Siklus Pengembangan Teknologi Informasi di Perusahaan · PDF fileMenurut Microsoft hanya 20%...

53
Siklus Pengembangan Teknologi Informasi di Perusahaan

Transcript of Siklus Pengembangan Teknologi Informasi di Perusahaan · PDF fileMenurut Microsoft hanya 20%...

Siklus Pengembangan Teknologi

Informasi di Perusahaan

Kemampuan TI yang paling dibutuhkan tahun2013

Level transaksi sebagai kunci efektivitas sisteminformasi

Siklus Pengembangan Teknologi Informasi diPerusahaan

Programming dan Application Development

Sekitar 47% dari responden berancana untuk meng-hire IT professionals dibidangprogramming atau application development. Bagi anda yang berencana untukmempelajari IT (atau sedang) maka bidang ini menjadi salah satu porsi terbesar.Adapun skillset yang dapat kita kuasai adalah dibidangf .NET, Java, mySQL, PHP,Silverlight, Ruby, Phyton dan lain-lain.

Project Management

Orang-orang dengan keahlian managemen project menempati posisi kedua. Sebanyak43% responden berencana akan menghire orang-orang ini. Project manajer bertugasuntuk mengatur project agar tepat waktu, budget dan kualitas.Perusahaan IT butuhorang-orang kompeten untuk menjalankan proyek mereka. Akan lebih baik lagi jikakita telah memiliki sertifikasi internasional dibidang project management.

Help Desk/Technical Support

Perkembangan IT untuk mendukung bisnis perusahaan sangatlah cepat, supaya tidaktertinggal mereka harus menciptakan terobosan atau inovasi baru. Menurut Microsofthanya 20% dari pelanggan mereka yang berpindah ke Windows 7. Artinya akan adamigrasi besar-besaran pada tahun ini. Apalagi pada teknologi memakai moto “INOVASITIADA HENTI”, jadi tenaga helpdesk dan technical support akan selalu menjadiperhatian perusahan dapat selalu mengikuti inovasi.

NetworkingKeahliahn Networking mendapat respon sebesar 38% . Networking atau jaringan jelasmerupakan perangkat wajib di perusahaan. Dengan keberadaannya, perusahaan dapatmeningkatkan kinerja serta efisiensi. Karena perannya sangat vital, maka perusahaanmembutuhkan tenaga di bidang networking yang memadai untuk menjembatani aktivitas

perusahaan.Menurut Willmer, networking sangat dekat dengan virtualisasi, mencari orang yangmempunya skill lengkap dibidang tersebut sangatlah sulit.

Ahli SecuritySekuriti bukan berati satpam. Sekuriti merupakan satu-satunya bidang keahlianbersertifikat IT yang tidak pernah mengalami penurunan meskipun dalam masa resesi.Tingginya permintaan untuk kemampuan yang satu ini didorong oleh kebutuhan untukmemenuhi regulasi dan banyaknya konsumen yang meminta tools dengan fitur-fitursecurity built-in. Kemampuan security yang layak disimak termasuk keahlian dalammanajemen identitas dan akses, penilaian ancaman dan kerentanan, enkripsi, menghindarikehilangan data, analisa insiden, audit, biometrik, penyaringan konten web, keamaansistem voice-over-IP, dan dukungan e-discovery untuk proses pengadilan.

Data CenterResponden survey Computerworld menjawab akan mempekerjakan 21% ahli it yangmemiliki skill data center, terutama pengalaman dibidang storage. Storage alias ruangpenyimpanan menjadi semakin penting seiring beralihnya kita ke network-attach storage(dan storage area-network). Mengapa hal ini penting? Karena orang yang bergelutdibidang storage harus mampu berfikir strategis, apakah kita telah menempatkan hal yangbenar di tempat yang benar, dan mengeluarkan dana yang tepat untuk urusanmaintenance, back-up data dan keamanan.

Web 2.0

Web 2.0 sudah di depan mata dan selalu menjadi trend dimasyarakan (exfacebook, twitter dll). Responden survey Computerworld menjawab akanmempekerjakan 17% ahli it yang memiliki skill web2.0. Seiring denganberkembangnya web-base application serta makin tingginya fungsionalitasperangkat mobile, maka dibutuhkan juga kemampuan web yang mumpuni.Sebut saja keahlian di bidang Adobe Flex, JavaScript, Adobe Flash, AJAX, danJavaScript Object Notation.

Telekomunikasi

Setiap perusahaan pasti mendambakan kemudahan berkomunikasi untukmendukung kinerja perusahaan, komunikasi yang efisien namun efktifsangat dibutuhkan. Sehingga dibutuhkan orang yang mampu mendesaininfrastruktur dan mengintegrasikan berbagai tool komunikasi, termasukinstant messaging, telepon IP dan remote access.

Bussiness Intelegence

Data yang terus bertambah banyak dan departemen IT yang harus mencaricara untuk turut berkontribusi terhadap keuntungan perusahaan membuatkemampuan bussiness intelegence menjadi kebutuhan penting. Staff padaperusahaan harus dapat menginput data dengan sangat baik serta dapatmempresentasikan data tersebut menjadi informasi yang berguna.

Collaboration Architecture

Hampir setiap perusahaan memiliki kolaborasi dengan satu ataulebih perusahaan lain. Oleh karena itu perusahaan mencari carauntuk membantu menignkatkan pengalaman end-user denganmemahami bagaimana hal-hal seperti portal, web, dan audiodapat berintegrasi supaya dapat memiliki berkolaborasi yanglebih baik antar perusahaan. Meskipun sebagian tool kolaborasitelah tersedia dari operator, namun perusahaan tetapmemerlukan pegawai yang dapat mengelola vendor-vendortersebut dan memahami teknologi.

Ketajaman Bisnis dan Komunikasi

Kemampuan ini tidak akan menjadi profesi yang spesifik, tetapibanyak perusahaan yang mencari staff IT yang mengerti bisnisdan dapat mengkomunikasikan konsep teknis kepada unit-unitbisnis dan pelanggan, serta mampu bicara tentang masalah ITkepada orang-orang yang tidak mengerti komputer.

daftar lengkap gaji para pekerja TI di Indonesia berdasarkan hasil survei ZDNet

http://tekno.kompas.com/read/2012/04/25/19130733/ini.daftar.gaji.pekerja.ti.di.indonesia

daftar lengkap gaji para pekerja TI di Indonesia berdasarkan hasil survei ZDNet

http://tekno.kompas.com/read/2012/04/25/19130733/ini.daftar.gaji.pekerja.ti.di.indonesia

daftar lengkap gaji para pekerja TI di Indonesia berdasarkan hasil survei ZDNet

http://tekno.kompas.com/read/2012/04/25/19130733/ini.daftar.gaji.pekerja.ti.di.indonesia

daftar lengkap gaji para pekerja TI di Indonesia berdasarkan hasil survei ZDNet

http://tekno.kompas.com/read/2012/04/25/19130733/ini.daftar.gaji.pekerja.ti.di.indonesia

Level transaksi sebagai kunci

efektivitas sistem informasi

Teori manajemen umum mengatakan bahwa strukturmanajemen sebuah perusahaan menyerupai bentuk piramida.Dilihat dari persepektif kuantitas orang, manajer senior (sepertianggota direksi) berjumlah lebih banyak dibandingkan denganmanajer lini, dan jumlah manajer lini akan lebih banyakdaripada supervisor. Demikian pula dilihat dari level detailsistem pelaporan yang ada. Laporan yang diterima manajersenior, akan jauh lebih ringkas dibandingkan dengan formatyang dibutuhkan manajer-manajer lain di bawahnya.

Dalam implementasi sistem informasi, prinsip manajemenpelaporan yang telah diotomatisasikan melalui komputeradalah GIGO (Garbage-In, Garbage-Out), dimana terlihatseberapa penting dan strategisnya fungsi seorang data entryyang di kebanyakan perusahaan merupakan pegawai tingkatrendah yang sering tidak diperhatikan tingkat kualitasnya,seperti kompetensi, keahlian, dan evaluasi kinerja.

Banyak sekali persoalan di kalangan pelaku bisnis dan praktisi teknologi informasi diIndonesia yang mengeluhkan kecilnya prosentase proyek-proyek teknologi informasiyang sukses melewati tahap implementasi.

Berikut ini merupakan beberapa fenomena klasik yang mewarnai kegagalan-kegagalanproyek teknologi informasi.

◦ Tidak terpakainya sistem yang bersangkutan,

◦ Hasil yang tidak efektif dan sesuai dengan kebutuhan bisnis,

◦ ketergantungan terhadap vendor teknologi informasi yang memiliki kualitas pelayananburuk,

◦ rendahnya tingkat kemampuan atau skill SDM (sumber daya manusia) internalperusahaan,

◦ Terlalu kompleksnya sistem yang diinstalasi,

◦ budaya perusahaan yang tidak mendukung,

◦ besarnya biaya pemeliharaan sistem,

Dari semua keluhan, yang paling besar dan terlihat dampaknya secara langsung ke prosespengambilan keputusan dalam perusahaan adalah kualitas data atau informasi yangburuk, kurang dapat dipercaya, dan jauh dari lengkap.

Hampir seluruh jajaran manajemen, praktisi teknologi informasi, maupun para konsultansistem informasi menyalahkan faktor manusia (SDM perusahaan) sehubungan dengan haltersebut. Terkesan dari mereka bahwa seolah-olah tidak ada tawar-menawar lagi bagisuatu perusahaan di jaman serba modern ini (yang ingin memiliki sistem informasi yangbaik) kecuali membuat seluruh karyawannya, mulai dari buruh sampai dengan pimpinanpuncak harus computer literate. Tentu saja hal ini mustahil dan sulit diterapkan.

Alasan pertama adalah karena pada dasarnya people do not like to change(manusia tidak menyukai perubahan). Dalam format perusahaan, seorangkaryawan lebih suka mempertahankan status quo-nya yang sudah terbuktidapat memperlihatkan eksistensi pribadinya selama ini.

Alasan kedua adalah people are difficult to change (manusia sangat sulit untukberubah). Tidak mudah merubah kebiasan hidup sehari-hari yang sudahmendarah daging. Kalau permasalahannya adalah karena dibutuhkan waktuyang tidak sebentar untuk mempelajari ketrampilan baru, hal itu tidaklahmenjadi persoalan. Namun kalau sudah menyangkut terbatasnya skill karyawanyang bersangkutan dikarenakan latar belakang pendidikannya yang rendah, halini menjadi isu yang serius.

Dan alasan yang terakhir sulitnya membuat seluruh jajaran SDM harus trampilmenggunakan komputer adalah karena pada kenyataannya, perubahan akanmembutuhkan waktu, yang notabene akan mengganggu kegiatan bisnissehari-hari, padahal the business has to still go on… Lalu bagaimanamengatasi hal ini? Kalau dilakukan analisa terhadap nature dari sisteminformasi yang dikembangkan di perusahaan, ternyata tidak semua levelkaryawan harus menjadi fokus perubahan. Berikut adalah penjelasan yangmelatarbelakangi hipotesa tersebut.

Sistem informasi adalah bagaimana merubah data mentah menjadi informasi yang berguna bagi parapengambil keputusan. Dalam piramida perusahaan, terlihat bahwa ada tiga tingkatan pengolahan datamenjadi suatu informasi.

◦ Tingkat pertama adalah pada tingkat transaksi, dimana untuk pertama kalinya data mentah direkamke dalam perangkat penyimpan komputer (data storage). Proses ini biasa dinamakan data entry.

◦ Tingkat kedua adalah pada saat data yang berasal dari berbagai macam sumber, memasuki tahapkonsolidasi. Teknologi informasi yang biasa dimanfaatkan untuk keperluan ini adalah datawarehousing, dimana seluruh data yang terkumpul tersentralisasi dan dikonsolidasikan satu samalain di sistem ini. Di perusahaan yang belum memiliki data warehouse, konsolidasi biasanyadilakukan secara manual (data di-entry ulang) atau pun dengan membuat program-programinterface yang menghubungkan antara beberapa modul yang terpisah.

◦ Tingkatan terakhir adalah proses dimana data diproses sehingga menjadi informasi yang relevanbagi pengguna/pemakai (users) sistem komputer. Pada dasarnya, proses yang terjadi di sini adalahaktivitas meringkas data yang telah tersimpan di data warehouse atau sistem basis data (database)terkait.

Seorang penyelia (supervisor) perlu mendapatkan ringkasan data transaksi yang ada terjadi di divisinya(transactional information system). Di tingkatan manajemen, biasanya terjadi peringkasan lebih lanjutterhadap informasi yang dihasilkan transactional information system sehingga sesuai dengan kebutuhanpara manajer (management information system). Di tingkat yang lebih tinggi lagi, informasi harusdisajikan sedemikian rupa sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan. Sistem padatahap ini biasa dikenal dengan decision support system. Informasi tertinggi perlu tersedia untukkeperluan para direktur dan manajer senior.

Ringkasan informasi yang jauh dari detail ini (biasanya hanya memperlihatkan status perusahaan berupakinerja perusahaan yang notabene berisi profit yang diperoleh pada periode yang bersangkutan – atausegala hal yang berkenaan dengan revenue atau costs) biasanya disediakan oleh sebuah mekanisme yangdinamakan executive information system.

Pada proses alir data menjadi informasi terlihat bahwa level transaksimerupakan lapisan tempat data pertama kali masuk ke dalam sistem(sumber data). Hukum garbage-in-garbage-out berlaku pada kedua leveldi atasnya; jika data yang dimasukkan (data entry) pada level transaksiberkualitas rendah (salah, kurang detail, tidak lengkap, dsb.) makakualitas yang sama akan didapat pada transactional information system,management information system, decision support system, dan executiveinformation system.

Jika ditinjau secara lebih lanjut siapa saja sumber daya manusia di dalamperusahaan yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap prosespengolahan data menjadi informasi, terlihat bahwa para administratoratau karyawan yang bertugas sebagai data entryI-lah jawabannya. Hal inidisebabkan karena merekalah yang pertama kali memasukkan data kedalam sistem informasi perusahaan melalui terminal komputer.

SDM pada level konsolidasi hanya merupakan para pemelihara sistem saja(jika prinsip-prinsip data warehousing diterapkan), sedangkan SDM padalevel ringkasan merupakan pengguna atau users yang notabenemerupakan „penikmat‟ informasi yang disajikan.

Kembali pada kenyataan sehari-hari, dapat dianalisa bagaimana profil SDM data entry diperusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka berada pada tingkatan yang cukuprendah (seringkali merupakan yang terendah dibandingkan fungsi-fungsi lain). Dari segiremunerasi, mereka memiliki bobot yang kecil sehingga imbalan atau kompensasi yangdiberikanpun relatif kecil.

Ditinjau dari proses rekrutmen, terlihat pula bahwa kebanyakan hanya memiliki latarbelakang sekolah menengah (SMP atau SMA), bukan perguruan tinggi. Segi lain jugamemperlihatkan, bahwa posisi mereka yang berada di bawah pada pohon strukturorganisasi menyebabkan „perlakuan‟ manajemen yang kurang baik terhadap mereka:kurang perhatian, acuh tak acuh, dan tidak perduli. Sehingga bukan merupakan hal yanganeh bahwa ketiga keadaan ini menyebabkan buruknya kualitas data yang dapatdiperoleh. Gaji yang kecil menyebabkan karyawan data entry „malas‟ memasukkan datasecara sungguh-sungguh karena bagi mereka hanya merupakan pekerjaan administrasiyang kurang menantang, berulang-ulang, dan membosankan.

Secara prinsip, tidak ada keuntungan atau benefit langsung yang dapat mereka rasakanseandainya data yang dimasukkan itu benar. Dengan kata lain, mereka tidak perduliapakah data yang dimasukkan benar atau tidak, lengkap atau tidak, berkualitas atautidak. Latar belakang mereka yang lulusan sekolah menengah-pun menyebabkankurangnya wawasan mereka terhadap konsekuensi kualitas pekerjaan mereka terhadapkeadaan makro perusahaan. Bagaimana mereka dapat mengetahui dan memahami fungsistrategis dari informasi yang berasal dari data yang mereka masukkan? Anggapanmanajemen bahwa mereka adalah pegawai rendahan semakin memperburuk kinerja kerjayang terjadi. Biasanya sebagai pegawai rendahan, yang mereka tahu adalah memasukkandata sesuai jadwal (tanpa perduli dengan mutunya), sehingga tidak harus pulang malam(seringkali tidak ada uang lembur) atau ditegur oleh atasannya.

Melihat kenyataan tersebut, manajemen perlu mengambil langkah-langkah demi terciptanyaefektivitas penggunaan sistem informasi.◦ Strategi pertama adalah memberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan skill SDM

dalam hal data entry. Terkadang pelatihan ini pun harus disertai dengan sedikitperubahan pada sistem pemasukkan data. Tidak jarang sistem antarmuka (user interface)terpaksa harus dimodifikasi untuk mempermudah para data entry dalam memasukkandata mentah dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi, misalnya dengancara merubah tampilan berbasis DOS menjadi Windows, input melalui pengetikkankeyboard secara manual (teks dimasukkan satu persatu) menjadi automatic combo boxselection melalui mouse, membuat tampilan persis seperti dokumen aslinya (melaluiproses scanning), dan lain sebagainya.

◦ Strategi kedua adalah sedapat mungkin berusaha memperlihatkan bahwa ada keuntunganatau benefit secara langsung yang dapat mereka rasakan jika data yang mereka masukkanbenar. Misalnya dengan cara mereka dapat pulang lebih awal jika data yang dimasukkan100% benar (karena tidak harus memperbaiki kesalahan dengan cara entry ulang),pemberian insentif atau bonus berdasarkan kerangka tertentu, pekerjaan menjadi lebihringan, rotasi antar karyawan yang melakukan data entry ke beberapa sistem yangberbeda untuk mengatasi kebosanan, pemberian pelatihan cara mengisi yang mudah dancepat, dan cara-cara efektif lainnya.

◦ Strategi selanjutnya adalah tentu saja secara berkala mengadakan evaluasi terhadappekerjaan mereka (mendengarkan keluhan mereka merupakan hal yang sangat kritikalnamun jarang dilakukan oleh manajemen). Jika karyawan pada level ini dapat dipeliharakesungguhan dan keseriusan dalam melakukan pekerjaan pemasukkan data ke dalamsistem komputer, maka niscaya pengolahan informasi di tahap selanjutnya dapat denganmudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Programming dan Application DevelopmentSekitar 47% dari responden berancana untuk meng-hire IT professionalsdibidang programming atau application development. Bagi anda yangberencana untuk mempelajari IT (atau sedang) maka bidang ini menjadi salahsatu porsi terbesar. Adapun skillset yang dapat kita kuasai adalah dibidangf.NET, Java, mySQL, PHP, Silverlight, Ruby, Phyton dan lain-lain.

Project ManagementOrang-orang dengan keahlian managemen project menempati posisi kedua.Sebanyak 43% responden berencana akan menghire orang-orang ini. Projectmanajer bertugas untuk mengatur project agar tepat waktu, budget dankualitas.Perusahaan IT butuh orang-orang kompeten untuk menjalankanproyek mereka. Akan lebih baik lagi jika kita telah memiliki sertifikasiinternasional dibidang project management.

Help Desk/Technical SupportPerkembangan IT untuk mendukung bisnis perusahaan sangatlah cepat,supaya tidak tertinggal mereka harus menciptakan terobosan atau inovasibaru. Menurut Microsoft hanya 20% dari pelanggan mereka yang berpindahke Windows 7. Artinya akan ada migrasi besar-besaran pada tahun ini.Apalagi pada teknologi memakai moto “INOVASI TIADA HENTI”, jadi tenagahelpdesk dan technical support akan selalu menjadi perhatian perusahandapat selalu mengikuti inovasi.

Networking

Keahliahn Networking mendapat respon sebesar 38% . Networking atau jaringan jelasmerupakan perangkat wajib di perusahaan. Dengan keberadaannya, perusahaan dapatmeningkatkan kinerja serta efisiensi. Karena perannya sangat vital, maka perusahaanmembutuhkan tenaga di bidang networking yang memadai untuk menjembatani aktivitasperusahaan. Menurut Willmer, networking sangat dekat dengan virtualisasi, mencari orangyang mempunya skill lengkap dibidang tersebut sangatlah sulit.

Ahli Security

Sekuriti bukan berati satpam. Sekuriti merupakan satu-satunya bidang keahlianbersertifikat IT yang tidak pernah mengalami penurunan meskipun dalam masa resesi.Tingginya permintaan untuk kemampuan yang satu ini didorong oleh kebutuhan untukmemenuhi regulasi dan banyaknya konsumen yang meminta tools dengan fitur-fitursecurity built-in. Kemampuan security yang layak disimak termasuk keahlian dalammanajemen identitas dan akses, penilaian ancaman dan kerentanan, enkripsi, menghindarikehilangan data, analisa insiden, audit, biometrik, penyaringan konten web, keamaansistem voice-over-IP, dan dukungan e-discovery untuk proses pengadilan.

Data Center

Responden survey Computerworld menjawab akan mempekerjakan 21% ahli it yangmemiliki skill data center, terutama pengalaman dibidang storage. Storage alias ruangpenyimpanan menjadi semakin penting seiring beralihnya kita ke network-attach storage(dan storage area-network). Mengapa hal ini penting? Karena orang yang bergelutdibidang storage harus mampu berfikir strategis, apakah kita telah menempatkan hal yangbenar di tempat yang benar, dan mengeluarkan dana yang tepat untuk urusanmaintenance, back-up data dan keamanan.

Web 2.0Web 2.0 sudah di depan mata dan selalu menjadi trend dimasyarakan (exfacebook, twitter dll). Responden survey Computerworld menjawab akanmempekerjakan 17% ahli it yang memiliki skill web2.0. Seiring denganberkembangnya web-base application serta makin tingginya fungsionalitasperangkat mobile, maka dibutuhkan juga kemampuan web yang mumpuni.Sebut saja keahlian di bidang Adobe Flex, JavaScript, Adobe Flash, AJAX, danJavaScript Object Notation.

TelekomunikasiSetiap perusahaan pasti mendambakan kemudahan berkomunikasi untukmendukung kinerja perusahaan, komunikasi yang efisien namun efktifsangat dibutuhkan. Sehingga dibutuhkan orang yang mampu mendesaininfrastruktur dan mengintegrasikan berbagai tool komunikasi, termasukinstant messaging, telepon IP dan remote access.

Bussiness IntelegenceData yang terus bertambah banyak dan departemen IT yang harus mencaricara untuk turut berkontribusi terhadap keuntungan perusahaan membuatkemampuan bussiness intelegence menjadi kebutuhan penting. Staff padaperusahaan harus dapat menginput data dengan sangat baik serta dapatmempresentasikan data tersebut menjadi informasi yang berguna.

Collaboration Architecture

Hampir setiap perusahaan memiliki kolaborasi dengan satu ataulebih perusahaan lain. Oleh karena itu perusahaan mencari carauntuk membantu menignkatkan pengalaman end-user denganmemahami bagaimana hal-hal seperti portal, web, dan audiodapat berintegrasi supaya dapat memiliki berkolaborasi yanglebih baik antar perusahaan. Meskipun sebagian tool kolaborasitelah tersedia dari operator, namun perusahaan tetapmemerlukan pegawai yang dapat mengelola vendor-vendortersebut dan memahami teknologi.

Ketajaman Bisnis dan Komunikasi

Kemampuan ini tidak akan menjadi profesi yang spesifik, tetapibanyak perusahaan yang mencari staff IT yang mengerti bisnisdan dapat mengkomunikasikan konsep teknis kepada unit-unitbisnis dan pelanggan, serta mampu bicara tentang masalah ITkepada orang-orang yang tidak mengerti komputer.

daftar lengkap gaji para pekerja TI di Indonesia berdasarkan hasil survei ZDNet

http://tekno.kompas.com/read/2012/04/25/19130733/ini.daftar.gaji.pekerja.ti.di.indonesia

daftar lengkap gaji para pekerja TI di Indonesia berdasarkan hasil survei ZDNet

http://tekno.kompas.com/read/2012/04/25/19130733/ini.daftar.gaji.pekerja.ti.di.indonesia

daftar lengkap gaji para pekerja TI di Indonesia berdasarkan hasil survei ZDNet

http://tekno.kompas.com/read/2012/04/25/19130733/ini.daftar.gaji.pekerja.ti.di.indonesia

daftar lengkap gaji para pekerja TI di Indonesia berdasarkan hasil survei ZDNet

http://tekno.kompas.com/read/2012/04/25/19130733/ini.daftar.gaji.pekerja.ti.di.indonesia

Siklus Pengembangan Teknologi Informasi di Perusahaan

Prinsip Pengembangan

1. Libatkan Pengguna Sistem

2. Gunakan Pendekatan Pemecahan Masalah

3. Bentuklah Fase dan Aktivitas

4. Dokumentasikan Sepanjang Pengembangan

5. Bentuklah Estándar

6. Kelola Proses dan Proyek

7. Membenarkan System Informasi sebagai InvestasiModal

8. Jangan Takut untuk Membatalkan atau MerevisiLingkup

9. Bagilah dan Takhlukkan

10. Desainlah Sistem untuk Pertumbuhan danPerubahan

Sistem yang ada

PermasalahanKesempatan

Instruksi

PengembanganSistem

Memecahkanmasalah meraih

kesempatanmemenuhi instruksi

Sistem yang baru

Perencanaan

Analisis

Perancangan

Implementasi

Pemeliharaan

Keuntungan Sistem Informasi

1. Peningkatan keuntunganperusahaan

2. Pengurangan biaya bisnis

3. Biaya dan keuntungan sistem

4. Peningkatan pangsa pasar

5. Perbaikan relasi pelanggan

6. Peningkatan efisiensi

7. Perbaikan pembuatan keputusan

8. Pemenuhan peraturan lebih baik

9. Kesalahan lebih sedikit

10.Perbaikan keamanan

11.Kapasitas lebih besar

Pemicu

Sistem Informasi

Validasi

Metodologi

Metode, Teknik, atau Tools (alat bantu )

stakeholders

Perencanaan

Analisis

Perancangan

Implementasi

Pengawasan / Pengontrolan

Penilaian / Evaluasi

Maintenance / Tindaklanjut

Pengembangan Sistem Informasi

Pengelolaan Sistem Informasi

Pengelolaan sistem informasi adalah

kegiatan yang dilakukan mulai dari

perencanaan, pembuatan,

operasionalisasi, penghentian,

pengarsipan, pemusnahan dan

keamanan semua komponen yang

menyusun sistem informasi.

Pengembangan sistem didefinisikan

sebagai: adalah aktivitas untuk

menghasilkan sistem informasi

berbasis komputer untuk

menyelesaikan persoalan (problem)

organisasi atau memanfaatkan

kesempatan (opportunities) yang timbul

Perencanaan

Analisis

Perancangan

Implementasi

Penerapan

Perencanaan

Analisis

Perancangan

Implementasi

Penerapan

SDLCWaterfall

Perencanaan termasuk membanguntujuan dan sasaran. Juga termasukmenentukan strategi yang diperlukanuntuk mencapai tujuan dan sasaran tadi.

Pengorganisasian termasuk identifikasidan mengkombinasi sumberdayasehingga perusahaan dapat mencapaitujuan dan sasarannya. Juga termasukmembuat struktur pengelolaan danhubungan pelaporan.

Pengelolaan sistem informasi adalah kegiatanyang dilakukan mulai dari perencanaan,pembuatan, operasionalisasi, penghentian,pengarsipan, pemusnahan dan keamanan semuakomponen yang menyusun sistem informasi.

Adapun komponen sistem informasi adalahinformasi itu sendiri, infrastruktur yangdigunakan dan sumber daya manusia yangmendukung tercipta dan terpeliharanya sisteminformasi tersebut.

Hardware, bagian ini merupakan bagian perangkat keras sisteminformasi. Sistem informasi modern memiliki perangkat kerasseperti komputer, printer dan teknologi jaringan computer

Software, bagian ini merupakan bagian perangkat lunak sisteminformasi.

Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akandiproseslebih lanjut dan akan menghasilkan informasi, seperticontoh adalah dokumen bukti – bukti transaksi, nota, kuitansidan sebagainya

Prosedur, merupakan bagian yang berisikan dokumentasiprosedur atau proses – proses yang terjadi dalam sistem.Prosedur dapat berupa buku -buku penuntun operasional sepertiprosedur sistem pengendalian intern ataubuku penuntun teknisseperti buku manual menjalankan program computer dansebagainya

Manusia, merupakan bagian utama dalam suatu sisteminformasi.

Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang dinamis. Seorang praktisi manajemen mengatakan, bahwa “only one thing

that is constant within the company: change”. Sebagaikonsekuensi logis terhadap lingkungan yang selalu berubah,pengembangan teknologi informasi dalam perusahaan-punmemiliki suatu siklus tersendiri.

Setidak-tidaknya ada enam buah tahapan besar yang membentukproses pengembangan sistem informasi dimana kebutuhan bisnisyang berubah dan berganti secara cepat dari hari ke harimerupakan hal utama yang men-trigger dan men-drive perubahandalam sistem informasi.

Dengan mengerti siklus yang ada, seorang manajer Divisi SistemInformasi atau sejenis dapat melakukan perencanaan secara baiksehingga dapat mengantisipasi setiap perubahan yang ada tanpaharus membuang biaya yang besar.

Dengan kata lain, harus dibangun sebuah strategi yang tepat agarsistem informasi yang ada dapat secara fleksibel beradaptasidengan setiap perubahan yang terjadi.

1. Analisis Kebutuhan Bisnis

2. Perencanaan Strategis dibidangPengembangan Teknologi Informasi

3. Manajemen proyek (Information Technology Project Management)

4. Teknik manajemen pemeliharaan sisteminformasi

5. Information System Effectiveness Review

Proses perencanaan dan pengembangan suatu sistem informasi dimulaidengan menganalisa kebutuhan bisnis atau manajemen perusahaan (BusinessRequirements Analysis). Ada dua tujuan utama dari langkah awal ini.

1. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologiinformasi yang sesuai dengan perusahaan yang bersangkutan. Hal ini perludiperhatikan mengingat bahwa teknologi informasi memiliki peranan yangunik untuk masing-masing perusahaan. Untuk retail banking misalnya,peranan teknologi informasi yang dikembangkan biasanya bertujuan untukmenjaring pelanggan sebanyak-banyaknya, atau lebih ditekankan padafungsi-fungsi front office; sementara bagi corporate banking, mungkinperanan teknologi informasi hanya didominasi pada proses otomatisasifungsi-fungsi back office. Dengan kata lain, hasil dari tahap ini adalah suatupengertian mengenai posisi teknologi informasi yang paling tepat(appropriate) bagi perusahaan yang bersangkutan. Ini akan menjadi dasarutama pemikiran untuk pengembangan sistem informasi selanjutnya,terutama dalam hal penentuan besarnya investasi yang layak untukdianggarkan.

2. Tujuan kedua dari tahap ini adalah untuk mendefinisikan secara rinci jenis-jenis informasi baik yang secara taktis maupun strategis dibutuhkan olehmanajemen perusahaan untuk pengembangan bisnisnya.

Setelah kebutuhan bisnis didefinisikan, langkah berikutnya adalahmelaksanakan suatu perencanaan strategis di bidangpengembangan teknologi informasi yang biasa disebut denganInformation Technology Strategic Planning.

Output dari langkah ini sebenarnya cukup sederhana, yaitu blueprint rencana pengembangan sistem informasi untuk jangkapendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Di samping itujuga disusun teknik-teknik terkait untuk mendukungterselenggaranya implementasi proyek-proyek tersebut, misalnyaformat struktur organisasi yang diperlukan, metode kerjasamadengan perusahaan lain, skala prioritas, standar manajemenproyek, proses dan prosedur tender, dan lain sebagainya.

Untuk mengelola sekian proyek teknologi informasi di dalamperusahaan - yang di satu pihak saling terkait satu dengan lainnyadan di pihak lain terdiri dari modul-modul yang terpisah (untukkeperluan divisi-divisi yang terpisah pula) - diperlukan suatumanajemen khusus untuk memantau pelaksanaan masing-masingproyek dalam portfolio.

Setiap proyek mulai dari tahap perencaaan, analisa,desain, konstruksi, implementasi, sampai pada tahappasca implementasi harus dimonitor dengan sebaik-baiknya.◦ Alasan pertama adalah untuk menjamin keberhasilan

program-program yang ditargetkan sesuai dengankebutuhan (terutama dari segi waktu dan biaya).

◦ Alasan kedua adalah untuk menjamin utilisasipemakaian berbagai macam sumber daya (uang,waktu, manusia, kesempatan, informasi, dsb.) yangselain mahal, juga sangat terbatas keberadaannya.

◦ Alasan lain adalah untuk menjaga integritas seluruhproyek yang dikerjakan, agar tidak terjadi konflikkepentingan maupun redundansi pekerjaan.

Proses berikutnya dalam siklus pengembangan teknologi informasi diperusahaan adalah manajemen proyek (Information Technology ProjectManagement) itu sendiri. Secara garis besar ada tiga jenis proyek yangmendominasi kebanyakan perusahaan di Indonesia.

◦ Kelompok pertama adalah segala macam proyek yang berkenaan dengankonstruksi fisik infrastruktur teknologi informasi, mulai dari instalasi kabel,pengadaan komputer, sampai dengan pembangunan jaringan komputersemacam LAN atau WAN.

◦ Kelompok kedua adalah implementasi dari paket perangkat lunak(application software) yang dibeli perusahaan, mulai dari modul-modulretail seri Microsoft sampai dengan sistem informasi korporat setingkatSAP, Oracle, dan BAAN.

◦ Kelompok terakhir adalah yang biasa disebut dengan in-house customdevelopment, yaitu berupa pengembangan perangkat lunak aplikasi olehsumber daya manusia internal perusahaan, dengan cara menggunakanbahasa-bahasa pemrograman umum seperti Visual Basic, Cobol, RPG, danPascal, yang dikombinasi dengan sistem basis data semcam MicrosoftAccess, SQL Server, Oracle, atau Fox Pro.

Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah dipergunakannya secara disiplindan konsisten filosofi manajemen proyek di bidang teknologi informasi untukmasing-masing jenis pengembangan yang secara nasional maupuninternasional telah terbukti efektivitasnya.

Setelah masing-masing proyek sukses dilaksanakan, hal berikutnya yang perludiperhatikan adalah teknik-teknik manajemen pemeliharaan sistem informasiyang telah dibangun dan diimplementasikan.

Manajemen pemeliharaan sistem (maintenance, supports, and services) tidakhanya yang berhubungan dengan bagaimana secara fisik memeliharainfrastruktur yang ada dan selalu memberikan pelayanan kepada penggunaatau users secara memuaskan, tetapi lebih dari pada itu.

Hal-hal seperti langkah-langkah yang harus diambil jika sistem harusdimodifikasi secara minor maupun besar-besaran, proses atau prosedur yangharus dilalui jika ada permintaan akan informasi yang baru, pengambilankeputusan terhadap anggaran yang harus disusun secara ad-hoc karenakebutuhan mendadak, pemberian pelatihan kepada karyawan (user) baru,merupakan contoh dari berbagai aktivitas yang harus jelas prosedurpelaksanaan dan pengelolannya. Tidak jarang ditemui perusahaan yang telahmengeluarkan biaya pemeliharaan yang ternyata jauh lebih besar daripadabiaya pengembangan sistem komputer itu sendiri hanya karena tidak adanyamanajemen pemeliharaan yang baik. Harap diingat bahwa unsur terbesar daribiaya pengembangan teknologi informasi yang biasanya tidak diperhatikanmanajemen perusahaan adalah hidden costs sehubungan dengan kebutuhanpemeliharaan sistem.

Untuk perusahaan yang sangat menggantungkan aktivitasnya kepadakehandalan teknologi informasi (perusahaan jasa seperti bank, asuransi,sekuritas, stock exchange, telekomunikasi, dsb.), perlu diadakan suatuanalisa terhadap sistem teknologi informasi yang dimiliki saat iniberkaitan dengan resiko-resiko manajemen yang mungkin timbul dikemudian hari.

Masalah-masalah seperti keamananan data atau sistem, kontrol internalterhadap penggunaan sistem, contingency planning jika ada komponeninfrastruktur yang mendadak rusak (misalnya jaringan telekomunikasimelalui satelit rusak, apakah ada penggantinya?), jalur komunikasi yangmungkin disadap orang lain, adalah contoh-contoh faktor yang perludiperhatikan. Alasannya sederhana. Jika di perusahaan yangbersangkutan teknologi informasi merupakan komponen utama dalammenjalankan bisnis, sedikit saja kerusakan atau ketidaknormalan terjadipada sistem terkait, akan memberikan dampak buruk yang secarasignifikan mempengaruhi kinerja perusahaan (tidak tertutupkemungkinan terjadinya kerugian bisnis secara besar dalam waktusingkat: bayangkan berapa nilai uang yang hilang jika satu jam sistemkomputer dalam lantai bursa stock exchange mendadak rusak!).

Proses terakhir yang terjadi dalam siklus pengembangan sistem informasi diperusahaan adalah apa yang sering dinamakan sebagai Information SystemEffectiveness Review.

Dalam era globalisasi saat ini, alam persaingan bisnis terasa sedemikianberatnya. Untuk bersaing dengan kompetitor dalam industri sejenis,penawaran barang/produk atau jasa secara lebih murah dengan kualitas lebihbaik belum cukup dipergunakan sebagai senjata utama.

Hal lain yang menjadi kunci utama untuk dapat bertahan dalam abad ini adalahkemampuan suatu perusahaan untuk beradaptasi secara cepat terhadapperubahan alam kompetisi yang juga bergerak sedemikian cepatnya. Bahkanuntuk beberapa jenis industri hitungannya bisa per detik! Dengan kata lain,dinamika perubahan bisnis yang terjadi, yang secara langsung maupun tidaklangsung berdampak terhadap strategi perusahaan, harus selaludikonfirmasikan dengan keberadaan atau eksistensi sistem informasi yangtelah dimiliki. Sering terjadi kasus dimana kebutuhan perusahaan pada saatsebuah proyek teknologi informasi dimulai sudah jauh berbeda dengankebutuhan bisnis ketika proyek tersebut selesai dilaksanakan (alias programperangkat lunak yang dibuat sudah tidak 100% sesuai lagi dengan kebutuhanperusahaan).

Untuk mengatasi hal ini, manajemen perusahaan harus secara periodik dankontinyu menilai dan menganalisa tingkat efektivitas dari teknologi informasiyang dimiliki dalam menjawab kebutuhan terkini (mutakhir) dari perusahaan.Harap diperhatikan bahwa teknologi informasi hanya merupakan aspek supplydi dalam sebuah perusahaan, yang keberadaannya merupakan jawabanterhadap aspek demand, yaitu sistem informasi itu sendiri.

Pada akhirnya siklus pengembangan teknologi informasi akan kembalipada langkah pendefinisan kebutuhan bisnis yang seperti telah dijelaskansenantiasa berubah dari waktu ke waktu.

Bahkan tidak jarang dialami oleh beberapa perusahaan yang merubahstrategi bisnisnya setelah melihat kesempatan-kesempatanpengembangan lain yang ditawarkan oleh teknologi informasi. Dengandiketahuinya siklus ini, diharapkan para manajer sistem informasi (DivisiEDP, Departemen Teknologi Informasi, Bagian Pengolahan Data, dsb.)dapat dengan mudah memilah-milah dan menganalisa proyek-proyekyang ada dalam portfolio manajemen pengembangan teknologi informasi,sehingga bisa diketahui posisi evolusinya.

Dengan mengetahui posisi tersebut, akan semakin mempermudah dalammelakukan manajemen masing-masing proyek atau program yang telahdicanangkan perusahaan. Di samping itu, siklus ini juga telah terbuktisangat membantu dalam hal pemberian batasan atau scopepengembangan proyek-proyek teknologi informasi yang melibatkanpihakpihak eksternal perusahaan, seperti vendor, konsultan, rekananbisnis, dan lain sebagainya.