SIKLUS PENGANGGARAN DAN POKOK- POKOK KEBIJAKAN BELANJA … · siklus penganggaran dan pokok-pokok...
Transcript of SIKLUS PENGANGGARAN DAN POKOK- POKOK KEBIJAKAN BELANJA … · siklus penganggaran dan pokok-pokok...
SIKLUS PENGANGGARAN DAN POKOK-
POKOK KEBIJAKAN BELANJA
PEMERINTAH PUSAT 2019-2020
Jakarta, Juli 2019
K E M E N T E R I A N K E U A N G A N
2
Contents
1 Dasar Hukum
4
3
Kebiajkan Belanja Pemerintah Pusat 2019
Arahan Presiden Terkait Perencanaan
2 Siklus Pembahasan APBN
5 Kebiajkan Belanja Pemerintah Pusat 2020
Alokasi Anggaran Perpustakaan Nasional6
3
PENYUSUNAN, PEMBAHASAN, DAN PENETAPAN APBN
Pasal 11 (UU No.17/2003)
APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang-
undang
Pasal 12 (UU No.17/2003)
1. APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam
menghimpun pendapatan negara.
2. Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan
tercapainya tujuan bernegara
Pasal 13 (UU No.17/2003)
Pemerintah pusat dan DPR membahas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang
diajukan Pemerintah Pusat dalam pembicaraan Pendahuluan RAPBN tahun anggaran berikutnya
Pasal 4 (PP No.90/2010)
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA K/L atas Bagian
Anggaran yang dikuasainya
DASAR HUKUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Siklus Pembahasan APBN
Penyempurnaan
Perubahan RKA-
K/L
(jika ada)
Masa
Reses
Masa
Reses
MarFebJan DesNopOktSepAgustJul
Penelaahan
RKA-K/L
JunMeiApr
Penelaahan
RKA-K/L
(akhir Juli)
Penetapan
Alokasi
Anggaran
(Keppres
Rincian Belanja
Pemerintah
Pusat)
Masa Sidang I
(Pertengahan Agt - Akhir Okt)
Masa Sidang
II
(Nop - Des)
Masa Sidang III
(Awal Januari - Pertengahan April)Masa Reses
Masa Sidang IV
(Pertengahan Mei -
Pertengahan Juli)
Masa Reses
Pembahasan UU APBN
- Banggar dengan Pemerintah
(Postur APBN)
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok2
Kebijakan
Fiskal dan
RKP
Penyusunan Pagu Anggaran
(Penyusunan RKA-KL Komisi
DPR dengan Mitra Kerja)Pembahasan
RKA-K/L
Komisi dengan
Mitra Kerja
Penyampaian SB
Menteri Keuangan
dan Bappenas
tentang Pagu
Indikatif
Maret
Penyampaian
KMK tentang
Pagu
Anggaran K/L
Akhir Juni
Penyampaian Nota
Keuangan dan
Himpunan RKA-
K/L
16 Agustus
Penyampaian Surat
Menteri Keuangan
tentang Alokasi
Anggaran K/L
Penetapan
Keppres
Rincian
ABPP
Akhir
November
UU APBN ditetapkan
Selambat-lambatnya
Akhir Oktober
• Presiden tetapkan arah
kebj dan prioritas pem
nasional
• K/L mengevaluasi
Baseline/Angka dasar
• Bappenas,Kemenkeu
evaluasi Baseline dan NI
• Kemenkeu susun
Kapasitas Fiskal
• Kemenkeu dan
Bappenas Susun Pagu
Indikatif
• Trilateral Meeting
• Renja K/L
• Pemerintah
Menetapkan RKP
• Menkeu Menetapkan
Pagu Anggaran
• K/L menyusun RKA-K/L
- Pagu Anggaran
- Renja K/L
- RKP
- SB
• K/L bahas RKA-K/L dgn
DPR
• Peny NI
• Penelaahan RKA-K/L
• Kemenkeu himpun RKA-
L/L (bahan susun NK)
• Penyesuaian RKA-K/L
• Pemerintah Menetapkan
Alokasi Anggaran
PAGU INDIKATIF PAGU ANGGARAN ALOKASI ANGGARAN
6
Arahan Presiden Terkait Perencanaan dan
Pelaksanaan Anggaran (2019)
I. Belanja APBN harus fokus
Jangan menguap tanpa
hasil
Jangan habis untuk
rutinitas, belanja
birokrasi atau belanja
operasional
Bermanfaat bagi rakyat
II. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh
Pimpinan K/L.
1. Persiapkan dengan baik program-program
Berjalan efektif sejak awal Januari 2019
Persiapan lelang lebih awal,
Manfaatkan e-procurement, e-katalog di LKPP
2. Pastikan penggunaan anggaran memberikan manfaat yang
optimal dan seluas-luasnya bagi masyarakat.
Fokus pada outcome bukan sekadar output
Dominan untuk kegiatan utama bukan kegiatan pendukung
(rapat, perjalanan dinas, honor tim)
Sinergi antara pusat dengan daerah.
3. Pastikan semua program berjalan dengan maksimal dan baik.
Pantau terus kegiatan dan anggaran secara berkala.
4. Pastikan setiap rupiah digunakan untuk kepentingan rakyat.
Jangan ada penyalahgunaan anggaran (pemborosan, markup)
Optimalkan dukungan dari aparat pengawas intern.
KEMENTERIAN KEUANGAN7
Anggaran pendidikan Indonesia = 20% APBN.
Tapi alokasi tersebut belum bisa menghasilkan
capaian yang memuaskan.
Berdasarkan data Programme for International
Student Assessment (PISA), peringkat skor capaian
siswa Indonesia untuk sains, membaca, dan
matematika di peringkat 52 dari 55 negara.
Sementara Vietnam, berada di peringkat 8 dengan
alokasi anggaran yang tidak jauh berbeda."Berarti
dengan money yang kita spend, we don't get the
value yang harusnya kita dapat,
SINERGY
DJPK
DJA DJPB
Urgensi Program Kegiatan
Anggaran yg diusulkan
Capaiannya
Value for
Money
Nilai
Output
Anggaran
Belanja
Memang Program ini perlu
Memang anggarannya segitu
Memang Hasilnya sekian
Arahan Menteri Keuangan Terkait
Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran
8
ARAHAN PRESIDEN DALAM SIDANG KABINET RAPBN 2020
1. Pagu Anggaran agar diteliti detail ‐ jangan ada anggaran rutin yang berulang‐ ulang tapi hasilnya
tidak ada (basa‐basi) ‐ teliti…!
2. KIP Kuliah sesuai yang direncanakan sebanyak 420 ribu mahasiswa
3. Pembiayaan untuk Dana Abadi Universitas - akan dibahas tata kelola dan sistem pengelolaan
keuangan PTN Badan Hukum - revisi PP 26/2016. Tolong dilihat oleh Eselon I terkait.
4. TKDD – DAU tidak terkontrol hasilnya untuk pendidikan. Diusulkan agar otonomi dan kewenangan
untuk pendidikan dan kesehatan menyangkut pengembangan SDM untuk ditinjau kembali. Harus ada
kontrol ke daerah.
Jadi, fokus perbaikan belanja ditekankan. Agar dilakukan exercise
penggunaan belanja K/L dan daerah agar semakin baik dan sesuai prioritas.
Menindaklanjuti arahan Presiden, perlu mekanisme untuk mengecek efisiensi belanja masing-masing
eselon I seperti yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
9
Arah Kebijakan Belanja K/L Tahun 2020Penajaman Belanja barang Terutama pada Belanja Barang
Non-operasional
1. Penghematan belanja honorarium, perjalanan dinas, dan Paket meeting dengantidak melebihi realisasi tahun 2017.
2. Pembatasan Rapat dalam Kantor (RDK) dan konsinyering bagi K/L sejalan dengankenaikan Tunjangan Kinerja K/L.
3. Penajaman dan sinkronisasi Belanja Barang yang diserahkan kepada
masyarakat/Pemda terutama yang dapat meningkatkan ekonomi/pendapatanmasyarakat.
4. Mendukung program strategis, seperti; pelaksanaan PON Papua dan Sensus
Penduduk.
5. Penajaman dana dukungan kelayakan untuk proyek KPBU melalui fasilitas PDF danVGF dengan tetap menjaga kualitas pelayanan dan capaian output.
6. Mendukung mitigasi bencana, rehabilitasi dan konstruksi.
7. Pengembangan SDM melalui pelatihan vokasi, termasuk inisiatif kartu pekerja.
Pokok-Pokok Kebijakan Belanja K/L Tahun 2020
Belanja K/L tahun 2020 didesain untuk lebih produktif dan bermanfaat
nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dengan
kebijakan sebagai berikut:
Diarahkan untuk mendukung birokrasi yang efisien, melayani, dan bebas
korupsi, serta memperhatikan kesejahteraan pensiunan aparatur negara,
melalui:
a. Peningkatan program reformasi birokrasi di K/L;
b. Kebijakan penerimaan pegawai baru;
c. Mempertahankan kebijakan penggajian yang sudah ada (gaji ke 13
dan THR); serta
Penajaman belanja barang terutama belanja barang non operasional,
melalui:
a. Melanjutkan penghematan belanja non operasional;
b. Penajaman dan sinkronisasi belanja barang yang diserahkan
kepada masyarakat/Pemda terutama yang dapat meningkatkan
ekonomi/pendapatan masyarakat;
c. Mendukung program strategis, seperti: pelaksanaan Pekan
Olahraga Nasional (PON) Papua dan Sensus Penduduk;
d. Penajaman dana dukungan kelayakan untuk proyek KPBU melalui
fasilitas PDF dan VGF dengan tetap menjaga kualitas pelayanan
dan capaian output;
e. Mendukung mitigasi bencana, rehabilitasi, dan rekonstruksi; f.
Pengembangan SDM melalui pelatihan vokasi,
Peningkatan belanja modal untuk mewujudkan pengembangan
kapasitas produksi dan konektivitas antar wilayah, melalui:
a. Meningkatkan belanja modal yang terkait infrastruktur (antara lain:
Kemen PUPR, Kemenhub, KESDM);
b. Pengembangan konektivitas untuk mendukung pusat pertumbuhan
ekonomi, jalur logistik, dan integrasi antarmoda;
c. Pengembangan transportasi dasar pada kawasan perbatasan dan
tertinggal;
d. Mendukung industrialisasi 4.0; serta
e. Sinkronisasi alokasi belanja modal di K/L dengan alokasi Transfer ke
Daerah dan Dana Desa (TKDD), pembiayaan infrastruktur, dan KPBU.
Peningkatan bantuan sosial sebagai wujud keberpihakan kepada
masyarakat miskin, melalui:
a. Peningkatan ketepatan sasaran menggunakan single data,
pemanfaatan Information, Communications and Technology (ICT),
penguatan monev, serta
b. Integrasi dan sinergi antar program bantuan sosial, melalui:
1) Memperkuat Program Keluarga Harapan (PKH);
2) Perbaikan kualitas data Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam
rangka jaminan kesehatan nasional.
3) Perbaikan kualitas Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui
Kartu Sembako; dan
4) Pengikatan bantuan pendidikan melalui program KIP Kuliah.
1
3
2
4
ANGGARAN PERPUSNAS TAHUN 2013-2019
Miliar Rupiah
PER JENIS BELANJA
(Miliar Rupiah)
No JENIS BELANJA 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 *)
1 Belanja Pegawai 58,3 75,8 82,2 84,9 86,6 83,3 84,3
2 Belanja Barang 404,8 182,9 178,9 302,4 307,2 362,8 491,0
3 Belanja Modal 25,5 186,3 212,4 425,0 220,8 139,0 175,5
Jumlah 488,7 445,1 473,5 812,3 614,6 584,9 750,8
No PROGRAM 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 *)
1 057.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Perpustakaan Nasional
117,5 133,5 138,9 116,9 169,6 181,8 195,4
2 057.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Perpustakaan Nasional
3,0 1,6 3,5 2,1 3,8 3,8 8,0
3 057.01.06 Program Pengembangan Perpustakaan
368,0 310 331,1 508,7 441,1 399,3 547,4
Jumlah 488,6 445,1 473,5 627,7 614,5 584,9 750,8
*) Semula Pagu PNRI sebesar Rp730,8 M, namun pada Bulan Juni 2019 memperoleh insentif atas kinerja anggaran TA 2018 sebesar Rp20 M, sehingga menjadi Rp750,8 M
PAGU DAN REALISASI ANGGARAN PERPUSNAS
TA 2013 S.D 2019Miliar Rupiah
K/L2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi
Perpustakaan Nasional RI 488,6 478,7 445,1 333,2 473,5 457,2 627,7 616,8 614,5 587,9 584,9 547,8 750,8 238,3
% Realisasi 94% 74,9% 96,6% 98,3% 95,7% 93,7% 31,7%
94%
74,90%
96,60% 98,30% 95,70% 93,70%
23,40%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PAGU DAN REALISASI TA 2013 S.D 2019
Pagu Realisasi %
TERIMA KASIH
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
13
14
Tujuan dari penerapan PBK, bahwa secara operasional adalah untuk
memperlihatkan keterkaitan yang jelas antara kebijakan yang terdapat dalam
dokumen perencanaan nasional dan alokasi anggaran yang dikelola K/L sesuai
tugas-fungsinya
Hubungan antara Dokumen Perencanaan dan Penganggaran
Dokumen Perencanaan Nasional
Sebagai Bagian dari Penganggaran Berbasis Kinerja
Peningkatan Kualitas Belanja Pemerintah Pusat tahun 2020 dilakukanMelalui Rangkaian Kebijakan Belanja K/L dan Non-K/L
• Intergrasi dan sinergi antar program bansos dan subsidi
• Bansos yang konprehensif; berbasis siklus hidup, antisipasi
aging population.
• Memperkuat kualitas implementasi program (peningkatan
ketepatan sasaran, pemanfaatan ICT, dan penguatan
monev)
• Mendorong pemberdayaan dan melindungi daya beli
masyarakat miskin dan rentan (mulai mendorong
perlindungan social yg berbasis produktivitas)
• Penghematan belanja barang a.l. barang non-
operasional (honor, bahan, dan ATK), perjadin dan
paket meeting.
• Penajaman dan sinkronisasi antara K/L dan Pemda
dalam belanja barang yang diserahkan kepada
masyarakat/Pemda
• Pemanfaatan hasil efisiensi untuk penguatan
reformasi birokrasi
• Belanja pegawai berpengaruh positif terhadap peningkatan
kinerja pemerintahan dan penurunan tingkat korupsi
• Efektivitas birokrasi menjadi kunci untuk mendorong
reformasi fiscal (pemerintahan, belanja, dan pembiayaan)
• Reformasi gaji dan pensiun dapat dijadikan sebagai
instrument untuk mendorong efektivitas birokrasi dan
memitigasi risiko kewajiban kontijensi
• Belanja pegawai didorong meningkat untuk mendukung
reformasi birokrasi dan pertumbuhan ekonomi
• Refocusing belanja modal untuk peningkatan kapasitas
produksi dan daya saing a.l. energy, pangan, air, penguatan
konektivitas dan transportasi massal.
• Pembatasan pengadaan kendaraan bermotor dan
pembangunan gedung baru
• Mendorong agar K/L pro aktif mengembangkan skema
pembiayaan kreatif dengan memberdayakan peran swasta,
BUMN/BUMD dan BLU
Efektivitas
Bansos dan
Subidi
Penghemat
an Belanja
Barang
Reformasi
Belanja
Pegawai
Penguatan
Belanja
Modal