Sifat Sistem Pengendalian Manajemen
-
Upload
agusnuramin -
Category
Documents
-
view
222 -
download
15
Transcript of Sifat Sistem Pengendalian Manajemen
SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Disusun Oleh :
Agus Nuramin (20210331)
Andi Erdiawan P rasetyo (20210677)
Hanggar Hardiyudha (29210265)
M Ethwin Ibnu T (24210667)
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
PENDAHULUAN
Tujuan memperoleh banyak keuntungan, perusahaan dapat melakukan apapun bahkan dengan
bermain “kotor” sekalipun. Tak heran, beberapa manajemen atau pribadi rela mengambil resiko guna
meraup harta miliaran dollar, salah satunya dengan menipu.
Bersumber dari majalah forbes yang diakses pada tanggal 2/8/2013, kasus skandal akuntansi
dikenal berisiko tinggi, akan tetapi jika berhasil dapat menguntungkan pelakunya. Dari bebrapa kasus
skandal akuntansi yang terjadi sejak perempatan abad terakhir terdapat sepuluh kasus skandal akuntansi
terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Pada tahun 2001, Enron Corp, perusahaan energi terbesar nomor 7 di Amerika Serikat
berdasarkan pendapatan, mengalami kegagalan pengendalian internal dan berakibat pada bangkrutnya
perusahaan. kebangkrutan perusahaan energi ini menghapus nilai pasar sahamnya senilai US$ 78
milliar. Peristiwa ini terjadi setelah Enron menerima tuduhan telah melakukan penipuan besar-besaran.
Manajemen Enron Corp. menggunakan beberapa praktik akunting rumit, perusahaan bodong ini
mampu menyembunyikan utang bernilai ratusan juta dari pembukuannya. Enron menipu para investor
dan analis yang berpikir keuangan perusahaan ini stabil, padahal kenyataannya jauh berbeda. Para
eksekutif Enron membuat catatan pendapatan fiktif, melipatgandakannya hingga terlihat luar biasa
besar. Ketika akhirnya jaringan penipuan ini terungkap, saham Enron langsung anjlok dari US$ 90 lebih
jadi kurang dari US$ 70 sen.
Dalam melakukan skandal akuntansi Enron Corp. bekerjasama dengan akuntan publiknya yaitu
Arthur Andersen yang merupakan KAP the big five. Skandal ini merugikan para investor, karyawan,
dan stakeholder. Arthur Andersen ikut terseret, setelah David Duncan yang pada saat itu sebagai
Auditor utama Enron memerintah penghancuran ribuan dokumen barang bukti.
Selain skandal akuntansi Enron, terdapat pula skandal akuntansi lainnya yang terjadi di beberapa
perusahaan terbesar dunia diantaranya Bernard Madoff, Lehman Brother, Cendant, MF Global,
WorldCom, Fannie Mae, HealthSouth, Tyco International, Qwest Communications yang juga
melibatkan beberapa KAP yang termasuk dalam the big five seperti: Arthur Andersen, KPMG, dan
PWC. Semua skandal tersebut menyebabkan kerugian bliyunan dollar bagi investor runtuhnya harga
saham perusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap
dunia investasi.
Dari contoh-contoh skandal tersebut menggambarkan bahwa ketiadaan dan gangguan pada
sistem pengendalian yang dapat menyebabkan kerugian besar bahkan kebangkrutan, produk cacat, dan
koordinasi yang buruk antar departemen juga timbul dikarenakan lemahnya sistem pengendalian.
Sementara terdapat perusahaan kelas dunia yang menerapak sistem pengendalian seperti
Emerson Electronic, Lincoln Electric, New York Times, Worthington Industries, 3M corporation,
Nucor Corporation, Dell Computer, Wal-Mart, Southwest Airlines, Cisco Systems, dan Analog
Devices. Keberhasilan jangka panjang mereka tidak hanya karena mereka mengembangkan strategi
yang baik, tetapi yang lebih penting lagi adalah mereka merancang sistem dan proses yang memberikan
energi kepada karyawan untuk melaksanakan strategi efektif.
Paper ini secara umum membahas konsep-konsep dasar sistem pengendalian manajemen, batas-
batas pengendalian manajemen, perumusan strategi, pengendalian manajemen, pengendalian tugas, dan
dampak internet terhadap pengendalian manajemen. Kajian yang dilakukan berdasarkan literatur yang
terdapat pada beberapa buku, jurnal-jurnal, dan artiket penting yang terkait dalam pembahasan yang
tema utamanya adalah hakikat sistem pengendalian manajemen.
PEMBAHASAN
1. Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen yang sesuai dengan strategi perusahaan merupakan keharusan
dalam suatu organisasi yang mempraktikkan desentralisasi. Ini menyiratkan bahwa strategi
dikembangkan melalui proses bisnis secara formal dan rasional, dan strategi ini kemudian menentukan
desain sistem manajemen perusahaan. Sedangkan sistem pengendalian manajemen mempengaruhi
strategi perusahaan. hal ini memiliki implikasi terhadap desain dan operasi sistem pengendalian
manajemen.
Sistem pengendalian manajemen terdiri dari tiga konsep dasar diantaranya pengendalian,
manajemen, dan sistem. Berikut ini uraian mengenai tiga konesp dasar sistem pengendalian manajemen.
1.1. Pengendalian
Suatu organisasi juga harus dikendalikan yaitu harus ada perangkat-perangkat untuk memastikan
bahwa tujuan strategis organisasi dapat tercapai. Akan tetapi mengendalikan organisasi adalah jauh lebir
rumit daripada sekedar mengemudikan mobil.
Gambar 1. Elemen-elemen proses kendali
Elemen-elemen sistem pengendalian
Setiap sistem pengendalian setidaknya memiliki empat elemen diantaranya:
1. Pelacak ( detector ) atau sensor merupakan suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya
terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penilai ( asessor ) merupakan suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual
dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
seharusnya terjadi.
3. Effector merupakan suatu perangkat yang mengubah perilaku jika asessor mengindikasikan
kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
4. Jaringan komunikasi merupakan perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan asessor
dan antara asessor dan effector.
Ilustrasi pada perusahaan
Detector menyajikan laporan atas kondisi yang sedang terjadi pada perusahaan, assesor
melaksanakan rapat eksekutif senior yang membahas tentang kondisi yang sedang terjadi dan kondisi
yang seharusnya terjadi, efector mengambil keputusan melalui eksekutif senior atas apa yang harus
dilakukan untuk menindaklanjuti kondisi yang sedang terjadi, sedangkan jaringan komunikasi
menyampaikan pelaporan dan keputusan yang sudah dibuat melalu sistem informasi perusahaan.
1.2. Manajemen
Suatu organisasi terdiri dati sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama (dalam suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh tingkat laba yang
memuaskan). Organisasi dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief executive oficer (CEO) pada
posisis puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian (section), dan subunit lainnya berada
dibawah CEO dalam bagan organisasi. Kompleksitas suatu organisasi menentukan jumlah lapisan
dalam hierarki. Kesimpulannya, proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer
diseluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi
yang dimaksudkan. Kegiatan yang dilakukan pada suatu organisasi biasanya meliputi :
1. Merencanakan apa yang akan dicapai oleh perusahaan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pada masing-masing bagian.
3. Mengkomunikasikan informasi yang ada.
4. Mengevaluasi informasi.
5. Memutuskan apa yang akan dilakukan..
6. Mempengaruhi orang dalam organisasi tersebut untuk mengerjakan sesuai dengan yang
digariskan.
Pengendalian manajemen dalam hal ini tidak berarti bahwa setiap tindakan/kegiatan harus sama
dengan rencana. Pada prosesnya bisa saja berubah karena perbedaan waktu antara rencana dan kegiatan.
Tujuan pengendalian manajemen adalah menjamin bahwa strategi yang dijalankan sesuai
dengan tujuan organisasi yang akan dituju. Apabila seorang manajer menemukan cara yang lebih baik
dalam operasi sistem, pengendalian manajemen seharusnya tidak melarang manajer tersebut melakukan
dengan cara yang menurut manajer benar.
Perbandingan dengan proses pengendalian yang lebih sederhana
Terdapat perbedaan antara proses pengendalian manajemen dengan proses yang lebih sederhana
sebagaimana berikut ini:
1. Standar ditetapkan terlebih dahulu melalui proses perencanaan dan pengendalian
2. Pengendalian manajemen tidak bersifat otomatis
3. Pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antar individu
4. Koneksi dari diterimanya kebutuhan akan tindakan ke ditetapkannya tindakan yang diperlukan
untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat pengendalian diri sendiri.
1.3 Sistem
Sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau
sekelompok aktivitas. Karakteristik sistem ini berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama,
terkoordinasi dan berulang yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Marciariello ada dua bentuk sistem yang berlaku yakni sistem formal dan
informal. Sistem formal adalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas dimana sistem
formal memperjelas struktur, kebijakan dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota organisasi.
Pendokumentasian struktur, kebijakan dan prosedur secara formal ini membantu anggota organisasi
dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sistem struktur, prosedur dan respon yang terpola membantu
manajemen dalam merencanakan dan mengelola strategi dalam memenuhi tujuan organisasi dengan
tetap memperhatikan fator lingkungan yang ada. Sedangkan sistem informal adalah sistem yang lebih
berdimensi hubungan antar pribadi yang tidak ditunjukkan dalam struktur formal.
Dalam kegiatan suatu organisasi, banyak tindakan manajemen yang tidak sistematis. Hal ini
disebabkan oleh keadaan yang tidak memungkinkan bagi seorang manajer untuk menggunakan aturan
sistem yang telah ditetapkan, sehingga manajer menggunakan pertimbangan pibadinya dalam bertindak.
Kegiatan seperti ini biasanya berkaitan dengan interaksi antara manajer yang satu dengan yang lainnya
dan manajer dengan bawahannya. Ketepatan sistem itu sendiri akhirnya bergantung pada kemampuan
manajer mengatur sesesorang, tidak lagi berdasarkan aturan yang ditentukan sistem.
2. Batas-Batas Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas. Formulasi
strategi paling tidak sistematis di antara ketiganya, pengendalian tugas merupakan yang paling
sistematis, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi memfokuskan pada
jangka panjang, pengendalian tugas memfokuskan jangka pendek, dan pengendalian manajemen
terletak di antaranya. Formulasi strategi menggunakan perkiraan kasar akan masa depan, pengendalian
tugas menggunakan data akurat saat ini, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Masing-
masing kegiatan meliputi perencanaan dan pengendalian. Proses perencanaan dalam formulasi strategi
merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian merupakan hal yang lebih penting dalam
pengendalian tugas, dan dalam pengendalian manajemen perencanaan dan pengendalian merupakan hal
yang sama pentingnya.
2.1. Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya
untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Beberapa aspek dari proses ini dijelaskan sebagai
berikut:
2.1.1. Kegiatan Pengendalian Manajemen
1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.
2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
3. Mengkomunikasikan informasi.
4. Mengevaluasi informasi.
5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jilka ada.
6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.
2.1.2. Keselarasan Tujuan
Masalah pengendalian utama adalah bagaimana mempengaruhi mereka untuk bertindak demi
pencapaian tujuan pribadi mereka dengan cara sedemikian rupa sehingga sekaligus juga membantu
pencapaian tujuan organisasi. Keselarasan tujuan (goal congruence) berarti sejauh hal tersebut
dimungkinkan, tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu
sendiri.
2.1.3. Perangkat Penerapan Strategi
Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi ke arah
tujuan strategisnya. Dengan demikian, pengendalai manajemen terutama memfokuskan pada
pelaksanaan strategi.
2.1.4. Tekanan Penerapan dan Nonfinansial
Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial. Dimensi
finansial memfokuskan pada hasil-hasil moneter seperti laba bersih, pengembalian atas modal, dan
seterusnya. Tujuan nonfinansial pada mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran
tepat waktu, dan semangat kerja karyawan.
2.1.5. Bantuan dalam Mengembangkan Strategi Baru
Dalam industri yang berada dalam lingkungan yang cepat berubah, informasi pengendalian
manajemen, terutama yang bersifat nonfinansial dapat menyediakan dasar bagi pertimbangn strategi
baru. Pengendalian interaktif mengundang perhatian manajemen pada pengembangan –baik negatif
(misalnya kehilangan pangsa pasar, dan keluhan pelanggan) maupun positif (misalnya pembukaan pasar
baru sebagai akibat dari penghapusan peraturan pemerintah) –yang menunjukkan perlu adanya strategis
yang baru.
2.2 Perumusan Strategi
Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan ini. Tujuan tidak memiliki jangka waktu, tujuan akan tetap ada hingga tujuan tersebut
diubah, dan hal itu jarang terjadi. Strategi merupakan perencanaan yang besar dan penting. Dalam
proses formula strategi, tujuan organisasi biasanya dianggap tetap, meskipun sesekali waktu pemikiran
strategis dapat memfokuskan pada tujuan itu sendiri. Strategi menetapkan secara umum arah tujuan
pergerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior.
Perbedaan paling penting antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen adalah bahwa
formulasi strategi pada dasarnya tidaklah sistematis. Formulasi strategi melibatkan penillaian, dan
angka dengan estimasi kasar. Sebaliknya, proses pengendalian manajemen melibatkan serangkaian
langkah yang terjadi dalam urutan yang dapat diprediksi sesuai dengan jadwal tetap, dan dengan
estimasi yang dapat diandalkan. Formulasi strategi melibatkan sedikit orang – penggagas, staf pusat,
dan manajemen senior. Sebaliknya, proses pengendalian manajemen melibatkan manajer dan staf di
semua tingkatan dalam organisasi.
2.3. Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan
secara efektif dan efesien. Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi, hal tersebut melibatkan
kinerja dari tugas individual sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam proses pengendalian
manajemen.
Tabel 1. Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen
Perumusan StrategiPengendalian
ManajemenPengendalian Tugas
Mengakuisisi bisnis
yang tak terkait
Memperkenalkan
produk baru dalam lini
produk
Mengkoordinasi peran
yang masuk
Memasuki bidang
bisnis baruMemperluas pabrik Menjadwalkan produksi
Menambah penjualan
langsung melalui pos
Menentukan anggaran
untuk iklanMemesan iklan TV
Mengubah rasio
utang/modal
(debt/quity/ratio)
Menerbitkan utang baru Mengatur arus kas
Menerapkan kebikakan
yang telah disepakati
Menerapkan program
rekrutmen minoritas
Memelihara dokumen
kepegawaian
Menyusun kebijakan
spekulasi persediaan
Memutuskan tigkat
persediaan
Memesan ulang suatu
barang
Memutuskan lingkup
dan arah riset
Mengendalikan
organisasi riset
Menjalankan proyek
riset individual
2.4. Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen
a. Akses secara mudah dan tepat.
b. Komunikasi multi-target.
c. Komunikasi berbiaya rendah.
d. Kemampuan menampilkan citra tertentu.
e. Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu.
Pengaruh internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Internet memfasilitasi
koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efesien dan efektif, tetapi internet
tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen. Penilaian
(judgement) diperlukan untuk mendesain dan mengoperasikan suatu sistem pengendalian yang optimal.
Penilaian tersebut meliputi:
1. Memahami nilai relatif dari pentingnya keanekaragaman.
2. Penyelarasan tujuan dari beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis,are fungsional dan departemen-departemen
yang akan dinilai.
4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk keseluruhan organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci yang akan diukur dalam penilaian kontribusi individu terhadap
tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan kesimpulan.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.
Secara ringkas, meskipun internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi, namun
elemen fundamental dari pengendalian manajemen pada dasarnya melibatkan perilaku dan oleh
karenanya tidak dapat digantikan dengan pendekatan formula semata.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu sistem merupakan cara tertentu untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas.
Sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi disbeut sistem
pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen adalah proses dimana seseorang manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk melaksanakan strategi organisasi. Pengendalian
manajemen difasilitasi oleh suatu sistem formal yang merupakan siklus akitfitas yang terus berulang.
Pengendalian manajemen adalah satu dari tiga fungsi perencanaan dan pengendalian yang ada
dalam hampir setiap organisasi. Diantaranya adalah: formulasi strategi, yaitu proses
mengidentifikasikan ancaman dan kesempatan yang sebagian besar tidak sistematis dan memutuskan
suatu strategi baru sebagai wujud responnya; dan pengendalian tugas: yaitu proses memastikan bahwa
tugas tertentu dilaksanakan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
- Halim, Abdul dkk. 2003. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
- Robert N. Anthony, Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen (Management
Control Systems, 11th). Jakarta, Salemba Empat.
- http://bisnis.liputan6.com/read/656462/10-kasus-penipuan-keuangan-terbesar-sepanjang-sejarah
(diakses pada tanggal 15/4/2014)
- http://finance.detik.com/read/2012/06/11/073614/1937612/6/1/8-kasus-penipuan-saham-terbesar-
sepanjang-sejarah#bigpic (diakses, tgl 15/4/2014)
- http://learnourworld.wordpress.com/2011/08/24/sifat-sistem-pengendalian-manajemen/ (diakses,
tanggal 15/4/2014)
- http://andhana.wordpress.com/2010/03/05/52/ (diakses, tanggal 15/4/2014)