Sifilis Css
-
Upload
virgina-destiana-suhendar -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Sifilis Css
7/17/2019 Sifilis Css
http://slidepdf.com/reader/full/sifilis-css 1/3
SIFILIS
Definisi
Sifilis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum
sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua organ tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten tanpa
manifestasi di tubuh, dan dapat ditularkan kepada bayi di dalam kandungan.
Epidemiologi
Insidensi sifilis di berbagai negeri di seluruh dunia pada tahun 1! berkisar antara
","#$%",&'$. Insidensi terendah di (ina, sedangkan yang tertinggi di )merika
Selatan. Di Indonesia insidensinya ",!1$.
Etiologi
Treponema pallidum spesises Treponema dari family Spirochaetaceae, ordo
Spirochaetales. Treponema tidak dapat dibiakkan in vitro sehingga sulit untuk
mengklasifikasikannya. Sebagai dasar diferensiasai terdapat # spesies yaitu
Treponema pallidum sub species pallidum yang menyebabkan sifilis. Treponema
pallidum sub species pertenue yang menyebabkan frambusia, Treponema pallicum
sub species endemicum yang menyebabkan bejel, Treponema carateum menyebabkan
pinta.
Treponema pallidum berbentuk spiral, gram negati*e dengan panjang rata%rata 11
um +antara !%'" um dengan diameter antara "," sampai dengan ",1- um. Pada
umumnya dijumpai 1" busur dengan panjang gelombang sekitar 1 um, amplitude
sekitar ",1%", um. Treponema pallidum mempunyai titik ujung terakhir dengan /
aksial fibril yang keluar dari bagian ujung lapisan ba0ah. Sebagaimana
mikroorganisme gram negati*e, dijumpai dua lapisan. Sitiplasma yang merupakan
lapisan dalam mengandung mesosome, *akuol ribosom, dan mungkin juga bahan%
bahn nuleoid. Lapisan luar dilapisi oleh bahan mukoid dan tidak dijumpai
Treponema yang tidak pathogen. 2erdapat / maam gerakan rotasi epat sepanjang
aksis panjang heliks, fleksi sel, dan maju seperti gerakan pembuka tutup botol.
Treponema pallidum jarang menunjukkan gerakan rotasi.
Pembiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan di luar badan3 in vitro. 4uman
akan epat mati apabila di luar ruangan, sedangkan dalam darah untuk transfusi dapat
hidup ' jam.
4lasifikasi
Sifilis dibagi menjadi sifilis kongenital dan sifilis akuisita. Sifilis kongenital dibagi
menjadi 5 dini, +sebelim ' tahun, lanjut +sesudah ' tahun, dan stigmata. Sifilis
akuisita dapat dibagi menurut dua ara, seara klinis dan epidemiologik. 6enurut ara
pertama sifilis dibagi tiga stadium 5 stadium I +S I, stadium II +S II dan stadium III
+S III
6enurut 789 dibagi menjadi 5
1. Stadium dini menular +dalam satu tahun sejak infeksi, terdiri atas S I, SII,
stadium rekuren, dan stadium laten dini.
7/17/2019 Sifilis Css
http://slidepdf.com/reader/full/sifilis-css 2/3
'. Stadium lanjut tak menular +setelah satu tahun sejak infeksi, terdiri atas
stadium laten lanjut dan S III.
bentuk lain ialah sifilis kardio*askular dan neurosifilis. )da yang memasukkannya ke
dalan S III atau S I:.
Patogenesis
Stadium Dini
Pada sifilis akuisita, T. pallidum masuk kedalam kulit melalui mikrolesi atau
selaput lendir, biasanya melalui sanggama. 4uman tersebut membiak, jaringan
bereaksi dengan membentuk infiltrat yang terdiri atas sel%sel limfosit dan sel%sel
plasma, terutama di per*askular, pembuluh%pembuluh darah keil berproliferasi di
kelilingi oleh T. pallidum dan sel%sel radang. 2reponema tersebut terletak di antara
endothelium kapiler dan jaringan peri*asular di sekitarnya. Enarteritis pembuluh
darah ke*il menyebabkan perubhan hipertrofik endothelium yang menimbulkanobliterasi lumen +enarteritis obliterans. 4ehilangan pendarahan akan menyebabkan
erosi, pada pemeriksaan klinis tampak sebagai S I.
Sebelum S I terlihat kuman telah menapai 4;< regional seara regional dan
membiak. Pada saat itu terjadi juga penjalaran hematogen dan menyebar ke semua
jaringan di badan, tetapi manifestasinya akan tampak kemudian. 6ultiplikasi ini
diikuti oleh reaksi jaringan sebagi S II, yang terjadi !%- minggu sesudah S I. S I akan
sembuh perlahan%lahan karena kuman di tempat tersebut jumlahnya berkurang,
kemudian terbentuklah fibroblas%fibroblas dan akhirnya sembuh berupa sikatriks. S II
juga mengalami regresi perlahan%lahan dan lalu menghilang.
2ibalah stadium laten yang tidak disertai gejala, meskipun infeksi yang aktif masih
terdapat. Sebagi ontoh pada stadium ini seorang ibu dapat melahirkan bayi dengan
sifilis kongenital.
4adang%kadang proses immunitas gagal mengontrol infeksi sehingga T. pallidum
membiak lagi pada tempat S I dan menimbulkan lesi rekuren atau kuman tersebut
menyebar melalui jaringan menyebabkan reaksi serupa dengan lesi rekuren S II, yang
terakhir ini lebih sering terjadi daripada yang terdahulu. Lesi menular tersebut dapat
timbul berulang%ulang, tetapi pada umumnya tidak melebihi ' tahun.
Stadium lanjut
Stadium laten dapat berlangsung bertahun%tahun, rupanya treponema dalamkeadaan dorman. 6eskipun demikian antibodi tetap ada dalam serum pnderita.
4eseimbangan antara treponema dan jaringan dapat sekonyong%konyong berubah,
sebabnya belum jeals, mungkin trauma merupakan salah satu fator presipitasi. Pada
saar itu munulah S III berbentuk gumma. 6eskipun pada gumma tersebut tidak
ditemukan T. pallidum , reaksinya hebat karena bersifat destruktif dan berlangsung
bertahun%tahun. Setelah mengalami masa laten yang bera*riasi gumma tersebut timbul
di tempat%tempat lain.
2reponema menapai system kardio*askular dan system saraf pada 0aktu dini,
tetapi kerusakan terjadi perlahan%lahan sehingga memerlukan 0aktu bertahun%tahun
untuk menimbulkan gejala klinis. Penderita dengan gumma biasanya tidak
mendapatkan gangguan syaraf dan kardio*askular, demikian pula sebaliknya. 4ira%kira dua pertiga kasus dengan stadium laten tidak memberi gejala.