SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI...

109
SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI SELAT HORMUZ DI MASA AHMADINEJAD (2011-2013) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Balqis Faradiba 1110113000060 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI...

Page 1: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN

MILITER IRAN DI SELAT HORMUZ DI MASA

AHMADINEJAD (2011-2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Balqis Faradiba

1110113000060

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi
Page 3: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi
Page 4: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi
Page 5: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

i

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisa bagaimana respon AS dalam menyikapi latihan

militer yang dilakukan Iran di Selat Hormuz pada 28 Desember 2011. Skripsi ini

secara spesifik mengidentifikasi bentuk-bentuk respon yang diperlihatkan AS dalam

menghadapi latihan militer Iran di Selat Hormuz serta latar belakang kepentingan

Amerika Serikat dalam respon-respon tersebut. Skripsi ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan menganalisa studi kasus berdasarkan fakta historis. Dengan

menggunakan pendekatan realisme dengan penekanan pada konsep security dillema

skripsi ini berargumen bahwa AS telah mengeluarkan bentuk-bentuk respon berupa

latihan militer gabungan di Teluk Persia pada tahun 2012, isolasi internasional, sanksi

industri petro kimia serta berusaha mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk

mengeluarkan resolusi terkait sanksi untuk Iran. Skripsi ini juga menemukan

beberapa kepentingan geostrategis yang menekankan perlindungan aliasi-aliansi AS

di kawasan serta kepentingan ekonomi, dan kebutuhan energi..

Kata kunci : Nuklir Iran, Kepentingan Amerika Serikat, Latihan Militer, Isolasi

Internasional, Resolusi DK-PBB

Page 6: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb

Puji syukur Alhamdulillah, kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah serta izin-Nya sehingga dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “ Sikap Amerika Serikat Terhadap Kegiatan Militer

Iran di Selat Hormuz Di Masa Ahmadinejad 2011-2013”. Dalam skripsi

ini di harapkan seluruh pihak yang membaca dapat mengetahui lebih

mendalam mengenai respon AS terhadap latihan militer Iran yang dilakukan

di Selat Hormuz dan memahami faktor ekonomi serta geopolitik AS terkait

Selat Hormuz.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang

telah mendorong dan membimbing baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran.

Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, dengan senang hati

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Eva Mushoffa, MHSPS., sebagai Sekretaris Jurusan Hubungan

Internasional FISIP UIN Jakarta, Dosen studi Kawasan Timur

Tengah&Afrika dan Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak

ilmu, bimbingan, saran dan motivasi yang begitu bermanfaat sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 7: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

iii

2. Ibu Tuffah dan ayah Bambang Edy Sutrisno, selaku orang tua penulis

yang telah memberikan dorongan, doa restu dan bantuan baik moral

maupun material selama penulis menuntut ilmu, akan selalu ingat nasihat

kalian. “Terima Kasih Ibu, Ayah”.

3. Gandri Narandu serta Ibu Puji yang telah memberikan perhatian, motivasi

dan selalu menanyakan perkembangan skripsi.

4. Teman-teman terbaik “CordoBre” Ami, Asri, Dara, Sauri, Wildan, Rifky,

Hafied, Novian, Dhimas, Thufeil, Ray, Faisal, Bana, Riko. “Friendship is

not limit by distance, see you on the top guys…!!”

5. Airin dan Selly teman sepermainan serta Fini dan mas Ibad yang menjadi

teman diskusi. Teman-teman jurusan Hubungan Internasional 2010

khususnya kelas B, kelas yang terbaik dan kompak dalam hal apapun.

6. Fairuz Sakinah selaku Adik yang berbeda ibu. Tidak henti-hentinya

menanyakan perkembangan skripsi ini.

Semoga dengan segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini

mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Aamiin.

Wassalamualaikum Wr, Wb

Jakarta, 08 Januari 2016

Balqis Faradiba

Page 8: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iv

DAFTAR SINGKATAN……………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… ix

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Pernyataan Masalah………………………………..……….. 1

1.2 Pertanyaan Penelitian……………………………………….. 6

1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian……………………………… 6

1.4 Tinjauan Pustaka……………………………………………. 7

1.5 Kerangka Teori……………………………………………… 9

1.5.1 Konsep Kepentingan

Nasional………………………………… 10

1.5.2 Konsep Geostrategi……………………... 13

1.5.3 Konsep Keamanan Nasional……………. 14

1.5.4 Konsep Detterence……………………… 15

1.5.5 Konsep Dilema Keamanan……………….. 16

1.6 Metode Penelitian………………………………….............. 20

1.7 Sistematika Penulisan………………………………………... 22

Page 9: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

v

BAB II: PENGEMBANGAN POTENSI MILITER DAN KEGIATAN

MILITERNYA DI SELAT HORMUZ

2.1 Program Nuklir Iran 1960-2011……………………………… 24

2.2 Kebijakan Modernisasi Militer Iran…………………………. 30

2.3 Ahmadinejad Di Mata Internasional………………………… 36

2.4 Kegiatan Militer Iran Di Selat Hormuz………………………. 38

BAB III: KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MERESPON

KEGIATAN MILITER IRAN DI SELAT HORMUZ

3.1 Kebijakan Amerika Di Masa George W Bush……………… 43

3.2 Kebijakan Amerika Di Masa Obama……………………..… 46

3.3 Kepentingan Geostrategi…………………………………….. 47

3.4 Kepentingan Ekonomi……………………………………….. 54

3.4.1Kebutuhan Energi dan Jalur Perdagangan……………... 56

BAB IV: REAKSI AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN

MILITER IRAN DI PERAIRAN SELAT HORMUZ

4.1 Nilai Strategis Selat Hormuz Bagi Iran dan Barat………….. 60

4.2 Kegiatan Militer Amerika Serikat di Teluk Persia………….. 64

4.2.1 Usaha Amerika Serikat Mendorong DK-PBB Mengeluarkan

Resolusi……………………………………………… 68

4.2.2 Isolasi Internasional………………………………… 71

4.2.3 Sanksi Industri Petrokimia…………………………. 74

BAB V: PENUTUP

5.1 Kesimpulan…………………………………………………. 78

5.2 Saran………………………………………………………… 81

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

vi

DAFTAR SINGKATAN

AS : Amerika Serikat

UEA : Uni Emirat Arab

UE3 : Uni Eropa (Perancis, Inggris, Jerman)

GCC : Gulf Cooperation Council

DK-PBB : Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa

IAEA : International Atomic Energy Agency

EIA : Energy Information AAdministration

CIA : Central Intelligence Agency

AEOI : Atomic Energy Organization of Iran

LWR : Light Water Reactor

Page 11: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1……………………………………………………………………… 32

Gambar 2.2……………………………………………………………………… 42

Gambar 3.3……………………………………………………………………… 45

Gambar 3.4……………………………………………………………………… 49

Gambar 4.5……………………………………………………………………… 72

Page 12: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1…………………………………………………………..………….. 32

Tabel 2.2……………………………………………………………………… 33

Tabel 2.3……………………………………………………………………… 33

Tabel 3.4……………………………………………………………………… 47

Tabel 3.5……………………………………………………………………… 52

Tabel 4.6……………………………………………………………………… 70

Page 13: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pernyataan Masalah

Iran merupakan negara Timur Tengah yang terletak di wilayah Asia Barat

Daya. Memiliki letak strategis berdekatan dengan wilayah Asia Selatan, Asia

Tengah, Teluk Persia, Teluk Oman, dan Selat Hormuz yang merupakan jalur

strategis perdagangan internasional. Kekayaan alam minyak dan gas yang dimiliki

oleh Iran membuat Iran menjadi salah satu negara terbesar pengekspor minyak

(www.eia.gov). Negara-negara di dunia mengimpor minyak dari Iran, baik negara

berkembang maupun negara maju. Karena banyak negara-negara di dunia

mengandalkan minyak dari Iran, maka Iran perlu mengamankan cadangan minyak

tersebut. Minyak mentah dinilai Iran sebagai nilai yang penting untuk dipelihara

demi terjaminnya kebutuhan dalam negeri untuk generasi-generasi berikutnya

(www.overpopulation.org). Sebagai alternatif untuk menjaga cadangan minyak

tersebut, Iran mengembangkan tenaga nuklir sebagai sumber energi yang saat ini

menjadi sumber energi listrik di wilayahnya (www.iran-si.org)

Iran memang sudah lama menjadi perbincangan di kalangan masyarakat

internasional khususnya Amerika Serikat1 dan sekutunya terkait program

pengembangan nuklir tersebut (Wibisono 2011, h.3). Terbukti sejak tahun 2003,

AS telah melakukan penekanan terhadap IAEA agar melakukan pemantauan

terhadap pengembangan industri energi atom Iran yang dicurigai menjadi senjata

pemusnah massal (Jamaan 2007, h.11). Namun, AS bersikeras agar Iran berhenti

1 Selanjutnya disingkat AS

Page 14: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

2

membangun proyek instalasi nuklirnya karena di khawatirkan akan kembangkan

sebagai senjata pemusnah massal. Ketegangan itu tidak semata-mata terjadi antara

Iran dengan negara-negara Barat, akan tetapi juga antara Iran dengan badan-badan

internasional, seperti Perserikatan Bangsa Bangsa2 dan Internasional Atomic

Energy Agency3. bahkan AS, mengajak negara-negara Eropa (Perancis, Jerman

dan Inggris) (Kimberly dan Eckert, h.1) untuk menghentikan program nuklir Iran

dan memberikan sanksi kepada negara itu. Mereka mempertanyakan akuntabilitas

Iran dalam program pengembangan nuklirnya (Utomo 2007, h.13). Akan tetapi,

IAEA tidak dapat membuktikan bahwa Iran sedang memproduksi senjata nuklir,

oleh karenanya IAEA menggantung kasus ini. Pada tahun 2006, Amerika Serikat

kembali menekan IAEA untuk memaksa kasus nuklir Iran ini dilanjutkan ke

Dewan Keamanan PBB4 (Utomo 2007, h.13).

Sebagai tindak lanjut, AS melaporkan kasus tersebut ke IAEA agar

diadakan perundingan yang bertujuan mendorong Iran untuk menghentikan

program nuklirnya. Selanjutnya, perundingan antara Iran dengan lima anggota

tetap DK-PBB digelar di Istanbul pada Januari 2011. Namun, perundingan

tersebut tidak memberikan hasil yang signifikan, bahkan Iran menolak untuk

menghentikan program nuklir (www.irib.ir). Setelah mengalami kebuntuan

perundingan tersebut, akhirnya tanggal 25 Desember 2011, Amerika Serikat resmi

menjatuhkan sanksi terhadap Iran yang bertujuan untuk mencegah negara-negara

lain mengimpor minyak dan melakukan transaksi dengan Bank Sentral Iran

(www.bbc.com). Namun kali ini usaha yang dilakukan AS terlihat lebih serius 2 Selanjutnya disingkat PBB

3 Selanjutnya disingkat IAEA

4 Selanjutnya disingkat DK-PBB

Page 15: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

3

lagi dengan melibatkan banyak negara. AS berhasil mendesak IAEA dan

melanjutkannya ke DK-PBB serta mengajak Uni Eropa untuk ikut mengembargo

ekspor minyak dan sumber daya Iran lainnya. Sehingga DK-PBB mengeluarkan

beberapa resolusi terkait sanksi kepada Iran, seperti pembekuan keuangan,

pelarangan ekspor impor minyak dan senjata, serta pelarangan perjalanan 5

pejabat Iran tahun 2008 (Rajagukguk 2009, h.41).

Kondisi ini melahirkan respon Iran yang dipimpin oleh Ahmadinejad yang

dikenal anti AS dan langsung menggelar kegiatan militer di Perairan Selat

Hormuz. Latihan militer Iran langsung dipimpin oleh Komandan Angkatan Laut

Iran, Habibollah Sayyari. Kegiatan berlangsung di perairan seluas 2,5 juta

kilometer persegi yaitu di Selat Hormuz, Teluk Oman, dan Samudra Hindia

(www.cnn.com). Selanjutnya penjelasan resmi mengenai militer Iran seperti

dikutip, kantor berita IRNA (kantor berita resmi negara Iran) dan pada tanggal 27

Desember 2011, menyebutkan Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi

mengancam akan menutup Selat Hormuz. Hal ini berimplikasi terhadap kenaikan

harga minyak yang melonjak hingga 2% melewati 100 dollar per barrel

(money.cnn.com). Pada tanggal 3 Januari 2012, Iran akan memblokir rute ke

dunia yang paling strategis dan penting untuk ekspor impor minyak lewat jalur

Selat tersebut (www.reuters.com).

Selat Hormuz merupakan bagian dari teritori Iran. Selat ini merupakan

satu-satunya jalur laut dari Teluk Persia ke laut terbuka, yang membuat selat

tersebut menjadi salah satu kawasan yang paling strategis dalam perdagangan

dunia (www.cia.gov). Kapal-kapal tanker dari negara-negara produsen minyak di

Page 16: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

4

Teluk Persia yaitu Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab yang

melewati selat Hormuz sebagai jalur perdagangan. Kapal-kapal tersebut, diperoleh

dari Energy Information Administration5 yang membawa sekitar 20% minyak

dunia dalam satu hari dapat mencapai 17 juta per barel (EIA 2014, h.4).

Iran sebagai negara yang mempunyai hak atas kedaulatan Selat Hormuz

memiliki kepentingan berdasarkan batas-batas di wilayah selat tersebut. Pertama,

kepentingan ekonomi. Iran mengekspor minyak yang merupakan kebutuhan

negara-negara di dunia. Kapal-kapal tanker pembawa minyak Iran melewati selat

tersebut. Selain itu, banyak kapal-kapal tanker pembawa minyak dari negara-

negara Timur Tengah lainnya yang melewati jalur tersebut. Kedua, kepentingan

pertahanan. Dilihat dari konsep kewilayahan boundary yang menunjukkan batas

asli yaitu batasan seperti gunung, air sungai, danau dan lain-lain, maka Iran

berhak mempertahankan Selat Hormuz sebagai batas asli wilayahnya yang sah.

Ketiga, kepentingan keamanan, Iran merasa perlu melindungi Selat Hormuz dari

berbagai hal yang mungkin mengancam keamanan. Apabila salah satu keamanan

wilayahnya terancam maka itu merupakan ancaman bagi seluruh negara.

Habibollah Sayyari menjelaskan bahwa latihan militer yang dilakukan Iran

adalah persiapan untuk melindungi wilayah teritorial Iran. Selain itu, latihan

perang tersebut juga bertujuan untuk mengamankan jalur logistik ekonomi Iran,

terutama jalur keluar-masuk kapal pengangkut minyak. Iran memperingati ke

setiap kapal yang melintas agar menghindari jalur yang digunakan untuk latihan

5 Selanjutnya disingkat EIA

Page 17: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

5

angkatan laut Iran (www.dailmail.co.uk). Sayyari membantah latihan ini adalah

provokasi Iran bagi negara lain.

Namun, AS merasa latihan militer Iran sebagai bentuk ancaman karena

dilakukan di Selat Hormuz yang merupakan jalur perdagangan internasional.

Latihan militer yang dilakukan Iran memberikan dampak terganggunya

pengiriman minyak ke negara-negara Barat dan perekonomian dunia.

Ketergantungan AS pada impor minyak dari Timur Tengah tumbuh pesat selama

empat dekade terakhir, dari 10% pada tahun 1970 menjadi 65% pada akhir 2004.

Hal itu membuat AS bersikap atas tindakan yang dilakukan Iran dengan

mengeluarkan sanksi lain dan mengadakan latihan militer di Teluk Persia.

Pentagon kemudian mengirim satu kapal induk dan satu kapal yang dilengkapi

rudal jelajah untuk melintasi Selat tersebut, di dalam zona latihan perang AL Iran.

Tidak hanya militer, AS memberikan sanksi baru dengan mengikutsertakan

negara-negara Barat untuk mengembargo Iran serta mengisolasi Iran dari dunia

internasional. Hal ini dilakukan sebagai balasan karena Iran mengancam akan

menutup Selat Hormuz jika negara-negara Barat berkeras melanjutkan sanksi

ekonomi (www.skalanews.com).

Selanjutnya, Iran dan AS dalam jangka waktu awal terhitung sejak 28

Desember 2011 saling menunjukkan kekuatan militer masing-masing di sekitar

Selat Hormuz (www.wsj.com). Angkatan laut Iran dengan 17.000 personil,

bertugas untuk mempertahankan kepentingan-kepentingan Iran di Samudra India

dan tempat lain (www.antaranews.com). Pasukan lepas pantainya enam fregat

kecil (kapal berukuran sedang) dan perusak, dan tiga kapal selam yang disebut

Page 18: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

6

Kelas Kilo Project 363 buatan Rusia. Selain itu, Iran juga mengirim satuan

angkatan laut dari pasukan elit bernama Sepah Pasdaran yang bertugas

mempertahankan perairan Iran di Selat Hormuz (www.antaranews.com).

Fenomena tersebut pada akhirnya menyebabkan terjadinya ketegangan

antara Iran dan AS di selat Hormuz. Berdasar penjelasan di atas, skripsi ini akan

menganalisa apa yang menjadi faktor-faktor yang mendorong Amerika Serikat

untuk mensikapi kegiatan militer Iran di Selat Hormuz.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian yang akan dijawab, yaitu ;

“Bagaimana sikap Amerika Serikat terhadap Iran di masa Ahmadinejad

berkaitan dengan kegiatan militer yang dilakukan Iran di Selat Hormuz

tahun 2011-2013?“

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, diantaranya :

1. Mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena bagaimana

respon Amerika Serikat terkait latihan militer Iran di Selat Hormuz

secara ilmiah

2. Memberikan gambaran apa yang terjadi pada kasus latihan militer

Iran di Selat Hormuz.

Page 19: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

7

3. Menjelaskan kasus tersebut melalui konsep-konsep turunan seperti

kepentingan nasional, keamanan, deterrence, dan dilemma

keamanan

Adapun manfaat dari penelitian ini, diantaranya:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para peneliti

dalam mengkaji fenomena-fenomena Hubungan Internasional yang

terjadi dikawasan Timur Tengah khususnya menyangkut masalah

kegiatan militer Iran di Selat Hormuz.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa

tambahan informasi dan data awal bagi studi-studi selanjutnya

tentang Timur Tengah, khususnya tentang hubungan Iran dan AS.

3. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk memberikan masukan

mengenai mengapa kegiatan latihan militer Iran di Selat Hormuz

bisa terjadi.

1.4 Tinjauan Pustaka

Terdapat penelitian sebelumnya yang turut menjadi acuan sekaligus

referensi dalam menganalisa kasus ini. Wibisono menjelaskan mengenai isu nuklir

Iran yang sudah lama menjadi perbincangan di kalangan masyarakat internasional.

Amerika Serikat bersikeras agar Iran berhenti membangun proyek instalasi

nuklirnya karena dikhawatirkan akan menggunakannya sebagai senjata pemusnah

massal (Wibisono 2011, h.4).

Page 20: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

8

Wibisono menggunakan pendekatan Neo-realis dan tiga konsep turunan

seperti kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, keamanan internasional.

Menurutnya, dalam pemahaman Neo-realis yang menganggap bahwa tatanan

system internasional berada dalam kondisi anarkis, sehingga negara-negara

dominan akan muncul untuk terlibat dalam suatu sengketa internasional untuk

menunjukan dan mendistrisbusikan kemampuan unit dalam sistem (Wibisono

2011, h.7). Ia juga meyakini bahwa setiap kebijakan-kebijakan luar negeri yang

akan diambil oleh suatu negara mengacu kepada kepentingan nasional (Wibisono

2011, h.8).

Rajagukguk pada tahun 2009 juga menjelaskan program nuklir Iran telah

berjalan selama puluhan tahun, namun sempat tertunda saat terjadi revolusi di

Iran. Awal mula dilakukan pengembangan terhadap nuklir Iran mendapat

dukungan Amerika yang saat itu menjadi sekutu Iran. Amerika Serikat

memberikan sokongan dana kepada Iran untuk melakukan penelitian. Setelah

revolusi terjadi di Iran, hubungan Iran dan Amerika Serikat memburuk yang

berimplikasi pada dihentikannya pengembangan program nuklir di Iran

(Rajagukguk 2009, h.32).

Pada masa pemerintahan Rafsanjani pengembangan nuklir Iran pun

dilanjutkan. Pemerintahan Rafsanjani berpandangan bahwa mengembangkan

nuklir maka dapat membantu perekonomian di Iran. Akan tetapi AS menentang

pengembangan lanjutan program nuklir yang dilakukan Iran tersebut. namun

demikian, kekuatan nuklir mulai digunakan oleh Iran untuk kepentingan damai,

yaitu sebagai pembangkit listrik dan medis (Rajagukguk 2009, h.28).

Page 21: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

9

Pengembangan nuklir di Iran yang diklaim memiliki tujuan damai telah

telah berlangsung selama kurang lebih 50 tahun lamanya. Namun, AS mecurigai

Iran bertujuan untuk hal lain yang dapat mengancam dunia. Untuk mencegah

kekhawatiran mengenai tenaga nuklir, pada 12 Juni 1968 dibuat perjanjian yang

bertujuan untuk mecegah penyebaran tenaga nuklir dan teknologi senjata yang

dikenal dengan perjanjian Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) yang

ditandatangani 189 negara (Rajagukguk 2009, h.33).

Perbedaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu terletak

pada periode tahun penelitian dan fokus pembahasan yang lebih dilihat dari sisi

AS. Penelitian ini membahas kelanjutan dari kedua penelitian tersebut dengan

masa pemerintahan yang berbeda juga serta analisa sikap Amerika dalam

menghadapi kegiatan militer Iran.

1.5 Kerangka Teori

Dalam menjawab rumusan masalah yang ada dapat dipahami terlebih

dahulu paham Realis yang sudah mendominasi studi HI kurang lebih selama

empat pulah tahun. Isu mengenai keamanan internasional menjadi asumsi utama

kaum Realist yang melihat sistem internasional yang dipengaruhi oleh power dan

kepentingan nasional. Dimana konsep tersebut dapat diaktualisasikan dalam

bentuk persenjataan atau kapabilitas militer suatu negara. Dasar normatif Realis

yaitu bahwa keamanan nasional dan kelangsungan hidup merupakan nilai utama

dalam proses pengambilan kebijakan luar negeri sebuah negara (Jackson dan

Sorensen 1999, h.89) seperti apa yang pernah dikemukakan Thomas Hobbes,

Page 22: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

10

bahwa dunia selalu disertai oleh kondisi tidak aman sehingga berakar pada

keadaan anarki internasional (Jackson dan Sorensen 1999, h.97). Terdapat

beberapa konsep yang digunakan. Konsep-konsep tersebut terdiri dari konsep

Kepentingan Nasional, konsep Keamanan Nasional, konsep Detterence dan

konsep Dilema Keamanan.

1.5.1 Konsep Kepentingan Nasional

Sepanjang sejarah perkembangan Hubungan Internasional di era modern,

negara-negara tidak mengakui adanya kekuasaan yang lebih tinggi daripada

mereka sendiri. Maka jelaslah bahwa negara merupakan suatu entitas yang

merumuskan kepentingan mereka sendiri, sekaligus menentukan bagaimana

mereka akan mencapai berbagai kepentingan tersebut. Kepentingan negara disebut

juga kepentingan nasional (national interest), karena itu kepentingan nasional

suatu negara tidak dapat ditafsirkan secara eksplisit. Konsep National Interests

sangat penting untuk menjelaskan dan memahami perilaku internasional, konsep

ini merupakan dasar dalam menjelaskan perilaku luar negeri suatu negara.

Konsep kepentingan nasional sebagaimana diungkapkan oleh Morgenthau,

seorang tokoh realis studi Hubungan Internasional, mencoba mempersamakan

kepentingan nasional dengan power yang ingin dicapai suatu negara dalam

hubungan internasional. Dengan kata lain, hakikat dari kepentingan nasional

menurut Morgenthau adalah power (pengaruh, kekuasaan dan kekuatan)

(Morgenthau 1985, h.4).

Kemudian K.J. Holsti mengidentifikasikan national interest kedalam tiga

klasifikasi:

Page 23: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

11

1. Core-values atau sesuatu yang dianggap paling vital bagi negara

dan menyangkut eksistensi suatu negara.

2. Middle-range objective, hal ini termasuk bagian kebutuhan untuk

memperbaiki perekonomian.

3. Long-range goals merupakan sesuatu yang ideal, seperti keinginan

mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia (Holsti 1998, h.106-

109).

Holsti (Holsti 1983, h.136-137) mengatakan sebuah interaksi dalam

hubungan internasional adalah untuk mencapai kondisi yang strategis dan

mendapatkan keuntungan maksimal, maka segala bentuk aksi-reaksi yang

dilakukan oleh negara pasti pada dasarnya tujuan agar bagaimana hubungan yang

terjalin dengan aktor lain bisa memberikan timbal balik yang positif bagi

negaranya. Dengan demikian, tidak ada hubungan internasional yang dijalin oleh

suatu negara tanpa sebuah pertimbangan yang baik karena negara tidak akan

melakukan sebuah interaksi atau menjalin hubungan dengan negara lain ketika

tidak ada feedback yang bisa dicapai.

Sedangkan menurut Donald E.Nuecgterlein (1979), konsep kepentingan

nasional terdiri dari 4 konsep dasar, yaitu :

1. Kepentingan pertahanan, yaitu kepentingan bagi negara yang

menyangkut perlindungan terhadap warga negaranya dan sistem

politiknya dari ancaman negara lain baik berupa intervensi maupun

propaganda.

Page 24: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

12

2. Kepentingan ekonomi, yaitu kepentingan pemerintah dalam

meningkatkan perekonomian negara melalui hubungan ekonomi

dengan negara lain.

3. Kepentingan tata internasional, yaitu kepentingan negara untuk

mempertahankan atau mewujudkan sistem politik dan ekonomi

yang menguntungkan bagi negaranya.

4. Kepentingan ideologi, yaitu kepentingan untuk mempertahankan

atau melindungi negaranya dari ancaman ideologi negara lain.

(h.75)

Setiap negara sebagai pengambilan keputusan luar negeri memperhatikan

kemampuan dua sumber daya potensial, yaitu kapabilitas ekonomi dan militer

dalam suatu negara (Pribadi et al 2010, h.94). Kapabilitas militer dan ekonomi

menentukan perilaku eksternal negara, sebab negara yang memiliki sumber

ekonomi dan militer yang tinggi dapat memaksakan kehendaknya ke negara lain

(Nuechterlein 1979, h.75). Negara dengan kemampuan yang demikian besar akan

memiliki posisi tawar yang kuat dalam hubungan internasional, dan pada

umumnya dapat mendikte negara lain untuk melakukan sesuatu yang dikendaki

oleh negara tersebut. Di lain pihak, negara dengan kapabilitas ekonomi dan militer

yang standar, biasanya cenderung melakukan tindakan yang tidak terlalu kuat.

Negara seperti ini, biasanya hanya memberikan dukungan politik saja, tetapi tidak

pada tataran ekonomi atau militer karena masih rendahnya kemampuan yang

dimiliki oleh negara (Pribadi et al 2010, h.94).

Page 25: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

13

Kepentingan nasional juga dapat dijelaskan sebagai tujuan fundamental

dan faktor penentu akhir yang mengarahkan para pembuat keputusan dari suatu

negara yang secara khas merupakan unsur-unsur pembentuk kebutuhan negara

paling vital, seperti pertahanan, keamanan, dan militer serta kesejahteraan

ekonomi (Roy&Jack Plano 1999, h.106-109).

Dua negara yang dianalisa dalam skripsi ini memiliki dan mengedepankan

setiap kepentingan nasionalnya. Iran merasa perlu melindungi Selat Hormuz

karena AS telah berupaya untuk menjatuhkan Iran dalam bentuk tuduhan serta

intervensinya dalam setiap resolusi PBB, yang tentu saja sangat memberatkan

Iran. Iran berusaha melindungi hak-haknya dan kepentingan-kepentingannya

sebagai suatu entitas negara yang berdaulat. Begitupun dengan AS yang juga

mengedepankan kepentingan nasionalnya, yakni keinginan AS agar pasokan

minyak dari negara-negara Timur Tengah tetap terjamin dengan melewati jalut

Selat Hormuz tersebut serta mempertahankan superioritasnya di seluruh dunia.

Kepentingan-kepentingan ini saling berbenturan, kedua negara berusaha untuk

mengamankan wilayah Selat Hormuz tersebut. Namun Iran mengawalinya dengan

menggelar latihan militer di perairan Selat Hormuz.

Selain itu, buruknya hubungan antara Iran dan AS berimbas pada faktor

ekonomi. AS berupaya melemahkan perekonomian Iran. Salah satunya dengan

melobi DK-PBB untuk mejatuhkan sanksi terhadap Iran. Pada 2007, DK-PBB

mengeluarkan resolusi 1747 yang membatasi Iran untuk memperoleh bantuan

keuangan.

Page 26: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

14

1.5.2 Konsep Geostrategis

Menurut Zbigniew (Brzezinski 1998, h.36), geostrategis adalah arah

dari kebijakan luar negeri suatu negara. Geostrategis lebih menggambarkan

negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya dengan memproyeksikan

kekuatan militer dan mengarahkan aktivitas diplomatik. Geostrategi bisa

diartikan sebagai perumusan strategis suatu negara dengan memperhitungkan

geografi negara dalam menentukan kebijakan, tujuan untuk mencapai

kepentingan nasional negara tersebut. Geostrategi mengamankan akses ke rute

perdagangan tertentu melalui teluk, selat dan laut. Hal ini membutuhkan

kehadiran militer sebagai pengontrol, Menurut Jim Joo Jock, geostrategi

dipakai dalam kerangka regional dimana sejumlah faktor-faktor geografik

untuk mempengaruhi atau memberikan keuntungan terhadap pihak lawan atau

menghalangi rencana maupun tindakan politik atau militer suatu negara

(Brzezinski 1998, h.37-38).

1.5.3 Konsep Keamanan Nasional

Menurut Buzan (Buzan 2007, h.112). dalam bukunya yang berjudul

‗Peoples, States and Fear: An Agenda for International Security Studies in the

Post Cold War Era‟ disebutkan bahwa, ‖Diskusi mengenai keamanan haruslah

berada pada tataran menengah dan tidak dapat diletakkan dalam kerangka

indvidu ataupun sistem secara keseluruhan” . Buzan juga menegaskan bahwa

konsep keamanan harus menentukan referent object yaitu negara serta keamanan

berkaitan dengan masalah kelangsungan hidup (survival). Isu-isu yang

Page 27: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

15

mengancam kelangsungan hidup suatu kolektif atau prinsip-prinsip yang dimiliki

oleh unit-unit tertentu akan dipandang sebagai ancaman eksistensial (Buzan 2007,

h.112).

Buzan membagi keamanan kedalam lima kategori, yaitu politik, ekonomi,

militer, sosial dan lingkungan. Buzan menyatakan bahwa sebagian ancaman yang

muncul melibatkan banyak faktor yang sangat rumit dan menyebabkan

ketidakpastian akan akibat langsung yang ditimbulkan, akan tetapi hal yang paling

penting sangat tergantung pada masing-masing negara dalam mengalokasikan

ancaman-ancaman tersebut pada keamanan nasional mereka dan mengantisipasi

akibat yang ditimbulkan oleh ancaman dan kerawanan baik internal maupun

eksternal (Buzan 2007, h.113).

Bila diterapkan dengan situasi yang dialami oleh Iran, dapat dilihat posisi

Iran sebagai referent object seperti yang dikatakan Buzan. Dengan demikian, Iran

adalah pemilik wilayah perairan selat Hormuz yang bertahan dari ancaman AS

dan sekutunya dan menjadi objek yang harus melindungi dirinya melalui

kebijakan keamanan. Begitupun dengan AS, melihat keamanan berkaitan dengan

masalah kelangsungan hidup (survival). Menurut analisa Buzan, kondisi ini akan

mendorong baik AS maupun Iran. Untuk memandang hal ini sebagai ancaman

eksistensial.

1.5.4 Konsep Detterence

Menurut Patrick M. Morgan dalam bukunya Detterence Now (2003),

detterence adalah sebuah praktek lama dalam politik internasional. Konsep

Page 28: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

16

tersebut telah ditentukan oleh cukup banyak pemikiran dan studi, walapun sampai

sekarang konsep tersebut tidak mudah untuk dipahami dan dijelaskan. Detterence

merupakan salah satu dari konsep diplomasi dan militer.

Konsep ini merupakan strategi militer yang berkembang pada era Perang

Dingin yang merupakan kondisi dimana para aktor superpower saling melakukan

pencegahan dalam perang formal yang frontal, yaitu dengan dimilikinya senjata

pembunuh massal, senjata nuklir, oleh para aktor super power (AS) (Morgan

2003, h.12). Sedangkan menurut Alexander L. George dan Richard Smoke,

detterence dapat diartikan sebagai serangkaian persuasi yang dilakukan oleh pihak

pertama kepada pihak kedua agar pihak pertama melakukan keinginan pihak

kedua (Seperti dikutip oleh Dougherty dan Pfaltzgraff 1996, h.61). Detterence

hanya dapat dilakukan dalam keadaan damai walaupun keadaan damai ini

diperlukan agar terror yang dilancarkan dapat mencapai sasaran (Strategic

Detterence, Military Defense, and Compliance).

Tindakan Amerika Serikat membangun pangkalan militer ke lima di

Bahrain merupakan praktek detterence yang ditujukan untuk negara Iran agar Iran

mau mematuhi segala bentuk resolusi-resolusi yang telah dikeluarkan oleh PBB.

Begitupun Iran mengeluarkan pernyataan akan menutup Selat Hormuz dan

dilanjutkan dengan latihan militer di Perairan Selat Hormuz yang ditunjukkan

agar AS dan sekutunya dapat melihat keberanian dan eksistensi Iran dalam

konstelasi Politik Internasional.

1.5.5 Konsep Dilema Keamanan

Page 29: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

17

Konsep dilema keamanan sering digunakan untuk menjelaskan berbagai

fenomena hubungan khususnya keamanan, pertama kali digunakan pada tahun

1951 oleh John Herz dalam tulisannya Political Realism and Political Idealism

(dikutip oleh Collins 2000, h.3). Menurut Herz dilema keamanan tidak

sepenuhnya terjadi dan mampu menjelaskan konflik dunia internasional (Seperti

dikutip oleh Jervis, 1997, h.60). Security dilema merujuk pada suatu kondisi

negara yang meningkatkan keamanan nasionalnya dengan menambah kapabilitas

pertahanannya memberi dampak pada munculnya rasa terancam (ancaman)

terhadap negara lain. Hal itu kemudian memicu negara lain untuk meningkatkan

kemampuan pertahanan militernya juga, kondisi ini akhirnya menyebabkan

menurunnya atau berkurangnya tingkat keamanan itu sendiri (lead to a net

decrease in security) (Butfoy 1996,h 1-2). Pendapat lain juga dikemukakan oleh

Robert Jervis, yang mengelaborasi konsep security dilemma, diantaranya yaitu

(Jervis 2012, h.117) :

1. Permasalahan struktural menjadi dasar terjadinya dilema keamanan;

2. Negara merasa terancam akibat ketidakpastian tujuan negara lain baik

pada masa sekarang ataupun yang akan datang, sehingga hal ini yang

membentuk dilema keamanan;

3. Dilema keamanan cenderung merugikan karena menyebabkan terjadinya

hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya menurunnya kapabilitas keamanan

itu sendiri;

4. Dilema keamanan juga dapat menghasilkan hal terburuk yang tidak

diinginkan seperti perang;

Page 30: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

18

5. Dilema keamanan dapat menjadi penyebab terjadinya perang, namun tidak

semua perang terjadi karena kondisi dilema keamanan;

6. Dinamika dilema keamanan terletak pada intensitas dilema keamanan

yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik material/fisik ataupun

psikologikal.

Selain beberapa aspek tersebut, terdapat faktor mendasar lain yang dapat

menyebabkan timbulnya dilema keamanan, seperti faktor fisik atau materil

(teknologi, geografi) dan juga faktor psikologis, yaitu kesalahpahaman yang

terjadi antar actor (Tarumanegara 2012, h.31).

Dengan menggunakan logika security dilemma dapat dipahami bahwa

latihan militer Iran di perairan Selat Hormuz sebagai suatu sinyal tindakan ofensif.

Dalam analisa teori defense realism Iran melakukan tindakan mempertahankan

diri yang bertujuan memaksimalkan keamanan untuk meminimalisir resiko dari

lawan (Tang 2010, h.16-22), yang dalam hal ini adalah sanksi dari AS. Iran

mengirim satu kapal induk dan satu kapal yang dilengkapi rudal jelajah untuk

melintasi Selat Hormuz di dalam zona latihan perang Angkatan Laut Iran.

Sedangkan, AS merasa terancam dengan adanya latihan militer Iran yang telah

menciptakana rasa tidak aman. Kondisi ini merupakan ―tindakan dan respon‖

yang berulang dimana tindakan sanksi internasional yang disponsori AS telah

melahirkan respon Iran yang menggelar aksi militer di selat Hormuz, kemudian

respon ini memicu kembali respon AS yang membalas dengan aksi militer serupa.

Page 31: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

19

Sanksi AS

kepada Iran

Input Output

Feedback Output

Sumber:Easton 1984, h.395

Dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa AS memberikan sanksi keapada

Iran yang dicurigai mengembangkan senjata pemusnah massal. Amerika Serikat

sebagai negara yang melakukan penekanan terhadap DK-PBB dan IAEA untuk

membantu memberikan sanksi terhadap Iran agar menghentikan program

nuklirnya dan akhirnya, sanksi diberikan kepada Iran oleh DK-PBB atas tekanan

yang dilakukan AS karena dituduh melakukan pembuatan program nuklir secara

tidak transparan. Iran meresponnya dengan mengancam akan menutup Selat

Hormuz dengan melakukan latihan militer di Selat tersebut.

Melihat situasi di Selat Hormuz yang semakin mengkhawatirkan, maka

AS tidak memiliki pilihan lain selain untuk merespon secara militer terhadap

ancaman Iran di Teluk Persia. Namun, AS tidak mengakui latihan militernya

sebagai reaksi dari ancamanan kemananan Iran melainkan latihan militer AS

adalah bagian dari agenda yang telah direncanakan sejak lama. Dalam skripsi ini

Respon Iran

melakukan

Latihan Militer di

Selat Hormuz

Kepentingan

Ekonomi dan

Geopolitik Amerika

Serikat

Respon AS

melakukan

Latihan Militer di

Teluk Persia

Page 32: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

20

akan dijelaskan mengenai kepentingan AS merespon latihan militer Iran yaitu

Geostrategi dan ekonomi yang menjadi tujuan utama AS, menginginkan Iran

sebagai negara yang patuh untuk menghentikan program nuklirnya dan hegemoni

AS sebagai negara super power di dunia internasional.

1.6 MetodePenelitian

Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan.

Menurut Neuman (2007, h.3) dalam bukunya yang berjudul Basic of Social

Research Qualitative and Quantitative Approaches ―pendekatan secara kualitatif

adalah sebuah proses dimana peneliti mengkombinasikan seperangkat pinsip-

prinsip, pandangan ide-ide dengan praktek-praktek social yang kolektif melalui

serangkaian teknik dan strategi untuk menghasilkan pengetahuan. Selain itu,

peneliti diwajibkan memiliki integritas personal, toleransi atas ambiguitas serta

berinteraksi dengan pihak lain‖[(Neuman 2007, h.3)].

Menurut Rob dan Crawford penelitian kualitatif merupakan metode

penelitian yang mengandalkan data dari pengumpulan, analisis dan interpretasi

data yang berbentuk non-statistik. Selain itu, terdapat tiga teknik pengumpulan

data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, wawancara dan dokumen (di kutip

oleh Creswell 994, h.149).

Selain itu, penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian

yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena

yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena yang direkayasa manusia

(Sukmadinata 2006, h.72). Dalam penelitian deskriptif peneliti tidak melakukan

Page 33: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

21

manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel atau

merancang sesuatu, tetapi berusaha menggambarkan dengan jelas semua kegiatan,

keadaan, kejadian, dan aspek-aspek sebagaimana adanya.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penulis akan berupaya untuk

memperoleh data sekunder dari beberapa sumber seperti Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Universitas Indonesia serta Freedom

Institute untuk menganalisis data tersebut.

Page 34: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

22

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

1.1 Pernyataan Masalah

1.2 Pertanyaan Penelitian

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4 Tinjauan Pustaka

1.5 Kerangka Teori

1.6 Metodologi Penelitian

1.7 Sistematika Penulisan

BAB II Pengembangan Militer Iran dan Latihan Militer Iran di Selat

Hormuz (2011-2012)

2.1 Program Nuklir Iran 1960-2011

2.2 Kebijakan Modernisasi Militer Iran

2.3 Ahmadinejad Di Mata Internasional

2.4 Kegiatan Militer Iran di Selat Hormuz

BAB III Kepentingan Amerika Serikat dalam Merespon Latihan Militer

Iran di Selat Hormuz

3.1 Kebijakan Amerika Serikat Di Masa George W Bush

3.2 Kebijakan Amerika Serikat Di Masa Obama

3.3 Kepentingan Geopolitik

3.4 Kepentingan Ekonomi

3.4.1 Kebutuhan Energi dan Jalur Perdagangan

BAB IV Sikap Amerika Serikat Terhadap Iran Di Masa Ahmadinejad

Berkaitan Militer Iran di Selat Hormuz

Page 35: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

23

4.1 Nilai Strategis Selat Hormuz bagi Iran dan Barat

4.2 Latihan Militer Amerika Serikat di Teluk Persia

4.2.1 Usaha Amerika Serikat Mendorong DK-PBB

Mengeluarkan Resolusi

4.2.2 Isolasi Internasional

4.2.3 Sanksi Industri Petrokomia kepada Iran

BAB V Penutup

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Page 36: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

24

BAB II

Pengembangan Militer Iran dan Latihan Militer Iran di Selat Hormuz

(2011-2012)

Bab ini memaparkan aspek-aspek yang melatar belakangi terjadinya

kegiatan militer Iran di Selat Hormuz. Pembahasan diawali dengan sejarah

perkembangan program nuklir Iran serta militer Iran serta masa pemerintahan

Ahmadinejad yang anti Barat. Selain itu, bab ini juga melihat sikap dari AS terkait

program nuklir Iran dan sikap AS mendorong sekutu-sekutunya termasuk IAEA

dan DK-PBB untuk menekan Iran menghentikan program nuklirnya.

2.1 Program Nuklir Iran 1960-2011

Pengembangan teknologi nuklir Iran telah dilakukan sejak Iran dipimpin

oleh Mohammad Reza Shah Pahlevi pada tahun 1960 (Ansari 2008, h.80). Pada

masa pemerintahan Shah Pahlevi, Iran mengalami masa kejayaan pada sektor

ekonomi. Tingkat pertumbuhan ekonomi berjalan dengan cepat dan Shah Pahlevi

ingin sekali melihat Iran menembus batas Peradaban Akbar6 di dalam masa

hidupnya. Shah Pahlevi ingin menggelar kekuatan komersialnya dengan membeli

saham di berbagai perusahaan Barat, termasuk Mercedes Benz dan Krupp di

Jerman Barat. Semua investasi ini semakin memperkuat ikatan Barat dan elite

Shah Pahlevi sekaligus memastikan bahwa Iran menikmati keuntungan finansial

6 Peradaban Akbar adalah ambisi Shah Pahlevi yang memusatkan perhatiannya pada modernisasi

dan pembentukan pemerintahan terpusat yang kuat, mengandalkan angkatan bersenjata dan

birokrasi modern (Winingsih 2009, h.32). Pada masa kepemimpinan Shah Pahlevi yang lebih pro-

Barat terutama AS. Iran menjadi negara yang mengatur/berperan penting dikawasan (Ehteshami

dan Raymond 2002, h.283).

Page 37: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

25

dan tentu saja politik. Diantara salah satu pengembangan paling signifikan adalah

teknologi nuklir (Ansari 2008, h.80).

Projek ini diawali ketika Shah Pahlevi melakukan kunjungan ke Inggris

pada tahun 1972 dan bertemu dengan Lord Rostchild ( Kepala Central Policy

Review Unit tahun 1972) mengungkapkan jika Iran ingin memiliki teknologi yang

setara dengan Inggris dan AS. Tidak lama kemudian, AS terlibat dalam

pengembangan teknologi nuklir yang diniatkan sebagai langkah diversifikasi

pasokan listrik Iran, dengan harapan Iran dapat melepas lebih banyak lagi minyak

untuk dijual ke luar negeri. Setelah itu pada tahun 1974, AS menandatangani

sebuah kesepakatan 10 tahun untuk mensuplai 112g Plutonium, dimana 104g

merupakan fissile isotope7 yang dipakai sebagai sumber energi pengembangan

nuklir (www.nsarchive.gwu.edu).

Shah Pahlevi pada masa kekuasaannya bermimpi membuat Iran menjadi

salah satu kekuatan militer konvensional terkuat di dunia, dan AS memfasilitasi

ambisi itu dengan menunjuk Iran sebagai aliansi militer utama di Teluk Persia8

dengan menggunakan sistem keamanan Barat di Timur Tengah (Ehteshami dan

Hinnebusch 1997, h.29). Keinginan utamanya adalah menjadikan Iran sebagai

negara yang tunduk dengan AS, namun banyak kalangan di Iran memandang

penunjukan rezim Shah Pahlevi ini sebagai tanda tunduknya Iran sepenuhnya

pada AS dan juga hilangnya kemerdekaan Iran. Hal ini berimplikasi pada

turunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada rezim Shah Pahlevi (Esposito

1999, seperti dikutip Winingsih 2009 h.31).

7 Bahan kimia yang digunakan dalam proses pengelolahan Uranium.

8 Iran menjadi negara penentu yang mengatur keamanan kawasan sesuai kepentingannya.

Page 38: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

26

Revolusi Islam Iran 1979 yang menjadikan Iran sebagai aktor rasional

yang harus memperhitungkan resiko sepeninggalan Shah Pahlevi (Ehteshami dan

Hinnebusch 2002, h.284). Pada saat itu, AS berhenti mensuplai uranium (Byman

et al 2001, h.34) dan Iran mengalami kehancuran ekonomi sehingga pada masa

Ayatollah Khomeini rekonstruksi ekonomi dilakukan (1979-1989) (Ehteshami

dan Zweiri 2007, h.xiii). Dalam periode ini,, Iran tidak hanya merasakan dampak

penurunan ekonomi tetapi juga mendapat isolasi internasional (Ehteshami dan

Zweiri 2007, h.xiii). Namun pada tahun 1980, Iran tetap mampu membuat

kendaraan tempur, senjata dan sistem rudal. Pada tahun 1990, setidaknya terdapat

sekitar 240 pabrik memproduksi senjata militer di Iran yang memperkerjakan

sekitar 45.000 orang (Ehteshami 1990, h.41).

Pada tahun 1996, di bawah kepemimpinan Presiden Hashemi Rafsanjani

(1989-1997) jajaran menteri yang dipilih memilikir latar belakang pendidikan

Barat dan menolak sejumlah tokoh ulama garis keras untuk masuk dalam jajaran

kabinetnya (Cordesman dan Hashim 1997, h.27). Pengembangan nuklir era

Rafsanjani dilanjutkan karena di Iran telah mengalami krisis energi dan laju

pertumbuhan penduduk yang meningkat. Setelah pengembangan teknologi nuklir

dilakukan kembali, terjadi bencana kebocoran serpihan radiasi dari salah satu

reaktor nuklir di bagian Utara Iran. Akan tetapi, upaya-upaya pengembangan

nuklir tetap dilanjutkan pemerintah Iran meskipun dibayang-bayangi oleh

penekanan AS dari tahun 1980-an sampai dengan 2005 (Ansari 2008, h.108).

Pada masa Presiden Khatami (1997-2005) di tahun 2003, Iran

mendeklarasikan kemampuannya dalam mengembangkan nuklir secara mandiri

Page 39: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

27

muncul (Hikmatul dan Kodimerinda 2012, h.7). Hal tersebut, meyakinkan AS

mengenai dugaan pengembangan senjata pemusnah massal oleh Iran

(www.nti.org). Pernyataan tersebut langsung mendapat respon AS yang berupaya

untuk memojokkan Iran (www.nytimes.com). Presiden AS, ketika itu Bill Clinton,

dalam sebuah pidato kenegaraan menyebut Iran sebagai roué state dan AS ikut

campur dalam proses kerjasama Iran dengan Rusia dengan menekan Rusia

sehingga kerjasama tersebut tidak berjalan lancar karena mendapatkan tekanan

dari Amerika dan Israel (Zahrani 2005, h.3).

Pada akhir tahun 2003, IAEA melaporkan tidak ada bukti pengembangan

teknologi nuklir Iran secara rahasia.Akan tetapi, hal ini tidak menghentikan

tuduhan dari pihak Barat bahwa Iran bertujuan membuat senjata pemusnah

massal. Meskipun demikian Iran bersedia menangguhkan seluruh aktifitas

pengayaan uranium yang sebelumnya melalui rangkaian negosiasi dengan UE3

(Jerman, Inggris, dan Perancis) secara keseluruhan sampai 2006 mulai diaktifkan

kembali (Pratama 2008, h.9).

Pada kepemimpinan Mahmoud Ahmadinejad yang terpilih menjadi

presiden pada tahun 2005, program pengembangan nuklir Iran tetap dilanjutkan.

Dalam pidato kenegaraan April 2006, Presiden Ahmadinejad mengatakan bahwa

―program pengembangan nuklir Iran diaktifkan kembali semenjak vakum dari

masa Presiden Khatami‖ (Kazhim dan Hamzah 2007, h.159) dengan

ditingkatkannya kembali pengembangan nuklir, Ahmadenejad mengatakan:

Page 40: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

28

“…who skeptically by the western world is not the ability Iran producing a

nuclear bomb, considering in the world as this a bomb a kind of is of no

use, but what they fear is independence and knowledge and progress in the

field of youth Iran nuclear”

―…[yang ditakutkan oleh dunia Barat bukanlah kemampuan Iran memproduksi

bom nuklir, mengingat di dunia saat ini bom semacam itu tidak ada gunanya,

melainkan yang mereka khawatirkan ialah kemandirian dan pengetahuan serta

kemajuan pemuda Iran di bidang nuklir]‖ (Labib et al 2006, h.186)

Terdapat empat hal penting yang menjadi alasan Ahmadinejad berpikir bahwa

Iran perlu mengembangkan teknologi nuklir:

1. Pengembangan Teknologi nuklir merupakan hak legal bangsa Iran yang

telah menjadi tuntutan hampir semua rakyat Iran dengan banyaknya

tantangan yang terjadi.

2. Pengembangan teknologi nuklir ditargetkan untuk menjadi teknologi

paling sophisticated dan maju di kawasan. Pengembangan teknologi ini

jelas merupakan ancaman bagi hegemoni Barat yang selalu berusaha

mengekang kemajuan yang ingin dicapai oleh negara-negara di dunia

Islam.

3. Pengembangan teknologi nuklir dengan mudah akan menempatkan Iran ke

dalam kategori sebagai negara maju dengan cepat. Jika Iran berhasil

memanfaatkan teknologi nuklir untuk kebutuhan listriknya, maka Iran

akan mendapatkan beberapa keuntungan ekonomi jangka panjang karena

memiliki cadangan minyak yang besar dan alternatif teknologi nuklir

Page 41: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

29

sehingga membuat Iran menjadi negara yang mandiri dan kaya akan

sumber daya, sedangkan untuk jangka pendek Iran akan mendulang devisa

lebih besar lewat ekspor minyak dan gas yang lebih banyak.

4. Pencapaian sebesar ini pasti akan menjadi stimulan semangat yang besar

bagi rakyat Iran yang telah dirundung berbagai tekanan, embargo, dan

kekangan dunia Barat setelah Revolusi 1979 (Labib et al 2006, h.189 ).

Dalam persoalan nuklir, Ahmadinejad menegaskan bahwa Iran akan tetap

melanjutkan perundingan soal nuklir dan menekankan hak nasional bangsa Iran

untuk melanjutkan program nuklir guna tujuan damai. Ahmadinejad menegaskan

kembali bahwa memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai adalah tuntutan

seluruh rakyat Iran dan pemimpin sebagai wakil rakyat harus berupaya sekuat

tenaga untuk merealisasikan tuntutan tersebut (Hikmatul dan Kodimerinda 2012,

h.1).

Perkembangan nuklir Iran yang terjadi di tahun 1995 dilakukan atas

kerjasama Rusia dengan meneruskan pembangunan empat reaktor nuklir aktif

yang digunakan untuk pengembangan uranium dan plutonium, dan tiga reaktor

nuklir khusus untuk riset teknologi nuklir. Empat reaktor nuklir yang digunakan

untuk pengembangan uranium dan plutonium di antaranya adalah Bushehr,

Natanz, Arak, dan Asfahan, sedangkan tiga reaktor nuklir khusus untuk

melakukan riset teknologi nuklir adalah yang dibangun di Tehran, Yazd, dan

Kharaij (Cordesman 2000, h.9).

Iran juga tunduk di bawah pasal-pasal yang berlaku pada hukum NPT

(Non-Proliferation Treaty). Iran menandatangani saat pertama kali perjanjian

Page 42: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

30

tersebut diresmikan 1 Juli 1968, kemudian diratifikasi pada 2 Februari 1970

(Jahanpour 2007, dikutip Pratama 2008, h.6). Aturan tersebut meyebutkan bahwa

negara-negara di dunia berhak untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk

keperluan damai dan mencegah transfer senjata nuklir pada negara lain (Gogary

2007, h.304). Namun demikian, pengembangan nuklir Iran tetap mendapat kritik

dan tekanan dari AS dan sekutunnya. Walaupun sepenuhnya pengembangan

teknologi Iran telah tunduk dan berada di bawah pengawasan IAEA dan NPT

(Gogary 2007, h.315).

Presiden Ahmadinejad meyakinkan masyarakat internasional bahwa Iran

memang benar-benar membutuhkan penambahan kapasitas listrik yang setiap

tahun meningkat (Gogary 2007, h.315). Jika hanya mengandalkan minyak dan gas

maka dalam jangka panjang Iran akan mengalami krisis energi di tengah lonjakan

harga minyak dunia yang terus meningkat (Labib et al 2006, h.181).

2.2 Kebijakan Moderinisasi Militer Iran

Kebijakan modernisasi militer Iran telah dilakukan pasca perang Irak-Iran

pada tahun 1980-1988. Pada perang Teluk, Iran belum mempunyai senjata militer

yang memadai karena Ayatullah Khomeini tidak meneruskan ambisi Shah Pahlevi

untuk mengembangkan teknologi nuklir tersebut. Iran hanya memiliki rudal-rudal

jarak pendek yang dinamakan Rudal Scud B dengan daya jelajah 300 km dan Scud

C dengan daya jelahah 600 km (Rahman 2003, h.192).

Pengembangan militer Iran pasca perang Iran-Irak naik menjadi 5.77

miliar USD (Byman et al 2001, h.42) dengan perluasan kerjasama yang

Page 43: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

31

melibatkan Korea Utara, Rusia, dan Cina. Kerjasama Iran dengan Cina

menghasilkan produk rudal balistik jarak menengah yakni, 800-1000 km yang

dinamakan rudal Scub B dan Iqab. Kerjasama Iran dengan Korea Utara

menghasilkan rudal Scub B versi Korea Utara dengan daya jelajah 300 km dan

rudal balistik Shanian 1 dan Shanian 2 yang masing-masing memiliki daya 500-

800 km (Jayaputri 2012, h.84). Kerjasama Iran dan Rusia juga membantu Iran

dalam memproduksi rudal balistik yang dinamakan Shahab 1, Shahab 2, dan

Shahab 3 dengan daya 1300 km (Gogary 2007, h.271). Perkembangan rudal

Shahab ini, diharapkan dapat meningkatkan bargaining Position Iran terhadap

Israel di Timur Tengah yang merupakan sekutu dekat AS. Dengan demikian,

akan tercipta balance of power militer di kawasan Timur Tengah (Rahman 2003,

h.198).

Dalam pengembangan militer Iran selanjutnya, Iran juga telah berhasil

melakukan uji coba rudal balistik terbarunya, yakni rudal Shahab 1, 2, dan 3

sebanyak delapan kali pada tahun 1998-2003 (Jayaputri 2012, h.84). Rudal

balistik Shahab 1 berdaya jelajah sejauh 300 km, Shahab 2 berdaya jelajah sejauh

550 km (Gogary 2007, h.270). Rudal balistik Shahab 3 berdaya jelajah 1300 yang

mampu menjangkau wilayah Israel, kawasan Teluk (pangkalan militer AS di

wilayah Oman, Yordania, Arab Saudi, dan Irak), Pakistan, India, Turki, Asia

Tengah dan sebagian kawasan Laut Merah (www.globalsecurity.org).

Page 44: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

32

Gambar 2.1 : Rudal Shahab 3

www.voaindonesia.com

Pengembangan militer Iran sendiri bertujuan untuk membangun kekuatan-

kekuatan strategis yang memiliki sisi kekuatan penangkal serangan kredibel dan

memberikan perlindungan dari serangan AS dan Sekutunya, yang seringkali

menyasar proyek instalasi nuklir dan militer Iran (Gogary 2007, h.270). Sejak

tahun 2003 Iran telah memiliki kurang lebih 100 instalasi yang khusus

memproduksi senjata rudal balistik berbagai ukuran. Instalasi tersebut

mempekerjakan ribuan karyawan dan teknisi dalam negeri Iran. Iran juga

membangun terowongan rahasia bawah tanah yang terletak di kawasan pantai

Teluk Persia untuk menyimpan rudal balistik segala macam model (Rahman

2003, h.198). Hal ini dilakukan Iran untuk menyulitkan kemungkinan operasi

serangan Amerika Serikat dan Israel ke tempat penyimpanan rudal-rudal Iran.

Tabel 2.1: Jenis-jenis Rudal Balistik Iran yang telah diproduksi sendiri :

No. Jenis Rudal Daya Jelajah (km) Keterangan

1. Hasheb 9 Aktif

2. Shanin-1 13 Aktif

3. Shanin-2 30 Aktif

4. Arash-1 18 Aktif

5. Arash-2 18 Aktif

6. Oghab 45 Aktif

7. Fadjr-3 45 Aktif

Page 45: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

33

8. Fadjr-5 75 Aktif

9. Zelzal 100-400 Aktif

10. Fateh 110 200 Aktif

11. Shahab-1 300 Aktif

12. Shahab-2 550 Aktif

13. Shahab-3 1.300 Aktif

14. Ghadr-1 1.800 Aktif

15. Shahab-4 2.000 Dikembangkan

16. Shahab-5 5.500 Dikembangkan

17. Shahab-6 10.000 Dikembangkan

18. Supersonic 300 (ke arah laut) Aktif

Sumber: Anthony H. Cordesman and Martin Kleiber, 2007, Iran‟s Military Force and Warfighting

Capabilities: The Thread in the Northern Gulf, London: Praeger Security International, h.68.

Iran juga mengembangkan perangkat militer di sektor lainnya seperti kapal

perang, dan pesawat tempur buatan teknologi dalam negeri Iran.

Tabel 2.2: Daftar Peningkatan Armada Kapal Perang Iran

No. Nama Kapal Jenis Keterangan

1. Dzulfiqar Selam Tahap Produksi

2. Seraj Selam Tahap Produksi

3. Qaem Selam Beroperasi

4. Ghadir Selam Beroperasi

5. Frigate Non-Selam Beroperasi

6. Hovercraft SR N6 Selam,Darat Beroperasi

7. Hovercraft BH7 MK5 Selam,Darat Beroperasi

Tabel 2.3: Daftar Peningkatan Armada Pesawat Tempur Iran

No. Nama Pesawat Jenis Keterangan

1. Azarakhsh Berawak Beroperasi

2. F4 Berawak Beroperasi

3. F7 Berawak Beroperasi

4. FT 7 Berawak Beroperasi

5. IL-76 AEW Berawak Beroperasi

6. MIG 29 Berawak Beroperasi

7. Karrar Tanpa awak Beroperasi

8. SU 24 Berawak Tahap negosiasi

Page 46: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

34

9. Saaqeh F4D,F4E, RF4E Berawak Tahap produksi Sumber: Sabrina Jayaputri, 2012, Pengaruh Dinamika Persenjataan Konvensional Iran Di Era

Mahmoud Ahmadinejad Terhadap Keamanan Regional Di Timur Tengah, Tesis Pasca Sarjana

Universitas Indonesia, h.74.

Secara umum, paling berperan dalam pengembangan nuklir Iran adalah

Rusia, meskipun Iran melakukan kerjasama juga dengan Korea Utara dan

Tiongkok. (Rahman 2003, h.195). Dalam konteks ini Perdana Menteri Rusia,

Vladmir Putin memperkuat pernyataan tersebut dengan mengatakan ― Rusia akan

selalu melakukan kerjasama militer dengan Iran dan akan terus memberikan

senjata yang dibutuhkan Iran untuk keperluan pertahanan kedaulatan Iran‖.

Kejasama Iran-Rusia di bidang militer dan nuklir mlulai direalisasikan pada tahun

1994, ketika Rusia mengumumkan akan menyelesaikan reaktor Busherh yang

sempat terhenti pada masa Shah Pahlevi (Cordesman 2000 h.10). Selain itu, Iran-

Tiongkok juga melakukan kerjasama dalam hal pembangunan reaktor 300

megawatt di dekat Teheran serta mengembangkan gas di Isfahan, dan

memproduksi Kalutron di Karaij (Cordesman 2000, h.9).

Dengan adanya dukungan dari Rusia dan Tiongkok terhadap Iran, maka

AS beserta sekutunya memberikan kelonggaran tekanan kepada Iran karena Rusia

dan Tiongkok mengancam akan menggunakan hak vetonya terhadap keputusan

yang memberatkan Iran, terutama keputusan untuk menggunakan opsi militer

dalam menyelesaikan sengketa nuklir Iran (Gogary 2007, h.151). Oleh sebab itu,

upaya penyerangan AS dan Sekutu melalui jalur militer hanya sebatas rencana

belaka yang perlu dikalkulasikan terlebih dahulu (Gogary 2007, h.253).

Tidak hanya didukung oleh alutsista (alat utama sistem persenjataan),

kekuatan militer Iran didukung oleh struktur militer dan angkatan bersenjatanya.

Page 47: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

35

Angkatan bersenjata Iran terdiri dari angkatan bersenjata reguler dan kesatuan

Garda Revolusi Iran yang lebih dikenal dengan nama Sepah Pasdaran Inqilab

Islamy yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan luar negeri Iran (Ehteshami

dan Zweiri 2007, h.83). Pada tahun 2007 total keseluruhan anggota angkatan

bersenjata sebanyak 545.000 personil. Angkatan militer dari Sepah Pasdaran juga

memiliki Milisi Sukarelawan yang disebut dengan Basij. Basij merupakan bagian

dari Pasukan Grda Revousi yang di peritahkan agar dijalankannya pengerahan

massa serta pelatihan militer kepada pemuda-pemuda Iran yang berperan bersama

personel militer lainnya ke medan perang (Alcaff 2008, h.60) dan memiliki

90.000 anggota aktif, 300.000 anggota cadangan, dan 11.000.000 personil yang

siap dimobilisasi setiap waktu (Byman et al 2001, h.38) karena dalam situasi

penekanan yang dilakukan AS, pasukan Basij berusaha untuk mencegah serangan

dari pihak asing (Ehteshami dan Zweiri 2007, h.84).

Pasukan Garda Revolusi Islam Iran, didirikan setelah revolusi Iran tahun

1979 untuk melindungi sistem Islam negara itu dan sebagai penyeimbang

angkatan bersenjata (www.bbc.co.uk). Sejak itu unit ini menjadi kekuatan militer,

politik dan ekonomi berpengaruh di Iran yang memiliki hubungan dekat dengan

Pemimpin Tertinggi, Ayatullah Khamanei (Byman et al 2001, h.49). Pasukan

Garda Revolusi ini juga memiliki hubungan dekat dengan Presiden Mahmoud

Ahmadinejad yang mantan anggota unit ini. Pasukan ini diperkirakan memiliki

125.000 tentara aktif dan memiliki angkatan darat, laut dan udara tersendiri. Serta

menguasai senjata strategis milik Iran. Garda Revolusi yang dikendalikan oleh

Yahya Rahim Safavi sebagai pemimpin unit para militer Pasukan Perlawanan

Page 48: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

36

Basij dan menguasai sebagian besar perekonomian negara itu (Byman et al 2001,

h.54). Apabila serangan militer AS terhadap Iran benar terjadi, maka akan banyak

memukul kepentingan AS sendiri. Di samping itu, Iran telah menyusun strategi

balasan militer yang tersusun sangat bagus, baik dari serangan gerilyawan darat,

serangan udara dengan jet-jet tempur milik Iran, maupun melewati jalur laut

dengan kapal-kapal perang Iran yang memiliki pendeteksi jarak jauh (Kazhim dan

Hamzah 2007, h.171). Saat ini, Iran tidak akan lebih dulu menyerang AS karena

strategi yang dilakukan Iran bersifat bertahan bukan menyerang.

2.3 Ahmadinejad Di Mata Internasional

Mantan Walikota Teheran Mahmud Ahmadinejad, terpilih sebagai

Presiden Iran melalui pemilihan umum mengalahkan calon Presiden lainnya

Akbar Hashemi Rafsanjani yang merupakan mantan Presiden dan juga seorang

tokoh politik Iran yang cukup senior dan popular.pada tanggal 8 Agustus 2005,

Mahmud Ahmadinejad secara resmi menjabat sebagai Presiden Republik Islam

Iran yang ke enam (www.nti.org). Ahmadinejad dipandang sebagai tokoh

Konservatif garis keras dengan latar belakang revolusioner yang cenderung

menggunakan pendekatan konfrontatif dengan Amerika Serikat (Recknagel 2005).

Para analis dalam politik Barat berpendapat bahwa Ahmadinejad

merepresentasikan kelas revolusioner Konservatif baru Iran, seperti kelompok

masyarakat Iran veteran Perang Irak-Iran tahun 1980-1988 yang dianggap lebih

keras dan konfrontatif kepada negara-negara Barat dan AS menimbulkan reaksi

keras adari negara Barat, AS, dan Israel (Recknagel 2005). Kebijakan politik luar

Page 49: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

37

negeri Iran di masa Ahmadinejad dapat dikatakan isi nuklir Iran akan

dikembangkan secara transparan kepada dunia. Dalam sebuah pidato di siding

umum PBB 18 september 2005, Presiden Ahmadinejad menyampaikan bahwa

negara-negara adidaya menghalangi secara terang-terangan akses terhadap

teknologi nuklir damai, dan menurutnya negara-negara adidaya tersebut

menggunakan propaganda yang mendeskreditkan program nuklir damai Iran

(Rahman 2006, h.121).

Revolusi Islam Iran telah memutus peluang AS mendapatkan kontrak

pembelian senjata seperti yang telah terjadi pada masa pemerintahan Shah Pahlevi

(Kazhim dan Hamzah 2007, h.35). Pemimpin Iran, Ahmadinejad tidak memiliki

basis politik tradisional dalam artian tidak berasal dari kalangan Ulama yang

merupakan aktor dominan politik Iran. Namun, tiap langkah yang diambil oleh

Ahmadinejad dalam menggagas politik sangat keras. Gagasan mengenai

kemandirian Iran dalam hal teknologi. Hal tersebut di persepsikan sebagai upaya

dari nilai-nilai revolusi Islam yang dirasakan semakin jauh dari kondisi nyata

(Labib et al 2006, h.147).

Presiden Iran melakukan kunjungan negara ke negara-negara musuh AS di

Amerika Latin, seperti Venezuela, Nikkaragua, Kuba, dan Ekuador. Keempat

negara tersebut memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan AS, dan para

pemimpin negara itu melakukan sejumlah kunjungan ke Teheran selama empat

tahun terakhir sejak 2008 (Kazhim dan Hamzah 2007, h.41). Menurut

Ahmadinejad, kunjungannya tersebut hanya ingin memuji negara-negara yang

sama-sama berjuang melawan dominasi AS. Ancaman dari AS yang menyerukan

Page 50: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

38

kepada negara-negara Amerika Latin untuk menentang hubungan apapun dengan

Iran. Sikap dari negara Amerika Latin yang menentang kemauan AS dan

mendukung program nuklir Iran (Labib et al 2006, h.134).

2.4 Kegiatan Militer Iran di Selat Hormuz

Pada 28 Desember 2011, Iran menyelenggarakan pelatihan angkatan laut

enam hari di Selat Hormuz, Teluk Persia yang bertujuan untuk menunjukkan

kapasitas kemampuan angkatan militernya. Menurut Laksmana Habibollah

Sayyari, dalam pernyataannya yang disiarkan kentor berita ISNA, pelatihan itu

bersandi "Velayat 91" meliputi daerah yang termasuk selat itu, Laut Oman dan

bagian-bagian dari Samudra India (www.antaranews.com)

Iran bertujuan untuk meunjukkan kemampuan pertahanan angkatan laut

dengan melakukan pelatihan ini, dan mengirim pesan perdamaian dan

persahabatan kepada negara-negara di kawasan (www.rt.com). Dalam pelatihan

tersebut, Kapal-kapal perang dan kapal selam digunakan dan diuji Iran sering

melakukan uji coba rudal dan manuver untuk menegaskan kekuataan militernya

dan berulang-ulang mengancam akan menutup Selat Hormuz bagi lalu lintas

kapal-kapal tangki seandainya Iran diserang.

Angkatan laut Iran, dengan 17.000 personil, bertugas untuk mengawal

kepentingan-kepentingan Iran di Teluk Persia, Samudra India dan tempat lain.

Selain itu, Iran juga menugaskan pasukan lepas pantai yang terdiri dari enam

pergat kecil dan perusak, dan tiga kapal selam Kelas Kilo Project 363 buatan

Rusia. Secara lebih spesifik, satuan angkatan laut dari pasukan elit Sepah

Pasdaran bertugas mempertahankan perairan Iran di Teluk Persia. Iran mengecam

Page 51: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

39

kehadiran pasukan asing termasuk Amerika Serikat, khususnya yang digelar di

Teluk tersebut. (www.antaranews.com).

Peralatan tempur terbaru yang ada di Angkatan Laut Iran diujicoba dalam

kegiatan ini, termasuk peluncuran kapal selam kelas berat Tareq 901 yang telah

ditingkatkan kemampuannya dan kelas-kelas lain (www.nti.com), kemajuan kapal

generasi baru yang dilengkapi roket serta speed boat yang dipersenjatai roket serta

puluhan proyek elektronik (www.indonesian.ws.irib.ir). Kegiatan militer besar-

besaran ini digelar pada saat AS dan negara-negara Barat menerapkan sanksi

ekonomi lebih berat kepada Iran terkait laporan terbaru Badan Energi Atom

Internasional (IAEA) yang mengindikasikan Iran sedang mengembangkan senjata

pemusnah massal nuklir (www.globalresearch.ca).

Latihan Perang Angkatan Laut Iran dengan sandi Velayat 91, di wilayah

dekat Selat Hormuz, tetap memberikan jalur khusus untuk kapal-kapal komersial

pengangkut minyak yang melewati kawasan sempit itu (www.rt.com). Laksamana

Amir Rastegari mengatakan bahwa Angkatan Laut meminta kapal-kapal

komersial untuk menyebutkan kode-kode agar tidak terjadi kerugian bagi Iran

(www.theiranproject.com).

Page 52: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

40

Gambar 2.2: Kapal Perang Angkatan Laut Iran

Sumber: vovworld.vn

Kegiatan ini seolah menegaskan kembali kemampuan Iran menutup Selat

Hormuz, jalur yang dilewati 20% pasokan minyak dunia. Sayyari menegaskan,

pihak Angkatan Laut Iran dan Korps Garda Revolusi Iran memiliki kemampuan

untuk menutup Selat Hormuz, tetapi hingga saat ini belum ada keputusan untuk

menjalankan hal itu. Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan penutupan Selat

Hormuz tidak ada dalam agenda Iran. Meski demikian, Kementerian Luar Negeri

Iran menegaskan bahwa Iran akan memberi "reaksi" apabila ketegangan dengan

Barat akhir-akhir ini pecah menjadi konflik terbuka (www.telegraph.co.uk).

Teheran juga merasa terganggu oleh hubungan negara-negara di Teluk Persia

dengan militer AS (Byman et al 2001, h.75)

Kegiatan militer yang dilakukan Iran di Perairan Selat Hormuz merupakan

hak Iran untuk melindungi kepentingan-kepentingan nasional sebagai suatu entitas

yang berdaulat. Disamping itu, bila merujuk kepada konsep keamanan nasional

Barry Buzan, Iran sebagai referent object adalah pemilik hak yang paling

Page 53: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

41

mendasar untuk bertahan dari tekanan dan ancaman AS dan Selat Hormuz

menjadi objek yang harus dilindungi melalui kebijakan keamanan. Begitupun

latihan militer ini, memiliki efek detterence untuk AS dengan menunjukkan

bahwa Iran mampu untuk mengatasi tekanaan-tekanan yang dilakukan AS dan

sekutunya. Namun demikian, latihan militer ini, ditafsir oleh AS dan sekutunya

sebagai tindakan yang ofensif.

Page 54: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

42

BAB III

Kepentingan Amerika Serikat dalam Merespon Latihan Militer Iran di Selat

Hormuz 2011-2013

Hubungan AS dengan Iran adalah hubungan yang didominasi dengan

ketegangan dan permusuhan sejak Iran mengalami revolusi Islam di tahun 1979.

Sebelumnya, di era pemerintahan Shah Reza Pahlevi, Iran merupakan salah satu

aliansi terkuat Amerika di Timur Tengah. kondisi permusuhan aantara Iran dan

AS tercipta akibat sikap Iran yang tidak lagi mendukung kebijakan-kebijakan AS

di kawasan Timur Tengah, terutama yang terkait dengan posisi Israel dan interaksi

AS dengan negara-negara produsen minyak seperti Arab Saudi dan sekutunya.

Hubungan ini semakin memanas setelah Iran mengaktifkan kembali program

nuklirnya di masa Ahmadinejad pada tahun 2006. Program nuklir Iran membuat

petinggi-petinggi AS melabeli negara Teheran bersama dengan Irak dan Korea

Utara sebagai poros setan (the axis of evils).

Bab III ini menganalisa kepentingan-kepentingan Amerika Serikat

dikawasan Timur Tengah, khususnya dalam relasinya dengan Iran. Adapun

kepentingan AS di Iran dapat dibagi menjadi 2 kategori (1) kepentingan

Geostrategis dan geopolitik dan (2) kepentingan Ekonomi.

Page 55: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

43

3.1 Kebijakan Amerika Serikat Pada Masa George W Bush

Amerika Serikat dikenal negara yang memiliki sifat yang arogan dan

sering mengambil tindakan unilateral.9 Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,

pertama, runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin menyebabkan AS

menjadi satu-satunya negara adidaya di dunia, maka tidak ada yang yang berani

melawan tindakan Amerika demi kepentingan nasionalnya. Kedua, kekuatan

ekonomi AS yang dominan melebihi Uni Eropa dan Jepang. Ketiga, George W

Bush yang dikenal dengan Bush menginginkan adanya peran negara dan pasar

dengan menaikkan pajak yang ditargetkan mencapai 1,3 triliyun USD dalam 10

tahun sehingga menaikkan surplus perekonomian AS menjadi 2,2 triliyun USD

(Safitry 2007, h.57). Dalam kurun waktu 2003-2007, pemerintah AS

menganggarkan sebanyak 85 miliar USD (Tonkin 2011, h.36) untuk

meningkatkan kemampuan militer sekutu-sekutunya yang tergabung dalam

NATO (North Atlantic Treaty Organization) (Anwar 2003, h.14).

Sikap unilitarisme AS makin terlihat pasca tragedi 9/11 yang meruntuhkan

icon ekonomi AS, gedung WTC. Setelah peristiwa tersebut, konstelasi politik

internasional mengalami perubahan fokus mengenai masalah-masalah keamanan

(Afrasiabi dan Maleki 2003, h.255). Kejadian tersebut adalah hal yang

memalukan bagi Amerika karena merupakan hal yang buruk sepanjang sejarah

AS yang belum pernah mengalami serangan-serangan dari luar sejak 1945. Pasca

tragedi tersebut, AS dibawah kepemimpinan George Walker Bush semakin

menunjukan kemapuannya sebagai negara adidaya (Anwar 2003, h.21).

9 Sikap melakukan tindakan sepihak tanpa memperdulikan kedaulatan negara lain.

Page 56: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

44

Amerika Serikat menjadi salah satu suara vocal yang mengecam keras

aktifitas nuklir Iran. Pandangan tersebut menjadikan AS baik dalam NPT, IAEA

maupun DK-PBB melihat Iran sebagai ancaman keamanan internasional (Asli

2006, h.12-21). Pada masa kepemimpinannya Bush pernah mengumandangkan

‖Doktrin Bush‖ di hadapan kongres AS tanggal 20 September 2001. Kecaman dan

deretan sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Iran, Washington berulang kali

menggunakan kekuatan militer terhadap Teheran apabila tidak mau bekerjasama

berkaitan dengan pengembangan nuklir Iran. Dalam pandangan AS, Iran dinilai

tidak transparan dalam proses investigasi dan ditemukan pelanggaran kesepakatan

yang termuat dalam NPT pada tahun 2005.

Dalam kesempatan tersebut Bush mengeluarkan ancaman kepada dunia

internasional, “you are either with us or you are with the terrorist”. Bush juga

mengatakan, “Either you are with us or against us” (www.voanews.com).

Pernyataan yang lebih dikenal dengan Doktrin Bush ini jelas-jelas memaksa

negara-negara lain di dunia menentukan sikap dan seolah telah membagi dunia

menjadi dua belahan, yakni teroris dan bukan teroris. Doktrin inilah yang

melegitimasi serangan AS ke Afghanistan dengan alasan untuk menumpas

terorisme (Byers 2002, h.155). Doktrin Pre-emptive Strike10

merupakan buah

pemikiran Presiden Bush dan tokoh-tokoh Neo-Konservatif AS yang

berpandangan unilateralisme (Anwar 2003, h.18-20).

Tokoh-tokoh Neo-Konservatif AS diantaranya adalah Wakil Presiden Dick

Cheney, Menteri Pertahan Donald Rumsfeld, Richard Pele sebagai Kepala Dewan

10

melakukan penyerangan terhadap musuh sebelum musuh melakukan ancaman dan mengambil

tindakan lebih

Page 57: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

45

Kebijakan Pertahanan, dan Paul Wolvowitz sebagai Wakil Menteri Pertahanan

(Kazhim dan Hamzah 2007, h.126). Oleh karenanya, setiap formulasi kebijakan

luar negeri AS tidak terlepas dari pengaruh tokoh Neo-Konservatif di atas.

Sekalipun AS dipimpin oleh presiden yang berhaluan multilateralisme, kelompok

Neo-konservatif tetap memilik akses terhadap pembuatan kebijakan luar negeri

dan keamanan nasional AS yang mengkritik kaum Islam garis keras memiliki

perbedaan antara politik dan ideologi (Mirsepassi 2010, h.10).

Presiden Bush mengatakan bahwa Iran di bawah kepemimpinan Mahmoud

Ahmadinejad tengah mengembangkan senjata pembunuh massal. Amerika Serikat

mengeluarkan banyak strategi mulai dari pengintaian oleh agen Central

Intelligence Agency11

yang berada di Iran sampai mendanai kelompok-kelompok

pembangkang Suku Kurdi di Iran untuk berkerjasama dengan AS (Gogary 2007,

h.317). Melalui CIA, Amerika mendapatkan informasi tentang instalasi nuklir Iran

yang bernama Natanz yang menurut AS telah dijadikan tempat untuk

pengembangan heavy water sebagai pembiak cepat faster breeder; reaktor yang

menghasilkan plotonium yang penting untuk pembuatan senjata nuklir (Rahman

2003, h.18). Pemerintah Iran membantah tuduhan AS tersebut, tetapi mengakui

bahwa memang Iran melakukan pengembangan teknologi nuklir sebagai energi

listrik bukan senjata nuklir (Jamaan 2007, h.48).

11

Selanjutnya disingkat CIA

Page 58: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

46

3.2Kebijakan Amerika Serikat Pada Masa Barack H Obama

Kepimpinan Barack Obama atau yang biasa disebut dengan Obama lebih

menggunakan soft power dan merubah fokusnya ke Asia Pasifik, tidak lagi di

Timur Tengah (Mirsepassi 2010, h.9). Iran di minta mempertimbangkan tawaran

Obama untuk memajukan hubungan dengan AS (Brumberg 2010 h.25). Namun

demikian, di masa pemerintahan Obama juga berusaha meyakinkan dunia

internasional mengenai ancaman aktivitas program nuklir Iran, bersama dengan

Inggris dan Perancis berkonsolidasi untuk memperingatkan Iran bahwa kesabaran

internasional mulai memudar (www.washingtonpost.com), dan resolusi DK-PBB

tetap diberlakukan pada tanggal 9 Juni 2010, sanksi dibidang perdagangan dan

investasi, asuransi, dan usaha keuangan lainnya yang membuat Iran semakin sulit

memperoleh peralatan khusus dan bahan yang dibutuhkan untuk program nuklir

dan militernya (Brumberg, 2010, h.4). Tindakan unilateral AS melalui sanksi di

sektor energi Iran, industry perbankan, dan aktivitas Pasukan Garda Revolusi Iran

pada 1 Juni 2010 (www.whitehouse.gov).

Dalam pemerintahan Obama untuk mencapai kesepakatan dengan Iran

terkait pengembangan nuklirnya masih menjadi tantangan dalam kebijakan luar

negeri AS. Upaya Obama membuat Iran menghentikan program nuklirnya tidak

jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Bush. Meskipun tidak memakai

kekuatan militer, AS dibawah kebijakan Obama memperketat banyak sanksi yang

telah diberlakukan terhadap Iran sebelumnya dengan memperluas embargo senjata

di tahun 2010. Kesepakatan dengan pihak Iran tidak mencapai kesepakatan dalam

Page 59: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

47

pemerintahan Obama. Amerika dan negara- negara UE3 menambahkan hukuman

bagi Iran dengan melarang adanya impor minyak dari Iran di tahun 2012.

Kebijakan pemerintahan Bush terhadap Iran dapat dikatakan berbentuk

diplomasi koersif dimana langkah diplomasi yang bergantung pada langkah

paksaan atau hukuman seperti sanksi ekonomi, politik, dan tekanan militer

(Fatholah 2011). Pada masa pemerintahan Obama lebih banyak meneruskan apa

yang menjadi kebijakan Bush sebelumnya dan memperketat sanksi bagi Iran.

Obama menginginkan adanya diplomasi dengan negara-negara muslim termasuk

Iran serta Obama bersedia melakukan perundingan langsung tanpa syarat dengan

pemerintahan Iran. Namun, praktiknya AS di bawah Obama terus memperluas

sanksi illegal terhadap Republik Islam dan mengambil kebijakan-kebijakan yang

arogan seperti Bush (www.indonesia.irib).

3.1 Kepentingan Geostrategis

Runtuhnya Uni Soviet membuat AS menjadi satu-satunya negara super

power di dunia untuk saat ini (www.globalsecurity.org). Transformasi dunia paska

runtuhnya komunis mengarahkan dunia pada tatanan unipolar dibawah hegemoni

AS (Waltz 2000, h.5). Unipolaritas ini juga memberikan pengaruh yang sangat

besar di kawasan Timur Tengah. Amerika Serikat berhasil membuat kemajuan

besar dalam mengembangkan hubungannya dengan beberapa negara aliansinya di

kawasan Teluk, dalam kondisi demikian, AS mampu meningkatkan eksistensi di

kawasan untuk memproyeksikan kekuatannya dan kapabilitasnya sebagai

Page 60: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

48

hegemon yang memberikan pengaruh penting dalam kebijakan negara-negara di

Timur Tengah (Cordesman 1997, h.68).

Pada masa sebelum revolusi, secara geopolitik hubungan antara kedua

negara terbentuk karena adanya kepentingan pada satu negara terhadap negara

yang lainnya. Kebijakan luar negeri AS terhadap Iran di masa revolusi ditujukan

untuk mengimbangi super power lain di kawasan itu yaitu Uni Soviet (Pratama

2008, h.63); Sedangkan dari sisi Iran, kebijakan luar negeri Iran lebih didasari

karena pola perilaku Balance of power yang tercipta akibat konfrontasi perang

dingin AS-Uni Soviet (Shahram dan Zabih 1974, h.87).

Saat ini, kompetisi antara AS-Rusia kembali terlihat lagi di Timur Tengah,

meskipun Perang Dingin telah berakhir. Hal ini terjadi karena kedua negara

tersebut berusaha kembali memperkuat pengaruh masing-masing lewat negara-

negara aliansi yang dibangun mereka. Dalam konteks ini Rusia mempunyai

hubungan dekat dengan Iran terkait bidang militer seperti, persenjataan Iran

merupakan pasar terbesar Rusia setelah Tiongkok. Posisi Rusia sebagai sponsor

utama pembangunan reaktor nuklir Irantelah disepakati tahun 1995. Tetapi AS

mendesak Rusia untuk menghentikan segala bantuannya terhadap Iran terutama

pengembangan nuklir Iran (www.nytimes.com). Namun, sejauh ini belum ada

pernyataan bahwa Rusia akan menghentikan bantuannya untuk nuklir Iran. Pada

tahun 2002, Rusia disinyalir membantu proses pembangunan reaktor Bushehr dan

pemasok bahan bakarnya (www.world-nuclear.org). Hal tersebut menunjukkan

bahwa Rusia terus memberi dukungan terhadap Iran dan mempunyai hubungan

yang baik dengan Teheran (Khajehpour 2015). Rusia memiliki mengambil

Page 61: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

49

keuntungan dari ketegangan antara AS dan Iran. Namun disisi lain, Rusia

menginginkan adanya diplomasi untuk menghadapi Iran.

Posisi Rusia yang menjadi mitra Iran secara tidak langsung memperkuat

pengaruh Rusiadi Timur Tengah, karena Iran merupakan negara yang cukup

berpengaruh, baik dari sisi politik dan ideologi maupun sumber daya alam berupa

sumber-sumber energi yang melimpah. Secara politik dan ideologi, sejak revolusi

Iran 1979 yang mengusung model teokrasi Shiah, Iran telah berhasil

menghidupkan kembali kelompok-kelompok pro—Shiah yang mendukung

kepemimpinan Iran di Timur Tengah. Karena itu, Iran kemudian memiliki

hubungan dekat dengan Suriah, dan Lebanon, serta beberapa rezim seperti rezim

Bashar Al-Assad di Suriah (Ehteshami 2012, h.287-288). Secara sumber daya

alam, Iran memiliki cadangan energi berupa gas alam yang sangat berlimpah

(www.eia.gov).

Sedangkan Amerika telah membangun aliansi dengan beberapa negara di

Timur Tengah seperti, Irak, Afghanistan, Israel dan negara-negara GCC. Yang

menjadi persoalan di sini, negara-negara aliansi AS di Timur Tengah adalah

negara-negara yang secara ideologi merupakan rival dari Iran. Negara-negara

tersebut mayoritas merupakan negara pendukung kepemimpinan Arab Saudi yang

merupakan negara pengusung ideologi Sunni. Lebih jauh lagi, Iran juga

memberikan ancaman keamanan bagi aliansi-aliansi AS di Timur Tengah dengan

pengembangan progam nuklirnya. Israel sebagai negara yang selama ini menjadi

musuh utama Iran di kawasan adalah yang merasa paling terancam dengan

keberadaan program nuklir Iran. Hal yang sama juga dirasakan oleh Arab Saudi

Page 62: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

50

dan negara-negara Teluk yang secara umum masih jauh tertinggal dari Iran di

bidang militer (Bojarczyk 2012, h.91).

Dalam konteks inilah AS perlu membangun aliansi yang kuat dengan

negara-negara yang bisa mendukung realisasi tujuan-tujuan tersebut, seperti Israel

dan sejumlah negara yang tergabung di Gulf Cooperation Council (GCC). Aliansi

Amerika Serikat-Israel dibangun oleh dua asumsi yang saling menguatkan, yaitu

one political-one geopolitical, yang menjadi basis kemitraan; pertama, Amerika

Serikat dan Israel saling memahami dan mematuhi komitmen terhadap nilai-nilai

demokrasi bangsa Barat. Kedua, Amerika Serikat dan Israel sama-sama memiliki

pandangan yang sama tetang ancaman dan tantangan regional (Malka 2006,

h.xviii). Disamping itu, aliansi Amerika Serikat-Israel juga telah membuka jalan

bagi keduanya untuk bekerjasama lebih jauh dari sekedar isu keamanan

tradisional (www.washingtoninstitute.org).

Hubungan AS dengan Israel pada era George W Bush sangat erat. AS

memberikan bantuan materi dan diplomasi. Salah satu kepentingan AS di Timur

Tengah adalah mendukung.eksisistensi negara Israel yang hingga kini belum

sepenuhnya mendapat pengakuan dari negara-negara di Kawasan Timur Tengah.

Terhitung sejak perang enam hari antara Arab dan Israel tahun 1967

(www.history.state.gov), AS juga menjadi pihak yang memberikan pengaruh

penting sebagai mediator dalam proses perdamaian antara Arab-Israel (Hafiatullah

2009, h.75). Kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah akibat juga didukung oleh

aktivitas lobi Israel.

Page 63: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

51

Eksistensi Israel semakin kuat dengan kebijakan AS yang memberikan

bantuan pembayaran pajak, menerima subsidi langsung sekitar 500 juta USD per

tahun,memperoleh bantuan senjata, kebutuhan primer dan sekunder yang

diproduksi oleh AS(Sharp 2015, h.2). Amerika juga memberikan bantuan dalam

membuat senjata nuklir, sehingga menjadikan Israel sebagai salah satu negara

pemilik nuklir di Timur Tengah.

Israel dan AS telah sejak lama menjalin sebuah hubungan istimewa. AS

adalah negara pertama yang mengakui berdirinya Negara Israel tahun 1948

(www.state.gov). Bagi AS, Israel merupakan sekutu non-NATO yang terdekat di

Timur Tengah, sebuah wilayah yang strategis bagi AS secara geopolitik

(www.washingtonpost.com). Dekatnya hubungan AS dan Israel tercermin dari

jumlah bantuan yang diterima Israel dari Amerika (Sharp 2015, h.1). Sejak perang

dunia ke II, Israel merupakan Negara yang menerima bagian terbesar dari total

bantuan yang diberikan AS yakni sebesar 156 trilyun dolar bantuan langsung dari

AS pada periode 1949-2006 (Israel 2013, h.12).

Amerika juga meminjamkan uang ke Israel, tapi pinjaman ini seringkali

dihapuskan sebelum dilunasi. Laporan Washington untuk urusan Timur Tengah

memperkirakan bahwa sejak tahun 1974 sampai 2003 Israel diuntungkan lebih

dari $45 milyar dari pinjaman AS yang dihapuskan tersebut (Sharp 2015, h.2).

Bantuan langsung AS telah berkurang secara signifikan sejak tahun 1996 untuk

mengurangi ketergantungan ekonomi Israel terhadap AS. Akan hal ini, dalam

Kongres AS pada bulan Juli 1996, Mantan PM Israel Benyamin Netanyahu

menyatakan,

Page 64: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

52

―We will begin the long-term process of gradually reducing the level of

your generous economic assistance to Israel.‖ [Kami akan mengawali proses

jangka panjang secara bertahap untuk mengurangi bantuan ekonomi anda

(AS) kepada Israel] (www.mfa.gov.il).

Dalam bidang politik, AS memberikan juga banyak memberi dukungan

politik kepada Israel. Pada tahun 1972, AS mencegah disahkannya resolusi PBB

S/10784 paragraf 74 yang mengutuk penyerangan Israel ke Lebanon utara dan

Syiria (Sharp 2015, h.8). Untuk melakukannya, AS menggunakan hak vetonya

dalam Dewan Keamanan untuk kedua kalinya. Sejak 1972, AS menggunakan hak

vetonya untuk mencegah disahkannya 42 resolusi PBB yang mengkritik tindakan

negara Israel (www.ifamericansknew.org), seperti pada tahun 2006 AS mencegah

disahkannya resolusi PBB S/878 yang menghendaki gencatan senjata yang

berimbang di jalur Gaza.

Walaupun bantuan ekonomi AS ke Israel sudah dikurangi dalam 10 tahun

terakhir, tetapi dukungan militer AS untuk Israel meningkat secara substansial. Ini

termasuk bantuan finansial di bidang militer (Sharp 2015, h.4). Megahnya militer

Israel sangat bergantung kepada berbagai bentuk dukungan langsung AS,

termasuk bantuan dan sumbangan finansial di bidang milter, pengiriman

persenjataan, dan dukungan teknologi. Israel menerima $ 30 Milyar bantuan

finansial di bidang militer dari AS dan diizinkan untuk terus meningkatkan dana

militernya sampai 26,3%. Mekanisme utama batuan finansial militer dari AS ke

Israel adalah melalui program Foreign Military Financing (FMF) (Sharp 2015,

h.5).

Page 65: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

53

Dalam konteks eksistensi Israel, di Timur Tengah, Iran adalah negara yang

paling keras meyuarakan sikap permusuhan dengan Israel, dikarenakan Israel

adalah sekutu AS yang menjaga kepentingan-kepentingan AS di Timur Tengah

(www.oxfordjournals.org). Sejak Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini telah

menjadikan Palestina sebagai justifikasi ideologis dalam pembelaan dan

perlawanan terhadap AS-Israel (Bar 2009, h.3). Karena alasan inilah gerakan

perlawanan rakyat Palestina, seperti Hamas dan Jihad Islam mendapat dukungan

logistik dari Iran. Israel juga merupakan satu-satunya negara Timur Tengah yang

belum menandatangai perjanjian damai dengan Suriah sejak tahun 1951

(www.jewishpost.com). Iran juga mendukung Hizbulloh di Lebanon untuk

melawan hegemoni AS dan Israel (Nerguizian, 2011, h.16).

Keinginan Iran untuk mengaktifkan kembali dan mengembangkan

program nuklirnya membuat Israel mengambil langkah untuk mengamankan

kepentingan-kepentingan regional. Israel memiliki persepsi bahwa kepemilikan

nuklir oleh Iran akan mengancam keamanan Israel di Timur Tengah. Karena itu,

Israel meminta AS tidak menggunakan kekuatan militer dalam menghadapi Iran

(Rosahandel dan Nathan 2011, h.31).

Orientasi kebijakan AS tidak hanya di tujukan untuk melindung Israel,

tetapi juga melindung aliansi lainnya, yaitu negara-negara GCC Arab Saudi dan

UEA. Arab Saudi adalah produsen dan eksportir terbesar di dunia. Amerika

memiliki kepentingan dalam hal pemasok minyak, sehingga AS menjadi

pengontrol minyak tidak hanyak di Arab Saudi melainkan Timur Tengah. Arab

Saudi menjadi mitra terdekat AS di Timur Tengah (www.oxfordjournals.org).

Page 66: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

54

Negara ini telah menjadi aliansi Amerika Serikat yang sangat kuat sejak perang

Teluk I (www.internaationalpolicydigest.org). Bahkan pada masa tersebut Arab

Saudi mengijinkan pendirian pangkalan militer AS di Bahrain. UEA secara

geografis membawa dampak bagi kebijakan AS dalam mempengaruhi perannya di

kawasan maupun dunia internasional (RCSC UEA 2013, h.12). UEA telah

menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di kawasan, UEA tercatat sebagai

penghasil minyak terbesar ke tujuh di dunia pada tahun 2012, dan terbesar di

Timur Tengah (www.offshore-technology.com). Dalam bidang militer UEA

meningkatkan militernya dengan membeli senjata terbaru dari AS.

Peningkatan militer dan latihan militer yang dilakukan Iran di Selat

Homuz telah menciptakn situasi dilema keamanan yang pada akhirnya mendorong

AS untuk melakukan perimbangan kekuatan. Dilema keamanan lebih sering

terjadi pada negara-negara besar daripada negara kecil karena akan selalu

mendorong peningkatan kekuatan negara besar lainnya. Keamanan bagi negara

lain berarti ketidakamanan bagi negara sendiri (Mearsheimer dikutip Hara 2011,

h.37). Amerika Serikat perlu mengimbangi kekuatan Iran di kawasan Timur

Tengah.

3.2 Kepentingan Ekonomi

Sanksi ekonomi adalah sebuah instrumen yang dipakai oleh kekuatan-

kekuatan Barat untuk menekan Iran sejak pertama kali Iran melakukan program

nuklir. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengadopsi sejumlah langkah untuk

menghambat pertumbuhan ekonomi Iran. dengan melakukan embargo yang

Page 67: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

55

menyebabkan terjadinya ketidak stabilan terhadap perekonomian negara tersebut.

Sanksi-sanksi tersebut seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

dikeluarkan oleh DK PBB dan sanksi unilateral dari Amerika Serikat dan Uni

Eropa. Sanksi yang diberikan berupa larangan ekspor, embargo sampai isolasi dari

dunia internasional.

Tabel 3.6: Mitra Dagang Utama Iran

Peringkat Negara 2013

(US$ Bilion)

1 RRC 32.8

2 Uni Emirat Arab 26.8

3 India 12.3

4 Turki 11.9

5 Korea Selatan 8.4

6 Uni Eropa 7.3

7 Jepang 5.5

8 Pakistan 1.8

9 Brazil 1.5

10 Rusia 1.4

Sumber: http://www.thenews.com.pk/Todays-News-3-161732-

Economicsanctions-main-reason-of-Pakistans-low-trade-with-Iran

Proliferasi nuklir Iran cenderung menghasilkan perlombaan senjata di

kawasan Teluk Persia, khususnya negara-negara anggota GCC yaitu, UEA dan

Arab Saudi yang juga ikut meningkatkan persenjataannya. UEA dan Arab Saudi

pada periode 2004-2013 menduduki posisi ke-4 dan ke-5 sebagai importer senjata

terbesar dari Amerika Serikat, naik 14% dari periode sebelumnya 2004-2008

(www.middleeastmonitor.com). Kedekatan AS dengan UEA dan Arab Saudi

memberikan garansi keamanan di kawasan terutaama dapat melindungi

kepentingan nasional AS sendiri (Steinitz dan McCants 2012, h.4). Dalam konteks

ini, jalur Selat Hormuz difungsikan sebagai jalur pengiriman senjata-senjata untuk

Page 68: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

56

dan kebutuhan militer dari AS ke negara-negara pembeli, sebaliknya dijalur

tersebut menjadi jalur pengiriman minyak ke AS dan sekutunya dari negara-

negara Arab. Gangguan pada Selat Hormuz akan memberikan dampak pada

transaksi perdagangan AS terutama perdagangan senjata AS ke negara-negara di

Timur Tengah.

3.2.1 Kebutuhan Energi dan Trasportasi

Minyak menjadi komoditas penting bagi pembangunan di negara-negara

maju untuk kebutuhan industri, transportasi, dan perumahan. Cadangan minyak

dunia yang terbesar terdapat di negara-negara OPEC (www.opec.org), Timur

Tengah memang bukan hanya hamparan padang pasir yang luar, jauh dibawah

tanahnya tersimpan 70% cadangan minyak dunia (Damhuri 2003, h.11),

sedangkan konsumsi minyak dunia terbesar terdapat pada negara-negara industri

maju seperti AS, Jepang, dan negara-negara Eropa (Guzansky Yoel et al 2011,

h.85). Negara-negara tersebut menjadi bergantung pada minyak bagi kebutuhan

disektor industri, globalisasi, dan kemajuan teknologi. Setiap gangguan maritime

dapat menyebabkan gangguan arus perdagangan dan pengiriman yang

mempengaruhi harga pasokan minyak dunia. Hal tersebut bisa menimbulkan

konflik kecil dan besar yang akan berdampak pada ekonomi global (Al Kaabi

2012, h.12).

Page 69: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

57

Gambar 4.5 : Volume Minyak Negara Anggota OPEC

Minyak merupakan salah satu sumber daya energi yang penting bagi setiap

negara salah satunya AS (www.eia.gov). Dalam hubungan internasional, minyak

mampu mempengaruhi dinamika setiap negara, baik dalam bentuk kerjasama

maupun dalam bentuk konflik atau perang. Negara-negara kawasan Timur Tengah

memiliki 65% cadangan minyak dunia dan 40% dari cadangan gas

(www.iags.org). Menurut Departemen Energi AS, minyak didefiniskan sebagai

the ability to do work karena menjadi kebutuhan yang vital bagi manusia

(www.eia.gov). Namun, minyak bukan satu-satunya sumber energi bagi AS untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri. AS juga membutuhkan gas alam, batu bara,

dan nuklir juga kebutuhan AS (Azmi dan Hidayat 2014, h.1). Meskipun demikian

AS masih memposisikan minyak sebagai prioritas utama dikarenakan lebih mudah

didapatkan dan dimobilisasi dibanding gas alam.

Page 70: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

58

Amerika Serikat sebagai negara maju, memiliki kepentingan tersendiri

terhadap negara berkembang. Kawasan yang menyimpan cadangan minyak dunia

yang sangat berpengaruh bagi kepentingan AS, seperti Timur Tengah, Teluk

Persia, Laut Kaspia, Amerika Latin, dan lainnya (ww.brookings.eduw).

Kebutuhan AS terhadap minyak begitu besar r telah mendorong Washington

untuk mencari sumber-sumber cadangan minyak, karena cadangan minyak

mentah yang dimiliki AS hanya 22 milyar barel (Safari dan Al-Muzammil 2003,

h.141).

Kecenderungan impor AS mengalami mengalami peningkatan sekitar 89%

sampai tahun 2000 (www.eia.gov). Peningkatan tersebut membuat ketergantungan

AS akan impor minyak yang seiring dengan tingkat konsumsi dalam negeri.

Sehingga membuat AS mencari cadangan minyak baru untuk membantu

kemajuan teknologi di AS (www.nrgsecurity.org). Karena alasan ini, kontrol atas

minyak Timur Tengah diperlukan tidak hanya bagi AS, tetapi juga bagi aliansi-

aliansi AS lainnya seperti negara-negara Uni Eropa dan Jepang. Hal ini

mendorong AS sejak Perang Teluk I untuk mengendalikan semua keputusan,

mengatur kuota produksi minyak serta harga minyak dunia (Posch 2013, h.16-17).

Dengan demikian dapat disimpukan bahwa tindakan AS merespon latihan

Militer Iran di Selat Hormuz pada dasarnya adalah untuk memberikan efek

deterrence bagi Iran. Hal ini dilakukan sebagai upaya AS mempertahankan

eksistensi aliansi-aliansinya di Timur Tengah, terutama Israe. AS juga melindungi

aliansi-aliansi negara GCC dari dari ancaman keamanan Iran. Selain itu,

keberadaan Selat Hormuz sebagai jalur perdangan internasional membuat AS

Page 71: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

59

sangat bergantung pada jalur tersebut dikarenakan jalur tersebut dapat

menghubungakan AS dengan negara-negara aliansinya di Teluk Persia terutama

untuk menjamin kelancaran pasokan energy dan perdagangan senjata di kawasan

Timur Tengah.

Page 72: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

60

BAB IV

Sikap Amerika Serikat Terhadap Iran Di Masa Ahmadinejad Berkaitan

Kegiatan Militer Iran di Perairan Selat Hormuz

Bab IV ini menjelaskan respon AS terhadap latihan militer Iran di Selat

Hormuz dan bagaimana implementasi dari kegiatan militer tersebut serta efek

deterrence yang ditargetkan dari latihan tersebut. Untuk menjelaskan hal tersebut,

pembahasan dibagi kedalam 4 sub-bab yang terkait dengan respon AS terkait

latihan militer Iran di Selat Hormuz, yaitu: Kebijakan Amerika Serikat dimasa

Bush sampai Obama, Nilai strategis Selat Hormuz bagi Iran dan Barat dan Respon

AS terhadap latihan Militer Iran di Perairan Selat Hormuz. Amerika Serikat di

Teluk Persia, Inisiasi AS isolasi internasional, dan sanksi industri petrokimia.

4.1 Nilai Strategis Selat Hormuz bagi Iran dan Barat

Selat Hormuz adalah selat strategis yang menghubungkan Teluk Persia

dengan Laut Arab, Teluk Oman, dan Samudera Hindia (www.nytimes.com). Iran

dan Oman adalah negara-negara terdekat dengan Selat Hormuz dan memiliki hak

teritorial berbagi atas perairan. Panjang Selat tersebut 202,1km (124,8 mil laut),

jarak terjauh dari Selat sekitar 84 km (dari pantai Bandar Abbas di utara ke timur

laut dari pantai Musandam di selatan), jarak terpendek diperkirakan 33,6 km

(antara Iran, Lark di bagian utara Oman, dan Quwian di bagian selatan)

(www.persiangulfstudies.com). Iran dan Oman mengklaim memiliki hak atas

Selat Hormuz, masing-masing sepanjang 12 mil dari batas pantai utara Iran dan

semenanjung Musandam di Oman selatan (www.persiangulfstudies.com). Selat

Page 73: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

61

ini memiliki nilai penting di dunia internasional karena merupakan jalur utama

untuk pengangkutan minyak dari Timur Tengah (Ramazani 1979, h.1); dan

berdasarkan pasal 38 dari Konvensi PBB tentang hukum laut (1982) Selat Hormuz

termasuk ke dalam zona ekonomi eksklusif (Al-Kaabi 2012, h.21) sepanjang 200

mil dari pantai utara Iran (Al-Kaabi 2012, h.17).

Iran menjadi salah satu negara terpenting dari strategi global negara-

negara besar. Hal itu dikarenakan posisi geografis Iran yang berada di jalur

perdagangan internasional. Arus suplai minyak dari negara-negara Timur Tengah,

terutama keperluan minyak negara-negara Barat (www.cia.gov) sebagian besar

diangkut melalui Teluk Persia dan Selat Hormuz yang panjangnya hampir sama

dengan sungai Mississipi (Frye 1954, h.2).

Gambar 3.3 : Peta Kegiatan Militer di Selat Hormuz

Sumber : www.bioenegricenter.com

Page 74: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

62

Selain itu, wilayah Hormuz jalur bagi negara-negara Arab, Saudi, Irak,

Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab untuk mengekspor 18 juta dan 200 ribu

barrel minyak per hari karena jalur tersebut menjadi jalan keluar satu-satunya bagi

kapal-kapal tanker pembawa minyak mentah dari negara penghasil minyak di

Teluk Persia menuju Asia, Eropa, dan Amerika (Frye 1954, h.1), karena wilayah

tersebut menjadi arena kompetisi bagi negara-negara besar yang berkepentingan

untuk kelancaran jalur transportasi energi. Setiap tahun, lebih dari 17.500 kapal

tanker dan 7.300 kapal-kapal kargo yang melewati Selat Hormuz

(www.maritimesecurity.asia). Misalnya, kapal minyak dari Asia Timur seperti

Tiongkok dan Jepang lebih bergantung pada Selat Hormuz daripada negara Eropa

dan AS (Ramazani 1979, h.5). Jepang dan Eropa Barat masing-masing

berkepentingan mengawal volume ekspor minyak sekitar 90% dan 70% yang

harus melalui selat Hormuz setiap hari (Ramazani 1979, h.13); sedangkan

Amerika Serikat hanya sekitar 12% per hari (www.american.edu), dan Australia

sekitar 14% (Al Kaabi 2012, h.15).

Selain itu, data pada tahun 2011 menunjukkan hampir 17 juta barrel

minyak, atau hampir 20% dari perdagangan minyak dunia yang diangkut kapal

tanker melalui Selat tersebut setiap hari. Sedangkan jumlah tahunan lebih dari

enam miliar barel minyak (www.eia.gov). Rata-rata 14 kapal minyak mentah

melewati Selat Hormuz per hari pada tahun itu mengangkut minyak

(www.eia.gov). Dengan demikian, Iran menjadi negara yang hampir 90%

perekonomian dan kehidupan rakyatnya ditunjang oleh perdagangan minyak.

Page 75: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

63

Tindakan Iran untuk menutup selat ini diibaratkan sama saja dengan ‗bunuh diri‘

karena akan mengundang reaksi dari negara-negara di kawasan dan internasional.

Faktor inilah yang juga menjadi motivasi Amerika Serikat untuk

menjadikan Iran sebagai aliansi militer utama di kawasan tersebut pada masa Shah

Reza (Ehteshami dan Hinnebusch 1997, h.29). Dan juga karena negara-negara

Timur Tengah memiliki penyimpanan 728 miliar minyak, dan 5,3 miliar gas alam

(www.persiangulfstudies.com).

Table 4.4: Volume Produksi Minyak

Location 2009 2010 2011 2012 2013

Strait of Hormuz 15.7 15.9 17.0 16.9 17.0

Strait of Malacca 13.5 14.5 14.6 15.1 15.2

Suez Canal and SUMED

Pipeline12

3.0 3.1 3.8 4.5 4.6

Sumber: www.eia.gov

Ancaman penutupan Selat Hormuz tidak hanya akan menjadi ancaman

bagi keamanan dan stabilitas di kawasan, karena tidak hanya letaknya yang

strategis tetapi juga karena wilayah tersebut juga menjadi episentrum politik dan

perekonomian negara-negara di sekitarnya (Ramazani 1979, h.5). Selat ini juga

arena bagi pertempuran antara Angkatan Laut AS dan Iran pada bulan April 1988

setelah AS menyerang Iran selama Perang Iran-Irak berlangsung

(www.geography.about.com).

Konflik yang melibatkan wilayah Selat Hormuz mulai mengalami eskalasi

sejak awal 2011 yang memicu latihan militer Iran di selat tersebut. Hal ini

merupakan respon Iran terhadap isolasi dunia internasional dan sanksi

12

SUMED Pipeline adalah pipa minyak Suez-mediteranian

Page 76: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

64

internasional yang diberlakukan atas Iran. Latihan militer yang digelar Iran

merupakan bentuk ancaman keamanan bagi Barat (www.eia.gov). Pertama,

masalah ini makin meningkatkan tekanan isu keamanan di wilayah Timur Tengah

yang sedang menghadapi konflik Israel-Palestina, dan Irak yang menjadi salah

satu negara paling tidak stabil di dunia karena ancaman radikalisme dan negara-

negara pendukung AS (Al-Kaabi 2012, h.10). Kedua, masalah keamanan terkait

pemblokiran Selat Hormuz. Selat Hormuz adalah selat strategis jalur pengiriman

minyak dunia, meskipun ada cara lain dalam pengiriman minyak, namun hal

tersebut membutuhkan biaya dan waktu yang lebih banyak (Kasmin 2015, h.163).

4.2 Kegiatan Militer Amerika Serikat di Teluk Persia 2012

Ketegangan antara Iran dan AS terus meningkat dalam beberapa tahun

terakhir, terkait tuduhan AS bahwa Iran tengah mengembangkan senjata nuklir.

dalam konteks ini, AS telah menempatkan tidak kurang dari 35.000 tentara,

marinir dan pilot tempurnya di sejumlah negara seperti Arab Saudi, Kuwait,

Turki, dan Bahrain yang menjadi pangkalan Armada Kelima AS. Bahrain menjadi

markas Angkatan Laut AS untuk di kawasan Teluk Persia sejak 1946 dan

memiliki perjanjian kerjasama pertahanan atau Defense Cooperation Agreement

(DCA) sejak tahun 1991 yang telah ditunjuk sebagai sekutu non-NATO (Katzman

2015, h.1). total kekuatan AS di Teluk melibatkan lebih dari 300 pesawat tempur

dan 30 kapal perang.

Kekuatan laut AS dengan Armada Kelima yang saat ini ditempatkan di

Manama Bahrain, terdiri dari 2 kapal induk, 20 kapal perang, 103 pesawat tempur,

Page 77: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

65

serta sekitar 20.000 marinir. Sementara komando transportasi laut militer AS di

Teluk Persia, melibatkan 18 kapal, 189 personil angkatan laut, 844 marinir sipil

(Schneller 2007, h.38) .

Gambar 4.4: Kapal Induk Nimitz, USS Abraham Lincoln (CVN-72)

Sumber: www.defenseindustrydaily.com

Terdapat dua kelompok Angkatan laut AS di Teluk yang masing-masing

dipimpin oleh kapal induk USS George Washington yang membawa 5.500

personil, dan tidak kurang dari 70 pesawat tempur dan helikopter. Kelompok

kedua dipimpin USS Independence yang mengangkut 5.000 personil beserta lebih

dari 70 pesawat tempur dan helikopter. Puluhan kapal perang AS yang

mendampingi kapal induk juga dilengkapi kemampuan meluncurkan Tomhawk

(www.alarabiya.net). Kekuatan udara AS tidak kurang besar, lebih dari 8.000

personil dan ratusan pesawat. Angkatan Udara AS menempatkan tidak kurang dari

50 pesawat tempur di Turki, 40 pesawat di Bahrain, serta lebih dari 100 pesawat

Page 78: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

66

di Arab Saudi. Sementara lebih dari 7.000 pasukan darat AS juga ditempatkan di

Kuwait (www.rt.com).

Dengan kapasitas kekuatan militer yang sudah dibangun AS di Timur

Tengah, maka sebagai respon dari latihan militer Iran di selat Hormuz

(www.nytimes.com). Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara anggota Gulf

Cooperation Council13

(GCC)14

(www.persiangulfstudies.com), menggelar latihan

militer gabungan besar di Teluk Persia. Namun AS, membantah bahwa latihan

militer yang dilakukan sebagai respon latihan militer Iran di Selat Hormuz,

melainkan latihan merespon tumpahan minyak, pengiriman pasukan pengawal,

melindungi terminal lepas pantai, membersihkan ranjau dan menerbangkan drone.

Latihan melibatkan 17 kapal untuk membersihkan ranjau, 18 Unmanned

Underwater Vehicles (UUVs) dan lebih dari 100 tata cara penyelaman

pembuangan peledak (Katzman 2012, h.12). Sejak tahun 1984, latihan gabungan

AS, Inggris, dan GCC telah beroperasi meningkatkan keamanan bersama di

kawasan. Pada invasi Irak ke Kuwait, GCC memberikan bantuan 1.991 pasukan

untuk melindungi Kuwait. GCC memiliki sekitar 40.000 tentara, dan sekitar 10%

dikerahkan ke Teluk Persia (www.middleeasteye.net)

Philip Hammond (Departemen Pertahanan Inggris) ―tindakan penutupan

Selat Hormuz yang dilakukan Iran mengganggu pengiriman minyak melalui Selat

Hormuz yang akan mengancam perekonomian kawasan dan ekonomi global‖

sejak pernyataan tersebut, Inggris mengirim kapal perang tambahan ke Teluk

Persia (Katzman 2012, h10). Amerika Serikat dan Inggris merasa kepentingan

13

Selanjutnya disingkat GCC 14 Anggota GCC adalah Bahrain, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Oman, Kuwait, dan Qatar dibentuk pada

tahun 1981, dan bermarkas di Doha (Qatar).

Page 79: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

67

nasionalnya terancam dan melakukan propaganda yang menampilkan Iran sebagai

musuh utama bagi negara kawasan serta meningkatkan kekuatan militer dalam

bentuk partisipasi kegiatan militer AS di Teluk Persia bersama negara-negara

sekutunya (www.persiangulfstudies.com).

Namun demikian, bila merujuk kepada konsep detterence, latihan militer

yang dilakukan AS dan Sekutu merupakan praktek detterence. Seperti yang

diungkapkan oleh Glenn Synder, bahwa AS dan Iran sama-sama sedang

mempraktikan kebijakan stick and carrot dimana pihak satu mencegah pihak lain

melakukan aksi melalui ancaman baik implisit, dengan pemberian sanksi positif

berupa hadiah jika pihak kedua menaati larangan pihak pertama dan pemberian

sanksi negatif berupa hukuman jika pihak kedua berlaku sebaliknya (Mustafa

2005, h.7-9).

Amerika Serikat memberikan tekanan terus menerus agar Iran

menghentikan program nuklirnya sehingga Iran memberikan ancaman menutup

Selat Hormuz dan melakukan latihan militer. Hal tersebut menggambarkan bahwa

militer merupakan alat untuk mencapai poitik luar negerinya Iran (Kazhim dan

Hamzah 2007, hal.31). Di pihak AS, cara mencegah Iran melakukan menutup

Selat Hormuz dan menantang latihan militer Iran dengan melakukan latihan

militer juga di Teluk Persia dan latihan militer tersebut menyebabkan kenaikan

minyak dunia hingga US$ 250 per barrel serta membuat kerugian AS dan dunia

internasional mengenai minyak sekitar US$ 1,7 triliun (www.presstv.com).

Tindakan AS membangun pangkalan militer kelima di Bahrain merupakan

praktek detterence yang ditujukan untuk negara Iran agar Iran mematuhi segala

Page 80: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

68

bentuk resolusi-resolusi yang telah dikeluarkan oleh PBB. Amerika Serikat tidak

hanya melakukan latihan militer bersama dengan Inggris, dan negara-negara yang

bergabung GCC, melainkan mengajak untuk mengisolasi Iran dari dunia

internasional termasuk melakukan penekanan terhadap Rusia, Republik

Chekoslovakia, Jepang, Tiongkok serta memberikan sanksi industri petrokimia

ditujukan untuk Iran yang akan mengalami hambatan perkembangan program

nuklirnya.

4.2.1 Usaha AS mendorong DK-PBB mengeluarkan resolusi

Usaha AS dalam memberikan sanksi terhadap Iran sudah dilakukan

terlebih dahulu. Namun, tidak dipatuhi oleh Iran dari tahun 1979-2005.

Tabel 3.5: Sanksi Amerika Serikat 1979-2005 Date Description of select elements

Executive Orders

12170, 12205,

12211

Nov. 1979– April

1980

Blocked Iranian property and prohibited some trade,

including import of all goods from Iran. Bans lifted

under Algiers Accords in 1981.

State Sponsor of

Terror designation

January 1984

Banned arms sales and foreign assistance to Iran.

Executive Order

12613

October 1987

Banned import of all goods from Iran, including oil.

Iran-Iraq Arms

Non- Proliferation

Act

October 1992

Sanctioned transfer of goods or technology related to

WMD and some conventional arms.

Executive Order

12938

November 1994

Imposed export controls on sensitive WMD technology.

Executive Orders

12957, 12959

March–May 1995

Prohibited all U.S. investment in Iran, including in oil

sector. Banned export of American goods to Iran.

Iran and Libya

Sanctions Act

August 1996

Sanctioned companies that invest more than $20 million

in Iranian oil sector.

Executive Order

13059

August 1997

Expanded ban on exports to Iran.

Iran Non-

proliferation Act

March 2000

Sanctioned entities providing goods related to WMD or

ballistic missiles.

Page 81: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

69

Executive Order

13224

September 2001

Blocked property of terrorists and financial supporters.

Executive Order

13382

June 2005

Blocked property of WMD proliferators.

Sumber: Samore, Gary, 2015, Sanctions Against Iran: A Guide to Targets, Terms, and Timetables

Setelah memberikan sanksi yang tidak dipatuhi oleh Iran, AS meminta

agar Iran diberikan sanksi yang lebih berat melalui IAEA. Amerika Serikat

berhasil mendorong IAEA untuk melanjutkan kasus ini ke Dewan Keamanan

PBB. Dengan dukungan dari IAEA dan melaporkan Iran memiliki 200 milligram

plutonium serta 3000 sentrifugal yang siap beroperasi (www.world-nuclear.org).

DK-PBB secara khusus membuka peluang bernegosiasi dengan lima anggota tetap

DK-PBB dan ikut bernegosiasi dengan Iran, masing-masing anggota tetap

memiliki hak veto terhadap resolusi DK. Negara anggota setuju dijatuhkannya

sanksi untuk Iran, kecuali Tiongkok dan Rusia (www.un.org). Akhirnya, DK-PBB

mengeluarkan resolusi atau sanksi secara bertahap sejak tahun 2006 sampai 2010

yang lebih berat terhadap Iran (Rajagukguk 2009, h.73). Beberapa resolusi

diantaranya :

Resolusi DK PBB No.1696 Tahun 2006

Memutuskan bahwa DK PBB memperingatkan kepada Iran mengenai

ancaman program pengayaan nuklirnya. DK PBB meminta Iran untuk

memberhentikan pengayaan nuklirnya dan memberikan penangguhan sampai

31 Agustus 2006. Jika Iran tidak memenuhinya, maka sanksi berikut yang

lebih berat akan dibeikan kepada Iran.

Resolusi DK PBB No.1737 Tahun 2006

Memutuskan bahwa negara-negara di dunia untuk mencegah pengiriman

pelatihan, pelayanan, dan sumber keuangan, nasihat, dan lainnya yang

berbentuk pengiriman, penjualan, transfer, ketetapan, dan kewaspadaan serta

penahanan terhadap semua material dan bantuan keoada Iran.

Page 82: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

70

Resolusi DK PBB No.1747 Tahun 2007

Memutuskan bahwa DK PBB melarang ekspor senjata dari Iran ke negara lain

dan impor senjata dari negara lain ke Iran. Membekukan aset 28 pejabat tinggi

Iran dan membekukan aset-aset perekonomian oragnisasi-organisasi maupun

negara-negara yang membantu pengembangan nuklir Iran. Kemudian,

embargo ekonomi terhadap Iran dengan meminta semua lembaga keuangan

dan negara-negara agar tidak membuat komitmen baru dalam rangka hibah,

bantuan keuangan, dan pinjaman lunak kepada Iran.

Resolusi DK PBB No.1803 Tahun 2008

Menetapkan dan memutuskan larangan perjalanan terhadap lima pejabat

tinggiIran, membekukan aset 13 perusahaan Iran dan 13 aset pejabat Iran di

luar negeri, pelarangan penjualan barang-barang yang dapat berfungsi ganda

(untuk tujuan damai dan untuk tujuan militer) ke Iran, pemeriksaan kapal-

kapal barang dari dan menuju Iran, memonitor 2 aktivitas bank Iran,

mendorong para pemerintah untuk menarik dukungan pendanaan terhadap

perusahaan-perusahaan yang melakukan perdagangan dengan Iran.

Resolusi DK PBB No.1929 Tahun 2010

Memutuskan bahwa seluruh negara tidak dibenarkan untuk memasok senjata

baik secara langsung ataupun tidak langsung, menjual, transfer, senjata ke

Iran, melalui wilayah perbatasan atau dari dalam negara atau individu kepada

yurisdikdi setiap negara. Tidak dibenarkan juga menggunakan kapal, pesawat

terbang yang terdapat bendera negara atau melalui garis wilayah negara lain.

Negara-negara diseluruh dunia tidak dibenarkan mengirimkan perlengkapan

perang seperti tank perang kendaraan tempur lapis baja, sistem artileri kaliber

besar, pesawat tempur, helikopter tempus, kapal perang, rudal atau sistem

rudal mencakup suku cadang yang telah ditegaskan dalam rapat DK PBB dan

dikukuhkan dalam resolusi sebelumnya, yakni Resolusi DK PBB No. 1737

Tahun 2006. ( sebagaimana website kemlu….. (www.un.org)

Sanksi terhadap industri minyak Iran diperluas oleh AS dengan

memberikan sanksi bagi pembelian atau penjual produk petrokimia Iran. Tindakan

tersebut diberlakukan kepada Perusahaan Minyak dan Gas Nasional Iran,

Perusahaan Naftiran, Perusahaan Tanker Nasional Iran dan Bank Sentral Iran

yang membantu Iran membeli dolar AS atau logam mulia (Katzman 2012, h.10).

Dengan sanksi baru itu, semua aset kementerian dan lembaga pemerintahan Iran

Page 83: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

71

di AS dapat dibekukan. Sanksi ini juga berlaku bagi Bank Sentral Iran yang

bertanggung jawab atas perdagangan minyak Iran dan isolasi dunia internasional.

4.2.2 Isolasi Internasional

Iran menjadi pembahasan mengenai kepemilikan, pengayaan dan ujicoba

nuklir yang mengundang kontroversi ditingkat internasional karena merupakan

suatu ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional (Jamaan 2007, h.3).

Menurut Ahmadinejad, pemerintah Iran meninginkan kawasan Timur Tengah

bebas dari senjata nuklir dan ditegaskan bahwa program nuklir Iran memiliki

tujuan damai (www.bbc.co.uk).

“We too demand that the Middle East be free of nuclear weapons, not only in

the Middle East, but the whole world should be free of nuclear weapons.” [Kita

menginginkan Timur Tengah bebas dari senjata nuklir, tidak hanya di Timur

Tengah, namun di seluruh dunia harus terbebas dari senjata nuklir.]

(www.bbc.co.uk)

Kecurigaan AS terhadap program nuklir Iran begitu tinggi sehingga

membuat AS memandang Iran sebagai ancaman terhadap perdamaian dan

keamanan dunia, khususnya keamanan AS atas program nuklir yang

dikembangkan serta kepentingan AS dikawasan Timur Tengah (Jamaan 2007,

h.2). Dalam sistem internasional yang anarkis, menurut realis keamanan nasional

dan kelangsungan hidup merupakan nilai utama dalam proses pengambilan

kebijakan luar negeri sebuah negara (Jackson dan Sorensen 1999, h.89), serta

perilaku aktor negara dapat menjadi sangat agresif apabila merasa terancam dan

Page 84: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

72

mengakibatkan perubahan pola interaksi suatu negara (Burchill dan Andrew

2009, h.98). Sejak resolusi DK-PBB dikeluarkan Iran menjadi negara yang di

isolasikan di dunia internasional (Al Kaabi 2012, h.29). Dengan demikian,

Amerika Serikat melakukan tekanan pada negara-negara yang membantu program

nuklir Iran, yaitu Rusia dengan menjual teknologi laser yang diyakini untuk

digunakan pembuatan nuklir. Namun pemerintah Rusia menyatakan bahwa

teknologi laser yang dijual untuk keperluan sipil di Iran (www.nytimes.com).

Selain itu, AS memberikan tekanan terhadap Republik Chekoslovakia

untuk menghentikan segala kontrak yang berjalan dalam proses pengembangan

reaktor Bushehr. Sebelumnya, Republik Checkoslovakia merupakan negara

penjual alat pendingin untuk reaktor Bushehr senilai senilai 27.5 juta USD

(www.nti.org). Upaya yang dilakukan AS untuk menghentikan program nuklir

Iran selain melakukan latihan militer di Teluk Persia, AS juga meminta sanksi

dengan mengeluarkan perintah untuk membekukan semua aset Iran yang disimpan

di AS termasuk milik Atomic Energy Organization of Iran15

dan Bank Sentral Iran

(www.washingtonpost.com).

Disamping itu, AS meminta aliansi dan negara-negara UE3 (Jerman,

Inggris, Perancis) untuk menarik dukungan mereka terhadap Iran. Namun

demikian, negera-negara UE3 lebih memilih menjembatani negosiasi dan

menukar teknologi nuklir dengan Light Water Reactor16

(Gogary 2007, h.283-

284). Negara-negara UE3 lebih memilihi bernegosiasi dikarenakan negara UE3

menjaga kepentingan energi dan komersialnya di Iran (Keith dan Paul 2006, h.4).

15

Selanjutnya disingkat AEOI 16

Selanjutnya disingkat LWR

Page 85: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

73

Amerika Serikat juga mempengaruhi negara-negara di Asia untuk

melakukan tindakan serupa. Mendorong Jepang untuk tidak memberikan bantuan

yang berhubungan dengan pensuplaian bahan-bahan teknologi nuklir (Wibisono

2011, h.48). Tiongkok mendapat tekanan dari AS berupa sanksi kepada Bank of

Kunlun yang dikontrol oleh BUMN sebagai penyedia layanan finansial ke Iran

dan membantu menjual produk-produk petroleum (www.exportlawblog.com).

Upaya Amerika Serikat memberikan kelonggaran untuk negara-negara

petinggi GCC, seperti Uni Emirat Arab (UEA)17

terkait program nuklir untuk

negara-negara sekutu di Teluk Persia sebagai penyeimbang Iran dalam

pengembangan senjata nuklir (Kazhim dan Hamzah 2007, h.64). UEA yang

tengah mengembangkan program nuklir secara transparan dibawah kendali IAEA

dan AS (Samore 2015, h.6) dan memperkuat persenjataan UEA dengan membeli

$20 miliar mesin AS, seperti F-16, Helikopter Apache dan sistem pertahanan

rudal (www.pulitzercenter.org). Selain itu, Arab Saudi juga berencana membuat

nuklir karena merasa Iran sebagai ancaman utama (Posch 2015). Salah satu cara

agar bisa menjaga negara dari wilayah yang sedang berkonflik adalah membuat

senjata yang paling berbahaya di dunia.

Kebijakan unilateral AS ini tentunya berdampak pada dunia bisnis

internasional yang menjalin kerjasama dengan Iran, terutama sektor perbankan

dan energi. Amerika memberikan peringatan bagi negara-negara yang terlibat

dalam kerjasama energi dan ekonomi dengan Iran, Senator John McCain

menyatakan bahwa:

17

Selanjutnya disingkat UEA

Page 86: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

74

―Do you want to do business with Iran, or do you want to do business

with the United State?” [Apakah anda ingin berbisnis dengan Iran atau

ingin berbisnis dengan Amerika Serikat?] (www.reuters.com)

Sebagai akibatnya, Iran mengalami penurunan ekspor minyak sekitar 40%

dibandingkan tahun 2011 (www.bbc.co.uk). EIA melaporkan bahwa tahun 2012

produksi minyak Iran menurun hingga 1 juta barrel per hari, Iran tidak lagi

mencapai target produksi minyak sebesar 5,3 juta barrel per hari yang merupakan

target nasionalnya (www.upi.com). Iran mengalami inflasi pada Juli 2012 sekitar

22.2% dan Agustus 2012 mencapai 23,5% (Cordesman 2014, h.12); sedangkan

angka pengangguran dari segmen 15-29 tahun sekitar 22,5% (www.ft.com).

Akibatnya, harga bahan-bahan pokok menjadi meningkat dan menimbulkan protes

dari masyarakat Iran.

4.2.3 Sanksi Industri Petrokimia kepada Iran

Pemerintah Amerika Serikat mengenakan sanksi baru kepada industri

petrokimia Iran (www.reuters.com). Hal Ini dilakukan Amerika Serikat untuk

memangkas penghasilan Iran, setelah sebelumnya melakukan sanksi larangan

ekspor minyak Iran. Selain itu, pemerintah AS juga mengumumkan akan

menindak perusahaan-perusahaan yang berbasis di Siprus, Kyrgyztan, Ukraina,

dan Uni Emirate Arab yang terbukti mendukung Iran untuk melakukan

pengembangan program nuklir (Katzman 2015, h.6). Para pejabat di pemerintahan

AS mengambil kebijakan sanksi untuk industri petrokimia Iran, karena industri

industri ini merupakan sumber penghasilan kedua Iran setelah minyak

Page 87: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

75

(www.cfr.com). Para pejabat berkomitmen untuk mengintensifkan tekanan

terhadap Iran tidak hanya mengenakan sanksi baru, tapi juga secara aktif

memperkuat sanksi-sanksi yang telah dilakukan (Cordesman et al 2014, h.81).

Sebelumnya, AS menyatakan telah menerapkan berbagai sanksi, termasuk

melarang adanya transaksi keuangan perusahaan AS dengan Niksima Food &

Beverage Co merupakan perusahaan produsen yoghurt asal Dubai yang memiliki

transaksi langsung untuk petrokimia Iran (www.wsj.com). Departemen Treasury

AS telah mengidentifikasi delapan perusahaan petrokimia Iran yang dikontrol

langsung oleh pemerintah di Tehran (Cordesman et al 2014, h.84). Amerika

Serikat memberikan sanksi kepada Ferland Co yang bermarkas di Siprus dan

Ukraina karena membantu perusahaan tanker Iran. Selain itu, AS juga melarang

adanya pengiriman laptop, telepon selular, dan beberapa produk-produk lain ke

Iran (Katzman 2014, h.29) dan melarang penjualan maupun transfer teknologi

nuklir kepada Iran (www.cfr.org). Hal ini merupakan upaya yang terus dilakukan

oleh AS untuk melumpuhkan perekonomian Iran yang bertujuan untuk terus

melancarkan sanksi agar Iran dapat tunduk kepada resolusi-resolusi karena Iran

dianggap tidak kooperatif untuk menghentikan pengembangan teknologi nuklir.

Dalam pernyataan tertulis, Departemen Keuangan AS mengumumkan

sanksi terhadap delapan perusahaan petrokimia Iran yang dimiliki atau

dikendalikan oleh pemerintah Iran (www.antaranews.com). Perusahaan

petrokimia itu adalah Bandar Imam Petrochemical Company, Bou Ali Sina

Petrochemical Company, Mobin Petrochemical Company, Nouri Petrochemical

Company, Pars Petrochemical Company, Shahid Tondgooyan Petrochemical

Page 88: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

76

Company, Shazand Petrochemical Company, dan Tabriz Petrochemical Company

(www.state.gov).

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi kepada

dua perusahaan yang ―dengan sengaja‖ terlibat dalam pembelian produk

petrokimia dari Iran. Tindakan ini sebagai keputusan AS untuk memotong dana-

dana dari sektor petrokimia Iran, sebagai sumber pendapatan terbesar kedua untuk

program nuklir Iran (www.antaranews.com). Amerika Serikat juga memberikan

sanksi kepada Bank of Kunlun yang membantu menjual produk-produk petroleum

negara Teheran tersebut (www.exportlawblog.com), dan 3 perusahaan Tiongkok

yang melakukan bisnis di sektor energi Iran adalah Zhuhai Zhenrong Company

(Zhenrong), Kui Oil Pte. Ltd., dan FAL Oil Company Limited

(www.iranprimer.usip.org)

Di luar dari sanksi AS terhadap Teheran untuk meningkatkan tekanan

terhadap Republik Islam dengan target melumpuhkan perekonomian Iran.

Amerika Serikat menganggap sanksi akan menjauhkan rakyat dari pemerintah,

bahkan diprediksi akan menyulut kerusuhan di Iran (www.irantracker.org).

Walaupun menurut Ahmadinejad, tidak ada kekuatan di dunia yang dapat

memblokir kemampuan Iran, menurutnya pihak-pihak tertentu memperlambat

kemajuan Iran untuk sementara, tapi tidak dapat memblokir sepenuhnya (Bijah

2015)

Secara umum, respon-respon yang diberikan AS bertujuan melumpuhkan

perekonomian Iran. Kebijakan ini merupakan bagian dari tindakan AS untuk

mengubah sikap Iran, khususnya penerapan sanksi atau resolusi DK-PBB yang

Page 89: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

77

lebih berat dapat mengubah sikap pemerintah Iran untuk menghentikan

pengembangan program nuklirnya.

Page 90: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

78

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Skripsi ini menganalisa tentang sikap AS terhadap Iran kegiatan militer

Iran di Selat Hormuz di masa ke pemimpinan Ahmadinejad. Skripsi ini juga

memfokuskan kepada kepentingan-kepentingan nasional AS di Timur Tengah

terkait kegiatan militer Iran.

Hubungan Iran dan AS yang tidak harmonis semakin memuncak ketika

pada tahun 2006 Iran kembali melanjutkan pengembangan teknologi nuklirnya.

berbagai upaya dilakukan oleh AS untuk menghentikan program nuklir Iran.

Amerika Serikat menuduh bahwa Iran disinyalir sedang memproduksi senjata

nuklir, namun Iran mengelaknya dan menyatakan bahwa pengembangan tersebut

murni untuk tujuan damai, yakni pemenuhan kebutuhan energy untuk Teheran.

Selanjutnya Iran bersedia secara terbuka untuk memperlihatkan kegiatan

pengembangan teknologi nuklir tersebut kepada masyarakat internasional, bahkan

Iran bersedia pengembangannya diawasi oleh badan IAEA dalam proses

pengembangan nuklirnya Tidak hanya itu, Iran juga bersedia menandatangani

perjanjian NPT mengenai pengembangan dan pelarangan senjata nuklir. Namun,

hal ini tidak juga membuat Amerika Serikat dan sekutunya yakin.

Pengembangan teknologi nuklir Iran digunakan Amerika Serikat untuk

menyudutkan Iran di dalam konstelasi politik internasional. AS kemudian

mendorong IAEA untuk segera mengeluarkan resolusi-resolusi yang bertujuan

untuk menghentikan program nuklir Iran..Setelah Iran mendapatkan tekanan dan

Page 91: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

79

ancaman oleh Amerika Serikat, Iran balik menyerang Amerika Serikat dan sekutu

dengan mengeluarkan ancaman penutupan Selat Hormuz serta melakukan latihan

militer di perairan Selat Hormuz. Selat Hormuz merupakan wilayah jalur

perdagangan internasional yang jika ditutup akan berdampak pada perekonomian

masyarakat dunia. Hal tersebut dikarenakan harga minyak dunia yang akan

menjadi naik akibat keamanan di sekitar Teluk Persia yang akan terganggu.

Kegiatan militer yang dilakukan oleh Iran merupakan tindakan rasional

untuk menjaga keamanan nasionalnya dari tekanan dan ancaman yang terus

dilancarkan Barat. Tindakan ini sekaligus untuk memberikan isyarat bahwa Iran

tidak takut terhadap tekanan pihak Barat. Namun demikian, Barat menafsirkan

bahwa tindakan Iran tersebut merupakan tindakan yang ofensif sehingga

mendorong negara seperti Amerika Serikat untuk melakukan reaksi.

Karena itu skripsi ini berargumen bahwa latihan militer bersama yang

digelar Amerika Serikat dan sekutunya di yang tergabung dalam GCC pada tahun

2012, merupakan bentuk respon AS terhadap latihan militer yang digelar

sebelumnya oleh Iran di Selat Hormuz pada 2011. Latihan militer ini juga

didukung dengan penambahan kapal-kapal perang yang ditempatkan di Bahrain.

Selain menggelar latihan militer. Amerika Serikat juga menerapkan sanksi baru

terhadap Iran yang membuat Iran semakin mengalami isolasi internasional. Dalam

kondisi ini. Iran tidak dapat melakukan ekspor impor dengan mitra dagangnya di

dunia. Kemudian, AS juga secara spesifik memberlakukan sanksi atas industri

petrokimia Iran yang kemudian membuat perekonomian Iran menjadi lemah.

Page 92: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

80

Keputusan Amerika tersebut untuk memotong dana-dana dari sektor petrokimia

Iran, sebagai sumber pendapatan terbesar kedua untuk program nuklir Iran.

Skripsi ini mengidentifikasi beberapa faktor yang mendorong AS

melakukan tekanan dan ancaman kepada Iran. Faktor yang pertama adalah

kepentingan Geosrategis AS yang terkait dengan upaya untuk melindungi

eksistensi super power AS di Timur Tengah dan di dunia internasional.

Kepentingan geostrategic Iran juga berkaitan dengan usaha untuk melindungi

negara-negara aliansi AS di Teluk, dan mempertahankan eksistensi Israel di

Timur Tengah. Amerika Serikat tidak menyukai kepemilikan teknologi nuklir Iran

yang berpotensi kepada kapabilitas Iran untuk memprodusi senjata nuklir. Hal ini

tentua akan mengancam eksistensi Israel sebagai musuh Iran dan juga negara-

negara Teluk yang juga aliansi dekat AS.

Secara ekonomi, ancaman penutupan Selat Hormuz juga akan

mempengaruhi ekonomi AS. Seperti diketahui, AS merupakan negara yang

mebuuhkan banyak pasokan energi untuk mendukung industrinya. Sebagian besar

pasokan energi AS berasal dari Timur Tengah, terutama dari negara-negara Teluk

yang menjadi produsen minyak terbesar. Selat Hormuz menjadi jalur transportasi

pengiriman pasokan minyak tersebut ke AS. Selain itu penutupan Selat Hormuz

juga akan memberi pengaruh buruk pada transportasi perdagangan lainnya seperti

perdagangan senjata AS ke Timur Tengah yang jumlahnya sangat signifikan.

Page 93: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

81

V.2 Saran

Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan kekurangan dalam pengumpulan

bahan yang beberapa sulit didapat, periode tahun yang sangat singkat. Skripsi ini

merekomendasikan penelitian yang lebih intensif tentang topik yang sama tetapi

dengan menggunakan sumber-sumber premier seperti wawancara dengan pelaku

kebijakan dari Iran maupun AS. Skripsi ini juga merekomendasikan priode waktu

yang melihat dinamika hubungan AS dan Iran pasca pemerintahan Ahmadinejad.

Page 94: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

82

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alcaff, Muhammad 2008, Perang Nuklir? Militer Iran, Zahra Publishing House,

Bandung.

Allin, Dana H dan Steven Simon 2010, The Sixth Crisis: Iran, Israel, America and

the Rumors of War, Oxford Unviersity Press, New York.

Ansari, Ali M 2008, Supremasi Iran “Poros Setan Atau Superpower Baru”,

terjemahan S Wardi, Zahra Publishing House, Bandung.

Bakri,Umar S 1999. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Jakarta.

Burchill, Scott dan Andrew Linklater 2009, Teori-teori Hubungan Internasional:

terjemahan M.Sobirin, Nusa Media, Jakarta.

Buzan,Barry 2007, People, State and Fear: An Agenda for International

Security In The post Cold War Era 2nd

Edition, ECPR Press, London.

Byman, Daniel, Chubin, S, Ehteshami, A & Jerrold, G 2001, Iran‟s Security

Policy: In the Post-Revolutionary Era, RAND, Santa Monica.

Cordesman, Anthony & Ahmad Hashim 1997, Iran; Dillemas of Dual

Containment, Westview Press, Colorado

Cordesman, A, Bryan GC 2014, Iran Sanctions, Energy, Arms Control, and

Regime Change, Washington: CSIS

Cordesman, A & Wilner, A 2011, U.S. and Iranian Strategic Competition: The

Gulf Military Balance, CSIS, Washington.

___________2000, Iran and Nuclear Weapons, CSIS, Washington.

Page 95: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

83

Creswell, JW 1994, Research Design: Qualitative and Quantitative

Approaches, SAGE Publications Inc, Thousand Oaks.

Damhuri, E 2003, Di Balik Invasi AS ke Irak, Senayan Abadi Publishing,Jakarta.

Dougherty, JE & Robert LP 1996, Contending Theories of International Relation:

a Comprehensive Survey 4th

Edition, Longman,New York.

Easton, D 1984, The Political System. An Inquiry into the State of Political

Science, Knopf, New York.

Ehteshami, A & Hinnebusch, R 2002. The Middle East in the International

System, Lynne Rienner Publishers Inc, London.

______1997, Syria and Iran: Middle Powers in a Penetrated Regional System,

Routledge, New York.

Ehteshami, A & Zweiri, M 2007, Iran and The Rise of Its Neoconservatives: The

Politics of Tehran‟s Silent Revolution, I.B.Tauris&Co Ltd, London.

El-Gogary, A 2007, Ahmadinejad: The Nuclear Savior of Tehran “ Sang Nuklir

Membidas Hegemoni AS dan Zionis, terjemahan. T Kuwais, Pustaka Iman,

Depok.

Frye, RN1954, Iran (Second Edition), George Allen and Unwin Ltd, London.

Hara, AE 2011, Pengantar Analisis Politik Luar Negeri: Dari Realisme Sampai

Konstruktivisme, Nuansa Cendikia, Bandung.

Jackson, R & Sorensen, G 1999, Introduction to International Relations, Oxford

University Press Inc, New York.

Jervis, R 1997, System Effects: Complexity in Political and Social Life,

Princenton University Press.

Page 96: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

84

Holsti, KJ 1988. Politik Internasional Kerangka untuk Analisis, Erlangga,

Jakarta.

Labib, M 2006, Ahmadinejad: David di Tengah Angkara Goliath Dunia,

Hikmah, Jakarta.

Mirseppasi, A 2010, Democracy in Moderen Iran: Islam, Culture, and Political

Change, New York University Press, New York.

Morgenthau, HJ 1985, Politics Among Nation 6th

ed, McGraw, New York.

Musa, K & Hamzah, A 2007, Perang Dunia III di Pelupuk Mata Iran

Skenario Penghabisan, Cahaya Insan Suci, Jakarta.

Plano, JC & Olton, R 1999, Kamus Hubungan Internasional, Putra A.Bardin,

Bandung.

Quandt,WB 2005, Peace Process: American Diplomacy and The Arab-Israeli

Conflict Since 1967 (Third Edition), Brookings Instituion Press,

Wahington DC.

Ramazani, RK 1979, International Straits of The World: The Persian Gulf and

The Strait of Hormuz, Sijthoff and Noordhoff International Publishers,

Netherland.

Roshandel, J & Nathan Chapman Lean 2011, Iran-Israel, and the United States:

Regime Security vs Political Legitimacy, Preager Security International.

Safari, M & Yusuf, A 2003, Perang Iraq-AS: Hegemoni Baru AS di Timur

Tengah dan Dampak Global, COMES, Jakarta.

Samore, G 2015, Sanctions Against Iran: A Guide to Targets, Terms, and

Timetables, Harvard Kennedy School: Amerika Serikat.

Page 97: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

85

Schneller, RJ 2007, A History of U.S. Naval Forces Central Command/Fifth Fleet,

Naval Historical Center, Washington DC.

Sukmadinata 2006, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Tang, S 2010, The Security Dilemma: A Conceptual Analysis. Security Studies,

Shanghao, Cina.

Tonkin, H 2011, State Control Over Private Millitary and Securitu Companies

in Armed Conflict, Cambridge University Press, New York.

Rourke, JT 1986, International Politics on the New York, International Art and

Sciences Press.

William, DC & Marbun,Mesedes 2010, Pengantar Politik Internasional: Suatu

Telaah Teoritis, dalam Toto Pribadi, Sistem Politik Indonesia, Universitas

Terbuka, Jakarta.

Jurnal

Afrasiabi, K & Abbas, M 2003, Iran‟s Foreign Policy After 11 September, The

Brown Journal of World Affairs, Vo.9, No.2

Anwar, DF 2003, Tatanan Dunia Baru di Bawah Hegemoni Amerika Serikat,

Jurnal Demokrasi dan HAM Vol.3, No.2, Mei-September 2003.

Al-Shboul, HA & Al-Rawashdeh, MS 2013, Iran‟s Foreign Policy and the

Balance Of Power in the Region, Jurnal Politik dan Hukum, Canadian

Center of Science and Education, Vol.6, No.4, November.

Bar, S 2009, Iranian Terrorist Policy and Export of Revolution, Working Paper.

Page 98: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

86

Butfoy, A 1996, Ameliorating The Security Dilemma: Structural and Perceptual

Approaches to Strategic Reform, Working Paper 1.

Brumberg, D 2010, Engagement, Coercion, and Iran‟s Nuclear Challenge:

Internal Politics and Iranian Foreign Policy, Working Group, Washington

DC.

Byers, M 2002, Terrorism: The Use of Force and International Law After 11

September, Jurnal Hubungan Internasional, Vol.6, No.2, Prentice Hall Inc,

New York.

Delaney, KP & Ingram, P 2006, Resolving the Nuclear Dispute With Iran by

Negotiation, British American Security Information Council, Occasional

Papers on International Security Policy.

Ehteshami, A 1990, Iran‟s Revolution: Fewer Ploughshares, More Swords,

Jurnal Army Defense Quanterly, Vol.120, No.1, Januari.

Gita, IGA 2012, Analisis Smart Power Dalam Strategi Militer Amerika Serikat

Melawan Al-Qaeda (2009-2012), Tesis Pascasarjana Universitas

Indonesia.

Guzansky, Y, Lindenstrauss, G & Schachter, J 2011, Power, Pirates, and

Petroleum:Maritime Choke Points in the Middle East, Strategi

Assessment, Vol.14, No.2, Juli..

Hikmatul, A & Kodimerinda, P 2012, Pengembangan Nuklr Iran dan Diplomasi

Kepada IAEA, Jurnal Sosial Politik dan Kebijakan, Vol.16, No.1

Israel, G 2013, US Foreign Aid to Israel: a Reassessment, The Jewish

Statemanship Center, Jerusalem.

Page 99: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

87

Jamaan, A 2007, Politik Hukum Internasional dalam Konflik Nuklir Iran-AS.

Jurnal Sosial Politika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Mulawarman, Vol.14, No.1, Juli.

Jervis, R 2012, Coorperation Under the Security Dilemma, dalam World Politics,

Vol 30, Issue 2, Cambridge University Press.

Jones, TC 1980, America, Oil, and War in the Middle East, Jurnal Sejarah

Amerika, Vol.99, No.1.

http://jah.oxfordjournals.org/content/99/1/208.full

Kasmin 2015, Upaya Iran Dalam Mengatasi Embargo Minyak Uni Eropa, Jurnal

Ilmu Hubungan Internasional, Vol.3, No.1.

Katzman, K 2015, Bahrain: Reform, Security, and U.S. Policy

_______________2015, Iran‟s Sanctions, Congressional Research Service.

________________2012, Iran‟s Threat to the Strait of Hormuz, Congressional

Research Service.

Malka, H 2006, Crossroads: The Future of the U.S.-Israel Strategic

Partnership,Washington DC: CSIS.

Neuman, LV 2012, Basic of Social Research: Quantitave and Qualitative

Approaches, Pearson: University of Wisconsin-White Water.

Nuechterlein, DE 1979, The Concept of National Interest: A Timor for New

Approaches. Vol. 23, No.1, dalam skripsi Sri Hendarwati. Jakarta: FISIP

Universitas Indonesia.

Posch, W 2013, The Third World, Global Islam and Pragmatism : The Making of

Iranian Foreign Policy, SWP Research Paper, Jerman.

Page 100: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

88

Sharp, MJ 2015, U.S. Foreign Aid to Israel, Congressional Research Service.

Waltz, KN 2000, International Relations: Structural Realism after the Cold War,

Vol 25, No.1.

Zahrani, M 2005, Bush‟s Reelection and the Islamic Republic of Iran, The Iranian

Journal of International Affairs, Vol. xviii, No.1: 1-20.

Tesis

Al-Kaabi, MK 2012, The Strategic Alternatives of The Gulf Cooperation Council:

Disruption of Maritime Traffic in The Arabian Gulf as a Result of Iranian

Threats to Close The Strait of Hormuz, Tesis Pascasarjana Naval

Postgraduate School.

Al-Khawarizmi,H 2009, Iran vs Amerika Serikat (Perebutan Pengaruh

Ekonomi dan Hegemoni di Kawasan Timur Tengah) 1979-2008, Tesis

Pascasarjana Universitas Indonesia.

Jayaputri, S 2012, Pengaruh Dinamika Persenjataan Konvensional Iran Di Era

Mahmoud Ahmadinejad Terhadap Keamanan Regional Di Timur Tengah,

Tesis Pascasarjana Universitas Indonesia.

Jaelani, A 2013, Kebijakan Luar Negeri Iran Terhadap Amerika Serikat Dalam

Menyikapi Resolusi PBB Tentang Nuklir (2006-2010), Tesis Pascasarjana

Universitas Indonesia.

Musthofa, AR 2006, Program Nuklir Iran 1979-2004, Tesis Pascasarjana

Universitas Indonesia.

Nerguizian, A 2011, U.S. and Iranian Strategic Competition, CSIS,

Washington DC.

Page 101: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

89

Pratama, TA 2008, Kebijakan Nuklir Iran dalam Menghadapi Respon Barat

Pada Masa Pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad 2005-2007, Tesis

Pascasarjana Universitas Indonesia

Rajagukguk, AH 2009, Sikap Kritis Iran Terhadap Resolusi DK-PBB. Tesis

Pascasarjana Universitas Indonesia.

Tarumanegara, F 2012, Strategi Keamanan Amerika Serikat di Tengah

Peningkatan Kapabilitas Militer Cina 2002-2010, Tesis Pascasarjana

Universitas Indonesia.

Winingsih,S 2009, Kebijkan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap

Pengembangan Nuklir Iran, Tesis Pascasarjana Universitas Indonesia

Yong, W 2013, Understanding Iran Under Sanctions: Oil and the National

Budget, The Oxford Institute for Energy Studies, No.3.

Internet

Abdullah, S 2012, Militer Iran Mulai Beraksi di Selat Hormuz.

http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-

tengah/12/12/29/mfrv5t-militer-iran-mulai-beraksi-di-selat-hormuz

Aditia, M 2013, Amerika Serikat „Hantam‟ Industri Petrokimia Iran.

http://www.antaranews.com/berita/377789/amerika-serikat-hantam-

industri-petrokimia-iran

Al-Shibeeb, D 2012, Deployment of Thousands of U.S. Troops in Israel, a

Start of War Against Iran?.

http://www.alarabiya.net/articles/2012/01/08/187141.html

Page 102: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

90

Amanda, B, The Strait of Hormuz is a Chokepoint Between Persian Gulf and

The Arabian Sea.

http://geography.about.com/od/politicalgeography/a/Strait-Of-

Hormuz.htm

Azmi, R & Hidayat, A2014, Ketahanan Energi: Konsep, Kebijakan dan

Tantangan Bagi Indonesia.

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1

&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjDifPb96rJAhXLxI4KHSKvBnMQFg

gaMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.kemenkeu.go.id%2Fsites%2Fdefaul

t%2Ffiles%2FEnergy%2520Security.pdf&usg=AFQjCNH3O167Qw8Kh1

c4JErItoNJeqZmQA&bvm=bv.108194040,d.c2E

Bergsten, F & Torricelli, RG 1998, Sanctions Against Rogue States: Do They

Work?.

http://www.cfr.org/world/sanctions-against-rogue-states-do-they-work/p51

Energy Information Administration, 2014, World Oil Transit Chokepoints.

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd

=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBwQFjAAahUKEwjBtrn8gNXHAhUFkY4

KHagiAVM&url=http%3A%2F%2Fwww.eia.gov%2Fbeta%2Finternation

al%2Fanalysis_includes%2Fspecial_topics%2FWorld_Oil_Transit_Chok

epoints%2Fwotc.pdf&ei=vyrlVYHbNYWiugSoxYSYBQ&usg=AFQjCNEly

EsZGIfx2fFVrXNQuSaKcwSosA

Bruno, G 2010, Iran‟s Nuclear Program.

http://www.cfr.org/iran/irans-nuclear-program/p16811

Burns, C 2012, OFAC Drops CISADA Bomb on Two Banks.

http://www.exportlawblog.com/archives/4248

CNN Wire Staff 2012, Iran Warns U.S. Over Aircraft Carrier.

http://edition.cnn.com/2012/01/03/world/meast/iran-u-s-/

Page 103: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

91

Dahono F 2011, Iran Gelar Latihan Perang di Selat Hormuz.

http://internasional.kompas.com/read/2011/12/24/19563460/Iran.Gelar.L

atihan.Perang.di.Selat.Hormuz

Egan, T 2010, Sustainability: Carrying Capacity&Ecological Footprints.

http://www.overpopulation.org/consumption.html

Gardner, T 2013, U.S. Imposes Sanctions on Iran‟s Petrochemical Industry.

http://mobile.reuters.com/article/topNews/idUSBRE94U13A20130531?irp

c=932

Gladstone, R 2015, Strait of Hormuz Once Again at Center of U.S.-Iran Strife

http://www.nytimes.com/2015/05/02/world/middleeast/strait-of-hormuz-

once-again-at-center-of-us-iran-strife.html?_r=0

Hafezi, P 2012, ―Iran Threatens U.S. Navy as Sanctions Hit Economy”,

http://www.reuters.com/article/2012/01/03/us-iran-usa-

idUSTRE80208P20120103

Heroit, ID 1988, Uranium Enriching by Centrifuge

http://www.world-nuclear.org/info/nuclear-fuel-cycle/conversion-

enrichment-and-fabrication/uranium-enrichment/

Hoch, C, ICE Case Study: The Strait of Hormuz, Potential for Conflict

http://www1.american.edu/ted/ice/HORMUZ.htm

Hasham, 2011, Challenges in Indian Ocean

http://maritimesecurity.asia/free-2/maritime-security-asia/challenges-in-

indian-ocean-0/

Page 104: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

92

Khajehpour, B 2015, Iran-Russia Relations after Nuclear Deal

http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2015/07/iran-russia-nuclear-

sanctions-economy-gas-oil.html

Kimberly E & Eckhart, S, Evaluating the Impacts and Effectivenes of Targeted

Sanctions: Qualitative Data Base

http://graduateinstitute.ch/files/live/sites/iheid/files/sites/internationalgove

rnance/shared/PSIG_images/Sanctions/Templates/Iran%20Template.pdf

Laub, Z 2015, International Sanctions on Iran

http://www.cfr.org/iran/international-sanctions-iran/p20258

Libel, T & KamraN, B 2015, What Israel Should do about Iran

http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2015/09/iran-israel-

communication.html

Linzer, D 2005, Post Arguments Don‟t Square With Current Iran Policy.

http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A3983-2005Mar26.html

Luft, G 2011, Dependence on Middle East Energy

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd

=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiI_rrf9arJAhXIjo4KHRFrBksQFgg

hMAE&url=http%3A%2F%2Fwww.iags.org%2Fluft_dependence_on_mi

ddle_east_energy.pdf&usg=AFQjCNHFr9Sz-

hRBKiwt1vVR8CVEeulWVg&bvm=bv.108194040,d.c2E

Mann, S & Richards, K. Research Methods Introduction to Qualitative

Research.,tersedia di :

http://www2.warwick.ac.uk/fac/soc/al/degrees/ma/core/research_methodol

ogy/ma_introduction_to_qualitative_research_sm__kr.pdf

Page 105: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

93

Markov, V 2013, Reality Check: Iran, Natural, Gas,Oil

http://nrgsecurity.org/tag/oil-2/page/2/

Miller, J 2000, US Asks Putin Not to Sell Iran a Laser System

http://www.nytimes.com/2000/09/19/world/us-asks-putin-not-to-sell-iran-

a-laser-system.html

Mohsin, A, Amerika Serikat dan Timur Tengah.

http://www.alumnipii.org/2013/05/22/amerika_serikat_dan_timur_tengah

Neff, D 1993, U,S, Vetoes of U.N. Resolutions on Behalf of Israel

http://www.ifamericansknew.org/us_ints/p-neff-veto.html

Najmeeh, B 2012, Sanctions Threaten Weak Iranian Economy

http://www.ft.com/intl/cms/s/0/95061748-c04d-11e1-982d

00144feabdc0.html#axzz3pB7oL1VB

Nahshon, G, Will Syria Sign a Peace Treaty with Israel in „Our Time‟

http://www.jewishpost.com/archives/news/will-syria-sign-apeace-treaty-

with-israel-in-our-time.html

Parsapoor, R 2015, The Persian Gulf Studies Center: The Strategic

Strait of Hormuz in Persian Gulf , translate Yasaman Gholami

http://www.persiangulfstudies.com/en/index.asp?p=pages&id=182

Pecquet, J 2015, Saudi King Wants Obama to Tackle Iranian „Mischief‟

http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2015/08/saudi-king-

washington-visit-iran-deal.html#

Sikimic, S 2014, Profile: What is the GCC?

http://www.middleeasteye.net/news/profile-what-gcc-18030284

Page 106: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

94

Shanker, T &Eric, S2012, U.S. Adds Forces in Persian Gulf, a Signal to Iran

http://www.nytimes.com/2012/07/03/world/middleeast/us-adds-forces-in-

persian-gulf-a-signal-to-iran.html?_r=0

Steve H 2011, Oil Jumps Over 2% as Iran Threatens Supplies.

http://money.cnn.com/2011/12/27/markets/oil_iran/index.htm?hpt=hp_t2

Stevens, L 2015, U.S. Navy Starts to Acompany Ships in Strait Where Iran Seized

Cargo Carrier.

http://www.wsj.com/articles/ship-seizure-by-iran-linked-to-court-case-

1430394886

Rahmanian, M 2012, Iran‟s Oil Production‟s, Slumps, EIA Say

http://www.upi.com/Business_News/Energy-Industry/2012/07/11/Irans-

oil-production-slumps-EIA-says/75241342016878/

Ruslan, B 2012, Iran Lakukan Pelatihan Angkatan Laut di Selat Hormuz.

http://www.antaranews.com/berita/350229/iran-lakukan-pelatihan-al-di-

selat-hormuz

Rosen, B, Charlie, S & Maseh, S 2009, Gasoline Sanctions on Iran: How will

Tehran Respond?

http://www.irantracker.org/us-policy/gasoline-sanctions-iran-how-will-

tehran-respond

Telhami, S 2002, The Persian Gulf: Understanding the American Oil Strategy

http://www.brookings.edu/research/articles/2002/03/spring-

globalenvironment-telhami

Page 107: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

95

___, 2012, AS Terus Tumpuk Armadanya di Teluk Persia,

http://skalanews.com/news/detail/117452/3/as-terus-tumpuk-armadanya-

di-teluk-persia-.html

___, 2013, Nations Gather in Bahrain for International Mine Countermeasures

Exercise

http://navaltoday.com/2013/05/07/nations-gather-in-bahrain-for-

international-mine-countermeasures-exercise-13/

___, 2012, Thounsands of U.S. Tropps Deploying to Israel

https://www.rt.com/usa/us-troops-israel-iran-257/

___, 2013, “Sanctions reduced Iran‟s oil exports and revenues in 2012”

http://www.eia.gov/todayinenergy/detail.cfm?id=11011

___, 2013, Nations Gather in Bahrain for International Mine Countermeasures

Exercise

http://navaltoday.com/2013/05/07/nations-gather-in-bahrain-for-

international-mine-countermeasures-exercise-13/

___, 2014, World Oil Transit Chokeporint

http://www.eia.gov/beta/international/regions opics.cfm?

RegionTopicID=WOTC

___, 2012, ―Iran Motives in Trying to Develop Nuclear Technology”

http://www.iran-si.org/vdcbu8bwprhbz.e4r.html

___, 2015, “The World FactBook (Geography-Note)”

https://www.cia.gov/library/publications/the-world

factbook/fields/2113.html

Page 108: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

96

___, 2011, ―We will not tolerate it”: U.S. Talks Tough with Iran Over Threat to

Close Oil Shipping Lane Following Nuclear Arms Row”,

http://www.dailymail.co.uk/news/article-2079287/Iran-threatens-close-

key-oil-shipping-lane-Strait-Hormuz-US-sanctions.html

___, 2014, Overview of Temporary Suspension of Certain U.S. Sanctions

Pursuant to the Initial Understanding Between the P5+1 and Iran

http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2014/01/220046.htm

___, 2012,“Ribuan Pasukan AS, Iran Tegang”

http://sp.beritasatu.com/home/ribuan-pasukan-as-ke-israel-iran-

tegang/15666

___, 2006, Iran call for nuclear-free region

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/4756652.stm

___, 2012, U.S. Sanctions Chinese, UAE, Singapore Firms for Iran Dealings

http://iranprimer.usip.org/blog/2012/jan/12/us-sanctions-chinese-uae-

singapore-firms-iran-dealings

___, 2014, Why the U.S. Arming the Arab States of the Persian Gulf?

http://www.persiangulfstudies.com/en/index.asp?P=NEWSVIEW&ID=88

___, 2015, Military Position of Persian Gulf

http://www.persiangulfstudies.com/en/index.asp?p=pages&id=218

___, 2014, Chronology U.S-Iran Relations 1906-2002

http://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/tehran/etc/cron.html

___, 2015, Nuclear Power in Iran

http://www.world-nuclear.org/info/Country-Profiles/Countries-G-N/Iran/

Page 109: SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEGIATAN MILITER IRAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40910/2/BALQIS... · di kawasan serta kepentingan ekonomi, ... akan tetapi

97

___, 2014, OPEC share of world crude oil reserves 2014

http://www.opec.org/opec_web/en/data_graphs/330.htm

___, 2002, U.S. National Security Strategy: Prevent Our Enemies From

Threatening Us, Our Allies, and Our Friends with Weapons of Mass

Destruction

http://2001-2009.state.gov/r/pa/ei/wh/15425.htm

___, 2002, Petroleum Chronology of Events 1970-2000

http://www.eia.gov/pub/oil_gas/petroleum/analysis_publications/chronolo

gy/petroleumchronology2000.htm

___, 2013, Milestones: The 1967 Arab-Israel War

https://history.state.gov/milestones/1961-1968/arab-israeli-war-1967

___, 2015, Collapse of the Soviet Union- 1989-1991

http://www.globalsecurity.org/military/world/russia/soviet-collapse.htm

___, 2015, China

https://www.eia.gov/beta/international/analysis.cfm?iso=CHN

___, 1996, 14 Address by Prime Minister Netanyahu to a Joint Session of the U.S.

Congress- 10 July 1996

http://www.mfa.gov.il/mfa/foreignpolicy/mfadocuments/yearbook11/page

s/14%20address%20by%20prime%20minister%20netanyahu%20to%20a

%20joint.aspx