BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur -...

15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur Femur atau tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulang itu bersendi dengan asetabulum dalam formasi persendian panggul dan dari sini menjulur medial ke lutut dan membuat sendi dengan tibia. Tulangnya berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung yaitu ujung atas, batang femur dan ujung bawah (Pearce, 1990). Gambar 2.1. Tulang Femur 2.2 Fraktur 2.2.1. Defenisi Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000). Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur -...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Femur

Femur atau tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulang itu

bersendi dengan asetabulum dalam formasi persendian panggul dan dari sini

menjulur medial ke lutut dan membuat sendi dengan tibia. Tulangnya berupa

tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung yaitu ujung atas, batang

femur dan ujung bawah (Pearce, 1990).

Gambar 2.1. Tulang Femur

2.2 Fraktur

2.2.1. Defenisi

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang

atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

Rusaknya kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh trauma langsung,

kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang / osteoporosis

(Anonim , 2011). a

2.2.2. Jenis jenis fraktur

1. Fraktur komplit: garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui

kedua korteks tulang.

2. Fraktur tidak komplit: garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang.

3. Fraktur terbuka: bila terdapat luka yang menghubungkan tulang yang fraktur

dengan udara luar atau permukaan kulit.

4. Fraktur tertutup: bilamana tidak ada luka yang menghubungkan fraktur dengan

udara luar atau permukaan kulit (Rahmad, 1996).

Oblik /miring Kominuta Spiral Majemuk

Gambar 2.2. Jenis - jenis fraktur

2.2.3 Fraktur Femur

Fraktur Femur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat

disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot , kondisi-kondisi tertentu seperti

degenerasi tulang/osteoporosis. Batang Femur dapat mengalami fraktur akibat

trauma langsung, puntiran, atau pukulan pada bagian depan yang berada dalam

posisi fleksi ketika kecelakaan lalu lintas (Mansjoer, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

2.2.4. Etiologi

Penyebab fraktur adalah trauma yang mengenai tulang, dimana trauma

tersebut kekuatannya melebihi kekuatan tulang, dan mayoritas fraktur akibat

kecelakaan lalu lintas. Trauma-trauma lain adalah jatuh dari ketinggian,

kecelakaan kerja, cidera olah raga. Trauma bisa terjadi secara langsung dan tidak

langsung. Dikatakan langsung apabila terjadi benturan pada tulang dan

mengakibatkan fraktur di tempat itu, dan secara tidak langsung apabila titik tumpu

benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan (Rahmad, 1996 ).

Menurut Sachdeva (1996), penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga

yaitu :

a. Cedera traumatik

Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :

i. Cedera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang

pata secara spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang

dan kerusakan pada kulit diatasnya.

ii. Cedera tidak langsung berarti pukulan langsung berada jauh dari lokasi

benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan menyebabkan fraktur

klavikula.

iii. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang

kuat.

b. Fraktur Patologik

Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan

trauma minor dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada

berbagai keadaan berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

i. Tumor tulang (jinak atau ganas) : pertumbuhan jaringan baru yang tidak

terkendali dan progresif.

ii. Infeksi seperti osteomielitis : dapat terjadi sebagai akibat infeksi akut atau

dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif, lambat dan sakit

nyeri.

iii. Rakhitis : suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi Vitamin

D yang mempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanya disebabkan

oleh defisiensi diet, tetapi kadang-kadang dapat disebabkan kegagalan

absorbsi Vitamin D atau oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang

rendah.

c. Secara spontan :

disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio

dan orang yang bertugas dikemiliteran.

2.2.5 Patofisiologi

Tulang yang mengalami fraktur biasanya diikuti kerusakan jaringan

disekitarnya, seperti di ligamen, otot tendon, persyarafan dan pembuluh darah,

oleh karena itu pada kasus fraktur harus ditangani cepat, dan perlu dilakukan

tindakan operasi.

Tanda dan Gejala :

a. Nyeri hebat ditempat fraktur

b. Tak mampu menggerakkan ekstremitas bawah

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

c. Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah,

bengkak, sepsis pada fraktur terbuka dan deformitas

2.2.6 Diagnosis

a. Anamnesis

Bila tidak ada riwayat trauma, berarti fraktur patologis. Trauma harus

diperinci kapan terjadinya, di mana terjadinya, jenisnya, berat-ringan trauma, arah

trauma, dan posisi pasien atau ekstremitas yang bersangkutan (mekanisme

trauma). Jangan lupa untuk meneliti kembali trauma di tempat lain secara

sistematik dari kepala, muka, leher, dada, dan perut (Mansjoer, 2000).

b. Pemeriksaan Umum

Dicari kemungkinan komplikasi umum seperti syok pada fraktur multipel,

fraktur pelvis, fraktur terbuka, tanda-tanda sepsis pada fraktur terbuka yang

mengalami infeksi (Mansjoer, 2000).

c. Pemeriksaan Fisik

Menurut Rusdijas (2007), pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk fraktur

adalah:

- Look (inspeksi): bengkak, deformitas, kelainan bentuk.

- Feel/palpasi: nyeri tekan, lokal pada tempat fraktur.

- Movement/gerakan: gerakan aktif sakit, gerakan pasif sakit krepitasi.

d. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang penting untuk dilakukan adalah “pencitraan”

menggunakan sinar Rontgen (X-ray) untuk mendapatkan gambaran 3 dimensi

keadaan dan kedudukan tulang, oleh karena itu minimal diperlukan 2 proyeksi

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

yaitu antero posterior (AP) atau AP lateral. Dalam keadaan tertentu diperlukan

proyeksi tambahan (khusus) atau indikasi untuk memperlihatkan patologi yang

dicari, karena adanya superposisi. Untuk fraktur baru indikasi X-ray adalah untuk

melihat jenis dan kedudukan fraktur dan karenanya perlu tampak seluruh bagian

tulang (kedua ujung persendian).

2.2.7 Penatalaksanaan Fraktur

Tujuan pengobatan fraktur adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari

patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan, selain itu menjaga agar

tulang tetap menempel sebagaimana mestinya. Proses penyembuhan memerlukan

waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usia lanjut biasanya memerlukan waktu

yang lebih lama. Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi

(Corwin, 2010).

Fraktur biasanya menyertai trauma. Untuk itu sangat penting untuk

melakukan pemeriksaan terhadap jalan napas (airway), proses pernafasan

(breathing), dan sirkulasi (circulating), apakah terjadi syok atau tidak. Bila sudah

dinyatakan tidak ada masalah lagi , baru lakukan amnesis dan pemeriksaan fisik

secara terperinci. Waktu terjadinya kecelakaan penting ditanyakan untuk

mengetahui berapa lama sampai di RS, mengingat golden period 1-6 jam , bila

lebih dari 6 jam, komplikasi infeksi semakin besar. Lakukan amnesis dan

pemeriksaan fisis secara cepat , singkat dan lengkap. Kemudian, lakukan foto

radiologis. Pemasangan bidai dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan

mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada jaringan lunak selain

memudahkan proses pembuatan foto (Mansjoer, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

Penatalaksanaan fraktur telah banyak mengalami perubahan dalam waktu

sepuluh tahun terakhir ini. Traksi dan spica casting atau cast bracing mempunyai

banyak kerugian karena waktu berbaring lebih lama, meski pun merupakan

penatalaksanaan non-invasif pilihan untuk anak-anak. Oleh karena itu tindakan ini

banyak dilakukan pada orang dewasa (Mansjoer, 2000).

Bila keadaan penderita stabil dan luka telah diatasi, fraktur dapat

dimobilisasi dengan salah satu cara dibawah ini:

a. traksi

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk

menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan traksi adalah

untuk menangani fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha untuk

memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan. Traksi menggunakan

beban untuk menahan anggota gerak pada tempatnya. Tapi sekarang sudah jarang

digunakan. Traksi longitudinal yang memadai diperlukan selama 24 jam untuk

mengatasi spasme otot dan mencegah pemendekan, dan fragmen harus ditopang di

posterior untuk mencegah pelengkungan. Traksi pada anak-anak dengan fraktur

femur harus kurang dari 12 kg, jika penderita yang gemuk memerlukan beban

yang lebih besar.

b. fiksasi interna

Fiksasi interna dilakukan dengan pembedahan untuk menempatkan

piringan atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang. Fiksasi interna

merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul dan patah tulang

disertai komplikasi (Djuwantoro, 1997).

c. Pembidaian

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

Pembidaian adalah suatu cara pertolongan pertama pada cedera/ trauma

sistem muskuloskeletal untuk mengistirahatkan (immobilisasi) bagian tubuh kita

yang mengalami cedera dengan menggunakan suatu alat yaitu benda keras yang

ditempatkan di daerah sekeliling tulang (Anonim , 2010). b

d. Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif

Gips adalah suatu bubuk campuran yang digunakan untuk membungkus

secara keras daerah yang mengalami patah tulang. Pemasangan gips bertujuan

untuk menyatukan kedua bagian tulang yang patah agar tak bergerak sehingga

dapat menyatu dan fungsinya pulih kembali dengan cara mengimobilisasi tulang

yang patah tersebut (Anonim , 2010). b

e. Penyembuhan Fraktur

Penyembuhan fraktur dibantu oleh pembebanan fisiologis pada tulang ,

sehingga dianjurkan untuk melakukan aktifitas otot dan penahanan beban secara

lebih awal. Tujuan ini tercakup dalam tiga keputusan yang sederhana : reduksi,

mempertahankan dan lakukan latihan.

Menurut (Carter, 2003) jika satu tulang sudah patah, jaringan lunak di

sekitarnya juga rusak, periosteum terpisah dari tulang, dan terjadi perdarahan yang

cukup berat dan bekuan darah akan terbentuk pada daerah tersebut. Bekuan darah

akan membentuk jaringan granulasi didalamnya dengan sel-sel pembentuk tulang

primitif (osteogenik) dan berdiferensiasi menjadi krodoblas dan osteoblas.

Krodoblas akan mensekresi posfat, yang merangsang deposisi kalsium. Terbentuk

lapisan tebal (kalus) disekitar lokasi fraktur. Lapisan ini terus menebal dan

meluas, bertemu dengan lapisan kalus dari fragmen tulang dan menyatu.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

Penyatuan dari kedua fragmen terus berlanjut sehingga terbentuk trebekula oleh

osteoblas, yang melekat pada tulang dan meluas menyebrangi lokasi fraktur.

2.2.8 Neglected

Neglected fraktur adalah yang penanganannya lebih dari 72 jam. sering

terjadi akibat penanganan fraktur pada extremitas yang salah oleh bone setter

Umumnya terjadi pada yang berpendidikan dan berstatus sosioekonomi yang

rendahNeglected fraktur dibagi menjadi beberapa derajat, yaitu:

a. Derajat 1 : fraktur yang telah terjadi antara 3 hari -3 minggu

b. Derajat 2 : fraktur yang telah terjadi antara 3 minggu -3 bulan

c. Derajat 3 : fraktur yang telah terjadi antara 3 bulan ± 1 tahun

d. Derajat 4 : fraktur yang telah terjadi lebih dari satu tahun (Anonimd, 2011).

2.3 Tinjauan Obat

2.3.1 Ceftriaxon

Cefriaxon adalah antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang memiliki

aktivitas bakterisidal yang luas dengan cara menghambat sintesis dinding sel, dan

mempunyai masa kerja yang panjang. Secara in vitro memiliki aktivitas luas

terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, memiliki stabilitas yang tinggi

terhadap β-laktamase baik penisilase maupun sefalosporinase yang dihasilkan

bakteri gram positif dan gram negatif.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

Secara struktural cefriaxon ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.3.1 Struktur Cefriaxon

Cefriaxon diindikasikan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh

bakteri yang sensitif terhadap cefriaxon antara lain: infeksi saluran pernafasan

bawah (pneumonia), infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi tulang dan sendi,

infeksi intraabdominal, infeksi saluran kemih dan meningitis.

Ceftriaxon memiliki waktu paruh 7-8 jam dapat diinjeksikan sekali tiap 24

jam pada dosis 15-50 mg/kg/hari. Dosis harian tunggal 1 g ceftriaxone cukup

untuk mengatasi infeksi yang serius, dengan dosis 4 g sekali perhari dianjurkan

untuk pengobatan meningitis (Katzung, 2007). Ceftriaxon yang terikat pada

protein plasma umunya sekitar 83-96%, diekskresikan sebesar 33–67% melalui

ginjal dan sebesar 35–45% melalui feses. Ceftriaxon dapat menembus sawar darah

otak sehingga dapat mencapai kadar obat yang cukup tinggi dalam cairan

cerebrospinal. Pemberian cefriaxon bersamaan dengan aminoglikosida dapat

meningkatkan efek nefrotoksik. Pemberian bersama diuretik kuat seperti

furosemida dapat mempengaruhi fungsi ginjal (Mc Evoy, 2004).

Serbuk steril cefriaxone dalam vial dapat disimpan pada suhu tidak kurang

300 C dan larutan cefriaxone natrium disimpan pada suhu -200 C. Serbuk steril

untuk injeksi dan larutan cefriaxone harus dikemas dalam wadah yang gelap dan

terhindar dari cahaya matahari. Larutan dapat tahan selama 24 jam jika disimpan

pada temperatur ruang dan 5 hari jika disimpan di lemari es suhu 50C dan 13

minggu jika dibekukan (Mc Evoy, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

2.3.2 Ketorolak

Ketorolak adalah salah satu dari obat anti inflamasi non steroid (NSAID),

yang biasa digunakan untuk analgesik, antipiretik dan anti inflamasi. Obat ini

menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi

PG2 terganggu. Ketorolak merupakan penghambat siklooksigenase yang non

selektif.

Ketorolak dikontraindikasikan terhadap pasien angioedema atau

bronkospasme, pasien yang menderita tukak peptik aktif, perdarahan

gastrointestinal, dan pasien yang menggunakan NSAID yang lain, pasien yang

menderita gangguan ginjal.

Secara struktural ketorolak ditunjukkan pada Gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.3.2 Struktur Ketorolak

Ketorolak diserap dengan cepat dan lengkap. Bioavaibilitasnya mencapai

100 %. Ketorolak dimetabolisme di hati dengan waktu paruh plasma 3.5-9.2 jam

pada dewasa muda dan 4.7-8.6 jam pada orang lanjut usia (usia 72 tahun). Kadar

steady state plasma dicapai setelah diberikan dosis tiap 6 jam dalam sehari.

Ketorolak diekskresikan melalui ginjal rata-rata sebesar 91.4% dan sisanya rata-

rata sebesar 6.1% diekskresikan melalui feses .

Ketorolak akan berinteraksi bila diberikan bersamaan dengan warfarin

yang dapat menyebabkan pendarahan, ACE inhibitor dapat menyebabkan semakin

tingginya resiko gagal ginjal, diuretik dapat berkurang efeknya (ISFI, 2008).

2.3.3 Ranitidin

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

Ranitidin merupakan antagonis histamin reseptor H2 (antagonis H2)

menghambat kerja histamin pada semua reseptor H2 yang penggunaan klinisnya

ialah menghambat sekresi asam lambung, dengan menghambat secara kompetitif

ikatan histamin dengan reeseptor H2, zat ini mengurangi konsentrasi cAMP

intraseluler sehingga sekresi asam lambung juga dihambat (Mycek, 2001).

Secara struktural ranitidin ditunjukkan pada gambar 2.3.3 berikut:

Gambar 2.3.3 Struktur Ranitidin

Ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian oral. Pada ginjal normal,

volume distribusi 1,7 L/Kg sedangkan klirens kreatinin 23-25 ml/menit.

Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg.

absorbsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu

paruhnya 2,5 – 3 jam pemberian oral. Ranitidin dan metabolitnya diekskresi

terutama melalui ginjal, sisanya melalui tinja. Sekitar 70% dari ranitidin yang

diberikan iv dan 30% yang diberikan secara oral diekskresi dalam urin dalam

bentuk asal (Mc Evoy, 2004).

2.3.4 Parasetamol

Parasetamol merupakan metabolit fenacetin yang berkhasiat sebagai

analgetik dan antipiretik tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran

serta tidak menyebabkan ketagihan.

Struktur kimia parasetamol dapat dilihat pada gambar 2.3.4

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

Gambar 2.3.4 Struktur parasetamol

Daya antipiretik parasetamol didasarkan pada rangsangan pusat

penghantar kalor di hipotalamus, menimbulkan vasodilatasi perifer (di kulit)

sehingga terjadi pengeluaran panas yang disertai banyak keringat (Tjay, 2007).

Parasetamol diindikasikan untuk pengobatan demam (selesma, pilek), dan

nyeri ringan hingga sedang. Parasetamol tidak diberikan kepada pasien yang

mengalami kerusakan fungsi hati dan ginjal serta dengan ketergantungan akohol

(ISFI, 2008).

Penyerapan obat dalam saluran cerna cepat dan hampir sempurna, kadar

plasma tertinggi dicapai dalam 0,5-1 jam setelah pemberian oral, dengan waktu

paruh plasma 1,2-5 jam (Siswandono dan Soekardjo, 1995).

Parasetamol diabsorpsi secara cepat dan sempurna di saluran gastro

intestinal pada pemberian oral. Parasetamol terdistribusi secara cepat dan merata

pada kebanyakan jaringan tubuh. Sekitar 25% parasetamol di dalam darah terikat

pada protein plasma, dimetabolisme oleh sistem enzim mikrosomonal di dalam

hati. Memilki waktu paruh plasma 1,25-3 jam, dan mungkin lebih lama pada

pasien dengan kerusakan hati.

Sekitar 80-85% parasetamol di dalam tubuh mengalami konjugasi

terutama dengan asam glukoronat dan asam sulfat. Dieksresi melalui urin kira-kira

sebanyak 85% dalam bentuk bebas dan terkonjugasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

Efek samping yang timbul akibat penggunaan parasetamol antara lain,

reaksi hipersensitifitas, ruam kulit dan kelainan darah, kerusakan hati. Dalam

keadaan overdosis, mual, muntah dan anoreksia

2.3.5 Cefadroxil

Cefadroxil adalah antibiotik sefalosporin generasi pertama yang memiliki

aktivitas bakterisidal yang luas dengan cara menghambat sintesis dinding sel, dan

mempunyai masa kerja yang panjang. Secara in vitro memiliki aktivitas luas

terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, memiliki stabilitas yang tinggi

terhadap β-laktamase baik penisilase maupun sefalosporinase yang dihasilkan

bakteri gram positif dan gram negatif.

Cefadroxil diindikasikan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh

bakteri yang sensitif terhadap cefadroxil antara lain: infeksi saluran pernafasan

bawah (pneumonia), infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi tulang dan sendi,

infeksi intraabdominal, infeksi saluran kemih dan meningitis.

Struktur kimia cefadroxil dapat dilihat pada gambar 2.3.5

Gambar 2.3.5 Struktur cefadroxil

Sefadroksil hampir sempurna diabsorpsi di saluran cerna. Setelah

pemberian dosis oral 500 mg dan 1 g, konsentrasi plasma puncak sekitar 16 dan

30 µg/mL yang dicapai pada 1,5-2 jam. Dosis bersamaan dengan makanan tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Femur - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter II.pdf · Pemasangan Gips atau Operasi Dengan Orif . Gips adalah suatu

menunjukkan adanya pengaruh absorpsi dari sefadroksil. Sekitar 20% dari

sefadroksil berikatan dengan protein plasma. Waktu paruh sefadroksil sekitar 1,5

jam dan diperpanjang pada pasien gangguan ginjal (Sweetman, 2009).

Lebih dari 90% sefadroksil diekskresikan dalam bentuk tak berubah di

urin dalam 24 jam oleh filtrasi glomerular dan sekresi tubular, konsentrasi puncak

di urin 1,8 mg/mL setelah dosis 500 mg (Sweetman, 2009).

Universitas Sumatera Utara