Sifat Gips Dan Alginate

5
2.4.2 Alginate (irreversible) Komposisi bahan cetak alginate yaitu larutan garam asam alginik yang bereaksi dengan kalsium menghasilkan gel kalsium alginate, garam kalsium alginate yang lambat larut (trisodium phospat) melepas kalsium untuk bereaksi dengan alginate, bahan pengisi untuk meningkatkan kohesi campuran memperkuat gel, siliko flourida atau flourida untuk memperbaiki permukaan model stone, bahan pewangi agar bahan lebih disenangi pasien, indicator kimia agar warna dapat berubah dengan berubahnya pH. Untuk memperoleh hasil cetakan yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut ini : a. Container dikocok lebih dahulu, agar campuran merata, b. Bubuk dan air hendaknya diukur sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrik, c. Biasanya menggunakan air dengan suhu kamar, d. Retensi dengan sendok cetak diperoleh dengan salah satu atau kedua cara berikut, menggunakan sendok cetak yang berlubang-lubang atau memakai bahan adesif seperti sticky waxyang dicairkan, e. Pencampuran hendaknya dilakukan dengan rata selama waktu tertentu, f. Bahan cetan alginate hendaknya dikeluarkan dengan tiba-tiba/cepat dari jaringan, g. Setelah dikeluarkan dari dalam mulut cetakan hendaknya disiram dengan air dingin untuk menghilangkan saliva, ditutup dengan kain kasa lembab untuk mencegah syneresis, dan diisi sesegera mungkin, Sifat-sifat bahan cetak alginate: a. Sifat rheology, b. Selama proses pengerasan bahan perlu diperhatikan agar cetakan jangan dibuka,bahan yang berkontak dengan jaringan mengeras lebih dahulu, c. Bahan ini cukup elastic, d. Dimensi cetakan alginate tidak stabil pada penyimpanan, karena adanya syneresis, e. Dapat kompatibel dengan model plaster dan stone, f. Tidak toksik dan tidak mengiritasi, g. Waktu setting tergantung pada komposisi, dan h. Bubuk alginate tidak stabil disimpan pada ruangan yang lembab atau kondisi yang lebih hangat dari suhu kamar. Aplikasi Bahan ini biasanya tidak dipergunakan untuk mencetak inlay, mahkota,

description

fdsfsdgf

Transcript of Sifat Gips Dan Alginate

Page 1: Sifat Gips Dan Alginate

2.4.2 Alginate (irreversible)Komposisi bahan cetak alginate yaitu larutan garam asam alginik yang bereaksi dengan kalsium menghasilkan gel kalsium alginate, garam kalsium alginate yang lambat larut (trisodium phospat) melepas kalsium untuk bereaksi dengan alginate, bahan pengisi untuk meningkatkan kohesi campuran memperkuat gel, siliko flourida atau flourida untuk memperbaiki permukaan model stone, bahan pewangi agar bahan lebih disenangi pasien, indicator kimia agar warna dapat berubah dengan berubahnya pH.Untuk memperoleh hasil cetakan yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :a. Container dikocok lebih dahulu, agar campuran merata,b. Bubuk dan air hendaknya diukur sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrik,c. Biasanya menggunakan air dengan suhu kamar,d. Retensi dengan sendok cetak diperoleh dengan salah satu atau kedua cara berikut, menggunakan sendok cetak yang berlubang-lubang atau memakai bahan adesif seperti sticky waxyang dicairkan,e. Pencampuran hendaknya dilakukan dengan rata selama waktu tertentu,f. Bahan cetan alginate hendaknya dikeluarkan dengan tiba-tiba/cepat dari jaringan,g. Setelah dikeluarkan dari dalam mulut cetakan hendaknya disiram dengan air dingin untuk menghilangkan saliva, ditutup dengan kain kasa lembab untuk mencegah syneresis, dan diisi sesegera mungkin,Sifat-sifat bahan cetak alginate:a. Sifat rheology,b. Selama proses pengerasan bahan perlu diperhatikan agar cetakan jangan dibuka,bahan yang berkontak dengan jaringan mengeras lebih dahulu,c. Bahan ini cukup elastic,d. Dimensi cetakan alginate tidak stabil pada penyimpanan, karena adanya syneresis,e. Dapat kompatibel dengan model plaster dan stone,f. Tidak toksik dan tidak mengiritasi,g. Waktu setting tergantung pada komposisi, danh. Bubuk alginate tidak stabil disimpan pada ruangan yang lembab atau kondisi yang lebih hangat dari suhu kamar.AplikasiBahan ini biasanya tidak dipergunakan untuk mencetak inlay, mahkota, dan jembatan, tetapi dipergunakan dengan hasil yang sangat baik untuk cetakan prostodonti dan ortodonti. Alginate kurang stabil dibandingkan dengan elastomer.

2. ALGINATE· Komposisi

Alginat merupakan hidrokoloid ireversibel yang komponen utamanya adalah salah satu alginate larut air seperti natrium, kalium, atau alginate trietanolamin. Alginate yang dicampur air akan membentuk sol dengan cepat. Besar berat molekul alginate bervariasi, semakin besar berat molekul maka kekentalan sol akan bertambah. Biasanya ditambahkan bahan pengisi seperti tanah diatoma yang berfungsi sebagai penambah kekerasan dan kekuatan gel alginate. Oksida seng juga merupakan bahan pengisi yang mempengaruhi sifat fisik serta waktu pengerasan gel.

· Lama PenyimpananTemperatur dan kontaminasi kelembaban udara merupakan 2 faktor utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bubuk alginate. Bahan cetak alginate dikemas dalam kantung tertutup secara

Page 2: Sifat Gips Dan Alginate

individual dengan berat bubuk yang sudak ditakar untuk membuat satu cetakan, atau dalam kaleng besar yang tertutup rapat.

· Alginat modifikasi· Proses gelasi

Reaksi khas sol-gel dapat digambarkan secara sederhana sebagai reaksi alginate larut air dengan kalsium sulfat dan pembentukan gel kalsium alginate yang tidak larut. Kalsium sulfat cepat bereaksi untuk membentuk kalsium alginate tak larut air dari kalium atau natrium alginate dalam larutan cair. Produk kalsium alginate sangat cepat, oleh karena itu tidak tersedia waktu yang cukup untuk bekerja. Oleh karena itu perlu ditambahkan garam pemerlambat (retarder) seperti trinatrium untuk memperpanjang waktu kerja.

· Manipulasi bahan alginate- Mempersiapkan pengadukan

Campurkan bubuk alginate yang telah ditakar dengan air sesuai takaran pada bowl. Gerakan pengadukan yang salah dapat merusak bahan alginate. Cara pengadukan yang benar adalah dengan menggunakan spatula logam, awali dengan gerakan angka delapan, dan lanjutkan dengan menekan bahan ke dinding bowl searah 180derajat. Waktu pengadukan terlalu lama juga dapat merusak alginate. Biasanya 45 detik sampai 1 menit adalah waktu yang pas untuk mengaduk alginate.

- Membuat cetakanBahan harus mencapai konsistensi tertentu sehingga tidak mengalir keluar sendok cetak dan menyebabkan tersedak. Bahan cetak juga harus menempel pada sendok cetak agar dapat ditarik dari sekitar gigi. Ketebalan cetakan alginate antara sendok cetak dan jaringan harus sekurang-kurangnya 3mm.

· Kekuatan gel maksimal diperlukan untuk mencegah fraktur dan menjamin bahwa cetakan cukup elastic ketika dikeluarkan dari mulut.

· Katahanan terhadap sobekan pada alginate akan meningkat bila cetakan dikeluarkan dengan sentakan secara tiba-tiba.

· Keakuratan cetak alginate kurang, karena dia tidak dapat menembus detail kecil yang ada pada gigi.

Klasifikasi gips (ADA) spesifikasi nomor 251. Impression plaster (tipe I)Impression plaster sekarang jarang digunakan dalam bidang kedokteran gigi dan bahan ini digantikan dengan bahan yang tidak terlalu kaku dan material elastik impression

2. Model plaster (tipe II)Model plaster biasanya digunakan untuk diagnostik cast dan artikulasi dari stone cast. Produk ini secara tardisional diproduksi dalam warna putih untuk membedakannya dengan dental stone.3. Dental stone (tipe III)Dental stone ideal untuk pembuatan model dari full atau partial denture, model ortodonsi dan lain lain.Dental stone secara tradisional berwarana kuning atau putih4. Dental stone, high strength (tipe IV)Material tipe IV ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk pembuatan pola dari malam dalam cast restoration5. High strength, high expansion dental stone (tipe V)

Page 3: Sifat Gips Dan Alginate

Tambahan dalam klasifikasi ADA untuk material ini berkembang atas respon untuk memenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi gips yang lebih tinggi dibanding dental stone. Material ini berwarna biru atau hijau dan paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan semua produk gips. (Hatrick dkk, 2003)

Sifat-Sifat a. Ketepatan- Plaster sangat baik dalam mencatat detil detil halus - Perubahan dimensi sewaktu setting sangat kecil - Bila terdapat undercut,cetakan gips akan pecah sewaktu dikeluarkan dari mulut- Perubahan dimensi selama penyimpanan cetakan gips adalah kecil meskipun ada sedikit kontraksi karena pengeringan- Sebelum diisi dengan model gips cetakan harus diberi bahan separasib. Sifat sifat lainnya- Bahan cetak gips bersifat nontoksis- Waktu setting bisa dikontrol dengan menggunakan bahan tambahan yang tepat(Combe, 1992)

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan gipsum ini adalah pengendalian waktupengerasan yang secara teori ada 3 metode :

1. Kelarutan hemihidrat (penyusun stone dan plaster) dapat ditingkatkan atau dikurangi2. Jumlah nukleus kristalisasi dapat ditingkatkan atau dikurangi. Semakin besar jumlah nukleus

kristalisasi, semakin cepat terbentuk kristal gipsum dan semakin cepat pula pengerasan massa.3. Bila kecepatan pertumbuhan kristal dapat ditingkatkan atau dikurangi, begitu pula waktu

pengerasan dapat dipercepat atau diperlambat.Operator dapat mengubah waktu pengerasan dalam batasan tertentu dengan mengubah

rasio W:P dan waktu pengadukan.1. Ketidakmurnian

Bila proses pengapuran tidak sempurna sehingga tetap terdapat partikel gipsum atau pabrik menambahkan gipsum kedalam plaster atau stone maka waktu pengerasan akan diperpendek. Karena peningkatan nukleus kristalisasi sehingga semakin cepat terbentuk kristal gipsum.

2. Kehalusan Semakin halus partikel hemihidrat, semakin cepat adukan mengeras. Karena kecepatan kelarutan hemidrat meningkat.

3. Rasio W : PPerbandingan antara water dan powder juga harus diperhatikan. W:P ini basanya tergantung pada jenis plaster dan stone. Misalnya W:P 0,60 maka yang harus disiapkan adalah 60 ml air dan 100 gram stone. Perbandingan W:P adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari produk gipsum akhir. Semakin tinggi perbandingan W : P maka waktu pengerasan akan semakin lama dan gipsum yang dihasilkan juga berkekuatan lemah.

4. Pengadukan Semakin lama dan semakin cepat plaster diaduk, semakin pendek waktu pengerasan. Sebagian kristal gipsum terbentuk langsung ketika plaster atau stone berkontak dengan air. Begitu pengadukan dimulai, pembentukan kristal ini meningkat pada saat yang sama, kristal– kristal

Page 4: Sifat Gips Dan Alginate

diputuskan oleh spatula pengaduk dan didistribusikan merata dalam adukan dengan hasil pembentukan lebih banyak nukleus kristalisasi.

5. Temperatur Sedikit perubahan terjadi pada suhu 00 C dan 500 C; tetapi bila adukan plester - air meningkat kurang lebih 500 C penigkatan perlambatan terjadi bertahap. Begitu temperatur mencapai 1000 C, tidak ada reaksi yang terjadi. Pada temperatur yang lebih tinggi makan gipsum akan kembali lagi menjadi hemihidrat.

6. Perlambatan dan percepatanPenambahan bahan kimia tertentu pada adukan plaster atau stone gigi dapat memperlambat atau mempercepat proses pengerasan. Bahan aselerator adalah bahan kimia yang dapat memperlambat pengerasan. Aselerator yang sering digunakan adalah kalsium sulfat. Sebenarnya garam anorganik bisa digunakan sebagai bahan aselerator. Tetapi bila kegunaannya belebihan maka akan menimbulkan efek sebaliknya. Bahan retarder adalah bahan yang digunakan untuk mempercepat reaksi. Retarder umunya bekerja dengan membentuk lapisan penyerap hemihidrat untuk mengurangi kelarutan dan menghambat pertumbuhan kristal – kristal gipsum yang ada. Bahan – bahan organik seperti lem gelatin dan beberapa getah karet bersifat seperti itu. Dalam konsentrasi kecil banyak garam anorganik bertindak sebagao aselerator, tetapi bila konsentrasi ditingkatkan maka akan menjadi retarder.