Sidang Tugas Akhir -...

47
Pendekatan Supply Chain Risk Management pada Aktivitas Supply Chain PG. Pesantren Baru Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 Nyka Fahma Utami - 2509100106 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D Sidang Tugas Akhir

Transcript of Sidang Tugas Akhir -...

Page 1: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Pendekatan Supply Chain Risk Management pada Aktivitas Supply

Chain PG. Pesantren Baru

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Nyka Fahma Utami - 2509100106 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D

Sidang Tugas Akhir

Page 2: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Latar Belakang (1) Gula merupakan

kebutuhan pokok. Industri gula merupakan

produk agroindustri yang sangat penting

Meningkatnya

permintaan akan kebutuhan gula pada

setiap tahun

Kebutuhan gula mencapai 2,7 juta ton, sedangkan produksi gula

Indonesia untuk konsumsi hanya 2,1 juta ton per tahun (Kamar Dagang

dan Industri Indonesia, 2012)

Hanya 175 dari 240 juta penduduk Indonesia yang dapat mengonsumsi gula

nasional dengan perhitungan konsumsi gula 12 kg per kapita per tahun

Impor gula

Page 3: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Latar Belakang (2)

Sumber : PTPN X (2012)

PRODUKSI GULA PTPN X TAHUN 2008-2012

Berkontribusi sekitar 20 %

dari produksi gula nasional

Tahun 2013, PTPN X akan memantapkan

perannya untuk menjadi kontributor

terbesar dalam produksi gula

nasional

Page 4: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Latar Belakang (3)

PG. Pesantren Baru adalah bagian dari PTPN X yang bergerak dalam bidang produksi dan distribusi gula

PG. Pesantren Baru terletak di kota Kediri yang merupakan penghasil tebu terbesar di P. Jawa

PG. Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas gilingnya

Sumber : PG. Pesantren Baru (2012)

Mengalami penurunan

0.24%

Page 5: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Latar Belakang (4)

Lahan tebu PG. Pesantren

TR (Tebu Rakyat)

TS (Tebu Sewa)

Sumber : PG Pesantren Baru (Desember 2012)

10,688.934 ha

79,574.08 ton

Page 6: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Latar Belakang (5)

Aktivitas Supply Chain PG.

Pesantren Baru

Pengadaan bahan baku

Kerjasama dengan petani

Penanaman tebu (TS & TR)

Tebang angkut tebu Proses produksi

Pengemasan gula

Penyimpanan gula

Sistem Bagi Hasil Usaha Gula direksi : Gula petani = 34:66

Distribusi gula KPTR

Tender / pengusaha

Presenter
Presentation Notes
PG. Pesantren Baru mempunyai sistem supply chain yang cukup kompleks sehingga membuat proses produksi dan distribusi gula cukup sulit untuk dapat mencapai optimal, oleh karena itu diperlukan suatu perbaikan agar PG. Pesantren Baru dapat meningkatkan kinerja supply chain dalam memenuhi kebutuhan gula nasional
Page 7: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Latar Belakang (6)

PG. Pesantren Baru perlu melakukan assessment risiko pada setiap kegiatan supply chain sebagai proses evaluasi perusahaan dalam kegiatan supply chain

Dari hasil analisis risiko akan dilakukan usulan strategi mitigasi untuk penanganan risiko

Presenter
Presentation Notes
PG. Pesantren Baru mempunyai sistem supply chain yang cukup kompleks sehingga membuat proses produksi dan distribusi gula cukup sulit untuk dapat mencapai optimal, oleh karena itu diperlukan suatu perbaikan agar PG. Pesantren Baru dapat meningkatkan kinerja supply chain dalam memenuhi kebutuhan gula nasional
Page 8: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Perumusan Masalah

Bagaimana melakukan assessment risiko pada aktivitas supply chain PG. Pesantren Baru serta menentukan urutan prioritas risiko untuk dilakukan perancangan strategi mitigasi risiko agar perusahaan dapat meningkatkan produksi gula dan menurunkan kegiatan impor gula

Page 9: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

• Melakukan assessment risiko yang berpotensi timbul pada aktivitas supply chain PG. Pesantren Baru

• Menganalisis risiko untuk menentukan urutan prioritas risiko yang terjadi

• Merancang strategi mitigasi risiko

Tujuan Penelitian

Page 10: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Manfaat Penelitian

Manfaat bagi perusahaan

Perusahaan dapat mengetahui risiko-risiko yang mengganggu kegiatan supply chain,

sehingga dapat mengklasifikasikan risiko yang perlu diprioritaskan dan terdapat cara tersendiri dalam penanganan risiko.

Perusahaan dapat meningkatkan produksi gula dan menurunkan kegiatan impor gula.

Page 11: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Batasan dan Asumsi

Batasan Pengambilan data dilakukan di internal perusahaan yang

terkait dengan aktivitas supply chain PG. Pesantren Baru

Penelitian yang dilakukan hanya pada produk jenis gula

Mitigasi yang dilakukan hanya merupakan rekomendasi

Asumsi Perubahan kebijakan tidak mempengaruhi

proses bisnis PG. Pesantren Baru

Selama penelitian, kegiatan supply chain perusahaan berjalan

normal

Page 12: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Tinjauan Pustaka

Supply chain management (SCOR) • Simchi-Levi et al (2000), Pujawan, I.N (2010)

Supply chain risk management • Geraldin, Pujawan, Dewi (2007) ; Tang and Tomlin

(2008)

SCRMP framework • Tummala and Schoenherr (2011)

Strategi mitigasi risiko • Tang (2006)

FMEA (severity, occurrence, detection) • Anderson, Dale (2001) ; McDermott, et.al (1996) &

Dieter (2000)

Page 13: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Metodologi Penelitian

Page 14: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Lahan tebu

Lahan tebu

Lahan tebu

Petani tebu

Petani tebu

Petani tebu

PG. Pesantren Baru

Gudang

KPTR

Tender

Upstream partner Manufacturer Downstream

partner

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Aliran Supply Chain PG. Pesantren Baru

Page 15: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

• Pengadaan bahan baku dimulai dari proses penanaman tebu sampai dengan proses tebang angkut

Pengadaan Bahan Baku

Lahan tebu PG. Pesantren

TR (Tebu Rakyat)

TS (Tebu Sewa) 100% milik PG

90% milik petani dan 10% milik PG

Fase Kecambah1 – 4 minggu

Fase Pertunasan5 - 9 minggu

Fase Batang Memanjang3 - 9 bulan

Fase Kemasakan10-13 bulan

TLT1 bulan menjelang

tebang

Alur Persiapan Tebu Layak Tebang

• Penentuan waktu tebang dilakukan berdasarkan analisis kemasakan tebu yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemasakan tebu yang telah mencapai kadar gula optimal

• Tanaman tebu yang telah mencapai kadar rendemen maksimal namun belum ditebang dapat mengakibatkan rendemen tersebut menjadi menurun

Page 16: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

PG. Pesantren Baru mempunyai

hasil produksi utama yaitu gula SHS (Super High Sugar) yaitu gula

putih dengan kualitas 1A

PG. Pesantren Baru juga

mempunyai produk sampingan

yang berupa ampas, blotong,

dan tetes

Proses Produksi

Stasiun Gilingan

Stasiun Masakan

Stasiun Puteran

Stasiun Penyelesaian

Stasiun Penguapan

Stasiun Pemurnian

Nira mentah

Nira Encer

Nira Kental

Masecuite

SHS

Tetes

Blotong

Ampas

Stasiun Power House

Gula

Page 17: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Pengemasan dan Penyimpanan Gula

Gudang penyimpanan berfungsi untuk menyimpan gula kristal putih / SHS sebelum diangkut atau dikirim kepada konsumen agar kualitasnya tidak menurun

Gula yang masuk ke dalam gudang harus memiliki persyaratan yang berhubungan dengan kualitas gula, ketepatan timbangan, dan kerapihan kemasan

Arus keluar masuk gula yang dilakukan umumnya dengan First In Last Out.

Page 18: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Laporan produksi PG. Pesantren baru

Sistem bagi hasil

Gula petani 66%Gula direksi 34%

Perencanaan penjualan gula

Informasi lelang

Melalui media masa

Mengirim surat langsung kepada pembeli

Menetapkan harga gula standar (bersifat intern)

Pelaksanaan lelang

Kesepakatan harga

Negosiasi dengan pertimbangan biaya

produksiSepakat

Tidak sepakat

Petani tebu

10% diserahkan sepenuhnya kepada petani

90% melalui DPD

Delivery order

Pasar

Delivery order

Pemenang lelang

Sistem Bagi Hasil dan Distribusi Gula

Page 19: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Identifikasi Aktivitas Supply Chain PG. Pesantren Baru

Page 20: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Identifikasi Risiko (1)

Page 21: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Identifikasi Risiko (2)

Page 22: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Identifikasi Risiko (3)

Page 23: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Identifikasi Risiko (4)

Terdapat 47 risiko

teridentifikasi

Page 24: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Penilaian Risiko (1)

Page 25: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Penilaian Risiko (2)

Page 26: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Evaluasi Risiko

Page 27: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Analisis Aktivitas Supply Chain Perusahaan

Analisis Identifikasi Risiko

Analisis Penilaian Risiko

Analisis Evaluasi Risiko

Mitigasi Risiko

Analisis dan Pembahasan

Page 28: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

• Identifikasi aktivitas supply chain perusahaan dengan menggunakan SCOR dapat membantu mengintepretasikan kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan dalam suatu sistem rantai pasok dan dapat memberikan aliran informasi keseluruh bagian perusahaan

• Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode SCOR, didapatkan hasil identifikasi sebanyak 4 level yaitu level 1, level 2, level 3, dan level 4

Analisis Aktivitas Supply Chain Perusahaan

Level 1 Proses pada

perusahaan yang terbagi menjadi 4 proses inti yaitu

plan, source, make, dan deliver

Level 2

Aktivitas-aktivitas dari proses inti.

Didapatkan 8 aktivitas pada proses plan, 9

aktivitas pada proses source, 11 aktivitas

pada proses make, dan 5 aktivitas pada proses

deliver

Level 3 Risiko-risiko yang

terjadi pada setiap aktivitas di level 2

Level 4 Agen atau

penyebab risiko dari setiap kejadian risiko di level 3

Page 29: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Identifikasi risiko didapatkan dari review data historis, hasil wawancara serta grup diskusi dengan manajemen perusahaan yang mengetahui proses bisnis perusahaan

secara menyeluruh

Analisis Identifikasi Risiko

Wawancara dan grup diskusi bertujuan untuk mengetahui risiko yang berpotensi terjadi dan sekaligus

melakukan verifikasi terhadap risiko yang telah teridentifikasi.

Page 30: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

• Penilaian risiko dengan menggunakan metode FMEA • Memperhatikan nilai severity, occurrence, dan detection

Analisis Penilaian Risiko

Hasil penyebaran kuisioner serta grup diskusi dengan level manajemen yang memiliki wewenang, kompetensi, dan pemahaman secara keseluruhan terhadap kondisi perusahaan.

• Tujuan dilakukan penilaian risiko adalah untuk mengetahui risiko mana yang paling berpengaruh terhadap aktivitas supply chain perusahaan

• Nilai risiko dapat diketahui dengan melihat nilai RPN. Risiko paling kritis ditunjukan dengan nilai RPN yang paling tinggi.

Page 31: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Analisis Evaluasi Risiko (1)

Kode P.7.1 : risiko pada aktivitas pembuatan PBHE untuk petani. Kejadian

risiko nya adalah SMIS (Sugar Maintenance Information System) kurang dimanfaatkan.

Disebabkan kurangnya capabilty dari

resource dalam penggunaan SMIS. Apabila tidak menggunakan software SMIS, maka pengerjaan PBHE akan semakin lama.

Tujuan utama dalam penggunaan SMIS adalah meningkatkan keakuratan dalam

pengerjaan PBHE serta lebih efektif.

Kode S.5.1 : risiko pada aktivitas jumlah tebu yang ditebang. Kejadian risiko nya adalah

produktivitas ton tebu/ha menurun.

Disebabkan karena jumlah batang tebu/ha tidak tercapai, kurangnya ketersedian air,

dan kandungan bahan organik < 2% . Beberapa penyebab risiko tersebut

mengakibatkan proses pertumbuhan tebu tidak dapat maksimal dan tebu yang dihasilkan banyak yang kualitasnya

dibawah standar.

Page 32: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Analisis Evaluasi Risiko (2)

Kode M.2.2 : risiko pada aktivitas penggilingan tebu menjadi nira mentah.

Kejadian risiko nya adalah kapasitas giling tidak memenuhi.

Disebabkan karena kerusakan pada

peralatan dan operasional. Jenis risiko ini mempunyai nilai RPN tertinggi dikarenakan dapat mengakibatkan jumlah jam berhenti

semakin meningkat, sehingga kapasitas giling tidak bisa terpenuhi.

Kode D.2.1 risiko pada aktivitas pelayanan gula kepada petani. Kejadian risiko nya

adalah keterlambatan proses pelayanan.

Disebabkan karena pihak yang berwenang dari PG. Pesantren Baru mempunyai jadwal

yang padat. Mengakibatkan adanya keterlambatan pada proses pelayanan yang disebabkan oleh ketidakpastian

jadwal pihak yang berwenang dari PG. Pesantren Baru untuk bisa ditemui. Sehingga pelayanan gula menjadi molor dan dapat

mengecewakan pihak konsumen.

Page 33: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

• Penentuan peringkat risiko dengan menggunakan skala kategori risiko tinggi, sedang, dan rendah yang merupakan hasil judgement serta brainstorming dengan pihak perusahaan

• Risiko dengan nilai RPN 80 sampai dengan RPN 150 masuk ke dalam risiko tinggi • Risiko dengan nilai RPN 40 sampai dengan RPN 79 masuk ke dalam risiko sedang • Risiko dengan nilai RPN 0 sampai dengan RPN 39 masuk ke dalam risiko rendah • Risiko-risiko yang masuk dalam kategori risiko tinggi adalah risiko yang dapat

mengganggu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya

Analisis Evaluasi Risiko (3)

8 risiko kategori

risiko tinggi

14 risiko kategori

risiko sedang

25 risiko kategori

risiko rendah

Page 34: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko

• Pada penelitian ini terdapat 8 risiko yang masuk dalam kategori risiko tinggi yang akan dimitigasi

Usulan mitigasi risiko tersebut merupakan hasil diskusi dengan pihak manajemen PG. Pesantren

Baru antara lain dengan kepala bagian tebang angkut, SKK bagian tanaman, RC Quality Control,

dan pihak manajemen lainnya.

Page 35: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko pada Risiko Produktivitas Ton Tebu/Ha Menurun

Hasil identifikasi faktor penyebab risiko dengan Root Cause Analysis 5 why

Pendekatan mitigasi yang direkomendasikan (supply

management)

Meningkatkan pemberian

biokompos agar kandungan bahan

organic dalam tanah sesuai standar 5 %

Penggunaan manajemen trash

serta meningkatkan kualitas kultivasi

dalam pengolahan lahan

Membuat sumur bor untuk sumber

pengairan

Penataan komposisi varietas antara masak awal, masak tengah, dan masak akhir agar varietas menjadi ideal

(40:40:20)

Page 36: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko pada Risiko Agen Bibit Tebu Tidak Segera Mencairkan Bibit

Hasil identifikasi faktor penyebab risiko dengan Root Cause Analysis 5 why

Pendekatan mitigasi yang direkomendasikan (supply and

information management)

Perusahaan perlu melakukan peningkatan kinerja para pegawai,

mulai dari level bawah sampai dengan level tertinggi

Perusahaan perlu melakukan perbaikan dalam proses administrasi, karena keberlangsungan para petani dalam melakukan penanaman tebu sangat

bergantung dari kelancaran proses adminitrasi dan keuangan yang diberikan oleh PG. Pesantren Baru

Page 37: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko pada Risiko Pol Tebu

Hasil identifikasi faktor penyebab risiko dengan Root Cause Analysis 5 why

Pendekatan mitigasi yang direkomendasikan (supply and product management)

Pemberian pestisida secara

kontinyu

Penataan varietas menuju komposisi

varieats ideal (40:40:20) khususnya untuk varietas masak

tengah

Untuk menghasilkan tebu yang MBS maka seharusnya tebu yang digiling masa tunggunya maksimal 20 jam dengan syarat penggunaan sistem FIFO (First In First Out) pada saat

proses penggilingan tebu

Page 38: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko pada Risiko Kurangnya Penataan Tebang Angkut

Hasil identifikasi faktor penyebab risiko dengan Root Cause Analysis 5 why

Pendekatan mitigasi yang direkomendasikan (information

management)

Meningkatkan kinerja mandor tebu dalam melakukan pengawasan dalam hal

penataan tebang angkut, penataan varietas

Pemanfaatan teknologi yang tepat guna dalam melakukan

kegiatan tebang angkut

Page 39: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko pada Risiko Kapasitas Giling Tidak Memenuhi

Hasil identifikasi faktor penyebab risiko dengan Root Cause Analysis 5 why

Pendekatan mitigasi yang direkomendasikan

(product management)

Melakukan tindakan preventive maintenance secara berkala, hal ini untuk mengantisipasi

terjadinya breakdown mesin pada saat proses produksi

Pergantian peralatan pada mesin yang umurnya sudah tidak reliable. Karena kapasitas giling

sangat menentukan jumlah tebu yang nantinya akan diproses menjadi gula, sehingga risiko

kapasitas giling yang tidak memenuhi sangat perlu diantisipasi agar tidak terjadi

Page 40: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko pada Risiko Mundurnya Jadwal Produksi dan Penambahan Jam Berhenti

Hasil identifikasi faktor penyebab risiko dengan Root Cause Analysis 5 why

Pendekatan mitigasi yang direkomendasikan (product

management)

Melakukan tindakan preventive maintenance secara berkala, hal ini untuk mengantisipasi

terjadinya kerusakan mesin pada saat proses produksi.

Perusahaan juga perlu menambah jumlah resource yang mengerti tentang

permesinan pabrik gula, sehingga apabila terjadi breakdown sewaktu-waktu dapat

diantisipasi.

Page 41: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko pada Risiko Rendemen Tebu yang Dihasilkan Tidak Sesuai

Hasil identifikasi faktor penyebab risiko dengan Root Cause Analysis 5 why

Pendekatan mitigasi yang direkomendasikan (information and

supply management)

Meningkatkan kinerja pengawasan oleh mandor sistem tebang angkut. Karena tebu yang masuk ke dalam pabrik lebih dahulu

harus diproses lebih awal, hal ini untuk mengantisipasi penurunan kualitas tebu

Agar rendemen tinggi, diusahakan mutu tebangan harus baik

Kotoran maksimal 3%, karena setiap kenaikan kotoran 1% maka rendemen akan turun 0,194%

Penebangan harus bebas dari pucuk tebu karena pucuk tebu kadar gulanya sedikit, setiap 36,9 kg pucuk tebu yang

tergiling di dalam 10 kw tebu maka menyebabkan hilangnya 1 kg gula

Page 42: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Usulan Mitigasi Risiko pada Risiko Jumlah Tebu TS Tidak Sesuai

Hasil identifikasi faktor penyebab risiko dengan Root Cause Analysis 5 why

Pendekatan mitigasi yang direkomendasikan

(supply management)

Penataan varietas menuju ideal antara masak awal, masak

tengah, dan masak akhir.

Pencegahan hama penyakit dengan cara pemberian pestisida.

Peningkatan kualitas kulitivasi lahan.

Page 43: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Kesimpulan Pemetaan aktivitas supply chain dengan menggunakan model SCOR. Aktivitas-aktivitas yang diidentifikasi pada model SCOR yaitu aktivitas yang ada pada proses plan, source, make, dan deliver. Dari hasil pemetaan aktivitas supply chain pada masing-masing proses dengan model SCOR dapat dilakukan identifikasi risiko. Hasil kejadian risiko yang teridentifikasi sebanyak 11 risiko pada proses plan, 15 risiko pada proses source,16 risiko pada proses make, dan 5 risiko pada proses deliver

Dari masing-masing kejadian risiko yang teridentifikasi kemudian dilakukan penilaian risiko dengan menggunakan metode FMEA. Penilaian risiko dilakukan untuk mencari nilai RPN dengan memperhatikan skala severity, occurrence dan detection. Penentuan peringkat risiko berdasarkan nilai RPN yang didapatkan. Peringkat risiko yang didapatkan kemudian dilakukan penentuan kategori risiko berdasarkan hasil judgement dan brainstorming dengan perusahaan. Hasil dari evaluasi risiko didapatkan 8 kejadian risiko termasuk dalam kategori tinggi, 14 kejadian risiko termasuk dalam kategori sedang dan 25 risiko termasuk dalam kategori rendah.

Terdapat 8 risiko yang dilakukan perancangan mitigasi risiko. Mitigasi dilakukan dengan mencari terlebih dahulu akar penyebab masalahnya dengan bantuan metode RCA 5 why. Mitigasi dilakukan dengan pendekatan supply management, demand management, product management, dan information management.

Page 44: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Saran Perusahaan dapat mempertimbangkan kejadian-kejadian risiko yang teridentifikasi dalam aktivitas supply chain perusahaan sebagai wujud antisipasi

Perusahaan dapat mempertimbangkan usulan rekomendasi perbaikan yang diberikan sebagai tindakan mitigasi risiko

Perusahaan dapat menerapkan manajemen risiko pada aktivitas supply chain secara berkelanjutan

Pada penelitian selanjutnya, manajemen risiko yang dilakukan diharapkan dapat mempertimbangkan perhitungan analisis biaya

Page 45: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Referensi (1) • Anderson, Dale. (2001), “Hazard Analysis in Engineering Design”, Lousiana Tech University. • Aldridge, J.R. and Dale, B.G., (2003), “Managing Quality:Fourth Edition”, Blackwell Publishing Ltd, Berlin. • Anityasari, M., & Wessiani, N. (2011), Analisis Kelayakan Usaha Dilengkapi Kajian Manajemen Risiko, Guna Widya,

Surabaya. • Chapman, P., Christopher, M., Juttner, U., Peck, H. & Wilding, R. (2002). “Identifying and managing supply-chain

vulnerability”, Logistics & transport focus: the journal of the Institute of Logistics and Transport., Vol. 4, 59-64. • Chen, Peng., Yuan, Qingmin, (2010), “Research on the agricultural supply chain management and its strategies”, IEEE

:173-176. • Chopra, S. and Sodhi, S.M. (2004), “Managing risk to avoid supply-chain breakdown”, Sloan Management Review, Vol.

46 No. 1, pp. 53-61. • Clark, D. (2004), “Risk Management Framework”, Charles Darwin University. • Dieter, George E. (2000), “Engineering Design”, 3rd ed., McGraw-Hill, New York. • Geraldin, L.H. (2007), Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust, Tesis

Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. • Karningsih, P. D. (2011), Development of a Knowledge Based Supply Chain Risk Identification System. Doctor Philosophy,

University of New South Wales. • Kusuma, L.D. (2011), Risk assessment pada proyek pembangunan packing plant PT. Semen Gresik (Persero) tbk

menggunakan framework ISO 31000 dan metode value at risk (Var), Tugas Akhir Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

• McDermott, R. E., R. J. Mikulak and M. R. Beauregard, (1996). “The Basics of FMEA”, Productivity, Portland, OR. • Middendorf, W. H. and R. H. Englemann, (1998), “Design of Devices and Systems”, 3rd ed., Marcel Dekker, NewYork. • Olson, D.L & Wu, D. (2011), “Risk management models for supply chain : a scenario analysis of outsourcing to china”,

International Journal of Supply Chain Management, Vol. 16 No. 6, pp. 401-408.

Page 46: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

Referensi (2) • Pujawan, I.N. & E.R, M. (2010), “Supply Chain Management”. Surabaya, Guna Widya. • Pujawan, I.N & Geraldin, L.H. (2009), “House of Risk : a model for proactive supply chain risk management”, Business

Process Management Journal, Vol. 15 No.6, pp. 953-967. • Satria, Y.A. (2012), Pengelolaan Risiko Pada Supply Chain PT. Graha makmur Cipta Pratama, Tugas Akhir Teknik Industri,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. • Shoenherr, T. & Tummala (2011), “Assessing and managing risks using the Supply Chain Risk Management Process

(SCRMP)”, International Journal of Supply Chain Management, Vol. 16 No. 6, pp. 474-483. • Simchi-Levi, D., Kaminsky, P. & E, S. L. (2000), “Designing and Managing the Supply Chain”, Boston, McGraw Hill. • Steven D. Staugaitis. (2002). “A Summary of Root Cause Analysis and its use in State Developmental Disabilities

Agencies” , Human Service Research Institute. • Tang, C.S. (2006a), “Perspectives in supply chain risk management: a review”, International Journal of Production

Economics, Vol. 103, pp. 451-488. • Tang, C.S. (2006b), “Robust strategies for mitigating supply chain disruptions”, International Journal of Logistics:

Research and Application, Vol. 9 No. 1, pp. 33-45. • Tang, C.S. & Tomlin, B. (2008), “The power of flexibility for mitigating supply chain risks”, International Journal of

Production Economics, Vol. 116, pp. 12-27. • Taqwa, M.I. (2008), Manajemen Risiko untuk Mengatasi Gangguan pada supply chain (Studi kasus : PT. Susanti Megah),

Tugas Akhir Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. • Wedgwood, I. (2006), Lean Sigma : A Practitioner’s Guide, Prentice Hall. • Widodo, K.H., Nagasawa, H., Morizawa, K., Ota, M. (2006), “A periodical flowering-harvesting model for delivering

agricultural fresh product”, European Journal of Operational Research volume 170 : halaman 24-43.

Page 47: Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30117-2509100106-presentation.pdf · Pesantren Baru ditunjuk oleh Direksi PTPN X untuk meningkatkan produktivitas

TERIMA KASIH Nyka Fahma Utami - 2509100106