SIL_4_Mungkinkah

16
8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 1/16 SIL 4 Mungkinkah? SIL 4 Mungkinkah? ---> was PSV Fire Case Akh. Munawir Dear all,  Ikutan dikit, Selain regular PSV maintenance, Keputusan Ditjen Migas 84K bahwa PSV wajib di-SKKP per-tiga tahun lho, artinya PSV tersebut akan retest & reset lagi.  Jika tdk reliable sudah pasti MIGAS tdk akan mengizinkan PSV tsb dipasang. Btw, untuk SIL 4 requirement saya belum pernah dengar diapplikasikan di Oil n Gas Industry kecuali di NASA.   Jd gmna nih perlu, PSV atau tidak? dan settingnya lebih besar mana PSV dibandingkan BDV? :) Awaluddin Berwanto Mas Akh Munawir Ada kok proyek Oil & Gas yg memerlukan overall SIL-4. Keperluan untuk SIL-2 atau SIL-4 itu kan tergantung dari hasil IPF study untuk keseluruhan system.  Harus dibedakan antara SIL requirement secara keseluruhan dg SIL untuk individu equipment. Memang..saat itu masih sulit untuk menemukan satu system protection yg mencapai SIL-4. HIPPS saja yg paling tinggi adalah SIL-3  Apabila satu system memerlukan SIL-4, maka dapat dibuat dgn memasang satu system dg SIL-3 plus system tambahan SIL-2. Semua itu berdasarkan analisis yg teliti. Crootth Crootth Proyek oil and gas mana bang, yang memerlukan SIL-4?  Biar argumen bang Awaluddin kuat, sebaiknya disebutkan saja proyek mana mas? Apakah tercapai keperluan yang dimaksud (SIL-4)?  Saya juga mohon penjelasan Bang Awaluddin tentang:

Transcript of SIL_4_Mungkinkah

Page 1: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 1/16

SIL 4 Mungkinkah?

SIL 4 Mungkinkah? ---> was PSV Fire Case

Akh. Munawir 

Dear all, Ikutan dikit,Selain regular PSV maintenance,Keputusan Ditjen Migas 84K bahwa PSV wajib di-SKKP per-tiga tahunlho, artinya PSV tersebut akan retest & reset lagi.  Jika tdk reliable sudah pasti MIGAS tdk akan mengizinkan PSV tsbdipasang.Btw, untuk SIL 4 requirement saya belum pernah dengar

diapplikasikan di Oil n Gas Industry kecuali di NASA.   Jd gmna nih perlu, PSV atau tidak? dan settingnya lebih besar manaPSV dibandingkan BDV? :)

Awaluddin Berwanto 

Mas Akh MunawirAda kok proyek Oil & Gas yg memerlukan overall SIL-4. Keperluanuntuk SIL-2 atau SIL-4 itu kan tergantung dari hasil IPF study untukkeseluruhan system.

 Harus dibedakan antara SIL requirement secara keseluruhan dg SILuntuk individu equipment. Memang..saat itu masih sulit untukmenemukan satu system protection yg mencapai SIL-4. HIPPS saja ygpaling tinggi adalah SIL-3 Apabila satu system memerlukan SIL-4, maka dapat dibuat dgnmemasang satu system dg SIL-3 plus system tambahan SIL-2. Semuaitu berdasarkan analisis yg teliti.

Crootth Crootth 

Proyek oil and gas mana bang, yang memerlukan SIL-4? Biar argumen bang Awaluddin kuat, sebaiknya disebutkan saja proyekmana mas? Apakah tercapai keperluan yang dimaksud (SIL-4)? Saya juga mohon penjelasan Bang Awaluddin tentang:

Page 2: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 2/16

 "apabila satu sistem memerlukan SIL-4, maka dapat dibuat dengansatu system dengan SIL-3 plus sistem tambahan dengan SIL-2. semuaitu berdasarkan analisis yang teliti." 

hampir delapan tahun belajar SIL, saya kok ga tahu tentangpernyataan Bang Awaluddin di atas ini ya? mungkin yang dimaksud IL(integrity level) untuk IPL (independent protection layer) pada LOPAbarang kali yah??

Awaluddin Berwanto 

Silahkan refer ke Project Kristin Field di North Sea (subseadevelopment), salah satu perusahaan minyak di sana (Statoil) dgnkontraktornya Aker Kvaener. Ini HP/HT field development 

Mereka memasang Subsea HIPPS - SIL-3, Over pressure ProtectionSystem (OPPS) di Subsea Xmas Tree - SIL -2, PSV -SIL-1, sertaperbedaan thickness pipeline dari xmas tree sampai host. Cara pengembangan yg sama, sedang kami bahas untukpengembangan salah satu field di Malaysia, dimana saya sedang ikutmengerjakannya. Hasil FEED telah tegas menyatakan SIL-4 (termasukverifikasi dg 3rd party).

Crootth Crootth 

Wah kalau dari hasil FEED masih perlu diverifikasi lagi pak, karenasetahu saya, IEC-61508 dan IEC-61511menganut prinsip SafetyLifecycle (SLC) seperti berikut:  Tahap AnalysisConceptual Process Design --> Hazard and Risk Analysis --> DevelopsSafety Requirements (determine SIL) (klausul 5 dalam IEC-61508) ---> Tahap Realization  Tahap Realization

---> Perform Conceptual SIF Design ---> Perform Detail SIF Design --->Verifiy Safety Requirement Have Been Met (klausul 13 dalam IEC-61508) ---> Tahap Operation  Tahap Operation---> Create maintenance/Operation Procedure ---> Maint./OprtnPerform Periodic test --> SIS Modification/Decommisioning 

Page 3: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 3/16

Sebangun dengan IEC-61508, IEC-61511 dalam Klausul 7d nya (yang jelas jelas disebutkan dalam tahap detailed design) menyatakan perludilakukannya SIF Proof Test (Low Demand Mode), agar SIL yangdibutuhkan tercapai. 

 Jadi saya kira apa yang diutarakan oleh Bang Awaluddin itu adalah SILDetermination atau SIL Requirement atau SIL Target yang memangdilakukan pada saat FEED, karena SIL Verification dilakukan setelahdesain konsepsual dari safety instrumented function (SIF) diselesaikan.Langkah ini HANYA terjadi jika safety requirement specification telahbenar benar selesai pada akhir dari tahap ANALYSIS pada SafetyLifecycle.

Pertanyaan mendasarnya: Yakin nih dalam tahap FEED saja sudah bisadi verifikasi SIL dari SIF-SIF nya adalah SIL-4??? kalau iya, berdasarkanstandar apa?????

Akh. Munawir 

 Yup Gus, Faktanya memang di EPC Phase / Detail Engineering, tidak hanyauntuk SIL Workshop Recommendation, tetapi untuk semua hasilrecommendasi dari FEED Safety Study tidak langsung mentah-mentahdiapplikasikan di EPC Phase, tetapi ada tahapan REVIEW per-Recommendasi oleh Parties (COMPANY, CONTRACTOR & Safety

Specialist/3rd Party) dalam suatu Workshop apakah Thatrecommendation is Reasonable and Practicable + Cost & BenefitAnalysis.

Awaluddin Berwanto 

Hasil FEED memang belum dapat langsung diaplikasikan kemanufacturng, baik dalam proyek konvensional (on-shore atauoffshore facilities) ataupun dalam subsea facilities. Selain data-data ygbelum lengkap..khusus untuk subsea development, juga pada akhirnya

pengembangannya facilities yg ada harus disesuaikan dg produk-produk yg telah dibuatoleh subsea manufacturer itu sendiri. Ada perbedaan cara eksekusi proyek antara subsea dan konvensional.

Dalam subsea development, eksekusi detail engineering langsungditangani oleh subsea manufacture, ini berbeda dg proyek konvensioaldetail engineering masih ditangani oleh engineering company juga.Oleh karena itu, setiap rekomendasi dari FEED memang langsung

Page 4: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 4/16

dipakai oleh Subsea Manufacture untuk kemudian Subsea manufacturemelakukan system engineering design yg akan melakukan optimisasidari semua hasil FEED dan menyesuaikannya dg produk-produk ygtelah dihasilkan oleh manufacture. 

Untuk Subsea Development, pemakaian standard IEC-61508 dan IEC-61511 sangatlah tidak cukup, satu aspek yg penting adalah reliability& availability dari equipment tsb. Makanya, API 17N juga dipakai dalammenentukan sistem proteksi yg akan dipakai.

 Jadi, setuju dg Mas Dam, memang benar hasil SIL-4 dari FEED yg telahkami lakukan belumlah final, system engineering design yg saat inisedang dilakukan antara Company dan Subsea manufacture yg akanmenentukan hasil akhirnya. Walaupun demikian, kami dan projectteam harus siap dgn worst case (SIL-4)..karena dari berdasarkanrekomendasi para spesialis dan 3rd party..sangatlah sulit mencapai

inherently Safety dgn kondisi yg ada. Apabila benar jadi memakai SIL-4, maka project kristin field menjadi salah satu acuan..karena sejauhini field tsb dapat berjalan baik..dgn biaya OPEX untuk menjaga kondisitsb sangat tinggi.

Akh. Munawir 

Pak Awaluddin, Sebelumnya terima kasih sharing anda.

Apakah QRA sudah digunakan untuk menganalisa HAZARD ini?

anthon panggabean 

Dear Pak Dam,

Saya masih belum clear bangat akan pemberian Certikasi dari SIL (1s/d 4 ), walau sedikit menyimpang tetapi saya mohon pencerahan.

Apakah suatu perusahaan yang sudah pernah mendapatkan certikasi

SIL .....untuk SDV telah dianggap sudah otomatis bahwa setiappekerjaan mereka sudah bisa dianggap meet and comply dengan SILrequirement.

Kenapa demikian, karena baru2 ini ada satu KPS yang mensyaratkanbahwa setiap vendor sudah punya certifikasi SIL-3, kebetulan ada satuvendor yang sudah pernah mengerjakan equipement dan memperolehSIL-3.

Page 5: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 5/16

Sedang para vendor lain mengatakan bahwa SIL itu didapatkan adalahdengan mengajukan spect, sizing dan calculation ( yaitu Actuator danvalvenya )ke Company yang melakukan acreditasi tsb.Sehingga yangSIL itu adalah persyaratan tertentu dari suatu kesatuan system dalam

SDV dimaksud.

Hingga ahirnya KPS tsb tidak melaksanakan keputusan dimaksud,karena project engineernya jadi bingung sendiri.

 Terima kasih dan kita tunggu pencerahannya,

Crootth Crootth 

Mas Anton,

 Saya masih belum terlalu jelas dengan deskripsi anda. Mohon maaf atas keterbatasan ini.

 Tapi kalau saya boleh menjelaskan, besar kemungkinan yang menjadikebingungan adalah tiga hal: 1. Certified for Used in SIL-3Istilah di atas sering kita dengar dari vendor vendor yang menawarkanPT atau TT atau LSHH, atau PSHH, dst. Yang menjadi dasar merekauntuk mengklaim ini adalah sertifikasi terhadap peralatan mereka

(sebagaimana di atur oleh IEC-61508), biasanya oleh laboratory atautest company yang telah disetujui dan diakreditasi oleh komite (IEC),salah satu diantara company tersebut adalah Exida. Exida melakukanserangkaian test pada alat alat tsb., dan mengevaluasinya dengantools yang dinamakan FMEDA (failure mode effect and diagnosticanalysis). Perlu diingat bahwa "certified for used in SIL-3" tidaklahberarti bahwa SIF nya kelak benar benar SIL-3.

2. SIL Determination atau SIL RequirementPernah juga mungkin kita pernah mendengar "SIL-3 is required" ?Istilah ini muncul tatkala pekerjaan proyek memasuki tahap FEED dan

analisa penentuan kebutuhan SIL ini biasa dilakukan segera setelahkonseptual design diselesaikan dan hazard identification dan coarserisk assessment telah dilakukan. Dari sini sudah bisa diperkirakankebutuhan SIL nya. Misalnya untuk satu SIF : sistem shutdown sebuahvessel yang ditrigger oleh PSHH ditentukan minimal SIL-2. Metodeyang digunakan di sini, biasanya LOPA, tapi bisa pula menggunakanyang lebih sederhana: Risk Graph, Risk Matrices, dst. Maka masingmasing bagian dari SIF nya, PSHH, logic solver (bisa PLC), dan Final

Page 6: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 6/16

Element (SDV) nya harus minimal memenuhi kriteria "certified for usein SIL-2", lebih jauh dijelaskan di bawah ini. 3. SIL Verification/CertificationSebagaimana sebelumnya, mengenai SIL verification ini secara khusus

diatur dalam klausul 7b, dan 12.7 dari IEC-61511. Di tahap ini, baikperalatan yang dipasang maupun prosedurnya (prosedur maintenance,test, dst) diverifikasi lebih lanjut. Beberapa metode perhitungan di siniumumnya menggunakan FTA, Markov, Reliability Block Diagram, dll.Dalam contoh diatas, dihitunglah integrity level masing masing elemennya (PSHH, PLC, dan SDV), setelah masing masing elemen ini dihitung,barulah dihitung integrity level secara sistem (SIF nya). Perlu diingatbahwa bisa saja satu sistem terdiri dari beberapa PSHH, beberapa PLC,atau bahkan beberapa SDV. Barulah setelah melalui verifikasi ini(biasanya melalui independent party, tidak harus third party, namunharus independent, tidak terlibat dalam proyek), sebuah SIF dapat

disertifikasi sebagai SIL-1, SIL-2, SIL-3 dan seterusnya Sertifikasi sendiri bukanlah menjamin 100% plan nya akan aman,semua harus dilihat dari praktek praktek Safety as a whole. Semoga menjelaskan.

AAntonius

Kang DAM, ysh.

Perlu kami jelaskan bahwa, dalam penjelasan email sebelumnya,mohon dibaca lebih teliti, bahwa dikatakan TUV, diantaranya. Dan halini bukan bermaksud menyatakan TUV sebagai satu satunya badansertifikasi, seperti yang akang maksudkan. Ok clear.

Lalu untuk konteks sertifikasi kualifikasi suatu kontraktor yg telibatdalam SIS Project, sekali lagi sy mengatakan bahwa sgt tergantungdari Company Policy, sehingga hal ini bukan mutlak tapi relatif terhadap kebijakan suatu perusahaan pemberi kerja tertsebut. Juga dari paparan sy tentang begitu kompleksnya tahapan pekerjaan

dalam suatu SIS Project, maka menurut sy sewajarnyalah jika ('adasuatu KPS' seperti email Pak Anthon Panggabean) yg memintapersyaratan sertifikasi seperti itu. (Maaf pak Anthon P sekali lagibukanya mau membela KPS yg bapak maksudkan tersebtu tetapihanya mencoba melihatnya dari sisi profesinalitas & kompetensi sj).Dan sekali lagi, sepengetahuan sy (sekali lagi sy tdk me-refer ke suatustandar apapun, seperti yg anda katakan dibawah) tentang bahwa TUVbisa mengeluarkan sertifikasi kualifiasi uintuk engineer & manajer yg

Page 7: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 7/16

terlibat dalam pekerjaan SIS, untuk memenuhi persyaratan kompetesiyg diperlukan, misalnya Kalkulasi&Verifikasi perhitungan SIL dll, hal ituhanya karena keterbatasan pemahaman sy yg sejauh ini hanyamengetahi tentang TUV. Dan sekali lagi silahkan baca lebih teliti emailsy dibawah, bahwa sy tdk mengatakan TUV merupakan suatu badan

yg direkomendasikan oleh suatu perusahan KPS yg akan paparkandibawah.Sekali lagi untuk TUV td, silahkan dicari melalui search engine agarmendapatkan penjelasan detilnya. Mengenai ada badan lain yg jugaberkompeten untuk mengeluarkannya, terus terang sy belum update.Ok clear

Mengenai QRA, ada salah quote (redaksional) oleh sy, sy rasa persisseperti yg anda maksudkan bahwa QRA itu identik dengan studipenilaian resiko/bahaya yg bersifat KUANTITATIF bukannya Qualitatif seperti yg tertulis . Ok clear.

Demikian penjelasan tambahan kami.

arnold antonius 

pak Anton,

Salah satu sertifikasi kualifikasi untuk pekerjaan SIS Project diantannyaadalah FUNCTIONAL SAFETY ENGINEERING, yang dikeluarkan oleh TUV,diantaranya. Masalah sertifikasi & kualifikasi ini penting semenjak,pekerjaan SIS Project memang membutuhkan kemampuan yang

spesifik dengan akurasi tinggi dari para enjineer yang terlibat (baikengineer dari Kontraktor maupun tim KPS pemberi kerja).

Berikut, gambaran tahapapan suatu SIS Project :

 Tahap - FEED

Penetapan PFDs

Penetapan dasar konsep SIS yang dipersyaratkan

Penetapan Matrik aturan dan tanggungjawab

Pelaksanaan PHA/SSFA

Penetapan persyaratan RESETD berdasarkan SOP Operasi Plant, SOPPengendalian Ruang Kendali dan Manual Book (misalnya ResetWellHead Control Panel, Reset SDV / Final Elements)

Page 8: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 8/16

Identifikasi operasi pengendalian atau sekuen proses yangmemungkinkan berdampak terhadap SIS

Pengembangan awal PFDs, P&IDs (dengan SIS SIFs), gambar / denahKeselamatan Proses yang persyaratkan, Data Sheets Proses, data I/O

yang digunakan

Daftar SIL dan target SIL berserta Parameter-parameter Kunci (input,output, trip points)

 Tabel awal Cause and Effect Diagram

Arsitektur SIF yang dipersyaratkan (untuk SIL 1-3)

Penetapan gambar konsep dan arsitektur akhir dari SIS dan BPCS

Verifikasi awal kalkulasi SIL (untuk SIL 1-3)

 Tinjau awal IP

Pengembangan spesifikasi SIS Functional oleh EPC

 Tahap - Detail Disain Engineering

Pengembangan SRS (Safety Requirement Specification)

Finalisasi tinjauan SSFA (termasuk revisi)

Finalisasi diagram Cause and Effect

Finalisasi P&IDs (lengkap dengan SIS SIFs), diagram Process Safety,Data Sheet proses, daftar I/O yang dibutuhkan, Trip Schedule dandaftar Alarm

Finalisasi & Verifikasi kalkulasi SIL

Persiapan spesifikasi detil untuk proses Procurement

Finalisasi dan verifikasi disain

 Tahap – Disain SIS dan Fabrikasi

 Tahap – Pemrograman Aplikasi SIS

 Tahap – Disain Peralatan Field Instrument Devices

Page 9: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 9/16

 Tahap - Commissioning

 

Dari urutan pekerjaan diatas, sepertinya agak aneh kalau kontraktor

yang terlibat, tidak mempunyai kualifikasi yang mumpuni yang terujisecara sertifikasi. Umumnya para KONTRAKTOR yang terlibat dalamsuatu SIS Project, diistilahkan sebagai SIS Sub-Contractor (yang terdiridari para enjiner SIS yang terkategori sebagai spesialis), SIS Vendor(merupakan vendor penyedia Logic Solver, Sensor dan SDV yangsesuai dengan SIL yang dibutuhkan), PCS Vendor (merupakan vendorpenyedia jasa control system baik automasi maupun sistemterintegrasi yang umumnya untuk pengendalian BPCS tetapi berkaitandengan SIS Project). Kontraktor lainnya tentunya FEED Contractor danEPC Contarctor. Dan selanjutnya untuk standar kompetensinya darimasing-masing kontaktor, yang dilibatkan, akan ditetapkan oleh

masing-masing perusahan berdasarkan kebijakan dari perusahan(Company Policy), mengacu pada standar internasional yangdirekomendasikan dan diakuai.

Sekedar menambahkan saja, bahwa kebutuhan akan sertifikasi SILbaik untuk produk peralatan lapangan & peralatan pengendali yangdigunakan (Sensor/Transmitter, Final Element & Logic Solver) maupununtuk pelaksana jasa kerja sangat ditentukan oleh STANDARKESELEMATAN OPERASI dari masing-masing KPS. Yang dalam hal ini

tergantung dari Company Policy tadi.

Selanjutnya secara spesifik, pengaturan STANDAR KESELAMATANOPERASI, menurunkan SISTEM atau STANDAR suatu KESELAMATANPROSES (Misalnya : SIS- Safety Integrated System, Plant ShutDownManagement System, Alarm Management System, F&G ManagementSystem, WellHead Control & Shutdown System, Turbine Safety Control& Shutdown System, dll). Selanjutnya STANDAR KESELAMAT PROSESakan menurunkan STANDAR KESELAMATAN PERALATAN (Misalnya : SILuntuk standar kuantitas ketersediaan kemungkinan kegagalan suatuperalatan keselamatan saat kondisi operasi dalam ‘tidak aman’,

NEMA/IP untuk standar Enclosure pada Hazardous Area Classification,NEC (NFPA)/TUV /Cenelec untuk keselamatan produk terhadappersyaratan Intrinsically Safety yg dipersyaratkan dalam operasiperalatan pada area Hazardous Area Classification, dll).

Umumnya persyaratan keselamatan operasi tersebut, merupakanrekomendasi dari studi KESELAMATAN OPERASI, dimana secara sikluspada tahapan suatu SIS Project Management di-mapping dalam istilah

Page 10: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 10/16

SIS Lifecycle (ANSI/ISA-84.00.01-2004 Part 1), yang dalam hal inidilakukan pada suatu CAPITAL Project maupun Reliability Project(justify by MOC due to unreliable operation / equipments).

Salah satu STUDI KESELAMATAN OPERASI yang harus tersedia pada

tahapan FEED adalah studi yang bersifat penilaian Kualitatif, yaituSAFETY SYSTEM FUNCTION ANALYSIS - SSFA / PROCESS HAZARDSANALYSIS - PHA, yang umumnya mengacu pada ANSI/ISA-84.00.01-2004 Part 1, IEC 61511-1 dan API RP 14C.

Untuk suatu SSFA, biasanya OutCome-Product nya berupa SIS, yangdalam hal ini biasanya kriteria SIS ditetapkan berdasarkan persyaratanRisk Level yg mengacu pada suatu studi lain misalnya SOA (SafetyObjective Analysis). Selanjutnya menetapkan SIS, yang merupakanrangkaian fungsi logika dan urutan keselamatan operasi yangdipersyaratkan yg disebut SIFs (Safety Integrated Function). Dimana

penetapan SIFs umumnya bisa mengacu pada : Safety ProcessDiagram, CAUSE & EFFECT Diagram, Tripping Schedule, ESDPermissive Logic, , WellHead Control & Shutdown System, HIPPS, Turbine Start Up Permissive, Turbine Shut Down Sequence, dll).

OutCome product lainnya dari SSFA bisa juga berupa ILP (IndependentProtection Layer) dari LOPA (Layer of Protection Analysis), yang yangakan menetapkan jenis peralatan atau sistem yang akan digunakansebagai tahapan proteksi kondisi tidak aman (dengan mengacu padaIntegrated Risk Prioritization Matrix, yg juga digunakan oleh SOA) yangdalam hal ini akan mengacu pada STANDAR KESELAMATAN OPERASI

yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan maupun peraturanperundangan pemerintah yang berlaku. Dimana suatu STANDAR atauSISTEM KESELAMATAN OPERASI biasanya merupakan hasilrekomendasi dari suatu studi keselamatan yang bersifat penilaianKuantitatif dari suatu tingkat bahaya misalnya dengan prosedur QRA(Qualitative Risk Assessment Procedure).

Semoga membantu.

Anton

Reliability Engineering Team – Chevron

Expertise

Design, Troubleshooting, Maintenance & Reliability for Field InstrumentDevices [Oil&Gas Metering&Tank Gauging System,Sensor&Transmitter, Actuator, Analyzer Measurement), ProcessControl, Safety Process Control, Automation & Integration System

Page 11: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 11/16

Crootth Crootth 

Mas Anton,

 Maafkan jika saya belum dapat versi terbaru dari standard terbaruChevron mengenai SIS ini (ICM-DU-11.24), namun sepanjang sayaketahui tidak ada sekalipun standard yang menurut saya sangat bagusini menyebut nyebut perlunya FUNCTIONAL SAFETY ENGINEERINGyang dikeluarkan oleh TUV. Saya tetap bersepakat bahwa sebuahstandard yang bagus tidak menyebut nama satu vendor atau lembagatertentu yang berhak ikut ambil bagian sebagai third party. Berikutsaya nukil dari standard Chevron ICM-DU-11.24, sub-part 6.12:

 

"All SIL 3 verification calculations shall be verified by a qualified third-party independentof the facility. All SIL 1 and 2 verification calculationsshould be independently verified by a qualified third-party who may beassociated with the facility."  Jadi jelas kiranya, standard Chevron tidak merefer pada satu lembagatertentu sebagai third party nya (TUV, seperti anda nyatakan). TUVsendiri pun ada dua, TUV Sud dan TUV-Rheinland, TUV mana ini yangdirefer? Di luar TUV, menurut info (perlu diklarifkasi), ISA pun bisamemberikan sertifkasi pada ahli SIL (monggo mas Mefredi diklarifikasi,mas Mefredi adalah salah satu guru saya di bidang SIL study ini)..

 Satu lagi pernyataan dari mas Anton yang perlu diklarifikasi, andamenyebutkan QRA sebagai QUalitative Risk Asessment, apakah betuldemikian?

 Terus terang selama saya berkecimpung di dunia SIL, standard tentangSIL Study ini tidak semua company memilikinya, Chevron dan BPmenurut saya sejauh ini menunjukkan praktek praktek yang excellentdengan membuat dua standard yang cukup komprehensive ini, salutbuat Chevron dan BP. Total E&P sendiri, insyaallah tahun depan akan

menyusul.

gandi r setyadi 

Om Garonk tercinta,

Mohon penjelasan lebih lanjut ya (sesuai point2) yang kau tulis. Maaf kalau masih rada awam.

Page 12: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 12/16

1. "Perludiingat bahwa "certified for used in SIL-3" tidaklah berarti bahwa SIFnya kelak benar benar SIL-3. " Bisa dijelaskan lebih dalam ? Bukankahkalau sudah dicertified SIL-3 berarti ya sudah menghitung aspek2

integrity lainnya secara overall (melalui FMEDA) seperti yang Om jelaskan di point-3 ?

2. Gimana sensitivity metode2 yang digunakan dalam penentuan SIL(Risk Matrice, LOPA dll -dibandingkan satu dengan lainnya?)

Crootth Crootth 

Gandi

Di daerah dingin sana,

 1. Yang dimaksud dengan "certified for used in SIL-3" adalah berlakuuntuk satu unit alat, bukan fungsi, sebagaimana diketahui oleh dikGandi, pada kuliah Prof. Saswinadi Sasmojo (Pengantar Analisis Sistem Teknik Kimia, TK-201) dulu : Unit-Unit (atau alat alat) --> menyusun Fungsi-fungsi --> menyusunsebuah Sistem   Jadi satu alat (sebut saja PSHH) secara mandiri, yang memenuhikriteria "certified for used in SIL-3", belumlah bisa dikatakan fungsi nya

memenuhi kriteria SIL-3 JIKA alat alat lainnya (yang digunakan dalamsatu fungsi tersebut) tidak memenuhi "certified for used in SIL-3" ATAU jika hasil analisa verifikasi (baik dengan RBD, FTA atau Markov) darifungsi nya menyatakan kombinasi (arsitektur) alat alat berikut faktorproof test dan periodic test nya bisa memenuhi kriteria SIL-3. Lihat contoh di bawah ini:Satu sistem terdiri dari PSHH + Logic Solver + Final Elemen (SDV)2 buah PSHH yang berarsitek redundant (1oo2) memiliki PFD = 0.0082(certified for used in SIL-2, dengan syarat periodic test setahun sekali)1 buah logic solver yang memiliki PFD = 0.000378 (certified for used in

SIL-3, dengan syarat periodic test 1 tahun sekali)1 buah Final element, valve (SDV katakanlah) memiliki PFD = 0.023(certified for used in SIL-1)Maka PFD dari SIF tersebut adalah = PFD-PSHH (redundant, 1oo2) +PFD Logic Solver + PFD Final Element = (0.0082 x 0.0082) + 0.000378+ 0.023 = 0.0301 (memenuhi kriteria SIL-1) Jadi jelas kiranya dari contoh di atas, sebuah unit (dalam contoh diataas adalah SIL-3 PLC) yang memenuhi "certified for used in SIL-3"

Page 13: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 13/16

belum mampu untuk membentuk fungsi shutdwn (SIF) yang memilikikriteria SIL-3 karena tidak didukung unit unit lainnya (PSHH dan FinalElement) dan atau arsitektur (coba saja jika final elemennyaredundant, 1oo3 misalnya) dan atau interval testingnya dst. 

Contoh di atas adalah untuk memberikan penggambaran saja, dalamkenayataannya TIDAKLAH semudah itu menentukan SIL dari sebuahSIF, terkadang cukup rumit yang membuat kita membutuhkansoftware untuk menyelesaikannya. 2. Sebuah pertanyaan yang tercerdas yang saya dapatkan dari milismigas ini!metode metode penentuan kebutuhan SIL, SIL requirement study,selama ini memang tidak mengikutsertakan unsur sensitivity, kecuali  jika SIL requirement nya menggoreng hasil report QRA (kebanyakanQRA memasukkan unsur sensititvity). Inilah yang menurut saya juga

merupakan back-log dari LOPA, Risk Graph, atau Risk Matricesmethodology.  Thanks Gandi, Semoga membantu

febri wardana 

Mas Garonk,

Mau tanya dikit soal certified for used in SIL-3, mohon klarifikasinya.Saya pernah denger meskipun suatu instrument dikatakan certifiedSIL-3 tapi tidak dilakukan periodic test secara berkala spt ygditentukan apakah akan turun SIL-nya ? Demikian pula suatu alatinstrumentasi certified used SIl-1 apakah juga bisa naik ke SIL-2 atauyg diatasnya jika periodic testnya kita tambahkan ? Kalau tidak bisa,berarti kita juga sangat tergantung dgn sertifikasi suatu instrumentdalam menentukan peralatan2 yg digunakan dalam satu loop. Sayapernah melihat grafik SIL yg naik turun sesuai dgn time domain,dimana ketika kita melakukan periodic test maka PFD akan turun(kembali ke PFD SILnya).

Qualitative Risk Analysis memang lebih mudah dilakukan daripadaquantitative, dan dari analysis tersebut memang kita bisa menentukantingkat kebutuhan SIL system kita berdasarkan referensi risk matriks,dsbnya.

Crootth Crootth 

Page 14: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 14/16

Dik Febri,

Berikut adalah rangkuman jawaban saya atas pertanyaan-pertanyaandik Febri:

1. Tes (baik itu proof test maupun manual test) merupakan faktorpenting yang dapat mempengaruhi nilai SIL dari sebuah SIF.

2. Jawab dari pertanyaan dik Febri "suatu alat instrumentasi certifiedused SIL-1 apakah juga bisa naik ke SIL-2 atau yg diatasnya jikaperiodic testnya kita tambahkan ?" bisa iya bisa engga.

3. Untuk kebanyakan final element, pengurangan "time interval" untukmanual testing (artinya mempersering manual testing) dapat/berpotensi menaikkan SIL

4. Namun untuk sebuah PLC simplex misalnya, semakin andamemperbanyak jumlah manual testing (mengurangi time interval)dapat berarti anda memperbanyak / mempersering melakukan bypasspada sistem PLC anda (untuk mempertahankan agar operasi yangnilainya $$$ tetap berlangsung normal - tidak shutdown). Anda tentutahu dalam keadaan logic solver ter-bypass, availability PLC simplexturun hingga nol bukan?nilai availability = nol, berarti PFDnya naik, berpotensi menyebabkannilai SIL turun

5. Jangan pula melupakan "automatic test diagnostic coverage" dan"proof test coverage" dalam pengetesan. Suatu SIF yang ditest sekalidalam lima tahun belum tentu lebih tinggi SIL nya dibandingpengetesan sekali dalam sepuluh tahun, jika pengetesan sekali dalamlima tahun "automatic test diagnostic coverage"nya jauh lebih rendah(dibanding pengetesan sekali dalam 10 tahun)

KESIMPULAN

Menghitung SIL (memverifikasi SIL) dari sebuah SIF itu bukanlahpekerjaan yang sederhana/mudah

Oleh karenanya diperlukan seseorang yang sudah ahli untukmelakukannya (bahkan beberapa perusahaan mengartikannya orangtersebut harus memiliki sertifikasi)

Semoga menjawab

febri wardana 

Page 15: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 15/16

Makasih Mas DAM, cukup memberikan pencerahan buat saya.....Untuk automatic periodic test setahu saya memang diperlukan danmungkin juga harus melibatkan field instrument dan logic solver ygmendukung test ini. Terkadang ada sistem logic solver/field instrument

yg mungkin belum menyediakan fasilitas ini, shg kita harus lakukanmanual. Dengan automatic periodic test dimungkinkan kita tidak perlumembypass logic krn impact ke process minimum dan bisa dilakukandalam kondisi online (PFD tidak akan berubah akibat bypass logic).

dkar

Proof test interval sangat mempengaruhi performansi sebuah SISsesuai dengan rumusPFD=TI*Lambda/2 dimana lambda failure rate, jadi semakin panjangtest interval yang akan dilakukan maka PFD semakin besar tetapi

tergantung architecturenya juga. Sebagai contoh untuk hanya SIL 11oo1 untuk TI=3yr masih meet the requirement tetapi dengan TI=1yrall of the SIL masuk dalam rentang PFDavg (diambil dari paper nyambak Angela E. Summers, "Cookbook Versus Performance SISPractices").

Roslinormansyah

Mas Febri,

 Saya kok tambah bingung dengan statement sampean dibawah ini ya : Qualitative Risk Analysis memang lebih mudah dilakukan daripadaquantitative, dan dari analysis tersebut memang kita bisa menentukantingkat kebutuhan SIL system kita berdasarkan referensi risk matriks,dsbnya 1. Benarkah tingkat kebutuhan SIL system "hanya" dengan risk matriks? lantas bagaimana dengan dengan analisis FTA yang banyak dipakaiuntuk hitung PFD (lihat contoh cak DAM di tulisan yang lain tentang

ini). 2. HAZOP adalah qualitative risk analysis "tapi" masih butuh LOPAuntuk mendiskripsikan berapa SIL yang terhitung. Mungkin mas Febribisa kasih contoh Qualitative Risk Analysis yang lain yang bisa directuntuk menentukan SIL, please.

febri wardana 

Page 16: SIL_4_Mungkinkah

8/8/2019 SIL_4_Mungkinkah

http://slidepdf.com/reader/full/sil4mungkinkah 16/16

Mungkin yang saya maksud untuk qualitative risk analysis adalahketika kita melakukan Process Hazard Analysis baik itu menggunakanhazop, what if atau metode lainnya kita bisa melakukan SOA (safetyobject analysis) sekaligus. SOA ini untuk menentukan instrument

safety system yg dibutuhkan untuk mencegah dan memitigasi hazardyg ada. PHA bisa menggunakan risk matrix utk PHA, sedangkan SOAbisa menggunakan risk matrix khusus untuk SOA dimana akanmenentukan IPL credit yg harus dicapai berdasarkan risk matrix ini.Refernsi IPL diperlukan untuk mengidentifikasikan gap IPL dan kita bisamelakukan rekomendasi agar gap tersebut hilang sesuai dgn tabel IPLyg ada. Hasil dari risk matrix SOA ini ada kaitannya dgn kebutuhan SILcertified sesuai dgn IPL credit yg diperlukan. Ini yg saya tahu daristandard yg dipakai di tempat saya. Mungkin karena saya baru belajar jadi sedikit membingungkan

ya...thanks atas comment-nya. Lebih cocoknya bukan statement kali,pendapat dari hasil membaca referensi yg ada. Untuk LOPA,quantitative risk analysis saya belum pernah membacanya, mudah2andgn diskusi ini saya banyak belajar dari rekan2. Mohon masukannya...