SIFAT-SIFAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/2_MELLYSA...ini...
Transcript of SIFAT-SIFAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/2_MELLYSA...ini...
SIFAT-SIFAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN SUDUT DAN SISI
PADA SEGITIGA SPHERIS
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sains
Oleh
MELLYSA PUTRI ANGGRAINI
NIM. 01822
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
Alhamdulillahirobbil’alamin.....
Dengan rasa syukur yang besar dan sujud yang dalam kepada-Nya, Rabb semesta
alam di mana hanya kepada-Nya segala mahluk dan elemen-elemen di bumi
senantiasa mentasbihkan asma-Nya melalui hembusan angin, derak ranting hingga
rinai hujan. Atas limpahan rahmat, Karunia dan Kasih sayang-Nya kita masih
memiliki energi untuk dapat bergerak secara sinergis sehingga Penulis dapat berdiri
tegar dan menyelesaikan tulisan sedehana ini.
Kupersembahkan totalitas usaha, Karya, dan buah Pikiranku ini untuk kedua orang
tua ku.
Papa dan Mama tersayang,
Tiap tetes peluh, tiap gores luka, tiap detik perjuangan untuk gadis kecil mu
ini menjadi saksi penuh cinta dihadapanNya atas hak mu akan surga….
Terimakasih pa..
Kau motivator dalam hidupku,
Belahan jiwa yang selalu mencukupi segala kebutuhanku dengan
keringatmu.
Walau kini tak dapat lagi melihat sosokmu, tapi selalu hadir dalam
anganku. Maaf diakhir pertemuan kita, belum sempat membuat mu bangga.
Terimakasih ma,
Kau merupakan kampus peradaban pertamaku, mengajarkanku mengeja arti
kehidupan. Nasihatmu memberi kekuatan untukku, rangkulanmu menjadi
penyangga kerapuhanku, untuk menapaki hari-hari penuh liku.
Terimakasih ma,telah mencurahkan hati, perasaan, kasih sayang, waktu dan tenaga,
memberikan motivasi, bimbingan dan mengingatkanku selama ini, terimakasih atas
do’a yang selalu mengiringi setiap langkahku, serta menjadikan semangat untuk
melangkah demi masa depan. Setiap langkahku adalah untuk membuat Papa dan
Mama selalu bangga.
Saudara-ku
Uda Ary, kakak laki-laki tertua sekaligus saudara kandungku satu-satunya,
Magnet senama yang tolak menolak selalu menjadi perumpamaan yang terlintas
dalam pikiranku, tidak pernah sejalan dan ada saja kandungan ion-ion negatif dari
elektromagnetik sehingga selalu saja ada perselisihan kecil antara kita. Kata maaf
adalah kata yang paling ingin terlontar dari mulutku. Maaf da, karena selalu
merepotkan, menyebalkan, atau menjadi beban yang hidup yang tidak bisa dilipat
atau disimpan sekadar di saku celana agar diam dan tidak berisik. makasi ya da,
Nasehat uda selalu memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan
skripsi ini. Mudah-mudahan kita dapat menjadi anak yang sholeh dan sholehah
yang dapat membuat papa dan mama bangga serta menjadi tabungan amal untuk
beliau nantinya.
Kakak iparku,”kak Ayu. Makasi buat support dan nasehat kakak, Makasi
sepatunya ya kak. Hehe. Di tunggu Ponakannya ya kak....
Kepada Oma dan Nenek ,”terimakasih atas kelembutan hati dan kasih sayangnya.
Kepada pak etek n etek Mus (terimakasih untuk semua nasehat, perhatian dan
motivasi yang membuatku optimis dalam menghadapi impian), Uci ( Insyaallah
Oktober nanti wisudanya lancar ya ci, capek baralek ya Ci.. Haha..), Anduang labor,
Anduang khatib, Pa kak iya n Ma kak iya, Mak itam, Mak utiah, Mak Uniang,
Uncu, semua keluaga Bako dan Smua Sepupu (terimakasih atas nasehat, perhatian
dan dukungannya selama ini).
Untuk yang luar biasa,” dosen-dosen ku
Pak Yusmet, terimakasih kepada bapak selaku dosen pembimbing utama yang
senantiasa rela memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan, bantuan,
motivasi, arahan serta doa dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir.
Buk Helma, terimakasih bu untuk semuanya, ibu Tidak pernah bosan memberikan
bimbingan, arahan, saran, support serta kritik. Terimakasih atas nasehat yang
selaluku rindukan, mengajarkan ku bagaimana makna kehidupan sesungguhnya,,,
mudah-mudahan icha bisa lebih banyak belajar lagi ya bu. Do’a kan icha bu... Sekali
lagi, Terimakasih untuk ilmu yang luar biasa indah yang sudah ibu berikan.
Pak Atus, bu Dewi, dan bu Mirna, terimakasih untuk semua arahan, masukan, dan
nasehat yang telah bapak/ibu berikan.
Untuk orang-orang yang selalu memotivasiku
Teman-teman terbaikku Matematika 2008.
Untuk semua teman-teman calon wisudawan sept2012. Nurhaida (terimakasih untuk
semua bantuan eda,bercerita dengan eda mmbuat hati tenang), pipit ( teman bercerita
wejangan yang baik.hehe), ilen (makasih untuk do’a penenang yang ilen ajarkan),
reni( makasi untuk wawasan yang reni berikan), winda, Tika, fani, sivia n Fanez
(mudah2an kita dapat membawa kesuksesan ditangan masing-masing, Amin....), Kak
beti( dari kakak icha banyak belajar kesabaran yang sesugguhnya).
Sahabat-sahabatku yang akan menyusul insyaAllah di bulan maret nanti,
Sorta Purnawanti,” makasi untuk semua bantuan ta selama penulisan skripsi ini.
Cepat nyusul ya ta. icha doakan. Venny n Iyank,” ( makasi lah nio jadi seksi
konsumsi dalam acara sminar n kompre ca kemaren.... hehe. Kalau ndak do kalian
mungkin lah kalang kabut ca ma. Bilo waq karokean lae??? Haha.), nina ( maaf ya
na, ca sering ngrepotin nina aja), minori (alias lusi),mia, nova (udah dapat judulnya
va???), yesi,Ika Queen, ika jubir, Elvi, radi ( Keep spirit yo ya,, jgn lupakan bisnis
kita), rahma, selly, fifi, yongki, riki (makasih buat semua bantuannya ya ki..), kokom
(alias Hari), arif, ridho, Hendri, Musfil ( terimakasih teman, kesuksesan menanti
kita semua).
Terimakasih untuk senior Math 2007 yang mengajarkanku segala hal tentang
penulisan skripsi ini, kak vivi (makasi Ppt nya ya kak), da Zet (makasi untuk semua
nasehat uda 4 tahun ini da), bg Farid (terimakasih masukannya bg, masukan abg
juga menjadi salah satu bekal dalam menghadapi kompre). Math 2009, khususnya
wimi n fera ( semangat ya dek, skripsi menanti kalian.. Fighting !), Math 2010 dan
generasi selanjutnya.
Spesial to
Seseorang yang selalu ada saat ku butuhkan, motivator pribadi, mengungkapkan
segala resah gulana, kegelisahan, setumpuk permasalahan, meminta advice,
bantuan, serta selalu memberikan dukungan dan semangat. Nasehat dan saran
yang kamu berikan adalah hal yang menolong dan membuatku tersadar untuk
berusaha lebih baik.
Kalimat penenang yang kamu berikan adalah hal yang membuatku dapat bangkit
dan tidak takut lagi ketika berbagai tamparan dan teguran menghampiriku dan
membuatku merasa putus asa.
Terimakasih atas kesabaran dan kesetiaanmu mendampingiku dalam penulisan
skripsi ini.Thank you for being who you are and for being with me.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Jika hidup bisa
kuceritakan di atas kertas, entah berapa banyak yang dibutuhkan hanya untuk
kuucapkan terima kasih.
Padang, 29 Agustus 2012
Mellysa Putri Anggraini
ABSTRAK
Mellysa Putri Anggraini : Sifat-Sifat yang Berhubungan dengan Sudut Dan
Sisi Pada Segitiga Spheris
Segitiga Spheris terbentuk dari suatu bagian permukaan bola yang
diperoleh dari perpotongan tiga lingkaran besar pada bola. Besaran sisi pada
Segitiga Spheris dinyatakan dalam sudut atau radian. Pada Segitiga Euclid
terdapat sifat-sifat dan aturan-aturan seperti aturan sinus, cosinus dan rumus
sudut. Berdasarkan hal ini, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji
sifat-sifat pada Segitiga Spheris, khususnya yang berhubungan dengan sudut dan
sisi.
Penelitian ini merupakan penelitian dasar (teoritis). Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dengan menganalisis teori yang relevan
dengan permasalahan yang dibahas dan berlandaskan kepada studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil studi kepustakaan yang dilakukan, maka didapatkan
sifat-sifat yang berhubungan dengan sudut dan sisi pada Segitiga Spheris yaitu
1. Sifat-Sifat yang berkaitan dengan sudut dan sisi pada Segitiga Spheris
a. Jika panjang dua sisi sama, maka besar sudut di depan kedua sisi tersebut
juga sama dan sebaliknya
b. Aturan sinus yaitu :
c. Aturan cosinus untuk sisi yaitu :
d. Aturan cosinus untuk sudut yaitu :
2. Sifat-sifat yang berkaitan dengan sisi pada Segitiga Spheris
a. Jumlah dari dua sisi lebih besar dari sisi ketiga
b. Jumlah ketiga sisi kurang dari
c. Rumus Sudut yaitu
3. Sifat-sifat yang berkaitan dengan sudut pada Segitiga Spheris
1. Jumlah ketiga sudut lebih dari dan kurang dari
2. Rumus sisi yaitu
,
Beserta metode segitiga siku-siku yang digunakan untuk solusi alternatif dalam
menyelesaikan kasus-kasus yang berhubungan dengan sudut dan sisi pada
Segitiga Spheris .
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “Sifat-Sifat yang Berhubungan dengan Sudut dan sisi Pada Segitiga
Spheris ”. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri
Padang.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Drs. Yusmet Rizal, M.Si. Pembimbing I dan Penasehat Akademik.
2. Ibu Dra. Hj. Helma, M.Si. Pembimbing II.
3. Bapak Drs. Atus Amadi Putra, M.Si, Ibu Dra. Dewi Murni, M.Si, dan
Ibu Mirna, S.Pd., M.Pd, Tim Penguji pada Tugas Akhir ini.
4. Ibu Dr. Armiati, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNP.
5. Bapak Muhammad Subhan, M. Si, Sekretaris jurusan dan Ketua Prodi
Matematika FMIPA UNP.
6. Bapak dan Ibu staf pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP
7. Seluruh Staf Administrasi dan Staf Labor Komputer Matematika FMIPA
UNP.
8. Rekan-rekan serta semua pihak yang telah ikut berpartisipasi membantu
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
ii
Semoga segala bimbingan, bantuan dan motivasi yang telah diberikan
menjadi amal ibadah dan mendapat balasan di sisi-Nya. Amin.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.
Padang, Juli 2012
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………................. iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang…………………………………………………...
B. Rumusan Masalah……………………………………………......
C. Tujuan Penelitian………………………………………………...
D. Manfaat Penelitian………. ……………………………………...
E. Metodologi Penelitian……………………………………………
1
4
5
5
5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Segitiga Euclid…………………………………………………...
1. Sifat Dasar Segitiga Euclid………………………………….
2. Rumus Sudut Rangkap Pada Segitiga Euclid………………
3. Aturan Sinus Pada Segitiga Euclid…………………………
4. Aturan Cosinus Pada Segitiga Euclid………………………
5. Aturan Sudut Pada Segitiga Euclid………………………
B. Segitiga Spheris…………………………………………………..
1. Sudut Dihedral………………………………………………
2. Sudut Trihedral………………………………………………
3. Segitiga Siku-Siku Spheris…………………………………
7
9
10
10
11
11
13
13
15
15
BAB III PEMBAHASAN
A. Sifat-Sifat yang Berhubungan dengan Sudut dan Sisi pada
Segitiga Spheris…………………………………………………
1. Sifat-Sifat yang berkaitan dengan sudut dan sisi pada
Segitiga Spheris……………………………………………..
22
22
iv
13
2. Sifat-sifat yang berkaitan dengan sisi pada Segitiga
Spheris…...…………………………………………………
3. Sifat-sifat yang berkaitan dengan sudut pada Segitiga
Spheris...……………………………………………………
B. Metode Segitiga Siku-siku untuk Solusi Alternatif Segitiga
Spheris…………………………………………………………
28
33
37
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………
47
49
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 50
LAMPIRAN…………………………………………………………………... 51
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Lingkaran Besar dan Lingkaran Kecil ........................................................ 2
2. Sudut Spheris .............................................................................................. 2
3. Segitiga Spheris ........................................................................................... 3
4. Sudut Trihedral ............................................................................................ 4
5. Segitiga Euclid Sebarang ............................................................................ 7
6. Segitga Euclid ............................................................................................. 8
7. Segitga Spheris ............................................................................................ 13
8. Sudut Dihedral ............................................................................................ 14
9. Sudut Trihedral ............................................................................................ 15
10. Segitiga Siku-siku Spheris ........................................................................ 16
11. Proyeksi Segitiga Siku-siku Spheris ......................................................... 16
12. Segitiga Polar ............................................................................................ 20
13. Segitiga Spheris ......................................................................................... 22
14. Segitiga Spheris ......................................................................................... 23
15. Segitiga Spheris ......................................................................................... 24
16. Sudut Trihedral .......................................................................................... 28
17. Sudut Trihedral .......................................................................................... 29
18. Segitiga Spheris ......................................................................................... 38
19. Segitiga Spheris ......................................................................................... 38
20. Segitiga Euclid .......................................................................................... 51
21. Segitiga Euclid .......................................................................................... 52
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Bukti Teorema 1 ...................................................................................... 51
2. Bukti Teorema 2 ...................................................................................... 52
3. Bukti Teorema 3 ...................................................................................... 53
4. Bukti Sifat Dasar pada Segitiga Euclid .................................................... 54
5. Bukti Aturan Sinus pada Segitiga Euclid ................................................ 59
6. Bukti Aturan Cosinus pada Segitiga Euclid ............................................ 61
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Geometri Euclid dikenal berbagai macam segitiga. Menurut
Kusno (2004:71), pada Geometri Euclid, segitiga merupakan gabungan tiga
segmen garis yang menghubungkan tiga titik yang tidak segaris pada bidang.
Berdasarkan besar sudut yang dimilikinya, terdapat segitiga lancip, segitiga
siku-siku, segitiga tumpul dan segitiga sembarang. Berdasarkan sisinya,
terdapat segitiga sama kaki, segitiga sebarang dan segitiga sama sisi.
Pada Geometri Spheris dikenal dengan Segitiga Spheris. Adapun
Geometri Spheris merupakan geometri yang mengkaji mengenai permukaan
suatu bola (Brannan dkk.,1999:328). Menurut Kusno (2004:209), apabila
sebuah bola dipotong oleh sebuah bidang, maka akan membentuk sebuah
lingkaran. Lingkaran akibat perpotongan bola oleh bidang ini dibedakan atas
dua jenis yaitu lingkaran besar dan lingkaran kecil. Lingkaran besar
merupakan lingkaran yang terbentuk dari perpotongan bidang melewati pusat
bola. Sebaliknya, jika tidak memotong pusat bola disebut lingkaran kecil.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.
Misalkan O pusat sebuah bola, perpotongan bola oleh bidang yang
melewati pusat membentuk lingkaran besar . Sebaliknya, bidang
tidak melewati pusat O membentuk lingkaran kecil .
1
2
K
l
Lingkaran Kecil
Lingkaran Besar
Gambar 1. Lingkaran Besar dan Lingkaran Kecil
Menurut Ayres (1954:147), kutup dari sebuah lingkaran adalah dua
titik perpotongan bola dengan diameter yang tegak lurus bidang lingkaran.
Dengan demikian, Kutub dari lingkaran besar dan lingkaran kecil
adalah dan . dan merupakan kutub untuk semua lingkaran kecil
yang sejajar dengan bidang . Akan tetapi dan hanya kutub untuk satu
lingkaran besar .
Sudut yang terbentuk dari perpotongan dua busur lingkaran besar pada
bola disebut sudut spheris (Ayres,1954:147). Dimana busur-busur lingkaran
besar merupakan sisi dari sudut spheris. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 2.
Gambar 2. Sudut Spheris
3
merupakan sudut spheris pada bola dengan pusat O yang
diperoleh dari perpotongan busur dan . Sudut spheris diukur dengan
sudut dihedral yang dibentuk oleh bidang AOP dan BOP. Penjelasan
mengenai sudut dihedral dapat dilihat pada Bab II.
Menurut Ayres (1954:148), apabila suatu bagian dari permukaan bola
diperoleh dari perpotongan tiga lingkaran besar pada bola, maka dapat
membentuk segitiga spheris. Segmen busur yang membatasi segitiga tersebut
disebut sisi dan titik sudut spheris yang terbentuk merupakan titik sudut dari
segitiga spheris.
Gambar 3. Segitiga Spheris
Titik sudut Segitiga Spheris biasanya dilambangkan dengan huruf
kapital, misal sudut dan untuk sisi-sisinya dilambangkan dengan huruf
kecil seperti . Apabila titik sudut dan dari segitiga spheris
(Gambar 3.) dihubungkan dengan pusat bola, maka akan terbentuk sudut
trihedral . Sudut trihedral merupakan sudut yang terbentuk oleh
perpotongan tiga buah bidang yang mempunyai satu dan hanya satu titik
persekutuan (perhatikan Gambar 4).
Segitiga Spheris
4
Gambar 4. Sudut trihedral
Untuk sisi dari Segitiga Spheris (Gambar 3.) diukur dengan
sudut pusat dihadapannya yaitu masing-masing sama dengan besar sudut
, dan . Dengan demikian, sisi pada Segitiga Spheris bukanlah
berbentuk garis lurus seperti pada Segitiga Euclid, akan tetapi besaran sisi
pada Segitiga Spheris dinyatakan dalam sudut atau radian.
Pada Segitiga Euclid berlaku teorema phytagoras, aturan sinus, aturan
cosinus, dan rumus sudut yang merupakan solusi untuk memecahkan kasus
pada Segitiga Euclid, yaitu untuk memperoleh panjang sisi maupun besar
sudut suatu segitiga. Selain itu, jumlah sudut dalam sebuah Segitiga Euclid
adalah . Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji
bagaimana dengan sifat-sifat yang berhubungan dengan sudut dan sisi pada
Segitiga Spheris.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana sifat-sifat yang berhubungan dengan sudut
dan sisi pada Segitiga Spheris?”
Titik Persekutuan
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dibahas, maka tujuan penelitian ini
adalah menunjukkan sifat-sifat yang berhubungan dengan sudut dan sisi pada
Segitiga Spheris.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
1. Memberikan tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis
mengenai Segitiga Spheris. Beserta sifat-sifat yang berhubungan dengan
sudut dan sisi pada Segitiga Spheris.
2. Memberi Informasi dan masukan kepada pembaca tentang Segitiga
Spheris
3. Menjadi masukan untuk perhitungan dalam bidang astronomi dan
permukaan bumi dalam menentukan jarak antara setiap pasangan titik pada
permukaan bumi.
4. Menjadi bahan masukan bagi para peneliti berikutnya dalam
mengembangkan dan memperluas hasil cakupan.
E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian dasar. Adapun metode yang digunakan
adalah analisis teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas
dengan berlandaskan pada kajian kepustakaan. Langkah kerja yang di
lakukan adalah meninjau permasalahan yang dihadapi, kemudian mencari
6
teori-teori yang dapat dijadikan penunjang untuk menjawab permasalahan
tersebut.
Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan jawaban dari
permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari literatur yang mengkaji sifat-sifat yang berlaku pada Segitiga
Euclid dan pembuktiannya. Seperti hukum sinus, cosinus dan rumus
sudut.
2. Menelaah tentang definisi Segitiga Spheris.
3. Menelaah tentang sudut dihedral dan trihedral beserta teorema-teorema
yang berlaku pada sudut tersebut. Kemudian mengkaitkan antara sudut
dihedral dan trihedral tersebut dengan definisi Segitiga Spheris.
4. Menelaah hubungan sudut dan sisi berdasarkan teorema ataupun sifat
dasar yang telah diperoleh sebelumnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Segitiga Euclid
Segitiga Euclid adalah segitiga yang terbentuk dari gabungan tiga
segmen garis yang menghubungkan tiga titik yang tidak segaris pada bidang
(Kusno, 2004:71).
Perhatikan Gambar 5.
Gambar 5. Segitiga Euclid Sebarang
Pada sebarang Segitiga Euclid ABC, besar sudut-sudutnya dinyatakan
dalam derajat atau radian, yaitu dan , serta panjang
sisinya, dan .
Berikut sifat-sifat pada Segitiga Euclid terkait dengan sudut dan sisi.
Teorema 1
Untuk sebarang Segitiga Euclid, jumlah besar sudut dalam sebuah
segitiga adalah ( Lewis,1973:386) .
Adapun bukti teorema dapat dilihat pada lampiran 1.
B
A
C
7
8
Teorema 2
Untuk sebarang Segitiga Euclid, jumlah panjang sebarang dua sisinya
lebih besar dari pada panjang sisi yang ketiga (Budi,2004:195). Dengan
demikian pada segitiga ABC dengan sisi dan berlaku ketidaksamaan
berikut
1.
2.
3.
Adapun bukti teorema dapat dilihat pada lampiran 2.
Teorema 3
Untuk sebarang segitiga euclid, jika besar dua sudut sama, maka besar
sisi-sisi dihadapan kedua sudut tersebut juga sama dan sebaliknya
(Kusno,2004:76). Perhatikan Gambar 6. berikut ini.
Gambar 6. Segitiga Euclid
Misalkan pada Segitiga Euclid ABC di atas, jika maka sisi
dihadapan kedua sudut tersebut sama, yaitu .
Adapun bukti teorema dapat dilihat pada lampiran 3.
C
A
B
9
1. Sifat Dasar Segitiga Euclid
Sifat-sifat dasar pada trigonometri dengan merupakan sudut
pada suatu segitiga adalah sebagai berikut (Siswanto,2005:132).
a. Rumus Jumlah Dan Selisih Dua Sudut
1)
2)
3)
4)
5)
b. Rumus Perkalian Sinus Dan Cosinus
1)
2)
3)
4)
c. Rumus Penjumlahan dan Pengurangan Sinus dan Cosinus
1)
2)
3)
4)
Adapun buktinya dapat dilihat pada lampiran 4
10
2. Rumus Sudut Rangkap Pada Segitiga Euclid
Berdasarkan sifat dasar Segitiga Euclid dapat diperoleh sinus sudut
rangkap sebagai berikut :
Jika dilakukan substitusi diperoleh
Jadi, diperoleh rumus untuk yaitu
Dengan cara yang sama dapat diperoleh
a.
b.
3. Aturan Sinus Pada Segitiga Euclid
Apabila dikaitkan antara sisi dan sudut pada Segitiga Euclid, dapat
diperoleh perbandingan panjang sisi dengan sinus sudut yang menghadap
sisi itu adalah sama untuk setiap sisi dan sudut yang terdapat pada segitiga
tersebut. Dengan demikian diperoleh hubungan sebagai berikut, yang
disebut dengan aturan sinus.
(Sukino,2007:117)
Adapun buktinya dapat dilihat pada lampiran 5
11
4. Aturan Cosinus Pada Segitiga Euclid
Untuk sebarang Segitiga Euclid ABC, apabila diketahui panjang
dua sisi dan sudut apit dua sisi tersebut dapat dituliskan hubungan sebagai
berikut yang disebut dengan aturan cosinus.
a.
b.
c.
(Sukino,2007:121)
Adapun buktinya dapat dilihat pada lampiran 6
5. Aturan Sudut Pada Segitiga Euclid
Berdasarkan rumus sudut rangkap dapat diperoleh rumus sebagai
berikut
Dengan demikian
a.
Dengan demikian
1)
2)
12
3)
b.
Dengan demikian
1)
2)
c. Dari uraian a dan b diperoleh
d.
Dengan demikian
1)
2)
3)
4)
e.
13
B. Segitiga Spheris
Menurut Ayres(1954:147), suatu bagian dari permukaan bola yang
diperoleh dari perpotongan tiga lingkaran besar pada bola disebut Segitiga
Spheris. Segmen busur yang membatasi segitiga tersebut disebut sisi dan titik
sudut spheris yang terbentuk merupakan titik sudut dari Segitiga Spheris.
Gambar 7. Segitiga Spheris
Untuk mengukur sudut dan sisi pada Segitiga Spheris perlu diketahui
terlebih dahulu mengenai sudut dihedral dan sudut trihedral. Sudut dihedral
dan sudut trihedral merupakan dasar dari mengukur sudut dan sisi dari
Segitiga Spheris.
1. Sudut Dihedral
Sudut dihedral adalah sudut yang terbentuk oleh perpotongan dua
buah bidang dan membentuk sebuah garis persekutuan atau garis potong
(Lewis,1973:376). Perhatikan Gambar 8. berikut ini.
Segitiga Spheris
14
Gambar 8. Sudut Dihedral
Perpotongan bidang dan membentuk sebuah garis persekutuan
atau garis potong . Perpotongan dua bidang ini membentuk sudut
dihedral .
Sudut dihedral atau sudut perpotongan dua bidang, diukur dengan
sudut antara dua garis yang berpotongan dan tegak lurus terhadap garis
potong kedua bidang. Dimana kedua garis ini masing-masing terletak pada
dua bidang yang saling berpotongan tersebut. Pada Gambar 8, dua garis
yang berpotongan adalah dan . Jadi sudut dihedral
dapat diukur oleh sudut .
Berdasarkan hal di atas, maka untuk sudut spheris diukur dengan
sudut dihedral yang terbentuk oleh perpotongan bidang-bidang dari
lingkaran besar yang busur-busurnya merupakan sisi dari sudut spheris.
Pada Gambar 7, untuk mengukur sudut A dapat diukur dengan sudut
dihedral yang terbentuk oleh bidang OAC dan OAB yaitu dengan membuat
dua garis yang berpotongan tegak lurus OA. Sehingga, sudut yang terletak
antara kedua garis merupakan besar sudut .
15
2. Sudut Trihedral
Menurut Ayres (1954,146), sudut trihedral adalah sudut yang
terbentuk dari perpotongan tiga bidang yang mempunyai satu dan hanya
satu titik persekutuan. Perhatikan gambar 9.
Gambar 9. Sudut Trihedral
Perpotongan bidang dan dengan titik persekutuan O
membentuk sudut trihedral . Dengan demikian, untuk sudut dari
Segitiga Spheris dapat diukur berdasarkan sudut dihedral sedangkan untuk
sisi diukur berdasarkan sudut trihedral.
3. Segitiga Siku-Siku Spheris
Sebuah segitiga spheris yang salah satu sudutnya terdapat sudut
siku-siku disebut dengan segitiga siku-siku spheris (Ayres, 1954: 147).
Titik Persekutuan
16
Gambar 10 . Segitiga Siku-Siku Spheris
Perhatikan Gambar 11. di bawah ini
Gambar 11. Proyeksi Segitiga Siku-Siku Spheris
Misalkan O pusat sebuah bola, dan ABC merupakan segitiga siku-
siku spheris dengan sisi-sisi a dan b kurang dari . Hubungkan O dengan
titik sudut dari segitiga untuk membentuk sudut trihedral O-ABC. Melalui
B dibuat bidang tegak lurus terhadap OC dan OA, sehingga memotong OC
di D dan OA di E. karena OE tegak lurus terhadap bidang BDE, maka OE
tegak lurus terhadap garis EB dan ED. Jadi segitiga BEO dan DEO adalah
segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di E. Juga sudut BED merupakan
sudut dihedral B-OA-C yang diukur menurut sudut A pada segitiga spheris.
17
Karena bidang BDE tegak lurus terhadap OE, maka bidang BDE
tegak lurus terhadap bidang OAC melalui DE. BD merupakan irisan dari
dua bidang OBC dan BDE yang keduanya tegak lurus terhadap bidang
OAC. Dengan demikian BD tegak lurus terhadap bidang OAC. Jadi,
segitiga BDO dan BDE merupakan segitiga siku-siku dengan sisi siku-siku
di D.
Pada segitiga siku-siku BDO, BDE dan BEO, berlaku:
Pada segitiga siku-siku BDO, BOE dan DEO, berlaku :
Pada segitiga siku-siku BEO, DEO, dan BDO, berlaku :
Pada segitiga siku-siku DEO,BDE, dan BEO, berlaku :
Dengan melewatkan sebuah bidang melalui A tegak lurus terhadap
OB dengan cara yang sama akan didapatkan rumus-rumus yang dapat
diturunkan dari keempat rumus diatas dengan mengubah a dengan b, A
dengan B. Seperti dengan mengganti a dengan b dan A dengan B dari
formula (1) diperoleh :
Dari formula (2) diperoleh
18
Dan dari (4) pada segitiga siku-siku spheris diperoleh
Maka,
Karena dan
Maka
, dengan membagi dengan maka
didapatkan
Substitusikan
sehingga diperoleh,
Atau
Dari dan diperoleh
Dengan cara yang sama dan menggunakan dan
diperoleh
19
Dengan demikian, untuk setiap segitiga spheris ABC dengan sudut
siku-sikunya di C, maka berlaku 10 formula berikut ini.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut akan dibahas sifat-sifat yang berhubungan dengan sudut dan sisi
pada Segitiga Spheris, beserta metode segitiga siku-siku yang digunakan untuk
menyelesaikan kasus-kasus yang dapat terjadi pada Segitiga Spheris. Sebelum
membahas mengenai sifat-sifat yang berhubungan dengan sudut dan sisi pada
Segitiga Spheris, maka diperlukan hal berikut ini.
Perhatikan Gambar 12. berikut
Gambar 12. Segitiga Polar
Misalkan pusat sebuah bola, dan merupakan Segitiga Spheris,
dengan sisi dan serta besar sudut-sudutnya adalah dan
. Perpanjang segmen busur dan hingga dan masing-
masing sampai . dan bentuk sebuah lingkaran besar melalui dan .
Sedemikian sehingga adalah kutub dari lingkaran besar yang melalui .
Dengan cara yang sama diperoleh pula, adalah kutub dari lingkaran besar yang
melalui . adalah kutub dari lingkaran besar yang melalui .
20
21
Sehingga diperoleh suatu segitiga yang terbentuk dari tiga busur lingkaran
besar yang melalui , dan . Misalkan sudut yang terbentuk dari
lingkaran besar dan dinyatakan dengan , sudut yang terbentuk dari
lingkaran besar dan dinyatakan dengan , dan sudut yang terbentuk
dari lingkaran besar dan dinyatakan dengan . Dengan demikian
terbentuk segitiga spheris yang untuk selanjutnya dinamakan segitiga polar
dari segitiga spheris .
Oleh karena adalah kutub dari lingkaran besar yang melalui ,
maka panjang dan sebesar . Tetapi juga berada pada lingkaran besar
yang melalui dengan sebagai kutub. Maka . Dengan demikian
adalah kutup dari lingkaran besar . berada pada lingkaran besar
dengan kutub jadi . Dengan cara yang sama, .
Dengan mempertimbangkan adalah kutub dari lingkaran besar
dan merupakan pusat bola. dan adalah sudut yang terbentuk dari
bidang dan OAC, maka sama dengan . Karena segmen
busur diukur berdasarkan maka panjang busur juga sebesar .
Dengan demikian diperoleh
Maka
Dengan cara yang sama diperoleh
1.
2.
Selanjutnya, karena dan dapat diperoleh
22
Oleh sebab itu, . Karena dan merupakan
sudut yang terbentuk dari bidang dan , maka juga sama
dengan . Dengan demikian diperoleh .
Dengan cara yang sama diperoleh
1.
2.
Berdasarkan hal di atas, pada dua segitiga spheris, dimana salah satu
segitiga merupakan segitiga polar dari yang lainnya maka setiap sudut dari salah
satu segitiga sama dengan pelurus dari sisi yang bersesuaian pada segitiga lainnya,
sehingga diperoleh sifat berikut ini.
A. Sifat-Sifat yang Berhubungan dengan Sudut & Sisi Pada Segitiga Spheris
1. Sifat-Sifat yang Berkaitan dengan Sudut dan Sisi Pada Segitiga Spheris
Perhatikan Gambar 13. berikut
Gambar 13. Segitiga Spheris
23
Misalkan segitiga adalah Segitiga Spheris, dengan sisi ,
dan , serta besar sudut-sudutnya , dan
. Jika , dan masing-masing sudut yang berada di depan
sisi dan . Dengan memperhatikan pencerminan pada lingkaran besar
yang membagi dua , maka apabila pindah ke , pindah ke dan
tetap, diperoleh .
Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa apabila panjang dua sisi
pada sebuah segitiga spheris sama, maka besar sudut di hadapan kedua sisi
tersebut juga sama ( Sifat 1).
Selanjutnya perhatikan gambar dua segitiga Spheris berikut, yang
berturut-turut segitiga lancip dan segitiga tumpul.
AB
C
D
ba
m c-m
h
AB
C
D
ba
h
m-cc
(a) (b)
Gambar 14. Segitiga Spheris
Hal berikut berlaku untuk dua keadaan, yaitu untuk sudut lancip B
dan sudut tumpul B, seperti terlihat pada Gambar 14. Melalui C dibuat
sebuah lingkaran besar tegak lurus terhadap AB dan memotong AB di D.
Misalkan . Dengan menggunakan 10 formula pada segitiga siku-
siku spheris yang telah dipaparkan pada Bab II, dapat diperoleh hal berikut
ini.
24
Pada segitiga siku-siku ACD
Pada segitiga siku-siku BCD
Dari persamaan (11) dan (12) diperoleh
Atau
CA
B
D
ac
b
h
CA
B
D
ac
h
b
(a) (b)
Gambar 15. Segitiga Spheris
Dengan cara yang sama, dengan menggambar sebuah lingkaran
besar yang melalui B tegak lurus AC di D (Perhatikan Gambar 15) .
Misalkan .
Pada segitiga siku-siku BCD
Pada siku-siku ABD
25
Dari persamaan (14) dan (15) diperoleh
Atau
Maka, dari persamaan (13) dan (16) diperoleh
Dengan demikian dapat diketahui bahwa, perbandingan sinus sisi
dengan sinus sudut yang menghadap sisi itu adalah adalah sama untuk setiap
sisi dan sudut yang terdapat pada sebuah Segitiga Spheris ( Sifat 2).
Sehingga, diperoleh hubungan sebagai berikut, yang disebut dengan aturan
sinus pada Segitiga Spheris.
Seperti yang telah diperoleh sebelumnya, hal berikut juga berlaku
untuk dua keadaan yaitu untuk sudut lancip B dan sudut tumpul B, seperti
terlihat pada Gambar 14. Melalui C dibuat sebuah lingkaran besar tegak
lurus terhadap AB dan memotong AB di D dan misalkan .
Perhatikan segitiga ACD
Perhatikan segitiga CBD
26
Substitusikan persamaan (17) ke persamaan (20), dan pada
persamaan (19), maka persamaan (20) menjadi
Atau
Substitusikan persamaan (18) ke persamaan (21) maka diperoleh
Karena , maka
Dengan demikian diperoleh
Untuk rumus-rumus pada sisi yang lainnya dapat diperoleh dengan
perputaran pergantian huruf-huruf, sehingga diperoleh rumus sebagai
berikut
a.
b.
Dengan demikian diketahui bahwa, jika besar dua sisi pada sebuah
Segitiga Spheris diketahui, beserta sudut apit dua sisi tersebut, maka besar
sisi yang berada di depan sudut apit tersebut dapat diperoleh menggunakan
aturan cosinus untuk sisi sebagai berikut ( Sifat 3).
27
Selanjutnya, berdasarkan sifat-sifat pada segitiga polar dari
Segtiga Spheris . Maka aturan cosinus untuk sisi dapat dituliskan
sebagai berikut.
Karena dan
Sehingga, aturan cosinus untuk sisi di atas dapat ditulis sebagai
berikut
cos(180− )
Dengan menggunakan sudut-sudut berelasi, diperoleh
Atau
Untuk rumus-rumus pada sudut yang lainnya dapat diperoleh dengan
perputaran pergantian huruf-huruf, sehingga diperoleh rumus sebagai
berikut:
a.
b.
Dengan demikian diperoleh, jika besar dua sudut pada sebuah
segitiga spheris diketahui, beserta sisi yang diapit dua sudut tersebut. Maka
besar sudut yang berada di depan sisi apit tersebut dapat diperoleh
menggunakan aturan cosinus untuk sudut sebagai berikut ( Sifat 4).
28
2. Sifat-Sifat Yang Berkaitan dengan Sisi Pada Segitiga Spheris
Perhatikan Gambar 16. berikut
Gambar 16. Sudut Trihedral
Misalkan titik pusat sebuah bola, dimana merupakan
sudut trihedral. lebih besar dari pada dua sudut sisi lainnya. Misalkan
A titik pada , B titik pada , dan D titik pada , sedemikian sehingga
. C titik pada dengan . Sehingga, dan
kongruen. Kemudian hubungkan titik A,B dan C
Pada ,
Karena
Maka
Karena dan kongruen, maka
Sehingga diperoleh,
O
D
C
B
A
29
Karena sisi dan pada masing-masing sama dengan
dan pada sehingga
Karena
Maka
Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan, sudut suatu segitiga
spheris diukur berdasarkan sudut trihedral. Maka ,
dan (mengacu pada Gambar 3). Sehingga pertidaksaman (22)
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Apabila dilakukan perputaran pergantian huruf- huruf, dapat
diperoleh pertidaksamaan sisi yang lainnya yaitu:
a.
b.
Berdasarkan hal di atas, diketahui bahwa jumlah dari dua sisi pada
Sebarang Segitiga spheris lebih besar dari sisi ketiga ( Sifat 5).
Untuk selanjutnya, perhatikan Gambar 17 berikut ini.
Gambar 17. Sudut Trihedral
O
C
B
A
30
Perhatikan sudut trihedral , titik A,B,C masing-masing
terletak pada rusuk . Terdapat tiga buah segitiga dengan titik
puncak yaitu dan dimana jumlah sudut dalam ketiga
segitiga tersebut yaitu .
Jadi,
Atau
Berdasarkan sifat 5.
Sehingga,
Mengacu pada Gambar 3, , dan .
Maka pertidaksamaan (23) dapat dinyatakan sebagai berikut
Dengan demikian diperoleh, jumlah ketiga sisi pada sebuah segitiga
spheris kurang dari ( Sifat 6).
31
Selanjutnya, Jika tiga sisi diketahui yaitu sisi dan , maka
berdasarkan aturan cosinus untuk sisi pada segitiga Spheris diperoleh
Berdasarkan aturan yang berlaku pada trigonometri
Maka
a.
Karena,
dan
Maka persamaan (24) dapat ditulis sebagai berikut
Dengan demikian diperoleh
b.
32
Karena dan maka
persamaan (25) dapat ditulis sebagai berikut
Dengan demikian diperoleh
c.
33
Jika didefinisikan
Maka diperoleh
Dengan demikian diperoleh, apabila besar ketiga sisi sebuah segitiga
spheris diketahui, maka besar salah satu sudut segitiga tersebut dapat
diperoleh menggunakan Rumus sudut sebagai berikut ( Sifat 7).
Dimana dan
3. Sifat-Sifat Yang Berkaitan dengan Sudut Pada Segitiga Spheris
Berdasarkan teorema pada segitiga polar
Maka
34
Atau
Menurut sifat 6,
Maka jika
a.
Akibatnya
b.
Akibatnya
Dengan demikian diperoleh, jumlah ketiga sudut pada sebuah
segitiga Spheris lebih dari dan kurang dari (Sifat 8).
Selanjutnya, berdasarkan sifat pada segitiga polar dari
segitiga spheris ABC .
Misalkan
Dan
35
Karena
Dengan demikian,
Dimana
Maka
Berdasarkan rumus sudut pada segitiga Spheris
c.
Dengan demikian diperoleh
36
d.
Dengan demikian diperoleh
Didefinisikan
Berdasarkan rumus sudut pada segitiga spheris
Karena dan , maka
rumus sudut di atas dapat ditulis sebagai berikut.
Dengan menggunakan sudut-sudut berelasi diperoleh,
1)
2)
Dengan demikian diperoleh, jika besar ketiga sudut, sebuah
segitiga spheris diketahui, maka besar salah satu sisi segitiga tersebut
dapat diperoleh menggunakan Rumus Sisi sebagai berikut ( Sifat 9).
37
Selanjutnya akan di bahas mengenai metode Segitiga Siku-
siku yang digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus yang dapat
terjadi pada Segitiga Spheris yang berhubungan dengan sudut dan sisi.
B. Metode Segitiga Siku-siku untuk Solusi Alternatif Segitiga Spheris
Pada setiap sisi dan sudut Segitiga Spheris terdapat beberapa kasus
yang dapat terjadi.
Kasus I : Diketahui besar ketiga sisi
Kasus II : Diketahui besar ketiga sudut
Kasus III : Diketahui besar dua sisi dan sudut apit yang berada antara kedua
sisi tersebut
Kasus IV : Diketahui dua sudut dan sisi yang diapit oleh kedua sudut tersebut
Kasus V : Diketahui besar dua sisi dan satu sudut yang berada di depan
salah satu kedua sisi tersebut
Kasus VI : Diketahui besar dua sudut dan satu sisi yang berada di depan
salah satu kedua sudut tersebut
Untuk mendapatkan besar sudut-sudut beserta sisi pada setiap kasus-
kasus di atas, selain menggunakan sifat-sifat yang telah diperoleh sebelumnya,
juga dapat diperoleh dengan membentuk setiap segitiga spheris menjadi dua
buah segitiga siku-siku spheris. Selanjutnya hal ini dapat dikatakan dengan
metode Segitiga Siku-siku. Perhatikan Gambar 18. berikut ini.
38
AB
C
D
ba
c
h
(a) (b) (c)
Gambar 18. Segitiga Spheris
Pada gambar (a), melalui C di buat sebuah lingkaran besar tegak lurus
AB di D. Misalkan . Sedemikian sehingga terbentuk segitiga siku-siku
spheris ACD (b) dan segitiga BCD (c). Berikut langkah-langkah yang
digunakan untuk memperoleh sudut dan sisi pada setiap kasus Segitiga
Spheris.
Kasus I
Diketahui besar ketiga sisi.
Misalkan pada segitiga Spheris ABC diketahui besar ketiga sisi .
Hal berikut berlaku untuk dua keadaan yaitu sudut lancip B dan sudut tumpul
B, seperti terlihat pada Gambar 19.
AB
C
D
ba
y
c
Y
h
AB
C
D
ba
h
yc
YX
(a) (b)
Gambar 19. Segitiga Spheris
39
Pada segitiga ACD
Pada segitiga BCD
Dengan mengeliminasi persamaan (26) dan (27) diperoleh
Tambahkan pada kedua ruas
Maka
Dengan mengeliminasi persamaan (28) dan (29) diperoleh
Dengan menggunakan aturan pada trigonometri
Berdasarkan gambar (a)
Dan gambar (b)
dan
40
Sehingga, diperoleh besar sisi dan besar sisi .
Maka pada gambar (a)
Perhatikan Segitiga ACD
,
Perhatikan Segitiga BCD
,
Sehingga, diperoleh besar sudut dan . Untuk besar sudut
, dapat diperoleh dari penjumlah sudut dan sudut .
Pada gambar (b)
Perhatikan Segitiga ACD
Perhatikan Segitiga BCD
Sehingga, diperoleh besar sudut dan . Untuk besar sudut
, dapat diperoleh dari pengurangan sudut dan sudut , yaitu
.
41
Kasus II
Diketahui besar ketiga sudut.
Misalkan pada segitiga spheris ABC diketahui besar sudut dan
. Seperti halnya pada kasus I, hal berikut juga berlaku untuk dua keadaan
yaitu sudut lancip B dan sudut tumpul B, seperti terlihat pada Gambar 19.
Pada segitiga ACD
Pada segitiga BCD
Dengan mengeliminasi persamaan (30) dan (31) diperoleh
Tambahkan pada kedua ruas
Maka
Dengan mengeliminasi persamaan (32) dan (33) diperoleh
Dengan menggunakan aturan pada trigonometri
42
Berdasarkan gambar (a)
Dan gambar (b)
dan
Sehingga, diperoleh besar sudut dan besar sudut .
Maka pada gambar (b)
Perhatikan Segitiga ACD
,
Perhatikan Segitiga BCD
,
Dengan demikian, diperoleh besar sisi dan y. Untuk besar
sisi c, dapat diperoleh dari penjumlah sisi dan sisi y, yaitu
.
Dan pada gambar (b)
Perhatikan Segitiga ACD
,
Perhatikan Segitiga BCD
,
Dengan demikian, diperoleh besar sisi dan y. Untuk besar
sisi c, dapat diperoleh dari pengurangan sisi dan sisi y, yaitu
43
Kasus III
Diketahui besar dua sisi dan sudut apit dua sisi tersebut.
Misalkan pada segitiga Spheris ABC diketahui panjang sisi
dan sudut yang merupakan sudut apit sisi dan ( Perhatikan gambar
19).
Sehingga diperoleh besar sisi dan besar sudut .
Pada gambar (a)
Sehingga,
Pada gambar (b)
Sehingga,
Dengan demikian, diperoleh besar sisi dan besar sudut .
Untuk besar sudut , pada gambar (a) dapat diperoleh dari penjumlahan
44
sudut dan sudut yaitu . Untuk gambar (b) diperoleh dari
pengurangan sudut dan sudut yaitu .
Kasus IV
Diketahui besar dua sudut dan sisi yang diapit oleh kedua sudut
tersebut.
Misalkan pada segitiga spheris ABC diketahui besar sudut dan
sisi yang merupakan sisi apit di antara sudut dan ( Perhatikan
gambar 19).
Pada gambar (a)
Pada gambar (b)
Maka
Dengan demikian, diperoleh besar sisi dan besar sudut
. Untuk besar sisi , pada gambar (a) dapat diperoleh dari
penjumlahan sisi dan sisi yaitu . Untuk gambar (b) diperoleh
dari pengurangan sisi dan sisi yaitu .
45
Kasus V
Diketahui besar dua sisi dan satu sudut yang berada di depan salah
satu kedua sisi tersebut. Misalkan pada segitiga Spheris ABC diketahui
panjang sisi dan sudut yang merupakan sudut di depan sisi
(Perhatikan gambar 19).
Dan
Dan
Dan
Dengan demikian, didapatkan besar sisi dan besar sudut
. Untuk besar sisi dan sudut dapat diperoleh dari penjumlahan
dan pengurangan sisi dan , serta sudut dan sebagai berikut.
Dan untuk gambar (a)
Dan
Dan untuk gambar (b)
Kasus VI
Diketahui besar dua sudut dan satu sisi yang berada di depan salah
satu kedua sudut tersebut.
Misalkan pada segitiga Spheris ABC diketahui besar sudut
dan sisi yang merupakan sisi di depan sudut ( Perhatikan Gambar 19).
Dan
Dan
Dan
46
Dengan demikian, didapatkan besar sisi dan besar sudut
. Untuk besar sisi dan sudut dapat diperoleh dari penjumlahan dan
pengurangan sisi dan , serta sudut dan sebagai berikut.
Dan untuk gambar (a)
Dan
Dan untuk gambar (b)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab III, maka
diperoleh :
1. Sifat-sifat yang berhubungan dengan sudut dan sisi pada Segitiga Spheris
a. Sifat-Sifat yang berkaitan dengan sudut dan sisi pada Segitiga
Spheris yaitu :
1) Apabila panjang dua sisi pada sebuah segitiga spheris sama,
maka besar sudut di hadapan kedua sisi tersebut juga sama.
2) Perbandingan sinus sisi dengan sinus sudut yang menghadap sisi
itu adalah adalah sama untuk setiap sisi dan sudut yang terdapat
pada sebuah Segitiga Spheris. Sehingga, diperoleh hubungan
sebagai berikut, yang disebut dengan aturan sinus pada Segitiga
Spheris.
3) Apabila besar dua sisi pada sebuah segitiga spheris diketahui,
beserta sudut apit dua sisi tersebut. Maka besar sudut yang
berada di depan sudut apit tersebut dapat diperoleh menggunakan
aturan cosinus untuk sisi sebagai berikut
47
48
4) Jika besar dua sudut pada sebuah segitiga spheris diketahui
beserta sisi yang diapit dua sudut tersebut. Maka besar sudut
yang berada di depan sisi apit tersebut dapat diperoleh
menggunakan aturan cosinus untuk sudut
b. Sifat-sifat yang berkaitan dengan sisi pada Segitiga Spheris
1) Jumlah dari dua sisi pada sembarang segitiga spheris lebih besar
dari sisi ketiga.
2) Jumlah ketiga sisi pada sebuah segitiga spheris kurang dari .
3) Jika besar ketiga sisi sebuah segitiga spheris diketahui, maka
besar salah satu sudut segitiga tersebut dapat diperoleh
menggunakan Rumus Sudut sebagai berikut
c. Sifat-sifat yang berkaitan dengan sudut pada Segitiga Spheris
1) Jumlah ketiga sudut pada sebuah segitiga Spheris lebih dari
dan kurang dari .
49
2) Jika besar ketiga sudut sebuah segitiga spheris diketahui, maka
besar salah satu sisi segitiga tersebut dapat diperoleh
menggunakan Rumus Sisi sebagai berikut.
2. Metode Segitiga Siku-siku untuk Solusi Alternatif Segitiga Spheris
Untuk mendapatkan besar sudut beserta sisi yang belum diperoleh
dari suatu Segitiga Spheris, selain menggunakan sifat-sifat yang telah
diperoleh sebelumnya, juga dapat diperoleh dengan cara membentuk
setiap Segitiga Spheris menjadi dua segitiga siku-siku.
B. Saran
Kepada pembaca yang berminat dengan kajian Segitiga Spheris ini,
penulis menyarankan untuk melanjutkan kajian mengenai luas dari suatu
Segitiga Spheris.
DAFTAR PUSTAKA
Ayres, JR. Frank. 1954. Theory And Problems (of Plane and Spherical)
Trigonometry, New York: Schaum Publisning CO.
Barnelt, R. A., Ziegler, M. R., dan Byleen, K.E.(2007). Analytic Trigonometry,
United States of America: John Wiley & Sons.
Brannan, D. A., Esplen, M. F., dan Gray, J.J. (1999). Geometry, Cambridge:
University Press.
Budhi, W. S. 2004. Matematika SMP Jilid 1B, Jakarta: Erlangga.
Junaidi, S., dan Siswono, T.Y. 2004. Matematika SMP untuk Kelas IX, Jakarta:
Erlangga.
Kusno. 2004. Geometri, Jember: Universitas Jember.
Moise, Edwin E. 1964. Elementary Geometry From An Advanced Standpoint,
United States of America: Addison-Wesley Publishing Company,INC.
Siswanto, 2005. Matematika Inovatif 2, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sukino, 2007. Matematika Untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga.
Wallace, E. C., dan West, S. F. (2007). Roads To Geometry, United States of
America: A simon and Schuster Company.
Lewis, H. 1973. Geometry A Contemporary Course 3rd.Edition, New York:
Mccormick-Mathers Publishing Company.
50
51
Lampiran 1. Bukti Teorema 1
Jumlah Sudut Dalam Pada Sembarang Segitiga Euclid adalah
Perhatikan Gambar 20. berikut.
Gambar 20. Segitiga Euclid
Pada segitiga ABC di atas, melalui C dibuat sebuah garis k
sedemikian sehingga k sejajar dengan garis AB.
Karena k sejajar AB, maka
dan
Sehingga diperoleh
k 3 1
B A
C
52
Lampiran 2. Bukti Teorema 2
Bukti untuk sembarang segitiga, jumlah panjang sebarang dua sisinya
lebih besar dari pada panjang sisi yang ketiga. Dengan demikian pada segitiga
ABC dengan sisi dan berlaku ketidaksamaan berikut
1.
2.
3.
Akan di buktikan bahwa
Gambar 21. Segitiga Euclid
Perpanjang sisi AC sehingga terbentuk garis ACD (perhatikan Gambar
21.) dengan panjang .
Jadi, segitiga BCD segitiga sama kaki dan . Oleh karena
itu dalam segitiga ABD, lebih besar dari . Berdasarkan sifat di atas,
maka
Yang masing-masing di hadapan dan (terbukti)
Karena dan , maka
53
Lampiran 3. Bukti Teorema 3
Jika besar dua sudut sebuah Segitiga Euclid sebarang sama maka besar
sisi-sisi dihadapan kedua sudut tersebut juga sama dan sebaliknya
Perhatikan Gambar 22. berikut
Gambar 22. Segitiga Euclid
Misalkan pada segitiga euclid ABC di atas, . Melalui B dan C
masing-masing dibuat garis bagi yang memotong AB di D, dan AC di E.
Maka pada dan
dan (berimpit).
Dengan demikian dan kongruen.
Sehingga, dan
Karena dan masing-masing bersuplemen dengan dan
.
Maka,
Karena BE dan DC merupakan garis bagi pada segitiga euclid tersebut,
maka
Dengan demikian, dan kongruen.
Sehingga diperoleh,
E D o
C B
A
54
Lampiran 4. Bukti Sifat Dasar Pada Segitiga Euclid
1. Bukti Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut
Gambar 23. Segitiga Euclid
Pada gambar segitiga di atas, CD tegak lurus AB. Apabila CD
dinyatakan dalam a dan , serta AD dalam b dan maka,
dan
CD dinyatakan dalam b dan , serta BD dalam a dan maka,
dan
Dengan demikian
c
D
a b
B A
C
55
Dengan menggunakan rumus umum luas segitiga ABC
Dengan demikian,
Kedua ruas dibagi ,
Diperoleh
Jadi, terbukti rumus untuk adalah
Dengan mensubstitusikan – ke dalam pada rumus di
atas, diperoleh
Karena, , dan
, persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut.
Jadi, terbukti rumus untuk adalah
56
Kemudian, untuk memperoleh rumus cosinus jumlah dua sudut,
digunakan rumus-rumus sudut yang berelasi sebagai berikut
Sehingga
Karena dan , persamaan di
atas dapat ditulis sebagai berikut.
Jadi, terbukti rumus untuk adalah
Dengan mensubstitusikan – ke dalam pada rumus di atas,
diperoleh
Karena , dan
, persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut.
Jadi, terbukti rumus untuk adalah
Berdasarkan pada rumus dan diperoleh
hubungan sebagai berikut.
57
Pembilang dan penyebut dibagi dengan
Jadi, terbukti rumus untuk adalah
2. Bukti Rumus Perkalian Sinus dan Cosinus
+
+
58
3. Rumus Penjumlahan dan Pengurangan Sinus dan Cosinus
Berdasarkan rumus perkalian sinus dan cosinus diatas didapatkan
rumus sebagai berikut :
Misalkan :
Maka
a.
b.
c.
d.
59
Lampiran 5. Bukti Aturan Sinus Pada Segitiga Euclid
Pembuktian Aturan Sinus Pada Segitiga Euclid
(a) (b)
Gambar 24. Segitiga Euclid
Aturan sinus akan dibuktikan untuk dua keadaan, yaitu untuk sudut lancip
C dan sudut tumpul C, seperti terlihat pada Gambar 24.
1. Sudut lancip , perhatikan Gambar 24(a)
Pada segitiga ACM
Sehingga
Pada segitiga ABM
Sehingga
Jadi,
Atau,
Dengan cara yang sama dengan menggambar garis dari titik C tegak
lurus AB, maka
N
a
M
b c
C B
A
N c
b
a M
C B
A
60
Pada segitiga ACN
Sehingga
Pada segitiga CBN
Sehingga
Jadi,
Atau
Dari persamaan (36) dan (37) diperoleh
2. Sudut tumpul , perhatikan Gambar 24(b)
Pada segitiga ACM
Sehingga
Pada segitiga ABM
Sehingga
Jadi,
Atau ,
Dengan cara yang sama dengan menggambar garis dari titik C tegak
lurus AB, didapatkan
Maka,
61
Lampiran 6. Bukti Aturan Cosinus Pada Segitiga Euclid
Pembuktian Aturan Cosinus Pada segitiga Euclid
(a) (b)
Gambar 25. Segitiga Euclid
Aturan cosinus akan dibuktikan untuk dua keadaan, yaitu untuk sudut
lancip C dan sudut tumpul C, seperti terlihat pada Gambar 25.
1. Sudut lancip , perhatikan Gambar 25 (a)
AM tegak lurus BC .
Misalkan dan
Pada segitiga ACM, (Teorema Pythagoras)
Pada segitiga ABM, (Teorema Pythagoras)
Substitusikan Persamaan (38) ke Persamaan (39), dan
, maka persamaan (39) menjadi :
p c b
a M
C B
A
p
a
M
b c
C B
A
62
2. Sudut tumpul , perhatikan Gambar 25 (b)
AM tegak lurus dengan perpanjangan BC
Misalkan dan
Pada segitiga ACM, (Teorema Pythagoras)
Pada segitiga ABM, (Teorema Pythagoras)
Substitusikan Persamaan (40) dan (41) ke Persamaan (42), maka diperoleh :
Dengan cara yang sama untuk dua keadaan itu dapat dibuktikan bahwa:
a.
b.