sieve analysis ratih.docx

download sieve analysis ratih.docx

of 11

Transcript of sieve analysis ratih.docx

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    1/11

    LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH DASAR

    MODUL 4SIEVE ANALYSIS

    KELOMPOK 6 :

    Nurullah Mauldiah 1106068756

    Ratih Dwi Anggraeni 1106068674

    Tyas Putri Sativa 1106017452

    Tanggal Praktikum : 27 September 2013

    Asisten Praktikum : Felix Cahyo Kuncoro

    Tanggal Disetujui :

    Nilai :

    Paraf :

    LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

    DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK

    2013

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    2/11

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    3/11

    2

    Tanah dengan gradasi yang buruk akan memiliki drainase yang lebih baik

    daripada tanah dengan gradasi yang lebih baik.

    Gradasi tanah dapat dibagi menjadi dua, yaitu gradasi tanah baik (well graded)

    dan gradasi tanah buruk (poorly graded). Gradasi tanah buruk biasanya adalah

    gradasi tanah yang seragam (uniformly graded) atau gradasi tanah gap.

    Gradasi tanah ini akan didapatkan dengan melakukan percobaansieve analysis

    dan hydrometer analysis. Proses untuk menganalisis gradasi tanah dapat

    disesuaikan dengan sistem klasifikasi Unified Soil Classification System

    (USCS) atau AASHTO. Gradasi tanah dapat dibaca dengan melihat kurva

    gradasi tanah tersebut dari praktikum yang telah dilakukan di laboratorium.

    Tanah terdiri atas tiga unsur yaitu butiran, air, dan udara. Sifat-sifat suatu

    tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran butirannya. Ukuran butiran

    menentukan klasifikasi macam tanah tersebut. Untuk butiran yang kasar

    dipakai metode sieving dalam penentuan distribusi ukurannya. Tanah

    dikeringkan dan disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran diameter

    kisi saringan tertentu mulai dari yang kasar hingga yang halus. Dengan

    demikian butiran tanah terpisah menjadi beberapa bagian dengan batas ukuran

    yang diketahui.

    Rumus yang digunakan untuk percobaan sieve analysis ini adalah:

    ( )

    (4.1)

    Persentase tanah lolos (% lolos) = 100 % - % tertahan (4.2)

    W tertahan = W tanahW tanah total sesudah penyaringan

    Kesalahan penimbangan sampel tanah sebelum dan sesudah penyaringan

    adalah:

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    4/11

    3

    * tidak boleh melebihi 2%

    dengan : Wd= berat butiran tanah sebelum proses sieving

    Wt= berat butran tanah total setelah proses sieving

    4.4Persiapan Percobaan Menyaring tanah yang digunakan dalam percobaan hydrometer dengan

    saringan No. 200 ASTM agar bersih dari butiran clay, silt, dan koloid-

    koloid dengan bantuan air.

    Memasukan tanah yang sudah bersih ke dalam can, lalu memasukan kedalam oven selama 18 jam

    4.5Jalannya Percobaan Mengeluarkan tanah dari oven kemudian menimbangnya. Menyusun saringan menurut urutan nomor yaitu : 4, 10, 18, 40, 100, 200

    (dari yang terbesar di atas hingga yang terkecil), dan terbawah adalah pan.

    Menimbang tanah kemudian memasukkannya ke atas saringan No. 4ASTM.

    Meletakkan susunan saringan pada mesin pengguncang listrik (MotoriziedDynamic Sieve Shaker) dan menutupnya, menyalakannya selama 15 menit.

    Mengumpulkan sampel tanah yang tertahan pada masing-masing saringandan selanjutnya menimbang dan mencatatnya.

    Membersihkan saringan dari butiran-butiran tanah yang tertinggal padasetiap saringan dengan bantuan sikat gigi.

    4.6Perbandingan dengan ASTMMenurut standar ASTM, susunan saringan yang dipakai adalah No.4, 10, 18,

    40, 60, 100, 200 dan pan. Sedangkan pada praktikum ini susunan saringan

    yang digunakan hampir sama dengan ASTM, hanya saja saringan No. 60 dan

    No.4 tidak dipasang.

    4.7Hasil Praktikum4.7.1 Data hasil praktikum

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    5/11

    4

    Berat tanah kering + container : 38.70 gram

    Berat container : 34.34 gram

    Berat tanah kering : 4.36 gram

    Tabel 4.1 Data Praktikum

    No. Sieve Diameter (mm) W. Retained (gram)

    4 4,75 0

    10 2 0.31

    18 0,84 0.52

    40 0,42 1.89

    100 0,15 1.05

    200 0,075 0.63

    PAN 0.03

    4.7.2 PerhitunganTabel 4.2 Pengolahan Data

    No. Sieve W. Retained (gram)

    4 0

    10 0.31

    18 0.52

    40 1.89

    100 1.05

    200 0.63

    PAN 0.03

    jumlah 4.43

    | |

    | |

    Tabel 4.3 Pengolahan Data

    No.Sieve Diameter

    (mm)

    W.retained

    (gram)

    Cumulative

    retained

    % Retained % Passing

    4 4,75 0 0 0 100

    10 2 0.31 0.31 0.62 99.38

    18 0,84 0.52 0.83 1.66 98.34

    40 0,42 1.89 2.72 5.44 94.56

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    6/11

    5

    100 0,15 1.05 3.77 7.54 92.46

    200 0,075 0.63 4.4 8.8 91.2

    PAN 0.03 4.43 8.86 91.14

    Tabel 4.4 Data Sieve Analysis dan Hydrometer

    D (mm) finer

    (%)

    4.75 100

    2 99.38

    0.84 98.34

    0.42 94.56

    0.15 92.46

    0.075 91.2

    0.058187 35.7918

    0.041363 33.8198

    0.033950 31.8478

    0.029402 31.8478

    0.020862 30.8618

    0.015288 29.8758

    0.010847 28.8898

    0.007748 24.9458

    0.005697 19.1284

    0.004042 18.1424

    0.002863 17.1564

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    7/11

    6

    Grafik 4.1 gabungan hydrometer dengan sieve analysis

    Maka diperoleh hasil persamaan yaitu y = 6.298ln(x) + 54.39, dicari nilai

    D10, D30, dan D60

    Untuk D10, (%finer = 10%)y = 6.298ln(x) + 54.39, y = 10 , maka x = 0.00086

    D10 = 0.00086 mm

    Untuk D30, (%finer = 30%)y = = 6.298ln(x) + 54.39, y = 30 , maka x = 0.02080

    D30 = 0.02080 mm

    Untuk D60, (%finer = 60%)y = 6.298ln(x) + 54.39, y = 60 , maka x = 2.4369

    D60 = 2.4369 mm

    Oleh karena itu, hendak dicari berapa %finer-nya yang didapat dengan

    menggunakan persamaan kurva yang sudah didapatkan :

    y = 14.254ln(x) + 93.741

    0

    20

    40

    60

    80

    100120

    140

    0.0010.010.1110

    Persen

    Finer

    Diameter

    Kurva Distribusi Ukuran Partikel

    Distribusi

    Log. (Distribusi)

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    8/11

    7

    Diameter 0.002 mmy = 6.298ln(x) + 54.39y = 6.298ln(0.002) + 54.39

    y = 15.25%

    Diameter 0.05 mm y = 6.298ln(x) + 54.39y = 6.298ln(0.05) + 54.39

    y = 35.52%

    Diameter 2 mm y = 6.298ln(x) + 54.39y = 6.298ln(2) + 54.39

    y = 58.75%

    Diameter 4.75 mm y = 6.298ln(x) + 54.39y = 6.298ln(4.75) + 54.39

    y = 64.21%

    Clay : 15.25%

    Silt : 35.52% - 15.25% = 20.27%

    Sand : 58.75% - 35.52% = 23.23%

    Gravel : 64.21% - 58.75% = 5.46%

    Menurut segitiga tekstur tanah USDA, tanahnya termasuk loam.

    4.8ANALISAa) Analisa percobaan

    Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran butiran tanah

    yang berdiameter 4.76 mm sampai 0.074 mm yang lolos saringan No.4

    ASTM dan tertahan saringan no.200. peralatan yang digunakan dalam

    praktikum ini adalah saringan dan alat penggoyang saringan. Pada

    praktikum ini, kita menggunakan sampel tanah dari tanah yang tersisa dari

    percobaan hydrometer analysis. Kita menggunakan tanah sisa dari

    praktikum hydrometer karna kami akan mencari gradasi ukuran butiran

    tanah yang sama, hanya saja dibedakan menjadi dua, tanah yang berukuran

    kasar dengan tanah yang berukuran halus. Karena pada akhirnya, praktikan

    akan menggabungkan gradasi dari kedua praktikum karena bahan tanah

    yang diambil untuk gradasi tersebut adalah tanah dr sampel yang sama.

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    9/11

    8

    Sampel tanah tersebut disaring kembali dengan saringan no. 200 dan

    dimasukkan kedalam can karena butiran tanah sangat kecil dan sulit

    dibersihkan maka dibutuhkan air untuk membersihkannya. Setelah semua

    tanah tersaring dengan bantuan air, sampel tanah dikeringkan dalam oven

    agar dapat dicari berat tetapnya. Sampel tanah dikeringkan dalam oven

    selama 24 jam. Setelah tanah sudah kering oven, kemudian tanah

    ditimbang dan dicatat beratnya. Tujuannya untuk mencari kesalahan

    relative antara berat tanah sebelum dan sesudah disaring. Setelah

    ditimbang, tanah kemudian dimasukkan kedalam susunan saringan dimana

    saringan dengan diameter lolos lebih besar berada diatas saringan dengan

    lolos lebih kecil serta mangkuk tanpa diameter lolos (pan) berada dipaling

    bawah susunan agar tanah yang lolos saringan no. 200 tidak jatuh

    berantakan. Kemudian susunan saringan digetarkan dengan mesin

    penggetar selama 15 menit. Tujuannya supaya tanah lebih mudah untuk

    lolos ke saringan dibawahnya jika memang ukuran tanah tersebut lebih

    kecil daripada diameter lolos saringan tersebut. Langkah terakhir adalah

    menimbang berat tanah pada setiap lapis saringan.

    b) Analisa dataSetelah dilakukan praktikum sieve analysis ini, praktikan

    mendapatkan data bahwa berat tanah yang tertahan saringan no.4

    sebanyak 0 gram, tanah yang tertahan saringan no.10 sebanyak 0,31

    gram, tanah yang tertahan saringan no.18 sebanyak 0,52 gram, tanah

    yang tertahan saringan no.40 sebanyak 1.89 gram, tanah yang tertahansaringan no.100 sebanyak 1.05 gram, tanah yang tertahan saringan no.

    200 sebanyak 0.63 gram, dan tanah yang tertahan di mangkuk pan

    sebanyak 0.03 gram. Jika dijumlahkan, total berat yang terdapat dalam

    susunan saringan adalah 4.43. Hal ini berbeda dengan total berat yang

    diukur sebelum proses sieving, yaitu 4.36. Oleh karena itu, praktikan

    dapat menghitung kesalahan relatifnya sebesar 1.6%. Setelah itu dapat

    dihitung nilai Cu dan Cc, yaitu nilai Cu yang didapat adalah

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    10/11

  • 8/14/2019 sieve analysis ratih.docx

    11/11

    10

    Clay bernilai 15.25%, Silt sebesar 20.27%, Sand sebesar 23.23%, danGravel sebesar 5.46% dan dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut

    berjenis loam.

    Nilai Cu kurang dari 1 yang berarti tanah yang hanya memiliki satu ukuranbutiran. Nilai Cc yang didapatkan kurang dari 1 sehingga tanah tergolong

    tidak bergradasi baik.

    1.10 REFERENSI

    Lambe T.W. Soil Testing For Engineers. John Willey and Sons.

    New York. 1951.

    Punmia, B.C. Soil Mechanic and Foundation. Standard Book House.

    Delhie. 1981.

    Wesley, LD. Mekanika Tanah. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

    1977.