Siklus Hidup

28
PEMICU 2 Oleh : Stephanie 405090231

description

ppt

Transcript of Siklus Hidup

PEMICU 2

Oleh : Stephanie405090231

Manfaat ASI

Aspek Gizi :1. Manfaat Kolostrum :• Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.• Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari

hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.

• Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.

2. Komposisi ASI• ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai,

juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.

• ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.

• Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.

3. Komposisi taurin , DHA, dan AA pada ASI• Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang

berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.

• Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

2.ASPEK IMUNOLOGIK :• ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.• Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori

Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

• Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

• Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

• Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

• Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

3. ASPEK PSIKOLOGIS :• Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan

produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.

• Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.

• Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

Sumber: Buku Panduan Manajemen Laktasi: Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI,2001

Makanan Pendamping ASI

• Makanan pendamping ASI atau yang biasa disingkat dengan MP-ASI merupakan makanan dan minuman tambahan bergizi tinggi selain ASI yang diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

• Diberikan kepada bayi yang berusia lebih dari 6 bulan, bayi pada usia ini sudah memiiki system imun yang sudah cukup kuat untuk melindungi bayi dari berbagai macam penyakit dan system pencernaan yang relative lebih sempurna sehingga lebih siap untuk mencerna MPASI sehingga dapat mengurangi resiko alergi terhadap makanan

Hal yg diperhatikan dlm pemberian MP-ASI

• MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya.

• Pemberian MPASI dilakukan di sela sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misal pertama sekali dalam sehari kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari.

• Pengenalan sayuran didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah yang lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, akan ada kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan pun hendaknya dipiliha yang mempunyai citarasa manis.

• Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI, satu satu saja, dan berikan dala 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan yang diberikan jika ada alergi.

• Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi yaitu telur, kacang, ikan, susu, gandum.

• Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali dicemari suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai toksin botulinnum (infant botulism).

• Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya.

Tahapan Pengenalan MP ASI1. Mulai usia 6 bulan• Tekstur makanan : semi cair.• Mulailah dengan makanan lunak seperti biscuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula

bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning.

• Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.

• Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi.Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg = 1.100 cc

2. Mulai usia 7 bulan• Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya

bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya.Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah.

• Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang.• Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.• Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah,

timun suri, peach.• Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.

3. Mulai usia 9 bulan• Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau

nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.

4. Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.

Susu Formula

• Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak (Pudjiadi, 2002 )

Jenis Susu Formulaa. Formula adaptasiFormula adaptasi (adapted berarti disesuaikan dengan kebutuhan bagi bayi baru lahir) untuk bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Susunan formula adaptasi sangat mendekati susunan ASI (tabel 6.2) dan sangat baik bagi bayi baru lahir sampai umur 4 bulan. Pada umur dibawah 3-4 bulan fungsi saluran pencernaan dan ginjal belum sempurna hingga pengganti ASInya harus mengandung zat-zat gizi yang mudah dicerna dan tidak mengandung mineral yang berlebihan maupun kurang.

b. Formula awal lengkapFormula awal lengkap (complete starting formula) berarti susunan zat gizinya lengkap dan pemberiannya dapt dimulai setelah bayi dilahirkan. Beberda dengan formula adaptasi yang diuraikan terlebih dahulu, pada formula yang disebut belakangan ini terdapat kadar protein yang lebih tinggi dan rasio antara fraksi-fraksi proteinnya tidak disesuaikan dengan rasio yang terdapat dalam susu ibu. Lagipula kadar sebagian besar mineralnya lebih tinggi dibandikan dengan formula adaptasi.

• C. Formula Follow-UpFormula follow-up (dengan follow-up diartikan lanjutan, mengganti formula bayi yang sedang dipakai dengan formula tersebut). Formula demikian diperuntukan bagi bayi berumur 6 bulan keatas. Telah diuaraikan terlebih dahulu, bahwa formula adaptasi dibuat sedemikian, hingga tidak memberatkan fungsi pencernaan dan ginjal yang pada waktu lahir belum sempurna. Maka dari itu dalm formula adaptasi zat-zat gizinya cukup untuk pertumbuhan yang normal dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit gizi disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan masukan zat-zat tersebut. (WHO).

Kandungan Susu Formula• a. Lemak

Kadar lemak disarankan antara 2.7 – 4.1 g tiap 100 ml.• b. Protein

Kadar protein harus berkisar antara 1.2 dan 1.9 g/100 ml. Dengan rasio lakalbumin/kasein kurang-lebih 60/40. Oleh karena kandungan protein daripada formula ini relatif rendah maka komposisi asam aminonya harus identik atau hampir indentik dengan yang terdapat dalam protein ASI.

• c. KarbohidratDisarankan untuk formula ini kandungan karbohidrat antara 5.4 dan 8.2 g bagi tiap 100 ml. Dianjurkan supaya sebagai karbohidrat hanya atau hampir seluruhnya memakai laktosa, selebihnya glukosa atau destrin-maltosa.

• d. Mineralkosentrasi sebagian besar mineral dalam susu sapi seperti natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, khlorida, lebih tinggi 3 sampai 4 kali dibandingkan dengan yang terdapat dalam ASI. Pada pembuatan formula adaptasi kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga jumlahnya berkisar antara 0.25 dan 0.34 g bagi tiap 100 ml.

• e. VitaminBiasanya berbagai vitamin ditambahkan pada pembuatan formula demikian hingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

• f. EnergiBanyaknya energi dalam formula demikian biasanya disesuaikan dengan jumlah energi yang terdapat pada ASI.

Makanan Sapihan• Menyapih adalah saat dimana orangtua secara bertahap mulai

mengenalkan makanan padat sebagai bagian dari ragam makanan bayi selain ASI atau susu formula. Makanan padat yang disiapkan secara khusus dapat diperkenalkan secara bertahap sekitar usia 4 dan 6 bulan.

• Makanan berbahan dasar serealia biasanya menjadi makanan sapihan pertama yang diberikan kepada bayi. Makanan lain termasuk buah-buahan, sayuran, daging, dan ikan yang disaring atau dihancurkan baru kemudian dapat ditambahkan kedalam ragam makanan sapihan.

• Pengenalan makanan sapihan jangan dijadikan awal penghentian susu dari ragam makanan bayi. Faktanya, baik air susu ibu, susu formula maupun susu lanjutan semuanya dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, oleh karena itu harus tetap menjadi sumber utama makanan sepanjang tahun pertama kehidupan.

Kebutuhan Nutrisi Makanan Sapihan

• Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.

• Karbohidrat memberikan energi kepada bayi. Sereal dan roti merupakan sumber karbohidrat yang baik. Sebaiknya orangtua memilih sereal yang diperkaya zat besi, terutama untuk bayi yang disusui, untuk mencegah timbulnya anemia karena kekurangan zat besi.

• Nukleotida meningkatkan respons imun dan memperkecil kemungkinan terjadinya diare pada bayi. Sekalipun tubuh dapat memproduksi nukleotida, bayi-bayi tetap membutuhkan penambahan nukleotida untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya yang cepat.

• Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat bayi.

• Vitamin dan mineral sangat diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dan tumbuh secara normal. Buah-buahan serta sayuran adalah sumber yang sangat baik dari vitamin dan mineral. Bila anda memilih menyiapkan sendiri daripada membeli makanan bayi komersial, gunakanlah buah dan sayuran segar atau yang dibekukan. Hindari produk kalengan karena sudah ditambahi gula atau garam

Deteksi Dini Tumbuh

Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah

Jenis Deteksi Dini

• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan• Deteksi dini perkembangan• Deteksi dini penyimpangan mental emosional

Tujuan Deteksi Dini

• Mengetahui perkembangan anak• Apakah anak tumbuh dan berkembang

dengan normal atau ada penyimpangan

Jadwal skrining telah diatur oleh tenaga kesehatan, guru TK dan petugas.

Perkembangan

• Pada usia 1 bulan , bayi dapat memiliki perkembangan yaitu adanya kemampuan untuk mengikuti gerakan dalam rentang 90 derajat

• Pada usia 2-3 bulan memiliki penglihatan perifer hingga 180 derajat

• Pada usia 4-5 bulan dapat melihat botol susu, melihat tangan saat berbaring

• Pada usia 5-7 bulan dapat menyesuaikan postur utk melihat objek

• Pada usia 7-11 mampu memfiksasi objek yg sangat kecil • Pada usia 11-12, ketajaman penglihatan mendekati 20/20

Denver Developmental Screening Test

• Menilai perkembangan anak : personal sosial, motorik halus, bahasa, motorik kasar

• Alat yg digunakan :-Lembar formulir-Alat bantu peraga : benang wol, manik, kubus

merah kuning,hijau,biru. Permainan bola,kertas, pensil

Cara Pengukuran

• Tentukan Usia anak• Tarik garis pada lembar DDST II sesuai dgn usia

yg ditentukan• Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen

dgn batasan garis yg ada mulai dari motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan personal sosial

• Tentukan hasil penilaian apakah normal atau abnormal

Posyandu

• Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama dengan masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas setempat.

Sasaran utama Posyandua. Balita dan orangtuanyab. Ibu hamilc. Ibu menyusui dan bayinyad. PUS (Pasangan usia subur)

Tujuan Posyandu

• Menurunkan AKI dan AKB di Indonesia• Meningkatkan peran serta masyarakat akan

kesehatan dan pelayanan KB serta kegiatan lainnya

• Membudayakan NKKBS

Kegiatan Pokok Posyandu

• KIA• KB• Imunisasi• Gizi• Penanggulangan Diare

Pelayanan Posyandu

• Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui

• Meja 2 Penimbangan balita• Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan• Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi

bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui• Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB,

imunisasi dan pojok oralit