Sick Building Syndrome-libre

15
1 PENDAHULUAN Sick building syndrome (SBS) sudah dikenal sejak tahun 1970 saat terjadinya peningkatan pasien yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan gejala yang menyerupai alergi yang sumbernya sulit diketahui. Gejala tersebut berupa keluhan iritasi membran mukosa seperti pada mata, hidung, kulit, iritasi saluran napas atas, pusing dan lemas. Gejala gejala tersebut terjadi saat pasien menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam gedung dan gejala tersebut hilang saat mereka keluar dari gedung tersebut sehingga diambil kesimpulan bahwa gejala yang kemungkinan dapat berhubungan dengan pajanan tempat tertutup dapat dikatakan sebagai SBS. 1,2 Kedokteran okupasi tahun 1980 memperkenalkan konsep SBS sebagai masalah kesehatan akibat lingkungan kerja berhubungan dengan polusi udara, Indoor Air Quality (IAQ) dan buruknya ventilasi gedung perkantoran. World Health Organization (WHO) tahun 1984 melaporkan 30% gedung baru di seluruh dunia memberikan keluhan pada pekerjanya dihubungkan dengan IAQ. Di seluruh dunia 2,7 juta jiwa meninggal akibat polusi udara, 2,2 juta diantaranya akibat indoor air pollution atau polusi udara di dalam ruangan. Sebagian besar orang banyak menghabiskan waktunya di dalam ruangan. Diikuti semakin banyaknya pembangunan gedung tinggi dengan struktur yang lebih tertutup umumnya dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara serta pendingin buatan yang berfokus pada efisiensi energi serta kenyamanan yang meminimalisir pembuangan udara panas dan dingin yang membuat bangunan makin kedap udara. Sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui hubungan antara pajanan yang terjadi di dalam ruangan tertutup di dalam gedung dan kesehatan. Secara bersamaan terdapat berbagai macam jenis bahan material yang digunakan seperti mebel, pakaian, kain pelapis, pembersih, deterjen maupun bahan pengawet yang digabungkan dengan limbah yang dihasilkan bangunan itu sendiri seperti protein asing, debu dan gas. Hal tersebut menyebabkan kualitas udara yang makin buruk dalam ruangan. 3,4 Gejala SBS dapat serupa dengan kasus lainnya seperti alergi yang dapat terjadi akibat kontak dengan bahan alergen. 2 Penyakit lainnya seperti ketidaknyamanan pada tempat kerja, stres akibat kerja atau faktor psikososial lainnya juga mempunyai gejala serupa dengan SBS. Kunci dalam mendiagnosis SBS

description

lingkungan

Transcript of Sick Building Syndrome-libre

1 PENDAHULUAN Sick building syndrome (SBS) sudah dikenal sejak tahun 1970 saat terjadinya peningkatan pasien yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan gejala yang menyerupaialergiyangsumbernyasulitdiketahui.Gejalatersebutberupakeluhan iritasimembranmukosasepertipadamata,hidung,kulit,iritasisalurannapasatas, pusing dan lemas. Gejala gejala tersebut terjadi saat pasien menghabiskan sebagian besarwaktunyadidalamgedungdangejalatersebuthilangsaatmerekakeluardari gedung tersebut sehingga diambil kesimpulan bahwa gejala yang kemungkinan dapat berhubungan dengan pajanan tempat tertutup dapat dikatakan sebagai SBS.1,2 Kedokteranokupasitahun1980memperkenalkankonsepSBSsebagai masalahkesehatanakibatlingkungankerjaberhubungandenganpolusiudara,Indoor Air Quality (IAQ) dan buruknya ventilasi gedung perkantoran.World Health Organization(WHO)tahun1984melaporkan30%gedungbarudiseluruhdunia memberikankeluhanpadapekerjanyadihubungkandenganIAQ.Diseluruhdunia 2,7jutajiwameninggalakibatpolusiudara,2,2jutadiantaranyaakibatindoorair pollutionataupolusiudaradidalamruangan.Sebagianbesarorangbanyak menghabiskanwaktunyadidalamruangan.Diikutisemakinbanyaknya pembangunangedungtinggidenganstrukturyanglebihtertutupumumnya dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara serta pendingin buatanyang berfokus pada efisiensi energi serta kenyamanan yang meminimalisir pembuangan udara panas dan dinginyangmembuatbangunanmakinkedapudara.Sehinggamenjadisangat pentinguntukmengetahuihubunganantarapajananyangterjadididalamruangan tertutup di dalam gedung dan kesehatan. Secara bersamaan terdapat berbagai macam jenis bahan material yang digunakan seperti mebel, pakaian, kain pelapis, pembersih, deterjen maupun bahan pengawetyang digabungkan dengan limbahyang dihasilkan bangunan itu sendiri seperti protein asing, debu dan gas.Hal tersebutmenyebabkan kualitas udara yang makin buruk dalam ruangan.3,4 GejalaSBSdapatserupadengankasuslainnyasepertialergiyangdapat terjadiakibatkontakdenganbahanalergen.2Penyakitlainnyaseperti ketidaknyamananpadatempatkerja,stresakibatkerjaataufaktorpsikososial lainnya juga mempunyai gejala serupa dengan SBS. Kunci dalam mendiagnosis SBS 2 adalahgejalapadapasientersebutberkurangbahkanhilangsaatmeninggalkan ruangangedungtersebut.UntukmengidentifikasiSBSlainnyaadalahketika beberapa orang mengalami gejala serupa pada waktu tertentu.5 Pada tinjauan pustaka kaliiniakandijelaskanlebihlanjutmengenaigejaladandiagnosisSBSjuga penatalaksanaannya. DEFINISI Sick building syndrome ( SBS ) adalah nama yang diberikan kepada gedung gedungcacatkonstruksiyangdapatmenyebabkanpekerjamendapatmasalah kesehatansecaraakutyangterkaitdenganwaktuyangdihabiskandalamsuatu bangunan, tidak ada penyakit atau penyebab spesifikyangdapat diidentifikasi. Sick buildingsyndromeberhubungandengankombinasiberbagaisumbermaterialdan menyebabkangedungtersebutsakit.Bahankonstruksitersebutmenghasilkanlimbah partikel berbahayayang terakumulasi dan menyebabkan polusi udara. Usaha untukefisiensienergipadasebuahbangunandapatmengakibatkanaliranudara yangburuksehinggamenyebabkanmasalahkesehatan.Sebuahpenelitianyang membandingkangedungdenganpenyaringudarasentraldenganyangmempunyai ventilasitiapruanganparapekerjalebihseringterjadiSBSpadagedungdengan ventilasi sentral.6,7 Sick building syndrome terkadang dihubungkan dengan non-specific building-relatedsymptomstetapipenyebabutamadariorangyangterpajangejalainijuga disebabkankarenaventilasiyangkurangdanpajananzatkimiadaribangunan tersebut.Sickbuildingsyndromedapatdibedakandenganbuildingrelatedillness. Perbedaanpadabuildingrelatedillness pekerjamenunjukkangejalapenyakityang dapatdidiagnosis dan berhubunganlangsung dengan pencemarangedungmelalui udara.Saatiniparapenelitijugabelummenemukankadarpolutanyangdapat menyebabkangangguankesehatandansulitpulauntukmenentukanratarataventilasiyangdiperlukan.DahuluSBSdihubungkandenganpekerjaanyang menggunakan mesin yang dikenal sebagai work-related hazards tetapi saat ini terjadi pulapeningkatangejaladalamjumlahhari,stres,penurunanproduktifitasdan ketidakpuasanatas hasil kerja pada para pekerja yang bekerja di perkantoran, rumah 3 sakit,sekolahyangberhubungandenganSBS.PenyebabpastiSBSbelumjelas diketahui sumbernya tetapi diyakinidisebabkandari berbagai sumber yang saling berhubunganmenjadimatarantaiyangmenyebabkanmasalahpadabangunan tersebutcontohnyatidakhanyamasalahventilasiyangdapatmenyebabkan penyebaranbahan berbahaya di bangunan tersebut. Pengaturan suhu di ruangan juga dapatmengakibatkankondensasisehinggamenghasilkanbakteridanjamurdi bangunan tersebut.5,7,8 Menurut Environmental Protection Agency (EPA) kumpulan gejala ini timbul berkaitandenganwaktuyangdihabiskanseseorangdalamsebuahbangunan, namungejalanyatidakspesifikdanpenyebabnyabelumbisateridentifikasi. NationalInstituteofOccupationalSafetyandHealth(NIOSH)menyebutkan52% penyakitpernapasanyangberkaitandenganSBSmerupakanakibatburuknya ventilasigedungdankinerjapengatursuhuruanganyangjarangdibersihkan.Pada penelitian Occupational Safety and Health Act (OSHA) didapatkan penyebab polusi udaradalamgedung52%akibatventilasiyangtidakadekuat,7%akibatalatalat kerjaataupun bahan bahan kerja dalam gedung, 11% polusi dari luar gedung, 5% mikroorganisme,3%bahanbangunanataualatkantordan12%tidakdiketahui penyebabnya.9,10 TigahipotesisuntukmenjelaskangejalaSBSantaralainhipotesiskimia bahwa volatile organic compounds (VOC) yang berasal dari perabot, karpet, cat serta debu,karbonmonoksidaatauformaldehidyangterkandungdalampewangiruangan dapatmenginduksiresponsreseptoriritasiterutamapadamatadanhidung.Iritasi saluran napas menyebabkan asma dan rinitis melalui interaksi radikal bebas sehingga terjadi pengeluaran histamin, degradasi sel mast dan pengeluaran mediator inflamasi menyebabkanbronkokonstriksi.Pergerakansiliamenjadilambatsehinggatidak dapatmembersihkansalurannapas,peningkatanproduksilendirakibatiritasioleh bahanpencemar,rusaknyaselpembunuhbakteridisalurannapas,membengkaknya saluran napas dan merangsang pertumbuhan sel. Akibatnya terjadi kesulitan bernapas sehingga bakteri atau mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dan memudahkan terjadinyainfeksisalurannapas.Hipotesiskeduaadalahhipotesisbioaerosolyang ditunjukkan pada sebuah penelitian cross sectional bahwa individu yang mempunyai riwayatatopiakanmemberikanreaksiterhadapVOCkonsentrasirendah 4 dibandingkanindividutanpaatopi.Hipotesisketigaialahfaktorpejamu,yaitu kerentanan individu akan mempengaruhi timbulnya gejala.11

MANIFESTASI KLINIS UntukmendeteksigejalaSBSdapatdilihatdarigejalayangtimbuldan memberatketikaseseorangadadidalamgedungtersebutdanhilangatau berkurangketikameninggalkangedungtersebut.Tidakadakejelasanmengenai siapasajayangdapatmenderitaSBStetapibeberapafaktorrisikosepertijenis kelamin,usiadanfaktorpsikososialmempunyaiperananpadaSBS.2,5,7Banyak penelitianmenunjukkanbahwajeniskelaminperempuanmerupakanfaktorrisiko yangpentingpadagejalaSBS.Pekerjaperempuandilaporkanlebihsering mengeluhkangejalaSBSdibandingkanlakilaki.12Menuruthasilpenelitian Brascheditemukanperbedaanpadajeniskelaminberdasarkanvariablekarakteristik kerjadanergonomitempatkerja.BeberapakasusmenunjukkanperempuanmempunyaiprevalensiyangtinggiterhadapSBS.Braschemenyebutkandari penelitiannyabahwapadavariabelsepertiriwayatpenyakitalergi,sistem pengaturanudara,jendelayangterkunci,pencahayaanalami,kualitasperangkat lunakdanlainnyadidapatkanantaralakilakidanperempuanmempunyai kecenderunganyangsamaakanpengaruhSBS.Daripenelitiandisebutkanbahwa tidakdapatdijelaskanperbedaanprevalensiSBSberdasarjeniskelamin,perbedaan kondisikerja,karakterisktikkerjadanjugafaktordemografisertafaktor psikososialpadaumumnya.Padapenelitaninidiambilkesimpulanbahwajenis pekerjaandanfaktoryangberhubungandenganpekerjaandanlingkungankerja dalamruanganmerupakanfaktorrisikoyangmemungkinkansebagaipatogenesis darigejalaSBSyangditunjukkandalamgambar1.13 Konseplingkungankantor terbagi 2yaitu lingkunganfisis terdiri darifaktor-faktorfisis, kimia dan lingkungan sosialterdiridarifaktororganisasi,aturandannorma;keduanyaberpengaruhpada kesehatanmanusia.Lingkungankantormerupakankombinasiantarapenerangan, suhu, kelembaban, kualitas udara dan tata ruang.Hubungan antara pekerja dengan lingkungankantordapatmenimbulkankeluhanfisis(objektif)danmental (subjektif).Sickbuildingsyndromedisebabkanmultifaktortermasukfaktorfisik, 5 kimia, biologis dan fisiologis. Jika faktortersebutterpelihara baik maka lingkungan kantor menjadi tempat yang nyaman dan sehat untuk bekerja.8 Gambar. 1. Model patogenesis SBS Dikutip dari (13) Secaraumumdipercayaibahwariwayatatopiberhubungandengan buruknyalingkungandidalamruangan.Diagnosisatopidibuatberdasarkanhasil prick test yang positif pada beberapa alergenyang merupakan faktor risiko terhadap palingtidaksatugejalaSBS.14 Aspekindividusebaiknyadipertimbangkanuntuk kemungkinanindividuyangrentanterhadappajananstreslingkungandan merupakanalatyangbergunadalammendiagnosisgejalaSBSpadaindividu tersebut.HubunganantaraSBSdanciriciriindividudiukurdenganskala personalitasKarolinska(KSP).PenelitianolehRunesonmenunjukkanhubungan KSPdengandengangejalaSBSlebihterlihatpadasubjekperempuanpada penelitiantersebutdandidapatkanhubunganantaraKSPdenganskorperubahan gejala selama periode 9 tahun. Skor perubahan gejala pada penelitian tersebut terdiri darigejalapadamata,hidung,tenggorok,kulitdansakitkepala,jugakelelahan denganskorterdiridari016.Penelitianinimenggambarkanbahwapengukuran personalitasindividumempunyainilailebihuntukmengetahuikerentananakibat stres lingkungan.15Karakteristik fisis dan somatik Gedung yang sakit Keadaan lingkungan dan ruangan Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan Keluhan SBS 6 Riwayat penyakit sekarang penting untuk diketahui untuk menentukan bahwa gejalabukandisebabkankondisiyangsudahadasebelumnya.Kondisisepertiasma danatopikulitmaupunalergilainnyacenderungdapatdiperburukketikaterjadi pajananjugadapattimbuldisebabkankarenaalergenyangadadiudaradalam ruangan.16PenelitianpadapasienSBSdiSwediamenunjukkanbahwagejalanya sering menjadi kronik dan pajanan baru dapat memperburuk gejalayang sudah ada.2 PadapenelitianyangdilakukanolehBurge dikutipdari8 pekerjayangdilaporkan mengalamiSBSmempunyaigejalagejalasepertiletargi57%,iritasimukosa, tenggorokan kering atau hidung tersumbat 46% dan sakit kepala 43%. Gejala SBSyang paling banyak didapat adalah iritasi pada membran mukosa sepertipadamata,hidungdanmulut.Padabeberapakasusgejalamakinmemberat sehingga pekerja tidak lagi dapat menggunakan lensa kontak dan gejala hidung yang tersumbat.Merekajugamengeluhgejalarinitisberatyanghanyahilangketika merekameninggalkangedungatautempatkerja.Umumnyasumberpenyebab maupunsumberalergentidakjelasdiketahui.Gejalatersebuthilangpadasaat merekajauhdaritempatkerjauntukwaktuyangsingkatmaupunlamasepertisaat akhirmingguatauliburanpanjang.8 Gejaladapatpuladitimbulkanolehbermacam alergenyangadaditempatkerjasepertidebu,tungaudanjamur.Gejalainisering menyebabkanrinitisalergidanasmabronkial.Mikroorganismesepertijamurdan bermacam tipe bakteri dapat mengkontaminasi sistem pendingin atau pemanas udara sentraldandapatmenyebabkanpneumonitishipersensitivitasdanhumidifierfever. Pneumonitis hipersentivitas menyebabkan inflamasi di alveoli dan bronkiolus akibat dariresponsimunterhadaporganismetersebut.Pajanandalamwaktulamadapat menyebabkanfibrosisparu.Humidifierfevermenyebabkangejalademam,nyeri sendidannyeriotot.Seringterjadipadamusimdingindanhilangketikaorang tersebut tidak terpajan organisme tersebut kembali.8 Gejalapadakulitsepertikemerahanataukering,gataldankulitterbakar sering dilaporkan pada SBS. Gejala pada kulit tersebut sering dilaporkan terjadi pada gedungdengankelembabanyangrendah,temperatursuhuyangrendah.5,17 Gejala yang sering terjadi pada sistem saraf pusat adalah sakit kepala,rasa berat di kepala, mual,sulitberkonsentrasi,pusingdanmudahlelahdikenaldengangeneral symptoms by Glas.16Gejalagejala ini dihubungkandengan gedungyang memiliki 7 zatkimiakonsentrasitinggisepertirumahsakit,klinikataufarmasi.Dapatjuga disebabkankarenaalatalatpembersih,cat,ataupenyemprotserangga.Pada beberapa kasus dapat disebabkan karena keracunan karbonmonoksida kadarrendah akibatburuknyasistemventilasiudaraataukelainankonstruksidarigedung.8Konsentrasitinggidarizatsepertiradon,COdanCO2jugadapatmempengaruhi sistem saraf pusat.Ventilasi udara harus lebih baik ketikamanusia itu sendiriyang menyebabkan polusikarenaCO2dikeluarkan oleh manusia .7 MasalahdalammendiagnosisSBSmengalamikesulitaansaat menghubungkangejaladengansumberpajanandisaattidaksemuafaktoryang menyebabkangejaladapatseluruhnyadiketahuisehinggasulitmenentukan pemicunya.Padabeberapakeadaanorangyangterpajantidakmengalamigejala sehingga membuatdiagnosis SBSsulit karena tidak mempunyai gejala dan keluhanyangsama.5,17 BrauermenyebutkanbahwapenyebabSBSbukankarenapajanan yangterdapatpadagedungtersebutmelainkankarenapenyebabpsikosomatisatau kondisipenyakityangsudahadasebelumnya.18 BellmenyebutkanbahwaSBS kemungkinanmerupakan suatu kelainan psikiatri atau kelainanstres pasca trauma.19

Sebuah penelitian di Swedia oleh Glas mengikutsertakan 79 pekerja perempuan yang bertujuanuntukmengklarifikasikomponenkimiapenyebabSBS.Peneliti menggunakantigajeniszatpenghisap(CarbopackB,Chromosorb106danTenax TA)padaparapekerjadengandantanpaSBSuntukmengetahuibagaimanacara merekadapatterpajanzatkimia.Penelitiantersebutmenunjukkanbahwawalaupun tidakdiketahuipajananzatkimiapadaparapekerjatetapimasihterdapat kemungkinancarauntukmembedakandanmembandingkanbahanpajanantersebut dari alat penghisap. Penelitian ini merupakan penelitian terbaru dalam menggunakan zatkimiauntukmengetahuipenyebabSBS.5MetodepengukuranSBSdapatdilihat padatable1dibawah.20 PekerjadenganSBSlebihsensitfterhadapstimuli dibandingkandenganpekerjatanpaSBS.Keluhanwheezingdanataudadatertekan memerlukanpemeriksaanlebihlanjutdenganpeakflowmeteratauspirometri sebelumdansesudahkerja.Jikahasilpemeriksaantidakditemukankelainanmaka tidak terdapat penyakit 8 Tabel 1. Metode penilaian efek pada SBS Efek Metode GejalaWawancara Iritasi hidung, kemerahanNasal lavage Acoustic rhinometry Anterior and posterior rhinomanometry Iritasi mataConjunctival photography Tear film break-up time Reaktivitas bronkusPeak flow meter Spirometri Uji metakolin Sistem saraf pusatTes neurofisiologik Pemeriksaan vestibular Respons imunologiPengukuran IgE spesifik Dikutip dari (20) FAKTOR RISIKO SICK BUILDING SYNDROME Darihasilpenelitianterbuktibahwaterdapatfaktorindividudanciri-ciri kepribadian tertentuyang meningkatkan risikoSBS. Perempuan telah terbukti lebih seringmenderitaSBSdaripadalakilakiyangmenurutNorbckkemungkinan akibat lingkungan kantor, tugas kerja dan kepribadian yang berbeda antara laki laki danperempuandanpulakarenabebankerjaperempuandirumahlebihtinggi.Glas dalampenelitiannyamenemukanbahwaperempuanlebihrentanterhadapgejala tertentu seperti penyakit pernapasan dan masalah kulit. Bell juga menunjukkan dalam penelitiannyabahwaperempuanlebihrentanterhadapSBSkarenarasio estrogen/progesteronyanglebihtinggi.Dalampenelitiannyamerekamenyatakan bahwa tingkat estrogen/progesteron memainkan peran penting dalam sensitisasi saraf akibatkontak yang terlalu lama dan berulang-ulang terhadap rangsangan luar seperti obat-obatan,bahankimiadanlainnyasebagaistresorkesehatan.Halinidapat mempengaruhiotakdanmenyebabkankerusakansarafyangjugadapat mempengaruhibaiksistemendokrindanfungsikekebalantubuhsertajugadapat mempengaruhipsikispenderitaSBS.BeberapapenelitisepertiSeppnendanFisk menyatakan bahwa usia merupakan faktor risiko untuk SBS.2,5,17 Orang yang telah didiagnosis dengan penyakit atopi baik alergi ataupun asma lebihrentanuntukdipengaruhiolehSBS.Kondisimerekamasihdapatdiperburuk 9 akibat pajanan bahanbahan berbahaya dalam gedung. Penelitian telah menunjukkan bahwa asma adalah penyebab utama ketidakhadiran kalangan anak-anak usia sekolah dananak-anakdifasilitaspenitipananaksertamenjadimasalahkesehatanutamadi antaragurudanpekerjalainnyayangbekerjadilingkungansekolah.Sebuahstudi pada171pekerjaperempuanditemukanbahwakecemasan,kemarahan,kesedihan, depresi,kesadarandiridankepercayaandiriyangrendahmemilikidampakpada kesehatanperempuanditempatkerjadanternyatadipengaruhiolehventilasidi sebuah gedung.2,17 Perangkat pengatur suhu udara panas dan dingin yang tidak berfungsi dengan baikatausalahpemasangandapatmenghasilkankarbonmonoksidapadatingkat yangberbahayabegitujuganitrogendioksidadansulfurdioksida.Polutantersebut dapatmenyebabkangejalasepertisakitkepala,pusingdankelelahan.Penelitian menunjukkanbahwasuhuruangandiatas22Ctidakhanyamenyebabkangejala seperti kelelahan dan sakit kepala tetapi juga meningkatkan iritasi mukosa. Menurut Seppnen danFisksuhu ruanganyang tinggi terbukti meningkatkanfrekuensi SBS. Penelitianmenunjukkanbahwagejalasepertisakitkepaladankelelahanserta berkurangnya kemampuan untuk berpikirterjadi ketika suhu antara 20-26 C dengan kelembaban 40-60%.2,6,7,17

Polusiudarabiologisdapatberupahasildarikonstruksibangunanyang buruk,kebocoranairatauventilasiyangtidakmemadai.Polusiudarabiologis diketahui dapat menyebabkan infeksi, penyakit hipersensitivitas dan toksikosis. Debu tungaumembutuhkankelembabandiudaradiatas55%untukbertahanhidup sehingga gejala akibat debu tungaucenderung lebih seringterjadi padaorang-orang yang menghabiskan waktu di kamar dengan tingkat kelembabantinggi. Polusi udara kimiasepertiradonataukarbonmonoksidasangatberacuntetapisulitdideteksi karena tidak berbau. Penelitianmenunjukkan bahwa pajanan jamur dalam bangunan menyebabkanmasalahpernapasanterutamaasma.Parapenelitimasihbelum memahamimasalahtersebuttetapikemungkinandisebabkankarenajamurberisi beberapamolekulbiologisaktifyangdapatmenyebabkanresponsinflamasipada manusia dan mengakibatkan alergisehingga terjadi peningkatanmorbiditas.2,3,6, VolatileOrganicCompoundsadalahgas-gasyangdilepaskandaribahan padat,cairan dan gasyang ditemukan di rumah atau di gedung-gedung.Gasgas ini 10 dapatmerupakanhasildaripembersihrumahtanggabiasa,cat,thinner,mesin fotokopi,printer,lem,spidoldanlainsebagainya.Penelitianmenunjukkanbahwa aerosolbioruangan,debudanpartikeludaralainmeningkatkanSBS.Penelitian terbaru di kalangan pekerja kantor menunjukkan bahwa pajanan debu kertas dan asap dariprinterdanmesinfotokopimeningkatkanrisikoSBS.Melaluisistemventilasi asapdanpartikelberbahayalainnyadariluarjugadapatmenyebardan mempengaruhiorang-orangdalambangunan.Dahuluformaldehidadigunakan sebagaiisolasidalambangunantetapijugadapatditemukandibahansepertikayu lapispanel,perekatuntukkarpet,dalamprodukkimiarumahtanggaseperti pembersih, deterjen, parfum, sabun dan lainnya.Formaldehidamenjadi iritanutama bagi manusia dan juga dapat menjadi salah satu penyebab SBS.2,5,7,17 Debuphthalatesdalamruanganjugadapatmenyebabkanasmadanalergi, khususnyapadaanak.Beberapapenelitianpadahewantelahmenunjukkanbahwa formaldehidvolatile,beberapapestisidadanpelaruttoluenadapatmensensitisasi saraf.Sensitisasiadalahketikaresponspadapejamumenjadilebihkuatkarena terjadi pajananyang berkepanjangan dan berulang terhadap stresor kesehatan seperti bahan kimia seperti formalin. Karena dapat mempengaruhi otak, mengganggu mood, perilaku,endokrindanfungsikekebalantubuh.Logamberatsepertitimbaldapat ditemukandalamcatyangdigunakanpada1940-an.Meskipuntelahdilarangsejak tahun1978masihdapatditemukandicatataupipadibangunantua.Timbaljika tertelan dapatmenyebabkan keracunan timbal.Logammerkuri digunakan dalamcat lateksdalamruangandanmenghirupuapyangdapatmenyebabkanmasalah kesehatan yang serius.2,7 Ketikabangunantidakmemilikifungsidansistemventilasiyangterencana dapatmenciptakankantongpenumpukanpolutan.Polutantidakbisakeluardari gedungakibatpertukarandanpengaliranudarayangtidakbaik.Penelitianjuga menunjukkanbahwapadabangunandengankondisiudarayangburukdengan tingkatventilasikurangdari10literperdetikperorangdapatmenyebabkangejala SBSpadaparapekerja.PenelitianSeppnendanFisktelahmenunjukkanbahwa padabangunanyangmemilikialatpengatursuhuruanganprevalensigejalaSBS meningkatsebesar30-200%dibandingkandengangedungyangberventilasi alami.2,6,7

11 Penelitian menunjukkan pada kelembaban udara rendahmaupun kelembaban udaratinggidapatmenyebabkanSBS.Kelembabanudararendahsebagianbesar diketahuimenyebabkanpernapasanbagianatas,gejalakulitdanmata.Kelembaban udaraterlalutinggitidakakanlangsungmenimbulkangejalatetapisecaratidak langsungmeningkatkanpertumbuhanmikroorgaismekarenaairkondensasi. Kelembabandiatas50%jugamenyebabkanpeningkatankadardebutungaudan meningkatkangejalaalergi.KelembabankarenakebocoranairdanmempunyaikelembabanyangtinggidapatmenyebabkanVOCsehinggadapatmenyebabkan pertumbuhanmikroorganismeberupabakteriataujamur.2,6,7 Sumberpolusiruangan dapat terlihat pada gambar 2.21 Gambar 2. Sumber polusi udara dalam ruangan Dikutip dari (21) abatement Asap panas dari luar trends Hidrokarbon, spora jamur Sumber polusi udara dalam ruangan Aktivitas pribadi Bahan bangunan merokokBahan kimia rumahtangga memasak Cat dinding , lukisan Karpet, tirai, cat atau pelapis formaldehida Gas radon infiltrasi Binatang peliharaan tanaman Bulu binatang 12 TATALAKSANA SICK BUILDING SYNDROME UpayaupayayangdapatdilakukanuntukmengatasiSBSiniantaralain denganmenilaidanmemperbaikidesainbangunan. Sebuahbangunanyangbaik harus memenuhi standar minimum sistem ventilasi dan pengaturan udara yang terdiri daritigakomponenyaitupenghangatataupendinginruangan,ventilasidan memperbanyakruangterbukadidalamgedungbangunan.Menghilangkanatau memodifikasisumberpolusidapatdilakukandenganmelarangparapekerjakantor untukmerokokdidalamruanganataudenganmenyediakanruangankhususyang berventilasiuntukareamerokok.Termasukdidalamnyamenggunakanpembersih udara yang dapat menyaring udara kotor menjadi udara bersih.2,3,8,12 EdukasidankomunikasimengenaiSBSmerupakanhalyangpalingpenting yang perlu dimilikioleh para pekerja.Ketika seseorangmelihat adayang tidak baik denganruangansepertiditemukanatapataupipaventilasiyangbocormaka seseorangtersebutwajibuntuksegeramelaporkankebagianpemeliharaan bangunanuntuksegeraditindaklanjuti.Parapekerjajugadapatdiedukasidengan caramemanfaatkanwaktuistirahatsebaikmungkindengankeluardariruangan, sekedarberjalanjalanataumenghirupudaradiluar.Lajuventilasidalamgedung sebaiknyatidaklebihdari10-15L/detik/orang.Pemeliharaansistemperangkat pengaturan udara secara rutin dengan membersihkan dan mengganti penyaring secara berkaladapatmemberikanventilasiyangbaikdankenyamananbekerjaserts lingkungan yang sehat.2,3,8,12 13 KESIMPULAN 1.Sickbuildingsyndromemerupakansuatukumpulangejalayangterjadisecara akut pada pekerja yang bekerja disebuah gedung berupa keluhan iritasi membran mukosasepertipadamata,hidung,kulit,iritasisalurannapasatas,pusingdan lemas.2.Gejala SBSdisebabkan karenaventilasiyang kurang dan pajananzat kimia dari suatubangunanterjadisaatpasienmenghabiskansebagianbesarwaktunyadi dalamsuatubangunandangejalatersebuthilangsaatmerekakeluardari bangunan tersebut. 3.TatalaksanaSBSdenganmemperbaikidesainbangunan,menghilangkanatau memodifikasi sumber polusi dan edukasi serta komunikasi yang baik antara para pekerja. 14 DAFTAR PUSTAKA 1.SahlbergB.Indoorenvironmentindwellingsandsickbuildingsyndrome (SBS):longitudinalstudies.ActaUniversitatisUpsaliensis.Digital ComprehensiveSummariesofUppsalaDissertationsfromtheFacultyof Medicine 2012;783: 63-9 2.Norbck D. An update on sick building syndrome. J Allergy & Clin Immunol 2009; 9(1):55-9. 3.Heimlich JE. Sick building syndrome.The Invisible Environment Fact Sheet Series2008;10:10-14. 4.UtamiET.Hubunganantarakualitasudarapadaruanganber-acsentraldan sickbuildingsyndromedikantorTelkomDivreIVJateng-DIY.Tesis DIY:UNNES:2005. 5.GlasB,StenbergB,StenlundH,SunessonAL.Anovelapproachto evaluationofabsorbentsforsamplingindoorvolatileorganiccompounds associated with symptom reports. J Environ Monit 2008;10:1297-1303. 6.HeimlichJE.SickBuildingSyndrome,OhioStateUniversityFactSheet. [Online].2007.[cited13/11/13];Availablefrom:URL: http://ohioline.osu.edu/cd-fact/pdf/0194.pdf7.Seppnen OA, Fisk WJ. Summary of human responses to ventilation.Indoor Air 2004;14:102-18. 8.LylesBW, GreveKW,Baure RM, Ware MR, Schramke CJ, Crouch J, et al. Sick Building Syndrome. Southern Med J 1991;84(1):67-78. 9.U.SEnvironmentalprotectionagency.Indoorairfactsno.4(revised):sick building syndrome (SBS) [online].2009 [cited 2013 nov 14]; Available from: URL: http://www.epa.gov/cgbin/epaprintonly.cgi 10. MenziesD,BourbeauJ.Buildingrelatedillnesses.NEnglJMed 1997;337:1524-31. 11. YuliantiD,IkhsanM,WiyonoWH.Sickbuildingsyndrome.CermDun Kedokteran 2012;39(1):189-94 12. StenbergB,WallS.Whydowomenreport'sickbuildingsymptoms'more often than men?. Soc Sci Med 1995;40(4):491-502.13. BrascheS,BullingerM,MorfeldM,GebhardtHJ,BischofW.Whydo women suffer from sick building syndrome more often than men?. subjective higher sensitivity versus objective causes. Indoor Air 2001;11:21722.14. Muzi G, dell'Omo M, Abbritti G, Accattoli P, Fiore MC, Gabrielli AR, et al. Objectiveassessmentofocularandrespiratoryalterationsinemployeesina sick building. Am J Ind Med1998;34(1):79-88.15. Runeson R, Norback D, Klinteberg B, Edling C. The influence of personality, measuredbytheKarolinskaScalesofPersonality(KSP),onsymptoms among subjects in suspected sick buildings. Indoor Air 2004;14(6):394-404.16.SaloP,SeverM,ZeldinD.Indoorallergensinschoolanddaycare environments. J Allergy & Clin Immunol 2009;124(2):185-94. 17.GlasB.Methodologicalaspectsofunspecificbuildingrelatedsymptoms research. J Environ Monit 2008;12:128- 36. 15 18.BrauerC,MikkelsenS.Theinfluenceofindividualandcontextual psychosocialworkfactorsontheperceptionoftheindoorenvironmentat work: a multilevel analysis. Int Arch Occ Envir Health 2010;83(6):639-51. 19.Bell I, Baldwin C, Russek L, Schwartz G, Hardin E. Early life stres, negative paternalrelationships,andchemicalintoleranceinmiddleagedwomen: supportforaneuralsensitizationmodel.JWomensHealth1998;7(9):1135-49. 20. AditamaTY,AndariniSL.Sickbuildingsyndrome.MedJIndones 2002;11:124-31. 21. Ooi PL, Goh KT. Sick building syndrome: an emerging stres-related disorder. Int J Epidemiol 1997;26:1243-9.