pemicu 1 siklus hidup

download pemicu 1 siklus hidup

If you can't read please download the document

Transcript of pemicu 1 siklus hidup

PEMICU 1 Buah Hati Tercinta

Oleh : Kelompok 5

Tutor : dr. Wiwing Veronica & dr. Wiyarni Pambudi, SpA ANGGOTA KELOMPOK Dewi Trihayanti 405080107 Fendia riska 405080125 Vita Rona Cendrana 405090199 Ilham 405090200 Adeline Novaria P405090201 Robertus Haryo P 405090202 Rima Rizqi M 405090203 Vivian Otha Vashti 405090216 (sekretaris) Linda Lestari 405090217 Natasha Aurellia 405090218 Meidy Regianto 405090220 Reksayudha (ketua)

I. Unfamilliar Terms1. Heteroanamnesis (Alloanamnesis) : anamnesis yang didapat dari informasi orang lain 2. Spontan per vaginam : melahirkan melalui vagina; persalinan dengan cara normal 3. AS(Apgar Score) : sebuah metode sederhana untuk secara cepat menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat setelah kelahiran 4. Neonatus : masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari 5. Vaksin :bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar

II. Perumusan Masalah1. 2. 3. 4. 5. Mengapa tali pusat anak belum lepas? Mengapa bayi sering kaget? Mengapa bayi tidur sepanjang hari? Apakah terdapat kelainan BBL pada bayi? Vaksin apa saja yg harus diberikan saat bayi baru lahir? 6. Mengapa ibu kesulitan memberikan ASI?

III. Curah Pendapat1. Belum waktunya untuk lepas (1-2 minggu) 2. Refleks primitif pada bayi, atau kemungkinan penyakit tetani 3. BBL kemungkinan pasokan nutrisi , bayi tidur dengan 2 fase, REM dan NREM 4. Kurangnya nutrisi, ibu masih muda, ibu kurang pengetahuan 5. Vaksin wajib bayi baru lahir: BCG, Polio, hepatitis B 6. Seharusnya ibu harus tega untuk membangunkan bayinya untuk pemberian ASI

IV. Mind MapUsia muda, kurang pengetahuan, Kurang nutrisi Faktor Ibu

Keluhan Tali pusar, reflek kaget, tidur terus, sulit ASI

neonatusKondisi BBL, PB, LK, AS

Vaksin BCG, POLIO, HEP. B

V. Mandiri

VI. Learning Object1. Memahami, mengetahui dan menjelaskan embriogenesis dan faktor-faktor yang berpengaruh 2. Mengetahui, memahami dan menjelaskan ciri-ciri neonatus normal 3. Mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang vaksin 4. Mengetahui, memahami dan menjelaskan pemantauan tumbuh kembang anak

LO I. EmbriogenesisEmbriogenesis : proses pembentukan dan perkembangan embrio. merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik. Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain: 1.Sel tunggal (yang telah dibuahi) 2.Morula 3.Blastula 4.Gastrula 5.Neurula 6.Embrio / Janin

Minggu PertamaMorulasi. Pembuahan dalam ampula tuba. Gamet laki-laki dan perempuan menjadi zigot morula berjalan ke uterus. Pelepasan zona pelusida, morula vesikel (blastokista) pemadatan (kompaksi) bag terang (embrioblas) & bag gelap (trofoblas)

Minggu ke-2Implantasi blastokista di dlm selaput lendir uterus. Trofoblas sinsitiotrofoblas (luar) sitotrofoblas (dalam). Pembentukan gelembung amnion dan gelembung yolk sac di daerah embrioblas dengan pembentukan 1 cakram mudigah dengan 2 lapisan (epiblas dan hipoblas)

Minggu ke-3Gastrulasi. Pertumbuhan pembuluh darah embrional (akhir minggu ke 3). Di dalam epiblas, cakram mudigah berkembang alur primitive. Pembentukan lempeng ketiga mudigah (mesoderm) diantara epiblas (ectoderm) dan endoderm (pengganti hipoblas). Pembentukan nodus primitive pada ujung depan alur primitive, invaginasi kanal korda (gastrulasi) dan indiksi pembentukan neural tube (neuralasi) pd ectoderm di atas.

Minggu ke- 4-8Embryogenesis. Pelipatan cakram mudigah, dan pembentukan tubuh embrio melalui perkembangan mesenkim intraembrional (peleburan somit), perkembangan fugsi dasar (neural tube, tabung usus, sistem jantung, peredaran darah, dll) bakal pertama anggota gerak tubuh.

OrganogenesisOrganogenesis pada awalnya terbentuk dari cakram mudigah yang mempunyai tiga lapisan, yaitu; a. Ektoderm epitel amnion 1. SSP (Susunan Saraf Pusat) keseluruhan sistem saraf perifer, bagian epitel panca indra (mata, hidung, telinga, lensa) 2. Kulit epidermis dengan rambut dan kelenjar 3. Mesoektoderm mesenkim kepala atau melanosit 4. Paraganglion contoh : medula kelenjar suprarenal (adrenal)

b. Mesoderm Chorda dorsalis (mesoderm aksial), somit (mesoderm para-aksial), batang somit (mesoderm intermedia, nefrotom), lempeng lateral (splanchnopleura dan somatopleura) 1.Jaringan penyokong, jaringan ikat, tulang rawan, tulang, tendon 2.Jaringan otot otot polos dan otot lurik 3.Otot jantung 4.Sistem pembuluh limfe dan pembuluh darah darah, pembuluh darah, jantung, limpa, kelenjar limfe, sumsum tulang 5.Sistem urogenital ginjal, saluran kemih yang menyalurkan urin, kelenjar benih (tanpa sel kelamin), epididimis, ductus deferens, dusctus ejakulatorius, uterus, tuba uterina 6.Korteks kelenjar adrenal

c. Endoderm Yolk sac, allantois 1. Saluran cerna termasuk hati, saluran empedu dan pankreas 2. Esofagus 3. Organ branchiogenik kel. Tiroid, paratiroid, tonsilla palatina, timus, tuba auditoria, dan cavitas tympanica 4. Organ respirasi 5. Bagian bawah saluran kemih

Faktor yg mempengaruhi pertumbuhan janinFaktor janinKelainan janin Sesudah minggu ke 20 mulai terdapat perbedaan antara pertumbuhan janin laki-laki dan janin perempuan. Bayi laki-laki seringkali lebih berat daripada bayi perempuan. Faktor etnik dan ras Disebabkan oleh genetik dan lingkungan. Kelainan kongenital yg berat Bayi yang menderita kelainan kongenital yg berat seringkali mengalami retardasi pertumbuhan sehingga berat badan lahirnya rendah.

Faktor maternalKonstitusi ibu. Yaitu kehamilan ganda atau tunggal, usia ibu, berat badan ibu, dan penyakit ibu. Keadaan lingkungan ibu. Yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan gizi, kebiasaan merokok, dan fktor ketinggian tempat tinggal.

Faktor plasenta yaitu besar dan berat plasenta, tempat melekat plasenta pada uterus, tempat insersi tali pusat, kelainan plasenta misalnya tumor dan kelainan umbilikus.

LO II. Ciri-ciri Neonatus Normala) BB 3000-3400 gram b) PB 47-52 cm c) LB 30-38 cm d) LK 33-35 cm e) Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit kemudian menurun sampai 120-160 x/menit. f) Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x/menit kemudian turun sampai 40 x/menit.

g) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan terbentuk dan diliputi verniks caeseosa. h) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut tampak sempurna. i) Kuku agak panjang dan lemas. j) Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genitalia labio mayora telah menutupi labia minora (pada anak perempuan). k) Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik. l) Refleks moro sudah baik, bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan tangan seperti memeluk

m) Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak tangan maka akan menggenggam. n) Eliminasi, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam, pertama mekonium berwarna kecoklatan

Apgar scoreTanda A Appearance (warna kulit) P Pulse (denyut nadi) G Grimace (reflex) masukan keteter ke hidung Nilai 0 Seluruh tubuh biru/putih Tidak ada Tidak ada Nilai 1 Badan merah kaki biru < 100/menit Perubahan mimic Nilai 2 Seluruh tubuh kemerahan >100/menit Bersin/menangis

A Activity (tonus otot) R Respiration (usaha bernafas)

Lumpuh

Ekstremitas sedikit fleksi Lemah

Gerakan aktif akstremitas flexi Menangis kuat/keras

Tidak ada

Pemeriksaan fisikPenilaian awal Nilai kondisi bayi : APAKAH BAYI MENANGIS KUAT/BERNAFAS TANPA KESULITAN ? APAKAH BAYI BERGERAK DG AKTIF/LEMAS? APAKAH WARNA KULIT BAYI MERAH MUDA, PUCAT/BIRU? APGAR SCORE Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek) Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950) Dilakukan pada : 1 menit kelahiran yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan Menit ke-5 Menit ke-10 penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis

Dari penilaian skor Apgar, asfiksia neonatorum dapat dibagi menjadi: 1.Skor Apgar 7 10 = Bayi dinyatakan sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa. 2.Skor Apgar 4 6 = Bayi dengan asfiksia sedang. 3.Skor Apgar 0 3 = Bayi dengan asfiksia berat.

PEMICU : AS 8-10 SEHAT/NORMAL

9 REFLEKS BAYI Refleks Blinking Babinski Stimulasi Kilatan cahaya atau hembusan udara Telapak kaki digoyang atau disentuh Respons Bayi akan menutup kedua matanya Jari-jari kaki akan membuka Pola Perkembangan Menetap Menghilang di usia 1 sampai 2 tahun Melemah di usia 3 bulan, menghilang di usia 1 tahun Bila Tak Ada Respons, Menunjukkan Kelainan pada saraf di otak Kelainan pada saraf otak (bila menetap) Kelainan pada saraf otak atau bila menetap

Darwinian (Grasping)

Telapak tangan disentuh

Jari-jari mengatup, membentuk genggaman

Moro

Tiba-tiba dikejutkan oleh suara atau gerakan

Terkejut, lalu melengkungkan punggungnya, Menghilang di usia 3 sampai 6 menjatuhkan kepala, menangkupkan kedua bulan lengan dan kakinya ke tengah badan

Fraktur atau cedera pada bagian tubuh tertentu

Rooting

Disentuh pipi atau ujung mulutnya

Mulut akan langsung membuka dan melakukan gerakan seperti orang mengisap (mengenyot) Kakinya akan menjejak-jejak seperti akan berjalan

Menghilang di usia 3 sampai 4 bulan

Bayi kurang bulan (prematur) atau kemungkinan adanya kelainan sensorik

Steping

Bila tubuhnya diangkat dan diposisikan berdiri di atas permukaan lantai Bila ada objek disentuhkan atau dimasukkan ke mulut

Menghilang di usia 3 sampai 4 bulan

Kelainan pada motorik kasar

Sucking

Bayi langsung melakukan gerakan seperti mengisap

Menghilang di usia 3 sampai 4 bulan

Kelainan saluran pernapasan dan kelainan pada mulut termasuk langit-langit mulut Bayi prematur atau gangguan motorik kasar

Swimming

Ditelungkupkan di dalam air

Secara otomatis tubuhnya akan membuat gerakan-gerakan seolah berenang

Menghilang di usai 6 sampai 7 bulan

Tonic neck

Ditelentangkan

Memutar kepala bayi dalam posisi ditelentangkan; akan tampak gerakan berlawanan arah antara kepala dan tubuhnya. Maksudnya, bila kepala menengok ke arah kanan, maka bagian tubuhnya seperti bergerak ke arah sebaliknya dengan kedua tangan biasanya menggenggam. Posisinya akan tampak seperti pemain anggar (the fencer pose).

Menghilang di usia 7 bulan

- Jika waktu lahir menunjukkan respons yang stereotip (justru searah) dan sangat menonjol, pertanda ada kerusakan otak yang berat. - Bila menetap setelah usia 7 bulan kemungkinan ada kelainan otak.

MORO REFLEX

SUCK/ROOT REFLEX

GRASP REFLEX

STEPPING REFLEX

GALANT REFLEX

Lama TidurSiang 0 1 bulan 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan 7,5

Malam 8,5 10 10 11 11

Total 16 15 14,5 14 13,5

5 4,5 3 2,5

Tali PusatTali pusat akan terputus dengan sendirinya dalam waktu 1 2 minggu

LO 3. Vaksinasipemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) dari sistem imun dalam tubuh.

Manfaatmemberi perlindungan pada anak berdampak juga kepada anak lainnya karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi menjauhkan dari penyakit dan mencegah sebelum penyakit itu menular Pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidup Vaksinasi cost-effective murah dan efektif Vaksinasi tidak berbahaya

JenisVaksin hidup attenuated vaksin yang di buat dari virus atau bakteri liar yang sudah dilemahkan di laboratorium. Dan biasanya dengan cara pembiakan berulang-ulangVaksin Virus campak rubela polio rotavirus Yellow fever parotitis Vaksin Bakteri BCG Demam tifoid oral

Vaksin inactivated vaksin yang dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau virus dalam media pembiakan(persemaian) tidak aktif dengan menambahkan bahan kimia (biasanya formalin).Vaksin Virus Influenza IPV Rabies Hepatitis A Hepatitis B Vaksin bakteri Tetanus Pneumo Meningo Kolera Pertusis Hib Typhim Vi

Cara pemberian1. Subcutaneous

penyuntikan vaksin di bawah kulit, di atas jaringan otot

untuk menghindari mencapai jaringan otot, masukan jarum pada sudut 45 derajat dan masukan vaksin ke dalam jaringan. Umumnya pemberian vaksin dengan Subcutaneous ini diperuntukkan untuk virus hidup seperti: Campak, BCG, Varicela (cacar air), MMR

2. Intramuscular

Intramuscular adalah jenis penyuntikan masuk hingga mengenai otot.

Masukkan jarum pada sudut 90 derajat supaya bisa menembus jaringan otot. Umumnya teknik penyuntikan ini diberikan untuk imunisasi virus mati seperti: DPT, Hib, Hepatitis B.

3. Intradermal

Disuntik di lapisan kulit Umumnya untuk imunisasi vaksin BCG

4. Oral

Imunisasi ini dengan cara diteteskan Umumnya untuk vaksinasi polio

Efek samping vaksinLokal Abses pada tempat suntikan Limfadenitis Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis, BCG-itis, SSP Kelumpuhan akut, Meningitis, Kejang, Lain-lain Reaksi alergi: urtikaria, dermatitis, edema Reaksi anafilaksis Syok anafilaksis Artralgia Demam tinggi >38,5C Episode hipotensif-hiporesponsif Osteomielitis Menangis menjerit yang terus menerus (3jam) Sindrom syok septik

Imunisasi yang diwajibkanVaksinas Jadwal i Pemberian-usia BCG < 2 bulan Booster/ulangan Manfaat Efek samping

-

Mencegah Tuberkulosis

Timbul bisul kecil(papula) Dapat terjadi ulserasi Demam yg tidak tinggi Di tempat sutik merah,bengka k,nyeri,rasa mual,nyeri sendi

Hepatitis B

Setelah lahir : Hep-B1 2 bulan : Hep-B2 3-6 bulan : HepB3

1 tahun - pada bayi yang lahir dari ibu dengan hep. B

Mencegah Hepatitis B

Vaksinas Jadwal i Pemberian-usia DTP 2 bulan : DTP-1 3 bulan : DTP-2 4 bulan : DTP-3

Booster/ulangan 18-24 bulan : DTP-4 5 tahun : DTP-5 12 tahun : DTP-6

Manfaat Mencegah Dipteria, pertusis, tetanus

Efek samping Demam tinggi Rewel Merah,nyeri,be ngkak di tempat suntik Rasa tidak nyaman di tempat suntik Erupsi kulit kemerahan Pilek

Campak

9 Bulan

Mencegah Campak

Imunisasi yang dianjurkan:Vaksinasi Jadwal pemberianusia Setelah lahir : Polio-1 Polio 2,3,4 : interval < 4 minggu Booster/Ulang an 5-6 tahun Manfaat Efek samping

Polio

Mencegah polio

-

Vaksin BCG

Keterangan Diberikan sejak lahir. Apabila umur > 3 bulan harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu, BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif. HB diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 3-6 bulan. Interval dosis minimal 4 minggu. Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS OPV diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain). Diberikan pada umur 6 minggu, DTwP atau DTaP atau secara kombinasi dengan Hep B program BIAS SD kelas VI. atau Hib. Ulangan DTP umur Campak-1 umur 9 bulan,campak-2 diberikan pada program BIAS pada SD kl 1, umur 6 tahun.

Vaksin Hib

Keterangan Diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Diberikan terpisah atau kombinasi.

Hepatitis B

Pneumokokus ( PCV ) Pada anak yang belum mendapat PCV pada umur > 1 tahun PCV diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Pada umur 2 - 5 tahun PCV diberikan satu kali.

Polio

Influenza

Umur < 8 tahun yang mendapat vaksin influenza trivalen (TIV) pertama kalinya harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat campak 9 bulan. Umur 6 tahun diberikan untuk ulangan MMR maupun catch-up immunization. Tifoid polisakarida injeksi diberikan pada umur 2 tahun, diulang setiap 3 tahun. Hepatitis A diberikan pada umur > 2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan. Vaksin HPV diberikan pada umur >10 tahun dengan jadwal 0, (1-2) dan 6 bulan

MMR

DTP

Tifoid

Campak

Hepatitis A

HPV

Untuk bayi di bawah usia 12 bulan

Untuk anak usia 12 bulan ke atas

LO 4. Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi.

1 bulan Berat badan: 3,0 14,3 kg Panjang badan: 49,8 - 54,6 cm Lingkar kepala: 33 39 cm Gerakan kasar: tangan dan kaki bergerak aktif Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri Komunikasi/Berbicara: bereaksi terhadap bunyi lonceng Sosial/Kemandirian: menatap wajah ibu/pengasuh 2 bulan Berat badan: 3,6-5,2 kg Panjang badan: 52,8-58,1 cm Lingkar kepala: 35-41 cm Gerakan kasar: mengangkat kepala ketika tengkurap Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri. Komunikasi/Berbicara: bersuara. Sosial/Kemandirian: tersenyum spontan 3 bulan Berat badan: 4,2-6,0 kg Panjang badan: 55,5-61,1 cm Lingkar kepala: 37-43 cm Gerakan kasar: kepala tegak ketika didudukkan Gerakan halus: memegang mainan Komunikasi/Berbicara: tertawa/berteriak tertawa/berteriak Sosial/Kemandirian: memandang tangannya

4 bulan Berat badan: 4,7-6,7 kg Panjang badan: 57,8-63,7 cm Lingkar kepala: 38-44 cm Gerakan kasar: tengkurap-telentang sendiri Gerakan halus: memegang mainan Komunikasi/Berbicara 5 bulan Berat badan: 5,3-7,3 kg Panjang badan: 59,8-65,9 cm Lingkar kepala: 39-45 cm Gerakan halus: meraih, menggapai Komunikasi/Berbicara: menoleh ke suara Sosial/Kemandirian : meraih mainan7 bulan Berat badan: 6,2-8,3 kg Panjang badan: 63,2-69,5 cm Lingkar kepala: 40,5-46,5 cm Gerakan kasar: mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri Komunikasi/Berbicara: bersuara Ma Ma .

8 bulan Berat badan: 6,6-8,8 kg Panjang badan: 64,6-71,0 cm Lingkar kepala: 41,5-47,5 cm Gerakan kasar: berdiri berpegangan Komunikasi/Berbicara: bersuara Ma Ma Sosial/Kemandirian : bersuara Ma Ma 9 bulan Berat badan: 7,0-9,2 kg Panjang badan: 66,0-72,3 cm Lingkar kepala: 42-48 cm Gerakan halus: menjimpit Komunikasi/Berbicara: Sosial/Kemandirian : melambaikan tangan 10 bulan Berat badan: 7,3-9,5 kg Panjang badan: 67,2-73,6 cm Lingkar kepala: 42,5-48,5 cm Gerakan halus: memukulkan mainan di kedua tangan Sosial/Kemandirian : bertepuk tangan

Pemantauan Tumbuh Kembang dan PerawatanFaktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak : Faktor internal : Ras/etnik atau bangsa. Keluarga. Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus. Umur. Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.

Faktor eksternal : Faktor Lingkungan, yaitu pengaruh dari luar tubuh yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak sejak dari dalam kendungan hingga lahir. a. Gizi b. Mekanis c. Toksin/zat kimia d. Endokrin e. Radiasi f. Infeksi g. Kelainan imunologi h. Anoksia embrio i. Psikologi ibu

Lingkungan perinatal, yaitu masa ketika anak dilahirkan, yang meliputi : asfiksia, trauma lahir, BBLR, infeksi, hipoglikemia, hiperbilirubinemia. Lingkungan post-natal, yaitu masa setelah anak dilahirkan, yang meliputi faktor : Gizi Penyakit kronis/ kelainan kongenital Lingkungan fisis dan kimia Psikologis Endokrin Sosio-ekonomi Lingkungan pengasuhan Stimulasi Obat-obatan

Pertumbuhan setelah lahirBB:5 bulan= 2 x BB lahir 1 tahun= 3 x BBL 2 tahun= 4 x BBL prasekolah + 2 kg /tahun prapubertas 3-3,5 kg /th

Lingkar Kepala:LK lahir = 34 cm 6 bl = 44 cm 1th = 47 cm 2 th = 49 cm Dewasa = 54 cm

TBL (50 cm):1 tahun = 1,5 x TB 4 tahun = 2 x TB

Gigi: muncul I : 5-9 bl; 1th= 6-8; 2,5 th: 20 gigi susu

KesimpulanBayi normal namun ibu kurang memiliki pengetahuan tentang faktor-faktor tumbuh kembang sehingga anak lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

SaranPembinaan tentang perawatan tumbuh kembang anak Untuk memberi ASI langsung diberikan dengan cara membangunkan bayi Memberi pengetahuan tentang perawatan tali pusat Memberi pengetahuan tentang manfaat imunisasi