SIBI Buletin_Oktober 2013

6
1 BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Oktober 2013 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan Ringkasan Berdasarkan data sampai dengan tanggal 28 September 2013, ada sebanyak 275 kasus ISPA berat yang teridentifikasi oleh sistem surveilans ISPA berat dengan proporsi positif influenza sebesar 11% (N = 30 kasus). I. Pendahuluan Kegiatan surveilans ini merupakan kegiatan surveilans epidemiologi dan virologi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) berat yang dilaksanakan di enam rumah sakit di enam provinsi di Indonesia. Kegiatan SIBI ini bertujuan untuk mendapatkan informasi epidemiologi dan virologi ISPA Berat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengendalian penyakit baik dalam kondisi rutin dan pandemi. Rumah sakit sentinel SIBI tersebut adalah: 1. RSUD Wonosari, DI Yogyakarta 4. RSUD Deli Serdang, Sumatera Utara 2. RS Kanujoso, Kalimantan Timur 5. RSUD dr. M.Haulussy, Maluku 3. RSUD Bitung, Sulawesi Utara 6. RS Provinsi NTB, Mataram, Nusa Tenggara Barat Definisi kasus ISPA Berat Demam ≥ 38 C° atau riwayat demam; dan disertai dengan semua gejala atau kondisi dibawah ini: Batuk; Tidak lebih dari 7 hari sejak timbul gejala; Memerlukan perawatan rumah sakit; Tidak lebih dari 48 jam sejak dirawat di rumah sakit. Laboratorium: Uji real time RT-PCR dilakukan terhadap semua spesimen di Laboratorium Nasional Balitbangkes Jakarta. Spesimen diuji untuk influenza A dan influenza B. Untuk influenza A, akan dilakukan juga uji subtipe virus. Isolasi virus dilakukan untuk semua spesimen yang positif influenza. II. Hasil Analisa Data Kegiatan SIBI (sampai tanggal 28 Sept 2013) Dari 275 kasus ISPA berat, 56% adalah laki-laki dan 44% adalah perempuan. Penderita ISPA berat mayoritas adalah anak usia 1 - 4 tahun (41%). Sedangkan dari 30 kasus yang ditemukan positif influenza, proporsi laki-laki sebesar 53% dan perempuan 47%. Kasus positif Influenza (N= 30 kasus) mayoritas ditemukan pada kelompok umur 1 – 4 tahun (50%).

description

SIBI Buletin_Oktober 2013

Transcript of SIBI Buletin_Oktober 2013

  • 1

    BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Oktober 2013

    Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

    Ringkasan

    Berdasarkan data sampai dengan tanggal 28 September 2013, ada sebanyak 275 kasus ISPA berat

    yang teridentifikasi oleh sistem surveilans ISPA berat dengan proporsi positif influenza sebesar 11%

    (N = 30 kasus).

    I. Pendahuluan

    Kegiatan surveilans ini merupakan kegiatan surveilans epidemiologi dan virologi infeksi saluran

    pernafasan akut (ISPA) berat yang dilaksanakan di enam rumah sakit di enam provinsi di

    Indonesia. Kegiatan SIBI ini bertujuan untuk mendapatkan informasi epidemiologi dan virologi

    ISPA Berat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengendalian penyakit baik dalam

    kondisi rutin dan pandemi.

    Rumah sakit sentinel SIBI tersebut adalah:

    1. RSUD Wonosari, DI Yogyakarta 4. RSUD Deli Serdang, Sumatera Utara

    2. RS Kanujoso, Kalimantan Timur 5. RSUD dr. M.Haulussy, Maluku

    3. RSUD Bitung, Sulawesi Utara 6. RS Provinsi NTB, Mataram, Nusa Tenggara Barat

    Definisi kasus ISPA Berat

    Demam 38 C atau riwayat demam; dan disertai dengan semua gejala atau kondisi dibawah ini: Batuk; Tidak lebih dari 7 hari sejak timbul gejala; Memerlukan perawatan rumah sakit; Tidak lebih dari 48 jam sejak dirawat di rumah sakit.

    Laboratorium: Uji real time RT-PCR dilakukan terhadap semua spesimen di Laboratorium Nasional

    Balitbangkes Jakarta. Spesimen diuji untuk influenza A dan influenza B. Untuk influenza A, akan

    dilakukan juga uji subtipe virus. Isolasi virus dilakukan untuk semua spesimen yang positif influenza.

    II. Hasil Analisa Data Kegiatan SIBI (sampai tanggal 28 Sept 2013)

    Dari 275 kasus ISPA berat, 56% adalah laki-laki dan 44% adalah perempuan. Penderita ISPA berat

    mayoritas adalah anak usia 1 - 4 tahun (41%). Sedangkan dari 30 kasus yang ditemukan positif

    influenza, proporsi laki-laki sebesar 53% dan perempuan 47%. Kasus positif Influenza (N= 30 kasus)

    mayoritas ditemukan pada kelompok umur 1 4 tahun (50%).

  • 2

    Tabel 1. Proporsi kasus ISPA berat berdasarkan gejala saat masuk

    ISPA Berat (N=275) n (%) Positif Influenza (N=30) n (%)

    Berdasarkan Kelompok Umur

    < 1 tahun 55 (20) 3 (10)

    1 4 tahun 113 (41) 15 (50)

    5 14 tahun 45 (16) 4 (13)

    15 49 tahun 37 (14) 5 (17)

    50 64 tahun 19 (7) 3 (10)

    >65 tahun 6 (2) 0 (0)

    Gejala saat masuk*

    Riwayat panas 269 (98) 30 (100)

    Batuk 273 (99) 30 (100)

    Sakit tenggorokan 111 (40) 17 (57)

    Sesak napas 137 (50) 11 (37)

    Muntah 133 (48) 14 (47)

    Nyeri dada pleuritik 79 (29) 8 (27)

    Auskultasi 97 (35) 11 (37)

    Diare 50 (18) 4 (13)

    Gejala MTBS untuk anak di bawah 5 tahun*

    Tarikan dinding dada 42 (15) 1 (3)

    Tidak bisa minum 14 (5) 0 (0)

    Kejang 33 (12) 6 (20)

    Stridor 14 (5) 2 (7)

    Kesadaran menurun 2 (1) 0 (0)

    *Satu pasien bisa memiliki > 1 gejala

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas proporsi kasus ISPA Berat terdapat pada kelompok

    umur 1 4 tahun (41%). Mayoritas kasus positif influenza juga ditemukan pada kelompok umur 1-4

    tahun (50%). Berdasarkan gejala saat masuk, sesuai dengan kriteria definisi kasus ISPA Berat, mayoritas

    penderita ISPA berat memiliki riwayat panas (98%) dan batuk (99%). Untuk kasus ISPA Berat di bawah 5

    tahun, gejala MTBS yang paling banyak ditemukan secara umum adalah adanya tarikan dinding dada

    (15%). Sedangkan untuk kasus positif influenza pada anak di bawah 5 tahun, gejala MTBS yang banyak

    dilaporkan adalah kejang (20%).

  • 3

    Tabel 2. Proporsi kasus ISPA berat berdasarkan riwayat medis

    Riwayat medis* ISPA Berat (N=275) n (%) Positif Influenza (N=30) n (%)

    Perokok 19 (7) 2 (7)

    Asma 29 (11) 1 (3)

    Penyakit kardiovaskular 3 (1) 0 (0)

    Kelainan neurologis 3 (1) 0 (0)

    *Satu pasien bisa memiliki > 1 riwayat medis

    Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa 11% penderita kasus ISPA Berat memiliki riwayat asma dan

    7% merupakan perokok. Sedangkan untuk kasus positif influenza, 7% merupakan perokok dan 3%

    memiliki riwayat asma.

    Tabel 3. Jumlah Kasus ISPA Berat dan hasil laboratorium per rumah sakit sentinel

    Rumah Sakit

    Total Kasus ISPA Berat

    Total Kasus ISPA Berat

    dengan Spesimen

    Positif Flu B

    Positif Flu A

    A (H1N1

    pdm09)

    A (H3N2)

    Negatif Pending

    RSUD Wonosari 43 40 2 2 1 1 34 2

    RS Kanujoso 82 80 5 13 6 7 52 10

    RSUD Bitung 44 36 1 0 0 0 32 3

    RSUD Deli Serdang 41 38 4 0 0 0 34 0

    RSU Prov NTB 33 32 0 2 1 1 30 0

    RSUD dr. M. Haulussy 32 31 0 1 1 0 30 0

    Total 275 257 12 18 9 9 212 15

    Sampai dengan 4 Oktober 2013, total kasus ISPA Berat dan kasus positif influenza paling banyak

    ditemukan di RS Kanujoso. Sedangkan kasus ISPA Berat dan kasus positif influenza paling sedikit

    ditemukan di RSUD Haulussy.

  • 4

    Tabel 4. Data Surveilans SIBI (Sampai 28 Sept 2013)

    Surveilans SARI Sep-13 Agust-13 Kumulatif Sampai September 2013

    Total rawat inap

    4,070 4,074 27,431

    Total kasus SARI

    50 36 280

    % SARI 1% 1% 1%

    Total spesimen SARI diperiksa

    43 28 255

    Total spesimen SARI positif influenza

    2 6 30

    % Positif flu 5% 21% 12%

    Subtipe Influenza

    A(H3N2) 0 1 9

    % 0% 17% 30%

    A(H1N1)pdm09 0 4 9

    % 0% 67% 30%

    B 1 1 12

    % 50% 17% 40%

    A(H1N1) 0 0 0

    A(H5N1) 0 0 0

    Not Subtyped 0 0 0

    Berdasarkan tabel di atas, ada penurunan proporsi kasus positif influenza pada bulan September (5%)

    jika dibandingkan dengan bulan Agustus (21%). Sampai dengan 4 Oktober 2013, total kumulatif kasus

    positif influenza sebesar 12%, dengan subtipe virus influenza yang ditemukan antara lain Flu B (40%), A

    (H1N1)pdm09 (30%), dan A (H3N2) (30%).

  • 5

    Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa proporsi kasus positif influenza tertinggi ditemukan pada

    minggu 33 tahun 2013 (33%) dan terendah pada minggu 31, 32, 37, 38, dan 39 tahun 2013.

    Tabel 5. Data Surveilans SIBI per site sentinel (Sampai 28 Sept 2013)

    Rumah Sakit Total Rawat Inap # Kasus SARI (%) # Positif Influenza (%)

    Wonosari 3419 43 (1) 4 (9)

    Kanujoso 6805 82 (1) 18 (22)

    Bitung 2635 44 (2) 1 (2)

    Deli Serdang 3580 41 (1) 4 (10)

    NTB 7491 33 (0.4) 2 (6)

    Haulussy 3720 32 (1) 1 (3)

    Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa proporsi kasus positif influenza paling besar ditemukan di

    RS Kanujoso (22%) dan paling sedikit di RSUD Bitung (2%).

    0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    30%

    35%

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

    2013

    % P

    osi

    tif

    Infl

    ue

    nza

    Jum

    lah

    Kas

    us

    Minggu Epidemiologi

    Grafik 1. Jumlah Kasus ISPA Berat dan Proporsi spesimen ISPA Berat positif influenza berdasarkan subtipe virus,

    Surveilans ISPA Berat (SIBI): Minggu ke 18 s.d. 39 (2013)

    Flu B A(H3N2) A (H1N1)pdm09 Negatif % Positif Influenza

  • 6

    Tabel 6. Riwayat Perjalanan Pasien SARI (Sampai 28 Sept 2013)

    Rumah Sakit Jumlah Kasus SARI

    Ada Riwayat Perjalanan

    Negara Tidak Ada Riwayat Perjalanan

    Kosong

    Wonosari 18 0 (0) - 18 (100%) 0 (0)

    Kanujoso 45 3 (7%) Arab Saudi (3) 40 (89%) 2 (4%)

    Bitung 23 1 (4%) Taiwan (1) 19 (83%) 3 (13%)

    Deli Serdang 14 0 (0) - 2 (14%) 12 (86%)

    NTB 21 0 (0) - 21 (100%) 0 (0)

    Haulussy 17 0 (0) - 17 (100%) 0 (0)

    Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa pasien SARI yang memiliki riwayat perjalanan ke luar

    negeri ditemukan di RS Kanujoso (7%) dan RSUD Bitung (4%), tidak ada yang positif MERS CoV.

    Tabel 7. Kasus SIBI Berdasarkan Kondisi Saat Keluar (Sampai 28 Sept 2013)

    Kondisi Saat Keluar Kasus SIBI (N= 275) n (%) Positif Influenza (N= 30) n (%)

    Meninggal 6 (2) 0 (0)

    Diagnosa Akhir Pneumonia 69 (25%) 5 (17)

    Dari 275 kasus ISPA berat yang terdeteksi melalui sitem SIBI, 2% meninggal dunia dan 25% memiliki diagnosa akhir pneumonia. Sedangkan untuk kasus SARI positif influenza, tidak ada yang meninggal dan hanya 17% memiliki diagnosa akhir pneumonia.