Sifat fisika
-
Upload
diahnurulsayekti -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
description
Transcript of Sifat fisika
![Page 1: Sifat fisika](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072008/55cf8ff5550346703ba1b5b5/html5/thumbnails/1.jpg)
Sifat fisika
1) Tembaga merupakan logam yang berwarna kunign seperti emas kuning seperti pada gambar
dan keras bila tidak murni.
2) Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis
dan kawat.
3) Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
Beberapa Sifat Kimia Tembaga
1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada
udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang
menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
2) Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi dengan
oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar
1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
![Page 2: Sifat fisika](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072008/55cf8ff5550346703ba1b5b5/html5/thumbnails/2.jpg)
3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl
encer dan H2SO4encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan
membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2¯(aq) yang
mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.
Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut
4) Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi
5) Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara
membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.
6) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang
membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen
membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.
Pemakaian tembaga
a) Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.
b) Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan
tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu. Perunggu yang mengandung sejumlah
fosfor digunakan dalam industri arloji dan galvanometer. Kuningan memiliki warna seperti emas
sehingga banyak digunakan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen. Sedangkan perunggu
![Page 3: Sifat fisika](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072008/55cf8ff5550346703ba1b5b5/html5/thumbnails/3.jpg)
banyak dijadikan sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seni patung. Kuningan dan perunggu
berturut-turut seperti yang tertera pada gambar
c) Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu mengndung
tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya. Gambar mata uang yang terbuat dari
emas:
d) Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal.
e) Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol menjadi metanal.
Senyawaan tembaga
![Page 4: Sifat fisika](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072008/55cf8ff5550346703ba1b5b5/html5/thumbnails/4.jpg)
Tembaga di alam memiliki tingkat oksidasi +1 dan +2. Tembaga dengan bilangan
oksidasi +2 merupakan tembaga yang sering ditemukan sedangkan tembaga dengan bilangan
oksidasi +1 jarang ditemukan, karena senyawaan tembaga ini hanya stabil jika dalam bentuk
senyawa kompleks. Selain dua keadaan oksidasi tersebut dikenal pula tembaga dengan bilangan
oksidasi +3 tetapi jarang digunakan, misalnya K3CuF6. Beberapa senyawaan yang dibentuk oleh
tembaga seperti yang tertera pada Tabel.