kita mengetahui bahwa Allah swt adalah Al-Alim, karena Dia mengetahui kebutuhan Anda terhadap rizki ketika Anda dalam rahim ibu lalu Ia kucurkan rizki-Nya untuk Anda. Allah swt mengetahui kapan Anda keluar dari perut ibu sehingga Ia siapkan ASI untuk Anda. Allah swt juga mengetahui keberadaan air dalam tanah sehingga ia ciptakan akar untuk tanaman dan penghisap air, Dia mengetahui kebutuhan dedaunan dan zat hijau daun terhadap sinar matahari sehingga Dia jadikan daun-daun itu tumbuh menghadap ke arah sinar matahari. Kita mengetahui bahwa Allah swt adalah Al-Hakim ketika kita menyaksikan kesempurnaan dan ketelitian yang tiada tara dalam penciptaan tali pusat, juga tatkala kita menyaksikan kesesuaian yang amat sangat antara perubahan formulasi ASI dengan perkembangan tubuh bayi, begitu pula ketika kita melihat kesempurnaan dan ketelitian di setiap bagian-bagian tumbuhan. Kita mengenal bahwa Allah swt adalah Al-Khabir saat kita menyaksikan ketelitian dan ketepatan dalam mengirim makanan dari tubuh ibu ke tubuh Anda saat Anda di dalam rahim, saat kita melihat kesempurnaan terbentuknya ASI dan keluarnya ASI dari makanan yang dikonsumsi ibu, juga ketika kita memperhatikan pembentukan buah-buahan yang beragam dari tanah yang satu, disirami dengan air yang sama dan dengan udara serta matahari yang sama. Kita mengetahui bahwa Allah swt adalah Ar-Rahim ketika kita tahu bahwa tanpa rizki dari-Nya kita pasti mati. Namun ia menyayangi kita dengan dengan curahan berbagai rizki karena rahmat dan karunia-Nya. Kita mengetahui bahwa Dia adalah Al-Karim ketika kita mengetahui bahwa rizki-Nya meliputi semua makhluk-Nya tanpa kecuali. Kita mengetahui bahwa Dialah Al-Hadi saat kita menyaksikan arahan yang diberikan-Nya kepada payudara ibu yang segera penuh dengan susu tepat setelah bayi lahir, saat Dia memberi ilham kepada bayi yang belum dapat berpikir untuk mengisap payudara ibunya, saat kita melihat tanaman yang berkembang dengan kadar tertentu (pada waktu tertentu) dan juga perkembangan rizki. Kita mengetahui bahwa Allah adalah Al-Muhyi ketika kita menyaksikan munculnya kehidupan pada benda-benda yang mati. Kita mengetahui bahwa Allah adalah Al-Mushawwir ketika kita melihat berbagai bentuk yang indah muncul dari tanah, air dan udara. Jika kita mengetahui bahwa yang telah meniciptakan makanan adalah Ar-Razzaq, Al-Alim, Al-Hakim, Al-Khabir, Ar-Rahim, Al-Karim, Al-Hadi, Al-Muhyi, dan Al-Mushawwir, kita dapat memastikan Dialah Allah swt. Karena alam semesta atau berhala dengan berbagai jenisnya sama sekali tidak memiliki sifat-sifat dan kemampuan seperti itu.

CAIRAN YANG MENGAMBANG

Awan, Cairan yang MengambangTanya: Apakah sebenarnya awan itu?Jawab: Awan adalah air yang mengambang di udara. Jika dalam jumlah yang banyak maka akan terbentuk hujan lebat yang turun ke bumi menghasilkan air sumur, sungai, dan mata air yang dapat kita minum, kita gunakan untuk menyiram tanaman, dan diminum pula oleh hewan ternak kita. Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya. (Az-Zumar (39):21).

Tanya: Bagaimana awan terbentuk?Jawab: Allah swt mengirimkan panas matahari untuk menguapkan air di permukaan laut. Uap air laut yang telah menjadi tawar naik ke atas namun hanya sampai ke ketinggian tertentu agar ia dapat menjadi rahmat bagi hamba-hamba Allah swt. Demikianlah Allah swt menetapkan sunnah-Nya di alam semesta, Ia tetapkan air laut yang asin berubah menjadi hujan yang tawar dan amat dibutuhkan oleh manusia.Allah swt menjadikan panas matahari serta angin sebagai penyebab naiknya uap air laut ke ketinggian yang melebihi ketinggian gunung agar kumpulan uap air itu tidak terhalang oleh gunung ketika ia bergerak dari atas laut menuju tengah-tengah daratan. Allah swt menguapkan air laut tanpa disertai unsur garamnya agar dapat diminum oleh manusia, hewan dan tumbuhan. Maka Terangkanlah kepadaKu tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? (Al-waqi'ah (56): 68-70).

Allah swt Dialah yang telah menjadilkan angin dan panas matahari sebagai sebab terangkatnya uap air dari laut melebihi tinggi rata-rata gunung seperti firman-Nya: Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus. (Al-A'raf (7): 57).

Makna pada ayat di atas adalah membawa dan mengangkat.Allah swt menjadikan suhu yang dingin di udara semakin dingin sampai pada ketinggian 8 mil saja. Ini membuat air tidak dapat melebihi ketinggian tersebut.

Tanya: Mengapa semakin ke atas suhu semakin dingin?Jawab: Seharusnya semakin kita naik ke atas kita akan semakin merasakan panas karena jarak dengan matahari relatif semakin dekat. Namun di bawah ketinggian 8 mil keadaan justru sebaliknya. Ini dimaksudkan agar uap air tidak terus naik ke atas sehingga tidak kering atau hilang. Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (Al-Mu'minun (23): 18).

Tanya: Bagaimana pengumpulan uap air dapat terjadi?Jawab: Uap air itu amat ringan dan tak dapat dilihat, karenanya ia naik ke atas. Lalu Allah swt mengirim angin yang membawa zat-zat tertentu yang berfungsi mengumpulkan uap-uap air itu di sekelilingnya sehingga terbentuk gumpalan besar uap air yang kita lihat sebagai awan. Awan yang berat dengan uap air itu membantunya untuk tidak terus naik ke atas. Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Ar-Rum (30): 48).

Di samping sunnah Allah swt berupa naiknya uap air laut di atas ketinggian gunung dan sunnah Allah swt berupa tertahannya gumpalan awan yang berisi uap air pada ketinggian 8 mil, juga terdapat ni'mat lain bagi manusia berupa bergeraknya awan yang telah berisi air itu menuju ke atas daratan yang dihuni manusia, hewan dan tumbuhan. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (Al-a'raf (7): 57).

Renungkanlah bagaimana ukuran kecepatan angin yang amat sesuai dengan berat dan kepekatan awan sehingga tidak membawa dampak kehancuran. Allah swt telah memberikan beberapa pelajaran kepada kita dengan angin yang menghancurkan yang kecepatannya 75 mil perjam. Dan bila kecepatannya mencapai 200 mil perjam maka angin itu tidak akan menyisakan apapun. Dan agar Anda ketahui betapa besar pengaruh rahmat Allah swt kepada kita ingatlah bahwa angin dengan kecepatan tinggi itu ada pada 5 mil saja di atas kepala kita di mana arus angin dengan kecepatan 200 mil perjam tersebut berada 5 mil di atas permukaan laut

URGENSI ILMU TAUHID DALAM BERAGAMA

Keterangan Skema :Diantara syarat diterimanya amal adalah Iman dan Islam, sedangkan pintu masuk Islam itu adalah syahadatain, dan syahadatain adalah tauhid itu sendiri sehingga dapat kita katakan bahwa tauhid itu amat sangat penting bagi semua manusia karena amal seseorang - sebaik apapun - tidak akan diterima tanpa tauhid.Iman adalah Asas Amal ( )Tanya: Mengapa Allah swt tidak menerima amal kecuali dari mukmin (yang beriman kepada Allah dengan iman yang sesuai syariat Islam)?Jawab: Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, tak mengharapkan pahala dari-Nya, tidak takut dengan hukuman-Nya, beramal tanpa pernah menginginkan keridhaan-Nya, dan tak peduli apakah yang mereka lakukan halal atau haram, maka mereka jelas tidak berhak memperoleh ganjaran pahala atas amal mereka meskipun amalnya baik. Karena mereka adalah orang-orang kafir (mengingkari kenabian Muhammad saw) yang tidak berusaha mencari agama Allah yang benar, tidak mau mendengar penjelasan ilahi yang dibawa oleh para rasul alaihimussalam, disamping itu, jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepada mereka, mereka mengolok-olokkannya, sehingga wajar kalau amal mereka tertolak dan mereka mendapat sangsi atas kekafiran mereka. Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan,[footnoteRef:3] lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (25:23). [3: Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia, amal-amal itu tak dibalas oleh Allah karena mereka tidak beriman.]

Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (14:18). Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. (24:39).Sebagai permisalan:John (misalnya) masuk ke sebuah kebun besar yang bukan miliknya, ia menemukan beragam buah-buahan di dalamnya, lalu ia makan dan minum serta melakukan berbagai perbuatan: mencabut beberapa pohon dan menanam pohon yang lain tanpa seizin pemilik kebun. Sementara Muhsin (misalnya) masuk ke dalam kebun yang sama namun ia berkata pada dirinya sendiri: Saya tidak akan melakukan apa-apa sebelum saya bertemu dengan pemilik kebun atau orang yang ditugaskan oleh pemilik kebun mewakilinya. Lalu ia mulai mencarinya. Pada saat bertemu, pemilik kebun marah dan menolak apa yang dilakukan oleh John tapi John tidak peduli dan tetap melakukan apa yang ia kehendaki tanpa izin pemilik kebun. Sedangkan Muhsin mendengarkan dan mentaati semua arahan pemilik kebun. Siapakah yang berhak mendapat penghargaan dari pemilik kebun, John ataukah Muhsin? Apakah John berhak mendapatkan ucapan terima kasih apalagi bayaran atas apa yang telah ia lakukan meskipun baik?Orang yang berakal pasti berkata bahwa Muhsinlah yang berhak mendapat penghargaan karena ia menuruti arahan dan aturan pemilik kebun, sedangkan John tidak memperolehnya karena perintah dan larangan dari pemilik kebun telah ia ketahui namun ia tak mau peduli, sehingga meskipun ada sebagian perbuatannya dianggap baik tetap saja ia tidak berhak memperoleh penghargaan.Demikianlah, bumi ini dan semua isinya adalah milik Allah secara mutlak, para rasul-Nya adalah wakil Allah di bumi, orang yang beriman seperti si Muhsin yang beramal sesuai petunjuk Allah Penciptanya, dan orang kafir seperti si John yang berperilaku tanpa mau mengikuti petunjuk dan syariat Allah dan berpaling dari apa yang telah disampaikan rasul-Nya.

Pintu Islam : Dua Kalimat Syahadat ( : )Tanya : Mengapa Islam menjadikan dua kalimat syahadat sebagai rukunnya yang pertama?Jawab: Kalimat syahadatain kita adalah: Pengakuan dan pernyataan dengan syahadat pertama berarti: Anda meyakini dan membenarkan bahwa alam semesta ini ada Pencipta yang telah mengadakannya dari ketiadaan, mengatur dan menyempurnakannya, bahwa Dialah satu-satunya yang berhak disembah tak ada sekutu bagi-Nya bahwa Anda adalah salah satu ciptaan-Nya. Sedangkan syahadat kedua berarti Anda beriman, membenarkan dan meyakini bahwa Muhammad adalah utusan Allah swt, Dia mengutusnya dengan membawa petunjuk dan penjelasan tentang hal-hal yang halal yang diridhai-Nya dan penjelasan tentang yang haram yang menyebabkan murka-Nya, bahwa dengan ketaatan Anda mengikuti Muhammad saw berarti Anda telah merealisasikan ketaatan kepada Allah. Dan sudah sama-sama kita ketahui bahwa jika Anda tidak beriman dengan tauhid maka syahadat Anda dapat dikatakan batal atau tidak diterima.JADI, kita harus mempelajari ilmu tauhid agar syahadat kita diakui, keislaman kita benar, dan agar amal kita diterima di sisi Allah swt. Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah. (47:19) Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (3:18).Oleh karena itu, ilmu tauhid adalah dasar semua ilmu agama dan sekaligus ilmu yang paling baik.

Kesimpulan () Allah swt tidak akan menerima amal orang-orang kafir, Dia hanya menerima amal mereka yang muslim (beriman kepada Allah sesuai syariat yang dibawa rasul-Nya). Alasannya: karena orang kafir bisa jadi melakukan amal yang baik namun tidak menginginkan keridhaan Pencipta dan Pemilik dirinya bahkan ia tidak peduli apakah Allah ridha atau murka, maka ia berhak dihukum dan tak berhak mendapat pahala. Pintu masuk Islam adalah dua kalimat syahadat. Sedangkan syahadat tidak akan sempurna jika seseorang tidak mengetahui ilmu tauhid. Oleh karenanya ilmu tauhid adalah ilmu paling penting menurut agama Islam.

Pengaruh Ilmu Tauhid dalam Kehidupan di Dunia

Keterangan skema :Pengaruh Tauhid dalam Kehidupan adalah :4. Mengenal tujuan keberadaan (kehidupan) di dunia, sehingga orang yang bertauhid akan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus.5. Penyatuan dan Eratnya hati, sehingga orang-orang yang bertauhid itu berukhuwwah (bersaudara).6. Amal shalih, sehingga mendatangkan keberkahan hidup dari langit dan bumi dan mendapat ridha Allah swt. Bahaya Jahil terhadap Ilmu TauhidTanya: Apa akibat negatif dari kejahilan terhadap ilmu tauhid dalam hidup manusia?Jawab: Pertama, orang yang tidak mengenal Penciptanya seperti orang buta di dunia ini, ia tidak tahu mengapa ia diciptakan, atau apa hikmah (tujuan) keberadannya di atas bumi ini? Hidupnya berakhir dalam keadaan ia tidak tahu mengapa ia memulai hidup? Ia keluar dari dunia tanpa tahu mengapa ia dulu masuk ke dalamnya?? Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka. (47:12).Kedua, siapa yang tidak beriman kepada hari akhir, maka ia ditipu oleh dunia, ia jadikan semua cita-cita dan ambisinya adalah bagaimana mewujudkan kepentingannya di dunia sebelum mati, mengambil yang halal dan haram, tidak peduli apakah itu membahayakan orang lain atau tidak karena yang penting adalah kepentingannya. Dengan sikap egois ini masyarakat menjadi cerai berai, interaksi dan hubungan sesama anggota masyarakat menjadi rusak, mereka saling membenci dan memerangi, tidak seperti masyarakat yang beriman dan berpegang teguh dengan agamanya.Ketiga, bila kejahilan terhadap ilmu tauhid ini merata di masyarakat, maka aqidah atau keyakinan masyarakat akan rusak, lalu amal pun akan rusak, mashiat dan dosa tersebar luas, kemudian mengakibatkan turunnya hukuman Allah swt atas ummat Islam yang mengabaikan atau meninggalkan prinsip agama mereka. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (30:41).

Pengaruh Ilmu Tauhid dalam Kehidupan

Tanya: Apakah pengaruh ilmu tauhid dalam kehidupan?Jawab: Pertama : orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya pasti tahu mengapa Allah swt menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan yang lurus, ia mengetahui dari mana awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh dari kebutaan dan kesesatan. Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (67:22).Kedua, tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab, satu risalah, dan satu qiblat, dan iman juga menjadikan manusia saling mencintai dan bersaudara seperti firman Allah swt: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (49:10).Rasulullah saw bersabda: ( ). Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling bersikap lemah lembut adalah seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit maka semua anggota tubuh yang lain akan sulit tidur dan demam. (HR. Muslim dari An-Numan bin Basyir ra).Masyarakat beriman adalah masyarakat yang malakukan taawun (saling bekerja sama) dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota masyarakatnya saling melarang dari perbuatan dosa dan permusuhan, semua berusaha untuk sukses menggapai ridha Allah, individunya merasa takut untuk berbuat zhalim, mencuri, menipu, membunuh, berzina, menyuap atau menerima suap, berdusta, dengki, ghibah atau perbuatan jahat lain karena ia takut kepada Allah dan takut kepada hari di mana ia harus berhadapan dengan Allah swt untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya.Dan ketika kaum muslimin berpegang teguh dengan tauhid mereka menjadi orang-orang yang terbaik seperti firman-Nya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (3:110).Ketiga, bila iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah akan membuahkan amal shalih yang diridhai Allah swt sehingga membuka berbagai pintu kebaikan dan mendatangkan pertolongan Allah dalam menghadapi musuh-musuh mereka. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (47:7).Begitulah dulu kaum muslimin, sebelumnya mereka adalah orang-orang yang lemah dan miskin, namun mereka beriman dan beramal shalih hingga Allah membuka pintu-pintu keagungan di dunia untuk mereka, Allah cukupkan mereka dengan karunia-Nya, dan Allah tolong mereka dari musuh-musuh mereka dengan pertolongan yang gilang-gemilang.

Kesimpulan () Siapa saja yang tidak mengenal tauhid maka ia buta seperti hewan yang mati berkalang tanah dalam keadaan tidak tahu mengapa ia dulu memulai kehidupan, ia meninggalkan dunia tanpa tahu mengapa dulu ia memasukinya. Mereka yang tidak beriman kepada hari akhir tidak ada yang ia pikirkan kecuali pemenuhan kesenangan dunia tanpa peduli halal atau haram. Dengan begitu kehidupan menjadi rusak dan masyarakat pun terpecah belah. Jika ia iman melemah, maka dosa akan bertambah sehingga mungkin saja Allah swt menurunkan azabnya bagi para pendosa. Orang yang beriman mengenal Rabb dan Penciptanya, ia mengetahui mengapa Allah menciptakannya di dunia ini sehingga ia hidup dengan petunjuk dari Allah swt, berjalan di atas jalan yang lurus. Orang yang beriman dengan iman yang benar tidak akan berbuat zalim, mencuri, berzina, atau perbuatan haram lainnya, dengan demikian hidup masyarakat akan baik, anggota masyarakat bersaudara dan solid. Iman itu berbuah amal shalih, membuat ridha Al-Khaliq, sehingga berbagai keberkahan pun Ia bukakan, bantuan-Nya kepada kaum muminin pun Ia kucurkan untuk menolong hamba-Nya mengahadapi musuh mereka sebagaimana terjadi dengan salaf shalih.

BAGAIMANA KITA MENGENAL ALLAH?

Mengetahui Wujud AllahTanya: Bagaimana kita dapat mengetahui wujud Allah swt?Jawab: Bila Anda melihat mobil bergerak di depan Anda dari jauh, atau menyaksikan pesawat terbang melintas di udara, maka dengan yakin Anda mengatakan bahwa pasti ada sopir yang menyetir mobil dan ada pilot yang mengendalikan pesawat meskipun Anda tidak melihat mereka berdua. Karena jika yang mengendalikan mobil atau pesawat itu tidak ada, mustahil mobil atau pesawat itu dapat melalui rutenya dengan selamat.Tanya: Bagaimana kaitannya dengan wujud Allah?Jawab: Kita melihat matahari, bulan, bintang dan planet bergerak teratur, malam dan siang berganti dengan keteraturan yang amat detil. Mungkinkah mereka ada dan bergerak sendiri? Tidak diragukan lagi bahwa semuanya telah diciptakan dan diatur oleh Allah swt. Jika Allah tidak ada kita memohon ampun kepada-Nya mustahil matahari, bulan, bintang-bintang, planet, siang, dan malam menjadi ada dan bertahan dengan pergerakannya yang amat teratur. Dengan demikian pula, tidak akan ada makhluk apapun, karena semua yang hidup sangat tergantung kepada mereka semua. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (52:35-36).

Mengenal sifat-sifat Allah swtTanya: Bagaimana kita mengenal sifat Allah?Jawab: Kita dapat mengenal sifat Allah swt melalui: Tafakkur (memikirkan) ciptaan Allah. Belajar dari ajaran yang dibawa para rasul as. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (45:3-4).Tanya: Apa maksudnya kita dapat mengenal sifat Allah melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya?Jawab: Bila Anda memperhatikan sebuah mobil, Anda dapat memastikan bahwa: Logam yang ada pada mobil itu menunjukkan kepada Anda bahwa pembuat mobil tersebut memiliki logam dan kemampuan membentuk logam menjadi bentuk yang sesuai untuk mobil. Kaca yang Anda lihat menunjukkan bahwa pembuat mobil itu memiliki kaca serta kemampuan untuk membentuk kaca sesuai kebutuhan mobil (jendela, kaca depan, dll..). Begitu pula dengan kabel tembaga ... Yang tidak kalah penting bahwa mobil tersebut menunjukkan bahwa pembuatnya mempunyai kehendak, dan ilmu untuk membuat mobil.Tanya: Apa hubungan antara contoh tadi dengan mengenal sifat Allah swt?Jawab: Beberapa sifat pembuat mobil dapat kita ketahui melalui produk mobilnya, begitu pula dengan Allah swt (bagi-Nya permisalan yang maha agung, Dia tidak seperti makhluk-Nya) kita dapat mengetahui sebagian sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya. Bahwa hikmah (maksud & manfaat) dari setiap makhluk yang diciptakan menunjukkan bahwa Penciptanya memilki sifat Al-Hakim (Maha Bijaksana). Bahwa khibrah (ketelitian dan kedalaman) dari penciptaan semua makhluk menunjukkan bahwa Penciptanya memiliki sifat Al-Khabir (Maha dalam dan detil pengetahuan-Nya)...Tanya: Mungkinkah kita mengetahui seluruh sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya?Jawab: Tidak mungkin.Tanya: Mengapa?Jawab: Bila kita berpikir tentang sebuah mobil, kita mengetahui bahwa pembuatnya memiliki kemampuan, ilmu, ketelitian dan kehendak, dan bahwa ia memiliki materi untuk membuat mobil berupa logam, kaca, dll.. Tapi kita tahu apakah ia dermawan atau bakhil? Tinggi atau pendek? Menyukai kita atau membenci kita, adil atau zhalim?Demikian juga kita tidak mungkin mengenal semua sifat Allah swt hanya dengan tafakkur, misalnya mengapa Allah menciptakan kita? Dan Mengapa Dia mematikan kita? Kita juga tidak mungkin tahu bahwa Allah adalah Al-mabud (yang wajib diibadahi), Al-quddus (Maha Suci), (Maha Tinggi), (Maha Menghitung), (Maha Pengampun).Tanya: Lalu bagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum kita ketahui?Jawab: Melalui para rasul alaihimus salam yang telah mengajarkan kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita ketahui. dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. (2:255).Kesimpulan () Mobil dan pesawat terbang yang bergerak terarah sesuai rutenya menunjukkan adanya supir atau pilot Matahari, bulan, bintang, planet, malam dan siang yang bergerak teratur pasti menunjukkan adanya Zat yang Maha Mengatur, Allah swt. Seandainya Allah swt tidak ada, maka alam semesta ini pasti tidak ada. Bahwa mobil yang terdiri dari bahan pembentuknya menunjukkan bahwa pembuatnya memiliki semua bahan-bahan itu, bahwa ia memilki kehendak, ilmu dan kemampuan untuk membuat mobil dengan baik. Alam semesta yang sempurna menunjukkan bahwa Allah memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan, manfaat dan hikmah yang dimiliki setiap makhluk menunjukkan bahwa Dia adalah AL-Hakim (Maha Bijaksana), kekuatan yang dimiliki oleh makhluk sebagai bukti bahwa Dia Maha Kuat, .... Allah swt mengutus kepada kita rasul-Nya untuk mengajarkan hal-hal yang tidak dapat kita ketahui hanya melalui tafakkur, seperti perintah & larangan-Nya, apa saja yang Dia ridhai atau murkai, ....

Hendaklah Manusia Memperhatikan Makanannya

Tanya: Mengapa Allah swt memerintahkan kita untuk memperhatikan makanan kita dalam firman-Nya: Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (80:24). Mengapa?Jawab: Allah swt telah memerintahkan kita untuk memikirkan semua makhluk-Nya, dan pada ayat di atas kita diminta memperhatikan apa yang kita makan, karena makanan termasuk ciptaan-Nya dan telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada semua makhluk terdapat tanda dan bukti tentang sebagian sifat-sifat Allah swt.Tanya: Sifat Allah apakah yang dapat kita kenal melalui perhatian kita terhadap makanan?Jawab: Banyak sekali, diantaranya bahwa Allah swt Dialah: Ar-Raziq (Maha Memberi rizki), Al-alim (Maha Mengetahui), Al-Khabir (Maha Dalam Pengetahuan-Nya), Al-Hakim (Maha Bijaksana), Ar-Rahim (Maha Penyayang), Al-Karim (Maha Mulia dengan pemberian-Nya), Al-Hadi (Maha memberi petunjuk), Al-Muhyi (Maha Menghidupkan), dan Al Mushawwir (Maha Membentuk).Tanya: Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah adalah (Ar-Razzaq Maha Pemberi rizki)?Jawab : Allah swt Dialah yang memberi makan kepada janin dalam rahim ibunya. Ibu, ayah, pemerintah, masyarakat, atau siapapun tidak mampu memberi rizki kepadanya. Allah telah membuat untuknya tali pusat dari perut janin sampai ke dinding rahim ibunya, dan melalui tali pusat inilah Allah swt memberikan makanan untuknya selama sembilan bulan. Tatkala bayi lahir, dan tali pusat digunting, Allah swt menutup saluran itu dan membuka jalan lain bagi masuknya makanan (mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan semua alat pencernaan makanan lainnya).Apakah ibu kita yang menghentikan fungsi tali pusat tersebut? Lalu memfungsikan mulut dan sebelumnya menciptakan alat pencernaan yang lain? Apakah ayah kita ikut andil melakukannya? Apakah pemerintah negara kita atau masyarakat terlibat dalam pembuatan setetes darah atau satu pembuluh darah? Ataukah semua itu dilakukan oleh gunung, pohon, bintang, planet, atau benda lain di alam semesta ini? Mereka kah yang mengatur semua rizki bayi itu???!Setelah kita keluar dari rahim ibu, kita belum dapat memakan buah-buahan dan biji-bijian, roti atau daging. Sedangkan makanan kita yang sebelumnya datang melalui tali pusat kini telah terputus, lalu apakah Allah swt meninggalkan kita tanpa rizki??Ternyata tidak. Dia telah membuka untuk kita sumber rizki yang baru berupa air susu ibu yang sebelum melahirkan kita ibu tak memilikinya. Lalu Allah swt mengilhamkan kita untuk mengisap putting susu ibu agar mengeluarkan susu, padahal saat itu kita belum tahu apa-apa.Apakah alam yang tak berilmu sedikitpun itu tahu bahwa kita ada sekian banyak bayi telah keluar dari rahim ibunya, dan makanan mereka dari tali pusat telah terputus, lalu ia menciptakan air susu ibu? Bagaimana mungkin bisa sedangkan alam semesta ini buta, tuli, dan tidak memiliki pengetahuan sedikitpun.Adakah makhluk lain yang turut berkontribusi menyediakan air susu ibu bagi kita. Ibu kita yang susunya kita minum tidak pernah melakukannya, ia hanya tunduk dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Rabb-nya, Allah swt.Namun, sampai kapan kita bergantung kepada ASI? Padahal adik-adik kita juga membutuhkannya. Akan tiba saatnya kita harus berpisah dari rizki ASI tersebut kepada rizki yang lain..Jadi, yang telah memberi rizki kepada kita di dalam rahimYang telah menyiapkan rizki kita kemanapun kita pergi.. Yang telah menyediakan tanah untuk tumbuh-tumbuhan yang kita makan..Yang telah menciptakan air bagi kebutuhan kita dan kebutuhan tanaman yang kita makan..Yang telah menyediakan oksigen untuk tanaman agar dapat memproduksi makananYang telah menciptakan matahari yang sinarnya amat dibutuhkan bagi fotosintesis..Yang telah menciptakan jumlah tak terhingga tanaman untuk konsumsi manusiaAdalah Allah swtDialah yang mengeluarkan untuk kita buah-buahan..Jika buahnya kecil, Dia jadikan buah itu berada dalam bulir seperti padi dan gandum, atau berkumpul pada tangkai seperti anggur. Bila buahnya besar atau sedang, Ia jadikan satu-satu seperti apel, , jeruk, durian, Allah juga menjadikan untuk kita barisan gigi, ada gigi seri untuk memotong, taring untuk mencabik, geraham untuk mengunyah. Lalu ia jadikan lidah dan liur serta enzim-enzim untuk memudahkan kita memakan buah-buahan.Demikianlah dengan memikirkan makhluk-makhluk Allah, kita dapat mengenal Allah swt sebagai (Ar-Raziq - Maha Pemberi rizqi).Tanya : Lalu bagaimana kita mengetahui sifat-sifat Allah lain yang tadi disebutkan?Jawab : Kita mengenal bahwa Allah adalah Al-Alim (Maha Mengetahui), karena Zat yang telah menyediakan dan menyampaikan makanan kepada Anda ketika Anda di rahim ibu telah mengetahui bahwa Anda amat membutuhkan makanan tersebut, maka menyediakannya, dan menciptakan tali pusat sebagai sarananya. Tatkala Anda keluar dari rahim ibu Anda, Dia Maha tahu akan hal itu maka Dia sediakan untuk Anda air susu ibu. Allah Maha mengetahui air di tanah yang dibutuhkan oleh tanaman yang Anda butuhkan, maka Dia ciptakan akar untuk dapat menyerap air. Allah mengetahui bahwa daun-daun pepohonan membutuhkan sinar matahari, maka Dia ciptakan dedaunan menantang matahari, Dia tahu bahwa segalanya yang dibutuhkan tanaman. Jadi, tidak dapat disangsikan lagi bahwa Allah, Dialah Pemberi Rizki Yang Maha Mengetahui.Tanya : Dan bagaimana kita mengetahui bahwa Allah swt adalah (Al-Hakim - Maha Bijaksana)?Jawab : Jika Anda menyaksikan ketelitian dan kesempurnaan antara bentuk dan struktur tali pusat dengan tubuh janin yang keduanya berkembang seirama dan seimbang di mana tali pusat berkembang sesuai perkembangan tubuh janin dan rahim ibu, dan jika Anda melihat kesempurnaan dalam pembentukan air susu ibu yang komposisinya selalu menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan bayi, dan jika Anda menyaksikan ketelitian dan kesempurnaan dalam pembentukan bagian-bagian tumbuhan atau tanaman, dalam terbentuknya buah dan pemeliharaannya sebelum dipetik, semua itu menjadi saksi bagi kita bahwa Pencipta mereka adalah Pemberi rizki yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.Tanya : Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah swt adalah (Al-Khabir - Maha Dalam Pengetahuan-Nya)?Jawab : Sesungguhnya pemindahan dan transportasi makanan ibu yang telah ditelan kepada tubuh janin melalui darah dan lewat tali pusat tidak mungkin terjadi kecuali dengan pengetahuan yang maha dalam dan luas.Tidakkah Anda memperhatikan bahwa menyuntikkan jarum ke pembuluh darah untuk mengirimkan obat ke tubuh pasien memerlukan kecermatan? Lalu bagaimana dengan proses pemindahan makanan terus-menerus dalam waktu sembilan bulan dari tubuh ibu ke janin?Demikian pula proses produksi dan mengeluarkan susu dari makanan yang dikonsumsi ibu tidak dapat dilakukan kecuali dengan pengetahuan yang maha luas dan dalam.Sebagaimana pembentukan benih, biji, hingga buah yang beragam bentuk, warna dan rasanya padahal tanah yang mewadahi tumbuhnya tanaman tersebut mungkin satu dan juga disiram dengan air yang sama dan menghirup udara yang sama disinari sinar matahari yang sama.Ingatlah, bahwa semua itu menjadi saksi bahwa mereka diciptakan oleh Yang Maha Luas dan Dalam Pengetahuan-Nya, Maha Pemberi rizki, Maha Mengetahui, dan Maha Bijaksana.Tanya : Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah itu (Ar-Rahman - Maha Pengasih)?Jawab : Bila kita menyadari betapa lemahnya janin dalam perut ibunya dimana ia tak kan mampu mengatur dan memperoleh rizkinya, jika kita merenungkan dan menyadari betapa lemahnya seorang bayi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, betapa amat sangat tak berdayanya manusia untuk dapat membuat biji padi atau buah-buahan sebagai makanannya, menciptakan hujan, dan membuat udara Jika Anda menyadari dan merenungkan semua itu, dan bagaimana Allah menyediakan semua kebutuhan yang tak mampu kita lakukan, maka hal ini menjadi bukti bahwa semua itu diciptakan oleh Yang Maha Luas dan Dalam Pengetahuan-Nya, Maha Pemberi rizki, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dan Maha Pengasih.Tanya : Bagaimana kita memahami bahwa Allah swt adalah Al-Karim - Maha Mulia dengan pemberian-Nya)?Jawab : Sesungguhnya, kalau ada orang yang menjamin nafkah dan kebutuhan 10 orang saja tanpa imbalan apapun, maka orang lain pasti akan menjulukinya dermawan. Lalu bagaimana dengan Yang telah menjamin rizki semua manusia bahkan seluruh makhluk hidup? Tentunya hal ini menunjukkan bahwa yang berbuat demikian itu adalah Maha Mulia dengan pemberian-Nya : Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (11:6).Tanya: Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah swt adalah (al-Hadi - Maha Pemberi petunjuk)?Jawab: Jika Anda melihat payudara ibu sesudah melahirkan penuh dengan air susu, lalu siapa yang menunjuki payudara tersebut untuk melakukannya?? Dan siapa yang telah menunjuki bayi yang baru lahir untuk mengisap puting susu ibunya yang telah penuh dengan ASI itu?Tidak dapat diragukan lagi bahwa semua itu adalah perbuatan Sang Maha Pemberi petunjuk.Anda melihat benih yang tumbuh merekah di tanah kemudian batangnya mengarah ke atas sampai yang paling tinggi dan akarnya pun tetap mengarah ke bawah meskipun posisi benih atau biji itu mungkin terbalik sebelum tumbuh, hal ini jelas adalah pengaturan Zat Yang Maha Pemberi petunjuk. Begitu pula daun-daun yang amat banyak namun tersusun demikian rapi di mana semuanya mendapatkan sinar matahari yang mereka butuhkan dan tidak saling menutupi, lalu siapa yang memberi petunjuk kepada masing-masing daun untuk menempati tempat yang sesuai? Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tingi,Yang Menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. (87:1-3).Tanya: Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah adalah (Al-Muhyi - Maha Menghidupkan)?Jawab: Tanah, air, udara dan cahaya semuanya adalah materi yang mati, tidak bernafas atau bernyawa. Dari materi mati dan tak bernafas ini Allah swt menciptakan tumbuhan yang hidup, berkembang biak, menghasilkan buah atau biji. Ini adalah salah satu bukti bahwa Allah Zat yang Maha Menghidupkan.

Tanya: Bagaimana kita mengetahui bahwa Allah swt adalah (Al-Mushawwir - Maha Pembentuk rupa)?Jawab: Bila Anda menyaksikan sebuah biji di tanah berubah menjadi sebuah pohon berbuah, tentulah Anda dapat memastikan bahwa bentuk pohon yang sempurna itu adalah hasil ciptaan Zat yang Maha Pembentuk. Kita menyaksikan setiap pohon memiliki detil bentuk, warna dan buah yang amat beragam, demikian juga dengan daun, ranting, bunga, dan struktur bagian dalamnya. Siapa yang telah mengubah tanah, air, udara, sinar matahari menjadi kebun yang indah dengan sebaik-baik bentuk? Semua itu menjadi saksi sifat Allah yang Maha Pembentuk rupa.JADI, dengan tafakkur terhadap penciptaan Allah, dan dengan merenungkan makanan yang kita makan, kita dapat mengetahui sebagian sifat-sifat Allah swt: Perencanaan matang terhadap rizki kita menunjukkan sifat Ar-Razzaq Kesempurnaan, manfaat, dan tujuan penciptaan dari semua makhluk menjadi bukti sifat Al-Hakim. Kedalaman dan mendetilnya bentuk ciptaan Allah menunjukkan sifat Al-Khabir Ilmu dan pengetahuan tak terbatas dalam penciptaan makhluk menunjukkan sifat Al-alim. Kasih sayang yang terlihat pada penciptaan makhluk menunjukkan sifat Allah Ar-Rahim...Tanya: Apa manfaat kita mengenal sebagian sifat-sifat Allah?Jawab: Dengan mengenal sifat berarti kita mengenal pemilik sifat (maushuf). Kita telah mengetahui bahwa yang telah menciptakan makanan adalah Pemberi rizki, Maha Bijaksana, dalam dan detil pengetahuan-Nya, Maha Pengasih, ... berarti pencipta makanan bukanlah alam semesta, karena alam yang oleh orang atheis dan darwinis dianggap pencipta makhluk hidup tidak mungkin memiliki sifat-sifat. Hanya Allah saja yang mempunyai semua sifat-sifat kesempurnaan tersebut.Alam tak punya kemampuan mengatur hingga kita tidak mungkin mengatakan bahwa alam lah yang mengatur rizki.Alam juga tak punya kehendak, atau sifat-sifat lain yang disebutkan di atas. Dan seperti alam, begitu juga dengan berhala atau patung yang diagungkan oleh manusia dulu maupun sekarang. Kita dapat memastikan dengan keyakinan seratus persen bahwa yang memiliki semua sifat-sifat tersebut hanyalah Allah swt yang telah berfirman: Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (80:24-32).

Pengaruh Ilmu Tauhid dalam Kehidupan di Dunia

Keterangan skema :Pengaruh Tauhid dalam Kehidupan adalah :7. Mengenal tujuan keberadaan (kehidupan) di dunia, sehingga orang yang bertauhid akan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus.8. Penyatuan dan Eratnya hati, sehingga orang-orang yang bertauhid itu berukhuwwah (bersaudara).9. Amal shalih, sehingga mendatangkan keberkahan hidup dari langit dan bumi dan mendapat ridha Allah swt.

Bahaya Jahil terhadap Ilmu Tauhid

Tanya: Apa akibat negatif dari kejahilan terhadap ilmu tauhid dalam hidup manusia?Jawab: Pertama, orang yang tidak mengenal Penciptanya seperti orang buta di dunia ini, ia tidak tahu mengapa ia diciptakan, atau apa hikmah (tujuan) keberadannya di atas bumi ini? Hidupnya berakhir dalam keadaan ia tidak tahu mengapa ia memulai hidup? Ia keluar dari dunia tanpa tahu mengapa ia dulu masuk ke dalamnya?? Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka. (47:12).Kedua, siapa yang tidak beriman kepada hari akhir, maka ia ditipu oleh dunia, ia jadikan semua cita-cita dan ambisinya adalah bagaimana mewujudkan kepentingannya di dunia sebelum mati, mengambil yang halal dan haram, tidak peduli apakah itu membahayakan orang lain atau tidak karena yang penting adalah kepentingannya. Dengan sikap egois ini masyarakat menjadi cerai berai, interaksi dan hubungan sesama anggota masyarakat menjadi rusak, mereka saling membenci dan memerangi, tidak seperti masyarakat yang beriman dan berpegang teguh dengan agamanya.Ketiga, bila kejahilan terhadap ilmu tauhid ini merata di masyarakat, maka aqidah atau keyakinan masyarakat akan rusak, lalu amal pun akan rusak, mashiat dan dosa tersebar luas, kemudian mengakibatkan turunnya hukuman Allah swt atas ummat Islam yang mengabaikan atau meninggalkan prinsip agama mereka. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (30:41).

Pengaruh Ilmu Tauhid dalam Kehidupan

Tanya: Apakah pengaruh ilmu tauhid dalam kehidupan?Jawab: Pertama : orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya pasti tahu mengapa Allah swt menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan yang lurus, ia mengetahui dari mana awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh dari kebutaan dan kesesatan. Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (67:22).Kedua, tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab, satu risalah, dan satu qiblat, dan iman juga menjadikan manusia saling mencintai dan bersaudara seperti firman Allah swt: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (49:10).Rasulullah saw bersabda: ( ). Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling bersikap lemah lembut adalah seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit maka semua anggota tubuh yang lain akan sulit tidur dan demam. (HR. Muslim dari An-Numan bin Basyir ra).

Masyarakat beriman adalah masyarakat yang malakukan taawun (saling bekerja sama) dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota masyarakatnya saling melarang dari perbuatan dosa dan permusuhan, semua berusaha untuk sukses menggapai ridha Allah, individunya merasa takut untuk berbuat zhalim, mencuri, menipu, membunuh, berzina, menyuap atau menerima suap, berdusta, dengki, ghibah atau perbuatan jahat lain karena ia takut kepada Allah dan takut kepada hari di mana ia harus berhadapan dengan Allah swt untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya.Dan ketika kaum muslimin berpegang teguh dengan tauhid mereka menjadi orang-orang yang terbaik seperti firman-Nya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (3:110).Ketiga, bila iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah akan membuahkan amal shalih yang diridhai Allah swt sehingga membuka berbagai pintu kebaikan dan mendatangkan pertolongan Allah dalam menghadapi musuh-musuh mereka. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (47:7).Begitulah dulu kaum muslimin, sebelumnya mereka adalah orang-orang yang lemah dan miskin, namun mereka beriman dan beramal shalih hingga Allah membuka pintu-pintu keagungan di dunia untuk mereka, Allah cukupkan mereka dengan karunia-Nya, dan Allah tolong mereka dari musuh-musuh mereka dengan pertolongan yang gilang-gemilang.

Kesimpulan () Siapa saja yang tidak mengenal tauhid maka ia buta seperti hewan yang mati berkalang tanah dalam keadaan tidak tahu mengapa ia dulu memulai kehidupan, ia meninggalkan dunia tanpa tahu mengapa dulu ia memasukinya. Mereka yang tidak beriman kepada hari akhir tidak ada yang ia pikirkan kecuali pemenuhan kesenangan dunia tanpa peduli halal atau haram. Dengan begitu kehidupan menjadi rusak dan masyarakat pun terpecah belah. Jika ia iman melemah, maka dosa akan bertambah sehingga mungkin saja Allah swt menurunkan azabnya bagi para pendosa. Orang yang beriman mengenal Rabb dan Penciptanya, ia mengetahui mengapa Allah menciptakannya di dunia ini sehingga ia hidup dengan petunjuk dari Allah swt, berjalan di atas jalan yang lurus. Orang yang beriman dengan iman yang benar tidak akan berbuat zalim, mencuri, berzina, atau perbuatan haram lainnya, dengan demikian hidup masyarakat akan baik, anggota masyarakat bersaudara dan solid. Iman itu berbuah amal shalih, membuat ridha Al-Khaliq, sehingga berbagai keberkahan pun Ia bukakan, bantuan-Nya kepada kaum muminin pun Ia kucurkan untuk menolong hamba-Nya mengahadapi musuh mereka sebagaimana terjadi dengan salaf shalih.

BAGAIMANA KITA MENGENAL ALLAH?

A. Mengetahui Wujud Allah ( )

Tanya: Bagaimana kita dapat mengetahui wujud Allah swt?Jawab: Bila Anda melihat mobil bergerak di depan Anda dari jauh, atau menyaksikan pesawat terbang melintas di udara, maka dengan yakin Anda mengatakan bahwa pasti ada sopir yang menyetir mobil dan ada pilot yang mengendalikan pesawat meskipun Anda tidak melihat mereka berdua. Karena jika yang mengendalikan mobil atau pesawat itu tidak ada, mustahil mobil atau pesawat itu dapat melalui rutenya dengan selamat.Tanya: Bagaimana kaitannya dengan wujud Allah?Jawab: Kita melihat matahari, bulan, bintang dan planet bergerak teratur, malam dan siang berganti dengan keteraturan yang amat detil. Mungkinkah mereka ada dan bergerak sendiri? Tidak diragukan lagi bahwa semuanya telah diciptakan dan diatur oleh Allah swt. Jika Allah tidak ada kita memohon ampun kepada-Nya mustahil matahari, bulan, bintang-bintang, planet, siang, dan malam menjadi ada dan bertahan dengan pergerakannya yang amat teratur. Dengan demikian pula tidak akan ada makhluk yang sangat tergantung dengan mereka semua. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (52:35-36).

B. Mengenal sifat-sifat Allah swt ( )

Tanya: Bagaimana kita mengenal sifat Allah?Jawab: Kita dapat mengenal sifat Allah swt melalui: Tafakkur (memikirkan) ciptaan Allah. Belajar dari ajaran yang dibawa para rasul as. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (45:3-4).Tanya: Apa maksudnya kita dapat mengenal sifat Allah melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya?Jawab: Bila Anda memperhatikan sebuah mobil, Anda dapat memastikan bahwa: Logam yang ada pada mobil itu menunjukkan kepada Anda bahwa pembuat mobil tersebut memiliki logam dan kemampuan membentuk logam menjadi bentuk yang sesuai untuk mobil. Kaca yang Anda lihat menunjukkan bahwa pembuat mobil itu memiliki kaca serta kemampuan untuk membentuk kaca sesuai kebutuhan mobil (jendela, kaca depan, dll..). Begitu pula dengan kabel tembaga ... Yang tidak kalah penting bahwa mobil tersebut menunjukkan bahwa pembuatnya mempunyai kehendak, dan ilmu untuk membuat mobil.Tanya: Apa hubungan antara contoh tadi dengan mengenal sifat Allah swt?Jawab: Beberapa sifat pembuat mobil dapat kita ketahui melalui produk mobilnya, begitu pula dengan Allah swt (bagi-Nya permisalan yang maha agung, Dia tidak seperti makhluk-Nya) kita dapat mengetahui sebagian sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya. Bahwa hikmah (maksud & manfaat) dari setiap makhluk yang diciptakan menunjukkan bahwa Penciptanya memilki sifat Al-Hakim (Maha Bijaksana). Bahwa khibrah (ketelitian dan kedalaman) dari penciptaan semua makhluk menunjukkan bahwa Penciptanya memiliki sifat Al-Khabir (Maha dalam dan detil pengetahuan-Nya)...Tanya: Mungkinkah kita mengetahui seluruh sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya?Jawab: Tidak mungkin.Tanya: Mengapa?Jawab: Bila kita berpikir tentang sebuah mobil, kita mengetahui bahwa pembuatnya memiliki kemampuan, ilmu, ketelitian dan kehendak, dan bahwa ia memiliki materi untuk membuat mobil berupa logam, kaca, dll.. Tapi kita tahu apakah ia dermawan atau bakhil? Tinggi atau pendek? Menyukai kita atau membenci kita, adil atau zhalim?Demikian juga kita tidak mungkin mengenal semua sifat Allah swt hanya dengan tafakkur, misalnya mengapa Allah menciptakan kita? Dan Mengapa Dia mematikan kita? Kita juga tidak mungkin tahu bahwa Allah adalah Al-mabud (yang wajib diibadahi), Al-quddus (Maha Suci), (Maha Tinggi), (Maha Menghitung), (Maha Pengampun).Tanya: Lalu bagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum kita ketahui?Jawab: Melalui para rasul alaihimus salam yang telah mengajarkan kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita ketahui. dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. (2:255).Kesimpulan () Mobil dan pesawat terbang yang bergerak terarah sesuai rutenya menunjukkan adanya supir atau pilot Matahari, bulan, bintang, planet, malam dan siang yang bergerak teratur pasti menunjukkan adanya Zat yang Maha Mengatur, Allah swt. Seandainya Allah swt tidak ada, maka alam semesta ini pasti tidak ada. Bahwa mobil yang terdiri dari bahan pembentuknya menunjukkan bahwa pembuatnya memiliki semua bahan-bahan itu, bahwa ia memilki kehendak, ilmu dan kemampuan untuk membuat mobil dengan baik. Alam semesta yang sempurna menunjukkan bahwa Allah memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan, manfaat dan hikmah yang dimiliki setiap makhluk menunjukkan bahwa Dia adalah AL-Hakim (Maha Bijaksana), kekuatan yang dimiliki oleh makhluk sebagai bukti bahwa Dia Maha Kuat, .... Allah swt mengutus kepada kita rasul-Nya untuk mengajarkan hal-hal yang tidak dapat kita ketahui hanya melalui tafakkur, seperti perintah & larangan-Nya, apa saja yang Dia ridhai atau murkai, ....

BAHAN AJARMATA KULIAH

3. FIQIH

PESANTREN MAHASISWA(PESMA) EL FATAKUPANG NTT

Mata KuliahFIQIHKodePokok BahasanTarget PembelajaranPertemuan::::03/Pesma/001P