Buletin PTPN 12 Edisi 13

32
1- -buletin ptpn12

Transcript of Buletin PTPN 12 Edisi 13

Page 1: Buletin PTPN 12 Edisi 13

1--buletin ptpn12

Page 2: Buletin PTPN 12 Edisi 13

2-buletin ptpn12

Redaksi menerima kontribusi tulisan (berita/artikel/opini/foto kegiatan) dari karyawan PTPN XII yang relevan dengan semangat buletin ptpn12. Tulisan yang dimuat akan memperoleh imbalan.

Dewan RedaksiPembina:

DireksiPemimpin Umum/ Penanggung Jawab:

Sekretaris PerusahaanPemimpin Redaksi:

Yudo SyafrullahDewan Redaksi:

Deddy W Cahyono, Hening Indra L, Wisnuaji GP, Vitalis AK,

Brahma Satrya, Windy Nurdiansyah, Agus Supriadi, Fidi Mahendra,

Indra Pambudi R, Dian YR, Fatma YR,Gito Irantono

Distributor Wilayah Sumar Hariyanto, Sumadi, Dien Anggoro

Alamat Redaksi:Bagian Sekretaris PerusahaanKantor Direksi PTPN XII

(Sub Bidang Humas)Jl. Rajawali 44 Surabaya

Telp. 031-3524893 ext. 215Faks. 031-3534389

Website: www.ptpn12.com

Email: [email protected]

Daftar Isi.........................

Anomali adalah pengecualian dari kebiasaan. Contoh anomali air. Air bila dipanaskan pada suhu 0 – 4 derajat celcius, maka bila zat cair lain akan mengembang, maka sebaliknya air

akan menyusut. Memasuki tahun 2016, sesungguh-nya memasuki tahun yang berat bagi PTPN XII. Ada, paling tidak, 3 (tiga) anomali yang dihadapi PTPN XII di tahun 2016, yaitu:

1. ANOMALI IKLIMAnomali iklim sudah berlangsung sejak tahun 2015, yaitu dengan hadirnya musim kemarau berkepanjang-

an, yang dikenal dengan nama cantik El Nino. El Nino banyak menyebabkan calon bunga (primordia) tanaman kopi menjadi kering dan menga kibatkan kega-galan pembungaan, pembungaan yang tidak sempurna, akhirnya pentil yang ter-bentuk rontok. Demikian juga pada tanaman kakao. Bunga pada tanaman kakao banyak yang mengering. Bunga gagal menjadi pentil, sehingga target Voor-ost (semester I) pada tahun 2016 tidak tercapai. Pada tahun 2016 diprediksi yang akan datang bukan El Nino, tetapi La Nina. LaNina juga anomali iklim, ditandai dengan iklim basah, hujan berkepanjangan dan banjir dimana-mana. Baik El Nino ataupun La Nina tidak bersahabat de ngan usaha di bidang perkebunan.

2. ANOMALI HARGA KARETKita tahu bersama bahwa produksi kendaraan roda 2 ataupun roda 4 mening kat setiap tahun. Tapi anehnya harga karet sejak akhir tahun 2012 menurun hingga saat ini. Bayangkan, karet di tahun 2011 per kg karet kering bisa mencapai harga US$ 4,5 (setara Rp60.750,00), saat ini tinggal US $1,2 (setara Rp16.200,00 dengan kurs Rp13.500,00). Bisa dihitung berapa banyak pendapatan PTPN XII berkurang bila produksi karet rata-rata per tahun seba nyak 13.000 ton. Banyak pengamat mengatakan turunnya harga karet karena dipicu oleh turunnya harga minyak dunia yang terus merosot, akibat masih adanya perang di negara-negara Timur Tengah.

3. ANOMALI SDMSetiap tahun selalu ada tuntutan kenaikan gaji karyawan, tetapi (anehnya) tidak diimbangi oleh peningkatan prestasi kerja. Hal ini menyebabkan harga pokok penjualan (HPP) yang terus meningkat setiap tahun.Tahun 2016 ini adalah tahun yang sungguh berat dan banyak tantangan. Seka-rang saatnyalah kita sebagai insan PTPN XII dituntut berkontribusi lebih untuk perusahaan yang kita cintai ini. “Jangan tanya (lagi) apa yang dapat diberikan oleh perusahaan, tetapi bertanyalah (lagi) apa yang dapat kita berikan untuk PTPN XII” Sudah saatnya nilai-nilai PTPN XII : SPIRIT (Sinergi, Profesio nalitas, Integritas, Responsibilitas, Inovasi dan Transparansi) benar-benar kita hayati dan jalankan, dan bukan hanya sekedar kata-kata indah yang tergantung di dinding.Pembaca yang Budiman,Edisi buletin ptpn12 kali ini memberi lampu kuning untuk kita semua, bahwa pendapatan PTPN XII terus menurun dan harus mendapat perhatian serius dari setiap insan PTPN XII. Disamping itu, ada kabar gembira, yaitu apresiasi yang tinggi dari Menteri BUMN (Rini M. Soemarno) saat berkunjung ke lo-kasi PG Glenmore, atas pencapaian kemajuan pembangunan PG Glenmore. Menteri berharap bahwa PG Glenmore dapat beroperasi sesuai jadwal yang ditetapkan. Ada juga pemberitaan kunjungan Dewan Komisaris ke kebun-ke-bun di Kawasan Ijen, laporan dari Kebun ke Kebun serta aktivitas lain yang sayang bila terlewatkan.Selamat menikmati sajian buletin ini, tak lupa harapan pengelola buletin kepada pembaca untuk mengirimkan saran dan kritik yang membangun untuk kemajuan buletin ptpn12 ke depan. Salam SPIRIT. Tumbuh, Lestari dan Bermakna.

ao

aui

hEe

mmaian

asp

gek

aregPng

Pa

a

diMe

u

k

Herry PurwantoPemimpin Umum

A o N o O o M o A o L o I

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Dari Redaksi

01 - Cover

02 - Dari Redaksi: Aonooomoaoloi

03 - 04 Laporan Utama: - Bersemangat di Tahun yang Berat

05 - 6 Fokus:- 5 Tahun Terapkan Sertifi kasi Rainforest Alliance Kebun Teh

07-10 Profi l Kebun- Menyatunya Kegiatan Produksi Teh dan Wisata Agro di Kebun Wonosari- Kebun Bantaran Menggenjot Produksi dan Mutu Kakao Edel- Otomatisasi Heater Kakao Ala Kebun Bantaran

11-13 Ekspos- Pembangunan Pabrik Gula Glenmore di Atas Target- Amankan Aset, PTPN XII Teken MoU dengan Polda Jatim- Rolas Nusantara Mandiri Ekspansi ke Palangka Raya- Program PKBL PTPN XII 2015 Salurkan Dana Rp7,9 Miliar untuk Masyarakat Sekitar Kebun - Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Sirahkencong

14 - 18 Opini- Degenerative Disease- Era Kejayaan Komoditas (Telah Berakhir?)- Belajar Berterima Kasih

19 - 22 Dari Kebun ke Kebun - Kebun Zeelandia Realisasikan Penanaman Aneka Kayu 504.263 pohon- Kebun Bantaran Masa Orientasi Bagi Volunteer- Kebun Kalirejo Menteri BUMN Dukung Pengembangan Wisata Waduk Sidodadi- Kebun Blawan Blawan Spirit 2016 Targetkan Produksi Kopi Arabika 1.250 Ton- PTPN XII sebagai Penghasil Kakao Edel Terbaik di Dunia- Menggalang Kekuatan - Pendapatan Wisata Agro N12- Perayaan Natal PTPN X, PTPN XI, PTPN XII Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah

23 - Story- Pengalaman Magang Kerja di Kebun Tretes

24 - Update- Self Assessment GCG Tahun 2015 Hasilkan Skor 82,43- RSU Kaliwates Jember Menyongsong MEA

Page 3: Buletin PTPN 12 Edisi 13

3--buletin ptpn12

Berdasarkan laporan dari Bagian Keuangan PTPN XII per De-sember 2015, pe-

rusahaan selama tahun 2015 membuku kan total pendapat an sebesar Rp 1,1 triliun. Sebagian besar pendapatan diperoleh dari pen-jualan karet, kopi, kakao edel, ka-kao bulk, teh, aneka kayu (balsa, sengon, mahoni, dry veneer, jati, sungkai, gmelina, afrikana, mindi, suren, jabon), dan tebu sebesar Rp930,180 miliar. Selebihnya diperoleh dari usaha lain se-perti pengoperasian rumah sakit, wisata agro, pemro sesan kopi bubuk, teh ce-lup, air minum dalam kemasan (AMDK).

Untuk penjualan komoditas saja sebenarnya dipathok sebesar Rp1,108 triliun sesuai rencana kerja dan angga ran perusahaan (RKAP) 2015, tetapi terealisasi Rp930,180 miliar.

Tidak tercapainya nilai penjualan komoditas pada tahun 2015 antara lain disebabkan harga satuan komoditas berada di bawah harga yang ditetapkan dalam RKAP terkait kondisi global.

Sebagai contoh, harga karet di pa-sar ekspor dalam RKAP 2015 ditetap-kan US$1,80/kg, tetapi hanya terealis asi US$1,61/kg akibat terdampak menu-runnya harga minyak dan gas bumi. Demikian pula harga kopi arabika yang diprediksi US$5,20/kg hanya terealisasi

US$4,95/kg.Di pasar lokal harga karet juga te-

realisasi di bawah RKAP. Tahun 2015 harga jual karet tercatat Rp14.632/kg atau di bawah RKAP yang

Harga jual aneka kayu pun cukup menggembirakan, dimana rata-rata tercapai di atas RKAP 2015. Balsa terealisasi Rp371.868/m3 atau 106,25%,

s e n g o n RST - grade A R p 9 4 6 . 5 9 8 / m 3 atau 111,37%, afri-kana Rp645.818/m3 atau 129,16%.

Secara keseluruhan, realisasi pen-jualan yang dibukukan perusahaan pada tahun 2015 sebesar Rp930,180 miliar atau 83,89% dari RKAP yang ditetapkan Rp1,108 triliun. Kontribusi terbesar diperoleh dari penjualan karet yakni Rp263,206 miliar, meskipun harga komoditas tersebut turun. Disusul aneka kayu Rp141,705 miliar, kopi arabika

Rp134,501 miliar, tebu Rp128,105 miiar, kakao bulk Rp106,428 miliar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, penjualan ekspor menjadi tumpuan pe-rusahaan, dimana tahun 2015 tercatat Rp483,484 miliar berasal dari tana-

man pokok/komoditas utama terdiri dari karet, kopi arabika, kopi ro-

busta, kakao edel, kakao bulk, dan teh. Sedangkan penjual-

an lokal sebesar Rp446,696 miliar yang dikontribusi-

kan tanaman pokok sebe-sar Rp176,885 miliar, aneka

kayu Rp141,705 miliar, tebu Rp128,105 miliar.

Selain dari penjualan komo-ditas, perusahaan juga menghimpun

pendapat an dari sektor lain yang meru-pakan diversifi kasi dari usaha budidaya tanaman seperti wisata agro, pemro-sesan kopi bubuk, dan teh celup.

Potensi lainnya lagi juga mengon-tribusikan pendapatan tidak kecil me-liputi produksi AMDK, jasa layanan kesehatan, hasil tambang. Usaha itu ditangani anak-anak perusahaan Ter-

Harga komoditas perkebunan

di pasar global selama tahun

2015 kurang menggembirakan,

akibat kelesuan ekonomi dunia.

Kondisi tahun ini juga masih

berat, tetapi kinerja PTPN

XII optimistis bisa membaik,

melalui peningkatan produksi

dan penjualan komoditas

utama/tanaman pokok (karet,

kopi, kakao, teh) dan aneka

kayu serta tebu.

Laporan Utama Edisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

BERSEMANGAT DI BERSEMANGAT DI TAHUN YANG BERATTAHUN YANG BERAT

Page 4: Buletin PTPN 12 Edisi 13

4-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Laporan Utama

diri dari PT Rolas Nusantara Mandiri (RN Mandiri), PT Rolas Nusantara Me-dika (RN Medika), PT Rolas Nusanta-ra Tambang (RN Tambang), maupun unit usaha di kebun.

Total revenue perusahaan pada ta-hun 2015 (dari penjualan komoditas dan diversifi kasi usaha) tercapai Rp1,159 triliun, sedangkan RKAP-nya adalah Rp1,415 triliun. Tidak tercapainya pendapatan juga disebabkan realisasi volume produksi beberapa komoditas tahun lalu tidak mencapai RKAP seperti kopi arabika tercapai 1.663 ton, sedang-kan RKAP-nya 2.477 ton. Kopi robusta tercapai sebanyak 1.678 ton, sedang-kan RKAP ditetapkan 3.194 ton, kakao edel sebanyak 487 ton (RKAP-nya 834 ton), kakao bulk 2.970 ton (RKAP-nya 4.424 ton).

Strategi tahun 2016Harga komoditas perkebunan di

pasar internasional tahun ini diprediksi belum bisa terdongkrak, sebagai imbas masih rendahnya harga minyak bumi. Lantas, apa strategi PTPN XII mengha-dapi kondisi global?

Dirut PTPN XII Irwan Basri menge-

mukakan, tahun ini tantangan peru-sahaan cukup berat, menyusul ma-sih rendahnya harga minyak dunia.Kon disi tersebut berimbas terhadap belum terkereknya harga komoditas perkebun an.

“Manajer kebun dan jajarannya ha-rus lebih bersemangat meningkatkan kinerja guna mencapai RKAP 2016. Inovasi dan kreativitas harus dikem-bangkan guna mengoptimalkan lahan,” tandasnya.

Kabag Tanaman PTPN XII, Agus Dwi Wahyudi, mengatakan bahwa strategi tahun ini diarahkan terhadap perbaikan potensi lahan dan populasi tanaman serta penajaman skala priori-tas pekerjaan di kebun. Biaya pemeli-haraan tanaman disesuaikan kelas ke-bun, dimana ada yang dibiayakan dan ada yang tidak.

“Saat ini sedang dalam masa sulit, tapi diyakini bahwa dengan kesamaan misi semua jajaran dan bahu mem-bahu akan bisa keluar dari kesulitan,” paparnya tatkala ditemui di ruang ker-janya, pertengahan Februari.

Efi siensi biaya produksi aneka ko-moditas tahun ini tetap dilanjutkan,

setelah pada tahun 2015 mencapai tingkat efi siensi sesuai yang telah di-canangkan mencakup biaya tanaman, pabrikasi, pengolahan.

Sedangkan untuk mendongkrak pendapatan, produksi maupun pen-jualan komoditas tanaman pokok terus di tingkatkan. Tahun ini ditargetkan produksi karet sebanyak 13.018 ton setelah pada tahun 2015 terealisasi 12.719 ton, kopi arabika 3.020 ton setelah tahun 2015 sebanyak 1.663 ton, kopi robusta 3.253 ton sesudah tereali-sasi 1.678 ton pada 2015. Komoditas lainnya juga didongkrak mencakup ka-kao edel seba nyak 770 ton atau 158% dibandingkan tahun 2015, kakao bulk 3.842 ton (129%), teh 2.485 ton (104%). Aneka kayu pun akan ditingkatkan produksinya berkisar 13%-102% sesuai jenis kayunya.

Target peningkatan produksi komo-ditas akan diikuti peningkatan penjualan-nya, terdiri dari karet untuk ekspor tahun ini direncanakan penjualan seba nyak 10.805 ton atau 108% diban dingkan re-alisasi tahun 2015, kopi arabika 1.569 ton (120%), kakao edel 621 ton (236%), kakao bulk 2.075 ton (138%), teh 1.405 ton (127%). Untuk penjualan lokal juga ditingkatkan.

Perusahaan tahun ini akan mem-peroleh pendapatan baru dari gula pasir hasil produksi Pabrik Gula Glen-more yang dijadwalkan melakukan gi ling perdana pada Agustus men-datang. PG Glenmore dioperasikan anak perusahaan PT Industri Gula Glenmore (IGG).

Melalui strategi yang telah ditetap-kan dalam RKAP 2016, perusahaan tahun ini diproyeksikan mampu mem-bukukan total revenue Rp1,5 triliun. Berarti lebih tinggi dari realisasi tahun 2015.

Di tengah kondisi yang berat, Herry Purwanto, Sekretaris Perusahaan PTPN XII, optimistis proyeksi perusa-haan tahun ini bisa tercapai dengan mengacu kondisi ekonomi makro dan pasar global, dimana pertumbuhan eko-nomi diasumsikan sebesar 5,5%, infl asi 4,7%, nilai tukar mata uang rupiah atas dolar AS Rp13.900, suku bunga pinja-man berkisar 9,25%-10,25%.

Dengan semangat peningkatan etos dan produktivitas kerja, diya-kini PTPN XII masih bisa tumbuh berkelanjutan dan menghasilkan buah yang manis bagi seluruh pemangku kepentingan. (dyr/fyr)

Pembibitan kopi arabika di kebun Kalisat Jampit (foto: dok humas)

Page 5: Buletin PTPN 12 Edisi 13

5--buletin ptpn12

FokusEdisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

Keempat kebun teh milik PTPN XII yang disertifi kasi terdiri dari Kebun Wonosari, Kebun Kertowono, Kebun

Gunung Gambir, dan Kebun Bantaran. Standar penilaian difokuskan terhadap tata kelola pertanian lestari mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkung-an. Ketentuan yang ditekankan antara lain ramah lingkungan, penggunaan pupuk kimia seminimal mungkin. Dari aspek sosial dan ekonomi karyawan perusahaan perkebunan teh harus se-jahtera dan tidak boleh di bawah umur maupun di atas umur 55 tahun.

Rainforest Alliance merupakan or-ganisasi nirlaba yang didirikan pada

tahun 1987 oleh Daniel Katz dan ber-kantor pusat di New York City. Lemba-ga tersebut memiliki sejumlah kantor di Afrika, Asia, Amerika Latin.

PTPN XII telah menerapkan standar Rainforest Alliance (RA) atas kebun teh sejak tahun 2011 dan setiap akhir tahun diaudit. Ada seorang auditor melakukan pemeriksaan lapangan dengan berke-liling kebun teh selama dua hari guna memastikan penerapan pertanian les-tari, diantaranya harus tersedia saluran air dan resapan air. Kebun harus bersih dari sampah serta ada tanda peringatan larangan berburu satwa.

Terkait dengan penerapan standar pertanian lestari sesuai persyaratan

sertifikasi RA, PTPN XII telah mene-tapkan struktur organisasi RA, dima-na Budi Setyawan diangkat menjadi Manajer Group Administrator RA per 1 November 2015 berdasarkan ST No. 43/ST/014/2015. Budi adalah Manajer Kebun Wonosari, maka dia sekaligus memantau pengelolaan tiga kebun teh lainnya.

“Tugas saya adalah mengelola/mengkoordinir dan memastikan ang-gota (kebun teh lainnya) yaitu Kebun Gunung Gambir, Kebun Kertowono, Kebun Bantaran, apakah pengelola-annya sudah sesuai persyaratan sertifi kasi RA atau standar pertanian lestari,” tutur Budi tatkala ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

Menurut dia, ditunjuknya Kebun Wonosari sebagai Group Administra-tor (GA) disebabkan status Kantor Wilayah per 1 Oktober 2015 telah ber-alih fungsi, dan lokasi Kebun Wonosari memiliki akses lebih mudah diban-dingkan kebun-kebun teh lainnya di lingkup PTPN XII.

Menyinggung tentang tugas dan wewenangnya sebagai Manajer Group

Setelah melakukan sertifi kasi kebun-kebun teh sejak tahun

2011 sesuai standar Rainforest Alliance, PTPN XII tahun 2015

melakukan resertifi kasi empat kebun teh mengacu ketentuan

lembaga internasional tersebut. Kegiatan tersebut merupakan

upaya meningkatkan daya saing komoditas teh di pasar

internasional, mengingat sertifi kasi teh telah menjadi tuntutan

global.

5 Tahun Terapkan Sertifi kasi Rainforest Alliance Kebun Teh

Kegiatan audit RA di kebun Kertowono (foto: dok ipr)

Page 6: Buletin PTPN 12 Edisi 13

6-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Fokus

Administrator RA, Budi menguraikan beberapa hal yang harus dilakukan-nya meliputi: a. Mengelola pelaksanaan standar

pertanian lestari di kebun anggota.b. Merencanakan program-program

yang berkaitan dengan standar per-tanian lestari untuk semua kebun anggota.

c. Memberi tugas kepada Ketua RA Unit Kebun terkait program-program yang harus dilaksanakan oleh kebun anggota berkaitan standar pertanian lestari.

d. Pemantauan pelaksanaan standar pertanian lestari dengan perangkat tim audit internal hasil pelaksanaan program yang ditugaskan ke kebun anggota.

e. Mengevaluasi realisasi program yang sudah dilaksanakan oleh kebun anggota berdasarkan ha-sil pemeriksaan tim audit internal group.

f. Merencanakan program tindak lan-jut hasil evaluasi untuk kemudian menugaskan manajer kebun ang-gota untuk pelaksanaan RTL terse-but.Sebagai Manajer GA, Budi bertang-

gungjawab secara langsung kepada Kabag Tekpol selaku Ketua RA PTPN

XII. Adapun personil yang terdapat di GA terdiri dari personil di kantor Direksi (Bag. Tanaman, Bag. Tekpol, Bag. SDM, dan Bag. Pemasaran) serta personil di Kebun Wonosari, sedangkan anggota dalam GA adalah semua kebun teh di lingkungan PTPN XII.

Dalam pelaksanaannya, GA meng-hadapi kendala berupa kompleksnya menjaga lingkungan, khususnya ling-kungan Kebun Wonosari yang selama ini telah berkembang menjadi lokasi wisata. Kondisi tersebut membutuhkan tenaga ekstra untuk mengajak para pengunjung Kebun Wonosari agar men-jaga lingkungan sesuai persyaratan dalam sertifi kasi RA.

“Karena itu, kami setiap tahun mem-programkan pelatihan terkait RA bagi anggota, hal ini sesuai persyaratan standar pertanian lestari sebagai bentuk komitmen manajemen dalam sertifi kasi RA. Pemungutan sampah yang diting-galkan pengunjung di lingkungan Kebun Wonosari juga digalakkan,” papar Budi, seraya menyebutkan ada 10 tenaga pe-mungut sampah.

Problem lainnya yang cukup serius adalah keengganan karyawan memakai alat perlengkapan diri (APD) saat beker-ja antara lain sarung tangan, karena belum membudaya. Karena itulah, so-

sialisasi standar RA ditujukan secara internal dan eksternal.

Lulus dengan skor 96Menurut Budi, audit sertifi kasi RA

dilakukan di dua kebun teh untuk sam-pling, dan empat kebun teh dinyatakan lulus dengan skor 96. Dengan demiki-an, angka kelulusan melebihi ketentu-an karena dengan skor 80 saja sudah berhak lulus.

Untuk mencapai kelulusan itu telah disiapkan jauh-jauh hari, diantaranya dilakukan kontrol terhadap kelayakan rumah-rumah karyawan antara lain atap yang bocor diperbaiki. Persiapan membutuhkan biaya berkisar Rp40 – Rp60 juta antara lain untuk perbaikan saluran air, resapan air, pemadam ke-bakaran, pembenahan lingkungan pe-rumahan karyawan.

“Kami sangat terbuka terhadap auditor, maka kesan auditor terhadap kami cukup bagus. Para karyawan pun telah sadar tentang pentingnya menerapkan standar pertanian les-tari,” kata Budi.

Sertifi kasi kebun teh yang mengacu terhadap standar pertanian lestari dinilai bagus, dan tentunya berdampak positif berupa meningkatnya daya saing komodi-tas teh PTPN XII di pasar global. (ipr/win)

Presentasi audit RA (foto: dok ipr)

Page 7: Buletin PTPN 12 Edisi 13

7--buletin ptpn12

Kebun Wonosari merupakan salah satu kebun milik PTPN XII yang di-

andalkan sebagai produsen teh crushing tearing curling (CTC) untuk memenuhi ke-butuhan pasar internasional. Dalam perkembangannya, potensi wisata di kebun ber-ketinggian 950 meter – 1.250 meter di atas permukaan laut (dpl) itu mengalami pe-ningkatan signi fi kan dengan meraup laba Rp 2,6 miliar pada 2015. Karena itu, infra-struktur dan fasilitas wisata agro Kebun Wonosari terus dibenahi guna mendongkrak pendapatan, selain tetap me-ningkatkan produksi teh yang tahun ini ditargetkan 800 ton.

Serombongan perempu-an pemetik daun teh de ngan pakaian kerja dan peralatan khusus setiap pagi menuju hamparan tanaman teh, dengan lokasi sesuai yang ditetapkan para mandor. Selain tenaga manusia, sejak beberapa tahun terakhir dioperasikan juga mesin petik teh untuk mencapai jumlah daun teh sesuai kapa-sitas pabrik pengolah an yang terdapat di lingkungan kebun. Aktivitas demikian

menjadi kegiatan rutin setiap hari di Ke-bun Wonosari.

Secara historis, kebe ra daan Kebun Wonosari tidak beda dengan perusa-haan-perusahaan kebun lain di Pulau Jawa yakni didirikan pada masa pen-jajahan Hindia Belanda. Kebun Wono-

sari dibuka oleh NV. Cultur Maatschappy pada tahun 1875-1919, kemudian saat penjajahan Jepang pada tahun 1942-1945 sebagian tanaman teh diganti tanaman pangan, pada masa ke merdekaan Indonesia ta hun 1945 diambil alih negara dengan

nama Pusat Perkebunan Negara (PPN). Sebelumnya, kebun tersebut sempat

ditanami kina, lantas pada tahun 1950 diganti tanaman teh. Tahun demi tahun selanjutnya Kebun Wonosari dikelola oleh PPN yang berganti-ganti nama, di-mana sejak tahun 1996 menjadi bagian dari PTPN XII.

Manajer Kebun Wonosari, Budi Setyawan, mengatakan bahwa penge-lolaan tanaman teh di kebun tersebut selalu dilakukan sesuai standar yang ditetapkan, diantaranya tetap melaku-kan sulaman di lahan tertentu. Bahkan

tanaman komoditas lain yang dinilai kurang menguntung-kan dipangkas dan diganti tanaman teh, semisal lahan bekas tanaman kopi arabika seluas 105 ha yang meru-pakan tanaman tahun akan datang (TTAD).

“Kami tetap memproduksi teh CTC sesuai yang di-proyeksikan, dimana tahun 2015 terealisasi 675 ton dan tahun ini ditargetkan naik menjadi 800 ton,” tuturnya tatkala ditemui di ruang ker-janya, belum lama ini.

Kegiatan pemetikan daun teh itu sejak beberapa tahun terakhir terkendala minimnya tenaga pemetik. Masalahnya, para tenaga berusia lanjut ti-dak kuat lagi melakukan pe-metikan, sedangkan generasi berikutnya tidak tertarik kerja di sektor perkebunan dan le-bih memilih bekerja di sektor lain seperti di pertokoan.

Budi menyebutkan, de-ngan areal tanaman teh se luas 526 ha yang terdapat di Kebun Wonosari seyogyanya dibutuhkan tenaga pemetik sebanyak 500 orang atau 1 orang per hektar. Tetapi kini hanya terdapat 250 orang pemetik yang sehari-hari bekerja

Profil Kebun Edisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

MENYATUNYA KEGIATAN PRODUKSI TEH DAN WISATA AGRO DI KEBUN WONOSARI

KERAGAAN KEBUN WONOSARILokasi : Desa Toyomarto, Kec. Lawang, Kab. Malang, Jatim Luas areal : 526 hektarKetinggian : 950 meter–1.250 meter di atas permukaan laut (dpl)Jenis tanah : Regosol dan Andosol dengan PH berkisar 5–6Temperatur udara : siang hari 19 derajat Celcius–26 derajat Celcius, malam Hari 17 derajat Celcius–21 derajat CelciusKelembaban udara : siang hari 40 %-70%, malam hari 70%-90%Tipe iklim : B ke C

STRUKTUR ORGANISASI KEBUN WONOSARI- Manajer : Ir. Budi Setyawan - Wakil Manajer (Pjs.) : Supaji, S.P.- Asisten Administrasi, Keuangan, dan Umum (AKU) : Adi Priyo Utomo, S.E.- Asisten Teknik dan Pengolahan (Tekpol) : Wijiono- Asisten Tanaman:

Afdeling Wonosari : David Zaurisa, S.P.Afdeling Gebug Lor : Supriadi, S.P.Afdeling Randu Agung (Plt) : Misraye

- Asisten Wisata Agro : Puji Iskandar, S.S.- Kepala Balai Pengobatan : Bambang Isdianto, A.Md. Kep.

Jajaran manajemen Kebun Wonosari (foto: dok humas). Insert: Wamen Kebun Wonosari sedang penugasan mewakili Manajer Kebun Tretes.

Page 8: Buletin PTPN 12 Edisi 13

8-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Profil Kebun

memetik pucuk daun teh.Masalah tersebut diatasi dengan

mengoperasikan mesin petik teh buatan luar negeri yang tahun lalu berjumlah 10 unit, dan tahun ini ditambah lagi menjadi 13 unit. Satu unit mesin dapat diguna-kan memetik daun teh se luas 0,5 ha per hari yang dioperasikan 5 orang, dengan produksi 600 kg-800 kg daun.

Sebenarnya mesin petik teh memi-liki kekurangan yakni tidak bisa memilih daun yang layak dipetik seperti halnya tenaga manusia. Dengan kata lain, daun-daun tertentu yang tidak dikehen-daki untuk dipetik bisa ikut terpotong dan masuk ke kantong mesin. Tetapi itulah solusi yang harus dilakukan guna mengisi kekurangan tenaga manusia.

Budi menambahkan, melalui peng-gunaan mesin pemetik dan para perem-puan pemetik yang terampil, tahun ini ditargetkan produksi teh CTC sebanyak 800 ton sesudah tahun 2015 mereali-sasikan produksi 675 ton yang keselu-ruhannya berkualitas ekspor.

Pengembangan wisata agroMenurut Budi, upaya mendongkrak

pendapatan dari produksi teh sudah menthok, maka Kebun Wonosari dalam menghimpun laba kini lebih mengandal-kan sektor wisata agro yang telah dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Popularitas obyek Wisata Agro kebun Wonosari kian meningkat, yang dibuktikan dengan bertambahnya arus wisatawan untuk mengunjungi obyek tersebut dari tahun ke tahun.

Pemandangan kebun teh dan gu-nung yang indah disertai hawa yang se-juk membuat wisatawan betah. Apalagi akses jalan menuju Kebun Wonosari mudah dengan jalan aspal, jarak nya hanya 6 km dari Lawang, 30 km dari Malang, 80 km dari Surabaya. Area parkir di kebun tersebut pun cukup luas yakni selebar lapangan sepak bola.

Selain sejumlah wahana rekreasi seperti bersepeda keliling kebun, kereta kelinci, kolam renang, fl ying fox, naik kuda, dan sebagainya, obyek wisata agro Kebun Wonosari juga dilengkapi dengan hotel dan cottage berkapasitas 117 unit kamar. Bila ingin membawa oleh-oleh, wisatawan dapat membeli aneka produk di toko swalayan, terma-suk produk teh, madu, kerajinan.

Keberadaan Wisata Agro Kebun Teh Wonosari telah memperoleh peng-hargaan dari Pemprov Jatim sebagai pemenang terbaik I kategori daya tarik

wisata alam dalam rangka Anugerah Wisata Jawa Timur Tahun 2013.

Budi mengatakan, ke depan, strate-gi pengembangan wisata agro Kebun Wonosari bukan hanya ditujukan terha-dap tingginya tingkat hunian hotel dan cottage, tetapi peningkatan jumlah pe-ngunjung yang tidak bermalam. Hal itu disebabkan kontribusi pendapatan dari karcis masuk pengunjung yang tidak bermalam tergolong besar.

“Pendapatan dari pengunjung sa-ngat potensial, dimana tahun lalu men-capai 300.000 orang dengan tarif karcis masuk Rp 15.000/orang, maka tahun ini kami berupaya meningkatkan arus

kedatangan pengunjung dengan mem-benahi infrastruktur dan menambah wahana rekreasi berupa pusat jajanan serta live music,” tuturnya.

Budi mengaku telah mengajukan dana Rp 1,4 miliar ke Direksi PTPN XII untuk perbaikan jalan, pembangun-an rest area dan gerbang. Dengan dikembangkannya sarana penunjang itu diyakini akan menjadi promosi yang berdampak positif berupa kian mening-katnya arus kunjungan wisatawan.

Melalui berbagai pembenahan sa-rana prasarana maupun fasilitas, sek-tor wisat agro Kebun Wonosari pada tahun 2015 menghasilkan pendapatan Rp 10 miliar dengan keuntungan Rp 2,6 miliar.

“Tahun ini kami menargetkan kenaik-an pendapatan wisata agro menjadi Rp 12 miliar dengan laba Rp 3 miliar, kami optimistis dapat mencapai target terse-but,” ungkap Budi.

Aspek penting dalam pencapaian peningkatan kinerja wisata agro telah di-lakukan, termasuk peningkatan kualitas SDM. Sejumlah SDM yang membidangi sektor tersebut telah diikutkan pelatihan di Dinas Pariwisata. Promosi dilakukan dengan menggandeng biro perjalanan serta memanfaatkan media sosial.

Itulah potensi Kebun Wonosari yang memiliki komoditas utama teh, yang dalam perkembangannya men-jadi satu kesatuan dengan sektor wi-sata agro. (yos/hil)

Manajer Kebun Wonosari, Budi Setyawan.(foto: dok humas)

Tea House (foto: dok humas)

Page 9: Buletin PTPN 12 Edisi 13

9--buletin ptpn12

Profil Kebun Edisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

Diantara kebun-kebun milik PTPN XII yang membentang dari wilayah Jawa Timur bagian Timur hingga bagian Barat ter-

dapat hamparan kebun di Kab. Blitar ber-nama Kebun Bantaran. Berbeda dengan umumnya kebun peninggalan Belanda, keberadaan Kebun Bantaran terhitung belum lama yakni dibuka dan dikelola NV Coy and Coster pada tahun 1945-1957. Selanjutnya dinasionalisasi dan berada di bawah manajemen PTPN XII sejak 1996.

Kebun yang memiliki areal konsesi seluas 1.374, 283 ha itu terdiri dari 3 afde-ling meliputi Afdeling Penataran, Banta-ran, dan Sirah Kencong. Afdeling tersebut berlokasi di desa dan kecamatan yang berbeda- beda di wilayah Kab. Blitar, dima-na Afd. Penataran di Desa Penataran, Kec. Nglegok, Afd. Bantaran di Desa Tulungre-jo, Kec. Gandusari, Afd. Sirah Kencong di Desa Ngadirenggo, Kec. Wlingi. Jarak an-tar afdeling mencapai puluhan kilometer.

Adapun komoditas utama yang dibu-didayakan adalah kakao edel dan teh crushing tearing curling (CTC) dengan ha-sil pengolahan teh hitam, selain terdapat tanaman penunjang seperti aneka kayu, cengkih, dan hortikultura.

Tingkatkan produktivitas dan efi siensi

Manajer Kebun Bantaran, Winarto, menjelaskan bahwa pihaknya tahun ini mencanangkan program prioritas yang mengacu terhadap peningkatan produksi sekaligus efi siensi biaya produksi kakao dan teh. Apalagi kondisi bisnis komodi-tas perkebunan beberapa tahun terakhir kurang menggembirakan berupa turunnya harga teh dan kakao di pasar internasional. Kondisi tersebut menyulitkan kebun untuk dapat meraih laba.

Menurut dia, faktor lain yang perlu di-lakukan adalah membuat inovasi di bidang penanaman maupun pengolahan pasca panen serta peningkatan soft skill insan perkebunan.

“Kami juga terus melakukan optimali-sasi lahan dengan tanaman aneka kayu, diantaranya yang sudah dikembangkan

adalah jabon dan balsa,” paparnya tatkala ditemui di tempat kerjanya, belum lama ini.

Winarto menambahkan, implementa-si dari program tersebut diarahkan untuk mencapai hasil panen kakao edel yang tahun ini diproyeksikan sebanyak 500 kg/ha biji kering per tahun. Tahun 2015 produksi biji kering kakao edel di Kebun Bantaran hanya 359 kg/ha per tahun, aki-bat populasi tanaman di bawah standar dan kesehatan tanaman belum optimal seiring berlangsungnya erupsi Gunung Kelud pada tahun 2014. Pembudidayaan kakao edel berada di Afdeling Penataran.

Untuk mencapai target produksi ka-kao edel tahun ini telah dibuat pola pena-naman secara larikan dengan klon yang sama dari 3 klon yang disiapkan berupa klon DRC 16, DR 2, dan DR 38. Setiap larikan terdiri dari 33 pohon atau 25 larikan per hektar de ngan jarak tanam 3 m x 3 m. Masing-masing klon kakao edel itu memi-liki keunggulan, sehingga melalui penana-man sistem larikan mampu menghasilkan produksi tinggi.

Asisten Tanaman Afdeling Penataran, Khusnindar, mengatakan bahwa penana-man kakao edel di afdeling tersebut di-upayakan mampu menghasilkan biji putih sesuai permintaan pasar internasional, dan dihindarkan dari hasil biji ungu.

Sejauh ini, lanjutnya, penanaman ka-kao edel didukung buku pedoman dengan kontrol yang tepat, maka hasil biji ungu

kurang dari 20%.“Dari areal kakao seluas 211,67 ha

di Afdeling Penataran, hasil panen yang berupa biji putih mencapai 80% lebih atau mutu I,” kata Khusnindar seraya menun-jukkan contoh biji kakao sehabis dipanen.

Menurut dia, pengendalian hama penyakit tanaman kakao edel dilakukan secara konsekuen, pemangkasan te-pat waktu, penyiraman air saat kemarau dioptimali sasikan menggunakan pompa dan gravitasi.

Agar pola penanaman tepat kompo-sisi sesuai klon yang ditetapkan, maka pembibitannya dikondisikan untuk masing-masing klon melalui identifi kasi dengan di-tandai warna cat yang berbeda.

“Teknis penanaman kakao edel de-ngan sistem larikan telah kami terapkan sejak beberapa tahun lalu, hasil panen-nya cukup menggembirakan. Tahun 2015 diperoleh total produksi 74,456 ton dan tahun ini ditargetkan naik menjadi 105,358 ton,” ungkap Khusnindar optimistis.

Pabrik tertua teh CTCTanaman teh (Camelia Sinensis L) juga

merupakan komoditas utama di Kebun Bantaran, dimana areal tanaman teh be-rada di Afdeling Sirah Kencong dan Afdel-ing Bantaran dengan total areal se luas 286,25 ha. Pengusahaan budidaya teh di kedua afdeling itu dilakukan sejak tahun

1984 dan tahun 1990. Untuk mengolah daun-daun teh dioperasikan pabrik teh CTC di Afdeling Sirah Kencong.

Menurut Asisten Tekpol Pabrik Teh CTC Kebun Bantaran, Teguh Andri-anto, pabrik teh CTC di Sirah Kencong merupakan pabrik teh CTC yang per-tama milik PTPN XII.

“Pabrik teh CTC Sirah Kencong merupakan pabrik tertua milik PTPN XII yang mulai beroperasi pada tahun 1986, lebih tua dibandingkan pabrik teh CTC yang terdapat di Kebun Wonosari. Saat ini, pabrik ini didukung 14 kar-

Kebun Bantaran Menggenjot Kebun Bantaran Menggenjot Produksi dan Mutu Kakao EdelProduksi dan Mutu Kakao Edel

9 -buletin ptpn12

SSUSUNAN MANAJEMEN KEBUN BANTARAUSUNAN MANAJEMEN KEBUN BANTARANManajer : Ir. WinartoManajer : Ir. WinartoWakil Manajer : Santika Permana, S.P.Wakil Manajer : Santika Permana, S.P.Asisten Administrasi, Keuangan, Asisten Administrasi, Keuangan, & Umum (AKU) : Iskan & Umum (AKU) : IskanAstan Afdeling Penataran : Khusnindar, S.P.Astan Afdeling Penataran : Khusnindar, S.P.Astan Afdeling Bantaran : SudarmawanAstan Afdeling Bantaran : SudarmawanAstan Afdeling Sirah Kencong : Andreas Kristanto, Astan Afdeling Sirah Kencong : Andreas Kristanto, S.P.S.P. Asisten Teknik dan Pengolahan Asisten Teknik dan Pengolahan Pabrik TPabrik Teh CTCeh CTC : Teguh AndriantoMantri Kesehatan : Ismiati

Jajaran manajemen Kebun Bantaran (foto: dok humas)

Manajer Kebun Bantaran, Manajer Kebun Bantaran, Winarto (foto: dok humas)Winarto (foto: dok humas)

Page 10: Buletin PTPN 12 Edisi 13

10-buletin ptpn12

yawan.” ungkapnya.Kapasitas terpasang Pabrik Teh CTC Sirah Kencong sebanyak

14 ton daun basah per hari. Namun, kata Teguh, tiap hari hanya mengolah daun teh berkisar 6 ton-10 ton dengan rendemen 22% terdiri dari jenis mutu I ekspor antara lain BP.1, PF.1, PD, D.1. Jenis mutu II ekspor Fann, D.2, D.3, jenis mutu III lokal TW.

“Hasil produksi teh hitam CTC dari pabrik kami dikirimkan ke Surabaya, pemasarannya dilakukan oleh direksi melalui Kantor Pemasaran Bersama (KPB) di Jakarta,” lanjut Teguh.

Sama halnya yang dihadapi Kebun Wonosari di Kab. Malang, Kebun Bantaran sejak beberapa tahun terakhir juga mengalami penurunan jumlah tenaga pemetik. Hal itu disebabkan para wanita muda enggan bekerja se-bagai pemetik daun teh meskipun bisa memperoleh upah lebih tinggi dibandingkan kerja di toko di kota.

Teguh menyebutkan, seorang pemetik yang te-rampil bisa menghasilkan daun teh sebanyak 100 kg dalam jangka empat jam (jam 8.00-12.00). Teguh tidak merinci upah pemetikan daun teh per kg, tetapi dia me-ngalkulasi bahwa dengan hasil petikan teh 100 kg/hari bila ditotal per bulan nilai upahnya lebih besar diban-

dingkan gaji penjaga toko.Tak ayal, kurangnya tenaga pemetik teh lantas diatasi dengan

mengoperasikan mesin petik teh yang ditangani 4 orang per unit mesin. Daya petik satu unit mesin setara 20 orang pemetik.

Bagaimana pun, keberadaan kebun tetap dibutuhkan oleh masyarakat di sekitarnya. Saat ini, kata Winarto, total kar yawan Kebun Bantaran mencapai 1.100 orang terdiri dari karyawan lepas dan kar yawan tetap (sudah diangkat). (hil/yos)

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Profil Kebun

20 -buletin ptpn12

Selalu terbuka peluang untuk mengembangkan sistem pemro-sesan komoditas per kebunan melalui rekayasa teknologi,

termasuk teknologi pengolah an biji ka-kao. Hal itu telah dibuktikan oleh jajaran Kebun Bantaran melalui otomatisasi pemanasan/pengeringan biji kakao de-ngan merancang alat inverter. Fungsinya menurunkan RPM pada main fan/blower atas udara panas yang dibutuhkan cocoa dryer/bak pengering biji kakao. Dengan kata lain, inverter berfungsi mengenda-likan suhu dengan cara mengatur blower Hasilnya, tingkat kekeringan biji kakao lebih terkontrol dan biaya bahan bakarnya pun menjadi efi sien.

Semula pengeringan biji kakao di Ke-bun Bantaran dilakukan secara manual menggunakan tungku besi baja de ngan bahan bakar kayu (tan-pa inverter). Panas dari tungku langsung dikirim de ngan blow-er/motor penggerak berkekuat-an 7,5 HP ke bak pengeringan melalui alat pengontrol suhu, dimana suhunya harus 70 de-rajat Celcius sesuai kebutuhan dalam pengeringan biji kakao.

Pengeringan secara ma-nual banyak kelemahan, maka dirancanglah tehnologi otomati-sasi heater.

Melalui teknologi tersebut, panas yang dihasilkan dari pembakaran kayu di tungku tidak langsung dikirim ke bak pengeringan, melainkan melewati inverter terlebih dulu.

Manajer Kebun Bantaran Winarto mengatakan, rekayasa teknologi di bi-dang pemrosesan komoditas terus dilaku-kan agar lebih berkembang serta meng-hasilkan mutu lebih baik sekaligus efi sien.

Tobing Widiatmoko, Mandor Besar Pabrik Kakao Kebun Bantaran, me-ngatakan rekayasa sistem otomatisasi heater merupakan kerja tim, setelah para karyawan pabrik kakao berdiskusi meme-cahkan problem pengeringan kakao se-cara manual.”

Menurut dia, beberapa komponen yang diperlukan untuk merakit peralatan tersebut dibeli di Blitar dan Surabaya. Total biayanya Rp 25 juta. Sistem otoma-tisasi heater diterapkan di pabrik kakao Kebun Bantaran sejak Oktober 2015.

Dengan mengaplikasikan sistem tersebut, kini suhu dalam pemrosesan kakao bisa terkendali dan tingkat kepana-sannya stabil. Penggunaan bahan bakar kayu pun bisa dihemat.

Tobing menjelaskan semasih meng-gunakan sistem pengeringan secara

manual membutuhkan bahan bakar kayu (2,5 m3) per ton biji kakao basah, de ngan jangka pembakaran selama 14 jam. Se-dangkan 1 unit bak dryer berkapasitas 4,5 ton biji kakao basah, maka kayu bakar yang dibutuhkan mencapai 11 m3 lebih.

“Sistem pengeringan manual me-ngandalkan insting, maka sering error. Tingkat kepanasan dari tungku pun men-capai 600 derajat Celcius,” ujarnya.

Padahal, lanjut Tobing, untuk meng-hasilkan suhu 70 derajat Celcius sesuai kebutuhan bak dryer cukup dipasok pa-nas 110 derajat Celcius. Apabila tingkat

panasnya kelebihan, maka kayu bakarnya dikurangi. Ada-pun jangka pemanasannya hanya 12 jam sehingga lebih efi sien.

Kegiatan pengeringan biji kakao hingga berkadar air 7,5% sesuai permintaan pembeli dapat menghasilkan biji kakao berbobot 1,5 ton dari sebelum-nya 4,5 ton per bak dryer.

Winarto menjelaskan, teknologi otomatisasi heater itu akan disempurnakan lagi. Bila sistem tersebut sudah bagus dan applicable, maka akan distandardisasi agar bisa diterapkan di pabrik-

pabrik kakao lainnya di lingkungan PTPN XII.

“Rekayasa teknologi yang berman-faat bagi pengolahan komoditas perke-bunan layak ditularkan, guna memberi-kan nilai tambah bagi perusahaan,” paparnya. (yos/hil)

OTOMATISASI HEATER KAKAO ALA KEBUN BANTARAN

10 -buletin ptpn12

KERAGAAN KEBUN BANTARAN Lokasi : Kab. BlitarLuas areal konsesi : 1.374,283 ha terbagi 3 kebun bagian (Bantaran, Sirah Kencong, Penataran)Usaha budidaya : Kakao edel, teh, aneka kayuTipe iklim : B rata-rata bulan kering 2-3 bulan per tahun (Juli-September)Temperatur rata-rata : 15 derajat – 32 derajat dan kelembaban berkisar 70%-95%Topografi dan elevasi : Landai bergelombang, berbukit, datar dengan elevasi 320 – 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl)Jenis tanah : Latosol, regosol kelabu, andosol, regosol coklat keabu-abuan

Karyawan pabrik sedang memeriksa inverter (foto: dok humas)

Page 11: Buletin PTPN 12 Edisi 13

11--buletin ptpn12

EksposEdisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

Menteri BUMN Rini M. Soemarno di penghujung tahun 2015 lalu mengunjungi proyek Pabrik Gula (PG)

Glenmore yang berlokasi di wilayah Ke-bun Kalirejo di Desa Karangharjo, Kec. Glenmore, Kab. Banyuwangi. Pemba-ngunan PG yang dikelola PT Industri Gula Glenmore (perusahaan patungan PTPN XII dan PTPN XI) itu mencapai 53,1 % atau 8% di atas target yang ditetapkan (per 13 Januari 2016; sampai dengan pertengahan Februari 2016 telah men-capai 60,67% dari target 53,34%, red) dan dijadualkan bisa memulai giling pada Agustus mendatang.

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran perbankan, ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil, dan sejumlah manajer perkebunan swas-ta. Selain itu, hadir Direktur Utama PTPN XII, Irwan Basri, serta direksi PTPN XII, jajaran direksi PT Industri Gula Glenmore (IGG) serta sejumlah manajer perke-bunan milik PTPN XII di wilayah Kab. Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso.

Dalam sambutannya, Irwan Basri mengatakan, capaian pembangunan PG Glenmore saat ini sudah cukup baik dan sesuai rencana. Bahkan, berdasar lapo-ran yang ada telah melebihi rencana yang dijadualkan.

“Saat ini (pembangunan PG Glen-more) mencapai 53,1 % dari rencana 45,6 %. Selain itu, sejumlah perlengkapan dan alat yang akan dirakit untuk pabrik saat ini sudah siap dan tinggal pemasangan. Semua barang impor sudah selesai di-siapkan,” jelasnya.

Secara umum, dia menyampaikan ke-pada menteri dan rombongan mengenai lokasi dan sarana pendukung pabrik, se-perti cadangan air dan sarana lain.

Lokasi PG Glenmore bertempat di la-han Kebun Kalirejo seluas 3.100 ha, se-dangkan areal yang digunakan mendiri-kan bangunan PG tersebut 103 ha yang

didukung waduk seluas 2 ha dengan vo-lume air 50.000 m3.

Menteri BUMN Rini M. Soemarno menyambut positif keberhasilan dan pen-capaian yang telah diraih IGG. Dia menilai proses yang dilakukan PG Glenmore cu-kup bagus.

“Saya sangat bangga melihat pem-bangunan pabrik ini,” ucapnya seusai mengelilingi lokasi PG Glenmore.

Untuk produksi, Rini berharap vo-lume gula yang dihasilkan PG Glenmore kelak bisa lebih besar, sehingga Indo-nesia tidak perlu mengimpor gula lagi. Selain itu, ke depan kemampuan pabrik juga bisa untuk mencukupi kebutuhan gula obat-obatan yang masih mengan-dalkan impor.

Menteri BUMN berharap kese-jah teraan karyawan dan pegawai di

lingkung an menjadi perhatian utama, ter-masuk petani tebu.

Menanggapi hal itu, Dirut IGG Ade Prasetyo mengatakan, PG yang dikelola-nya berkomitmen menyejahterakan kar-ya wan dan tenaga kerja. Salah satu yang menjadi prioritas adalah melakukan stan-darisasi upah.

“Standar upah minimum kabupaten (UMK) kami perhatikan,” tandasnya.

Selain kewajiban terhadap hak kar-ya wan, Ade menyatakan komitmennya untuk peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar lokasi pabrik. “Pro-gram corporate social responsibility (CSR) menjadi kewajiban kami,” ucapnya.

Dia juga optimistis PG Glenmore bisa beroperasi sesuai jadual yang diagenda-kan, yakni pada Agustus 2016 dengan kondisi 100 persen pabrik siap giling. PG dirancang melakukan giling 24 jam per hari, tiga shift, dengan kapasitas produksi gula 6.000 ton per hari,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua APTRI, Arum Sabil berharap keberadaan PG Glemore bisa meningkatkan kesejahteraan ma-syarakat, khususnya petani tebu. “Kami berharap kinerja pabrik ini nanti bisa sa-ling mendukung, terutama terhadap pe-tani tebu,” tuturnya.

Menurutnya, langkah dan proses yang telah dilakukan pihak IGG dan jajaran pendukung dalam proses pembangun an ini terlihat cukup baik.

“Saya optimistis dan mendukung ki-nerja yang telah ada. Semoga benar bisa besar dan bermanfaat,” tandasnya.(3gp)

Pembangunan Pabrik Gula Glenmore

di Atas Target

Menteri BUMN memberi sambutan di PG Glenmore (foto: dok herrs)

Direksi PTPN XII di Site PG Glenmore (foto: dok herrs)

Page 12: Buletin PTPN 12 Edisi 13

12-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Ekspos

Demi meningkatkan pengamanan aset dan produksi hasil perkebunan saat musim panen, PTPN XII men-jalin kerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur. Kerja sama kedua pihak disepakati dalam

memorandum of understanding (M0U) atau nota kesepahaman No: B/35/XI/2015 Polda Jatim Nomor: 44/MOU/010/2015 tentang Peningkatan Pengamanan Aset dan Produksi, yang ditanda-tangani di Surabaya pada 27 Nopember 2015.

Pihak pertama diwakili Irwan Basri selaku Dirut PTPN XII, sedangkan pihak kedua Irjen Pol. Anton Setiadji, selaku Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Kesepakatan bersama itu dimaksudkan sebagai pedoman bagi para pihak dalam rangka peningkatan pengamanan aset dan produksi di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Irwan Basri mengatakan tujuan kesepakatan bersama an-tara PTPN XII dengan Polda Jatim meliputi tiga aspek. Yakni, pertama: meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam rangka pengamanan aset milik pihak pertama, guna terlaksananya selu-ruh kebijakan pemerintah terkait aset milik Negara.

Kedua, mengantisipasi timbulnya permasalahan yang sema-kin kompleks di lingkungan perkebunan, terutama saat musim panen proses produksi.

“Ketiga, terwujudnya profesionalisme petugas satuan pe-ngamanan (satpam) yang terdapat di pihak kami,” tuturnya.

Sebagaimana tercantum dalam naskah nota kesepahaman, ruang lingkup kesepakatan bersama meliputi: a. Mencegah dan membatasi adanya penguasaan dan/atau penyerobotan aset milik PTPN XII oleh pihak lain.

B. Mempertahankan dan menjaga aset milik PTPN XII se-hingga dapat dimanfaatkan sesuai fungsi dan peruntukannya. C. Mencegah dan mengantisipasi permasalahan yang timbul saat berlangsungnya musim panen/proses produksi.

Adapun beberapa kegiatan yang tercakup dalam kegiatan pengaman aset terdiri dari pertukaran informasi, bantuan perso-nel pengamanan, dukungan sarana dan prasarana pengamanan, peningkatan kualitas SDM khususnya petugas satpam. (sh/smd)

PT Rolas Nusantara Mandiri (anak perusahaan PTPN XII) melakukan ekspansi ke Palangkaraya, Kalimantan

Tengah, melalui pengoperasian Rollaas Coffee & Tea pola waralaba dengan menggandeng pebisnis setempat. Cafe tersebut merupakan kelanjutan dari cafe RN Mandiri sebelumnya di Surabaya, Jember, Kuta, Bandung.

Kehadiran Rollaas Coffee & Tea di Palangkaraya menambah semarak bis-nis kuliner kopi, di tengah banyaknya restoran atau tempat makan-minum di kota tersebut. Tetapi Rollaas Coffee & Tea memiliki keistimewaan menu dan layanan/penyajian.

“Kami menyajikan kopi luwak asli dari perkebunan PTPN XII di Jawa Timur serta Peaberry Coffee dengan cara penyajian yang unik yaitu meng-gunakan Coffee Syphon, menghasil-kan kualitas terbaik kopi luwak yang akan diminum. Ada beberapa vari-

an kopi yang bisa dipilih sendiri oleh pelanggan seperti kopi Silosanen yang disajikan unik dengan cara dituang sa-ring de ngan metode Vietnam Drip,” ung kap Ignatius Purwo Yuliantoko, Direktur PT Rolas Nusantara Mandiri saat Grand Opening Rollaas Coffee & Tea di Jl. Antang No 18 Palangkaraya, beberapa waktu lalu.

Peresmian cafe tersebut dilakukan istri Walikota Palangkaraya Hj. Norlaina Riban Satya didampingi Ardina, selaku mitra usaha RN Mandiri, serta dihadiri para tamu undangan.

Dalam kesempatan itu, Norlaina mengatakan, kehadiran Rollaas Coffee

& Tea akan menambah semaraknya bis nis ku-liner kopi. Hal ini memiliki potensi yang bagus un-tuk mendukung perkem-bangan Kota Palangkaraya sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.

“Saya melihat antusi-asme masyarakat di sini terhadap dunia kuliner dan coffee shop sa ngat besar. Ini bisa dilihat di setiap sudut Kota Cantik Palangkaraya, semakin

banyak bermunculan tempat santai ke-luarga, anak muda, maupun untuk para pebisnis yang memerlukan tempat repre-sentatif. Kami sangat berharap kepada pemilik usaha dapat memberikan pela-yanan yang terbaik terhadap pelanggan, dan semoga Rollaas Coffee & Tea selalu menjadi pilihan di hati masyarakat Kota Palangkaraya,” ujar Norlaina.

Ignatius Purwo Yuliantoko optimistis menu yang disiapkan Rollaas Coffee & Tea diminati masyarakat. “Menu kopi dan teh serta makanan lain yang disajikan di tempat ini layak dicoba oleh masyarakat Palangkaraya,” paparnya. (vit)

Amankan Aset, PTPN XII Teken MoU dengan Polda Jatim

Rolas Nusantara Mandiri Ekspansi ke Palangka Raya

Dirut PTPN XII dan Kapolda Jawa Timur (foto: dok herrs)

Cafe Rollaas Palangkaraya (foto: dok PT RN Mandiri)

Page 13: Buletin PTPN 12 Edisi 13

13--buletin ptpn12

EksposEdisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, khususnya terhadap masyarakat di sekitar kebun, PTPN XII terus melaksanakan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) melalui penyaluran dana yang disisihkan dari sebagian keuntung-an perusahaan. Untuk tahun 2015, dana yang disalurkan PTPN XII mencapai Rp 7,9 miliar ditujukan untuk program kemitraan senilai Rp 7,3 miliar dan bina lingkungan Rp 633,1 juta.

Penyaluran dana PKBL tersebut dilakukan secara bertahap, dimana penyaluran tahap akhir tahun 2015 berlangsung di Kebun Glantangan pada 22 Desember 2015. Dana yang disalurkan di kebun tersebut senilai Rp5,3 miliar dalam wujud 592 ekor sapi yang ditujukan 60 kelom-pok peternak sapi di 12 kebun di wilayah kerja PTPN XII. Selain penyaluran dana kemitraan juga diserahkan bantuan dana hibah sebesar Rp45 juta untuk pembuat-an jembatan di Desa Wonoasri, Kec. Tempurejo, Kab. Jember.

Direktur SDM dan Umum PTPN XII Bambang Widjanarko mengharapkan ke-pada para penerima dana kemitraan agar

melaksanakan program tersebut dengan baik, agar berjalan sesuai sasaran yakni meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Jangan sampai masyarakat (ke-lompok peternak) yang menerima dana kemitraan menunggak. Karena pengem-balian dana akan digulirkan kembali ke masyarakat lain yang belum menerima bantuan,” ujarnya saat menyerahkan dana kemitraan di Kebun Glantangan, Selasa (22/12/2015).

Acara tersebut juga diha-diri Pjs. Bupati Jember Supaad, Plt. Sekda Jember Sigit, Kepala Bakesbangpol Jember Widi Pra-setyo, Kepala Disperindag Jem-ber Ahmad Sudiono, dan sejumlah manajer kebun PTPN XII.

Sebagian besar dana program kemitraan PTPN XII disalurkan kepada kelompok-kelompok peter-nak di sekitar kebun berupa sapi muda, kemudian dibesarkan (sapi kereman) hingga layak jual. Dana itu disalurkan dalam bentuk kredit

lunak, kemudian digulirkan lagi kepada peternak-peternak lainnya.

Supaad mengemukakan program PKBL yang dilaksanakan PTPN XII se suai program pemerintah tentang ketahan an pangan.

“Dengan program tersebut diharapkan dapat mengangkat perekonomian ma-syarakat, khususnya mereka yang tinggal di sekitar kebun PTPN XII,” tuturnya. (gto)

PTPN XII terus mengoptimalkan kebun untuk pengem-bangan wisata, mengingat areal kebun aneka tana-man tahunan yang berlokasi di sejumlah wilayah kabupaten di Jawa Timur berpotensi menjaring wisa-

tawan domestik maupun asing. Dengan demikian bisa meng-hasilkan pendapatan sampingan, selain pendapatan dari ko-motitas utama yang terdapat di kebun bersangkutan.

Kebun milik PTPN XII yang layak dikembangkan sebagai obyek wisata diantaranya terdapat di Kab. Blitar yakni Afdeling Sirahkencong Kebun Bantaran, yang selama ini dimanfaatkan untuk budidaya tanaman teh. Cukup banyak wisatawan yang telah mengunjungi Afdeling Sirahkencong, sehingga afdeling tersebut layak dikembangkan sebagai kawasan wisata ter-padu.

Langkah tersebut dilakukan PTPN XII melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blitar yang diawali dengan penandatanganan memorandum kesepahaman/memorandum of understanding (MoU) tentang Pengembangan Kawasan Wi-sata Terpadu. Bertindak sebagai penandatangan adalah Dirut PTPN XII Irwan Basri dan Bupati Blitar Herry Noegroho. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Pemkab Blitar pada 14 De-sember 2015.

Irwan Basri mengemukakan bahwa tujuan MoU tersebut adalah sebagai langkah awal untuk menggali potensi wisata, khususnya di Kebun Bantaran, dengan sasaran dapat men-

dongkrak pembangunan daerah.“Pengembangan sektor pariwisata dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat serta member kontribusi pendapat-an bagi PTPN XII,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Produksi PTPN XII Suwarno, Manajer Kebun Bantaran Winarto, dan Kabag Hukum PTPN XII Roefi anto. Seusai penandatanganan MoU pengembangan kawasan wisata, Direksi PTPN XII lantas me-ngunjungi Resto Rollaas dan lapangan futsal di Garum, Blitar.

Untuk diketahui, Afdeling Sirahkencong merupakan afdeling yang terdapat tanaman teh yang mempunyai potensi wisata yang cukup bagus. Afdeling tersebut terletak di Desa Ngadirenggo, Kec. Wlingi, Kab. Blitar, berketinggian 1.000 me-ter di atas permukaan laut (dpl). Jaraknya 36 km ke arah timur dari pusat Kab Blitar. (win)

Program PKBL PTPN XII 2015

Salurkan Dana Rp7,9 Miliaruntuk Masyarakat Sekitar Kebun

Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Sirahkencong

13 -buletin ptpn12

Penyerahan bibit sapi oleh Dir. SDM & Umum PTPN XII, Bambang Widjanarko (dua dari kiri) kepada perwakilan kelompok peternak (foto: dok PKBL)

Dirut PTPN XII, Irwan Basri menandatangani MoU disaksikan Bupati Bli-tar, Herry Noegroho, beserta jajarannya (foto: dok Kebun Bantaran)

Page 14: Buletin PTPN 12 Edisi 13

14-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Opini

Beberapa waktu yang lalu, kisaran pada bulan desember 2015, saya berkesempatan membagi sedikit pengetahuan

saya tentang “penyakit degeneratif” pada pertemuan rutin Ikatan Istri Kar-yawan (IIK) Kantor Direksi PTPN XII. Dalam kesempatan ini saya mencoba untuk menulisnya agar semakin ber-manfaat untuk insan PTPN XII.

Menurunnya kesehatan manusia saat ini terjadi dalam proses waktu yang lama, sehingga sulit dicari penyebabnya secara langsung. Semakin bertambah-nya usia seseorang, maka semakin tera sa adanya beberapa penyakit se-perti kaku, sulit tidur, gemetar, hingga adanya disfungsi organ tubuh tertentu.

Itulah yang disebut penyakit dege-neratif, yaitu penyakit yang tidak dike-tahui penyebabnya. Sehingga sulit disembuhkan, kecuali hanya dicegah dan diminimalisasi, baik rasa maupun dampak bagi tubuh. Seseorang yang berusia 30 tahun sudah bisa diserang penyakit tersebut, apalagi pada usia 40 tahun atau jelang lima puluh tahun (Jelita), 50 dan 60 atau lolos lima puluh tahun (Lolita) perlu mewaspadai dan mencegah timbulnya penyakit dege-neratif sedini mungkin.

Apa itu penyakit degeneratif? Pe-nyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan/bertam-bahnya usia. Sebenarnya penyakit yang digolongkan degeneratif ada sekitar 50 macam. Dari sekian jenis, beberapa diantaranya yang sangat ditakuti dan kerap dijumpai adalah penyakit jantung, diabetes, stroke dan parkinson yang merupakan penyebab kematian nomor

satu pada orang dewasa. Penyakit jantung, stroke, dan penya-

kit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia jum-lah penyakit tersebut terus bertambah. Ketiga kategori penyakit tersebut tidak lepas dari gaya hidup yang kurang se-hat yang banyak dilakukan seiiring de-ngan berubahnya pola hidup.

Degeneratif merupakan proses ber kurangnya fungsi sel saraf secara bertahap tanpa sebab yang diketahui. Kondisi semacam itu berakibat pada sel saraf yang sebelumnya berfungsi nor-mal menjadi lebih buruk, sehingga tak berfungsi sama sekali. Penyebab pe-nyakit sering tidak diketahui, termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor keturunan.

Degeneratif menunjukkan proses yang lebih cepat dari kerusakan neuron, myelin dan jaringan dengan akibat tim-bulnya produk-produk degeneratif dan reaksi penghancuran sel yang hebat. Penyakit seperti itu menunjukkan ada-nya penurunan daya tahan sel saraf dan mengakibatkan kematian sel lebih cepat. Konsep diatas menunjukkan bahwa proses penuaan dan penyakit degeneratif dari sel mempunyai proses dasar yang sama.

Penyebab umum

Penyakit degeneratif timbul karena faktor usia dan tidak bisa disembuhkan, namun dapat dikendalikan. Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh de ngan gaya hidup sehat. Jika kita me ngetahui munculnya penyakit sejak awal mung-kin dapat dilakukan pengendalian de-ngan cara yang sederhana seperti ak-tivitas fi sik tertentu dan mengubah pola makanan. Mengetahui munculnya pe-nyakit sejak awal adalah satu-satunya cara untuk mengendalikan penyakit se-belum menjadi kronis.

Sebenarnya penyakit degeneratif dapat diminimalisasi, dengan cara me-minimalkan faktor resiko penyebabnya karena memang kasus penyakit de-generatif pada umumnya disebabkan oleh faktor resiko yang telah diketahui. Penyakit-penyakit kronis seperti kardio-vaskuler, tekanan darah tinggi, kencing manis, kanker dan sebagainya, sudah menjadi masalah yang mewabah. De-ngan demikian sudah barang tentu ada

faktor-faktor kesamaan yang sangat mendasar sebagai penyebabnya.

Faktor-faktor resiko penyakit dege-neratif yaitu faktor pola dan cara makan yang tidak sehat. Faktor resiko terus meningkat seiring dengan perubahan pola hidup modern, dimana kebiasaan makan kita saat ini seperti makanan cepat saji (fastfood), makanan tinggi le-mak dan gula dan jenis pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan tenaga. Faktor kedua, aktivitas fi sik yang kurang dan tidak seimbang. Kemajuan teknolo-gi komunikasi dan transfortasi meng-hilangkan aktivitas gerak fi sik manusia yang sangat bermanfaat.

Kebiasaaan hidup juga sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh. Makanan yang tidak bergizi seimbang, sedikit olahraga dan kurangnya istira-hat akan mendukung terjangkitnya pe-nyakit. Faktor pencemaran lingkungan, merupakan salah satu faktor timbulnya penyakit degeneratif yang belakangan makin meningkat prevalensinya.

Oleh sebab itu, pengendalian ling-kungan harus dilakukan secara ter-padu, dimana penting juga memper-hatikan sumber zat yang dikonsumsi baik air maupun makanan. Selanjutnya faktor konsumsi rokok, dimana adanya pening katan pemasaran dan penjual-an produk tembakau yang marak pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga sedang sangat berperan dalam menjadikan konsumsi rokok se-bagai faktor resiko penyebab penyakit degeneratif.

Gejala dan ciri penyakit degeneratif

Gejala-gejala umum penyakit ini dapat diketahui manakala anda seka-rang sudah berumur sekitar 50 tahun, apakah merasa gemetaran saat beristi-rahat atau tidak melakukan aktivitas. Gemetaran yang timbul dapat terjadi pada tangan, kaki, rahang, atau kepala.

Gejalan lainnya adalah kekakuan, yakni rasa kaku pada otot, rasa sakit pada bahu, leher dan sendi-sendi, se-hingga sulit untuk bergerak. Selain itu, hilangnya refl ek keseimbangan, ada-nya gangguan keseimbangan tubuh. Penurunan kelincahan, ketika akan berjalan, memutar, berjalan melalui ja-lan yang sempit penderita akan sulit

Oleh: dr. Bayu Chandra Cahyono, M.M.*)

Degenerative Disease

Page 15: Buletin PTPN 12 Edisi 13

15--buletin ptpn12

OpiniEdisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

melakukannya. Gejala perubahan mental,

hilang nya motivasi, susah tidur ataupun merasa tekanan, adanya gangguan intelek dan tingkah laku. Merasakan kelemahan tenaga ke-tika melakukan aktivitas de ngan beban. Ini merupakan gejala-gejala penyakit degeneratif kronik yang mengenai pertengahan dan akhir masa dewasa. Penyakit berlang-sung terus dan bertambah parah sei ring bertambahnya usia serta terjadi penurunan fungsi organ ge-rak pada tubuh.

Jika Anda sekarang berumur sekitar 30 tahun, perhatikanlah apakah anda mengalami gangguan intelek, kapasitas mental berkurang secara gradual, kapasitas untuk berfi kir tingkat tinggi terganggu, timbul gerak re-fl ek otot yang meningkat.

Sedangkan ciri-ciri penyakit dege-neratif, yaitu perubahan efek yang di-rasakan bersifat lambat, setelah waktu yang lama tak terasa adanya perubah-an dari kondisi normal. Kemudian diikuti kemunduran fungsi susunan saraf ter-tentu yang bersifat semakin memburuk dan lambat dapat berlanjut hingga ber-tahun-tahun. Kemunculan penyakit ini sulit diketahui dan penderita pun tidak dapat menentukan waktu timbul-timbul-nya secara tepat.

Adanya riwayat kejadian yang dapat memicu kemunculan penyakit dege-neratif, misalnya kecelakaan, infeksi atau kejadian yang diigat sebagai penyakit. Terjadi juga karena faktor genetika se-hingga dapat ditemukan family/keluarga yang memiliki penyakit serupa. Pada umum nya penyakit degeneratif pada

sistem saraf akan terjadi terus-menerus, tidak dapat diperbaiki oleh tindakan medis atau bedah, kadang-kadang penyakit ini ditandai dengan periode yang stabil untuk beberapa lama.

Cara pencegahannyaBagaimana mencegah dan menekan

penyakit tersebut? Dapat dilakukan dengan cara berolahraga secara teratur dan berikan sinar matahari. Melakukan kegiatan fi sik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan untuk me-ningkatkan kebugaran, mencegah kele-bihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memper-lambat proses penuaan.

Selain berolahraga, berjemur pada matahari pagi dan sore memberikan kontribusi dalam menjaga aktifi tas sel-sel tubuh. Sinar matahari sesungguh-nya sangat bermanfaat bagi kita. Yang terbaik bila kita disinari cahaya matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah

pukul 16.00 sore, karena sinar ma-tahari mengurangi kolesterol darah. Cara lain istirahat yang cukup, hal ini akan menjaga tubuh dalam kon-disi alkali (basa). Dalam kondisi ini tubuh akan melakukan metabolism secara normal.

Proses penuaan sel-sel tubuh berjalan lebih lambat, hal ini sangat menguntungkan jika terjadi pada alat-alat vital tubuh. Selain itu, me-ngonsumsi makanan bergizi seim-bang. Manusia dalam proses per-tumbuhan dan perkembangannya, dimulai dari saat pembuahan, ber-langsung sepanjang masa hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang terkan-dung dalam makanan. Jadi manusia

mendapat zat gizi atau nutrient dalam bentuk makanan yang berasal dari hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati). Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang mengan dung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Menikmati masa tua dengan kondisi sehat secara fi sik, mental, dan sosial tentu menjadi dambaan hampir semua orang. Akan tetapi, apakah kita dapat dengan sukses melewati masa muda dan dewasa untuk kemudian memper-siapkan masa tua seperti gambaran tersebut, yaitu sehat fi sik, mental dan sosial? Jawabannya, pasti itu bukan hal yang mudah. Untuk itu, kita perlu mence-gah dan mewaspadai timbulnya penyakit degeneratif ini, dengan menerap kan pola dan cara makan yang sehat dan seim-bang, olahraga dan aktivitas fi sik yang seimbang, serta hidup sehat dengan ti-dak mengonsumsi rokok.

*) Dokter Perusahaan PTPN XII

KATAKAN TIDAK

UNTUK GRATIFIKASI

Page 16: Buletin PTPN 12 Edisi 13

16-buletin ptpn12

Opini Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13

Periode keemasan harga komodi-tas dunia mulai memudar sejak beberapa tahun terakhir yang berlanjut pada 2015, dan belum

tampak tanda-tanda membaik di tahun 2016. Bagaimana dengan harga komodi-tas perkebunan yang dikelola oleh PTPN XII?

Setelah mencapai harga bursa terting-gi di tahun 2010-2011 (karet US$ 6,190 pada Pebruari 2011; kakao US$ 3,522 pada Januari 2010; kopi robusta US$ 2,784 pada Mei 2011; kopi arabika US$ 6,674 pada April 2011), dalam 5 tahun terakhir tren harga komoditas perkebunan termasuk karet dan kopi cenderung turun sangat tajam.

Pada bulan Desember 2015 harga karet di bursa Singapura US$ 1,248/kg atau turun 22% sepanjang 2015. Kopi lebih tajam lagi, harga bursa kopi robusta bulan Desember sebesar US$ 1,903 tu-run 21% sepanjang tahun 2015 dan kopi arabika di bursa New York sebesar US$ 3,296/kg, turun sebesar 24% sepanjang tahun 2015 menjadikan kopi arabika se-bagai the worst performer of the major agricultural markets.

Hal sebaliknya justru terjadi pada komoditas kakao, harga di bursa New York pada bulan Desember US$ 3,346/kg atau mengalami peningkatan sekitar 12% sepanjang tahun 2015. Hal ini men-jadikan kakao sebagai best-performing commodity 2015

Untuk komoditas kopi dan kakao ten-tunya PTPN XII masih mendapatkan har-ga jual di atas harga bursa karena adanya premium.

Bagaimana dengan 2016?Tahun 2016 diawali dengan berita

yang kurang baik bagi dunia komoditas, yakni pertama dalam 12 tahun harga mi-nyak mentah jatuh di bawah US$30 per barel. Kali terakhir harga minyak di bawah US$30 per barel terjadi pada bulan De-sember 2003. Padahal sepanjang 2015 harga minyak mentah telah terpangkas hampir 35%. Analis dari Standard Char-tered Bank bahkan memperkirakan harga minyak mentah akan terus turun hingga ke level US$10 per barel.

Apa pengaruh turunnya harga minyak mentah dalam dunia komoditas? Harga minyak mentah merupakan parameter utama dalam mengukur performance ko-

moditas. Di tahun 2016 harga sejumlah komoditas dunia diperkirakan masih ren-dah dipengaruhi perlambatan ekonomi global (utamanya China) serta si klus alam seperti adanya el-nino. Artinya, harga produk perkebunan ekspor Indonesia seperti sawit, karet dan kopi diprediksi akan tertekan.

Angin segar justru datang dari komo-ditas kakao. Harga kakao sejak tahun lalu hingga awal Januari 2016 masih berada di level tinggi. Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Sindra Wi-jaya menilai kondisi tingginya harga kakao pada tahun lalu sebenarnya tidak normal karena pada saat yang sama harga ko-moditas lainnya justru menurun. Hal ini disebabkan kebutuhan cokelat dunia tidak turun, bahkan terus meningkat. Hal itu yang menyebabkan harganya tetap stabil di level tinggi. Memang belum terjadi defi sit pasokan, tetapi banyak yang memprediksi hal itu akan terjadi sekitar 10 tahun ke de-pan. Dengan kata lain jika komoditas lain-nya pada saat ini mengalami oversupply, Kakao justru terjadi overdemand.

Bagaimana dengan prospek komo-ditas teh dan tebu/gula pasir? Harga teh global saat ini tengah tertekan. Terjadinya kelebihan pasokan di pasar internasio nal terutama dari Kenya men-jadi faktor utamanya. Indonesia masih belum bisa menjadi penentu harga teh dunia, hal itu disebabkan oleh komodi-tas teh produksi Indonesia yang belum

menjadi komponen blending utama di pasar teh global.

Sebagian besar teh Indonesia ter-utama teh hitam, hanya digunakan se-bagai fi ller. Disamping itu produksi teh Indonesia tahun lalu sebanyak 132.000 ton, atau hanya 2,5% dari total produksi teh dunia sebanyak 5 juta ton.

Untuk komoditas gula pasir, tak dapat dipungkiri bahwa industri pergulaan na-sional dalam kondisi tidak baik. Banyak pabrik gula (PG) yang ditutup karena te-rus menerus rugi. Dalam 5 tahun terakhir hanya pada tahun 2012 dan 2015 harga gula menguntungkan. Gula pasir merupa-kan komoditas politik dan salah satu penentu laju infl asi sehingga pemerintah berkepentingan untuk menjaga harga gula, apalagi mendatangkan gula impor jauh lebih murah.

Namun demikian, dengan dicanang-kankannya swasembada gula di tahun 2018, harga gula pasir tentunya akan di-jaga pada level yang baik oleh pemerintah

Era Kejayaan Komoditas (Telah Berakhir?)

Oleh: Reggy Irawan

Grafi k harga Komoditas dalam 20 tahun terakhir

Page 17: Buletin PTPN 12 Edisi 13

17--buletin ptpn12

OpiniEdisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

sehingga minat petani untuk menanam tebu kembali tinggi.

Kejayaan Komoditas Telah Berakhir?

Sudah tidak prospekkah bisnis komo-ditas, termasuk perkebunan? Tidak dapat

dipungkiri bahwa kinerja perusahaan berbasis komoditas sangat bergantung pada harga, yang ditentukan supply & demand di pasar/bursa komoditas, bukan ditentukan oleh penyalur ataupun penjual. Resiko dalam bisnis komoditas tentunya adalah fl uktuasi harga.

Jika memperhatikan tren harga bursa

komoditas perkebunan dalam 20 tahun terakhir, secara linear memang cende-rung naik. Namun yang menjadi pertanya-an adalah: apakah kenaikan harga komo-ditas sebanding dengan kenaikan biaya (labour cost, production cost dan biaya lainnya)?

Dalam 2 tahun terakhir banyak pe-rusahaan (utamanya swasta) berbasis komoditas yang melakukan rasionali-sasi bahkan menutup line business-nya. Saham-saham berbasis komoditas baik sektor energi, logam/pertambangan mau-pun perkebunan merupakan saham yang dihindari oleh investor.

Permasalahan kita mungkin tidak ber-beda jauh dengan yang dialami petani-petani yang membudidayakan tanaman perkebunan. Harga komoditas perkebun-an yang jatuh membuat tanaman makin tak terurus. Hal itu berakibat pada penu-runan produktivitas dan tentunya kualitas/mutu. Proyeksi ke depan yang negatif bagi dunia komoditas seakan memberi-kan pembenaran bahwa era kejayaan komoditas telah berakhir.

Saya jadi teringat percakapan dengan Kabag Pemasaran dalam suatu perjalan-an dinas beberapa saat lalu, “Nek ndelok kondisi saiki, sampeyan mesti gak per-coyo nek PTP ki ndhisik joyo dik,” ujarnya. Ya, generasi kami yang masuk ke PTPN XII setelah tahun 2005 memang be-lum pernah merasakan betapa jaya dan presti siusnya yang namanya perusahaan perkebunan.

Namun setidaknya kita telah melihat bahwa perusahaan ini telah melakukan antisipasi menghadapi kondisi yang ada: penanaman aneka kayu yang ter-bukti mampu menjaga perusahaan ini tidak tenggelam, serta pendirian bebe-rapa anak perusahaan (termasuk indus-tri hilir di dalamnya) yang kita harapkan sukses ke depannya. Beroperasinya PT IGG pada tahun 2016 yang didukung bahan baku tebu dari HGU kita sendiri tentunya menumbuhkan optimisme tersendiri, ya there is light at the end of the tunnel.

Apakah masa jaya itu bisa kita raih kembali? atau malah tinggal nostalgia? Cukupkah upaya-upaya yang telah dilaku-kan perusahaan ini untuk mengembalikan masa kejayaannya? Entahlah, yang jelas suramnya bisnis komoditas perkebunan pada saat ini membuatnya tidak bisa lagi dijalankan dengan cara “yang biasa”. Bu-tuh visi dan effort yang luar biasa besar agar perusahaan ini eksis dan berkem-bang.

*) Bagian Teknik & pengolahan PTPN XII

Salam SPIRIT.

Page 18: Buletin PTPN 12 Edisi 13

18-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Opini

Menurut penulis, defi nisi terima kasih adalah suatu tindakan verbal yang di-lakukan secara individu

maupun kelompok atas pemberian se-cara materi maupun non materi, baik secara horizontal (hubungan sesama) maupun vertikal (tuhan). Sedangkan terima kasih dalam kamus bahasa in-donesia mengandung arti mengucap syukur, melahirkan rasa syukur atau membalas budi setelah menerima ke-baikan, dan sebagainya.

Dalam memahami ucapan terima kasih, kita cenderung menganggap bahwa individu atau kelompok yang sudah memberi berhak mendapatkan ungkapan rasa terimakasih dari individu atau kelompok yang sudah diberi. Atau dapat juga sebaliknya, individu atau ke-lompok yang sudah diberi wajib mem-berikan ucapan/ungkapan terimakasih kepada yang memberi.

Memang merupakan suatu hal yang sangat baik bila kita dapat menjalankan hal tersebut, tetapi alangkah baiknya bila kata terima kasih bukanlah sekedar menjadi ungkapan hambar dan hanya sebagai kebiasaan umum saja.

Jika kita memahami makna terima kasih secara lebih mendalam, maka sejatinya setiap manusia yang sudah memberi bukanlah sekedar berhak

mendapatkan ungkapan kata terima ka-sih dari yang sudah diberi. Akan tetapi kita yang sudah bisa memberi seharus-nya juga wajib berterima kasih kepada tuhan sebagai ungkapan syukur kita se-bagai manusia ciptaanNya yang masih diberikan kesempatan untuk bisa mem-beri baik secara materi, jasa, waktu, ilmu dan masih banyak yang lainnya.

Efek dahsyat dari kata terima kasih ini bila dipahami dan dijalankan secara tulus memiliki kekuatan yang luar biasa, baik secara horizontal maupun vertikal.

Efek Horizontal Ungkapan/ucapan kata terima kasih

memberikan sugesti positif yang baik bagi jiwa manusia. Dengan ucapan teri-makasih seseorang akan merasa diper-hatikan, mendapatkan kejutan, merasa berharga, percaya diri, menjalin hubung-an keakraban dan persaudaraan.

Efek VertikalApabila kita memahami lebih men-

dalam makna terima kasih secara ver-tikal, dimana dalam ungkapan/ucapan terima kasih yang kita berikan, maka kita dapat menemukan makna bersyukur. Bahwa kita masih diberikan kesempatan untuk memberi, dan hal itu akan mem-

buat jiwa kita sehat yang berpengaruh pada kesehatan jasmani dan rohani kita.

Gaya hidup berterima kasih harus selalu melekat dalam setiap sendi ke-hidupan kita. Soalnya, berterima kasih merupakan salah satu dasar bagi kita untuk menjadi orang yang sehat secara rohani, sekaligus memiliki efek terha-dap kesehatan jasmani. Apabila gaya hidup berterima kasih itu dibudayakan dalam dunia kerja, maka harmonisasi hubungan atasan dengan bawahan ataupun sebaliknya akan sangat in-dah dan nyaman. Kondisi semacam itu dapat tercipta pula atas hubungan sesama karyawan serta hubungan de-ngan divisi lain. Dengan demikian akan sangat berpengaruh pada kemajuan perusahaan.

Berterimakasihlah selalu dalam setiap tindakan dan aktivitas yang kita lakukan dan berikan. Karena dengan berterima kasih akan memiliki efek positif terhadap jiwa kita, yang berpe-ngaruh pada kesehatan jasmani dan rohani dan pada akhirnya akan mening-katkan semangat dalam beraktivitas.

Selamat belajar mengucapkan teri-ma kasih dan salah terima kasih.**

*) Mandor Kebun Bantaran (Afde-ling Penataran)

Belajar Berterima Kasih

Oleh: Galih Janada Sucipto, S.Psi*)

Apa sih terima kasih itu? Dan

apa tujuan dari terima kasih?

Saya sangat tertarik ingin

mengupas kata terima kasih

yang merupakan kata biasa

tapi memiliki kekuatan dan

kedahsyatan yang luar biasa.

Sebelum mengupas lebih

dalam tentang kedahsyatan

kata terima kasih, terlebih

dulu kita akan memahami

defi nisi terima kasih.

Ilustrasi (foto dok humas)

Page 19: Buletin PTPN 12 Edisi 13

19--buletin ptpn12

Dari Kebun ke Kebun Edisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

H

Kebun Zeelandia selama tahun 2015 merealisasikan penanaman aneka kayu sebanyak 504.263 pohon terdiri dari 224.884 pohon sengon, 195.501 mahoni, dan 83.518 jabon. Penanaman pohon sebanyak itu

melebihi rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang ditetapkan sebanyak 309.794 pohon.

Selain akan mendapatkan nilai ekonomis dalam jangka pan-jang maupun menengah, penanaman aneka kayu diharapkan dapat memperbaiki mikroklimat yang ada di Kebun Zeelandia.

Faktor penting lainnya adalah me ngamankan aset kebun dengan batas yang jelas serta dapat menjadi wind breaker apabila terjadi angin puting beliung, sehingga dapat memini-malkan terjadinya kerusakan tanaman. Maklum, Kebun Zee-landia yang terletak di Kab. Jember berada pada ketinggi an 250-400 meter di atas permukaan laut (Dpl). Dengan ketinggi-an tersebut tidak lah heran bila Kebun Zeelandia seringkali menjadi salah satu daerah yang terdampak angin puting beli-ung yang bergerak dari barat laut.

Terkait hal itu, Manajer Kebun Zeelandia Ir. H. Sutrisno menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk meng-optimalkan seluruh areal yang ada meliputi perbatasan kebun, tepi jalan, tepi curah, heaten-heaten, dan batas nomer kebun untuk ditanami kayu.

Sutrisno menambahkan, dalam pelaksanaan tanam aneka kayu selain karya wan pelaksana juga melibatkan seluruh unsur

pengawas mulai mandor, waker, juru tulis serta tidak ketinggalan Ikatan Istri Karyawan (IIK) Cabang Zeelandia juga turut menyuk-seskan program ini.

“Berkat kekompakan dan dukung an seluruh pihak kebun kami tahun 2015 telah sukses menanam seba nyak 504.267 pohon yang terdiri dari 224.844 pohon sengon, 195.501 pohon mahoni dan 83.518 pohon jabon. Adapun realisasi tebang kayu pada tahun 2015 mencapai 12.156 pohon sengon, 15.520 ja-bon, dan 7.557 mahoni (total 35.533 pohon),” tuturnya.

Melalui program penanaman aneka kayu diupayakan PTPN 12 makin jaya, Kebun Zeelandia makin hebat, dan selu-ruh karyawan menjadi sejahtera,” tuturnya. (kbz)

Kebun Zeelandia

Realisasikan Penanaman Aneka Kayu 504.263 pohon

PTPN XII se-dang melakukan proses rekruitmen kar ya wan pimpin-

an. Sejumlah 32 orang telah terjaring dan saat ini sedang menjalani masa orientasi (Volunteer) selama 8 bulan, sebagi an diantaranya ditem-patkan di Kebun Bantaran.

Manajer Kebun Bantaran Winarto mengatakan, para manajer kebun turut ber-tanggung jawab atas keber-hasilan para karyawan baru tersebut selama menjalani masa vo-lunteer.

“Tentunya menjadi kewajiban kita bersama untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan para peserta volun-teer (coaching & transfer knowlegde) agar mereka kelak menjadi pribadi yang mampu membawa perusahaan lebih baik lagi,” ujarnya, belum lama ini.

Menurut Winarto, masa volunteer telah dimulai sejak awal Januari lalu dan akan berlangsung selama 8 bu-

lan. Selain bimbingan dan arahan dari pihak kebun, keberhasilan peserta vo-lunteer juga ditentukan oleh kemauan masing-masing peserta guna men-dalami berbagai aspek terkait usaha perkebunan.

Melalui kegiatan program pem-bekalan dan orientasi diharapkan peserta volunteer memiliki pengetahuan dasar atas profi l bisnis perusahaan, pemahaman atas teknis pelaksanaan bisnis perusahaan dan alur kerja di pe-rusahaan.

Selain itu memahami fungsi ma-nagement terhadap pekerja an maupun sumber daya lainnya, mampu melak-sanakan jenis jenis pekerjaan yang

menjadi tugas dan tanggung jawab di PTPN XII, baik peker-jaan yang bersifat teknis ope-rasional maupun manajerial.

Tujuan lainnya agar mampu menganalisis per-masalahan yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan analisis untuk pemecahan masalahnya. Mempunyai sifat mental yang baik, khususnya aspek kedi-siplinan dan tanggung jawab dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Memahami

budaya dan kearifan lokal (local wis-dom), serta penerapan nilai nilai dan budaya perusahaan.

“Diharapkan pelaksanaan pem-bekalan dan orientasi volunteer bisa berjalan sesuai dengan yang di harap-kan, sehingga pada gilirannya bisa mewujudkan cita-cita perusahaan, yaitu menjadi perusahaan yang ber-daya saing tinggi dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan,” tandas Wi-narto. (win)

Kebun BantaranMasa Orientasi Bagi Volunteer

Karyawan Kebun Zeelandia saat menanam bibit kayu (foto: dok Kebun Zeelandia)

Volunteer sedang mempelajari pohon kopi didampingi manajer kebun (foto: dok Kebun Bantaran)

Page 20: Buletin PTPN 12 Edisi 13

20-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Dari Kebun Ke Kebun

Obyek Wisata Waduk Sido-dadi (WWS) di lingkungan kebun PTPN XII Kebun Ka-lirejo, Desa Karangharjo,

Kec. Glenmore, Kab. Banyuwangi kini semakin berkembang menjadi ikon wisata baru di wilayah ka-bupaten tersebut. Padahal semula pembuatan waduk seluas 2 ha dimaksudkan sebagai pemasok air un-tuk irigasi tanaman tebu seluas 1.200 ha guna me-menuhi kebutuhan bahan baku Pabrik Glenmore (PG) Glenmore.

Lokasi WWS memang cukup menunjang sebagai obyek wisata unggulan, kare-na dilingkungi areal kebun tebu dengan pemandang an pegunung an yang elok. Se-lain itu mudah dijang kau dari jalan utama karena hanya berjarak sekitar 1 km dari jalan raya na-sional di Jatim bagian timur.

Melihat potensi tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno pun menyatakan dukungannya terhadap pengembang-an WWS. Hal itu diungkapkan saat menyem patkan diri mengelilingi lokasi WWS di sela-sela kunjungannya ke proyek PG Glenmore belum lama ini.

“Ini bagus sekali, ide menjadikan lokasi ini sebagai tempat wisata sa ngat cerdas,” ujar Rini. Dia didampingi Dirut

PTPN XII Irwan Basri dan jajaran Direk-si PTPN XII, Direktur PT Industri Gula Glenmore Ade Prasetyo, dan Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil.

Waduk Sidodadi berada di ketinggi-an 260 meter di atas permukaan laut (dpl). Ketinggian air di waduk tersebut rata-rata 2,5 meter dengan volume 50.000 m3 dan debit air dari sungai ke waduk 800 m3 per jam. Sebagai obyek wisata dibuka untuk umum sejak 20 De-sember 2015.

Menurut Ery War-man, Manajer Ke-bun Kalirejo, WWS akan diperluas men-jadi 6 ha seiring kian besarnya minat masyarakat untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut. Fasilitas wisata yang disiapkan meliputi perahu, sepeda air, willys, ATV, mini trail, circuit cross, camping ground, dan warung.

“WWS kami pa-sarkan dengan harga terjangkau. Kami opti-

mistis obyek ini akan menjadi ikon wi-sata baru di Banyuwangi,” tutur Ery.

Dia menambahkan, gagasan un-tuk mengembangkan waduk Sidodadi sebagai agrowisata muncul sesudah melihat potensinya berupa lingkungan kebun dan pemandangan yang bagus. Direksi PTPN XII pun menyetujui gaga-s an tersebut, sehingga waduk Sidodadi memiliki fungsi ganda yakni sebagai pe-masok air ke kebun tebu sekaligus diop-timalkan untuk wisata. (fyr)

Kebun KalirejoMenteri BUMN Dukung Pengembangan

Wisata Waduk Sidodadi

Menyongsong awal tahun 2016, pada 2 Januari 2016 jajaran Kebun Blawan merapatkan barisan untuk menyamakan

persepsi, bertujuan terhadap perenca-naan capaian kinerja di tahun 2016. Ma-sing-masing jajaran akan menyampaikan program kerja di unit kerjanya dan akan disinergikan dengan tujuan Kebun Bla-wan yaitu pemenuhan target produksi 1.250 ton kopi pasar.

Manajer Kebun Blawan, Ardi Irianto-no, memberikan arahan tentang penting-nya program masing – masing unit kerja agar direalisasikan, meliputi program tanam maupun sulam untuk diamati dan dijaga keberhasilannya serta selalu tertib dalam administrasi dan selalu fokus ter-hadap pekerjaan.

“Fokus kerja kita pada tahun 2016 adalah produksi dan perawatan tana-man pokok yaitu kopi arabika,“ tandas-nya dalam acara pertemuan jajaran Ke-bun Blawan yang bertema Blawan Spirit 2016.

Edy Susanto selaku Wakil Manajer Kebun Blawan menambahkan, sasaran produksi kopi arabika sebanyak 1.250 ton perlu didukung oleh pemeliharaan tana-man, diantaranya pengendalian gulma, fungsi naungan dimaksimalkan, penam-bahan BO sesuai sasaran, populasi disesuaikan dengan standar dan perbai-kan habitat tanamannya”.

Setiap asisten tanam juga menyam-paikan program kerja di unit masing – masing yang terfokus pada pemeliharaan dan pemulihan populasi tanaman kopi

maupun kondisi lingkungannya. “Selain pemeliharaan tanaman, kita

harus meningkatkan sistem kerja sama antar lini dan selalu menjaga hubungan baik terhadap lingkungan alam maupun sosial di lingkungan kita,“ demikian kata Sunali, Asisten Tanaman Bagian Kali Ge-dang.

Seluruh personil Kebun Blawan me-nyatakan tekadnya untuk fokus terhadap kopi dan tingkatkan amal baik ke sesama dalam aspek kehidupan, karena suk-sesnya afdeling adalah suksesnya kebun. (3man.blw)

Kebun Blawan

Blawan Spirit 2016 Targetkan Produksi Kopi Arabika 1.250 Ton

Menteri BUMN menandatangani prasasti pengembangan WWS yang disaksikan jajaran manajemen PTPN XII di Waduk Sidodadi (foto: dok herrs)

Catimor Homestay (foto: dok humas)

Page 21: Buletin PTPN 12 Edisi 13

21--buletin ptpn12

Dari Kebun Ke Kebun Edisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

Pada tanggal 15 Desember 2015 telah dilaksanakan pertemuan di Kebun Wonosari guna memba-

has peningkatan pendapatan Wisata Agro N12. Pertemuan tersebut di-hadiri oleh Direktur Pemasaran dan Renbang, Kabag. Renbang beserta staf, para Manajer Kebun yang me-ngelola wisata agro, Asaku dan petu-gas pelaksana. Pertemuan tersebut sebagai evaluasi kinerja wisata agro tahun 2015 dan melakukan follow up pada tahun 2016. "Kegiatan ini, diharapkan dapat diselengga-rakan setiap triwulan, guna meminimalisir penyimpangan RKAP 2016 secara dini” papar Sugeng Budi Rahardjo selaku Direktur Pemasaran dan Renbang saat membuka acara.

Beberapa faktor penting dalam pengembangan wisata agro N12, antara lain: 1. Potensi Wisata Agro N12 mempunyai nilai jual wisata di Jawa

Timur,2. Adanya special event yang diselenggarakan Pemerintah Ka-

bupaten, cukup memberi pengaruh terhadap obyek wisata agro N12 menjadi destinasi wisata, antara lain:a. Jember Fashion Carnival: Mumbul Garden, Glantangan,

Rayap dan Cafe & Rest Area Gumitir.b. Jember Trail Adventure (JERAT) dengan rute Mumbul,

Glantangan, Kalisanen, Silosanen, Sumbertengah dan fi nis di Cafe & Rest Area Gumitir,

c. Banyuwangi Ethno Carnival: Air Rolas (PT.RNM) sebagai gift para undangan BEC.

d. Banyuwangi Festival: Kebun-kebun di Glenmore, Sungai Lembu, Sumber Jambe dan Kaliselogiri

e. Bondowoso Event : Ijen Trail Running, Jazz Ijen, Ijen Flying Festival (Kalisat Jampit dan Blawan)

Dukungan aplikasi OS Android yang memuat obyek wisata agro N12 merupakan sinergitas Dinas Pariwisata Pemerintah Propiinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota, antara lain :1. Travel to East Java : menampilkan Wonosari, Jampit, Sepa-

won2. Discover Ijen Crater : menampilkan Jampit Coffe Plantation

3. Jember Tourism : menampilkan Gumitir, Mumbul, Glantangan4. Malang Traveller: menampilkan Wono- sari

Pentingnya implementasi “Sapta Pesona” (Aman, Tertib, Bersih, Se-juk, Indah, Ramah, Kenangan) dalam ruang lingkup operasional dan upaya mewujudkan kepuasan pelanggan dan berwawasan lingkungan.

“Kondisi perusahaan saat ini, ke-butuhan cash fl ow 110 s.d 120 M per bulan, hasil penjualan rata-rata 70 s.d 80 per bulan, sehingga defi sit antara 30 s.d 40 M per bulan. Volume produk-si menurun, sehingga pendapatan menurun, sementara gaji/upah me-ningkat. Disisi lain SDM pada kon-

disi overload, sedangkan outputnya masih tetap sama. Kinerja produksi dan pemasaran tidak bisa mengimbangi pendapatan. Keberadaan wisata agro diharapkan dapat memberikan peran kontribusi pendapatan kepada perusahaan” penjelasan Sugeng Budi Rahardjo.

Realisasi pendapatan wisata agro tahun 2015 = Rp21.757.584.986, memberikan kontribusi 1,99% terhadap to-tal pendapatan perusahaan Tahun 2015, proyeksi pendapatan Tahun 2016 mening kat = Rp22.879.318.000,-

Semoga melalui acara ini dapat memberi motivasi dan inspi-rasi bagi insan pariwisata N12, untuk lebih meningkatkan perfor-mance obyek usaha wisata agro dimasa-masa mendatang.

Sampai bertemu, pada liputan aktivitas wisata berikutnya. (Hadhie)

Menggalang Kekuatan - Pendapatan Wisata Agro N12

Direktur Produksi PTPN XII, Soewarno (dua dari kiri) saat menerima penghargaan sebagai perusahaan penanam dan pengelola kakao edel terbaik di dunia

Arahan Direktur Pemasaran dan Renbang pada pertemuan peningkatan pendapatan wisata agro N12

Uji coba jetski di Mumbul Garden (foto dok Kebun Mumbul)

PTPN XII sebagai Penghasil Kakao

Edel Terbaik di Dunia

Page 22: Buletin PTPN 12 Edisi 13

22-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Dari Kebun Ke Kebun

Dalam sambutannya, Direksi PTPN XI Budi Adi Prabowo mengatakan, dengan adanya holding, para karyawan PTPN

X, PTPN XI, dan PTPN XII telah menjadi satu keluarga yang makin erat.

“Gema Natal merupakan kabar baik, kabar keselamatan yang harus kita sam-paikan keseluruh dunia karena Tuhan Ye-sus datang ke dunia bukan hanya umat

tertentu saja, tetapi untuk dunia. Selamat Natal dan Selamat Tahun Baru 2016 dengan tantangan baru, kiranya dengan bersandar kepada Tuhan Yesus Kristus ti-dak ada yang perlu kita khawatirkan. Kita percaya dengan penyertaan Tuhan, tidak ada yang mustahil.” paparnya.

Romo Agustinus Tri Budi Utomo dalam pesan Natalnya menyampaikan, seluruh problem bangsa ini mulai dari presiden sampai Ketua RT jika keluarga-nya baik, maka bangsa ini akan menjadi baik.

Dengan demikian, PGI dan KWI sepakat dengan mengambil inspirasi dari Kitab Kejadian 9:16, peristiwa Nabi Nuh yang sesudah melewati air bah dan me nemukan daratan. Di situlah terjadi peristiwa perjanjian bahwa Allah mengadakan perjanjian dengan seluruh alam semesta.

“Teologi Kitab Kejadian Pasal 9 se-benarnya mau mengajak kita, terutama untuk kita yang bekerja di dalam dunia tumbuh-tumbuhan bahwa di balik tumbuh-an ada perjanjian Allah, maka problem ekologi adalah problem pengingkaran janji yang dirusak oleh manusia atas per-janjian Allah dengan alam ini,” ujarnya.

Lebih lanjut diuraikan, ketika merusak alam, maka hancurlah atau rusaklah yang

disebut “Shallom”. Apa itu Shallom? Ke-tika itu menjadi sapaan penuh keimanan di antara kita sebagai anak-anak Tuhan, juga di dalam saudara-saudari kita Mu slim, Shallom menjadi sapaan kekeluarga an. Shalom Alaichem atau Assalamualaikum adalah sebuah sapaan bahwa kita semua adalah satu keluarga Allah. Sebenarnya itu lah yang mau dihayati Nabi Nuh sesu-dah mengalami peristiwa air bah.

Air bah merupakan lambang teologi kekacauan hidup bersama sesudah Ba-bel. Itulah akibatnya kalau manusia ter-jebak pada egoismenya masing-masing, maka simbol perahu Nuh adalah simbol kita ini satu keluarga.

Tema dalam perayaan Natal 2015 di-tekankan pada keluarga yang diperluas mulai dari ajakan membangun komitmen untuk perbaikan mutu keluarga masing-masing di tahun 2016. Hubungan antar keluarga yang masih ada hubungan da-rah pun harus diperbaiki juga, termasuk kehidupan bermasyarakat perlu dibina dalam satu keluarga.

Untuk itu, di tahun 2016 kita membuat komitmen bahwa dengan rasa kekeluar-gaan, tetangga adalah merupakan satu keluarga. Setiap orang Kristiani selalu menganggap bahwa orang lain adalah satu keluarga, maka tidak akan mencide-rai, satu kapal Nuh, yang masing-masing kita diikat oleh perjanjian Allah.

Semoga damai Natal selalu menyertai anda, dan perayaan Natal selalu meng-up grade rasa kasih di dalam diri anda dalam membangun keluarga anda semakin ha-ngat yang mana tahun 2016 ini seluruh dunia menyepakati sebagai Yubellium Kerahiman Allah, maka biarlah tahun baru ini sebagai tahun pengampunan, apa yang salah di dalam keluarga, apa yang beda, diampuni, dan dimaafkan.

Kalau ditanya, kenapa kok memaafkan? Tidak ada jawaban lain, karena aku dimaafkan Tu-han. Mengapa anda mencintai orang yang salah pada anda? Bukan karena orangnya baik, bukan karena orangnya sudah bertobat, bukan karena orang-nya mengasihiku, tetapi karena Tuhan terlebih dulu mengasihiku.

Semoga rahmat Natal, da-mai Natal, dan Shallom selalu menyertai anda sekalian. Amin.(ipr/vit)

Perayaan Natal PTPN X, PTPN XI, PTPN XII

Hidup Bersama Sebagai Keluarga AllahPTPN X, PTPN XI, dan PTPN XII menyelenggarakan perayaan Natal Tahun 2015 yang melibatkan segenap karyawan Kristiani dari kebun/unit, para pensiunan, dan direksi, dimana pihak PTPN XII bertindak sebagai panitia inti. Kegiatan tersebut dimulai sejak Nopember 2015, dengan mengadakan bakti sosial di sejumlah gereja yang berdekatan dengan kebun, panti asuhan hingga di lingkungan kantor direksi berupa pemberian paket natura dari gabungan PTPN X, XI, dan XII terdiri dari 300 kg kopi, 250 kg teh, dan 4.000 kg gula dan dana bakti sosial sebesar lima belas juta rupiah. Puncak perayaan Natal diadakan di Hotel Ibis Rajawali, Surabaya, pada 7 Januari 2016, dihadiri kurang lebih 250 orang dari ketiga PTPN baik karyawan aktif ataupun purna tugas.

Romo Agustinus Tri Budi Utomo (foto dok panitia)

Penyerahan bantuan (foto dok panitia)

Page 23: Buletin PTPN 12 Edisi 13

23--buletin ptpn12

Pembelajaran budidaya tanaman karet dimulai dari pembibitan hingga pasca panen. Proses pengolahan yang kami pelajari di sini

adalah penerimaan lateks sampai jadi bale sheet siap kirim. Selain itu, kami pun diberikan kesempatan untuk mem-pelajari administrasi dari mulai rol sam-pai pembayaran gaji karyawan. Semua pelajaran yang berharga itu diajarkan di PTPN XII Kebun Tretes.

Tidak hanya terbatas oleh teori dan praktek, namun juga mengajarkan ke-hidupan sosial di kebun yang harmonis. Banyak kegiatan yang dilakukan mulai kegiatan keagamaan berupa pengajian bagi karyawan/karyawati yang dilaku-kan satu minggu atau satu bulan sekali, kegiatan jalan sehat, perlombaan dari kebersihan rumah para Mandor Besar dan Karyawan Pelaksana.

Istri karyawan pun berperan aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh kebun. Istri karyawan yang tergabung

dalam Ikatan Isteri Karyawan (IIK) turut mendukung harmonisasi perkebunan (keren banget).

Pengalaman Mistis Gedung di PTPN XII merupakan

peninggalan dari zaman Belanda. Tak heran apabila terkesan angker bagi kami yang pertama kali datang ke Ke-bun Tretes. Walaupun kejadian mistis kami alami di minggu pertama, namun kami tidak takut menghadapinya. Ke-san angker pun sirna ketika kami men-emui beberapa bangunan yang telah direnovasi dan keramahan karyawan yang berdomisili di kebun.

Cerita ini tidak habis disitu. Gedung di PTPN XII merupakan peninggalan dari jaman Belanda dan ada yang su-dah direnovasi pada tahun 1970-an. Jadi tak heran, jika di malam hari kami mendapatkan ‘hiburan’ berupa suara tangis yang terdengar dua kali saat kami pertama kali tinggal di mess dan malam terakhir magang. Suara gemeri cik air seperti orang mandi pada waktu tengah malam juga kerap terdengar. Suara ke-tok-ketok di jendela kamar 1 dan 2 mess dan terdengar suara haaaccing dan uhuk-uhuk (mungkin hantunya lagi fl u), tapi ke esokan harinya tertinggal kulit dan biji mangga, dan kulit semangka di bawah jendela (hantunya lagi lapar).

Pernah terjadi suatu ketika pada siang hari yang hening dan tidak ada

angin, kursi plastik warna hijau di dekat meja ruang tv di dalam mess bergerak mundur sendiri. Pada 2 hari terakhir kami mau pamitan di pabrik, pukul 05.30 terlihat permainan seni bayangan tan-gan membentuk burung, anjing, kamb-ing oleh jari-jemari anak kecil di tembok belakang juru tulis. Melihat kejadian tersebut kami hanya diam dan saling berpandang-pandangan sambil lihat kanan kiri siapa yang bermain, ternya-ta tidak ada satu orang pun anak kecil yang berada di situ.

Seringkali kami ditanya dari waktu awal sampai akhir magang tentang ke-jadian di mess dari awal hingga akhir magang, dan kami selalu menjawab ti-dak ada apa-apa. Padahal semuanya tahu kami jawab begitu karena ingin menimbulkan sugesti positif waktu ma-gang…. Hehehe.

Tentunya pengalaman ini merupak-an pelengkap yang sungguh berharga dan tak akan terlupakan dari proses magang yang kami lakukan selama 3 (tiga) bulan.

Kami mahasiswa Universitas Brawi-jaya atas nama Ayu Apri L.E., Ayu Reza F., Ayunnin W.E., dan Asmidyah D.R. mengucapkan terimakasih kepada selu-ruh jajaran PTPN XII dan Kebun Tretes yang sudah mengijinkan, memberikan fasilitas, dan pelajaran yang berharga pada kegiatan magang kerja kami. (Ayu Apri L.E.)

Pengalaman Magang Kerja di Kebun Tretes

Kami telah berkesempatan

melakukan magang kerja di

Kebun Tretes pada 27 Juli-17

Oktober 2015. Selama tiga

bulan itu kami mendapatkan

banyak pengalaman yang

berharga, mulai budidaya

tanaman karet, pengolahan,

dan administrasi.

Peserta magang kerja (berjaket almamater) di Kebun Tretes (dok pribadi)

StoryEdisi 13, Desember 2015 - Februari 2016,

23 -buletin ptpn12

Page 24: Buletin PTPN 12 Edisi 13

24-buletin ptpn12

Desember 2015 - Februari 2016, Edisi 13Update

Rumah Sakit Umum Kaliwates Jember adalah rumah sakit dengan konsep Green, Hom-ey and Clean merupakan anak

sulung perusahaan PT Perkebunan Nu-santara XII yang bergerak di bidang la-yanan kesehatan di bawah PT Rolas Nu-santara Medika.

1 Februari 2016 PT Rolas Nusan tara Medika tepat berusia 4 tahun hal ini men-jadi sema ngat dan motivasi untuk terus mengeksplorasi sehingga mampu untuk menjadi perusahaan yang produktif dan membanggakan.

Secara geografi s RSU Kaliwates memiliki lokasi sangat strategis tepat di jantung Kota Jember, yang berada di double way Gajah Mada sehingga mudah diakses dari berbagai wilayah di Kabu-paten Jember, Selain kelengkap an alat dan tekhnologi yang modern, RSU Ka-liwates juga mengembangkan layanan prima yang berfokus terhadap kebutuhan pasien.

Untuk mendapatkan bentuk layan an

rumah sakit yang berfokus terhadap pasien, di era layanan kese hatan mo dern saat ini, tidak cukup hanya ketersediaan sumber daya manusia dalam jumlah yang memadai dan mumpuni dalam segala keilmuan, Namun harus didukung pula oleh sebuah desain/ lay out/ tata letak atau tata ruang sebuah rumah sakit yang terintegrasi, sehingga fokus layanan dari semua disiplin ilmu profesi ke sehatan akan tertuju kepada pasien.

Layanan yang berfokus pada pasien akan lebih berkualitas dan membantu mempercepat proses kesembuhan pen-derita, dimana hal itu dapat diwujudkan jika didukung oleh tata ruang dan sua-sana lingkungan yang nyaman, Manaje-men berkomitmen merancang ruang rawat inap yang mendukung terciptanya lingkungan sehat, aman, dan nyaman, bahkan mengesan kan pasien layaknya tinggal di rumah sendiri (homey). Tentu-nya dengan tetap memenuhi prasyarat

dan regulasi perumah sakitan. Memasuki era Masyarakat Ekonomi

Asia (MEA) persaingan serta tuntutan du-nia kesehatan bukanlah menjadi aral, na-mun adalah bagian dari strategi yang ha-rus ditempuh untuk tetap survive dalam memberikan layanan terhadap penderita. RSU Kaliwates menyiapkan diri untuk ikut memberi warna dalam layanan kese-hatan dengan penyediaan sarana dan fasilitas layanan terbaik.

Hotel Concept adalah tema yang di-usung untuk gedung baru rawat inap 3 lantai yang sedianya akan dioperasional-kan pada awal tahun 2016. Desain ruang perawatan yang ekslusif dengan interior modern minimalis ditambah fasilitas ru-ang tunggu di dalamnya. Fasilitas lobi dan selasar yang cukup luas membuat pasien dan penunggu tidak mudah jenuh (tidak seperti sebuah rumah sakit) menjadi sa-jian spesial bagi konsumen. Tentunya dengan tarif yang sangat kompetitif, se-hingga membuat pasien dan pelanggan betah dan puas.

Gedung baru rawat inap 3 lantai me-miliki total 53 kamar terbagi dalam bebe-rapa segmen kelas perawatan Lantai satu : 8 kamar Rollas Diamond, 10 kamar Rol-las Emerald. Lantai dua : 7 kamar Rollas Ruby, 10 kamar Rollas Amethist. Lantai tiga tersedia 18 kamar Rollas Pearl. De-ngan demikian, secara keseluruhan total tempat tidur yang tersedia di RSU Kali-wates sejumlah 123 tempat tidur.**

RSU Kaliwates Jember Menyongsong MEARSU Kaliwates Jember Menyongsong MEA

Badan Pengawasan Keuang an dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur dan PTPN XII pada 19 Januari - 29 Februari

2016 melakukan self assessment good

corporate governance (GCG) untuk ta-hun 2015.

Asesmen tersebut mencakup enam aspek governance yaitu: komitmen terha dap penerapan tata kelola perusa-

haan yang baik secara berkelanjutan, pemegang saham dan rapat umum pemegang saham (RUPS), dewan komisaris, direksi dan pengungkapan informasi dan transparansi, serta as-pek lainnya.

Menurut Deddy Wahyu Cahyono, Askabag Bidang GCG dan Manaje-men Risiko PTPN XII, asesmen GCG di PTPN XII dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi penerapan GCG dikaitkan de ngan ketentuan yang berlaku dan praktik-praktik terbaik (best practices).

“Dengan demikian area-area yang me merlukan penyem purnaan dapat di-identifi kasi,” ujarnya. Berdasarkan self assessment penerapan GCG yang telah dilakukan, diperoleh kesim pulan bahwa kondisi penerapan GCG pada PTPN XII tahun 2015 me ngalami pe-ningkatan dari self assessment tahun sebelumnya 80,61 menjadi 82,43 de-ngan predikat “baik”. (hil)

Ilustrasi (dok PT RN Medika)

Kepala Perwakilan BPKP Jatim, Ketut Suadnyana Merada (kanan), bersama jajaran Dekom dan Direksi PTPN XII, setelah Exit Meeting self assessment (foto: dok humas)

Ilustrasi (dok PT RN Medika)

Self Assessment GCG Tahun 2015 Hasilkan Skor 82,43

Page 25: Buletin PTPN 12 Edisi 13

25--buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

I -buletin ptpn12

Kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno ke PG Glenmore 13 Januari 2016

Page 26: Buletin PTPN 12 Edisi 13

26-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

II -buletin ptpn12

No Description WF (%) Achieved Progres (%)

Plan up this week

Ahead/BehindPrevious

WeekThis Week Increment

Up to This Week

1 ENGINEERING 4.650% 4.595% 0.009% 4.604% 4.650% -0.046%Rekind Scope 2.869% 2.847% 0.009% 2.856% 2.869% -0.013%Weltes Scope 1.781% 1.748% 0.000% 1.748% 1.781% -0.033%

2 PROCUREMENT & CONSTRUCTION

90.612% 50.610% 5.233% 55.843% 48.692% 7.151%

Rekind Scope 53.893% 29.261% 3.010% 32.272% 27.755% 4.516%Weltes Scope 36.719% 21.349% 2.223% 23.572% 20.937% 2.635%

3 COMMISSIONING 4.738% 0.148% 0.000% 0.228% 0.000% 0.228%Rekind Scope 4.738% 0.148% 0.000% 0.228% 0.000% 0.000 %Weltes Scope 0.000% 0.000% 0.000% 0.000% 0.000% 0.000%Rekind 61.500% 32.257% 3.019% 35.356% 30.624% 4.731%Weltes 38.500% 23.097% 2.223% 25.320% 22.718% 2.602%

TOTAL CONSORTIUM 100.000% 55.353% 5.242% 60.675% 53.342% 7.000%

Kemajuan pekerjaan per 15 Februari 2016

Page 27: Buletin PTPN 12 Edisi 13

27--buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

III -buletin ptpn12

Page 28: Buletin PTPN 12 Edisi 13

28-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

IV -buletin ptpn12

Biasa dalam pergantian ta-hun (2015 ke 2016) baik kalender atau tahun ang-garan terbersit suatu se-

mangat baru untuk mencapai target baru dari hasil rencana kerja tahun sebelumnya; semangat atau SPIRIT tersebut biasa disebut resolusi yang juga berarti tekad untuk berbuat le-bih baik dari pada waktu sebelumnya yang dirasa masih belum optimal.

Apakah yang lalu itu salah atau tidak betul? Yang penting bukanlah mencari kesalahan tetapi sema-ngat, tekad dan SPIRIT baru itulah yang paling penting seperti provo-kasi dalam judul diatas How low or high can you go?! yang merupakan tag iklan perusahaan rokok nasional terkemuka beberapa waktu yang lalu, suatu perspektif yang harus di-maknai dengan cerdas, karena How low atau high suatu target bisa dili-hat dari dua dimensi yang simultan positif. Contoh How low atau sejauh mana target minimal bisa dipakai un-tuk target rendahnya persentase biji gelap atau dark bean dalam mutu kakao edel (kakao mulia) atau mini-malisir target sera ngan hama penyakit yang merugikan tanaman dan lain-lain. Sebaliknya How high atau se-tinggi mungkin capaian suatu sasaran misalnya kwantum produksi, atau ka-dar karet kering, rendemen kopi atau Kwintal Tebu per hektar atau rende-men gula hablur dan lain-lain.

Untuk menjamin keberhasilan target atau harapan tersebut sangat dibutuhkan atau diperlukan suatu ke-mampuan profesional atau kompe-tensi (sengaja pakai garis tebal) yang harus sejak awal sudah disadari atau secara tidak disadari dimiliki oleh ja-jaran sumber daya manusia dalam korporasi sesuai dengan bidang masing- masing secara fungsional se-bagai salah satu faktor kunci.

Ada fenomena atau sekumpulan gejala yang ada dalam sebuah korpo-rasi konvensional (contoh dibidang perkebunan) yang melibatkan begitu banyak sumber daya manusia atau per-sonil yang terdiri dari bermacam keahli-

an atau kompetensi karena berlarutnya waktu tidak disadari terjadi kelebihan dan bahkan kekurangan personil yang dibutuhkan dalam kompetensi tertentu tetapi dihadapkan dengan jumlah per-sonil yang (sudah) banyak dan mere-ka hidup bersama dalam komunitas atau kluster di lokasi terpencil (remote area) misalnya unit usaha kebun; dalam situasi dan kondisi seperti ini dibutuh-kan suatu pemetaan atau mapping ter-hadap populasi dalam jajaran personil yang ada dengan pendekatan kebutu-han serta kompetensi yang diperlukan antara lain dengan rerangka sebagai berikut:

Dari rerangka hubungan atau relasi antara Kesadaran dan Kemam-puan atau Kompetensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Unconsious incompetence yaitu dicontohkan secara sederhana de-mikian, seseorang yang melamar pe-kerjaan dan ternyata yang ada masih lowongan yaitu Profesi Pengemudi

Kendaraan sebagai sopir poll peru-sahaan ekspedisi, sedangkan yang bersangkutan meskipun punya SIM

A menerima tugas tersebut tetapi secara tidak sadar bahwa di poll ter-dapat bermacam ragam jenis kend-araan baik kendaraan angkutan penumpang dan juga barang; dia tidak sadar bahwa mempunyai SIM A saja belum cukup karena tuntutan tugas yang serba cepat dan cermat membutuhkan selain ketrampilan tehnis aneka jenis kendaraan juga kompetensi yang lain seperti admi-nistrasi jasa antardan lain-lain. Oleh karena itu sehingga dia akhirnya sadar (conscious incompetence) dan membutuhkan SIM B serta pelatihan atau kursus supaya ma-hir serta cepat dan cermat dalam melaksanakan tugas ditempat yang baru dan makin lama dia makin sa-dar bahwa dia bilamana diberi tugas sudah merasa mampu atau mem-punyai kompetensi (conscious competence) dan oleh karena itu atas prestasinya dia diberi sejum-lah aneka tugas yang sejenis dan karena ketekunannya belajar dan pengalamannya maka dia men-

jadi professional yang multi tasking. Pada saat inilah dia sudah memasu-ki professional yang secara otomatis sangat mumpuni atau unconscious competence dan dalam unjuk ki-nerja akan selalu mencapai klasifi kasi ekselen.

Hal yang identik manakala meng-hadapi Commisioning/ Operasional PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) semua jajaran Sumber daya Manusia atau HUMAN CAPITAL baik di PT Perkebunan Nusantara XII maupun di PT IGG mau tidak mau, senang tidak senang dan suka tidak suka sudah harus SIAP atau Steady On.

Dengan SPIRIT bahwa Hari Esok harus lebih baik dari Hari Ini, mudah-mudahan dalam tahun 2016 yang baru kita awali akan mengatasi segala Hambatan, Tantangan, Ancaman dan Gangguan (HTAG) serta membuah-kan prestasi yang BERMAKNA bagi kemaslahatan kita semua.

Quote: Inspired to [email protected]/[email protected] (pensiunan PTPN XII)

How Low (High) Can You Go?!

Gambar 2. Hubungan kompetensi dan Kes-adaran akan Pembelajaran (Competence and Consiousness Relationship)

Gambar 1. Matrik Pembelajaran dan Kompetensi (Learning Matrix Consious Competence)

Page 29: Buletin PTPN 12 Edisi 13

29--buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

V -buletin ptpn12

Kunjungan Kerja Dewan Komisaris5-7 Februari 2016

Kebun Kalisat Jampit

Page 30: Buletin PTPN 12 Edisi 13

30-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

VI -buletin ptpn12

Kebun Blawan

Page 31: Buletin PTPN 12 Edisi 13

31--buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

VII -buletin ptpn12

Kebun Pancur Angkrek

Page 32: Buletin PTPN 12 Edisi 13

32-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

VII -buletin ptpn12

Kebun Kayumas